8pengertianbatubara-120216053348-phpapp02

43
Pengertian batubara Batu bara adalah sisa tumbuhan dari jaman prasejarah yang berubah bentuk yang awalnya berakumulasi di rawa dan lahan gambut. Penimbunan lanau dan sedimen lainnya, bersama dengan pergeseran kerak bumi (dikenal sebagai pergeseran tektonik) mengubur rawa dan gambut yang seringkali sampai ke kedalaman yang sangat dalam. Dengan penimbunan tersebut, material tumbuhan tersebut terkena suhu dan tekanan yang tinggi. Suhu dan tekanan yang tinggi tersebut menyebabkan tumbuhan tersebut mengalami proses perubahan fisika dan kimiawi dan mengubah tumbuhan tersebut menjadi gambut dan kemudian batu bara. Pembentukan batubara dimulai sejak Carboniferous Period (Periode Pembentukan Karbon atau Batu Bara) – dikenal sebagai zaman batu bara pertama – yang berlangsung antara 360 juta sampai 290 juta tahun yang lalu. Mutu dari setiap endapan batu bara ditentukan oleh suhu dan tekanan serta lama waktu pembentukan, yang disebut sebagai ‘maturitas organik’. Proses awalnya gambut berubah menjadi lignite (batu bara muda) atau ‘brown coal (batu bara coklat)’ – Ini adalah batu bara dengan jenis maturitas organik rendah. Dibandingkan dengan batu bara jenis lainnya, batu bara muda agak lembut dan warnanya bervariasi dari hitam pekat sampai kecoklat-coklatan. Mendapat pengaruh suhu dan tekanan yang terus menerus selama jutaan tahun, batu bara muda mengalami perubahan yang secara bertahap menambah maturitas organiknya dan mengubah batu bara muda menjadi batu bara ‘sub-bitumen’. Perubahan kimiawi dan fisika terus berlangsung hingga batu bara menjadi lebih keras dan warnanya

Upload: maulana-khalilullah-ibrahim

Post on 05-Nov-2015

212 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

zzzz

TRANSCRIPT

Pengertian batubaraBatu bara adalah sisa tumbuhan dari jaman prasejarahyang berubah bentuk yang awalnya berakumulasi dirawa dan lahan gambut.Penimbunan lanau dan sedimen lainnya, bersamadengan pergeseran kerak bumi (dikenal sebagaipergeseran tektonik) mengubur rawa dan gambutyang seringkali sampai ke kedalaman yang sangatdalam. Dengan penimbunan tersebut, materialtumbuhan tersebut terkena suhu dan tekanan yangtinggi. Suhu dan tekanan yang tinggi tersebutmenyebabkan tumbuhan tersebut mengalami prosesperubahan fisika dan kimiawi dan mengubahtumbuhan tersebut menjadi gambut dan kemudianbatu bara.Pembentukan batubara dimulai sejak CarboniferousPeriod (Periode Pembentukan Karbon atau Batu Bara) dikenal sebagai zaman batu bara pertama yangberlangsung antara 360 juta sampai 290 juta tahunyang lalu.Mutu dari setiap endapan batu bara ditentukan olehsuhu dan tekanan serta lama waktu pembentukan,yang disebut sebagai maturitas organik. Prosesawalnya gambut berubah menjadi lignite (batu baramuda) atau brown coal (batu bara coklat) Ini adalahbatu bara dengan jenis maturitas organik rendah.Dibandingkan dengan batu bara jenis lainnya, batubara muda agak lembut dan warnanya bervariasi darihitam pekat sampai kecoklat-coklatan.Mendapat pengaruh suhu dan tekanan yang terusmenerus selama jutaan tahun, batu bara mudamengalami perubahan yang secara bertahapmenambah maturitas organiknya dan mengubah batubara muda menjadi batu bara sub-bitumen.Perubahan kimiawi dan fisika terus berlangsunghingga batu bara menjadi lebih keras dan warnanyalebh hitam dan membentuk bitumen atau antrasit.Dalam kondisi yang tepat, penigkatan maturitasorganik yang semakin tinggi terus berlangsung hinggamembentuk antrasit.Jenis-jenis Batu BaraTingkat perubahan yang dialami batu bara, darigambut sampai menjadi antrasit disebut sebagaipengarangan memiliki hubungan yang penting danhubungan tersebut disebut sebagai tingkat mutubatu bara.Batu bara dengan mutu yang rendah, seperti batubara muda dan sub-bitumen biasanya lebih lembutdengan materi yang rapuh dan berwarna suramseperti tanah. Baru bara muda memilih tingkatkelembaban yang tinggi dan kandungan karbonyang rendah, dan dengan demikian kandunganenerginya rendah.Batu bara dengan mutu yang lebih tinggi umumnyalebih keras dan kuat dan seringkali berwarna hitamcemerlang seperti kaca. Batu bara dengan mutu yanglebih tinggi memiliki kandungan karbon yang lebihbanyak, tingkat kelembaban yang lebih rendah danmenghasilkan energi yang lebih banyak. Antrasitadalah batu bara dengan mutu yang paling baik dandengan demikian memiliki kandungan karbon danenergi yang lebih tinggi serta tingkat kelembabanyaBatu bara adalah sisa tumbuhan dari jaman prasejarahyang berubah bentuk yang awalnya berakumulasi dirawa dan lahan gambut.Penimbunan lanau dan sedimen lainnya, bersamadengan pergeseran kerak bumi (dikenal sebagaipergeseran tektonik) mengubur rawa dan gambutyang seringkali sampai ke kedalaman yang sangatdalam. Dengan penimbunan tersebut, materialtumbuhan tersebut terkena suhu dan tekanan yangtinggi. Suhu dan tekanan yang tinggi tersebutmenyebabkan tumbuhan tersebut mengalami prosesperubahan fisika dan kimiawi dan mengubahtumbuhan tersebut menjadi gambut dan kemudianbatu bara.Pembentukan batubara dimulai sejak CarboniferousPeriod (Periode Pembentukan Karbon atau Batu Bara) dikenal sebagai zaman batu bara pertama yangberlangsung antara 360 juta sampai 290 juta tahunyang lalu.Mutu dari setiap endapan batu bara ditentukan olehsuhu dan tekanan serta lama waktu pembentukan,yang disebut sebagai maturitas organik. Prosesawalnya gambut berubah menjadi lignite (batu baramuda) atau brown coal (batu bara coklat) Ini adalahbatu bara dengan jenis maturitas organik rendah.Dibandingkan dengan batu bara jenis lainnya, batubara muda agak lembut dan warnanya bervariasi darihitam pekat sampai kecoklat-coklatan.Mendapat pengaruh suhu dan tekanan yang terusmenerus selama jutaan tahun, batu bara mudamengalami perubahan yang secara bertahapmenambah maturitas organiknya dan mengubah batubara muda menjadi batu bara sub-bitumen.Perubahan kimiawi dan fisika terus berlangsunghingga batu bara menjadi lebih keras dan warnanyalebh hitam dan membentuk bitumen atau antrasit.Dalam kondisi yang tepat, penigkatan maturitasorganik yang semakin tinggi terus berlangsung hinggamembentuk antrasit.Jenis-jenis Batu BaraTingkat perubahan yang dialami batu bara, darigambut sampai menjadi antrasit disebut sebagaipengarangan memiliki hubungan yang penting danhubungan tersebut disebut sebagai tingkat mutubatu bara.Batu bara dengan mutu yang rendah, seperti batubara muda dan sub-bitumen biasanya lebih lembutdengan materi yang rapuh dan berwarna suramseperti tanah. Baru bara muda memilih tingkatkelembaban yang tinggi dan kandungan karbonyang rendah, dan dengan demikian kandunganenerginya rendah.Batu bara dengan mutu yang lebih tinggi umumnyalebih keras dan kuat dan seringkali berwarna hitamcemerlang seperti kaca. Batu bara dengan mutu yanglebih tinggi memiliki kandungan karbon yang lebihbanyak, tingkat kelembaban yang lebih rendah danmenghasilkan energi yang lebih banyak. Antrasitadalah batu bara dengan mutu yang paling baik dandengan demikian memiliki kandungan karbon danenergi yang lebih tinggi serta tingkat kelembabanyang lebih rendahUmur batu baraPembentukan batu bara memerlukan kondisi-kondisi tertentu dan hanya terjadi pada era-era tertentu sepanjang sejarah geologi. Zaman Karbon, kira-kira 340 juta tahun yang lalu (jtl), adalah masa pembentukan batu bara yang paling produktif dimana hampir seluruh deposit batu bara (black coal) yang ekonomis di belahan bumi bagian utara terbentuk.Pada Zaman Permian, kira-kira 270 jtl, juga terbentuk endapan-endapan batu bara yang ekonomis di belahan bumi bagian selatan, seperti Australia, dan berlangsung terus hingga ke Zaman Tersier (70 - 13 jtl) di berbagai belahan bumi lain.[sunting] Materi pembentuk batu baraHampir seluruh pembentuk batu bara berasal dari tumbuhan. Jenis-jenis tumbuhan pembentuk batu bara dan umurnya menurut Diessel (1981) adalah sebagai berikut: Alga, dari Zaman Pre-kambrium hingga Ordovisium dan bersel tunggal. Sangat sedikit endapan batu bara dari perioda ini. Silofita, dari Zaman Silur hingga Devon Tengah, merupakan turunan dari alga. Sedikit endapan batu bara dari perioda ini. Pteridofita, umur Devon Atas hingga Karbon Atas. Materi utama pembentuk batu bara berumur Karbon di Eropa dan Amerika Utara. Tetumbuhan tanpa bunga dan biji, berkembang biak dengan spora dan tumbuh di iklim hangat. Gimnospermae, kurun waktu mulai dari Zaman Permian hingga Kapur Tengah. Tumbuhan heteroseksual, biji terbungkus dalam buah, semisal pinus, mengandung kadar getah (resin) tinggi. Jenis Pteridospermae seperti gangamopteris dan glossopteris adalah penyusun utama batu bara Permian seperti di Australia, India dan Afrika. Angiospermae, dari Zaman Kapur Atas hingga kini. Jenis tumbuhan modern, buah yang menutupi biji, jantan dan betina dalam satu bunga, kurang bergetah dibanding gimnospermae sehingga, secara umum, kurang dapat terawetkan.[sunting] Penambangan

Tambang batu bara di Bihar, India.Penambangan batu bara adalah penambangan batu bara dari bumi. Batu bara digunakan sebagai bahan bakar. Batu bara juga dapat digunakan untuk membuat coke untuk pembuatan baja.[1]Tambang batu bara tertua terletak di Tower Colliery di Inggris.[sunting] Kelas dan jenis batu baraBerdasarkan tingkat proses pembentukannya yang dikontrol oleh tekanan, panas dan waktu, batu bara umumnya dibagi dalam lima kelas: antrasit, bituminus, sub-bituminus, lignit dan gambut. Antrasit adalah kelas batu bara tertinggi, dengan warna hitam berkilauan (luster) metalik, mengandung antara 86% - 98% unsur karbon (C) dengan kadar air kurang dari 8%. Bituminus mengandung 68 - 86% unsur karbon (C) dan berkadar air 8-10% dari beratnya. Kelas batu bara yang paling banyak ditambang di Australia. Sub-bituminus mengandung sedikit karbon dan banyak air, dan oleh karenanya menjadi sumber panas yang kurang efisien dibandingkan dengan bituminus. Lignit atau batu bara coklat adalah batu bara yang sangat lunak yang mengandung air 35-75% dari beratnya. Gambut, berpori dan memiliki kadar air di atas 75% serta nilai kalori yang paling rendah.[sunting] Pembentukan batu baraProses perubahan sisa-sisa tanaman menjadi gambut hingga batu bara disebut dengan istilah pembatu baraan (coalification). Secara ringkas ada 2 tahap proses yang terjadi, yakni: Tahap Diagenetik atau Biokimia, dimulai pada saat material tanaman terdeposisi hingga lignit terbentuk. Agen utama yang berperan dalam proses perubahan ini adalah kadar air, tingkat oksidasi dan gangguan biologis yang dapat menyebabkan proses pembusukan (dekomposisi) dan kompaksi material organik serta membentuk gambut. Tahap Malihan atau Geokimia, meliputi proses perubahan dari lignit menjadi bituminus dan akhirnya antrasit.[sunting] Batu bara di IndonesiaDi Indonesia, endapan batu bara yang bernilai ekonomis terdapat di cekungan Tersier, yang terletak di bagian barat Paparan Sunda (termasuk Pulau Sumatera dan Kalimantan), pada umumnya endapan batu bara ekonomis tersebut dapat dikelompokkan sebagai batu bara berumur Eosen atau sekitar Tersier Bawah, kira-kira 45 juta tahun yang lalu dan Miosen atau sekitar Tersier Atas, kira-kira 20 juta tahun yang lalu menurut Skala waktu geologi.Batu bara ini terbentuk dari endapan gambut pada iklim purba sekitar khatulistiwa yang mirip dengan kondisi kini. Beberapa diantaranya tegolong kubah gambut yang terbentuk di atas muka air tanah rata-rata pada iklim basah sepanjang tahun. Dengan kata lain, kubah gambut ini terbentuk pada kondisi dimana mineral-mineral anorganik yang terbawa air dapat masuk ke dalam sistem dan membentuk lapisan batu bara yang berkadar abu dan sulfur rendah dan menebal secara lokal. Hal ini sangat umum dijumpai pada batu bara Miosen. Sebaliknya, endapan batu bara Eosen umumnya lebih tipis, berkadar abu dan sulfur tinggi. Kedua umur endapan batu bara ini terbentuk pada lingkungan lakustrin, dataran pantai atau delta, mirip dengan daerah pembentukan gambut yang terjadi saat ini di daerah timur Sumatera dan sebagian besar Kalimantan.[2][sunting] Endapan batu bara EosenEndapan ini terbentuk pada tatanan tektonik ekstensional yang dimulai sekitar Tersier Bawah atau Paleogen pada cekungan-cekungan sedimen di Sumatera dan Kalimantan.Ekstensi berumur Eosen ini terjadi sepanjang tepian Paparan Sunda, dari sebelah barat Sulawesi, Kalimantan bagian timur, Laut Jawa hingga Sumatera. Dari batuan sedimen yang pernah ditemukan dapat diketahui bahwa pengendapan berlangsung mulai terjadi pada Eosen Tengah. Pemekaran Tersier Bawah yang terjadi pada Paparan Sunda ini ditafsirkan berada pada tatanan busur dalam, yang disebabkan terutama oleh gerak penunjaman Lempeng Indo-Australia.[3] Lingkungan pengendapan mula-mula pada saat Paleogen itu non-marin, terutama fluviatil, kipas aluvial dan endapan danau yang dangkal.Di Kalimantan bagian tenggara, pengendapan batu bara terjadi sekitar Eosen Tengah - Atas namun di Sumatera umurnya lebih muda, yakni Eosen Atas hingga Oligosen Bawah. Di Sumatera bagian tengah, endapan fluvial yang terjadi pada fasa awal kemudian ditutupi oleh endapan danau (non-marin).[3] Berbeda dengan yang terjadi di Kalimantan bagian tenggara dimana endapan fluvial kemudian ditutupi oleh lapisan batu bara yang terjadi pada dataran pantai yang kemudian ditutupi di atasnya secara transgresif oleh sedimen marin berumur Eosen Atas.[4]Endapan batu bara Eosen yang telah umum dikenal terjadi pada cekungan berikut: Pasir dan Asam-asam (Kalimantan Selatan dan Timur), Barito (Kalimantan Selatan), Kutai Atas (Kalimantan Tengah dan Timur), Melawi dan Ketungau (Kalimantan Barat), Tarakan (Kalimantan Timur), Ombilin (Sumatera Barat) dan Sumatera Tengah (Riau).Dibawah ini adalah kualitas rata-rata dari beberapa endapan batu bara Eosen di Indonesia.TambangCekunganPerusahaanKadar air total (%ar)Kadar air inheren (%ad)Kadar abu (%ad)Zat terbang (%ad)Belerang (%ad)Nilai energi (kkal/kg)(ad)

SatuiAsam-asamPT Arutmin Indonesia10.007.008.0041.500.806800

SenakinPasirPT Arutmin Indonesia9.004.0015.0039.500.706400

PetangisPasirPT BHP Kendilo Coal11.004.4012.0040.500.806700

OmbilinOmbilinPT Bukit Asam12.006.50