9. sampling

37
Metode Sampling Dr. Pudji Lestari, dr, Mkes Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Pencegahan FK UNAIR

Upload: dwi-setiani

Post on 29-Jan-2016

23 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

sampling

TRANSCRIPT

Page 1: 9. Sampling

Metode Sampling

Dr. Pudji Lestari, dr, Mkes

Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Pencegahan

FK UNAIR

Page 2: 9. Sampling

Komponen Kompetensi

2

• Mampu menjelaskan alasan untuk

dilakukannya sampling.

• Mampu membedakan berbagai teknik

pengambilan sampel—(probability vs

non)

• Mampu mendiskusikan keuntungan dan

kerugian masing-masing metode

Page 3: 9. Sampling

POPULASI DAN SAMPEL

• Apakah populasi?

• Populasi diartikan sebagai sekumpulan INDIVIDU atau elemen yang menjadi obyek penelitian.

• Elemen populasi ini biasanya merupakan satuan analisis.

Page 4: 9. Sampling

• Populasi dalam penelitian dapat pula diartikan sebagai keseluruhan unit analisis yang ciri-cirinya akan di teliti. Unit analisis adalah unit/satuan yang akan diteliti atau dianalisis

Page 5: 9. Sampling
Page 6: 9. Sampling

Populasi dapat dibedakan

• Populasi target merupakan populasi yang telah ditentukan sesuai dengan permasalahan penelitian, dan hasil penelitian dari populasi tersebut ingin disimpulkan.

• Populasi survei merupakan populasi yang terliput dalam penelitian yang dilakukan.

Page 7: 9. Sampling
Page 8: 9. Sampling

Kerangka sampling (sampling Frame) adalah daftar semua unsur sampling dalam populasi . Unsur sampling ini diambil dengan menggunakan kerangka sampling (sampling frame)

Page 9: 9. Sampling

Apakah sampel?

Sampel adalah bagian dari populasi,unsur-unsur yang diambil dari populasi

Page 10: 9. Sampling

Cara menentukan sample, agar memenuhi syarat

Teknik (metode) penentuan sample yang ideal memiliki ciri-ciri:

• Dapat memberikan gambaran yang akurat tentang populasi

• Dapat menentukan presisi

• Sederhana sehingga mudah dilaksanakan

• Dapat memberikan keterangan sebanyak mungkin dengan biaya murah.

Presisi=standard error, Nilai rata-rata populasi dikurangi nilai rata-rata sampel

Page 11: 9. Sampling

Berapa besar sampel = representatif?

Besar sample perlu mempertimbangkan hal-hal sbb:

Derajat keseragaman (degree of homogenity) dari populasi completely heterogeneous

Presisi yang dikehendaki dari penelitian

Rencana analisis

Tenaga, biaya dan waktu

Besar populasi

SEMAKIN BESAR SAMPEL SEMAKIN TINGI TINGKAT PRESISI

YANG DIDAPATKAN

Page 12: 9. Sampling

Teknik penarikan/pengambilan sample

1. Probability Sampling (random sampling)

2. Non Probability Sampling (non random sampling)

Page 13: 9. Sampling

Probability Sampling

Teknik penarikan sampel, dimana setiap unsure atau elemen sampling diberi kesempatan yang sama dan persis sama untuk diikutkan/dipilih dalam sample.

Syarat dalam penarikan sample probabilitas adalah tersedianya daftar anggota populasi atau daftar unsure/elemen populasi (kerangka sample/sampling frame).

Page 14: 9. Sampling

Beberapa Teknik Probability Sampling:

1. Simple Random Sampling ( Penarikan sample secara Random/Acak Sederhana)

Caranya :

• Dengan mengundi elemen/anggota populasi

• Dengan menggunakan tabel angka random

Page 15: 9. Sampling

Syarat Acak Sederhana

1. Tersedia kerangka sampling

2. Sifat populasi homogen

3. Populasi tidak terlalu tersebar secara geografis

Page 16: 9. Sampling

Bilangan acak 1214 0211 4761 3567

0265 6513 4323 0123

1113 4535 9564 1433

5462 4334 0095 3432

4353 0015 0056 3221

3549 0228 0547 2300

2118 0238 6568 1231

4117 4227 3228 1232

Page 17: 9. Sampling

2. Systematic Random Sampling (Penarikan

sample secara sistematik)

• Caranya: 1. Melakukan cek keadaan daftar populasi (kerangka populasi) 2. Menetapkan jarak/interval

N I = ----------- n

I = Interval (5)

N = Jumlah anggota populasi (100) n = Jumlah anggota sampel (20)

3. Menetapkan nomor berapa peneliti akan mulai menghitung (penetapan momor pertama ini dilakukan secara acak/random)

1, 2, 3, 4 dan 5 4. Anggota sampel berikutnya ditentukan dengan menambahkan interval

pada nomor pertama dan seterusnya

Page 18: 9. Sampling

18

Page 19: 9. Sampling

3. Stratified Random Sampling (Penarikan Sampel Startifikasi)

Caranya: 1. Menetapkan kriteria yang jelas yang akan digunakan

sebagai dasar penetuan strata (lapisan).

2. Dengan dasar kriteria tersebut populasi dibagi ke dalam sub-subpopulasi (setiap subpopulasi diasumsikan homogen)

3. Penentuan besar sampel pada masing-masing subpopulasi bisa proporsional bisa pula tidak.

4. Penentuan unsur bisa simple random/systematic

Page 20: 9. Sampling

Syarat Stratified Random Sampling

1. Kriteria yang jelas untuk menstratifikasi

2. Ada data pendahuluan mengenai kriteria

3. Diketahui jumlah tiap lapisan

Page 21: 9. Sampling

STRATIFIED SAMPLING…….

21

Page 22: 9. Sampling

4. Cluster Sampling (Penarikan Sampel Berkelompok)

Teknik ini digunakan karena mengalami dua permasalahan, yaitu:

1) peneliti kekurangan kerangka sampling yang baik, suatu populasi yang menyebar;

2) Biaya yang tinggi untuk menyusun kerangka sampling dan menjangkau setiap elemen sample.

Page 23: 9. Sampling

Caranya:

1. Populasi dibagi ke dalam mini populasi-mini populasi. Mini populasi memiliki karakteristik yang sama dengan populasi

2. Pengelompokan mini populasi ini bisa berdasarkan pada pengelompokan secara administrasi.

3. Setelah itu menentukan cluster secara random (bisa dilakukan secara bertingkat misal dari desa menjadi dukuh-dukuh atau dusun dst)

4. Cluster yang terpilih adalah unit yang berisi elemen sample final

Page 24: 9. Sampling

Contoh

• Suatu penelitian dilakukan di RSU PKU muhamadiyah. Yang dianggap sebagai populasi adalah perawat. Jika seluruh perawat di RSU PKU muhammadiya adalah sebagai populasi (300 perawat) sedangkan sampel yang diingikan sebesar 30 perawat. Bagaimana mengambil 30 perawat dari 300 perawat yang ada di RSU PKU muhamadiyah?

Page 25: 9. Sampling

Gambar

Populasi (seluruh

rumah sakit)

RS tipe

C

RS tipe

B

RS tipe

A

RS tipe

D

Sampel Sampel Sampel Sampel

Page 26: 9. Sampling

Beda antara Strata dan Cluster

• Bila variasi dalam strata homogen ---

stata sampling---diharapkan dengan diambil perstrata muncul variasinya

• Bila variasi dalam kelompok heterogen --

---cluster ----sudah dianggap mewakili populasi

26

Page 27: 9. Sampling

5. Multistage Sampling (Penarikan Sampel Secara Bertahap)

Hampir sama dengan cluster, dengan tahap lebih dari satu kali (misal propinsi, kabupaten, kecamatan, kelurahan/desa dan seterusnya)

Page 28: 9. Sampling

6. Area Sampling ( Penarikan Sampel Wilayah)

• Cara ini dilakukan karena populasi tidak dapat kerangka sampling.

• Dibutuhkan suatu foto udara yang jelas dan rinci dari wilayah yang akan diteliti, sehingga dapat diketahui blok-blok yang ada seperti perumahan, pertokoan.

• Teknik penarikan sample sama seperti penarikan sampel secara bertahap.

Page 29: 9. Sampling
Page 30: 9. Sampling

II. Non Probability Sampling (Non random sampling)

– Cara ini dilakukan bila tidak mungkin diperoleh daftar yang lengkap dari populasi penelitian, sehingga tidak terdapat kesempatan yang sama pada anggota populasi.

– Karena itu peneliti tidak dapat membuat generalisasi atau kesimpulan yang dapat mewakili populasi, hasil analisis hanya berlaku untuk anggota populasi yang diteliti.

– Dengan penarikan sample non probability, peneliti tidak dihadapkan pada cara-cara yang rumit.

Page 31: 9. Sampling

Beberapa Teknik Non Probability Sampling

1. Purposive Sampling (Penarikan Sampel Secara Sengaja)

– Cara ini membutuhkan kemampuan dan pengetahuan yang baik dari peneliti terhadap populasi penelitian.

– Untuk menentukan siapa yang menjadi anggota sample, maka peneliti harus benar-benar mengetahui dan beranggapan bahwa orang yang dipilihnya dapat memberikan informasi yang diinginkan sesuai dengan permasalahan penelitian.

Page 32: 9. Sampling

2. Quota Sampling (Penarikan Sampel Jatah)

• Cara ini mirip dengan stratified sampling, yaitu dengan membagi populasi ke dalam sub-sub populasi sesuai dengan fokus penelitian.

• Penarikan sample jatah dilakukan bila peneliti tidak dapat mengetahui jumlah yang rinci dari setiap strata populasinya.

Page 33: 9. Sampling

3. Snow-ball Sampling (Penarikan Sampel Bola Salju)

• Cara penarikan sampel ini dimulai dengan jumlah yang sedikit akhirnya menjadi banyak, dengan beberapa tahap.

• Pertama, menentukan satu atau beberapa orang untuk diwawancarai.

• Selanjutnya orang-orang tersebut akan berperan sebagai titik awal penarikan sampel selanjutnya. – Salah satu kelemahannya adalah sampel yang pada tahap

berikutnya adalah orang-orang terdekat (peer group). Karena itu orang pertama dipilih lebih dari satu.

Page 34: 9. Sampling

4. Sequential Sampling

Penarikan sample ini dimulai dengan pengambilan sample dalam jumlah kecil, kemudian data dianalisis.

Jika hasilnya masih diragukan, maka sample diambil yang lebih besar dan seterusnya.

Page 35: 9. Sampling

5. Accidental/Haphazard Sampling/ CONVENIENCE

SAMPLING (Penarikan Sampel Secara Kebetulan)

Penarikan sample ini dilakukan dengan cara memilih orang yang kebetulan ditemui.

Page 36: 9. Sampling

36

CONVENIENCE SAMPLING…….

– Use results that are easy to get

36

Page 37: 9. Sampling

Reference

• http://www.stats.gla.ac.uk/steps/glossary/sampling.html

• http://www.statpac.com/surveys/sampling.htm

• http://www.socialresearchmethods.net/kb/sampling.php