78146723-press-tools

Upload: ridwan-priadi

Post on 06-Apr-2018

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/2/2019 78146723-Press-Tools

    1/32

    Presstools

    PRESS TOOL

    Pengertian Press Tool

    Press Tool adalah peralatan yang mempunyai prinsip kerja penekanan dengan melakukan

    pemotongan pembentukkan atau gabungan dari keduanya (press tool 1, hal 1). Peralatan ini

    digunakan untuk membuat produk secara massal dengan produk output yang sama dalam

    waktu yang relatif singkat.

    Klasifikasi Press Tool

    Press Tooldapat dklasifikasikan menjadi beberapa macam menurut proses pengerjaan yang

    dilakukan pada dieyaitu: simple tool, compound tooldan progressive tool.

    A.Simple Tool

    Simple Tool adalah jenis dari press tool yang paling sederhana, dimana hanya terjadi satu

    proses pengerjaan dan satu stationdalam satu alat. Pemakaian jenis simple toolini mempunyai

    keuntungan dan kerugian.

    Keuntungan simple tool:

    Dapat melakukan proses pengerjaan tertentu dalam waktu yang singkat.

    Kontruksinya relatif sederhana.

    Harga alat relatif murah.

    Kerugian simple tool:

    Hanya mampu melakukan proses-proses pengerjaan untuk produk yang sederhana sehingga

    untuk jenis pengerjaan yang rumit tidak dapat dilakukan oleh jenis press toolini.

    http://fatahulmesin.blogspot.com/2009/08/presstools.htmlhttp://fatahulmesin.blogspot.com/2009/08/presstools.htmlhttp://fatahulmesin.blogspot.com/2009/08/presstools.html
  • 8/2/2019 78146723-Press-Tools

    2/32

    Proses pengerjaan yang dapat

    dilakukan hanya satu jenis saja.

    Gambar 2.1 Simple Tool

    B.Compound Tool

    Pada press tool jenis ini, dalam satu penekanan pada satu station terdapat lebih dari satu

    pengerjaan, dimana proses pengerjaannya dilakukan secara serentak. Pemakaian jenis

    compoundtoolini juga mempunyai keuntungan dan kerugian.

    Keuntungan compoundtool

    Dapat melakukan beberapa proses pengerjaan dalam waktu yang bersamaan pada station

    yang sama.

    Kerataan dan kepresisian dapat dicapai.

    Hasil produksi yang dicapai mempunyai ukuran yang lebih teliti.

    Kerugian compoundtool:

    Konstruksi diesmenjadi lebih rumit.

    Terlalu sulit untuk mengerjakan material yang tebal.

  • 8/2/2019 78146723-Press-Tools

    3/32

    Dengan

    beberapa proses pengerjaan dalam satu stationmenyebabkan perkakas cepat rusak.

    Gambar 2.2 Compound Tool

    C. Progressive Tool

    Progressive Tool merupakan peralatan tekan yang menggabungkan sejumlah operasi

    pemotongan atau pembentukkan lembaran logam pada dua atau lebih stationkerja, selamasetiap langkah kerja membentuk suatu produk jadi.

    Keuntungan progressivetool:

    Dapat diperoleh waktu pengerjaan produksi yang relatif singkat dibandingkan simpletool.

    Pergerakkan menjadi lebih efektif.

    Dapat melakukan pemotongan bentuk yang rumit pada langkah yang berbeda.

    Kerugian progressivetool:

    Ukuran alat lebih besar bila dibandingkan simpletooldan compoundtool.

  • 8/2/2019 78146723-Press-Tools

    4/32

    Biaya perawatan

    besar.

    Harga relatif lebih mahal karena bentuknya rumit.

    Gambar 2.3 Progressive Tool

    Jenis - jenis Pengerjaan Pada PressTool

    Berdasarkan proses pengerjaannya, presstooldibedakan menjadi dua kelompok besar, yaitu:

    1. CuttingTool

    Yaitu suatu proses pengerjaan yang dilakukan dengan cara menghilangkan sebagian material

    atau pemotongan menjadi bentuk yang sesuai dengan keinginan. Adapun proses yang

    tergolong dalam cuttingtoolini adalah sebagai berikut:

    a. Pierching

    Pierching adalah proses pemotongan material oleh punch dengan prinsip kerjanya sama

    dengan proses blanking, namun seluruh sisi potong punchmelakukan proses pemotongan.

    Pada alat ini proses pierchingadalah punchuntuk membuat lubang.

  • 8/2/2019 78146723-Press-Tools

    5/32

    Gambar 2.4 Proses Pierching

    b. Blanking

    Merupakan proses pengerjaan

    material dengan tujuan mengambil hasil produksi yang sesuai dengan punch yangdigunakan untuk menembus atau dengan sistem langkah penekanan. Pada umumnya

    proses ini dilakukan untuk membuat benda kerja dengan cepat dan berjumlah banyak

    dengan biaya murah.

    Gambar 2.5 Proses Blanking

    c. Notching

    Notchingadalah proses pemotongan oleh punch, dengan minimal dua sisi yang terpotong,

    namun tidak seluruh sisi punch melakukan pemotongan. Tujuan dalam pemotongan ini

    adalah untuk menghilangkan sebagian material pada tempat-tempat tertentu yang

    diinginkan.

  • 8/2/2019 78146723-Press-Tools

    6/32

    Gambar 2.6 Proses Notching

    d. Parting

    Parting

    adalah proses pemotongan untuk memisahkan blankmelalui satu garis potong atau dua

    garis potong antara komponen yang satu dengan komponen yang lain. Biasanya proses

    ini digunakan pada pengerjaan bentuk-bentuk blankyang tidak rumit atau bentuk material

    yang sederhana.

    Gambar 2.7 Proses Parting

    e. Shaving

    Shaving merupakan proses pemotongan material dengan sistem mencukur, dengan

    maksud untuk menghaluskan permukaan hasil proses Blanking atau Pierching guna

    mendapatkan ukuran teliti dari hasil pemotongan yang dilakukan terlebih dahulu.

  • 8/2/2019 78146723-Press-Tools

    7/32

    Gambar 2.8 Proses Shaving

    f. Trimming

    Trimming adalah merupakan proses pemotongaan material sisa, guna mendapatkan

    Fininshing ini digunakan untuk memotong sisa penarikan dalam maupun benda hasil

    penuangan.

    Gambar 2.9

    Proses Trimming

    g. Cropping

    Cropping adalah merupakan proses pemotongan material atau benda kerja tanpa

    meninggalkan sisa. Proses yang terjadi pada Cropping ini sama dengan proses yang

  • 8/2/2019 78146723-Press-Tools

    8/32

    terjadi pada Blanking, akan tetapi dalam Croppingtidak ada bagian yang tertinggal. Benda

    kerja akan terpotong dan cenderung sudah mempunyai ukuran lebar yang sama dengan

    ukuran yang diminta serta mempunyai panjang material sesuai dengan jumlah komponen

    yang diminta. Proses Cropping ini digunakan untuk membuat komponen Blanking

    berbentuk sederhana, tidak rumit dan teratur.

    Gambar 2.10 Proses Cropping

    h. Lanzing

    Lanzingadalah merupakan proses pengerjaan gabungan antara penekukan (bending) dan

    pemotongan (cutting). Hasil proses ini berupa suatu tonjolan. Sedangkan Punch yang

    digunakan sedemikian rupa, sehingga Punchdapat memotong pelat pada dua sisi sampai

    tiga sisi serta pembengkokannya pada sisi Punchyang keempat. (Press Tool1).

    Gambar 2.11 Proses Lanzing

    2. FormingTool

  • 8/2/2019 78146723-Press-Tools

    9/32

    Yaitu proses pengerjaan material yang dilakukan tanpa pengurangan atau penghilangan, akan

    tetapi hanya mengubah bentuk geometris benda kerja. Yang tergolong dalam forming tool

    adalah bending, flanging, deepdrawing, curlingdan embossing.

    a. Bending

    Proses bending merupakan

    proses pembengkokkan material sesuai dengan yang dikehendaki. Proses pembendingan

    dapat dilakukan pada proses dingin ataupun pada proses panas. Perubahan yang terjadi

    pada proses ini hanya bentuknya saja namun volume material yang dibendingkan akan

    tetap.(Press Tool 1)

    Gambar 2.12 Proses Bending

    b. Flanging

    Flangingadalah proses yang menyerupai proses bendinghanya perbedaanya terletak pada

    garis bengkok yaitu bukan merupakan garis lurus namun merupakan radius. Untuk lebih

    jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut:

  • 8/2/2019 78146723-Press-Tools

    10/32

    Gambar 2.13Proses Flanging

    c. DeepDrawing

    Deep Drawing merupakan proses penekanan

    benda yang diinginkan dengan kedalaman cetakan sampai batas deformasi plastis.

    Tujuannya adalah untuk memperoleh bentuk tertentu dan biasanya tebal material akan

    berubah setelah proses ini. (Press Tool 1). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar

    berikut:

    Gambar 2.14 Proses Deep Drawing

    d. Curling

  • 8/2/2019 78146723-Press-Tools

    11/32

    Merupakan pembentukkan profil yang dilakukan

    pada salah satu ujung material.

    Gambar 2.15 Curling

    e. Embossing

    Embossingmerupakan proses pembentukkan contour material pada salah satu sisi materialtersebut.

    Gambar 2.16 Embossing

    3. Prinsip Kerja Alat

    Press Tool atau Perkakas Tekan atau suatu alat yang digunakan untuk memotong

    logam dengan cara penekanan. Secara operasional Press Tool ini dapat bekerja sebagai alat

    potong atau pun sebagai alat pembentuk plat atau lembaran yang dikehendaki. Press Tool

    berfungsi memproduksi ratusan atau bahkan ribuan dari komponen yang sama dalam waktu

    yang relatif singkat.

    Terkadang di dalam suatu Press Tool terjadi proses pengerjaan secara bersamaan

    antara proses pemotongan dan proses pembentukan sekaligus. Dan proses pengerjaan secara

    bersamaan inilah yang akan penulis rancang.

  • 8/2/2019 78146723-Press-Tools

    12/32

    Adapun prinsip kerja rancangan adalah sebagai berikut :

    1.Pelat lembaran dimasukkan pada mesin Progressive Tool.

    2. Progressive Tool akan bergerak turun dengan ditekan secara manual yang kemudian

    akan membuat Punch bergerak turun dan mampu memberikan tekan atau reaksi

    terhadap pelat.

    3. Progressive Tool terus bergerak turun dan tetap ditekan secara manual sehingga

    membuat Punchdapat melubangi lembaran pelat dengan ukuran yang telah ditentukan.

    Kemudian Punch berikutnya langsung membentuk lembaran tersebut menjadi produk

    yang direncanakan.

    4.Setelah proses selesai Punchakan bergerak naik kembali ke posisi semula dan secara

    bersamaan pelontar akan melontarkan lembaran pelat yang telah berbentuk produk jadi.

    Bagian-Bagian Dari PressTool

    Presstoolmerupakan satu kesatuan dari beberapa komponen. Komponen - komponen tersebut

    antara lain:

    a. Tangkai Pemegang (Shank)

    Tangkai pemegang merupakan suatu komponen alat bantu produksi yang berfungsi sebagai

    penghubung alat mesin penekan dengan pelat atas (tool design 2, hal 16 ). Shankbiasanya

    terletak pada titik berat yang dihitung berdasarkan penyebaran gaya-gaya potong dan gaya-

    gaya pembentukkan dengan tujuan untuk menghindari tekanan yang tidak merata pada

    pelat atas.

  • 8/2/2019 78146723-Press-Tools

    13/32

    Gambar 2.17 Shank

    b. Pelat Atas (TopPlate)

    Merupakan tempat dudukan dari shankdan guidebush(sarung pengarah).

    Gambar 2.18 Pelat Atas

    c. Pelat Bawah (Bottom Plate)

    Pelat bawah merupakan dudukan dari diesdan tiang pengarah sehingga mampu menahan

    gaya bending akibat dari reaksi yang di timbulkan oleh punch.

    Gambar 2.19 Pelat Bawah

    d. Pelat Penetrasi

    Pelat penetrasi berfungsi untuk menahan tekanan balik saat operasi berlangsung serta

    untuk menghindari cacat pada pelat atas, oleh karena itu pelat ini harus lebih lunak dari

    pelat atas.

  • 8/2/2019 78146723-Press-Tools

    14/32

    Gambar 2.20 Pelat Penetrasi

    e. Pelat Pemegang Punch

    (PunchHolderPlate)

    Pelat pemegang punch berfungsi untuk memegang punch agar posisi punch kokoh dan

    mantap pada tempatnya.

    Gambar 2.21 Punch Holder

  • 8/2/2019 78146723-Press-Tools

    15/32

    f. Punch

    Punch berfungsi untuk memotong dan

    membentuk material menjadi produk jadi. Bentuk dari benda jadi tergantung dari bentuk

    punch yang dibuat. Bentuk punch dan dies haruslah sama. Punch haruslah dibuat dari

    bahan yang mampu menahan gaya yang besar sehingga tidak mudah patah dan rusak.

    Pada perencanaan alat bantu produksi ini untuk punch dipilih bahan Amutits yang

    dikeraskan pada suhu 780 820 0 C lalu di Temperingpada suhu 2000 C agar diperoleh

    sifat yang keras tetapi masih memiliki kekenyalan.

    Gambar 2.22 Punch

    g. Tiang Pengarah (Guide Pillar)

    Tiang pengarah berfungsi mengarahkan unit atas, sehingga punchberada tepat pada dies

    ketika dilakukan penekanan.

    Gambar 2.23 Pillar

  • 8/2/2019 78146723-Press-Tools

    16/32

    h. Dies

    Terikat pada pelat bawah dan berfungsi sebagai pemotong dan sekaligus sebagai

    pembentuk.

    Gambar 2.24 Dies

    i. PelatStripper

    Pelat stripper adalah

    bagian yang bergerak bebas naik turun beserta pegas yang terpasang pada baut

    pemegangnya. Pelat ini berfungsi sebagai pelat penjepit material pada saat prosesberlangsung, sehingga dapat menghindari terjadinya cacat pembentukkan permukaan

    benda kerja seperti kerut dan lipatan, juga sebagai pengarah punch.

    Gambar 2.25 Pelat Stripper

    j. Pegas Stripper

  • 8/2/2019 78146723-Press-Tools

    17/32

    Pegas stripperberfungsiuntuk menjaga kedudukan striper, mengembalikan posisi punchke

    posisi awal, dan memberikan gaya tekan pada strip agar dapat mantap (tidak bergeser)

    pada saat dikenai gaya potong dan gaya pembentukan.

    Gambar 2.26 Pegas Stripper

    k. Baut Pengikat

    Baut pengikat berfungsi untuk mengikat dies kepelat bawah dan pelat pemegang punch

    kepelat atas. Baut pengikat dipilih standardbaut pengikatdan ketebalan dies.

    Gambar 2.27 Baut Pengikat

    Tabel 2.1 Standar Baut Pengikat

    UkuranBaut

    Jarak minimum Jarakmaksimum

    Tebal Dies

    M5 15 50 10 18

    M6 25 70 15 25M8 40 90 22 32

    M10 60 115 27 38M12 80 150 > 38

    l. Pin Penepat

  • 8/2/2019 78146723-Press-Tools

    18/32

    Pin penepat berfungsi untuk menepatkan dies pada pelat bawah dan pelat pemegang

    punch(Punch holder) ke pelat atas, sehingga posisi dies kepelat bawah dan posisi pelat

    pemegang punchkepelat atas dapat tearah dan kokoh.

    Gambar 2.28 Pin Penepat

    Tabel 2.2 Standar Pin Penepat

    Tebal Dies Minimum Baut Minimum Pena

    19 M8 6

    24 M8 8

    29 M10 10

    34 M10 10

    41 M12 12

    48 M16 16

    m. Sarung Pengarah (Bush)

    Sarung pengarah berfungsi untuk mengarahkan tiang pengarah dan mencegah cacat

    pada pelat atas. Pada perencanaan alat bantu produksi ini untuk sarung pengarah dipilih

    bahan kuningan.

  • 8/2/2019 78146723-Press-Tools

    19/32

  • 8/2/2019 78146723-Press-Tools

    20/32

    0,8 merupakan konversi dari tegangan tarik ke tegangan geser untuk bahan yang

    mempunyai tegangan tarik kurang dari 900 N/mm2 .

    b. Gaya Notching

    Gaya notchingini dapat dicari dengan menggunakan rumus:

    Ft = 0,8 U t t (N)

    c. Gaya Blanking

    Untuk menentukan gaya blankingini dapat diketahui dengan menggunakan rumus :

    Ft = 0,8 U t t (N)

    d. Gaya Forming(Deep Drawing)

    Gaya pembentukan yang terjadi dapat dicari dengan menggunakan rumus :

    F = d t Rm ( - K)

    Dimana :

    F = Gaya pembentukan (N/mm2)

    d = Diameter pembentukan benda kerja (mm)

    Rm = Tegangan Tarik (N/mm2)

    D = Diameter bentangan benda kerja sebelum dibentuk (mm)

    S = Tebal Pelat (mm)

    K = Konstanta (0,6 0,7)

    e. Gaya pegas Stripper

  • 8/2/2019 78146723-Press-Tools

    21/32

    Pada perencanaan ini posisi stripper terletak pada unit bawah dan tebal spesimen yang

    akan dibentuk adalah 1,2 mm, maka langkah untuk menentukan gaya pegas stripperadalah

    sebagai berikut:

    Fps = 520% x F Total

    Dimana:

    Fps = Gaya pegas stipper(N)

    F = Gaya Total (N)

    f. Perhitungan gaya pegas pelontar

    Untuk mencari gaya pegas pelontar ini dihitung terlebih dahulu volume pena pelontar

    dengan rumus:

    V =

    Dimana:

    V = Volume pena pelontar (mm3

    )

    D = Diameter pena pelontar (mm)

    T = Tinggi pena pelontar (mm)

    Kemudian dicari jumlah massa totalnya dengan rumus :

    M = Vt .

    Dimana :

    = massa jenis bahan (kg/m3)

    Baru didapat gaya pegas pelontar, yaitu :

  • 8/2/2019 78146723-Press-Tools

    22/32

    F = m . g

    Dimana :

    F = Gaya pegas (N)

    m = Massa bahan (kg)

    g = Gravitasi bumi (9,81 m/s2)

    g.Rumus mencari panjang Punchmaksimum

    Dalam mencari panjang Punch maksimum dipakai punch yang memiliki diameter

    terkecil/yang paling kritis.

    Dimana:

    Lmaks = Panjang Punchmaksimum (mm)

    E = Modulus Elastisitas(N/mm2)

    I = Momen Inersiabahan (mm4)

    Rm = Tegangan tarik bahan (N/mm2)

    S = Tebal material (mm)

    r = Jari-jari Punchterkecil (mm)

    Fb= gaya maksimum (N)

    h. Rumus mencari tebal Die

    Rumus Empiris mencari tebal pelat untuk mencari tebal Dieberdasarkan gaya total yang di

    butuhkan untuk perencanaan press tool adalah :

  • 8/2/2019 78146723-Press-Tools

    23/32

    Dimana :

    H = Tebal Die(mm)

    g = Gravitasi bumi (9,81 m/det2)

    F = Gaya total (N)

    i. Menghitung Clearance Punchdan Die

    Setiap operasi pemotongan yang dilakukan Punch dan Die selalu ada nilai kelonggaranyang diambil.

    Untuk tebal pelat (s) 3 mm

    Us = C.S.

    Dimana :

    Us = Kelonggaran tiap sisi (mm)

    Dp = Diameter Punch(mm)

    Dd = Diameter lubang Die(mm)

    C = Faktor kerja (0,005 0,025)

    S = Tebal pelat (mm)

    t = Tegangan geser bahan (N/mm2)

    j.Perhitungan Gaya Buckling

  • 8/2/2019 78146723-Press-Tools

    24/32

    Batang punch yang ramping cendrunguntuk melengkung dan akibatnya akan timbul

    momen. Gejala seperti ini disebut buckling. Besar gaya bucklimg menurut rumus euler

    sebagai berikut :

    Fb = E I min ( Budiarto. 2001,hal 81 )

    S

    Dimana :

    Fb = Gaya Buckling ( N )

    E = Modulus Elastisitas ( N/mm )

    Imn = Momen Inersia ( mm )

    S = Panjang Punch ( mm )

    Gaya bucklimg dapat juga dicari berdasarkan kerampingannya, yaitu :

    0 Digunakan untuk rumus euler

    < o Digunakan untuk rumus tetmejer

    = S/i

    i =

    Dimana :

    S = Panjang Batang (mm )

    A = Luas penampang ( mm )

    i = jari- jari girasi

    = kerampingan

  • 8/2/2019 78146723-Press-Tools

    25/32

    I = Momen Inersia

    Apabila menggunakan rumus tetmejermaka rumusnya adalah sebagai berikut:

    Tabel 2.2 Harga Elastisitas pada Rumus Tetmejer

    Bahan E( N /mm) 0 Rumus tetmejer

    ST 37 210.000 105 B = 310 1,14

    ST 50 dan ST 60 210.000 89 B = 335 0,6

    Besi tuang 100.000 80 B = 776 - 12 + 0,053

    k. Rumus titik berat gaya

    Dimana :

    X = Titik berat terhadap sumbu x

    Y = Titik berat terhadap sumbu y

    xi = Titik berat ke-i terhadap sumbu x

    yi = Titik berat ke-i terhadap sumbu y

    F = Gaya proses pada satu bidang (N)

    l. Perhitungan pelat atas

    Pada pelat atas akan terjadi tegangan bengkok yang diakibatkan gaya-gaya reaksi dari

    Punch. Besarnya tegangan yang terjadi adalah:

    h =

  • 8/2/2019 78146723-Press-Tools

    26/32

    =

    Dimana:

    h = Tebal pelat (mm)

    MB maks = Momen bengkok maksimum

    b = Panjang pelat atas yang direncanakan (mm)

    = Tegangan tarik izin (N/ mm2)

    v = Faktor keamanan

    m. Perhitungan pelat bawah

    Untuk merencanakan pelat bawah sama dengan perencanaan pelat atas, yaitu dengan

    memperhitungkan momen yang terjadi pada pelat bawah.

    n. Perhitungan kedalaman sisi potong

    H = 3 x s (bila s

    Dimana:

    H = Kedalaman kelonggaran (mm)

    S = Tebal pelat (mm)

    o.Perhitungan Diameter pillar

    Pada perencanaan ini diameter pillardihitung agar tidak terjadi bengkok, karena pelat atas

    dan pelat bawah kemungkinan presisi sehingga akan terjadi kelengkungan sewaktu

    pengerjaan berlansung, diameter pillardapat dihitung dengan mengunakan rumus yaitu :

    D = .....................................(Kurmi, R.S. 1982, hal 337)

  • 8/2/2019 78146723-Press-Tools

    27/32

    dimana :

    Fgp = Ft / n

    Ft = Gaya total (N)

    n = Jumlah pillar

    Gambar 2.30 Contoh barang yang dibuat dengan Press Tool

  • 8/2/2019 78146723-Press-Tools

    28/32

    Gambar 2.31. Gambar Mesin Press Tool

  • 8/2/2019 78146723-Press-Tools

    29/32

    Gambar 2.32 Press Tool

    Gambar 2.33. Contoh Alat Bantu Produksi (Progressive Tools)

    http://www.shristidesign.com/products2.htm
  • 8/2/2019 78146723-Press-Tools

    30/32

    Gambar 2.34. Contoh Benda Hasil Dari Press Tools

    Gambar 2.35. Contoh Simple Tools

    http://www.shristidesign.com/products2.htmhttp://www.shristidesign.com/products2.htm
  • 8/2/2019 78146723-Press-Tools

    31/32

    Gambar 2.36. Contoh Press Tools Deep Drawing

    Gambar 2.37. Contoh Press Tools Deep Drawing

  • 8/2/2019 78146723-Press-Tools

    32/32

    Gambar 2.38. Cetakan Plastik

    Gambar 2.39. Alat cetak Deep Drawing