7 bab ii comer (1 992 dalam videbeck 2008) ansietas (k...

19
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kecemasan 1. Definisi Kecemasan Comer (1992 dalam Videbeck 2008) ansietas (kecemasan) adalah suatu perasaan takut yang tidak jelas dan tidak didukung oleh situasi. Ketika merasa cemas, individu merasa tidak nyaman, takut dan mungkin memiliki firasat akan ditimpa malapetaka padahal ia tidak mengerti mengapa emosi yang mengancam tersebut terjadi. Tidak ada obyek yang dapat diidentifikasi sebagai stimulus ansietas. Ansietas merupakan alat peringatan internal yang memberikan tanda bahaya kepada individu (Videbeck, 2008). Menurut Stuart (2006) definisi kecemasan merupakan kekhawatiran yang tidak jelas dan menyebar, berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya. Keadaan emosi ini tidak memiliki objek spesifik kecemasan dialami secara subyektif dan dikomunikasikan secara interpersonal dan berada dalam suatu rentang. Ansietas merupakan reaksi emosional terhadap penilaian individu yang subjektif yang dipengaruhi alam bawah sadar dan tidak diketahui secara khusus penyebabnya (Depkes, 2001). Menurut Stuart dan Laraia (2001) ansietas adalah ketakutan/kekawatiran yang tidak jelas yang terjadi secara alami, berhubungan dengan perasaan ketidakpastian, ketidakberdayaan, terisolasi, merasa asing serta tidak aman. Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa kecemasan atau ansietas adalah perasaan yang tidak menyenangkan, tidak enak, kawatir dan gelisah. Keaadaan ini tanpa objek yang spesifik, dialami secara subjektif dipacu oleh ketidaktahuan yang

Upload: vandung

Post on 27-Feb-2018

217 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: 7 BAB II Comer (1 992 dalam Videbeck 2008) ansietas (k ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/133/jtptunimus-gdl-masturwido... · mempunyai cirri-ciri yang berlawanan dengan tipe kepribadian

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kecemasan

1. Definisi Kecemasan

Comer (1992 dalam Videbeck 2008) ansietas (kecemasan)

adalah suatu perasaan takut yang tidak jelas dan tidak didukung oleh

situasi. Ketika merasa cemas, individu merasa tidak nyaman, takut dan

mungkin memiliki firasat akan ditimpa malapetaka padahal ia tidak

mengerti mengapa emosi yang mengancam tersebut terjadi. Tidak ada

obyek yang dapat diidentifikasi sebagai stimulus ansietas. Ansietas

merupakan alat peringatan internal yang memberikan tanda bahaya

kepada individu (Videbeck, 2008).

Menurut Stuart (2006) definisi kecemasan merupakan

kekhawatiran yang tidak jelas dan menyebar, berkaitan dengan

perasaan tidak pasti dan tidak berdaya. Keadaan emosi ini tidak

memiliki objek spesifik kecemasan dialami secara subyektif dan

dikomunikasikan secara interpersonal dan berada dalam suatu rentang.

Ansietas merupakan reaksi emosional terhadap penilaian

individu yang subjektif yang dipengaruhi alam bawah sadar dan tidak

diketahui secara khusus penyebabnya (Depkes, 2001). Menurut Stuart

dan Laraia (2001) ansietas adalah ketakutan/kekawatiran yang tidak

jelas yang terjadi secara alami, berhubungan dengan perasaan

ketidakpastian, ketidakberdayaan, terisolasi, merasa asing serta tidak

aman.

Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa

kecemasan atau ansietas adalah perasaan yang tidak menyenangkan,

tidak enak, kawatir dan gelisah. Keaadaan ini tanpa objek yang

spesifik, dialami secara subjektif dipacu oleh ketidaktahuan yang

Page 2: 7 BAB II Comer (1 992 dalam Videbeck 2008) ansietas (k ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/133/jtptunimus-gdl-masturwido... · mempunyai cirri-ciri yang berlawanan dengan tipe kepribadian

8

didahului oleh pengalaman baru, dan dikomunikasikan dalam

hubungan interpersonal.

2. Teori kecemasan

Stuart (2006) menyatakan ada beberapa teori yang telah

dikembangkan untuk menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi

kecemasan, diantaranya :

a. Faktor Predisposisi

1) Teori psikoanalitik, kecemasan adalah konflik emosional yang

terjadi antara dua elemen kepribadian yaitu id dan superego. Id

mewakili dorongan insting dan impuls primitive, sedangkan

superego mencerminkan hati nurani seseorang dan

dikendalikan norma budaya seseorang. Ego atau aku berfungsi

menengahi tuntutan dari dua elemen yang bertentangan

tersebut, dan fungsi kecemasan adalah mengingatkan ego

bahwa ada bahaya.

2) Teori interpersonal, kecemasan timbul dari perasaan takut

terhadap ketidaksetujuan dan penolakan interpersonal.

Kecemasan juga berhubungan dengan perkembangan trauma,

seperti perpisahan dan kehilangan, yang menimbulkan

kerentanan tertentu. Individu dengan harga diri rendah

terutama rentan mengalami kecemasan yang berat.

3) Teori prilaku, kecemasan merupakan hasil dari frustasi. yaitu

segala sesuatu yang mengganggu kemampuan individu untuk

mencapai tujuan yang diinginkan. Ahli teori prilaku lain

menganggap kecemasan sebagai suatu dorongan yang

dipelajari berdasarkan keinginan dari dalam diri untuk

menghindari kepedihan.

4) Teori keluarga menunjukkan bahwa ganguan kecemasan

biasanya terjadi dalam keluarga. Gangguan kecemasan juga

tumpang tindih antara gangguan kecemasan dan depresi.

Page 3: 7 BAB II Comer (1 992 dalam Videbeck 2008) ansietas (k ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/133/jtptunimus-gdl-masturwido... · mempunyai cirri-ciri yang berlawanan dengan tipe kepribadian

9

5) Teori biologis menunjukkan bahwa otak mengandung reseptor

khusus untuk benzodiazepin, obat-obatan yang meningkatkan

neuroregulator inhibisi asam gama-aminobitirat (GABA), yang

berperan penting dalam biologis yang berhubungan dengan

kecemasan.

b. Faktor Presipitasi

Kecemasan adalah keadaan yang tidak dapat dielakkan pada

kehidupan manusia dalam memelihara keseimbangan. Pengalaman

ansietas seseorang tidak sama pada beberapa situasi dan hubungan

interpersonal.

Ada 2 faktor yang menjadi pencetus seseorang merasa cemas :

1) Faktor eksternal :

a) Ancaman terhadap integritas fisik, meliputi

ketidakmampuan fisiologis atau gangguan dalam

melakukan aktivitas sehari- hari guna pemenuhan terhadap

kebutuhan dasarnya.

b) Ancaman terhadap sistem diri yaitu adanya sesuatu yang

dapat mengancam terhadap identitas diri, kehilangan

status/peran diri dan hubungan interpersonal (Stuart,

2006).

2) Faktor internal :

Menurut Stuart & Laraia (2001) kemampuan individu dalam

merespon terhadap penyebab kecemasan ditentukan oleh :

a) Potensi stressor

Stressor psikososial merupakan setiap keadaan atau

peristiwa yang menyebabkan perubahan dalam kehidupan

seseorang sehingga orang itu terpaksa mengadakan adaptasi

(Smeltzer & Bare, 2001).

Page 4: 7 BAB II Comer (1 992 dalam Videbeck 2008) ansietas (k ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/133/jtptunimus-gdl-masturwido... · mempunyai cirri-ciri yang berlawanan dengan tipe kepribadian

10

b) Maturitas

Individu memiliki kematangan kepribadian lebih sukar

mengalami gangguan kecemasan, karena individu yang

matur mempunyai daya adaptasi yang lebih besar terhadap

kecemasan (Hambly, 2010).

c) Pendidikan dan status ekonomi

Tingkat pendidikan dan status ekonomi yang rendah pada

seseorang akan menyebabkan orang tersebut mudah

mengalami kecemasan. Tingkat pendidikan seseorang atau

individu akan berpengaruh terhadap kemampuan berfikir,

semakin tingkat pendidikan akan semakin tinggi mudah

berfikir rasional dan menangkap informasi baru termasuk

dalam menguraikan masalah yang baru (Stuart & Laraia,

2001).

d) Keadaan fisik

Seseorang yang mengalami gangguan fisik seperti cidera,

operasi akan mudah mengalami kelelahan fisik sehingga

lebih mudah mengalami kecemasan, disamping itu orang

yang mengalami kelelahan fisik lebih mudah mengalami

kecemasan (Oswari, 2004).

e) Tipe kepribadian

Orang yang berkpribadian A akan lebih mudah mengalami

gangguan akibat kecemasan daripada orang yang

berkpribadian B. Adapun cirri-ciri orang dengan

berkepribadian A adalah tidak sabar, kompetitif, ambisius,

ingin serba seempurna, merasa diburu-buru waktu, mudah

gelisah, tidak dapat tenang, mudah tersinggung, otot-otot

mudah tegang. Sedangkan orang dengan kepribadian B

mempunyai cirri-ciri yang berlawanan dengan tipe

kepribadian A. Karena tipe kepribadian B adalah orang

yang penyabar, tenang, teliti dan rutinitas (Stuart, 2006).

Page 5: 7 BAB II Comer (1 992 dalam Videbeck 2008) ansietas (k ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/133/jtptunimus-gdl-masturwido... · mempunyai cirri-ciri yang berlawanan dengan tipe kepribadian

11

f) Lingkungan dan situasi

Seseorang yang berada dilingkungan asing ternyata lebih

mudah mengalami kecemasan dibanding bila dia berada

dilingkungan yang biasa dia tempati (Hambly, 2010).

g) Usia

Seseorang yang mempunyai usia lebih muda ternyata lebih

mudah mengalami gangguan akibat kecemasan daripada

seseorang yang lebih tua, tetapi ada yang berpendapat

sebaliknya (Varcarolis, 2000).

h) Jenis kelamin

Gangguan panik suatu gangguan cemas yang ditandai oleh

kecemasan yang spontan dan episodik. Gangguan ini lebih

sering dialami wanita daripada pria (Varcarolis, 2000).

3. Penilaian terhadap stressor

Menurut Stuart (2006), penilaian stressor berpengaruh terhadap

respon kecemasan ditandai pada empat aspek, yaitu:

a. Kognitif: perhatian terganggu, konsentrasi buruk, pelupa, salah

dalam memberikan penilaian, preokupasi, hambatan berfikir,

bidang persepsi menurun, kreativitas menurun, produktivitas

menurun, bingung, sangat waspada, kesadaran diri meningkat,

kehilangan objektivitas, takut kehilangan kontrol, takut pada

gambaran visual, takut cedera atau kematian.

b. Afektif: Mudah terganggu, tidak sabar, gelisah, tegang, nervus,

ketakutan, terror, gugup, gelisah.

c. Fisiologi terhadap kecemasan:

1) Kardiovaskuler: palpitasi, jantung berdebar, tekanan darah

meninggi, rasa mau pingsan, pingsan, tekanan darah menurun,

denyut nadi menurun.

2) Pernapasan: napas cepat, napas pendek, tekanan pada dada,

napas dangkal, pembengkakan pada tenggorok, sensasi

tercekik, terengahengah.

Page 6: 7 BAB II Comer (1 992 dalam Videbeck 2008) ansietas (k ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/133/jtptunimus-gdl-masturwido... · mempunyai cirri-ciri yang berlawanan dengan tipe kepribadian

12

3) Neuromuskular: Reflek meningkat, reaksi kejutan, mata

berkedipkedip, insomnia, tremor, rigiditas, gelisah, wajah

tegang, kelemahan umum, kaki goyah, gerakan yang jangkal.

4) Gastrointestinal: kehilangan napsu makan, menolak makanan,

rasa tidak nyaman pada abdomen, mual, rasa terbakar pada

jantung, diare.

5) Traktus Urinarius: tidak dapat menahan kencing sering

berkemih.

6) Kulit: wajah kemerahan, berkeringat setempat, gatal, rasa

panas dan dingin pada kulit, wajah pucat, berkeringat seluruh

tubuh.

d. Prilaku: Gelisah, ketegangan, tremor, gugup, bicara cepat, kurang

koordinasi, cenderung mendapat cedera, menarik diri dari

hubungan interpersonal, menghalangi, melarikan diri dari masalah,

menghindari, hiperventilasi.

4. Sumber koping

Individu dapat mengatasi stres dan kecemasan dengan

menggerakkan sumber koping di lingkungan. Sumber koping tersebut

yang berupa modal ekonomi, kemampuan penyelesaian masalah,

dukungan social (keluarga), dan keyakinan budaya dapat membantu

individu mengintegrasikan pengalaman yang menimbulkan stres dan

mengadopsi strategi koping yang berhasil (Stuart, 2006).

5. Mekanisme koping

Menurut Stuart (2006), ada dua mekanisme koping yaitu; yang

pertama koping jangka panjang, yang sifatnya konstruktif serta

realistik, yang kedua koping jangka pendek, yang sifatnya bisa

destruktif dan sementara. Ketika mengalami ansietas, individu

menggunakan berbagai mekanisme koping untuk mencoba

mengatasinya, ketidakmampuan mengatasi ansietas secara konstruktif

merupakan penyebab utama terjadinya perilaku patologis. Pola yang

Page 7: 7 BAB II Comer (1 992 dalam Videbeck 2008) ansietas (k ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/133/jtptunimus-gdl-masturwido... · mempunyai cirri-ciri yang berlawanan dengan tipe kepribadian

13

biasa digunakan individu untuk mengatasi ansietas ringan cendrung

tetap dominan ketika ansietas menjadi lebih intens (Stuart, 2006).

6. Tingkat kecemasan

Peplau membagi tingkat kecemasan ada empat (Videbeck,

2008) yaitu:

a. Kecemasan ringan yang berhubungan dengan ketegangan dalam

kehidupan sehari-hari. Kecemasan ini menyebabkan individu

menjadi waspada dan meningkatkan lapang persepsinya.

Kecemasan ini dapat memotivasi belajar dan menghasilkan

pertumbuhan serta kreativitas.

b. Kecemasan sedang yang memungkinkan individu untuk berfokus

pada hal yang penting dan mengesampingkan hal yang lain.

Kecemasan ini mempersempit lapang persepsi individu. Dengan

demikian individu mengalami tindak perhatian yang selektif

namun dapat berfokus pada lebih banyak area jika diarahkan untuk

melakukannya.

c. Kecemasan berat yang sangat mengurangi lapang persepsi

individu. Individu cenderung berfokus pada sesuatu yang rinci dan

spesifik serta tidak berfikir tentang hal lain. Semua perilaku

ditunjukkan untuk mengurangi ketegangan. Individu tersebut

memerlukan banyak arahan untuk berfokus pada area lain.

d. Tingkat panik dari kecemasan berhubungan dengan terpengarah,

ketakutan dan teror. Hal yang rinci terpecah dari proporsinya.

Karena mengalami kehilangan kendali, individu yang mengalami

panik tidak mampu melakukan sesuatu walaupun dengan arahan.

Panik mencakup disorganisasi kepribadian dan menimbulkan

peningkatan aktivitas motorik, menurunnya kemampuan untuk

berhubungan dengan orang lain, persepsi yang menyimpang, dan

kehilangan pemikiran yang rasional. Tingkat kecemasan ini sejalan

Page 8: 7 BAB II Comer (1 992 dalam Videbeck 2008) ansietas (k ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/133/jtptunimus-gdl-masturwido... · mempunyai cirri-ciri yang berlawanan dengan tipe kepribadian

14

dengan kehidupan, jika berlangsung terus dalam waktu yang lama,

dapat terjadi kelelahan dan kematian.

7. Karakteristik kecemasan

Keluhan dan gejala umum yang berkaitan kecemasan menerut

Darajat (2001) dapat berupa : ujung-ujung jari terasa dingin,

pencernaan tidak teratur, keringat bercucuran, pukulan jantung cepat

perhatian kurang terpusat, hilang kepercayaan diri, sangat takut, tidak

berdaya atau rendah diri. Kasus ansietas mempunyai gejala dan

persoalan yang unik dalam pribadi dan setiap kasus akan menunjukan

perbedaan-perbedaan antara orang yang satu dengan yang lainnya.

Pada umumnya efek dari ansietas akan mempengaruhi fisik dan

emosional. Dari masing-masing gangguan fisik dan gangguan

emosional tersebut (Iskandar, 2009) meliputi :

a. Gangguan fisik

1) Pusing atau sakit kepala

Gangguan fisik yang paling menonjol adalah sakit kepala atau

pusing.sering gejala itu tidak ada dasar organiknya, pemeriksaan

mata, THT, EEG atu neurologik. Lainnya tidak ada kelainan

sedangkan sakit kapala atau pusing sering terasa berat.

2) Gangguan tidur

Tidak semua pasien ansietas menderita insomnia. Keluhan

insomnia sendiri lebih banyak dikeluhkan oleh penderita depresi

daripada ansietas. Penderita ansietas lebih banyak membawa

problem kehidupan ke tempat tidur. Sehingga meraka sulit jatuh

tertidur.

3) Gangguan seksual

Penderita cemas sebenarnya tidak terganggu atau berkurang

libidonya. Ada beberapa pasien yang menderita kesulitan dalam

hubungan seksual. Tapi biasa sulit mempertahankan ereksi, atau

Page 9: 7 BAB II Comer (1 992 dalam Videbeck 2008) ansietas (k ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/133/jtptunimus-gdl-masturwido... · mempunyai cirri-ciri yang berlawanan dengan tipe kepribadian

15

sulit berkosentrasi. Keluhan-keluhannya adalah enjakulasi

prekoks.

4) Gangguan makan

Pada umumnya penderita cemas tidak terganggu makannya,

kecuali penderita cemas dan depresi. Akan tetapi mereka cukup

sibuk dengan penyakitnya, nafsu makan menjadi berkurang. Hal

itu bertambah hebat lagi terutama pada pasien cemas. Panca

indera (indera pengecap) kurang berfungsi atau kurang

perhatian.

5) Gangguan pada sistem kardiovaskuler

Kebanyakan pasien akan mengeluh berdebar-debar atau

malahan dapat mengembangkan diri menjadi nyeri di dada.

Beberapa pasien malahan tekanan darahnya menjadi meningkat.

6) Gangguan pada sistem pencernaan

Yang paling sering adalah mengeluh nyeri ulu hati, dan sering

dikatakan sakit kantong nasi. Bila lebih lanjut bisa

menyebabkan ulkus peptikum. Disamping itu ada pula

mengembangkan diri menjadi kolitis ulserat.

b. Gangguan emosional

1) Gangguan kosentrasi atau penampilan

Yang paling sering dirasakan atau dikeluhkan adalah merasa

kosentrasi berkurang atu penampilan berkurang. Sering pula

gangguan ini dikeluhkan sebagai sering gugup bila mendapat

tugas. Dalam keadan normal kita melihat bila tiba-tiba kita di

haruskan bicara dalam umum, maka semua hal yang ada diotak

kita rasanya menjadi hilang. Inipun sering terjadi pada

mahasiswa yang mengikuti ujian, walaupun sudah cukup

belajar, akan tetapi karena cemas tidak dapat menjawab

pertayaan-pertayaan ujian.

Page 10: 7 BAB II Comer (1 992 dalam Videbeck 2008) ansietas (k ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/133/jtptunimus-gdl-masturwido... · mempunyai cirri-ciri yang berlawanan dengan tipe kepribadian

16

2) Sering marah-marah

Sering penderrita ansietas marah-marah, oleh sebab yang

ringan. Dia cepat tersinggung. Orang awan sering menyebutnya

darah tinggi sebenernya ada benarnya. Karena penderita

ansietas sering menderita darah tinggi jadi ada hubungan

korelasi, walaupun sebenarnya penyebab utama adalah

ansietasnya.

3) Sering merasa tegang

Penderita ansietas sering merasa tegang. Dia tidak bisa santai

atau beristirahat. Ketegangan ini sering dibarengi oleh

ketakutan, dan mudah terkejut. Bila ketegangan ini memuncak

maka terlihat tangan gemetar (termor) suara berubah dan merasa

gelisah atau was-was. Pada akhirnya pasien akan merasa lesu

bila ketegangan telah berlangsung lama.

4) Sering merasa takut

Penderita kecemasan dapat mengembangkan diri untuk menjadi

takut. Sebaliknya orang-orang yang takut akan bisa pula

menjadi cemas. Ketakutan bisa spesifik (kusus), misal ketakutan

pada gelap, binatang tertentu dan lain sebagainya. Pada orang-

orang tertentu pada keadaan.

B. Primigravida

1. Pengertian Primigravida

Kehamilan ialah pertumbuhan dan perkembangan janin intra

uterin mulai konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan

(Manuaba, 2007). Sedangkan kehamilan pertama yaitu ibu yang hamil

untuk pertama kalinya. Masa kehamilan adalah kehamilan dimulai dari

proses pembuahan (konsepsi) sampai sebelum janin lahir. Kehamilan

yang normal berlangsung selama 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7

Page 11: 7 BAB II Comer (1 992 dalam Videbeck 2008) ansietas (k ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/133/jtptunimus-gdl-masturwido... · mempunyai cirri-ciri yang berlawanan dengan tipe kepribadian

17

hari), di hitung mulai dari hari perrtama menstruasi terakhir (Huliana,

2008).

Primigravida adalah Kehamilan pertama bagi seorang wanita.

Bagi seorang wanita hal tersebut menjadikan Pengalaman baru yang

dialaminya, perasaan yang bercampur baur, antara bahagia dan penuh

harapan dengan kecemasan tentang apa yang akan dialaminya semasa

kehamilan. Kecemasan tersebut dapat muncul karena masa panjang

saat menanti kelahiran penuh ketidakpastian, selain itu bayangan

tentang hal-hal yang menakutkan saat proses persalinan walaupun apa

yang dibayangkannya belum tentu terjadi. Situasi tersebut

menimbulkan perubahan drastis, bukan hanya fisik tetapi juga

psikologis (Huliana, 2008).

Menurut Neil (2007) Ibu primigravida adalah seorang wanita

yang pertama kali hamil. Seorang ibu primigravida biasanya

mendapatkan kesulitan dalam mengenali perubahan-perubahan yang

terjadi dalam tubuhnya yang menyebabkan ketidaknyamanan selama

kehamilannya berlangsung. Hal ini mempengaruhi psikologis ibu,

karena kurangnya pengetahuan ibu hamil tersebut. Kurangnya

pengetahuan ini juga menyebabkan ibu primigravida tidak tahu cara

mengatasi ketidaknyamanan yang ibu rasakan, dan cendrung

mengalami kecemasan.

2. Kecemasan Primigravida

Kehamilan pertama bagi seorang wanita merupakan salah satu

periode krisis dalam kehidupannya. Pengalaman baru ini memberikan

perasaan yang bercampur baur, antara bahagia dan penuh harapan

dengan kecemasan tentang apa yang akan dialaminya semasa

kehamilan. Kecemasan tersebut dapat muncul karena masa panjang

saat menanti kelahiran penuh ketidakpastian. Situasi tersebut

menimbulkan perubahan drastis, bukan hanya fisik tetapi juga

Page 12: 7 BAB II Comer (1 992 dalam Videbeck 2008) ansietas (k ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/133/jtptunimus-gdl-masturwido... · mempunyai cirri-ciri yang berlawanan dengan tipe kepribadian

18

psikologis. Semakin tuanya kehamilan, maka perhatian dan pikiran ibu

hamil mulai tertuju pada sesuatu yang dianggap klimaks, sehingga

kegelisahan, ketakutan dan kecemasan-kecemasan yang dialami ibu

hamil mulai dirasakan saat menjelang persalinan. Dengan dukungan

keluarga yang diberikan kepada wanita hamil baik secara emosional

dan psikologis dapat menumbuhkan perasaan tenang, aman dan

nyaman sehingga dapat mempengaruhi kecemasan ibu hamil

(Huliana, 2008).

Menurut Farrer (2004), faktor-faktor yang mempengaruhi

tingkat kecemasan pada ibu hamil :

a. Usia

Pada primigravida dengan usia dibawah 20 tahun kesiapan mental

masih sangat kurang, sehingga dalam menghadapi kelahiran

mental masih sangat kurang. Sehingga dalam menghadapi

kelahiranpun belum mantap. Primigravida dengan usia diatas 35

tahun meskipun secara fisik resiko terjadi komplikasi lebih besar,

tetapi secara mental mereka lebih siap.

b. Tingkat pendidikan

Pendidikan dan pengetahuan ibu dapat mempengaruhi kecemasan

karena kurangnya informasi tentang persalinan baik dari orang

terdekat, keluarga ataupun dari berbagai media seperti majalah dan

lain sebagainya.

c. Penghasilan

Pendapatan yang diperoleh tiap bulan, hasil dari jeri payah yang

dilakukan selama satu bulan penuh.

d. Pekerjaan

Kegiatan yang dilakukan secara terus-menerus guna memenuhi

kebutuhan sehari-hari, baik kebutuhan primer maupun sekunder.

Page 13: 7 BAB II Comer (1 992 dalam Videbeck 2008) ansietas (k ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/133/jtptunimus-gdl-masturwido... · mempunyai cirri-ciri yang berlawanan dengan tipe kepribadian

19

e. Dampingan orang terdekat (keleuarga)

Keluarga atau orang terdekat dapat memberikan dorongan fisik dan

moral bagi ibu yang sedang menjalani kahamilanya, sehingga ibu

akan mersa lebih tentram (Farrer, 2004).

C. Dukungan Keluarga

1. Pengertian keluarga

Keluarga adalah suatu ikatan atau persekutuan hidup atas dasar

perkawinan antara orang dewasa yang berlainan jenis yang hidup

bersama atau seorang laki-laki atau seorang perempuan yang sudah

sendirian dengan atau tanpa anak, baik anaknya sendiri atau adopsi,

dan tinggal dalam sebuah rumah tangga, Sayekti (1994 dalam Setiadi

2008).

Menurut Bailon dan Maglaya (1989 dalam Setiadi 2008)

keluarga adalah dua atau lebih individu yang tergabung karena

hubungan darah perkawinan dan adopsi, dalam satu rumah tangga

berinteraksi satu sama lainnya dalam peran dan menciptakan serta

mempertahankan suatu budaya.

Dari definisi tersebut dapat dapat disimpulkan bahwa

karateristik keluarga adalah Terdiri dari dua atau lebih individu yang

diikat oleh hubungan perkawinan atau adopsi. Anggota keluarga

biasanya hidup bersama atau jika terpisah mereka tetap

memperhatikan atau berinteraksi satu sama lain dan masing-masing

mempunyai peran sosial, istri, anak, kakak, adik. Hal tersebut

mempunyai tujuan menciptakan dan mempertahankan bahaya serta

meningkatkan pertahanan fisik, psikologis, sosial anggota.

Page 14: 7 BAB II Comer (1 992 dalam Videbeck 2008) ansietas (k ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/133/jtptunimus-gdl-masturwido... · mempunyai cirri-ciri yang berlawanan dengan tipe kepribadian

20

2. Fungsi keluarga

Menurut friedman (1998 dalam Setiadi 2008) fungsi keluarga

pada proses yang digunakan keluarga untuk mencapai tujuan keluarga

tersebut. Secara umum fungsi keluarga meliputi dari beberapa yaitu :

a. Fungsi efektif adalah fungsi keluarga yang utama mengajarkan

segala sesuatu untuk mempersiapkan anggota keluarga

berhubungan dengan orang lain.

b. Fungsi sosialisasi adalah fungsi mengembangkan dan tempat

berlatih anak untuk kehidupan sosial sebelum meninggalkan rumah

untuk berhubungan dengan orang lain diluar rumah.

c. Fungsi reproduksi adalah fungsi untuk mempertahankan generasi

dan menjaga kelangsungan keluarga.

d. Fungsi ekonomi adalah keluarga berfungsi untuk memenuhi

kebutuhan keluarga secara ekonomi dan tempat untuk

mengembangkan kemampuan individu dalam meningkatkan

penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

e. Fungsi perawatan dan pemeliharan kesehatan adalah fungsi untuk

mempertahankan keaadan kesehatan anggota keluarga agar tetap

memiliki produktivitas tinggi.

Ada tiga fungsi pokok keluarga terhadap anggota keluarganya

menurut Effendy (1998 dalam Setiadi 2008) yaitu :

a. Asih adalah memberikan kasih saying, perhatian, rasa aman,

kehangatan kepada anggota keluarga.

b. Asuh adalah menuju kebutuhan pemeliharaan dan perawatan

anggota keluarga agar kesehatan selalu terpelihara.

c. Asah adalah memenuhi kebutuhan pendidikan.

Page 15: 7 BAB II Comer (1 992 dalam Videbeck 2008) ansietas (k ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/133/jtptunimus-gdl-masturwido... · mempunyai cirri-ciri yang berlawanan dengan tipe kepribadian

21

3. Dukungan keluarga

Dukungan keluarga adalah sebagai suatu proses hubungan

antara keluarga dengan lingkungan sosial. Dalam semua tahap,

dukungan social keluarga mampu berfungsi dengan berbagai

kepandaian dan akal, sehingga akan meningkatkan kesehatan dan

adaptasi mereka dalam kehidupan, Friedman (1998 dalam Setiadi

2008).

Menurut Friedman (1998 dalam Setiadi 2008) dukungan keluarga

dibagi menjadi 2 yaitu:

a. Dukungan keluarga eksternal antara lain sahabat, pekerjaan,

tetangga, sekolah, keluarga besar, kelompok sosial, kelompok

rekreasi, tempat ibadah, praktisi kesehatan.

b. Dukungan keluarga internal antara lain dukungan dari suami atau

istri, dari saodara kandung, atau dukungan dari anak.

4. Jenis dukungan keluarga

Ada empat jenis dukungan keluarga menurut Friedman (1998

dalam Setiadi 2008) yaitu:

a. Dukungan instrumental adalah keluarga merupakan sumber

pertolongan praktis dan konrit. Keluarga menyediakan sarana

prasarana yaitu misalnya menyediakan alat transportasi untuk ibu

hamil memeriksakan kehamilannya di tenaga kesehatan.

b. Dukungan informasional adalah keluarga berfungsi sebagai

kolektor dan desiminator (penyebar informasi). Keluarga

memberikan informasi mengenai kehamilan yang dibutuhkan ibu

hamil tentang pemeliharaan kesehatan kehamilan.

c. Dukungan penilaian (appraisal), yaitu keluarga bertindak sebagai

sebuah umpan balik, membimbing dan menengahi pemecahan

Page 16: 7 BAB II Comer (1 992 dalam Videbeck 2008) ansietas (k ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/133/jtptunimus-gdl-masturwido... · mempunyai cirri-ciri yang berlawanan dengan tipe kepribadian

22

masalah dan sebagai sumber validator identitas keluarga. Keluarga

memberi pujian untuk menyemangati ibu hamil dalam melakukan

pemeriksaan kehamilan, menyelesaikan masalah dengan

musyawarah antara ibu dan keluarga.

d. Dukungan emosional adalah keluarga sebagai sebuah tempat yang

aman dan damai untuk istirahat dan pemulihan serta membantu

penguasaan terhadap emosi. Keluarga selalu mengingatkan ibu

hamil untuk memeriksakan kehamilan.

Page 17: 7 BAB II Comer (1 992 dalam Videbeck 2008) ansietas (k ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/133/jtptunimus-gdl-masturwido... · mempunyai cirri-ciri yang berlawanan dengan tipe kepribadian

23

D. Kerangka Teori

Gambar 2.1 : Kerangka teori(Sumber : modifikasi Stuart 2006, Farrer 2004 dan Videbeck 2008).

Faktor predisposisi1. Psikoanalitik2. Interpersonal3. Prilaku4. Keluarga5. Biologis

(Stressor presipitasi1. Eksternal

a. Ancamanintegritas fisik

b. Ancaman sistemdiri

2. Internala. Potensi stressorb. Maturitasc. Pendidikan &

status ekonomid. Keadaan fisike. Tipe kepribadianf. Lingkungan &

situasig. Usiah. Jenis kelamini. pendidikan

Tingkat Kecemasanpada ibu hamil1. Ringan2. Sedang3. Berat4. Panik

p\Sumber koping1. Kemampuan

personal2. Dukungan sosial

(keluarga),dampingan orang terdekat

3. Asetmateri,pekerjaan,penghasilan

4. Keyakinan positif

Penilaian terhadapstressor1. Kognitif2. Afektif3. Fisiologis4. Perilaku

Mekanisme koping1. Kontruktif2. Destruktif

Page 18: 7 BAB II Comer (1 992 dalam Videbeck 2008) ansietas (k ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/133/jtptunimus-gdl-masturwido... · mempunyai cirri-ciri yang berlawanan dengan tipe kepribadian

24

E. Kerangka konsep

Variabel bebas (independent) Varibel terikat (dependent)

Gambar 2.2 : Kerangka Konsep

F. Variabel penelitian

Variabel adalah ukuran atau cirri yang dimiliki oleh anggota-

anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh

kelompok lain (Notoatmodjo, 2005).

1. Variabel terikat (Dependent)

Variabel dependent yaitu variabel atau output (dampak dari

manipulasi) suatu variabel independent atau yang diasumsi

terpengaruh variabel lain (Nursalam, 2008). Dalam penelitian tersebut

variabel dependentnya adalah Tingkat kecemasan primigravida.

2. Variabel bebas (Independent)

Variabel independent yaitu stimulasi aktifitas yang dimanipulasi oleh

penulis untuk menciptakan suatu dampak pada dependent suatu

variabel atau disebut variabel yang mempengaruhi (Nursalam, 2008).

Dalam penelitian tersebut variabel independentnya yaitu dukungan

keluarga.

G. Hipotesis

Hipotesa didalam suatu penelitian berarti jawaban sementara

peneliti, patokan duga atau dalil sementara yang kebenarannya akan

dibuktikan dalam penelitian tersebut. Dalam penelitian ini diajukan

hipotesis sebagai berikut, yaitu “Ada hubungan antara dukungan keluarga

Dukungan keluarga padaprimigravida

Tingkat kecemasanprimigravida

Page 19: 7 BAB II Comer (1 992 dalam Videbeck 2008) ansietas (k ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/133/jtptunimus-gdl-masturwido... · mempunyai cirri-ciri yang berlawanan dengan tipe kepribadian

25

dengan tingkat kecemasan primigravida di Wilayah Kerja Puskemas

Genuk Kota Semarang tahun 2011-2012”. Semakin tinggi dukungan

keluarga maka akan semakin rendah tingkat kecemasan primigravida.