900,registrasi

Upload: mariam-bilang

Post on 02-Mar-2016

4 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

fjyki

TRANSCRIPT

  • KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIANOMOR 900/MENKES/SK/VII/2002TENTANGREGISTRASI DAN PRAKTIK BIDANMENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

    Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah perludiadakan penyempurnaan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor572/Menkes/Per/VI/1996 tentang Registrasi dan Praktik Bidan;Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan(Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 100, TambahanLembaran Negara Nomor 3495 );2. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentangPemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839);3. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang PerimbanganKeuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (LembaranNegara Tahun 1999 Nomor 72, Tambahan Lembaran NegaraNomor 3848);4. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang TenagaKesehatan (Lembaran Negara Tahun 1996 Nomor 49,Tambahan Lembaran Negara Nomor 3637);5. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentangKewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagaiDaerah Otonom (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 54,Tambahan Lembaran Negara Nomor 3952);6. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentangPembinaan dan Pengawasan Atas PenyelenggaraanPemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor41, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4090);7. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2001 tentangPenyelenggaraan Dekonsentrasi (Lembaran Negara Tahun2001 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4095);8. Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2001 tentangPenyelengaraan Tugas Pembantuan (Lembaran NegaraTahun 2001 Nomor 77, Tambahan Lembaran Negara Nomor4106);29. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2001 tentangPelaporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah(Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 100, TambahanLembaran Negara Nomor 4124);10. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 23 Tahun1994 tentang Pengangkatan Bidan Sebagai Pegawai TidakTetap;11. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 77 Tahun2000 tentang Perubahan Atas Keputusan Presiden Nomor 23Tahun 1994 tentang Pengangkatan Bidan Sebagai Pegawai

  • Tidak Tetap;12. Keputusan Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan SosialNomor 1446.A/Menkes-Kessos/SK/IX/2000 tentang PetunjukTeknis Pelaksanaan Perpanjangan Masa Bakti Bidan PTTdan Pengembangan Karier Bidan Pasca PTT;13. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1277/Menkes/SK/XI/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja DepartemenKesehatan.

    MEMUTUSKAN:MENETAPKAN : KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN TENTANGREGISTRASI DAN PRAKTIK BIDAN.

    KETENTUAN UMUMPasal 1Dalam Keputusan Menteri ini yang dimaksud dengan :1. Bidan adalah seorang wanita yang telah mengikuti program pendidikan bidandan lulus ujian sesuai dengan persyaratan yang berlaku.2. Registrasi adalah proses pendaftaran, pendokumentasian dan pengakuanterhadap bidan, setelah dinyatakan memenuhi minimal kompetensi inti ataustandar penampilan minimal yang ditetapkan, sehingga secara fisik dan mentalmampu melaksanakan praktik profesinya.3. Surat Izin Bidan selanjutnya disebut SIB adalah bukti tertulis pemberiankewenangan untuk menjalankan pelayanan asuhan kebidanan di seluruhwilayah Republik Indonesia.4. Praktik Bidan adalah serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yangdiberikan oleh bidan kepada pasien (individu, keluarga dan masyarakat) sesuaidengan kewenangan dan kemampuannya.5. Surat Izin Praktik Bidan selanjutnya disebut SIPB adalah bukti tertulis yangdiberikan kepada bidan untuk menjalankan praktik bidan.6. Standar Profesi adalah pedoman yang harus dipergunakan sebagai petunjukdalam melaksanakan profesi secara baik.7. Organisasi Profesi adalah Ikatan Bidan Indonesia (IBI).

    WEWENANG BIDANKewenangan bidan diatur dalam Kepmenkes No. 900/Menkes/SK/VII/2002 TentangRegistrasi Dan Praktik Bidan, disini bidan berwenang untuk melakukan atau memutuskansesuatu hal yang berhubungan dengan pekerjaannya. Jadi merupakan dasar yang digunakanoleh bidan dalam melakukan tugasnya secara otonomi dan mandiri. Dalam menjalankankewenangan yang diberikan, bidan harus :

    1. Melaksanakan tugas kewenangan sesuai standar profesi2. Memiliki ketrampilan dan kemampuan untuk tindakan yang dilakukan3. Mematuhi dan melaksanakan protap yang berlaku diwilayahnya

    Bertanggung jawab atas pelayanan yang diberikan dan berupaya secara optimal denganmengutamakan keselamatan ibu atau janin.Menurut pasal 1 ayat 3 undang undang No.23/1992 Tentang Kesehatan, tenaga kesehatanyaitu setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki

  • pengetahuan dan atau ketrampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenistertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.Pelayanan adalah kewenangan dari tenaga kesehatan untuk melaksanakan pekerjaan, yangdikenal dengan kewenangan profesional. Di Indonesia yang berhak memberi kewenanganseorang tenaga kesehatan bekerja sesuai profesinya adalah Departemen Kesehatan dalambentuk Surat Ijin Praktek.Kewenangan adalah kemampuan untuk mempengaruhi pihak lain yang disahkan oleh yangberhak mengesahkan. Kewengangan seorang tenaga kesehatan adalah kewenangan hukumyang dipunyai oleh seorang tenaga kesehatan untuk melaksanakan pekerjaannya. Bilamanaseorang tenaga kesehatan melaksanakan pekerjaan tanpa kewenangan maka tenaga kesehatantersebut melanggar salah satu standar profesi tenaga kesehatan.Pemberian kewenangan oleh yang berhak mensahkan yaitu departemen kesehatan,menyebabkan seorang profesional mempunyai apa yang dikenal sebagai kewenanganprofesional dalam melakukan pekerjaannya. Kewenangan profesional ini sangat diperlukan,sebab pekerjaan bidan adalah pekerjaan yang selalu berhubungan dengan tubuh klien,melakukan tindakan medik tanpa kewenangan profesional adalah perbuatan yang melanggarhukum.Tanpa kewenangan profesional maka tenaga kesehatan tidak dapat melakukan pekerjaansebagai tenaga kesehatan seperti yang dimaksud oleh UU No.23/1992 Tentang Kesehatan.Sesuai Kepmenkes No.900/2002 disebutkan bahwa bidan yang melakukan pelanggaranterhadap ketentuan yang diatur dalam Kepmenkes ini dapat dikenakan sangsi berupa teguranlisan, teguran tertulis sampai pencabutan ijin praktik.