86550122 wawancara manajemen bk

27
MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING “LAPORAN WAWANCARA DI SMP N 3 SERIRIT MUNDUK BESTALA” Laporan Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Bimbingan Konseling Dosen Pengampu : Drs. I Wayan Kernu, M.Pd. Oleh Kelompok 3 Kelas B I Gede Jingga Mas Darsika K. ( 0911013077 ) M. Agus Santi Purnama ( 1011011082 ) I Putu Edi Sutarjo ( 1011011087 ) I Wayan Handika ( 1011011088 ) I Made Sumadiyasa ( 1011011103 ) Putu Aryawan ( 1011011116 ) I Kd. Jeri Sastrawan ( 1011011122 ) JURUSAN BIMBINGAN KONSELING FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA 2011

Upload: mutia-salasatun

Post on 11-Aug-2015

100 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: 86550122 Wawancara Manajemen BK

MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING

“LAPORAN WAWANCARA DI SMP N 3 SERIRIT MUNDUK BESTALA”

Laporan Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Manajemen Bimbingan Konseling

Dosen Pengampu : Drs. I Wayan Kernu, M.Pd.

Oleh Kelompok 3 Kelas B

I Gede Jingga Mas Darsika K. ( 0911013077 )

M. Agus Santi Purnama ( 1011011082 )

I Putu Edi Sutarjo ( 1011011087 )

I Wayan Handika ( 1011011088 )

I Made Sumadiyasa ( 1011011103 )

Putu Aryawan ( 1011011116 )

I Kd. Jeri Sastrawan ( 1011011122 )

JURUSAN BIMBINGAN KONSELING

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

2011

Page 2: 86550122 Wawancara Manajemen BK

ii

KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

karena berkat rahmat beliaulah kami dapat menyelesaikan laporan ini.

Berdasarkan mata kuliah yang telah diberikan, kami memberi judul laporan ini

Manajemen Bimbingan Konseling dengan melaporkan secara khusus “Laporan

Wawancara Di SMP 3 Seririt Munduk Bestala”.

Seorang konselor yang memberikan pelayanannya kepada masyarakat atau

individu yang membutuhkan bantuannya untuk penyelesaian masalah yang

dihadapinya harus melaui serangkaian pendidikan yang diperlukan untuk

menunjang profesi yang digelutinya tersebut. Ketika seorang konselor telah terjun

ke masyarakat dalam artian sudah menyelesaikan pendidikannya, konselor

tersebut dapat memberikan pelayanannya pada instansi pendidikan seperti sekolah.

Dalam memberikan pelayanan di sekolah tersebut diperlukan suatu manajemen

yang disebut dengan manajemen BK.

Terselesaikannya laporan ini tidak lepas dari bantuan dan dorongan dari

pihak-pihak yang terlibat langsung maupun tidak langsung dalam proses

penyusunan dan pembuatan makalah ini. Rasa terimakasih kami sampaikan

kepada Bapak dosen pembimbing Drs. I Wayan Kernu, M.Pd. yang telah bersedia

menuntun dan membantu kami dalam pembuatan makalah ini serta narasumber

dan pihak-pihak lainnya yang turut serta membantu demi terselesaikannya

makalah ini sesuai dengan apa yang telah diharapkan sebelumnya.

Kami sebagai manusia yang banyak memiliki kekurangan menyadari

bahwa apa yang kami sampaikan dalam laporan ini masih jauh dari kesempurnaan

baik dalam proses penyampaiannya maupun isi atau hal-hal yang terkandung di

dalamnya. Maka dari itu kami selaku penulis dan penyusun makalah ini sangat

mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca yang kami banggakan yang

bersifat membangun sehingga dapat membantu kami untuk dapat lebih

menyempurnakan lagi laporan yang kami buat ini. Kami sangat berharap apa yang

kami sajikan dan apa yang kami berikan dalam laporan ini dapat memberikan

manfaat-manfaat yang sedianya dapat berguna pagi pembaca pada umumnya dan

Page 3: 86550122 Wawancara Manajemen BK

iii

para calon konselor pada khususnya sehingga apa yang menjadi tujuan pendidikan

di Indonesia serta tujuan Bangsa Indonesia dapat tercapai sebagaimana yang

diharapkan.

Singaraja, 15 Oktober 2011

Kelompok 3,

Page 4: 86550122 Wawancara Manajemen BK

iv

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................. ii

DAFTAR ISI............................................................................................ iv

BAB I PENDAHULUAN........................................................................ 1

1.1. Latar Belakang Masalah.......................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah................................................................... 2

1.3. Tujuan..................................................................................... 2

1.4. Manfaat................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................... 3

2.1. Hasil Wawancara Pelaksanaan Manajemen Bimbingan

Konseling di SMP N 3 Seririt di Munduk Bestala.................. 3

LAMPIRAN-LAMPIRAN....................................................................... 29

Page 5: 86550122 Wawancara Manajemen BK

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah.

Bimbingan Konseling yang dilaksanakan atau dipraktekan sebagai

upaya untuk membantu individu-individu yang memerlukan bantuan

diperlukan adanya berbagai persiapan-persiapan agar pelayanan yang

diberikan optimal. Persiapan yang dimaksud adalah meliputi perencanaan

yang merupakan fungsi dasar atau fundamental. Setelah dilaksanakan

perencanaan diperlukan pengorganisasian yang merupakan fungsi organik

kedua. Kemudian pengarahan atau penggerak yang merupakan fungsi

fundamental sebagai tindak lanjut fungsi perencanaan dan

pengorganisasian. Terakhir adalah pengawasan yang harus dilaksanakan

oleh seorang manajer dan merupakan fungsi yang terakhir. Dan

kesemuanya tersebut terangkum dalam manajemen bimbingan konseling.

Manajemen bertujuan untuk mempermudah mencapai tujuan yang dalam

hal ini manajemen Bimbingan Konseling bertujuan untuk mempermudah

mencapai tujuan bimbingan konseling yang dilaksanakan dalam sekolah

atau instansi pendidikan yang dimaksud. Fungsi manajemen Bimbingan

konseling yang dilaksanakan adalah untuk memberikan alur aktivitas,

penetapan posisi dan peran serta tanggung jawab setiap personel dalam

menjalankan aktivitas secara efektif dan efisien. Nah bagaimana

pelaksanaan manajemen Bimbingan Konseling yang terdapat di lembaga

pendidikan pada jenjang menengah seperti SMP. Atas dasar inilah maka

laporan ini dibuat.

1.2. Rumusan Masalah.

Berdasarkan apa yang telah disampaikan pada latar belakang

masalah, maka yang menjadi rumusan masalah di sini adalah :

- Bagaimana pelaksanaan manajemen BK yang dilaksanakan di

sekolah tingkat menengah seperti SMP ?

Page 6: 86550122 Wawancara Manajemen BK

2

1.3. Tujuan.

Sesuai dengan apa yang telah dijelaskan dalam latar belakang

masalah dan rumusan masalah, maka tujuan penulisan laporan wawancara

ini adalah :

- Memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Bimbingan Konseling.

- Memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang bagaimana

manajemen BK yang dilaksanakan di SMP N 3 Seririt di

Munduk Bestala.

1.4. Manfaat.

Berdasarkan hal-hal yang terdapat dalam latar belakang masalah,

rumusan masalah dan tujuan, manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan

laporan wawancara ini adalah :

- Terselesaikannya tugas mata kuliah Manajemen Bimbingan

Konseling.

- Pembaca atau pendengar dapat memperoleh informasi

mengenai bagaimana pelaksanaan manajemen BK di SMP N 3

Seririt di Munduk Bestala.

1.5. Metode.

Adapun metode yang digunakan dalam pengumpulan informasi

atau data untuk penulisan laporan wawancara ini adalah :

- Metode wawancara.

- Metode observasi.

Page 7: 86550122 Wawancara Manajemen BK

3

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Hasil Wawancara Pelaksanaan Manajemen Bimbingan Konseling di SMP

N 3 Seririt di Munduk Bestala.

STRUKTUR ORGANISASI PERSONALIA SMP N 3 SERIRIT

KEPALA SEKOLAH

SISWA

WALI-WALI KELAS

PERPUSTAKAAN LABORAN

KAUR ADMINISTRASI

WAKIL KEPSEK

KAUR KURIKULUM

KAUR KESISWAAN

KAUR SARANA P.

KAUR HUMAS

GURU BK

Page 8: 86550122 Wawancara Manajemen BK

4

Rincian tugas masing-masing komponen sekolah :

1. Kepala Sekolah

Kepala sekolah bertugas dan berfungsi sebagai edukator,

manajer, administrasi dam supervisor, pemimpin / leader, inovator

dan motivator.

a. Kepala sekolah selaku edukator bertugas melaksanakan PBM

secara efektif dan efisien.

b. Kepala sekolah selaku manajer mempunyai tugas :

1. Menyusun perencanaan

2. Mengorganisasikan kegiatan

3. Mengarahkan kegiatan

4. Mengkoordinasikan kegiatan

5. Melaksanakan kegiatan

6. Melakukan evaluasi terhadap kegiatan

7. Menentukan kegiatan

8. Mengadakan rapat

9. Mengambil keputusan

10. Mengatur PMB

11. Mengatur administrasi, ketatausahaan siswa, ketenagaan,

sarana dan prasarana, keuangan / RAPBS.

12. Mengatur OSIS

13. Mengatur hubungan sekolah dengan masyarakat dan instansi

terkait.

c. Kepala sekolah selaku administrator bertugas menyelenggarakan

administrasi :

1. Perencanaan 12. Perpustakaan

2. Pengorganisasian 13. Laboratorium

3. Pengarahan 14. Ruang ketrampilan

4. Pengkoodinasian 15. Bimbingan konseling

5. Pengawasan 16. UKS

6. Kurikulum 17. OSIS

7. Kesiswaan 18. Serbaguna

Page 9: 86550122 Wawancara Manajemen BK

5

8. Ketatausahaan 19. Media

9. Ketenagaan 20. Gudang

10. Kantor 21. 7 K

11. Keuangan

d. Kepala sekolah selaku supervisor bertugas menyelenggarakan

supervisi mengenai :

1. PBM 6. Saran dan prasarana

2. Kegiatan BK 7. Kegiatan OSIS

3. Kegiatan ekstrakurikuler 8. Kegiatan 7 K

4. Kegiatan ketatausahaan

5. Kegiatan kerjasama dengan masyarakat dan instansi terkait.

e. Kepala sekolah sebagai pemimpin / leader :

1. Dapat dipercaya, jujur dan bertanggung jawab.

2. Memahami kondisi guru, karyawan dan siswa.

3. Memiliki visi dan memahami misi sekolah.

4. Mengambil keputusan urusan intern dan ekstern sekolah.

5. Membuat, mencari dan memilih gagasan baru.

f. Kepala sekolah sebagai inovator bertugas melakukan

pembaharuan di bidang KBM, BK, Ekstrakurikuler dan

Pengadaan.

g. Kepala sekolah sebagai motivator

1. Mengatur ruang kantor yang kondusif untuk bekerja.

2. Mengatur ruang kantor yang kondusif untuk KBM / BK

3. Mengatur ruang laboratorium yang kondusif untuk

praktikum.

4. Mengatur ruang perpustakaan yang kondusif untuk belajar.

5. Mengatur halaman / lingkungan sekolah yang sejuk dan

teratur.

6. Menciptakan hubungan kerja yang harmonis sesama guru

dan karyawan.

7. Menciptakan hubungan kerja yang harmonis antar sekolah

dan lingkungan.

Page 10: 86550122 Wawancara Manajemen BK

6

8. Menerapkan prinsip penghargaan dan hukuman.

Dalam melaksanakan tugasnya, kepala sekolah dapat

mendelegasikan dengan wakil kepala sekolah.

2. Wakil Kepala Sekolah

Wakasek membantu kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan

sebagai berikut :

1. Menyusun perencanaan, membuat program kegiatan dan

melaksanakan program.

2. Pengorganisasian

3. Pengarahan

4. Ketenagaan

5. Pengkoordinasian

6. Pengawasan

7. Penilaian

8. Identifikasi dan pengumpulan data

9. Penyusunan laporan

a. Wakasek Kurikulum

1. Menyusun dan menjabarkan kalender pendidikan.

2. Menyusun pembagian tugas guru dan jadwal pelajaran.

3. Mengatur penyusunan program pengajaran (program

semester, program satuan pelajaran dan persiapan mengajar,

penjabaran dan penyesuaian kurikulum).

4. Mengatur pelaksanaan kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler.

5. Mengatur pelaksanaan program penilaian kriteria kenaikan

kelas, kriteria kelulusan, dan laporan kemajuan belajar siswa,

serta pembuatan raport dan STTB.

6. Mengatur pelaksanaan program perbaikan dan pengajaran.

7. Mengatur pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar.

8. Mengatur pengembangan MGMPP dan koordinator mata

pelajaran.

9. Mengatur mutasi siswa.

Page 11: 86550122 Wawancara Manajemen BK

7

10. Menyusun laporan

b. Wakasek Kesiswaan

1. Mengatur program dan pelaksanaan bimbingan dan

konseling.

2. Mengatur dan mengkoordinasikan pelaksanaan 7 K.

3. Mengatur dan membina program kegiatan OSIS meliputi

ketrampilan, Palang Merah Remaja (PMR), Usaha Kesehatan

Sekolah (UKS), Patroli Keamanan Sekolah (PKS), dan lain-

lain.

4. Mengatur program pesantrean kilat.

5. Menyusun dan mengatur pelaksanaan pemilihan siswa

teladan sekolah.

6. Menyelenggarakan cerdas cermat, olahraga prestasi.

7. Menyeleksi calon untuk diusulkan mendapat beasiswa.

c. Wakasek Prasarana

1. Merencanakan kebutuhan sarana dan prasarana untuk

menunjang PBM.

2. Merencanakan program pengadaannya.

3. Mengatur pemanfaatan sarana dan prasarana.

4. Mengelola perawatan, perbaikan dan pengisian.

5. Mengatur pembakuannya.

6. Menyusun laporan.

d. Wakasek Humas (hubungan dengan masyarakat)

1. Menyelenggarakan bakti sosial, karyawisata.

2. Menyelenggarakan pameran hasil pendidikan di sekolah

(gebyar pendidikan).

3. Menyusun laporan.

Page 12: 86550122 Wawancara Manajemen BK

8

3. Guru

Guru bertanggung jawab kepada kepala sekolah dan

mempunyai tugas melaksanakan kegiatan proses belajar mengajar

secara efektif dan efisien.

Tugas dan tanggung jawab guru, meliputi :

a. Membuat perangkat program pengajaran

§ AMP

§ Program tahunan / semester

§ Program satuan pelajaran

§ Program rencana pengajaran

§ Program mingguan guru

§ UKS

b. Melaksanakan kegiatan pembelajaran.

c. Melaksanakan kegiatan penilaian, proses belajar, ulangan

harian, ulangan umum, ujian akhir.

d. Mengadakan analisis hasil ulangan harian.

e. Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan

pergayaan.

f. Mengisi daftar nilai siswa.

g. Melaksanakan kegiatan membimbing (pengembangan

pengetahuan) kepada guru lain dalam proses kegiatan belajar

mengajar.

h. Membuat alat pelajaran / alat peraga.

i. Menumbuhkembangkan sikap menghargai karya seni.

j. Mengikuti kegiatan pengembangan dan pemasyaratan

kurikulum.

k. Melaksanakan tugas tertentu di sekolah.

l. Mengadakan pengembangan program pengajaran yang

menjadi tanggung jawabnya.

m. Membuat tatanan tentang kemajuan hasil belajar siswa.

n. Mengisi dan meneliti daftar hadir siswa sebelum memulai

pengajaran.

Page 13: 86550122 Wawancara Manajemen BK

9

o. Mengatur kebersihan ruang kelas dan ruang praktikum.

p. Mengumpulkan dan menghitung angka kredit untuk kenaikan

pangkatnya.

4. Wali Kelas

Wali kelas membantu kepala sekolah dalam kegiatan sebagai

berikut :

a. Pengelolaan kelas

b. Penyelenggaraan administrasi kelas, meliputi :

1. Denah tempat duduk siswa

2. Papan absensi siswa

3. Daftar pelajaran kelas

4. Daftar piket kelas

5. Buku absensi siswa

6. Buku kegiatan pembelajaran / buku kelas

7. Tata tertib siswa

c. Penyusunan statistik bulanan siswa.

d. Pengisian daftar kumpulan nilai siswa.

e. Pembuatan catatan khusus tentang siswa.

f. Pencatatan mutasi siswa.

g. Pengisian buku lapangan penilaian hasil belajar.

h. Pembagian buku laporan penilaian hasil belajar

5. Kepala Tata Usaha

KTU sekolah mempunyai tugas melaksanakan ketatausahaan

sekolah, dan bertanggung jawab kepada kepala sekolah dalam

kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

a. Penyusunan program kerja TU sekolah.

b. Pengelolaan keuangan sekolah.

c. Pengurusan administrasi ketenagaan dan siswa.

d. Pembinaan dan pengembangan karier pegawai TU sekolah.

e. Penyusunan administrasi perlengkapan sekolah.

f. Penyusunan dan penyajian data / statistik sekolah.

g. Mengkoordinasikan dan melaksanakan TK.

Page 14: 86550122 Wawancara Manajemen BK

10

h. Penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan pengurusan

ketatausahaan secara berkala.

Berdasarkan wawancara yang telah kami lakukan di SMP N 3

Seririt dengan Bapak Suwita, S.Pd. sebagai narasumber. Beliau

memberikan informasi yaitu manajemen Bimbingan Konseling yang

terdapat di SMP N 3 Seririt diawali dengan adanya Struktur Organisasi

Bimbingan Konseling sebagai berikut :

Garis Komando

Garis Koordinasi

Garis Konsultasi

Dihubungkan dengan rincian tugas masing-masing komponen yang

terdapat dalam pembahasan sebelumnya, maka tugas masing-masing

komponen dalam Struktur Organisasi Bimbingan Konseling di SMP N 3

Seririt adalah sebagai berikut :

Komite KEPALA SEKOLAH

Wakil Kepala Sekolah Tenaga Ahli Instansi Lain

Tata Usaha

Guru Mata Pelajaran

Guru Pembimbing dan Konseling

Wali Kelas/ Guru Pembina

SISWA

Page 15: 86550122 Wawancara Manajemen BK

11

· Kepala sekolah memiliki tugas-tugas sebagai berikut :

a. Penentuan staf personel bimbingan dan konseling

Di SMP Negeri 3 Seririt, peran kepala sekolah dalam

penentuan staf bimbingan dan konseling di sekolah ini sudah

terlihat maksimal. Diantaranya karena rasio antara siswa dan guru

Bimbingan dan Konseling di sekolah ini dirasakan kurang

memenuhi standar, maka kepala sekolah menunjuk salah satu guru

mata pelajaran IPS untuk ikut bekerja dalam manajemen

Bimbingan dan Konseling.

b. Penyusunan program Bimbingan dan Konseling

Di dalam penyusunan program-program Bimbingan dan

Konseling di sekolah ini, kepala sekolah selalu berkoordinasi

dengan guru BK yang ada. Baik itu mencakup program Harian,

Mingguan, Bulanan, Tahunan, dan program-program yang lainnya.

· Wakil kepala sekolah memiliki tugas-tugas sebagai berikut :

a. Pelaksanaan kebijakan pimpinan sekolah terutama yang berkaitan

dengan pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling.

b. Penyediaan informasi baik berkaitan dengan aktivitas dan prestasi

akademik, penyediaan dan kelengkapan sarana prasarana,

kepesertadidikan maupun sumberdaya lain yang diperlukan dan

dapat mendukung dalam penyusuna program bimbingan dan

konseling.

c. Sosialisasi program bimbingan dan konseling kepada seluruh

personel dan komponen sekolah sesuai dengan bidang dan

kewenangannya.

d. Dukungan dan pemantauan pelaksanaan layanan bimbingan dan

konseling.

Kesemuanya itu telah dilakukan dengan baik oleh wakil kepala

sekolah di SMP Negeri 3 Seririt. Mengapa demikian? Hal ini

terjadi karena posisi wakil kepala sekolah yang merangkap sebagai

guru Bimbingan dan Konseling. Jadi hal-hal yang menyakut tugas

Page 16: 86550122 Wawancara Manajemen BK

12

dan wewenang sebagai wakil kepala sekolah terutama yang

berkaitan dengan manajemen bimbingan dan konseling di sekolah

dapat dengan mudah tersosialisasikan.

· Wali Kelas

Wali kelas merupakan mitra kerja konselor yang sangat

berperan dalam :

a. Menyediakan informasi tentang karateristik dan kebutuhan para

peserta didik di kelasnya.

b. Memantau perkembangan dan kemajuan para peserta didik di

kelasnya terutama yang telah memperoleh layanan bimbingan dan

konseling.

c. Mengidentifikasi peserta didik yang membutuhkan layanan

responsif berkenaan dengan permasalahan yang dihadapinya.

d. Melakukan kunjungan rumah.

Kesemuanya itu telah dilakukan oleh wali kelas di SMP Negeri

3 Seririt, namun selalu berkoordinasi dengan guru bimbingan dan

konseling di sekolah.

· Guru Mata Pelajaran/Bidang Studi

Guru mata pelajaran merupakan personel yang sangat penting

dalam aktivitas bimbingan dan konseling, karena yang

bersnagkutan bisa berperan sebagai mata dan telinga bimbingan

dan konseling di sekolah. Secara rinci peran guru mata pelajaran

berperan dalam:

a. Menyediakan informasi mengenai sikap dan kebiasaan peserta

didik dalam mengikuti proses pembelajaran.

b. Mengidentifikasi peserta didik yang memerlukan layanan

bimbingan dan konseling terutama berkenaan dengan mata

pelajaran yang diampunya.

c. Memantau perkembangan dan kemajuan para peserta didik

terutama yang telah memperoleh layanan bimbingan dan konseling.

Page 17: 86550122 Wawancara Manajemen BK

13

d. Melakukan upaya layanan bimbingan belajar terutama pada

program perbaikan dan pengayaan mata perlajaran yang diampunya.

Keseluruhan tugas-tugas itu telah dilakukan oleh guru-guru di

SMP Negeri 3 Seririt terutama upaya layanan bimbingan belajar

sudah sangat sering dilakukan oleh setiap guru mata pelajaran.

Apalagi pada saat para siswa dalam rangka persiapan menghadapi

ujian nasional. Kegiatan seperti pengayaan, remidial, les-les sore

sangat intensif dilakukan. Namun ketika ditemukan ada siswa yang

mengalami masalah dalam proses pembelajaran tersebut, guru mata

pelajaran selalu berkoordinasi dengan guru bimbingan dan

konseling mengenai hal-hal atau langkah-langkah yang perlu

diambil dalam menyelesaikan masalah siswa tersebut.

· Staf administrasi

Didalam pengadministrasian seluruh kegiatan bimbingan dan

konseling di sekolah, baik itu perencanaan, persiapan, dokumentasi

dan lain-lain yang berkaaitan dengan administrasi, SMP N 3 Seririt

tidak memiliki staf khusus melainkan langsung dilakukan oleh guru

bimbingan dan konselingnya sendiri.

· Konselor

Konselor merupakan tenaga profesional dalam aktivitas

layanan bimbingan dan konseling, karena itu seorang konselor

merupakan kunci keberhasilan aktivitas layanan bimbingan dan

konseling di sekolah. Dengan pengalaman akademik, keterampilan

dan kepribadiaanya seorang konselor sekolah memiliki tugas :

a. Mengorganisasikan seluruh aktivitas layanan bimbingan dan

konseling.

b. Melakukan analisis terhadap karateristik dan kebutuhan

perkembangan peserta didik.

c. Melakukan analisis terhadap kondisi sekolah akan layanan

bimbingan dan konseling.

Page 18: 86550122 Wawancara Manajemen BK

14

d. Mengkoordinasikan seluruh personel layanan bimbingan dan

konseling, mulai dari penyusunan, pelaksanaan sampai dengan

penilaian terhadap layanan bimbingan dan konseling.

e. Memberikan layanan dasar kepada seluruh peserta didik.

f. Melaksanakan layanan responsif kepada peserta didik terutama

dalam bentuk konseling.

g. Mengadministrasikan seluruh kegiatan bimbingan dan konseling.

h. Mengadakan tindak lanjut; terutama berkaitan dengan alih tangan

kepada ahli lain.

i. Mempertanggungjawabkan seluruh kegiatan layanan bimbingan

dan konseling kepada kepala sekolah.

Mekanisme kerja atau manajemen Bimbingan Konseling yang

terdapat di SMP N 3 Seririt ini di awali dari Struktur Organisasi

Bimbingan Konseling seperti yang telah dijelaskan sebelumnya yang

kemudian dilanjutkan dengan Mekanisme Pelayanan Siswa Bermasalah di

Sekolah yang dapat digambarkan sebagai berikut :

Guru BK di SMP N 3 Seririt dalam memberikan pelayanan seperti

pada diagram diatas selalu berpatokan pada Pola 17+ yang meliputi

layanan dalam bidang pribadi, sosial, belajar dan karir dengan 9 layanan

yang meliputi layanan informasi, orientasi, pembelajaran dan penguasaan

konten, penempatan dan penyaluran, konseling individu, bimbingan

Kepala Sekolah Wakil Kepala Sekolah

Komite Tenaga Ahli Instansi Lain

Wali Kelas

Guru Pembina Guru Mata Pelajaran

Guru Piket Guru BK

Siswa

Page 19: 86550122 Wawancara Manajemen BK

15

kelompok, konseling kelompok, layanan mediasi dan layanan konsultasi

serta 6 kegiatan pendukung yang meliputi aplikasi instrumentasi,

himpunan data, konferensi kasus, kunjungan rumah, alih tangan kasus dan

evaluasi. Tugas Guru Pola 17+ yang terdapat di SMP N 3 Seririt dapat

digambarkan sebagai berikut :

Untuk lebih mengoptimalkan layanan yang diberikan kepada siswa,

guru BK yang tergabung dalam Bimbingan Konseling SMP N 3 Seririt

Bimbingan Konseling

Bimbingan Pribadi

Bimbingan Sosial

Bimbingan Belajar

Bimbingan Karir

Layanan Orientasi

Layanan Informasi

Layanan Penempatan dan

Penyaluran

Layanan Pembelajaran

Layanan Konseling Perorangan

Layanan Konseling Kelompok

Layanan Bimbingan Kelompok

Layanan Konsultasi

Layanan Mediasi

Aplikasi Instrumentasi

Himpunan Data

Konferensi Kasus

Kunjungan Rumah

Alih Tangan Kasus

Evaluasi

Page 20: 86550122 Wawancara Manajemen BK

16

melakukan peningkatan kualitas layanan mereka dengan memenuhi

kriteria-kriteria seperti yang terdapat dalam tabel berikut : ( terlampir )

Demikianlah hasil wawancara yang telah kami lakukan di SMP N 3

Seririt dengan Bapak Nyoman Armaja, S.Pd. sebagai narasumber. Sekian

dan terimakasih.

Page 21: 86550122 Wawancara Manajemen BK

17

Page 22: 86550122 Wawancara Manajemen BK

18

Page 23: 86550122 Wawancara Manajemen BK

19

Page 24: 86550122 Wawancara Manajemen BK

20

Page 25: 86550122 Wawancara Manajemen BK

No. Kriteria Indikator Rincian Keterangan 1 Program. Program Layanan

Bimbingan Konseling.

Program disusun memuat 4 bidang BK, 9 Layanan, 6 Kegiatan Pendukung, tertuang dalam bentuk Silabus, Program tahunan, Semesteran, Bulanan, dan tertuang dalam bentuk jadwal kegiatan mingguan.

2 Kegiatan Pelayanan.

Daftar Konseli. Dibuat dalam bentuk Daftar, memuat Nama Siswa, Kelas, TTL, Agama, Alamat, Nama orang tua, No.Telepon/HP, Foto Siswa.

3 Data Kebutuhan dan Permasalahan Konseli.

Dibuat dalam bentuk daftar, terlihat kebutuhan setiap siswa asuh, dihasilkan dari proses aplikasi instrumentasi tes /non tes, dilengkapi dengan grafik.

4 Aktivitas Pelayanan Bimbingan & Konseling.

Sosiometri. Melakukan analisis sosiometri dalam bentuk tabulasi, hingga menemukan CRS, Rekapitulasi data CRS positif/negatif, tersusun rekomendasi dan tergambar dalam bentuk sosiogram.

5 Kunjungan Rumah. Terselenggara, dilengkapi dengan surat tugas dari Kepala Sekolah, Ada tanda Bukti kunjungan dari pihak yang dikunjungi, ada laporan hasil kunjungan rumah, ada tindak lanjut pemanfaatan hasil kunjungan.

6 Catatan Anekdot.

Tercatat dalam bentuk Buku Catatan Anecdot, memuat nama peristiwa, nama pelaku, nama penemu, penanganan awal, tindak lanjut.

7 Konferensi Kasus. Terselenggara karena memang dibutuhkan, dilengkapi dengan bukti penyelenggaraan seperti daftar hadir, notulen penyelenggaraan, RPBK, Laporan Hasil Penyelenggaraan, Tindak Lanjut pemanfaatan hasil konferensi kasus.

8 Pelayanan Langsung.

Konseling Individual.

Terselenggara, teradministrasi dalam buku catatan konseling, tercatat hari pelaksanaannya, nama masalahnya, nama klien, penyebab masalah, alternatif pemecahan, keputusan pemecahan masalah, dan tindak lanjut.

9 Konseling Kelompok.

Terselenggara, teradministrasi dalam buku catatan konseling, tercatat hari pelaksanaannya, nama masalahnya, nama klien, penyebab masalah, alternatif pemecahan, keputusan pemecahan masalah, dan tindak lanjut.

Page 26: 86550122 Wawancara Manajemen BK

10

Konsultasi.

Terselenggara, teradministrasi dalam buku catatan konsultasi, tercatat hari pelaksanaannya, topik materi yang dikonsultaskan, nama klien, alasan mendasar sehingga klien berkonsultasi, alternatif pemecahan, keputusan pemecahan masalah, dan tindak lanjut.

11 Bimbingan Kelompok.

Terselenggara, teradministrasi dalam buku catatan Bimbingan Kelompok, tercatat hari pelaksanaannya, topik materi pembimbingan, nama klien, alasan mendasar pelaksanaan bimbingan kelompok, hasil evaluasi proses dan tindak lanjut, dilengkapi dengan RPP.

12 Bimbingan Klasikal ( Layanan Orientasi, Informasi, Layanan Konten ).

Terselenggara, teradministrasi dalam buku catatan Bimbingan Klasikal, tercatat hari pelaksanaannya, topik materi pembimbingan, nama kelas, hasil evaluasi proses dan tindak lanjut, dilengkapi dengan RPP.

13 Referal. Terselenggara karena memang dibutuhkan, teradministrasi dalam Buku Catatan Referal, tercatat hari pelaksanaannya, topik masalah, nama klien dan kelas, alasan mendasar penggunaan referal, hasil evaluasi produk tentang bantuan yang pernah dia terima sebelum di referal, dan lembaga penerima klien, dilengkapi dengan berita acara penyerahan klien.

14 Pelayanan Tidak Langsung.

Papan Bimbingan. Tersedia di sekolah dan ditempatkan di tempat strategis, memuat informasi yang linier dengan urusan ke BK-an, Informasinya bervariasi, Informasi yang pernah dimuat diarsipkan secara baik, diisi secara periodik.

15 Kotak Masalah. Tersedia di sekolah dan ditempatkan di tempat strategis, berfungsi dengan baik, surat pengaduan ter arsip dengan baik, surat pengaduan ditindaklanjuti oleh konselor.

16 Bibliokonseling.

Tersedia sarana kepustakaan dalam bentuk cetakan/audio/audiovisual yang dapat difungsikannya sebagai bibliokonseling dalam rangka pemecahan masalah dalam jumlah lebih dari 8 topik.

17 Audio Visual. Tersedia beberapa sarana Audio Visual yang dapat berfungsi sebagai materi

Page 27: 86550122 Wawancara Manajemen BK

pelayanan bimbingan konseling untuk bidang bimbingan pribadi, sosial, belajar, karir. Serta difungsikan secara maksimal oleh konselor.

18 Audio Tersedia lebih dari 5 buah rekaman Audio yang dapat berfungsi sebagai motivator menumbuhkan kepercayaan klien terhadap pelayanan bimbingan konseling di sekolah.

19 Media Cetak ( liflet, buku saku ).

Tersedia lebih dari 5 buah liflet yang dapat berfungsi sebagai motivator menumbuhkan kepercayaan klien terhadap pelayanan bimbingan konseling di sekolah.

20 Pelaporan. Laporan Bulanan Membuat laporan bulanan yang disyahkan kepala sekolah, rincian laporannya terdiri dari : 1. Rencana Kegiatan Bulan

bersangkutan. 2. Realisasi Kegiatan Bulanan, disusun

per minggu dalam bentuk Jurnal pelaksanaan.

3. Kendala yang dihadapi. 4. Catatan khusus yang perlu

disampaikan kepada Kepala Sekolah

21 Laporan Semesteran / Tahunan

Membuat laporan Smt/Tahunan disyahkan kepala sekolah, rincian laporannya terdiri dari : 1. Rekapitulasi Realisasi Kegiatan

Pelayanan Bimbingan Konseling yang disusun per bulan dalam hitungan kuantitatif dan dijelaskan ringkas secara kualitatif.

22 Evaluasi. Laporan Hasil Evaluasi Program, Proses dan Produk BK serta tindak lanjutnya.

Tersusun Laporan Hasil Evaluasi Program, yang meliputi Evaluasi Proses, Evaluasi Produk dan memprogramkan Tindak Lanjut atas hasil Evaluasi tersebut.