8. pemahaman interkoneksi -...

31
Pemahaman Interkoneksi Agus Priyanto

Upload: phungthuy

Post on 01-Feb-2018

246 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 8. Pemahaman Interkoneksi - aguspri.dosen.st3telkom.ac.idaguspri.dosen.st3telkom.ac.id/wp-content/uploads/sites/19/2016/03/... · Media Gateway TDM Link IP Li k Operator-2 Border

Pemahaman Interkoneksi

Agus Priyanto

Page 2: 8. Pemahaman Interkoneksi - aguspri.dosen.st3telkom.ac.idaguspri.dosen.st3telkom.ac.id/wp-content/uploads/sites/19/2016/03/... · Media Gateway TDM Link IP Li k Operator-2 Border

DefinisiDefinisiInterkoneksi antar jaringan adalah keterhubungan langsung antara dua jaringanInterkoneksi antar jaringan adalah keterhubungan langsung antara dua jaringanyang dikelola oleh penyelenggara yang berbeda.yang dikelola oleh penyelenggara yang berbeda.

Hal – hal yang menyangkut dengan interkoneksi jaringan :y g y g g j g

• Pada awal kompetisi, peran regulator sangat kritis untuk interkoneksi;• New entrance sangat membutuhkan interkoneksi untuk dapat

k b i b l di iliki l h i b mengakses sebagian besar pelanggan, yang dimiliki oleh incumbent. Dilain pihak incumbent tidak butuh interkoneksi , dan sekaligus tidakingin disaingi.

l b k k b h l d l k • Pengalaman membuktikan bahwa peran Regulator tetap diperlukan, terutama terkait dengan layanan interkoneksi terminasi.

• Keberhasilan kompetisi dan liberalisasi, tergantung kepada adanyaperaturan/pengaturan dari Regulator yang memadai termasukpenegakan hukum.

Page 3: 8. Pemahaman Interkoneksi - aguspri.dosen.st3telkom.ac.idaguspri.dosen.st3telkom.ac.id/wp-content/uploads/sites/19/2016/03/... · Media Gateway TDM Link IP Li k Operator-2 Border

DefinisiDefinisiInterkoneksi sebelum 2006 masih menggunakan formula b i h ilbagi hasil

Semenjak tahun 2006 diberlakukan berdasarkan biaya(berbayar berdasarkan trafik yang dikirim)( y y g )

Interkoneksi pada dasarnya bukan bisnis penyelenggara

Interkoneksi merupakan kewajiban yang harusdipenuhi oleh penyelenggara untuk menjaminketerhubungan antar 1 pelanggan dengan pelangganlainnya.lainnya.

Page 4: 8. Pemahaman Interkoneksi - aguspri.dosen.st3telkom.ac.idaguspri.dosen.st3telkom.ac.id/wp-content/uploads/sites/19/2016/03/... · Media Gateway TDM Link IP Li k Operator-2 Border

Peran RegulatorPeran Regulator

Regulator menentukan hal-hal berikut : • Prinsip-prinsip untuk mencapai persyaratan yang adil &

wajar untuk menggunakan/meng-akses bottleneck.• Infrastruktur apa saja yang masuk kategori bottleneck

• Prinsip-prinsip untuk mencapai persyaratan yang adil & wajar untuk menggunakan/meng-akses bottleneck.

• Infrastruktur apa saja yang masuk kategori bottleneckInfrastruktur apa saja yang masuk kategori bottleneck.• Menjadi mediator bila diperlukan.• Menentukan jadwal negosiasi.

Infrastruktur apa saja yang masuk kategori bottleneck.• Menjadi mediator bila diperlukan.• Menentukan jadwal negosiasi.j g• Punya kewenangan untuk menentukan siapa Dominan

Operator

j g• Punya kewenangan untuk menentukan siapa Dominan

Operator

Page 5: 8. Pemahaman Interkoneksi - aguspri.dosen.st3telkom.ac.idaguspri.dosen.st3telkom.ac.id/wp-content/uploads/sites/19/2016/03/... · Media Gateway TDM Link IP Li k Operator-2 Border

Dasar Hukum InterkoneksiDasar Hukum Interkoneksi• Pasal 10 : Larangan praktik monopoli dan persaingan tidak sehat

antara PenyelenggaraTelekomunikasi mengacu pada UU no 5 tahuny gg g p1999

• Pasal 25 : Setiap Penyelenggara jaringan wajib memberi interkoneksidan berhak mendapatkan interkoneksi dari penyelenggaralainnya, berdasarkan :Efisiensi, KeserasianTeknis, Peningkatan Mutupelayanan, Persaingan sehat

UU 36 / 1999

• Pasal 20 : Wajib menjamin tersedianya interkoneksi; Dilaksanakanpada titik Interkoneksi ( POI ).

• Pasal 21 : Dilarang melakukan diskriminasi.PP 52 / 2000 • Pasal 22 : Berdasarkan kesepakatan dan dituangkan dalam perjanjiantertulis ; Apabila tidak terjadi kesepakatan, para pihak dapat memintapenyelesaian Menteri atau mencari upaya hukum.

PP 52 / 2000

• Peraturan menteriTentang InterkoneksiPM 8 /2006 g

Page 6: 8. Pemahaman Interkoneksi - aguspri.dosen.st3telkom.ac.idaguspri.dosen.st3telkom.ac.id/wp-content/uploads/sites/19/2016/03/... · Media Gateway TDM Link IP Li k Operator-2 Border

Layanan InterkoneksiLayanan Interkoneksi

Terdapat 3 Layanan dari interkoneksi• Originasi : Pembangkitan panggilan interkoneksiOriginasi : Pembangkitan panggilan interkoneksi

dari jaringan penyelenggara asal• Terminating : Pengakhiran panggilan interkoneksig g p gg

di penyelenggara tujuan• Transit : Penyaluran panggilan interkoneksi dari

l l k d lpenyelenggara asal kepada penyelenggara tujuanmelalui penyelenggara jaringan lainnya

Page 7: 8. Pemahaman Interkoneksi - aguspri.dosen.st3telkom.ac.idaguspri.dosen.st3telkom.ac.id/wp-content/uploads/sites/19/2016/03/... · Media Gateway TDM Link IP Li k Operator-2 Border

Dasar InterkoneksiDasar InterkoneksiPencari AksesPenyelenggara jaringan / jasa telekomunikasi yang meminta layanan interkoneksi danPenyelenggara jaringan / jasa telekomunikasi yang meminta layanan interkoneksi danakses terhadap fasilitas penting untuk interkoneksi kepada penyelenggara lainnya

Penyedia AksesPenyelenggara jaringan / jasa telekomunikasi yang memiliki layanan interkoneksi danakses terhadap fasilitas penting interkoneksi yang diminta oleh penyelenggaratelekomunikasi lainnya

Titik Interkoneksi (Point Of Interconnection)Titik atau lokasi dimana terjadi interkoneksi secara fisik, dan merupakan batas bagianyang menjadi milik penyelenggara jaringan yang satu dari bagian yang menjadi miliky g j p y gg j g y g g y g jpenyelenggara jaringan dan atau penyelenggara jasa yang lain, yang merupakan titikbatas wewenang dan tanggung jawab mengenai penyediaan, pengelolaan, danpemeliharaan jaringan.

Page 8: 8. Pemahaman Interkoneksi - aguspri.dosen.st3telkom.ac.idaguspri.dosen.st3telkom.ac.id/wp-content/uploads/sites/19/2016/03/... · Media Gateway TDM Link IP Li k Operator-2 Border

Dasar InterkoneksiDasar InterkoneksiTitik Pembebanan (Point Of Charge)Titik referensi yang merupakan lokasi geografis untuk menetepakan besaran biayainterkoneksi dan tanggung jawab terhadap panggilan interkoneksi

Sentral Gerbang (Gateway) InterkoneksiSentral Gerbang (Gateway) InterkoneksiPerangkat dalam suatu jaringan yang merupakan gerbang ke jaringan lain, dan langsungberhubungan dengan sentral gerbang jaringan melalui titik interkoneksi.

Link InterkoneksiSistem transmisi yang dipergunakan untuk keperluan interkoneksi

RouteJalur dalam jaringan yang diikuti atau harus diikuti untuk menyalurkan pesan atau untukmembangun hubungan antara titk asal dan titik tujuan.

Page 9: 8. Pemahaman Interkoneksi - aguspri.dosen.st3telkom.ac.idaguspri.dosen.st3telkom.ac.id/wp-content/uploads/sites/19/2016/03/... · Media Gateway TDM Link IP Li k Operator-2 Border

Konfigurasi Dasar Interkoneksi( l l )(seluler)

TERMINASIORIGINASI

BTSPOI

B#

BTS

ON NET

A#

Si A (A#) menelpon Si B (B#)

POC 2

BTS

POI

FF ETERMINATION CHARGE/

POC 1

B#OFF NETINTERCONNECTION CHARGE

POC 3

Page 10: 8. Pemahaman Interkoneksi - aguspri.dosen.st3telkom.ac.idaguspri.dosen.st3telkom.ac.id/wp-content/uploads/sites/19/2016/03/... · Media Gateway TDM Link IP Li k Operator-2 Border

K fig i D I t k k i (fi d)Konfigurasi Dasar Interkoneksi (fixed)

Page 11: 8. Pemahaman Interkoneksi - aguspri.dosen.st3telkom.ac.idaguspri.dosen.st3telkom.ac.id/wp-content/uploads/sites/19/2016/03/... · Media Gateway TDM Link IP Li k Operator-2 Border

Skema Interkoneksi (originasi dant i i)terminasi)

Page 12: 8. Pemahaman Interkoneksi - aguspri.dosen.st3telkom.ac.idaguspri.dosen.st3telkom.ac.id/wp-content/uploads/sites/19/2016/03/... · Media Gateway TDM Link IP Li k Operator-2 Border

Skema Interkoneksi (Transit)Skema Interkoneksi (Transit)

Page 13: 8. Pemahaman Interkoneksi - aguspri.dosen.st3telkom.ac.idaguspri.dosen.st3telkom.ac.id/wp-content/uploads/sites/19/2016/03/... · Media Gateway TDM Link IP Li k Operator-2 Border

Bisnis InterkoneksiBisnis InterkoneksiTrafik interkoneksi masih menjadi bisnis yang memberikan porsi pendapatan yang besarterutama bagi penyelenggara net-receiver (mendapatkan terminasi lebih besar daripadaterutama bagi penyelenggara net receiver (mendapatkan terminasi lebih besar daripadaoriginasi).

Perkembangan Trafik Voice di Indonesia

180 00

Trafik Total140.00

160.00

180.00

)

Trafik Total

Trafik Interkoneksi

80.00

100.00

120.00

fik (M

ilyar

Men

it)

Trafik Interkoneksi

20.00

40.00

60.00Traf

-2005 2006 2007 2008

Page 14: 8. Pemahaman Interkoneksi - aguspri.dosen.st3telkom.ac.idaguspri.dosen.st3telkom.ac.id/wp-content/uploads/sites/19/2016/03/... · Media Gateway TDM Link IP Li k Operator-2 Border

Pengaturan POI dan POC eksistingPengaturan POI dan POC eksistingKetentuan tentang penetapan titik pembebanan atau zonapembebanan serta jumlah titik interkoneksi sesuai yang terdapatpembebanan serta jumlah titik interkoneksi sesuai yang terdapatdalam FTP (Fundamental Technical Plan) nasional yang berlakuadalah sebagai berikut :

b b d l k l d kZona Pembebanan (POC) dari Jaringan tetap lokal ditetapkansesuai dengan penetapan area lokal danal penomoran jaringan tetaplokal, yang ditetapkan berdasarkan pertimbangan geografisZona Pembebanan (POC) dari Jaringan bergerak selulerdidefinisikan dan ditetapkan sendiri oleh penyelenggara jaringanbergerak selulargLokasi titik interkoneksi ditetapkan sepanjang teknismemungkinkan untuk melakukan fungsi dari titik interkoneksi.

Page 15: 8. Pemahaman Interkoneksi - aguspri.dosen.st3telkom.ac.idaguspri.dosen.st3telkom.ac.id/wp-content/uploads/sites/19/2016/03/... · Media Gateway TDM Link IP Li k Operator-2 Border

Arah Regulasi InterkoneksiArah Regulasi Interkoneksi

Regulasi Eksisting Arah Regulasi Kedepanegu as s s g• POI dan POC Fixed diatur sesuai

FTP Nasional sedangkan mobile tidak

• Jumlah POI ≠ jumlah POC

• Perlu pengaturan POI dan POC yg regulated• AdanyaKeseimbangan Jumlah POI dan POC• Arah perkembanganTeknologi Ke depan

(NGN) yang tidak memerlukan banyakPOIj• Penetapan zone pembebanan

diatur oleh masing-masing operator sesuai strategi bisnisnya masing-masing

• AdanyaFair bisnis interkoneksi dan tidakmerugikan salah satu pihak

• Efisiensi penyelenggaraan industri• Memberikanbenefit pada semua pihak

• Sering Terjadi dispute di lapangan • Cross Subsidi dapat dihilangkan

Regulasi Masa Transisi• Penyesuaian jumlah POI dan POC terutama pada area

layanan yang sering menimbulkan dispute• Penetapan POI dan POC yang akan diatur secara bertahap• Penetapanmodel untukpengaturan POI dan POC denganPenetapan model untuk pengaturan POI dan POC dengan

melibatkan masukan dari Stakeholder• Revisi regulasi yang ada yang sudah tidak sesuai lagi

Page 16: 8. Pemahaman Interkoneksi - aguspri.dosen.st3telkom.ac.idaguspri.dosen.st3telkom.ac.id/wp-content/uploads/sites/19/2016/03/... · Media Gateway TDM Link IP Li k Operator-2 Border

Trend interkoneksi di masa depanTrend interkoneksi di masa depan

Dengan adanya perubahan jaringan dari yang semula berbasisTDM menjadi jaringan berbasis IP Dengan adanya perubahan jaringan dari yang semula berbasisTDM menjadi jaringan berbasis IP yang lebih convergence, maka secara tidak langsung telah menyebabkan terjadinya perubahanstruktur telekomunikasi dari penyelenggaraan jaringan dan jasa telekomunikasi dari yang dulunya bersifat vertikal menuju ke horizontal integrasi

Page 17: 8. Pemahaman Interkoneksi - aguspri.dosen.st3telkom.ac.idaguspri.dosen.st3telkom.ac.id/wp-content/uploads/sites/19/2016/03/... · Media Gateway TDM Link IP Li k Operator-2 Border

Interkoneksi pada NGNInterkoneksi pada NGN

Page 18: 8. Pemahaman Interkoneksi - aguspri.dosen.st3telkom.ac.idaguspri.dosen.st3telkom.ac.id/wp-content/uploads/sites/19/2016/03/... · Media Gateway TDM Link IP Li k Operator-2 Border

Gambaran Umum NGNGambaran Umum NGNJaringan paket data (packet-based network) ang mem ngkinkan men ediakan la ananyang memungkinkan menyediakan layanan

termasuk layanan telekomunikasi dan dapatmenggunakan broadband, teknologi transport yang didukung Quality of Sevice (QoS enabled) yang mana layanannya (service) independendari teknologi layer transport-nya.da e o og aye a spo ya

NGN ini memungkinkan pengguna (user) dapatmengakses penyedia layanan yang berbeda-beda, serta mendukung mobilitas standar yang konsisten dari layanan ke pengguna.y p gg

Page 19: 8. Pemahaman Interkoneksi - aguspri.dosen.st3telkom.ac.idaguspri.dosen.st3telkom.ac.id/wp-content/uploads/sites/19/2016/03/... · Media Gateway TDM Link IP Li k Operator-2 Border

Gambaran Umum NGNGambaran Umum NGN

NGN melibatkan perubahan pada arsitektur utama, yakni: pada core network, NGN menyiratkan konsolidasi dari beberapa jaringan transport yang dibangun untuk berbagailayanan ke dalam satu jaringan transport berbasis IP. Pada jaringan akses, terjadi migrasidari circuit switch (voice) menjadi infrastruktur berbasis packet switch (VoIP). Denganbersatunya beberapa platform ke dalam platform berbasis IP membuat struktur NGN bersatunya beberapa platform ke dalam platform berbasis IP, membuat struktur NGN menjadi flat.

Page 20: 8. Pemahaman Interkoneksi - aguspri.dosen.st3telkom.ac.idaguspri.dosen.st3telkom.ac.id/wp-content/uploads/sites/19/2016/03/... · Media Gateway TDM Link IP Li k Operator-2 Border

Gambaran Interkoneksi NGNGambaran Interkoneksi NGN• Tergantung kesiapan

I f t kt POIInfrastruktur POI• Masih dibedakan

interkoneksi pada POI berbasis IP

• TDM & NGN • TDM & TDM• NGN & NGN

Masa Transisi

dengan TDM

InterkoneksiInterkoneksiNGN

• NGN & NGN Fully NGN

• POI sudah didesain full network NGN

• Interkoneksi sudah berbasis IPberbasis IP

Page 21: 8. Pemahaman Interkoneksi - aguspri.dosen.st3telkom.ac.idaguspri.dosen.st3telkom.ac.id/wp-content/uploads/sites/19/2016/03/... · Media Gateway TDM Link IP Li k Operator-2 Border

I t k k i NGN d t i iInterkoneksi NGN pada masa transisi

Media TDM

IP Based I t t

Gateway

Border Gateway

Link

IP Link

Operator-1

Interconnect Exchange

y

Media Gateway

TDM Link

IP Li k

Operator-2

Border Gateway

IP Link

Pola Interkoneksi Titik InterkoneksiPola Interkoneksi Titik Interkoneksi

Interkoneksi dengan penyelenggara jaringanberbasis TDM (sirkit switch based)

Media Gateway (MGW)

Interkoneksi dengan penyelenggara jaringan berbasis NGN (IP based)

Border gateway atauSession Border Controller

Page 22: 8. Pemahaman Interkoneksi - aguspri.dosen.st3telkom.ac.idaguspri.dosen.st3telkom.ac.id/wp-content/uploads/sites/19/2016/03/... · Media Gateway TDM Link IP Li k Operator-2 Border

I t k k i NGN d t i iInterkoneksi NGN pada masa transisi

Page 23: 8. Pemahaman Interkoneksi - aguspri.dosen.st3telkom.ac.idaguspri.dosen.st3telkom.ac.id/wp-content/uploads/sites/19/2016/03/... · Media Gateway TDM Link IP Li k Operator-2 Border

J i I t k k i d l NGNJenis Interkoneksi pada layanan NGN

Page 24: 8. Pemahaman Interkoneksi - aguspri.dosen.st3telkom.ac.idaguspri.dosen.st3telkom.ac.id/wp-content/uploads/sites/19/2016/03/... · Media Gateway TDM Link IP Li k Operator-2 Border

Contoh implementasi IP network Contoh implementasi IP network architecture

Page 25: 8. Pemahaman Interkoneksi - aguspri.dosen.st3telkom.ac.idaguspri.dosen.st3telkom.ac.id/wp-content/uploads/sites/19/2016/03/... · Media Gateway TDM Link IP Li k Operator-2 Border

A typical IP network architectureA typical IP network architecture

Nodes

CoreRouter

Core Router

Core ringNodes deployed in redundant pairs

Edge Router

Edge Router

Edge rings

Three-tier ring

Aggregation rings

Aggregation Router

Aggregation Router

ring topology

MSANMSANMSAN

Router Router

MSAN rings

19 MSANsMSANMSAN

Page 26: 8. Pemahaman Interkoneksi - aguspri.dosen.st3telkom.ac.idaguspri.dosen.st3telkom.ac.id/wp-content/uploads/sites/19/2016/03/... · Media Gateway TDM Link IP Li k Operator-2 Border

Network Architecture

Hi hi l N kHierarchical Network

3 tier infrastructure of Networks

Access Network (all customers

MetroENetwork

Access

PSTN (Voice) IPTV

connect here)

Metro E Network (IP & regional

based transport)

IP MPLS Network (service creation &

IP/MPLSNetwork

Internet

PSTN (Voice)

Mobile (Voice)

IPTVthe backbone)

Data

( )Benefit:

Facilitate the behavior differences

Easier to deploy, easier to manage

Isolate the problem

Manageable operational resources

Cost effective (centralized vs

distributed service creation)

- Redundancy (links, PE-Service, IP Backbone)

- Coverage purpose (ring topology at Metro-E)

26Hierarchical IP Network Implementation

Page 27: 8. Pemahaman Interkoneksi - aguspri.dosen.st3telkom.ac.idaguspri.dosen.st3telkom.ac.id/wp-content/uploads/sites/19/2016/03/... · Media Gateway TDM Link IP Li k Operator-2 Border

Main PoP National TopologyTopologi IP PoP Nasional dibangun oleh 3 kota aggregasi utama dengan

6 M i P P 31 P i P P d 6 S d P P

p g g gg g g

mengedepankan Non-Stop Services Availability & Reliability di IP Backbone

6 Main PoP, 31 Primary PoP, dan 6 Secondary PoP

Connectivity antar PoP:

• Dibangun dengan topologi ring (fisik dan logic)g g g g g

• Setiap path memiliki proteksi DWDM untuk

efisiensi routing logik di sisi IP

27

Page 28: 8. Pemahaman Interkoneksi - aguspri.dosen.st3telkom.ac.idaguspri.dosen.st3telkom.ac.id/wp-content/uploads/sites/19/2016/03/... · Media Gateway TDM Link IP Li k Operator-2 Border

Metro Ethernet Regional ArchitectureRegional MetroE dibangun dengan 3 layer Hirarki dan memanfaatkan

1. Implementasi model hirarki dan aggregasi pada Network

Metro-E

g g g y

OTN/WDM untuk reliability, efisiensi biaya, dan kemudahan operasi

Metro E

2. Terdapat tiga layer hirarki / 3 Tier:

• Tier 1 merupakan aggregasiTier 2.

• Tier 2 merupakan aggregasiTier 3.

• SekumpulanTier 3 yang membentuk ring menujuTier 2 SekumpulanTier 3 yang membentuk ring menujuTier 2

yang sama disebut Cluster.

• Komunikasi antar Cluster dilakukan dengan aggregasi

melaluiTier 1, tidak terdapat direct communication antar

Cluster.C uste .

3. Tier 1:

• Perangkat Metro Tier 1 terletak pada titik IP PoP

• Sebagai S-PE layanan Metro-E antar region

• Tidak ada direct terminasi akses (OLT/MSAN/DSLAM)Tidak ada direct terminasi akses (OLT/MSAN/DSLAM)

4. Transport dan proteksi antarTier menggunakan

WDM/OTN

5. Untuk lokasi Akses remote/terpencil dibawa menggunakan transport ke Node Metro-E terdekat

28

6. Tidak terdapat direct terminasi node pelanggan / Node-B ke perangkat Metro tetapi melalui terminasi node akses

(OLT/MSAN/DSLAM)

Page 29: 8. Pemahaman Interkoneksi - aguspri.dosen.st3telkom.ac.idaguspri.dosen.st3telkom.ac.id/wp-content/uploads/sites/19/2016/03/... · Media Gateway TDM Link IP Li k Operator-2 Border

Hirarki Integrasi Network Element

Page 30: 8. Pemahaman Interkoneksi - aguspri.dosen.st3telkom.ac.idaguspri.dosen.st3telkom.ac.id/wp-content/uploads/sites/19/2016/03/... · Media Gateway TDM Link IP Li k Operator-2 Border

CONTOH SESSION CALL FLOW CALL SESSION TELKOM

S i C ll S i C ll MSAN  IMS PG to OLO PG

MSAN  SS PG to MSAN IMS PG

HSS

ASDNS IMSScenario Call :Scenario Call :

MSAN  IMS MD to OLO PGCORE

AGCFMGCF

COREKOTA         B

KOTA A

DIAMETER

SIP

Protocol :Protocol :

MGCF

AGCFAGCF

MSANMSAN

SIP

H.248

DIAMETER  ALTERNATIFSIP ALTERNATIF

H 248 STANDBY

SS

MSAN MSANSS

TGWTGW

H.248 STANDBY

SIP MSAN

SIGNALLING CCS #7

TGW

LELE OLOTD/Combine

RSURSU

RSURSU

OLO

LE

RSURSU

LERSU

RSU

TDMTDM

Page 31: 8. Pemahaman Interkoneksi - aguspri.dosen.st3telkom.ac.idaguspri.dosen.st3telkom.ac.id/wp-content/uploads/sites/19/2016/03/... · Media Gateway TDM Link IP Li k Operator-2 Border

Thank youy