87730601 akuntansi sosial chapter 21

21
CHAPTER 21 SOCIAL ACCOUNTING TUGAS AKUNTANSI PERILAKU PPAK UNIVERSITAS MERCUBUANA KELOMPOK 3: 1. Harto (55610210012) 2. Vivi 3. Agus Susanto (55610210015) 4. Bendy (55610210016) 1

Upload: asrul-adly

Post on 02-Jan-2016

37 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

makalah akuntansi

TRANSCRIPT

Page 1: 87730601 Akuntansi Sosial Chapter 21

CHAPTER 21

SOCIAL

ACCOUNTING

TUGAS AKUNTANSI PERILAKU

PPAK UNIVERSITAS MERCUBUANA

KELOMPOK 3:

1. Harto (55610210012)

2. Vivi

3. Agus Susanto (55610210015)

4. Bendy (55610210016)

5. Suma Radiayulini

6. Endang Suwardoyo (55610210020)

1

Page 2: 87730601 Akuntansi Sosial Chapter 21

DEFINISI DAN RUANG LINGKUP

Akuntansi sosial didefinisikan sebagai ”suatu pengaturan, pengukuran dan

analisis terhadap dampak sosial dan ekonomi perilaku pemerintah dan bisnis

(entrepreneurial)”. Meskipun Akuntansi Sosial memfokuskan baik pada perilaku

pemerintah dan perilaku bisnis, namun pembahasan disini kami akan

memfokuskan pada Akuntansi Sosial seperti Akuntansi Sosial yang diterapkan

untuk kinerja bisnis. Menurut pengakuan ini, Akuntansi Sosial berarti penjajakan,

pengukuran, dan pelaporan mengenai hubungan antara bisnis dengan

lingkungannya. Lingkungan bisnis mencakup sumber daya alam, masyarakat yang

menggunakan sumber daya, staf yang dipekerjakan, konsumennya, pesaing, dan

perusahaan dan kelompok lain yang menangani lingkungan bisnis. Proses

pelaporan dapat bersifat internal dan eksternal.

Model ekonomi dan akuntansi tradisional memfokuskan pada produksi

dan distribusi produk dan jasa ke masyarakat. Akuntansi Sosial mengembangkan

beberapa model melalui penggunaan pengaruh kegiatan perusahaan pada

masyarakat. Contoh, sebuah pabrik penggilingan kerats (paper mill) tidak hanya

memproduksi bubur kertas dan produk kertas, selanjutnya menghasilkan

pencemaran limbah padat, udara dan air. Di sisi lain, penggilingan kertas

mungkin mendukung masyarakat melalui dengan memperbolehkan karyawan

untuk melakukan tugas kedermawanan atau melalui pendanaan perguruan tinggi

bagi mahasiswa yang sangat berguna. Menurut perspektif ini, Akuntansi Sosial

dapat dipandang sebagai pendekatan yang bermanfaat untuk pengukuran dan

laporan kontribusi (sumbangan) perusahaan kepada masyarakat.

Laba bersih biasanya dianggap sebagai kontribusi perusahaan untuk

masyarakat. Akuntansi Sosial memandang hal ini sebagai fokus penting.

Akuntansi Sosial menyatakan bahwa untuk mengukur kontribusi sosial

perusahaan secara memadai, baik biaya maupun laba harus dilibatkan. Laba

mungkin hanya didapatkan karena beberapa biaya sosial, seperti polusi air, dan

tidak dilibatkan dalam perhitungan laba perusahaan.

2

Page 3: 87730601 Akuntansi Sosial Chapter 21

LATAR BELAKANG HISTORIS

Akuntansi Sosial memfokuskan pada penjajakan dan pengukuran manfaat-

manfaat sosial dan biaya sosial – sebagai konsep yang biasanya diabaikan oleh

para akuntansi tradisional. Untuk memahami pengembangan Akuntansi Sosial,

pertama harus memahami bagaimana manfaat dan biaya sosial ditangani pada

periode sebelumnya. Untuk tujuan kita, manfaat dan biaya sosial akan

didefinisikan sebagai pengaruh positif atauy negatif melalui pembangunan

ekonomi, industrialisasi, dan perubahan teknologi.

Model akutansi dasar (baik untuk tujuan keuangan maupun manajerial)

menggunakan teori ekonomi mikro untuk menetapkan apa yang dilibatkan dan

diabaikan dari perhitungan akuntansi. Oleh karena itu, manfaat dan biaya sosial

viasanya diabaikan oleh para ahli dan praktisi akuntansi.

Beberapa gerakan massa pada tahun 1960-an, khususnya beberapa gerakan

yang dilakukan untuk pembentukan pemerintah dan bisnis yang lebih respon

(tanggap) terhadap kebutuhan masyarakat, memfokuskan tanggung jawabnya

pada biaya dan manfaat sosial. Contoh, Gerakan hak-hak sipil yang bergabung

pada awal 1960-an dan pengesahan Undang-undang Hak-hak sipil pada tahun

1964, memiliki pengaruh besar baik pada pemerintah maupun bisnis. Pemerintah

dipengaruhi karena pemberi suara melibatkan sebagian besar kelompok minoritas,

yang membuat legislator (pembuat Undang-undang) lebih meyakini perlunya

beberapa Undang-undang baru.

Gerakan wanita merupakan gerakan hak-hak sipil serupa yang

menempatkan tekanan pemebrian hak suara baru terhadap prosedur pemerintah

dan prosedur perekrutan baru serta prosedur promosi di lingkungan kerja. Karena

wanita dilibatkan dalam kegiatan mendukung Undang-undang hak-hak sipil,

mereka membuat jalur terobosan dalam bisnis untuk beberapa kelompok

minoritas.

Selanjutnya tahun 1960-an terlihat maraknya gerakan lingkungan sejalan

dengan meningkatnya kesadaran masyarakat mengenai pengaruh industrialisasi

pada kualitas udara, air, dan tanah. Peraturan Federal dan Negara disahkan untuk

melindungi beberapa sumber daya alam dan mengontrol pembuangan limbah

3

Page 4: 87730601 Akuntansi Sosial Chapter 21

beracun. Undang-undang menetapkan standar untuk pembuangan polusi dan

mengenakan denda bagi yang melanggarnya.

Pada tahun 1960-an, konsumen semakin lebih tegas, yang dihasilkan

melalui gerakan hak-hak konsumen. Didukung oleh Ralph Nader dan para aktivis

lain, kelompok konsumen berupaya untuk menciptakan bisnis dan produk mereka

lebih respon terhadap kebutuhan konsumen. Upaya-upaya yang dilakukan

terhadap produk yang berbahaya dan produk yang tidak aman menghasilkan

produk yang kurang berbahaya atau produk yang dibeli di suatu pasar.

Meskipun tidak terdapat gerakan yang berhubungan dengan pemberlakuan

Undang-undang keselamatan dan kesehatan kerja (OSHA) pada awal tahun 1970-

an, peristiwa ini memiliki pengaruh signifikan pada bisnis. Undang-undang

kompensasi karyawan berlaku selama beberapa tahun, tetapi tidak efektif dalam

merubah kondisi kerja yang tidak nyaman dan tidaks ehar. Dengan pemberlakuan

Undang-undang kesehatan dan kesehatan kerja, bisnis yang gagal dalam

memenuhi standar yang ditetapkan dapat dikenakan denda atau ditutup hingga

mereka mematuhinya.

Respon Perusahaan

Sebelum tahun 1960-an, beberapa perusahaan dianggap sebagai “Warga

Negara yang baik”. Mereka memperoleh reputasi ini melalui produksi produk

bermutu, memperlakuan karyawan melalui penghargaan, kontribusi terhadap

masyarakat, atau sumbangan untuk fakir misnisn. Sejak tahun 1960-an, beberapa

perusahaan lain menempatkan kepekaan mereka terhadap kebutuhan sosial dan

semakin lebih respon terhadap masalah sosial. Manajemen mungkin menyatakan

bahwa perusahaan mereka merupakan bagian dari masyarakat: bahwa untuk

kelangsungan perusahaan, masyarakat harus hidup dan bekerja dengan lokasi

yang sehat, dan masyarakat membutuhkan kesejahteraan soail untuk membeli

produk perusahaan. Selanjutnya, respon terhadap kebutuhan sosial merupakan

hubungan public yang baik dan kemungkinan akan memberikan keuntungan

dalam jangka panjang.

Di sisi lain, beberapa perusahaan dan asosiasi industry menentang

perubahan peraturan federal baru dan berupaya untuk menghambat peraturan

4

Page 5: 87730601 Akuntansi Sosial Chapter 21

tersebut melalui perilaku yang tidak patuh. Pada beberapa kasus, manajemen

mungkin meraa bahwa beberapa peraturan (misalnya: Undang-undang

perlindungalingkungan dan Undang-undang kesehatan dan keselamatan kerja

(OSHA)) akan memiliki pengaruh ekonomi negatif pada perusahaan mereka

karena biaya untuk mematuhi Undang-undang tidak memberikan manfaat.

Secara keseluruhan, pengakuan perusahaan terhadap tanggung jawab

sosial diterapkan pada tahap luas, berkisar dari ketdiakpatuhan terhadap Undang-

undang pada tahap ekstrim hingga memiliki standar lebih baik dari yang

ditetapkan oleh Undang-undang pada satu tahap ekstrim lain. Beberapa

perusahaan memperlihatkan perilaku warga Negara perusahaan yang baik pada

bidang-bidang dimana belum diatur Undang-undang.

Tingkat tanggung jawab sosial yang diakui perusahaan membutuhkan

keputusan aktif. Manajemen harus memutuskan seberapa besar pencemaran

(polusi) yang dihasilkan dan bagaimana untuk membersihkan polusi, siapa yang

akan direkrut, bagaimana untuk memperbaiki kondisi kerja, dan sejauhmana

dukungan terhadap bangunan. Jika manajemen mendukung tanggung jawab sosial

semata-mata untuk kepentingan laba jangka pendek, disini tidak memungkinkan

bahwa perusahaan akan mematuhi Undang-undang. Filsafat manajerial

merupakan faktur kunci dalam pembentukan hubungan bisnis dengan

masyarakatnya.

Respon terhadap Profesi Akuntansi

Meskipun para sarjana dan praktisi akuntansi membahas seberapa besar

profesi mereka mendukung tanggung jawab sosial perusahaan sebelum gerakan

tahun 1960-an, kemajuan besar dalam bidang ini dihasilkan pada akhir tahun

1960-an hingga pertengahan 1970-an. Dengan pemberlakuan Undang-undang

yang menetapkan program sosial pemerintah (seperti Headstart dan CETA),

beberapa akuntan merasa bahwa mereka akan menggunakan keahlian mereka

untuk menetapkan efektivitas program tersebut. Selanjutnya, setiap orang

dibutuhkan untuk mengukur respon perusahaan terhadap masalah-masalah yang

disuarakan pada tahun 1960-an. Selanjutnya lahir akuntanso sisial.

5

Page 6: 87730601 Akuntansi Sosial Chapter 21

Pada akhir 1960-an dan awal 1970-an, beberapa pihak menyatakan

perlunya akuntansi sosial perusahaan. Robert Beyer, selaku mitra manajemen

pada Touche Ross di New York, menyatakan:

Pembatasan penggunaan udara dan air secara “bebas” juga sebagai

masalah tanggung jawab sosial. Masyarakat sekarang memerinci biaya-biaya yang

ada. Biaya dalam bentuk kehidupan dan kematian, kerusakan bangunan dan

bangunan bersejarah, pantai-pantai yang tercemar, daun-daun yang berjatuhan,

dan semua pengaruh polusi beracun lainnya. Perbedaan hanya pada bahwa

beberapa biaya tersebut ditransfer untuk mengukur kelayakannya – melalui

masyarakat luas hingga beberapa orang yang melakukan pencemaran dan

manfaatnya.

AKUNTANSI UNTUK BIAYA DAN MANFAAT SOSIAL

Sebagian landasan teori Akuntansi Sosial muncul dari analisis biaya dan

manfaat dari A.C. Pigou pada tahun 1948. A.C. Pigou adalah pakar ekonomi

klasik yang memperkenalkan konsep biaya dan manfaat ekonomi mikro pada

tahun 1920. Pertimbangan pentingnya adalah bahwa Optimalitas-Pareto (nilai

kemakmuran ekonomi bilamana nilai ini tidak memungkinkan untuk

meningkatkan kemakmuran seseorang tanpa mengurangi kemakmuran orang lain)

tidak dapat dicapai sepanjang jika produk bersih sosial dan produk bersih privat

tidak sama. Pada dasarnya, argumen Pigou disini adalah bahwa: Seorang

produsen membuat sebuah produk dimana dia meningkatkan manfaat pribadi

tertentu (yang oleh akuntan disebut sebagai penerimaan). Selanjutnya, disini

kemungkinan bahwa masyarakat secara keseluruhan memperoleh manfaat melalui

produk yang sangat besar.

Sebuah analisis serupa dapat dilakukan melalui pemusatan biaya. Menurut

Pigou, biaya-biaya sosial terdiri dari semua biaya pembuatan produk, biaya yang

berkaitan dengan siapa yang membiayanya. Biaya-biaya yang dikeluarkan oleh

produsen disebut biaya privat. Perbedaan antara biaya sosiual dengan biaya privat

(disebut “biaya sosial yang tidak dapat dikompensasi”) dapat disebabkan oleh

beberapa factor. Perusahaan yang melakukan pencemaran dikenakan biaya

6

Page 7: 87730601 Akuntansi Sosial Chapter 21

terhadap masyarakat, tetapi tidak dikenakan biaya ganti rugi masyarakat. Disini

disebut disekonomi eksternal. SItuasi dimana seorang karyawan mengalami

penyakit akibat kerja dimana karyawan tidak diberikan kompensasi penuh dapat

disebut sebagai eksploitasi factor produksi.

Menurut Pigou, optimalitas-Pareto hanya dicapai jika manfaat sosial

marjinal sama dengan biaya sosial marjinal. Perbedaan antara model Pogou

dengan model ekonomi tradisional – dimana penerimaan marjinal sama dengan

biaya marjinal – berasal dari perbedaan antara manfat sosial dan manfaat pribadi

dan perbedaan biaya sosial dengan biaya pribadi. Jika perbedaan nyata antara dua

seperangkat biaya dan manfaat adalah nol, maka tidak terdapat perbedaan antara

teori Pigovian dengan teori ekonomi tradisional. Namun demikian, para ekonomi

memandang perbedaan sebagai pengecualian kecil untuk mengabaikan model

ekonomi mikro dasar.

Teori Akuntansi Sosial

Berdasarkan analisis Pigou dan konsep “ikatan sosial”, K.V. Ramanathan

mengembangkan sebuah landasan teori untuk akuntansi biaya dan manfaat sosial.

Menurut pendapat Ramanathan, perusahaan memiliki ikatan (kontrak) yang

dinyatakan untuk memberikan manfaat sosial nyata kepada masyarakat. Manfaat

nyata adalah perbedaan antara dukungan perusahaan kepada masyarakat dengan

hambatan perusahaan terhadap kemunduran masyarakat. Meskipun dia

menggunakan bahasa yang berbeda, dimana Ramatahan menggunakan istilah

Pigou, bahwa manfaat sosial akan melebihi biaya sosial dan perusahaan

selanjutnya akan memperoleh kontribusi nyata kepada masyarakat. Dia meyakini

bahwa para akuntani harus mengukur kontribusi historis bersih (analogis untuk

neraca) dan kontribusi bersih tahunan dari suatu entitas kepada masyarakat.

Pada pendekatan Ramanathan, terdapat dua masalah penting. Pertama,

untuk mengetahui kontribusi nyata kepada masyarakat, beberapa jenis sistem

manfaat digunakan. Sebuah argument dapat digunakan untuk kepentingan

kesesuaian, perusahaan apakah harus berupaya mengembangkan pernyataan

7

Page 8: 87730601 Akuntansi Sosial Chapter 21

kontribusi sosial berdasarkan pada nilai-nilai manajemen atau harus melibatkan

pihak luar untuk melakukan audit sosial.

Masalah kedua adalah mengenai pengukuran. Disini sulit untuk mengukur

jumlah item yang akan dilibatkan pada sebuah pernyataan mengenai kontribusi

nyata untuk masyarakat

Pengukuran

Satu alasan penting terhadap lambatnya kemajuan Akuntansi Sosial

adalah kesulitan dalam pengukur dukungan dan hambatan. Disni merupakan

proses tiga-tahap:

1. Menetapkan apa saja biaya dan manfat sosial.

2. Mencoba menjumlahkan semua item-item (pernyataan) yang relevan.

3. Menetapkan nilai dollar pada jumlah terakhir.

Menetapkan Sosial dan Manfaat Sosial

Memutuskan apakah biaya dan manfaat sosial bukan sebagai masalah

kecil. Disini tidak hanya melibatkan definisi biaya dan manfaat sosial yang tepat,

tetapi juga pemahaman mengenai beberapa sistem manfaat. Pigovian akan

mendefinisikan biaya sosial yang tidak dapat dikompensasi sebagai disekonomi

eksternal dan pemanfaatan factor-faktor produksi. Untuk menempatlkan definisi

ini ke dalam istilah operasional, disini mungkin mudah untuk mendefinisikan

biaya sosial yang tidak dapat disesuaikan sebagai semua penghambat yang

dialami manusia sebagai hasil dari kegiatan ekonomi dimana mereka tidak dapat

disesuaikan secara penuh.

Pada kenyataannya, sistem manfaat sosial merupakan factor penentu

penting untuk biaya dan manfaat sosial. Misalnya bahwa kita dapat mengatasi

masalah manfaat (nilai) dengan menggunakan beberapa jenis standar masyarakat,

maalah kita selanjutnya adalah mengidentifikasi penghambat dan pendukung

khusus. Sejumlah rancangan untuk mengkategorikan peristiwa yang menimbulkan

biaya dan manfaat sosial dibahas dalam kepustakaan. Dalam penelitian mengenai

pengungkapan sosial oleh perusahaan public besar, Ernst dan Ernst (1978)

8

Page 9: 87730601 Akuntansi Sosial Chapter 21

menemukan bahwa pengungkapan berhubungan dengan delapan subjek: (1)

lingkungan, (2) energy, (3) preaktek bisnis yang wajar, (4) sumber daya manusia,

(5) keterlibatan masyarakat, (6) produk, dan (7) dan lain sebagainya. Sejumlah

peneliti menggunakan model Ernst & Ernst untuk menganalisis pengungkapan

sosial, namun disini belum dapat dijadikan sebagai dasar untuk semua model

laporan.

Penjumlahan Biaya dan Manfaat

Setelah kegiatan yang menghasilkan peningkatan biaya dan manfaat sosial

ditetapkan dan hambatan dan dukungan khusus diidentifikasi, pengaruhnya pada

masyarakat dapat diprediksi. Beberapa biaya dan manfaat sosial dapat

dikategorisikan apakah secara langsung atau tidak langsung. Contoh, pengaruh

langsung akan menjadi penyakit paru-paru hitam yang disebabkan oleh

penghisapan debu batu bara ketika bekerja di pertambahan batu bara. Pengaruh

langsung akan menjadi polusi air yang mengotori gelombang dan membunuh

ikannya. Polusi mungkin menyebabkan berkurangnya sumber makanan potensial

(ikan), berkurangnya kesempatan rekresional (perikanan, kolam renang, perahu

boat) dan dampak estetika negatif. Untuk mengukut hambatan nyata, kerugian

dimana orang menderita sebagai akibat dari beberapa peristiwa yang akan

diprediksi.

Untuk mengukur kemunduran, kita membutuhkan informasi mengenai

variabel kunci waktu dan akibat.

Waktu. Beberapa peristiwa yang menghasilkan biaya sosial membutuhkan waktu

beberapa tahun untuk mengetahui sebab dari suatu akibat. Dalam hal ini,

penyingkapan asbestos, pada ketinggian debu yang ditetapkan, karyawan harus

membutuhkan 8 tahun untuk mengurangi asbestos (seringkali terjadinya penyakit

fatal). Selanjutnya, disini mungkin membutuhkan waktu beberapa tahun setelah

penyingkapan awal asbestos kepada masyarakat yang secara actual dipengaruhi

oleh gangguan.

9

Page 10: 87730601 Akuntansi Sosial Chapter 21

Akibat. Masyarakat dapat dipengaruhi secara ekonomi, secara fisik, secara

psikologis dan secara sosialoleh beberapa gangguan. Untuk mengukur biaya sosial

disini perlu menjajaki beberapa kerugian dan mengukur biaya sosial.

Biaya Ekonomi. Beberapa biaya yang terdiri dari biaya medis dan rumah sakit

yang tidak dikompensasikan, penurunan produktivitas, dan penurunan

penghasilan yang dialami oleh karyawan.

Kerugian Fisik. Karyawan yang menderita penyakit yang berhubungan dengan

asbestos akan menderita gangguan pernafasan dan mungkin kematian premature.

Kerugian Psikologis. Meskipun beberapa penyakit psikologis terjadinya akibat

hubungan dengan penyakit yang berkaitan dengan asbestos. Karyawan mungkin

merasa tidak memadia dan semakin menderita akibat: (1) penurunan peran

penghasilan dan produksi dalam keluarga; (2) tidak dapat melakukan kegiatan

fisik; dan (3) mengetahui bahwa kematian muingkin sebentar lagi.

Kerugian Sosial. Pada keluarga karyawan, perubahan peran mungkin terjadinya

sebagai akibat dari penyakit. Keluarga mungkin merasa trauma atas perceraian

yang terjadi. Sejumlah pengharuh negarif lain mungkin terjadinya. Manfaat nyata

untuks emua pengaruh harus diprediksi.

LAPORAN MENGENAI KINERJA SOSIAL

Konsep Akuntansi Sosial belum dikembangkan sepenuhnya dan terdapat

masalah pengukuran serius mengenai biaya dan manfaat. Selanjutnya, sejumlah

peneliti menganjurkan bahwa perusahaan harus membuat laporan mengenai

kinerja Akuntansi Sosial mereka baik secara internal maupun eksternal.

Audit Sosial

Audit sosial mengukur dan melaporkan pengaruh ekonomi, sosial, dan

pengaruh lingkungan untuk program-program yang berorientasi sosial dan

kegiatan rutin perusahaan. Terdapat beberapa cara untuk melakukan hal ini. Satu

strategi yang berhasil dimulai dengan membuat daftar kegiatan yang memiliki

dampak atau pengaruh sosial.

10

Page 11: 87730601 Akuntansi Sosial Chapter 21

Audit sosial memberikan manfaat perusahaan melalui pembentukan

kesadaran manajer mengenai dampak (pengaruh) sosial dari beberapa tindakan

mereka.

Audit sosial sama dengan audit keuangan dimana audit sosial bertujuan

untuk menganalisis secara independen kinerja perusahaan dan menilai kinerja

perusahaan. Bagaimanapun, terdapat perbedaan penting, mengenai apa yang

dianalisis. Dalam audit sosial, auditor memeriksa kegiatan untuk menilai kinerja

sosial perusahaan dan juga kinerja finansialnya.

Laporan Sosial

Pemisahan laporan eksternal menggambarkan hubungan perusahaan

dengan masyarakat telah dipublikasikan oleh beberapa perusahaan Amerika dan

perusahaan asing. Perusahaan Amerika menerbitkan beberapa perusahaan

Amerika yang mempublikasikan beberapa laporan mencakup Norton Company,

First National Bank of Mineapolis, dan First pennsylvanie Bank.

David Linowes mengembangkan Laporan Kegiatan Sosial Ekonomi untuk

digunakan sebagai dasar untuk laporan informasi Akuntansi Sosial. Linowes

mengelompokkan laporannya ke dalam tiga kategori: (1) hubungan dengan

masyarakat, (2) hubungan dengan lingkungan, dan (3) hubungan dengan produk.

Masing-maisng kategori, dia membuat daftar dukungan sukarela oleh perusahaan

dan selanjutnya memperkecil hambatan yang disebabkan oleh kegiatan

perusahaan. Linowes mengukur setiap hal dalam laporan dan sampai pada

peneysuaian akhir, yang dia sebut sebagai kegiatan sosial ekonomki nyata. Pada

laporan Linowes, semua dukungan dan hambatan harus diprediksi secara moneter

– dimana diduga disini cukup sulit untuk dilakukan.

First Minneapolis Bank mempublikasikan laporan sosial sejak tahun 1972.

Laporan 1977-nya yang berjudul “Laporan Lingkungan Sosial Internal”, memuat

dua bagian: Asset Investasi Masyarakat dan asset Investasi Karyawan. Untuk item

penting dari dua bagian, bank memuat rencana tahun 1977, kinerja actual tahun

1977, dan rencana tahun 1979-nya.

11

Page 12: 87730601 Akuntansi Sosial Chapter 21

Penyingkapan Dalam Laporan Tahunan

Beberapa perusahaan mempublikasikan laporan tahunan kepada pemegang

saham yang memuat beberapa item (pernyataan) informasi sosial. Ernst & Ernst

melakukan sebuah penelitian tahunan mengenai pengungkapan sosial yang

dilakukan oleh 500 perusahaan industry papan mengenai laporan tahunan mereka

dari tahun 1971 hingga 1978. Secara umum, disini ditemukan bahwa sejumlah

pengungkapan laporan sosial perusahaan dan jumlah pengungkapan yang

dilaporkan meningkatkan.

Pengembangan ke Luar Negeri

Perusahaan Eropa menggunakan pengungkapan (penyajian) informasi

sosial baik melalui laporan khusus maupun laporan tahunan. Sejumlah

perusahaan, meliputi perusahaan Swiss Migros, dan the Fortia Grouup dari

Swedia, mempublikaiskan laporan sosial lengkap. Perancis memberlakukan

Undang-undang yang mewajibkan perusahaan dengan jumlah karyawan besar

untuk memuat laporan mengenai item-otem yang berhubungan dengan karyawan.

Beberapa laporan memuat tentang (1) pekerjaan/jabatan, (2) gaji dan perubahan

sosial, (3) kesehatan dan keamanan kerja, (4) kondisi kerja lain, (5) latihan, (6)

hubungan industry, dan (7) komponen sosial yang relevan.

Model laporan Eropa digunakan oleh sejumlah perusahaan seperti model

yang dikembangkan dan digunakan oleh Deutsche Shell (Perusahaan Minyak

Shell Jerman). Sama dengan laporan dari perusahaan Perancis, laporan Deutsche

Shell memfokuskan pada hubungan perusahaan dengan karyawannya.

selanjutnya, memuat informasi mengenai jumlah bidang lain yang berhubungan

dengan dengan tanggung jawab sosial perusahaan.,

PENELITIAN BARU-BARU INI

Penelitian dalam bidang Akuntansi Sosial sangat luas dan memfokuskan

pada sejumlah masalah yang berkisar dari pengembangan landasan teori untuk

meneliti pengguna potensial data akuntansi sosial. Penelitian akademik baru-baru

ini memfokuskan pada kegunaan data Akuntansi Sosial untuk investor. Kritik

memandang hal inis sebagai myopic mode, selanjutnya dapat disesuaikan melalui

12

Page 13: 87730601 Akuntansi Sosial Chapter 21

perlunya meyakinkan “kecenderungan” akuntan mengenai kegunaan data

Akuntansi Sosial.

Penelitian mengenai kegunaan informasi sosial untuk investor dapat

dikelompokkan ke dalam dua bidang penting: (1) penelitian mengenai investor

potensial, dan (2) pengujian empiris pengaruh pasar melalui penyungkapan

Akuntansi Sosial. Penelitian investor tidak menghasilkan pernyataan yang

meyakinkan mengenai perlunya informasi Akuntansi Sosial. Beberapa investor

nampaknya tertarik pada aspek-aspek informasi Akuntansi Sosial penting, namun

sebagian investor lain tidak.

Penelitian mengenai reaksi pasar saham terhadap pengungkapan informasi

sosial menyatakan bahwa para investor menyesuaikan harapan yang dikaitkan

dengan pengungkapan informasi Akuntansi Sosial. Tidak terdapat kesimpulan

yang jelas dari penelitian mengenai hubungan antara kinerja sosial, kinerja

ekonomi dengan pengungkapan sosial.

Penelitian masih harus dilakukan dalam bidang yang dibahas di atas dan

pada aspek-aspek Akuntansi Sosial lain seperti penentuan pengguna potensial

akan informasi Akuntansi Sosial (selain investor). Sebuah landasan teori mengacu

pada penelitian perintis Ramanathan (1976) juga harus dikembangkan.

Pertimbangan Diagnostik

Sekarang kami siap membantu Mr. Money dengan masalahnya mengenai

pembentukan penggilingan kertas di Hutan, Wisconsin. Pertama, Mr. Money

membuat sebuah daftar mengenai semua dukungan dan hambatran dimana

penggilingan kertas akan disediakan untuk penduduk Hutan. Dia mungkin

meneliti penduduk potensial secara informal seperti apa saja pengaruh yang

mereka duga, atau menggunakan model laporan sosial (misalnya: model Estes)

sebagai pedoman dalam pembuatan daftar. Dia akan menemukan bahwa bberapa

item pada daftar (misalnya: lapangan kerja yang tersedia, pajak) yang dapat

diperhitungkan, dan beberapa diantaranya tidak.

13