58_didi teguh chandra_pengembangan pendidikan teknologi dasar di smp

37
 PENGEMBANGAN PENDIDIKAN TEKNOLOGI DASAR PTD) DI SMP Oleh: Didi Teguh Chandra 1   Sistem pendidikan tidak terpisahkan dari keseluruhan sistem tatanan kehidupan manusia. Artinya, sistem pendidikan merupakan bagian integral dalam keseluruhan sistem kehidupan, dan berperan penting serta strategis dalam meningkatkan kualitas kehidupan manusia. Dalam konteks nasional, kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia tengah memasuki babakan baru, yakni reformasi atau pembaharuan tatanan yang ditujukan untuk meningkatkan harkat dan martabat bangsa agar dapat sejajar dan mampu bersaing dalam percaturan kehidupan dengan bangsa lain. Dalam mencapai tujuan tersebut diperlukan sumberdaya manusia yang berkualitas tinggi; atau pelbagai kompetensi yang berdaya dan berhasilguna demi membangun diri dan bangsa. Di samping memasuki tatanan reformasi, bangsa Indonesia juga tidak dapat mengelak dari derasnya arus globalisasi yang berdampak terhadap pelbagai dimensi kehidupan. Dalam masyarakat global, manusia hidup di antara manusia lain yang bertekad kuat untuk berdaya-saing tinggi. Bangsa Indonesia dalam masyarakat global harus berkompetisi dalam standar dan pasar internasional, bukan hanya dalam produk materi, melainkan dalam pikiran dan gagasan. Kata kunci reformasi maupun globalisasi adalah perubahan dalam pelbagai dimensi kehidupan manusia, pada masa ini menuntut agar suatu bangsa dapat berperan serta aktif dan tidak menjadi obyek bangsa lain adalah bangsa yang memiliki kulitas sumber daya manusia yang baik yang dapat menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Perkembangan masyarakat suatu bangsa menurut Alfin Tofler (1980) dapat dikelompokkan menjadi 3 gelombang perubahan, yaitu: Gelombang Pertama : Masyarakat Pertanian. Teknologi mebantu transisi dari masyarakat berpindah menjadi masyarakat pertanian. Salah satu teknologi yang dibutuhkan adalah ”Bajak” Gelombang Kedua : Masyarakat Industri 1  Dosen FPMIPA UPI, Konsultan Dit. PSMP

Upload: eka-dermawan

Post on 15-Jul-2015

118 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

5/13/2018 58_didi Teguh Chandra_pengembangan Pendidikan Teknologi Dasar Di Smp - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/58didi-teguh-chandrapengembangan-pendidikan-teknologi-dasar-di-smp-55a75223e8074 1/37

 

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN TEKNOLOGI DASAR (PTD)

DI SMP

Oleh:Didi Teguh Chandra1

 

A.  DASAR PEMIKIRAN

Sistem pendidikan tidak terpisahkan dari keseluruhan sistem tatanan

kehidupan manusia. Artinya, sistem pendidikan merupakan bagian

integral dalam keseluruhan sistem kehidupan, dan berperan penting

serta strategis dalam meningkatkan kualitas kehidupan manusia.

Dalam konteks nasional, kehidupan berbangsa dan bernegara di

Indonesia tengah memasuki babakan baru, yakni reformasi ataupembaharuan tatanan yang ditujukan untuk meningkatkan harkat dan

martabat bangsa agar dapat sejajar dan mampu bersaing dalam

percaturan kehidupan dengan bangsa lain. Dalam mencapai tujuan

tersebut diperlukan sumberdaya manusia yang berkualitas tinggi; atau

pelbagai kompetensi yang berdaya dan berhasilguna demi membangun

diri dan bangsa.

Di samping memasuki tatanan reformasi, bangsa Indonesia juga tidak

dapat mengelak dari derasnya arus globalisasi yang berdampak terhadap

pelbagai dimensi kehidupan. Dalam masyarakat global, manusia hidup

di antara manusia lain yang bertekad kuat untuk berdaya-saing tinggi.

Bangsa Indonesia dalam masyarakat global harus berkompetisi dalam

standar dan pasar internasional, bukan hanya dalam produk materi,

melainkan dalam pikiran dan gagasan.

Kata kunci reformasi maupun globalisasi adalah perubahan dalam

pelbagai dimensi kehidupan manusia, pada masa ini menuntut agar

suatu bangsa dapat berperan serta aktif dan tidak menjadi obyek bangsa

lain adalah bangsa yang memiliki kulitas sumber daya manusia yang baik

yang dapat menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Perkembangan

masyarakat suatu bangsa menurut Alfin Tofler (1980) dapatdikelompokkan menjadi 3 gelombang perubahan, yaitu:

Gelombang Pertama : Masyarakat Pertanian.

Teknologi mebantu transisi dari masyarakat berpindah menjadi

masyarakat pertanian. Salah satu teknologi yang dibutuhkan

adalah ”Bajak”

Gelombang Kedua : Masyarakat Industri

1Dosen FPMIPA UPI, Konsultan Dit. PSMP

5/13/2018 58_didi Teguh Chandra_pengembangan Pendidikan Teknologi Dasar Di Smp - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/58didi-teguh-chandrapengembangan-pendidikan-teknologi-dasar-di-smp-55a75223e8074 2/37

 

Industri-industri dikembangkan dalam skala besar dan mesin-mesin

dipergunakan dalam proses industri. Mesin membebaskan orang darikerja berat. Produksi barang menjadi lebih menonjol dibandingkan

produksi makanan

Gelombang Ketiga : Masyarakat InformasiMerebaknya media masa seperti televisi dan surat kabar telah merubah

masyarakat secara dramatis. Masyarakat dunia saat ini sedang berubah

menjadi masyarakat informasi di mana pemrosesan informasi

merupakan aktifitas yang paling penting. Informasi yang paling muktahirdapat diperoleh setiap saat di seluruh dunia. Kemungkinan-

kemungkinan komunikasi telah menciptakan suatu desa global

Kenyataan lain, dewasa ini dan masa yang akan datang, ilmupengetahuan dan teknologi semakin meningkat peranannya dalam

kehidupan manusia serta memiliki peran dan kontribusi yang besar

dalam mengubah pola dan tatanan kehidupan modern. Seiring dengan

pesatnya perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi tersebut,budaya masyarakat juga turut berubah dengan cepat. Pada era ini

masyarakat berhadapan dengan ragam perubahan jenis perkembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi. Perubahan tersebut antara lain sebagai

berikut:

  Meningkatnya jaringan kerja/sistem (Contoh: sistem informasi,

Sistem Transfortasi, Sistem Bangunan Air).

  Perubahan produk dari yang berukuran besar menjadi berukurankecil (Contoh: Komputer, telepon, Alat-alat AudioVisual).

  Perkembangan dari alat-alat tangan manual /secaramekanis ke

alat-alat otomatis (Contoh: Alat-alat RumahTangga,Proses-

prosesProduksi).

  Perkembangan dari produk dengan materi yang berat kepengunaan materi yang ringang (Contoh: Konstruksi/ Kendaraan

berat ke ringan).

Parlemen negera-negara Eropa sejak tahun 1972 menyadari bahwa pada

saat ini dan masa yang akan datang anak tumbuh dan berkembangdalam dunia yang penuh dengan teknologi. derajat keterlibatan anak

dengan teknologi akan menentukan perkembangan pengetahuan dan

minat mereka terhadap teknologi. sementara itu pengetahuan tentangteknologi telah menjadi gejala sosial budaya yang tidak mudah untuk

dibendung. perkembangan teknologi yang sangat cepat menyebabkan

bidang dan karakteristik pekerjaan masa mendatang tidak mudah

diprediksi. untuk itulah diperlukan pendidikan teknologi yang mampu

menyesuaikan diri dengan perkembangan mendatang.

Untuk menjawab tantangan perubahan tersebut tiada lain adalah

pengembangan sumberdaya manusia yang berkualitas yang memiliki

kemampuan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi secara

5/13/2018 58_didi Teguh Chandra_pengembangan Pendidikan Teknologi Dasar Di Smp - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/58didi-teguh-chandrapengembangan-pendidikan-teknologi-dasar-di-smp-55a75223e8074 3/37

 

sistematis, terstruktur, dan rasional melalui jenjang pendidikan formal

yang prospektif, yakni pendidikan yang terfokus kepada pencapaiansuatu masyarakat yang berkualitas yang mempu menguasai ilmu

pengetahuan dan teknologi serta mampu belajar sepanjang hayat se dinimungkin.

Dalam fokus pendidikan yang seperti itu terkandung implikasi, bahwa

upaya pendidikan bukan hanya menyiapkan manusia untuk menguasai

pengetahuan dan teknologi yang sesuai dengan tuntutan dunia kerja

pada saat kini; melainkan manusia yang mampu, sanggup, dan maubelajar sepanjang hidupnya. Dengan kata lain, belajar bukan sekadar

aktivitas formal yang dibatasi oleh dinding kelas; tetapi belajar sebagai

visi, misi dan strategi atau ruh aktivitas kehidupan manusia sehari-hari

yang berhadapan dengan lingkungan, ilmu pengetahuan, dan teknologiyang selalu berubah.

Satuan pendidikan SMP merupakan bagian dari jenjang pendidikan

dasar yang menghasilkan jumlah lulusan paling banyak. Lulusan SMPmemberikan sumbangan terhadap masalah penyiapan sumber daya

manusia berkulitas yang melek teknologi. Oleh karena itu program

pembelajaran di SMP perlu menerapkan pembelajaran tentang

teknologi.

UU RI No . 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal

37 ayat (1) huruf (i), Kurikulum Pendidikan Dasar dan menengah wajibmemuat keterampilan / kejuruan. Selain itu juga PP RI No. 19 Tahun2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 7 ayat (4), menyatakan

bahwa kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada

SMP/ MTs/SMPLB/Paket B, atau bentuk lain yang sederajat dilaksanakan

melalui muatan dan/atau kegiatan bahasa, matematika, ilmupengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial, keterampilan/kejuruan,

dan/atau teknologi informasi dan komunikasi serta muatan lokal yang

relevan. Istilah kejuruan telah memberikan ruang bahwa di jenjang SMP,

bahkan di jenjang SD dan SMA dapat diberikan pendidikan kejuruan.

Dengan pertimbangan bahwa lulusan SMP diorientasikan untuk

melanjutkan pendidikan, maka penddikan kejuruan yang diberikan di

  jenjang SMP harus berbasis luas (broad based)  agar memberikankesempatan yang lebih luas bagi peserta didik untuk mengembangkan

minat, bakat, dan kemampuan dasarnya dalam bidang teknologi.

Berdasarkan pemahaman di atas, mata pelajaran yang tepat untuk

memenuhi tujuan tersebut adalah mata pelajaran Pendidikan Teknologi

Dasar (PTD).

B.  PERSPEKTIF PENGEMBANGAN MUTU SUMBERDAYA MANUSIA

Kenyataan tentang pranata pendidikan yang berfungsi sebagai

pengembang sumberdaya manusia (human resources ) bermutu yang

5/13/2018 58_didi Teguh Chandra_pengembangan Pendidikan Teknologi Dasar Di Smp - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/58didi-teguh-chandrapengembangan-pendidikan-teknologi-dasar-di-smp-55a75223e8074 4/37

 

memiliki kemampuan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi sudah

merupakan suatu keharusan dalam kehidupan masyarakat yangmajemuk (Bhinneka) seperti Indonesia. Kondisi seperti itu berdampak

tidak hanya terhadap pengayaan wawasan konseptual, melainkanberimplikasi bagi kehidupan berbangsa dan bernegara serta upaya

pengembangan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Banyakbukti empirik yang menunjukkan bahwa suatu negara yang lebih

memprioritaskan pembangunan pendidikan daripada pranata lainnya,

ternyata sanggup menghasilkan sumberdaya manusia yang lebih unggul,

produktif, inovatif dalam percaturan kehidupan global. Sebaliknya,suatu negara atau bangsa yang mengecilkan pembangunan pranata

pendidikan lebih cepat mengalami keterpurukan, disebabkan

sumberdaya manusianya tidak berdayasaing tinggi dalam percaturan

kehidupan.

Pendidikan sebagai hajat hidup bangsa di negara manapun selalu

diorientasikan kepada pengembangan individu (manusia) agar mencapai

pribadi yang lebih bermutu, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.Perbedaan yang esensial antara satu negara dengan negara lainnya

terletak pada formulasi konsep pribadi yang bermutu itu serta praksis

pendidikan sebagai upaya pencapaiannya.

Dalam menempuh pembangunan pranata pendidikan yang berfungsiseperti itu diperlukan kebijakan yang bervisi prospektif, yang ditunjang

oleh gagasan konseptual yang komprehensif dan manajemen praksis

pendidikan yang terintegrasi dan mutakhir. Dengan kata lain, padatingkat pemerintahan harus ada kemauan politik yang memihakpendidikan, yang ditunjang oleh para pakar dan cendekiawan yang

kompeten dalam melahirkan gagasan kreatif dan inovatif, serta kalangan

praktisi di lapangan yang profesional.

1.  Makna Manusia Bermutu

Hakikat individu yang lebih bermutu dalam dunia pendidikan di

Indonesia mengacu pada individu sebagai pribadi yang utuh. Pribadi

yang utuh sebagai hasil pendidikan, tertuang secara ideal dalam fungsi

dan tujuan pendidikan nasional yang berbunyi: mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang 

bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan 

untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,

sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang 

demokratis serta bertanggung jawab (UURI No. 20 Tahun 2003 tentang 

Sisdiknas ).

Tujuan tersebut memberikan acuan bahwa seluruh jenjang dan jalur

pendidikan di Indonesia seyogianya berupaya untuk mencapai manusia

yang cerdas dengan ciri-ciri sebagaimana disebutkan. Tujuan yang ideal

itu hendaknya ditransformasikan secara lebih operasional, baik pada

5/13/2018 58_didi Teguh Chandra_pengembangan Pendidikan Teknologi Dasar Di Smp - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/58didi-teguh-chandrapengembangan-pendidikan-teknologi-dasar-di-smp-55a75223e8074 5/37

 

tataran institusi pendidikan, kurikulum atau program, maupun pada

tataran instruksional hingga lebih memungkinkan untuk dicapai.Persoalan selanjutnya terletak pada rumusan tujuan pendidikan pada

tataran empirik dan proses pendidikan, serta keterkaitan pencapaianhasil pendidikan dengan pemenuhan kebutuhan manusia pengisi masa

depan negara Indonesia. Secara operasional persoalannya dapatdiungkapkan ke dalam pertanyaan sebagai berikut: (1) Adakah rumusan

kriteria standar pencapaian tujuan untuk setiap jenjang dan jenis

pendidikan?; (2) Apakah rumusan tujuan tersebut sesuai dengan

tuntutan dan perkembangan masyarakat Indonesia di masa depan?; (3)Konsep strategi makro pendidikan seperti apa yang seyogianya

dijadikan acuan?; dan (4) Implikasi strategis seperti apa yang dapat

menunjang penyelenggaraan pendidikan yang berorientasi

pengembangan individu seperti itu?

Pertanyaan pertama  lebih mengacu kepada perlunya dilakukan

penelitian yang komprehensif tentang karakteristik manusia cerdas, yang

menghasilkan standar-standar minimal pencapaian tujuan pendidikanuntuk setiap jenjang dan jenis pendidikan. Pertanyaan kedua  merujuk

pada pemikiran rasional yang menjelaskan dan memprediksi tentang

perkembangan masyarakat Indonesia masa depan di tengah-tengah

kehidupan masyarakat dan bangsa lain di dunia ini. Dengan kata lain,pertanyaan kedua mengarah kepada jawaban tentang skenario

masyarakat Indonesia masa depan, yang mencakup individu-individu

yang bermutu sebagaimana diharapkan oleh tujuan pendidikan.Pertanyaan ketiga merupakan arahan implikatif bagi praksis pendidikanyang berorientasi pengembangan pribadi berdasarkan skenario

masyarakat yang diprediksikan. Kemudian pertanyaan keempat  lebih

menegaskan strategi mikro pendidikan.

2.  Skenario Masyarakat Masa Depan

Skenario masyarakat masa depan merupakan gambaran masyarakat hari

ini dan sesudahnya, yang inklusif dengan individu-individu sebagai

pribadi yang bermutu sebagaimana menjadi orientasi pendidikan.

Asumsi yang melandasinya adalah, bahwa proses pendidikan yangdiselenggarakan hari ini pada hakikatnya diarahkan kepada pengisi

kehidupan masa depan. Tidak ada proses pendidikan yang ditujukan

untuk mengembangkan pengisi masa lampau yang telah lewat. Dengankata lain, tujuan pendidikan yang diformulasikan ke dalam pernyataan

yang akan dicapai berkaitan erat dengan masyarakat masa depan yang

diproyeksikan.

Apa masa depan itu? Masa depan itu adalah sekarang, saat ini, detik ini,

dan dia mencakup seluruh masa sesudahnya (Ziauddin Sardar, 1979).

Dikarenakan dipandang dari saat ini, maka masa depan terbentuk dari

beberapa alternatif masa depan yang dituju oleh masyarakat Indonesia.

5/13/2018 58_didi Teguh Chandra_pengembangan Pendidikan Teknologi Dasar Di Smp - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/58didi-teguh-chandrapengembangan-pendidikan-teknologi-dasar-di-smp-55a75223e8074 6/37

 

Selanjutnya alternatif masa depan itu dapat dianggap sebagai horizon

rencana yang dapat dipilih dan akan mendatangkan hasil.

Sardar (1979) membagi horizon rencana itu ke dalam lima periode dasar,yaitu sebagai berikut: (1) Masa depan terdekat , dimulai sejak saat ini

sampai tahun depan. Sebagai suatu horizon rencana, masa depan inimengetengahkan pilihan yang agak terbatas, sebab masih bergantung

kepada masa lampau. Keputusan atau tindakan yang diambil saat ini

hanya memberi pengaruh kecil, bahkan mungkin tidak berpengaruh

sama sekali; (2) Masa depan yang dekat , dimulai dari tahun ini sampailima tahun mendatang dan merupakan jangka waktu yang banyak

dipilih untuk rencana-rencana perkembangan dari hampir semua negara

berkembang. Keputusan dan pilihan kebijaksanaan dapat dibuat dan

dapat menyebabkan timbulnya perubahan-perubahan besar dalam jangka waktu ini; tapi tidak benar-benar menyuguhkan perubahan yang

sifatnya revolusioner dalam jangka waktu yang sesingkat itu; (3) Masa 

depan satu generasi , yakni masa depan yang berkisar dari lima sampai

dua puluh tahun, yang merupakan waktu yang diperlukan untukmenumbuhkan dan mematangkan satu generasi. Dalam kerangka ini,

keputusan dan kebijaksanaan yang diambil sekarang dapat

mempengaruhi masa depan generasi berikutnya. Dengan wawasan ke

muka dan diciptakannya keadaan yang sesuai, hampir semua rencanadapat dijadikan kenyataan dalam jangka waktu ini; (4) Masa depan 

multigenerasi/jangka panjang , yakni jangka waktu yang mencakup

beberapa generasi, berkisar dari lima puluh sampai enam puluh tahun.Meskipun pada umumnya merupakan masa depan yang tak dapatdikendalikan (dari sekarang), tidaklah mustahil untuk melihat/merebut

kesempatan/krisis di muka; dan (5) Masa depan yang jauh berkisar dari

lima puluh tahun dan seterusnya. Dalam jangka waktu ini hanya

mungkin untuk membuat spekulasi.Skenario masyarakat masa depan bukanlah ramalan masa depan

masyarakat itu sendiri, melainkan suatu gambaran pelbagai alternatif 

yang dapat timbul sebagai akibat dari keputusan dan tindakan yang

diambil pada masa sekarang, serta memungkinkan untuk dilakukan.

Dengan demikian, di dalam skenario masyarakat masa depan terlingkupbaik subjek pelaksana, objek sasaran, maupun tujuan dan nilai

perencanaan; yang didasarkan atas pengalaman kritis masa lampau dan

analisis terhadap fenomena-fenomena faktual masa kini.

Masyarakat masa depan seperti apa yang dapat dijadikan orientasi dan

intervensi pendidikan? Dalam pertanyaan lain, karakteristik manusia

macam mana yang seyogianya dikembangkan oleh pendidikan sekarang

dan sesuai dengan kebutuhan kehidupan di masa depan? Para ahli

memprediksikan, bahwa di masa depan itu akan terwujud suatu

masyarakat: (1) modern yang berbeda dengan masyarakat tradisional;

dan (2)  global  yang berhadapan dengan masyarakat dalam adegan

lokal/nasional.

5/13/2018 58_didi Teguh Chandra_pengembangan Pendidikan Teknologi Dasar Di Smp - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/58didi-teguh-chandrapengembangan-pendidikan-teknologi-dasar-di-smp-55a75223e8074 7/37

 

 a.  Karakteristik Masyarakat dan Manusia Modern

Perubahan lingkungan alam yang dialami manusia modern dapat

diringkaskan dengan mempergunakan beberapa istilah pokok berikut:urbanisasi, pendidikan, politikisasi, komunikasi massa, dan industrialisasi .

Istilah-istilah tersebut menunjukkan perbedaan antara manusia moderndengan nenek moyangnya yang hidup dalam masyarakat tradisional;

yang banyak bekerja di ladang sebagai petani, sementara manusia

modern lebih banyak dipekerjakan dalam suatu perusahaan besar dan

produktif berdasarkan pemakaian sumber tenaga secara besar-besarandan teknologi yang telah maju.

Pelbagai kegiatan perekonomian yang timbul karena pemusatan industri

di tempat-tempat tertentu dan tuntutan-tuntutan dari pemusatan itumenyebabkan manusia modern cenderung untuk hidup dalam kota-kota

atau dalam bentuk pengelompokkan sejenis kota. Di sini orang tidak

saja akan hidup berjejal-jejal, tetapi juga terbuka bagi segala macam hal

dan dorongan-dorongan yang merupakan ciri khas dari kehidupan kota.Salah satu dari rangsangan itu adalah alat komunikasi massa, baik

berbentuk cetak maupun elektronik. Pengalaman orang akan ide-ide

baru akan bertambah lagi dengan pengaruh sekolah, bila tidak langsung

pada dirinya sendiri, maka anak-anaknyalah yang akan membawapengaruh itu di rumahnya.

Besar kemungkinan bahwa manusia modern berhubungan denganpolitik terutama pada tingkat nasional, karena ia lebih terbuka bagikomunikasi massa, lebih bergerak dalam arus kehidupan kota, dan lebih

banyak dibujuk oleh paham-paham politik yang bersaing untuk

mendapat dukungannya. Ciri lain dari manusia kontemporer ialah,

mereka tidak lagi hidup di tengah-tengah suatu jaringan keluargaterdekat atau ikatan penduduk desa, melainkan lebih tertarik ke dalam

suatu lingkungan yang lebih impersonal dan birokratis; atau

berhubungan dengan orang secara formal dan kurang akrab (Inkeles,

1983).

Ciri-ciri lingkungan hidup yang dapat dialami oleh manusia modern di

atas bagi Inkeles bukanlah merupakan kemodernan; sebab kota-kota

yang terpadat pun mungkin mempunyai jaringan manusiawi yang palingtradisional; alat-alat komunikasi massa dapat saja menyebarkan ide-ide

kearifan dari desa; pabrik-pabrik dapat saja berjalan berdasarkan

prinsip-prinsip yang tidak jauh dari persawahan dan perladangan; dan

politik dapat saja dijalankan seolah-olah suatu dewan desa yang

diperluas.

Inkeles melukiskan manusia modern itu berdasarkan serangkaian sikap

dan nilai yang diuji pada suatu penelitian, yang mencakup sembilan

karakteristik sebagai berikut: (1) Sedia untuk menerima pengalaman-

5/13/2018 58_didi Teguh Chandra_pengembangan Pendidikan Teknologi Dasar Di Smp - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/58didi-teguh-chandrapengembangan-pendidikan-teknologi-dasar-di-smp-55a75223e8074 8/37

 

pengalaman yang baru dan terbuka bagi pembaharuan dan perubahan;

(2) Berkesanggupan untuk membentuk atau mempunyai pendapatmengenai sejumlah persoalan, baik yang timbul di sekitarnya maupun di

luar. Tanggapan terhadap dunia opini tersebut lebih bersifat demokratis;(3) Pandangan tentang persoalan waktu ditujukan pada masa kini dan

masa depan, bukan ke masa lampau; menghargai ketepatan waktu danketeraturan; (4) Beranggapan wajar apabila dalam hidupnya

berkeinginan dan terlibat dalam perencanaan dan organisasi; (5)

Berkemampuan untuk meyakini kemampuan manusia dapat belajar;

dalam batas-batas tertentu menguasai alam, bukan dikuasai seluruhnyaoleh alam; (6) Berkeyakinan bahwa keadaan dapat diperhitungkan,

bukan menyerahkan diri sepenuhnya kepada nasib atau keadaan; (7)

Menyadari akan harga diri orang-orang lain dan bersedia untuk

menghargainya; (8) Mempercayai ilmu dan teknologi sekalipun dalambentuk yang paling primitif; dan (9) Mempercayai keadilan yang

distributif.

Dengan memperhatikan karakteristik manusia modern tersebuttampaknya konsepsi sumberdaya manusia yang bermutu ke depan

perlu mengalami perubahan. Koentjaraningrat (1993) menyatakan

bahwa perubahan itu diperlukan dari orientasi nilai budaya (mentalitas)

agraris ke mentalitas berkebudayaan industri. Kebijakan-kebijakan untukmencapainya lebih banyak bersifat kebijakan sosial-budaya (terlingkup

pendidikan) daripada kebijakan ekonomi dalam arti khusus.

Pengembangan mentalitas yang dimaksud bukan berarti penghilangan,tetapi memperhalus dan lebih memfokuskan pada upaya peningkatanatas karakteristik manusia berkualitas yang dibutuhkan untuk menjalani

kehidupan masa depan yang modern.

b.  Masyarakat Global dan Tantangannya

Masyarakat abad ini adalah masyarakat global, yang ditandai dengan

kesaling-bergantungan, keberkaitan dan penciptaan jaringan-jaringan

kerja (networking ). Tanda-tanda tersebut terjadi dalam pelbagai aspek

kehidupan, politik, sosial-budaya, ekonomi, dan teknologi. Satu halyang amat menakjubkan dalam masyarakat global adalah jaringan

informasi yang sangat luas, cepat, mudah diakses oleh siapapun,

kapanpun dan di manapun.  Pergeseran informasi dari untuk didengarkepada informasi untuk dilihat, menyebabkan jutaan byte  informasi

datang setiap detik, sehingga manusia dapat mengalami oversupply  

informasi yang penuh dengan ketidakpastian dan bahkan kesemrawutan.

Kehidupan global telah meningkatkan ekspektasi manusia akan status

dan kualitas kehidupan yang lebih baik, menempatkan penguasaan

pengetahuan dan keterampilan serta kemampuan berkomunikasi sebagai

piranti utama untuk mewujudkan ekspektasi itu. Informasi menjadi hal

yang amat penting bagi manusia dalam menguasai pengetahuan dan

keterampilan yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas

5/13/2018 58_didi Teguh Chandra_pengembangan Pendidikan Teknologi Dasar Di Smp - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/58didi-teguh-chandrapengembangan-pendidikan-teknologi-dasar-di-smp-55a75223e8074 9/37

 

kehidupannya. Kultur kehidupan telah semakin cenderung bergeser ke

arah lebih banyak mencurahkan waktu untuk kepentingan kerja danupaya mencapai hasil kerja sebaik-baiknya (excellencies ). Orientasi kerja

adalah orientasi layanan yang tidak terlalu terikat lagi oleh hari kerja,tetapi lebih bergantung kepada kebutuhan layanan itu untuk diberikan.

Kecenderungan ini merupakan dampak positif dari proses globalisasiyang mendorong manusia untuk terus berpikir dan meningkatkan

kualitas kemampuan, dan tidak puas terhadap apa yang telah

dicapainya pada saat ini (Sunaryo Kartadinata, 2000).

Masa depan yang global yang tengah dihadapi mengandung situasi-

situasi baru, yang sebelumnya tidak terduga dan tidak akan dapat

dihadapi dengan pola-pola perilaku yang telah dikuasai selama ini.

Artinya, sebagian dari situasi-situasi yang selama ini dan sampai sekarangini seolah-olah merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari, akan

hilang digantikan oleh situasi-situasi baru yang sampai saat ini belum

pernah muncul dalam sejarah kehidupan umat manusia.

Kondisi atau situasi global menuntut manusia untuk mampu memilih,

menimbang, mengarifi, merekonstruksi, dan memaknai informasi untuk

kepentingan pemilihan alternatif dan pengambilan keputusan. Dengan

kata lain, kompleksitas, ketakpastian, paradoks yang dapatmenimbulkan kebingungan, kecemasan dan frustrasi manusia pada

hakikatnya adalah wahana belajar sepanjang hayat bagi manusia untuk

menampilkan eksistensi dirinya di dalam dunia global ini.

Untuk melihat tantangan adanya globalisasi, Naisbit (1995)

menyebutkan ada 10 kecenderungan besar yang akan terjadi pada

pendidikan di abad 21, yaitu : (1) dari masyarakat industri ke masyarakat

informasi, (2) dari teknologi yang dipaksakan ke teknologi tinggi, (3)dari ekonomi nasional ke ekonomi dunia, (4) dari perencanaan jangka

pendek ke perencanaan jangka panjang, (5) dari sentralisasi ke

desentralisasi, (6) dari bantuan institusional ke bantuan diri, (7) dari

demokrasi perwakilan ke demokrasi partisipatoris, (8) dari hierarki-

hierarki ke penjaringan, (9) dari utara ke selatan, dan (10) dari atau/atauke pilihan majemuk.

Khusus di lingkungan Asia, Naisbitt (1995) menyebutkan ada 8kecenderungan besar di Asia yang ikut mempengaruhi dunia, yitu : (1)

dari negara bangsa ke jaringan, (2) dari tuntutan eksport ke tuntutan

konsumen, (3) dari pengaruh Barat ke cara Asia, (4) dari kontol

pemerintah ke tuntutan pasar, (5) dari desa ke metropolitan, (6) dari

padat karya ke teknologi canggih, (7) dari dominasi kaum pria ke

munculnya kaum wanita, (8) dari Barat ke Timur, (Naisbitt, 1995).

Kedelapan kecenderungan itu akan mempengaruhi tata nilai dalam

berbagai aspek, pola dan gaya hidup masyarakat baik di daerah

5/13/2018 58_didi Teguh Chandra_pengembangan Pendidikan Teknologi Dasar Di Smp - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/58didi-teguh-chandrapengembangan-pendidikan-teknologi-dasar-di-smp-55a75223e8074 10/37

 

pedesaan maupun di daerah perkotaan. Selanjutnya, ke delapan

kecenderungan itu akan mempengaruhi pola pendidikan yang lebihdisukai dengan tuntutan kecenderungan tersebut. Dalam hubungan

dengan ini pendidikan ditantang untuk mampu menyiapkan sumberdaya manusia yang mampu menghadapi tantangan kecenderungan itu

tanpa kehilangan nilai-nilai kepribadian dan budaya bangsa Indonesia.

C.  PENDIDIKAN TEKNOLOGI DASAR (PTD) di SMP

1.  Latar BelakangUpaya memperkenalkan teknologi secara dini kepada para siswa

telah dilakukan oleh Pemerintah Indonesia, yaitu dalam persiapan

pengembangan kurikulum tahun 1994, pada waktu itu

dipertimbangkan apakah materi teknologi itu berdiri sendiri atauterintegrasi kedalam mata pelajaran lain, tetapi diputuskan bahwa

materi teknologi terintegrasi dalam kurikulum IPA SMP. Dengan

demikian dalam GBPP mata pelajaran Fisika dan Biologi SMP

Kurikulum 1994 terdapat 10%-15% materi teknologi dalam bentukaplikasi dari konsep IPA yang relevan. Dalam implementasinya di

lapangan materi tersebut tidak tercapai, sehingga dalam Suplemen

Kurikulum 1994 yang dikeluarkan pada tahun 1999, materi teknologi

dihilangkan. 

Kenyataannya, teknologi adalah dewasa ini adalah sesuatu yang

sangat dengan kehidupan manusia khususnya anak-anak. Anak-anakakan sangat antusias dan lupa waktu kalau bermain denganteknologi, teknologi sangat menyenangkan untuk anak-anak.

Mengapa kelebihan ini tidak dimanfaatkan dalam dunia pendidikan

Indonesia untuk mencapai tujuan pendidikan itu sendiri?

Sejak tahun 1997 Pendidikan Teknologi diperkenalkan di Indonesia

mulai pada jenjang SMP sebagai pendidikan umum dengan nama

Pendidikan Teknologi Dasar (PTD). Sejumlah studi tentang

Pendidikan Teknologi di beberapa negara menunjukkan bahwa: (1)

Pendidikan Teknologi mampu meningkatkan keterampilan berpikirsiswa (Dlamini, 1996), (2) Pendidikan Teknologi bukan hanya

mempersiapkan siswa memiliki pengetahuan, tetapi juga memiliki

kemampuan khusus agar dapat hidup mandiri di masa depannya(Hendley & Lyle, 1996), (3) Pelajaran Fisika di beberapa negara

berkembang di Asia tidak dilengkapi dengan pengetahuan dan

kemampuan yang membuat mereka mampu memecahkan masalah

kehidupan sehari-hari untuk memperbaiki kualitas kehidupannya

meskipun tentang teknologi sudah dibelajarkan ketika mereka

memasuki sekolah menengah dan ternyata siswa juga tidak mampu

memecahkan masalah, lemah dalam proses penemuan, siswa tidak

dapat pengembangkan inovasi, serta tidak dapat mentransfer

teknologi (Ferrer, 1996), dan (4) Griffits & Health (1996) dalam

5/13/2018 58_didi Teguh Chandra_pengembangan Pendidikan Teknologi Dasar Di Smp - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/58didi-teguh-chandrapengembangan-pendidikan-teknologi-dasar-di-smp-55a75223e8074 11/37

 

studinya menunjukkan bahwa proses Fisika adalah discovering dan

uncovering , sedangkan proses teknologi adalah disigning, making,dan inventing  dan tujuan pembelajaran Fisika adalah menemukan

sesuatu, sedangkan tujuan teknologi adalah membuat kehidupanmenjadi lebih mudah dan membuat barang lebih cepat dan lebih

baik.

Beberapa studi tentang Pendidikan Teknologi atau pendekatan

teknologi yang dilakukan di Indonesia, menunjukkan: (a) adanya

apresiasi yang lebih positif terhadap mata kuliah termodinamikayang disampaikan guru kepada siswa dengan menggunakan

pendekatan teknologi (Budikase, 2000), (b) studi lain dilakukan

Mudiany (2000) menunjukkan bahwa Pendidikan Teknologi Dasar

dapat menumbuhkan sikap-sikap ilmiah siswa, (c) Studi yang pernahdilakukan (Nurfitrianiek,2000) adalah studi untuk mengetahui motif 

dibalik prestasi dan persepsi siswa terhadap mata pelajaran Fisika di

SLTP menunjukkan bahwa Pembelajaran Pendidikan Teknologi

Dasar (PTD) dapat memberikan motif berprestasi dan persepsi yangbaik terhadap pelajaran fisika di SLTP, (d) studi yang dilakukan oleh

Cahyaningsih (2000) mengenai pengaruh PTD terhadap hasil belajar

fisika, menunjukkan bahwa PTD tidak berpengaruh signifikan

terhadap hasil belajar siswa jika yang diukur adalah aspek kognitif.Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh McCunie

(1992), Stever & Small (1992), dan Mulyati (1997).

Secara umum upaya rekayasa pembelajaran di sekolah adalah untukmeningkatkan kemampuan berpikir siswa, sehingga pembelajaran

seharusnya medorong dan mengembangkan cara berpikir logis dan

kemampuan untuk membangkitkan penjelasan ilmiah untuk alasan

yang bersifat hakiki dan praktis. Menurut Cullingford (Rohandi,1998) transfer belajar bukan hanya terletak pada aplikasi prinsip dan

konsep saja, tetapi juga pada kemampuan untuk menciptakan

hubungan antara apa yang telah diketahui dan apa yang dibutuhkan

untuk mengetahui sesuatu hal. Dalam hal ini siswa diharapkan

menggunakan berbagai tipe berpikir untuk memahami dunia merekadan dengan lebih banyak menggunakan model berpikir kreatif akan

sangat menolong mereka dalam memberikan alasan yang

menunjukkan sikap ilmiah. Oleh karena itu pembelajaran fisika tidakhanya sekedar hapalan dan pemahaman konsep, tetapi siswa diberi

kesempatan untuk mengembangkan sikap ingin tahu dan berbagai

penjelasan logis, karena akan mendorong siswa dalam

mengekspresikan kreativitasnya.

Berdasarkan kenyataan tersebut, maka pengembangan model

pembelajaran Fisika melalui Pendidikan Teknologi Dasar diarahkan

untuk dapat meningkatkan kreativitas siswa dimana kemudian dapat

dilihat para prestasi belajar mereka. Hal ini dilandasi oleh

5/13/2018 58_didi Teguh Chandra_pengembangan Pendidikan Teknologi Dasar Di Smp - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/58didi-teguh-chandrapengembangan-pendidikan-teknologi-dasar-di-smp-55a75223e8074 12/37

 

argumentasi sebagai berikut : (1) adanya upaya pemerintah untuk

memberi perlakuan khusus pada siswa cerdas dengan memberikankurikulum khusus yang disebut dengan kurikulum berdiferensiasi

yang menekankankan pada peningkatan kreativitas siswa, (2)kreativitas merupakan kekuatan sumber daya manusia yang handal

untuk menggerakkan pembangunan nasional melalui perannyadalam penelusuran, pengembangan, dan penemuan IPTEK 

(Ruindungan, 1996), (3) menurut Jellen dan Urban (Supriadi, 1994)

kreativitas siswa Indonesia cenderung rendah dibandingkan dengan

beberapa negara lain yang diteliti, (4) hakikat dan perananKreativitas dalam pendidikan adalah sebagai dimensi yang memberi

ciri keunggulan bagi pertumbuhan diri yang sehat, efektif, dan

produktif (Ruindungan, 1996). Tetapi kenyataannya hal ini belum

sepenuhnya teraktualisasi dalam berbagai lingkup, satuan dankegiatan pendidikan, hal ini didukung: (a) Hasil penelitian

Ruindungan, dkk (1990) bahwa 70 % guru fisika di Menado

cenderung evaluatif, kurang peduli terhadap gagasan-gagasan yang

tidak biasa yang diajukan siswa, (b) pengamatan B.J. Habibie(Sukmadinata,1990) bahwa Sistim Pendidikan Indonesia belum

memberi ruang yang lebih luas bagi pengembangan kemampuan

kreatif, khususnya berpikir kreatif siswa, (c) studi yang dilakukan oleh

Munandar (1977) mengenai upaya pengembangan kreativitas disekolah menunjukkan bahwa perhatian sekolah terhadap potensi

belajar siswa masih terbatas pada aspek berpikir konvergen dan

masih kurang memperhatikan proses berpikir kreatif dalam prosesbelajar mengajar.

2.  Definisi teknologi.Teknologi merupakan konsep yang sangat luas, kompleks, dan

komprehensif. Konsep teknologi selalu berhubungan dengan

teknologi modern dan teknologi tradisional serta berhubungan

dengan perubahan sosial dan budaya masyarakat. Webber (1997)

menyatakan bahwa teknologi adalah suatu hal yang berkaitandengan perancangan, pembuatan/ konstruksi dan penggunaan suatu

peralatan benda kerja sebagai pemecahannya.

Dalam Standards for technological Literacy (ITEA, 2000) dinyatakan

bahwa teknologi berhubungan dengan bagaimana manusia

memodifikasi alam sesuai dengan kebutuhan dan maksudnya.

Hutchinson & Kartnitzigh (dalam Annette Thijs, Basic Technology 

Education , 2000), mengemukakan, bahwa teknologi adalah proses

yang dilakukan manusia untuk membuat hidupnya lebih nyaman,

dimana dalam proses tersebut keinginan manusia dipenuhi dengan

cara memecahkan masalah, menerapkan pengetahuan,

mengembangkan peralatan serta menghasilkan suatu karya teknologi.

5/13/2018 58_didi Teguh Chandra_pengembangan Pendidikan Teknologi Dasar Di Smp - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/58didi-teguh-chandrapengembangan-pendidikan-teknologi-dasar-di-smp-55a75223e8074 13/37

 

Sedangkan Ploegmakers (dalam Doornekamp, 1995) menyatakan

bahwa teknologi adalah suatu bidang aktivitas manusia (di dalamnyaterdapat produk dan proses) yang didasarkan pada akumulasi

pengetahuan dan ketrampilan.

Definisi teknologi secara komprehensif disimpulkan oleh IskandarAlisyahbana (Sukmadinata, 1997), yaitu: cara melalukan sesuatu

untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan alat dan akal

(hardware  dan software ) sehingga seakan-akan memperpanjang,

memperkuat, atau membuat lebih ampuh anggota tubuh,pancaindera dan otak manusia.

3.  Pengertian Dasar Teknologi dan Teknologi Dasar.

Terdapat kecenderungan dalam masyarakat yang menyamakan ataumenyatukan teknologi dengan ilmu pengetahuan. Pada saat ini ilmu

pengetahuan dan teknologi seperti dua belahan mata uang yang

tidak terpisahkan, sehingga muncul istilah “ilmu pengetahuan saat ini

teknologi esok harinya” atau sebaliknya. Tetapi bila dicermati lebihteliti teknologi dan ilmu pengetahuan adalah dua hal yang berbeda,

teknologi sebagai suatu sistem ketrampilan praktis sedangkan ilmu

pengetahuan sebagai suatu sistem pengetahuan rasional. Ilmu

pengetahuan dengan teknologi dapat dibedakan berdasarkan:1). Tujuan

2). Hasil

3). Lingkungan4). Sumber5). Komponen aktivitas

6). Proses control

Secara lebih rinci, intisari perbedaan antara teknologi dengan ilmupengetahuan ditunjukkan dalam tabel 2-1 berikut ini:

Perbedaan Ilmu Penetahuan dengan Teknologi

No Segi Ilmu Pengetahuan TeknologiMenurut kerangka sistem

1. Tujuan Mencari pengetahuanMemperoleh pengertian

Menciptakan barangMengusahakan

perubahan

2. Hasil Karya tulis ilmiah Produk teknologis

3. Lingkungan Kebudayan umumnya

khususnya teknologi

Kebudayaan umumnya

khususnya ilmu

pengetahuan

4. Sumber  Pengetahuan yang ada Sumber alam, SDM dan

pengetahuan.5. Aktivitas Penelitian Pembuatan sampai

5/13/2018 58_didi Teguh Chandra_pengembangan Pendidikan Teknologi Dasar Di Smp - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/58didi-teguh-chandrapengembangan-pendidikan-teknologi-dasar-di-smp-55a75223e8074 14/37

 

produksi

6. Kontrol Berdasarkan umpan balik

peralatan keilmuan

Berdasarkan umpan balik

pengetahuan ilmiah

Pokok perbedaan diluar kerangka sistem1 Motivasi  Keingintahuan

Pengembangan ilmu

Pemanfaatan

Pengembangan produkbaru.

2. Fokus PemahamanPengetahuan

PenggunaanEfektivitas tindakan

3. Ideal Kebenaran Efisiensi

4. Ciri keluasan Supranasional Terikat keadaan

setempat

5. Status Penyebaran secara

terbuka

Pendaftaran sebagai hak

paten6. Komunikasi Publikasi karya tulis Pemberitahuan iklan

Sumber : The Liang Gie, 1996.

Tabel tersebut menunjukkan bahwa sifat dasar teknologi berbeda

dengan sifat dasar ilmu pengetahuan, perbedaan itu karena corak

kemajuan masing-masing memang berbeda. Ilmu pengetahuanbertujuan memperluas pengetahuan dengan jalan menyusun teori-

teori yang semakin baik, sedang teknologi bertujuan menciptakan

produk-produk baru dengan jalan membuat sarana untuk

meningkatkan efektivitas.

4.  Technologycal Literacy Sebagai Kebutuhan Masyarakat.

Teknologi pada saat ini sudah menjadi bagian dari kehidupan

manusia, dan pada tahun-tahun mendatang intensitas keterlibatan

teknologi dalam kehidupan manusia akan semakin tinggi. Pada tahun

1968 The European Council  (Dewan Eropa) telah menyimpulkan

bahwa suatu pendidikan umum yang baik harus mencakup orientasi

kearah teknologi mutakhir. Gagasan ini telah dianggap sebagai titik

awal perkembangan pendidikan teknologi secara internasional

sebagai suatu mata pelajaran baru di dalam pendidikan umum bagi

seluruh siswa.

Ada tiga alasan mengapa orientasi teknologi mutakhir dimasukkan

ke dalam kurikulum inti, yaitu :

a.  Technological Literacy.

Technology literacy  adalah kegiatan untuk menambah ilmu

pengetahuan dan kemampuan teknologi. Bagaimanapun, proses

teknologi dan sistem teknologi telah menjadi sedemikan rumit

sehingga pendekatan untuk memperkenalkan teknologi melalui

kejadian yang tidak disengaja, yang merupakan efek sampingantidak lagi efektif.

5/13/2018 58_didi Teguh Chandra_pengembangan Pendidikan Teknologi Dasar Di Smp - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/58didi-teguh-chandrapengembangan-pendidikan-teknologi-dasar-di-smp-55a75223e8074 15/37

 

 

Siswa yang memiliki technology literacy  memiliki kesadaranteknologi, antara lain sebagai berikut:

1)  Menjadi problem solver  yang dapat melihat permasalahanteknologi dari segala sudut pandang yang berbeda dan

menghuungkanya kepada beragam situasi yang terjadi.2)  Mengerti dampak dari teknologi dan konsekwensinya.

3)  Memiliki system-oriented yang kuat, kreatif, dan pendekatan

produktif untuk  memikirkan dan menyelesaikan

permasalahan tentang teknologi.4)  Dapat menggunakan konsep berdasarkan IPA, matematik,

ilmu sosial, seni berbahasa dan lainnya sebagai alat untuk

memahami dan mengelola sistem teknologi.

5)  Menghargai hubungan diantara teknologi dan individu,masyarakat dan lingkungan.

Technology literacy  dalam standar Technology for All 

Americans (1996) adalah anatara lain sebagai berikut:1)  Siswa mengembangkan pemahaman mengenai karakteristik

dan lingkup teknologi.

2)  Siswa mengembangkan pemahaman mengenai inti dari

konsep teknologi.3)  Siswa mengembangkan pemahaman mengenai relasi sekitar

teknologi dan hubungan antara teknologi dan bidang

pendidikan lainnya4)  Siswa mengembangkan pemahaman mengenai budaya,

sosial, eknomi, dan dampak politik dari teknologi.

5)  Siswa mengembangkan pemahaman mengenai dampak

teknologi pada lingkungan

6)  Siswa mengembangkan pemahaman mengenai peranmasyarakat dalam pengembangan dan penggunaan

teknologi

7)  Siswa mengembangkan pemahaman mengenai sejarah

pengaruh teknologi.

8)  Siswa mengembangkan pemahaman mengenai perlengkapanperancangan

9)  Siswa mengembangkan pemahaman mengenai teknik

perancangan10) Siswa mengembangkan pemahaman mengenai peran

pemecahan masalah, penelitian dan pengembangan,

investasi dan inovasi, dan pengalaman dalam problem

solving.

11) Siswa mengembangkan kemampuan untuk

mengimplementasikan proses perancangan

12) Siswa mengembangkan kemampuan untuk menggunakan

dan memelihara produk teknologi

5/13/2018 58_didi Teguh Chandra_pengembangan Pendidikan Teknologi Dasar Di Smp - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/58didi-teguh-chandrapengembangan-pendidikan-teknologi-dasar-di-smp-55a75223e8074 16/37

 

13) Siswa mengembangkan kemampuan untuk menilai pengaruh

dari produk teknologi dan sistem

b.  Persiapan menyongsung masyarakat masa depan.Untuk mempersiapkan para siswa agar dapat berperan di

masyarakat di masa yang akan datang, mereka harus diberipemahaman tentang teknologi, yakni suatu aspek penting dalam

masyarakat kita dimasa yang akan datang. Teknologi ikut

menentukan standar hidup seseorang dan telah mempengaruhi

cara mereka berinteraksi dengan dunia atau lingkungan yangada disekitar mereka. Setiap orang perlu mengetahui teknologi

agar dapat memahami masyarakat modern dan akan lebih baik

lagi jika mereka dapat berperan aktif dalam masyarakat modern

tersebut. Selain itu orang juga harus mampu menanganiberbagai macam peralatan teknologi yang mereka pergunakan

dalam kehidupan sehari-harinya. Pendidikan teknologi

memungkinkan para siswa memperoleh ketrampilan untuk

menangani peralatan teknnologi, merancang, serta memecahkanpersoalan teknologi dan memungkinkan mereka

mengembangkan kemampuan teknologinya.

Akhirnya pendidikan teknologi dasar dapat merangsang siswauntuk berpikir secara kritis tentang teknologi (Eggleson, 1994).

Disatu pihak, teknologi telah memberikan hasil yang positif,

namun di pihak lain teknologi juga mempunyai dampak negatif terhadap masyarakat. Pendidikan teknologi akanmemberdayakan siswa dalam berpartisipasi dalam pengambilan

keputusan ini sesuai dengan cara teknologi tersebut

dikembangkan dan diterapkan.

c.  Orientasi yang berkenaan dengan pendidikan dan profesi di

masa depan

Para siswa harus mengembangkan kemampuan teknologi

sebagai bagian dari persiapan umum untuk menempuhpendidikan yang lebih tinggi serta dapat melakukan aktivitas

produktif dimasa depan. Karena sebagian aktivitas produktif di

abad ke-21 ini akan selalu melibatkan teknologi, dimanateknologinya itu sendiri terus berkembang dengan pesat. Oleh

karena itu para siswa memerlukan ketrampilan umum yang

dapat diterapkan dalam berbagai jenis pekerjaan dan situasi di

masa yang akan datang dimana pada saat ini perkembangan

teknologi dimasa depan belum diketahui.

Dalam masyarakat informasi dimana teknologi informasi

berkembang sangat pesat, untuk itu para siswa harus dibekali

ketrampilan umum untuk memecahkan masalah serta

5/13/2018 58_didi Teguh Chandra_pengembangan Pendidikan Teknologi Dasar Di Smp - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/58didi-teguh-chandrapengembangan-pendidikan-teknologi-dasar-di-smp-55a75223e8074 17/37

 

kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan persyaratan-

persyaratan yang berubah-ubah serta kemampuan untuk bekerjadalam tim. Pendidikan teknologi dasar memberikan kesempatan

yang amat baik untuk mengembangkan ketrampilan yangdiperlukan untuk dapat melakukan aktivitas produktif dimasa

depan di dalam masyarakat teknologi yang berkembang denganpesat dan dinamis.

d.  Tujuan-tujuan pendidikan secara umum

Dimasukkannya pendidikan teknologi dasar sebagai bagian dari

pendidikan umum mempunyai manfaat bagi pendidikan secara

umum. Pendidikan teknologi memberikan jalan untuk belajar

dan mengembangkan ketrampilan yang secara umum.Pendidikan teknologi secara alamiah mengembangkan

kemampuan para siswa untuk memecahkan persoalan dalam

kehidupan nyata, menumbuhkan pemikiran yang reflektif, serta

memelihara keterlibatan aktif para siswa dalam proses belajarmengajar.

Dengan memusatkan pada pemecahan masalah-masalah yang

nyata, pendidikan teknologi dasar memberi kesempatan padasiswa untuk mengembangkan suatu pandangan yang

menyeluruh serta memadukan pengetahuan yang diperoleh dari

berbagai disiplin dengan mengabaikan batasan-batasan yangbersifat artifisial.

Sebagai kesimpulannya, Pendidikan Teknologi Dasar (PTD) telah

dimasukkan sebagai bagian dari kurikulum inti pada pendidikan

umum di banyak negara barat, karena mereka merasa sangatmemerlukan mata pelajaran tersebut untuk para siswa mereka

sebagai persiapan yang memadai agar di masa depan dapat

berperan di masyarakat serta sebagai orientasi pendidikan dan

pekerjaan dimasa yang akan datang. Terlebih lagi pelajaran

tersebut dapat memberi sumbangan bagi pendidikan secaraumum dengan cara memberikan kesempatan untuk

mengembangkan ketrampilan yang sangat diperlukan yang

berpusat pada situasi kehidupan yang nyata.

5.  Ruang lingkup PTD.

Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebelum menentukan

kerangka pikir dalam pengembangan kurikulum dan bahan belajar

PTD, antara lain: sistem dan tujuan pendidikan dan kurikulum yang

sedang berlaku di Indonesia serta arah pembangunan masyarakat

global. Selain itu pengembangan kurikulum PTD mendatang yang

5/13/2018 58_didi Teguh Chandra_pengembangan Pendidikan Teknologi Dasar Di Smp - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/58didi-teguh-chandrapengembangan-pendidikan-teknologi-dasar-di-smp-55a75223e8074 18/37

 

berbasis kompetensi (KBK) perlu diantisipasi. (perhatikan diagram

berikut ini)

PILAR/ UNSUR

DOMAIN PENDIDIKAN

TEKNOLOGI DASAR

AREA TEKNOLOGI

TOPIK

Komp

BAHAN BELAJAR/

MODUL

Silabus

Diagram-1. Keterkaitan Komponen-komponen PTD

KEGIATAN

BELAJARINDIKATOR

HASIL

BELAJAR

KOMPE-

TENSI

DSR 

HASIL

BELAJAR

INDIKATOR

HASIL

BELAJAR

KOMPE-

TENSI

DSR 

HASIL

BELAJAR

Komponen lain yang paling penting ada tiga, yaitu area teknologi

adalah apa yang akan dipelajari, pilar teknologi adalah apa yang

diproses dan apa yang digunakan untuk memproses area teknologi.

Domain PTD adalah apa yang menjadi dasar pengembangan

kemampuan siswa. Bagan di atas menunjukan keterkaitan ketiga

komponen dengan kurikulum berbasis kompetensi PTD. Dari

domain teknologi akan menghasilkan kemampuan (kompetensi) dan

sub kemampuan (sub kompetensi). Pilar teknologi akanmenggambarkan hasil belajar dari setiap kemampuan atau sub

kemampuan, sedangkan area teknologi akan meghasilkan tema-tema

teknologi sebagai bahan kajian teknologi yang akan menurunkanbahan Belajar PTD. 

a.  Area Teknologi

Area teknologi menyangkut berbagai teknologi sesuai dengan

kebutuhan manusia, Area teknologi yang dipelajari di dalam

PTD dapat digolongkan dalam 6 macam, yaitu :

1)  Teknologi konstruksi

2)  Teknologi industri

3)  Teknologi komunikasi dan informasi

5/13/2018 58_didi Teguh Chandra_pengembangan Pendidikan Teknologi Dasar Di Smp - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/58didi-teguh-chandrapengembangan-pendidikan-teknologi-dasar-di-smp-55a75223e8074 19/37

 

4)  Teknologi transportasi

5)  Teknologi enerji6)  Teknologi bio (termasuk di dalamnya teknologi pertanian

dan lingkungan)

b.  Pilar Pendidikan Teknologi DasarPilar teknologi yang berkaitan dengan apa yang diolah dan

diproses di dalam area teknologi mencakup 3 komponen, yaitu

: Materi, energi dan informasi. Yang dimaksud dengan ketiga

komponen tersebut adalah sebagai berikut:

1)  Materi.

Materi adalah bahan-bahan yang digunakan dalam suatu

produk teknologi karena untuk membuat suatu produkteknologi, apapun itu bentuk dan fungsinya maka produk

teknologi itu memerlukan bahan.

Materi atau bahan dalam suatu produk teknologi memegangperan yang penting serta merupakan wilayah yang dapat

dijadikan inovasi dari produk teknologi tersebut. Pemilihan

penggunaan bahan dalam suatu produk teknologi dapat

membuat produk teknologi tersebut mungkin menjadi lebihmurah, lebih ringan, lebih efisien, lebih ergonomis, dan

sebagainya. Misalnya penggunaan plastik dan rekayasanya

saat ini sangat mendominasi berbagai jenis produk teknologi,hal-hal yang tadinya tidak dapat kita percaya dapatdigantikan dengan plastik, pada saat ini hal itu sudah terjadi,

tetapi selain memberi keuntungan yang sangat besar dalam

dunia teknologi, plastik juga kalau tidak dikelola dengan

baik meninggalkan limbah yang berbahaya bagi manusia

Oleh karena itu meteri adalah salah satu pilar dalam

program Pendidikan Teknologi Dasar. Materi atau bahan

selain menjadi komponen dasar kajian juga menjadi

kebutuhan untuk pembuatan produk teknologi sederhanadalam proses belajar mengajar PTD. Materi atau bahan yang

pada saat ini digunakan langsung dalam proses belajara

mengajar PTD adalah bahan logam, kayu, plastik, dan kertas.

Demikian pentingnya materi atau bahan di dalam membuat

suatu produk teknologi, maka materi atau bahan ini menjadi

salah satu pilar dari pengembangan teknologi

2)  Energi.

Suatu produk teknologi, secanggih apapun produk teknologi

tersebut tidak akan berfungsi tanpa ada energi yang

memfungsikannya, artinya tanpa ada energi produk

5/13/2018 58_didi Teguh Chandra_pengembangan Pendidikan Teknologi Dasar Di Smp - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/58didi-teguh-chandrapengembangan-pendidikan-teknologi-dasar-di-smp-55a75223e8074 20/37

 

teknologi itu menjadi tidak berguna dan hanya menjadi

suatu benda yang tidak bermakna.

Dengan demikian energi menjadi salah satu bagian yangsangat penting di dalam suatu produk teknologi. Energi baik

dilihat dari kebutuhan produk teknologi tersebut akan suplaienerginya maupun sumber energinya merupakan sesuatu

yang dapat menjadi inovasi sehingga produk teknologi itu

menjadi lebih murah, lebih ringan, fungsinya lebih baik, lebih

ergonomis, dan sebagainya. Misalnya suplai energi dalamsuatu produk teknologi diupayakan sekecil mungkin, tetapi

kinerja dan fungsi alat tersebut tidak berubah bahkan kalau

bisa semakin baik, selain berpengaruh terhadap kinerja dan

fungsi, alat tersebut menjadi lebih ringan, lebih murah, lebihergonomis, dan lebih efisien

Oleh karena itu, sedemikian pentingnya energi dalam suatu

produk teknologi maka energi dijadikan salah satu pilarpengembangan teknologi. Sehingga dalam program

Pendidikan Teknologi Dasar energi dan perubahannya

menjadi bahan kajian dan sokoguru dari setiap topik

program ini.

3)  Informasi.

Selain materi dan energi, produk teknologi itu jugamembutuhkan informasi, baik pada saat perencanaan,pembuatan, maupun penggunaan produk tersebut. Artinya

tanpa informasi, produk teknologi itu fungsinya menjadi

tidak optimal atau bahkan malah menjadi rusak.

Informasi itu harus menggambarkan keadaan, kemampaun

dan cara menggunakan atau mengoperasikan produk

teknologi tersebut, bahkan kalau memungkinkan cara

merawatnya. Sedemikian pentingnya informasi ini dalam

suatu produk teknologi sehingga produk teknologi tersebutdapat difungsikan secara optimal, maka informasi ini

menjadi salah satu pilar dalam pengembangan teknologi.

Pada saat ini rasanya tidak ada suatu produk teknologimutakhir yang tidak memiliki buku yang isinya ber bagai

informasi tentang produk teknologi tersebut termasuk

bagaimana cara menggunakannya, buku yang berisi

informasi itu disebut juga Buku Manual .

c.  Domain Pendidikan Teknologi Dasar

Ada tiga domain yang menjadi acuan dalam pengembangan

kemampuan/ kompetensi yang harus dimiliki siswa setelah

mempelajari PTD, yaitu :

5/13/2018 58_didi Teguh Chandra_pengembangan Pendidikan Teknologi Dasar Di Smp - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/58didi-teguh-chandrapengembangan-pendidikan-teknologi-dasar-di-smp-55a75223e8074 21/37

 

Domain A : Teknologi dan Masyarakat.

Domain B : Penanganan Produk Teknologi.Domain C : Perancangan dan Pembuatan Produk Teknologi

Muara dari ketiga domain tersebut adalah peningkatan dan

penajaman “Keterampilan berfikir” khususnya dalam bidangteknologi,disamping menambah pengetahuan baru serta

mengembangkan “sikap positif terhadap hasil teknologi",

sebagai kemampuan dasar untuk dapat hidup mandiri dan

sukses di masa depan.

Domain A : Teknologi dan Masyarakat.

Teknologi sebagai suatu alat untuk memecahkan permasalahan

manusia, oleh karena itu terdapat hubungan yang erat antarateknologi dengan ilmu pengetahuan lain di masyarakat. Pada

bagian ini para siswa belajar melalui pemecahan masalah

tentang teknologi dalam hubungannya dengan masyarakat, alur

produksi, bekerja tematis, dan melakukan kunjungan industri.

Domain B : Penanganan produk teknologi.

Para siswa dapat menggunakan produk teknologi dengan baik

dan benar sesuai dengan fungsinya, baik berupa alat untukmemproduksi, maupun alat-alat ukur (instrumen) sehingga

memberi kesempatan kepada para siswa untuk memahami

kemampuan dan minatnya dalam bidang teknologi. Padabagian ini para siswa belajar tentang teknologi dengan praktekdan praktikum dengan metoda pemecahan masalah dan

pendekatan sistim.

Domain C : Perancangan dan Pembuatan produk Teknologi.

Para siswa diharapkan dapat menyadari bahwa teknologi

sebagai suatu proses kegiatan yang dapat membuat sesuatu

benda kerja yang dapat berfungsi dan bermanfaat baik bagi

dirinya sendiri maupun bagi orang lain. Dalam bagian ini parasiswa belajar begaimana membuat produk teknologi berupa

benda kerja yang dapat berfungsi dengan cara terlibat langsung

dalam proses pembuatannya melalui proses PGBU (berPikir,mengGambar, memBuat, dan mengUji)

Mengacu pada acuan dan tujuan pengembangan teknologi, yaitu

manusia, dengan demikian terknologi dikembangkan pada

prinsipnya adalah untuk mempermudah hidup manusia, dengan

teknologi manusia dapat mengerjakan pekerjaannya lebih cepat,

lebih efektif, lebih efisien, dan lebih bertenaga.

5/13/2018 58_didi Teguh Chandra_pengembangan Pendidikan Teknologi Dasar Di Smp - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/58didi-teguh-chandrapengembangan-pendidikan-teknologi-dasar-di-smp-55a75223e8074 22/37

 

Berikut ini adalah bangunan model pengembangan Pendidikan

Teknologi Dasar di SMP. Landasan pengembangan teknologi adalahmanusia dan lingkungan manusia dimana didalamnya ada teknologi

yang dapat dikelompokkan menjadi area-area teknologi. Denganmenggunakan tiga pilar yang ada serta domain 3, maka Pendidikan

Teknologi Dasar itu dikembangkan.

DOMAIN PENDIDIKAN TEKNOLOGI DASAR

Teknologi

dan

Masyarakat

Penggunaan

produk 

Teknologi

Pembuatan

Produk 

Teknologi

PROGRAM PTD

6.  Pembelajaran Pendidikan Teknologi Dasar (PTD) di SMPPendidikan Teknologi Dasar (PTD) merupakan suatu studi atau

kajian yang mengacu pada sains dan teknologi dimana siswa

mempunyai kesempatan untuk mendiskusikan isu-isu tentang

teknologi dan masyarakat. Disamping itu siswa juga belajarmemahami dan menangani alat-alat teknologi dan menghasilkan

atau membuat peralatan teknologi sederhana melalui aktivitas

mendisain dan membuat. Sesuai definisi yang dikemukakan oleh

International Technology Education Association  (2001), Pendidikan

teknologi adalah : Suatu studi tentang teknologi yang memberikankesempatan kepada siswa untuk belajar tentang proses dan

pengetahuan yang berhubungan dengan teknologi yang diperlukan

untuk memecahkan masalah dan memperluas kemampuan manusia.

Dalam aktivitas pembelajaran PTD, siswa mempunyai kesempatan

untuk mengenal dunia teknologi dan memperoleh pengetahuan

teknologi dan ketrampilan. PTD dapat meningkatkan sikap positif 

para siswa terhadap teknologi dan mempersiapkan mereka untuk

menuju masyarakat teknologi.

Pendidikan Teknologi Dasar (PTD) lebih mengembangkan

ketrampilan berpikir daripada ketrampilan vocational . Ketrampilan

5/13/2018 58_didi Teguh Chandra_pengembangan Pendidikan Teknologi Dasar Di Smp - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/58didi-teguh-chandrapengembangan-pendidikan-teknologi-dasar-di-smp-55a75223e8074 23/37

 

berpikir, pengetahuan kontemporer, mengembangkan sikap positif 

terhadap alat-alat teknologi sebagaimana kompetensi dasar untukhidup dan berhasil di masa yang akan datang merupakan kunci dari

PTD. Ketrampilan berpikir teknologi dasar adalah kemampuan untukmengakui suatu permasalahan, mengaplikasikan pengetahuan,

memecahkan masalah melalui pencarian berbagai macam alternatif   jawaban, membuat keputusan, mengkomunikasikan temuan/fakta-

fakta baru, menguji dan mengevaluasi hasil kerja. Oleh karena itu

PTD lebih berorientasi pada proses daripada produk.

a.  Tujuan Pendidikan Teknologi Dasar.

1)  Tujuan Umum

Tujuan umum Pendidikan Teknologi Dasar (PTD) pada SMP

adalah menanamkan kesadaran dan kemampuan siswatentang teknologi, yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-

hari dan masa depan peserta didik. Kemampuan teknologi

yang dikembangkan dalam PTD merupakan bagian integral

dari kehidupan manusia, agar siswa dapat terus meningkatkankemandirian dan tanggungjawabnya sebagai pribadi dan

anggota masyarakat, dan menjadi dasar tumbuhnya

kesadaran siswa untuk menjadi pembelajar sepanjang

hidupnya. Oleh karena itu kemampuan yang dikembangkanharus dapat menciptakan motivasi untuk belajar teknologi

secara berkelanjutan. Selain itu siswa pun memperoleh

metode belajar secara mandiri dan terbiasa untuk mencariilmu pengetahuan sendiri dan bertanggung jawab pada dirisendiri.

Kompetensi-kompetensi dalam PTD diantaranya kemampuan

untuk merasakan adanya masalah; memecahkan masalahteknik melalui pencarian berbagai macam solusi alternatif;

kemampuan mengambil keputusan; mengaplikasikan

pengetahuan ke dalam situasi praktis; kemampuan merancang

dan membuat produk teknologi dan sistem; kemampuan

menilai karya teknologi dan hasil kerja mereka sendiri;menemukan dan mengkomunikasikan fakta-fakta baru; serta

kemampuan bekerja secara tim,

Dengan demikian PTD lebih menekankan pada ketrampilan

berpikir, baik berpikir kritis, kreatif maupun inovatif dari pada

ketrampilan kejuruan. Jika dalam pelaksanaannya PTD

menyangkut keterampilan kejuruan, hal ini semata-mata agar

siswa dapat mengaplikasikan gagasannya. Dengan kata lain

Pendidikan Teknologi Dasar (PTD) lebih berorientasi pada

proses, walaupun tidak mengabaikan hasil produk.

5/13/2018 58_didi Teguh Chandra_pengembangan Pendidikan Teknologi Dasar Di Smp - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/58didi-teguh-chandrapengembangan-pendidikan-teknologi-dasar-di-smp-55a75223e8074 24/37

 

Beberapa batasan Pendidikan Teknologi Dasar (PTD) yang

berbeda berdasarkan fungsinya adalah: (1). PTD sebagaiproses transportasi budaya; (2). PTD sebagai proses

pembentukan pribadi; (3). PTD sebagai proses penyiapanwarga negara; (4). PTD sebagai penyaiapan tenaga kerja.

2)  Tujuan Khusus

Tujuan khusus PTD sebagai bagian dari pendidikan umum

adalah memberikan pandangan tentang teknologi bagi semua

siswa dan bagaimana siswa memperlakukan produk-produkteknologi. PTD ditujukan untuk mempertajam pemahaman

siswa terhadap proses teknologi dan membuat mereka

mampu menangani berbagai produk teknologi yang ada

diseputar mereka sehari-hari. Perhatian diberikan padapengembangan kemampuan teknik, yang mencakup

kemampuan memahami teknologi dan kemampuan untuk

secara aktif terlibat dalam merancang teknologi (Kimbel dkk,

1996). Jadi fokus PTD adalah pada mempelajari teknologidan merancang teknologi.

Dengan mempelajari prinsip-prinsip konstruksi dan

pengembangan teknologi, para siswa mengembangkanpemahaman tentang proses dan kerja produk teknologi yang

lebih dalam dan luas. Dengan merancang teknologi siswa

memperoleh wawasan tentang tahapan yang diperlukanuntuk menyelesaikan permasalahan teknologi danmenggunakan bahan dan alat dalam pembuatannya. Tujuan-

tujuan yang lebih khusus dari kedua fokus PTD diuraikan di

bawah ini

a)  Mempelajari teknologi: berorientasi terhadap teknologi

masa kini

Tujuan khusus yang berorientasi terhadap teknologi masa

kini terdiri atas tiga hal, yaitu : Tujuan khusus pertama  Pendidikan Teknologi Dasar sebagai bagian dari

pendidikan umum adalah untuk memberikan orientasi

mengenai teknologi masa kini kepada siswa. Dalam PTDpara siswa dilatih untuk memahami aspek-aspek teknologi  

yang penting agar dapat memahami budaya kita dengan

benar. Juga memahami pengembangan teknologi lanjut ,

yang diperlukan juga untuk pekerjaannya dimasa yang

akan datang di dalam masyarakat (Ploegmakers dkk,

1994). Para siswa harus memperoleh pengetahuan dan

mengembangkan pemahaman tentang produk-produk dan

proses teknologi yang ada di dalamnya. PTD

memungkinkan mereka memperoleh wawasan tentang

5/13/2018 58_didi Teguh Chandra_pengembangan Pendidikan Teknologi Dasar Di Smp - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/58didi-teguh-chandrapengembangan-pendidikan-teknologi-dasar-di-smp-55a75223e8074 25/37

 

fenomena fisik dan pola-pola dalam sistem dan produk

teknologi.

Tujuan khusus kedua  PTD adalah para siswa harusmengetahui hubungan yang dekat antara teknologi dan

masyarakat (Ploegmakers dkk, 1994). Para siswa harusmemperoleh wawsan mengenai implikasi sosial dan arti

pengembangan teknologi serta mengembangkan

pemahaman tentang pikiran pengembangan yang

berkelanjutan.. Para siswa harus belajar bagaimanaberhubungan dengan sistem-sistem dan produk-produk

teknik secara aman dan bersifat teknologis, serta

memahami bagaimana bagaimana teknologi dapat

memenuhi semua persyaratan lingkungan, kesehatan danergonomi (lingkungan kerja yang baik).

Tujuan khusus ketiga , para siswa harus didorong untuk

mengembangkan sikap kritis terhadap teknologi (Conwayand Riggs, 1994; Kimbel dkk, 1996). Teknologi

melibatkan banyak sekali pembuatan keputusan, dimana

konflik faktor-faktor dan nilai-nilai harus dipertimbangkan.

Para siswa harus mampu mempertanyakan rasional danesensi utama dibalik suatu teknologi Mereka harus diberi

kesempatan untuk menilai, memberi perhatian, komitmen

dan kepercayaan yang mendasari suatu perbedaan nilaidan pendapat. Mereka harus ditantang unjtukmenjelaskan kebenaran pilihan-pilihan mereka dan

menyampaikan pendapat pribadi mereka mengenai hasil-

hasil yang berhubungan dengan teknologi (Conway dan

Riggs, 1994).

b)  Merancang Teknologi

Tujuan PTD sebagai bagian dari pendidikan umum adalah

untuk memungkinkan para siswa dapat mengatasi makin

bertumbuhnya masyarakat teknologi kita. Siswa harusmampu menggunakan peralatan yang ada secara efektif 

dan meningkatkan serta memperpanjang masa

penggunaan produk-produk yang ada dalam kehidupanmereka sehari-hari (Kombel dkk, 1996). Dalam hal ini

pemahaman dan kesadaran terhadap dampak dan proses

teknologi tidaklah cukup. Para siswa sebaiknya juga

memperoleh wawasan tentang langkah-langkah yang

harus diikuti di dalam memecehkan masalah teknologi dan

secara aktif terlbat dalam aplikasi teknologi dan proses

perancangan teknologi (Eggleston, 1994; Ploegmakers dkk,

1994; Kimbell dkk, 1996). Keterlibatan secara aktif ini

membolehkan siswa mengembangkan wawasannya dalam

5/13/2018 58_didi Teguh Chandra_pengembangan Pendidikan Teknologi Dasar Di Smp - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/58didi-teguh-chandrapengembangan-pendidikan-teknologi-dasar-di-smp-55a75223e8074 26/37

 

penggunaan bahan dan alat, demikian pula pemahaman

yang mendalam tentang proses teknologinya. Kegiatan-kegiatan merancang teknologi merupakan suatu alat untuk

mendukung pemahaman siswa tentang teknologi danbagaimana menghadapi produk-produk teknologi.

7.  Memilih materi Pendidikan Teknologi Dasar (PTD).

Teknologi merupakan suatu bidang ilmu dan konsep yang luas dan

mendalam. Banyak masalah dan produk teknologi yang dapat diujidi dalam pendidikan teknologi dasar. Di dalam menentukan pilihan

muatan yang relevan untuk pendidikan teknologi dasar sebagai

bagian dari pendidikan umum, ada tiga hal yang perlu

dipertimbangkan, yaitu : (1) harus berorientasi pada kenyataanteknologi masa kini; (2) harus disesuaikan dengan lingkungan dan

pengalaman siswa; (3) Harus memberikan kesempatan kepada siswa

untuk menggali kemampuan dan minat masing-masing individu.

a.  Berorientasi pada teknologi masa kini

Pertama-tama Pendidikan Teknologi Dasar (PTD) sebagai bagian

dari kurikulum pendidikan umum, sebaiknya memberikan

gambaran yang baik tentang teknologi masa kini. Para siswamenjumpai banyak teknologi, menggunakan banyak sistem

teknologi, serta menggunakan peralatan teknologi di dalam

kehidupan mereka sehari-hari. Suatu sistem teknik, misalnyasistem pemanas sentral, sistem penyediaan air, sistem alarm,sistem pendingin, dan sebagainya. Di dalam sistem-sistem tersebut

input-input diproses menjadi output  tertentu. Berbagai input di

dalam suatu sistem meliputi : materi, Energi, dan informasi,

sedangkan output nya berkisar antara lain produk-produk nyataseperti pensil , energi panas sampai pesawat terbang (Hutchinson

& Karsnitz, 1994).

Para siswa sering tidak menyadari akan keterlibatan proses

teknologi di dalam setiap sendi kehidupannya. Mengembangkanwawasan siswa tentang fungsi-fungsi suatu sistem yang mereka

 jumpai di dalam kehidupan mereka sehari-hari merupakan salah

satu tujuan utama pendidikan teknologi. Menggunakanpendekatan sistem merupakan pilihan yang baik untuk

mengembangkan wawasan ini. Pendekatan sistem dapat

membantu cara berpikir siswa terhadap proses teknologi yang

termasuk ke dalam sistem keteknikan. Penekanannya adalah pada

pembentukan pemahaman tentang bagaimana sistem-sistem

tersebut berfungsi.

Pendidikan Teknologi Dasar (PTD) sebagai bagian dari

pendidikan umum, harus mempunyai kurikulum yang dinamis

5/13/2018 58_didi Teguh Chandra_pengembangan Pendidikan Teknologi Dasar Di Smp - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/58didi-teguh-chandrapengembangan-pendidikan-teknologi-dasar-di-smp-55a75223e8074 27/37

 

yang harus terus menerus disesuaikan dengan perkembangan

teknologi masa kini, karena perkembangan teknologi ini berubahdengan cepat. Misalnya, telepon genggam, beberapa tahun yang

lalu belum ada, kalaupun ada mahal sekali, tetapi sekarangbanyak orang tidak dapat bekerja tanpa telepon genggam

tersebut. Kurikulum teknologi seharusnya dibuat sefleksibelmungkin mengikuti perkembangan yang akan datang dan alat-

alat yang dapat dibicarakan.

b.  Disesuaikan dengan pengalaman dan lingkungan siswa. Pendidikan Teknologi Dasar (PTD) sebagai bagian dari

pendidikan umum sebaiknya disesuaikan dengan pengalaman

dan lingkungan para siswa, hal ini dapat meningkatkan motivasi

siswa untuk belajar teknologi. Dari teori psikologi pendidikan halini diketahui bahwa para siswa lebih termotivasi untuk belajar

  jika mereka diberi tugas-tugas perseorangan yang bermanfaat

bagi dirinya.

Fokus dari materi pendidikan teknologi harus pada produk-

produk teknologi yang digunakan di dalam kehidupan sehari-hari

siswa dan pada konteks yang akrab dengan siswa.

Lingkungan dan keadaan siswa dapat juga berbeda dalam satu

negara. Satu sekolah dapat terletak di daerah pedesaan,

sedangkan sekolah lainnya terletak di bagian kota metropolitandengan daerah industrinya yang luas. Para siswa juga dapatmengalami dan memandang lingkungan mereka dengan cara

pandang yang berbeda-beda. Pendidikan teknologi dapat

membuat siswa pada lingkungan yang berbeda dengan

mempertimbangkan akan perkembangan pengalaman utama danpersepsi mereka terhadap teknologi.

c.  Kesempatan untuk menelusuri minat dan kemampuan

Pendidikan Teknologi Dasar (PTD) memberi siswa kemungkinan

untuk mewujudkan minatnya, sehingga dapat mendorongmotivasi mereka untuk belajar, dan dengan demikian dapat

merangsang mereka untuk mengembangkan suatu sikap positif 

terhadap teknologi. Oleh karena itu, merupakan hal pentingmemiliki wawasan tentang minat siswa tentang teknologi, karena

minat siswa dapat berubah dan berkembang bersamaan dengan

berlalunya waktu, pengembangan dan implementasi kurikulum

pendidikan teknologi harus bersifat luwes dan dinamis yang siap

berubah seiring dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan

masyarakat.

Mengijinkan para siswa menggali minat mereka sendiri berarti

kurikulum teknologi harus menarik bagi siswa baik putra maupun

5/13/2018 58_didi Teguh Chandra_pengembangan Pendidikan Teknologi Dasar Di Smp - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/58didi-teguh-chandrapengembangan-pendidikan-teknologi-dasar-di-smp-55a75223e8074 28/37

 

putri, memang terdapat perbedaan dalam cara siswa putra dan

putri di dalam mengalami pendidikan teknologi. Umumnya siswaputri memiliki sedikit kurang pengalaman terhadap teknologi,

mereka juga sedikit kurang percaya diri dan sedikit kurang minatterhadap teknologi.

Kesimpulannya, pendidikan teknologi dasar sebagai bagian dari

pendidikan umum harus diselaraskan dengan perkembangan

teknologi mutakhir dan disesuaikan dengan minat, lingkungan,

dan pengalaman para siswa secara individual. Hal ini berartikurikulumnya harus bersifat luwes dan selalu mengacu pada

perkembangan teknologi mutakhir. Oleh karena itu

pengembangan kurikulum pendidikan teknologi dasar

merupakan suatu proses yang berkelanjutan dan dinamis.

D.  HASIL DAN PEMBAHASAN

1.  Pengembangan program PTD di SMP

Program Pendidikan Teknologi Dasar di SMP di Indonesia

dikembangkan sejak tahun 1997 dan sampai dengan tahun 2008

terdiri dari lima tahap pengembangan, yaitu:

Tahap Pertama.

Pada tahap ini program Pendidikan Teknologi Dasar (PTD)mulai dikembangkan di Indonesia. Pada tahap awalpengembangannya dilakukan di Direktorat Sekolah Swasta

bekerja sama dengan Pemerintah Belanda. Sebagai ujicoba

dipilih 4 sekolah Swasta, yaitu: SMP Al-Kautsar Bandar Lampung,

SMP Taruna Bakti Bandung, SMP Hang Tuah Makasar, dan SMPSanta Theresia Ambon.

Kajian yang dilakukan oleh Pusat Kurikulum Belanda (SLO)

terhadap pelaksanaan program PTD di Indonesia menunjukkan

hasil yang menggembirakan dengan indikator antara lainsebagai berikut:

a.  Program PTD dapat diterima dengan baik di sekolah-

sekolah ujicoba.b.  Program PTD dapat berjalan dengan baik di sekolah

ujicoba, dalam arti pembelajaran program PTD berjalan

sesuai dengan yang diprogramkan.

c.  Guru-guru PTD yang telah dilatih memiliki kemampuan

yang cukup baik dalam menerapkan pembelajaran

program PTD

d.  Seluruh stake holders  di sekolah ujicoba program PTD

dapat menerima dan mengembangkan PTD.

5/13/2018 58_didi Teguh Chandra_pengembangan Pendidikan Teknologi Dasar Di Smp - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/58didi-teguh-chandrapengembangan-pendidikan-teknologi-dasar-di-smp-55a75223e8074 29/37

 

Tahap Kedua 

Berdasarkan hasil kajian tersebut, maka pada tahun 2000program PTD dikembangkan pada 10 sekolah yang lain yang

tersebar di beberapa provinsi. Pada pengembangan programPTD tahap kedua ini dilakukan dengan dana rupiah murni

(APBN).

Kajian yang dilakukan oleh Pemerintah terhadap sekolah

ujicoba tahap pertama dan tahap kedua mmenujukkan hasil

yang memuaskan, anatar lain:a.  Program PTD di sekolah ujicoba tahap pertama masih

berjalan dengan baik, dan sekolah ujicoba tahap kedua

sangat antusias mengembangkan program PTD.

b.  Seluruh bantuan kepada sekolah ujicoba dimanfaatkansepenuhnya untuk pengembangan program PTD.

c.  Kemampuan guru-guru PTD dalam mengelola

pembelajaran cukup baik.

d.  Sekolah dan seluruh stake holders merasakan manfaat dariprogram ini.

Tahap Ketiga 

Tahap ketiga merupakan tahap selanjutnya pengembanganprogram PTD di sekolah-sekolah swasta, hal ini dilakukan

berdasarkan hasil kajian dan analisis dua tahap sebelumnya.

Tahap ketiga dikembangan pada tahun 2001, pada tahappengembangan program PTD tahap ketiga ini dilakukan pada15 sekolah yang lain yang tersebar di beberapa provinsi.

Dari tiga tahap pengembangan program PTD maka terdapat

29 sekolah ujicoba program PTD. Hasil kajian terhadap 29SMP ujicoba PTD dihasilkan informasi sebagai berikut:

a.  Seluruh sekolah (100%) masih menyelenggarakan program

PTD dengan baik.

b.  Manajemen sekolah, Yayasan, Orang tua siswa, dan siswa

100 % mendukung pelaksanaan program PTD, bahkansangat mendukung pelaksanaan program ini di sekolahnya

masing-masing.

c.  Atmosfer akademik sekolah meningkat secara signifikan.d.  Guru PTD memiliki kebanggaan sebagai guru PTD.

e.  Motivasi anak untuk belajar, khususnya belajar PTD cukup

tinggi.

Tahap ke empat.

Kajian umum yang dilakukan terhadap ke 29 SMP ujicoba

PTD pada awal tahun 2003 menujukkan hasil sebagai berikut:

a.  Beberapa sekolah, khususnya sekolah ujicoba PTD tahap-1

dan tahap-2 sudah tidak memperoleh bantuan dari

5/13/2018 58_didi Teguh Chandra_pengembangan Pendidikan Teknologi Dasar Di Smp - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/58didi-teguh-chandrapengembangan-pendidikan-teknologi-dasar-di-smp-55a75223e8074 30/37

 

Pemerintah Pusat, tetapi pada sekolah-sekolah tersebut

98 % masih menyelenggarakan program PTD dengan baiksesuai dengan program tujuan awal pengembangan

program PTD.b.  Pada beberapa sekolah metodologi pembelajaran program

PTD di sekolah ujicoba berimbas pada mata pelajaran lain.c.  Peralatan pendukung program PTD masih utuh, layak

digunakan untuk pembelajaran, bahkan beberapa sekolah

menambah peralatan tersebut dengan swadaya.

d.  Siswa sebagai pusat pembelajaran sangat senang belajarPTD

Berdasarkan hasil kajian tersebut makan Direktorat

Pendidikan Lanjutan Pertama (Dit. PLP) pada tahun 2003mengembangkan program PTD pada 10 SMP Negeri di

beberapa provinsi, ini merupakan pertama kali program PTD

di kembangkan di SMP negeri

Tahap ke Lima 

Pengembangan program PTD tahap kelima dilakukan pada

tahun 2006 dan implementasinya ke sekolah dilakukan pada

tahun 2007 didasarkan atas beberapa alasan, antara lainsebagai berikut:

a.  Kajian-kajian yang telah dilakukan pada 39 sekolah

ujicoba program PTD menujukkan hasil yang positif.b.  Kajian teoritis pentingnya diperkenalkan pendidikan

teknologi sedini mungkin untuk mempersiapkan SDM

Bangsa Indonesia yang unggul dalam rangka

menyongsong era globalisasi.

c.  Kajian empiris pada beberapa kurikulum pendidikan dasardi beberapa negara menujukkan bahwa memperkenalkan

teknologi secara dini kepada anak-anak merupakan bagian

dari kurikulum inti mereka.

d.  Kemajuan teknologi di segala bidang yang sangat pesat

dewasa ini.e.  Intersitas keterlibatan teknologi terhadap manusia

Indonesia dari tahun ke tahun semakin meningkat.

Atas dasar beberapa pertimbangan tersebut makan sejak

tahun 2007, teknologi merupakan salah satu ciri

keinternasionalan suatu sekolah maka pendidikan teknologi

diintegrasikan dalam kurikulum 2006 plus kedalam mata

pelajaran TIK.

2.  Dokumen Pengembangan dan Implementasi program PTD SMP

5/13/2018 58_didi Teguh Chandra_pengembangan Pendidikan Teknologi Dasar Di Smp - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/58didi-teguh-chandrapengembangan-pendidikan-teknologi-dasar-di-smp-55a75223e8074 31/37

 

Selama pengembangan dan implementasi program Pendidikan

Teknologi Dasar (PTD) mulai dari tahun 1997 sampai dengantahun 2008, Pemerintah telah menghasilkan berbagai dokumen

sebagai beriku:a.  Standar Kompetensi Mata Pelajaran.

b.  Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasarc.  Model Kurikulum PTD.

d.  Pedoman Penyusunan Silabus.

e.  Pedoman Penyusunan RPP.

f.  Bahan ajar PTD (Modul yang terdiri dari buku kerja siswa,buku guru dan buku teori) terdiri dari 17 modul..

g.  Buku Konsep PTD.

h.  Panduan Penyelenggaran program PTD.

i.  Panduan Pengembangan program PTD j.  Standar Sarana dan prasarana pembelajaran PTD.

k.  Mekanisme pelatihan guru

l.  Kurikulum dan materi pelatihan guru

Dokumen-dokumen ini dikembangkan untuk membantu

sekolah-sekolah, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, Dinas

Pendidikan Provinsi mengembangkan dan mengimplemen-

tasikan program Pendidikan Teknologi Dasar. Pada awalnyapengembangannya, dokumen-dokumen tersebut mengacu pada

kurikulum tahun 1994, pada tahun 2006 Direktorat Pembinaan

SMP mengkaji ulang dokumen-dokumen tersebut danmenyesuaikannya dengan kurikulum 2006.

Selain itu dekomen-dokumen tersebut telah dikkaji dan ditelaah

oleh para ahli dari berbagai instituasi, antara lain Perguruan

Tinggi antara lain: ITB, UI, UPI, GAMA, UNESA, UM, ITS, danUNIBRAW, P3G Teknologi Bandung, P3G IPA, P3G Pertanian

Cianjur, PUSKUR, dan BPPT. Hasil dari telaahan para pakar

tersebut digunakan untuk memperbaiki dan melengkapi

dokumen-dokumen yang ada sehingga menjadi lebih lengkap

dan lebih baik

Sesuai dengan pengembangan sekolah bertaraf internasional

dimana program Pendidikan menjadi salah satu cirikeinternasionalan, tetapi struktur kurikulum SMP yang ada tidak

memungkinkan pengembangan mata pelajaran baru dan

menghilangkan mata pelajaran yang ada maka Pendidikan

Teknologi diintegrasikan ke dalam mata pelajaran yang ada

yaitu TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi). Dengan

demikian untuk SBI dan RSBI, dokumen kurikulum dan

perangkatnya untuk mata pelajaran TIK di kaji ulang dimana

Pendidikan Teknologi masuk di dalam nya.

5/13/2018 58_didi Teguh Chandra_pengembangan Pendidikan Teknologi Dasar Di Smp - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/58didi-teguh-chandrapengembangan-pendidikan-teknologi-dasar-di-smp-55a75223e8074 32/37

 

E.  KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

1.  Kesimpulan.

Teknologi pada saat ini dan saat yang akan merupakan bagian

yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, bahkanintensitas keterlibatan teknologi dalam kehidupan manusia dari

tahun ke tahun semakin meningkat. Suka tidak suka, mau tidak

mau, siap tidak siap, teknologi akan hadir dalam setiap saat

kehidupan manusia.

Penguasaan substansi teknologi sangat diperlukan oleh setiap

manusia, masyarakat, bahkan suatu bangsa untuk dapat

berperan aktif dalam era globalisasi. Pada sisi lain teknologisangat akrab dengan anak-anak serta sangat disukai oleh mereka.

anak bisa berlama-lama memainkan teknologi bahkan mungkin

sampai lupa waktu

Latar belakang teoritis, latar belakang psikologis, serta latar

belakang empirik yang telah dikemukakan diatas menunjukkan

bahwa program Pendidikan Teknologi Dasar (PTD) di SMP

memiliki cukup fakta bahwa:a.  Program PTD dapat di replikasi dan dikembangkan pada

sekolah-sekolah lain. Bahkan sejak tahun 2002, PTD telah

mulai dikembangkan dan diimplementasikan di SekolahDasar (SD) oleh Direktorat Pembinaan TKSD.

b.  Pembelajaran yang berpusat pada konteks nyata

(kontekstual), PTD di dalam dapat membuat pendidikan

menjadi lebih sesuai, lebih bermanfaat, lebih responsif 

terhadap kebutuhan di dunia kerja. Hal ini dapat membuatpendidikan menengah lebih menarik serta lebih menggugah

minat para siswa, karena mereka dapat langsung dan lebih

mudah menerapkan apa yang telah mereka ketahui dalam

kehidupan sehari-hari. Dengan demikian PTD dapat

meningkatkan relevansi pendidikan terhadap tuntutan duniakerja.

c.  Pendidikan Teknologi Dasar dapat memberdayakan para

siswa untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan.Hal ini sesuai dengan cara teknologi dikembangkan dan

diterapkan serta akan memungkinkan para siswa menjadi

warga negara yang memiliki pendapat dan gagasan tentang

teknologi berdasarkan pengetahuan yang dimilikinya.

Dengan kata lain Pendidikan Teknologi Dasar layak

dikembangkan dan dimasukkan dalam kurikulum inti

pendidikan menengah pertama.

5/13/2018 58_didi Teguh Chandra_pengembangan Pendidikan Teknologi Dasar Di Smp - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/58didi-teguh-chandrapengembangan-pendidikan-teknologi-dasar-di-smp-55a75223e8074 33/37

 

2.  Rekomendasi

Rekomendasi yang dapat dikemukakan berdasarkan paparan

diatas adalah sebagai berikut:

a.  UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem PendidikanNasional, Pasal 37 ayat (1) huruf (i), menyebutkan

Kurikulum Pendidikan Dasar dan Menengah wajib memuat

keterampilan/kejuruan. Selain itu juga PP RI No. 19 Tahun

2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 7 ayat (4),menyatakan bahwa kelompok mata pelajaran ilmu

pengetahuan dan teknologi pada SMP/MTs/SMPLB/ Paket

B, atau bentuk lain yang sederajat dilaksanakan melalui

muatan dan/ atau kegiatan bahasa, matematika, ilmupengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial,

keterampilan/kejuruan, dan/atau teknologi informasi dan

komunikasi serta muatan lokal yang relevan.

Dengan pertimbangan bahwa lulusan SMP disiapkan untuk

melanjutkan pendidikan, maka pendidikan kejuruan yang

diberikan di jenjang SMP harus berbasis luas (broad-based)  

agar memberikan kesempatan yang lebih luas bagi pesertadidik untuk mengembangkan minat, bakat, dan

kemampuan dasarnya dalam bidang teknologi.

Berdasarkan pandangan di atas, mata pelajaran yang tepatuntuk memenuhi tujuan tersebut adalah mata pelajaran

Pendidikan Teknologi Dasar (PTD).

b.  Memperhatikan alasan-alasan utama tersebut di atas, PTDsangat penting untuk dimasukkan ke dalam kurikulum inti

pilihan pada pendidikan menengah pertama di Indonesia.

Sebagai kurikulum inti pilihan, PTD sejajar dengan mata

pelajaran Keterampilan/TIK, sehingga struktur kurikulum

SMP diusulkan menjadi: 10. Keterampilan/TIK/PendidikanTeknologi Dasar. Idealnya PTD sebagai mata pelajaran ke

sepuluh yang di dalamnya telah mencakup Keterampilan

dan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Setidak-tidaknya,kedudukan PTD di dalam kurikulum Pendidikan Menengah

Pertama adalah beridiri sendiri sebagai mata pelajaran No.

11 Pendidikan Teknologi Dasar, yaitu mata pelajaran yang

dikembangkan sekolah dengan mengambil kelebihan

alokasi waktu 2-4 jam pelajaran.

c.  Kegiatan pembelajaran PTD dilaksanakan antara 2-4 jam

pelajaran yang terjadwal secara reguler setiap minggunya.

5/13/2018 58_didi Teguh Chandra_pengembangan Pendidikan Teknologi Dasar Di Smp - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/58didi-teguh-chandrapengembangan-pendidikan-teknologi-dasar-di-smp-55a75223e8074 34/37

 

PTD diberikan kepada seluruh siswa mulai dari kelas satu

hingga kelas tiga.

d.  PTD adalah sebuah mata pelajaran, sehingga gurunya punadalah guru mata pelajaran. Seorang guru mata pelajaran

PTD seharusnya berlatar belakang pendidikan D4/ S1 PTD.Akan tetapi karena belum ada satu LPTK pun yang

membuka program studi PTD, maka pengadaan guru PTD

dilakukan melalui pelatihan. Sebagai sebuah mata pelajaran

baru dengan guru bidang studi baru, maka kedalaman dankeluasan kompetensi yang harus dimiliki oleh guru PTD

akan sangat mempengaruhi lama waktu pelatihan.

Pelatihan guru PTD dapat dirancang secara dinamis denganmemperhatikan aspek efektivitas dan efisiensi. Pelatihan

guru PTD yang selama ini dilaksanakan 3 kali dengan lama

masing-masing 2, 1.5, dan 1 bulan. Pelatihan dapat dibuat

lebih efisien dengan desain pelatihan yang padat yangdilaksanakan di beberapa pusat pelatihan.

Agar penyediaan guru dapat dilaksanakan dengan lebih

baik, perguruan tinggi perlu menyelenggarakan pendidikanguru PTD pada jenjang D4/S1.

e.  Keberlanjutan (sustainability ) program PTD sangat mungkindiwujudkan apabila kedudukan PTD di dalam strukturkurikulum SMP minimal seperti yang kami usulkan.

Selanjutnya didukung dengan kebijakan nasional yang tegas

mengenai rintisan PTD hingga ke tingkat kota/kabupaten,

penyelenggaraan PTD akan lebih mantap. Perluasanimplementasi PTD di tingkat kota/kabupaten perlu

didukung dengan kebijakan partisipatif pemerintah daerah

antara lain melalui alokasi dana APBD. Selain itu,

keberlanjutan akan tetap terjaga apabila kegiatan

monitoring dan evaluasi serta sosialisasi oleh pemerintahpusat dan daerah terhadap implementasi dan

pengembangan PTD dilakukan secara teratur.

DAFTAR PUSTAKA

1.    Weber, Ruud, Basic Technology Education (BTE) Curriculum 

Indonesia , Educaplan, Kennisspecialisten, Enschede, The Netherlands,

1997.

2.  Kitano, M K & Kirby, D F, Gifted Education a Comprehensive View ,

Little Brown & Co, Canada, 1986.

5/13/2018 58_didi Teguh Chandra_pengembangan Pendidikan Teknologi Dasar Di Smp - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/58didi-teguh-chandrapengembangan-pendidikan-teknologi-dasar-di-smp-55a75223e8074 35/37

 

 

3.  Evans, James R, Creative Thinking , Colledge Division, South-WesternPublishing Co, Cincinnati, 1991.

4.  Semiawan, Conny R, Kurikulum Berdiferensiasi , Puskur, Jakarta 1997

5.  Dahar, Ratna Willis, Teori-Teori Belajar , Penerbit Erlangga, Jakarta,

1996.

6.  Slimming, David, Implementasi Pelaksanaan Kurikulum 1994 , SSEP,1998

7.  Gagne, E D, The Cognitive Psychology of School Learning , Boston,

Little Brown, 1985. 

8.  Soepangkat, Hariadi P, Dimensi Kemampaun yang Dituntut dari 

Tenaga Kependidikan Berkenaan Dengan Perkembangan IPTEK dan 

UUSPN No.2, 1989, Makalah, 1991.

9.  Hinduan, Achmad A, Pembelajaran IPA SLTP Sebagai Wahana 

Pendidikan Umum , Lokakarya Nasional Pembelajaran IPA,

Bandung, 1998.

10. Soekamto, Toeti & Winataputra, Udin S, Teori Belajar dan Model- 

model Pembelajaran , Ditjen Dikti, Depdikbud, 1994.

12.   Worell, Judith & Stiwell, William E, Psychology for Teacher and 

Student , New York, Mc Graww-Hill Book Co, 1981.

13. Ibrahim, M Djamil, Kurikulum 1994 IPA Pendidikan Dasar dan Menengah : Peluang dan Kendala , Lokakarya Nasional Pembelajaran

IPA, Bandung, 1998.

14. John, J A & Quenouwille M H, Ekaperimen : Disain and Analysis 2 nd  

ed , Charles Griffin and Company, Ltd, London, 1977.

15. Pedhazur Elazar J, Multiple Regression in Behavioral Research,

Second Edition, Holt, Rinehart and Winston, New York, 1982.

16. Fraenkel, Jack R & Wallen Norman E, How to Design and Evaluate 

Research in Education, Mc Graw-Hill, Inc, New York, 1993.

17.  …………., GBPP SLTP, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) , Depdikbud,

Jakarta, 1993.

18. …………, GBPP SLTP, Pendidikan Teknologi Dasar , Draft 07

Depdikbud, Jakarta, 1999.

5/13/2018 58_didi Teguh Chandra_pengembangan Pendidikan Teknologi Dasar Di Smp - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/58didi-teguh-chandrapengembangan-pendidikan-teknologi-dasar-di-smp-55a75223e8074 36/37

 

19. Costa. Arthur L. Developing Mind : Resource Book for Teaching 

Thinking . Association for Supervision and Curriculum Development. Virginia, 1986.

20. Padri, I. Made, Profil Pembelajaran MIPA di Sekolah . Ditjen Dikti.

JICA-IMSTEP. IKIP Bandung, 1999.

21. Sumaji. Dimensi Pendidikan IPA dan Pengembangannya Sebagai Ilmu .

Universitas Sanata Dharma. Penerbit Kanisius. Yogyakarta, 1998.

22.  Yager, Robert E. Defining Science Education As A Dicipline (Editorial).

Journal of Research in Science Teaching . 20 (3). March 1983.

23.   Winarno F.G. Prof.Dr.Ir. dalam Analisis Permasalahan Kurikulum 1994 dan Elaborasi Kemampuan dasar Peserta Didik .

Pusbangkurandik. Balitbang. Dikbud. 1994.

24. Dlamini Betty, at all, Liked and Disliked Learning Activities : Respon of Swazi Student to Science Material With a Technological Approach .

Journal Research in Science & Technological Education . Vol. 14. No.

2. 1996.

25. Handley, Dave & Lyle Sue. Pupils Perceptions of Design and 

Technology : a Case-study of Pupils in South Wales . Journal Research 

in Science & Technological Education . Vol. 14. No. 2. 1996.

26. Joyce, Bruce & Weil, Marsha (1992). Models of Teaching . Allyn and

Bacon. Boston, USA.

27. Supriadi, Dedi (1994). Kreativitas, Kebudayaan & Perkembangan Iptek . Penerbit Alfabeta. Bandung.

28. Rohandi, R dan Sinaradi, F (1997). Pendidikan Sains yang Humanistis .

Penerbit Kanisius. Yogyakarta.

29. Sukmadinata, Nana Syaodih, Prof. Dr. (1997). Pengembangan 

Kurikulum, Teori dan Praktek . Penerbit PT. Remaja Rosdakarya,

Bandung.

30. Ruindungan, Max G. (1996). Model Bimbingan Peningkatan 

Kreativitas Siswa Sekolah Menengah Umum . Disertasi. PPS IKIP

Bandung.

31. Meeker, Mary Nacol (1969). The Structure of Intellect, Its 

Interpretation and Uses . Charles E. Merrill Publishing Company, A

Bell & Howell Company. Columbus, Ohio.

5/13/2018 58_didi Teguh Chandra_pengembangan Pendidikan Teknologi Dasar Di Smp - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/58didi-teguh-chandrapengembangan-pendidikan-teknologi-dasar-di-smp-55a75223e8074 37/37

 

32. Munandar, S.C.U. (1977). Creativity and Education . Dissertation.

Fakultas Psikologi. UI. Jakarta. Tidak diterbitkan.

33. Naisbitt, J. 1995. Megatrend Asia: Delapan Megatrend Asia yang Mengubah Dunia , (Alih bahasa oleh Danan Triyatmoko dan Wandi S.

Brata): Jakarta: Gramedia.

34. Sardar, Z. (1979). The Future of Muslim Civilization . London: Croom

Helm. A.b. Rahmani Astuti (1993). Rekayasa Masa Depan Peradaban 

Muslim . Bandung: Mizan.

35. Inkeles, A. (1983). “Modernisasi Manusia”, dalam Myron Weiner

(Ed). Modernisasi; Dinamika Pertumbuhan . Yogyakarta: Gadjah

Mada University Press.

36. Galbreath, J. 1999. Preparing the 21st Century Worker: The Link

Between Computer-Based Technology and Future Skill Sets.

Educational Technology Nopember-Desember 1999. Hlm. 14-22.

37. Undang -undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas (Sistem 

Pendidikan Nasional ) 2003Beserta Penjelasannya. Bandung:

Fokusmedia.