7. al-hadis sebagai landasan operasional

21
Sumber Ajaran Islam

Upload: legowo-prayudi

Post on 10-Jul-2016

48 views

Category:

Documents


18 download

DESCRIPTION

About Al Hadis on Islam

TRANSCRIPT

Page 1: 7. Al-Hadis Sebagai Landasan Operasional

Sumber Ajaran Islam

Page 2: 7. Al-Hadis Sebagai Landasan Operasional

Hadis sebagai landasan operasional

Pengertian hadits/sunnah Unsur-unsur hadits/sunnah Sejarah hadits/sunnah Klasifikasi hadits/sunnah Kedudukan dan fungsi hadits/sunnah

Page 3: 7. Al-Hadis Sebagai Landasan Operasional

Pengertian hadits/sunnah Pengertian hadits:

Segala sesuatu yang dikaitkan kepada Muhammad saw, baik ucapan, perbuatan, dan ketetapannya.

Pengertian sunnah: Segala sesuatu yang dikaitkan kepada

Muhammad saw, baik ucapan, perbuatan, dan ketetapannya; baik sifat fisik dan psikis; baik sebelum dan sesudah menjadi Rasul.

Page 4: 7. Al-Hadis Sebagai Landasan Operasional

Unsur-unsur hadits/sunnah Rawi : seseorang yang menerima dan

menyampaikan berita Sanad : rangkaian orang-orang yang

menerima dan menyampaikan berita Matan : materi berita/kandungan

berita yang diterima dan disampaikan

Page 5: 7. Al-Hadis Sebagai Landasan Operasional
Page 6: 7. Al-Hadis Sebagai Landasan Operasional
Page 7: 7. Al-Hadis Sebagai Landasan Operasional

Pokok bahasan naqd as-sanad adalah sebagai berikut. ( 1) Ittisal as-sanad (persambungan sanad). Dalam hal ini tidak dibenarkan adanya rangkaian sanad yang terputus, tersembunyi, tidak diketahui identitasnya ( wahm) atau samar .(2) Tsiqah as-sanad, yakni sifat 'adl (adil), dabit (cermat dan kuat), dan siqah (terpercaya) yang harus dimiliki seorang periwayat. (3) Syai'i, yakni kejanggalan yang terdapat atau bersumber dari sanad. Misalnya, hadis yang diriwayatkan oleh seorang yang siqah tetapi menyendiri dan bertentangan dengan hadis yang diriwavatkan oleh periwayat-periwayat siqah lainnva.(4) 'Illah, yakni cacat yang tersembunyi pada suatu hadis yang kelihatannya baik atau sempurna. Syazz dan 'illah adakalanya terdapat juga pada matan dan untuk menelitinya diperlukan penguasaan ilmu hadis yang mendalam.

Page 8: 7. Al-Hadis Sebagai Landasan Operasional

Kajian terhadap masalah-masalah yang menyangkut matan disebut naqd al-matn (kritik matan) atau kritik intern. Disebut demikian karena yang dibahasnya adalah materi hadis itu sendiri, yakni perkataan, perbuatan atau ketetapan Rasulullah SAW. Pokok pembahasannya meliputi: (1) rakakah al-lafz yakni kejanggalan-kejanggalan dari segi redaksi (2) fasad al-ma 'na, yakni terdapat cacat atau kejanggalan pada makna hadis karena bertentangan dengan al-hiss (indera) dan akal, bertentangan dengan nas Al-Qur' an, dan bertentangan dengan fakta sejarah yang terjadi pada masa Nabi SAW serta mencerminkan fanatisme golongan yang berlebihan (3) kata-kata garib (asing), yakni kata-kata yang tidak bisa dipahami berdasarkan maknanya yang umum dikenal.

Page 9: 7. Al-Hadis Sebagai Landasan Operasional

Sejarah hadis Masa Nabi Muhammad saw Masa kekhalifahan Masa kerajaan-kerajaan Islam

Page 10: 7. Al-Hadis Sebagai Landasan Operasional

Kuantitas hadis Mutawatir : hadis yang diriwayatkan

oleh banyak rawi pada setiap generasinya/thabaqah, yang mustahil semuanya sepakat berdusta

Ahad : hadis yang diriwayatkan oleh seseorang atau beberapa yang tidak mencapai derajat mutawatir

Page 11: 7. Al-Hadis Sebagai Landasan Operasional

Kualitas hadis Shahih: berita yang diriwayatkan oleh rawi

yang adil, sempurna daya ingatnya, bersambung sanadnya, tidak tercela prilakunya (illat), dan tidak asing/syadz terhadap al-Quran dan nilai universal.

Hasan: berita yang diriwayatkan oleh rawi yang adil, kurang sempurna daya ingatnya, bersambung sanadnya, tidak tercela prilakunya (illat), dan tidak asing/syadz terhadap al-Quran dan nilai universal.

Dhaif : berita yang kehilangan salah satu dari kriteria hadis shohih maupun hasan

Page 12: 7. Al-Hadis Sebagai Landasan Operasional

Kualitas Hadis  Hadis Sohih Hadis Hasan Hadis Dhoif

Rawi

Adil Adil  

Cerdas Kurang Cerdas  

Perilaku baik Perilaku baik  

Sanad Bersambung Bersambung  

MatanSesuai dengan al-Quran Sesuai dengan al-Quran  

Sesuai dengan nilai Universal Sesuai dengan nilai Universal  

Page 13: 7. Al-Hadis Sebagai Landasan Operasional

Kedudukan dan fungsi hadis Sebagai sumber ajaran kedua Islam Sebagai tafsiran al-Quran (tabyin) Sebagai penguat al-Quran (ta’kid) Sebagai pembuat hukum (tasyri’)

Page 14: 7. Al-Hadis Sebagai Landasan Operasional

Kedudukan dan fungsi hadis (ljt) Sebagai sumber ajaran kedua Islam

Periwayatan al-Quran bersifat qathiy al-wurud Periwayatan al-Hadis bersifat zhanniy al-

wurud Sebagai penguat al-Quran (ta’kid )

menerangkan posisi kewajiban atau larangan syariat

menjelaskan sangsi hukum bagi pelanggarnya menegaskan kedudukan hukum

Page 15: 7. Al-Hadis Sebagai Landasan Operasional

Kedudukan dan fungsi hadis (ljt) Sebagai tafsiran al-Quran ( tabyin )

menjelaskan makna-makna yang rumit : sholat wustha

mengikat makna-makna yang bersifat lepas (taqyid al-mutlak): pencuri dipotong tangannya

mengkhususkan ketetapan yang umum (takhsish al-’am): jual beli

menjelaskan ruang lingkup masalah: kewajiban haji

menjelaskan mekanisme pelaksanaan dari hukum yang ditetapkan : sholat

Sebagai pembuat hukum (tasyri’)

Page 16: 7. Al-Hadis Sebagai Landasan Operasional
Page 17: 7. Al-Hadis Sebagai Landasan Operasional
Page 18: 7. Al-Hadis Sebagai Landasan Operasional
Page 19: 7. Al-Hadis Sebagai Landasan Operasional
Page 20: 7. Al-Hadis Sebagai Landasan Operasional

Hadits Qudsi

Page 21: 7. Al-Hadis Sebagai Landasan Operasional

Hadits Qudsi