9 10 ~ 12 13 14 15 16 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31...

2
EPUTAR INDONESIA o Selasa • Rabu 0 Kamis 0 Jumat o Sabtu o Minggu 4 5 6 7 8 9 10 ~ 20 21 22 23 24 25 26 12 13 27 28 14 15 16 29 30 31 o Mar OApr OMei OJun OJul 0 Ags OSep OOkt ONov ODes Kamtibmas dalam·Sorota~H Guru Besar Emeritus Universitas Padjadjaran, Anggota Dewan Pakar Partai NasDem angguan kearnanan dan ketertiban rnasya- rakat (karntibrnas) ak- hir-akhir ini dalarn rna- syarakat Indonesia sernakin rneningkat, rnulai dari perko- saan di angkot sarnpai dengan perarnpasan di jalanan dan perarnpokan di rninirnarket. Selain peristiwa tersebut juga ekses negatif penguasaan la- han perkebunan dan pertarn- bangan rnerupakan peristiwa tersendiri yang berujung pada konflik sosial (antara peng- usaha dan buruh) dan konflik antara rnasyarakat dan pe- tugas Polri di lapangan. Selu- ruh gangguan karntibrnas ter- sebut rnerupakan ranah ke- wenangan Polri sesuai UU RI Nornor 2/2002 ten tang Kepo- lisianRI. Dalarn kondisi objektif karntibrnas belurn sepenuhnya didukung oleh stabilitas poli- tik dan ekonorni yang rnewu- jud, terutarna bagi kehidupan rnasyarakat kelas rnenengah ke bawah, gangguan karntib- rnas tersebut tidak akan rnere- da bahkan eskalasinya serna- kin rneningkat seperti "api di- sirarn bensin". Kondisi daerah yang rniskin dan serbaterbatas di sekeliling pernbangunan in- dustri dan perkebunan oleh in- vestor asing dan nasional seha- rusnya dapat rnernbalikkan ke- adaan sosial ekonorni rnasya- rakat. Masalah sosial di beberapa daerah konflik antara pengusa- ha dan masyarakat sekitar ti- dak harus kernudian dibeban- kan sepenuhnya kepada kepo- lisian dengan segala keterba- tasannya dibandingkan de- nganjurnlahpenduduk.Berba- . gai peristiwa gangguan karn- tibrnas sering dipicu oleh seng- keta lahan yang tidak secara tuntas diselesaikan antara pa- ra pihak sehingga merupakan "api dalarn sekam". Sekecil apa pun konflik akan dengan cepat rneluas sehingga kondisi tersebut rnenyulitkan aparat kearnanan seternpat. Proses hukurn rnenghadapi peristiwa tersebut bukan satu- satunya solusi atas dasar pe- ngalarnan solusi perdarnaian Kepedulian kepala daerah dan tokoh masyarakat daerah konflik sangat membantu penyelesaian melalui mediasi di antara pihak yang berkonflik.

Upload: hoanganh

Post on 11-Mar-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 9 10 ~ 12 13 14 15 16 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 ...pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2012/01/seputarindonesia... · penyelesaian melalui mediasi di antara pihak yang

EPUTAR INDONESIAo Selasa • Rabu 0 Kamis 0 Jumat o Sabtu o Minggu

4 5 6 7 8 9 10 ~20 21 22 23 24 25 26

12 1327 28

14 15 1629 30 31

oMar OApr OMei OJun OJul 0 Ags OSep OOkt ONov ODes

Kamtibmasdalam·Sorota~H

Guru Besar Emeritus UniversitasPadjadjaran, Anggota Dewan PakarPartai NasDem

angguan kearnanandan ketertiban rnasya-rakat (karntibrnas) ak-

hir-akhir ini dalarn rna-syarakat Indonesia sernakinrneningkat, rnulai dari perko-saan di angkot sarnpai denganperarnpasan di jalanan danperarnpokan di rninirnarket.Selain peristiwa tersebut jugaekses negatif penguasaan la-han perkebunan dan pertarn-bangan rnerupakan peristiwatersendiri yang berujung padakonflik sosial (antara peng-usaha dan buruh) dan konflikantara rnasyarakat dan pe-tugas Polri di lapangan. Selu-ruh gangguan karntibrnas ter-sebut rnerupakan ranah ke-wenangan Polri sesuai UU RINornor 2/2002 ten tang Kepo-lisianRI.

Dalarn kondisi objektifkarntibrnas belurn sepenuhnyadidukung oleh stabilitas poli-tik dan ekonorni yang rnewu-jud, terutarna bagi kehidupanrnasyarakat kelas rnenengahke bawah, gangguan karntib-rnas tersebut tidak akan rnere-da bahkan eskalasinya serna-kin rneningkat seperti "api di-sirarn bensin". Kondisi daerahyang rniskin dan serbaterbatasdi sekeliling pernbangunan in-dustri dan perkebunan oleh in-vestor asing dan nasional seha-rusnya dapat rnernbalikkan ke-adaan sosial ekonorni rnasya-rakat.

Masalah sosial di beberapadaerah konflik antara pengusa-ha dan masyarakat sekitar ti-dak harus kernudian dibeban-kan sepenuhnya kepada kepo-lisian dengan segala keterba-tasannya dibandingkan de-nganjurnlahpenduduk.Berba- .gai peristiwa gangguan karn-tibrnas sering dipicu oleh seng-keta lahan yang tidak secaratuntas diselesaikan antara pa-ra pihak sehingga merupakan"api dalarn sekam". Sekecilapa pun konflik akan dengancepat rneluas sehingga kondisitersebut rnenyulitkan aparatkearnanan seternpat.

Proses hukurn rnenghadapiperistiwa tersebut bukan satu-satunya solusi atas dasar pe-ngalarnan solusi perdarnaian

Kepeduliankepala daerah dantokoh masyarakat

daerah konfliksangat membantu

penyelesaianmelalui mediasi diantara pihak yang

berkonflik.

Page 2: 9 10 ~ 12 13 14 15 16 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 ...pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2012/01/seputarindonesia... · penyelesaian melalui mediasi di antara pihak yang

SINDO/QOMAR

antara Pemerintah Indonesiadan GAMyang diawali dengankonflik internal bersenjata ta-hunandengankorbanlebihda-ri seratus ribu orang, termasukrakyat Aceh. Solusi model In-donesia dalam memetakankonflik tersebut seharusnya di-jadikan model mediasi bentukbarualaIndonesia-apalagiin-ti penyebab konflik masalahketidakcocokan harga tanahatau masalah adat setempatatau masalah perizinan peng-gunaan lahan.

Fungsi dan PeranDalam menanggapi kasus-

kasus konflik sosial yang ber-akhir dengan kekerasan ber-senjata sehingga muncul kor-ban-korbanrakyat dan petugasPold, tidak perlu divonis se-hingga terkesan sebagai "dra-matization of evil" karena kor-ban dari keduanyaadalah anakbangsa Indonesia juga.

Mereka yang berpikir ter-lalu jauh mengonotasikan an-tara peristiwa sosial tersebutdengan restrukturisasi orga-nisasi Polri perlu menyimakperkembangan reformasi totalsejak 1998. Rangkaian itumenegaskan bahwa Polriadalah termasuk bagian intidari masyarakat sipil, terma-suk sebagai pelindung, bukanperusak, atau predator terha-dap masyarakat sipil. Dalam

penyelesaian kon-flik horizontal tentuPolriharus berada ditengah dan tidakmemihak sehinggatidak ada pihakyangdirugikan.

Walau begitu,Polri sebagai abdimasyarakat tanpamembedakan latarbelakang sosial danekonomi wajib me-lindungi pihak-pi-hakyang berkonflik,bukan memicu kon-flik sosial berkelan-jutan dan mening-katkan eskalasinya.Dalam masalah se-pertiini,rujukanhu-kumnormatifbukancara yang tepat ka-

rena hukum pidana hanyamengakui pertanggungjawab-an individu, bukan kelompok.Adapun petugas Polri bukanjuga harus dianggap sebagaimalaikatpenyelamat karena iabagian dari masyarakat sen-diri, sekalipun hukum pidanamemberikan perlindunganhukum terhadap petugas Polriuntuk membela diri dalamkeadaan terdesak. Bagaima-napun, justifikasi hukum pi-dana bukan inti penyelesaianyangparipurna.

Kepedulian kepala daerahdan tokoh masyarakat daerahkonflik sangat membantupenyelesaian melalui media sidi antara pihak yang berkon-flik. Penindakan tegas Kapolriterhadap petugas Polri yangsengaja atau lalai memeliharakamtibmas berdasarkan ke-tentuan yang berlaku harusdiapresiasi dan segera dibuk-tikan kepada publik: Begitupula terhadap anggota ma-syarakat yang berdasarkanbukti permulaan yang cukuptelah ikut serta dalam konflikberdarah perlu dimintakanpertanggungjawaban hukumsehingga kit a semua telahmenempatkan hukum padafungsi dan peranannya sebagaimediator yang tegas danbernurani.

Fungsi dan peranan hukumdalam konflik sosial yang me-~~~--~~~~~------~---

nimbulkan korban sekalipunharuslah ditujukan untuk me-ningkatkan kesatuan dan per-satuan bangsa, bukan sebalik-nya (hukum integratif). Se-hingga tidaklah ada alasan so-siologis, yuridis, dan filosofisuntuk menempatkan Polri dibawah tekanan sosial dan psi-kologis masyarakat atau se-baliknya. Karena cara sepertiitu hanya akanmembuka celahhukum dan sosial yang lebihluas bagi intervensi unsur eks-ternal baik dari dalammaupundariluarnegeri untukmemper-keruh ikatan sosial yang telahterjalin lama dalam masyara-katkita.

Menjelang Pemilu 2014memangmerupakanmasa-ma-sa rentan terhadap munculnyakerawanan sosial dan menjauhdari kesetiakawanan sosialjika modelliberalisme kapita-lisme memasuki ranah pene-gakan hukum. Itu akan men-dekatkan pada kesetiakawan-an sosial dan menjauhkan diridari kerawanan sosial jika mo-del Pancasila diunggulkan da-lam penegakan hukum. Caraini terbukti sangat ampuh ke-tika bangsa ini diterpa ma-salah pelanggaran HAM diTimor Leste pascajajak pen-dapat sedangkan korban danpelakunya telah teridenti-fikasi.

Klaim peristiwaMesuji me-rupakan pelanggaran HAMkeliru karena belum ada faktahukum dan bukti yang mendu-kungkejahatankemanusiaan,apalagi genosida sebagaima-na telah diatur dalam UU RINomor 26/2000 tentang Peng-adilan HAM. Peristiwa Mesujibelum tepat dikategorikan se-bagai pelanggaran HAM (ex-tra-ordinarycrimes),tetapime-rupakan pelanggaran hukumpidana (ordinary crimes). Se-kali lagi, ranah hukum bukansolusisatu-satunyadalamkon-flik sosial-horizontal akantetapi harus dikuatkan de-ngan proses mediasi untukmencegah konflik berkelan-jutan dan pendekatan sosial-psikologis sangat diperlukanuntuk melengkapi kelemahanpendekatan hukum .•