80874825 bab i bab iv asam basa

35
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Asam dan basa merupakan dua golongan zat kimia yang sangat penting. Dalam kehidupan sehari-hari, kita mengenal berbagai zat yang kita golongkan sebagai asam, misalnya asam cuka, asam sitrun, asam jawa, asam belimbing, serta asam lambung. Salah satu sifat asam adalah rasanya yang masam. Kita juga mengenal zat yang kita golongkan sebagai basa, misalnya kapur sirih, kaustik soda, air sabun dan air abu. Salah satu sifat basa adalah dapat melarutkan lemak, itulah sebabnya abu (abu gosok) digunakan untuk mencuci piring. 1.2 Tujuan dan Manfaat Tujuan : 1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Kimia Dasar I 2. Untuk mengulas materi asam-basa 3. Untuk memberikan informasi kegunaan asam-basa dalam kehidupan sehari-hari Manfaat : 1. Pembaca dapat mengetahui tentang teori asam-basa 2. Pembaca dapat mengetahui kegunaan asam-basa dalam kehidupa sehari-hari 1.3 Pembatasan Masalah Pembahasan masalah pada makalah ini dibatasi tentang teori asam-basa, sifat-sifat dan jenis-jenis asam- basa, konsep perhitungan asam-basa, dan kurva pH. 1.4 Metode Penelitian

Upload: de-do

Post on 30-Nov-2015

87 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

very comfortable

TRANSCRIPT

Page 1: 80874825 Bab i Bab IV Asam Basa

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Asam dan basa merupakan dua golongan zat kimia yang sangat

penting. Dalam kehidupan sehari-hari, kita mengenal berbagai zat yang

kita golongkan sebagai asam, misalnya asam cuka, asam sitrun, asam

jawa, asam belimbing, serta asam lambung. Salah satu sifat asam adalah

rasanya yang masam. Kita juga mengenal zat yang kita golongkan

sebagai basa, misalnya kapur sirih, kaustik soda, air sabun dan air abu.

Salah satu sifat basa adalah dapat melarutkan lemak, itulah sebabnya

abu (abu gosok) digunakan untuk mencuci piring.

1.2 Tujuan dan Manfaat

Tujuan :

1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Kimia Dasar I

2. Untuk mengulas materi asam-basa

3. Untuk memberikan informasi kegunaan asam-basa dalam kehidupan

sehari-hari

Manfaat :

1. Pembaca dapat mengetahui tentang teori asam-basa

2. Pembaca dapat mengetahui kegunaan asam-basa dalam kehidupa

sehari-hari

1.3 Pembatasan Masalah

Pembahasan masalah pada makalah ini dibatasi tentang teori asam-

basa, sifat-sifat dan jenis-jenis asam-basa, konsep perhitungan asam-

basa, dan kurva pH.

1.4 Metode Penelitian

Makalah ini disusun dengan menggunakan metode studi pustaka yang

datanya diambil dari buku dan internet.

1.5 Sistematika Penulisan

BAB I : PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2Perumusan Masalah

1.3Pembatasan Masalah

1.4Tujuan dan Manfaat Pembuatan Makalah

Page 2: 80874825 Bab i Bab IV Asam Basa

1.5Metode Penelitian

1.6Sistematika Penyusunan Makalah

BAB II : LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Asam dan Basa

2.2 Hubungan Antara Teori Bronsted-Lowry dan Teori Arrhenius

2.3 Hubungan Antara Teori Lewis dan Teori Bronsted-Lowry

2.4 Sifat-sifat Asam dan Basa

2.5 Jenis-Jenis dan Perhitungan Konsentrasi Asam-Basa

2.6 Kurva pH (Titrasi)

BAB III : APLIKASI ASAM-BASA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

3.1Aplikasi Asam-basa Pada Bidang Pertanian

3.2Aplikasi Asam-basa Pada Bidang Industri

BAB IV : PENUTUP

4.1Kesimpulan

4.2Saran

DAFTAR PUSTAKA

2

Page 3: 80874825 Bab i Bab IV Asam Basa

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Asam dan Basa

Istilah asam merupakan terjemahan dari istilah yang digunakan

untuk hal yang sama dalam bahasa-bahasa Eropa seperti acid (bahasa

Inggris), zuur (bahasa Belanda), atau Säure (bahasa Jerman) yang

secara harfiah berhubungan dengan rasa masam. Dalam kimia, istilah

asam memiliki arti yang lebih khusus.

Definisi umum dari basa adalah senyawa kimia yang menyerap ion

hydronium ketika dilarutkan dalam air. Basa adalah lawan dari asam,

yaitu ditujukan untuk unsur/senyawa kimia yang memiliki pH lebih dari 7.

Kostik merupakan istilah yang digunakan untuk basa kuat. jadi kita

menggunakan nama kostik soda untuk natrium hidroksida (NaOH) dan

kostik postas untuk kalium hidroksida (KOH).

Terdapat tiga definisi asam-basa yang umum diterima dalam kimia, yaitu

definisi Arrhenius, Brønsted-Lowry, dan Lewis.

Tabel 2.1

Pengertian Asam-Basa

TEORI ASAM BASA

Arhenius Senyawa yang jika

dilarutkan dalam air

menghasilakn ion H+

Senyawa yang jika

dilarutkan dalam air

menghasilkan ion OH-

Bronsted-

Lowry

Zat yang memberi proton. Zat yang menerima proton.

Lewis Ion/molekul yang bertindak

sebagai penerima

pasangan elektron.

Ion/molekul yang bertindak

sebagai pemberi pasangan

elektron

Asam (yang sering diwakili dengan rumus umum HA) secara

umum merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan

menghasilkan larutan dengan pH lebih kecil dari 7. Dalam definisi

modern, asam adalah suatu zat yang dapat memberi proton (ion H+)

kepada zat lain (yang disebut basa), atau dapat menerima pasangan

elektron bebas dari suatu basa. Suatu asam bereaksi dengan suatu basa

dalam reaksi penetralan untuk membentuk garam. Contoh asam adalah

asam asetat (ditemukan dalam cuka) dan asam sulfat (digunakan dalam

baterai atau aki mobil). Asam umumnya berasa masam; walaupun

3

Page 4: 80874825 Bab i Bab IV Asam Basa

demikian, mencicipi rasa asam, terutama asam pekat, dapat berbahaya

dan tidak dianjurkan.

Asam dan basa bersangkutan disebut sebagai pasangan asam-basa

konjugasi. Bronsted dan Lowry secara terpisah mengemukakan definisi

ini, yang mencakup zat-zat yang tak larut dalam air (tidak seperti pada

definisi Arrhenius).

Definisi yang dikemukakan oleh Gilbert N. Lewis ini dapat mencakup

asam yang tak mengandung hidrogen atau proton yang dapat

dipindahkan, seperti besi(III) klorida.

Asam dapat dibagi menjadi asam kuat dan asam lemah. Basa juga dapat

dibagi menjadi basa kuat dan basa lemah. Dimana:

Asam kuat adalah asam yang terionisasi 100% dalam larutan.

Asam lemah adalah salah satu yang tidak terionisasi seluruhnya

ketika asam lemah tersebut dilarutkan dalam air.

Basa kuat adalah sesuatu seperti natrium hidroksida atau kalium

hidroksida yang bersifat ionik. Kamu dapat memperkirakan senyawa

tersebut terpisah 100% menjadi ion logam dan ion hidroksida dalam

larutan.

Basa lemah adalah salah satu yang tidak berubah seluruhnya

menjadi ion hidroksida dalam larutan.

Tabel 2.2 Contoh Asam Kuat dan Asam Lemah

Tabel 2.3 Contoh Basa Kuat dan Basa Lemah

\

2.2 Hubungan Antara Teori

Bronsted-Lowry dan Teori

Arrhenius

Teori Bronsted-Lowry tidak berlawanan dengan teori Arrhenius -

Teori Bronsted-Lowry merupakan perluasan teori Arrhenius.

Ion hidroksida tetap berlaku sebagai basa karena ion hidroksida

menerima ion hidrogen dari asam dan membentuk air.

Asam menghasilkan ion hidrogen dalam larutan karena asam bereaksi

dengan molekul air melalui pemberian sebuah proton pada molekul air.

Ketika gas hidrogen klorida dilarutkan dalam air untuk menghasilkan

asam hidroklorida, molekul hidrogen klorida memberikan sebuah proton

4

Basa Kuat Basa Lemah

KOH NH3

CaCOH2

NaOH

Asam

Kuat

Asam Lemah

HCl CH3COOH

H2SO4 H2S

HNO3 HF

HCN

H2CO3

Page 5: 80874825 Bab i Bab IV Asam Basa

(sebuah ion hidrogen) ke molekul air. Ikatan koordinasi (kovalen dativ)

terbentuk antara satu pasangan mandiri pada oksigen dan hidrogen dari

HCl. Menghasilkan ion hidroksonium, H3O+.

Gambar 2.1

Ketika asam yang terdapat dalam larutan bereaksi dengan basa, yang

berfungsi sebagai asam sebenarnya adalah ion hidroksonium. Sebagai

contoh, proton ditransferkan dari ion hidroksonium ke ion hidroksida

untuk mendapatkan air.

Tampilan elektron terluar, tetapi mengabaikan elektron pada bagian yang

lebih dalam:

Gambar 2.2

Adalah sesuatu hal yang penting untuk mengatakan bahwa meskipun

anda berbicara tentang ion hidrogen dalam suatu larutan, H+(aq),

sebenarnya anda sedang membicarakan ion hidroksonium.

Permasalahan hidrogen klorida / amonia

Hal ini bukanlah suatu masalah yang berlarut-larut dengan

menggunakan teori Bronsted-Lowry. Apakah anda sedang

membicarakan mengenai reaksi pada keadaan larutan ataupun pada

keadaan gas, amonia adalah basa karena amonia menerima sebuah

proton (sebuah ion hidrogen). Hidrogen menjadi tertarik ke pasangan

mandiri pada nitrogen yang terdapat pada amonia melalui sebuah ikatan

koordinasi.

5

Page 6: 80874825 Bab i Bab IV Asam Basa

Gambar 2.3

Jika amonia berada dalam larutan, amonia menerima sebuah proton dari

ion hidroksonium:

Jika reaksi terjadi pada keadaan gas, amonia menerima sebuah proton

secara langsung dari hidrogen klorida:

Cara yang lain, amonia berlaku sebagai basa melalui penerimaan sebuah

ion hidrogen dari asam.

Pasangan konjugasi

Ketika hidrogen klorida dilarutkan dalam air, hampir 100% hidrogen

klorida bereaksi dengan air menghasilkan ion hidroksonium dan ion

klorida. Hidrogen klorida adalah asam kuat, dan kita cenderung

menuliskannya dalam reaksi satu arah:

Pada faktanya, reaksi antara HCl dan air adalah reversibel, tetapi hanya

sampai pada tingkatan yang sangat kecil. Supaya menjadi bentuk yang

lebih umum, asam dituliskan dengan HA, dan reaksi berlangsung

reversibel.

Perhatikan reaksi ke arah depan:

HA adalah asam karena HA mendonasikan sebuah proton (ion

hidrogen) ke air.

Air adalah basa karena air menerima sebuah proton dari HA.

Akan tetapi ada juga reaksi kebalikan antara ion hidroksonium dan ion

A-:

H3O+ adalah asam karena H3O+ mendonasikan sebuah proton (ion

hidrogen) ke ion A-.

Ion A- adalah basa karena A- menerima sebuah proton dari H3O+.

Reaksi reversibel mengandung dua asam dan dua basa. Kita dapat

menganggapnya berpasangan, yang disebut pasangan konjugasi.

6

Page 7: 80874825 Bab i Bab IV Asam Basa

Gambar 2.4

Ketika asam, HA, kehilangan sebuah proton asam tersebut membentuk

sebuah basa A-. Ketika sebuah basa, A-, menerima kembali sebuah

proton, basa tersebut kembali berubah bentuk menjadi asam, HA.

Keduanya adalah pasangan konjugasi.

Anggota pasangan konjugasi berbeda antara satu dengan yang lain

melalui kehadiran atau ketidakhadiran ion hidrogen yang dapat

ditransferkan.

Jika anda berfikir mengenai HA sebagai asam, maka A- adalah sebagai

basa konjugasinya.

Jika anda memperlakukan A- sebagai basa, maka HA adalah sebagai

asam konjugasinya.

Air dan ion hidroksonium juga merupakan pasangan konjugasi.

Memperlakukan air sebagai basa, ion hidroksonium adalah asam

konjugasinya karena ion hidroksonium memiliki kelebihan ion hidrogen

yang dapat diberikan lagi.

Memperlakukan ion hidroksonium sebagai asam, maka air adalah

sebagai basa konjugasinya. Air dapat menerima kembali ion hidrogen

untuk membentuk kembali ion hidroksonium.

Contoh yang kedua mengenai pasangan konjugasi

Berikut ini adalah reaksi antara amonia dan air yang telah kita lihat

sebelumnya:

Gambar 2.5

Hal pertama yang harus diperhatikan adalah forward reaction terlebih

dahulu. Amonia adalah basa karena amonia menerima ion hidrogen dari

air. Ion amonium adalah asam konjugasinya - ion amonium dapat

melepaskan kembali ion hidrogen tersebut untuk membentuk kembali

amonia.

Air berlaku sebagai asam, dan basa konjugasinya adalah ion hidroksida.

Ion hidroksida dapat menerima ion hidrogen untuk membentuk air

kembali.

7

Page 8: 80874825 Bab i Bab IV Asam Basa

Perhatikanlah hal ini pada tinjauan yang lain, ion amonium adalah asam,

dan amonia adalah basa konjugasinya. Ion hidroksida adalah basa dan

air adalah asam konjugasinya.

2.3 Hubungan Antara Teori Lewis dan Teori Bronsted-Lowry

Basa Lewis

Hal yang paling mudah untuk melihat hubungan tersebut adalah dengan

meninjau dengan tepat mengenai basa Bronsted-Lowry ketika basa

Bronsted-Lowry menerima ion hidrogen. Tiga basa Bronsted-Lowry dapat

kita lihat pada ion hidroksida, amonia dan air, dan ketianya bersifat khas.

Gambar 2.6

Teori Bronsted-Lowry mengatakan bahwa ketiganya berperilaku sebagai

basa karena ketiganya bergabung dengan ion hidrogen. Alasan

ketiganya bergabung dengan ion hidrigen adalah karena ketiganya

memiliki pasangan elektron mandiri - seperti yang dikatakan oleh Teori

Lewis. Keduanya konsisten.

Jadi bagaimana Teori Lewis merupakan suatu tambahan pada konsep

basa? Saat ini belum - hal ini akan terlihat ketika kita meninjaunya dalam

sudut pandang yang berbeda.

Tetapi bagaimana dengan reaksi yang sama mengenai amonia dan air,

sebagai contohnya? Pada teori Lewis, tiap reaksi yang menggunakan

amonia dan air menggunakan pasangan elektron mandiri-nya untuk

8

Page 9: 80874825 Bab i Bab IV Asam Basa

membentuk ikatan koordinasi yang akan terhitung selama keduanya

berperilaku sebagai basa.

Berikut ini reaksi yang akan anda temukan pada halaman yang

berhubungan dengan ikatan koordinasi. Amonia bereaksi dengan BF3

melalui penggunaan pasangan elektron mandiri yang dimilikinya untuk

membentuk ikatan koordinasi dengan orbital kosong pada boron.

Gambar 2.7

Sepanjang menyangkut amonia, amonia menjadi sama persis seperti

ketika amonia bereaksi dengan sebuah ion hidrogen - amonia

menggunakan pasangan elektron mandiri-nya untuk membentuk ikatan

koordinasi. Jika anda memperlakukannya sebagai basa pada suatu

kasus, hal ini akan berlaku juga pada kasus yang lain.

Asam Lewis

Asam Lewis adalah akseptor pasangan elektron. Pada contoh

sebelumnya, BF3 berperilaku sebagai asam Lewis melalui penerimaan

pasangan elektron mandiri milik nitrogen. Pada teori Bronsted-Lowry, BF3

tidak sedikitpun disinggung menganai keasamannya.

Inilah tambahan mengenai istilah asam dari pengertian yang sudah biasa

digunakan.

Bagaimana dengan reaksi asam basa yang lebih pasti - seperti, sebagai

contoh, reaksi antara amonia dan gas hidrogen klorida?

Pastinya adalah penerimaan pasangan elektron mandiri pada nitrogen.

Buku teks sering kali menuliskan hal ini seperti jika amonia

mendonasikan pasangan elektron mandiri yang dimilikinya pada ion

hidrogen - proton sederhana dengan tidak adanya elektron

disekelilingnya.

Ini adalah sesuatu hal yang menyesatkan! anda tidak selalu memperoleh

ion hidrogen yang bebas pada sistem kimia. Ion hidogen sangat reaktif

dan selalu tertarik pada yang lain. Tidak terdapat ion hidrogen yang tidak

bergabung dalam HCl.

9

Page 10: 80874825 Bab i Bab IV Asam Basa

Tidak terdapat orbital kosong pada HCl yang dapat menerima pasangan

elektron. Mengapa, kemudian, HCl adalah suatu asam Lewis?

Klor lebih elektronegatif dibandingkan dengan hidrogen, dan hal ini

berarti bahwa hidrogen klorida akan menjadi molekul polar. Elektron pada

ikatan hidrogen-klor akan tertarik ke sisi klor, menghasilkan hidrogen

yang bersifat sedikit positif dan klor sedikit negatif.

Gambar 2.8

Pasangan elektron mandiri pada nitrogen yang terdapat pada molekul

amonia tertarik ke arah atom hidrogen yang sedikit positif pada HCl.

Setelah pasangan elektron mandiri milik nitrogen mendekat pada atom

hidrogen, elektron pada ikatan hidrogen-klor tetap akan menolak ke arah

klor.

Akhirnya, ikatan koordinasi terbentuk antara nitrogen dan hidrogen, dan

klor terputus keluar sebagai ion klorida.

Hal ini sangat baik ditunjukkan dengan notasi "panah melengkung"

seperti yang sering digunakan dalam mekanisme reaksi organik.

Gambar 2.9

2.4 Sifat-sifat Asam dan Basa

Secara umum, asam memiliki sifat sebagai berikut:

Rasa: masam ketika dilarutkan dalam air.

Sentuhan: asam terasa menyengat bila disentuh, terutama bila

asamnya asam kuat.

Kereaktifan: asam bereaksi hebat dengan kebanyakan logam, yaitu

korosif terhadap logam.

Hantaran listrik: asam, walaupun tidak selalu ionik, merupakan

elektrolit.

Sifat kimia

Dalam air, reaksi kesetimbangan berikut terjadi antara suatu asam (HA)

dan air, yang berperan sebagai basa,

HA + H2O ↔ A- + H3O+

Tetapan asam adalah tetapan kesetimbangan untuk reaksi HA dengan

air:

10

Page 11: 80874825 Bab i Bab IV Asam Basa

Asam kuat mempunyai nilai Ka yang besar (yaitu, kesetimbangan

reaksi berada jauh di kanan, terdapat banyak H3O+; hampir seluruh

asam terurai). Misalnya, nilai Ka untuk asam klorida (HCl) adalah 107.

Asam lemah mempunyai nilai Ka yang kecil (yaitu, sejumlah cukup

banyak HA dan A- terdapat bersama-sama dalam larutan; sejumlah

kecil H3O+ ada dalam larutan; asam hanya terurai sebagian). Misalnya,

nilai Ka untuk asam asetat adalah 1,8 × 10-5.

Sifat-sifat Basa

1. Kaustik

2. Rasanya pahit

3. Licin seperti sabun

4. Nilai pH lebih dari sabun

5. Mengubah warna lakmus merah menjadi biru

6. Dapat menghantarkan arus listrik

2.5 Jenis-Jenis dan Perhitungan Konsentrasi Asam-Basa

Jenis-jenis asam

Asam monokromatik : melepas satu ion H+

Contoh : HCl, Hbr, CH3COOH, HNO3, HF

Asam diprotik :melepas dua ion H+

Contoh : H2SO4, H2CO3

Asam Tripotik : melepas tiga ion H+

Contoh : H3PO4

Jenis-jenis Basa

Basa monohidroksi : memiliki satu gugus OH-

Contoh : NaOH, KOH, NH4OH

Basa dihidroksi : memiliki dua gugus OH-

Contoh : Ca(OH)2, Ba(OH)2

Perhitungan konsentrasi

Asam Kuat :

[ H+ ] = a . Ma

a = Banyaknya atom H+ / valensi H+

Ma = Molaritas asam

Asam Lemah :

α<1

[ H+ ] =√Ka.Maα=¿¿¿

α=√ KaMKa = M.α2

11

Page 12: 80874825 Bab i Bab IV Asam Basa

Ka = Ketetapan asam

Ma = Molaritas asam

α = derajat ionisasi

Basa Kuat :

[ OH- ] = b . Mb

b = Banyaknya atom OH- / valensi OH-

Mb = Molaritas basa

Basa Lemah :

α<1

[OH- ] =√Kb.Mbα=¿¿¿

α=√ KbMKb = M.α2

Kb = Ketetapan basa

Mb = Molaritas basa

α = Derajat ionisasi

pOH = - log OH-

pH = - log H+

Konsentrasi Asam-Basa

pKw = pOH + pH ( pKw = 14 )

pOH = 14 – log pOH

pH = 14 – log pH

Contoh Soal

1. Suatu Asam dengan lambang X 0,1 M, mempunyai pH = 3. Tentukanlah

nilai Ka asam tersebut.

Diket : pH = 3

Ma = 0,1 M

Dit : Ka ?

Jawab : pH = - log [ H+ ]

3 = - log [ H+ ]

1 x 10-3 = [ H+ ]

[ H+ ] = √Ka.Ma1 x 10-3 = √Ka .0,1(1 x 10-3)2 = Ka . 0,1

12

Page 13: 80874825 Bab i Bab IV Asam Basa

1 x 10-6 = 0,1 Ka

1x 10−60,1

= Ka

1 x 10-5 = Ka

2. Hitunglah konsentrasi ion H+ dalam larutan NH3 0,01 M,jika Kb NH3 = 1 x

10-5

Diket : Mb = 0,01 M

Kb = 1 x 10-5

Dit: H+ ?

Jawab: [ OH- ] = √Kb.Mb [ OH- ] = √1x 10−5 .1 x10−2

[ OH- ] = √1x 10−7

[ OH- ] = 1 x 10-3,5

pOH = - log [ OH- ]

= - log [ 1 x10−3,5]

= 3,5 – log 1

= 3,5 – 0

pOH = 3,5

pH = 14 – 3,5

[ H+ ] = 1 x 10-10,5

Tabel menunjukkan beberapa harga Ka untuk beberapa asam yang

sederhana:

Tabel 2.4 Daftar Harga Ka

asam Ka (mol dm-3) pKa

asam hidrofluorida 5.6 x 10-4 3.3

asam metanoat 1.6 x 10-4 3.8

asam etanoat 1.7 x 10-5 4.8

hidrogen sulfida 8.9 x 10-8 7.1

Tabel menunjukkan beberapa harga Kb dan pKb untuk beberapa basa lemah.

Tabel 2.5 Daftar Harga Kb

basa Kb (mol dm-3) pKb

13

Page 14: 80874825 Bab i Bab IV Asam Basa

C6H5NH2 4.17 x 10-10 9.38

NH3 1.78 x 10-5 4.75

CH3NH2 4.37 x 10-4 3.36

CH3CH2NH2 5.37 x 10-4 3.27

Harga pKa lebih rendah, asam lebih kuat

Harga pKa lebih tinggi, asam lebih lemah

Harga pKb lebih rendah, basa lebih kuat

Harga pKb lebih tinggi, basa lebih lemah

Skema metode penentuan pH basa kuat

Tentukan konsentrasi ion hidroksida.

Gunakan Kw untuk menentukan konsentrasi ion hidrogen

Ubahlah konsentrasi ion hidrogen ke bentuk pH.

2.6 Kurva pH (Titrasi)

Halaman ini menggambarkan bagaimana perubahan pH selama

berlangsungnya berbagai titrasi asam-basa.

Titik ekivalen suatu titrasi

Ketika kamu menyelesaikan sebuah titrasi asam-basa yang sederhana,

kamu menggunakan suatu indikator untuk memberitahukanmu ketika

kamu memiliki perbandingan yang tepat dari asam dan basa yang

dicampurkan untuk saling "menetralkan" satu sama lain. Ketika terjadi

perubahan warna indikator, keadaan ini sering digambarkan sebagai titik

akhir titrasi.

Pada dunia nyata, perubahan warna terjadi ketika kamu mencampurkan

dua larutan secara bersamaan pada perbandingan persamaan yang

tepat. Pencampuran tersebut dikenal dengan titik ekivalen.

Sebagai contoh, jika anda mentitrasi larutan natrium hidroksida dengan

asam hidroklorida, antara konsentrasi 1 mol dm-3, 25 cm3 larutan natrium

hidroksida akan tepat sama dengan volume dari asam - karena keduanya

bereaksi 1 : 1 sesuai dengan persamaan.

Ini adalah pemisalan yang khas, hal ini juga dapat disebut dengan titik

netral titrasi, karena larutan natrium klorida memiliki pH 7.

Tetapi hal ini tidak perlu benar untuk semua garam yang mungkin anda

dapatkan.

14

Page 15: 80874825 Bab i Bab IV Asam Basa

Sebagai contoh, jika anda mentitrasi larutan amonia dengan asam

hidroklorida, anda akan memperoleh amonium klorida yang terbentuk. Ion

amonium sedikit bersifat asam, dan karena itu amonium klorida murni

memiliki pH sedikit asam.

Hal itu berarti bahwa pada titik ekivalen (titik dimana anda memiliki

campuran larutan dengan perbandingan yang benar berdasarkan pada

persamaan), larutan tidak benar-benar netral. Penggunaan istilah "titik

netral" pada konteks ini akan sedikit membingungkan.

Demikian pula halnya, jika anda mentitrasi larutan natrium hidroksida

dengan asam etanoat, pada titik ekivalen natrium etanoat murni yang

terbentuk memiliki pH sedikit basa karena ion etanoat bersifat sedikit

basa.

Ringkasan:

Istilah "titik netral" sebaiknya dihindari.

Istilah "titik ekivalen" berarti bahwa larutan telah tercampur dengan

perbandingan yang tepat sesuai dengan persamaan.

The term "titik akhir" adalah ketika indikator berubah warna. Seperti

yang akan anda lihat pada bagian indikator, istilah ini tidak persis sama

dengan titik ekivalen.

Kurva pH sederhana

Semua kurva titrasi berikut berdasarkan pada asam dan basa yang

memiliki konsentrasi 1 mol dm-3. Pada tiap kasus, anda memulainya

dengan 25 cm3 dengan salah satu larutan pada labu, dan larutan yang

lainnya pada buret.

Meskipun biasanya anda mengalirkan asam dari buret pada basa yang

ada dalam labu, anda mungkin perlu mengetahui tentang kurva titirasi

untuk penambahan tersebut dalam cara yang lain sepanjang hal itu

memungkinkan. Kurva versi alternatif telah digambarkan pada sebagian

besar kasus.

Kurva titrasi untuk asam kuat vs basa kuat

Kita akan menganmbil asam hidroklorida dan natrium hidroksida sebagai

asam kuat dan basa kuat.

Mengalirkan asam pada basa

15

Page 16: 80874825 Bab i Bab IV Asam Basa

Gambar 2.10

anda dapat melihat bahwa pH hanya menurun dalam jumlah yang sangat

sedikit sekali sampai mendekati titik ekivalen. Kemudian kurva tersebu

melonjak turun dengan sangat curam. Jika anda menghitung harganya,

penurunan pH terjadi dari 11.3 ketika anda menambahkan 24.9 cm3

sampai 2.7 ketika anda menambahkan 25.1 cm3.

Mengalirkan basa pada asam

Kurva ini sama dengan kurva sebelumnya terkecuali, tentunya, dimulai

dengan pH rendah dan meningkat seiring dengan penambahan larutan

natriun hidroksida yang anda lakukan.

Gambar 2.11

Sekali lagi, pH tidak berubah drastis sampai anda mendekati titik ekivalen.

Kemudian kurva tersebut meningkat dengan sangat tajam.

Kurva titrasi untuk asam kuat vs basa lemah

Kali ini kita akan menggunakan asam hidroklorida sebagai asam kuat dan

larutan amonia sebagai basa lemah.

Mengalirkan asam pada basa

16

Page 17: 80874825 Bab i Bab IV Asam Basa

Gambar 2.12

Karena anda memiliki basa lemah, permulaan kurva sangat jelas berbeda.

Bagaimanapun, sekali anda mendapatkan kelebihan asam, kurva pada

dasarnya sama seperti sebelumnya.

Pada bagian permulaan kurva, pH menurun dengan cepat seiring dengan

penambahan asam, tetapi kemudian kurva segera berubah dengan

tingkat kecuraman yang berkurang. Hal ini karena terbentuk larutan

penyangga - sebagai akibat dari kelebihan amonia dan pembentukan

amonium klorida.

Harus diperhatikan bahwa titik ekivalen sekarang sedikit bersifat asam

(sedikit lebih kecil daripada pH 5), karena amonium klorida murni tidak

netral. Karena itu, titik ekivalen tetap turun sedikit curam pada kurva. Hal

itu akan menjadi sangat penting dalam pemilihan indikator yang tepat.

Mengalirkan basa pada asam

Pada bagian permulaan titrasi ini, anda memiliki kelebihan asam

hidroklorida. Bentuk kurva akan sama dengan ketika anda memiliki

kelebihan asam pada permulaan titrasi yang menggunakan larutan

natrium hidroksida pada asam.

Ini hanya terjadi setelah titik ekivalen yang mana menjadi sesuatu yang

berbeda.

Larutan penyangga yang terbentuk mengandung kelebihan amonia dan

amonium klorida. Larutan penyangga ini menahan kenaikan pH yang

sangat besar - tidak akan terjadi kenaikan yang sangat besar lagi. Karena

amonia hanya basa lemah.

17

Page 18: 80874825 Bab i Bab IV Asam Basa

Gambar 2.13

Kurva titirasi untuk asam lemah vs basa kuat

Kita akan mengambil asam etanoat dan natrium hidroksida sebagai asam

lemah dan basa kuat.

Mengalirkan asam pada basa

Untuk bagian pertama dari gambar, anda memiliki kelebihan natrium

hidroksida. Kurva akan tepat sama dengan ketika anda menambahkan

asam hidroklorida pada natrium hidroksida. Sekali saja ada kelebihan

asam, maka akan terjadi suatu hal yang berbeda.

Gambar 2.14

Setelah titik ekivalen anda memiliki larutan penyangga yang mengandung

natrium etanoat dan asam etanoat. Larutan penyangga ini menahan

penurunan pH yang drastis.

Mengalirkan alkali pada asam

18

Page 19: 80874825 Bab i Bab IV Asam Basa

Gambar 2.15

Permulaan gambar menunjukkan kenaikan pH yang relatif cepat tetapi

mereda seiring dengan pembentukan larutan penyangga yang

mengandung asam etanoat dan natrium etanoat. Setelah melewati titik

ekivalen (ketika terjadi kelebihan natrium hidroksida) kurva sama seperti

pada bagian akhir gambar HCl-NaOH.

Kurva titrasi untuk asam lemah vs basa lemah

Contoh yang biasa untuk kurva titrasi asam lemah dan basa lemah adalah

asam etanoat dan amonia.

Hal ini juga terjadi karena keduanya bersifat lemah - pada kasus tersebut,

titik ekivalen kira-kira terletak pada pH 7.

Mengalirkan asam pada basa

Gambar ini hanyalah penggabungan gambar yang telah anda lihat.

Sebelum titik ekivalen sama seperti kasus amonia - HCl. Setelah titik

ekivalen seperti bagian akhir kurva asam etanoat - NaOH.

Gambar 2.16

Perhatian bahwa kurva tersebut sedikit tidak curam pada gambar ini.

Malahan, terdapat sesuatu yang dikenal dengan "titik infleksi". Kecuraman

19

Page 20: 80874825 Bab i Bab IV Asam Basa

yang berkurang berarti bahwa sulit melakukan titrasi antara asam lemah

vs basa lemah.

20

Page 21: 80874825 Bab i Bab IV Asam Basa

BAB III

APLIKASI ASAM-BASA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

3.1. Aplikasi Asam-basa Pada Bidang Pertanian

1. Penyuburan tanah gambut

Tanah gambut adalah tanah yang memiliki Ph sekitar 4-5 pada Ph

meter yang terbentuk pada delta sungai, dengan kondisi tersebut tidak

mungkin dapat dijadikan tempat bercocok tanam karena tumbuhan

memerlukan setidaknya tanah dengan Ph 6,5-8, akan tetapi kita dapat

mengurangi kadar keasaman tanah tersebut dengan cara mencampur

tanah tersebut dengan kapur sehingga kadar asam pada tanah tersebut

dapat berkurang, selain kita menyuburkan tanah itu sendiri, proses diatas

dapat juga diterapkan pada tanah yang memiliki kadar basa tinggi.

H3PO4 + Ca (OH)2 Ca2PO4 +H2O

3.2. Aplikasi Asam-basa Pada Bidang Industri

1. Esterification

Asam dapat juga dinetralkan dengan senyawa selain basa untuk

menghasilkan produk, senyawa tersebut adalah alkohol sehingga

menghasilkan sintetik Ester (Aromatic, Flavor, Explosive) dialam kita

jumpai Ester sebagai hasil sintesa dari tumbuhan seperti aroma melati

pada bunga melati, rasa buah, dll. Pada kimia organic Ester dapat di

sintesa dengan mereaksikan asam pada alkohol berikut beberapa contoh

Ester sintesa:

ALKOHOL ASAM ESTER WATER

Amyl

Methil

Ethil

Gliserine

Asetat

Salisilat

Butirat

Nitrat

Minyak pisang

Wintergreen

Rasa nanas

Nitrogliserine

Air

Air

Air

Air

21

Page 22: 80874825 Bab i Bab IV Asam Basa

2. Saponification

Pada contoh awal di sebutkan bahwa sabun terbentuk karena

senyawa basa mengikat lemak, tentu anda tidak akan mencobanya

sebab kita tidak mengetahui dengan jelas berapa banyak kadar lemak di

kulit, akan tetapi proses pembuatan sabun tidak berbeda jauh ketika kita

reaksikan lemak dengan basa maka sabun akan terbentuk selain gliserin

sebagai hasil sampingan berikut persamaannya.

C3H5 (C18H35O2)3 + 3NaOH 3NaC18H35O2 + C3H5 (OH) 3

Sabun yang terbentuk adalah sabun keras, sedangkan untuk sabun

lembut kita dapat mengganti natrium hidroksida dengan kalium

hidroksida, prosesnya adalah pencampuran senyawa basa dengan

lemak kemudian di panaskan dalam bejana setelah sabun terbentuk

natrium klorida ditambahkan sebagai katalis untuk memisahkan sabun

dari larutannya, setelah itu proses penambahan pewangi, pembentukan

dilakukan.

3. Industri pupuk

Telah kita ketahui bahwa asam jika direaksikan dengan basa akan

menghasilkan garam, beberapa pupuk yang digunakan dalam pertanian

berasal dari proses subtitusi asam-basa guna mendapatkannya dengan

memakai kaidah Browsted Lowry dimana asam bertindak sebagai donor

sedangkan basa sebagai akseptor sehingga dapat di gambarkan seperti

berikut

HX adalah asam dengan H+ adalah ion hidrogen dan X- adalah

radikalnya, YOH adalah basa dengan Y+ adalah radikal dari basa YOH

dan OH- adalah ion hidroksi, XY adalah garam yang terbentuk dan HOH

adalah air

Berikut adalah beberapa pupuk yang dapat di hasilkan melalui proses

tersebut, proses ini merupakan proses exothermal jangan mencoba

kecuali di dampingi oleh pengawas:

NH 4 (OH)s + HCl l NH4Cl s + H2O l

KOH s + HCl l KCl s + H2O l

KOH s + HNO3 l KNO3 s + H2O l

NH 4 (OH) s + H3PO4 l NH3 (PO) 4 s + H2O l

22

Page 23: 80874825 Bab i Bab IV Asam Basa

Akan tetapi biaya produksi yang di keluarkan untuk memproses pupuk

ini jauh lebih mahal di bandingkan dengan pendapatan yang di dapatkan

dari pupuk tersebut sehingga proses ini hanya dilakukan pada percobaan

laboratorium

4. Industri asam

Muriatique acid adalah Nama dagang dari asam klorida yang sangat

penting untuk industri adalah persenyawaan antara gas hidrogen dengan

klorida yang selanjutnya terlarut dalam air, ada dua cara untuk

mendapatkannya

1. Dengan poses subtitusi

Dimulai dengan memanaskan garam untuk asam itu sendiri dalam

hal ini garam klorida dengan vitriol oil. Asam ini dipakai karena

memiliki keunggulan di banding yang lain yaitu: mendonorkan atom

hidrogen guna pembentukan asam, memiliki titik didih yang tinggi

sehingga tidak menguap sebelum membentuk asam yang diinginkan,

harganya murah

Produk yang dihasilkan adalah gas HCl yang tidak berwarna tanpa

sifat asam namun akan segera berubah bila terlarut dalam air, catatan

gas maupun asam ini tetap dinamakan asam klorida

2NaCl + 2H2SO4 + Mn O4 Na2SO4 + MnSO4 + H2O + Cl2

2Cl2 + 2H2O 4HCl + O2

untuk membuktikan bahwa produk tersebut adalah asam klorida kita

dapat melakukan serangkaian test antara lain: oksidasi menggunakan

mangan dioksida sehingga terbentuk garam mangan klorida serta gas

cloida

Mn O2 + 4HCl MnCl2 + Cl2 + 2H2O

2. Proses kontak

Proses kontak dilakukan dengan menggabungkan hidrogen panas

pada gas klorida pada bereaksi merupakan reaksi eksotermal, gas

klorida sendiri didapat dibuat melalui elektrolisis leburan natrium

klorida merupakan gas berwarna kuning kehijauan yang menyesakan

nafas serta beracun, 2,5 kali lebih ringan dari udara namun dapat di

cairkan pada suhu ruangan dengan tekanan 6 atmosfir

5. Asam Sulfat (H2SO4)

Asam sulfat adalah salah satu bahan kimia terpenting yang

banyak digunakan dalam industri kimia. Kegunaannya sebagai reagen

untuk analisa di laboratorium, regenerasi kation resin, pembuatan

23

Page 24: 80874825 Bab i Bab IV Asam Basa

pupuk super pospat, pembuatan bahan peledak dan digunakan pula

dalam pemrosesan logam (pickling)

6. Kalium Hidroksida (KOH)

Dalam bidang pertanian kalium hidroksida digunakan untuk

membetulkan pH tanah berasid. Senyawa ini juga boleh digunakan

sebagai fungisida atau juga herbisida. Kalium hidroksida adalah salah

satu bahan kimia perindustrian utama yang digunakan sebagai besi

dalam berbagai proses kimia, termasuk :

1. Penyalutan kopolimer ester akrilat

2. Agen penyahbusaan yang digunakan untuk penggilingan kertas

3. Minyak penyabunan untuk sabun cecair

4. Bahan bantu perumusan untuk makanan

5. Agen pengawal pH

6. Damar-damar polietilena

7. Pemrosesan tekstil

8. Untuk pengeluaran biodesel

Bagi orang-orang biasa kegunanaan KOH yang amat penting untuk

bakteri alkali yang menggunakan larutan KOH sebagai elektrolit. Oleh

itu, kalium hidroksida membantu membekalkan kuasa untuk lampu

suluh.

24

Page 25: 80874825 Bab i Bab IV Asam Basa

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Larutan asam mempunyai rasa masam dan bersifat korosif terhadap

logam,sedangkan basa mempunyai rasa sedikit pahit dan bersifat

kaustik.larutan basa bersifat korosif terhadap kulit

Larutan asam dan basa dapat di tunjukan dengan indikator asam-basa

atau dengan indikator pH-nya.larutan asam mempunyai pH < 7

sedangkan larutan basa mempunyai pH > 7

Tetapan ionisasi asam Ka merupakan ukuran kekuatan asam,semakin

besar nilai Ka semakin kuat sifat keasamannya.demikian juga dengan

nilai Kb,yang merupakan ukuran kekuatan basa

Larutan asam basa mempunyai peranan dalam kehidupan sehari-hari

terutama di bidang industri

4.2 Saran

Sebaiknya jangan menaruh larutan asam pada wadah-wadah atau

tempat yang terbuat dari logam

Untuk membuat subur lahan gambut maka sebaiknya tambahkan

larutan basa pada tanah tersebut

A. MENURUTARRHENIUS

Asam ialah senyawa yang dalam larutannya dapat menghasilkan

ion H+. Basa ialah senyawa yang dalam larutannya dapat

menghasilkan ion OH-.

Contoh:

1. HCl(aq)      H+(aq) + Cl-(aq)

2. NaOH(aq)   Na+(aq) + OH-(aq)

 

B. MENURUTBRONSTED-LOWRY

Asam ialah proton donor, sedangkan basa adalah proton

akseptor.

Contoh:

1. HAc(aq) + H2O(l)   H3O+(aq) + Ac-(aq)

25

Page 26: 80874825 Bab i Bab IV Asam Basa

    asam-1    basa-2        asam-2        basa-

1

HAc dengan Ac- merupakan pasangan asam-basa

konyugasi. H3O+ dengan H2O merupakan pasangan asam-

basa konyugasi.

2. H2O(l) + NH3(aq)   NH4+(aq) + OH-(aq)

    asam-1   basa-2          asam-2     basa-1

H2O dengan OH- merupakan pasangan asam-basa

konyugasi. NH4+ dengan NH3 merupakan pasangan asam-

basa konyugasi.

Pada contoh di atas terlihat bahwa air dapat bersifat sebagai

asam (proton donor) dan sebagai basa (proton akseptor). Zat atau ion

atau spesi seperti ini bersifat ampiprotik (amfoter).

 

26

Page 27: 80874825 Bab i Bab IV Asam Basa

DAFTAR PUSTAKA

Purba, Michael. 2007. KIMIA untuk SMA Kelas XI. Jakarta : Erlangga

www.aidianet.co.cc

http://id.wikipedia.org/wiki/Asam

http://free.vlsm.org/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Kimia/

0192%20Kim%202-3a.htm

http://www.indonesiaindonesia.com/f/11140-keseimbangan-asam-basa/

www.chem-is-try.org

http://id.wikipedia.org/wiki/Asam

http://bebas.ui.ac.id/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Kimia/

0192%20Kim%202-3a.htm

http://www.chem-is-try.org/kata_kunci/asam-basa/

http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2009/0700544/

http://klikbelajar.com/pelajaran-sekolah/pelajaran-kimia/pengertian-

asam-basa-dan-garam/

http://id.wikibooks.org/wiki/Subjek:Kimia/Materi:Asam,_Basa,_Garam

27