8 gulma

Upload: octasaktianti

Post on 07-Jan-2016

237 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

hjjgjg

TRANSCRIPT

1) Cynodon dactylona) Identifikasi Nama Ilmiah: Cynodon dactylon Nama umum: Rumput grinting Nama lokal/daerah: kakawatan (Sunda), sukit grinting (Jawa).b) Klasifikasi Kingdom: Plantae Sub kingdom: Tracheobionta Super divisi: Spermatophyta Divisi: Magnoliophyta Kelas: Liliopsida Sub kelas: Commelinidae Ordo: Poales Famili: Poaceae Genus: Cynodon Species: Cynodon dactylon (L.) Pers.c) Deskripsi Akar: Akar serabut dengan permukaannya yang halus dan rimpang coklat karena tertutupi oleh tanah. Batang: Batang langsing, sedikit pipih, dengan rongga kecil Daun: Daun terdiri dari 2 baris dan lidahnya sangat pendek. Helaian daun bentuk garis, tepi kasar, berwarna hijau, berambut atau gundul, 2.5 15 kali 0.2 0.7 cm. Bunga: Bunga bulir, terdapat sekam, benang sari 3, putik 2, dan termasuk bunga lengkap. Buah: Perbanyakan: Perbanyakan diri atau perkembangbiakannya dengan stek batangnya atau bijinya. Bulir-bulirnya mudah menempel pada bulu burung dan diterbangkan kemana-mana. Habitat: Rumput Grinting tumbuh paling bagus pada suhu diatas 240C dan tahan terhadap kekeringan. Tumbuh paling baik pada tanah yang berdrainase baik tapi toleran terhadap banjir yang berkepanjangan. pH optimal yaitu diatas 5,5. Juga toleran terhadap kesuburan tanah yang rendah tetapi tidak toleran terhadap naungan. Daerah dengan musim kemarau yang tegas, di daerah cerah matahari dengan ketinggian 1 1650 m. Pengendalian:

2) Eleusine indicad) Identifikasi Nama Ilmiah: Eleusine indica Nama umum: Rumput Belulang Nama lokal/daerah: jaba (Batak Karo), suket lulangan (Jawa), jampang carulang (Sunda)e) Klasifikasi Kingdom: Plantae Sub kingdom: Tracheobionta Super divisi: Spermatophyta Divisi: Magnoliophyta Kelas: Liliopsida Sub kelas: Commelinidae Ordo: Cyperales Famili: Poaceae Genus: Eleusine Species: Eleusine indica (L.) Gaertn.f) Deskripsi Akar: Akar Rumput Belulang (Eleusine indica (L.) Gaertn.) memiliki system perakaran serabut. Akar rumput membentuk tali halus. Akar serabut yang kecil-kecil memiliki percabangan yang sangat banyak, selain itu juga memiliki bulu yang halus. Batang: Batang Rumput Belulang (Eleusine indica (L.) Gaertn.) membentuk rumpun yang kokoh dengan perakaran yang lebat. Tumbuh tegak atau ada kalanya merambat. Membentuk cabang. Sering membentuk akar pada buku terbawah. Tingginya 12-85 cm. Daun:Daun Rumput Belulang (Eleusine indica (L.) Gaertn.) memiliki helai daun panjang. Bentuk garis. Bagian pangkal tidak menyempit. Ujungnya runcing atau tegak tumpul. Pada pangkalnya selalu terdapat beberapa rambut panjang. Bunga:Bunga Rumput Belulang (Eleusine indica (L.) Gaertn.) tegak atau condong ke samping. Dengan dua sampai tujuh bulir yang tumbuh menjari (digitatus) pada ujung batang. Bulir lainnya (nol sampai tujuh) tumbuh di bawah atau tersebar atau rapat satu sama lain. Sumbu bulir lurus dan rata-rata 2,5-15 cm panjangnya. Muncul di ujung batang. Buah: Buah Rumput Belulang (Eleusine indica (L.) Gaertn.) berbentuk elips meruncing. Benang sarinya berwarna kekunung-kuningan. Mempunyai rambut-rambut papus putih menyerupai perak. Buah sangat ringan. Memiliki putik. Perbanyakan: Jenis ini diperbanyak dengan biji. Semai akan tumbuh dan siap dipindahkan setelah umur 3-4 minggu, jika tempat persemaiannya diairi teratur. Keadaan tersebut biasanya akan menghasilkan tanaman yang lebih baik jika dibandingkan dengan penanaman secara langsung dari biji, walaupun memerlukan tenaga lebih intensive.Penanaman atau penebaran benih dilakukan pada kedalaman 2.5 cm dengan jarak antar deret biasanya 25 cm, antar tanaman 10-12.5 cm. Rata-rata per ha menghasilkan biji sebesar 6-20 kg, tergantung pada metode penanamannya. Seringkali ditanam tumpangsari dengan jenis lainnya seperti sorghum, jagung, kacang-kacangan. Habitat: Jenis ini tumbuh di daerah tropik dari permukaan laut sampai ketinggian 2400 m alt (di Nepal dapat mencapai ketinggian 3150 m), lebih menyukai lokasi denagn panjang siang hari selama 12 jam. jenis ini termasuk tumbuhan C4-cycle photosynthetic pathway. Temperatur optimum rata-rata antara 18C sampai 27C. Jneie ini membutuhkan curah hujan 750 mm pada saat pertumbuhan (rata-rata curah hujan tahunan 900-1200 mm). Jenis ini tidak setoleran sorghum dan pearl millet terhadap kekeringan, tidak juga seperti padi dan jagung, tidak akan tumbuhan dengan baik pada curah hujan tinggi. Saat panen memerlukan pereode kering. Jenis ini tumbuh pada type tanah bervariasi, namun subur, lebih menyukai tanah lempung berpasir dnegan drainase baik dengan pH 6.5-8. Tidak toleran terhadap tanah tergenang. Di Asia Tenggara jenis ini tumbuh di daerah agak kering sampai agak basah. Pengendalian:

3) Elephantopus spicatusg) Identifikasi Nama Ilmiah: Elephantopus spicatus Nama umum: Nama lokal/daerah:h) Klasifikasi Kingdom: Plantae Sub kingdom: Tracheobionta Super divisi: Spermatophyta Divisi: Magnoliophyta Kelas: Magnoliopsida Sub kelas: Asteridae Ordo: Asterales Famili: Asteraceae Genus: Elephantopus Species: Elephantopus spicatusi) Deskripsi Akar: Batang: Daun: Bunga: Perbanyakan: Habitat: Pengendalian:

4) Fimbristylis miliceaj) Identifikasi Nama Ilmiah: Fimbristylis milicea Nama umum: Nama lokal/daerah:k) Klasifikasi Kingdom: Sub kingdom: Super divisi: Divisi: Kelas: Sub kelas: Ordo: Famili: Genus: Species:l) Deskripsi Akar: Batang: Daun: Bunga: Perbanyakan: Habitat: Pengendalian:

5) Panicum repensm) Identifikasi Nama Ilmiah: Panicum repens Nama umum: Nama lokal/daerah:n) Klasifikasi Kingdom: Sub kingdom: Super divisi: Divisi: Kelas: Sub kelas: Ordo: Famili: Genus: Species:o) Deskripsi Akar: akar rimpang sepanjang 12-40 cm, menjalar di bawah permukaan tanah, tebal rimpang hingga 20 mm, putih, berdaging Batang: Daun: Daun berukuran 4-30 cm x 3-9 mm berbentuk garis dengan kaki lebar dan ujung runcing Bunga: Bunga majemuk berupa malai agak jarang sepanjang 8-22 cm Perbanyakan: Habitat: Pengendalian: