8. pedoman diklat tutor keaksaraan

18
Pedoman Diklat Tutor Pendidikan Keaksaraan Fungsional A. LATAR BELAKANG Salah satu tugas Direktorat Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Nonformal (Dit. PTK-PNF), Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (Ditjen. PMPTK) adalah meningkatkan mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Nonformal. Dalam upaya peningkatan mutu relev ansi dan daya saing yang dapat dilakukan dengan meningkatkan kualifikasi dan kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Nonformal antara lain dengan dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan (diklat). Kegiatan dilakukan mulai dari tingkat Pusat, Provinsi sampai dengan Kabupaten/Kota. Agar keluaran sasaran diklat dapat menunjukkan kualitas yang memadai, maka diharapkan bagi penyelenggara diklat supaya memiliki standar materi untuk diklatyang akan diselenggarakan di Provinsi maupun di Kabupaten/Kota sehingga Direktorat Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Nonformal (Dit. PTK-PNF) sebagai faslitasi penyelenggara diklat di daerah mampu mengendalikan mutu diklat PTK-PNF. Pelaksanan diklat bagi Pendidikan Keaksaraan (KF) dewasa ini bukan hanya menyangkut kesenjangan kecakapan membaca, menulis, berhitung dan berkomunikasi (calistungkom), tetapi juga menyangkut kecakapan-kecakapan Page | 1 BAB 1 PENDAHULUAN

Upload: ila-fatimah-laila

Post on 21-Jul-2015

866 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Pedoman Diklat Tutor Pendidikan Keaksaraan Fungsional

BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG Salah satu tugas Direktorat Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Nonformal (Dit. PTK-PNF), Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (Ditjen. PMPTK) adalah meningkatkan mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Nonformal. Dalam ansi dan upaya daya saing peningkatan yang dapat mutu dilakukan antara lain relev dengan dengan

meningkatkan kualifikasi dan kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Nonformal dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan (diklat). Kegiatan dilakukan mulai dari tingkat Pusat, Provinsi sampai dengan Kabupaten/Kota. Agar keluaran sasaran diklat dapat menunjukkan kualitas yang memadai, maka diharapkan bagi penyelenggara diklat supaya memiliki standar materi untuk diklat yang akan diselenggarakan sehingga Pendidikan di Provinsi Pendidik (Dit. maupun dan PTK-PNF) di Kabupaten/Kota Kependidikan faslitasi sebagai Direktorat Tenaga

Nonformal

penyelenggara diklat di daerah mampu mengendalikan mutu diklat PTK-PNF. Pelaksanan diklat bagi Pendidikan Keaksaraan (KF) dewasa ini bukan hanya menyangkut berhitung kesenjangan dan kecakapan membaca, menulis, berkomunikasi

(calistungkom), tetapi juga menyangkut kecakapan-kecakapan

Page | 1

Pedoman Diklat Tutor Pendidikan Keaksaraan Fungsional

tertentu dan penguasaan keterampilan praktis yang sesuai dan selaras dengan kehidupan masyarakat serta tuntutan-tuntutan baru yang menyertainya. Pendidikan keaksaraan diharapkan mampu menjadi wahana penggalian dan pengembangan segala potensi masyarakat serta daya dukung yang tersedia menuju pemberdayaan dirinya yang melahirkan partisipasi aktif pada segala bidang kehidupan, sebagai suatu upaya yang efektif dalam menjawab tuntutan tersebut. Agar program keaksaraan fungsional tersebut dapat dilaksanakan sesuai tujuan yang diharapkan, salah satu faktor yang menentukan dalam pencapaian tujuan tersebut adalah keberadaan dan kompetensi Tutor Pendidikan Keaksaraan Fungsional sebagai salah satu Pendidik Pendidikan Nonformal yang bertugas menyusun dan mengelola proses pembelajaran di kelompok belajar pendidikan keaksaraan tersebut. Tutor dituntut memiliki kompetensi dalam memfasilitasi pembelajaran pendidikan keaksaraan berdasarkan tingkat kecakapan keaksaraan yang dimiliki oleh warga belajar yang efektif dan kontekstual dengan lingkungan setempat dan kebutuhan belajar warga belajar, baik melalui proses adaptasi, adopsi, maupun inovasi. Hal ini sesuai dengan Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa perlunya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui pendidikan baik pada jalur Pendidikan Formal, Pendidikan Nonformal maupun Pendidikan Informal. Dengan semakin meningkatnya arus modernisasi dan teknologi, maka kualitas SDM-nya juga harus ditingkatkan agar berdampak positif terhadap peningkatan program pembelajaran, yang

Page | 2

Pedoman Diklat Tutor Pendidikan Keaksaraan Fungsional

pada gilirannya akan berdampak pula terhadap peningkatan kualitas keluaran pendidikan. Sebagai implikasi untuk mewujudkan pemanfaatan hasil keluaran diklat perlu adanya suatu pedoman penyelenggara diklat yang intinya untuk memastikan kualitas keluaran hasil peserta diklat.

B. DASAR 1. 2. 3. 4. 5. Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pendidikan Nasional Pemerintahan Daerah Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Peraturan Menteri Nomor 8 tahun 2005 tentang Inpres No. 5 Tahun 2006, tanggal 9 Juni 2006 tentang Standar Nasional Pendidikan Organisasi dan Tata Kerja Ditjen PMPTK Gerakan Nasional Percepatan Wajar Dikdas 9 Tahun dan Pemberantasan Buta Aksara 6. Pedoman pelaksanaan gerakan nasional percepatan penuntasan wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun dan pemberantasan buta aksara, sesuai Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 Tanggal 18 September 2006

C. PENGERTIAN

Page | 3

Pedoman Diklat Tutor Pendidikan Keaksaraan Fungsional

1. Peningkatan Mutu adalah upaya yang dilaksanakan secara

sistematis

oleh

lembaga

pemerintah

atau

organisasi

masyarakat yang kompeten dalam rangka meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Nonformal.2. Pendidikan

dan

Pelatihan

(diklat)

adalah

proses

pembelajaran untuk meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan membentuk sikap peserta Diklat agar dapat bekerja secara lebih efektif dan efesien. 3. Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan.4. Tutor keaksaraan fungsional yaitu tenaga yang berasal dari

masyarakat yang diberi wewenang dan merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi proses pembelajaran pada pendidikan keaksaraan fungsional. 5. Peserta Didik adalah anggota masyarakat yng berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jemjang dan jenis pendidikan tertentu. D. TUJUAN 1. Tujuan Pedoman Tujuan pedoman ini adalah untuk memberikan acuan/panduan bagi penyelenggaraan diklat keaksaraan fungsional. 2. Tujuan diklat

Page | 4

Pedoman Diklat Tutor Pendidikan Keaksaraan Fungsional

a. Meningkatkan

kompetensi dan wawasan PTK-PNF

dalam rangka menciptakan PTK-PNF yang profesional dan bermartabat.b. Memberikan pemahaman dan pengetahuan terhadap

para pendidik dan tenaga kependidikan pendidikan keaksaraan, keaksaraan.c. Mengoptimalkan pencapaian tujuan penyelenggaraan

tentang

peyelenggaraan

pendidikan

program

pendidikan

keaksaraan,

dalam

rangka

mengurangi jumlah penduduk buta aksara. E. HASIL YANG DIHARAPKAN Meningkatnya kompetensi tutor pendidikan keaksaraan fungsional Terwujudnya profesionalisme tutor pendidikan keaksaraan fungsional

BAB 2

PROGRAM PELATIHAN

A. BENTUK DIKLAT Bentuk diklat yang diselenggarakan adalah diklat teknis Tutor Pendidikan Keaksaraan Fungsional. B. SASARAN Sasaran kegiatan diklat adalah Tutor Pendidikan Keaksaraan Fungsional.

Page | 5

Pedoman Diklat Tutor Pendidikan Keaksaraan Fungsional

C. MATERI DIKLAT Materi yang disampaikan dalam penyelenggaraan diklat Tutor Pendidikan Keaksaraan Fungsional, dapat dilihat pada tabel berikut : N O MATERI JAMPEL PRAKTE TEORI K 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 4 4 2 4 4 6 6 JUMLAH

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10 . 11 . 12 . 13 . 14

Kebijakan Dit.PTK-PNF Kebijakan PNFI (Percepatan Pemberantasan Buta Aksara) Strategi Peningkatan Mutu Tutor KF Identifikasi Kebutuhan Belajar Penyusunan Rencana Pembelajaran Pendidikan Orang Dewasa Dinamika Kelompok Metode Pembelajaran PK Penilaian Hasil Belajar PK Standar Kompetensi Keaksaraan Sertifikasi Pemberian SUKMA Praktek Lapangan Microteaching Penyelenggaraan Pendidikan Keaksaraan

2 2 2 6 6 3 4 6 6 2 2 6 6 3

Page | 6

Pedoman Diklat Tutor Pendidikan Keaksaraan Fungsional

.

Lanjutan dan Mandiri JUMLAH

26

30

56

D. METODE DIKLAT Metode pembelajaran diklat yang Tutor dipergunakan Pendidikan dalam penyelenggaraan Keaksaraan

Fungsional menekankan pada strategi pembelajaran melalui tiga (3) pendekatan yaitu Masukan (Input), Proses, Keluaran (Output). Artinya tahapan pembahasan/penyajian tercermin satu siklus atau lebih dalam penyajian setiap pokok atau/topik pembelajaran. Cakupan pendekatan diklat yang Tutor dimaksud dalam penyelenggaraan 1. Pendidikan Keaksaraan

Fungsional sebagai berikut: Masukan (Input) Berkenaan dengan apa yang akan disajikan, berupa : Pokok materi atau silabus dari pokok/topik bahasan, Pengalaman peserta dan Jenis-jenis permainan. 2. Proses Langkah proses penyajian/pembahasan setiap Masukan, baik diperankan fasilitator, peserta ataupun bersama-sama oleh fasilitator dan peserta dengan menggunakan metode ceramah, tanya jawab, curah pendapat, diskusi kelompok, diskusi panel, demontrasi. 3. Keluaran (Output) Gambaran kongkrit hasil yang dicapai dari langkah proses yang dilakukan melalui masukan yang diberikan antara lain seperti: peserta diklat memahami materi yang disajikan dan laporan hasil pelaksanaan praktek lapangan.

Page | 7

Pedoman Diklat Tutor Pendidikan Keaksaraan Fungsional

E.

MEDIA PENYELENGGARAAN DIKLAT Media yang dipergunakan pada penyelenggaraan diklat Tutor Pendidikan Keaksaraan Fungsional, meliputi :1. Bahan belajar, didalamnya terdiri dari lembar bacaan,

lembar peraga (transparan), lembar tugas, format instrumen dan lembar evaluasi (pre test dan post test).2. Alat pelajaran berupa, meja dan kursi, papan tulis/white

board

+

spidol,

kertas

dinding,

OHP/LCD/Laptop,

modul/diktat/handout, ATK peserta, ATK panitia dan ATK fasilitator.3. Sarana penyelenggaraan TOT, terdiri dari asrama, ruang

belajar/ruang diskusi, ruang makan, tempat ibadah, ruang sekretariat panitia dan sarana olahraga. F. KRITERIA PESERTA 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. asal bekerja Berlatar belakang pendidikan minimal D III Usia maksimal 50 tahun Masih aktif dalam mengelola pembelajaran

pendidikan keaksaraan Bersedia mengikuti proses pelatihan secara Sehat Jasmani (Dibuktikan oleh dengan surat menyeluruh sesuai acara/jadwal yang telah ditetapkan keterangan dokter) dan rohani Disetujui/diajukan pimpinan lembaga tempat kerja Membawa surat tugas dari pimpinan lembaga

Page | 8

Pedoman Diklat Tutor Pendidikan Keaksaraan Fungsional

G. PENYELENGGARA Unsur yang menjadi penyelenggara diklat Tutor Pendidikan Keaksaraan Fungsional tingkat provinsi/kab/kota, terdiri dari : 1. Pengarah/Nara Sumber Pusat Pusat dapat berasal dari unsur Pengarah/Narasumber 2. Unsur 3. Panitia panitia Faslitator adalah tenaga struktural dan tenaga

birokrat, pakar dan akademisi

fungsional. Unsur Fasilitator dapat berasal dari unsur birokrat, pakar dan akademisi yang memenuhi kriteria sebagai berikut:a. Menguasai substansi/materi (kompetensi di bidangnya);

b. Menguasai metode dan strategi pembelajaran; c. Dapat berkomunikasi dengan baik; d. Direkomendasikan oleh lembaga tempat dia bertugas. H. SERTIFIKAT Sertifikat diklat harus diterbitkan oleh pimpinan lembaga penyelenggara diklat. I. STRATEGI DIKLAT Strategi diklat yang dipergunakan pada penyelenggaraan diklat Tutor Pendidikan Keaksaraan, mempergunakan metode pembelajaran partisipatif. Di dalam proses pembelajaran diklat, metode pembelajaran partisipatif berfungsi untuk melibatkan semua peserta pelatihan dalam Keterlibatan peserta kegiatan itu pembelajaran yaitu kegiatan pembelajaran. program diwujudkan dalam tiga tahapan

perencanaan

(program planning), pelaksanaan (program implementation),

Page | 9

Pedoman Diklat Tutor Pendidikan Keaksaraan Fungsional

dan

program penilaian (program

evaluation)

kegiatan

pembelajaran.

J. WAKTU DAN TEMPAT Waktu pelaksanaan diklat adalah 56 Jam @ 45 menit selama 7 hari Tempat penyelenggaraan diklat dilaksanakan di wilayah penerima dana tugas pembantuan PTK-PNF bagi UPT/UPTD Ditjen PMPTK dan Ditjen PNFI. K. BIAYA PENYELENGGARAAN DIKLAT Biaya 2008). pelaksanaan kegiatan pelatihan dibebankan pada anggaran DIPA APBN (dana tugas pembantuan PTK-PNF tahun

Page | 10

Pedoman Diklat Tutor Pendidikan Keaksaraan Fungsional

BAB 3

MEKANISME PENYELENGGARAAN DIKLAT

PERSIAPAN Dalam adalah: 1. 2. pelatihan mengenai: a. b. c. d. 3. 4. dan Tim Fasilitator 5. 6. Mengecek kesiapan tempat penyelenggaraan (penjajagan) Menyiapkan surat-surat a. Surat pemanggilan peserta b. Surat permohonan fasilitator/narasumber c. Surat ijin tempat pelatihan dan praktek lapangan d. Surat undangan pembukaan/penutupan e. Surat tugas f. Sertifikat 7. Laporan panitia Materi pelatihan Metode Waktu dan jadwal Proses/alur kegiatan Mengadakan rapat persiapan Menyusun desain kegiatan Membahas desain kegiatan rangka persiapan penyelenggaraan Diklat Tutor Keaksaraan Fungsional, kegiatan-kegiatan yang dilakukan

awal/koordinasi dengan pihak terkait Menyiapkan SK untuk Kepanitiaan

Page | 11

Pedoman Diklat Tutor Pendidikan Keaksaraan Fungsional

8. 9. a. b. c.

Pengarahan Acara Pembukaan/Penutupan MC (pembawa acara) Susunan acara Pembacaan doa Peserta Fasilitator Penyelenggara Butir-butir soal pre-test/post-test

10. Format instrumen penilaian a. b. c. d.

11. Mempersiapkan ATK (kertas, alat tulis, buku, tas, spanduk, dan obat-obatan) 12. Dokumentasi 13. Daftar hadir, pembagian kamar peserta, fasilitator dan panitia 14. Bahan belajar diklat: menyusun dan menggandakan bahan belajar diklat 15. Mengadakan rapat persiapan terakhir (re-check) PELAKSANAAN 1. Penerimaan peserta dan fasilitator 2. Menempatkan peserta dan fasilitator (sesuai daftar penempatan peserta) 3. Melaksanakan penjelasan teknis tentang proses diklat kepada peserta 4. Melaksanakan pre-test 5. Melaksanakan acara pembukaan 6. Melaksanakan proses pelatihan 7. Penyampaian kebijakan-kebijakan 8. Penyampaian materi (teori) 9. Penugasan/praktek di kelas

Page | 12

Pedoman Diklat Tutor Pendidikan Keaksaraan Fungsional

10.

Diskusi pleno hasil praktek kelas dan lapangan dan mengolah hasil evaluasi peserta

11. Melaksanakan

(termasuk pre & post-test), fasilitator dan penyelenggara 12. 13. 14. Penutupan Penyelesaian administrasi Penyusunan laporan penyelenggaraan

C. SERTIFIKAT PELATIHAN Peserta pelatihan yang telah mengikuti diklat berhak untuk mendapatkan Sertifikat Diklat yang dikeluarkan oleh Kepala Lembaga penyelenggara. D. TINDAK LANJUT Tindak lanjut dari diklat ini adalah 1. Evaluasi dampak diklat2. Laporan penyelenggaraan kegiatan diklat

3. Monitoring dan evaluasi perkembangan sasaran diklat 4. Pendampingan dari lembaga penyelenggara terkait

Page | 13

Pedoman Diklat Tutor Pendidikan Keaksaraan Fungsional

BAB 4

EVALUASI DAN PELAPORAN

A. EVALUASI Dalam penyelenggaraan diklat ini akan dilakukan evaluasi yang meliputi : 1. Evaluasi terhadap peserta Untuk mengetahui tingkat kemampuan dan keberhasilan peserta dalam menyerap materi diklat, maka akan dilakukan evaluasi terhadap peserta dalam bentuk pretest, pengamatan selama proses pembelajaran, dan post test. 2. Evaluasi terhadap fasilitator Evaluasi untuk mengetahui tingkat efektifitas fasilitator dalam memfasilitasi proses belajar mengajar, dengan didasarkan indikator sebagai berikut: a. b. c. d. Penguasaan materi Sistematika penyajian Kemampuan menyajikan materi Ketepatan waktu

Page | 14

Pedoman Diklat Tutor Pendidikan Keaksaraan Fungsional

e. g. h.

Penggunaan metode dan sarana Cara menjawab pertanyaan Pemberian motivasi

f. Sikap dan perilaku

i. Penggunaan bahasa j. Pencapaian tujuan instruksional k. m. 3. Kerapian berpakaian Penguasaan kelas l. Kerjasama antar fasilitator Evaluasi terhadap program penyelenggaraan Evaluasi terhadap program penyelenggaraan pelatihan mencakup menyangkut evaluasi fasilitas atas kejelasan tujuan, dalam struktur upaya program, proses pencapaian tujuan serta hal-hal yang yang diadakan membantu peserta dengan menggunakan format yang telah disediakan. Adapun aspek-aspek program penyelenggaraan yang dievaluasi meliputi: a. b. c. d. e. f. Struktur kegiatan Pelayanan Kesekretariatan Penginapan Ruang belajar Konsumsi Pelayanan kesehatan

B. PELAPORAN

Laporan penyelenggara kegiatan diklat disusun dengan sistematika laporan terdiri dari: Halaman Judul Kata Pengantar

Page | 15

Pedoman Diklat Tutor Pendidikan Keaksaraan Fungsional

Daftar Isi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Dasar C. Tujuan D. Ruang Lingkup BAB II PELAKSANAAN A. Waktu dan Tempat B. Sarana Prasarana C. Materi D.Metode E. Sarana dan Prasarana F. Peserta G.Narasumber/Fasilitator H.Anggaran/Dana I. Penyelenggaraan Kegiatan - Persiapan - Pelaksanaan BAB III HASIL, KENDALA DAN UPAYA PENANGGULANGAN A. Hasil yang telah dicapai B. Kendala yang dihadapi C. Upaya penanggulangan BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. B. Lampiran Kesimpulan Saran

BAB VI PENUTUP

Page | 16

Pedoman Diklat Tutor Pendidikan Keaksaraan Fungsional

BAB 5

PENUTUP

Pedoman diklat Tutor Pendidikan Keaksaraan ini disusun, untuk memberikan acuan/panduan bagi penyelenggaraan diklat keaksaraan fungsional tingkat provinsi/kab/kota. Selain itu pedoman ini, dapat dijadikan sebagai referensi bagi penyenggara, sehingga dapat melakukan koordinasi dan sinkronisasi dengan pihak terkait lainnya. Pedoman ini agar dijadikan standar penyelenggaraan diklat sehingga diklat berlangsung dengan efektif, efesien, lancar dan mencapai tujuan yang diharapkan. Hal-hal yang belum diatur dalam pedoman ini, akan ditindaklanjuti melalui surat edaran Direktur Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (Ditjen. PMPTK). Apabila ada hal-hal yang dirasa kurang jelas dalam pedoman diklat ini, agar segera berkonsultasi dengan Dit PTK-PNF.

Page | 17

Pedoman Diklat Tutor Pendidikan Keaksaraan Fungsional

Page | 18