72 marwan pretest

Upload: marwan-malik

Post on 04-Feb-2018

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/21/2019 72 Marwan Pretest

    1/9

    BELAJAR ONLINE PTK 2015

    MARWAN, S.PdSMAN 2 TINGGIMONCONG

    Pre Test

    Belajar Online PTK

    Petunjuk

    1. Jawablah pertanyaan berikut ini sesuai dengan yang bapak/ibu pahami !

    2. Jawaban dikumpulkan dalam menu Assignment berupa file pdf dengan format : no

    Urut_namapeserta_pretest

    Soal :

    1.

    Jelaskan prinsip pelaksanaan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan !

    JAWAB :

    Paling tidak ada 9 prinsip dasar yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan pengembangan

    keprofesian berkelanjutan untuk guru (PKB), yaitu:

    a.

    PKB harus fokus kepada keberhasilan peserta didik atau berbasis hasil belajar peserta

    didik. Oleh karena itu, PKB harus menjadi bagian integral dari tugas guru sehari-hari.

    Hal ini tentu saja lumrah karena tujuan dari pengembangan keprofesian berkelanjutan

    pada muaranya adalah hasil belajar siswa yang meningkat. Sebagai output dari proses

    pembelajaran, kualitas siswa merupakan bukti bahwa telah terjadi peningkatan

    profesionalisme oleh guru yang bersangkutan.

    b.

    Setiap guru berhak mendapat kesempatan untuk mengembangkan diri yang perlu

    diimplementasikan secara teratur, sistematis, dan berkelanjutan. Untuk menghindari

    kemungkinan pengalokasian kesempatan pengembangan yang tidak merata, proses

    penyusunan program PKB harus dimulai dari sekolah. Begitu besarnya jumlah guru di

    Indonesia tentu saja membuat pelaksanaan program pengembangan keprofesian

    berkelanjutan harus direncanakan dengan baik. Pelaksanaan program ini harus diatur

  • 7/21/2019 72 Marwan Pretest

    2/9

    BELAJAR ONLINE PTK 2015

    MARWAN, S.PdSMAN 2 TINGGIMONCONG

    sedemikian rupa, sistematis, dan dan bersifat terus-menerus, agar terjadi peningkatan

    kualitas guru di negeri ini.

    c.

    Sekolah wajib menyediakan kesempatan kepada setiap guru untuk mengikuti program

    PKB dengan minimal jumlah jam per tahun sesuai dengan yang ditetapkan dalam

    Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

    Nomor 16 Tahun 2009. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan/atau sekolah berhak

    menambah alokasi waktu jika dirasakan perlu. Program pengembangan keprofesian

    berkelanjutan bukan saja kewajiban bagi guru, akan tetapi itu sudah merupakan

    haknya. Profesi guru menuntut perkembangan yang terus-menerus dari guru. Guru

    tidak dapat diam di tempat. Ia harus terus belajar dan mengembangkan diri untuk

    menjadi sosok yang profesional dan bermartabat.

    d.

    Bagi guru yang tidak memperlihatkan peningkatan setelah diberi kesempatan untuk

    mengikuti program PKB sesuai dengan kebutuhannya, maka dimungkinkan diberikan

    sanksi sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. Sanksi tersebut tidak berlaku

    bagi guru, jika sekolah tidak dapat memenuhi kebutuhan guru untuk melaksanakan

    program PKB. Ini mungkin pernyataan yang sedikit melecut guru-guru kita untuk

    bersikap serius untuk melakukan kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan.

    Hal ini wajar dilakukan pemerintah karena bagaimanapun juga guru adalah ujung

    tombak peningkatan kualitas pendidikan di negeri ini.

    e. Cakupan materi untuk kegiatan PKB harus terfokus pada pembelajaran peserta didik,

    kaya dengan materi akademik, proses pembelajaran, penelitian pendidikan terkini, dan

    teknologi dan/atau seni, serta menggunakan pekerjaan dan data peserta didik untuk

    meningkatkan kualitas pembelajaran. Hal ini antara lain dimaksudkan agar kegiatan

    pengembangan keprofesian berkelanjutan yang dilakukan oleh seorang guru benar-

  • 7/21/2019 72 Marwan Pretest

    3/9

    BELAJAR ONLINE PTK 2015

    MARWAN, S.PdSMAN 2 TINGGIMONCONG

    benar membawa manfaat, dan berdampak besar bagi peningkatan kualitas

    kompetensinya sebagai guru yang profesional.

    f.

    Proses PKB bagi guru harus dimulai dari guru sendiri. Oleh karena itu, untuk

    mencapai tujuan PKB, kegiatan pengembangan harus melibatkan guru secara aktif

    sehingga betul-betul terjadi perubahan pada dirinya, baik dalam penguasaan materi,

    pemahaman konteks, keterampilan, dan lain-lain sesuai dengan tujuan peningkatan

    kualitas layanan pendidikan di sekolah.

    g. PKB yang baik harus berkontribusi untuk mewujudkan visi, misi, dan nilai-nilai yang

    berlaku di sekolah dan/atau kabupaten/kota. Oleh karena itu, kegiatan PKB harus

    menjadi bagian terintegrasi dari rencana pengembangan sekolah dan/atau kabupaten/

    kota dalam melaksanakan peningkatan mutu pendidikan yang disetujui bersama

    antara sekolah, orangtua peserta didik, dan masyarakat.

    h. Sedapat mungkin kegiatan PKB dilaksanakan di sekolah atau dengan sekolah di

    sekitarnya (misalnya di gugus KKG atau MGMP) untuk menjaga relevansi

    kegiatannya dan juga untuk mengurangi dampak negatif pada lingkungan yang

    disebabkan jika guru dalam jumlah besar bepergian ke tempat lain.

    i.

    PKB harus mendorong pengakuan profesi guru menjadi lapangan pekerjaan yang

    bermartabat dan memiliki makna bagi masyarakat dalam pencerdasan bangsa, dan

    sekaligus mendukung perubahan khusus di dalam praktik-praktik dan pengembangan

    karir guru yang lebih obyektif, transparan dan akuntabel.

    2. Sebutkan 3 komponen PKB dalam pasal 11 Permeneg PAN dan RB No. 16 Tahun 2009 ?

    Jawab:

    a.

    Pendidikan, meliputi:

  • 7/21/2019 72 Marwan Pretest

    4/9

    BELAJAR ONLINE PTK 2015

    MARWAN, S.PdSMAN 2 TINGGIMONCONG

    1. pendidikan formal dan memperoleh gelar/ijazah; dan

    2. pendidikan dan pelatihan (diklat) prajabatan dan memperoleh surat tanda tamat

    pendidikan dan pelatihan (STTPP) prajabatan atau sertifikat termasuk program

    induksi.

    b. Pembelajaran/bimbingan dan tugas tertentu, meliputi:

    1. melaksanakan proses pembelajaran, bagi Guru Kelas dan Guru Mata Pelajaran;

    2. melaksanakan proses bimbingan, bagi Guru Bimbingan dan Konseling; dan

    3. melaksanakan tugas lain yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah.

    c.

    Pengembangan keprofesian berkelanjutan, meliputi:

    1. pengembangan diri:

    a) diklat fungsional; dan

    b) kegiatan kolektif Guru yang meningkatkan kompetensi dan/atau keprofesian Guru;

    2. publikasi Ilmiah:

    a)

    publikasi ilmiah atas hasil penelitian atau gagasan inovatif pada bidang pendidikan

    formal; dan

    b) publikasi buku teks pelajaran, buku pengayaan, dan pedoman Guru;

    3. karya Inovatif:

    a) menemukan teknologi tepat guna;

    b) menemukanlmenciptakan karya seni;

    c) membuatlmemodifikasi alat pelajaranlperagalpraktikum; dan

    d) mengikuti pengembangan penyusunan standar, pedoman, soal dan sejenisnya;

    3.

    Jelaskan point-point angka kredit karya ilmiah sesuai dengan Permeneg PAN dan RB No.

    16 Tahun 2009?

    Jawab :

  • 7/21/2019 72 Marwan Pretest

    5/9

    BELAJAR ONLINE PTK 2015

    MARWAN, S.PdSMAN 2 TINGGIMONCONG

    Menurut Permeneg PAN dan RB No. 16 Tahun 2009 bahwa:

    Jumlah angka kredit kumulatif minimal yang harus dipenuhi oleh setiap Pegawai Negeri

    Sipil untuk pengangkatan dan kenaikan jabatanlpangkat Guru adalah sebagaimana

    tersebut dalam Lampiran II dengan ketentuan :

    a.

    paling kurang 90% (sembilan puluh persen) angka kredit berasal dari unsur utama;

    dan

    b. paling banyak 10% (sepuluh persen) angka kredit berasal dari unsur penunjang.

    Jadi, dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa untuk karya ilmiah mendapatkan porsi

    yang lebih besar yaitu paling kurang 90% (sembilan puluh persen).

    4. Jelaskan perbedaan penelitian eksperimen, penelitian pengembangan dan PTK ?

    Jawab:

    - Penelitian Eksperimen yaitu adanya perlakuan atau treatment

    -

    Penelitian pengembanganyaitu adanya pengembangan produk

    - PTK dilakukan secara bersiklus, kolaboratif dan untuk memecahkan masalah.

    5. Sebutkan jenis-jenis pelangaran Karya Tulis

    Jawab:

    1. Plagiarism (plagiarisme)

    Secara sederhana, plagiasi adalah tindakan mengakui (sengaja atau tidak sengaja)

    suatu hasil karya, padahal bukan karya sendiri atau merupakan karya orang lain.

    Pelaku plagiat dinamakan plagiator.

  • 7/21/2019 72 Marwan Pretest

    6/9

    BELAJAR ONLINE PTK 2015

    MARWAN, S.PdSMAN 2 TINGGIMONCONG

    Dalam Permendiknas no. 17 tahun 2010, disebutkan bahwa:

    Plagiat adalah perbuatan secara sengaja atau tidak sengaja dalam memperoleh atau

    mencoba memperoleh kredit atau nilai untuk suatu karya ilmiah, dengan mengutip

    sebagian atau seluruh karya dan/atau karya ilmiah pihak lain yang diakui sebagai

    karya ilmiahnya, tanpa menyatakan sumber secara tepat dan memadai.

    Berdasarkan Permendiknas no.17 tahun 2010, beberapa kegiatan yang termasuk

    plagiasi antara lain:

    a.

    mengacu dan/atau mengutip istilah, kata-kata dan/atau kalimat, data dan/atau

    informasi dari suatu sumber tanpa menyebutkan sumber dalam catatan kutipan

    dan/atau tanpa menyatakan sumber secara memadai;

    b. mengacu dan/atau mengutip secara acak istilah, kata-kata dan/atau kalimat, data

    dan/atau informasi dari suatu sumber tanpa menyebutkan sumber dalam catatan

    kutipan dan/atau tanpa menyatakan sumber secara memadai;

    c. menggunakan sumber gagasan, pendapat, pandangan, atau teori tanpa menyatakan

    sumber secara memadai;

    d. merumuskan dengan kata-kata dan/atau kalimat sendiri dari sumber kata-kata

    dan/atau kalimat, gagasan, pendapat, pandangan, atau teori tanpa menyatakan

    sumber secara memadai;

    e. menyerahkan suatu karya ilmiah yang dihasilkan dan/atau telah dipublikasikan

    oleh pihak lain sebagai karya ilmiahnya tanpa menyatakan sumber secara

    memadai.

    2. Redundant publications, multiple publication, duplicate multiple publication, or

    overlapping multiple publication (Publikasi ganda)

  • 7/21/2019 72 Marwan Pretest

    7/9

    BELAJAR ONLINE PTK 2015

    MARWAN, S.PdSMAN 2 TINGGIMONCONG

    Merupakan sebuah pelanggaran etika karya ilmiah, jika sebuah karya diterbitkan atau

    dipublikasikan di dua berkala yang berbeda atau di satu berkala ilmiah dengan dua

    waktu yang berbeda. Tetap merupakan pelanggaran, walaupun redaksinya berbeda

    namun substansinya tetap sama. Prinsipnya tidak boleh ada dua karya yang identik

    pada dua terbitan yang berbeda (baik tempat maupun waktunya). Bagaimana bila ada

    edisi revisi? Untuk kasus buku dimungkinkan bila ada edisi revisi, namun edisi revisi

    ini tidak meninggalkan tema dan hasil sentral dari edisi sebelumnya.

    3. Data fabrication (Pemalsuan data)

    Pemalsuan atau pengurangan atau penambahan data yang tidak dapat

    dipertanggungjawabkan merupakan pelanggaran etika karya ilmiah. Walaupun secara

    teknis, penulis dapat saja meminta bantuan teknisi atau statistikawan, namun penulis

    tetap bertanggungjawab atas keaslian data yang disajikan, termasuk hasil

    pengolahannya.

    4. Multiple Submission (Pengajuan ganda)

    Adalah merupakan tindakan pelanggaran kode etik KTI bila seseorang menulis dan

    menyampaikan tulisan yang sama pada beberapa terbitan yang berbeda, bahkan

    termasuk dalam beberapa kali presentasi yang berbeda forumnya. Ada kalanya karena

    alasan masih tidak pastinya diterima atau ditolak pada suatu berkala ilmiah, seorang

    penulis menggunakan strategi mengirim naskah yang sama pada beberapa berkala

    ilmiah. Tindakan ini tidaklah dibenarkan. Selain itu, jika ternyata terbit di dua berkala

    yang berbeda, maka sangat jelas telah melakukan plagiarisme satu naskah terhadap

    naskah yang lain.

    5. Claiming untrue, distorted or non-existent results (Klaim yang tidak sesuai fakta)

    Termasuk pula pada pelanggaran etika KTI, bila seorang penulis mengklaim suatu

    hasil namun tidak sepenuhnya benar berdasarkan fakta atau bukti yang diperoleh.

  • 7/21/2019 72 Marwan Pretest

    8/9

    BELAJAR ONLINE PTK 2015

    MARWAN, S.PdSMAN 2 TINGGIMONCONG

    Kadang-kadang hal ini mungkin saja terjadi karena kesalahan dalam analisis dan

    peyimpulannya.

    6. Improper author contribution (kontribusi penulis yang tidak signifikan)

    Merupakan pelanggaran etika KTI bila seorang penulis sebenarnya tidak memiliki

    kontribusi yang ilmiah terhadap karya ilmiah tersebut. Tidak boleh karena hanya

    memiliki peran sebagai reviewer, seseorang dapat dipasang sebagai penulis dalam

    suatu karya tulis ilmiah.

    7. Improper use of human subjects & animals in research (penggunaan manusia dan

    hewan yang tidak beretika)

    Manusia dan hewan memiliki etika dalam penanganannya walaupun dalam lingkup

    penelitian sekalipun. Jadi, misalnya dalam melakukan penelitian, kita menyiksa

    hewan apalagi manusia, maka hal ini sudah merupakan pelanggaran etika karya

    ilmiah.

    6.

    Apabila anda punya karya ilmiah anda dibuat tahun 2013 (belum PKG) dan penilaian

    PKG dilakukan tahun 2014 apa yg akan anda lakukan dengan karya ilmiah tetsebut?

    Jawab :

    Saya akan membuat karya ilmiah ulang dengan memodifikasi karya ilmiah yang telah ada

    7. Jelaskan perbedaan forum ilmiah dan berkala ilmiah!

    Jawab :

    Forum ilmiah adalah pertemuan untuk melakukan seminar karya ilmiah agar suatu karya

    lebih diakui sedangkan berkala ilmiah adalah penerbitan karya ilmiah setelah

    diseminarkan dalam forum ilmiah.

  • 7/21/2019 72 Marwan Pretest

    9/9

    BELAJAR ONLINE PTK 2015

    MARWAN, S.PdSMAN 2 TINGGIMONCONG

    8.

    Jelaskan langkah-langkah untuk menyusun Penelitian Tindakan Kelas di kelas bapak/ibu!

    Jawab:

    - Identifikasi masalah di kelas

    - Membuat rumusan masalah

    - Mencari solusi

    -

    Membuat rancangan penelitian

    -

    Melaksanakan penelitian dengan bersiklus

    - Menganalisis hasil penelitian

    - Membuat laporan penelitian

    9. Tulislah satu judul penelitian tindakan kelas (PTK) !

    Jawab :

    APLIKASI STRATEGIMI ND MAPUNTUK

    MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATEMATIKA SISWA

    KELAS XI MIPA 2 SMA NEGERI 2 TINGGIMONCONG

    - -