78 media bina ilmiah issn no. 1978-3787 rida-me… · pendidikan prasekolah yang menyediakan...

6
78 Media Bina Ilmiah ISSN No. 1978-3787 _____________________________________ Volume 6, No. 3, Mei 2012 http://www.lpsdimataram.com STRATEGI PENGEMBANGAN KETRAMPILAN SISWA TK PGRI 17 SELEBUNG KERUAK 201 1 / 2 0 1 2 Oleh I Nyoman Rida Dosen dpk Kopertis VIII pada STKIP HAMZANWADI Selong Abstrak: Tujuan pendidikan Taman Kanak-kanak adalah untuk membantu meletakkan dasar kearah perkembangan sikap pengetahuan, keterampilan dan daya cipta yang diperlukan oleh anak didik dalarn menyesuaikan diri di lingkungannya dan untuk pertumbuhan serta perkembangan selanjutnya.Kemampuan dasar yang berkaitan dengan keierampilan khusus untuk anak TK antara lain adalah (1) Mencontoh bentuk silang, lingkaran, bujur sangkar, dan segitiga secara bertahap, (2) Menjiplak angka, (3) Mencontoh angka, (4) Menulis angka. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Strategi pengembangan Ketrampilan siswa TK. Melalui tindakan kelas (eksperimen di kelas) siklus bertahap, yakni pra siklus, siklus I,Siklus II; peneliti berkolaborasi partisifatif dengan guru kelas. Data ketrampilan anak TK pada kelompok B dikumpulkan dengan observasi berstruktur. Data kualitatif deskriptif dianalisis dengan statistik sederhana. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa, pada pra siklus sekor reratanya 21,6 rerata ini secara kolektif, termasuk katagori cukup, dimana terdapat 4 orang anak (40%) “kurang”; dan 6 orang (60%) “cukup” kemudian dilajutkan siklus I, secara kolektif reratanya 27,8 pada katagori “cukup”, secara individu 6 orang (60%) katagori “baik”; Pada Siklus II,secara kolektif reratanya 32,8 pada katagori “baik”, ada peningkatan yaitu” 9 orang (90%) berada pada katagori “baik”; 1 orang (10%) katagori “cukup”, Dengan demikian hipotesis tindakan dapat diterima, artinya, Strategi Pengembangan pembelajaran sangat efektif dalam meningkatkan ketrampilan anak TK pada kelompok B. Sehubungan dengan itu, hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dibidang kependidikan, serta bermanfaat bagi pengelolaan pada satuan pendidiikan Taman Kanak-Kanak. Kata Kunci : Strategi Pengembangan; Ketrampilan Siswa TK. PENDAHULUAN Tujuan Pendidikan Nasional menurut Undang-Undang Nomor : 20 Tahun 2003 adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mencapai tujuan pendidikan nasional diatas, maka masingmasing satuan pendidikan pada jenjang pendidikan tertentu akan merumuskan tujuan pendidikan sesuai dengan tuntutan kebutuhan dan perkembangan anak Khusus untuk pendidikan anak usia dirii, yang telah diatur melalui Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1990, Bab I, pasal 1 diriyatakan bahwa Taman Kanak-kanak adalah salah satu bentuk pendidikan prasekolah yang menyediakan program pendidikan bagi anak usia dirii 4-6 tahun. Selanjutnya menurut Kepmen Dikbud RI No. 0486/U/1992, Bab II, pasal 3 ayat 1, tujuan pendidikan Taman Kanak-kanak adalah untuk membantu meletakkan dasar kearah perkembangan sikap pengetahuan, keterampilan dan daya cipta yang diperlukan oleh anak didik dalarn menyesuaikan diri di lingkungannya dan untuk pertumbuhan serta perkembangan selanjutnya. (Depdikbud, Dirjen Dikti, 1993, hal. 143). Selanjutnya kemampuan dasar yang berkaitan dengan keierampilan khusus untuk anak TK antara lain adalah (1) Mencontoh bentuk silang, lingkaran, bujur sangkar, dan segitiga secara bertahap, (2) Menjiplak angka, (3) Mencontoh angka, (4) Menulis angka dan .. (Depdikbud, 1997, hal. 27-36) Mengingat bahwa anak-anak di TK belum mampu berpikir abstrak, maka penampilan guru, sikap dan perilakunya, keyakinannya, akhlaknya, dan pembicaraannya hendaknya menjadi teladan bagi anak didik karena keteladanan tersebut akan diserap pula oleh anak yang mulai mengembangkan pribadiriya lewat pengalarnannya Oleh karena itu peranan Guru Taman Kanak- kanak dalam memperlakukan dan melatih anak didik untuk berkembang sesuai dengan tugas- tugas perkembangan anak menjadi sangat penting. Untuk itulah guru dituntut

Upload: truongminh

Post on 06-Feb-2018

218 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: 78 Media Bina Ilmiah ISSN No. 1978-3787 rida-me… · pendidikan prasekolah yang menyediakan program pendidikan bagi anak usia dirii 4-6 tahun. Selanjutnya menurut Kepmen Dikbud RI

78 Media Bina Ilmiah ISSN No. 1978-3787

_____________________________________ Volume 6, No. 3, Mei 2012 http://www.lpsdimataram.com

STRATEGI PENGEMBANGAN KETRAMPILAN SISWA TK PGRI 17 SELEBUNG KERUAK 2011 /2012

Oleh

I Nyoman Rida

Dosen dpk Kopertis VIII pada STKIP HAMZANWADI Selong Abstrak: Tujuan pendidikan Taman Kanak-kanak adalah untuk membantu meletakkan dasar kearah perkembangan sikap pengetahuan, keterampilan dan daya cipta yang diperlukan oleh anak didik dalarn menyesuaikan diri di lingkungannya dan untuk pertumbuhan serta perkembangan selanjutnya.Kemampuan dasar yang berkaitan dengan keierampilan khusus untuk anak TK antara lain adalah (1) Mencontoh bentuk silang, lingkaran, bujur sangkar, dan segitiga secara bertahap, (2) Menjiplak angka, (3) Mencontoh angka, (4) Menulis angka. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Strategi pengembangan Ketrampilan siswa TK. Melalui tindakan kelas (eksperimen di kelas) siklus bertahap, yakni pra siklus, siklus I,Siklus II; peneliti berkolaborasi partisifatif dengan guru kelas. Data ketrampilan anak TK pada kelompok B dikumpulkan dengan observasi berstruktur. Data kualitatif deskriptif dianalisis dengan statistik sederhana. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa, pada pra siklus sekor reratanya 21,6 rerata ini secara kolektif, termasuk katagori cukup, dimana terdapat 4 orang anak (40%) “kurang”; dan 6 orang (60%) “cukup” kemudian dilajutkan siklus I, secara kolektif reratanya 27,8 pada katagori “cukup”, secara individu 6 orang (60%) katagori “baik”; Pada Siklus II,secara kolektif reratanya 32,8 pada katagori “baik”, ada peningkatan yaitu” 9 orang (90%) berada pada katagori “baik”; 1 orang (10%) katagori “cukup”, Dengan demikian hipotesis tindakan dapat diterima, artinya, Strategi Pengembangan pembelajaran sangat efektif dalam meningkatkan ketrampilan anak TK pada kelompok B. Sehubungan dengan itu, hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dibidang kependidikan, serta bermanfaat bagi pengelolaan pada satuan pendidiikan Taman Kanak-Kanak. Kata Kunci : Strategi Pengembangan; Ketrampilan Siswa TK. PENDAHULUAN

Tujuan Pendidikan Nasional menurut Undang-Undang Nomor : 20 Tahun 2003 adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Untuk mencapai tujuan pendidikan nasional diatas, maka masingmasing satuan pendidikan pada jenjang pendidikan tertentu akan merumuskan tujuan pendidikan sesuai dengan tuntutan kebutuhan dan perkembangan anak Khusus untuk pendidikan anak usia dirii, yang telah diatur melalui Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1990, Bab I, pasal 1 diriyatakan bahwa Taman Kanak-kanak adalah salah satu bentuk pendidikan prasekolah yang menyediakan program pendidikan bagi anak usia dirii 4-6 tahun.

Selanjutnya menurut Kepmen Dikbud RI No. 0486/U/1992, Bab II, pasal 3 ayat 1, tujuan pendidikan Taman Kanak-kanak adalah untuk membantu meletakkan dasar kearah perkembangan sikap pengetahuan, keterampilan

dan daya cipta yang diperlukan oleh anak didik dalarn menyesuaikan diri di lingkungannya dan untuk pertumbuhan serta perkembangan selanjutnya. (Depdikbud, Dirjen Dikti, 1993, hal. 143). Selanjutnya kemampuan dasar yang berkaitan dengan keierampilan khusus untuk anak TK antara lain adalah (1) Mencontoh bentuk silang, lingkaran, bujur sangkar, dan segitiga secara bertahap, (2) Menjiplak angka, (3) Mencontoh angka, (4) Menulis angka dan .. (Depdikbud, 1997, hal. 27-36)

Mengingat bahwa anak-anak di TK belum mampu berpikir abstrak, maka penampilan guru, sikap dan perilakunya, keyakinannya, akhlaknya, dan pembicaraannya hendaknya menjadi teladan bagi anak didik karena keteladanan tersebut akan diserap pula oleh anak yang mulai mengembangkan pribadiriya lewat pengalarnannya Oleh karena itu peranan Guru Taman Kanak-kanak dalam memperlakukan dan melatih anak didik untuk berkembang sesuai dengan tugas-tugas perkembangan anak menjadi sangat penting. Untuk itulah guru dituntut

Page 2: 78 Media Bina Ilmiah ISSN No. 1978-3787 rida-me… · pendidikan prasekolah yang menyediakan program pendidikan bagi anak usia dirii 4-6 tahun. Selanjutnya menurut Kepmen Dikbud RI

ISSN No. 1978-3787 Media Bina Ilmiah 79 …………………………………………………………………………………………………………

_____________________________________ http://www.lpsdimataram.com Volume 6, No. 3, Mei 2012

mengembangkan dan menggunakan strategi pembelajaran yang semakin mantap.

Berdasarkan hasil pengamatan peneliti, kegiatan pembelajaran di Taman Kanak-Kanak PGRI 17 Selebung Kecamatan KeruakKabupaten Lombok Timur telah berjalan sebagaimana mestinya.Berbagai strategi telah diupayakan oleh guru-guru TK untuk mengembangkan kernampuan dasar anak. Semua materi yang tertuang dalam Program

Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak sudah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang ada.Sarana belajar dalam bentuk gambar, alat permainan edukatif (APE) dan alat bermain lainnya sudah cukup memadai untuk digunakan sebagai media untuk merangsang perkembangan anak.Namun ternyata tidak semua anak dapat mencapai kompetensi sesuai dengan tingkat perkembangannya.Masih ada anak yang tidak dapat mengembangkan keterampilan yang diharapkan diantaranya mencontoh bentuk silang, lingkaran, bujur sangkar, segitiga secara bertahap, menjiplak angka, menulis angka dan mencontoh angka 1 - 10. Atas dasar keadaan tersebutpeneliti bermaksud mengangkat masalah ini dengan mencari pemecahannya secara obyektif melalui penelitian tindakan kelas KAJIAN PUSTAKA

Berlakunya KTSP sejak tahun 2006 seterentak di Indonesia pada setiap satuan pendidikan mengharuskan para guru untuk menysun perangkat (RPP) pada satuan pendidikan Taman Kanak-Kanak RPP disebut KHS. Penerapan berbagai model pembelajaran sebagai strategi pembelajaran yang inovatif dapat dituangkan dalam (RPP atau KHS) sebelum mereka melakukan aktivitas pembelajaran di kelas atau di laboratorium/di lapangan. Kemampuan profesional guru dalam menyusun perangkat pembelajaran meliputi substansi : analisis program semester, menyusun program semester dan kegiatan , program tahunan, menysun jadwal, menyusun silabus berdasarkan kompetensi dasar dan standar kompetensi, (KD,SK), menyiapkan alat ukur (tes dan non tes), analisis hasil belajar sesuai KKM, membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP ATAU KHS).

a. Strategi Guru Dalam Pengembangan Keterampilan Siswa Bahwa strategi adalah suatu teknik atau

metode yang ditempuh oleh guru dan murid dalam proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan. Menurut Syaiful Bahri Djamarah dalam Buku Strategi Belajar Mengajar menyatakan bahwa”Ada empat strategi dasar dalam pembelajaran yang meliputi (1)

menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku, (2) menentukan pilihan berkenaan dengan pendekatan terhadap masalah belajar mengajar, (3) memilih prosedur, metode dan teknik belajar mengajar dan (4) menerapkan norma dan kriteria keberhasilan kegiatan belajar mengajar (Syamsul Bahri Djamarah, 2003, hal 9).Lebih lanjut Rumawa (1991) menyatakan bahwa : “Ada empat aspek strategi guru dalam pembelajaran yaitu (1) Strategi untuk menunjukkan relevansi belajar, (2) Strategi untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa, (3) Strategi untuk meningkatkan kepuasan belajar, (4) Strategi untuk merangsang minat dan perhatian siswa (dalam IDP Partha, Rida 2005, hal. 29). Ke-empat strategi itu, diharapkan terbentuknya empat pilar pendidikan bagi anak TK. Dantes, (2011:3) menguraikan bahwa, “ada empat pilar pendidikan abad ke-21 yang perlu diterapkan konsep dalam pendidikan nasional, yaitu: (1) belajar untuk mengetahui (learning to know), (2) belajar untuk melakukan sesuatu/ bekerja terampil (learning to do), (3) belajar untuk menjadi seseorang/pribadi (learning to be), dan (4) belajar untuk menjalani kehidupan bersama (learning to live together)”. Tinggi rendahnya prestasi belajar siswa,khususnya bidang IPS, akan dapat dilihat dari kemampuan mengimpelementasikan proses belajar menuju ke-empat pilar pendidikan, dan sekaligus tercapainya tingkatb perkembangan pada anak TK.

Merujuk pada pendapat para ahli diatas, penulis mengambil pendapat Dewa Partha, Rida (`2005) . sebagai aspek-aspek strategi dalam pembelajaran dalam rangka meningkatkan keterampilan siswa mencontoh angka 1-10. Untuk lebih jelasnya aspek-aspek strategi pembelajaran tersebut diatas akan diuraikan secara rinci sebagai berikut:

1. Strategi Untuk Menunjukkan Relevansi Belajar Relevansi mempunyai arti hubungan materi

pembelajaran dengankebutuhan dan kondisi peserta didik. Motivasi siswa akan terpelihara apabila mereka menganggap apa yang dipelajari memenuhi kebutuhan pribadi (basik needs) Ada beberapa strategi yang dapat dilakukan oleh guru untuk menunjukkan keterkaitan materi pelajaran dengan kebutuhan pribadi siswa Rumawa (1991) rnengemukakan bahwa :”Strategi untuk menunjukkan/mewujudkan relevansi pembelajaran antara lain (a) menjelaskan tujuan intruksional, (b) jelaskan manfaat pengetahuan atau keterampilan yang akan dipelajari, dan bagaimana hal tersebut dapat diharapkan dalam pekerjaan nanti, dan bagaimana materi tersebut mer bantu mereka untuk melaksanakan tugas, (c) berikan contoh latihan atau tes yang langsung berhubungan

Page 3: 78 Media Bina Ilmiah ISSN No. 1978-3787 rida-me… · pendidikan prasekolah yang menyediakan program pendidikan bagi anak usia dirii 4-6 tahun. Selanjutnya menurut Kepmen Dikbud RI

80 Media Bina Ilmiah ISSN No. 1978-3787

_____________________________________ Volume 6, No. 3, Mei 2012 http://www.lpsdimataram.com

dengan kondisi siswa atau profesi tertentu” (dalam DP Partha, Rida, 2005, hal. 31).

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa apabila seorang guru dalam proses belajar mengajar kelas dapat menampilkan/mengkaitkan semua bahan pelajaran atau materi pelajaran yang telah disampaikan kepada peserta didik sesuai dengan kebutuhan pribadi peserta didik, maka tujuan belajar siswa/peserta didik berhasil. Sebaliknya, apabila strategi yang digunakan tiaak relevan dengan pelajaran maka daya tarik peserta didik dalam belajar tidak ada bahkan dapat menimbulkan kejenuhan dalam belajar.Dengan demikian, semua ciri-ciri strategi guru diatas dapat digunakan sebagai indikator penerapan kiat guru dalam PBM.

2. Strategi Untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri Merasa diri kompeten merupakan potensi

untuk dapat berinteraksi secara positif dengan lingkungannya Bandura (1977) mengembangkan lebih lanjut konsep tersebut dengan rnengajarkan konsep “Self-Efficacy”.Konsep tersebut berhubungan dengan keyakinan pribadi bahwa memiliki Kemampuan untuk melakukan suatu tugas yang menjadi syarat keberhasilannya. Prinsip yang berlaku dalam hal ini adalah bahwa motivasi diri akanmeningkat sejalan dengan meningkatnya harapan untuk berhasil Harapan ini seringkali dipengaruhi oleh pengalaman sukses di masa lampau. Dengan demikian ada hubungan spiral antara pengalaman sukses dan motivasi.Motivasi dapat menghasilkan ketekunan yang membawa keberhasilan dan selanjutnya pengalaman sukses tersebut akanmemotivasi siswa untuk mengerjakan tugas berikutnya.

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa, strategi guru datam usaha meningkatkan kepercayaan diri siswa, dapat diterapkan dengan memberikan harapan kepada siswa untuk berhasil dengan memperbanyak pengalaman belajar, dan mengkaji berbagai ilmu pengetahuan serta teknologi.Penjelasan materi pelajaran dapat diberikan secara sederhana, sehingga siswa dengan mudah memahami konsep-konsep, selanjutnya ke hal-hal yang sulit. Guru dapat memberikan layanan informasi tentang cara menghadapi, mempersiapkan ujian, dan cara penilaian yang dilakukan guru. Pemberian informasi ini sangat mendorong siswa untuk memotivasi diri belajar secara aktif.

3. Strategi Untuk Meningkatkan Kepuasan Belajar Kepuasan mencapai suatu tujuan akan akan

berdampak pada termotivasinya siswa untuk terus berusaha mencapai tujuan yang serupa. Kepuasan karena mencapai tujuan dipengaruhi oleh

konsekwensi yang diterima, baik yang berasal dan dalarn maupun dan luar siswa.Sebagai contoh dalam pelajaran menggambar.Setelah menggambar siswa (anak) merasa puas dan lega karena ternyata dia bisa, tidak seperti yang dikuatirkannya.Tetapi beberapa saat kemudian konsekwensi dan luar (dari guru) membuat merasa malu dan kecewa. Guru mengatakan gambarannya jelek atau kurang bagus. Dalam hal ini terjadi konflik dalam diri anak tersebut dan membuat kepuasannya menurun.

Untuk meningkatkan dan memelihara motivasi siswa, guru dapat menggunakan pemberian penguatan (reinforcement) berupa pujian, pemberian kesempatan dan sebagainya. Nasution (1982) mengemukakan bahwa Strategi untuk meningkatkan kepuasan adalah (1) gunakan pujian secara verbal dan umpan balik yang informatif, bukannya ancaman atau semacamnya, (2) berikan kesempatan kepada siswa untuk segera menggunakan atau mempraktekkan pengetahuan yang baru dipelajari, (3) minta kepada siswa yang telah menguasai suatu keterampilan atau pengetahuan untuk membantu teman-temannya yang belum berhasil (4) bandirigkan prestasi siswa derigan prestasinya sendiri dirnasa lalu atau dengan suatu standar tertentu, bukan dengan siswa lain (dalarn IDP Partha,Rida, 2005, hal. 34).Tindakan guru untuk memberikan rasa kepuasan belajar kepadasiswa dapat diternpuh dengan berbagai usaha diantaranya adalah dengan metode pembelajaran yang inovatif dan kreatif.Tujuan memberikan kepuasan kepada siswa dalam konteks pembelajaran adalah untuk mendorong, meningkatkan semangat belajar.

4. Strategi Merangsang Minat dan Perhatian Siswa Teknik untuk merangsang minat dan

perhatian siswa menurut Syaiful Bahri Jamarah, Aswin Zain. (2002). adalah (1) gunakan metode pembelajaran yang bervariasi, (2) gunakan media pembelajaran untuk melengkapi penyampaian pelajaran, (3) bila dirasa tepat gunakan humor dalam presentasi pelajaran, meskipun untuk menyajikan pelajaran yang serius, (4) gunakan persistiwa nyata. anekdot dan contoh-contoh untuk rnernperielas konsep yang diutarakan, (5) gunakan teknik bertanya untuk melibatkan siswa (dalam IDP Partha, Rida, 2005, ha1.30).Dengan demikian ternyata bahwa perhatian siswa muncul karena didorong oleh rasa ingin tahu dan ini perlu rnendapat rangsangan.sehingga siswa membenkan perhatian, dan perhatian tersebut dipelihara selama belajar bahkan lebih lama lagi. Apabila cara--cara seperti itu dimasukkan kedalam rancangan belajar, hal ini dapat menstimulus rasa ingin tahu siswa. Namun perlu diperhatikan agar stimulus tersebut

Page 4: 78 Media Bina Ilmiah ISSN No. 1978-3787 rida-me… · pendidikan prasekolah yang menyediakan program pendidikan bagi anak usia dirii 4-6 tahun. Selanjutnya menurut Kepmen Dikbud RI

ISSN No. 1978-3787 Media Bina Ilmiah 81 …………………………………………………………………………………………………………

_____________________________________ http://www.lpsdimataram.com Volume 6, No. 3, Mei 2012

digunakan tidak berlebihan, sebab akan menjadikan stimulus kehilangan kualitas ransangnya.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran guru yang inovatif dan kreatif dalam pernbelajaran dapat nierangsang minat dan perhatian siswa terhadap pelapan dapat mengembangkan rasa percaya diri siswa dalam melaksanakan tugas belajar, dan timbul adanya kepuasan siswa dengan hasil yang diperoleh.Dengan demikian strategi pembelajaran guru yang inovatif dan kreatif dapat merangsang minat dan perhatian siswa untuk belajar, dapat mengembangkan rasa percaya diri dalam melaksanakan tugas belajar, yang pada akhirnya akan berpengaruh,terhadap semakin meningkatnya kemampuan siswa mencontoh angka 1-10.

b. Perkembangan Keterampilan Siswa Dalam Buku Standar K.ornpetensi Kurikufurn

TK/RA yang diterbitkanoleh Depdiknas tahun 2004 bahwa pengembangan keterampilan motorik halus anak TK kelompok B salah satunya bertujuan untuk mengembangkan keterampilan mencontoh bilangan angka 1-10 (Depdikbud,2004, hal. 16). Selanjutnyadalam buku Metodik Khusus Pengembangan Keterampilan siswa kelompok B d i Taman Kanak-kanak d i r iyatakan bahwapengembangan keterampilan mencontoh bilangan angka 1-10 meliputi: (1) bagaimana memegang pensil yang benar,(2) bagimana cara rnenulis yang benar, (3) bagimana sikap duduk waktu menulis (Depdikbud, 1996, hal.10.).Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa aspek-aspek keterampilan mencontoh bilangan angka 1-10 meliputi (1) bagaimana memegang pensil yang benar, (2) bagaimana caramenulis yang benar, (3) bagaimana sikap duduk waktu menulis.Masa kanak-kanak adalah masa yang peka untuk menerima berbagai macam rangsangan dan lingkungan guna menunjang perkembangan jasmani dan rohani yang ikut menentukan keberhasilan anak didik mengikuti pendidikannya di kemudian hari.Pada masa tersebut anak didik mempelajari berbagai kemampuan dasar.Oleh karena itu.program kegiatan belajar TK harus disusun sedemikian rupa sehingga semua perilaku dan kemampuan dasar itu dapat dikembangkan sebaik-baiknya. Masa kanak-kanak juga merupakan masa bermain, oleh sebab itu kegiatan pembelajaran di TK diberikan melalui kegiatan.Kegiatan bermain hendaknya dijadikan sebagai media pembelajaran bagi anak.Program kegiatan belajar TK disusun sesederhana mungkin agar tidak terlalu membebani anak didik dan guru.

Bermain merupakan cara yang paling baik untuk mengembangkan kemampuan anak didik karena bermain mengandung rasa senang dan

mementingkan proses dari pada hasil akhir. Bermain sebagai media pembelajaran hendaknya disesuaikan dengan perkembangan umur dan kemampuan anak didik, yaitu berangsur-angsur dikembangkan dari bermain sambil belajar (unsur bermain lebih besar) menjadi belajar sambil bermain (unsur belajar lebih banyak) (Depdiknas, 2002, hal. 27-36).Dari berbagai hasil kajian secara teoritis ternyata bahwa : “Masa peka untuk mengembangkan potensi abilitas dan kapabilitas anak dalam bentuk kecerdasan akademik, kecerdasan emosional dan kecerdasan spritual sangat ditentukan pada saat anak herusia 0-8 tanhun karena perkembangan potensi anak pada saat berumur 0-4 tahun berkembang sebesar 50 %, umur 5-8 tahun berkembang sebesar 30%. Sedangkan perkembangan potensi anak umur 9-19 tahun sebesar 20 %. Dan setelah anak berumur lebih dan 19 tahun maka tidak ada lagi perkermbangan potensi tapi yang ada hanya perubahan karena latihan dan pengalaman.Dengan demikian maka pengembangan kemampuan dasar anak TK melalui berbagai keterampilan sangat penting untuk diperhatikan karena keberhasilan anak dalam melaksanakan tugas perkembangannya dimasa kecil akan sangat menentukan masa depannya nanti. Hal ini sejalan dengan temuan penelitian Herlina Sakinah (2000) bahwa, lingkungan rumah tangga berpengaruh signifikan terhadap perkembangan keterampilan motorik anak di TK. METODE PENELITIAN

Penelitian bertempat di TK PGRI 17 Selebung Keruak, sedangkanwaktu pelaksanaan penelitian dilaksanakan selama empat bulan mulai bulan Desember 2011 sampai bulan Maret Tahun 2012.Subyek penelitian ini adalah siswa TK Kelompok B, berjumlah 10 orang yang memiliki hambatan perkembangan mental dan fisiknya. Suryanto, (1994:4), dan Arikunto,(2010), mendefinisikan penelitian tindakan kelas sebagai berikut : “(PTK) Penelitian Tindakan Kelas, adalah suatu bentuk penelitian yang besifat efektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki atau dapat meningkatkan praktek-praktek pembelajaran serta memberikan bimbingan secara lebih profesional.Penelitian ini dirancang dalam dua siklus atau dua kali putaran dan masing-masing penelitian dialokasikan waktu antara 2-3 hari/pertemuan. Desain siklusnya adalah seperti pada gambar 1. Dengan menerapkan langkah-langkah siklus I dan II, kemudian data dikmumpulkan dengan format observasi melalui kolaborasi partisifatif, jenis datanya kualittatif, selanjutnya diubah secarta kuantitatif kemudian dianalisis menggunakan statistik sederhana.

Page 5: 78 Media Bina Ilmiah ISSN No. 1978-3787 rida-me… · pendidikan prasekolah yang menyediakan program pendidikan bagi anak usia dirii 4-6 tahun. Selanjutnya menurut Kepmen Dikbud RI

82 Media Bina Ilmiah ISSN No. 1978-3787

_____________________________________ Volume 6, No. 3, Mei 2012 http://www.lpsdimataram.com

Gambar 1 Model desain penelitian tindakan (bimbingan konseling secara profesional) dalam meningkatkan penanganan siswa bermasalah.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada kondisi Pra-siklus terdapat 10 orang anak TK mengalami hambatan perkembangan ketrampilannya, yakni, katagori baik (0%); tergolong katagori cukup 7 orang (70%) ; sedangkan pada katagori kurang 3 orang (30%). . Secarakelompok, termasuk dalam kategori cukup baik, karena skor rata-rata kelompok 21,6 berada pada rentangan 20 – 28. Atas dasar kondisi awal itulah, maka disusun perencanaan tindakan-tindakan di dalam kelas sebagai suatu proses penerapan siklus I dan II.Berdasarkan hasil analisis dan refleksi Siklus I, dapat disimpulkan bahwa proses implementasi tindakan terlaksana sesuai rencana tindakan dan hasilnya terjadi peningkatan perkembangan keterampilan mencontoh angka 1-10 anak TK kelompok B jika dibandingkan dengan kondisi awal.. peningkatan perkembangan keterampilan tesebut adalah sebagai berikut : • Secara kelompok tingkat perkembangan

keterampilan mencontoh angka 1-10 termasuk katagori cukup baik dengan skor rata-rata 27,8.

• Secara individual tingkat perkembangan keterampilan mencontoh angka 1-10 adalah :Katagori baik sebanyak 6 anak (60%).Katagori cukup sebanyak 3 anak (30%).Katagori kurang sebanyak 1 anak (10%).

Proses penerapan siklus II, Berdasarkan hasil analisis dan refleksi dapat disimpulkan bahwa proses implementasi tindakan pada siklus II ini terlaksana dengan baik dan perkembangan keterampilan mencontoh angka 1-10 anak TKkelompok B terjadi peningkatan jika dibandirigkan dengarn siklus I. Peningkatan perkembangan keterampilan tersebut adalah sebagai berikut :

• Secara kelompok tingkat perkembangan keterampilan mencontoh angka 1-10 termasuk baik dengan skor rata--rata 32,8.

• Secara individual tingkat perkembangan keterampilan mencontoh angka 1-10 adalah : � Katagori baik = 9 anak ( 90% ) � Katagori cukup = 1 anak ( 10% ) � Katagori kurang = 0 anak ( 0% )

a. Pembuktian hipote s i s t indakan. Pembuktian hipotesis dalam penelitian

tindakan dilakukan dengan membandingkan proses penerapan siklus dan juga membandirigkan hasil perubahan pada setiap siklus. Dalam hal ini perbandingan perkembangan keterampilan mencontoh angka 1-10 anak TK sejak penjajakan awal, siklus I dan siklus II, dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 1 Data Perbandingan Skor Perkembangan keterarnpilan Mencontoh angka 1-10 Anak Kelas B TK PGRI 17 Selebung Keruak Tahun Pembelajaran 2011/2012

Berdasarkan tabel perbandingan skor hasil perkembangan keterampilan mencontoh angka 1-10, anak Kelas B pada TK PGRI 17 Selebung Keruak Tahun Pembelajaran 2011/2012 dapat disimpulkan pada dasarnya hipotesis tindakan dapat diterima, artinya, Strategi pembelajaran sangat efektif dalam meningkatkan perkembangan ketrampilan anak TK Kelompok B, Hasil penelitian diatas menunjukkan bahwa peningkatan keterampilan mencontoh angka 1-10 dipengaruhi oleh strategi pembelajaran guru pada kelas B pada TK PGRI 17 Selebung Kecamatan Keruak Tahun Pembelajaran 2011/2012,

Keberhasilan dalam mengembangkan keterampilan mencontoh angka 1-10 sangat tergantung pada strategi pembelajaran yang bervariasi dan inovatif. Hal ini sesuai dengan landasan teori yang menyatakan bahwa: “Strategi pembelajaran yang meliputi strategi merangsang minat dan perhatian anak, strategi menunjukkan relevansi materi pembelajaran, strategi meningkatkan kepercayaan diri anak, strategi

Page 6: 78 Media Bina Ilmiah ISSN No. 1978-3787 rida-me… · pendidikan prasekolah yang menyediakan program pendidikan bagi anak usia dirii 4-6 tahun. Selanjutnya menurut Kepmen Dikbud RI

ISSN No. 1978-3787 Media Bina Ilmiah 83 …………………………………………………………………………………………………………

_____________________________________ http://www.lpsdimataram.com Volume 6, No. 3, Mei 2012

untuk meningkatkan kepuasan anak, merupakan strategi yang dapat mempengaruhi hasil belajar”.Dengan demikian makin bervariasi dan inovatif strategi pembelajaran guru, maka makin tinggi minat dan perhatian siswa, makin tumbuh rasa percaya diri dan rasa puas siswa serta semakin senang siswa melakukan tugas-tugas yang diberikan oleh guru, yang pada ahirnya berpengaruh pada peningkatan hasil belajar.

Sebaliknya strategi pembelajaran yang tidak variatif dan inovatif membuat anak cepat merasa jenuh, kurang menyenangkan dan motivasi belajar menjadi berkurang. Hal ini akan berpengaruh pada menurunnya hasil belajar siswa.Berdasarkan hal tersebut diatas, maka makin variatif dan inovatif strategi pembelajaran yang diterapkan oleh guru, maka makin meningkat keterampilan siswa dalam mencontoh angka 1-10. Sebaliknya pembelajaran yang tidak variatif dan inovatif, akan dapat menghambat perkembangan keterampilan siswa dalam mencontoh angka 1-10.

Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar pembinaan pengembangan profesi keguruan oleh Kepada Pengelola Taman Kanak-kanak; para guru untuk merancang strategi pembelajaran yang variatif.. Kepa instansi terkait diharapkan dapat memberi kesempatan kepa para guru untuk mengikuti diklat-diklat pendidikan profesi, sehingga kinirja guru akan lebih profesional. PENUTUP

a. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan

maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pada pra siklus sekor reratanya 21,6 rerata ini secara kolektif, termasuk katagori cukup, dimana terdapat 4 orang anak (40%) “kurang”; dan 6 orang (60%) “cukup” kemudian dilajutkan siklus I, secara kolektif reratanya 27,8 pada katagori “cukup”, secara individu 6 orang (60%) katagori “baik”; Pada Siklus II,secara kolektif reratanya 32,8 pada katagori “baik”, ada peningkatan yaitu” 9 orang (90%) berada pada katagori “baik”; 1 orang (10%) katagori “cukup”, Dengan demikian hipotesis tindakan dapat diterima, artinya, Strategi Pengembangan pembelajaran sangat efektif dalam meningkatkan ketrampilan anak TK pada kelompok B. Sehubungan dengan itu, hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dibidang kependidikan, serta bermanfaat bagi pengelolaan pada satuan pendidiikan Taman Kanak-Kanak.

b. Saran

Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas maka dapat disarankan kepada para pengelola dan para

guru Taman Kanak-Kanak dapat mempertimbangankan pemanfaatan strategi pengembangan pembelajaran dalam meningkatkan ketrampilan anak TK. DAFTAR KEPUSTAKAAN Abin Syamsuddin. (2002). Psikologi Kependidikan

Perangkat Sistem Pengajaran Modul.Penerbit PT Remaja Rosdakarya Bandung.

Depdiknas. (2003). Program Kegiatan Belajar

Taman kanak-Kanak. Penerbit Departemen Pendidikan Nasional Jakarta.

Depdiknas. (2004). Kurikulum 2004 Standar

Kompetensi Untuk TK/RA Penerbit Depdiknas Jakarta.

Elizabeth B. Hurlock. (1993). Perkembangan

Anak. Penerbit erlangga Jakarta. Engko Mulyasa. Dr. 2005. Menjadi Guru

Profesional, Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Penerbit PT Remaja Rosda Karya Bandung.

Poerwadarminta WJS. (2005). Kamus Umum

Bahasa Indonesia. Penerbit Balai Pustaka Jakarta.

Roestiyah NK. (2001). Strategi Belajar

Mengaiar. Penerbit PT Rineka Cipta Jakarta.

Singgih D Gunarsa. (1980). Dasar dan Teori

Perkembangan Anak. Penerbit Fakultas Psikologi UI Jakarta.

Syaiful Bahri Jamarah, Aswin Zain. (2002).

Strategi Belajar Mengajar. Penerbit PT Rineka Cipta Jakarta.

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional

(Sisdiknas) Nomor 20 Tahun 2003.