(9.b) tahapan penyusunan apbd
DESCRIPTION
bahan pelatihanTRANSCRIPT
04/18/23 1
Alur Perencanaan dan Penganggaran Jangka Panjang, Menengah & Tahunan
RPJM Daerah
RPJP Daerah
RKP RPJM Nasiona
l
RPJP Nasional
RKP Daerah
Renstra KL
Renja - KL
Renstra SKPD
Renja - SKPD
RAPBN
RAPBD
RKA-KL
RKA - SKPD
APBN
Rincian APBN
APBD
Rincian APBD
Diacu
Pedoman Dijabar-kan
Pedoman
Pedoman
Pedoman
Pedoman
Pedoman
Diperhatikan
Dijabar-kan
Pedoman
Pedoman
Pedoman
Pedoman
Diacu
Diacu
Diserasikan melalui Musrenbang
UU SPPN UU KN
Pem
erin
tah
Pusa
tPem
erin
tah
Daera
h
Perencanaan Pembangunan Penganggaran
04/18/23 2
KETERKAITAN DOKUMEN PERENCANAAN KETERKAITAN DOKUMEN PERENCANAAN DAN PENGANGGARANDAN PENGANGGARAN
• VISI• MISI• ARAH PEMB.DAERAH
• VISI• MISI• ARAH PEMB.DAERAH
RPJP - D
R A P B DR A P B D
RENCANA PEMBANGUNAN 20 TAHUNANRENCANA PEMBANGUNAN 20 TAHUNAN
• VISI• MISI• STRATEGI• ARAH & KEBIJK.
• VISI• MISI• STRATEGI• ARAH & KEBIJK.
RPJMD
• PROGRAM SKPDPROGRAM SKPD• PROGRAM KEWILAYAHANPROGRAM KEWILAYAHAN• PROGRAM LINTAS SATKERPROGRAM LINTAS SATKER• PROGRAM KEWILAYAHANPROGRAM KEWILAYAHAN
• STRATEGI• KEBIJAKAN• PROGRAM
• STRATEGI• KEBIJAKAN• PROGRAM
RPJP-NAS• STRATEGI• KEBIJAKAN• PROGRAM
• STRATEGI• KEBIJAKAN• PROGRAM
RPJP-PROP
• KERANGKA EKONOMI• PRIORITAS PEMB• RENJA• PENDANAAN
• KERANGKA EKONOMI• PRIORITAS PEMB• RENJA• PENDANAAN
RKPD
• VISI• MISI• TUJUAN• STRATEGI• KEBIJAKAN
• VISI• MISI• TUJUAN• STRATEGI• KEBIJAKAN
RENSTRA - SKPD
• PROGRAM PROGRAM • KEGIATANKEGIATAN
RENCANA PEMBANGUNAN 5 TAHUNANRENCANA PEMBANGUNAN 5 TAHUNAN
RENCANA TAHUNANRENCANA TAHUNAN
• KEBIJAKAN• PRIOGRAM• KEGIATAN
• KEBIJAKAN• PRIOGRAM• KEGIATAN
RENJA - SKPD
04/18/23 3
PERENCANAAN & PENGANGGARAN TAHUNAN DAERAH
PEMDA(EKSEKUTIF)
KEBIJAKAN UMUMAPBD
PRIORITAS DANPLAFON ANGGARAN
SEMENTARA
RANCANGAN AWALRKPD
DPRD(LEGISLATIF)
MONITORING& EVALUASI(MONEV)
R / APBDTahun Anggaran
yang Direncanakan
RKA SKPD(TAHUN BERIKUTNYA)
EVALUASI TAHUNAN
1. Analisis Kebijakan Nasional2. Analisis Ekonomi Daerah3. Proyeksi Estimasi Pendapatan4. Survey Kepuasan Masyarakat5. Survey Penjaringan Aspirasi
RENCANA PEMBANGUNANJANGKA MENENGAH DAERAH
(RPJMD)
RKPD - 1 RKPD - 2 RKPD - 3 RKPD - 4 RKPD - 5
MUSRENBANG
MUSRENBANGDES /MUSRENBANGKEL
MUSRENBANGKECAMATAN
MUSRENBANGKABUPATEN / KOTA IMPLEMENTASI PROGRAM
(TAHUN BERJALAN)
DOKUMEN PELAKSANAANANGGARAN
APBD (TAHUN BERJALAN)
RKA-SKPD
RANCANGAN AKHIRRKPD
RENCANA PEMBANGUNANJANGKA PANJANG DAERAH
(RPJPD)
DOKUMEN PELAKSANAAN APBD
Syahroni & Charles P. Poluan Jr. (GTZ SfDM)Planning and Budgeting Flowchart File (October 2004)
RENSTRA SKPD / RENSTRA DINASRENJASKPD-1
RENJASKPD-2
RENJASKPD-3
RENJASKPD-4
RENJASKPD-5
RANCANGANAWAL RENJA
SKPD
RANCANGANAKHIR RENJA
SKPD
04/18/23 4
RPJPD- Visi- Misi- Arah
RPJMD- Visi, Misi- Agenda- Prioritas- Program- Kegiatan
Pokok
RANCANGAN AWAL RKPD
- Prioritas Pembangunan
- pagu indikatif- SKPD- Program
RENJA-SKPD- Kebijakan- Program dgn pagu indikatif
- Kegiatan dgn Anggaran
- Jenis Belanja- Lokasi Kecamatan
- Indikator Keluaran
- Unit Pelaksana
RAPBD
RKA-SKPD- Program dgn Anggaran
- Kegiatan dgn Anggaran
- Sub Kegiatan dgn Anggaran
- Jenis Belanja- Mata Anggaran Keluaran (MAK)
- Lokasi- Kecamatan- Desa- Indikator Keluaran
- Perhitungan Belanja Masing-Masing Kegiatan
- Volume- Harga Satuan
- Anggaran Pendapatan- Kegiatan- Mata Anggaran
Pendapatan (MAP)- Kelompok
Pendapatan- Unit Pelaksana
DIPA
APBD
RKPD/KepBup.- Agenda- Prioritas Pembangunan
- Program dgn pagu indikatif
- Kegiatan Pokok- Unit Pelaksana
RANCANGAN RENJA-SKPD
- Kebijakan- Program dgn pagu
indikatif- Kegiatan dgn
Anggaran- Jenis Belanja- Lokasi kecamatan- Indikator Keluaran- Unit Pelaksana:
ALUR PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN DI DAERAH
04/18/23 5
Proses Perencanaan dan Penganggaran
RPJMD
Rancangan Awal RKPD•Prioritas pemb,•Pagu indiakatifberdasar fungsi SKPD, sumber dana & Wilayah kerja
RancanganRKPD
RancanganAhir RKPD
RKA-SKPD
RAPBD
RenstraSKPD
RenjaSKPD
RancanganRenja SKPD
ForumSKPD
RancanganRKPD Prov
MUSRENBANGKecamatan
MUSRENBANGDesa/Kel.
Musrenbang RKPD/MUSRENBANGDA
PenetapanRKPD
KUA
MUSRENBANGPROV
MUSRENBANGNAS
Jan
Feb.
Feb/Mar
Mar
Apr
Mei
AgtFeb.
Apr
Apr
RancanganRKP Mei
Mei
Jun
Okt
04/18/23 6
Planning
Budgeting
RKPD
RPJPD
RPJMD
Prioritas & Plafon Anggaran sementara
KUA
APBD
RAPBD
Renstra SKPD
Renja SKPD
Pagu Anggaran
RKA SKPD
KETERKAITAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN
04/18/23 7
Pengelolaan Keuangan DaerahPerencanaan Pelaksanaan Penatausahaa
nPertgjwban Pengawasan
RPJMD
RKPD
KUA PPAS
Nota Kesepakatan
Pedoman Penyusunan RKA-SKPD
RKA-SKPD
RAPBD
APBD
Dasar Pelaksanaan Anggaran
• Pendapatan• Belanja• Pembiayaan
Pelaksanaan APBD
Rancangan DPA-SKPD
DPA-SKPD
Verifikasi
Laporan Realisasi Semester Pertama
Perubahan APBD
Penatausahaan Belanja
BendaharaPengeluaran
Penatausahaan Pendapatan
BendaharaPenerimaan
Kekayaan dan Kewajiban daerah
• Kas Umum• Piutang• Investasi• Barang• Dana Cadangan• Utang
AkuntansiKeuangan Daerah
Laporan KeuanganPemerintah Daerah
• Laporan Realisasi Anggaran
• Neraca• Laporan Arus Kas• Catatan atas
Laporan Keuangan
Laporan Keuangan diperiksa oleh BPK
Rancangan Peraturan Daerah
tentang Pertanggungjawaban
APBD
AkuntansiKeuangan Daerah
• Pemberian Pedoman
• Bimbingan• Supervisi• Konsultasi• Pendidikan• Pelatihan• Penelitian dan
Pengembangan
Pembinaan:
Pengawasan terhadap pelaksanaan Perda tentang APBD
Pengendalian Intern
Pemeriksaan Ekstern
04/18/23 8
Perencanaan
LINGKUP PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
Pelaksanaan Pengawasan/ Pengendalian
Input Proses Output/Input
Proses Output/Input Proses Output
Arah & Kebijakan
ProgramKegiatan
Anggaran
APBD
Akuntansi Laporan
Pelaksanaan APBD
Evaluasi
Kinerja
Hasil Evaluasi
• Renstrada• Dokumen
Perencanaa
n Lainnya•
Penjaringan Aspirasi
• Kinerja Masa Lalu
• Kebijakan Pemerintah
Pusat
• Tolok Ukur Kinerja
• Standar Analisa Belanja •Standar Biaya
• Perda APBD
• Dokumen•Catatan
• Triwulanan•Akhir Tahun
(LPJ)
Strategi & Prioritas
04/18/23 9
KEBIJAKANKEUANGAN
DAERAH
KEBIJAKAN DIBIDANG KEUANGANYANG DITETAPKAN OLEH PEMDADGN PERSETUJUAN DPRD
KEBIJAKAN DIDASARKAN PADA KEBUTUHAN DAN KEMAMPUAN DAERAH UNTUK MENUNJANG TERCAPAINYA TUJUAN YANG DITETAPKAN DALAM RENSTRADA/RPJMD
KEBIJAKAN YANG MENUNTUN PRAKTEK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
KEBIJAKAN YANG MENUNTUN PENGEMBANGAN STRATEGI SERTA ACUAN UNTUK MENGEVALUASI DAN MEMONITOR KINERJA
04/18/23 10
RINCIAN URUSAN DAERAH
A. Urusan Wajib1. Pendidikan2. Kesehatan3. Pekerjaan Umum4. Perumahan Rakyat5. Penataan Ruang6. Perencanaan
Pembangunan7. Perhubungan8. Lingkungan Hidup9. DLL
B. Urusan Pilihan1. Pertanian2. Kehutanan3. Energi dan Sumber
Daya mineral4. Pariwisata5. Kelautan dan Perikanan6. Perdagangan7. Perindustrian8. Transmigrasi
Undang-Undang No. 32/2004 menentukan urusan yang menjadi kewenangan daerah, yaitu Urusan Wajib dan Urusan Pilihan;
04/18/23 11
KEBIJAKAN UMUM APBD
Rancangan KUA memuat:
• target pencapaian kinerja yang terukur dari program-program yang akan dilaksanakan oleh pemerintah daerah untuk setiap urusan pemerintah daerah
• yang disertai dengan proyeksi pendapatan daerah, alokasi belanja daerah, sumber dan penggunaan pembiayaan
• yang disertai dengan asumsi yang mendasarinya.
Pasal 84 Ayat 1 Permendagri 13 / 2006
04/18/23 12
FUNGSI KEBIJAKAN UMUM APBDm e n u r u t P P 5 8 / T a h u n 2 0 0 5
• Landasan untuk penyusunan RAPBD (Psl 34 Ayat 3 PP 58 Tahun 2005)
• Dasar untuk menentukan PPAS (Psl 35 Ayat 1 PP 58 Tahun 2005)
• KUA & PPAS dituangkan dalam NOTA KESEPAKATAN, yang ditandatangani bersama oleh KDH dan Pimpinan DPRD. (Psl 35 Ayat 4 PP 58 Tahun 2005)
• KUA & PPAS = dasar bagi Tim Anggaran Pemerintah Daerah untuk menilai usulan RKA SKPD (Psl 41 Ayat 3 PP 58 Tahun 2005)
• KUA & PPAS = dasar bagi DPRD untuk menilai Raperda ttg APBD (Psl 44 Ayat 2 PP 58 Tahun 2005)
• Asumsi dalam KUA dapat digunakan untuk menilai urgensi perubahan APBD (Psl 81 Ayat 1 huruf a PP 58 Tahun 2005)
• Materi KUA merupakan dasar bagi DPRD untuk melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan daerah tentang APBD. (Psl 132 PP 58 Tahun 2005)
04/18/23 13
PROYEKSI PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN DAERAH
NO URAIANJUMLAH BERTAMBAH / BERKURANG
TA (n-1) Proyeksi TA (n) Rp %
1. PENDAPATAN DAERAH
. . .
2. BELANJA DAERAH
Belanja Tidak Langsung
. . .
. . .
Belanja Langsung
3 PEMBIAYAAN DAERAH
Penerimaan Pembiayaan
Pengeluaran Pembiayaan
Pembiayaan Netto
Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenaan (SILPA)
tabel 1 di subbab 3 pada KUA
04/18/23 14
PRIORITAS & PLAFON ANGGARAN SEMENTARA
• Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara yang selanjutnya disingkat PPASPPAS adalah:
– Rancangan program prioritasRancangan program prioritas dan patokan batas maksimal anggaranpatokan batas maksimal anggaran yang diberikan kepada SKPD
– untuk setiap programuntuk setiap program sebagai acuan dalam penyusunan RKA-SKPD sebelum disepakati dengan DPRD.
Ayat 33 Pasal 1 Permendagri 13/2006
04/18/23 15
RINGKASAN PROYEKSI APBD TAHUN ANGGARAN . . .
NO URAIANJUMLAH BERTAMBAH / BERKURANG
TA (n-1) Proyeksi TA (n) Rp %
1. PENDAPATAN DAERAH
. . .
2. BELANJA DAERAH
Belanja Tidak Langsung
. . .
. . .
Belanja Langsung
3 PEMBIAYAAN DAERAH
Penerimaan Pembiayaan
Pengeluaran Pembiayaan
Pembiayaan Netto
Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenaan (SILPA)
tabel 1 di subbab 3 pada PPAS
04/18/23 16
MATRIKS PRIORITAS PROGRAM DAN PLAFON ANGGARAN
NOPRIORITAS PROGRAM DAN
KEGIATANSASARAN PROGRAM /
KEGIATANORGANISASI
JUMLAH PLAFON
ANGGARAN
tabel 1 di subbab 4 pada PPAS
04/18/23 17
PLAFON ANGGARAN MENURUT ORGANISASI
KODEURUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN
ORGANISASI
PLAFON ANGGARAN
JUMLAHBELANJA TIDAK LANGSUNG BELANJA LANGSUNG
1 URUSAN WAJIB
1 01 PENDIDIKAN
01 Dinas Pendidikan
02 Kantor Perpustakaan Daerah
1 02 KESEHATAN
01 Dinas Kesehatan
. . .
2 URUSAN PILIHAN
2 01 PERTANIAN
01 Dinas Pertanian
. . .
tabel 1 di subbab 5 pada PPAS
04/18/23 18
Struktur APBD
04/18/23 19
PRINSIP-PRINSIP ANGGARAN KINERJA
SASARAN
BERDASARKAN URUSAN
PEMERINTAHAN
PROGRAM
KEGIATAN
ANGGARAN BELANJAPenyusunan Anggaran
Evaluasi Kinerja
04/18/23 20
ANGGARAN KINERJA
AnalisaStandar Belanja
Tolok UkurKinerja
StandarBiaya
Penilaian Kewajaran Beban Kerja
Penilaian Kewajaran Biaya
Ukuran keberhasilan yang dicapai pada setiap unit kerja
Standar Pelayanan
Indikator Kinerja
Harga satuan unit biaya yang berlaku di masing-masing Daerah
Pengembangan standar biayaharus dilakukan secara terus-menerus (up to date)
04/18/23 21
STRUKTUR APBD (Ps. 22)
• PENDAPATAN• BELANJA
– Belanja Tidak Langsung– Belanja Langsung Surplus/(Defisit)
• PEMBIAYAAN– Penerimaan– Pengeluaran
Pembiayaan Neto SILPA
Struktur APBD diklasifikasikan menurut urusan pemda dan organisasi
(-)
(-)
04/18/23 22
APBD
Pendapatan Daerah Belanja Daerah Pembiayaan Daerah
PENERIMAAN PEMBIAYAANPENERIMAAN PEMBIAYAAN
1.1. Sisa lebih perhitungan anggaran Sisa lebih perhitungan anggaran TA sebelumnya (SiLPA)TA sebelumnya (SiLPA)
2.2. Pencairan dana cadanganPencairan dana cadangan
3.3. Hasil penjualan kekayaan Hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkandaerah yang dipisahkan
4.4. Penerimaan Pinjaman DaerahPenerimaan Pinjaman Daerah
5.5. Penerimaan kembali pemberian Penerimaan kembali pemberian pinjamanpinjaman
6.6. Penerimaan piutang daerahPenerimaan piutang daerah
PENGELUARAN PEMBIAYAANPENGELUARAN PEMBIAYAAN
1.1. Pembentukan dana cadanganPembentukan dana cadangan
2.2. Penyertaan modal (investasi) Penyertaan modal (investasi) Pemerintah DaerahPemerintah Daerah
3.3. Pembayaran Pokok UtangPembayaran Pokok Utang
4.4. Pemberian pinjaman daerahPemberian pinjaman daerah
PADPAD
1.1. Pajak DaerahPajak Daerah
2.2. Retribusi DaerahRetribusi Daerah
3.3. Hasil Penjualan Kekayaan Daerah Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang dipisahkanyang dipisahkan
4.4. Lain-lain pendapatan asli daerah Lain-lain pendapatan asli daerah yang sahyang sah
DANA PERIMBANGANDANA PERIMBANGAN
1.1. Dana Bagi HasilDana Bagi Hasil
2.2. Dana Alokasi UmumDana Alokasi Umum
3.3. Dana Alokasi KhususDana Alokasi Khusus
LAIN-LAIN PENDAPATAN LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAHDAERAH YANG SAH
1.1. Hibah tidak mengikatHibah tidak mengikat
2.2. Dana Darurat dari PemerintahDana Darurat dari Pemerintah
3.3. Dana Bagi Hasil Pajak dr Propinsi Dana Bagi Hasil Pajak dr Propinsi ke Kab / Kotake Kab / Kota
4.4. Dana Penyesuaian & Dana Dana Penyesuaian & Dana Otonomi khususOtonomi khusus
5.5. Bantuan Keu dr Propinsi atau dr Bantuan Keu dr Propinsi atau dr Pemerintah Daerah lainnyaPemerintah Daerah lainnya
BELANJA TIDAK LANGSUNGBELANJA TIDAK LANGSUNG
1.1. Belanja PegawaiBelanja Pegawai
2.2. Belanja Barang dan JasaBelanja Barang dan Jasa
3.3. Belanja ModalBelanja Modal
1.1. Belanja PegawaiBelanja Pegawai
2.2. BungaBunga
3.3. SubsidiSubsidi
4.4. HibahHibah
5.5. Bantuan SosialBantuan Sosial
6.6. Belanja Bagi HasilBelanja Bagi Hasil
7.7. Bantuan KeuanganBantuan Keuangan
8.8. Belanja Tidak TerdugaBelanja Tidak Terduga
BELANJA LANGSUNGBELANJA LANGSUNG
04/18/23 23
Jenis Belanja
04/18/23 24
Belanja Modal Pengeluaran dlm Rangka Pembentukan Modal
Belanja Modal Pengeluaran dlm Rangka Pembentukan Modal
• Pengeluaran untuk Perolehan Asset tetap• Pengeluaran setelah perolehan asset mengakibatkan
bertambahnya :– Masa Manfaat;– Kapasitas;– Kualitas & Volume
• Pengeluaran untuk Asset yg tidak ditujukan untuk dijual/ diserahkan kepada masyarakat
• Biaya pendukung dalam perolehan asset
04/18/23 25
• Pengeluaran untuk perolehan/penambahan asset tetap asset lainnya yg besarnya melebihi nilai satuan kapitalisasi (sesuai KMK nomor 01/KMK.12/2001)
• Pengeluaran untuk belanja perjalanan & jasa yg terkait dengan perolehan asset tetap / asset lainnya (konsultan pengawas, konsultan perencana dll)
Belanja Modal Pengeluaran dlm Rangka Pembentukan Modal (cont’d)
Belanja Modal Pengeluaran dlm Rangka Pembentukan Modal (cont’d)
04/18/23 26
Belanja barangPengeluaran untuk menampungpembelian barang & jasa yang habis pakai
Belanja barangPengeluaran untuk menampungpembelian barang & jasa yang habis pakai
• Belanja Barang & Jasa
• Belanja Pemeliharaan
• Belanja Perjalanan Dinas
04/18/23 27
Belanja Barang & JasaBelanja Barang & Jasa
• Keperluan kantor sehari-hari• ATK• Pengadaan/penggantian inventaris
Kantor• Langganan daya & jasa• Pekerjaan non fisik yang langsung
menunjang tupoksi
04/18/23 28
Belanja PemeliharaanBelanja Pemeliharaan
Untuk mempertahankan asset tetap / asset lainnya
yang sudah adakedalam kondisi normal
04/18/23 29
Belanja Perjalanan DinasBelanja Perjalanan Dinas
Untuk membiayai perjalanan
dinas dalam rangka pelaksanaan
tugas, fungsi dan jabatan
04/18/23 30
Proses Anggaran Daerah
Best Practices (12 Langkah)
1. Keterlibatan Masyarakat
2. Keterpaduan antara dokumen prioritas dan kebijakan
3. Pengorganisasian Proses
4. Perkiraan Pendapatan5. Usulan Anggaran
Dinas6. Review Anggaran KDh
Permendagri 13/2006 (8 langkah)
1. Penjaringan Aspirasi Masyarakat (Penyusunan RKPD)
2. Penyusunan KUA & PPAS
3. Penyusunan RKA-SKPD4. Penyiapan Ranperda APBD5. Sosialisasi Ranperda APBD
kepada Masyarakat6. Pembahasan Ranperda
APBD (DPRD) dan Penyusunan Raper KDH Penjabaran APBD
04/18/23 31
Langkah Penyusunan Anggaran
7. RAPBD Walikota/ Bupati8. Evaluasi Anggaran -
DPRD9. Dengar pendapat
dengan masyarakat
10. Pengesahan Anggaran11. Pencairan dan
Perubahan Anggaran12. Administrasi Anggaran
7. Evaluasi Ranperda oleh Gubernur
8. Penetapan Perda APBD dan Per-KDH Penjabaran APBD
04/18/23 32
DISTORSI PENYUSUNAN ANGGARAN
• Asimetri anggaran dengan problem nyata
• Sebagian besar anggaran untuk kepentingan birokrasi
• Anggaran tidak peka gender dan pro-poor
• Kesenjangan antara pendapatan aktual dan potensinya
• Belanja rutin makin tinggi• Penyusutan aset pemda karena proses
bidding yang tidak fair
04/18/23 33
PENTINGNYA PENGAWASAN ANGGARAN ?
Memastikan :• Alokasi anggaran sesuai prioritas
daerah dan ditujukan untuk kesejahteraan masyarakat
• Penggunaan anggaran yang ekonomis, efisien dan efektif
• Anggaran dikelola secara transparan dan akuntabel
• Meminimalkan terjadinya kebocoran anggaran /korupsi
04/18/23 34
Tujuan Pembangunan Millenium,yang akan diwujudkan hingga tahun 2015
1. memberantas kemiskinan dan kelaparan 2. mewujudkan pendidikan dasar 3. meningkatkan kesetaraan gender dan pemberdayaan
perempuan 4. mengurangi angka kematian bayi 5. meningkatkan kesehatan ibu. 6. memerangi HIV/AIDS, malaria dan penyakit lainnya 7. menjamin pengelolaan lingkungan hidup yang
berkelanjutan 8. mengembangkan kemitraan global dalam
pembangunan
04/18/23 35
GAMBARAN KEADAAN SAAT INI
(Dana APBN 2001 untuk Belanja Barang Rp. 70 trilyun x 30 % = Rp. 21 trilyun/tahun)
04/18/23 36
SALAH SATU AKIBAT KEBOCORAN BAGIMASYARAKAT & PEMBANGUNAN
04/18/23 37
10 BENTUK TINDAK PIDANA KORUPSI (PBB-CICP)
04/18/23 38
BENTUK-BENTUK KORUPSI DI PEMDA (LAPORAN ICW-2004)
1. Penggelapan 104 kasus2. Pembuatan aturan 84 kasus3. Mark Up 69 kasus4. Penyunatan 35 kasus5. Suap 29 kasus6. Manipulasi dokumen 26 kasus7. Pemerasan 17 kasus8. Proyek fiktif 15 kasus9. Pelanggaran prosedur 14 kasus10. Penggelapan pajak 10 kasus11. Penunjukan langsung 9 kasus12. Merubah spesifikasi 6 kasus
04/18/23 39
DATA KEBOCORAN PENGADAAN BARANG & JASA
• Terjadi Kebocoran 10% s/d 50% dalam proses pengadaan pemerintah – Bank Dunia
• Korupsi di pengadaan pemerintah paling luas dan merajalela –Donald Stromboom (Mantan Senior Procurement Specialist WB)
• Sistem Pengadaan Pemerintah Indonesia sangat rawan terhadap praktek KKN World Bank /ADB/GOI CPAR 2000
04/18/23 40
Dari mana Sumber Anggaran ?
• Pajak Dipungut dari rakyat/ masyarakat. • Restribusi Dipungut dari rakyat/ masyarakat• Laba BUMN/D Pengelolaannya dibiayai uang rakyat
• Hutang Menjadi beban rakyat• Hibah Karena ada kepentingan rakyat
Jadi :• 1. Uang negara bersumber dari rakyat/masyarakat.• 2. Negara/pemerintah pengelola uang rakyat
04/18/23 41
DAMPAK PENYIMPANGAN ANGGARAN
• Menurunnya kualitas pelayanan publik• Terenggutnya hak-hak dasar warga negara• Rusaknya sendi-sendi prinsip dari sistem
pengelolaan keuangan negara/daerah• Meningkatnya kesenjangan sosial• Hilangnya kepercayaan investor• Terjadinya penurunan etos kerja
04/18/23 42
ANALISA APBD
04/18/23 43
Aspek Penilaian Kebijakan Strategis
• Visi dan Misi Pemerintah Daerah • Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD)• Rencana Kerja Pemerintah Daerah • Nota Kesepakatan (KUA dan PPA)
04/18/23 44
Aspek Penilaian Kebijakan Operasional
• RKA-SKPD • Nota Keuangan dan RAPBD/APBD
04/18/23 45
ANALISIS
• Analisis Kemandirian Fiskal• Analisis Akuntabilitas• Analisis Transparansi• Analisis Ekonomis • Analisis Kinerja
04/18/23 46
Analisis Kemandirian Fiskal
Mengukur tingkat ketergantungan Daerah terhadap Pusatpendapatan total
P A D X 100%Total Pendapatan
04/18/23 47
Kemandirian fiskal ….
Pajak
Pendapatan pajak X 100 %Total PAD
04/18/23 48
Kemandirian fiskal …
Retribusi
Total retribusi X 100%Total PAD
04/18/23 49
Analisis Akuntabilitas
ANALISIS UMUM : Melakukan komparasi (Perbandingan) terhadap :
• Jumlah belanja antar tahun (komparasi ini bisa dilakukan untuk tiap item/pos pengeluaran. Pos-pos yang mengalami peningkatan atau penurunan yang mencolok perlu menjadi perhatian dan dianalisis lebih lanjut.
• Antar pos belanja (misal : komparasi antara prosentase belanja untuk pegawai dengan total belanja, prosentase belanja dengan DAU)
• Antara pos pendapatan dengan pos belanja • Antara sektor satu dengan sektor lainnya• Antara desa/kelurahan atau kecamatan
04/18/23 50
Analisis Akuntabilitas…
Mengukur tingkat akuntabilitas, azas kewajaran, rasio belanja.
rasio belanja pegawai terhadap total belanja
total belanja pegawai X 100%total belanja
04/18/23 51
Analisis akuntabilitas….
rasio belanja pegawai terhadap belanja non pegawai
belanja pegawai X 100%APBD
Non belanja pegawai X 100%APBD
04/18/23 52
Analisis akuntabilitas….
rasio belanja DPRD terhadap total belanja
belanja DPRD X 100%APBD
04/18/23 53
Analisis akuntabilitas….
intervensi Pemda terhadap fungsi/sektor:
total belanja per fungsi/sektor X 100%total APBD
Belanja berorientasi poor x 100% Total Belanja
04/18/23 54
Analisa umum…
Surplus/defisit :
Pendapatan – Belanja = surplus/(defisit)
04/18/23 55
Analisis Transparansi
• Alokasi per sektor secara rinci• Kemudahan akses terhadap APBD• Prioritas APBD sesuai dengan kebutuhan
masyarakat• Tingkat partisipasi mayarakat dalam
penyusunan APBD• Manfaat program/kegiatan bagi masyarakat
04/18/23 56
Analisis Ekonomi
• Memenuhi azas value for money, efektif dan efisien• indeks harga• Analisa Standar Biaya• Alokasi ganda (indikasi terjadi duplikasi anggaran)• Kewajaran
04/18/23 57
Analisis Kinerja
• Perbandingan antara target dan pencapaian• Memenuhi azas kepatutan
usulan anggaran sesuai dengan tingkat pelayanan yang akan dicapai
• Terukur dan jelas• Berkaitan langsung dalam pencapaian
program• Relevansi program-kegiatan, tujuan-sasaran,
misi-visi
04/18/23 58
Penting
• aspek kepuasan pengguna pelayanan• aspek operasional, sejauh mana anggaran
memenuhi prosedur/mekanisme yang ditetapkan• aspek waktu, ketepatan jadual dan pelaksanaan
anggaran• membandingkan kinerja aktual (realisasi) tahin
ini dengan realisasi tahun-tahun sebelumnya• membandingkan antara kinerja aktual (realisasi)
dengan target (rencana), baik untuk pendapatan dan belanja berdasarkan indikator kinerja
04/18/23 59
Anggaran Pro Rakyat Miskin
04/18/23 60
Pengertian, Prinsip, dan Prasyarat anggaran pro poor
• Anggaran pro poor (Anggaran yang berpihak pada orang miskin) adalah turunan dari istilah pro policies, suatu gagasan yang mengarahkan pada pentingnya kebijakan pembangunan yang berpihak pada si miskin.
• Anggaran pro poor adalah praktek penyusunan dan kebijakan di bidang anggaran yang sengaja ditujukan untuk membuat kebijakan, program, dan proyek yang berpihak pada kepentingan masyarakat miskin.
• Anggaran pro poor adalah kebijakan anggaran yang dampaknya dapat meningkatkan kesejahteraan dan atau terpenuhinya kebutuhan hak-hak dasar masyarakat miskin.
• Substansi anggaran pro poor memiliki kesamaan dengan people oriented budget atau anggaran yang berorientasi pada pemenuhan hak-hak dasar rakyat.
04/18/23 61
Prinsip-prinsip anggaran pro poor
• Mengelola anggaran secara transparan, akuntabel dan partisipatif.
• Melibatkan public dalam semua aspek yang terkait dengan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan anggaran.
• Menggunakan prinsip keadilan anggaran (efisien, efektif, ekonomi, dan equity/berkeadilan).
• Berbasiskan pada ukuran kinerja, setiap program, proyek, da kegiatan harus mempunyai indiktor yang jelas dan terukur.
04/18/23 62
Prasyarat anggaran pro poor,
• Kehendak politik yang kuat• Iklim yang mendukung• Tata pemerintahan yang baik• Pertumbuhan ekonimi yang menarik orang miskin• Teridentifikasinya siapa kaum miskin dan
kebutuhannya.• Rejim pemerintahan berkarakter memihak orang
miskin.
04/18/23 63
AYO KITA COBA !!!!