654-2238-1-pb.docx
TRANSCRIPT
7/17/2019 654-2238-1-PB.docx
http://slidepdf.com/reader/full/654-2238-1-pbdocx 1/24
ABSTRAK
ANALISA AGREGAT LOKAL EX.PERIAN PADA CAMPURAN
ASPAL ( ASPHALT CONCRETE WEARING COURSE, AC-WC)
RINALDI AULIA
08.11.1001.7311.167
Meningkatnya pertumbuhan lalu lintas dari tahun ke tahun akan mendorong
peningkatan prasarana transportasi darat yang berupa pembangunan jalan baru, peningkatan
jalan yang sudah ada maupun pemeliharaan jalan untuk mempertahankan umur layanan.
Peningkatan jumlah lalu lintas sebagai modal angkutan transportasi tersebut
harusdilayani dan didukung oleh prasarana yang berkualitas, terutama kualitas dari lapis
perkerasan sehingga lalu lintas yang melewati jalan tersebut akan merasa aman, nyaman dan
memperoleh manfaat ekonomis.
Campuran beraspal panas didefinisikan sebagai kombinasi antara agregat yang dicampur
merata dan dilapis dengan aspal keras. Untuk mengeringkan agregat dan mencairkan aspalagar mudah dicampur dan dipadatkan dengan baik maka bahan tersebut harus dipanaskan
sebelum pencampuran. Hal ini sejalan dengan sifat yang dimiliki aspal, yaitu sangat
dipengaruhi oleh temperatur. Disamping itu, kekakuan aspal dipengaruhi oleh lamanya waktu
pembebanan.
erhubung aspal merupakan bagian dari campuran beraspal yang berfungsi sebagai
bahan pengikat butiran agregat maka sifat campuran pun akan mengalami perubahan sejalan
dengan berubahnya temperatur dan lamanya waktu pembebanan.
Untuk memenuhi kebutuhan material maka penulis membuat skripsi mengenai bahan lokal !
Agregat Ex. Perian " sehingga penggunaan #gregat lokal $%. Perian dapat digunakan sebagai
campuran #spal. Untuk itu penulis mengadakan penelitian mengenai agregat lokal $%. Perian
&''(
7/17/2019 654-2238-1-PB.docx
http://slidepdf.com/reader/full/654-2238-1-pbdocx 2/24
BAB I
PENDAHULUAN
Latar B!a"a#$
Meningkatnya pertumbuhan lalu lintas dari tahun ke tahun akan mendorong
peningkatan prasarana transportasi darat yang berupa pembangunan jalan baru, peningkatan
jalan yang sudah ada maupun pemeliharaan jalan untuk mempertahankan umur layanan.
Peningkatan jumlah lalu lintas sebagai modal angkutan transportasi tersebut
harusdilayani dan didukung oleh prasarana yang berkualitas, terutama kualitas dari lapis
perkerasan sehingga lalu lintas yang melewati jalan tersebut akan merasa aman, nyaman dan
memperoleh manfaat ekonomis.
Campuran beraspal panas didefinisikan sebagai kombinasi antara agregat yang dicampur
merata dan dilapis dengan aspal keras. Untuk mengeringkan agregat dan mencairkan aspal
agar mudah dicampur dan dipadatkan dengan baik maka bahan tersebut harus dipanaskan
sebelum pencampuran. Hal ini sejalan dengan sifat yang dimiliki aspal, yaitu sangatdipengaruhi oleh temperatur. Disamping itu, kekakuan aspal dipengaruhi oleh lamanya waktu
pembebanan.
erhubung aspal merupakan bagian dari campuran beraspal yang berfungsi sebagai bahan
pengikat butiran agregat maka sifat campuran pun akan mengalami perubahan sejalan dengan
berubahnya temperatur dan lamanya waktu pembebanan.
Untuk memenuhi kebutuhan material maka penulis membuat skripsi mengenai bahan lokal !
Agregat Ex. Perian " sehingga penggunaan #gregat lokal $%. Perian dapat digunakan sebagai
campuran #spal. Untuk itu penulis mengadakan penelitian mengenai agregat lokal $%. Perian
R%&%'a# Ma'a!a#dapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah mengenai analisa campuran,
perencanaan campuran !Mi% Design"yaitu, stabilitas, durabilitas, fleksibilitas dan tahan geser
!skid resistance" dan analisa terhadap agregat lokal e%. Perian mengenai, abrasi !keausan",
gradasi !analisa saringan", specific gra)ity !berat jenis" yang sesui dengan ketentuan *+.
&. agaimana nilai stabilitas Marshall campuran !#C-C", pada agregat lokal e%. Perian
!M/ design"0
1. agaimana nilai kelelehan Marshall pada campuran !#C-C" dengan menggunakan
bahan local e%.perian0
2. agaimana hasil parameter kadar aspal optimum dari uji Marshall 0
1.3 Bata'a# Ma'a!a3uang lingkup pembahasan tugas ahir ini adalah menganalisa rancangan campuran aspal
! Asphalt Concrete Waering Course, AC – WC ), dengan bahan #gregat lokal $%. Perian baik
kasar maupun halus, mengenai campuran !Mi% Design", dan pemeriksaan agregat lokal e%.
Perian yaitu, abrasi, gradasi, dan berat jenis.
1.) Ma"'%* *a# T%+%a#
1.).1 Ma"'%*
Dari penelitian ini tidak lain untuk mengadakan pengujian langsung
4aboratorium tentang ANALISA AGEGA! L"#AL E$. PEIAN PA%A CAMP&AN
ASPAL ' ASP(AL! C"NCE!E WEAING C"&SE, AC–WC ).Mengenai Capuran Aspal
yaitu, campuran aspal harus memenuhi 5 !empat" syarat yaitu, stabilitas !kekuatan",
durabilitas !keawaetan", fleksibilitas !daya lentur", dan skid resistance !tahan geser".
&''6
7/17/2019 654-2238-1-PB.docx
http://slidepdf.com/reader/full/654-2238-1-pbdocx 3/24
7adae aspal oftimum yang digunakan pada campuran aspal ini yaitu mengunakan parameter
aspal, *MA !rongga diantara agregat", *IM !rongga terhadap campuran", *+A !rongga terisi
aspal", nilai stailitas !kekuatan", dan terdapat pada grafik arshall.
Untuk kadar campuran aspal 8 agregat lokal e%. Periaan yaitu, 59, 5,:9, :9, :,:9, ;9 dan
untuk agregat C# ' coarse agregat ", M# !e-iu agregat ", <# ! ine agregat ", dan *end
!pasir". +ilai dari stailitas didapat dari tes Mashall.
+ilai dari -urailitas didapat dari sisa Marshall
BAB II
TIN,AUAN PUSTAKA
-.1 A$r$at
#gregat adalah sekumpulan butir-butir batu pecah, kerikil, pasir atau mineral lainnya
berupa hasil alam atau buatan !Departemen Pekerjaan Umum = Direktorat >endral inaMarga. &??6".
#gregat adalah partikel mineral yang berbentuk butiran-butiran yang merupakan salah satu
penggunaan dalam kombinasi dengan berbagai macam tipe mulai dari sebagai bahan material
di semen untuk membentuk beton, lapis pondasi jalan, material pengisi, dan lain-lain !Harold
+. #tkins, P$. &??(".
*edangan secara umum agregat didefinisikan sebagai formasi kulit bumi yang keras dan
padat !*il)ia *ukirman, 1''2".
Dari beberapa pendapat di atas, maka dapat diartikan bahwa agregat sebagai suatu kumpulan butiran batuan yang berukuran tertentu yang diperoleh dari hasil alam langsung maupun dari
pemecahan batu besar ataupun agregat yang disengaja dibuat untuk tujuan tertentu.*eringkali
agregat diartikan pula sebagai suatu bahan yang bersifat keras dan kaku yang digunakan
sebagai bahan pengisi campuran. #gregat dapat berupa berbagai jenis butiran atau pecahan
batuan, termasuk di dalamnya antara lain @ pasir, kerikil, agregat pecah, abuAdebu agregat dan
lain-lain.
Bambar 1.& Macam - macam #gregat
eberapa tipikal ketentuan penggunaan dalam penggambaran agregat menurut Harold +.
#tkins, !&??(" adalah sebagai berikut @
&. +ine Aggregate ! san- si/eAukuran pasir" @ *ebagian besar partikel agregat berukuran antara
5,(:mm !no.0 sie1e test " dan (: m !no.233 sie1e test ".
&''?
7/17/2019 654-2238-1-PB.docx
http://slidepdf.com/reader/full/654-2238-1-pbdocx 4/24
1..Coarse Aggregate ! gra1el si/eAukuran kerikil" @ *ebagian besar agregat berukuran lebih
besar dari 5,(:mm !no.0 sie1e test ".
2.Pit run @ agregat yang berasal dari pasir atau gra1el pit !biji kerikil" yang terjadi tanpa
melewati suatu proses atau secara alami.
5.Crushe- gra1el @ pit gra1el !kerikil dengan pasir atau batu bulat" yang mana telah
didapatkan dari salah satu alat pemecah untuk menghancurkan banyak partikel batu yang
berbentuk bulat untuk menjadikan ukuran yang lebih kecil atau untuk memproduk lapisan
kasar !rougher suraces".
:.Crushe- roc4 @ agregat dari pemecahan batuan. *emua bentuk partikel tersebut bersiku-
sikuAtajam !angular ", tidak ada bulatan dalam material tersebut.
;.Screenings@ kepingan-kepingan dan debu atau bubuk yang merupakan produksi dalam
pemecahan dari batuan !e-roc4 " untuk agregat.
(.Concrete san- @ pasir yang !biasanya" telah dibersihkan untuk menghilangkan debu dan
kotoran.
6. +ines@ endapan lumpur ! silt ", lempung !cla5" atau partikel debu lebih kecil dari (: m
!no.233 sie1e test ", biasanya terdapat kotoran atau benda asing yang tidak diperlukan dalam
agregat.
*ifat dan kualitas agregat menentukan kemampuannya dalam memikul beban lalu lintas
karena dibutuhkan untuk lapisan permukaan yang langsung memikul beban di atasnya dan
menyebarkannya ke lapisan di bawahnya.
-.-.1 ,#' A$r$at
a. A$r$at a!a& ( Natural Aggregatese/
atuan atau agregat untuk campuran beraspal umumnya diklasifikasikan berdasarkan
sumbernya, seperti contohnya agregat alam, agregat hasil pemrosesan, agregat buatan atau
agregat artifisia
#gregat alam adalah agregat yang digunakan dalam bentuk alamiahnya dengan sedikit atau
tanpa pemrosesan sama sekali. #gregat ini terbentuk dari proses erosi alamiah atau proses
pemisahan akibat angin, air, pergeseran es, dan reaksi kimia. #liran gletser dapat
menghasilkan agregat dalam bentuk bongkahan bulat dan batu kerikil, sedangkan aliran air
menghasilkan batuan yang bulat licin.
&'&'
7/17/2019 654-2238-1-PB.docx
http://slidepdf.com/reader/full/654-2238-1-pbdocx 5/24
Dua jenis utama dari agregat alam yang digunakan untuk konstruksi jalan adalah pasir dan
kerikil. 7erikil biasanya didefinisikan sebagai agregat yang berukuran lebih besar ;,2: mm.
Pasir didefinisikan sebagai partikel yang lebih kecil dari ;,2: mm tetapi lebih besar dari
','(: mm. *edangkan partikel yang lebih kecil dari ','(: mm disebut sebagai mineral
pengisi ! iller ".
. A$r$at a#$ *2r''
#gregat yang diproses adalah batuan yang telah dipecah dan disaring sebelum
digunakan. Pemecahan agregat dilakukan karena tiga alasan @ untuk merubah tekstur
permukaan partikel dari licin ke kasar, untuk merubah bentuk partikel dari bulat ke angular,
dan untuk mengurangi serta meningkatkan distribusi dan rentang ukuran partikel.
Penyaringan yang dilakukan pada agregat yang telah dipecahkan akan menghasilkan partikel
agregat dengan rentang gradasi tertentu. Mempertahankan gradasi agregat yang dihasilkan
adalah suatu faktor yang penting untuk menjamin homogenitas dan kualitas campuran
beraspal yang dihasilkan.
4. A$r$at %ata#
#gregat ini didapatkan dari proses kimia atau fisika dari beberapa material sehingga
menghasilkan suatu material baru yang sifatnya menyerupai agregat. eberapa jenis dari
agregat ini merupakan hasil sampingan dari proses industri dan dari proses material yang
sengaja diproses agar dapat digunakan sebagai agregat atau sebagai mineral pengisi ! iller ".
-.-.- Pr'arata# A$r$at Sa$a Baa# ,a!a#
*ecara umum agregat sebagai bahan jalan harus memenuhi persyaratan @
&. ahan lama !tahan terhadap abrasi"
1. 7uat, keras, ulet
2. 7husus untuk bahan lapis permukaan harus diperhatikan @
a.7euletanAtoughness, agregat harus memiliki keuletan yang cukup yang akan memberikan
tahanan terhadap @
6 Slo7 crushing loa- !diperiksa dengan #C &'9 fine" dan
6 api- ipact loa- !diperiksa dengan >#, 4#"
b.7ekerasanAhar-ness, akan memberikan tahanan terhadap abrasionAattrition !diperiksa
dengan D, ##, 4#"
.Polishing , agregat harus memiliki tahanan terhadap polishing agar dapat menyelesaikan
koefisien gesek yang cukup dan dapat bertahan lama.
&'&&
7/17/2019 654-2238-1-PB.docx
http://slidepdf.com/reader/full/654-2238-1-pbdocx 6/24
c.Stripping , agar agregat tahan terhadap stripping harus mempunyai adhesi yang baik dengan
bahan ikatnya.Untuk itu dapat diadakan pemeriksaan dengan tes kelekatan aspal agregat.
-.Weathering , agregat harus memiliki ketahanan terhadap cuaca !weather", antara lain
terhadap perubahan suhu, air, kembang susut, frost. Untuk ini dapat diadakan pemeriksaan
dengan ater #bsorbtion est atau *oundness est.
-.-.3 A$r$at Ka'ar
#gregat kasar yaitu batuan yang tertahan saringan no.6 ! 1,2; mm ", menurut standart
#*M atau tertahan pada saringan no.(, menurut Stan-art 8ritish.dan haruslah bersih, keras,
awet dan bebas dari lempung atau bahan yang tidak dikehendaki lainnya dan memenuhi
ketentuan yang diberikan dalam abel 1.5 <raksi agregat kasar harus batu pecah atau kerikil
pecah dan harus disiapkan dalam ukuran nominal. Ukuran maksimum 'axiu si/e"
agregat adalah satu saringan yang lebih besar dari ukuran nominal maksimum !noinal axiu si/e".Ukuran nominal maksimum adalah satu saringan yang lebih kecil dari
saringan pertama !teratas" dengan bahan tertahan kurang dari &'9.
#gregat kasar harus mempunyai angularitas seperti yang disyaratkan dalam abel 1.:.
#ngularitas agregat kasar didefinisikan sebagai persen terhadap berat agregat yang lebih
besar dari saringan +o.6 !1,2; mm" dengan muka bidang pecah satu atau lebih.
Ta! -.1 Kt#t%a# A$r$at Ka'ar
P#$%+a# Sta#*ar N!a
7ekekalan bentuk agregat terhadap larutannatrium dan magnesium sulfat
*+ '2-25'(-&??5 mak. &19
#brasi dengan mesin 4os #ngeles *+ '2-15&(-&??& mak. 5'9
7elekatan agregat terhadap aspal *+ '2-152?-&??& min. ?:9
#ngularitas *+ '2-;6((-1''1 ?:A?'!E"
Partikel pipih dan lonjong !EE" 3*+ -'&-1'': mak. &'9
Material lolos saringan +o.1'' *+ '2-5&51-&??; mak. &9
Sumber : SNI No !"#" $ !%&% $ '
Catatan @
!E" ?:A?' menunjukkan bahwa ?:9 agregat kasar mempunyai muka bidang pecah satu
ataulebih dan ?'9 agregat kasar mempunyai muka bidang pecah dua atau lebih.
!EE" Pengujian dengan perbandingan lengan alat uji terhadap poros & @ :
Pembatasan lolos saringan +o.1'' !','(: mm" F &9, pada saringan kering karena agregat
kasar yang dilekati lumpur tidak dapat dipisahkan pada waktu pengeringan sehingga tidak
dapat dilekati aspal
-.-.) A$r$at Ha!%'
#gregat halus dapat berupa pasir, batu pecah atau kombinasi dari keduanya. #gregat
halus adalah material yang pada prinsipnya lewat saringan 1,2; mm dan tertahan padasaringan (: m atau saringan no. 1''.
&'&1
7/17/2019 654-2238-1-PB.docx
http://slidepdf.com/reader/full/654-2238-1-pbdocx 7/24
Pasir boleh digunakan dalam campuran aspal.Persentase maksimum yang disarankan untuk
laston !#C" adalah &'9.
#gregat halus harus merupakan bahan yang bersih, keras, bebas dari lempung, atau bahan
yang tidak dikehendaki lainnya.#gregat halus harus diperoleh dari batu yang memenuhi
ketentuan mutu.#gar dapat memenuhi ketentuan mutu, batu pecah halus harus diproduksi
dari batu yang bersih.#gregat halus harus memenuhi ketentuan sebagaimana ditunjukkan pada abel 1.:.
Ta! -.- Kt#t%a# A$r$at Ha!%'
P#$%+a# Sta#*ar N!a
+ilai setara pasir *+ '2-5516-&??( Min. 5:9
Material lolos saringan +o. 1'' !','(:
mm"*+ '2-5&51-&??; Mak. 69
#ngularitas *+ '2-;6((-1''1 Min. 5:9
Sumber : SNI No !"#" $ !%&% $ '
<ungsi utama agregat halus adalah mendukung stabilitas dan mengurangi deformasi
permanen dari campuran melalui ikatan ! interloc4ing " dan gesekan antar partikel. erkenaan
dengan hal ini, sifat-sifat khas yang diperlukan dari agregat adalah sudut permukaan,
kekasaran permukaan, bersih dan bukan bahan organik.
-.-.5 Baa# P#$' ('(ller /
+iller adalah suatu bahan berbutir halus yang lewat ayakan no. 2? !:?: u" U* *tandart*ie)e dan ;: 9 lewat ayakan no. 1'' !(5u". ahan iller dapat berupa @ debu batu, kapur,
Portlan- ceent , atau bahan lain dan mempunyai nilai indeks plastisitas F 5. ahan pengisi
'iller) harus kering dan bebas dari bahan lainyang mengganggu dan apabila dilakukan
pengujiananalisa saringan secara basah,harus memenuhi gradasi seperti pada tabel sebagai
berikut @
Ta! -.3 Gra*a' B%tra# !!r
U"%ra# Sar#$a# Pr'#ta' Brat a#$ L!' +o. 2' !',:?' mm" &''
+o. :' !',1(? mm" ?:-&''
+o. &'' !',&5? mm" ?'-&''
+o. 1'' !','(5 mm" ;:-&''
+iller dapat berfungsi untuk mengurangi kepekaan terhadap temperatur serta mengurangi
jumlah rongga udara dalam campuran, namun demikian jumlah iller harus dibatasi pada
suatu batas yang menguntungkan.
erlampau tinggi kadar iller maka cenderung menyebabkan campuran menjadi getas dan
akibatnya akan mudah retak akibat beban lalu lintas. Pada sisi lain kadar iller yang terlampau
rendah menyebabkan campuran menjadi lembek pada temperatur yang relatif tinggi. >umlah
&'&2
7/17/2019 654-2238-1-PB.docx
http://slidepdf.com/reader/full/654-2238-1-pbdocx 8/24
iller ideal antara '.; sampai &.1, yaitu perbandingan prosentase iller dengan prosentase
kadar aspal dalam campuran atau lebih dikenal dengan istilah %ust Proportion.
+iller berperan dalam campuran aspal dengan 1 macam cara G yaitu pertama iller sebagai
modifikasi dari gradasi pasir yang menimbulkan kepadatan campuran dengan lebih banyak
titik kontak antara butiran partikel, hal ini akan mengurangi jumlah aspal yang akan mengisirongga-rongga yang tersisa didalam campuran. *edangkan peran kedua adalah suatu cara
yang baik untuk mempengaruhi kinerja iller dengan mempertimbangkan proporsi yang
menguntungkan dari komposisi agregat halus, iller dan aspal didalam mortar, selanjutnya
sifat-sifat mortar ini tergantung pada sifat asli dari pasir, jumlah takaran dalam campuran
aspal serta 1is4ositas pasta atau bahan pengikat yang digunakan.
Pembuatan lapis permukaan dari beton aspal diperlukan agregat dengan gradasi tertentu,
untuk itu biasanya dibutuhkan, disamping agregat kasar, agregat halus juga pengisiA iller .
Campuran agregat-agregat itu akan membentuk gradasi tertentu sesuai yang dipersyaratkan.
Dalam campuran beton aspal, iller memiliki peranan tersendiri, untuk mendapatkan beton
aspal yang memenuhi kebutuhannya.
Penggunaan iller dalam campuran beton aspal akan sangat mempengaruhi karakteristik
beton aspal tersebut, efek tersebut dapat dikelompokkan @
&. $fek penggunaan iller terhadap karakteristik campuran aspal iller .
a. $fek penggunaan iller terhadap )iskositas campuran
- $fek penggunaan berbagai jenis iller terhadap )iskositas campuran tidak sama
- iller yang 4uas permukaanmakin besar akan menaikkan )iskositas campuran dengan yang
berluas permukaan kecil
dengan#danya daya affinitas, menyebabkan jumlah aspal yang dapat diserap oleh berbagai
iller cukup ber)ariasi. Pada keadaan dimana )iskositas naik, jumlah aspal yang diserap
makin besar.
a.$fek penggunaan iller terhadap daktailitas dan penetrasi campuran G
- 7adar iller yang semakin tinggi akan menurunkan daktailitas, hal ini juga terjadi pada
berbagai suhu
- >enis iller yang akan menaikkan )iskositas aspal, akan menurunkan penetrasi aspal
b.$fek suhu dan pemanasan
- >enis dan kadar iller memberikan pengaruh yang saling berbeda pada berbagai temperatur.
&.$fek penggunaan filler terhadap karakteristik campuran beton aspal
7adar iller dalam campuran akan mempengaruhi dalam proses pencampuran, penggelaran,
dan pemadatan. Di samping itu kadar dan jenis iller akan berpengaruh terhadap sifat elastik
campuran dan sensitifitas terhadap air.
Hasil penelitian pengaruh penggunaan iller terhadap campuran beton aspal adalah sebagai
berikut @
a.+iller diperlukan untuk meningkatkan kepadatan, kekuatan, dan karakteristik lain beton
aspal
.+iller dapat berfungsi ganda dalam campuran beton aspal @
&'&5
7/17/2019 654-2238-1-PB.docx
http://slidepdf.com/reader/full/654-2238-1-pbdocx 9/24
c.*ebagai bagian dari agregat, iller akan mengisi rongga dan menambah bidang kontak antar
butir agregat sehingga akan meningkatkan kekuatan campuran
d.ila dicampur dengan aspal, iller akan membentuk bahan pengikat yang berkonsistensi
tinggi sehingga mengikat butiran agregat secara bersama-sama
e.*ifat aspal !daktailitas, penetrasi, )iskositas" diubah secara drastis oleh iller , walaupun
kadarnya relatif rendah dibanding pada campuran beton aspal. Penambahan iller pada aspalakan meningkatkan konsistensi aspal.
f.Pada kadar iller yang umum digunakan dalam campuran beton aspal, daktailitas campuran
aspal - iller akan mencapai nol. *edangkan pada suhu dan kadar filler yang sama, nilai
penetrasi campuran aspal = iller akan turun sampai F &A2 dari penetrasi semula.
g.iskositas campuran aspal iller pada suhu tinggi sangat ber)ariasi pada kisaran lebar,
tergantung pada jenis iller dan kadarnya. Perbedaan ini menjadi kecil pada suhu lebih
rendah.
h.Hasil tes menunjukkan bahwa ada hubungan yang baik antara )iskositas aspal dan usaha
pemadatan campuran. Disarankan suhu perlu dinaikkan bila memadatkan campuran dengan
filler = aspal berkonsistensi tinggi.
i.Hasil tes menunjukkan bahwa ada hubungan yang baik antara stabilitas campuran dankekentalan aspal pada pemadatan campuran dengan kadar )oid yang sama.
*ensitifitas campuran terhadap air pada tipe dan kadar iller yang berbeda menunjukkan
)ariasi yang besar. Hasil tes menunjukkan bahwa sensiti)itas terhadap air dapat diturunkan
dengan mengurangi kadar iller yang sensitif air.
-.-.6 Gra*a' A$r$at
Bradasi adalah susunan butiran agregat sesuai ukurannya.Ukuran butir agregat dapat
diperoleh melalui pemeriksaan analisis saringan. *atu set saringan umumnya terdiri dari
saringan berukuran 1 inci, & I inci, & inci, J inci, I inci, 2A6 inci, +o. 5, +o. 6, +o. &',
+o.&;, +o. 2', +o.5', +o. :', +o. &'', +o.1''. Ukuran saringan dalam ukuran panjangmenunjukkan ukuran bukaan, sedangkan nomor saringan menunjukkan banyaknya bukaan
dalam & inci panjang.
Bradasi agregat diperoleh dari hasil analisis pemeriksaan dengan menggunakan & set
saringan. *aringan berukuran bukaan paling besar diletakkan teratas, dan yang paling halus
!+o. 1''" terbawah sebelum pan. >adi satu set saringan dimulai dari pan dan diakhiri dengan
tutup saringan. #nalisa saringan dapat dilakukan secara basah atau kering !saringan basah
atau kering". #nalisis basah dilakukan untuk menentukan jumlah bahan yang lolos dalam
agregat yang lolos saringan +o. 1'', mengikuti nama manual *+-M-'1-&??5-'2 atau
##*HK &&-?'. Presentase lolos saringan ditentukan melalui pengujian analisis saringan
agregat halus dan kasar !saringan kering" sesuai manual *+-'2-&?;6-&??' atau ##*HK
1(-66.Pemeriksaan jumah bahan dalam agregat yang lolos saringan +o. 1'', dengan
mempergunakan saringan basah dapat dilanjutkan dengan mengeringkan benda uji dan
selanjutnya melakukan pengujian analisis saringan agregat halus dan kasar.
Bradasi agregat dinyatakan dalam persentase lolos, atau persentase tertahan, yang dihitung
berdasarkan berat agregat. Bradasi agregat menentukan besarnya rongga atau pori yang
mungkin terjadi dalam agregat campuran. #gregat campuran yang terdiri dari agregat
berukuran sama akan berongga atau berpori banyak, karena tak terdapat agregat berukuran
lebih kecil yang dapat mengisi rongga yang terjadi. *ebaliknya, jika campuran agregat
terdistribusi dari agregat berukuran besar sampai kecil merata, maka rongga atau pori yang
terjadi sedikit. Hal ini terjadi karena rongga yang terbentuk oleh susunan agregat berukuran
besar, akan diisi oleh agregat berukuran kecil.
&'&:
7/17/2019 654-2238-1-PB.docx
http://slidepdf.com/reader/full/654-2238-1-pbdocx 10/24
a.,#' Gra*a' A$r$at
Distribusi butir-butir agregat dengan ukuran tertentu yang dimiliki oleh suatu
campuran menentukan jenis gradasi agregat.Bradasi agregat dapat dikelompokkan ke dalam
agregat bergradasi baik dan agregat bergradasi buruk.
&.#gregat bergradasi baik adalah agregat yang berukuran butirnya terdistribusi merata dalamsatu rentang ukuran butir. #gregat bergradasi baik disebut pula agregat bergradasi rapat.
Campuran agregat bergradasi baik mempunyai pori sedikit, mudah dipadatkan dan
mempunyai stabilitas tinggi. ingkat stabilitas ditentukan dari ukuran butir agregat terbesar
yang ada. erdasarkan ukuran butir agregat yang dominan menyusun campuran agregat,
maka agregat bergradasi baik dapat dibedakan atas @
#gregat bergradasi kasar adalah agregat bergradasi baik yang mempunyai susunan ukuran
menerus dari kasar sampai dengan halus, tetapi dominan berukuran kasar.
#gregat bergradasi halus adalah agregat bergradasi baik yang mempunyai susunan ukuran
menerus dari kasar sampai dengan halus, tetapi dominan berukuran halus.
&.#gregat bergradasi buruk tidak memenuhi persyaratan gradasi campuran agregat bergradasi
baik. erdapat berbagai macam nama gradasi agregat yang dapat dikelompokkan ke dalam
agregat bergradasi buruk seperti @
- #gregat bergradasi seragam, adalah agregat yang hanya terdiri dari butir-butir agregat
berukuran sama atau hampir sama. Campuran agregat ini mempunyai pori antar butir yang
cukup besar, sehingga sering dinamakan juga agregat bergradasi terbuka. 3entang distribusi
ukuran butir yang ada pada agregat bergradasi seragam tersebar pada rentang yang sempit.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
L"a' 2#!ta#
4okasi penelitian #+#4*# #B3$B# 4K7#4 $/. P$3#+ P#D# C#MPU3#+
#*P#4 ! Aphalt Concrete Waering Course, AC – WC ", P#!ta# '"r2' *!a"%"a#
* Laratr%& UPTD !aa T#$a D#a' PU Pr9#' Ka!&a#ta#
T&%r +a!a# MT. Har# N0.53G Sa&ar#*a. Pa*a a # *+!a'"a#
!a#$"a!a#$"a 2r4aa# 2a*a 2#!ta# # a*a!a t%+%a#: a!ata!at
a#$ *$%#a"a#: #*a %+ a#$ *$%#a"a# *a# 4ara "r+a *ar &a'#$
&a'#$ a!at ata% 2r4aa# tr'%t.
3.1 St%* Lt!at%r
Ltrat%r a#$ *$%#a"a# a*a!a !trat%r *ar a'! 2#!ta# a#$
*!a"%"a# '!%&#a: a#$ &&aa' &#$#a 2#$$%#aa# a$r$at
%#t%" 4a&2%ra# La2' A'2a! Bt# (LASTON/.
&'&;
7/17/2019 654-2238-1-PB.docx
http://slidepdf.com/reader/full/654-2238-1-pbdocx 11/24
3.3 Baa# ; aa# P#!ta#
3.3.1 A$r$at
Pada penelitian #gregat, #gregat yang digunakan menggunakan agregat e%.Perian
merupakan dari hasil mesin pemecah batu untuk pembuatan campuran aspal, jadi material
yang digunakan telah memenuhi standar bahan campran aspal yang digunakan di lapangan.
3.3.- P#$%+aa# Matra!
3.3.-.1 P#$%+a# A$r$at
Pengujian agregat dilakukan untuk melihat karakteristik dari agrega yang kita
gunakan dalam penelitian. #dapun pengujiaan sebagai berikut @&. #brasi penguji keausan agregat dengan mesin abrasi 4os #ngeles!*+ '2 = 15&( -&??&",
adapun pengujian ini untuk mengetahui nilai keausan agregat, yang diyatakan dengan
perbandingan antara berat bahan aus lolos saringan +o.&1!&,( mm" terhadap berat
semula dalam persen.
1. #nalisa saringan kasar dan halus ! *+ '2 = &?;6 = &??' ", tujua dari pengujiaan ini
adalah untuk memperoleh distribusi besaran agregat dan jumlah persentase butiran baik
agregat kasar, sedang dan halus.
2. erat jenis penyerapan agregat kasar dan sedang ! *+ '2-&??;-&??'".
ujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh nilai berat jenis curah, berat jenis
jenuh permukaan kering, berat jenis semu danpermukaan agregat.
a. erat jenis kering !ul4 speciic gra1it5" adalah perbandingan antara berat agregat
kering dengan berat air yang isinya sama denagan isi agregat dalam keadaan jenuh pada
suhu tertentu.
b. erat jenis kering permukaan kering ! saturate- surace -r5" adalah perbandingan
antara agregat kering permukaan jenuh dengan berat air suling yang beratnya sama.
beratnya degan agregat dalam keadaan jenuh pada suhu tertenu.
c. erat jnis semu !apparent speciic gra1it5" adalah perbandingan antara berat o)en
denagan piknometer 8 air dijumlahkan dengan hasil penguranagan antara berat kering
o)en dengan berat piknometer 8 air 8 *DD.
d. Penyerapan ! asorpsi" adalah persentase berat air yang dapat diserap pori terhadap
berat agregat kering.
5. erat jenis penyerapan agregat halus !*+ '2-&?('-&??'"
a. erat jeni kering !ul4 speciic gra1it5"
b. erat jenis permukaan kering ! saturate- surace -r5"
c. erat jenis semu !apparent speciic gra1it5"
d. Penyerapan 'asorpsi"
&'&(
7/17/2019 654-2238-1-PB.docx
http://slidepdf.com/reader/full/654-2238-1-pbdocx 12/24
1.3.-.- A'2a!
Pa*a 2#!ta# a'2a! t# !a2' 2#$"atAC-WC, As*+al Corete-
Waer(g Course) &#$$%#a"a# a'2a! '' <. Prta&#a *#$a# #!a
2#tra' 60=70: ''%a *#$a# "t#t%a# B#a Mar$a a>a a'2a! *#$a#
#!a 2#tra' tr'%t !aa" %#t%" *!>at a# !a!% !#ta' rat
&a%2%# r#$a# 'rta 44" *#$a# "!& * Ka!&a#ta#.
1.3.-.3 P#$%+a# A'2a!
Pengujian aspal meliputi @
&. Uji Penetrasi #spal 'Penetration !est).
Pengujian ini bermaksud untuk menentukan nilai konsistensi aspal keras yang dilakukan
dengan mengukur jarak tembus jarum standar tegak lurus ke dalam contoh aspal dibawah
kondisi temperatur, waktu dan pembebanan yang diketahui.
1. Uji itik 4embek #spal 'Sotening Point !est).
Pengujian ini bermaksud untuk menentukan nilai titik lembek aspal yang berkisar antara
2'-1''oC, dimana titik lembek yang dimaksud adalah suhu pada saat bola baja dengan
berat tertentu mendesak turun suatu lapisan aspal yang tertahan dalam cincin berukuran
tertentu. *ehingga aspal tersebut menyentuh plat yang terletak dibawah cincin pada
tinggi tertentu sebagai akibat kecepatan pemanasan tertentu.
2. Uji Daktilitas '%uc4tilit5 !est).
Pengujian ini bermaksud untuk mengetahui jarak terpanjang !elastisitas" aspal yang
ditarik antara dua cetakan yang berisi aspal keras sebelum putus pada suhu dan
kecepatan tarik tertentu.
5 Uji erat >enis #spal.
Pengujian ini bermaksud untuk menentukan berat jenis aspal dengan menggunakan
piknometer.Dimana berat jenis aspal adalah perbandingan antara berat aspal dengan berat
air suling dengan suhu tertentu.
&'&6
7/17/2019 654-2238-1-PB.docx
http://slidepdf.com/reader/full/654-2238-1-pbdocx 13/24
3.) Pr'a2a# B#*a U+
Hal-hal yang diperhatikan dalam mempersiapkan benda uji adalah @
&. enda uji yang disiapkan
1. Persiapan agregat yang digunakan2. Penentuan temperatur pencampuran dan pemadatan
5. Pemadatan benda uji
:. Persiapan untuk pengujian Marshall
>umlah benda uji yang disiapkan sebanyak 1 buah benda uji untuk )ariasi perkiraan
kadar aspal optimum dan 2 buah benda uji setiap )ariasi suhu pemadatan yang
digunakan. #ntara lain untuk )ariasi kadar aspal optimum, dua )ariasi diatas Pb dan
dua )ariasi dibawah Pb sedangkan campuran aspal@ 59, 5,:9, :9, :,:9, ;9, ;, &'
buah benda uji.Untuk agregat, agregat dikeringkan didalam o)en pada temperatur &': o C-&&'o C.
*etelah dikeringkan agregat dipisahkan sesuai fraksi ukurannya dengan menggunakan
saringan, yaitu @
− &?-1: mm !2A5-& inci"
− ?,:-&? mm !2A6-2A5 inci"
− 5,(:-?,: mm !+o.5-2A6 inci"
− 1,2;-5,(: mm !+o.6-+o.5"
−
+o. 1''− Pan
3.).1 Pra!ata# ?a#$ D$%#a"a#
Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu @
&. Penumbuk berbentuk silinder dengan berat 5,?;& kg dan tinggi jatuh bebas 51,( cm
1. Cetakan benda uji dengan diameter &',& cm dan tinggi ?,1 cm dengan plat alas dan
leher penyambung
2. Dongkrak untuk mengeluarkan benda uji
5. 4andasan pemadat dari kayu dengan ukuran &(,6 L &(,6 L 56,( cm yang dilapisi
plat baja dengan ukuran 2',& L 2',2 L 1,2 cm yang diletakkan di atas lantai beton
dengan empat bagian siku
:. Mesin tekan Marshall yang dilengkapi dengan kepala penekan dan mesin penguji
berkapasitas 1:'' kg serta arloji tekan dengan ketelitian ',''1: cm
;. Water ath dilengkapi dengan pengatur suhu minimum 1'o C
(. ermometer dengan kapasitas 1:'o C
6. *patula
?. imbangan dengan kapasitas 1;&' gr dan ketelitiannya ',& gr
&'. ajan untuk memanaskan campuran&&. K)en
&'&?
7/17/2019 654-2238-1-PB.docx
http://slidepdf.com/reader/full/654-2238-1-pbdocx 14/24
&1. 7ompor
3.).- Ra#4a#$a# Ca&2%ra# *#$a# Mt* Mar'a!!
3.).3 Pr2r' Ca&2%ra#
Merancang proporsi dari masing-masing fraksi agregat yang tersedia dilakukan
dengan cara coba-coba atau trial error. Untuk penggunaan pasir !sand" komposisinya
tidak boleh lebih dari &' 9. *edangkan untuk agregat sedang !medium agregat"
komposisinya harus lebih dari :' 9.Persentase seluruh agregat dilakukan sehingga
gabungan campuran aspal beton lapis pengikat !#C-C" berada di luar ona larangan
dan berada dalam batas-batas titik kontrol.
3.).) Ka*ar A'2a! O2t&%&
7adar aspal dalam campuran beton aspal adalah kadar aspal efektif yang
membungkus atau menyelimuti butir-butir agregat, mengisi pori antara agregat,
ditambah dengan kadar aspal yang terserap masuk ke dalam pori masing-masing butir
agregat.
Dengan menggunakan rumus @
P @ 0:035 (CA/ 0:0)5(A/ 0:18 ( .(ller / K (0:75/
Dimana @
P N 7adar aspal tengahAideal, persen terhadap berat campuran
C# N Persen agregat terhadap saringan +o. 6
<# N Persen agregat lolos saringan +o. 6 dan tertahan saringan +o. 1''
+iller N Persen agregat minimal (: 9 lolos +o. 1''
7 N 7onstanta, dengan @
',: = &,' untuk laston
1,' = 2,' untuk lataston
3.).5 P&%ata# r"t ata% #*a %+
Dalam pembuatan benda ujiA briket, dipakai agregat sesuai dengan analisa
saringan untuk masing-masing fraksi. Untuk satu briket ditentukan berat total aspal
dan agregat &1'' gr. 4angkah-langkah dalam pembuatan benda uji briket, sebagai
berikut @
&'1'
7/17/2019 654-2238-1-PB.docx
http://slidepdf.com/reader/full/654-2238-1-pbdocx 15/24
&. imbang agregat dan filler sesuai dengan berat masing-masing gradasinya sehingga
total campuran &1'' gr.
1. Panaskan wajan O &:'oC lalu campuran agregat yang sudah ditimbang dimasukkan
dan diaduk sampai rata.
2. *ementara itu aspal juga dipanaskan dengan suhu &5'-&:'oC.5. iap benda uji tingginya ;,1: cm O ',&1: cm.
:. #spal dituangkan pada campuran agregat sebanyak nilai kadar aspal optimum dari
berat total &1'' gr.
;. #spal dituangkan, aspal dan agregat diaduk dengan cepat dan diamati suhunya
hingga mencapai O &;:o C dan agregat terlapisi merata oleh aspal.
(. Cetakan dibersihi dan dilumuri oli.
6. Pada dasar cetakan diletakkan kertas saringan yang telah digunting sesuai dengan
ukuran cetakan.
?. Campuran benda uji yang telah dibuat, dimasukkan dalam cetakan dan ditusuk-tusuk dengan spatula yang dipanaskan sebanyak &: kali disekitar lingkaran cetakan
dan &1 kali pada tengah cetakan. Di)ariasikan Campuran #spal@ 59, 5,:9, :9,
:,:9, ;9, ;,:9
&'. Campuran dalam cetakan ditumbuk sebanyak (: kali dengan tinggi jatuh 51 cm
pada sisi permukaan atas dan hal yang sama dilakukan pada sisi bawah dengan
membalik benda uji.
&&. Pemadatan harus tegak lurus pada alat cetak.
&1. enda uji dibiarkan dingin kemudian dikeluarkan dari cetakan dengan bantuan
dongkrak.
&2. enda uji dibiarkan pada suhu ruang selama O 15
3.).6 P#$%+a# Mar'a!!
Pengujian Marshall ini dilakukan untuk mengetahui stabilitas atau ketahanan terhadap
kelelehan plastis !flow" dari campuran aspal.
4angkah-langkah dalam pengujian Marshall sebagai berikut @&. enda uji yang sudah didiamkan selama O 15 jam, dibersihkan dari kotoran yang
menempel dan diberi tanda.
1. enda uji diukur tingginya dan ditimbang.
2. 3endam benda uji selama O 2' menit pada suhu ;'o C O &o C dalam bak
perendam.
5. enda uji ditimbang didalam air untuk mendapatkan )olume isi lalu dikeluarkan
dan permukaannya dikeringkan dengan lap kemudian ditimbang dalam keadaan
jenuh permukaan !**D".
*etelah itu dikeluarkan benda uji satu per satu.
&'1&
7/17/2019 654-2238-1-PB.docx
http://slidepdf.com/reader/full/654-2238-1-pbdocx 16/24
enda uji dipasang pada mesin Marshall untuk mendapatkan nilai stabilitas dan nilai
kelelehan plastis !flow". Pembebanan diberikan dengan kecepatan :& mmA menit
sampai pembebanan maksimum.Catat angka yang ditunjukan oleh arloji tekan dan
arloji kelelehan saat pembebanan maksimum tercapai.
BAB I
ANALISA PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
).1 Ha'! P#$%+a# Matra!
Pengujian untuk campuran laston lapis pengikat !#C-C" terdiri dari analisa saringan
agregat kasar dan halus, berat jenis serta penyerapan agregat kasar dan halus, keausan agregat
atau abrasi !hanya untuk agregat kasar" dan uji arshall . Pengujian tersebut dilakukan berdasar pada Manual Pemeriksaan ahan >alan !MP>" ina Marga &?(; dengan
penyesuaian keterbatasan alat yang ada.
).1.1. Ha'! P#$%+a# A$r$at
).1.1.-. A#a!'a Sar#$a# A$r$at Ka'ar *a# Ha!%'
ujuan dari pengujian ini adalah untuk memperoleh distribusi besaran agregat dan
jumlah persentase butiran baik agregat kasar maupun agregat halus. *pesifikasi bahan-bahan
yang dipersiapkan dalam pengujian analisa saringan ini adalah @
&. #gregat kasar 'Course Aggregate) merupakan agregat yang lolos saringan
no. 2A5 dan tertahan pada saringan no. 2A6Q.
1. #gregat sedang 'Me-iu Aggregate) merupakan agregat yang lolos
saringan no. 2A6Q dan tertahan pada saringan no. 6.
2. #gregat halus '+ine Aggregate) merupakan agregat yang lolos saringan no.
6 dan tertahan pada pan.erdasarkn pada 3*+ '2-&?(&-&?6? mengenai pedoman lapis campuran aspal panas,
menyatakan bahwa persyaratan untuk analisa saringan agregat kasar yang lolos saringan
no.1'' maksimum &9. Bradasi agregat dinyatakan dalam prosentase berat yang tertahan
diatas masing-masing saringan terhadap berat total agregat.
9erat ertahan N
9&'' xa7al 8erat
#u)ulati. !ertahan 8erat
9erat 4olos N &''9 - 9erat ertahan
&'11
7/17/2019 654-2238-1-PB.docx
http://slidepdf.com/reader/full/654-2238-1-pbdocx 17/24
Di bawah ini adalah hasil pengujian analisa saringan agregat kasar yang terdiri atas C# e%.
Perian, M# e%. Perian, <# e%. Perian dan pasir e%. Perian
abel 5.& #nalisa *aringan C# dan M# e% Perian
Material @Coarse #gg. e%. 4okal
!Prian"Material @
Medium #gg. e%. 4okal
!Prian"
erat @ &,'(&.: gram erat @ ?61.1 gram
*aringan7omulatif
*aringan7omulatif
t. 3et. 9 3et. 9 Pass t. 3et. 9 3et. 9 Pass
& &A1R '.' '.' 933.3 & &A1R '.' '.' 933.3
&R '.' '.' 933.3 &R '.' '.' 933.3
2A5R '.' '.' 933.3 2A5R '.' '.' 933.3&A1R 56&.& 55.? ::.9 &A1R '.' '.' 933.3
2A6R ?:;.6 6?.2 93.; 2A6R '.' '.' 933.3
S 5 &,':(.; ?6.( 9.< S 5 :;;.( :(.( 02.<
S 6 S 6 66:.? ?'.1 =.>
S &; S &; ?:'.6 ?;.6 <.2
S 2' S 2'
S :' S :'
S &'' S &''
S 1'' S 1''
Pan &,';'.6 ??.' 9.3 pan ?;;.: ?6.5 9.?
abel 5.1 #nalisa *aringan <# dan *#+D e% Perian
Material @ <ine #gg. e%. 4okal!Prian"
Material @ *and e%. 4okal !Prian"
&'12
7/17/2019 654-2238-1-PB.docx
http://slidepdf.com/reader/full/654-2238-1-pbdocx 18/24
erat @ :2'.6 gram erat @ :&&.2 gram
*aringan7omulatif
*aringan7omulatif
t. 3et. 9 3et. 9 Pass t. 3et. 9 3et. 9 Pass
& &A1R '.' '.' 933.3 & &A1R '.' '.' 933.3&R '.' '.' 933.3 &R '.' '.' 933.3
2A5R '.' '.' 933.3 2A5R '.' '.' 933.3
&A1R '.' '.' 933.3 &A1R '.' '.' 933.3
2A6R '.' '.' 933.3 2A6R '.' '.' 933.3
S 5 '.' '.' 933.3 S 5 '.' '.' 933.3
S 6 '.' '.' 933.3 S 6 '.' '.' 933.3
S &; 1:(.5 56.: :9.: S &; &&.1 1.1 =;.>
S 2' 2&;.? :?.( 03.< S 2' ;5.? &1.( >;.<
S :' 5';.& (;.: 2<.: S :' &?(.? 26.( ?9.<
S &'' 52?.' 61.( 9;.< S &'' 526.( 6:.6 90.2
S 1'' 5:6.; 6;.5 9<.? S 1'' 5:(.& 6?.5 93.?
Pan 5;:.' 6(.; 92.0 pan 5;&.1 ?'.1 =.>
Dari hasil pengujian analisa saringan, didapat bahwa dari C# dan M# e%. Perian
agregat yang lolos saringan no.1'' adalah T &9. *edangkan untuk <# e%. Perian serta pasir e%. Perian, agregat atau pasir yang lolos saringan no.1'' adalah T 69. *ehingga agregat
tersebut telah memenuhi persyaratan untuk campuran panas.
).1.3. Ha'! P#$%+a# /ars+all
Dari hasil persentase proporsi agregat gabungan pada tabel 5.&1 dapat dibuat
campuran agregat dan aspal dengan berat total campuran adalah &1'' gr. Dengan kadar aspal
)ariasi 59 - ;9 untuk masing-masing campuran laston lapis pengikat !#C-C" yaitu
campuran agregat e%. Perian. *ebelum melakukan uji Marshall benda uji terlebih dahulu
harus di cari **D, berat kering udara dan berat dalam air untuk mendapatkan nilai berat isi
dan nilai )olumetrik campuran aspal yaitu, M, M# dan <#. *elanjutnya benda uji
direndam ke dalam 7aterath dengan suhu ;'o selama 2' menit. Dan setelah itu benda uji
siap untuk dilakukan uji Marshall.
7emudian dilakukan perhitungan untuk mengetahui nilai-nilai pada parameter Marshall yang
meliputi @
&. erat olume
1. *tabilitas2. +lo7 !kelelehan"
&'15
7/17/2019 654-2238-1-PB.docx
http://slidepdf.com/reader/full/654-2238-1-pbdocx 19/24
5. Marshall @uotient !perbandingan antara nilai stabilitas dan kelelehan".
:. *ifat-sifat olumetrik !rongga udara" yang meliputi @
a. olume pori benda uji !M"
b. olume antara agregat dalam benda uji !M#"
c. olume antara agregat yang terisi oleh aspal !<#".
Dari nilai-nilai parameter aspal diatas dapat diketahui apakah campuran agregat untuk lapis
pengikat !#C-C" yang dipakai pada penelitian ini memenuhi persyaratan dalam spesifikasi
*+ atau tidak. *ehingga dapat diketahui agregat tersebut layak pakai untuk bahan campuran
laston atau tidak.
erikut adalah hasil pengujian Marshall dapat dilihat pada tabel 5.1;, 5.1( dan 5.16. Dan
untuk melihat hasil selengkapnya perhitungan uji Marshall dapat dilihat pada lampiran.
abel 5.&& Hasil Uji Marshall Campuran #gregat $%. Perian
N.
Ka*a
r
A'2a!
(/
Brat
I'
($r=4&3/
MA
(/
IM
(/
A
(/
Sta!ta
' ("$/
'lo0
(&&/
/ars+al
l
1uot(et
("$=&&/
&. 5,: 22%! !3"2
#
"&4
2
5%%%
4
4!&#& 2%3 26%42
1. :,' 2#!6 !354
3
456
4
3&3"
#
"#&53 #63 252!2
2. :,: 2#!4 !34"
3
353
"
43!&
&
&!"%5 #26 2334!
5. ;,' 2#22 !3%!
"
53#
4
"!36
2
&5%!4 ### 233#%
:. ;,: 2#2! !45!
%
#%6
%
"4!%
2
A# #5& 2#&%"
).1.). A#a!'a P##t%a# Ka*ar A'2a! O2t&%&
Dari hasil uji Marshall yang telah dilakukan, kemudian dibuatlah grafik hubungan
antara kadar aspal dengan parameter-parameter Marshall, antara lain )olume berat isi,
stabilitas, lo7, Marshall @uotient , M#, M, <#. Dan pada masing-masing grafik
parameter Marshall tersebut diberi batasan spesifikasi, baik spesifikasi batas atas maupun
batas bawah. *ehingga akan didapatkan batasan kadar aspal yang memenuhi masing-masingnilai stabilitas, lo7, Marshall @uotient , M#, M maupun <#. 7adar aspal optimum
&'1:
7/17/2019 654-2238-1-PB.docx
http://slidepdf.com/reader/full/654-2238-1-pbdocx 20/24
ditentukan dengan mengambil nilai tengah pada rentang batasan aspal yang memenuhi semua
spesifikasi.
Menurut tren-line pada gambar 5.2di bawah terlihat bahwa semakin bertambahnya kadar
aspal, nilai berat isi semakin tinggi. Hal tersebut dikarenakan kecilnya kerapatan dalam
campuran ini, sehingga untuk memperbesar nilai kerapatannya maka diperlukan pula kadar
aspal yang besar. Untuk parameter Marshall berat isi tidak terdapat batasan spesifikasi,
namun sebagai acuan disarankan nilai berat isi T1 grAcm 2. +ilai berat isi maksimumnya
terdapat pada kadar aspal ;,:9.
erikut adalah grafik hubungan antara parameter-parameter Marshall dan kadar aspal @
erikut adalah grafik hubungan antara )olume berat isi dan kadar aspal.
f(x) = - 0.01x^2 + 0.15x + 1.88
R² = 0.99
Kadar Aspal (%)
Densi! ("r#$&)
Bambar 5.2 Brafik olume erat si erhadap 7adar #spal
Dari gambar 5.5 dapat terlihat bahwa untuk parameter Marshall berat isi tidak terdapat
batasan spesifikasi campuran #C = C, sehingga nilai )olume berat isi untuk kadar aspal
5,:9 - ;9 dari campuran agregat e%. Palu dapat digunakan dalam menentukan kadar aspal
optimum untuk campuran #C = C. Dari grafik diatas juga dapat terlihat bahwa nilai dari
berat isi campuran agregat e%. Palu mengalamin kenaikan mulai kadar aspal 5,:9 sampai
dengan kadar aspal ;9 dan mengalami penurunan pada kadar aspal ;,:9.
erikut adalah grafik hubungan antara stabilitas dan kadar aspal.
&'1;
7/17/2019 654-2238-1-PB.docx
http://slidepdf.com/reader/full/654-2238-1-pbdocx 21/24
7/17/2019 654-2238-1-PB.docx
http://slidepdf.com/reader/full/654-2238-1-pbdocx 22/24
f( x) = - &1.8x^2 + &'.92x - 8'.85
R² = 1
Kadar Aspal (%)
/ ("#)
Bambar 5.; Brafik Marshall @uotient erhadap 7adar #spal
Dari gambar 5.( menunjukkan bahwanilai Marshall @uotient atau hasil bagi
Marshall mengalami kenaikan seiring bertambahnya kadar aspal 5,:9 - ;9. 7emudian kadar
aspal ;,:9 mengalami penurunan. Dari gambar di atas juga menunjukkan bahwa kadar aspal
yang memenuhi spesifikasi untuk Marshall @uotient dan melewati batas minimum campuran
#C-C sebesar 1:' kgAmm adalah kadar aspal ;9.
erikut adalah grafik hubungan antara M dan kadar aspal.
f(x) =
R² = 0
f(x) = 0.8x^2 - .2'x + &0.&
R² = 1
Kadar A spal (%)
/ (%)
Bambar 5.( Brafik Merhadap 7adar #spal
Dari gambar 5.( menunjukkan bahwanilai Mmengalami Penurunan seiring bertambahnyakadar aspal 5,:9 - ;.:9. +ilai *IM menunjukan telah memenuhi batas minimum dan
maksimum yaitu pada kadar aspal ;.'9 - ;.:9 pada persyaratan yang telah ditetapkan pada
campuran AC6WC yaitu antara 2.: = :.: mm.
erikut adalah grafik hubungan antara M# dan kadar aspal.
&'16
7/17/2019 654-2238-1-PB.docx
http://slidepdf.com/reader/full/654-2238-1-pbdocx 23/24
f( x) = 0.x^2 - .51x + 2.01
R² = 0.98
Kadar Aspal (%)
/A (%)
Bambar 5.6 Brafik M#erhadap 7adar #spal
Dari gambar 5.6 menunjukkan bahwanilai *MA pada kadar aspal :9mengalami Penurunan
dari kadar aspal 5.:9. 7emudian kadar aspal :.:9 = ;.9 mengalami peningkatan. +ilai
*MA menunjukan telah memenuhi batas yaitu pada kadar aspal pada persyaratan yang telah
ditetapkan pada campuran AC6WC yaitu antara &: .
erikut adalah grafik hubungan antara <# dan kadar aspal.
f(x) = - 2.&1x^2 + &8.x - '.2
R² = 1
Kadar Aspal (%)
,A (%)
Bambar 5.? Brafik <#erhadap 7adar #spal
Dari gambar 5.? terlihat bahwa nilai *+A terus bergerak naik seiring bertambahnya kadar
aspal, hal ini disebabkan rongga dalam campuran mengecil karena bertambahnya kadar aspal
yang meresap dan menyelimuti butiran agregat. Bambar diatas juga menunjukan bahwa dari
kadar aspal :.:9 - ;.:9 memenuhi spesifikasi campuran untuk *+Ayaitu ;: 9
erikut adalah grafik kadar aspal optimum untuk campuran agregat e%. Perian
&'1?
7/17/2019 654-2238-1-PB.docx
http://slidepdf.com/reader/full/654-2238-1-pbdocx 24/24
Density
Stability
Flow
MQ
VIM
VIM PRD
VMA
VFA
Bambar 5.&' Brafik 7adar #spal Kptimum Campuran #gregat $%. Perian
erdasarkan Bambar 5.&', Dapat dilihat bahwa untuk campuran kombinasi fraksi kasar
agregat $%. Perian memiliki kaydar aspal optimum pada nilai kadar aspal antara ;9 hingga
;,:9 seihingga campuran kombinasi inin akan memrlukan kadar aspal yang tinggi jika
digunakan sebagai bahan alternatif kontruksi perkerasan.
BAB
KESIMPULAN DAN SARAN5.1 K'&2%!a#
&. +ilai stabilitas Marshall campuran AC6WC menggunakan bahan local e%.perian telah
memenuhi spsifikasi yang ditentukan yaitu minimal 6'' kgAcm 1, hasil stabilitas yang
didapat 65?.&; kg T 6''.'' kg artinya agregat tersebut memenuhi syarat sebagaicampuran aspal.
1. +ilai kelelehan Marshall campuran AC6WC menggunakan bahan local e%.perian telah
memenuhi spsifikasi yang ditentukan yaitu 2mm - :.: mm,setelah dilakukan uji
Marshall terhadap benda uji besar kelelehan yang didapat rata = rata 2.1'1 mm, berarti
masih sesuai spesifikasi.
2. Dari hasil parameter pada uji Marshall didapatkan kadar aspal optimum yaitu sebesar
:,?:9 dengan nilai stabilitas 65?.&; kg T 6'' kg batas minimum.
5.- Sara#
&. Menghimbau kepada instansi-instansi terkait serta rekan-rekan mahasiswaAi untuk melakukan penelitian lebih lanjut terhadap material batuan yang ada di wilayah
7altim.
1. 7epada instansi-instansi pemerintahan 7altim agar menge%ploitasi sumber-sumber
material yang ada di wilayah 7altim sehingga kita tidak lagi mendatangkan material
dari luar pulau.
2. #gar kedepannya material lokal dapat digunakan khususnya material $%.perian untuk
campuran aspal 'AC6WC) telah memenuhi persyaratan dalam spesifikasi untuk
campuran beraspal.
&'2'
7adar Kpt #sp ;,:9