93070420-aldehida

78
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap hari tanpa kita sadari banyak senyawa kimia yang kita gunakan tanpa tahu jenisnya. Salah satunya adalah aldehid. Aldehid merupakan senyawa kimia yang memiliki aroma yang khas dan wangi. Sehari-hari kita mengenal kayu manis sebagai pengharum masakan, kemudian vanili yang memberikan aroma khas yang terkenal. Tanpa kita ketahui, ternyata kayu manis dan vanillin mengandung senyawa aldehid. Untuk itu, perlu ditambah pengetahuan kita tentang aldehid beserta sifat- sifatnya. 1.2 Rumusan Masalah Dalam penyusunannya, makalah ini dibatasi dengan pertanyaan: 1. Apa yang dimaksud dengan aldehid? 2. Apa saja sifat-sifat senyawa aldehid? 3. Apa saja reaksi-reaksi yang terjadi pada senyawa aldehid? 4. Apa saja manfaat senyawa aldehid dalam kehidupan? 1.3 Tujuan Penulisan Makalah ini disusun dengan tujuan: 1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian aldehid. 2. Untuk mengetahui dan mengenal tentang sifat-sifat senyawa aldehid. 3. Untuk mengetahui reaksi-reaksi yang terjadi pada senyawa aldehid. Senyawa Aldehid Page 1

Upload: intan1807

Post on 30-Dec-2014

137 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: 93070420-Aldehida

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap hari tanpa kita sadari banyak senyawa kimia yang kita gunakan tanpa tahu

jenisnya. Salah satunya adalah aldehid. Aldehid merupakan senyawa kimia yang memiliki

aroma yang khas dan wangi. Sehari-hari kita mengenal kayu manis sebagai pengharum

masakan, kemudian vanili yang memberikan aroma khas yang terkenal. Tanpa kita ketahui,

ternyata kayu manis dan vanillin mengandung senyawa aldehid. Untuk itu, perlu ditambah

pengetahuan kita tentang aldehid beserta sifat-sifatnya.

1.2 Rumusan Masalah

Dalam penyusunannya, makalah ini dibatasi dengan pertanyaan:

1. Apa yang dimaksud dengan aldehid?

2. Apa saja sifat-sifat senyawa aldehid?

3. Apa saja reaksi-reaksi yang terjadi pada senyawa aldehid?

4. Apa saja manfaat senyawa aldehid dalam kehidupan?

1.3 Tujuan Penulisan

Makalah ini disusun dengan tujuan:

1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian aldehid.

2. Untuk mengetahui dan mengenal tentang sifat-sifat senyawa aldehid.

3. Untuk mengetahui reaksi-reaksi yang terjadi pada senyawa aldehid.

4. Untuk mengetahui manfaat dan aplikasi senyawa aldehid dalam kehidupan.

Senyawa Aldehid Page 1

Page 2: 93070420-Aldehida

BAB II

PEMBAHASAN

I. Pengertian

Aldehid adalah senyawa organik yang mencakup kelompok fungsional karbonil,

C=O. Atom karbon kelompok ini memiliki dua sisa obligasi yang dapat ditempati oleh

hidrogen atau alkil atau aril substituen. Gugus fungsi yang dikenal sebagai gugus karbonil,

yaitu atom karbon yang dihubungkan dengan atom oksigen oleh ikatan ganda dua. Aldehida

adalah senyawa organic yang karbon-karbonilnya (karbon yang terikat pada oksigen) selalu

berikatan dengan paling sedikit satu hydrogen. Aldehid dan keton termasuk senyawa yang

sederhana jika ditinjau berdasarkan tidak adanya gugus-gugus reaktif yang lain seperti –OH

atau –Cl yang terikat langsung pada atom karbon di gugus karbonil –CO seperti yang bisa

ditemukan misalnya pada asam-asam karboksilat yang mengandung gugus –COOH.

Rumus umum aldehid ialah:

Perhatikan contoh berikut:

Pada gambar di atas kita bisa melihat bahwa keduanya memiliki ujung molekul yang

sama persis. Yang membedakan hanya kompleksitas gugus lain yang terikat.

Jika kita menuliskan rumus molekul untuk molekul-molekul di atas, maka gugus

aldehid (gugus karbonil yang mengikat atom hidrogen) selalunya dituliskan sebagai – CHO –

dan tidak pernah dituliskan sebagai COH. Oleh karena itu, penulisan rumus molekul aldehid

Senyawa Aldehid Page 2

O

| | atau R – C – OH dimana R adalah alkilR – C – H

O | | atau Ar – C – OH dimana Ar adalah aromatik Ar – C – H

Page 3: 93070420-Aldehida

terkadang sulit dibedakan dengan alkohol. Misalnya etanal dituliskan sebagai CH3CHO dan

metanal sebagai HCHO.

II. Penamaan Aldehid

Penamaan aldehid didasarkan pada jumlah total atom karbon yang terdapat dalam

rantai terpanjang – termasuk atom karbon yang terdapat pada gugus karbonil. Jika ada gugus

samping yang terikat pada rantai terpanjang tersebut, maka atom karbon pada gugus karbonil

harus selalu dianggap sebagai atom karbon nomor 1.

Penamaan aldehid bisa menggunakan sistem IUPAC atau penamaan secara Trivial.

Sistem Tatanama IUPAC memberikan akhiran karakteristik al untuk aldehida. Sebagai

contoh, H2C = O adalah methan al, lebih umum disebut formaldehida. Karena gugus karbonil

aldehid harus selalu terletak di ujung rantai karbon, diberi no 1, dan karena itu

mendefinisikan penomoran arah. Menurut Trivial, cara pemberian nama senyawa aldehid

dilakukan dengan mengganti akhiran –at pada nama trivial asam alkanoat yang bersangkutan

dengan akhiran –aldehida.

Contoh nama IUPAC disediakan (dengan warna biru) dalam diagram berikut. Nama-

nama umum adalah merah, dan nama-nama yang diturunkan hitam. Dalam Nama umum di

dekat atom karbon gugus karbonil sering ditunjuk oleh huruf Yunani. Atom berdekatan

dengan fungsi alfa, dihapus berikutnya adalah beta dan seterusnya.

Senyawa Aldehid Page 3

Page 4: 93070420-Aldehida

Tiga contoh kelompok asil memiliki nama spesifik ditunjukkan di bawah ini.

Tabel beberapa nama aldehid:

Jumlah atom

C

Asam Alkanoat Aldehid Alkanal

Rumus molekul

Nama trivial Rumus molekul

Nama trivial Rumus molekul

Nama IUPAC

1 H – COOH Asam Format H – CHO Formaldehida H – CHO Metanal

2 CH3COOH Asam Asetat CH3CHO Asetaldehida CH3CHO Etanal

3 C2H5COOH Asam Propionat

C2H5CHO Propionaldehida C2H5CHO Propanal

4 C3H7COOH Asam Butirat C3H7CHO Butiraldehida C3H7CHO Butanal

5 C4H9COOH Asam Valerat C4H9CHO Valeraldehida C4H9CHO Pentanal

Senyawa Aldehid Page 4

CH3– CH2 – CH – CH2 – COH CH3 – CH – CH2 – COH | | CH3 CH3 (2 - metil pentanal) (3 – metil butanal) (α – metil valeraldehid) (β - metil butiraldehid)

CH3 – CH = CH – COH CH2 – CH2 – CH2 – COH | |

OH OH

( 2 – butenal ) ( 3,4 – dihidroksi butanal )

Page 5: 93070420-Aldehida

Keisomeran pada aldehid

Keisomeran pada aldehid dimulai dari aldehid yang memiliki 4 rantai C.

Contoh:

C4H8O

CH3 – CH2 – CH2 – CHO CH3 – CH – CHO |

CH3

Butanal 2-metil propanal

C6H12O

CH3 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CHO CH3 – CH2 – CH2 – CH2 – CHO |

CH3

Heksanal 2-metil pentanal

CH3 – CH2 – CH – CH2 – CHO CH3 – CH2 – CH – CHO | | CH3 C2H5

3-metil pentanal 2-etil butanal

CH3 CH3

| |CH3 – C – CH2 – CHO CH3 – CH – CH –CHO | | CH3 CH3

3,3-dimetil butanal 2,3-dimetil butanal

CH3 – CH2 – CH2 – CH2 – CHO CH3

| | CH3 CH3 – CH2 – C – CHO

|4-metil pentanal CH3

2,2-dimetil butanal

Senyawa Aldehid Page 5

Page 6: 93070420-Aldehida

III. Sifat-sifat Aldehid

Aldehid memiliki macam-macam sifat ditinjau dari beberapa aspek :

1. Sifat Fisis/fisika

a. Titik didih

Aldehid sederhana seperti metanal memiliki wujud gas (titik didih -21°C), dan etanal

memiliki titik didih +21°C. Ini berarti bahwa etanal akan mendidih pada suhu yang

mendekati suhu kamar. Aldehid lainnya berwujud cair, dengan titik didih yang semakin

meningkat apabila molekul semakin besar. Besarnya titik didih dikendalikan oleh kekuatan

gaya-gaya antar-molekul. Berikut akan disajikan tabel titik didih beberapa senyawa aldehide

yang mempunyai satu atau dua atom karbon :

Senyawa rumus Bobot molekul Titik didih (0C)

keterangan

Satu karbonMetana CH4 16 -161 Tak ada ikatan

hidrogen atau interaksi polar-polar

Formaldehide HCHO 26 -21 Interaksi polar-polar

Metanol CH3OH 32 65 Ikatan hidrogenDua karbon

Etana C2H6 30 -89 Tak ada ikatan hidrogen

Asetaldehid CH3CHO 44 20 Interaksi polar-polar

etanol CH3CH2OH 46 78 Ikatan hidrogen

Tabel titik didih beberapa senyawa yang mempunyai satu/dua karbon

b. Gaya dispersi van der Waals

Gaya tarik ini menjadi lebih kuat apabila molekul menjadi lebih panjang dan memiliki

lebih banyak elektron. Peningkatan gaya tarik ini akan meningkatkan ukuran dipol-dipol

temporer yang terbentuk. Inilah sebabnya mengapa titik didih meningkat apabila jumlah atom

karbon dalam rantai juga meningkat pada aldehid.

Senyawa Aldehid Page 6

Page 7: 93070420-Aldehida

c. Gaya tarik dipol-dipol van der Waals

Aldehid adalah molekul polar karena adanya ikatan rangkap C=O. Seperti halnya

gaya-gaya dispersi, juga akan ada gaya tarik antara dipol-dipol permanen pada molekul-

molekul yang berdekatan. Ini berarti bahwa titik didih akan menjadi lebih tinggi dibanding

titik didih hidrokarbon yang berukuran sama,yang mana hanya memiliki gaya dispersi.

Apabila dibandingkan titik didih dari tiga senyawa hidrokarbon yang memiliki besar molekul

yang mirip. Ketiga senyawa ini memiliki panjang rantai yang sama, dan jumlah elektronnya

juga mirip (walaupun tidak identik). Perhatikan tabel berikut :

molekul tipe titik didih (°C)CH3CH2CH3 alkana -42

CH3CHO aldehid +21CH3CH2OH alkohol +78

Pada tabel di atas bisa melihat bahwa aldehid (yang memiliki gaya tarik dipol-dipol

dan gaya tarik dispersi) memiliki titik didih yang lebih tinggi dari alkana berukuran

sebanding yang hanya memiliki gaya dispersi. Akan tetapi, titik didih aldehid lebih rendah

dari titik didih alkohol. Pada alkohol, terdapat ikatan hidrogen ditambah dengan dua jenis

gaya-tarik antar molekul lainnya (gaya-tarik dipol-dipol dan gaya-tarik dispersi). Walaupun

aldehid merupakan molekul yang sangat polar, namun keduanya tidak memiliki atom

hidrogen yang terikat langsung pada oksigen, sehingga tidak bisa membentuk ikatan hidrogen

sesamanya.

d. Kelarutan dalam air

Aldehid yang kecil dapat larut secara bebas dalam air tetapi kelarutannya berkurang

seiring dengan pertambahan panjang rantai. Sebagai contoh, metanal, etanal yang merupakan

aldehid berukuran kecil – dapat bercampur dengan air pada semua perbandingan volume.

Alasan mengapa aldehid yang kecil dapat larut dalam air adalah bahwa walaupun aldehid

tidak bisa saling berikatan hidrogen sesamanya, Namur aldehid bisa berikatan hidrogen

dengan molekul air.

Salah satu dari atom hidrogen yang sedikit bermuatan positif dalam sebuah molekul

air bisa tertarik dengan baik ke salah satu pasangan elektron bebas pada atom oksigen dari

sebuah aldehid untuk membentuk sebuah ikatan hidrogen.

Senyawa Aldehid Page 7

Page 8: 93070420-Aldehida

Tentunya juga terdapat gaya dispersi dan gaya tarik dipol-dipol antara aldehid dengan

molekul air. Pembentukan gaya-gaya tarik ini melepaskan energi yang membantu menyuplai

energi yang diperlukan untuk memisahkan molekul air dan aldehid satu sama lain sebelum

bisa bercampur. Apabila panjang rantai meningkat, maka "ekor-ekor" hidrokarbon dari

molekul-molekul (semua hidrokarbon sedikit menjauh dari gugus karbonil) mulai mengalami

proses di atas. Dengan menekan diri diantara molekul-molekul air, ekor-ekor hidrokarbon

tersebut memutus ikatan hidrogen yang relatif kuat antara molekul-molekul air tanpa

menggantinya dengan ikatan yang serupa. Ini menjadi proses yang tidak bermanfaat dari segi

energi, sehingga kelarutan berkurang.

Senyawa Titik leleh (0C) Titik didih (0C) Kelarutan dalam air (g/100ml)

Formaldehid -92 -21 Bercampur sempurnaAsetaldehid -123 20 Bercampur sempurnaButiraldehid -99 76 4benzaldehid -26 179 0,3

Tabel tetapan fisis dan kelarutan beberapa aldehid

e. ikatan dan kereaktifan

1. Ikatan pada gugus karbonil

Atom oksigen jauh lebih elektronegatif dibanding karbon sehingga memiliki

kecenderungan kuat untuk menarik elektron-elektron yang terdapat dalam ikatan C=O

kearahnya sendiri. Salah satu dari dua pasang elektron yang membentuk ikatan rangkap C=O

bahkan lebih mudah tertarik ke arah oksigen. Ini menyebabkan ikatan rangkap C=O sangat

polar. Pada dasarnya aldehid sangat reaktif karena adanya gugus karbonil pada senyawa

aldehid tersebut.

Senyawa Aldehid Page 8

Page 9: 93070420-Aldehida

Pada temperature kamar, aldehid suku yang rendah berwujud gas, suku tengah

berwujud cairan sedangkan suku tinggi berupa padatan. Makin panjang rantai C nya maka

makin harum baunya seperti bau bunga-bungaan dan buah-buahan,sehingga beberapa

senyawanya digunakan untuk pewangi.

2. Sifat Spektral Aldehid

A. Spektra inframerah

Spektrum inframerah berguna untuk mendeteksi gugus karbonil dalam suatu aldehid.

Namun adanya gugus karbonil belum tentu menandakan bahwa zat tersebut termasuk aldehid

sebab ada beberapa senyawa lain yang memiliki gugus karbonil(ester,asam karboksilat,dll).

Untuk aldehid bukti yang saling menunjang dapat dicari dalam spektra inframerah dan nmr,

karena resapan yang unik dari hidrogen sianida. Resapan C=O dari aldehide adalah sekitar

1700cm-1(sekitar 5,8μm). Jika gugus karbonil itu berkonjugasi dengan suatu ikatan rangkap

atau cincin benzena letak resapan bergeser ke frekuensi yang sedikit lebih rendah.

Uluran CH(dari) gugus aldehid,yang menunjukkan resapan tepat disebelah resapan

kanan CH alifatik,adalah karakteristik suatu aldehid. Biasanya dijumpai dua peak(puncak)

dalam daerah ini. Kedua peak CH dari aldehid akan tampak jelas dalam spektrum butanal,

tetapi peak yang lebih dekat ke resapan CH alifatik biasanya dikaburkan oleh resapan alifatik

ini.

B. Spektra nmr

Elektron dalam suatu gugus karbonil, seperti electron dalam ikatan rangkap atau awan

pi aromatic, akan digerakkan oleh suatu medan magnet luar. Medan imbasan molekuler yang

dihasilkan mempunyai efek yang dalam pada absorpsi nmr dari proton aldehida. Resapan nmr

untuk suatu proton aldehida bergeser jauh ke bawah medan (δ = 9-10ppm, di luar jangka

spectra, yang lazim). Geseran besar ini timbul oleh efek-efek aditif dari berkurangnya perisai

(deshielding) anisotropikoleh electron pi dan berkurangnya perisai induktif oleh karbon

elektropositif dari gugus karbonil itu.

Hydrogen-hidrogen α dari aldehida tidaklah terlalu dipengaruhi oleh gugus

karbonilnya. Resapan nmr untuk proton α (δ= 2,1-2,6 ppm) muncul sedikit dibawah medan

dibandingkan dengan resapan CH biasa (sekitar 1,5 ppm), karena tertariknya electron oleh

atom oksigen elektronegatif. Efek-efek pengurangan perisai (deshielding) oleh efek induktif

Senyawa Aldehid Page 9

Page 10: 93070420-Aldehida

cukup jelas dalam spectra nmr butanal. Dalam suatu aldehida, penguraian proton aldehida

kadang-kadang dapat di gunakan untuk menentukan banyaknya hydrogen α. Spectrum

butanal menunjukkan suatu triplet untuk proton –CHO, suatu indikasi akan adanya dua

hydrogen α.

2. Sifat kimia

1. Sifat mendamar

Jika suatu larutan aldehid dalam air diberi larutan NaOH atau KOH maka zat cairnya

akan bewarna kuning dan sesaat kemudian mengendaplah suatu zat amorf yang bewarna

merah kekuning-kuningan.

2. Reaksi dengan PX5 dihasilkan geminal halida

R-CHO + PCl5 R-CHCl2 + PCl3

3. Reaksi dengan halogen teristimewa.

Dalam lingkungan alkalis halogen dapat menstubtitusi atom-atom H yang terikat pada

atom C alfa, yaitu atom C yang letaknya terdekat dengan gugus karbonil.

4. Sifat mereduksi

Karena aldehid dapat dioksidasi menjadi asam karboksilat maka aldehid adalah suatu

reduktor.

Senyawa Aldehid Page 10

Page 11: 93070420-Aldehida

a. Reduksi pereaksi tollens(larutan Ag beramoniak)

Pereaksi tollens dibuat dengan cara menetesi Larutan perak nitrat(AgNO3) dengan

larutan amonia (NH3) sedikit demi sedikit hingga endapan yang mula-mula terbentuk larut

kembali. Pereaksi Tollens mengandung ion diamminperak(I), [Ag(NH3)2]+.

Ion ini dibuat dari larutan perak(I) nitrat. Caranya dengan memasukkan setetes larutan

natrium hidroksida ke dalam larutan perak(I) nitrat yang menghasilkan sebuah endapan

perak(I) oksida, dan selanjutnya tambahkan larutan amonia encer secukupnya untuk

melarutkan ulang endapan tersebut.

Untuk melakukan uji dengan pereaksi Tollens, beberapa tetes aldehid dimasukkan ke

dalam pereaksi Tollens yang baru dibuat, dan dipanaskan secara perlahan dalam sebuah

penangas air panas selama beberapa menit.

aldehidLarutan tidak berwarna menghasilkan sebuah endapan perak berwarna abu-abu,

atau sebuah cermin perak pada tabung uji.

Aldehid mereduksi ion diamminperak(I) menjadi logam perak. Karena larutan bersifat

basa, maka aldehid dengan sendirinya dioksidasi menjadi sebuah garam dari asam karboksilat

yang sesuai.

Persamaan setengah reaksi untuk reduksi ion diamminperak(I) menjadi perak adalah

sebagai berikut:

Menggabungkan persamaan di atas dengan persamaan setengah reaksi dari oksidasi

sebuah aldehid pada kondisi basa, yakni

akan menghasilkan persamaan reaksi lengkap:

Senyawa Aldehid Page 11

Page 12: 93070420-Aldehida

b. Reduksi pereaksi fehling atau bennedict

Larutan Fehling dan larutan Benedict adalah varian dari larutan yang secara ensensial

sama. Keduanya mengandung ion-ion tembaga(II) yang dikompleks dalam sebuah larutan

basa.Larutan Fehling mengandung ion tembaga(II) yang dikompleks dengan ion tartrat dalam

larutan natrium hidroksida. Pengompleksan ion tembaga(II) dengan ion tartrat dapat

mencegah terjadinya endapan tembaga(II) hidroksida.

Larutan Benedict mengandung ion-ion tembaga(II) yang membentuk kompleks

dengan ion-ion sitrat dalam larutan natrium karbonat. Lagi-lagi, pengompleksan ion-ion

tembaga(II) dapat mencegah terbentuknya sebuah endapan – kali ini endapan tembaga(II)

karbonat.

Larutan Fehling dan larutan Benedict digunakan dengan cara yang sama. Beberapa

tetes aldehid ditambahkan ke dalam reagen, dan campurannya dipanaskan secara perlahan

dalam sebuah penangas air panas selama beberapa menit.

aldehid Larutan biru menghasilkan sebuah endapan merah gelap dari tembaga(I) oksida.

Aldehid mereduksi ion tembaga(II) menjadi tembaga(I) oksida. Karena larutan

bersifat basa, maka aldehid dengan sendirinya teroksidasi menjadi sebuah garam dari asam

karboksilat yang sesuai.

Persamaan untuk reaksi-reaksi ini selalu disederhanakan untuk menghindari

keharusan menuliskan ion tartrat atau sitrat pada kompleks tembaga dalam rumus struktur.

Persamaan setengah-reaksi untuk larutan Fehling dan larutan Benedict bisa dituliskan

sebagai:

Menggabungkan persamaan di atas dengan persamaan setengah reaksi untuk oksidasi

aldehid pada kondisi basa yakni

Senyawa Aldehid Page 12

Page 13: 93070420-Aldehida

akan menghasilkan persamaan lengkap:

5. Sifat polimerisasi

Polimerisasi ada 2 jenis :

1. Polimerisasi adisi

Terjadi antara 2 atau lebih molekul dari zat yang sejenis asetaldehid dengan pengaruh

sedikit asam sulfat pekat dapat membentuk trimernya yang disebut paretanal yang berantai

lingkar.

3CH3CHO (CH3CHO)3

2. Polimerisasi kondensasi

Adalah 2 molekul atau lebih dari sejenis zat yang tidak sejenis membentuk sebuah

molekul baru yang besar dengan melepaskan H2O. NH3 atau molekul lain yang sederhana

dalam hal ini aldehid dapat berkondensasi dengan :

CH3-CH=O + H2NOH CH3-CHNOH + H2O

Fenil hydrazine bila dipanaskan :

CH3CHO + NH2HC4H6 CH-O=N-NHC4H6 + H2O

6. Reaksi cannizaro

Reaksi Cannizzaro, dinamakan dari penemunya Stanislao Cannizzaro, adalah sebuah

reaksi kimia yang melibatkan disproporsionasi aldehida tanpa hidrogen pada posisi alfa yang

diinduksi oleh basa. Cannizzaro pertama kali menyelesaikan transformasi ini pada tahun

1853, ketika dia mendapatkan benzil alkohol dan asam benzoat dari reaksi antara

benzaldehida dengan kalium karbonat.

Senyawa Aldehid Page 13

Page 14: 93070420-Aldehida

Produk oksidasi reaksi ini adalah asam karboksilat dan produk redoksnya adalah

alkohol. Untuk aldehida dengan atom hidrogen pada posisi alfa, misalnya

RCHR'CHO.Disproporsionasi (reaksi reduksi dan oksidasi terjadi bersamaan) suatu aldehida

yang tak memiliki atom-atom alfa-hidrogen menjadi alkohol dan asam(garam) dalam basa

kuat 30-60%.

Mekanisme :

Contoh :

Senyawa Aldehid Page 14

Page 15: 93070420-Aldehida

7. Pembuatan Aldehid

1. Oksidasi alkohol primer dengan oksidator lemah

C2H5OH → CH3CHO + H2O

2. Uap alkohol dilakukan pada temperatur panas

C2H5OH → CH3CHO + H2

Nama aldehid berasal dari reaksi ini, karena aldehid merupakan alkohol yang

kekurangan hidrogen (alkohol dehidrogenatum).

3. Destilasi kering garam Na atau asam karboksilat dengan Na-formiat

R-COONa + H-COONa R-C-H + 2NaCO2

4. Metanal(formaldehid) terbentuk pula sebagai hasil antara pembentuk karbohidrat

secara fotosintesa didalam daun.

Sehingga Formaldehide dapat dibuat dengan beberapa cara :

1. Pembuatan cara teknik

a) Reduksi CO dengan H2

CO + H-H HCOH

b) Oksidasi uap metanal oleh udara dengan katalis Pt pada temperatur 300°C

CH3OH-O2 HCHC + H2O

IV. Reaksi-reaksi Senyawa Aldehid

Aldehid dapat dibuat melalui beberapa macam reaksi,yaitu reaksi adisi,reaksi adisi-

eliminasi, reaksi reduksi dan melalui reaksi oksidasi.

Senyawa Aldehid Page 15

Page 16: 93070420-Aldehida

1. REAKSI ADISI

Merupakan suatu reaksi yang mengubah senyawa karbon tidak jenuh(mempunyai

ikatan rangkap) menjadi senyawa karbon jenuh(tidak mempunyai ikatan rangkap). Karena

aldehid memiliki ikatan rangkap antara C dan O maka aldehid dapat diadisi.

a. Adisi dengan H2

Adisi dengan H2 (hidrogen) menghasilkan alkohol primer.

H H

R-C=O + H-H R-C-OH

H

contoh :

H H

CH3-CH2-C=O + H-H CH3-CH2-C-OH

H

Propanal propanal

b. Adisi dengan air

Air dapat mengadisi suatu gugus karbonil,untuk membentuk suatu 1,1 diol yang

disebut gem-diol atau hidrat. Reaksi tiu reversible,dan biasanya kesetimbangan terletak pada

sisi karbonil. Rumus umum :

Aldehid suatu hidrat(dua OH pada C)

H-C=O + H2O ↔ HCH(OH)2

H

Formaldehid formalin

Senyawa Aldehid Page 16

Page 17: 93070420-Aldehida

CR H

O ROH H+

CR H

OR

OH

ROH+ H+

CR H

OR

OR

+ H2O

Cl3CCHO + H2O ↔ Cl3CCH(OH)2

kloral kloral hidrat

Formaldehid dan kloral keduanya lebih rekatif dibandingkan dengan kebanyakan

aldehid lainnya,karena karbon karbonil masing-masing mempunyai muatan positif yang

cukup besar. Dalam formaldehid,tak terdapat gugus alkil untuk membantu menyebarkan

muatan positif. Dalam kloral,gugus Cl3-C- yang menarik elektron dengan kuat itu

meningkatkan muatan positif dengan cara menggeser rapatan elektron.

c. Reaksi dengan Alkohol

Seperti air,alkohol dapat mengadisi suatu gugus karbonil.Dalam kebanyakan

hal,kesetimbangan terletak pada sisi aldehid,sama seperti reaksi dengan air. Produk adisi sau

molekul suatu alkohol pada suatu aldehid disebut dengan hemiasetal sedangkan produk dua

nya disebut dengan asetal. Semua rekasi ini dikatalisis oleh Asam kuat. Umum :

Contoh :

CH3CHO + etanol C4H10O2 + (etanol)alkohol berlebih C6H14O2 + H2O

Asetaldehid hemiasetal asetal

Mekanisme untuk rekasi reversible aldehid dengan alkohol adalah khas dari

mekanisme untuk banyak reaksi adisi berkatalis asam dari senyawa karbonil:suatu deret

protonasi dan deprotonasi dari gugus yang mengandung oksigen.

Dalam mekanisme pembentukan asetal dari hemiasetalnya,sekali lagi protonasi dan

deprotonasi,disertai lepasnya air merupakan tahap reaksi utama. Karena itu pembentukan

asetal dari suatu hemiasetal adalah substitusi dua tahap dari gugus OR untuk suatu gugus OH.

Dalam suatu campuran kesetimbangan,biasanya terdapat sejumlah besar aldehid dan hanya

Senyawa Aldehid Page 17

Page 18: 93070420-Aldehida

sedikit hemiasetal dan asetalnya. Terhadap hal umum ini terdapat suatu kecualian penting.

Suatu molekul memiliki gugus OH pada γ atau δ (1,4 – 1,5) terhadap gugus karbonil aldehid

mengalami suatu reaksi intra molekul untuk membentuk suatu cincin hemiaseta

beranggotakan lima-enam hemiasetal siklik.

Dalam kebanyakan hal suatu hemiasetal tak dapat diisolasi. Namun asetal bersifat

stabil dalam larutan dan bukan asam dan dapat diisolasi. Jika suatu asetal diinginkan sebagai

produk reaksi antara suatu aldehid dan suatu alkohol,maka digunakan alkohol berlebih untuk

mendorong tahapan reaksi ini menuju produk tersebut.

d. Reaksi dengan hidrogen sianida ( HCN )

Hidrogen sianida(titik didih 26 0C) dapat dianggap sebagai gas atau cairan yang

mudah menguap. Dalam operasi laboratorium yang normal,HCN digunakan sebagai

gas,tetapi dengan menggunakan alat yang khusus HCn dapat digunakan sebagai cairan(dan

dalam beberapa hal,malahan sebagai pelarut). Sering HCN dibuat langsung dalam campuran

KCN atau NaCN dan suatu asam kuat. Hidrogen sianida bersifat racun dan khususnya

mengecoh,karena hidung manusia baru dapat mendeteksi baunya hanya pada tingkat yang

mungkin telah mematikan. Seperti air dan alkohol, HCN dapat mengadisi ke gugus karbonil

suatu aldehid. Dalam produknya dirujuk sebagai suatu sianohidrin. Umum :

Aldehid sianohidrin

Contoh :

C2H4O + HCN C2H4OH-CN

Asetaldehid sianohidrin

Hidrogen sianida tidak dapat langsung mengadisi ke gugus karbonil,Adisi yang

berhasil membutuhkan kondisi sedikit basa seperti yang ditemukan dalam larutan buffer

NaCN-HCN. Dengan cara ini konsentrasi ion sianida dibesarkan,dan adisi berlangsung

dengan serangan nukleofilik CN- terhadap gugus karbonil. Meskipun nukleofil lemah seperti

Senyawa Aldehid Page 18

Page 19: 93070420-Aldehida

H2O dan ROH membutuhkan katalis asam untuk mengadisi gugus karbonil namun katalis

kuat seperti CN- tidak membutuhkan katalis.

Sianohidrin merupakan zat-antara sintetik yang sangat berguna. Misalnya gugus CN

dapat dihidrolisis menjadi gugus karboksil atau ester. Juga gugus –OH (dari) sianohidrin jauh

lebih reaktif dari gugus –OH alkohol biasa dan dapat digantikan oleh amonia untuk

menghasilkan gugus asam amino. Sifat yang kedua ini dimanfaatkan dalam sintesis asam

amino.

e. Reaksi adisi dengan natrium bisulfit (NaHSO3)

Pada rekasi adisi ini digunakan natrium bisulfit pekat sehingga menghasilkan produk

berbentuk kristal dan sukar larut,tetapi dapat diuraikan apabila diberi penambahan asam.

Umum :

R-COH + NaHSO3 RCHOH-CSO2Na

CH3COH + NaHSO3 CH3CHOH-CSO2Na

Aldehid kristal sukar larut

f. Reaksi reagen grignard

Reaksi suatu reagen grignard dengan suatu senyawa karbonil merupakan contoh adisi

nukleofilik pada karbon positif dari suatu gugus karbonil. Reaksi suatu reagen grignard

dengan suatu aldehid menyajikan suatu metode yang bagus dalam sintesis alkohol. Reaksi

terdiri dari dua tahap yang terpisah: reaksi antara reagen grignard dengan senyawa

karbonil,hidrolisis magnesium alkoksida untuk menghasilkan alkohol.

Secara Umum reaksi ini dapat dituliskan :

+ RMgX R C OM gX CR H

O

R C OH

Senyawa Aldehid Page 19

R' R’

H H

Page 20: 93070420-Aldehida

2. REAKSI ADISI-ELIMINASI

Beberapa reagensia mengalami adisi ke dalam aldehida yang diikuti dengan eliminasi

air atu molekul kecil lain untuk memperoleh suatu produk yang mengandung suatu ikatan

rangkap.

O OH

R – C – H + H – NuH adisi R – C – H Eliminasi R – C – H

NuH -H2O Nu

Suatu produk adisi

yang tak stabil

A. Reaksi dengan amonia dan amina Primer

Amonia adalah suatu nukleofil yang dapat menyerang gugus karbonil dari suatu

aldehida dalam suatu reaksi adisi –eliminasi. Reaksi itu dikatalisis oleh runutan asam.

Produknya adalah suatu imina, suatu senyawa yang mengandung gugusan C = N

O OH

RCH + H – NH2 H+ RCH - NH2 -H2O RCH = NH

Suatu amina

Imina tak tersubstitusi yang terbentuk dari NH3 tidak stabil dan berpolimerisasi bila

didiamkan. Tetapi jika digunakan amina primer (RNH2) sebagai ganti amonia, akan

terbentuk imina tersubstitusi yang lebih stabil (yang kadang-kadang disebut basa

schiff).aldehida aromatik (seperti benzaldehida) atau arilamina (seperti anilina) menghasilkan

imina yang terstabil, namun aldehida, keton, atau amina primer lain dapat juga digunakan.

O Benzena, H+ OH

- CH + H2NCH3 Kalor - CH – NHCH3 -H2O - CH = NCH3

Benzaldehida Metilamina Suatu amina (95%)

Senyawa Aldehid Page 20

Page 21: 93070420-Aldehida

O H+, Kalor

- CH + - NH2 -H2O - CN = N -

Benzaldehida Anilina Suatu imina (87%)

Mekanisme untuk pembuatan imina pada hekekatnya merupakan proses dua tahap.

Tahap pertama yaitu adisi amina nukleofilik pada karbon karbonil yang bermuatan positif

parsial, yang diikuti dengan lepasnya proton dari nitrogen dan diperolehnya proton oleh

oksigen.

Tahap 1, Adisi :

O Cepat O- Cepat OH

RCH + R’NH2 RCH RCH

R’NH2 R’NH

Tahap 2 adalah protonasi gugus OH, yang kemudian dapat lepas sebagai air dalam

suatu reaksi eliminasi.

Tahap 2, eliminasi :

OH H+, cepat O+H2 - H2O , Lambat -H+, cepat

RCHNHR’ RCH – NHR’ RCH = NHR’ RCH = NR

Imina

Pembentukan imina adalah suatu reaksi yang tergantung pada pH. Tahap pertama

adisi amina takterprotonkan yang bebas, pada gugus karbonil. Bila suatu larutan bersifat

terlalu asam, konsentrasi amina bebas ini menjadi kecil sekali ( dapat diabaikan ). Jika hal itu

terjadi, tahap adisi yang biasanya cepat itu, akan menjadi lambat dan benar-benar menjadi

tahap penentu laju dalam rentetan itu.

Senyawa Aldehid Page 21

Page 22: 93070420-Aldehida

Dalam asam :

Tidak nukleofilik

RNH2 + H- RNH3-

Tahap kedua dalam reaksi ini adalah eliminasi gugus OH yang terprotonkan sebagai

air. Tidak seperti pada tahap pertama (adisi amina), laju tahap kedua meningkat dengan

bertambahnya konsentrasi asam. (ingat, OH- merupakan suatu basa kuat dan gugus pergi

yang jelek, sedangkan – OH2+ dapat pergi sebagai H2O, suatu basa lemah dan gugus pergi

yang baik). Akibatnya, bertambahnya keasaman akan menyebabkan tahap 2 berjalan lebih

cepat, tetapi tahap 1 berjalan lebih lambat. Sebaliknya, menurunnya keasaman menyebabkan

tahap 1 lebih cepat tetapi tahap 2 lebih lambat.

Diantara kedua ekstrem ini terdapat pH optimum (sekitar pH 3 – 4), dimana laju

reaksi keseluruhan adalah paling tinggi. Pada pH ini, sebagian amina terprotonkan, tetapi

sebagian lain bersifat amina bebas yang mewakili adisi nukleofilik. Pada pH ini juga terdapat

cukup asam sehingga eliminasi berjalan dengan laju yang pantas.

Transaminasi biologis.

Imina merupakan zat antara penting dalam biosintesis asam – asam α – amino, RCH

(NH2) CO2H, yang digunakan oleh suatu organisme dalam sintesis protein. Bila makanan

tidak mengandung asam amino yang diperlukan dalam proporsi yang diminta, maka dalam

beberapa hal, suatu organisme dapat mengubah suatu asam amino yang tak diperlukan

menjadi asam aminoyang diinginkan dalam suatu reaksi transaminasi. Proses itu mencakup

transfer suatu gugus amino dari dalam asam amino yang tak diperlukan ke suatu asam keto.

Transaminasi :

CO2H CO2H Enzim Transaminasi CO2H CO2H

H2N – C – H + C = O C = O + H2N – C – H

R R’ R R’

Asam amino asam keto asam keto asam aminoLama lama baru baru

Senyawa Aldehid Page 22

Page 23: 93070420-Aldehida

Diduga reaksi itu berjalan lewat sederet zat antara imina :

R CO2H -H2O R CO2H R CO2H H2O R CO2H

CHO + H2NCH CH = NCH CH2N = C CH2NH2 + C = O

R R R R

Aldehida asam Asam keto

Yang ter amino baru

Ikat pada lama

Enzim

R CO2H - H2O R CO2H R CO2H H2O R CO2H

CH2NH2 + C = O CH2N = C CH = NCH CHO + H2NCH

R’ R’ R’ R’

Asam keto asam amino

lama baru

B. Reaksi dengan Amina Sekunder

Dengan amina primer, aldehida menghasilkan imina. Dengan menggunakan amina

sekunder (R2NH), aldehida menghasilkan ion iminium, yang akan bereaksi lebih lanjut

menjadi enamina (vinilamina). Enamina terbentuk dengan lepasnya sebuah proton dari atom

karbon β ke nitrogen, yang menghasilkan suatu ikatan rangkap antara atom-atom karbon α

dan β. Enamina merupakan zat antara sintetik yang berguna.

Ikatan rangkap antara karbon

α dan β kepada nitrogen

O H+, -H2O H -H+

CH3CH + (CH3)2NH CH2 – CH = N(CH3)2 CH2 = CHN(CH3)2

Dimetilamina suatu ion iminium suatu enamina

Suatu amina sekunder

Senyawa Aldehid Page 23

Page 24: 93070420-Aldehida

C. Reaksi dengan Hidrazina dan Senyawa Sehubungan

Imina mudah terhidrolisis (dipaksa pisah oleh air). Tahap awal hidrolisis adalah

protonasi nitrogen imina. Jika suatu gugus elektronegatif terikat pada nitrogen imina itu,

maka kebasaan nitrogen itu berkurang dan hidrolisis terkurangi.

H3C H+ H3C H banyak tahap H3C

C = N C = N+ C = O + NH3

H3C H H3C H H3C

H2O

Suatu imina

H3C H+ H3C H

C = N C = N+

H3C NH2 H3C NH2-

Menarik elektron dengan Tak Disukai Efek induktif

D. Reaksi dengan fofonium ilid (Reaksi Wittig)

Pada tahun 1954, George Wittig mengemukakan suatu sintesis umum alkena dari senyawa karbonil dengan menggunakan fosfonium ilid. Sintesis ini disebut reaksi wittig.

R R’ R R’ dari ilid

C=O + (C6H5)3P=C C=C + (C6H5)3P=O

H R’ H R’

Suatu ilid adalah suatu molekul dengan muatan + dan – berdampingan. Suatu ilid

terbentuk dengan terbuangnya sebuah proton dari dalam karbon yang berdampingan dengan

suatu heteroatom yang bermuatan positif.

Senyawa Aldehid Page 24

Page 25: 93070420-Aldehida

..

.. ..

.. ..

Reaksi wittig bersifat serbaguna. Alkil halida yang digunakan untuk membentuk ilid

dapat berupa halida metil, primer atau sekunder. Produk reaksi wittig adalah suatu alkena

dengan ikatan rangkap dalam posisi yang diinginkan. Sayang kadang-kadang sulit untuk

meramalkan apakah produk –cis atau –trans akan menonjol dalam suatu reaksi tertentu.

O

–CH + (C6H5)3P=CHCH=CH– –CH=CHCH=CH– +(C6H5)3P=O

Benzaldehida 1,4-difenil-1,3-butadiena (67%)

Mekanisme reaksi wittig melibatkan serangan nukleofilik gugus karbonil oleh karbon

negatif dari ilid itu.

+ –

(C6H5)3P=CR’2 (C6H5)3P–CR’2

Struktur resonansi

Adisi pada karbonil:

H H

R – C + :CR’2 R – C – CR’2

O: +P(C6H5)3 :O: +P(C6H5)3

Suatu betaina

Produk adisi antara ilid dan suatu aldehid adalah suatu betaina. Betaina itumrngalami siklinasi dan eliminasi trifenilfosfina untuk membentuk alkena

R2C – CR’2 R2C – CR’2 R2C=CR’2 + :O= P(C6H5)3

:O: – +P(C6H5)3 :O – P(C6H5)3

Senyawa Aldehid Page 25

Xilena

kalor

Karbon nukleofilik

Page 26: 93070420-Aldehida

*Beberapa senyawa nitrogen yang membentuk produk substistusi stabil dengan aldehida pada hidrazina

Nama Struktur Produk dengan RCHO

Hidroksilamina HONH2RCH =NOHSuatu oksim

Hidrazina H2NNH2RCH = NNH2

Suatu hidrozon

Fenilhidrazina - NHNH2RCH = NNHC6H5

Suatu fenilhidrazon

2,4-dinitro-fenilhidrazina

NO2

O2N - - NHNH2

NO2

RCH = NNH - - NO2

Suatu 2,4-dinitrofenilhidrazon

Semikarbazida

O

H2NNHCNH2

O

RCH = NNHCNH2

Suatu semikarbazon

Produk-produk bertipe imina terbentuk dari aldehida dari suatu senyawa nitrogen dari

tipe H2N – NH2 atau H2N – OH (reagensia dengan gugus elektronegatif terikat pada N)

sangatlah stabil. Tabel di atas mencantumkan berbagai senyawa nitrogen yang bereaksi

dengan aldehida untuk membentuk produk bertipe imina yang stabil.

Hidrazon dan produk lain yang dicantukan pada tabel di atas terutama 2,4-dinitro-

fenilhidrazon berbobot molekul tinggi, atau DNP, biasanya terbentuk zat padat. Sebelum

spektrometer digunakan secara meluas, derivat-derivat ini digunakan secara ekstensif untuk

identifikasi. Suatu keton cair yang strukturnya tak diketahui, dapat diubah menjadi DNP

padat, yang dimurnikan dengan kristalisasi, dan titik lelehnya dibandingkan dengan titik leleh

DNP yang strukturnya telah diketahui.

Senyawa Aldehid Page 26

Page 27: 93070420-Aldehida

3. REAKSI REDUKSI

Suatu aldehida dapat direduksi menjadi suatu akohol, suatu hidrokarbon atau suatu

amina. Produk reduksi ini tergantung pada bahan pereduksi dan struktur senyawa

karbonilnya.

O [H] OH NR2

RCH RCHR atau RCH2R atau RCHR

aldehida suatu alcohol suatu hidrokarbon suatu amina

A. Hidrogenasi

Ikatan pi suatu gugus karbonil dapat mengalami hidrogenasi katalitik sama seperti

ikatan pi dalam suatu alkena. Alkena dapat di hidrogenasi pada tekanan rendah dan pada

temperature kamar; untuk hidrogenasisutau gugus karbonil, biasanya diperlukan kalor dan

tekanan. Suatu keton direduksi menjadi alcohol sekunder oleh hidrogenasi katalitik,

sementara suatu aldehida menghasilkan suatu alcohol primer. Rendemennya bagus sekali

(90-100%).

O

CH3CH + H2 Ni CH3CH2OH

Kalor,tekanan

Asetaldehid etanol

Suatu aldehida suatu alcohol primer

Jika suatu ikatan rangkap dan suatu gugus karbonil keduanya terdapat dalam

sebuah struktur, ikatan rangkap itu dapat dihidrogenasikan sementara gugus karbonil

tetap utuh, atau dapt pula keduanya terhidrogenasi. Namun, gugus karbonil tak dapat

dihidrogenasi tanpa mereduksi ikatan rangkapnya. Jika diinginkan mereduksi suatu gugus

karbonil sementara ikatan rangkap karbon-karbontetap utuh, haruslah dipilih reduksi

dengan hibrida logam.

Senyawa Aldehid Page 27

Page 28: 93070420-Aldehida

C=C tereduksi (tetapi C=O tidak):

O Ni O

CH3CH= CHCH2CH + H2 CH3CH2CH2 CH2 CH

25°

3-pentenal pentanal

C=C dan C=O direduksi:

Ni

CH3CH= CHCH2CH + 2H2 CH3CH2CH2 CH2CH2OH

3-pentenal Kalor,tekanan 1-pentanol

B. Hidrida Logam

Atas dasar satuan molar maka gas hydrogen tidaklah mahal, namun suatu reaksi

hidrogenasi agak merepotkan. Biasanya peralatannya terdiri dari tanki gas dan suatu bejana

logam bertekanan. Suatu prosedur reduksi alternative melibatkan penggunaan hibrida logam.

Dua zat pereduksi yang bermanfaat adalah litim aluminium hidrida (sering disingkat dengan

LAH) dan natrium borohidrida, keduanya mereduksi aldehida menjadi alcohol.

H H

Li+ H Al H Na+ H B¯ H

H H

Litium aluminium hidrida (LAH) natrium borohidrida

Senyawa Aldehid Page 28

Page 29: 93070420-Aldehida

OH

(1) LiAlH4

CH3CH2CHCH3

O (2) H2O. H+ 2-butanol (80%)

CH3CH2CCH3

OH

(1)NaBH4

CH3CH2CHCH3

(2) H2O. H+ 2-butanol (87%)

Kedua hidrida logam ini sangat berbeda dengan kereaktifannya. LAH merupakan zat

pereduksi kuat, yang tidak hanya mereduksi aldehida, tetapi juga asam karboksilat, ester,

amida, dan nitril. LAH bereaksi hebat dengan air, biasanya reduksi dilakukan dalam pelarut

seperti eter tak berair.

Natrium borohidrida merupakan zat pereduksi yang lebih lembut dari pada LA.

Reaksinya dapat dilakukan dalam air atau alcohol berair sebagai pelarut. Untuk mereduksi

suatu aldehida, dipilih NaBH4 ;lebih mudah penanganannya karena tidak reaktif terhadap air.

NaBH4 mereduksi aldehida dengan cepat, tetapi sangat lambat mereduksi ester. Oleh karena

itu gugus karbonil aldehida dapat direduksi tanpa diiringi reduksi suatu gugus ester pada

molekul yang sama. Selektivitas semacam itu tak mungkin pada LAH.

Ester direduksi

O O OH O (1) NaBH4

HCCH2CH2COCH2CH3 CH2CH2CH2COCH2CH3

(2) H2O. H+

Baik NaBH4 maupun LAH tidak mereduksi ikatan rangkap karbon-karbon yang

terpencil, tetapi C=C yang berkonjugasi dengan suatu gugus karbonil kadang-kadang

terserang. Akibatnya, suatu struktur yang mengandung ikatan rangkap dan gugus karbonil

seringkali dapat direduksi pada posisi karbonil secara selektif. Dalam hal ini, hidrida

logam bersifatkomplementer terhadap gas hydrogen sebagai bahan-bahan pereduksi.

C=O tereduksi (tetapi C=C tidak):

Senyawa Aldehid Page 29

Page 30: 93070420-Aldehida

O O (1)LiAlH4 OH OH

CH3CCH2CH=CHCH2CCH3 CH3CHCH2CH=CHCH2CHCH3

(2) H2O. H+

4-oktena-2,7-dion 4-oktena-2,7-diol (70%)

Diisobutilaluminium hidrida (DBAH), [(CH3)2 CHCH2]2 AlH merupakan zat

pereduksi hidrida logam yang lebih baru tetapi popular, yang serupa dengan LAH dalam hal

kemampuan mereduksi. Disamping mereduksi aldehida menjadi alcohol, DBAH mereduksi

asam karboksilat dan ester menjadi aldehida atau alcohol (bergantung pada kondisi reaksi).

DBAH dapat juga mereduksi ikatan rangkap karbon-karbon yang terpencil. Hidrida-hidrida

lain yang memiliki aktifitas mereduksi yang khusus jhuga tersedia.

Hidrida logam bereaksi dengan menyerah-terimakan suatu ion sama seperti reagensia

Grignard menyerah terimakan R ke gugus karbonil.

. .

O: H :O:

R C R + H B¯ H R C R + BH3

H H

Tiga H lagi

Tiap ion hidrida dapat mereduksi satu gugus karbonil. Oleh karena itu, secara teoritis

satu mol LAH atau NaBH4 dapat mereduksi empat mol aldehida. Setelah reaksi selesai,

pengolahan dengan air atau asam berair akan membebaskan alcohol dari garamnya. ( tentu

saja, jika air, methanol, atau etanol digunakan sebagai pelarut untuk suatu reduksi

borohidrida, tahap ini akan berlangsung serta merta). Dalam hidrolisis itu, porsi boron dalam

orgonaborat akan diubah menjadi asam borat, H3BO3.

C. Reduksi Wolff-Kishner dan Clemmensen

Reduksi Clemmensen dan reduksi Wolff-Kishner digunakan terutama untuk

mereduksi aril keton yang diperoleh dari reaksi Friedel-Crafts, tetapi kadang-kadang dapat

digunakan untuk mereduksi aldehid. Kedua metode reduksi ini mengubah suatu gugus C=O

menjadi gugus CH2.

Dalam reduksi Wolff-kishner , aldehida mula-mula diubah menjadi suatu hidrazion

dengan merreaksikannya dengan hidrazina. Hidrazon ini kemudian di olah dengan basa kuat

seperti kalium hidroksida atau kalium t-butoksida dalam pelarut dimetil sulfoksida (DMSO).

Senyawa Aldehid Page 30

Page 31: 93070420-Aldehida

Karena itu reaksi tersebut terbatas hanya pada senyawa karbonil yang stabil dalam kondisi

basa.

Reduksi wolff-kishner

H+

O NH2 NH2 NNH2 KOH

CCH3 CCH3 CH2CH3

Asetofenon etil benzene (73%)

Sebaliknya dalam reduksi Clemmensen, diguknakan suatu amalgam seng (aliase

antara seng dan raksa) dan HCl pekat; reagensia ini dipilih untuk senyawa yang tak stabil

dalam suasana basa, tetapi stabil dalam suasana asam.

Reduksi Clemmensen

CCH3 Zn/Hg CH2CH3

HCl 45%

D. Aminasi Reduktif

Jika diinginkan suatu amina sebagai produk reduksi, maka senyawa karbonil itu

diolah dengan ammonia atau suatu amina primer untuk membentuk suatu imina dengan

kehadiran hydrogen dan suatu katalis. Kemudian gugus C=N imina mengalami hidrogenasi

katalitik dengan cara yang sama seperti suatu gugus C=C atau C=O.

O NH3 H2 . Ni

CH CH=NH CH2NH2

H2O

Benzaldehida suatu imina benzilamina (89%)

Aminasi reduktif merupakan metode yang baik untuk membuat amina dengan

suatu gugus alkyl sekunder, R2CHNH2. (mengolah alkyl halide sekunder R2CHX dengan

NH3 dalam suatu reaksi SN2 dapat mengakibatkan eliminasi atau terbentuknya

dialkilamina

Senyawa Aldehid Page 31

Page 32: 93070420-Aldehida

H2 , katalis

Kalor,tekanan

RCHR suatu alcohol

Atau (1) NaBH4 (2) H2O . H+

O

RCR (1)NH2 NH2.. H+ (2) KOH RCH2R suatu hidrokarbon

Suatu aldehida Atau Zn/Hg . HCl

NH2 NHR’

NH2 atau R’ NH2

RCHR or RCHR suatu imina

H2 . katalis

NH3

Br suatu campuran produk-produk

Bromosikloheksana

Ringkasan reduksi dari aldehida

E. Reaksi reduksi asam klorida

Umum :

R-CHO + HCl → R-CCl-HOH

4. REAKSI OKSIDASI

Reaksi oksidasi metil benzena

Reaksi ini merupakan reaksi yang mengoksidasi aldehid menggunakan zat metil

benzena. Secara umum rumus nya :

X.Ar-CH3 + Cl2/kalor X.Ar -- CHOCHCl + CaCO3 X.Ar.CHO

V. Kegunaan Senyawa Aldehid

Senyawa Aldehid Page 32

Page 33: 93070420-Aldehida

Senyawa aldehida yang paling banyak digunakan dalam kehidupan adalah

Formaldehide dan Asetaldehide, antara lain sebagai berikut :

1. Larutan formaldehide dalam air dengan kadar ± 40% dikenal dengan nama formalin.

Zat ini banyak digunakan untuk mengawetkan spesimen biologi dalam

laboratorium museum.

2. Formaldehide juga banyak digunakan sebagai :

a. Insektisida dan pembasmi kuman

b. Bahan baku pembuatan damar buatan

c. Bahan pembuatan plastik dan damar sintetik seperti Galalit dan Bakelit

* Ciri Dan Sifat Formalin

Formalin adalah larutan yang tidak berwarna dan baunya sangat menusuk. Formalin

adalah larutan jenuh (saturated solution) dari formaldehida, air dan senyawa khas lainnya

(metanol). Di dalam formalin tersebut terkandung 37 persen formaldehida, 13 persen

metanol, dan sisanya air. Kandungan air berfungsi dalam menyediakan cairan (dilution)

untuk formaldehida. Metil alkohol 10-15% ditambahkan untuk mencegah polimerisasi.

Penambahan metil alkohol itulah yang menyebabkan zat kimia tersebut dikenal dengan

formalin. Formalin sering kali dianggap sebagai nama lain dari formaldehida oleh

masyarakat. Padahal, pendapat tersebut salah dan sangat keliru. Formalin dan formaldehida

adalah dua senyawa yang berbeda.

Di dalam formalin terkandung sekitar 37 persen formaldehid dalam air, biasanya

ditambah methanol hingga 15 persen sebagai pengawet. Formalin dikenal sebagai bahan

pembunuh hama ( desinfektan )dan banyak digunakan dalam industri.

Nama lain Formalin :

- Formol – Methylene aldehyde – Paroforin

- Morbicid-Oxomethane – Polyoxymethylene glycol

- Methanal- Formoform

- Superlysoform- Formic aldehyde- Formalith

- Tetraoxymethylene- oxyemethylene- methyylene

Penggunaan Formalin

Senyawa Aldehid Page 33

Page 34: 93070420-Aldehida

1) Pembunuh kuman sehingga digunakan sebagai pembersih : lantai, gudang , pakaian

dan kapal

2) Pembasmi lalat dan serangga lainnya

3) Bahan pembuat Sutra buatan, Zat pewarna, cermin kaca dan bahan peledak

4) Dalam dunia Fotografi biasanya digunakan untuk pengeras lapisan gelatin dan kertas

5) Bahan pembentuk pupuk berupa Urea

6) Bahan pembuatan produk parfum

7) Bahan pengawet produk kosmetik dan pengeras kuku

8) Pencegah korosi untuk sumur minyak

9) Bahan untuk isulasi busa

10) Bahan perekat untuk produk kayu lapis (playwood)

11) Dalam konsentrasi yang sangat kecil ( < 1 persen ) digunakan sebagai pengawet,

Untuk berbagai barang konsumen, seperti pembersi rumah tangga, cairan pencuci

piring, pelembut, perawat sepatu, Shampo mobil, lilin dan karpet

12) Methyl Oxide- karsan- Trioxane Bahaya bila terpapar oleh Formalin

Senyawa kimia formaldehida (juga disebut metanal), merupakan aldehida, bentuknya

gas, yang rumus kimianya H2CO. Formaldehida awalnya disintesa oleh kimiawan Rusia

Aleksandr Butlerov tahun 1859, tapi diidentifikasi oleh Hoffman tahun 1867. Formaldehida

bisa dihasilkan dari membakar bahan yang mengandung karbon. Dikandung dalam asap dari

kebakaran hutan, knalpot mobil, dan asap tembakau. Dalam atmosfer bumi, formaldehida

dihasilkan dari aksi cahaya matahari dan oksigen terhadap metana dan hidrokarbon lain yang

ada di atmosfer. Formaldehida dalam kadar kecil sekali juga dihasilkan sebagai metabolit

kebanyakan organisme, termasuk manusia.

Meskipun formaldehida menampilkan sifat kimiawi seperti pada umumnya aldehida,

senyawa ini lebih reaktif daripada aldehida lainnya. Formaldehida merupakan elektrofil,bisa

dipakai dalam reaksi substitusi aromatik elektrofilik dan sanyawa aromatik serta bisa

Senyawa Aldehid Page 34

Page 35: 93070420-Aldehida

mengalami reaksi adisi elektrofilik dan alkena. Karena keadaannya katalis basa, formaldehida

bisa mengalami reaksi Cannizaro menghasilkan asam format dan metanol. Formaldehida bisa

membentuk trimer siklik, 1,3,5-trioksan atau polimer linier polioksimetilen. Formasi zat ini

menjadikan tingkah laku gas formaldehida berbedadari hukum gas ideal, terutama dalam

tekanan tinggi atau udara dingin. Formaldehida bisa dioksidasi oleh oksigen atmosfer

menjadi asam format, karena itu larutan formaldehida harus ditutup serta diisolasi supaya

tidak kemasukan udara.

Secara industri, formaldehida dibuat dari oksidasi katalitik metanol. Katalis yang

paling sering dipakai adalah logam perak atau campuran oksida besi dan molibdenum serta

vanadium. Dalam sistem oksida besi yang lebih sering dipakai (proses Formox), reaksi

metanol dan oksigen terjadi pada 250 °C dan menghasilkan formaldehida, berdasarkan

persamaan kimia :

2 CH3OH + O2 → 2 H2CO + 2 H2O.

Katalis yang menggunakan perak biasanya dijalankan dalam hawa yang lebih panas,

kira-kira 650 °C. dalam keadaan begini, akan ada dua reaksi kimia sekaligus yang

menghasilkan formaldehida: satu seperti yang di atas, sedangkan satu lagi adalah reaksi

dehidrogenasi :

CH3OH → H2CO + H2.

Bila formaldehida ini dioksidasi kembali, akan menghasilkan asam format yang

sering ada dalam larutan formaldehida dalam kadar ppm. Di dalam skala yang lebih kecil,

formalin bisa juga dihasilkan dari konversi etanol, yang secara komersial tidak

menguntungkan.

Kegunaan Formalin

Formaldehida dapat digunakan untuk membasmi sebagian besar bakteri, sehingga

sering digunakan sebagai disinfektan dan juga sebagai bahan pengawet. Sebagai disinfektan,

Formalin dimanfaatkan untuk pembersih : lantai, kapal, gudang dan pakaian. Formaldehida

juga dipakai sebagai pengawet dalam vaksinasi. Dalam bidang medis, larutan formaldehida

dipakai untuk mengeringkan kulit, misalnya mengangkat kutil. Larutandari formaldehida

sering dipakai dalam membalsem untuk mematikan bakteri serta untuk sementara

mengawetkan bangkai. Dalam industri, formaldehida kebanyakan dipakai dalam produksi

Senyawa Aldehid Page 35

Page 36: 93070420-Aldehida

polimer dan rupa-rupa bahan kimia. Kalau digabungkan dengan fenol, urea, atau melamin,

formaldehida menghasilkan resin termosetyang keras. Resin ini dipakai untuk lem permanen,

misalnya yang dipakai untuk kayulapis/tripleks atau karpet. Juga dalam bentuk busa-nya

sebagai insulasi. Produksi resin formaldehida menghabiskan lebih dari setengahnya dari

produksi formaldehida.

Untuk mensintesa bahan-bahan kimia, formaldehida misalnya dipakai untuk produksi

alkohol polifungsional seperti pentaeritritol, yang dipakai untuk membuat cat bahan peledak.

Turunan formaldehida yang lain adalah metilen difenil diisosianat, komponen penting dalam

cat dan busa poliuretan, serta heksametilen tetramina, yang dipakai dalam resin fenol-

formaldehida untuk membuat RDX (bahan peledak). Sebagai formalin, larutan senyawa

kimia ini sering digunakan sebagai insektisida,serta bahan baku pabrik-pabrik resin plastik

dan bahan peledak.

Formalin merupakan bahan kimia yang lazim digunakan dalam proses pengawetan

mayat (embalming). Jaringan dan sel-sel makhluk hidup tersusun dari protoplasma dan zat

sejenisnya. Protoplasma tersebut mengandung cairan dalam jumlah banyak. Kandungan

formaldehida dalam formalin dapat mengeringkan kandungan air dalam protoplasma dan

menghancurkan sel dalam jaringan. Dalam proses pengawetan mayat, formaldehida

menggantikan kandungan air dalam sel dengan gel yang kaku (rigid gel). Proses ini

menyebabkan jaringan akan mempertahankan bentuknya, sehingga mayat yang diberi

formalin akan awet dan bertahan dalam bentuknya untuk waktu yang cukup lama.

Pengawetan mayat dan hewan biasanya digunakan untuk kepentingan ilmu pengetahuan.

Penggunaannya telah lazim dipakai oleh berbagai rumah sakit dan perguruan tinggi.Proses

pengawetan dilakukan dengan merendam jasad manusia atau hewan ke dalam formalin.

Selain itu, formalin digunakan pula dalam industri kimia. Formalin mampu berfungsi sebagai

desinfektan, bahan pembuatan resin, dan zat antiseptik mikroba dalam pembuatan plastik.

Industri tekstil dan kayu lapisjuga turut menggunakan formalin. Kegunaan lain formalin :

• Pembasmi lalat dan serangga pengganggu lainnya.

• Bahan pembuatan sutra sintetis, zat pewarna, cermin, kaca

• Pengeras lapisan gelatin dan kertas dalam dunia Fotografi.

• Bahan pembuatan pupuk dalam bentuk urea.

• Bahan untuk pembuatan produk parfum.

• Bahan pengawet produk kosmetika dan pengeras kuku.

Senyawa Aldehid Page 36

Page 37: 93070420-Aldehida

• Pencegah korosi untuk sumur minyak

• Dalam konsentrat yang sangat kecil (kurang dari 1%), Formalin digunakan sebagai

pengawet untuk berbagai barang konsumen seperti pembersih barang rumah tangga,

cairan pencuci piring, pelembut kulit, perawatan sepatu, shampoo mobil, lilin, dan

pembersih karpet.

Penyalahgunaan Formalin

Mengetahui manfat formalin terutama sebagai bahan pengawet, ternyata ada sebagian orang

yang berfikir untuk menggunakan formalin sebagai bahan pengawet untuk makanan.

Beberapa bahan makanan yang diduga menggunakan formalin sebagai bahan pengawet

antara lain :

1. Mie basah

Ciri-ciri mi basah yang mengandung formalin :

• Tidak rusak sampai dua hari pada suhu kamar (250 C) dan bertahan lebih dari 15 hari

pada suhu lemari es (100 C).

• Bau agak menyengat, bau formalin.

• Tidak lengket dan mie lebih mengkilap dibandingkan mie normal.

2. Tahu

Ciri-ciri tahu yang mengandung formalin :

• Tidak rusak sampai tiga hari pada suhu kamar (250 C) dan bertahan lebih dari 15 hari

pada suhu lemari es (100 C).

• Tahu terlampau keras, namun tidak padat.

• Bau agak mengengat, bau formalin (dengan kandungan formalin 0.5-1ppm).

3. Bakso

Ciri-ciri baso yang mengandung formalin :

• Tidak rusak sampai lima hari pada suhu kamar (250 C).

• Teksturnya sangat kenyal.

4. Ikan segar

Ciri-ciri ikan segar yang mengandung formalin:

• Tidak rusak sampai tiga hari pada suhu kamar (250 C).

• Warna insang merah tua dan tidak cemerlang, bukan merah segar dan warna daging ikan

putih bersih.

• Bau menyengat, bau formalin.

5. Ikan asin

Senyawa Aldehid Page 37

Page 38: 93070420-Aldehida

Ciri-ciri ikan asin yang mengandung formalin:

• Tidak rusak sampai lebih dari 1 bulan pada suhu kamar (250 C).

• Bersih cerah.

• Tidak berbau khas ikan asin.

6. Buah – buahan

Ciri buah-buahan yang mengandung formalin :

• Kulit buah lebih mengkilat.

• Ranting buah sudah layu, tapi buah masih tampak segar.

• Buah tidak tampak kusam walaupun sudah beberapa hari.

Maraknya penyalahgunaan formalin bisa disebabkan karena beberapa hal, antara lain :

1. Harga formalin yang relatif terjangkau

2. Mudah untuk mendapatkan formalin ( dijual bebas )

3. Penggunaan yang mudah

4. Kurangnya pengawasan dari pemerintah

5. Kurangnya pengetahuan masyarakat akan bahaya formalin

6. Tuntutan kebutuhan ekonomi yang semakin sulit

Bahaya Formalin Bagi Kesehatan

Formalin masuk ke dalam tubuh manusia melalui dua jalan, yaitu mulut dan

pernapasan. Sebetulnya, sehari-hari kita menghirup formalin dari lingkungan sekitar. Polusi

yang dihasilkan oleh asap knalpot dan pabrik, mengandung formalin yang mau tidak mau kita

hirup, kemudian masuk ke dalam tubuh. Asap rokok atau air hujan yang jatuh ke bumi pun

sebetulnya juga mengandung formalin. Formalin sangat berbahaya jika terhirup, mengenai

kulit dan tertelan. Akibat yang ditimbulkan dapat berupa : luka bakar pada kulit, iritasi pada

saluran pernafasan, reaksi alergi dan bahaya kanker pada manusia. Jika kandungan dalam

tubuh tinggi, akan bereaksi secara kimia dengan hampir semua zat di dalam sel, sehingga

menekan fungsi sel dan menyebabkan kematian sel yang menyebabkan kerusakan pada organ

tubuh.

Tahun 2004, IARC (International Agency of Research on Cancer) menyatakan bahwa

formaldehida termasuk ke dalam golongan karsinogen Grup I, artinya karsinogenik pada

manusia. Walau melalui pencernaan formalin dapat terurai dalam waktu 1,5 menit, namun

formalin (formaldehida) bersifat sangat reaktif dan terbukti berinteraksi dengan basa DNA

manusia. Beberapa penelitian terhadap tikus dan anjing, pemberian formalin dalam dosis

Senyawa Aldehid Page 38

Page 39: 93070420-Aldehida

tertentu jangka panjang secara bermakna mengakibatkan kanker saluran cerna seperti

adenocarcinoma pylorus, preneoplastic hyperplasia pylorus dan adenocarcinoma duodenum.

Penelitian lainnya menyebutkan pengingkatan resiko kanker faring (tenggorokan), sinus dan

cavum nasal (hidung) pada pekerja tekstil akibat paparan formalin melalui hirupan.

Imunitas tubuh sangat berperan dalam berdampak tidaknya formalin di dalam tubuh.

Jika imunitas tubuh rendah atau mekanisme pertahanan tubuh rendah, sangat mungkin

formalin dengan kadar rendah pun bisa berdampak buruk terhadap kesehatan. Usia anak

khususnya bayi dan balita adalah salah satu yang rentan untuk mengalami gangguan ini.

Secara mekanik integritas mukosa (permukaan) usus dan peristaltik (gerakan usus)

merupakan pelindung masuknya zat asing masuk ke dalam tubuh. Secara kimiawi asam

lambung dan enzim pencernaan menyebabkan denaturasi zat berbahaya tersebut. Secara

imunologik sIgA (sekretori Imunoglobulin A) pada permukaan mukosa dan limfosit pada

lamina propia dapat menangkal zat asing masuk ke dalam tubuh. Pada usia anak, usus imatur

(belum sempurna) atau sistem pertahanan tubuh tersebut masih lemah dan gagal berfungsi

sehingga memudahkan bahan berbahaya masuk ke dalam tubuh sulit untuk dikeluarkan. Hal

ini juga akan lebih mengganggu pada penderita gangguan saluran cerna yang kronis seperti

pada penderita Autism, penderita alergi dan sebagainya.

Menurut IPCS (International Programme on Chemical Safety), secara umum ambang

batas aman di dalam tubuh adalah 1 miligram per liter. Sedangkan kadar di udara 1 mg/kg.

IPCS adalah lembaga khusus dari tiga organisasi di PBB, yaitu ILO, UNEP, serta WHO,

yang mengkhususkan pada keselamatan penggunaan bahan kimiawi. Bila formalin masuk ke

tubuh melebihi ambang batas tgersebut maka dapat mengakibatkan gangguan pada organ dan

system tubuh manusia. Akibat yang ditimbulkan tersebut dapat terjadi dalam waktu singkat

atau jangka pendek dan dalam jangka panjang, bisa melalui hirupan, kontak langsung atau

tertelan. Akibat jangka pendek yang terjadi biasanya bila terpapar formalin dalam jumlah

yang banyak, Tanda dan gejala akut atau jangka pendek yang dapat terjadi adalah bersin,

radang tonsil, radang tenggorokan, sakit dada, yang berlebihan, lelah, jantung berdebar, sakit

kepala, mual, diare dan muntah. Pada konsentrasi yang sangat tinggi dapat menyebabkan

kematian.

Bila terhirup formalin mengakibatkan iritasi pada hidung dan tenggorokan, gangguan

pernafasan, rasa terbakar pada hidung dan tenggorokan serta batuk-batuk. Kerusakan jaringan

sistem saluran pernafasan bisa mengganggu paru-paru berupa pneumonia (radang paru) atau

Senyawa Aldehid Page 39

Page 40: 93070420-Aldehida

edema paru ( pembengkakan paru). Bila terkena kulit dapat menimbulkan perubahan warna,

kulit menjadi merah, mengeras, mati rasa dan ada rasa terbakar. Apabila terkena mata dapat

menimbulkan iritasi mata sehingga mata memerah, rasanya sakit, gata-gatal, penglihatan

kabur dan mengeluarkan air mata. Bila merupakan bahan berkonsentrasi tinggi maka

formalin dapat menyebabkan pengeluaran air mata yang hebat dan terjadi kerusakan pada

lensa mata.

Apabila tertelan maka mulut, tenggorokan dan perut terasa terbakar, sakit menelan,

mual, muntah dan diare, kemungkinan terjadi pendarahan , sakit perut yang hebat, sakit

kepala, hipotensi (tekanan darah rendah), kejang, tidak sadar hingga koma. Selain itu juga

dapat terjadi kerusakan hati, jantung, otak, limpa, pankreas, sistem susunan syaraf pusat dan

ginjal. Meskipun dalam jumlah kecil, dalam jangka panjang formalin juga bisa

mengakibatkan banyak gangguan organ tubuh. Apabila terhirup dalam jangka lama maka

akan menimbulkan sakit kepala, gangguan sakit kepala, gangguan pernafasan, batuk-batuk,

radang selaput lendir hidung, mual, mengantuk, luka pada ginjal dan sensitasi pada paru.

Gangguan otak mengakibatk efek neuropsikologis meliputi gangguan tidur, cepat marah,

gangguan emosi, keseimbangan terganggu, kehilangan konsentrasi, daya ingat berkurang dan

gangguan perilaku lainnya.

Dalam jangka panjang dapat terjadi gangguan haid dan kemandulan pada perempuan.

Kanker pada hidung, ronggga hidung, mulut, tenggorokan, paru dan otak juga bisa terjadi.

Apabila terkena kulit, kulit terasa panas, mati rasa, gatal-gatal serta memerah, kerusakan pada

jari tangan, pengerasan kulit dan kepekaan pada kulit, dan terjadi radang kulit yang

menimbulkan gelembung. Jika terkena mata, bahaya yang paling menonjol adalah terjadinya

radang selaput mata. Jika tertelan akan menimbulkan iritasi pada saluran pernafasan, muntah-

muntah dan kepala pusing, rasa terbakar pada tenggorokan, penurunan suhu badan dan rasa

gatal di dada.

Kenapa formalin di makanan tidak berbahaya? Proses metabolisme formalin yang

masuk ke tubuh manusia sangat cepat. Tubuh manusia akan mengubah formalin menjadi

CO2 dan air seni dalam waktu 1,5 menit. Secara alami, setiap liter darah manusia

mengandung formalin 3 mL. Sedangkan formalin yang masuk bersama makanan akan

didegradasi menjadi CO2 dan dibuang melalui alat pernapasan. Jadi, meski formalin

dikonsumsi dalam jangka waktu yang cukup lama, tidak akan terjadi proses akumulasi dan

menyebabkan toksifikasi. Informasi yang berkembang di masyarakat salah kaprah. Sebab,

Senyawa Aldehid Page 40

Page 41: 93070420-Aldehida

baru dalam dosis besar yakni sekitar 6 gram, formalin akan memunculkan efek negatif bagi

tubuh manusia.

Akan tetapi, pembakaran/penguraian senyawa organik yang tidak sempurna, selain

menghasilkan karbondioksida (CO2) juga bisa menghasilkan CO (karbonmonoksida, sangat

beracun), arang, dan senyawa-senyawa turunan lain (yang mungkin bersifat racun). Tubuh

kita mengeluarkan (sebagian) sisa penguraian makanan (dan senyawa lain yang masuk ke

tubuh secara tidak sengaja, misalnya polusi) melalui defekasi, buang air kecil, dan keringat.

Selebihnya, diserap atau menumpuk di organ-organ semacam ginjal dan hati sehingga jika

terlalu banyak bahan yang dikonsumsi akan mengakibatkan kerusakan pada organ tersebut.

Sehingga, seaman apapun formalin, tetap saja berbahaya bagi tubuh manusia apabila

dikonsumsi dalam jangka waktu yang cukup lama.

Penanganan Intoksikasi Formalin

Bila terkena hirupan atau terkena kontak langsung formalin, tindakan awal yang harus

dilakukan adalah menghindarkan penderita dari daerah paparan ke tempat yang aman. Bila

penderita sesak berat, kalau perlu gunakan masker berkatup atau peralatan sejenis untuk

melakukan pernafasan buatan. Bila terkena kulit lepaskan pakaian, perhiasan dan sepatu yang

terkena formalin. Cuci kulit selama 15-20 menit dengan sabun atau deterjen lunak dan air

yang banyak dan dipastikan tidak ada lagi bahan yang tersisa di kulit. Pada bagian yang

terbakar, lindungi luka dengan pakaian yag kering, steril dan longgar. Bilas mata dengan air

mengalir yang cukup banyak sambil mata dikedip-kedipkan. Pastikan tidak ada lagi sisa

formalin di mata. Aliri mata dengan larutan dengan larutan garam dapur 0,9 persen (seujung

sendok teh garam dapur dilarutkan dalam segelas air) secara terus-menerus sampai penderita

siap dibawa ke rumah sakit atau ke dokter. Bila tertelan segera minum susu atau norit untuk

mengurangi penyerapan zat berbahaya tersebut. Bila diperlukan segera hubungi dokter atau

dibawa ke rumah sakit.

Yang lebih menyulitkan adalah pemantauan efek samping jangka panjang. Biasanya

hal ini terjadi akibat paparan terhadap formalin dalam jumlah kecil. Dalam jangka pendek

akibat yang ditimbulkan seringkali tanpa gejala atau gejala sangat ringan. Jangka waktu

tertentu gangguan dan gejala baru timbul.

Pencegahan paparan langsung terhadap formalin harus dilakukan, khususnya bagi

pekerja industri yang memakai formalin. Agar tidak terhirup gunakan alat pelindung

Senyawa Aldehid Page 41

Page 42: 93070420-Aldehida

pernafasan, seperti masker, kain atau alat lainnya yang dapat mencegah kemungkinan

masuknya formalin ke dalam hidung atau mulut. Lengkapi sistem ventilasi dengan penghisap

udara (exhaust fan) yang tahan ledakan. Gunakan pelindung mata atau kacamata pengaman

yang tahan terhadap percikan. Sediakan kran air untuk mencuci mata di tempat kerja yang

berguna apabila terjadi keadaan darurat. Pencegahan paparan pada kulit sebaiknya

menggunakan sarung tangan dan pakaian pelindung bahan kimia yang tahan terhadap bahan

kimia. Hindari makan, minum dan merokok selama bekerja atau cuci tangan sebelum makan.

Meskipun dampaknya sangat berbahaya jika terakumulasi di dalam tubuh, sangatlah tidak

bijaksana jika melarang penggunaan formalin. Banyak industri memerlukan formalin

sehingga harus bijaksana dalam menggunakannya. Paling utama adalah dengan tidak

menggunakannya pada makanan, karena masih ada pengawet makanan yang aman. Depkes

atau Badan POM beserta instansi terkait harus mengawasi secara ketat dan terus menerus

dalam masalah ini.

Dampak formalin pada kesehatan manusia, dapat bersifat:

Akut efek pada kesehatan manusia langsung terlihat.

1. Bila terhirup

Iritasi pada hidung dan tenggorokan, gangguan pernafasan, rasa terbakar pada hidung

dan tenggorokan serta batuk-batuk. Kerusakan jaringan dan luka pada saluran pernafasan

seperti radang paru, pembengkakan paru. Tanda-tada lainnya meliputi bersin, radang tekak,

radang tenggorokan, sakit dada, yang berlebihan, lelah, jantung berdebar, sakit kepala, mual

dan muntah. Pada konsentrasi yang sangat tinggi dapat menyebabkan kematian.

2. Bila terkena kulit

Akan menimbulkan perubahan warna, yakni kulit menjadi merah, mengeras, mati rasa

dan ada rasa terbakar.

3. Bila terkena mata

Akan menimbulkan iritasi mata sehingga mata memerah, rasanya sakit, gata-gatal,

penglihatan kabur ,dan mengeluarkan air mata. Bila merupakan bahan berkonsentrasi tinggi

Senyawa Aldehid Page 42

Page 43: 93070420-Aldehida

maka formalin dapat menyebabkan pengeluaran air mata yang hebat dan terjadi kerusakan

pada lensa mata.

4. Bila tertelan

Apabila tertelan maka mulut, tenggorokan dan perut terasa terbakar, sakit menelan,

mual, muntah dan diare, kemungkinan terjadi pendarahan, sakit perut yang hebat, sakit

kepala, hipotensi (tekanan darah rendah), kejang, tidak sadar hingga koma. Selain itu juga

dapat terjadi kerusakan hati, jantung, otak, limpa, pankreas, sistem susunan syaraf pusat dan

ginjal.

Efek pada kesehatan manusia terlihat kronik setelah terkena dalam jangka waktu yang

lama dan berulang.

1. Bila terhirup

Apabila terhirup dalam jangka lama maka akan menimbulkan sakit kepala, gangguan

sakit kepala, gangguan pernafasan, batuk-batuk, radang selaput lendir hidung, mual,

mengantuk, luka pada ginjal dan sensitasi pada paru. Efek neuropsikologis meliputi gangguan

tidur, cepat marah, keseimbangan terganggu, kehilangan konsentrasi dan daya ingat

berkurang.Gangguan haid dan kemandulan pada perempuanKanker pada hidung, ronggga

hidung, mulut, tenggorokan, paru dan otak.

2. Bila terkena kulit

Apabila terkena kulit, kulit terasa panas, mati rasa, gatal-gatal serta memerah,

kerusakan pada jari tangan, pengerasan kulit dan kepekaan pada kulit, dan terjadi radang kulit

yang menimbulkan gelembung.

3. Bila terkena mata

Jika terkena mata, bahaya yang paling menonjol adalah terjadinya radang selaput

mata.

4. Bila tertelan

Jika tertelan akan menimbulkan iritasi pada saluran pernafasan, muntah-muntah dan

kepala pusing, rasa terbakar pada tenggorokan, penurunan suhu badan dan rasa gatal di dada.

Senyawa Aldehid Page 43

Page 44: 93070420-Aldehida

Mengkonsumsi bahan makanan yang mengandung formalin, efek sampingnya terlihat setelah

jangka panjang, karena terjadi akumulasi formalin dalam tubuh. Pertolongan pertama bila

terjadi keracunan akut tergantung konsentrasi cairan dan gejala yang dialami korban.

Sebelum ke rumah sakit : berikan arang aktif (norit) bila tersedia. Jangan melakukan

rangsang muntah pada korban karena akan menimbulkan risiko trauma korosif pada saluran

cerna atas. Di rumah sakit: lakukan bilas lambung (gastric lavage), berikan arang aktif

(walaupun pemberian arang aktif akan mengganggu penglihatan bila nantinya dilakukan

tindakan endoskopi). Untuk mendiagnosis terjadinya trauma esofagus dan saluran cerna dapat

dilakukan tindakan endoskopi. Untuk meningkatkan eliminasi formalin dari tubuh dapat

dilakukan hemodyalisis (tindakan cuci darah), indikasi tindakan cuci darah ini bila terjadi

keadaan asidosis metabolik berat pada korban.

~ Pertolongan pertama bila terjadi keracunan akut

Pertolongan tergantung pada konsentrasi cairan dan gejala yang dialami korban.

Sebelum ke rumah sakit, berikan arang aktif (norit) bila tersedia. Jangan melakukan

rangsangan agar korban muntah, karena akan menimbulkan resiko trauma korosif pada

saluran cerna atas. Di rumah sakit biasanya tim medis akan melakukan bilas lambung (gastric

lavage), memberikan arang aktif (walaupun pemberian arang aktif akan mengganggu

penglihatan pada saat endoskopi). Endoskopi adalah tindakan untuk mendiagnosis terjadinya

trauma esofagus dan saluran cerna. Untuk meningkatkan eliminasi formalin dari tubuh dapat

dilakukan hemodyalisis (cuci darah). Tindakan ini diperlukan bila korban menunjukkan

tanda-tanda asidosis metabolik berat.

~ Cara penyimpanan Formalin :

- Jangan di simpan di lingkungan bertemperatur di bawah150C.

- Tempat penyimpanan harus terbuat dari baja tahan karat,alumunium murni,polietilen

atau polyester yang dilapisi fiberglass.

- Tempat penyimpanan tidak boleh terbuat dari baja besi,tembaga,nikel atau campuran

seng dengan permukaan yang tidak dilindungi/dilapisi.

- Jangan menggunakan bahan alumunium bila temperatur lingkungan berada di atas 60

derajat

Penggunaan Bahan Pengawet Yang Lebih Aman

Senyawa Aldehid Page 44

Page 45: 93070420-Aldehida

Untuk tahu putih bisa diawetkan dengan menggunakan bawang putih. Caranya, ambil

beberapa siung bawang putih, kemudian digerus. Setelah lembut, kemudian diberi air dan

disaring. Air dari bawang putih ini kemudian dituangkan ke dalam air yang dibuat untuk

merendam tahu. Bawang putih yang mengandung anstiseptik itu mampu menjadikan tahu

bertahan hingga dua hari. Selain awet, tahu akan semakin sedap dengan rendaman bawang

putih itu. Untuk tahu kuning, pewarnanya sebaiknya menggunakan air kunyit dan tidak

menggunakan bahan pewarna kimia. Kalau menggunakan pewarna kimia, sebaiknya

memakai asam sitrat atau yang lebih dikenal dengan istilan sitrun. Dengan pemberian sitrun,

selain menjadi kuning, tahu akan jadi tambah kenyal.

Ada cara yang lebih murah dan sehat untuk mengawetkan ikan. Salah satu caranya,

ikan hasil tangkapan tersebut direndam air yang dicampur dengan asam laktat. Asam laktat

itu tidak perlu dibeli di toko bahan kimia, bisa membuatnya sendiri. Bahan yang dibutuhkan

cukup sayur kubis yang dirajang halus, kemudian disimpan dalam wadah dan ditaburi garam

dapur. Ukurannya, dalam 100 gram kubis ditaburi satu sendok makan garam. Setelah

didiamkan sekitar dua hari, di bawah kubis yang membusuk tadi terdapat cairan dari proses

pembusukan. Cairan inilah yang disebut dengan asam laktat. Selanjutnya asam laktat ini

dicampur dengan air yang akan digunakan untuk merendam ikan. Dengan cara ini, ikan akan

bisa tetap bertahan sampai 12 jam. Kubis yang digunakan, tidak perlu yang baik dan segar,

cukup dengan sisa kubis yang berserakan di pasar, yang memang dibuang oleh penjual.

Untuk mengawetkan mie basah dapat digunakan air ki. Air ki juga bisa dibuat sendiri.

Caranya, jerami dibakar hingga jadi abu. Lalu abu jerami ini dimasukkan ke dalam wadah

yang sudah diberi air dan rendam sekitar 1 sampai 2 jam. Selanjutnya saring sehingga sisa

bakaran jerami tidak bercampur dengan air. Air sisa bakaran jerami inilah yang disebut denga

air ki. Air ki mengandung antiseptik yang dapat membunuh kuman. Dengan pemberian air ki,

mi basah mampu bertahan sampai dua hari.

Dari IPB, telah ditemukan formula pengganti formalin yang disebut chitosan. chitosan

dibuat dari limbah industri pengolahan udang dan rajungan. Ambil kulit, kepala, dan ekor

yang tidak terpakai. Bahan-bahan tadi kemudian dihilangkan mineralnya (de-mineralisasi)

dengan cara dimasak pada PH asam. Setelah dihilangkan mineralnya, lalu dihilangkan

proteinnya (de-proteinasi) dengan dimasak pada tempat yang sama pada PH basa (9-10).

Hasilnya, diperoleh bahan yang disebut chitin. Proses berikutnya (terakhir) adalah de-

asetilasi. Di dalam struktur chitin, terdapat gugus asetil. Gugus ini dibuang dan digantikan

Senyawa Aldehid Page 45

Page 46: 93070420-Aldehida

dengan gugus NH2, juga pada proses basa, tapi jauh lebih kuat dari basa pada proses

penghilangan protein. Setelah de-asetilasi, jadilah chitosan dalam bentuk bubur. Bubur ini

tinggal dicuci dan dikeringkan. Setelah itu, chitosan dikemas dalam bentuk cairan siap pakai.

Untuk menghasilkan chitosan, dibutuhkan waktu pembuatan sekitar 3-4 jam. Proses de-

mineralisasi dan de-proteinasi masing-masing sejam. Sementara proses de-asetilasi

tergantung kemurnian yang diinginkan. Semakin murni, semakin lama waktu yang

dibutuhkan. Persyaratan chitosan adalah gugus asetil yang terganti minimal harus 80 persen.

Ini biasanya butuh waktu 1-2 jam.

Jumlah chitosan yang dibutuhkan untuk pengawetan makanan konsentrasinya sekitar

1,5 persen. Artinya, dalam satu liter air, dibutuhkan chitosan sekitar 15 gram. Air larutan

chitosan ini masih bisa dipakai sampai habis. Tentu saja ini beda dengan formalin. Selama

ini, tahu misalnya, harus terus direndam dalam formalin, karena dikhawatirkan pecah ketika

pengangkutan. Dengan chitosan, tak perlu terus direndam. Cukup dicelup (dip) selama 5-10

menit dalam larutan chitosan, lalu dipindah ke rendaman air biasa saat pengangkutan. Jadi,

sisa air chitosan rendaman masih bisa dipakai. Ini kelebihan chitosan. Usia keawetannya

sama dengan formalin.

Karena memiliki gugus aktif yang akan berikatan dengan mikroba, maka chitosan

juga mampu menghambat pertumbuhan mikroba seperti halnya formalin. Fungsi lain adalah

melapisi (coating). Dengan adanya coating, kandungan bahan yang diawetkan tidak keluar.

Kalau dilihat, tahu yang di-formalin dan tahu yang di-chitosan, khususnya tahu kuning,

warnanya jauh lebih bagus yang di-chitosan. Fungsi ketiga, chitosan punya pori-pori,

sehingga berfungsi menyerap lemak (fat absorber).

Senyawa Aldehid Page 46

Page 47: 93070420-Aldehida

3. Asetaldehida dalam kehidupan sehari-hari antara lain digunakan sebagai :

a. Bahan untuk membuat karet dan damar buatan

b. Bahan untuk membuat asam asetat (As. Cuka)

c. Bahan untuk membuat alcohol

*Sifat Asetaldehid

Asetaldehid merupakan cairan yang tidak berwarna dengan bau yang tajam seperti

buah – buahan dan memiliki sifat yang mudah terbakar.

Sifat Fisis

1) Formula : CH3CHO

2) Berat molekul : 44 g/mol

3) Titik didih : 20,6oC

4) Titik leleh : -123,5oC

5) Massa jenis : 0,778 g/ml

6) Tekanan kritis : 6,40 mpa

7) Temperatur kritis : 181,50oC

8) Viskositas : 0,2237

9) Flash point : -38oC 0-

10) Panas spesifik ,15 oC : 2,18 J/g K - 25oC : ,41 J/g K

11) Panas pembakaran : 12867,9 kJ/mol

12) Kelarutan : Tak terbatas , k dalam air, alkohol atau eter

Sifat Kimia

Asetaldehid adalah senyawa yang sangat reaktif yang secara umum dipakai dalam

suatu industri. Reaksi oksidasi, hidrogenasi, kondensasi dan polimerisasi merupakan contoh –

contoh reaksi kereaktifan.

a. Reaksi Oksidasi

Reaksi oksidasi asetaldehid fase cair dengan oksigen merupakan reaksi yang sangat

penting dalam sebuah industri. Kebanyakan asam asetat diproduksi dengan cara ini.

Senyawa Aldehid Page 47

Page 48: 93070420-Aldehida

b. Reaksi Reduksi

Reaksi reduksi menjadi alkohol sangat mudah terjadi. Banyak sekali jenis katalis

yang dapat digunakan diantaranya platina, asam kloroplatinat, nikel, dan palladina.

c. Reaksi Polimerisasi

Sedikit asam mineral akan mengkristalkan trimerisasi menjadi paraldehid pada suhu

kamar. Jika asetaldehid dititrasi dengan HCl kering pada suhu rendah maka meta setaldehid

berubah kembali menjadi asetaldehid dan paraldehid dengan membiarkannya pada suhu 60-

65oC selama beberapa hari. Peristiwa ini dinamakan dipolimerisasi.

4. Beberapa Manfaat Aldehid Lainnya

Aldehid Aromatik, sering digunakan sebagai penyedap. contoh:

o Benzaldehida, yang dikenal dengan nama “Minyak buah almond pahit” adalah

komponen dari buah almond, cairan tak berwarna dengan bau buah almond yang enak.

Benzaldehida digunakan sebagai zat pengawet seerta bahan baku pembuatan parfum

karna memiliki bau yang khas.

Benzaldehida dapat berkondensasi dengan asetaldehida (etanal), untuk menghasilkan

sinamaldehida (minyak kayu manis).

Senyawa Aldehid Page 48

Page 49: 93070420-Aldehida

o Sinamaldehida, memberikan bau yang khas pada minyak kayu manis (cinnamon).

o Vanilin, yang menyebabkan rasa vanili yang terkenal.

Senyawa Aldehid Page 49

Page 50: 93070420-Aldehida

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Aldehid adalah senyawa organik yang mencakup kelompok fungsional karbonil,

C=O.

Sifat-sifat senyawa aldehid:

1) Sifat Fisis / Fisika, seperti Titik didih, Gaya dispersi van der Waals, Gaya tarik dipol-dipol van der Waals, Kelarutan dalam air, ikatan dan kereaktifan.

2) Sifat kimia, seperti Sifat mendamar, Reaksi dengan PX5 dihasilkan geminal halida,

Reaksi dengan halogen teristimewa, Sifat mereduksi, Sifat polimerisasi, Reaksi

cannizaro, Pembuatan Aldehid.

Reaksi-reaksi senyawa aldehid, seperti Reaksi adisi, reaksi adisi-eliminasi, reaksi

reduksi, reaksi oksidasi.

Kegunaan senyawa aldehid:

1) Formaldehid (Metanal)

Formaldehid biasanya tersedia dalam larutan 40% yang disebut dengan formalin,

digunakan sebagai pengawet spesimen hayati.

Juga digunakan untuk membuat berbagai macam plastik thermostat.

2) Asetaldehid (Etanal)

Digunakan sebagai bahan pembuatan senyawa lain, seperti asam karboksilat.

Digunakan sebagai obat penenang.

3) Aldehid Aromatik, sering digunakan sebagai penyedap. contoh:

Benzaldehida, cairan tak berwarna dengan bau buah almond yang enak.

Sinamaldehida, memberikan bau yang khas pada minyak kayu manis

(cinnamon).

Vanilin, yang menyebabkan rasa vanili yang terkenal.

Senyawa Aldehid Page 50

Page 51: 93070420-Aldehida

Daftar Pustaka

Fessenden, Ralph J, dan Fessenden, Joan S. 1997. Dasar-dasar Kimia Organik. Jakarta :

Bina Aksara.

Purba, Michael. 2007. KIMIA 3B untuk SMA Kelas XII. Jakarta : Erlangga

Wilbraham, Antony C. 1992. Pengantar Kimia Organik 1. Bandung : ITB.

Alfi, Almasul. 2008. Gugus Fungsi Senyawa Organik.

http://www.akucintakimia.110mb.com/data/materi/gugus_fungsi.html.

Clark, Jim. 2007. Mengenal Aldehid dan Keton.

http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/sifat_senyawa_organik/aldehid_dan_ket

on/mengenal_aldehid_dan_keton/.

Djmanshiro. 2008. Formalin.

http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi-tugas-makalah/kedokteran/formalin

Syabatini, Annisa. 2009. Aldehid dan Keton.

http://annisanfushie.wordpress.com/2009/01/02/aldehid-dan-keton/.

Senyawa Aldehid Page 51