654-2238-1-pb.docx

24
ABSTRAK ANALISA AGREGAT LOKAL EX.PERIAN PADA CAMPURAN ASPAL (  ASPHALT C ONCRETE WEARI NG COURSE, A C-WC) RINALDI AULIA 08.11.1001.7311.167 Meni ngkatnya pe rtu mbuhan lalu lintas dari tah un ke tahun akan mendorong  peningkatan prasarana transportasi darat yang berupa pembangunan jalan baru, peningkatan  jalan yang sudah ada maupun pemeliharaan jalan untuk mempertahankan umur layanan. Peni ngkatan juml ah lalu li nt as sebagai moda l angkut an tr ansportasi tersebut harusdilayani dan didukung oleh prasarana yang berkualitas, terutama kualitas dari lapis  perkerasan s ehingga lalu lintas yang melewati ja lan tersebut akan merasa aman, nyaman dan memperoleh manfaat ekonomis. Campuran beraspal panas didefinisikan sebagai kombinasi antara agregat yang dicampur merata dan dilapis dengan aspal keras. Untuk mengeringkan agregat dan mencairkan aspal agar mudah dicampur dan dipadatkan dengan baik maka bahan tersebut harus dipanaskan sebel um penc amp ur an. Hal ini sej al an dengan sifat ya ng di mi li ki asp al, yaitu san gat dipengaruhi oleh temperatur. Disamping itu, kekakuan aspal dipengaruhi oleh lamanya waktu  pembebanan. erhubung aspal merupakan bagian dari campuran beraspal yang berfungsi sebagai  bahan pengikat butiran agregat maka s ifat ca mpuran pun akan mengalami perubahan sejalan dengan berubahnya temperatur dan lamanya waktu pembebanan. Untuk memenuhi kebutuhan material maka penulis membuat skripsi mengenai bahan lokal !  Agregat Ex. P erian " sehingga penggunaan #gregat lokal $%. Perian dapat digunakan sebagai campuran #spal. Untuk itu penulis mengadakan penelitian mengenai agregat lokal $%. Perian &''(

Upload: damar-panji

Post on 08-Jan-2016

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 654-2238-1-PB.docx

7/17/2019 654-2238-1-PB.docx

http://slidepdf.com/reader/full/654-2238-1-pbdocx 1/24

ABSTRAK 

ANALISA AGREGAT LOKAL EX.PERIAN PADA CAMPURAN

ASPAL ( ASPHALT CONCRETE WEARING COURSE, AC-WC)

RINALDI AULIA

08.11.1001.7311.167

Meningkatnya pertumbuhan lalu lintas dari tahun ke tahun akan mendorong

 peningkatan prasarana transportasi darat yang berupa pembangunan jalan baru, peningkatan

 jalan yang sudah ada maupun pemeliharaan jalan untuk mempertahankan umur layanan.

Peningkatan jumlah lalu lintas sebagai modal angkutan transportasi tersebut

harusdilayani dan didukung oleh prasarana yang berkualitas, terutama kualitas dari lapis

 perkerasan sehingga lalu lintas yang melewati jalan tersebut akan merasa aman, nyaman dan

memperoleh manfaat ekonomis.

Campuran beraspal panas didefinisikan sebagai kombinasi antara agregat yang dicampur 

merata dan dilapis dengan aspal keras. Untuk mengeringkan agregat dan mencairkan aspalagar mudah dicampur dan dipadatkan dengan baik maka bahan tersebut harus dipanaskan

sebelum pencampuran. Hal ini sejalan dengan sifat yang dimiliki aspal, yaitu sangat

dipengaruhi oleh temperatur. Disamping itu, kekakuan aspal dipengaruhi oleh lamanya waktu

 pembebanan.

erhubung aspal merupakan bagian dari campuran beraspal yang berfungsi sebagai

 bahan pengikat butiran agregat maka sifat campuran pun akan mengalami perubahan sejalan

dengan berubahnya temperatur dan lamanya waktu pembebanan.

Untuk memenuhi kebutuhan material maka penulis membuat skripsi mengenai bahan lokal !

 Agregat Ex. Perian " sehingga penggunaan #gregat lokal $%. Perian dapat digunakan sebagai

campuran #spal. Untuk itu penulis mengadakan penelitian mengenai agregat lokal $%. Perian

&''(

Page 2: 654-2238-1-PB.docx

7/17/2019 654-2238-1-PB.docx

http://slidepdf.com/reader/full/654-2238-1-pbdocx 2/24

BAB I

PENDAHULUAN

Latar B!a"a#$

Meningkatnya pertumbuhan lalu lintas dari tahun ke tahun akan mendorong

 peningkatan prasarana transportasi darat yang berupa pembangunan jalan baru, peningkatan

 jalan yang sudah ada maupun pemeliharaan jalan untuk mempertahankan umur layanan.

Peningkatan jumlah lalu lintas sebagai modal angkutan transportasi tersebut

harusdilayani dan didukung oleh prasarana yang berkualitas, terutama kualitas dari lapis

 perkerasan sehingga lalu lintas yang melewati jalan tersebut akan merasa aman, nyaman dan

memperoleh manfaat ekonomis.

Campuran beraspal panas didefinisikan sebagai kombinasi antara agregat yang dicampur 

merata dan dilapis dengan aspal keras. Untuk mengeringkan agregat dan mencairkan aspal

agar mudah dicampur dan dipadatkan dengan baik maka bahan tersebut harus dipanaskan

sebelum pencampuran. Hal ini sejalan dengan sifat yang dimiliki aspal, yaitu sangatdipengaruhi oleh temperatur. Disamping itu, kekakuan aspal dipengaruhi oleh lamanya waktu

 pembebanan.

 erhubung aspal merupakan bagian dari campuran beraspal yang berfungsi sebagai bahan

 pengikat butiran agregat maka sifat campuran pun akan mengalami perubahan sejalan dengan

 berubahnya temperatur dan lamanya waktu pembebanan.

Untuk memenuhi kebutuhan material maka penulis membuat skripsi mengenai bahan lokal !

 Agregat Ex. Perian " sehingga penggunaan #gregat lokal $%. Perian dapat digunakan sebagai

campuran #spal. Untuk itu penulis mengadakan penelitian mengenai agregat lokal $%. Perian

R%&%'a# Ma'a!a#dapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah mengenai analisa campuran,

 perencanaan campuran !Mi% Design"yaitu, stabilitas, durabilitas, fleksibilitas dan tahan geser 

!skid resistance" dan analisa terhadap agregat lokal e%. Perian mengenai, abrasi !keausan",

gradasi !analisa saringan", specific gra)ity !berat jenis" yang sesui dengan ketentuan *+.

&. agaimana nilai stabilitas  Marshall campuran !#C-C", pada agregat lokal e%. Perian

!M/ design"0

1. agaimana nilai kelelehan  Marshall   pada campuran !#C-C" dengan menggunakan

 bahan local e%.perian0

2. agaimana hasil parameter kadar aspal optimum dari uji Marshall 0

1.3 Bata'a# Ma'a!a3uang lingkup pembahasan tugas ahir ini adalah menganalisa rancangan campuran aspal

! Asphalt Concrete Waering Course, AC – WC ), dengan bahan #gregat lokal $%. Perian baik 

kasar maupun halus, mengenai campuran !Mi% Design", dan pemeriksaan agregat lokal e%.

Perian yaitu, abrasi, gradasi, dan berat jenis.

1.) Ma"'%* *a# T%+%a#

1.).1 Ma"'%*

Dari penelitian ini tidak lain untuk mengadakan pengujian langsung

4aboratorium tentang  ANALISA AGEGA! L"#AL E$. PEIAN PA%A CAMP&AN 

 ASPAL ' ASP(AL! C"NCE!E WEAING C"&SE, AC–WC ).Mengenai Capuran Aspal 

yaitu, campuran aspal harus memenuhi 5 !empat" syarat yaitu, stabilitas !kekuatan",

durabilitas !keawaetan", fleksibilitas !daya lentur", dan skid resistance !tahan geser".

&''6

Page 3: 654-2238-1-PB.docx

7/17/2019 654-2238-1-PB.docx

http://slidepdf.com/reader/full/654-2238-1-pbdocx 3/24

7adae aspal oftimum yang digunakan pada campuran aspal ini yaitu mengunakan parameter 

aspal, *MA !rongga diantara agregat", *IM  !rongga terhadap campuran", *+A !rongga terisi

aspal", nilai stailitas !kekuatan", dan terdapat pada grafik arshall.

Untuk kadar campuran aspal 8 agregat lokal e%. Periaan yaitu, 59, 5,:9, :9, :,:9, ;9 dan

untuk agregat C# ' coarse agregat ", M# !e-iu agregat ", <# ! ine agregat ", dan *end

!pasir". +ilai dari stailitas didapat dari tes Mashall.

 +ilai dari -urailitas didapat dari sisa Marshall 

BAB II

TIN,AUAN PUSTAKA

-.1 A$r$at

#gregat adalah sekumpulan butir-butir batu pecah, kerikil, pasir atau mineral lainnya

 berupa hasil alam atau buatan !Departemen Pekerjaan Umum = Direktorat >endral inaMarga. &??6".

#gregat adalah partikel mineral yang berbentuk butiran-butiran yang merupakan salah satu

 penggunaan dalam kombinasi dengan berbagai macam tipe mulai dari sebagai bahan material

di semen untuk membentuk beton, lapis pondasi jalan, material pengisi, dan lain-lain !Harold

 +. #tkins, P$. &??(".

*edangan secara umum agregat didefinisikan sebagai formasi kulit bumi yang keras dan

 padat !*il)ia *ukirman, 1''2".

Dari beberapa pendapat di atas, maka dapat diartikan bahwa agregat sebagai suatu kumpulan butiran batuan yang berukuran tertentu yang diperoleh dari hasil alam langsung maupun dari

 pemecahan batu besar ataupun agregat yang disengaja dibuat untuk tujuan tertentu.*eringkali

agregat diartikan pula sebagai suatu bahan yang bersifat keras dan kaku yang digunakan

sebagai bahan pengisi campuran. #gregat dapat berupa berbagai jenis butiran atau pecahan

 batuan, termasuk di dalamnya antara lain @ pasir, kerikil, agregat pecah, abuAdebu agregat dan

lain-lain.

Bambar 1.& Macam - macam #gregat

eberapa tipikal ketentuan penggunaan dalam penggambaran agregat menurut Harold +.

#tkins, !&??(" adalah sebagai berikut @

&. +ine Aggregate ! san- si/eAukuran pasir" @ *ebagian besar partikel agregat berukuran antara

5,(:mm !no.0 sie1e test " dan (: m !no.233 sie1e test ".

&''?

Page 4: 654-2238-1-PB.docx

7/17/2019 654-2238-1-PB.docx

http://slidepdf.com/reader/full/654-2238-1-pbdocx 4/24

1..Coarse Aggregate ! gra1el si/eAukuran kerikil" @ *ebagian besar agregat berukuran lebih

 besar dari 5,(:mm !no.0 sie1e test ".

2.Pit run @ agregat yang berasal dari pasir atau  gra1el pit !biji kerikil" yang terjadi tanpa

melewati suatu proses atau secara alami.

5.Crushe- gra1el @  pit gra1el !kerikil dengan pasir atau batu bulat" yang mana telah

didapatkan dari salah satu alat pemecah untuk menghancurkan banyak partikel batu yang

 berbentuk bulat untuk menjadikan ukuran yang lebih kecil atau untuk memproduk lapisan

kasar !rougher suraces".

:.Crushe- roc4 @ agregat dari pemecahan batuan. *emua bentuk partikel tersebut bersiku-

sikuAtajam !angular ", tidak ada bulatan dalam material tersebut.

;.Screenings@ kepingan-kepingan dan debu atau bubuk yang merupakan produksi dalam

 pemecahan dari batuan !e-roc4 " untuk agregat.

(.Concrete san- @ pasir yang !biasanya" telah dibersihkan untuk menghilangkan debu dan

kotoran.

6. +ines@ endapan lumpur ! silt ", lempung !cla5" atau partikel debu lebih kecil dari (: m

!no.233 sie1e test ", biasanya terdapat kotoran atau benda asing yang tidak diperlukan dalam

agregat.

*ifat dan kualitas agregat menentukan kemampuannya dalam memikul beban lalu lintas

karena dibutuhkan untuk lapisan permukaan yang langsung memikul beban di atasnya dan

menyebarkannya ke lapisan di bawahnya.

-.-.1 ,#' A$r$at

a. A$r$at a!a& ( Natural Aggregatese/

atuan atau agregat untuk campuran beraspal umumnya diklasifikasikan berdasarkan

sumbernya, seperti contohnya agregat alam, agregat hasil pemrosesan, agregat buatan atau

agregat artifisia

#gregat alam adalah agregat yang digunakan dalam bentuk alamiahnya dengan sedikit atau

tanpa pemrosesan sama sekali. #gregat ini terbentuk dari proses erosi alamiah atau proses

 pemisahan akibat angin, air, pergeseran es, dan reaksi kimia. #liran gletser dapat

menghasilkan agregat dalam bentuk bongkahan bulat dan batu kerikil, sedangkan aliran air 

menghasilkan batuan yang bulat licin.

&'&'

Page 5: 654-2238-1-PB.docx

7/17/2019 654-2238-1-PB.docx

http://slidepdf.com/reader/full/654-2238-1-pbdocx 5/24

Dua jenis utama dari agregat alam yang digunakan untuk konstruksi jalan adalah pasir dan

kerikil. 7erikil biasanya didefinisikan sebagai agregat yang berukuran lebih besar ;,2: mm.

Pasir didefinisikan sebagai partikel yang lebih kecil dari ;,2: mm tetapi lebih besar dari

','(: mm. *edangkan partikel yang lebih kecil dari ','(: mm disebut sebagai mineral

 pengisi ! iller ".

 . A$r$at a#$ *2r''

#gregat yang diproses adalah batuan yang telah dipecah dan disaring sebelum

digunakan. Pemecahan agregat dilakukan karena tiga alasan @ untuk merubah tekstur 

 permukaan partikel dari licin ke kasar, untuk merubah bentuk partikel dari bulat ke angular,

dan untuk mengurangi serta meningkatkan distribusi dan rentang ukuran partikel.

Penyaringan yang dilakukan pada agregat yang telah dipecahkan akan menghasilkan partikel

agregat dengan rentang gradasi tertentu. Mempertahankan gradasi agregat yang dihasilkan

adalah suatu faktor yang penting untuk menjamin homogenitas dan kualitas campuran

 beraspal yang dihasilkan.

 4. A$r$at %ata#

#gregat ini didapatkan dari proses kimia atau fisika dari beberapa material sehingga

menghasilkan suatu material baru yang sifatnya menyerupai agregat. eberapa jenis dari

agregat ini merupakan hasil sampingan dari proses industri dan dari proses material yang

sengaja diproses agar dapat digunakan sebagai agregat atau sebagai mineral pengisi ! iller ".

-.-.- Pr'arata# A$r$at Sa$a Baa# ,a!a#

*ecara umum agregat sebagai bahan jalan harus memenuhi persyaratan @

&. ahan lama !tahan terhadap abrasi"

1. 7uat, keras, ulet

2. 7husus untuk bahan lapis permukaan harus diperhatikan @

a.7euletanAtoughness, agregat harus memiliki keuletan yang cukup yang akan memberikan

tahanan terhadap @

6 Slo7 crushing loa-  !diperiksa dengan #C &'9 fine" dan

6 api- ipact loa-  !diperiksa dengan >#, 4#"

 b.7ekerasanAhar-ness, akan memberikan tahanan terhadap abrasionAattrition !diperiksa

dengan D, ##, 4#"

.Polishing , agregat harus memiliki tahanan terhadap  polishing   agar dapat menyelesaikan

koefisien gesek yang cukup dan dapat bertahan lama.

&'&&

Page 6: 654-2238-1-PB.docx

7/17/2019 654-2238-1-PB.docx

http://slidepdf.com/reader/full/654-2238-1-pbdocx 6/24

c.Stripping , agar agregat tahan terhadap stripping  harus mempunyai adhesi yang baik dengan

 bahan ikatnya.Untuk itu dapat diadakan pemeriksaan dengan tes kelekatan aspal agregat.

-.Weathering , agregat harus memiliki ketahanan terhadap cuaca !weather", antara lain

terhadap perubahan suhu, air, kembang susut, frost. Untuk ini dapat diadakan pemeriksaan

dengan ater #bsorbtion est atau *oundness est.

-.-.3 A$r$at Ka'ar

#gregat kasar yaitu batuan yang tertahan saringan no.6 ! 1,2; mm ", menurut standart

#*M atau tertahan pada saringan no.(, menurut Stan-art 8ritish.dan haruslah bersih, keras,

awet dan bebas dari lempung atau bahan yang tidak dikehendaki lainnya dan memenuhi

ketentuan yang diberikan dalam abel 1.5 <raksi agregat kasar harus batu pecah atau kerikil

 pecah dan harus disiapkan dalam ukuran nominal. Ukuran maksimum 'axiu si/e"

agregat adalah satu saringan yang lebih besar dari ukuran nominal maksimum !noinal axiu si/e".Ukuran nominal maksimum adalah satu saringan yang lebih kecil dari

saringan pertama !teratas" dengan bahan tertahan kurang dari &'9.

#gregat kasar harus mempunyai angularitas seperti yang disyaratkan dalam abel 1.:.

#ngularitas agregat kasar didefinisikan sebagai persen terhadap berat agregat yang lebih

 besar dari saringan +o.6 !1,2; mm" dengan muka bidang pecah satu atau lebih.

Ta! -.1 Kt#t%a# A$r$at Ka'ar

P#$%+a# Sta#*ar N!a

7ekekalan bentuk agregat terhadap larutannatrium dan magnesium sulfat

*+ '2-25'(-&??5 mak. &19

#brasi dengan mesin 4os #ngeles *+ '2-15&(-&??& mak. 5'9

7elekatan agregat terhadap aspal *+ '2-152?-&??& min. ?:9

#ngularitas *+ '2-;6((-1''1 ?:A?'!E"

Partikel pipih dan lonjong !EE" 3*+ -'&-1'': mak. &'9

Material lolos saringan +o.1'' *+ '2-5&51-&??; mak. &9

 Sumber : SNI No !"#" $ !%&% $ ' 

Catatan @

!E" ?:A?' menunjukkan bahwa ?:9 agregat kasar mempunyai muka bidang pecah satu

ataulebih dan ?'9 agregat kasar mempunyai muka bidang pecah dua atau lebih.

!EE" Pengujian dengan perbandingan lengan alat uji terhadap poros & @ :

Pembatasan lolos saringan +o.1'' !','(: mm" F &9, pada saringan kering karena agregat

kasar yang dilekati lumpur tidak dapat dipisahkan pada waktu pengeringan sehingga tidak 

dapat dilekati aspal

-.-.) A$r$at Ha!%'

#gregat halus dapat berupa pasir, batu pecah atau kombinasi dari keduanya. #gregat

halus adalah material yang pada prinsipnya lewat saringan 1,2; mm dan tertahan padasaringan (: m atau saringan no. 1''.

&'&1

Page 7: 654-2238-1-PB.docx

7/17/2019 654-2238-1-PB.docx

http://slidepdf.com/reader/full/654-2238-1-pbdocx 7/24

Pasir boleh digunakan dalam campuran aspal.Persentase maksimum yang disarankan untuk 

laston !#C" adalah &'9.

#gregat halus harus merupakan bahan yang bersih, keras, bebas dari lempung, atau bahan

yang tidak dikehendaki lainnya.#gregat halus harus diperoleh dari batu yang memenuhi

ketentuan mutu.#gar dapat memenuhi ketentuan mutu, batu pecah halus harus diproduksi

dari batu yang bersih.#gregat halus harus memenuhi ketentuan sebagaimana ditunjukkan pada abel 1.:.

Ta! -.- Kt#t%a# A$r$at Ha!%'

P#$%+a# Sta#*ar N!a

 +ilai setara pasir *+ '2-5516-&??( Min. 5:9

Material lolos saringan +o. 1'' !','(:

mm"*+ '2-5&51-&??; Mak. 69

#ngularitas *+ '2-;6((-1''1 Min. 5:9

 Sumber : SNI No !"#" $ !%&% $ ' 

<ungsi utama agregat halus adalah mendukung stabilitas dan mengurangi deformasi

 permanen dari campuran melalui ikatan ! interloc4ing " dan gesekan antar partikel. erkenaan

dengan hal ini, sifat-sifat khas yang diperlukan dari agregat adalah sudut permukaan,

kekasaran permukaan, bersih dan bukan bahan organik.

-.-.5 Baa# P#$' ('(ller /

 +iller adalah suatu bahan berbutir halus yang lewat ayakan no. 2? !:?: u" U* *tandart*ie)e dan ;: 9 lewat ayakan no. 1'' !(5u". ahan iller  dapat berupa @ debu batu, kapur,

 Portlan- ceent , atau bahan lain dan mempunyai nilai indeks plastisitas F 5. ahan pengisi

'iller)  harus kering dan bebas dari bahan lainyang mengganggu dan apabila dilakukan

 pengujiananalisa saringan secara basah,harus memenuhi gradasi seperti pada tabel sebagai

 berikut @

Ta! -.3 Gra*a' B%tra# !!r

U"%ra# Sar#$a# Pr'#ta' Brat a#$ L!' +o. 2' !',:?' mm" &''

 +o. :' !',1(? mm" ?:-&''

 +o. &'' !',&5? mm" ?'-&''

 +o. 1'' !','(5 mm" ;:-&''

 +iller dapat berfungsi untuk mengurangi kepekaan terhadap temperatur serta mengurangi

 jumlah rongga udara dalam campuran, namun demikian jumlah  iller harus dibatasi pada

suatu batas yang menguntungkan.

erlampau tinggi kadar  iller maka cenderung menyebabkan campuran menjadi getas dan

akibatnya akan mudah retak akibat beban lalu lintas. Pada sisi lain kadar  iller yang terlampau

rendah menyebabkan campuran menjadi lembek pada temperatur yang relatif tinggi. >umlah

&'&2

Page 8: 654-2238-1-PB.docx

7/17/2019 654-2238-1-PB.docx

http://slidepdf.com/reader/full/654-2238-1-pbdocx 8/24

 iller ideal antara '.; sampai &.1, yaitu perbandingan prosentase  iller dengan prosentase

kadar aspal dalam campuran atau lebih dikenal dengan istilah %ust Proportion.

 +iller  berperan dalam campuran aspal dengan 1 macam cara G yaitu pertama  iller sebagai

modifikasi dari gradasi pasir yang menimbulkan kepadatan campuran dengan lebih banyak 

titik kontak antara butiran partikel, hal ini akan mengurangi jumlah aspal yang akan mengisirongga-rongga yang tersisa didalam campuran. *edangkan peran kedua adalah suatu cara

yang baik untuk mempengaruhi kinerja  iller dengan mempertimbangkan proporsi yang

menguntungkan dari komposisi agregat halus,  iller dan aspal didalam mortar, selanjutnya

sifat-sifat mortar ini tergantung pada sifat asli dari pasir, jumlah takaran dalam campuran

aspal serta 1is4ositas pasta atau bahan pengikat yang digunakan.

Pembuatan lapis permukaan dari beton aspal diperlukan agregat dengan gradasi tertentu,

untuk itu biasanya dibutuhkan, disamping agregat kasar, agregat halus juga pengisiA iller .

Campuran agregat-agregat itu akan membentuk gradasi tertentu sesuai yang dipersyaratkan.

Dalam campuran beton aspal,  iller  memiliki peranan tersendiri, untuk mendapatkan beton

aspal yang memenuhi kebutuhannya.

Penggunaan  iller   dalam campuran beton aspal akan sangat mempengaruhi karakteristik 

 beton aspal tersebut, efek tersebut dapat dikelompokkan @

&. $fek penggunaan iller  terhadap karakteristik campuran aspal iller .

a. $fek penggunaan iller  terhadap )iskositas campuran

 - $fek penggunaan berbagai jenis iller  terhadap )iskositas campuran tidak sama

 - iller  yang 4uas permukaanmakin besar akan menaikkan )iskositas campuran dengan yang

 berluas permukaan kecil

dengan#danya daya affinitas, menyebabkan jumlah aspal yang dapat diserap oleh berbagai

 iller cukup ber)ariasi. Pada keadaan dimana )iskositas naik, jumlah aspal yang diserap

makin besar.

a.$fek penggunaan iller  terhadap daktailitas dan penetrasi campuran G

- 7adar  iller  yang semakin tinggi akan menurunkan daktailitas, hal ini juga terjadi pada

 berbagai suhu

- >enis iller  yang akan menaikkan )iskositas aspal, akan menurunkan penetrasi aspal

 b.$fek suhu dan pemanasan

- >enis dan kadar  iller  memberikan pengaruh yang saling berbeda pada berbagai temperatur.

&.$fek penggunaan filler terhadap karakteristik campuran beton aspal

7adar iller  dalam campuran akan mempengaruhi dalam proses pencampuran, penggelaran,

dan pemadatan. Di samping itu kadar dan jenis  iller  akan berpengaruh terhadap sifat elastik 

campuran dan sensitifitas terhadap air.

Hasil penelitian pengaruh penggunaan  iller  terhadap campuran beton aspal adalah sebagai

 berikut @

a.+iller  diperlukan untuk meningkatkan kepadatan, kekuatan, dan karakteristik lain beton

aspal

.+iller dapat berfungsi ganda dalam campuran beton aspal @

&'&5

Page 9: 654-2238-1-PB.docx

7/17/2019 654-2238-1-PB.docx

http://slidepdf.com/reader/full/654-2238-1-pbdocx 9/24

c.*ebagai bagian dari agregat, iller  akan mengisi rongga dan menambah bidang kontak antar 

 butir agregat sehingga akan meningkatkan kekuatan campuran

d.ila dicampur dengan aspal,  iller  akan membentuk bahan pengikat yang berkonsistensi

tinggi sehingga mengikat butiran agregat secara bersama-sama

e.*ifat aspal !daktailitas, penetrasi, )iskositas" diubah secara drastis oleh  iller , walaupun

kadarnya relatif rendah dibanding pada campuran beton aspal. Penambahan  iller  pada aspalakan meningkatkan konsistensi aspal.

f.Pada kadar iller  yang umum digunakan dalam campuran beton aspal, daktailitas campuran

aspal -  iller  akan mencapai nol. *edangkan pada suhu dan kadar filler yang sama, nilai

 penetrasi campuran aspal = iller  akan turun sampai F &A2 dari penetrasi semula.

g.iskositas campuran aspal  iller   pada suhu tinggi sangat ber)ariasi pada kisaran lebar,

tergantung pada jenis  iller   dan kadarnya. Perbedaan ini menjadi kecil pada suhu lebih

rendah.

h.Hasil tes menunjukkan bahwa ada hubungan yang baik antara )iskositas aspal dan usaha

 pemadatan campuran. Disarankan suhu perlu dinaikkan bila memadatkan campuran dengan

filler = aspal berkonsistensi tinggi.

i.Hasil tes menunjukkan bahwa ada hubungan yang baik antara stabilitas campuran dankekentalan aspal pada pemadatan campuran dengan kadar )oid yang sama.

*ensitifitas campuran terhadap air pada tipe dan kadar  iller   yang berbeda menunjukkan

)ariasi yang besar. Hasil tes menunjukkan bahwa sensiti)itas terhadap air dapat diturunkan

dengan mengurangi kadar  iller  yang sensitif air.

-.-.6 Gra*a' A$r$at

Bradasi adalah susunan butiran agregat sesuai ukurannya.Ukuran butir agregat dapat

diperoleh melalui pemeriksaan analisis saringan. *atu set saringan umumnya terdiri dari

saringan berukuran 1 inci, & I inci, & inci, J inci, I inci, 2A6 inci, +o. 5, +o. 6, +o. &',

 +o.&;, +o. 2', +o.5', +o. :', +o. &'', +o.1''. Ukuran saringan dalam ukuran panjangmenunjukkan ukuran bukaan, sedangkan nomor saringan menunjukkan banyaknya bukaan

dalam & inci panjang.

Bradasi agregat diperoleh dari hasil analisis pemeriksaan dengan menggunakan & set

saringan. *aringan berukuran bukaan paling besar diletakkan teratas, dan yang paling halus

!+o. 1''" terbawah sebelum pan. >adi satu set saringan dimulai dari pan dan diakhiri dengan

tutup saringan. #nalisa saringan dapat dilakukan secara basah atau kering !saringan basah

atau kering". #nalisis basah dilakukan untuk menentukan jumlah bahan yang lolos dalam

agregat yang lolos saringan +o. 1'', mengikuti nama manual *+-M-'1-&??5-'2 atau

##*HK &&-?'. Presentase lolos saringan ditentukan melalui pengujian analisis saringan

agregat halus dan kasar !saringan kering" sesuai manual *+-'2-&?;6-&??' atau ##*HK

1(-66.Pemeriksaan jumah bahan dalam agregat yang lolos saringan +o. 1'', dengan

mempergunakan saringan basah dapat dilanjutkan dengan mengeringkan benda uji dan

selanjutnya melakukan pengujian analisis saringan agregat halus dan kasar.

Bradasi agregat dinyatakan dalam persentase lolos, atau persentase tertahan, yang dihitung

 berdasarkan berat agregat. Bradasi agregat menentukan besarnya rongga atau pori yang

mungkin terjadi dalam agregat campuran. #gregat campuran yang terdiri dari agregat

 berukuran sama akan berongga atau berpori banyak, karena tak terdapat agregat berukuran

lebih kecil yang dapat mengisi rongga yang terjadi. *ebaliknya, jika campuran agregat

terdistribusi dari agregat berukuran besar sampai kecil merata, maka rongga atau pori yang

terjadi sedikit. Hal ini terjadi karena rongga yang terbentuk oleh susunan agregat berukuran

 besar, akan diisi oleh agregat berukuran kecil.

&'&:

Page 10: 654-2238-1-PB.docx

7/17/2019 654-2238-1-PB.docx

http://slidepdf.com/reader/full/654-2238-1-pbdocx 10/24

a.,#' Gra*a' A$r$at

Distribusi butir-butir agregat dengan ukuran tertentu yang dimiliki oleh suatu

campuran menentukan jenis gradasi agregat.Bradasi agregat dapat dikelompokkan ke dalam

agregat bergradasi baik dan agregat bergradasi buruk.

&.#gregat bergradasi baik adalah agregat yang berukuran butirnya terdistribusi merata dalamsatu rentang ukuran butir. #gregat bergradasi baik disebut pula agregat bergradasi rapat.

Campuran agregat bergradasi baik mempunyai pori sedikit, mudah dipadatkan dan

mempunyai stabilitas tinggi. ingkat stabilitas ditentukan dari ukuran butir agregat terbesar 

yang ada. erdasarkan ukuran butir agregat yang dominan menyusun campuran agregat,

maka agregat bergradasi baik dapat dibedakan atas @

#gregat bergradasi kasar adalah agregat bergradasi baik yang mempunyai susunan ukuran

menerus dari kasar sampai dengan halus, tetapi dominan berukuran kasar.

#gregat bergradasi halus adalah agregat bergradasi baik yang mempunyai susunan ukuran

menerus dari kasar sampai dengan halus, tetapi dominan berukuran halus.

&.#gregat bergradasi buruk tidak memenuhi persyaratan gradasi campuran agregat bergradasi

 baik. erdapat berbagai macam nama gradasi agregat yang dapat dikelompokkan ke dalam

agregat bergradasi buruk seperti @

- #gregat bergradasi seragam, adalah agregat yang hanya terdiri dari butir-butir agregat

 berukuran sama atau hampir sama. Campuran agregat ini mempunyai pori antar butir yang

cukup besar, sehingga sering dinamakan juga agregat bergradasi terbuka. 3entang distribusi

ukuran butir yang ada pada agregat bergradasi seragam tersebar pada rentang yang sempit.

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

L"a' 2#!ta#

4okasi penelitian #+#4*# #B3$B# 4K7#4 $/. P$3#+ P#D# C#MPU3#+

#*P#4 ! Aphalt Concrete Waering Course, AC – WC   ", P#!ta# '"r2' *!a"%"a#

* Laratr%& UPTD !aa T#$a D#a' PU Pr9#' Ka!&a#ta#

T&%r +a!a# MT. Har# N0.53G Sa&ar#*a. Pa*a a # *+!a'"a#

!a#$"a!a#$"a 2r4aa# 2a*a 2#!ta# # a*a!a t%+%a#: a!ata!at

a#$ *$%#a"a#: #*a %+ a#$ *$%#a"a# *a# 4ara "r+a *ar &a'#$

&a'#$ a!at ata% 2r4aa# tr'%t.

3.1 St%* Lt!at%r

Ltrat%r a#$ *$%#a"a# a*a!a !trat%r *ar a'! 2#!ta# a#$

*!a"%"a# '!%&#a: a#$ &&aa' &#$#a 2#$$%#aa# a$r$at

%#t%" 4a&2%ra# La2' A'2a! Bt# (LASTON/.

&'&;

Page 11: 654-2238-1-PB.docx

7/17/2019 654-2238-1-PB.docx

http://slidepdf.com/reader/full/654-2238-1-pbdocx 11/24

3.3 Baa# ; aa# P#!ta#

3.3.1 A$r$at

Pada penelitian #gregat, #gregat yang digunakan menggunakan agregat e%.Perian

merupakan dari hasil mesin pemecah batu untuk pembuatan campuran aspal, jadi material

yang digunakan telah memenuhi standar bahan campran aspal yang digunakan di lapangan.

3.3.- P#$%+aa# Matra!

3.3.-.1 P#$%+a# A$r$at

Pengujian agregat dilakukan untuk melihat karakteristik dari agrega yang kita

gunakan dalam penelitian. #dapun pengujiaan sebagai berikut @&. #brasi penguji keausan agregat dengan mesin abrasi 4os #ngeles!*+ '2 = 15&( -&??&",

adapun pengujian ini untuk mengetahui nilai keausan agregat, yang diyatakan dengan

 perbandingan antara berat bahan aus lolos saringan +o.&1!&,( mm" terhadap berat

semula dalam persen.

1. #nalisa saringan kasar dan halus ! *+ '2 = &?;6 = &??' ", tujua dari pengujiaan ini

adalah untuk memperoleh distribusi besaran agregat dan jumlah persentase butiran baik 

agregat kasar, sedang dan halus.

2. erat jenis penyerapan agregat kasar dan sedang ! *+ '2-&??;-&??'".

ujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh nilai berat jenis curah, berat jenis

 jenuh permukaan kering, berat jenis semu danpermukaan agregat.

a. erat jenis kering !ul4 speciic gra1it5" adalah perbandingan antara berat agregat

kering dengan berat air yang isinya sama denagan isi agregat dalam keadaan jenuh pada

suhu tertentu.

 b. erat jenis kering permukaan kering ! saturate- surace -r5" adalah perbandingan

antara agregat kering permukaan jenuh dengan berat air suling yang beratnya sama.

 beratnya degan agregat dalam keadaan jenuh pada suhu tertenu.

c. erat jnis semu !apparent speciic gra1it5" adalah perbandingan antara berat o)en

denagan piknometer 8 air dijumlahkan dengan hasil penguranagan antara berat kering

o)en dengan berat piknometer 8 air 8 *DD.

d. Penyerapan ! asorpsi" adalah persentase berat air yang dapat diserap pori terhadap

 berat agregat kering.

5. erat jenis penyerapan agregat halus !*+ '2-&?('-&??'"

a. erat jeni kering !ul4 speciic gra1it5"

 b. erat jenis permukaan kering ! saturate- surace -r5"

c. erat jenis semu !apparent speciic gra1it5"

d. Penyerapan 'asorpsi"

&'&(

Page 12: 654-2238-1-PB.docx

7/17/2019 654-2238-1-PB.docx

http://slidepdf.com/reader/full/654-2238-1-pbdocx 12/24

1.3.-.- A'2a!

Pa*a 2#!ta# a'2a! t# !a2' 2#$"atAC-WC, As*+al Corete-

Waer(g Course)  &#$$%#a"a# a'2a! '' <. Prta&#a *#$a# #!a

2#tra' 60=70: ''%a *#$a# "t#t%a# B#a Mar$a a>a a'2a! *#$a#

#!a 2#tra' tr'%t !aa" %#t%" *!>at a# !a!% !#ta' rat

&a%2%# r#$a# 'rta 44" *#$a# "!& * Ka!&a#ta#.

1.3.-.3 P#$%+a# A'2a!

Pengujian aspal meliputi @

&. Uji Penetrasi #spal 'Penetration !est).

Pengujian ini bermaksud untuk menentukan nilai konsistensi aspal keras yang dilakukan

dengan mengukur jarak tembus jarum standar tegak lurus ke dalam contoh aspal dibawah

kondisi temperatur, waktu dan pembebanan yang diketahui.

1. Uji itik 4embek #spal 'Sotening Point !est).

Pengujian ini bermaksud untuk menentukan nilai titik lembek aspal yang berkisar antara

2'-1''oC, dimana titik lembek yang dimaksud adalah suhu pada saat bola baja dengan

 berat tertentu mendesak turun suatu lapisan aspal yang tertahan dalam cincin berukuran

tertentu. *ehingga aspal tersebut menyentuh plat yang terletak dibawah cincin pada

tinggi tertentu sebagai akibat kecepatan pemanasan tertentu.

2. Uji Daktilitas '%uc4tilit5 !est).

Pengujian ini bermaksud untuk mengetahui jarak terpanjang !elastisitas" aspal yang

ditarik antara dua cetakan yang berisi aspal keras sebelum putus pada suhu dan

kecepatan tarik tertentu.

5 Uji erat >enis #spal.

Pengujian ini bermaksud untuk menentukan berat jenis aspal dengan menggunakan

 piknometer.Dimana berat jenis aspal adalah perbandingan antara berat aspal dengan berat

air suling dengan suhu tertentu.

&'&6

Page 13: 654-2238-1-PB.docx

7/17/2019 654-2238-1-PB.docx

http://slidepdf.com/reader/full/654-2238-1-pbdocx 13/24

3.) Pr'a2a# B#*a U+

Hal-hal yang diperhatikan dalam mempersiapkan benda uji adalah @

&. enda uji yang disiapkan

1. Persiapan agregat yang digunakan2. Penentuan temperatur pencampuran dan pemadatan

5. Pemadatan benda uji

:. Persiapan untuk pengujian Marshall

>umlah benda uji yang disiapkan sebanyak 1 buah benda uji untuk )ariasi perkiraan

kadar aspal optimum dan 2 buah benda uji setiap )ariasi suhu pemadatan yang

digunakan. #ntara lain untuk )ariasi kadar aspal optimum, dua )ariasi diatas Pb dan

dua )ariasi dibawah Pb sedangkan campuran aspal@ 59, 5,:9, :9, :,:9, ;9, ;, &'

 buah benda uji.Untuk agregat, agregat dikeringkan didalam o)en pada temperatur &': o  C-&&'o  C.

*etelah dikeringkan agregat dipisahkan sesuai fraksi ukurannya dengan menggunakan

saringan, yaitu @

− &?-1: mm !2A5-& inci"

− ?,:-&? mm !2A6-2A5 inci"

− 5,(:-?,: mm !+o.5-2A6 inci"

− 1,2;-5,(: mm !+o.6-+o.5"

 +o. 1''− Pan

3.).1 Pra!ata# ?a#$ D$%#a"a#

Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu @

&. Penumbuk berbentuk silinder dengan berat 5,?;& kg dan tinggi jatuh bebas 51,( cm

1. Cetakan benda uji dengan diameter &',& cm dan tinggi ?,1 cm dengan plat alas dan

leher penyambung

2. Dongkrak untuk mengeluarkan benda uji

5. 4andasan pemadat dari kayu dengan ukuran &(,6 L &(,6 L 56,( cm yang dilapisi

 plat baja dengan ukuran 2',& L 2',2 L 1,2 cm yang diletakkan di atas lantai beton

dengan empat bagian siku

:. Mesin tekan Marshall yang dilengkapi dengan kepala penekan dan mesin penguji

 berkapasitas 1:'' kg serta arloji tekan dengan ketelitian ',''1: cm

;. Water ath dilengkapi dengan pengatur suhu minimum 1'o C

(. ermometer dengan kapasitas 1:'o C

6. *patula

?. imbangan dengan kapasitas 1;&' gr dan ketelitiannya ',& gr 

&'. ajan untuk memanaskan campuran&&. K)en

&'&?

Page 14: 654-2238-1-PB.docx

7/17/2019 654-2238-1-PB.docx

http://slidepdf.com/reader/full/654-2238-1-pbdocx 14/24

&1. 7ompor 

3.).- Ra#4a#$a# Ca&2%ra# *#$a# Mt* Mar'a!!

3.).3 Pr2r' Ca&2%ra#

Merancang proporsi dari masing-masing fraksi agregat yang tersedia dilakukan

dengan cara coba-coba atau trial error. Untuk penggunaan pasir !sand" komposisinya

tidak boleh lebih dari &' 9. *edangkan untuk agregat sedang !medium agregat"

komposisinya harus lebih dari :' 9.Persentase seluruh agregat dilakukan sehingga

gabungan campuran aspal beton lapis pengikat !#C-C" berada di luar ona larangan

dan berada dalam batas-batas titik kontrol.

3.).) Ka*ar A'2a! O2t&%&

7adar aspal dalam campuran beton aspal adalah kadar aspal efektif yang

membungkus atau menyelimuti butir-butir agregat, mengisi pori antara agregat,

ditambah dengan kadar aspal yang terserap masuk ke dalam pori masing-masing butir 

agregat.

Dengan menggunakan rumus @

P @ 0:035 (CA/ 0:0)5(A/ 0:18 ( .(ller / K (0:75/

Dimana @

P N 7adar aspal tengahAideal, persen terhadap berat campuran

C# N Persen agregat terhadap saringan +o. 6

<# N Persen agregat lolos saringan +o. 6 dan tertahan saringan +o. 1''

 +iller  N Persen agregat minimal (: 9 lolos +o. 1''

7 N 7onstanta, dengan @

',: = &,' untuk laston

 1,' = 2,' untuk lataston

3.).5 P&%ata# r"t ata% #*a %+

Dalam pembuatan benda ujiA briket, dipakai agregat sesuai dengan analisa

saringan untuk masing-masing fraksi. Untuk satu briket ditentukan berat total aspal

dan agregat &1'' gr. 4angkah-langkah dalam pembuatan benda uji briket, sebagai

 berikut @

&'1'

Page 15: 654-2238-1-PB.docx

7/17/2019 654-2238-1-PB.docx

http://slidepdf.com/reader/full/654-2238-1-pbdocx 15/24

&. imbang agregat dan filler sesuai dengan berat masing-masing gradasinya sehingga

total campuran &1'' gr.

1. Panaskan wajan O &:'oC lalu campuran agregat yang sudah ditimbang dimasukkan

dan diaduk sampai rata.

2. *ementara itu aspal juga dipanaskan dengan suhu &5'-&:'oC.5. iap benda uji tingginya ;,1: cm O ',&1: cm.

:. #spal dituangkan pada campuran agregat sebanyak nilai kadar aspal optimum dari

 berat total &1'' gr.

;. #spal dituangkan, aspal dan agregat diaduk dengan cepat dan diamati suhunya

hingga mencapai O &;:o C dan agregat terlapisi merata oleh aspal.

(. Cetakan dibersihi dan dilumuri oli.

6. Pada dasar cetakan diletakkan kertas saringan yang telah digunting sesuai dengan

ukuran cetakan.

?. Campuran benda uji yang telah dibuat, dimasukkan dalam cetakan dan ditusuk-tusuk dengan spatula yang dipanaskan sebanyak &: kali disekitar lingkaran cetakan

dan &1 kali pada tengah cetakan. Di)ariasikan Campuran #spal@ 59, 5,:9, :9,

:,:9, ;9, ;,:9

&'. Campuran dalam cetakan ditumbuk sebanyak (: kali dengan tinggi jatuh 51 cm

 pada sisi permukaan atas dan hal yang sama dilakukan pada sisi bawah dengan

membalik benda uji.

&&. Pemadatan harus tegak lurus pada alat cetak.

&1. enda uji dibiarkan dingin kemudian dikeluarkan dari cetakan dengan bantuan

dongkrak.

&2. enda uji dibiarkan pada suhu ruang selama O 15

3.).6 P#$%+a# Mar'a!!

Pengujian Marshall ini dilakukan untuk mengetahui stabilitas atau ketahanan terhadap

kelelehan plastis !flow" dari campuran aspal.

4angkah-langkah dalam pengujian Marshall sebagai berikut @&. enda uji yang sudah didiamkan selama O 15 jam, dibersihkan dari kotoran yang

menempel dan diberi tanda.

1. enda uji diukur tingginya dan ditimbang.

2. 3endam benda uji selama O 2' menit pada suhu ;'o  C O &o  C dalam bak 

 perendam.

5. enda uji ditimbang didalam air untuk mendapatkan )olume isi lalu dikeluarkan

dan permukaannya dikeringkan dengan lap kemudian ditimbang dalam keadaan

 jenuh permukaan !**D".

*etelah itu dikeluarkan benda uji satu per satu.

&'1&

Page 16: 654-2238-1-PB.docx

7/17/2019 654-2238-1-PB.docx

http://slidepdf.com/reader/full/654-2238-1-pbdocx 16/24

enda uji dipasang pada mesin Marshall untuk mendapatkan nilai stabilitas dan nilai

kelelehan plastis !flow". Pembebanan diberikan dengan kecepatan :& mmA menit

sampai pembebanan maksimum.Catat angka yang ditunjukan oleh arloji tekan dan

arloji kelelehan saat pembebanan maksimum tercapai.

BAB I

ANALISA PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

).1 Ha'! P#$%+a# Matra!

Pengujian untuk campuran laston lapis pengikat !#C-C" terdiri dari analisa saringan

agregat kasar dan halus, berat jenis serta penyerapan agregat kasar dan halus, keausan agregat

atau abrasi !hanya untuk agregat kasar" dan uji arshall . Pengujian tersebut dilakukan berdasar pada Manual Pemeriksaan ahan >alan !MP>" ina Marga &?(; dengan

 penyesuaian keterbatasan alat yang ada.

).1.1. Ha'! P#$%+a# A$r$at

).1.1.-. A#a!'a Sar#$a# A$r$at Ka'ar *a# Ha!%'

ujuan dari pengujian ini adalah untuk memperoleh distribusi besaran agregat dan

 jumlah persentase butiran baik agregat kasar maupun agregat halus. *pesifikasi bahan-bahan

yang dipersiapkan dalam pengujian analisa saringan ini adalah @

&. #gregat kasar 'Course Aggregate) merupakan agregat yang lolos saringan

no. 2A5 dan tertahan pada saringan no. 2A6Q.

1. #gregat sedang 'Me-iu Aggregate)  merupakan agregat yang lolos

saringan no. 2A6Q dan tertahan pada saringan no. 6.

2. #gregat halus '+ine Aggregate) merupakan agregat yang lolos saringan no.

6 dan tertahan pada pan.erdasarkn pada 3*+ '2-&?(&-&?6? mengenai pedoman lapis campuran aspal panas,

menyatakan bahwa persyaratan untuk analisa saringan agregat kasar yang lolos saringan

no.1'' maksimum &9. Bradasi agregat dinyatakan dalam prosentase berat yang tertahan

diatas masing-masing saringan terhadap berat total agregat.

9erat ertahan N

9&'' xa7al  8erat 

 #u)ulati.  !ertahan 8erat 

9erat 4olos N &''9 - 9erat ertahan

&'11

Page 17: 654-2238-1-PB.docx

7/17/2019 654-2238-1-PB.docx

http://slidepdf.com/reader/full/654-2238-1-pbdocx 17/24

Di bawah ini adalah hasil pengujian analisa saringan agregat kasar yang terdiri atas C# e%.

Perian, M# e%. Perian, <# e%. Perian dan pasir e%. Perian

abel 5.& #nalisa *aringan C# dan M# e% Perian

Material @Coarse #gg. e%. 4okal

!Prian"Material @

Medium #gg. e%. 4okal

!Prian"

erat @ &,'(&.: gram erat @ ?61.1 gram

*aringan7omulatif 

*aringan7omulatif 

t. 3et. 9 3et. 9 Pass t. 3et. 9 3et. 9 Pass

& &A1R '.' '.' 933.3 & &A1R '.' '.' 933.3

&R '.' '.' 933.3 &R '.' '.' 933.3

2A5R '.' '.' 933.3 2A5R '.' '.' 933.3&A1R 56&.& 55.? ::.9 &A1R '.' '.' 933.3

2A6R ?:;.6 6?.2 93.;  2A6R '.' '.' 933.3

S 5 &,':(.; ?6.( 9.< S 5 :;;.( :(.( 02.<

S 6 S 6 66:.? ?'.1 =.>

S &; S &; ?:'.6 ?;.6 <.2

S 2' S 2'

S :' S :'

S &'' S &''

S 1'' S 1''

Pan &,';'.6 ??.' 9.3  pan ?;;.: ?6.5 9.? 

abel 5.1 #nalisa *aringan <# dan *#+D e% Perian

Material @ <ine #gg. e%. 4okal!Prian"

Material @ *and e%. 4okal !Prian"

&'12

Page 18: 654-2238-1-PB.docx

7/17/2019 654-2238-1-PB.docx

http://slidepdf.com/reader/full/654-2238-1-pbdocx 18/24

erat @ :2'.6 gram erat @ :&&.2 gram

*aringan7omulatif 

*aringan7omulatif 

t. 3et. 9 3et. 9 Pass t. 3et. 9 3et. 9 Pass

& &A1R '.' '.' 933.3 & &A1R '.' '.' 933.3&R '.' '.' 933.3 &R '.' '.' 933.3

2A5R '.' '.' 933.3 2A5R '.' '.' 933.3

&A1R '.' '.' 933.3 &A1R '.' '.' 933.3

2A6R '.' '.' 933.3 2A6R '.' '.' 933.3

S 5 '.' '.' 933.3 S 5 '.' '.' 933.3

S 6 '.' '.' 933.3 S 6 '.' '.' 933.3

S &; 1:(.5 56.: :9.: S &; &&.1 1.1 =;.>

S 2' 2&;.? :?.( 03.< S 2' ;5.? &1.( >;.<

S :' 5';.& (;.: 2<.: S :' &?(.? 26.( ?9.<

S &'' 52?.' 61.( 9;.< S &'' 526.( 6:.6 90.2

S 1'' 5:6.; 6;.5 9<.?  S 1'' 5:(.& 6?.5 93.? 

Pan 5;:.' 6(.; 92.0  pan 5;&.1 ?'.1 =.>

Dari hasil pengujian analisa saringan, didapat bahwa dari C# dan M# e%. Perian

agregat yang lolos saringan no.1'' adalah T &9. *edangkan untuk <# e%. Perian serta pasir e%. Perian, agregat atau pasir yang lolos saringan no.1'' adalah T 69. *ehingga agregat

tersebut telah memenuhi persyaratan untuk campuran panas.

).1.3. Ha'! P#$%+a# /ars+all 

  Dari hasil persentase proporsi agregat gabungan pada tabel 5.&1 dapat dibuat

campuran agregat dan aspal dengan berat total campuran adalah &1'' gr. Dengan kadar aspal

)ariasi 59 - ;9 untuk masing-masing campuran laston lapis pengikat !#C-C" yaitu

campuran agregat e%. Perian. *ebelum melakukan uji  Marshall  benda uji terlebih dahulu

harus di cari **D, berat kering udara dan berat dalam air untuk mendapatkan nilai berat isi

dan nilai )olumetrik campuran aspal yaitu, M, M# dan <#. *elanjutnya benda uji

direndam ke dalam 7aterath dengan suhu ;'o selama 2' menit. Dan setelah itu benda uji

siap untuk dilakukan uji Marshall.

7emudian dilakukan perhitungan untuk mengetahui nilai-nilai pada parameter Marshall  yang

meliputi @

&. erat olume

1. *tabilitas2.  +lo7 !kelelehan"

&'15

Page 19: 654-2238-1-PB.docx

7/17/2019 654-2238-1-PB.docx

http://slidepdf.com/reader/full/654-2238-1-pbdocx 19/24

5.  Marshall @uotient  !perbandingan antara nilai stabilitas dan kelelehan".

:. *ifat-sifat olumetrik !rongga udara" yang meliputi @

a. olume pori benda uji !M"

 b. olume antara agregat dalam benda uji !M#"

c. olume antara agregat yang terisi oleh aspal !<#".

Dari nilai-nilai parameter aspal diatas dapat diketahui apakah campuran agregat untuk lapis

 pengikat !#C-C" yang dipakai pada penelitian ini memenuhi persyaratan dalam spesifikasi

*+ atau tidak. *ehingga dapat diketahui agregat tersebut layak pakai untuk bahan campuran

laston atau tidak.

erikut adalah hasil pengujian  Marshall  dapat dilihat pada tabel 5.1;, 5.1( dan 5.16. Dan

untuk melihat hasil selengkapnya perhitungan uji Marshall  dapat dilihat pada lampiran.

abel 5.&& Hasil Uji Marshall  Campuran #gregat $%. Perian

N.

Ka*a

r

A'2a!

(/

Brat

I'

($r=4&3/

MA

(/

IM

(/

A

(/

Sta!ta

' ("$/

'lo0

(&&/

 /ars+al 

1uot(et 

("$=&&/

&. 5,: 22%! !3"2

#

"&4 

2

5%%%

4!&#& 2%3 26%42

1. :,' 2#!6 !354  

3

456

3&3" 

#

"#&53 #63 252!2

2. :,: 2#!4 !34"  

3

353

43!&

&

&!"%5 #26 2334!

5. ;,' 2#22 !3%!

53#

"!36

2

&5%!4 ### 233#%

:. ;,: 2#2! !45!

%

#%6

%

"4!%

2

&#65# #5& 2#&%"  

).1.). A#a!'a P##t%a# Ka*ar A'2a! O2t&%&

  Dari hasil uji  Marshall  yang telah dilakukan, kemudian dibuatlah grafik hubungan

antara kadar aspal dengan parameter-parameter  Marshall,  antara lain )olume berat isi,

stabilitas,  lo7,  Marshall @uotient , M#, M, <#. Dan pada masing-masing grafik 

 parameter  Marshall   tersebut diberi batasan spesifikasi, baik spesifikasi batas atas maupun

 batas bawah. *ehingga akan didapatkan batasan kadar aspal yang memenuhi masing-masingnilai stabilitas,  lo7,  Marshall @uotient , M#, M maupun <#. 7adar aspal optimum

&'1:

Page 20: 654-2238-1-PB.docx

7/17/2019 654-2238-1-PB.docx

http://slidepdf.com/reader/full/654-2238-1-pbdocx 20/24

ditentukan dengan mengambil nilai tengah pada rentang batasan aspal yang memenuhi semua

spesifikasi.

Menurut tren-line  pada gambar 5.2di bawah terlihat bahwa semakin bertambahnya kadar 

aspal, nilai berat isi semakin tinggi. Hal tersebut dikarenakan kecilnya kerapatan dalam

campuran ini, sehingga untuk memperbesar nilai kerapatannya maka diperlukan pula kadar 

aspal yang besar. Untuk parameter  Marshall  berat isi tidak terdapat batasan spesifikasi,

namun sebagai acuan disarankan nilai berat isi T1 grAcm 2. +ilai berat isi maksimumnya

terdapat pada kadar aspal ;,:9.

erikut adalah grafik hubungan antara parameter-parameter Marshall  dan kadar aspal @

erikut adalah grafik hubungan antara )olume berat isi dan kadar aspal.

f(x) = - 0.01x^2 + 0.15x + 1.88

R² = 0.99

Kadar Aspal (%)

Densi! ("r#$&)

Bambar 5.2 Brafik olume erat si erhadap 7adar #spal

Dari gambar 5.5 dapat terlihat bahwa untuk parameter  Marshall   berat isi tidak terdapat

 batasan spesifikasi campuran #C = C, sehingga nilai )olume berat isi untuk kadar aspal

5,:9 - ;9 dari campuran agregat e%. Palu dapat digunakan dalam menentukan kadar aspal

optimum untuk campuran #C = C. Dari grafik diatas juga dapat terlihat bahwa nilai dari

 berat isi campuran agregat e%. Palu mengalamin kenaikan mulai kadar aspal 5,:9 sampai

dengan kadar aspal ;9 dan mengalami penurunan pada kadar aspal ;,:9.

erikut adalah grafik hubungan antara stabilitas dan kadar aspal.

&'1;

Page 21: 654-2238-1-PB.docx

7/17/2019 654-2238-1-PB.docx

http://slidepdf.com/reader/full/654-2238-1-pbdocx 21/24

Page 22: 654-2238-1-PB.docx

7/17/2019 654-2238-1-PB.docx

http://slidepdf.com/reader/full/654-2238-1-pbdocx 22/24

f( x) = - &1.8x^2 + &'.92x - 8'.85

R² = 1

Kadar Aspal (%)

/ ("#)

Bambar 5.; Brafik Marshall @uotient erhadap 7adar #spal

Dari gambar 5.( menunjukkan bahwanilai  Marshall @uotient atau hasil bagi

 Marshall mengalami kenaikan seiring bertambahnya kadar aspal 5,:9 - ;9. 7emudian kadar 

aspal ;,:9 mengalami penurunan. Dari gambar di atas juga menunjukkan bahwa kadar aspal

yang memenuhi spesifikasi untuk Marshall @uotient dan melewati batas minimum campuran

#C-C sebesar 1:' kgAmm adalah kadar aspal ;9.

erikut adalah grafik hubungan antara M dan kadar aspal.

f(x) =

R² = 0

f(x) = 0.8x^2 - .2'x + &0.&

R² = 1

Kadar A spal (%)

/ (%)

Bambar 5.( Brafik Merhadap 7adar #spal

Dari gambar 5.( menunjukkan bahwanilai Mmengalami Penurunan seiring bertambahnyakadar aspal 5,:9 - ;.:9. +ilai *IM   menunjukan telah memenuhi batas minimum dan

maksimum yaitu pada kadar aspal ;.'9 - ;.:9 pada persyaratan yang telah ditetapkan pada

campuran AC6WC  yaitu antara 2.: = :.: mm.

erikut adalah grafik hubungan antara M# dan kadar aspal.

&'16

Page 23: 654-2238-1-PB.docx

7/17/2019 654-2238-1-PB.docx

http://slidepdf.com/reader/full/654-2238-1-pbdocx 23/24

f( x) = 0.x^2 - .51x + 2.01

R² = 0.98

Kadar Aspal (%)

/A (%)

Bambar 5.6 Brafik M#erhadap 7adar #spal

Dari gambar 5.6 menunjukkan bahwanilai *MA pada kadar aspal :9mengalami Penurunan

dari kadar aspal 5.:9. 7emudian kadar aspal :.:9 = ;.9 mengalami peningkatan. +ilai

*MA menunjukan telah memenuhi batas yaitu pada kadar aspal pada persyaratan yang telah

ditetapkan pada campuran AC6WC  yaitu antara &: .

erikut adalah grafik hubungan antara <# dan kadar aspal.

f(x) = - 2.&1x^2 + &8.x - '.2

R² = 1

Kadar Aspal (%)

,A (%)

Bambar 5.? Brafik <#erhadap 7adar #spal

Dari gambar 5.? terlihat bahwa nilai *+A terus bergerak naik seiring bertambahnya kadar 

aspal, hal ini disebabkan rongga dalam campuran mengecil karena bertambahnya kadar aspal

yang meresap dan menyelimuti butiran agregat. Bambar diatas juga menunjukan bahwa dari

kadar aspal :.:9 - ;.:9 memenuhi spesifikasi campuran untuk *+Ayaitu ;: 9

erikut adalah grafik kadar aspal optimum untuk campuran agregat e%. Perian

&'1?

Page 24: 654-2238-1-PB.docx

7/17/2019 654-2238-1-PB.docx

http://slidepdf.com/reader/full/654-2238-1-pbdocx 24/24

Density

Stability

Flow

MQ

VIM

VIM PRD

VMA

VFA

Bambar 5.&' Brafik 7adar #spal Kptimum Campuran #gregat $%. Perian

erdasarkan Bambar 5.&', Dapat dilihat bahwa untuk campuran kombinasi fraksi kasar 

agregat $%. Perian memiliki kaydar aspal optimum pada nilai kadar aspal antara ;9 hingga

;,:9 seihingga campuran kombinasi inin akan memrlukan kadar aspal yang tinggi jika

digunakan sebagai bahan alternatif kontruksi perkerasan.

BAB

KESIMPULAN DAN SARAN5.1 K'&2%!a#

&. +ilai stabilitas  Marshall   campuran  AC6WC  menggunakan bahan local e%.perian telah

memenuhi spsifikasi yang ditentukan yaitu minimal 6'' kgAcm 1, hasil stabilitas yang

didapat 65?.&; kg T 6''.'' kg artinya agregat tersebut memenuhi syarat sebagaicampuran aspal.

1. +ilai kelelehan  Marshall   campuran  AC6WC  menggunakan bahan local e%.perian telah

memenuhi spsifikasi yang ditentukan yaitu 2mm - :.: mm,setelah dilakukan uji

 Marshall   terhadap benda uji besar kelelehan yang didapat rata = rata 2.1'1 mm, berarti

masih sesuai spesifikasi.

2. Dari hasil parameter pada uji  Marshall didapatkan kadar aspal optimum yaitu sebesar 

:,?:9 dengan nilai stabilitas 65?.&; kg T 6'' kg batas minimum.

5.- Sara#

&. Menghimbau kepada instansi-instansi terkait serta rekan-rekan mahasiswaAi untuk melakukan penelitian lebih lanjut terhadap material batuan yang ada di wilayah

7altim.

1. 7epada instansi-instansi pemerintahan 7altim agar menge%ploitasi sumber-sumber 

material yang ada di wilayah 7altim sehingga kita tidak lagi mendatangkan material

dari luar pulau.

2. #gar kedepannya material lokal dapat digunakan khususnya material $%.perian untuk 

campuran aspal 'AC6WC)  telah memenuhi persyaratan dalam spesifikasi untuk 

campuran beraspal.

&'2'

7adar Kpt  #sp  ;,:9