6. tata dunia baru globalisasi
TRANSCRIPT
VI. TATA DUNIA BARU GLOBALISASI
• Sebagai proses terintegrasinya bangsa-bangsa didunia dalam sebuah sistem global yang melintasi batas-batas Negara (trans-nasional)
• Dalam globalisasi negara-negara nasional-teritorial mengalami deteritorialisasi
• Punya dua poisi paradokkesejahteraan umat secara baiktidak semua ramah (kontraversi)
Proses globalisasi sebetulnya sudah cukup lama alam bentuk lama relasi-relasi :– Ekonomi (pembangunan)– Penyebaran agama– Penyebaran ilmu pengetahuan
Muncul proses global :– GATT (4 April 1994)– WHO (1995)– NAFTA– APEC– ASEAN– AFTA– BIMPEAGA, dll
Globalisasi ekonomi di Indonesia :• Mendorong pertumbuhan
ekonomi (positif)• Ketidakadilan global (negatif) Ekonomi Global→melibatkan
Politik Global• Politik global mendorong
demokrasi(positif)• Globalisasi disisi lain bahkan
membahayakan demokrasi (negatif)
Ramalan Dahrendorf (1997) → Abad 21 akandiwarnai otorianisme ditingkat global sebab:1. Internasionalisasi perdagangan : mansia
sebagai obyek bukan sebagai subyek dari suatu proses =otorianisme globalisasi
2. Darminisme sosial ditingkat global → yang kuat mengalahkan yang lemah
3. Fundamentalisme : keinginan kembali suci (agama/non agama)
4. Prototype: penyelesaian problem sosial, ekonomi dan politik → aman + teratur
♦ Homogenisasi dan reprodussi budaya dalam globalisasi → imajinasi dan fantasibertambah luas melampaui batas teritorial /lokal→ ingin hidup baru.
♦ Secara positif, globalisasi sessungguhnya tak
meniadakan kultur local, malah menjadikan lahirnya multikulturalime. Multikulturalisme ini dapat mematahkan asumsi westernisasi dalam globaliasi
♦ Die nene unubersichtlichkcit. Itulah salah satu tanda zaman sebagaimana yang digambarkan oleh Hebermas tentang ketidakpastian dan ketidakterdugaan dalam perubahan sosial yang berlari tunggang langgang.
♦ Perdamaian dalam globalisasi → mengikat manusia dalam sebuah desa global (umat manusia damai dalam dunia abadi).
♦ Konflik dalam globalisasi : senjata nuklir, kejahatan tran-nasional, terorissme global. → Perlu jembatan dialog, kerjasama elemen-elemen masyarakat dunia.
→ Abad 21 : kerjasama pembangunan bukan kemurahan hati tetapi untuk pelestarian ekosistem yang menjadi andalan bagi kelangsungan hidup umat manusia. Bukan tujuan utopis, tetapi tujuan praktis(Soedjatmoko).
♦ Transformasi nilai Islam dalam globalisasi :“Sesengguhnya telah aku (Allah) ciptakan kalian (manusia) sebagai laki-laki dan perempuan, dan dan aku jadikan kalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku untuk saling mengenal”(Al-Qur’an).1. Dalam pandangan Islam, pluralism sessungguhnya
sunatullah.2. Perdamaian merupakan sebuah doktrin yang sangat
penting dalam Islam → “ Salam (perdamaian) adalah mutiara ajaran dari Tuhanmu Yang Maha Penyayang” (Al-Qur’an).
3. Islam tidak eksklusif, tetapi sangat terbuka “Tuntutlah ilmu sampai ke negeri cina”
4. Islam memberikan perhatian yang serius terhadap kelestarian lingkungan hidup “akan terjdi kerusakan di daratan dan di lautan akibat ulah manusia sendiri.
5. Islam, keadilan dan pemberdayaan wahai orang yang beriman, berdiri tegaklah untuk Tuhan sebagai saksi- saksi keadilan. Dan janganlah kebencianmu terhadap sekelompok manusia menyimpangkan kamu dari perbuatan adil. Tegakkanlah keadilan, itulah yang paling mendekati taqwa. Sesungguhnya Tuhan benar-benar mengetahui sesuatu yang kamu kerjakan (Q. S al- Maidah 8).
6. Islam sangat menghargai harkat dan martabat kemanusiaan Sesungguhnya Allah telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya, kemudian Allah kembalikan mereka menjadi yang serendah-rendahnya, kecuali mereka yang beriman dan beramal shaleh (Q. S. At-Tin 4-5)
7. Islam dan ilmu pengetahuan/ teknologi “Tuntutlah ilmu dari buaian ibu sampai ke liang lahat” (nabi Muhammad). “Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan berilmu diantara kamu (Q. S. Al-Mujadalah 11).
8. Islam dan etos pribadi “ hendaklah ada diantara kamu golongan umat yang merayu pada kebaikan, mengerjakan perbuatan ma’ruf dan mencegah perbuatan mungkar, dan merekalah orang- orang yang beruntung” (Q. S. Ali Imran 104).
BASIS KULTURAL :
NILAI BUDAYA
BASIS NORMATIF :
NILAI AGAMA
Transformasi dan sikap kritis :
Individu
Masyarakat
Negara
Perubahan sosial:
Globalisasi