6. journal reading ppt

41
Kol.(Purn)Dr.Dasril Dahar, SpM Dr. Rita M, SpM

Upload: lukmanaryadi

Post on 11-Aug-2015

126 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

ppt

TRANSCRIPT

Page 1: 6. Journal Reading Ppt

Kol.(Purn)Dr.Dasril Dahar, SpMDr. Rita M, SpM

Page 2: 6. Journal Reading Ppt
Page 3: 6. Journal Reading Ppt
Page 4: 6. Journal Reading Ppt

PROBLEM : Kejadian keratitis mikroba yang dihubungkan dengan penggunaan lensa kontak

INTERVENSI : Seluruh pasien dievaluasi dengan standar diagnostik mikrobiologi, apusan, kultur, yang dipandu dengan terapi anti mikroba topikal. Pada beberapa pasien dilakukan keratoplastiCOMPARE : - Membandingkan profil mikrobiologi pada pasien keratitis mikroba akibat penggunaan lensa kontak - Membandingkan ciri-ciri klinik pada pasien keratitis mikroba akibat penggunaan lensa kontak - Membandingkan pengobatan pada pasien keratitis mikroba akibat penggunaan lensa kontak - Membandingkan perubahan visus pada pasien keratitis mikroba akibat penggunaan lensa kontak sebelum dan sesudah terapiOUTCOME : Pencegahan dan strategi terapi untuk pasien keratitis mikroba yang dihubungkan dengan penggunaan lensa kontak

Page 5: 6. Journal Reading Ppt

Tempat penelitian : L.V Prasad Eye Institute hyderabad, India Selatan

Waktu: Februari 1991 – September 2000

Tempat penelitian : L.V Prasad Eye Institute hyderabad, India Selatan

Waktu: Februari 1991 – September 2000

Populasi :23.889 pengguna lensa kontak

Populasi :23.889 pengguna lensa kontak

Kriteria Inklusi : Px slit lamp : terdapat infiltrat stroma korneaKriteria Inklusi : Px slit lamp : terdapat infiltrat stroma kornea

Kriteria eklusi : tidak terdapat infiltrat stroma kornea

Kriteria eklusi : tidak terdapat infiltrat stroma kornea

Sampel : 28 orang diagnosis “KERATITIS MIKROBA”

Sampel : 28 orang diagnosis “KERATITIS MIKROBA”

Berkembang Berkembang

Ulkus KorneaUlkus Kornea

METODE

Page 6: 6. Journal Reading Ppt
Page 7: 6. Journal Reading Ppt

Px slitlampPx slitlamp

BAHAN DAN METODE PX lensa kontak dan cairan lensa

kontak Smear / Apusan Smear / Apusan KulturKultur

Untuk tahu Lokasi dan ukuran infiltrat korneaDetail segmen anterior

Untuk tahu Lokasi dan ukuran infiltrat korneaDetail segmen anterior

Prosedur : anastesi topikal (4 % lidocain hydrochloride) dan pembesaran slitlampLakukan kerokan kornea di bagian dasar dan tepi dari ulkus Sampel di okulasi secara langsung:Agar darah, Agar coklat, Agar non nutrien , Agar dextrose sabouraud, Agar dextrose potato, thioglycollate, brain beart infusion broth

Prosedur : anastesi topikal (4 % lidocain hydrochloride) dan pembesaran slitlampLakukan kerokan kornea di bagian dasar dan tepi dari ulkus Sampel di okulasi secara langsung:Agar darah, Agar coklat, Agar non nutrien , Agar dextrose sabouraud, Agar dextrose potato, thioglycollate, brain beart infusion broth

Perwarnaan gram, giemsa & potassium hydroxid dengan calcoflour white dibawah flourescensePerwarnaan asam (Ziehl-Neelsen & kinyoun)

Perwarnaan gram, giemsa & potassium hydroxid dengan calcoflour white dibawah flourescensePerwarnaan asam (Ziehl-Neelsen & kinyoun)

Culture (+) : Pertumbuhan di satu medium dengan penemuan mikroskop langsung Pertumbuhan MO yg sama saat pengulangan kerokan kornea

Culture (+) : Pertumbuhan di satu medium dengan penemuan mikroskop langsung Pertumbuhan MO yg sama saat pengulangan kerokan kornea

Prosedur : Bawa lensa kontak & cairan lensa kontak pasienTempatkan lensa kontak pada : 2 ml phosphate-buffered saline PH 7,2 (untuk transport ke laboratorium mikrobiologi)Lakukan Px mikrobiologi

Prosedur : Bawa lensa kontak & cairan lensa kontak pasienTempatkan lensa kontak pada : 2 ml phosphate-buffered saline PH 7,2 (untuk transport ke laboratorium mikrobiologi)Lakukan Px mikrobiologi

Page 8: 6. Journal Reading Ppt

RESULT analisis dari 28 pasien

Data Prospektif

-Usia pasien : 1-53 tahun

Rata rata : 20-24 tahun

-Jenis kelamin

Pria :12 pasien

Wanita :16 pasien

-Mata yang terkena 21 kanan dan 8 kiri

-keluhan : nyeri

mata merah

lakrimasi

punurunan visus pada mata yang

terkena

-Ukuran infiltrat 0,3x0,3 mm s/d 7,5x8,0 mm

-Hasil px lab untuk agent penyebab :

25 pasien (89,2%) Infeksi Bakteri

13 orang (52%) pseudomonas ( gram(-))

12 orang pasien lainnya :

-Staphylococus Epidermidis, Staphylococus Aureus

-Streptococus α hemolitik, Streptococus pneumonia

-Enterobacter

-Corynebacterium

Data responden (Retrospektif)

Page 9: 6. Journal Reading Ppt

-Durasi gejala 1-30 hari

-Tipe kontak lens

15 lensa kontak lembut

4 lensa kontak terapi

6 RGP

3 silsoft (Silicon soft contact lens)

-Durasi pemakaian : 2 hari-14 tahun

-Visus sebelum terapi rata-rata mengalami penurunan

-1 orang infeksi jamur (Aspergillus niger)

-1 orang infeksi virus (Herpes simplex virus)

-1 orang protozoa (Acanthamoeba)

“Strategi Terapi”

- Pseudomonas Ciprofloxacin, Gentamicin

- Gram (+) Cefazolin

- Jamur Natamicin

- Virus Asiklovir

- Protozoa Polyhexamethylene Biguanid dan Neosporin

- Semua kasus ditambahkan sulfas atropin

Hasil terapi :- 24 orang Respon dengan terapi medik- 4 Pasien dengan perforasi besar dan tidak respon dengan terapi medik dan kondisi memburuk “Keratoplasti” (2 sembuh, 1 gagal, 1 endoftalmitis). Visus setelah terapi : Membaik

Tes sensitivitas Antibiotik

Page 10: 6. Journal Reading Ppt
Page 11: 6. Journal Reading Ppt

Deskripsi Pasien Keratitis

Page 12: 6. Journal Reading Ppt

Deskripsi PROFIL MIKROBIOLOGI

Page 13: 6. Journal Reading Ppt

Deskripsi Keratitis Bakteri

Page 14: 6. Journal Reading Ppt

Deskripsi Jenis Penggunaan Lensa

Kontak

Page 15: 6. Journal Reading Ppt
Page 16: 6. Journal Reading Ppt

VISUS SEBELUM DAN SESUDAH

TERAPI

KERATITIS HERPES SIMPLEK

VIRUS

KERATITIS ACANTHAMOEB

A

Page 17: 6. Journal Reading Ppt

KERATITIS JAMUR

VISUS SEBELUM DAN SESUDAH

TERAPI

Page 18: 6. Journal Reading Ppt
Page 19: 6. Journal Reading Ppt

ANATOMIDAN FISIOLOGI

KORNEA

Page 20: 6. Journal Reading Ppt

HISTOLOGIKORNEA

Page 21: 6. Journal Reading Ppt

KERATITIS

Departemen Kesehatan RI. 2008. Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis. Jakarta: Direktorat Jendral Bina Kesehatan Masyarakat.

Page 22: 6. Journal Reading Ppt
Page 23: 6. Journal Reading Ppt

Gejala

Page 24: 6. Journal Reading Ppt

KERATITIS BAKTERIKERATITIS BAKTERIadopsi dari teori S-O-R, Bloom, Roger, dan Lawrance Greenadopsi dari teori S-O-R, Bloom, Roger, dan Lawrance Greenadopsi dari teori S-O-R, Bloom, Roger, dan Lawrance Green

Page 25: 6. Journal Reading Ppt

KERATITIS JAMURKERATITIS JAMUR

Biasanya dimulai dengan rudapaksa pada kornea oleh ranting pohon, daun dan bagian tumbuh-tumbuhan

Jamur yang dapat menyebabkan keratitis adalah Fussarium, Aspergilus, Cephalocepharium

Keluhan timbul setelah 5 hari ruda paksa atau 3 minggu

kemudian

Keluhan : mata nyeri, silau, dan berair. Pada mata akan terlihat infiltrat yang berhifa dan gambaran satelit

Page 26: 6. Journal Reading Ppt
Page 27: 6. Journal Reading Ppt

KERATITIS ACANTHAMOEBA KERATITIS ACANTHAMOEBA

Acanthamoeba : protozoa hidup bebas yang terdapat didalam air yang tercemar yang mengandung bakteri dan materi organik

Infeksi kornea oleh acanthamoeba adalah komplikasi yang semakin dikenal pada pengguna lensa kontak lunak, khususnya bila memakai larutan garam buatan sendiri

Page 28: 6. Journal Reading Ppt

ULKUS KORNEAULKUS KORNEA

Ulkus kornea : hilangnya permukaan kornea akibat kematian jaringan kornea

Gejala yang ditimbulkan : mata merah, nyeri hebat, lakrimasi, mata gatal, kotoran di mata, fotofobia dan penglihatan menurun

Page 29: 6. Journal Reading Ppt

Ulkus kornea dapat sembuh dengan terapi yang adekuat tetapi mungkin akan meninggalkan bekas jaringan parut yang dapat mengganggu fungsi penglihatan

Pada ulkus kornea dapat dilakukan keratoplasti apabila dengan pengobatan tidak sembuh, terjadinya jaringan parut yang mengganggu penglihatan

Komplikasi yang dapat ditimbulkan adalah infeksi di bagian kornea yang lebih dalam, perforasi kornea, dan endoftalmitis.

Page 30: 6. Journal Reading Ppt
Page 31: 6. Journal Reading Ppt

JENIS LENSA KONTAKJENIS LENSA KONTAKJENIS LENSA KONTAKJENIS LENSA KONTAK

Hard Contact Lens Soft Contact Lens

- Daily wear- Daily wear disposable- Extended wear- Extended wear disposable- Hidrogel Soft contact lens- Planned Replacement

Rigid Gas Permeable

Hard Contact Lens Soft Contact Lens

- Daily wear- Daily wear disposable- Extended wear- Extended wear disposable- Hidrogel Soft contact lens- Planned Replacement

Rigid Gas Permeable

Page 32: 6. Journal Reading Ppt
Page 33: 6. Journal Reading Ppt

Keratoplasti merupakan tindakan transplantasi kornea

Indikasi :Kelainan atau kekeruhan kornea yang menyebabkan kemunduran tajam penglihatan serta memenuhi kriteria yaitu kemunduran visus yang cukup mengganggu pekerjaan, kelainan kornea yang mengganggu mental penderita, dan kelainan kornea yang tidak disertai ambliopia.

Kontraindikasi :Tidak terdapat proyeksi sinar, xerosis dan tidak terdapatnya lapisan air mata.

Tujuan dilakukan keratoplasti adalah sebagai tujuan optik ( untuk memperbaiki tajam penglihatan), tujuan pengobatan (pada peradangan kornea yang tidak sembuh dengan pengobatan biasa), tujuan tektonik ( untuk memperbaiki anatomi kornea dan mencegah vaskularisasi yang berlebihan).

Page 34: 6. Journal Reading Ppt

KERATOPLASTI TEMBUSKERATOPLASTI TEMBUSTujuan optik : Pada kekeruhan kornea yang mengalami seluruhtebal kornea seperti: Leukoma kornea sentral, dengan perifer kornea yang jernih Keratokonus, yang tidak melebihi 8-9 mm Distrofi kornea macular, granular Keratitis interstisial yang tenang Imbibisio kornea Descementokel central

Tujuan pengobatan : Ulkus kornea yang aktif dan tidak sembuhdengan pengobatan biasa, akibat jamur, Pseudomonas, herpessimpleks. Setelah dilakukan keratoplasti pengobatan terhadappenyebabnya dilanjutkan kembali.

Page 35: 6. Journal Reading Ppt

KesimpulanKesimpulan Insiden keratitis di India Selatan masih rendah

Jenis lensa kontak yang merupakan faktor resiko adalah lensa kontak lembut

Agent penyebab tersering timbulnya keratitis mikroba : bakteri yaitu Pseudomonas aeroginosa

Keratitis karena jamur, virus, dan acanthamoeba masih jarang di india selatan

Page 36: 6. Journal Reading Ppt

KesimpulanKesimpulan Sebagian besar mikroorganisme penyebab masih sensitif

terhadap terapi medikamentosa

Hasil pengobatan keratitis mikroba masih baik. Hal ini ditandai dengan adanya perbaikan visus setelah pasien diterapi

Page 37: 6. Journal Reading Ppt
Page 38: 6. Journal Reading Ppt

KERATITIS VIRAL– Tipe 1 : Terutama mengenai orang dewasa dan menimbulkan kelainan kulit,

membran mukosa, dan otak.– Tipe 2 : Terutama mengenai anak-anak dan menimbulkan kelainan pada alat

kelamin.

INFEKSI PRIMER • Kelainan primer pada mata antara lain: 6,11,18

• Vesikel pada kelopak mata atau margo palpebra.• Konjungtivitis folikularis• Keratitis pungtata superfisial• Keratitis dendritikus• Keratitis geografika• Keratitis disiformis• Keratitis liniaris• Keratitis filamentosa

Page 39: 6. Journal Reading Ppt

• Dengan terjadinya infeksi primer maka didalam badan dibentuk antibodi. • Infeksi primer ini dapat sembuh atau menjadi infeksi laten yang sewaktu-waktu

dapat kambuh bila terdapat trigger mechanism seperti demam, haid, terkena sinar ultraviolet, sinar matahari, dan stress psikis.

• Setelah infeksi primer, virus akan bersembunyi di salah satu tempat di badan diantaranya di radiks dorsalis ganglion.

Page 40: 6. Journal Reading Ppt

Indikasi Penggunaan3,9,18 1. Indikasi optik, termasuk untuk anisometropia, myopia yang berminus

tinggi, keratokonus dan astigmatisma irreguler. Lensa kontak dapat digunakan oleh setiap orang yang memiliki kelainan refraksi mata dengan tujuan kosmetik

2. Indikasi terapeutik, yang meliputi:a. Penyakit pada kornea: keratopati bullosa.b. Penyakit pada iris: aniridia dan koloboma. c. Pada pasien glaukoma: untuk mengantar obat.d. Pasien ambliopiae. bandage soft contact lens

3. Indikasi kosmetik4. Indikasi occupational Kontraindiksai 3 • Pengguanaan lensa kontak dikontraindikasikan pada orang yang

memiliki gangguan mental, blepharitis kronik, konjungtivitis kronis, dry-eye syndrome, episkleritis, skleritis, dan iridocyclitis

Indikasi Penggunaan3,9,18 1. Indikasi optik, termasuk untuk anisometropia, myopia yang berminus

tinggi, keratokonus dan astigmatisma irreguler. Lensa kontak dapat digunakan oleh setiap orang yang memiliki kelainan refraksi mata dengan tujuan kosmetik

2. Indikasi terapeutik, yang meliputi:a. Penyakit pada kornea: keratopati bullosa.b. Penyakit pada iris: aniridia dan koloboma. c. Pada pasien glaukoma: untuk mengantar obat.d. Pasien ambliopiae. bandage soft contact lens

3. Indikasi kosmetik4. Indikasi occupational Kontraindiksai 3 • Pengguanaan lensa kontak dikontraindikasikan pada orang yang

memiliki gangguan mental, blepharitis kronik, konjungtivitis kronis, dry-eye syndrome, episkleritis, skleritis, dan iridocyclitis

Page 41: 6. Journal Reading Ppt

Tindakan Pencegahan

1. Selalu mencuci tangan sebelum menggunakan lensa kontak.

2. Bersihkan lensa kontak dengan hati-hati secara rutin, gosok lensa kontak dengan menggunakan jari-jari tangan dan bilas dengan air bersih sebelum merendam lensa kontak dalam larutan multi-fungsi pada malam hari.

3. Simpan lensa yang digunakan dalam kotak penyimpanan dan ganti kotak tersebut setiap 3 bulan. Selain itu, bersihkan kotak setelah menggunakannya

4. Jangan gunakan lensa kontak yang telah rusak atau robek5. Lepaskan lensa kontak sebelum berenang atau mandi.6. Lakukan pemeriksaan mata secara rutin.