6. bab ii hasil kunjungan 2

Upload: gita-dewita

Post on 28-Mar-2016

54 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

ghj

TRANSCRIPT

II.HASIL KUNJUNGAN

A. Informasi UmumNama Perusahaan:PT. Great Giant Pineapple Company (GGPC)Alamat Lengkap: Jl. Raya Lintas Timur Arah Menggala Km. 77, Terbanggi Besar.Kota:Lampung TengahKode Pos:12920Telpon:(0725) 571001Fax:(0725) 25393Bidang Usaha :Pineapple: juice and canned

Berikut adalah gambar area PT GGPC :

Gambar 1. Peta PT GGPC (Sumber: Google earth).

PT GGP yang ada di Lampung Tengah mencapai 25.355,09 ha dan tersebar di empat kecamatan. Yakni, Terbanggi Besar, Way Pengubuan, Terusan Nyunyai, dan Bandar Mataram.

Gambar 2. Bagian dalam pabrik

B. Alur Produksi Nanas (Ananas comosus) merupakan salah satu jenis tanaman hortikultura yang dikonsumsi dalam bentuk segar atau dikalengkan. Buah nanas mudah mengalami kerusakan yaitu rusak setelah 48 jam jika dalam keadaan telah terkupas, oleh karena itu buah nanas perlu dikalengkan. Tujuan dilakukannya pengalengan yaitu mengawetkan bahan makanan, sehingga perubahan warna tekstur, perubahan kimia dan perubahan mikrobiologis dapat dihindari. Tahap-tahap proses pengalengan nanas adalah sebagai berikut: a. PemanenanPemanenan dilakukan jika memenuhi syarat antara lain sudah masak, ukuran volume maksimal dan tekstur masih keras (Pujimulyani 2009).

b. Pencucian Pencucian bertujuan untuk menghilangkan kotoran dan tanah yang melekat pada kulit karena merupakan sumber kontaminan dan bertujuan untuk menghilangkan sisa-sisa insektisida. Cara pencucian dengan penyemprotan akan lebih efektif dengan tekanan. Cara pencucian lain dengan agitating atau dengan penggoncangan/gerakan (Pujimulyani 2009). Kegiatan pencucian yang dilakukan pada PT. Great Giant Pineapple menggunakan sistem pencucian dengan cara penyemprotan bertekanan.

c. Pemilihan (sortasi) Tujuan dilakukannya sortasi yaitu memisahkan buah yang rusak, ranting, kerikil, buah yang terserang hama dan untuk menyeragamkan warna, ukuran serta tingkat kemasakan buah nanas (Pujimulyani 2009).

d. Pengupasan Tahap pengupasan dalam pengalengan bertujuan untuk menghilangkan bagian yang tidak dapat dimakan, misal kulit dan hati nanas (Pujimulyani 2009). Pengupasan pada proses produksi nanas kaleng dalam penelitian ini bertujuan untuk mengupas bagian kulit dan mata nanas. Penghilangan hati nanas dilakukan secara terpisah menggunakan cane loader machine yang kemudian nanas akan langsung dimasukkan ke dalam kaleng.

e. Preparasi Secara umum yang dimaksud preparasi adalah persiapan nanas sebelum dimasukkan ke dalam kaleng yang terdiri dari berbagai aktivitas seperti penyiangan, pengirisan, sortasi 1, penyiangan 2, sortasi 2. Alat yang digunakan bisa menggunakan mesin atau juga menggunakan pisau (Pujimulyani 2009). Kegiatan preparasi yang ada pada PT. Great Giant Pineapple hanya mencakup aktivitas washing, grading dan sorting yang dilakukan menggunakan mesin dan dikendalikan oleh operator.

f. Blanching Blanching adalah perlakuan panas pada bahan yang dapat dilakukan dengan merendam bahan dalam air panas atau pemberian uap air panas pada bahan. Tujuan dilakukan blancing adalah mengurangi kontaminasi bakteri serta menginaktivasi enzim. Suhu yang digunakan untuk proses blanching 70-80C dengan waktu 2-4 menit (Pujimulyani 2009).

g. PengisianPengisisan bahan dalam kaleng didahului dengan preparasi kaleng yang akan digunakan. Kaleng yang akan digunakan harus diperiksa dan dibersihkan terlebih dahulu, pemeriksaan meliputi kerusakan bibir kaleng, karat dan lubang. Kaleng yang akan digunakan sesuai dengan bahan yang dikemas. Pengisisan bahan ke dalam wadah harus secepat mungkin setelah bahan mengalami preparasi. Pengisisan larutan pengisi dilakuakan setelah bahan dimasukkan ke dalam kaleng. Larutan yang digunakan dalam pengalengan nanas adalah larutan gula 60-65%. Tujuan penambahan larutan pengisi adalah menambah flavor, mengisi sela-sela kaleng dan mempercepat penetrasi panas.(Pujimulyani, 2009).

h. Exhausting Exhausting merupakan suatu perlakuan pada kaleng dan isinya yang bertujuan untuk menghilangkan oksigen pada bahan maupun dalam kaleng, menghasilkan ruang vakum pada kaleng serta menaikkan suhu bahan dalam kaleng yang merupakan suhu awal processing (Pujimulyani 2009).

i. Penutupan kaleng Penutupan kaleng dilakukan segera setelah proses exhausting. Kaleng ditutup rapat untuk mencegah kerusakan isi kaleng (mencegah kebocoran yang dapat menyebabkan pengkaratan kaleng yang lain) (Pujimulyani 2009).

j. Processing (sterilisasi)Sterilisasi bertujuan untuk membunuh semua mikroorganisme dalam kaleng dan memperbaiki tekstur, flavor, dan kenampakan. Faktor-faktor yang mempengaruhi sterilisasi menurut Pujimulyani (2009) yaitu: a. Jenis mikroorganisme yang akan dimatikan/dirusak. b. Kecepatan penetrasi panas pada titik terdingin dalam isi kaleng. c. Suhu awal bahan makanan. d. Ukuran dan macam kaleng yang digunakan. e. Suhu sterilisasi yang digunakan. f. Tekanan uap air yang digunakan saat sterilisasi. g. Keasaman bahan makanan yang dikalengkan

Gambar 3. Alur produksi nanas

Tabel 1 Pembagian Elemen Kerja Pada Proses Produksi Nanas Kaleng

No Elemen Kerja Simbol

1 Feeding Conveyor FC

2 Preparation Pr

3 Peeling Pe

4 Cutting Crush Cc

5 Seleksi Chunk SC

6 Seleksi Tidbit STb

7 Seleksi Choice SCh

8 Seleksi Standard SSt

9 Pocking Po

10 Susun Warna SW

11 Feeding Slice FS

12 Susun Nampan SN

13 Transporting Tr

14 Transporting Seamer TrS

15 Feeding Seamer FeS

16 Sortir 1 S1

17 Seaming OS

18 Cooking OC

19 Sortir S2

20 Palleting Atas PA

21 Palleting Bawah PB

22 Tranporting Pallet Tp

Definisi Setiap Elemen Kerja Proses Produksi Nanas Kaleng :

1. Feeding : Fe (Menumpahkan Nanas ke Konveyor) Elemen kerja ini dimulai dari tangan pekerja memegang kran hidrolik, meletakkan pengait ke dumper, lalu mengoperasikan mesin hingga semua buah yang berada dalam bin dumper masuk ke konveyor.

2. Preparation : Pr (Washing, Sortasi dan Grading) Elemen kerja ini dimulai dengan mengamati nanas yang berada di konveyor lalu mengoperasikan mesin dengan menekan tombol yang terletak pada panel kontrol.

3. Peeling : Pe (Mengupas Kulit Nanas) Elemen kerja ini dimulai dengan mengamati nanas yang masuk ke konveyor, mengatur posisi buah nanas dan mengumpankan ke mesin pengupas kulit nanas.

4. Cutting Crush : Cc (Memotong Bagian Nanas yang Memar) Elemen kerja ini dimulai dengan mengamati buah nanas yang keluar dari mesin pengupas kulit lalu memotong kedua bagian buah yang masih terdapat kulit dan memotong bagian buah yang memar.

5. Seleksi Chunk : SC (Mengambil Irisan Nanas Produk Chunk) Elemen kerja ini dimulai dengan mengamati nanas yang mengalir di konveyor lalu mengambil irisan nanas yang berada di bagian tepi.

6. Seleksi Tidbit : ST (Mengambil Irisan Nanas Produk Tidbit) Elemen kerja ini dimulai dengan mengamati nanas yang mengalir di konveyor lalu mengambil irisan nanas yang memiliki mata nanas besar atau biasa disebut mata gareng.

7. Seleksi Choice : SCh (Mengambil Irisan Nanas Produk Choice) Elemen kerja ini dimulai dengan mengamati nanas yang mengalir di konveyor lalu mengambil irisan nanas yang berwarna kuning.

8. Seleksi Standar : SSt (Mengambil Irisan Nanas Produk Standard) Elemen kerja ini dimulai dengan mengamati nanas yang mengalir di konveyor lalu mengambil irisan nanas yang berwarna putih. 9. Pocking : Po (Membuang Mata Nanas) Elemen kerja ini dimulai dengan mengambil susunan nanas yang terdiri dari 25-30 irisan lalu dengan menggunakan pinset mencabut mata nanas yang terdapat di irisan nanas.

10. Susun Warna : SW (Menyusun Irisan Nanas Berdasarkan Keseragaman Warna) Elemen kerja ini dimulai dengan mengambil irisan nanas yang berada di konveyor lalu menyusun irisan nanas berdasarkan warna yang sama.

11. Feeding Slice : Fs (Mengumpankan Irisan Nanas Ke Kaleng) Elemen kerja ini dimulai dengan mengambil irisan nanas yang sudah sudah seragam lalu mengumpankannya ke mesin Can Loader Machine (CLM).

12. Susun Nampan : SN (Menyusun Nanas Kaleng di Nampan) Elemen kerja dimulai dengan mengecek isi kaleng, menyusun kaleng di nampan yang berjumlah 12 kaleng per nampan lalu menyusun nampan ke troli sampai berisi 9 tumpukan nampan per troli.

13. Transporting : Tr (Memindahkan Nanas Kaleng Dari Stasiun Line Nanas ke Antrian Stasiun Seamer) Elemen kerja ini dimulai dengan menandai troli yang berisi nanas kaleng lalu memindahkan troli dari stasiun line ke antrian seamer dan mengembalikan troli kosong ke line.

14. Transporting Seamer : TrS (Memindahkan Nanas Kaleng Dari Antrian Stasiun Seamer ke Seamer) Elemen kerja ini dimulai dengan mengambil tumpukkan nanas yang berada di antrian seamer menggunakan troli lalu diangkut menuju stasiun seamer.

15. Feeding Seamer : FeS (Mengumpankan Nanas Kaleng Kedalam Mesin Seamer) Elemen kerja dimulai dengan menekan tombol hidrolik lalu mendorong nampan yang berisi nanas kaleng satu per satu kedalam seamer sampai 9 tumpukan nampan (1 troli).

16. Sortir 1 : S1 (Menyortir Kaleng Rusak Sebelum Pemasakan) Elemen kerja ini dimulai dengan menahan laju kaleng di seamer lalu menyortir kaleng satu per satu.

17. Seaming : OS (Operator Mesin Seamer) Elemen kerja ini dimulai dengan mengoperasikan instalasi mesin seamer sampai menyegel atau menutup kaleng nanas.

18. Cooking : OC (Operator Mesin Cooker) Elemen kerja dimulai dengan mengoperasikan instalasi mesin cooker dan mengumpankan kaleng ke mesin cooker.

19. Sortir 2 : S2 (Menyortir Kaleng Rusak Sesudah Pemasakan) Elemen kerja ini dimulai dengan menahan laju kaleng di bagian palleting lalu menyortir kaleng satu persatu.

20. Palleting Atas : PA (Menyusun Nanas Kaleng di Karton) Elemen kerja ini dimulai dengan menyusun nanas di atas pallet dengan mengoperasikan mesin palleting dan memastikan tidak ada ruang yang kosong.

21. Palleting Bawah : PB (Menyusun Karton di Tumpukan Nanas) Elemen kerja ini dimulai dengan menekan tombol hidrolik lalu menyusun karton diatas tumpukkan kaleng nanas.

22. Transporting Pallet : Tp (Memindahkan Nanas ke Tempat Penyimpanan) Elemen kerja ini dimulai dengan mengambil tumpukan nanas di stasiun palleting dengan menggunakan forklift lalu membawa tumpukkan nanas ke tempat penyimpanan.

PT Great Giant Pineapple memilih bermain di private label, agar tak bertarung frontal dengan raksasa dunia semacam Del Monte dan Dole. Dengan jurus ini, produsen nanas yang bermarkas di Lampung Tengah ini pun menjadi pemain nomor satu di dunia. Perusahaan yang memiliki perkebunan di Terbanggi Besar, Lampung Tengah ini sejak tahun 2004 sampai sekarang tercatat sebagai tiga besar produsen nanas kalengan di dunia. Bahkan saat ini, GGP merupakan produsen nanas kalengan private label terbesar di dunia dengan pangsa pasar 17%. Merambah pasar ekspor sejak 1984, sampai saat ini mayoritas produk GGP diekspor ke Eropa, Amerika Serikat (35%), serta ke Jepang dan negara lainnya (5%). Tahun lalu, nilai ekspor GGP mencapai US$ 107.135.529. Sekarang, GGP sudah hadir di 50 negara. Selain itu, GGP juga merupakan produsen yang daerah penanamannya terbesar di dunia. Tahun 1984 GGP mulai berproduksi dengan empat lini produksi, dan saat itu perkebunan GGP sudah mencapai 35 ribu ha. Pada akhir tahun yang yang sama, GGP mengekspor produknya ke luar negeri untuk pertama kalinya. Selanjutnya tahun 1992 sampai 1997 GGP kembali menambah luas perkebunan (plantation), lini pemrosesan dan evaporator. Semua penambahan itu terjadi dalam 15 tahun. Keunggulan GGP terletak pada teknologi dan ketatnya prosedur proses produksi yang dijalankan. GGP merupakan perkebunan pertama yang diirigasi karena mempunya sprinkle untuk mencegah kekeringan saat kemarau. Karena faktor inilah GGP bisa memiliki produk yang konsisten mutunya, dan bisa terus mengurangi dampak kekeringan di musim kemarau bagi perkebunan nanasnya. Keunggulan kedua adalah proses produksi GGP yang terintegrasi penuh dalam satu area, mulai dari penanaman sampai pengiriman ke produsen. pihak GGP juga tercatat sebagai satu-satunya perkebunan nanas di dunia yang bersertifikasi ISO 9001:2000. Hampir semua sertifikat keamanan dan proses produksi kami punya karena masing-masing negara berbeda standarnya. Hampir zero waste management. Ia menjelaskan, 24% untuk nanas kalengan; 40% untuk jus; 16% untuk clarified pineapple juice atau gula; dan kulit nanasnya untuk cattle food. Jadi zero waste. Saat ini fokus GGP adalah nanas kalengan. GGP juga membuat tropical fruit cocktail meski hanya sedikit. Ketika dikirim, nanas-nanas yang sudah dikalengkan itu sudah diberi kemasan dan merek sesuai dengan permintaan konsumen. Yang beda hanya pilihan produknya, apakah yang pilihan atau standar, GGP juga mengembangkan merek sendiri bagi produsen yang tidak memiliki merek. Namun, kapasitasnya sangat kecil, hanya 5% dari total produksi yaitu Duta yang berarti ambasador. Jadi konsumen yang tidak punya merek sendiri, kami perbolehkan memakai merek kami. Produksi Duta cuma 5% dari total produksi. Sebagai gambaran nilai ekspor GGP tahun 2001 US$ 71.447; tahun 2002 (US$ 91.039.228); tahun 2003 (US$ 78.294.526); tahun 2004 (US$ 103.393.107), tahun 2005 (US$ 111.109.819), dan 2006 (US$ 107.135.529). Lucy mengaku, "Kami mempunyai konsumen yang loyal sekali. Selain itu, GGP lantaran memproduksi kulit nanas untuk makanan ternak, sapi khususnya, juga mengimpor ternak sapi yang lantas dikelola bersama masyarakat. "Karena kulit nanas memerlukan sapi. Sebagian sapi kami impor, sebagiannya kami bagikan ke mereka. Jadi kami kumpulkan sapinya dan diberi kulit nanas karena produksinya terlalu besar. Jadi banyak usaha kecil yang dapat berjalan.

Selain menghasilkan limbah kulit nanas yang dapat di manfaatkan sebagai makanan sapi, GGP juga mengimpor sapi yang akan dielola bersama masyarakat. Impor sapi sebagian diberikan kepada masyarakat bersama dengan limbah kulit nanas karena hasil produkasi kulit nanas terlalu besar. Cara ini dapat membantu usaha kecil agar tetap bergerak. C. Program K3

1. Pekerja dalam bidang K3Tenaga Medis :- Dokter Umum : 6 Orang- Dokter Gigi : 1 Orang- Paramedis : 19 Orang- Bidan : 6 Orang

Tenaga Non Medis :- Ahli K3 : 2 Orang- Administrasi : 4 Orang- Farmasi : 2 Orang- Office Boy : 2 Orang

2. Kegiatan pelaksanaan program K3a. Inspeksi keselamatan Kerja Alat pelindung diri (APD) Alat pemadam api ringan (APAR) Mesin barub. Pemantauan Lingkungan kerja Lingkungan kerja fisik (kebisingan, getaran, suhu dan kelembaban, pencahayaan) Lingkungan udara (debu dan gas) Monitoring air bersih (fisik, kimia dan mikrobiologi) Sanitasic. Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja Pemeriksaan fisik (pra kerja, berkala) Laboratorium dan rontgen Audiometri Spirometri Cholinesterased. Training/ sosialisasi Keselamatan Kerja Dasar-dasar keselamatan kerja HIRA (Hazard Identification Risk Assessment) K3 transportasi P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan) K3 kimia APAR (Alat Pemadam Api Ringan) HSM (Higine Sanitasi Makanan)e. Sosialisasi kesehatan lainnya Penyuluhan kesehatan reproduksi oleh bidan dan dokter Penyuluhan Indoor HIV AIDSf. Jenis pelayanan Klinik PT. GGP Rawat jalan Pelayanan observasi sementara Unit Gawat Darurat (UGD) dengan penunjang 4 mobil ambulan Kesehatan ibu dan anak, posyandu Pelayanan keluarga berencana (KB) Pemeriksaan laboratorium sederhana Promosi kesehatan Fasilitas farmasi

D. Identifikasi Faktor ResikoTabel 2. Matriks Bahaya Potensial dan resiko Kecelakaan KerjaProses ProduksiBahaya PotensialGangguan Kesehatan

FisikKimiaBiologisErgonomiPsikososial

Pemanenan

Panas Matahari Getaran Alat Gigitan serangga Gangguan kulit Gangguan keseimbangan Kecelakaan kerja dengan alat

Pengupasan (Peeling)

Getaran Alat Bising Gangguan keseimbangan dan pendengaran

Memotong bagian nanas yang memar (Cutting Crush)Bising Pergerakan tangan saat pengisian nanas yang monoton Posisi badan monoton (duduk dalam waktu yang lama) CTS (Carpal Tunnel Syndrome) LBP (Low Back Pain) Gangguan pendengaran dan keseimbangan

Mengambil Irisan Nanas Produk Chunk (Seleksi Chunk)Bising Pergerakan tangan yang monoton Posisi badan monoton (Berdiri/ duduk) dalam waktu yang lama CTS (Carpal Tunnel Syndrome) LBP (Low Back Pain) Gangguan pendengaran dan keseimbangan

Membuang Mata Nanas(Pocking)Bising Pergerakan tangan yang monoton Posisi badan monoton (duduk dalam waktu yang lama) CTS (Carpal Tunnel Syndrome) LBP (Low Back Pain) Gangguan pendengaran dan keseimbangan

Menyusun Irisan Nanas Berdasarkan Keseragaman Warna(Susun Warna)

Bising Pergerakan tangan yang monoton Posisi badan monoton (duduk dalam waktu yang lama) CTS (Carpal Tunnel Syndrome) LBP (Low Back Pain) Gangguan pendengaran dan keseimbangan

Mengumpankan irisan nanas ke kaleng)(Feeding Slice)

Tersayat kaleng Bising Pergerakan tangan yang monoton Posisi badan monoton (duduk dalam waktu yang lama) CTS (Carpal Tunnel Syndrome) Terluka/ gangguan kulit LBP (Low Back Pain) Gangguan pendengaran dan keseimbangan

(Memindahkan Nanas Kaleng Dari Stasiun Line Nanas ke Antrian Stasiun Seamer) Transporting

Terpleset karena lantai licin Cedera muskuloskeletal

Menyortir Kaleng Rusak Sebelum Pemasakan (Sortir 1)

Bising Pergerakan tangan yang monoton Posisi badan monoton (duduk dalam waktu yang lama) CTS (Carpal Tunnel Syndrome) LBP (Low Back Pain) Gangguan pendengaran dan keseimbangan

Menyortir Kaleng Rusak Sesudah Pemasakan (Sortir 2)

Bising Pergerakan tangan yang monoton Posisi badan monoton (duduk dalam waktu yang lama) CTS (Carpal Tunnel Syndrome) LBP (Low Back Pain) Gangguan pendengaran dan keseimbangan

Memindahkan Nanas ke Tempat Penyimpanan (Transporting Pallet)

Posisi badan monoton (duduk pada mobil penganggkut barang dalam waktu yang lama) LBP (Low Back Pain)

Jam KerjaWaktu shift kerja malam hingga pukul 3.00Perubahan irama sirkadian

Penempatan kerjaTidak ada rotasi kerja LBP (Low Back Pain) Kurangnya interaksi sosial dengan pekerja di bagian lain

E. Alasan Pemilihan Topik PembahasanDari sekian banyak bahaya potensial bagi pekerja di PT. GGP, kami memilih satu topik yang dijadikan sebagai topik utama, yaitu mengenai ergonomi. Karena sangat berpengaruh terhadap kesehatan pekerja, dalam waktu lama dapat menimbulkan gangguan kesehatan yang akan berdampak pada kehidupan pekerja dan juga perusahaan sendiri karena harus mengeluarkan biaya lebih untuk menanggung penyakit akibat kerja.

9