97662329 bab i ii mak tim modular dan manajemen kasus

13
BAB I PENDAHULUAN 1.1 latar Belakang Model praktek keperawatan profesianal (MPKP) adalah salah satu metode pelayanan keperawatan yang merupakan suatu system, struktur, proses dan nilainilai yang memungkinkan perawat profesional mengatur pemberian asuhan keperawatan termasuk lingkungan untuk menopang pemberian asuhan tersebut. Keberhasilan suatu asuhan keperawatan kepada klien sangat ditentukan oleh pemilihan metode pemberian asuhan keperawatan profesional. Dengan semakin meningkatnya kebutuhan masyarakat akan pelayanan keperawatan dan tuntutan perkembangan IPTEK, maka metode sistem pemberian asuhan keperawatan harus efektif dan efisien. MPKP telah dilaksanakan dibeberapa negara, termasuk rumah sakit di Indonesia sebagai suatu upaya manajemen rumah sakit untuk meningkatkan asuhan keperawatan melalui beberapa kegiatan yang menunjang kegiatan keperawatan 3 profesional yang sistematik. Penerapan MPKP menjadi salah satu daya ungkit pelayanan yang berkualitas. Metode ini sangat menekankan kualitas kinerja tenaga keperawatan yang berfokus pada profesionalisme keperawatan antara lain melalui penerapan standar asuhan keperawatan. 1.2 Tujuan Tujuan yang diharapkan dari penugasan ini adalah : a. Mahasiswa mengerti tentang MAK Team b. Mahasiswa mengerti tentang MAK Manajemen Kasus c. Mahasiswa mengerti tentang MAK Modular BAB II 1

Upload: renisa-hutahaean

Post on 01-Jan-2016

73 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

jhghghjgh

TRANSCRIPT

Page 1: 97662329 Bab I II MAK Tim Modular Dan Manajemen Kasus

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 latar Belakang

Model praktek keperawatan profesianal (MPKP) adalah salah satu metode

pelayanan keperawatan yang merupakan suatu system, struktur, proses dan

nilainilai yang memungkinkan perawat profesional mengatur pemberian asuhan

keperawatan termasuk lingkungan untuk menopang pemberian asuhan tersebut.

Keberhasilan suatu asuhan keperawatan kepada klien sangat ditentukan oleh

pemilihan metode pemberian asuhan keperawatan profesional. Dengan semakin

meningkatnya kebutuhan masyarakat akan pelayanan keperawatan dan tuntutan

perkembangan IPTEK, maka metode sistem pemberian asuhan keperawatan

harus efektif dan efisien.

MPKP telah dilaksanakan dibeberapa negara, termasuk rumah sakit di

Indonesia sebagai suatu upaya manajemen rumah sakit untuk meningkatkan

asuhan keperawatan melalui beberapa kegiatan yang menunjang kegiatan

keperawatan 3 profesional yang sistematik. Penerapan MPKP menjadi salah

satu daya ungkit pelayanan yang berkualitas. Metode ini sangat menekankan

kualitas kinerja tenaga keperawatan yang berfokus pada profesionalisme

keperawatan antara lain melalui penerapan standar asuhan keperawatan.

1.2 Tujuan

Tujuan yang diharapkan dari penugasan ini adalah :

a. Mahasiswa mengerti tentang MAK Team

b. Mahasiswa mengerti tentang MAK Manajemen Kasus

c. Mahasiswa mengerti tentang MAK Modular

BAB II

1

Page 2: 97662329 Bab I II MAK Tim Modular Dan Manajemen Kasus

KONSEP TEORITIS

2.1 Model Asuhan Keperawatan TIM

Metode ini menggunakan tim yang terdiri atas anggota yang berbeda-beda

dalam memberikan asuhan keperawatan terhadap sekelompok pasien. Perawat

ruangan dibagi menjadi 2-3 tim/grup yang terdiri atas tenaga profesional,

teknikal, dan pembantu dalam satu kelompok kecil yang saling membantu.

MAKP Tim menurut Nursalam, 2002 :

1. Tanggung jawab anggota tim:

a. Memberikan asuhan keperawatan pada pasien di bawah tanggung jawabnya.

b. Bekerjasama dengan anggota tim dan antar tim.

c. Memberikan laporan.

2. Tanggung jawab ketua tim:

a. Membuat perencanaan.

b. Membuat penugasan, supervisi dan evaluasi.

c. Mengenal/ mengetahui kondisi pasien dan dapat menilai tingkat kebutuhan

pasien.

d. Mengembangkan kemampuan anggota.

e. Menyelenggarakan konferensi.

3. Tanggung jawab kepala ruang:

1) Perencanaan

a. Menunjuk ketua tim yang akan bertugas di ruangan masing- masing.

b. Mengikuti serah terima pasien di shift sebelumnya.

c. Mengidentifikasi tingkat ketergantungan klien: gawat, transisi dan

persiapan pulang bersama ketua tim.

d. Mengidentifikasi jumlah perawat yang dibutuhkan berdasarkan aktifitas

dan kebutuhan klien bersama ketua tim, mengatur penugasan/

penjadwalan.

e. Merencanakan strategi pelaksanaan keperawatan.

f. Mengikuti visite dokter untuk mengetahui kondisi, patofisiologis, tindakan

medis yang dilakukan, program pengobatan dan mendiskusikan dengan

dokter tentang tindakan yang akan dilakukan terhadap pasien.

2

Page 3: 97662329 Bab I II MAK Tim Modular Dan Manajemen Kasus

g. Mengatur dan mengendalikan asuhan keparawatan:

o Membimbing pelaksanaan asuhan keperawatan.

o Membimbing penerapan proses keperawatan dan menilai asuhan

keperawatan.

o Mengadakan diskusi untuk pemecahan masalah.

o Memberikan informasi kepada pasien atau keluarga yang baru masuk

RS.

h. Membantu mengembangkan niat pendidikan dan latihan diri.

i. Membantu membimbing terhadap peserta didik keperawatan.

j. Menjaga terwujudnya visi dan misi keperawatan di rumah sakit.

2) Pengorganisasian

a. Merumuskan metode penugasan yang digunakan.

b. Merumuskan tujuan metode penugasan.

c. Membuat rincian tugas tim dan anggota tim secara jelas.

d. Membuat rentang kendali kepala ruangan membawahi 2 ketua tim dan

ketua tim membawahi 2 – 3 perawat.

e. Mengatur dan mengendalikan tenaga keperawatan: membuat proses dinas,

mengatur tenaga yang ada setiap hari dan lain- lain.

f. Mengatur dan mengendalikan logistik ruangan.

g. Mengatur dan mengendalikan situasi tempat praktik.

h. Mendelegasikan tugas kepala ruang tidak berada di tempat, kepada ketua

tim.

i. Memberi wewenang kepada tata usaha untuk mengurus administrasi

pasien.

j. Identifikasi masalah dan cara penanganannya.

3) Pengarahan

a. Memberikan pengarahan tentang penugasan kepada ketua tim.

b. Memberikan pujian kepada anggota tim yang melaksanakan tugas dengan

baik.

c. Memberikan motivasi dalam peningkatan pengetahuan, keterampilan dan

sikap.

3

Page 4: 97662329 Bab I II MAK Tim Modular Dan Manajemen Kasus

d. Menginformasikan hal – hal yang dianggap penting dan berhubungan

dengan asuhan keperawatan pasien.

e. Melibatkan bawahan sejak awal hingga akhir kegiatan.

f. Membimbing bawahan yang mengalami kesulitan dalam melaksanakan

tugasnya.

g. Meningkatkan kolaborasi dengan anggota tim lain.

4) Pengawasan

a. Melalui komunikasi : mengawasi dan berkomunikasi langsung dengan

ketua tim dalam pelaksanaan mengenai asuhan keperawatan yang

diberikan kepada pasien.

b. Melalui supervisi:

o Pengawasan langsung melalui inspeksi, mengamati sendiri atau

melalui laporan langsung secara lisan dan memperbaiki/ mengawasi

kelemahannya yang ada saat itu juga.

o Pengawasan tidak langsung yaitu mengecek daftar hadir ketua tim,

membaca dan memeriksa rencana keperawatan serta catatan yang

dibuat selama dan sesudah proses keperawatan dilaksanakan

(didokumentasikan), mendengar laporan ketua tim tentang

pelaksanaan tugas.

o Mengevaluasi upaya pelaksanaan dan membandingkan dengan

rencana keperawatan yang telah disusun bersama ketua tim.

- Audit keperawatan.

Sistem Pemberian Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP) Tim

4

Page 5: 97662329 Bab I II MAK Tim Modular Dan Manajemen Kasus

Kelebihannya:

1) Memungkinkan pelayanan keperawatan yang menyeluruh

2) Mendukung pelaksanaan proses keperawatan

3) Memungkinkan komunikasi antar tim, sehingga konflik mudah diatasi dan

memberi kepuasan kepada anggota tim

Kelemahannya:

Komunikasi antara anggota tim terbentuk terutama dalam bentuk konferensi tim,

yang biasanya membutuhkan waktu, yang sulit untuk dilaksanakan pada waktu-

waktu sibuk

Konsep metode tim:

1) Ketua tim sebagai perawat profesional harus mampu menggunakan berbagai

teknik kepemimpinan

2) Pentingnya komunikasi yang efektif agar kontinuitas rencana keperawatan

terjamin

3) Anggota tim harus menghargai kepemimpinan ketua tim

4) Peran kepala ruang penting dalam model tim. Model tim akan berhasil bila

didukung oleh kepala ruang.

2.2 Model Asuhan Keperawatan Manajemen Kasus

5

Page 6: 97662329 Bab I II MAK Tim Modular Dan Manajemen Kasus

Setiap perawat ditugaskan untuk melayani seluruh kebutuhan pasien saat ia dinas.

Pasien akan dirawat oleh perawat yang berbeda untuk setiap shift, dan tidak ada

jaminan bahwa pasien akan dirawat oleh orang yang sama pada hari berikutnya.

Metode penugasan kasus biasa diterapkan satu pasien satu perawat, dan hal ini

umumnya dilaksanakan untuk perawat privat atau untuk keperawatan khusus

seperti: isolasi, intensive care.

Kelebihannya:

1) Perawat lebih memahami kasus per kasus

2) Sistem evaluasi dari manajerial menjadi lebih mudah

Kekurangannya:

1) Belum dapatnya diidentifikasi perawat penanggung jawab

2) Perlu tenaga yang cukup banyak dan mempunyai kemampuan dasar yang sama

Gambar 4 : Sistem sistem asuhan keperawatan “ Case Method Nursing “ (Marquis dan Huston, 1998)

2.3Model Asuhan Keperawatan Modular

Pengembangan model modular merupakan pengembangan dari primary

nursing yang digunakan dalam keperawatan dengan melibatkan tenaga professional

dan non professional.

6

Kepala Ruang

Ketua Tim Ketua TimKetua Tim

Pasien/KlienPasien/Klien Pasien/Klien

Page 7: 97662329 Bab I II MAK Tim Modular Dan Manajemen Kasus

Model modular mirip dengan model keperawatan tim, karena tenaga

profesional dan non profesional bekerjasama dalam memberikan asuhan

keperawatan kepada beberapa pasien dengan arahan kepemimpinan perawat

profesional.

Model modular mirip juga dengan model primer, karena tiap 2-3 perawat

bertanggung jawab terhadap asuhan beberapa pasien sesuai dengan beban kasus,

sejak pasien masuk, pulang dan setelah pulang serta asuhan lanjutan kembali ke

rumah sakit. Agar model ini efektif maka Kepala Ruangan secara seksama

menyusun tenaga profesional dan non profesional serta bertanggung jawab supaya

kedua tenaga tersebut saling mengisi dalam kemampuan, kepribadian, terutama

kepemimpinan. Dalam menerapkan model modular, 2-3 tenaga keperawatan bisa

bekerjasama dalam tim, serta diberi tanggung jawab penuh untuk mengelola 8-12

kasus. Seperti pada model primer, tugas tim keperawatan ini harus tersedia juga

selama tugas gilir (shift) sore-malam dan pada hari-hari libur, namun tanggung

jawab terbesar dipegang oleh perawat profesional. Perawat profesional bertanggung

jawab untuk membimbing dan mendidik perawat non profesional dalam

memberikan asuhan keperawatan. Konsekuensinya peran perawat profesional

dalam model modular ini lebih sulit dibandingkan dengan perawat primer. Model

modular merupakan gabungan dari model tim dan primary model.

Peran perawat kepala ruang (nurse unit manager) diarahkan dalam hal

membuat jadwal dinas dengan mempertimbangkan kecocokan anggota untuk

bekerjasama, dan berperan sebagai fasilitator, pembimbing serta motivasi.

7

Page 8: 97662329 Bab I II MAK Tim Modular Dan Manajemen Kasus

MACAM-MACAM METODE PENUGASAN KEPERAWATAN

No. Metode Penugasan Definisi Kelebihan Kekurangan1. Metode Fungsional Yaitu pengorganisasian tugas

pelayanan keperawatan yang

didasarkan kepada pembagian tugas

menurut jenis pekerjaan yang

dilakukan.

Contoh : Perawat A tugasnya

menyuntik sedangkan perawat B

tugasnya mengukur suhu badan

pasien.

Seorang perawat dapat melakukan

dua jenis tugas atau lebih untuk

semua klien yang ada di unit tersebut.

Kepala ruangan bertanggung jawab

dalam pembagian tugas dan

menerima laporan tentang semua

klien serta menjawab semua

pertanyaan tentang klien.

• Perawat terampil untuk tugas

/pekerjaan tertentu.

• Mudah memperoleh kepuasan

kerja bagi perawat setelah selesai

tugas.

• Kekurangan tenaga yang ahli

dapat diganti dengan tenaga yang

kurang berpengalaman untuk satu

tugas yang sederhana.

• Memudahkan kepala ruangan

untuk mengawasi staf atau peserta

didik yang praktek untuk

keterampilan tertentu.

• Lebih sedikit membutuhkan

perawat

• Tugas-tugas mudah dijelaskan

dan diberikan

• Pelayanan keperawatan

terpilah-pilah atau total

sehingga proses keperawatan

sulit dilakukan.

• Apabila pekerjaan selesai

cenderung meninggalkan klien

dan melakukan tugas non

keperawatan.

• Kepuasan kerja keseluruhan

sulit dicapai dan sulit

diidentifikasi kontribusinya

terhadap pelayanan.

• Perawat hanya melihat

asuhan keperawatan sebagai

keterampilan saja.

• Tidak efektif

• Membosankan

8

Page 9: 97662329 Bab I II MAK Tim Modular Dan Manajemen Kasus

• Para pekerja lebih mudah

menyesuaikan tugas

• Tugas cepat selesai

• Komunikasi minimal

2. Metode Alokasi

Klien/Keperawatan

Total

Yaitu pengorganisasian

pelayanan/asuhan keperawatan untuk

satu atau beberapa klien oleh satu

orang perawat pada saat

bertugas/jaga selama periode waktu

tertentu atau sampai klien pulang.

Kepala ruangan bertanggung jawab

dalam pembagian tugas dan

menerima semua laporan tentang

pelayanan keperawatan klien.

• Fokus keperawatan sesuai

dengan kebutuhan klien.

• Memberikan kesempatan untuk

melakukan keperawatan yang

komprehensif.

• Memotivasi perawat untuk

selalu bersama kien selama

bertugas, non keperawatan dapat

dilakukan oleh yang bukan

perawat.

• Mendukung penerapan proses

keperawatan.

• Kepuasan tugas secara

keseluruhan dapat dicapai

• Beban kerja tinggi terutama

jika jumlah klien banyak

sehingga tugas rutin yang

sederhana terlewatkan.

• Pendelegasian perawatan

klien hanya sebagian selama

perawat penanggung

jawab klien bertugas.

3. Metode Tim

Keperawatan/

Keperawatan

Yaitu pengorganisasian pelayanan

keperawatan oleh sekelompok

perawat dan sekelompok klien.

• Memfasilitasi pelayanan

keperawatan yang komprehensif

dan holistik.

• Rapat tim memerlukan

waktu sehingga pada situasi

sibuk rapat tim ditiadakan atau

9

Page 10: 97662329 Bab I II MAK Tim Modular Dan Manajemen Kasus

Kelompok Kelompok ini dipimpin oleh perawat

yang berijazah dan berpengalaman

serta memiliki pengetahuan dalam

bidangnya (registered nurse).

Pembagian tugas di dalam kelompok

dilakukan oleh pimpinan

kelompok/ketua grup. Selain itu

ketua grup bertanggung jawab dalam

mengarahkan anggota grup/tim.

Sebelum tugas dan menerima laporan

kemajuan pelayanan keperawatan

klien serta membantu anggota tim

dalam menyelesaikan tugas apabila

menjalani kesulitan Selanjutnya

ketua grup yang melaporkan pada

kepala ruangan tentang kemajuan

pelayanan/asuhan keperawatan

terhadap klien.

• Memungkinkan pencapaian

proses keperawatan

• Konflik atau perbedaan

pendapat antar staf daapt ditekan

melalui rapat tim, cara

ini efektif untuk belajar.

• Memberi kepuasan anggota tim

dalam hubungan interpersonal

• Memungkinkan menyatukan

kemampuan anggota tim yang

berbeda-beda dengan aman dan

efektif.

• Memberikan kepuasan pada

pasien & perawat

• Produktif karena kerjasama,

komunikasi dan moral

terburu-buru sehingga dapat

mengakibatkan komunikasi dan

koordinasi antar anggota tim

terganggu sehingga kelancaran

tugas terhambat.

• Perawat yang belum

terampil dan belum

berpengalaman selalu

tergantung atau berlindung

kepada anggota tim yang

mampu atau ketua tim.

• Akontabilitas dalam tim

kabur.

• Tidak efektif bila

pengaturan tidak baik

• Membutuhkan banyak

kerjasama dan komunikasi

• Membingungkan bila

komposisi tim sering dirubah4. Metode Keperawatan Yaitu pengorganisasian • Model praktek keperawatan • Hanya dapat dilakukan oleh

10

Page 11: 97662329 Bab I II MAK Tim Modular Dan Manajemen Kasus

Primer/Utama

(Primary Nursing)

pelayanan/asuhan keperawatan yang

dilakukan oleh satu orang registered

nurse sebagai perawat primer yang

bertanggung jawab dalam asuhan

keperawatan selama 24 jam terhadap

klien yang menjadi tanggung

jawabnya mulai dari masuk sampai

pulang dari rumah sakit. Apabila

perawat primer/utama libur atau cuti

tanggung jawab dalam asuhan

keperawatan klien diserahkan pada

teman kerjanya yang satu level atau

satu tingkat pengalaman dan

keterampilannya (associate nurse).

profesional dapat dilakukan atau

diterapkan.

• Memungkinkan asuhan

keperawatan yang komprehensif

dengan pertanggungjawaban yang

jelas.

• Memungkinkan penerapan

proses keperawatan

• Memberikan kepuasan kerja

bagi perawat

• Memberikan kepuasan bagi

klien dan keluarga yang menerima

asuhan keperawatan

• Lebih mencerminkan otonomi

• Menurunkan dana perawatan

perawat profesional

• Biaya relatif lebih tinggi

dibandingkan metode lain

karena lebih banyak

menggunakan perawat

profesional.

• Perawat harus mampu

mengimbangi kemajuan

teknologi kesehatan/kedokteran

• Perawat anggota dapat

merasa kehilangan kewenangan

• Masalah komunikasi

5. Metode Modular Yaitu pengorganisasian

pelayanan/asuhan keperawatan yang

dilakukan oleh perawat profesional

dan non profesional (trampil) untuk

sekelompok klien dari mulai masuk

• Memfasilitasi pelayanan

keperawatan yang komprehensif

dan holistik dengan

pertanggungjawaban yang jelas.

• Memungkinkan pencapaian

• Beban kerja tinggi terutama

jika jumlah klien banyak

sehingga tugas rutin yang

sederhana terlewatkan.

• Pendelegasian perawatan

11

Page 12: 97662329 Bab I II MAK Tim Modular Dan Manajemen Kasus

rumah sakit sampai pulang disebut

tanggung jawab total atau

keseluruhan. Untuk metode ini

diperlukan perawat yang

berpengetahuan, terampil dan

memiliki kemampuan

kepemimpinan. Idealnya 2-3 perawat

untuk 8-12 orang klien.

proses keperawatan

• Konflik atau perbedaan

pendapat antar staf daapt ditekan

melalui rapat tim, cara

ini efektif untuk belajar.

• Memberi kepuasan anggota tim

dalam hubungan interpersonal

• Memungkinkan menyatukan

kemampuan anggota tim yang

berbeda-beda dengan aman dan

efektif.

• Produktif karena kerjasama,

komunikasi dan moral

• Model praktek keperawatan

profesional dapat dilakukan atau

diterapkan.

• Memberikan kepuasan kerja

bagi perawat

• Memberikan kepuasan bagi

klien dan keluarga yang menerima

klien hanya sebagian selama

perawat penanggung

jawab klien bertugas

• Hanya dapat dilakukan oleh

perawat profesional

• Biaya relatif lebih tinggi

dibandingkan metode lain

karena lebih banyak

menggunakan perawat

profesional.

• Perawat harus mampu

mengimbangi kemajuan

teknologi

kesehatan/kedokteran

• Perawat anggota dapat

merasa kehilangan

kewenangan

• Masalah komunikasi

12

Page 13: 97662329 Bab I II MAK Tim Modular Dan Manajemen Kasus

asuhan keperawatan

• Lebih mencerminkan otonomi

• Menurunkan dana perawatan6. Metode Kasus Yaitu pengorganisasian

pelayanan/asuhan keperawatan

dimana perawat mampu memberikan

asuhan keperawatan mencakup

seluruh aspek keperawatan yg

dibutuhkan.

Perawat memberikan asuhan

keperawatan kepada seorang pasien

secara menyeluruh, untuk

mengetahui apa yang harus dilakukan

pada pasien dengan baik. Dalam

metode ini dituntut kualitas serta

kuantitas yang tinggi dari perawat,

sehingga metode ini sesuai jika

digunakan untuk ruangan ICU

ataupun ICCU.

• Sederhana dan langsung

• Garis pertanggung jawaban

jelas

• Kebutuhan pasien cepat

terpenuhi

• Memudahkan perencanaan

tugas

• Moral perawat

profesional melakukan tugas

non profesional

• Tidak dapat dikerjakan

perawat non profesional

• Membingungkan

Sumber: http://library.usu.ac.id/download/fk/keper-rika.pdf

13