7. metodologi

68
 Jasa Konsultansi Pengawasan Pembangunan Ruang Kuliah 2 Ruang Tarbiyah STAIN Jember  Tahun Anggaran 2 14 CV. WIJAS ENA KONSULTEK Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja  V-1 I. PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI Dalam Usulan Teknis ini, konsep pendekatan teknis dan metodologi kerja yang ditawarkan merupakan satu kesatuan, dan menjadi unsur sangat penting dalam pelak sanaa n peke rjaan Jasa Konsultansi Penga wasan Pemb angun an Ruang Kuliah 12 Ruang Tarbiyah STAIN Jember Tahun Anggaran 2015. Oleh karena itu pendekatan teknis dan metodologi perlu dipaparkan secara rinci,  jelas, dan op erasional, sehingga konsep mudah d ilaksanakan di lap angan. Pe ma paran pe ndekatan te knis dan me to dolo gi ke rj a memerlukan pemahaman ter had ap tuj uan , sasara n, dan lat ar bel akang proye k/k egiatan pembangunan, agar formulasi pendekatan teknis dan metodologi kjerja yang diguna kan ben ar-benar relevan de nga n tujuan dan sasaran yan g hen dak dicapai.

Upload: ferdina-recky

Post on 06-Oct-2015

18 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

werg

TRANSCRIPT

  • Jasa Konsultansi Pengawasan Pembangunan Ruang Kuliah 12 RuangTarbiyah STAIN Jember - Tahun Anggaran 2014CV. WIJASENAKONSULTEK

    Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja V-1

    I. PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI

    Dalam Usulan Teknis ini, konsep pendekatan teknis dan metodologi kerjayang ditawarkan merupakan satu kesatuan, dan menjadi unsur sangat pentingdalam pelaksanaan pekerjaan Jasa Konsultansi Pengawasan PembangunanRuang Kuliah 12 Ruang Tarbiyah STAIN Jember Tahun Anggaran 2015. Olehkarena itu pendekatan teknis dan metodologi perlu dipaparkan secara rinci,jelas, dan operasional, sehingga konsep mudah dilaksanakan di lapangan.

    Pemaparan pendekatan teknis dan metodologi kerja memerlukanpemahaman terhadap tujuan, sasaran, dan latar belakang proyek/kegiatanpembangunan, agar formulasi pendekatan teknis dan metodologi kjerja yangdigunakan benar-benar relevan dengan tujuan dan sasaran yang hendakdicapai.

  • Jasa Konsultansi Pengawasan Pembangunan Ruang Kuliah 12 RuangTarbiyah STAIN Jember - Tahun Anggaran 2014CV. WIJASENAKONSULTEK

    Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja V-3

    A. PEMAHAMAN TERHADAP TUJUAN PROYEK/KEGIATANSecara umum, tujuan kegiatan Pembangunan Ruang Kuliah 12Ruang Tarbiyah STAIN Jember Tahun Anggaran 2015 dapat dirincilebih lanjut sebagai berikut.a. Meningkatkan kuantitas dan kualitas layanan program-program

    pendidikan agama islam berstandar nasional dan Internasional.b. Meningkatkan fasilitas sehingga dapat mengoptimalkan layanan

    kegiatan terhadap mahasiswa.Tujuan kegiatan tersebut dapat dicapai dengan dukungan fasilitaskampus di STAIN Jember. Kampus STAIN Jember yang memadai danbenar-benar representatif sangat dibutuhkan, dan diproyeksikan mampumemenuhi kebutuhan rumah tinggal staff pengajar dan staf administrasisehingga dapat mendukung berbagai program teknis fungsional yangtelah diselenggarakan STAIN Jember ke depan.PembangunanRuang Kuliah 12 Ruang Tarbiyah STAIN Jember sertafasilitas penunjangnya ini dilatarbelakang oleh peningkatan kinerja staffpengajar dan staf administrasi sehingga dapat mengoptimalkan layanankepada pa ra maha s i swa .

    B. PENDEKATAN TEKNISDalam melaksanakan pekerjaan Konsultan Pengawasan PembangunanRuang Kuliah 12 Ruang Tarbiyah STAIN Jember Tahun Anggaran 2015ini, CV. WIJASENA KONSULTEK akan menggunakan pendekatanpengawasan preventif. Pendekatan pengawasan ini berusaha mencegahdan meminimalkan kemungkinan terjadinya kesalahan ataupenyimpangan yang dilakukan oleh pelaksana konstruksi (kontraktor)dari perencanaan teknis yang telah ditetapkan.

  • Jasa Konsultansi Pengawasan Pembangunan Ruang Kuliah 12 RuangTarbiyah STAIN Jember - Tahun Anggaran 2014CV. WIJASENAKONSULTEK

    Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja V-4

    Tujuan pendekatan pengawasan preventif adalah untuk menghindariterjadinya pembongkaran bangunan yang telah selesai dikerjakan danpengulangan pekerjaan konstruksi yang sebenarnya tidak perlu, yangdiakibatkan kesalahan interpretasi terhadap gambar desain, RKS(Program kerja dan Syarat-syarat) ataupun kelalaian pelaksana sehinggamutu pekerjaan tidak memenuhi standar mutu yang disyaratkan.Konsep pengawasan preventif sebenarnya bukan hal baru dalam ranahmanajemen proyek. Konsep ini telah diterapkan di berbagai organisasi,baik organisasi publik maupun organisasi bisnis. Tetapi dalam lingkupmanajemen proyek, konsep pengawaan preventif masih perludikembangkan baik secara akademik maupun operasionalnya secaraparaktis. Dalam tinjauan praktis, manajemen proyek terutama proyekpemerintah, ada tiga fungsi manajemen yang dijalankan oleh pihak-pihakyang secara sosiologis personalnya bisa jadi tidak saling mengenal, yaitufungsi perencanaan, fungsi pelaksanaan, dan fungsi pengawasan. Dalamsatu kegiatan proyek, fungsi perencanaan dijalankan oleh perusahaankonsultan perencana, fungsi pelaksanaan dijalankan oleh perusahaanpelaksanaan konstruksi (kontraktor), dan fungsi pengawasan dijalankan

  • Jasa Konsultansi Pengawasan Pembangunan Ruang Kuliah 12 RuangTarbiyah STAIN Jember - Tahun Anggaran 2014CV. WIJASENAKONSULTEK

    Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja V-5

    oleh perusahaan konsultan pengawas. Masing-masing perusahaan dengansegenap personalianya memiliki latar belakang yang berbeda, sehinggapada saat mereka sudah berada dalam satu payung manajemen punseolah-olah harus membuat batas jelas dan tegas antara perencana,pelaksana, dan pengawas. Barang kali itulah salah satu faktor yangmenyebabkan munculnya fenomena yang berkembang menjadi semacammitos, bahwa pengawas konstruksi harus ditakuti kontraktor. Citraseseorang dan/lembaga pengawas yang berkesan menakutkan danantipati perlu diubah dan dikembangkan ke arah pengawas yangberkesan simpatik, baik pengembangan secara akademis maupun praktis.Untuk itu, dalam konsep pengawasan preventif ini, ada tiga konsep yangdiharapkan bisa memperjelas konsepsi pengawasan preventif dalammanajemen proyek, yaitu method approval, material approval, dankomunikasi.

    a. Method ApprovalMethod approval dapat diterjemahkan sebagai persetujuan terhadapmetode pelaksanaan. Dalam satu kegiatan proyek, kontraktorbertugas melaksanakan pekerjaan konstruksi, dan konsultanpengawas bertugas mengawasi pekerjaan kontraktor. Dalam konseppengawasan preventif, sebelum memulai pekerjaankonstruksidimulai, kontrakor harus membuat rancangan metode pelaksanaanpekerjaan konstruksi beserta jadwal pelaksanaan pekerjaan, danmenyerahkannya kepada pengawas untuk dinilai, dikoreksi, dandisetujui/atau tidak disetujui. Sebelum pengawas memberikanpersetujuan, secara internal Tim Pengawas akanmengadakanpertemuan dengan agenda membahas metode dan jadwal yang dibuatkontraktor. Melalui pertemuan internal ini, seluruh anggota TimPengawas bisa mengkritisi dan memberikan masukan untuk

  • Jasa Konsultansi Pengawasan Pembangunan Ruang Kuliah 12 RuangTarbiyah STAIN Jember - Tahun Anggaran 2014CV. WIJASENAKONSULTEK

    Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja V-5

    menyempurnakan metode dan jadwal yang dibuat kontraktortersebut, agar metode itu benar-benar sesuai dengan metode standaryang disyaratkan.Melalui method approval, diharapkan ada penyatuan visi antarapengawas dan kontraktor. Keduanyasama-sama memikultanggungjawab untuk mensukseskan pelaksanaan satu kegiatanproyek sesuai dengan tugas dan fungsinya. Penyatuan visi inidiharapkan terimplementasi ke dalam setiap pelaksanaan kegiatan dilapangan. Pengawas memandang kontraktor sebagai mitra yang akanmembatu pencapaian tujuan pengawasan. Sebaliknya, kontraktormamandang pengawas sebagai pengarah kegiatan konstruksi, agarpelaksanaan pekerjaan konstruksi berjalan di atas relnya, yaknisesuai standar (perencanaan teknis) yang dibuat konsultanperencana. Kesadaran pengawas dan kontraktor sebagai mitra yangsaling menunjang dalam mencapai tujuan bersama, diharapkan akanberdampak positif dalam upaya mengantisipasi dan meminimalisirkesalahan atau penyimpangan pelaksanaan konstruksi dari rencana.

    b. Material Approval (PersetujuanMaterial)Di samping method approval, dalam pekerjaan KonsultanPengawasan Pembangunan Ruang Kuliah 12 Ruang TarbiyahSTAIN Jember Tahun Anggaran 2015, konsultan akan menerapkankonsep material approval dalam rangka memperkecil kemungkinanterjadinya penyimpangan pengadaan bahan-bahan dari standar mutuyang disyaratkan dalam RKS. Material approval merupakan unsurpenting dalam penerapan pengawasan preventif.Dari segi bahasa, material approval dapat diartikan persetujuanmaterial. Dalam manajemen proyek, sebelum kontraktor memulaipekerjaan kostruksi, pengawas meminta kontraktor agar membuat

  • Jasa Konsultansi Pengawasan Pembangunan Ruang Kuliah 12 RuangTarbiyah STAIN Jember - Tahun Anggaran 2014CV. WIJASENAKONSULTEK

    Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja V-6

    deskripsi lengkap dan rinci mengenai rencana pengadaanmaterial/bahan yang akan digunakan dalam pekerjaan konstruksi.Pengawas akan mempelajari spesifikasi bahan, asal-usul bahan,mobilisasi bahan, cara perawatannya, dan hal-hal lain terkait denganmutu bahan yang akan digunakan dalam pekerjaan konstruksi. Jikaterdapat kelemahan dalam rencana pengadaan bahan yang dibuatkontraktor, pengawas memberikan masukan sebagai bahanpenyempurnaan rencana pengadaan bahan.Dengan demikian pengawas dapat mengetahui lebih awal mengenaispesifikasi bahan, sumber bahan, cara perawatan dan lain-lain. Olehkarena itu jika pada saat kontraktor mengadakan bahan/material danmemobilisasi di lokasi proyek, pengawas telah mengetahuikarateristik bahan-bahan tersebut sebelumnya. Melalui konsepmaterial approval ini, pengawasan preventif dapat diimplementasikanoleh pengawas.Pengawas dapat melakukan tindakan antisipatif untuk meminimalisirkemungkinaan terjadinya penyimpangan pengadaan bahan olehkontraktor. Dengan persetujan material oleh pengawas sebelumpengadaan bahan, maka diharapkan akan terhindar dari pengadaanbahan yang sia-sia karena bahan yang terlanjur dibeli dan ternyatabahan tersebut dinilai oleh pengawas tidak sesuai dengan standarmutu yang disyaratkan sehingga perlu pengadaan ulang.

    c. KomunikasiDi samping method approval dan material approval, pengawasanpreventif menghendaki adanya komunikasi yang intensif antar pihak-pihak yang berkompeten dan terlibat langsung dalam prosespembangunan rumah dinas ini. Pihak-pihak yang dimaksud adalahsebagai berikut.

  • Jasa Konsultansi Pengawasan Pembangunan Ruang Kuliah 12 RuangTarbiyah STAIN Jember - Tahun Anggaran 2014CV. WIJASENAKONSULTEK

    Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja V-7

    1. Tim Pemberi Tugas, yaitu Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) danjajaran manajemen, termasuk tim teknis.

    2. Tim Kontraktor, menerima tugas dari PPK untuk melaksanakanpekerjaan konstruksi.

    3. Tim Konsultan Pengawas, menerima tugas dari Pejabat PembuatKomitmen untuk mengawasi kontraktor dalam melaksanakanpekerjaan konstruksi.

    Penerapan pendekatan pengawasan preventif dalam pekerjaankonstruksi ini menekankan pada aspek komunikasi antar pihak-pihakyang berkompeten tersebut. Kesinambungan komunikasi antar pihak-pihak tersebut sangat penting dalam penerapan pendekatanpengawasan preventif.Melalui komuniasi yang intensif diharapkan perkembanganpelaksanaan pekerjaan konstruksi dapat diketahui bersama, dansetiap ada permasalahan yang muncul dapat didiskusikan dan dicarijalan keluarnya secara tepat, sesuai dengan kadar konteks masalah.Untuk itu, diperlukan semacam forum pertemuan rutin yangterlembaga selama pekerjaan fisik berlangsung. Forum pertemuan inibisa menjadi wahana komunikasi untuk menyampaikan informasidari masing-masing pihak yang berkompeten terhadap keberhasilanpekerjaan Konsultan Pengawasan Pembangunan Ruang Kuliah 12Ruang Tarbiyah STAIN Jember Tahun Anggaran 2015. Petakomunikasi, media, dan pesan/materi perlu dikomunikasikan antaralain dalam bentuk rencana pertemuan internal tim pengawas,pertemuan pengawas dengan pelaksana, dan bertemuan pengawasdengan pelaksana dan Pejabat Pembuat Komitmen.

  • Jasa Konsultansi Pengawasan Pembangunan Ruang Kuliah 12 RuangTarbiyah STAIN Jember - Tahun Anggaran 2014CV. WIJASENAKONSULTEK

    Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja V-8

    1. Rapat Internal Tim Konsultan PengawasPertemuan tim pengawas ini direncanakan akan diadakanseminggu sekali setiap akhir pekan, yakni hari Sabtu. Pesertarapat internal iniadalah seluruh personal Tim KonsultanPengawas yang terlibat dalam pekerjaan Konsultan PengawasanPembangunan Ruang Kuliah 12 Ruang Tarbiyah STAINJemberTahun Anggaran 2015. Pelibatan seluruh unsur dalam timkonsultan pengawas ini dengan maksud, agar seluruh personalmengetahui dan ikut memberikan masukan saran untuk perbaikankinerja tim setiap minggu, sehingga setiap personal di sampingharus bertanggungjawab terhadap bidang pekerjaan masing-masing juga merasa bertanggungjawab pada keseluruhan.Agenda pertemuan ini direncanakan akan membahas berbagai halpenting terkait dengan pelaksanaan pekerjaan pengawasankonstruksi dalam pekerjaan Konsultan PengawasanPembangunan Pembangunan Ruang Kuliah 12 RuangTarbiyah STAIN Jember Tahun Anggaran 2015, yang antara lainsebagai berikut.a) Evaluasi kinerja tim pengawas seminggu lalu, setiap

    permasalahan yang muncul akan dibahas untuk mencari danmerumuskan jalan keluarnya guna memperbaiki kinerja untukseminggu yang akan datang.

    b) Penyiapan strategi pengawasan untuk satu minggu ke depan,dengan komitmen, bahwa kinerja tim pengawas harus lebihbaik dari pada seminggu yang lalu.

    2. Rapat Tim Pengawas dengan KontraktorPenentuan waktu pertemuan ini sebenarnya perlu kesepekatanbersama antara pengawas dan pelaksana. Tetapi karena ini

  • Jasa Konsultansi Pengawasan Pembangunan Ruang Kuliah 12 RuangTarbiyah STAIN Jember - Tahun Anggaran 2014CV. WIJASENAKONSULTEK

    Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja V-9

    merupakan program konsultan pengawas, pihak kontraktor

  • Jasa Konsultansi Pengawasan Pembangunan Ruang Kuliah 12 RuangTarbiyah STAIN Jember - Tahun Anggaran 2014CV. WIJASENAKONSULTEK

    Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja V-10

    diharapkan bisa menyesuaikan. Pertemuan Mingguan antarapengawas dan kontraktor ini direncanakan setiap hari Rabu diruang pertemuan kantor konsultan pengawas di lokasi proyek ataudi tempat lain yang disepakati.Peserta pertemuan, dari pihak pengawas tentunya tidakmelibatkan semua personal, karena sebagian personal terutamapengawas lapangan akan berada di lapangan untuk melakukantugas pemantauan langsung. Dari pihak pengawas bisa diwakiliteam leader dan tenaga ahli, bahkan kalau ada persoalan urgendan mendesak bisa dihadiri tim leader. Sedangkan dari pihakkontraktor, peserta pertemuan tergantung pada siapa yangditunjuk mewakili pertemuan, tetapi diharapkan pertemuan inidiwakili jajaran midle management yang memahami berbagaipermasalahan dan mempunyai kewenangan untuk mengambilkeputusan dalam rapat.Agenda pertemuan mingguan antara tim pengawas dan timkontraktor ini direncanakan akan membahas hal-hal antara lainsebagai berikut.a) Kontraktor mempresentasikan secara umum pelaksanaan

    pekerjaan konstruksi satu minggu yang lalu, dan Program kerjauntuk seminggu mendatang. Peserta pertemuan akanmengetahui dan menanggapi apa yang telah dilaksanakan danakan dilaksanakan kontraktor dalam pekerjaan konstruksi,termasuk kendala-kendala yang muncul dan pemecahannya.

    b) Pengendalian mutu terkait dengan kemajuan pelaksanaanpekerjaan konstruksi, status/penggunaan bahan dan peralatanyang digunakan kontraktor.

    c) Prosedur tindakan perbaikan dan jenis sanksi yang perluditerapkan pada tim kontraktor (personal yang melakukan

  • Jasa Konsultansi Pengawasan Pembangunan Ruang Kuliah 12 RuangTarbiyah STAIN Jember - Tahun Anggaran 2014CV. WIJASENAKONSULTEK

    Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja V-10

    kesalahan) jika terjadi penyimpangan. Hal ini perlu dibahasbersama antara pengawas dan kontraktor untuk mendapatkanpemahaman yang sama dan disepakati bersama.

    d) Agenda lain sesuai dengan situasi dan kondisi terakhir padasaat pertemuan ini akan diselenggarakan.

    3. Rapat antara Pengawas, Kontraktor dan PPKPengawas merencanakan pertemuan bulanan ini diselenggarakansetiap awal atau akhir bulan (tepatnya tergantung padakesepakatan pihak-pihak terkait). Pertemuan ini sangat strategisuntuk mempertemukan berbagai aspirasi dari masing-masingpihak, yakni pengawas, pelaksana, dan pemberi tugas terkaitdengan upaya mewujudkan fisik bangunan seperti yangdiharapkan.Peserta pertemuan ini, dari pihak pengawas adalah team leaderdan tenaga ahli. Dari pihak kontraktor diharapkan pertemuanbulanan ini diwakili unsur jajaran manajemen yang mempunyaikewenangan mengambil keputusan di lapangan mengenai hal-halyang strategis. Sedangkan dari pihak PPK, diharapkan PPK sendiriyang hadir atau jajaran manajemen yang ditunjuk dan diberikewenangan mengambil keputusan dalam rapat.Agenda pertemuan bulanan antar jajaran Pejabat PembuatKomitmen, pengawas, dan kontraktor ini antara lain sebagaiberikut.a) Hal-hal yang berkenaan dengan pengendalian mutu, kemajuan

    pekerjaan yang telah dicapai dalam sebulan dan rencanasebulan ke depan.

  • Jasa Konsultansi Pengawasan Pembangunan Ruang Kuliah 12 RuangTarbiyah STAIN Jember - Tahun Anggaran 2014CV. WIJASENAKONSULTEK

    Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja V-11

    b) Mekanisme dan prosedur tindakan perbaikan oleh pengawasdan penerapan jenis sanksi jika terjadi penyimpanganpelaksanaan pekerjaan oleh kontraktor. Hal ini perlu dibahasbersama, sehingga mekanisme dan prosedur tindakanperbaikan menjadi sebuah komitmen bersama antara pihakPPK, konsultan pengawas, dan kontraktor pelaksana.

    c) Agenda lain sesuai dengan situasi dan kondisi terakhir padasaat pertemuan ini akan diselenggarakan.

    C. METODE PENGAWASAN PEKERJAAN PERSIAPANObjek pengawasan konstruksi adalah seluruh tahap pekerjaan konstruksiyang dilaksanakan oleh kontraktor dari tahap persiapan hinggapemeliharaan.Pengawasan pekerjaan persiapan konstruksi hanya akan dilakukanterhadap kegiatan yang dipandang perlu dan relevan dengan lingkuppekerjaan pengwasan. Tidak semua kegiatan persiapan harus diawasi,karena ada kegiatan-kegiatan tertentu hanya untuk kepentingan internalkontraktor, seperti pembuatan bangunan sementara kantor kontraktor,bukan bagian dari bangunan kampus yang menjadi objek pengawasan.Dalam pengawasan pekerjaan persiapan ini, ada tiga paket pekerjaanpersiapan konstruksi yang harus diawasi, yaitu :a. Pengawasan pekerjaan persiapan teknis;b. Pengawasan persiapan penempatan bahan dan peralatan;c. Pengawasan mobilisasi peralatan dan mesin.a. Metode Pengawasan Pekerjaan Persiapan Teknis

    Sebelum pekerjaan konstruksi, kontraktor biasanya akanmelaksanakan Pekerjaan Persiapan Teknis. Kegiatan-kegiatan yang

  • Jasa Konsultansi Pengawasan Pembangunan Ruang Kuliah 12 RuangTarbiyah STAIN Jember - Tahun Anggaran 2014CV. WIJASENAKONSULTEK

    Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja V-12

    termasuk pekerjaan persiapan teknis adalah pembuatan gambarkerja, pengukuran dan pematokan lahan, dan penggalian.Metode pengawasan pekerjaan persiapan teknis dalam pekerjaanKonsultan Pengawasan Pembangunan Ruang Kuliah 12 RuangTarbiyah STAIN Jember Tahun Anggaran 2015 ini berupa prosespemantauan dan penilaian terhadap beberapa kegiatan persiapanteknis. Sesuai dengan objeknya, pengawasan akan dilakukan olehpengawas lapangan, surveyor, dan tenaga ahli. Proses pengawasanpekerjaan persiapan teknis adalah deskripsi kegiatan tim konsultanpengawas sebagai berikut.1) Memeriksa dan menilai gambar kerja (shop drawing) yang dibuat

    kontraktor untuk dibandingkan dengan desain gambar standar.Jika ternyata terdapat perbedaan gambar, maka pelaksana(kontraktor) harus memperbaikinya untuk disesuaikan dengandesain gambar standar.

    2) Memeriksa dan menilai bahan yang telah dimobilisasi. Bilaternyata terdapat perbedaan spesifikasi bahan dengan spesifiasibahan yang disyaratkan dalam RKS, maka kontraktor harusmengganti bahan tersebut untuk disesuaikan dengan spesifikasiyang disyaratkan.

    3) Memantau langsung dan menilai pelaksanaan pekerjaanpengukuran dan pematokan (bouwplank). Jika proses pengukurandan pematokan tidak sesuai dengan metode yang standar, makapelaksana diminta mengulangi pengukuran dengan menggunakanmetode standar.Jika hasil pengukuran dan pematokan tidak sesuai denganstandar, pengawas harus meminta pelaksana agar melakukanpengukuran ulang untuk disesuaikan dengan ukuran yangdirencanakan.

  • Jasa Konsultansi Pengawasan Pembangunan Ruang Kuliah 12 RuangTarbiyah STAIN Jember - Tahun Anggaran 2014CV. WIJASENAKONSULTEK

    Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja V-13

    4) Memantau dan menilai proses dan hasil pekerjaan galian. Jikaproses pelaksanaan pekerjaan penggalian tanah tidak sesuaidengan metode standar, dan mutu hasilnya juga tidak sesuaistandar, maka pengawas harus meminta pelaksana agarmemperbaikinya.

    b. Metode Pengawasan Persiapan Penempatan Bahan dan PeralatanPekerjaan konstruksi membutukan bahan dan peralatan yang relatifbanyak jenis dan jumlahnya sesuai dengan kebutuhan. Material danperalatan seharusnya dimobilisasi sebelum pekerjaan konstruksidimulai. Untuk itu, kontraktor harus menyiapkan tempat dan/gudanguntuk menaruh material dan peralatan. Kegiatan penyiapanpenempatan bahan dan peralatan meliputi: pembuatan gudangmaterial, pembuatan workshop kayu, dan pembuatan workshop besi(jika diperlukan).Metode pengawasan pekerjaan Persiapan Penempatan Bahan danPeralatan ini berupa proses pemantauan langsung, penilaianterhadap beberapa kegiatan persiapan teknis, dan tindakan perbaikanjika terjadi penyimpangan.Sesusi dengan objeknya, pengawasan akan dilakukan oleh pengawaslapangan dan tenaga ahli. Proses pengawasan Pekerjaan PenempatanBahan dan Peralatan dalam pekerjaan Konsultan PengawasanPembangunan Ruang Kuliah 12 Ruang Tarbiyah STAIN JemberTahun Anggaran 2015 selengkapnya berupa kegiatan-kegiatan timkonsultan pengawas sebagai berikut.1) Memantau langsung dan menilai tempat/gudang penyimpanan

    bahan-bahan yang akan digunakan. Jika ternyata tempat/gudangpenyimpanan bahan tidak sesuai dengan standar, maka pengawasakan meminta pelaksana agar memperbaikinya, untukdisesuaikan dengan standar.

  • Jasa Konsultansi Pengawasan Pembangunan Ruang Kuliah 12 RuangTarbiyah STAIN Jember - Tahun Anggaran 2014CV. WIJASENAKONSULTEK

    Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja V-14

    2) Memantau dan menilai proses penempatan material (pemisahanbahan satu dengan lainnya). Jika proses penempatannya tidaksesuai dengan metode yang standar, maka pengawas akanmeminta pelaksana agar menyesuaikan dengan standarpenempatan material.

    3) Memantau dan menilai kondisi workshop kayu dan peralatan(electric shaw, welding machine dan air compressor dan alatlainnya) yang akan digunakan untuk pabrikasi begisting. Apabilakondisi work shop kayu dan peralatannya tidak sesuai denganspesifikasi standar, maka pengawas akan meminta pelaksanaagar menyesuaikan dengan standar spesifikasi work shop danperalatan.

    4) Memantau dan menilai kondisi workshop besi dan peralatan(bending machine, bending machine electric, cutting machine, danalat lainnya) yang akan digunakan untuk pabrikasi pekerjaanbesi. Apabila kondisi work shop besi dan peralatannya tidaksesuai dengan spesifikasi standar, maka pengawas akan memintapelaksana agar menyesuaikan dengan standar spesifikasi workshop dan peralatan.

    c. Metode Pengawasan Mobilisasi Peralatan dan MesinSetelah fasilitas yang diperlukan untuk penempatan danpemeliharaan peralatan dan mesin selesai dipersiapkan, peralatandan mesin-mesin dapat segera dimobilisai di lokasi proyek. Peralatandan mesin yang diperlukan dalam pekerjaan persiapan ini antara lainadalah: truck, stamper, vibrator roller, beton moleen, concretevibrator, pompa air, genset, scaffolding.Metode pengawasan terhadap pekerjaan Mobilisasi Peralatan danMesin ini berupa kegiatan pengawas melakukan pemantauanlangsung, penilaian, dan tindakan perbaikan jika terjadi

  • Jasa Konsultansi Pengawasan Pembangunan Ruang Kuliah 12 RuangTarbiyah STAIN Jember - Tahun Anggaran 2014CV. WIJASENAKONSULTEK

    Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja V-15

    penyimpangan dari spesifikasi teknis. Pengawasan akan dilakukanoleh pengawas lapangan dan tenaga ahli. Proses pengawasanpekerjaan Mobilisasi Peralatan dan Mesin dalam pekerjaan KonsultanPengawasan Pembangunan Ruang Kuliah 12 Ruang TarbiyahSTAIN Jember Tahun Anggaran 2015 selengkapnya adalah sebagaiberikut.a. Memantau dan menilai kondisi kelayakan peralatan yang

    dimobilisasi. Apabila kondisi peralatan tidak sesuai denganspesifikasi peralatan standar, maka pengawas akan memintapelaksana agar menyesuaikan dengan standar spesifikasiperalatan.

    b. Memantau dan menilai kondisi kelayakan mesin yangdimobilisasi. Apabila kondisi mesin tidak sesuai denganspesifikasi mesin standar, maka pengawas akan memintapelaksana agar menyesuaikan dengan spesifikasi mesin yangstandar.

    D. METODE PENGAWASAN PEKERJAAN ARSITEKTURPekerjaan arsitektur meliputi beberapa komponen pekerjaan,termasuk pekerjaan finishing, yang pembahasannya terintegrasi kedalam pembahasan komponen pekerjaan lainnya. Dalam pekerjaanarsitektur ini meliputi komponen pekerjaan, yaitu:1. marking dan pekerjaan dinding;2. pekerjaan pasangan dinding;3. pekerjaan kolom praktis;4. pekerjaan ringbalk;5. pekerjaan plesteran;6. pkerjaan kusen pintu dan jendela;7. pekerjaan lantai keramik;

  • Jasa Konsultansi Pengawasan Pembangunan Ruang Kuliah 12 RuangTarbiyah STAIN Jember - Tahun Anggaran 2014CV. WIJASENAKONSULTEK

    Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja V-16

    8. pekerjaan plafond; dan9. pekerjaan finishing termasuk pengecatan.Pengawasan pekerjaan arsitektur dilakukan oleh tenaga ahlipengawasan arsitektur, yang pelaksanaannya di lapangan dilakukanoleh pengawas lapangan. Tugas utama pengawas pekerjaan arsitekturadalah memantau secara langsung dan mencatat (menggunakan formyang telah disiapkan), menilai proses dan hasil pelaksanaan, danmengambil tindakan perbaikan jika diperlukan.

    a. Metode Pengawasan Marking Pekerjaan DindingPekerjaan marking bisa dilaksanakan setelah suatu lokasi kerjatelah dibersihkan dari kotoran-kotoran ataupun barang-barangsisa pekerjaan struktur pada setiap lantai. Pengawasan Markinguntuk Pekerjaan Dinding ini akan dilaksanakan tenaga ahliarsitektur, pengawas lapangan, dan surveyor.Metode pengawasan pekerjaan marking untuk dinding dalampekerjaan Konsultan Pengawasan Pembangunan Ruang Kuliah 12Ruang Tarbiyah STAIN Jember Tahun Anggaran 2014 ini berupaproses serangkaian kegiatan pengawasan terhadap prosespelaksanaan fisik, yang antara lain terinci sebagai berikut.a. Menentukan titik acuan pengukuran sebagai permulaan

    pengukuran agar hasil akurat sesuai dengan gambar teknis yangtelah ditetapkan. Agar kesesuaian pelaksanaan dengan rencanaterwujud, maka tim engineering harus membuat shop drawingdenah sedetail mungkin untuk menghindari terjadinyakesalahan. Setelah didapatkan gambar denah detail, maka timsurveyor dapat melakukan pengukuran dan permarkingan dengantepat.

  • Jasa Konsultansi Pengawasan Pembangunan Ruang Kuliah 12 RuangTarbiyah STAIN Jember - Tahun Anggaran 2014CV. WIJASENAKONSULTEK

    Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja V-17

    b. Setelah pengukuran dilaksanakan dan hasilnya sesuai denganrencana, maka dilaksanakan pembuatan garis-garis marking.Pembuatan marking ini terdiri dari tiga garis, meliputi:1) Garis pasangan bata, tebal dinding disesuaikan dengan

    ketebalan bahan dinding.2) Garis batas plesteran dan acian.3) Garis pinjaman (berjarak antara 25 Cm sampai dengan 50 Cm

    dari garis plasterer).Dalam pekerjaan ini juga dibuat titik-titik penempatan kolom praktis.Pekerjaan marking ini dilakukan langsung untuk satu lantaisekaligus. Metode ini untuk menghindari terjdinya kerancuan dalampembuatan marking setelah suatu tempat telah dikerjakan.

    b. Metode Pengawasan Pasangan Dinding dan PengangkutanMaterialPengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan dinding ini perludilakukan secara cermat dan kontinyu, terutama proses pembuatankomposisi campuran bahan harus sesuai dengan komposisi standaryang telah ditetapkan untuk mewujudkan mutu dinding yangdiharapkan. Pengawasan pekerjaan Dinding PengangkutanMaterial ini dilakukan oleh tenaga ahli arsitektur dan pengawaslapangan.Tugas utama pengawas dalam pekerjaan Konsultan PengawasanPembangunan Ruang Kuliah 12 Ruang Tarbiyah STAIN JemberTahun Anggaran 2015 adalah mengupayakan pelaksanaanpekerjaan ini agar sesuai dengan standar atau perencanaan teknis.Standar yang bisa digunakan pelaksana adalah proses kegiatanpelaksanaan fisik, yang antara lain sebagai berikut.1) Pekerjaan pasangan dinding bata dengan campuran spesi 1

  • Jasa Konsultansi Pengawasan Pembangunan Ruang Kuliah 12 RuangTarbiyah STAIN Jember - Tahun Anggaran 2014CV. WIJASENAKONSULTEK

    Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja V-18

    pc : 3 ps untuk lokasi dinding kedap air, seperti dinding kamarmandi dan dinding toilet. Sedangkan untuk dinding daerah lainperbandingan komposisi campuran bahan dengan spesi 1 pc:5ps.

    2) Pekerjaan pasangan dinding bata dilaksanakan setelahpekerjaan pembongkaran perancah lantai selesai dilaksanakan.Pengangkutan material dapat dilakukan dengan menggunakanalat bantu. Untuk gedung tinggi, atau gedung rendah tetapidilaksanakan pada areal yang luas, pengangkutan bahan dapatmenggunakan tower crane atau material hoist.

    Metode pelaksanaan pekerjaan pasangan dinding ini menunjukkegiatan pengawas memantau, menilai, dan tindakan perbaikan jikadipandang perlu. Kegiatan yang menjadi objek pengawasan adalahproses kegiatan pelaksanaan pekerjaan sebagai berikut.1) Pemasangan profil di ujung lokasi secara tegak lurus2) Penentuan peil dan sipatan pada profil3) Membuat tanker benang secara horizontal dengan kencang setiap

    pemasangan 5 (lima) lapis bata.4) Spesi adukan diratakan untuk 1 buah bata dengan tebal spesi 1,5-

    2,0 Cm.5) Pasang bata di atasnya sambil digeser dan ditekan ujungnya

    hingga mengisi spesi vertikal.6) Membersihkan kelebihan spesi yang menempel pada dinding bata.7) Membasahi pasangan dinding bata agar tetap lembab.

    c. Metode Pengawasan Pekerjaan Kolom PraktisPekerjaan kolom praktis harus dipersiapkan setelah pekerjaanmarking dilakukan. Proses pelaksanaan pekerjaan kolom praktis

  • Jasa Konsultansi Pengawasan Pembangunan Ruang Kuliah 12 RuangTarbiyah STAIN Jember - Tahun Anggaran 2014CV. WIJASENAKONSULTEK

    Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja V-19

    berupa rangkaian kegiatan pelakanaan fisik, yang antara lainsebagai berikut.1) Penentuan titik dan pembuatan marking untuk kolom praktis oleh

    tim surveyor.2) Setelah titik kolom praktis telah ditentukan, tim mekanik (pekerja

    harian) mulai mengerjakan pengeboran dan pemasangan besi stek 13 mm pada lantai, kemudian di-epoxy.

    3) Pemasangan besi kolom praktis dikerjakan oleh tim mandorsetelah pekerjaan pemasangan dinding setinggi kira-kira 1 (satu)meter dari lantai. Besi ini disambungkan pada stek yang telahtersedia dengan cara dilas. Sedangkan untuk bagian atasnyadilakukan dengan cara mengebor plat/balok, kemudian besi di-epoxy dan dimasukkan.

    4) Pembesian kolom praktis ini difabrikasi di work shop sesuaidengan ukurannya.

    5) Begisting kolom praktis menggunakan papan/tripleks dengantebal = 12 mm. Pemasangan begisting dikerjakan dengan caramengebor dinding pada jarak 5 cm dari tepi pada kedua sisi yangakan mengapit kolom praktis. Lubang bor-boran tersebutdipasangi kawat bendrat yang berfungsi sebagai penahanbegisting kolom praktis (begisting dililit dengan kawat bendrat 75 cm).

    d. Metode Pengawasan Pekerjaan RingbalkPengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan ringbalk dilakukanterutama oleh tenaga ahli arsitektur. Pelaksanaannya di lapangandibantu petugas pengawas lapangan yang profersional danberpengalaman dalam bidang pekerjaan arsitektur.

  • Jasa Konsultansi Pengawasan Pembangunan Ruang Kuliah 12 RuangTarbiyah STAIN Jember - Tahun Anggaran 2014CV. WIJASENAKONSULTEK

    Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja V-20

    Metode pengawasan pekerjaan ringbalk dalam pekerjaan KonsultanPengawasan Pembangunan Ruang Kuliah 12 Ruang TarbiyahSTAIN JemberTahun Anggaran 2015 ini menunjuk pada kegiatanpemantauan langsung, penilaian, dan tindakan perbaikan jika terjadipenyimpangan pelaksanaan pekerjaan ini dari perencanaan teknisyang telah ditetapkan. Pekerjaan ringbalk dilakukan setelahpekerjaan kolom praktis selesai dilaksanakan.Metode pelaksanaan pekerjaan ini berupa proses serangkaiankegiatan yang dilakukan pengawas terhadap proses pelaksanaan fisik,yang antara lain sebagai berikut:1) Ringbalk dipasang pada ketinggian seperti yang ditentukan dalam

    gambar perencanaan teknis yang telah ditetapkan.2) Besi ringbalk diletakkan di atas pasangan bata, kemudian setiap

    ujung diikatkan pada besi kolom. Untuk bagian yangberhubungan langsung dengan kolom struktur, kolom harus dicorterlebih dahulu sebagai tempat untuk mengikatkan ringbalk,

    3) Begisting ringbalk menggunakan tripleks dengan tebal = 12 mm.Begisting ini telah dibuat di workshop, sehingga pada saat akandigunakan hanya tinggal memasang. Pemasangan begistingdikerjakan dengan cara mengebor dinding bata pada jarak 5 cmdari tepi atas. Lubang bor-born tersebut dipasangi kawat bendratyang berfungsi sebagai penahan begisting kolom praktis (begistingdililit dengan kawat bendrat).

    4) Sisi atas begisting diberi klose dari tripleks tebal 12 mm, lebar 5cm dan panjang sesuai ketebalan dinding. Klose dipasang padasetiap jarak 40 cm dan dipaku masing-masing dua buah padasetiap sisinya. Ini dimaksudkan agar begisting benar-benarpresisi.

    5) Setelah pemasangan begisting selesai dilaksanakan dan sebelumpengecoran dilakukan, pengawas harus melakukan pengecekan

  • Jasa Konsultansi Pengawasan Pembangunan Ruang Kuliah 12 RuangTarbiyah STAIN Jember - Tahun Anggaran 2014CV. WIJASENAKONSULTEK

    Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja V-21

    untuk memastikan besi dan begisting (ceklist) dalam posisi lurus,kesikuan besi dan begisting, serta kekuatan perkuatan begisting.Pengecoran dapat dilakukan bila besi dan begisting telah sesuaidengan standar baku dalam perencanaan teknis.

    6) Tahapan pengecoran dilakukan seperti halnya proses pada kolompraktis.

    7) Ringbalk praktis juga dapat menjadi alternatif, proespemasangannya juga sama seperti pada kolom praktis.

    e. Metode Pengawasan Pekerjaan PlesteranPekerjaan plesteran dimulai setelah dinding terpasang penuh. Prosesstandar pelaksanaan Pekerjaan plesteran di lapangan dilakukansebagai berikut :1) Membuat kepalaan vertikal dan horizontal, lebar 5 cm, tebal 1

    cm. Kepalaan vertikal dibuat dengan jarak setiap 1 - 1,5 M,dimulai dari Ujung dinding atau sudutan. Kepalaan horizontalterletak di atas, yaitu 10 cm di atas garis plafond. Untukdinding yang menggunakan plint di lantai, dasar dimulai padabatas tinggi plint. Sedangkan untuk dinding yang tidakmenggunakan plint, kepalaan bawah tidak diperlukan.Pekerjaan ini dikerjakan bisa oleh 1 (satu) orang yang khususbertugas untuk membuat kepalaan.

    f. Metode Pengawasan Pekerjaan Kusen Pintu dan JendelaPelaksanaan pekerjaan pemasangan kusen dikerjakan bersamaandengan pekerjaan pasangan dinding bata dan plesterannya.Sedangkan pemasangan daun pintu dan jendela menunggupelaksanaan finishing lantai dan plafond selesai. Untuk

  • Jasa Konsultansi Pengawasan Pembangunan Ruang Kuliah 12 RuangTarbiyah STAIN Jember - Tahun Anggaran 2014CV. WIJASENAKONSULTEK

    Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja V-22

    pelaksanaannya, ada baiknya kontraktor menyerahkannya padapelaksana spesialis atau di-sub-kontrakkan. Konsultan pengawasmengawasi pelaksanaannya terkait dengan spesifikasi bahan yangdigunakan dan proses/metode pelaksanaannya.

    g. Metode Pengawasan Pekerjaan Lantai KeramikPelaksanaan pekerjaan keramik dapat dikelompokkan menjadi duakatagori, yaitu pekerjaan keramik lantai dan pekerjaan keramikdinding. Berikut ini proses pelaksanaan fisik pekerjaan keramikdinding.1) Pekerjaan Keramik Lantai

    Pekerjaan lantai keramik dilaksanakan setelah pekerjaanpasangan dinding bata dan plesteran dinding bata selesai, hal inidimaksudkan untuk menghindari kotoran pada lantai keramik.Pekerjaan pemasangan lantai keramik ini akan lebih baik jikadilaksanakan oleh tukang keramik khusus yang ahli, agar hasilpekerjaan menjadi lebih baik.

    2) Pelaksana pekerjaan keramik lantai dalam melaksankanpekerjaan ini harus memperhatikan proses pelaksanaanpekerjaan sebagai berikut:1) Menyortir keramik berdasarkan kriteria ukuran dan

    keseragaman warna. Untuk mengetahui keramik yangcacat dilakukan dengan cara menempatkannya ke dalam bokukuran yang dibuat dari bahan kayu.

    2) Membuat marking keramik sesuai dengan posisipemasangan pada shop drawing.

    3) Menentukan peil dari lantai untuk seluruh kesatuanruangan dengan benang.

    4) Membuat kepalaan pemasangan keramik sesuai dengan

  • Jasa Konsultansi Pengawasan Pembangunan Ruang Kuliah 12 RuangTarbiyah STAIN Jember - Tahun Anggaran 2014CV. WIJASENAKONSULTEK

    Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja V-23

    benang yang telah dipasang.5) Memasang keramik dengan mengatur:6) kelurusan pertemuan antar keramik;7) kepadatan adukan spesi;8) kerataan bidang dengan waterpass.9) Mengisi naad dengan menggunakan bahan cor naad atau

    PC. Pekerjaan ini biasa dilakukan setelah kedudukankeramik telah kuat (spesi telah mengering).

    10) Membersihkan permukaan dengan menggunakan spon.11) Memoles permukaan keramik dengan bahan pembersih

    supaya permukaan dapat mengkilap dengan caramenggosok permukaan keramiknya.

    h. Metode Pengawasan Pekerjaan Keramik DindingPekerjaan dinding keramik dilaksanakan setelah pekerjaan plesterandinding bata selesai dikerjakan. Proses pelaksanaan fisik pekerjaankeramik dinding adalah serangkaian kegiatan pelaksana sebagaiberikut:1) Penyiraman pada plesteran dinding yang akan dipasang keramik2) Pengukuran dengan benang ke arah horizontal dan vertikal3) Membuat contoh pemasangan ke arah vertikal dan horizontal

    sesuai dengan shop drawing. Pemasangan keramik baru bisadimulai setelah contoh disetujui pengawas

    4) Pemasangan keramik dimulai dengan perekat 1 pc : 3 ps dengantebal adukan tidak lebih dari 1,6 cm atau dengan perekat khusus

    5) Bidang dinding keramik benar-benar rata, garis siar benar-benarlurus dengan siar lebar 4 - 5 mm, dan setiap perpotongan siarmembentuk dua garis lurus.

    6) Ketinggian tepi atas pola keramik harus sesuai dengan gambar

  • Jasa Konsultansi Pengawasan Pembangunan Ruang Kuliah 12 RuangTarbiyah STAIN Jember - Tahun Anggaran 2014CV. WIJASENAKONSULTEK

    Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja V-24

    perencanaan teknis.i. Metode Pengawasan Pekerjaan Plafond

    Pekerjaan plafond plywood/multiplek atau bahan lain dilaksanakansetelah pekerjaan plesteran dinding selesai. Pekerjaan ini dimulaidengan pembuatan rangka plafond. Kayu ini diserut (jika bahandari kayu) minimal satu muka, dan kayu dilapisi meni sebelumdipasang, Pemasangan plywood/bahan lain dilaksanakan setelahrangka plafond sudah betul-betul rata. Proses pelaksanaan pekerjaanplafond ini berupa urutan pelaksanaan serangkaian kegiatan sebagaiberikut:1) Membuat tanda, mengukur elevasi, dan menentukan as, Jarak

    penggantung rangka plafond harus benar-benar sesuai dengangambar shop drawing yang telah disetujui pengawas.

    2) Memasang benang sebagai pedoman kelurusan dan ketingganrangka sesuai elevasi yang telah dibuat

    3) Memasang kayu rangka plafond (yang telah diserut dan dilapisimeni serta dipotong sesuai ukuran) pada elevasi ketinggian yangtelah diberi tanda.

    4) Memeriksa kelurusan dan kerataan rangka plafond denganmenggunakan waterpass dan siku besi.

    5) Memotong panel plafond plywood dengan gergaji sesuai shopdrawing.

    6) Menghaluskan bekas potongan dengan amplas.7) Memasang panel plafond plywood dengan mengatur kelurusan,

    kerapatan naad plafond, dan mengatur kerapatan plafond.8) Merapikan plafond sambungan plywood yang telah terpasang

    dengan amplas

  • Jasa Konsultansi Pengawasan Pembangunan Ruang Kuliah 12 RuangTarbiyah STAIN Jember - Tahun Anggaran 2014CV. WIJASENAKONSULTEK

    Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja V-25

    9) Membersihkan sambungan yang telah diamplas.j. Metode Pengawasan Pekerjaan Finishing

    Pekerjaan finishing termasuk pengecatan pada lokasi dindingdalam dapat dilaksanakan setelah pekerjaan plesteran selesai.Kemudian dengan finishing, acian pada permukaan dinding betonyang kurang rata dan pada beton yang sudah rata diamplas danlangsung diplamur.Pengawasan pekerjaan pengecatan dilakukan terhadap seluruh prosespekerjaan ini. Pengawas melakukan pemantauan langsung, menilaiproses serta hasil pelaksanaan pengecatan, dan mengambil tindakanperbaikan jika terjadi penyimpangan dari rencana yang telahditetapkan.Proses pelaksanaan pekerjaan pengecatan ini dilaksanakan denganurutan kegiatan sebagai berikut.1) Membersihkan permukaan dinding dari debu dan kotoran serta

    bekas percikan plesteran yang tidak rata dengan amplas ataugurinda.

    2) Melindungi objek pekerjaan lain yang berbatasan denganpermukaan beton yang akan dicat dengan kertas semen ataubahan lain.

    3) Memperbaiki permukaan beton yang kurang rata denganplesteran acian plamuur.

    4) Menghaluskan plamuur dan acian yang telah kering denganmenggunakan amplas.

    5) Mengoleskan cat dasar dengan menggunakan alat rol pada bidangluas. dan dengan alat kwas untuk bidang yang sempit/sulit.

    6) Mengoleskan cat finish setelah cat dasar kering. Jumlah pelapis

  • Jasa Konsultansi Pengawasan Pembangunan Ruang Kuliah 12 RuangTarbiyah STAIN Jember - Tahun Anggaran 2014CV. WIJASENAKONSULTEK

    Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja V-26

    cat disesuaikan dengan spesifikasi yang diminta pemberi tugas(biasanya telah terakomodasi dalam perencanaan teknis).

    7) Membersihkan segera cat-cat yang berceceran mengotori bahan-bahan lain yang seharusnya tidak terkena cat.

    E. METODE PENGAWASAN PEKERJAAN STRUKTURPengawasan terhadap pekerjaan struktur dilakukan oleh ahli struktur,yang pelaksanaannya di lapangan dibantu oleh pengawas lapangan.Pengawas dalam melakukan pemantauan langsung untukmengumpulkan data pelaksanaanakan menyesuaikan jadwalpelaksanaan yang dibuat oleh kontraktor (konsultan memiliki jadwalkegiatan pengawasan tersendiri tetapi harus sinkron dengan jadwalpelaksanaan yang dibuat oleh kontraktor).Pengawasan Pekerjaan Struktur bangunan utama terdiri dari limakomponen pekerjaan struktur sebagai berikut.a. Pekerjaan Pembersihan Lahan.b. Pekerjaan Pengukuran.c. Pekerjaan Pondasi.d. Pekerjaan Struktur Lantai.e. Pekerjaan Struktur Lantai Atas.Masing-masing komponen pekerjaan struktur tersebut merupakan proses,sehingga pelaksanaannya harus berurutan tahap demi tahap. Prosespengawasan lima komponen pekerjaan struktur dalam pekerjaanKonsultan Pengawasan Pembangunan Ruang Kuliah 12 RuangTarbiyah STAIN Jember Tahun Anggaran 2015 dideskripsikan sebagaiberikut.a. Pengawasan Pembersihan Lahan

    Pengawasan pekerjaan Pembersihan Lahan ini dilakukan olehpengawas lapangan. Sebelum pelaksanaan pekerjaan pondasi, kondisi

  • Jasa Konsultansi Pengawasan Pembangunan Ruang Kuliah 12 RuangTarbiyah STAIN Jember - Tahun Anggaran 2014CV. WIJASENAKONSULTEK

    Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja V-27

    lahan harus benar-benar bersih, dengan kualitas kebersihan yangdisyaratkan dalam pekerjaan pondasi. Untuk itu, pelaksana harusmelakukan pembersihan lokasi proyek dari material yang dipandangbisa mengganggu tahap awal pelaksanaan pekerjaan. Pembersihandilakukan secara manual, yakni menggunakan tenaga manusia, tetapijika dipandang perlu bisa menggunakan peralatan berat yang relevan.Metode pengawasan pekerjaan Pembersihan Lahan dalam pekerjaanKonsultan Pengawasan Pembangunan Ruang Kuliah 12 RuangTarbiyah STAIN Jember Tahun Anggaran 2015 menunjuk padarangkaian kegiatan pengawas memantau, menilai, dan melakukanperbaikan sebagai berikut.1) Memantau langsung dan menilai proses pelaksanaan pekerjaan

    pemebersihan lahan. Jika proses pembersihan tidak sesuai denganstandar yang disyaratkan, maka pengawas mengarahkan, danmeminta agar pelaksana menyesuaikan dengan metode standar.

    2) Memantau dan menilai hasil pembersihan lahan. Jika kualitaskebersihan lahan sebelum pelaksanan pekerjaan pondasi tidaksesuai dengan standar kualitas, maka pengawas meminta danmengarahkan, agar pelaksana membersihkan lagi hingga benar-benar sesuai dengan standar kualitas.

    b. Pengawasan Pekerjaan PengukuranPengawasan Pekerjaan Pengukuran dilakukan oleh surveyor,pengawas lapangan dan ahli struktur. Kegiatan pokok dalampekerjaan ini adalah pengukuran dan pemasangan bouwplank.Metode pengawasan pekerjaan Pengukuran dalam pekerjaanKonsultan Pengawasan Pembangunan PembangunanRuang Kuliah 12 Ruang Tarbiyah STAIN Jember Tahun Anggaran2015 menunjuk pada proses kegiatan pengawas

  • Jasa Konsultansi Pengawasan Pembangunan Ruang Kuliah 12 RuangTarbiyah STAIN Jember - Tahun Anggaran 2014CV. WIJASENAKONSULTEK

    Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja V-28

    memantau, menilai danmelakukan tindakan perbaikan terinci sebagai berikut.

    1) Memantau langsung dan menilai proses pengukuran. Jika prosespengukuran tidak sesuai dengan metode standar, pengawas akanmengarahkan dan meminta pelaksana agar merubah metodepelaksanaan untuk disesuaikan dengan metode standar.

    2) Memantau langsung dan menilai hasil pengukuran. Jika hasilpengukuran tidak sesuai dengan ukuran standar, pengawas akanmengarahkan dan meminta pelaksana agar mengadakanpengukuran ulang hingga hasilnya benar-benar sesuai denganukuran standar.

    3) memantau langsung dan menilai proses pemasangan bouwplank.Jika proses pemasangan bouwplank tidak sesuai dengan metodestandar, pengawas akan mengarahkan dan meminta pelaksanaagar merubah metode pemasangan untuk disesuaikan denganmetode standar.

    c. Pengawasan Pekerjaan PondasiPengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan pondasi (pancang danbukan pancang) akan dilakukan secara ketat, mengingat fungsi vitalpondasi dalam sebuah bangunan gedung berlantai banyak.Pengawasan Pekerjaan Pondasi ini akan dilakukan oleh pengawaslapangan dan tenaga ahli struktur.Metode pengawasan Pekerjaan Pondasi dalam pekerjaan KonsultanPengawasan Pembangunan Ruang Kuliah 12 Ruang TarbiyahSTAIN JemberTahun Anggaran 2015 menunjuk pada proseskegiatan pengawas memantau, menilai dan melakukan tindakanperbaikan terhadap beberapa kegiatan pelaksana sebagai berikut.

  • Jasa Konsultansi Pengawasan Pembangunan Ruang Kuliah 12 RuangTarbiyah STAIN Jember - Tahun Anggaran 2014CV. WIJASENAKONSULTEK

    Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja V-29

    1) Memantau langsung dan menilai lokasi semua titik pancang diuitzet harus sesuai dengan gambar pile layout. Apabila lokasi titikpancang tidak sesuai dengan gambar desain, maka pengawasakan memberikan pengarahan dan meminta pelaksana agarmenyesuaikan lokasi semua titik pancang benar-benar sesuaidengan standar (gambar desain).

    2) Memantau langsung dan menilai sistem pemancangan. Jikasistem pemancangan tidak sesuai standar, maka pengawas akanmemberikan pengarahan agar pelaksana menggunakan sistempemancangan yang standar.

    3) Memantau langsung secara cermat dan menilai prosespemancangan. Apabila proses pemancangan tidak sesuai denganstandar metode pemancangan, maka pengawas akan memberikanpengarahan dan meminta pelaksana agar segera menyesuaikanproses pemancangan sesuai dengan standar metode pemancanganyang telah ditetapkan.

    4) Pengawas akan memastikan, bahwa pemancangan dilakukan darielevasi existing. Tiang pancang dimasukkan sampai pada elevasiyang ditentukan dalam gambar rencana desain. Jika ternyatapelaksanaannya menyimpang dari gambar, maka pengawasmengarahkan dan meminta pelaksana menyesuaikannya dengangambar.

    5) Mengecek untuk memastikan kondisi kelayakan alat-alat (alatpancang, service crane, mesin las, dan alat-alat lainnya) yangdigunakan untuk pemancangan. Jika kondisi alat-alat tidakstandar, pengawas akan memberikan pengarahan, agar pelaksanamemperbaiki atau mengganti alat yang sesuai dengan standaralat pemancangan.

  • Jasa Konsultansi Pengawasan Pembangunan Ruang Kuliah 12 RuangTarbiyah STAIN Jember - Tahun Anggaran 2014CV. WIJASENAKONSULTEK

    Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja V-30

    d. Pengawasan Pekerjaan Struktur LantaiPengawasan terhadap pekerjaan struktur lantai dilaksanakan olehterutama tenaga ahli struktur, dan dalam pelaksanaannya dibantupetugas pengawas yang profesional dan berpengalaman di bidangpekerjaan serupa. Pengawas melakukan pemantauan langsung danpenilaian terhadap seluruh rangkaian kegiatan yang termasuk dalamlingkup pekerjaan struktur lantai.Metode pengawasan Pekerjaan Struktur Lantai dalam pekerjaanKonsultan Pengawasan Pembangunan Ruang Kuliah 12 RuangTarbiyah STAIN Jember Tahun Anggaran 2015 menunjuk pada proses

    kegiatan pengawas memantau, menilai, dan melakukantindakan perbaikan jika dipandang perlu sebagai berikut.1) Pengawas akan memantau langsung proses pelaksanaan

    penggalian tanah sebelum pekerjaan struktur. Penggalian tanahini untuk pile cap dan tie beam. Di lokasi pile cap perlu dibuatsaluran dan penampung air untuk dewatering, dengan minipile/bore pile dipecah bagian kepala.

    2) Pengawas akan memantau langsung dan menilai prosespelaksanaan pekerjaan urugan pasir dan lantai kerja, yangdilanjutkan dengan pemasangan begisting batako untuk pile capdan tie beam.

    3) Pengawas akan mengecek untuk memastikan pemasangan Besthash pabrikasi pada tempat yang telah disiapkan. Pembesianharus benar-benar sesuai dengan gambar perencanaan teknis.Sebelum dilakukan pengecoran, pengawas juga harusmemastikan bahwa besi sudah dipasang sesuai denganperencanaan teknis

  • Jasa Konsultansi Pengawasan Pembangunan Ruang Kuliah 12 RuangTarbiyah STAIN Jember - Tahun Anggaran 2014CV. WIJASENAKONSULTEK

    Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja V-31

    4) Pengawas akan memantau langsung proses pelaksanaanpengecoran pile cap dan tie beam dengan concrete pump.

    5) Pengawas akan mengecek untuk memastikan, bahwa pelaksanatelah melakukan pengurugan kembali setelah pengecoran selesai,dan pemadatan yang dilakukan dengan menggunakan peralatanstamper.

    6) Pengawas akan memantau langsung dan menilai pelaksanaanpekerjaan plat lantai. Sebelum pekerjaan ini dilaksanakan,tanah dasar diratakan sesuai elevasi yang ditentukan dalamgambar perencanaan teknis. Untuk meratakan dan memadatkanpermukaan tanah lebih sempurna perlu pengurugan denganmaterial pasir, yang dapat dilakukan dengan card manual, pasirdiratakan dan disiram air sampai menggenang agar urugan pasirmenjadi padat. Lantai kerja dipasang di atas urugan pasir yangsudah rata dan padat. Melaksanakan pekerjaan pembesiansebelum pengecoran. Dalam pekerjaan ini, prosedur dan bahanpembesian harus sesuai dengan ketentuan dalam gambarperencanaan teknis.

    7) Sebelum dilakukan pengecoran, pengawas akan memastikanbahwa besi telah dipasang sesuai gambar perencanaan teknis.Pengecoran Plat lantai dengan sistem beton readymix, dan dapatmenggunakan alat pampa beton. Alat Vibrator electrik/enginedigunakan selama pengecoran, dan peralatan ukur juga dipasanguntuk menjaga level pengecoran.

    8) Pengawas akan mengecek untuk memastikan, bahwa pekerjaanretaining wall dinding beton Begisting dilaksanakan sesuaiperencanaan teknis. Untuk pekerjaan retaining wall, padabagian luar yang akan ditimbun tanah dapat menggunakan

  • Jasa Konsultansi Pengawasan Pembangunan Ruang Kuliah 12 RuangTarbiyah STAIN Jember - Tahun Anggaran 2014CV. WIJASENAKONSULTEK

    Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja V-32

    begisting batako. Sedangkan pada bagian dalam menggunakanbegisting kayu/multiplek. Pipe support dan kayu harus dipasanguntuk menyangga begisting agar tidak goyah selama pengecoran.Pengecoran dengan beton sistem readymix menggunakan alatpampa beton. Vibrator electrik/engine digunakan selamapengecoran berlangsung.

    9) Jika terjadi penyimpangan proses pelaksanaan pekerjaan danspesifikasi bahan yang digunakan dalam pekerjaan StrukturLantai tersebut, maka pengawas akan mengambil tindakanperbaikan dalam bentuk pengarahan agar pelaksanamenyesuaikan proses pelaksanaan dan spesifikasi bahan denganstandar metode alat. Tetapi jika pengarahan tidak diindahkanoleh pelaksana, pengawas akan menerapkan sanksi setingkat diatasnya yaitu teguran lisan, dan seterusnya.

    e. Metode Pengawasan Pekerjaan Struktur Lantai AtasPengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan struktur lantai atasakan dilakukan terutama oleh tenaga ahli struktur yangberpengalaman dalam pekerjaan pengawasan. Pelaksanaannya dilokasi proyek bisa dilakukan oleh petugas pengawas yang profesionaldan berpengalaman dalam pengawasan pekerjaan struktur.Metode pengawasan Pekerjaan Struktur Lantai Atas dalam pekerjaanKonsultan Pengawasan Pembangunan Ruang Kuliah 12 RuangTarbiyah STAIN Jember Tahun Anggaran 2015 adalah berupakegiatan pengawas memantau langsung, menilai, dan mengambiltindakan perbaikan yang diperlukan. Objek pengawasan PekerjaanStruktur Lantai Atas meliputi komponen pekerjaan berikut ini.1) pekerjaan kolom;

  • Jasa Konsultansi Pengawasan Pembangunan Ruang Kuliah 12 RuangTarbiyah STAIN Jember - Tahun Anggaran 2014CV. WIJASENAKONSULTEK

    Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja V-33

    2) pekerjaan balok dan plat

    Metode pengawasan masing-masing pekerjaan tersebut secara rincidapat dideskripsikan sebagai berikut.1) Metode Pengawasan Pekerjaan Kolom

    Pekerjaan pembuatan kolom yang dikasanakan kontraktor harusmengacu pada perencanaan teknis yang telah ditetapkan(standar). Tugas pengawas mengusahakan, agar pelaksanaanpekerjaan kolom ini sesuai standar.Metode pengawasan Pekerjaan Kolom menunjuk padakegiatan pengawas memantau, menilai, dan mengambil tindakanperbaikan jika terjadi penyimpangan, yang sengkapnya terincisebagai berikut.a) Memantau langsung dan menilai proses penentuan posisi

    kolom, pembesian kolom, dan pemasangan kolom besi untuklantai berikutnya. Jika proses yang dilakukan pelaksanamenyimpang dari metode standar, maka pengawas akanmemberikan pengarahan dan meminta pelaksana agarmenyesuaikan metode pelaksanaan dengan metode standar.

    b) Memantau langsung dan menilai proses pemasanganbegisting kolom dan disetel sedemikian rupa, sehingga sesuaidengan perencanaan teknis. Oleh karena itu jika proses yangdilaksanakan pelaksana menyimpang dari metode standar,maka pengawas akan memberikan pengarahan dan memintapelaksana agar menyesuaikan metode pelaksanaan denganmetode standar.

  • Jasa Konsultansi Pengawasan Pembangunan Ruang Kuliah 12 RuangTarbiyah STAIN Jember - Tahun Anggaran 2014CV. WIJASENAKONSULTEK

    Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja V-34

    c) Mengecek untuk memastikan, bahwa ketebalan kolom corkolom hingga 1-2 cm di atas Level bawah balok sebelumproses pengecoran dihentikan.

    d) Memantau langsung dan menilai proses penahan tekananbeton segar terhadap acuan, dengan menggunakanpengikat berupa klem klem yang ditahan oleh beberapa tierod. Jika proses tidak sesuai standar, maka pengawas akanmemberikan pengarahan dan meminta pelaksana agarmenyempurnakan proses sehingga sesuai dengan metodestandar.

    e) Memantau langsung dan menilai proses pengaturan danpenjagaan agar acuan tetap vertikal dengan sejumlah alatpenyokong (steel support, post pull prop). Proses tersebutharus sesuai metode standar. Jika proses tidak sesuaistandar, maka pengawas akan memberikan pengarahandan meminta pelaksana agar menyempurnakan prosessehingga benar-benar sesuai dengan metode standar.

    f) Memantau langsung dan menilai proses pengecoran, dengancara beton segar dituangkan dengan menggunakan bucketyang memakai chute kanvas dan dipadatkan denganmemakai "concrete vibratoe". Jika terjadi penyimpanganproses pelaksanaan pengecoran, pengawas akanmemberikan pengarahan dan meminta pelaksana agarmenyempurnakan proses pengecoran sehingga benar-benarsesuai dengan metode standar.

    g) Mengecek untuk memastikan kepadatan cor segar. Jikaternyata kepadatannya belum memenuhi standar, makapengawas akan meminta pelaksana melakukan kegiatan

  • Jasa Konsultansi Pengawasan Pembangunan Ruang Kuliah 12 RuangTarbiyah STAIN Jember - Tahun Anggaran 2014CV. WIJASENAKONSULTEK

    Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja V-35

    pemadatan lagi hingga kepadatan cor sesuai standar.2) Metode Pengawasan Pekerjaan Balok dan Plat

    Pekerjaan Balok dan Plat yang dilaksanakan kontraktor harusmengacu pada perencanaan teknis yang telah ditetapkan(standar). Tugas pengawas memastikan pelaksanaan Balok danPlat ini benar-benar sesuai standar.Metode pengawasan Pekerjaan Balok dan Plat menunjuk padakegiatan pengawas memantau, menilai, dan mengambil tindakanperbaikan jika terjadi penyimpangan, yang sengkapnya terincisebagai berikut.(a) Memantau langsung dan menilai pengukuran untuk

    menentukan posisi balok dan pembesiannya. Jika terjadipenyimpangan proses pelaksanaan dan bahan yang digunakandari standar, maka pengawas akan memberikan pengarahandan meminta pelaksana menyesuaikan metode pelaksanaandan spesifikasi bahan yang digunakan dengan standar.

    (b) Memantau langsung dan menilai pemasangan perancah untukmenahan beban material cor sebelum beton mencapai umuryang disyaratkan. Jika terjadi penyimpangan prosespelaksanaan dan bahan yang digunakan dari standar, makapengawas akan memberikan pengarahan dan memintapelaksana menyesuaikan metode pelaksanaan dan spesifikasibahan yang digunakan dengan standar.

    (c) Memantau langsung dan menilai pemasangan buttom(begisting balok bagian bawah). Jika terjadi penyimpanganproses pelaksanaan dan bahan yang digunakan dari standar,

  • Jasa Konsultansi Pengawasan Pembangunan Ruang Kuliah 12 RuangTarbiyah STAIN Jember - Tahun Anggaran 2014CV. WIJASENAKONSULTEK

    Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja V-36

    maka pengawas akan memberikan pengarahan dan memintapelaksana menyesuaikan metode pelaksanaan dan spesifikasibahan yang digunakan dengan standar.

    (d) Memantau langsung dan menilai pemasangan besi dan betondecking. Jika terjadi penyimpangan proses pelaksanaan danbahan yang digunakan dari standar, maka pengawas akanmemberikan pengarahan dan meminta pelaksanamenyesuaikan metode pelaksanaan dan spesifikasi bahanyang digunakan dengan standar.

    (e) Memantau langsung dan menilai pemasangan tembiring(begisting bagian samping), agar bagian atas tidak mekar padasaat pengecoran menggunakan beberapa klem. Jika terjadipenyimpangan proses pelaksanaan dan bahan yang digunakandari standar, maka pengawas akan memberikan pengarahandan meminta pelaksana menyesuaikan metode pelaksanaandan spesifikasi bahan yang digunakan dengan standar.

    (f) Memantau langsung dan menilai pemasangan begisting plat.Jika terjadi penyimpangan proses pelaksanaan dan bahanyang digunakan dari standar, maka pengawas akanmemberikan pengarahan dan meminta pelaksanamenyesuaikan metode pelaksanaan dan spesifikasi bahanyang digunakan dengan standar.

    (g) Memantau langsung dan menilai pemasangan tulangan platsesuai gambar perencanaan teknis, termasuk pemasanganbeton decking dan kaki-kaki penyangga tulangan. Jika terjadipenyimpangan proses pelaksanaan dan bahan yang digunakandari standar, maka pengawas akan memberikan pengarahandan meminta pelaksana menyesuaikan metode pelaksanaandan spesifikasi bahan yang digunakan dengan standar.

  • Jasa Konsultansi Pengawasan Pembangunan Ruang Kuliah 12 RuangTarbiyah STAIN Jember - Tahun Anggaran 2014CV. WIJASENAKONSULTEK

    Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja V-37

    (h) Mengecek untuk memastikan, sebelum pengecoran, segalasesuatunya telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku yangtertuang dalam perencanaan teknis. Jika terjadipenyimpangan proses pelaksanaan dan bahan yang digunakandari standar, maka pengawas akan memberikan pengarahandan meminta pelaksana menyesuaikan metode pelaksanaandan spesifikasi bahan yang digunakan dengan standar.

    (i) Memantau langsung dan menilai pelaksanaan pengecoran,yang dilaksanakan dengan concrete pump. Pada saatpengecoran, titik tumpah material beton diusahakan beradapada lokasi balok, baru kemudian ditarik ke arah plat sesuaikebutuhan. Jika terjadi penyimpangan proses pelaksanaandan bahan yang digunakan dari standar, maka pengawas akanmemberikan pengarahan dan meminta pelaksanamenyesuaikan metode pelaksanaan dan spesifikasi bahanyang digunakan dengan standar.

    3) Metode Pengawasan Pekerjaan Beton, Pembesian dan BegistingPekerjaan beton, pembesian, dan begisting merupakan bagian takterpisahkan dari pekerjaan struktur. Pengawasan terhadappelaksanaan pekerjaan ini harus dilakukan oleh tenaga ahlistruktur, yang pelaksanaannya dapat dibantu oleh pengawaslapangan yang profesional dan berpengalaman dalam pekerjaanpengawasan struktur. Tugas pengawas adalah memastikanpelaksanaan Pekerjaan Beton, Pembesian, dan Begisting inibenar-benar sesuai standar.Metode pengawasan Beton, Pembesian, dan Begisting menunjukpada kegiatan pengawas memantau, menilai, dan mengambil

  • Jasa Konsultansi Pengawasan Pembangunan Ruang Kuliah 12 RuangTarbiyah STAIN Jember - Tahun Anggaran 2014CV. WIJASENAKONSULTEK

    Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja V-38

    tindakan perbaikan jika terjadi penyimpangan proses danspesifikasi bahan dari standar. Secara garis besar, prosespengawasan Pekerjaan Beton, Pembesian, dan Begisting adalahsebagai berikut.(1) Melakukan inspeksi atau pemantauan langsung rangkaian

    kegiatan kontraktor dalam melaksanakan pekerjaan beton,pembesian, dan begisting. Pengawas mencatat prosespelaksanaan pekerjaan dan bahan-bahan yang dipergunakanoleh kontraktor, dengan pemusatan perhatian pada kualitasproses pelaksanaan dan kualitas bahan yang digunakan.

    (2) Melakukan penilaian proses pelaksanaan dan kualitas bahanyang digunakan pelaksana, membandingkannya denganperencanaan teknis yang telah ditetapkan (standar).

    (3) Apabila ternyata terjadi penyimpangan proses pelaksanaandari perencanaan teknis, dan spesifikasi bahan yangdigunakan tidak sesuai standar, maka pengawas akanmengambil tindakan perbaikan yang dipandang perlu danefektif untuk meluruskan kembali penyimpangan yang terjadi.

    II. PROGRAM KERJAProgram Kerja Tim Konsultan Pengawas perlu dideskripsikan sebagai

    pedoman dalam menyusun jadwal kegiatan pengawasan. Program Kerja dalamUsulan teknis ini merupakan serangkaian kegiatan yang akan dilakukan olehtim konsultan pengawas dalam rangka pelaksanaan pekerjaan pengawasan.Urgensi penyusunan program kerja dalam pekerjaan pengawasan ini adalah

  • Jasa Konsultansi Pengawasan Pembangunan Ruang Kuliah 12 RuangTarbiyah STAIN Jember - Tahun Anggaran 2014CV. WIJASENAKONSULTEK

    Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja V-39

    sebagai pemikiran awal pengorganisasian kerja yang akan diimplementasikandi lapangan, setelah disesuaikan dengan situasi dan kondisi nyata di lapangan.

    Program kerja pengawasan ini berisi deskripsi rinci mengenai tahapkegiatan pengawasan. Berikut ini paparan substansi program kerja dalamnaskah Dokumen Penawaran Teknis pekerjaan Konsultan PengawasanPembangunan Ruang Kuliah 12 Ruang Tarbiyah STAIN Jember TahunAnggaran 2014.A. POLA KERJA PENGAWASAN

    Batasan pola kerja di sini menunjuk pada keteraturan kerja yangdilakukan oleh segenap tenaga pengawas dalam melaksanakan tugaspengawasan dalam pekerjaan Konsultan Pengawasan PembangunanRuang Kuliah 12 Ruang Tarbiyah STAIN Jember Tahun Anggaran 2015.Keteraturan kerja dapat diciptakan melalui pengorganisasian kegiatanseluruh tenaga pengawas dan pemanfaatan sarana dan prasarana yangada secara optimal.1. Gambaran Umum Pola Pelaksanaan Pengawasan

    Salah satu tanggungjawab utama konsultan pengawas adalahmonitoring, evaluasi, dan koreksi (memantau langsung pelaksanaankonstruksi, menilai, dan mengambil tindakan perbaikan jika terjadipenyimpangan). Konsultan akan melaksanakan program ini untukmenjamin, bahwa pelaksanaan pekerjaan konstruksi diawasi olehtenaga pengawas lapangan yang handal dan di bawah ken dali dankoordinasi tenaga ahli yang profesional.Pengawasan ini merupakan dasar untuk menjamin mutu pekerjaandengan spesifikasi teknis sesuai dengan yang disyaratkan dalamperencanaan teknis yang dibuat konsultan perencana.

  • Jasa Konsultansi Pengawasan Pembangunan Ruang Kuliah 12 RuangTarbiyah STAIN Jember - Tahun Anggaran 2014CV. WIJASENAKONSULTEK

    Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja V-40

    Jika ditemui pekerjaan tidak sesuai dengan spesifikasi, konsultanpengawas secara resmi akan memberitahukan secara tertulis agardiadakan perbaikan-perbaikan yang diperlukan. Dalam hal ini,konsultan akan memberikan saran-saran untuk membantukontraktor memperbaiki kesalahan-kesalahan atau penyimpanganyang telah diperbuat. Dengan demikian akan dapat mengurangipengeluaran biaya dan penggunaan waktu yang sia-sia untukperbaikan pekerjaan akibat kesalahan yang menyebabkanpembongkaran bangunan yang telah selesai dikerjakan. Misalnya,sebelum kontraktor melanjutkan pekerjaan tertentu sepertipengecoran beton, inspector akan memeriksa dengan melihatlangsung proses pekerjaan dan bahan yang digunakan untukdibandingkan dengan persyaratan teknis pengecoran. Setelahsemuanya sudah siap, kontraktor akan diberikan surat tertulis yangmemberikan persetujuan untuk melanjutkan pekerjaan pengecorantersebut. Prosedur ini sangat membantu untuk menghindarikesalahan pelaksanaan konstruksi dan memperkecil pemborosan yangtidak perlu. Selain itu, gmbaran pola kerja dalam pelaksanaanpengawasan, secara umu dapat deskripsikan sebagai berikut.a. Konsultan pengawas akan menyiapkan serangkaian mekanisme

    dan prosedur untuk pengawasan yang harus diikuti pada setiapkegiatan lapangan yang meliputi pelaporan, pemberian perintahsecara tertulis kepada kontraktor, ijin untuk kontraktor agardapat melaksanakan pekerjaan dengan menyetujui permohonankerja, dan sebagainya.

    b. Konsultan pengawas akan menyiapkan laporan Harian,Mingguan, dan Bulanan untuk disajikan kepada pengguna jasa;yang memaparkan pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan, lokasikerja, kondisi cuaca, jumlah tenaga yang bekerja di lapangan,

  • Jasa Konsultansi Pengawasan Pembangunan Ruang Kuliah 12 RuangTarbiyah STAIN Jember - Tahun Anggaran 2014CV. WIJASENAKONSULTEK

    Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja V-41

    jenis dan jumlah peralatan yang digunakan di lapangan,perkiraan hasil pekerjaan yang diperoleh dan setiap kondisi yangtidak umum yang masih ada kaitannya dengan pekerjaan danunsure pekerjaan konstruksi lainnya.

    c. Konsultan pengawas akan secara beraturan memeriksa peralatankontraktor dan memberitahukan mengenai kekurangan-kekurangan, kerusakan yang dijumpai atau perbaikan-perbaikanyang harus segera dilakukan kontraktor. Tingkat kemajuan harusdibandingkan dengan jadwal yang diserahkan oleh kontraktoruntuk memastikan, apakah kemajuan pekerjaannya sudah sejalanatau belum. Semua pekerjaan-pekerjaan dan pengoperasiannyadari kontraktor akan secara terus-menerus dievaluasi untukmenentukan apakah mutu hasil pekerjaan dan keselamatanmasih tetap dipelihara.

    d. Konsultan pengawas akan melakukan inspeksi bersama dengankontraktor secara teratur terhadap bahan-bahan yang disimpan dilapangan, apakah kualitas bahan tersebut sudah sesuai denganspesifikasi yang ada, serta bahan-bahan yang disimpan harusdijamin penyimpanannya agar bebas dari segala hal yangmengakibatkan kerusakan-kerusakan pada bahan tersebut.

    e. Konsultan akan meringkas hasil-hasil yang diperoleh daripelaksanaan pengawasan pekerjaan konstruksi ke dalam laporanbulanan. Jika terdapat hal-hal khusus yang muncul, penggunajasa akan diberitahu melalui surat, laporan-laporan atau rapatrutin, yang isinya antara lain meliputi rincian permasalahan danusulan pemecahan permasalahan yang masih ada hubungannyadengan pekerjaan.

  • Jasa Konsultansi Pengawasan Pembangunan Ruang Kuliah 12 RuangTarbiyah STAIN Jember - Tahun Anggaran 2014CV. WIJASENAKONSULTEK

    Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja V-42

    2. Pola Pengendalian MutuKonsultan pengawas menempatkan pengendalian mutu sebagai aspekproyek yang terpenting dan prioritas. Oleh karena itu konsultanpengawas akan berhati-hati dalam menyusun tim pengawaslapangan, membuat metode/proses pelaksanaan pekerjaan, danlangkah-langkah serta sistem pelaporannya, sehingga menjaminsetiap pekerjaan yang dilaksanakan oleh kontraktor sudah sesuaidengan perencanaan teknis yang telah ditetapkan.Pengendalian mutu bukan berarti, bahwa konsultan mengharapkankesempurnaan atau mencoba memaksa kontraktor untuk membuatsesuatu yang melebihi apa yang tercantum di dalam DokumenKontrak, sehingga mengakibatkan hasil pekerjaan yang negatif.Sebaiknya, konsultan pengawas akan mengusahakan yang terbaikdengan mencari jalan penyelesaian setiap permasalahan yang dialamikontraktor sedemikian rupa, sehingga hasil pelaksanaan pekerjaankonstruksi benar-benar sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan.Secara garis besar Program kerja dalam rangka pengendalian mutuyang diusulkan dapat didskripsikan, antara lain sebagai berikut:1) Pematokan dan Pengontrolan Patok

    Sebelum pelaksanaan pekerjaan konstruksi dimulai, konsultanpengawas akan memeriksa semua patok referensi sebagai kontrolvertikal dan horizontal yang dibuat terhadap bangunan yangdirencanakan. Tambahan patok referensi jika diperlukan akandibuat dengan cara yang sama demi kepentingan kemudahanpelaksanaan konstruksi. Konsultan pengawas uga akanmemeriksa ketepatan semua stake out dari Kontraktor. Setiappenyimpangan atau ketidaktepatan dicatat dan diselesaikanbersama antara konsultan pengawas dengan kontraktor. Datayang terkait dengan pematokan dan pekerjaan survei akandirekam ke dalam buku lapangan yang selanjutnya akan

  • Jasa Konsultansi Pengawasan Pembangunan Ruang Kuliah 12 RuangTarbiyah STAIN Jember - Tahun Anggaran 2014CV. WIJASENAKONSULTEK

    Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja V-43

    dikirimkan ke Pejabat Pembuat Komitmen setelah pelaksanaankonstruksi selesai.

    2) Pengujian BahanKonsultan pengawas akan melakukan pengujian bahan secararutin yang diperlukan untuk pengendalian bahan denganperalatan laboratorium yang disediakan kontraktor sesuai denganDokumen Kontrak.Mutu bahan yang akan digunakan dalam pekerjaan konstruksiakan dikontrol dengan mengadakan test/pengujian laboratorium,dan test lapangan secara ketat dan sesuai dengan standar sepertiyang tercantum dalam Dokumen Kontrak. Sebelum pekerjaankonstruksi dimulai, konsultan pengawas akan menyiapkanlangkah-langkah secara terinci yang menyatakan jenis test yangharus ditempuh serta frekuensi (jumlah) pengetesan, denganmemberikan contoh langkah-langkah tersebut kepada kontraktorsehingga bisa dipahami. Pengujian akan dilakukan harian atauberkala, tergantung pada kebutuhan.Test bahan akan dilakukan terkait dengan kemajuan pekerjaan.Hasil test akan segera diberikan ke kontraktor denganmemberikan tanggapan yang dipandang perlu. Semua test akandiupayakan dilaksanakan pada waktu yang tepat, sehingga tidakmenghambat kemampuan pekerjaan kontraktor.Sistem pengujian yang didasarkan pada pengambilan contohsecara acak, dan secara statistik akan digunakan jika memenuhisyarat dan tidak bertentangan dengan spesifikasi teknis yangtelah ditetapkan.

  • Jasa Konsultansi Pengawasan Pembangunan Ruang Kuliah 12 RuangTarbiyah STAIN Jember - Tahun Anggaran 2014CV. WIJASENAKONSULTEK

    Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja V-44

    Hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa pengujian perludiadakan secara berkesinambungan atas aggregat kasar dan halusyang dihasilkan dari alat pemecahan batu yang digunakan olehkontraktor dilakukan di lokasi pengambilan batu (agregat yangdibeli oleh kontraktor).Konsultan akan menentukan, bahwa apakah bahan yang ada dilokasi pengambilan tersebut dapat diterima dan akan secaraterus-menerus mengadakan test atas aggregat yang dihasilkansesuai dengan spesifikasi teknis yang telah ditetapkan dalamperencanaan teknis.

    3) Persetujuan Atau Penolakan dari PekerjaanPada setiap unit pekerjaan konstruksi yang sudah selesai,konsultan pengawas akan melakukan inspeksi dan evaluasiuntuk menerima hasil pekerjaan secara tepat.Jika pekerjaan sudah dilaksanakan dengan proses dan hasilmemuaskan dan sesuai dengan perencanaan teknis serta bagianlain dari Dokumen Kontrak, maka konsultan pengawas akanmembuat rekomendasi secara resmi kepada Pengguna jasa untukPenerimaan Pekerjaan.Untuk pekerjaan yang tidak sesuai dengan perencanaan teknis(standar) dan tidak dapat diterima hasilnya karena kualitasbahan maupun cara pelaksanaannya yang tidak sesuai standar,maka dibuatkan catatan secara teknis dan alasan-alasanpenolakannya. Lebih lanjut konsultan pengawas akanmemberitahukan kepada pengguna jasa mengenai setiappekerjaan yang ditolak.

  • Jasa Konsultansi Pengawasan Pembangunan Ruang Kuliah 12 RuangTarbiyah STAIN Jember - Tahun Anggaran 2014CV. WIJASENAKONSULTEK

    Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja V-45

    B. SISTEMATIKA PROGRAMKERJAProgram kerja Pengawasan perlu disusun secara sistematis berdasarkansatuan waktu, sesuai dengan jangka waktu pelaksanaan pekerjaanpengawasan konstruksi dan pengadaan peralatan laboratorium.Sistematika Prgram kerja ini lebih lanjut akan menjadi acuan dalampenyusunan draft jadwal kegiatan pengawasan. Jadwal kegiatanpengawasan yang permanen masih akan disesuaikan dengan jadwalpelaksanaan kegiatan konstruksi yang dibuat oleh kontraktor.Program kerja yang akan dilaksanakan oleh konsultan pengawas dalampekerjaan Konsultan Pengawasan Pembangunan Ruang Ku l i ah 12Ruang Tarb i yah STAIN Jember Tahun Anggaran 2015 inidiproyeksikan untuk masa kontrak selama, yakni 180 hari kalenderatau sekitar 6 (enam) bulan. Mengingat waktu yang relatif pendek untukpembangunan satu unit bangunan gedung berlantai empat, makakonsultan pengawas membagi Prgram kerja menjadi lima tahap Programkerja. Pembagian tahapan ini disesuaikan dengan masa pelaksanaanpekerjaan pengawasan. Sistematika Program kerja Pengawasan secaragaris besar dapat diidentifikasi berikut ini.a. Program kerja Tim Konsultan Pengawas pada Bulan I (pertama)

    terdiri dari 11 kelompok kegiatan sebagai berikut.1) Persiapan pengawasan (pengadaan sarana dan prasarana,

    pengawasan, mobilisasi tenaga, meneliti rencana teknis, rapatkoordinasi pra-konstruksi).

    2) Pengumpulan data3) Mengidentifikasi dan analisis permasalahan4) Merumuskan alternatif pemecahan masalah5) Rapat koordinasi internal Rutin Mingguan.6) Rapat Koordinasi Rutin Mingguan

  • Jasa Konsultansi Pengawasan Pembangunan Ruang Kuliah 12 RuangTarbiyah STAIN Jember - Tahun Anggaran 2014CV. WIJASENAKONSULTEK

    Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja V-46

    7) Rapat Koordinasi Rutin Bulanan8) Pelaksanaan pengawasan (pemantauan/inspeksi, penilaian,

    tindakan perbaikan) pekerjaan struktur dan arsitektur)9) Penyusunan dan penyerahan Laporan Mingguan (minggu ke-1 -

    4).10) Penyusunan dan penyerahan Laporan Bulanan (bulan ke-1).11) Penyusunan dan penyerahan Laporan Pendahuluan.

    b. Program kerja Tim Konsultan Pengawas pada Bulan II (kedua) terdiridari sembilan kelompok kegiatan yang terinci sebagai berikut.1) Mengumpulkan data2) mengidentifikasi dan analisis permasalahan3) merumuskan alternatif pemecahan masalah4) Rapat koordinasi internal Rutin Mingguan.5) Rapat Koordinasi Rutin Mingguan6) Rapat Koordinasi Rutin Bulanan7) Pelaksanaan pengawasan (pemantauan/inspeksi, penilaian,

    tindakan perbaikan) pekerjaan struktur, arsitektur, danmekanikal)

    8) Penyusunan & penyerahan Laporan Mingguan (minggu ke-5 - 8).9) Penyusunan dan penyerahan Laporan Bulanan (bulan ke-2).

    c. Program kerja Tim Konsultan Pengawas pada Bulan III (ketiga)terdiri dari 10 kelompok kegiatan sebagai berikut.1) Mengumpulkan data2) mengidentifikasi dan analisis permasalahan3) merumuskan alternatif pemecahan masalah4) Rapat koordinasi internal Rutin Mingguan.5) Rapat Koordinasi Rutin Mingguan6) Rapat Koordinasi Rutin Bulanan

  • Jasa Konsultansi Pengawasan Pembangunan Ruang Kuliah 12 RuangTarbiyah STAIN Jember - Tahun Anggaran 2014CV. WIJASENAKONSULTEK

    Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja V-47

    7) Pelaksanaan pengawasan (pemantauan/inspeksi, penilaian,tindakan perbaikan) pekerjaan struktur, arsitektur

    8) Penyusunan & penyerahan Laporan Mingguan (minggu ke-9 12).9) Penyusunan dan penyerahan Laporan Bulanan (bulan ke-3).

    d. Program kerja Tim Konsultan Pengawas pada Bulan IV (Keempat)terdiri dari sembilan kelompok kegiatan sebagai berikut.1) Mengumpulkan data2) mengidentifikasi dan analisis permasalahan3) merumuskan alternatif pemecahan masalah4) Rapat koordinasi internal Rutin Mingguan.5) Rapat Koordinasi Rutin Mingguan6) Rapat Koordinasi Rutin Bulanan7) Pelaksanaan pengawasan (pemantauan/inspeksi, penilaian,

    tindakan perbaikan) pekerjaan struktur, arsitektur8) Penyusunan & penyerahan Laporan Mingguan (minggu ke-9 12).9) Penyusunan dan penyerahan Laporan Bulanan (bulan ke-3).

    e. Program kerja Tim Konsultan Pengawas pada Bulan V (Kelima)terdiri dari 10 kelompok kegiatan sebagai berikut.1) Mengumpulkan data2) mengidentifikasi dan analisis permasalahan3) merumuskan alternatif pemecahan masalah4) Rapat koordinasi internal Rutin Mingguan.5) Rapat Koordinasi Rutin Mingguan6) Rapat Koordinasi Rutin Bulanan7) Pelaksanaan pengawasan (pemantauan/inspeksi, penilaian,

    tindakan perbaikan) pekerjaan struktur, arsitektur,8) Penyusunan & penyerahan Laporan Mingguan (minggu ke-13 -16).9) Penyusunan & penyerahan Laporan Bulanan (bulan ke-4).

  • Jasa Konsultansi Pengawasan Pembangunan Ruang Kuliah 12 RuangTarbiyah STAIN Jember - Tahun Anggaran 2014CV. WIJASENAKONSULTEK

    Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja V-48

    f. Program kerja Tim Konsultan Pengawas pada Bulan VI (Kelima)terdiri dari 10 kelompok kegiatan sebagai berikut.1) Mengumpulkan data2) mengidentifikasi dan analisis permasalahan3) merumuskan alternatif pemecahan masalah4) Rapat koordinasi internal Rutin Mingguan.5) Rapat Koordinasi Rutin Mingguan6) Rapat Koordinasi Rutin Bulanan7) Pelaksanaan pengawasan (pemantauan/inspeksi, penilaian,

    tindakan perbaikan) pekerjaan struktur, arsitektur,8) Penyusunan & penyerahan Laporan Mingguan (minggu ke-17 -

    20).9) Penyusunan dan penyerahan Laporan Bulanan (bulan ke-5).

    C. PROGRAM PERSIAPAN PENGAWASANPengawasan sebagai salah satu fungsi manajemen setelah perencanaandan pelaksanaan dapat dipandang sebagai sebuah sistem. Pengawasanterdiri dari berbagai unsur sumber daya. Sarana dan prasarana fisik,sumber daya manusia, dan kompleksitas berbagai macam kegiatan yangada di dalamnya saling terkait satu dengan lain membentuk satu-kesatuan yang utuh. Sebagai suatu sistem, jika salah satu unsurpengawasan tersebut tidak berfungsi, maka fungsi pengawasanterganggu. Pengawasan yang tidak optimal berakibat efektivitaspencapaian tujuan terganggu, yang pada gilirannya pelaksanaankonstruksi kurang terkendali.Konsultan pengawas akan segera memulai kegiatan dalam rangkapersiapan pekerjaan pengawasan setelah menerima Surat Perintah MulaiKerja (SPMK) atau surat resmi lainnya dari Pemberi Tugas. Segalasesuatu yang diperlukan untuk pekerjaan pengawasan akan segera

  • Jasa Konsultansi Pengawasan Pembangunan Ruang Kuliah 12 RuangTarbiyah STAIN Jember - Tahun Anggaran 2014CV. WIJASENAKONSULTEK

    Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja V-49

    disiapkan, sehingga pada saat kontaraktor memulai kegiatan, konsultansudah siap melaksanakan pengawasan.Kegiatan yang perlu disiapkan sebelum pekerjaan Jasa KonsultanPengawasan Pembangunan Ruang Kul iah 12 Ruang TarbiyahSTAIN Jember Tahun Anggaran 2015 dimuai, antara lain sebagaiberikut:a. kegiatan pengadaan prasarana dan sarana;b. kegiatan memobilisasi personal, dan koordinasi internal;c. kegiatan meneliti rencana teknis; dand. kegiatan menyelenggarakan rapat pra-konstruksi dengan pihak

    eksternal.Berikut ini deskripsi masing-masing program kegiatan persiapanPengawasan Pengawasan Pembangunan Pembangunan Ruang Kuliah 12Ruang Tarbiyah STAIN Jember Tahun Anggaran 2015.

    a. Pengadaan Prasarana dan SaranaPrasarana merupakan fasilitas fisik yang diadakan sebagai syaratberfungsinya sarana. Sedangkan sarana adalah alat yang bisadigunakan untuk melaksanakan kegiatan tertentu. Sarana danprasarana yang dibutuhkan untuk melaksanakan pengawasan dalampekerjaan Konsultan Pengawasan Pembangunan Ruang Kuliah 12Ruang Tarbiyah STAIN Jember Tahun Anggaran 2015. dan harussegera disiapkan antara lain sebagai berikut.1) Menyediakan Kantor Konsultan Pengawas sebagai pusat segala

    informasi dan menjadi tempat pengendalian seluruh kegiatanpengawasan. Prasarana kantor ini akan disiapkan di lokasiproyek, atau di tempat lain yang tidak jauh dari lokasi proyek.

    2) Menambah daya listrik yang cukup untuk operasional perangkat

  • Jasa Konsultansi Pengawasan Pembangunan Ruang Kuliah 12 RuangTarbiyah STAIN Jember - Tahun Anggaran 2014CV. WIJASENAKONSULTEK

    Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja V-50

    elektronik dalam kantor.

  • Jasa Konsultansi Pengawasan Pembangunan Ruang Kuliah 12 RuangTarbiyah STAIN Jember - Tahun Anggaran 2014CV. WIJASENAKONSULTEK

    Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja V-50

    3) Memasang jaringan telepon kabel.4) Menyiapkan perlengkapan kantor, seperti mebeler (meja, kursi,

    lmari, dan sebagainya), komputer, printer, dan perlengkapanlainnya.

    5) Menyiapkan alat tulis kantor.6) Menyiapkan kendaraan roda empat dan kendaraan roda dua

    dalam jumlah yang cukup untuk sarana transportasi personalselama masa pekerjaan pengawasan konstruksi berlangsung.

    7) Sarana administrasi kegiatan pengawasan, sepertiblangko/formulir. Blanko standar yang akan digunakan dandisiapkan antara lain sebagai berikut:a) blanko untuk isian data topografi survei;b) blanko untuk laporan harian, laporan mingguan, laporan

    bulanan termasuk form pengadaan material dan tenaga;c) blanko untuk isian data pengukuran volume pekerjaan;d) blanko untuk instruksi kepada kontraktore) blanko surat ijin untuk memulai pekerjaan-pekerjaan tertentu

    (request);f) blanko untuk surat-menyurat antara konsultan dengan pihak

    pemberi tugas dan kontraktor;g) blangko sanksi teguran tertulis.h) blanko-blanko pendukung lainnya seperti data grafik cuaca,

    tenaga kerja dan peralatan lainnya.Seluruh blanko tersebut akan diusahakan selesai pada masapersiapan pekerjaan kontruksi, sehingga pada saat pekerjaankonstruksi dimulai semua blangko yang diperlukan siap digunakan.

  • Jasa Konsultansi Pengawasan Pembangunan Ruang Kuliah 12 RuangTarbiyah STAIN Jember - Tahun Anggaran 2014CV. WIJASENAKONSULTEK

    Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja V-51

    b. Mobilisasi TenagaSetelah persiapan prasarana dan sarana selesai, konsultan akansegera memobilisasi tenaga pengawas, baik tenaga ahli maupuntenaga staf pendukung ke Kantor Konsultan Pengawas di lokasiproyek. Keberadaan segenap tenaga pengawas di lokasi proyek iniakan mempermudah koordinasi, baik koordinasi internal antaranggota Tim Konsultan Pengawas maupun koordinasi dengan pihakeksternal.Pada tahap ini, konsultan pengawas akan segera membicarakanrencana pertemuan sebagai forum konsultasi pada Pejabat PembuatKomitmen, dan koordinasi dengan kontraktor. Tujuannya untukmenyatukan visi mengenai pembangunan rumah dinas. Selain itu,pertemuan juga akan membahas berbagai hal teknis yang perludilakukan bersama terkait dengan pekerjaan kosntruksi yang akansegera dikalsanakan.

    c. Meneliti Rencana TeknisHal penting lainnya yang harus segera dilakukan konsultan pengawaspada tahap persiapan pengawasan ini adalah menginvetarisir kondisilapangan dengan melakukan beberapa kegiatan, yang antara lainsebagai berikut.1) Survei pendahuluan oleh surveyor, tenaga ahli, dan pengawas

    lapangan, dan bila dipandang perlu dilakukan bersama dengankontraktor. Hasil survei mengenai kondisi lapangan akandicocokkan dengan gambar rencana teknis.

    2) Apabila ditemukan kondisi lapangan yang tidak sesuai denganrencana teknis, maka akan dilakukan rapat bersama untukmembahas dan menyiapkan perubahan yang perlu dilakukanterhadap rencana teknis.

  • Jasa Konsultansi Pengawasan Pembangunan Ruang Kuliah 12 RuangTarbiyah STAIN Jember - Tahun Anggaran 2014CV. WIJASENAKONSULTEK

    Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja V-52

    3) Setelah Pejabat Pembuat Komitmen menyetujui dilakukannyaperubahan rencana, maka konsultan pengawas membantupengumpulan data lapangan. Data akan diolah sesuai dengansistem pengawasan dengan mempertimbangkan efektivitaspekerjaan. Keputusan yang diambil oleh pemberi tugas akandisampaikan kepada kontraktor secara formal.

    Perubahan desain rencana teknis ini juga dimungkinkan terjadi padasaat pelaksanaan pekerjaan konstruksi.

    d. Rapat Koordinasi Pra-KonstruksiKonsultan pengawas akan mengadakan rapat pra-konstruksi denganmengundang pihak Pejabat Pembuat Komitmen dan/jajaranmanajemen, kontraktor Penyelenggaraan rapat ini diharapkan dapatmenyatukan visi antara ketiga pihak tersebut sebelum pekerjaankonstruksi dimulai. Agenda rencana pertemuan bersama ini antaralain sebagai berikut.1) Penataan kerja sama yang baik mengenai prosedur pelaksanaan

    suatu pekerjaan.2) Penyatuan pemahaman mengenai kualitas yang diinginkan,

    prosedur administrasi, prosedur penagihan dan pembayaran sertametode kontruksi yang harus diikuti.

    3) Agenda lain sesuai dengan kondisi pada saan pertemuan akandiselenggarakan.

    Hasil rapat termasuk kesimpulan tanya jawab dalam rapat akandicatat dan dirumuskan kembali untuk dibagikan kepada semuapeserta yang hadir dan didokumentasikan.

  • Jasa Konsultansi Pengawasan Pembangunan Ruang Kuliah 12 RuangTarbiyah STAIN Jember - Tahun Anggaran 2014CV. WIJASENAKONSULTEK

    Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja V-53

    D. PROGRAM PEMECAHAN MASALAHDalam pekerjaan Konsultan Pengawasan Pembangunan RuangKuliah 12 Ruang Tarbiyah STAIN Jember Tahun Anggaran 2014,pemecahan masalah dilakukan melalui tindakan perbaikan (tindakankoreksi). Tindakan perbaikan akan berimplikasi pada penerapan sanksipada pelaksana konstruksi, khususnya unsurpelaksana pekerjaan yangmelakukan kesalahan atau penyimpangan dari rencana.Sanksi sebenarnya tidak selalu negatif berupa tindakan represif. Jenissanksi yang akan diterapkan untuk meluruskan penyimpangan dalampelaksanaan konstruksi pembangunan ini adalah sebagai berikut.a. Pemberian Pengarahan

    Pengarahan tidak harus dilakukan pada waktu khusus, melainkanbisa dilakukan langsung di tempat dan pada saat pengawas dilapangan menemukan gejala penyimpangan. Sebelum pekerjaan dankesalahan berlanjut, pengawas akan menunjukkan kesalahan danmemberikan pengarahan mengenai pelaksanaan yang benar di tempatditemukannya penyimpangan. Jika dikehendaki, pengarahan jugabisa dilakukan di tempat lain seperti di kantor pengawas. Setelahpengarahan diberikan, pengawas akan meminta pelaksana agarmeluruskan kembali pelaksanaan pekerjaannya yang menyimpang,yaitu menyesuaikan dengan standar.

    b. Teguran LisanDalam teguran lisan mengandung semacam ancaman pada pelakupenyimpangan. Jika yang bersangkutan mengulangi kesalahan lagibisa dikenai sanksi yang lebih berat. Teguran lisan berakibat padakondite pekerja yang bersangkutan, dan menjadi pertimbangan bagi

  • Jasa Konsultansi Pengawasan Pembangunan Ruang Kuliah 12 RuangTarbiyah STAIN Jember - Tahun Anggaran 2014CV. WIJASENAKONSULTEK

    Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja V-54

    pihak manajemen kontraktor untuk melakukan pembinaanpersonalianya, terutama pekerja yang pernah dikenai tindakanperbaikan berupa pengarahan dan/teguran lisan.

    c. Teguran TertulisSanksi ini bersifat formal, setingkat lebih berat dari teguran lisan.Pengawas akan memberikan surat teguran tertulis kepada pelaksanayang melakukan penyimpangan/kesalahan, dan tembusannyadisampiakan kepada pihak manajemen kontraktor. Secara internal,surat teguran ini bisa dapat digunakan pihak manajemen kontraktoruntuk mempertimbangkan pekerja tersebut: dibina untukdipertahankan atau diganti.

    d. Pernyataan Tidak Puas Secara TertulisSanksi Pernyataan Tidak Puas secara Tertulis ini setingkat lebihberat dari teguran tertulis, yang dikenakan pada pelaku kesalahanyang pernah mendapatkan teguran tertulis. Hal ini berarti, pelakupenyimpangan yang sama telah melakukan kesalahan sebanyak tigakali, sehingga pengawas memandang tidak perlu ada toleransi lagiterhadap kinerja pekerja tersebut.Pengawas bisa merekomendasi penggantian pekerja tersebut.Meskipun keputusan ada pada pihak manajemen kontraktor, tetapijika keputusan pihak manajemen kontraktor tidak sesuai denganrekomendasi pengawas, masalah ini bisa menjadi agenda rapatbersama dengan Pejabat Pembuat Komitmen beserta jajarannya.Dari tiga macam sanksi tersebut, konsultan pengawas yangmenggunakan pendekatan pengawasan preventif, pengawas lebihcenderung mengintensifkan pada sanksi dalam bentuk pengarahan,jika memang terjadi kesalahan. Pengarahan berupa pemberianpengarahan dan perintah yang bersifat membimbing pelaku

  • Jasa Konsultansi Pengawasan Pembangunan Ruang Kuliah 12 RuangTarbiyah STAIN Jember - Tahun Anggaran 2014CV. WIJASENAKONSULTEK

    Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja V-55

    penyimpangan, diharapkan lebih berdampak positif. Kegiatanpelaksana yang telah menyimpang tersebut, lebih lanjut bisadiarahkan ke rencana teknis yang telah ditetapkan. Di sisi lain,pengarahan juga bisa menjadi wahana komunikasi antara pengawasdengan pelaksana, sehingga pengawas berkesempatan untukmengemukakan gagasan dan komentar sedemikian rupa, agarkesalahan serupa tidak terulang lagi.

    E. PROGRAM PENGAWASAN PEKERJAAN PERSIAPANProgram kerja konsultan dalam pengawasan pekerjaan persiapankonstruksi hanya akan dilakukan terhadap kegiatan yang dipandangperlu dan relevan dengan lingkup pekerjaan pengwasan. Tidak semuakegiatan persiapan konstruksi harus diawasi, karena ada kegiatantertentu yang hanya untuk kepentingan internal pelaksana, sepertipembuata