56 iii. metodologi penelitian classroom . penentuan ...digilib.unila.ac.id/16132/14/bab iii.pdf ·...
TRANSCRIPT
56
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau classroom
action research. Penentuan rancangan penelitian didasarkan pada keinginan
peneliti untuk meningkatkan keterampilan sosial anak dengan menggunkan
metode bermain peran (role playing) di SDN 1 Gedung Gumanti Kecamatan
Tegineneng kabupaten Pesawaran. Menurut Hopkins PTK adalah suatu bentuk
kajian yang bersifat reflektif, yang dilakukan oleh pelaku tindakan untuk
meningkatkan kemantapan rasional dan tindakan-tindakannya dalam
melaksanakan tugas dan memperdalam pemahaman terhadap kondisi dalam
praktik pembelajaran (Masnur, 2010: 8). Pada penelitian ini, masalah yang
dimaksud adalah rendahnya keterampilan sosial dan hasil belajar siswa kelas
V SDN 1 Gedung Gumanti Kecamatan Tegineneng kabupaten Pesawaran.
Proses pelaksanaan tindakan dilakukan secara bertahap sampai penelitian ini
berhasil. Pelaksanaan penelitian ini mengikuti tahap-tahap penelitian tindakan
kelas yang pelaksanaan tindakannya terdiri atas beberapa siklus. Setiap siklus
terdiri atas pengamatan, pendahuluan atau perencanaan, dan pelaksanaan
tindakan. Perencanaan tindakan, pemberian tindakan, observasi, dan refleksi.
57
Tahap-tahap penelitian dalam masing-masing tindakan terdiri secara berulang
yang akhirnya menghasilkan beberapa tindakan dalam penelitian kelas.
Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini dilaksanakan secara berdaur
(siklus) ulang. Apabila pada tindakan 1 sudah bisa mencapai tujuan yang
diinginkan maka langsung dapat ditarik kesimpulan, tetapi jika masih ada
perbaikan, atau metode yang digunakan tidak berhsil maka dilanjutkan dengan
tindakan tindakan selanjutnya. Penelitian ini dilakukan tiga (3) siklus.
Penelitian ini dilakukan secara berkolaborasi dengan guru mata ajaran IPS di
SDN 1 Gedung Gumanti Kecamatan Tegineneng Kabupaten Pesawaran yaitu
Desi Ariyani, S.Pd.Sd. Sebelum penelitian dimulai, peneliti terlebih dahulu
melakukan observasi awal terhadap siswa untuk mengetahui berbagai hal yang
berhubungan dengan lingkungan belajar, cara belajar, proses belajar dan
kemampuan siswa dalam bersosialisasi. Definisi yang dikemukakan oleh
Ebbut yang dikutip oleh Kasholah (1988: 14) sebagai berikut.
Bahwa penelitian tindakan merupakan studi yang sistematis yangdilakukan dalam upaya memperbaiki praktik-praktik dalam pendidikandengan melakukan tindakan praktis secara refleksi tindakan tersebut.Penelitian tindakan juga digambarkan sebagai suatu proses yangdinamis, dimana keempat aspek yaitu: perencanaan, tindakan observasidan refleksi harus dipahami, bukan sebagai langkah yang statis,terselesaikan dengan sendirinya, tetapi merupakan maksud dalam bentukspesial yang menyangkut perencanaan, tindakan pengamatan danrefleksi. (Kemmis dan Taggart yang dikutip oleh Kashollah (1988: 14).
Definisi tersebut dapat dirumuskan bahwa penelitian tindakan adalah
penelitian tindakan dalam bidang pendidikan yang dilaksanakan dalam
kawasan kelas dengan tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas
pembelajaran. Penelitian tindakan ini termasuk dalam penelitian tindakan
58
kelas yang berbentuk kolaboratif. Menurut Suyanto (1996: 18) penelitian
kolaboratif sebagai berikut.
Penelitian yang melibatkan beberapa pihak yaitu guru, kepala sekolahmaupun dosen secara serentak dengan tujuan untuk meningkatkanpraktik pembelajaran, menyumbang pada perkembangan teori,kolaboratif diberi makna kerja sama antar guru dengan peneliti dari luarsekolah untuk melakukan penelitian tindakan kelas secara bersama dikelas atau di sekolah.
Peran guru dan peneliti adalah sejajar, artinya guru juga berperan sebagai
peneliti selama penelitian berlangsung. Inti penelitian ini terletak pada
tindakan yang dibuat kemudian diujicobakan dan dievaluasi, apakah tindakan
alternatif ini dapat memecahkan persoalan yang dihadapi dalam pembelajaran.
3.2 Prosedur Penelitian Tindakan
Prosedur penelitian tindakan merupakan langkah-langkah sistematis dan logis
dalam rangka mencari kebenaran ilmiah. Dalam tradisi penelitian tindakan
prosedur yang digunakan menggunakan sistem daur yaitu suatu kajian
terhadap tindakan pembelajaran dan dampaknya atau hasilnya yang dilakukan
secara bertahap, berulang-ulang, dan terus-menerus sampai batas
ditemukannya tindakan dan hasil yang ideal (Pargito, 2011: 118).
Sesuai dengan teori dari Kurt Lewin dalam Ekawana (2011: 18) bahwa
pelaksanaan tindakannya terdiri atas beberapa siklus.Setiap siklus terdiri atas
tahap 1) perencanaan (planning), 2) pelaksanaan (acting), 3) pengamatan
(obseriving), dan 4) refleksi (reflecting). Tahap-tahap penelitian dalam
masing-masing tindakan terjadi secara berulang yang akhirnya menghasilkan
beberapa tindakan dalam penelitian tindakan kelas. Pelaksanaan penelitian
59
mengikuti tahap-tahap PTK yang pelaksanaan tindakannya terdiri atas
beberapa siklus. Tahap-tahap tersebut membentuk spiral. Tindakan penelitian
yang berbentuk spiral tersebut dengan jelas digambarkan oleh Hopkins seperti
pada gambar di bawah ini.
Plan
Reflective
Action/Obserivation
Reivised Plan
Reflective
Action/ Obserivation
Reivised Plan
Reflective
Action/ Obserivation
etc.
Gambar 3.1 Bagan Kurt Lewins Prosedur Siklus Penelitian Tindakan(Hopkins, 2011: 92).
60
Tahap-tahap pelaksanaan penelitian yang akan dilakukan sebagai berikut.
1. Perencanaan
Pada tahap perencanaan tahap-tahap yang dilakukan adalah sebagai
berikut.
a. Pembuatan Jadwal penelitian.
b. Penyusunan Silabus yang meliputi standar kompetensi, kompetensi
dasar, indikator, pengalaman belajar, alokasi waktu dan lain-lain.
c. Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPR), materi pokok
tentang peristiwa seputar proklamasi.
d. Menyiapkan materi pelajaran yang akan digunakan dalam bermain
peran (role playing).
e. Menyiapkan skenario (jalan cerita).
f. Memilih siswa yang akan ikut dalam pembelajaran bermain peran (role
playing).
g. Mengkondisikan siswa yang tidak ikut dalam permainan untuk
menjadi observer yang baik dalam pembelajaran bermain peran (role
playing).
h. Menyiapkan (reward) atau hadiah untuk seluruh siswa baik yang ikut
dalam bermain peran maupun siswa sebagai observer.
i. Menyiapkan lembar instrumen keterampilan sosial, pedoman
observasi, wawancara dan tes kognitif siswa.
j. Menyiapkan bahan evaluasi pada setiap akhir siklus.
61
2. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Siklus I, II, dan III dilaksanakan dua kali pertemuan. Pertemuan pertama
selama 2 x 40 menit, siklus I guru membahas tema memahami peristiwa
menjelang proklamasi kemerdekaan, siklus II guru membahas tema
mengetahui tokoh-tokoh kemerdekaan Indonesia, siklus III guru
membahas tema menghargai jasa-jasa pahlawan, kemudian guru
memberikan kertas skenario (jalan cerita) pada setiap siswa yang telah
ditunjuk untuk bermain peran (role playing) untuk dapat diperankan di
depan kelas dalam proses pembelajaran, kemudian siswa berdiskusi dan
menyimpulkan nilai-nilai yang perlu diteladani dalam hal ini nilai sosial
yang terdapat pada cerita bermain peran tersebut. Pertemuan kedua setiap
siklus dilaksanakan selama 2 x 40 menit untuk kemudian diadakan
evaluasi dengan materi-materi yang telah diperankan dalam pembelajaran.
Pada pelaksanaan tindakan tahap-tahap yang dilakukan adalah sebagai
berikut.
a. Pendahuluan
1. Guru mengkondisikan siswa kearah pembelajaran dengan memberi
salam dan memeriksa kehadiran siswa.
2. Menumbuhkan minat siswa dengan memberikan yel-yel ”kita
adalah saudara” dan mengajak siswa untuk mengulang yel-yel.
3. Memberikan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan ”siapa yang
tahu tentang proklamasi kemerdekaan Indonesia dan sebagainya.
62
b. Kegiatan Inti
1. Guru meminta siswa yang telah ditunjuk untuk maju ke depan dan
ikut dalam bermain peran (role playing).
2. Guru memberikan naskah skenario kepada murid yang telah
ditunjuk untuk bermain peran (role playing).
3. Guru mengawasi serta mengarahkan jalannya cerita yang
diperagakan oleh siswa.
4. Siswa yang menjadi observer mengamati dan mencatat hal-hal
penting yang terdapat dalam peristiwa tersebut.
5. Setelah selesai, guru mempersilahkan murid yang telah ikut dalam
bermain peran (role playing) untuk duduk kembali ke tempatnya.
6. Kemudian guru mempersilahkan seluruh murid untuk
menyampaikan apa yang telah dicatat dari hasil observasi yang
telah dilakukan.
7. Setelah seluruh siswa menyampaikan apa yang telah mereka amati,
maka guru membimbing siswa untuk menyimpulkan nilai – nilai
sosial apa saja yang terdapat dalam materi ajaran yang telah
dimainkan dalam proses bermain peran (role playing).
8. Guru memberikan hadiah (reward) kepada siswa yang yang
terlibat dalam proses bermain peran (role playing), baik sebagai
pemeran maupun observer (pengamat).
63
c. Penutup
Guru memberikan tindak lanjut dengan menginformasikan bahwa
untuk pertemuan selanjutnya akan diadakan evaluasi tentang materi
sebelumnya.
3. Observasi/Evaluasi
Observasi dilaksanakan pada saat pelaksanaan tindakan selama proses
pembelajaran berlangsung yaitu dilakukan observasi keterampilan sosial
siswa yang dilakukan oleh peneliti (observer). Agar pelaksanaan observasi
lebih terarah maka perlu disiapkan lembar observasi. Hal-hal yang perlu
diamati adalah perilaku siswa saat mendengarkan penjelasan guru,
memantau kerjasama kelompok, mengamati aktivitas siswa saat proses
pembelajaran, dan mengamati kegiatan guru dengan lembar observasi.
Evaluasi dilakukan pada pertemuan kedua stiap siklusnya dengan tujuan
dari dilakukannya evaluasin adalah untuk melihat keefektivan guru dalam
mempersiapkan dan mempergunakan metode bermain peran (role playing)
di kelas serta melihat keterampilan sosial dan hasil belajar siswa setelah
menggunakan metode bermain peran (role playing).
4._Refleksi
Setelah pembelajaran selesai dilanjutkan dengan refleksi yang dilakukan
bersama guru mitra untuk mengetahui kekurangan-kekurangan dalam
pelaksanaan siklus. Pada saat refleksi hal yang dilakukan adalah mencatat
64
hasil observasi, mengevaluasi hasil observasi, menganalisis hasil dan hasil
refleksi siklus pertama, digunakan sebagai acuan untuk merencanakan
siklus yang berikutnya.
Siklus dapat berulang beberapa kali apabila pada siklus sebelumnya masih
mendapatkan hasil yang belum sesuai dengan idikator keberhasilan.
Peneliti hanya membatasi penelitian ini pada tiga siklus dan tiap siklus
dilaksanakan dalam dua kali pertemuan.
3.3 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Gedung Gumanti Kecamatan Tegineneng
Kabupaten Pesawaran yang berlokasi di Jl. Gedung Gumanti, margodadi,
Pesawaran. Waktu penelitian dilaksanakan selama 3 bulan yaitu pada semester
1 tahun ajaran 2014/2015. Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V
SDN 1 Gedung Gumanti, peneliti menggunakan kelas tersebut karena
mempunyai karakteristik siswa yang sama. Peneliti menggunakan satu kelas
untuk pelaksanaan tindakan, maksudnya untuk melihat keterampilan sosial
dan hasil belajar setelah diterapkan model pembelajaran bermain peran (role
playing).
3.4 Jadwal Pelaksanaan Tindakan
Penelitian ini dilakukan dalam tiga siklus, tiap siklus 2 kali pertemuan yang
terdiri dari pemberian materi dengan metode bermain peran (role playing) dan
evaluasi. Berikut peneliti jabarkan jadwal pelaksanaan tindakan tiap siklus
dalam tabel di bawah ini.
65
Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian di SDN 1 Gedung Gumanti
Siklus 1Pert. Hari/Tanggal Waktu Materi
I Senin,20 Oktober 2014
07.30-09.50 Memahami peristiwa menjelangproklamasi kemerdekaan
II Kamis,23 Oktober 2014
07.30-09.50 Permainan Ulang dan Evaluasi
Sumber : Data Olahan Guru
Siklus 2Pert. Hari/Tanggal Waktu Materi
I Senin,03 November 2014
07.30-09.50 Mengetahui tokoh-tokohkemerdekaan Indonesia
II Kamis,06 November 2014
07.30-09.50 Permainan Ulang dan Evaluasi
Sumber : Data Olahan Guru
Siklus 3Pert. Hari/Tanggal Waktu Materi
I Senin,10 November 2014
07.30-09.50 Menghargai jasa-jasa pahlawan
II Kamis,14 November 2014
07.30-09.50 Permainan Ulang dan Evaluasi
Sumber : Data Olahan Guru
3.5 Lama Tindakan dan Indikator Keberhasilan
3.5.1 Lama Tindakan
Penelitian tindakan ini dilaksanakan selama 3 bulan tahun ajaran
2014/2015 yaitu pada bulan September-November. Hal-hal yang
dipersiapkan oleh peneliti pada penelitian ini sebagai berikut.
1. Mempersiapkan kelas yang akan dijadikan tempat penelitian.
Lanjutan Tabel 5.
66
2. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
3. Menyiapkan bahan pembelajaran yang akan digunakan.
4. Membuat skenario pembelajaran.
5. Menentukan siswa yang terlibat dalam skenario (bermain peran).
6. Menyiapkan insrtumen penilaian.
Lamanya waktu tindakan disesuaikan dengan materi yang ada pada pokok
bahasan, silabus direncanakan pada ajaran ilmu pengetahuan sosial (IPS)
dengan pokok bahasan peristiwa seputar proklamasi, berdasarkan silabus
standar kompetnsi (SK) dan kompetensi dasar (KD) serta materinya
sebagai berikut.
Tabel 3.2 Materi Pelajaran IPS Kelas V Semester Ganjil 2014/2015
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar dan Sub Pokok Bahasan Waktu (JP)Memahami peristiwa sekitarproklamasi
a. Memahami peristiwa menjelangproklamasi kemerdekaan
b. Mengetahui tokoh-tokoh kemerdekaanIndonesia
c. Menghargai jasa-jasa pahlawan
2 X 40
2 X 40
2 X 40
Sumber: guru kelas V SDN 1 Gedung Gumanti
Peneliti memilih materi ini untuk perlakuan setiap siklus karena memiliki
karakteristik materi yang sesuai dengan metode pembelajaran yang
peneliti gunakan yaitu metode bermain peran (role playing) serta materi
tersebut menurut peneliti sesuai dengan tujuan dari penelitian ini yaitu
membentuk siswa dengan kemampuan sosial dan hasil belajar yang baik.
67
3.5.2 Indikator Keberhasilan
Kriteria keberhasilan dikembangkan di dalam kurikulum satuan
pendidikan, pengembangan ini berdasarkan pada keterkaitan antara materi
pokok dengan kompetensi mata ajaran. Hal ini merupakan bentuk
pencapaian kompetensi oleh siswa yang dikembangkan pada satu
tingkatan kelas. Siswa harus dapat melakukan atau mempresentasikan
karakteristik, tanda-tanda, perbuatan atau respon untuk menunjukkan
bahwa siswa telah memiliki kompetensi dasar tertentu yang harus
dikuasai.
a. Indikator Keterampilan Sosial
Berdasarkan teori-teori yang dikemukakan oleh ahli maka peneliti
membatasi indikator keterampilan sosial pada aktivitas bermain peran
(role playing) dapat dideskripsikan menjadi beberapa aspek antara lain
keterampilan dalam menyesuaikan diri, keterampilan dalam
berinteraksi, keterampilan dalam mengontrol diri, keterampilan dalam
berempati, keterampilan dalam menaati aturan, keterampilan dalam
menghargai orang lain., keterampilan membantu teman, keterampilan
berkomunikasi dengan baik dengan orang lain, keterampilan
bekerjasama dengan kelompok yang majemuk.
b. Idikator Ketuntasan Hasil Belajar
Ketuntasan hasil belajar pada penelitian ini adalah pada tercapainya
nilai KKM yang telah ditetapkan oleh sekolah yaitu 6,0. Porsentase
keberhasilan hasil belajar dalam penelitian ini adalah 86 % - 100 %
68
dari jumlah seluruh siswa yang yang telah mencapai nilai KKM atau
lebih dari nilai KKM.
c. Indikator Keberhasilan Guru dalam Penggunaan metodebermain peran (role playing)
Indikator keberhasilan guru dalam menggunakan metode bermain
peran (role playing) dapat dilihat dari instrumen penilaian kegiatan
guru dalam pembelajaran menggunakan metode bermain peran (role
playing). Indikator tersebut meliputi perencanaan yang meliputi
merencanakan bahan yang digunakan dalam pembelajaran dan tujuan
pembelajaran, merencanakan alat bantu dan sumber belajar yang tepat
dalam pembelajaran, merencanakan scenario pembelajaran,
merencanakan bagaimana mengelola kelas, merencanakan prosedur
dan alat evaluasi yang tepat dan lain-lain. Selain perencanaan
pembelajaran dengan metode bermainn peran (role playing) peneliti
juga akan melihat pelaksanaan pembelajaran yang meliputi penjelasan
umum, memilih para pelaku, menentukan observer, menentukan jalan
cerita, pelaksanaan (main), diskusi dan penilaian, permainan ulang,
diskusi dan penelaahan, generalisasi) dan ketepatan evaluasi.
3.6 Subjek dan Objek Penelitian
3.6.1 Subjek Penelitian
Moleong (2010: 132) mendeskripsikan subjek penelitian sebagai informan,
yang artinya orang pada latar penelitian yang dimanfaatkan untuk
memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian. Sejalan
69
dengan definisi tersebut, Moeliono (1993: 862) mendeskripsikan subjek
penelitian sebagai orang yang diamati sebagai sasaran penelitian. Subjek
dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SDN 1 Gedung Gumanti
Kecamatan Tegineneng Kabupaten Pesawaran semester ganjil tahun ajaran
2014-2015. Jumlah seluruh siswa kelas V SDN 1 Gedung Gumanti
berjumlah 20 siswa yang terdiri dari 9 orang laki-laki dan 11 orang
perempuan. Selain siswa subjek lain dalam penelitian ini adalah guru
kelas V SDN 1 Gedung Gumanti Kecamatan Tegineneng Kabupaten
Pesawaran yaitu Ibu Desi Ariyani, S.Pd.Sd.
3.6.2 Objek Penelitian
Arikunto (2001: 29) mengemukakan pengertian objek penelitian sebagai
variabel penelitian yaitu sesuatu yang merupakan inti dari problematika
penelitian. Adapun yang menjadi objek penelitian ini ada dua persoalan
yaitu peningkatan keterampilan sosial dan hasil belajar dengan
menggunakan metode bermain peran (role playing).
3.7 Operasional/ Skenario Penelitian Tindakan
Operasional tindakan atau skenario tindakan merupakan penjelasan atau
rumusan variabel atau objek yang diteliti, baik dalam tataran konsep maupun
praktik atau langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran. Peneliti bersama
kolaborator menggali informasi sesuai dengan indikator dan subindikator
variabel yang diteliti. Peneliti merumuskan dan memberikan batasan variabel
yang diteliti, indikator sesuai variabel dan cara melakukan pengukuran untuk
melihat tingkat keberhasilan penelitian tindakan.
70
3.7.1 Metode Bermain Peran (Role Playing)
Pembelajaran menggunakan metode bermain peran (role playing), dalam
penelitian ini yaitu pembelajaran yang berusaha untuk mendramatisasikan
cara bertingkah laku orang-orang tertentu dalam posisi yang membedakan
peranan masing-masing dalam suatu organisasi atau kelompok di
masyarakat (Nawawi, 1993: 259).
3.7.2 Keterampilan Sosial (Sosial Skill)
Keterampilan sosial, merupakan bentuk perilaku, perbuatan dan sikap
yang ditampilkan oleh individu ketika berinteraksi dengan orang lain
disertai dengan ketepatan dan kecepatan sehingga memberikan
kenyamanan bagi orang yang berada disekitarnya (Suhartini, 2004: 18).
3.7.3 Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan bagian terpenting dalam proses pembelajaran.
Sudjana (2009: 3) mendefinisikan hasil belajar siswa pada hakikatnya
adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang
lebih luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dimyati
dan Mudjiono (2006: 3-4) juga menyebutkan hasil belajar merupakan hasil
dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar.
3.8 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara yang sangat penting dalam suatu
kegiatan penelitian. Penelitian tindakan merupakan penelitian proses, oleh
71
karenanya alat pengumpulan data dalam penelitian ini antara lain sebagai
berikut.
3.8.1 Wawancara
Wawancara seperti yang ditegaskan oleh Moleong (2009: 186) adalah
percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan ini dillakukan
oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer) yang
mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewise) yang
memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan. Adapun maksud
diadakannya wawancara seperti yang ditegaskan Lincoln dan Guba
sebagai berikut.
Mengkonstruksi mengenai orang kejadian, organisasi, perasaan,motivasi,tuntutan, kepedulian, dan lain-lain kebulatan;merekonstruksikan kebulatan-kebulatan demikian hal sebagai hal yangdialami masa lalu memproyeksikan kebulatan-kebulatan sebagai halyang diharapkan untuk dialami pada masa yang akan datangmemverifikasi, mengubah, dan memperluas informasi, yang diperolehorang lain baik manusia maupun bukan manusia (triangulasi) danmemverifikasi, mengubah dan memperluas konstruksi yangdikembangkan oleh peneliti sebagai pengecekan (Moleong, 2009:186).
Teknik wawancara menjadi pengumpulan data yang berguna dalam
penelitian ini, karena informasi yang diperoleh dapat lebih mendalam
sebab peneliti mempunyai peluang lebih luas untuk mengembangkan lebih
jauh informasi yang diperoleh dari informan mengenai
keterampilan sosial yang dimiliki oleh siswa. Data tersebut diperoleh dari
hasil wawancara antara peneliti dengan siswa untuk mendukung
pelaksanaan wawancara, peneliti menggunakan sejumlah pertanyaan
yang diajukan kepada informan. (pedoman wawancara terlampir)
72
Pertanyaan tersebut disusun berdasarkan fokus dan rumusan
masalah dalam penelitian ini. Adapun peneliti menggunakan teknik
wawancara untuk mendapatkan jawaban valid dari informan sehingga
peneliti harus bertatap muka menjalin partnership dan bertanya langsung
dengan informan. Orang yang mempunyai informasi/responden dalam
penelitian ini adalah guru kelas V SD Negeri 1 Gedung Gumanti.
3.8.2 Dokumentasi
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen
bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental seseorang
(Sugiyono, 2011: 329-330). Arikunto, (2010: 274) menyatakan
dibanding dengan metode lain, maka metode ini agak tidak begitu sulit
dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap, belum
berubah. Metode dokumentasi yang diamati bukan benda hidup tetapi
benda mati.
Tujuan studi dokumentasi ini yaitu mendapat suatu penjelasan yang
akurat dari hasil observasi dan wawancara yang telah dilaksanakan
tentang berbagai hal yang berkaitan dengan masalah, tujuan, fungsi dan
sebagainya. Penelitian ini menggunakan dokumentasi berupa RPP, silabus,
hasil lembar wawancara, observasi dan hal-hal yang berkaitan dengan
pelaksanaan penelitian.
73
3.8.3 Tes Hasil Belajar
Tes adalah serentetan pertanyaan atau alat lain yang digunakan untuk
mengukur keterampilan, pengetahuan, intelejensi kemampuan atau bakat
yang dimiliki individu atau kelompok (Arikunto, 1996: 138). Dilihat dari
sasaran yang akan dievaluasi dikenal beberapa macam tes dan alat-alat
ukur lain, yaitu tes kepribadian, tes bakat, tes intelegensi, tes sikap, tes
minat dan tes prestasi. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes
yang berkaitan dengan hasil belajar yaitu tes yang digunakan untuk
mengukur pencapaian seseorang setelah mengerjakan sesuatu.
Menurut Margono (2000: 171-172), syarat-syarat tes adalah sebagai
berikut.
a. Tes harus valid
Tes tersebut benar-benar dapat mengungkap aspek yang diselidiki
secara tepat dengan kata lain harus memiliki ketepatan yang tinggi.
b. Tes harus reliabel
Tes harus reliabel apabila tes tersebut mampu memberi hasil yang
relatif tetap apabila dilakukan secara berulang.
c. Tes harus obyektif
Apabila dalam memberikan nilai kuantitatif terhadap jawaban unsur
subyektivitas penilai tidak ikut mempengaruhi.
74
d. Tes harus besifat diagnostik
Apabila tes memiliki daya pembeda dalam arti mampu memetak-
metak individu yang memiliki kemampuan yang tinggi sampai dengan
angka yang terendah dalam aspek yang akan diungkap
e. Tes harus efisien
Yaitu tes yang mudah cara membuatnya dan mudah pula penilaiannya.
3.9 Instrumen Penelitian
Agar penelitian ini terarah, peneliti terlebih dahulu menyusun kisi-kisi
instrumen penelitian yang selanjutnya dijadikan acuan untuk membuat
pedoman wawancara dan observasi. Adapun kisi-kisi untuk pedoman
observasi dan pedoman wawancara serta tes hasil belajar siswa adalah sebagai
berikut.
Tabel 3.3 Instrumen Pengamatan Kegiatan Guru (IPKG 1) LembarPenilaian Kemampuan Merencanakan Pembelajaran
IdentitasNama Guru : ……………………… L/PTempat Tanggal Lahir : ………………………Guru Kelas : ………………………Observer : ………………………Tanggal Observasi : ………………………
Petunjuk: Berikan Tanda Ceklis (√) Pada Kolom Baik atau TidakNo Indikator Metode Bermain Peran (Role Playing) Keterangan
Baik TidakI MENENTUKAN BAHAN PEMBELAJARAN DAN
MERUMUSKAN TUJUAN1 Menggunakan bahan pembelajaran Dengan kurikulum 2013 ……
2 Merumuskan tujuan khusus ……
II MENGEMBANGKAN DAN MENGORGANISASIKANMATERI, MEDIA (ALAT BANTU PEMBELAJARAN)DAN SUMBER BELAJAR
3 Mengembangkan dan mengorganisasikan materi pembelajaran. ……
75
4 Menentukan dan mengembangkan Alat bantu pembelajaran. ……
5 Memilih sumber belajar ……
III MERENCANAKAN SKENARIO KEGIATANPEMBELAJARAN
6 Menentukan jenis kegiatan pembelajaran
7 Menyusun langkah-langkah pembelajaran ……
8 Menentukan alokasi waktu pembelajaran
9 Menentukan cara-cara memotifasi siswa
10 Menyiapkan pertanyaan
IV MERANCANG PENGOLAHAN KELAS11 Menentukan penataan ruang dan fasilitas belajar ……
12 Menentukan cara-cara pengorganisasian siswa agar siswa dapatberpartisipasi dalam pembelajaran
……
V MERENCANAKAN PROSEDUR, JENIS DANMENYIAPKAN ALAT PENILAIAN
13 Menentukan prosedur dan jenis penilaian ……
14 Membuat alat-alat penilaian dan kunci jawaban ……
VI TAMPILAN DOKUMEN RENCANA PEMBELAJARAN15 Kebersihan dan kerapian ……
16 Penggunaan bahasa tulis
JumlahPersentase (%) kemampuan guru merencanakan pembelajaran
…. ….% %
Tabel 3.4 Rubrik Pedoman Kemampuan Merencanakan Pembelajaran
No Indikator Skala Penilain1 Menggunakan bahan
pembelajaran dengankurikulum 2013
: Buku pembelajaran berbasis karakter Buku yang disiapkan oleh pemerintah Buku yang digunakan bersifat saintific
approach2 Merumuskan tujuan khusus : Cara atau metode yang digunakan untuk
mencapai tujuan yang telah dirumuskan Mencapai tujuan sesuai dengan waktu yang
telah ditentukan Kemampuan yang dituntut dalam rumusan
tujuan instruksional Khusus harus sesuaidengan kemampuan siswa.
3 Mengembangkan danmengorganisasikan materipembelajaran.
: Materi pembelajaran dikembangkan agar dapatmencapai standar kompetensi
Materi pembelajaran telah diatur dan disusundengan baik.
Materi pembelajaran terstruktur dan teratur4 Menentukan dan : Alat bantu pembelajaran sesuai dengan materi
Lanjutan Tabel 7.
Lanjutan Tabel 3.3
76
mengembangkan alat bantupembelajaran
yang diajarkan Alat bantu pembelajaran digunakan sebagai
media dalam melaksanakan prosespembelajaran.
Media/alat bantu pembelajaran dapat berupamedia cetak maupun media elektronik.
5 Memilih sumber belajar : Memanfaatkan lingkungan sebagai sumberbelajar siswa agar pembelajaran menjadi lebihmenarik.
Memanfaatkan buku sebagai sumber belajarkarena buku merupakan jendela dunia.
Memanfaatkan Internet sebagai sumber belajarkarena akses yang cepat dan tepat yang menjaditren sumber belajar masa kini.
6 Menentukan jenis kegiatanpembelajaran
: Kegiatan terstruktur/terarah Memahami jenis-jenis kegiatan pembelajaran. Guru harus mampu menguasai jenis kegiatan
pembelajaran yang akan diterapkan.7 Menyusun langkah-langkah
pembelajaran: Menguasai cara-cara untuk menyusun langkah-
langkah tersebut. Mempunyai dasar atau landasan dalam
menyusun suatu langkah-langkah pembelajaran. Memahami point per point tentang langkah-
langkah pembelajaran yang disusun.
8 Menentukan alokasi waktupembelajaran
: Mengkalkulasikan perhitungan alokasi waktudengan kemampuan yang dimiliki siswanya.
Ketepatan waktu pembelajaran dengan langkah-langkah kegiatan yang telah direncanakan
Keefektifan waktu pembelajaran dengan materiyang diajarkan
9 Menentukan cara-caramemotifasi siswa
: Memberikan nasehat agar semangat dalambelajar
Memberikan penghargaan bagi siswa Meberikan contoh yang baik terhadap siswa
agar siswa termotivasi10 Menyiapkan pertanyaan : Pertanyaan harus sesuai dengan materi
Pertanyaan memiliki tingkat kesulitan masing-masing
Pertanyaan bersifat kritis11 Menentukan penataan ruang
dan fasilitas belajar: Penggunaan media penunjang seperti LCD dan
Laptop Penataan tempat duduk yang rapi Penerangan ruang yang cukup
12 Menentukan cara-carapengorganisasian siswa agarsiswa dapat berpartisipasidalam pembelajaran
: Mengarahkan siswa untuk terlibat dalamkegiatan pembelajaran
Memotivasi siswa untuk terlibat dalamkegiatan pembelajaran.
Mengarahkan siswa agar siswa menjawabpertanyaan yang diberikan oleh guru
13 Menentukan prosedur dan jenispenilaian
: Menilai secara objektif sesuai dengankemampuan siswa
Melihat keaktifan siswa Melihat proses yang dilakukan siswa dalam
pembelajaran14 Membuat alat-alat penilaian
dan kunci jawaban: Pembuatan rubrik penilaian, dapat berupa tabel
yang berisi aspek-aspek yang akan dinilai Membuat soal dengan tingkatan yang berbeda
dan sesuai kemampuan siswa Melakukan evaluasi terhadap pembelajaran
yang telah berlangsung15 Kebersihan dan kerapian : Tidak adanya sampah dan kotoran seperti debu
Semua barang tersusun secara teratur padatempatnya
Tidak ada bau yang tidak sedap, seperti bau-bau
Lanjutan Tabel 3.4
77
Keterangan:
≥ 2 skala penilaian yang terlihat maka dikategorikan baik≤ 1 skala penilaian yang terlihat maka dikategorikan buruk
Tabel 3.5 Instrumen Pengamatan Kegiatan Guru (IPKG 2)Menggunakan Metode Bermain Peran (Role Playing)
IdentitasNama Guru : ……………………… L/PTempat Tanggal Lahir : ………………………Guru Kelas : ………………………Observer : ………………………Tanggal Observasi : ………………………
Petunjuk: Berikan Tanda Ceklis (√) Pada Kolom Baik atau Tidak
No Indikator Metode Bermain Peran (Role Playing) KeteranganBaik Tidak
I PERENCANAAN PEMBELAJARAN1 Guru merumuskan tujuan pembelajaran dalam RPP sesuai dengan
kurikulum/silabus dan memperhatikan karakteristik peserta didik…… ……
2 Guru menyusun bahan ajar secara runut, logis, kontekstual dan mutakhir …… ……
3 Guru memilih sumber belajar/ media pembelajaran sesuai dengan materidan strategi pembelajaran
…… ……
4 Guru menyusun scenario bermain peran (role playing) yang efektif …… ……
5 Guru memilih para pelaku yang akan bermain peran (role playing) …… ……
6 Guru menentukan observer …… ……
II PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBELAJARAN YANGAKTIF DAN EFEKTIF
A Kegiatan Pendahuluan7 Guru memulai pembelajaran dengan efektif …… ……
B Kegiatan Inti8 Guru memberikan penjelasan umum mengenai bagaimana bermain peran
(role playing)…… ……
9 Guru menentukan jalan cerita …… ……
10 Pelaksanaan (main) …… ……
11 Diskusi dan penilaian …… ……
12 Permainan ulang …… ……
13 Diskusi dan penelaahan …… ……
yang membuat tidak nyaman
16 Penggunaan bahasa tulis : Sesuai ejaan yang disempurnakan (EYD) Menggunakan bahasa yang baku Kalimat ditulis secara lengkap
Lanjutan Tabel 8.Lanjutan
Lanjutan Tabel 3.4
78
14 Generalisasi …… ……
C Kegiatan Penutup15 Guru mengahiri pembelajaran dengan efektif …… ……
III PENILAIN PEMBELAJARAN16 Guru merancang alat evaluasi (penilaian) …… ……
17 Guru memanfatkan berbagai hasil penilaian untuk memberikan umpanbalik bagi peserta didik tentang kemajuan belajarnya dan bahanpenyusunan rancangan pembelajaran selanjutnya
…… ……
JumlahPersentase (%)
…. ….% %
Tabel 3.6 Rubrik Pedoman Kemampuan Melaksanakan PembelajaranMenggunakan Metode Bermain Peran (Role Playing)
No. Indikator Skala Penilain
1 Guru merumuskan tujuanpembelajaran dalam RPP sesuaidengan kurikulum/silabus danmemperhatikan karakteristik pesertadidik
: Tujuan pembelajaran jelas sesuai kurikulum2013
Tujuan pembelajaran memperhatikankarakteristik peserta didik
Silabus disusun secara sistematis2 Guru menyusun bahan ajar secara
runut, logis, kontekstual danmutakhir
: Bahan ajar runut/ sistematis Bahan ajar logis/ kontekstual Bahan ajar mutakhir disesuaikan dengan
kebutuhan siswa3 Guru memilih sumber belajar/ media
pembelajaran sesuai dengan materidan strategi pembelajaran
: Guru memiliki buku pegangan yang sesuaidengan materi yang akan diajarkan
Mencari sumber materi melalui jaringaninternet
Strategi pembelajaran sesuai dengan materiyang akan diajarkan
4 Guru menyusun skenario bermainperan (role playing) yang efektif
: Skenario bermain peran disusun sesuaidengan materi yang akan diajarkan
Skenario bermain peran disesuaikan dengantujuan pembelajaran yang ingin dicapai
Skenario bermain peran tidak terlalu panjang5 Guru memilih para pelaku yang akan
bermain peran (role playing): Pelaku bermain peran yang dipilih adalah
siswa yang aktif dalam pembelajaran Pelakau bermain peran dipilih secara acak. Pelaku bermaian peran adalah siswa yang
dianggap mampu dan memiliki kemiripankarakter dengan tokoh yang akan diperankan
6 Guru menentukan observer : Observer yang dipilih dikondisikan untukduduk rapih di dalam kelas
Observer dikondisikan untuk melihat danmenganalisis kegiatan bermain peran
Observer aktif dalam kegiatan diskusi7 Guru memulai pembelajaran dengan
efektif: Pembelajaran dimulai dengan apersepsi
Pembelajaran dimulai denganmemperhatikan kebersihan kelas
Pembelajaran dimulai denganmemperhatikan kesiapan siswa
Lanjutan Tabel 3.5
79
8 Guru memberikan penjelasan umummengenai bagaimana bermain peran(role playing)
: Memberi gambaran secara umum dan jelasmengenai metode yang akan dilaksanakan
Penjelasan umum disertai contoh Penjelasan umum dijelaskan secara runut
dan mudah dipahami siswa9 Guru menentukan jalan cerita : Menentukan jalan cerita secara runut
Mentukan jalan cerita secara evektif Menjelaskan jalan cerita dengan susunan
peristiwanya sesuai dengan urutan waktu.
10 Pelaksanaan (main) : Permainan menyenangkan Permainan memotivasi siswa untuk terus
belajar Siswa luwes dalam memeragakan tokoh
yang dimainkan11 Diskusi dan penilaian : Menyampaikan pendapat secara baik
Memberikan agrumentasi secara baik Adanya tes tertulis (uraian atau pilihan
ganda)
12 Permainan ulang : Siswa diajak berperan aktif dalammelakukan permainan ulang
Permainan menyenangkan dan dapatmemotivasi siswa untuk terus belajar
Siswa luwes dalam memeragakan tokohyang dimainkan
13 Diskusi dan penelaahan : Siswa aktif dalam bertanya Siswa aktif dalam menyanggah Siswa aktif memberi jawaban dalam diskusi
14 Generalisasi : Generalisasi dilakukan dengan singkat padatdan jelas
Generalisasi mencakup semua isi materiyang telah disampaikan
Generalisasi runut dan logis15 Guru mengahiri pembelajaran dengan
efektif: Mengakhiri pembelajaran dengan mengulas
pembelajaran yang telah dibahas Mengakhiri pembelajaran dengan
memberikan kilasan pelajaran untukpertemuan berikutnya
Mengakhiri pembelajaran denganmengucapkan salam dan memberikan tugaskepada siswa atau memberikan PR kepadasiswa
16 Guru merancang alat evaluasi(penilaian)
: Alat evaluasi dibuat semenarik mungkin Alat evaluasi yang dibuat tepat dengan
karakteristik siswa Alat evaluasi yang dibuat sesuai dengan
tujuan pembelajaran17 Guru memanfatkan berbagai hasil
penilaian untuk memberikan umpanbalik bagi peserta didik tentangkemajuan belajarnya dan bahanpenyusunan rancangan pembelajaranselanjutnya
: Evaluasi hasil belajar dianalisis untukmelakukan perbaikan pembelajaran
Hasil penilaian dimanfaatkan guru untukmenyusun rancangan pembelajaranselanjutnya
Hasil penilaian dimanfaatkan untuk evaluasiproses pembelajaran
Keterangan:
≥ 2 skala penilaian yang terlihat maka dikategorikan baik≤ 1 skala penilaian yang terlihat maka dikategorikan buruk
Lanjutan Tabel 3.6
80
Tabel 3.7 Instrumen Pedoman Observasi Keterampilan Sosial
IdentitasNama Siswa : ……………………… L/PTempat Tanggal Lahir : ………………………Kelas : ………………………Observer : ………………………Tanggal Observasi : ………………………
Petunjuk: Berikan Tanda Ceklis (√) Pada Kolom Baik atau Tidak
No Indikator Keterampilan Sosial KeteranganBaik Tidak
1 Keterampilan dalam menyesuaikan diri
2 Keterampilan dalam berinteraksi
3 Keterampilan dalam mengontrol diri ……
4 Keterampilan dalam berempati ……
5 Keterampilan dalam menaati aturan ……
6 Keterampilan dalam menghargai orang lain ……
7 Keterampilan membantu teman ……
8 Keterampilan antri di tempat umum
9 Keterampilan membuang sampah pada tempatnya
10 Keterampilan berkomunikasi dengan baik dengan orang lain ……
11 Keterampilan bekerjasama dengan kelompok yang majemuk ……
12 Keterampilan menjadi konsumen yang selektif
13 Keterampilan membuat keputusan
14 Keterampilan berpartisipasi sebagai warga Negara
15 Keterampilan mengakui kemajemukan, menggali, mengolah danmemanfaatkan informasi
JumlahPersentase (%) % %
Tabel 3.8 Rubrik Pedoman Observasi Keterampilan Sosial
No. Indikator Skala Penilain1 Keterampilan dalam mentaati
peraturan: Disiplin
Patuh pada perintah guru Tidak melanggar peraturan di sekolah
2 Keterampilan dalam membantuteman
: Membantu teman memecahkanpermasalahannya.
Mendengarkan keluh kesah yang ia katakana.
81
Mendukung teman dalam meraih cita-citanya3 Keterampilan membuang sampah
pada tempatnya: Memisahkan antara sampah basah dengan
sampah kering. Membuang sampah pada tempatnya baik
milik pribadi dan milik umum Menyimpan sementara sampah milik pribadi
jika tidak ditemukan kotak sampah di sekitarsehingga tidak mengotori lingkungan
4 Keterampilan berkomunikasi baikdengan orang lain
: Menggunakan bahasa yang baik ketikaberbicara
Memandang lawan bicara ketikaberkomunikasi
Bahasa yang dikeluarkan jelas5 Keterampilan bekerjasama dengan
kelompok yang majemuk: Membersihkan kelas secara bersama-sama.
Mengikuti jum’at bersih di lingkungansekolah secara bersama-sama
Mengerjakan tugas diskusi secara bersama-sama di dalam kelas.
6 Keterampilan menjadi konsumenyang selektif
: Membeli barang sesuai dengan kebutuhan Membeli barang yang berkualitas baik (teliti
dalam membeli barang), dengan harga yangterjangkau.
Tidak mempunyai prilaku boros dalammelakukan pembelian barang
7 Keterampilan dalammenyesuaikan diri
: Mudah bergaul dengan siapa saja dalam kurunwaktu yang tidak lama
Mampu menerima dan menilai kenyataanlingkungan di luar dirinya secara obyektifsesuai dengan perkembangan rasional danperasaan serta memiliki ketajaman dalammemandang realitas.
Mudah mengenali nama, sifat dankarakteristik teman yang baru dikenal.
8 Keterampilan dalam berinteraksi : Bersikap terbuka ansanggup menerima umpanbalik kepada siapa saja dalam berinteraksi
Mampu bertindak sesuai dengan potensi,kemampuan yang ada pada dirinya dankenyataan obyektif yang ada pada luardirinya.
Rasa hormat pada sesama manusia danmampu bertindak toleran
9 Keterampilan mengontrol diri : Mampu mengendalikan amarah dan hawanafsu
Mampu menerima pendapat orang lainwalaupun berbeda pendapat dengan dirirnya
Tidak membesar-besarkan masalah kecil10 Keterampilan berempati : Merasakan kesulitan yang dirasakan orang
lain Peka terhadap suasana yang sedang
dihadapinya Mengembangkan keutamaan dankebijakan
dalam upaya mendorong berkembangnyakepedulian sosial dimasyarakat, manusiaperlu mengembangkan keutamaan ataukebijakan (virtue) dalam diri masing-masing.
11 Keterampilan dalam menghargaiorang lain
: Mendengarkan orang lain ketika berbicara Toleransi Menghargai pendapat orang lain
12 Keterampilan antri di tempatumum
: Belajar sabar menunggu giliran Rapih dalam baris-berbaris Disiplin
Lanjutan Tabel 3.8
82
13 Keterampilan membuat keputusan : Bersikap adil Tepat sasaran Fokus permasalahan kepada satu
kemungkinan penyelesaian14 Keterampilan berpartisipasi
sebagai warga Negara: Berbagi informasi tentag adat, agama, suku,
ras sehingga mendapat pengetahuan tentangkeanekaragaman di Indonesia
Bertoleransi dalam kehidupan sehari-hariantar suku, agama dan adat istiadat
Melestarikan hasil-hasil kebudayaanIndonesia yang beragam sebagai manifestasibudaya Indonesia
15 Keterampilan mengakuikemajemukan, menggali,mengolah dan memanfaatkaninformasi
: Mengetahui informasi terkini Menanyakan pada guru mengenai inforamasi
teraktual Memanfaatkan informasi sebagai
pengetahuan
Keterangan:
≥ 2 skala penilaian yang terlihat maka dikategorikan baik≤ 1 skala penilaian yang terlihat maka dikategorikan buruk
Kisi-Kisi Wawancara
IdentitasNama Siswa : ……………………… L/PTempat Tanggal Lahir : ………………………Kelas : ………………………Nama Guru (Subyek Wawancara) : ………………………Pewawancara : ………………………Tanggal Wawancara : ………………………
Daftar Pertanyaan
Tujuan : Menggali pengetahuan guru tentang keterampilan sosial siswa
1. Menurut Saudara keterampilan berinteraksi siswa tersebut apakah sudahbaik atau tidak?
2. Menurut Saudara Keterampilan siswa dalam mengontrol diri suduh baikatau tidak?
3. Menurut Saudara keterampilan siswa dalam berempati sudah baik atautidak?
4. Menurut Saudara Keterampilan siswa dalam menaati aturan di sekolahsudah baik atau tidak?
Lanjutan Tabel 3.8
83
5. Menurut Saudara keterampilan siswa dalam menghargai orang lain sudahbaik atau tidak?
6. Menurut Saudara keterampilan siswa dalam membantu teman lain sudahbaik atau tidak?
7. Menurut Saudara keterampilan siswa dalam berkomunikasi sudah baikatau tidak?
8. Menurut Saudara keterampilan siswa dalam bekerjasama dengankelompok yang majemuk sudah baik atau tidak?
Tabel 3.9 Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar
No Siklus Pokok Bahasan No Item Aspek Jumlah
1 I
Memahami peristiwamenjelang proklamasikemerdekaan
1-10(Pilihan Ganda) C1, C2 10 Soal
2 IIMengetahui tokoh-tokohkemerdekaan Indonesia.
1-10(Pilihan Ganda)
C1, C2 10 Soal
3 III Menghargai jasa-jasapahlawan
1-10(Pilihan Ganda)
C1, C2 10 Soal
Sumber: Data Olahan Peneliti
Sebelum digunakan untuk melakukan penelitian, maka instrumen penelitian
harus diuji validitas dan reliabilitasnya terlebih dahulu. Uji reliabilitas
dilakukan untuk mengetahui angka korelasi baik antar item maupun antara
instrument dengan obyek yang diteliti. Reliabilitas instrumen merupakan
syarat utama untuk pengujian validitas instrumen, karena instrumen yang
reliabil belum tentu valid, tetapi jika instrumen valid sudah pasti reliabel,
namun demikian perlu juga untuk diuji reliabilitasnya (Sugiyono, 2002: 268).
Dalam pelaksanan ujicoba instrumen diujicobakan pada siswa yang
mempunyai karakteristik yang sama terhadap 20 siswa. Ujicoba ini dilakukan
84
dengan tujuan untuk mengetahui kelayakan instrumen sebagai alat untuk
mengambil data. Untuk menguji validitas, realibilitas, tingkat kesukaran dan
daya pembeda menggunakan program Anates. Uji instrumen penelitian ini
meliputi hal-hal sebagai berikut.
3.9.1 Validitas
Menurut Suharsimi Arikunto (1996: 125) ”sebuah tes dikatakan valid jika
tes tersebut dapat mengukur apa yang hendak diukur”. Validitas butir
adalah butir tes dapat menjalankan fungsi pengukurannya dengan baik, hal
ini dapat diketahui dari seberapa besar peran yang diberikan oleh butir soal
tes tersebut dalam mencapai keseluruhan skor seluruh tes.
Tabel 3.10 Hasil Uji Validitas Instrumen Tes Hasil Belajar
Siklus Kriteria No Soal Jml1 Valid 1,2,3,4,5,6,8,9,10,12,15,18,19 13
Tidak Valid 7,11,13,14,16,17,20 72 Valid 1,7,9,10,11,13,14,16,17,18,19,20 14
Tidak Valid 2,3,4,5,6,8,12,15 63 Valid 1,4,7,9,10,11,12,13,14,15,16,17,18,19,20 15
Tidak Valid 2,3,5,6,8 5
Sumber: Hasil olah data menggunakan program Anates
Sebelum digunakan untuk pengambilan data penelitian, soal yang tidak
valid tidak digunakan untuk tes/evaluasi hasil belajar siswa, dari hasil uji
validitas sebanyak 20 soal pada siklus I hanya 13 yang tergolong valid,
siklus II juga hanya 14, dan siklus III hanya 15. Oleh karena itu disetiap
siklus hanya diambil 10 soal yang tergolong valid.
3.9.2 Reliabilitas
Berdasarkan hasil analisis ujicoba instrumen diperoleh reliabilitas untuk
instrument siklus I sebesar 0,83, instrumen siklus II sebesar 0,86 dan
85
instrumen siklus III sebesar 0.89. Karena koefisien reliabilitas dari ketiga
insrumen tersebut lebih besar dari rtabel, hal ini menunjukkan bahwa
ketiga instrumen tersebut reliable dan dapat digunakan untuk pengambilan
data penelitian.
3.9.3 Tingkat Kesukaran
Menurut Arikunto (1996: 128), tingkat kesukaran merupakan persentase
jumlah siswa yang menjawab dengan benar. Berdasarkan hasil uji tingkat
kesukaraan soal dari ketiga instrumen tes yang digunakan dalam penelitian
ini terhadap 20 siswa diperoleh hasil seperti terangkum pada sebagai
berikut.
Tabel 3.11 Tingkat Kesukaran Instrumen Tes Hasil Belajar
Siklus Kriteria No Soal Jumlah1 Mudah 3,6,12 3
Sedang 1,2,4,5 4Sukar 8,9,10 3
2 Mudah 7,10,14 3Sedang 1,11,16,17 4Sukar 9,13,18 3
3 Mudah 10,13 2Sedang 1,7,9,14,15 5Sukar 4,11,12 3
Sumber: Hasil olah data menggunakan program Anates
3.9.4 Daya Pembeda
Menurut Arikunto (1996: 129), daya pembeda merupakan kemampuan
suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan
tinggi) dengan siswa yang bodoh (berkemampuan rendah). Daya pembeda
dilambangkan dengan D, berdasarkan hasil uji daya pembeda soal dari
86
ketiga instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini terhadap 20
siswa diperoleh hasil seperti terangkum pada tabel sebagai berikut.
Tabel 3.12 Tingkat Daya Pembeda Instrumen Tes Hasil Belajar
Siklus Kriteria No Soal Jumlah1 Rendah 3,12 2
Sedang 1,2,4,5,6 5Tinggi 8,9,10 3
2 Rendah 7,10,14 3Sedang 1,11,16,17,18 5Tinggi 9,13 2
3 Rendah 10,13 2Sedang 1,7,9,14,15,12 6Tinggi 4,11 2
Sumber: Hasil olah data dengan menggunakan program Anates
3.10 Pengukuran Keberhasilan
3.10.1 Pengukuran Guru dalam Merencanakan Pembelajaran
Jumlah butir instrumen kemampuan merencanakan pembelajaran dalam
lembar observasi yang akan dipergunakan adalah sebanyak 16 butir, jika
pernyataan baik nilai 1 dan tidak 0, jika semua baik maka jumlah
pernyataan di kali satu sebanyak 16 x 1 = 16 (skor sempurna/ tertinggi).
Tetapi dalam hal ini peneliti membagi skor 16 tersebut dalam kategori
baik, netral (sedang) dan buruk. Kategori tersebut peneliti kutip dari buku
metode penelitian pendidikan karangan (Sugiono, 2011: 45) dapat dilihat
pada grafik di bawah ini.
87
0
2
4
6
8
10
12
14
16
Buruk Sedang/Netral Baik
Gambar 3.2 Grafik Pengukuran dalam Merencanakan Pembelajaran
Berdasarkan gambar grafik di atas kemampuan guru dalam kemampuan
merencanakan pembelajaran dikategorikan baik instrumen observasi/
pengamatan mendapatkan skor 12-16 atau dalam persentase 68,76 %-100
%, jika mendapatkan skor 7-11 dikategorikan netral (sedang) atau dalam
persentase 37,6 %-68,75 %, dan jika skor yang didapat 0-6 atau dalam
persentase 0 %-37,5 %,maka dikategorikan buruk.
3.10.2 Pengukuran Guru dalam Melaksanakan Pembelajaran
Jumlah butir instrumen pembelajaran dengan metode bermain peran (role
playing) dalam lembar observasi yang akan dibuat oleh peneliti adalah
sebanyak 17 butir, jika pernyataan baik nilai 1 dan tidak 0, jika semua baik
maka jumlah pernyataan di kali satu sebanyak 17 X 1 = 17 (skor
sempurna/ tertinggi). Tetapi dalam hal ini peneliti membagi skor 17
tersebut dalam kategori baik, netral (sedang) dan buruk. Kategori tersebut
0%-37,5%
37,6%-68,75%
68,76%-100%
88
peneliti kutip dari buku metode penelitian pendidikan karangan (Sugiono,
2011: 45) dapat dilihat pada grafik di bawah ini.
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
Buruk Netral/Sedang Baik
Gambar 3.3 Grafik Pengukuran dalam Melaksanakan Pembelajaran
Berdasarkan gambar grafik di atas keberhasilan guru menggunakan
metode bermain peran (role playing) dikategorikan baik jika instrumen
observasi/ pengamatan mendapatkan skor 13-17 atau dalam persentase
70,60%-100%, jika mendapatkan skor 7-12 dikategorikan netral (sedang)
atau dalam persentase 35,31%-70,59%, dan jika skor yang didapat 0-6 atau
dalam persentase 0%-35,30%,maka dikategorikan buruk.
3.10.3 Pengukuran Keterampilan Sosial Siswa
Jumlah instrumen keterampilan sosial dalam hal ini lembar pengamatan
yang akan dibuat oleh peneliti adalah sebanyak 8 butir, jika pernyataan
baik nilai 1 dan tidak baik 0, jika semua baik maka jumlah pernyataan di
0%-35,30%
35,31%-70,59%
70,60%-100%
89
kali jumlah siswa sebanyak 8 X 20 = 160 (skor sempurna/tertinggi). Tetapi
dalam hal ini peneliti membagi skor 1-160 tersebut dalam beberapa
kategori yang telah dijelaskan sebelumnya, kategori dengan tingkat
keterampilan sosial kurang baik, cukup (kategori sedang), dan
keterampilan sosial baik. Kategori tersebut peneliti kutip dari buku metode
penelitian pendidikan karangan (Sugiono, 2011: 45) dapat dilihat pada
grafik di bawah ini.
0
50
100
150
200
250
300
350
Kurang Baik Netral/Cukup Baik
Gambar 3.4 Grafik Pengukuran Keterampilan Sosial Siswa
Berdasarkan gambar grafik di atas keterampilan sosial siswa dikategorikan
berdasarkan porsentase, yaitu (1) 0% - 40% kurang baik, (2) 41% - 70%
cukup baik, dan (3) 71% - 100% kriteria baik (Suryabrata (2012: 10).
0-40%
41-70%
71-100%
90
3.10.4 Pengukuran Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas V
a. Nilai rata-rata siswa kelas V
Nilai rata-rata kelas dihitung menggunakan rumus sebagai berikut.
Keterangan:: Nilai rata-rata siswa kelas V: Jumlah nilai seluruh siswa kelas V
N : Banyak siswa Kelas V(Suaidin, 2010: 34)
b. Menentukan persentase ketuntasan hasil belajar IPS siswa kelas V
% A =N
Nax 100 %
Keterangan :% A : Persentase hasil belajar IPS siswa kelas VNa : Jumlah siswa yang lulus KKM
N : Jumlah siswa yang belum lulus KKM
Tabel 3.13 Kriteria Deskriptif Ketuntasan Hasil Belajar
No Katagori presentase Kriteria
1. 86% – 100 % Sangat Baik2. 71% – 85 % Baik3. 56% - 70 % Cukup4. 41% - 55 % Kurang5. < 40 % Sangat kurang sekali
(Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 2002: 4)
3.11 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan deskriptif analisis.
Deskriptif analisis adalah teknik analisis yang digunakan untuk menganalisis
Lanjutan Tabel 15.
91
data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah
terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuta kesimpulan yang
berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiono, 2011: 208). Kategori data
setelah dianalisis adalah sebagai berikut, keterampilan sosial rendah,
keterampilan sosial tinggi.
Analisis data dalam penelitian ini adalah proses mencari dan menyususn
secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara dan bahan-bahan
lain sehingga dapat dengan mudah untuk dipahami dan ditemukannya dapat
diinformasikan dengan orang lain, karena penelitian yang dilakukan adalah
penelitian tindakan, maka analisis dilakukan secara terus menerus sepanjang
penelitian berlangsung, mulai dari tahap observasi awal sampai dengan
berahirnya seluruh program tindakan penelitian sesuai dengan karakteristik
pokok permasalahan dan tujuan pendidikan (Hopkins, 1993: 57). Analisis
data yang dilakukan lebih difokuskan selama proses di lapangan bersamaan
dengan proses pengumpulan data.
1. Analisis sebelum di lapangan, analisis ini dilakukan terhadap data hasil
studi pendahulun. Data sekunder yang akan diguunakan untuk fokus
penelitian, namun fokus penelitian ini sementara akan berkembang setelah
peneliti berada di lapangan dalam hal ini sekolah.
2. Analisis selama di lapangan, analisis ini dilakukan pada saat pengumpulan
data berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data dalam waktu
tertentu. Analisis data terhadap aktivitas dilakukan secara interaktif dan
berlangsung secara terus menerus dalam kelas yang sama.
92
Proses analisis data dilakukan secara reflektif, partisipatif dan kolaborasi
pada setiap tahap refleksi sehingga dari hasil analisis refleksi ini dapat
ditemukan alternatif dan jalan keluar untuk menentukan rencana tindakan
yang akan dilakukan pada tindakan berikutnya yang dimulai dengan
menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu dari
wawancara, pengamatan yang sudah dituliskan dalam catatan lapangan,
rencana pelaksanaan pembelajaran dan silabus. Setelah dipelajari dan ditelaah
maka langkah selanjutnya mengadakan reduksi data yang dilakukan dengan
jalan membatas satu abstraksi.
3.11.1 Kategorisasi Data
Data mentah dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan tes
dirangkum dan dideskripsikan dalam bentuk metrik data, data yang
dimaksudkan dalam penelitian ini adalah data yang dianalisis
dikategorisasikan dulu berdasarkan fokus masalah penelitian. Fokus dalam
penelitian ini adalah aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran
berlangsung.
3.11.2 Validasi Data
Tujuan dari validasi data adalah untuk mendapatkan tingkat kesahihan dari
data maka dilakukan validasi data melalui triangulasi member check,
auditrial dan expert opinion, yang menurut Hopkins (1993: 59) sebagai
berikut.
a) Source Triangulation, mengambil data dari berbagai nara sumber yaitu
peneliti, guru, dan siswa yang dilakukan untuk memeriksa kebenaran
93
data yang diperoleh peneliti dengan data yang diperoleh dari sumber
lain yaitu guru lain yang menjadi observer, tujuannya adalah untuk
memperoleh kepercayaan data yang maksimal.
b) Member Check dilakukan untuk meninjau kembali kebenaran dan
kesahihan atau keabsahan data penelitian dengan cara
mengkonfirmasikan data temuan yang diperoleh kepada guru observer
dan siswa yaitu dengan reflektif pada setiap akhir kegiatan.
c) Audit Trail dilakukan dengan cara mendiskusikan kebenaran data dan
prosedur pengumpulannya dengan peneliti senior teman-teman peneliti
yang lain.
d) Menggunakan bahan referensi untuk meningkatkan kepercayaan dan
kebenaran data.
e) Expert Opinion dilakukan dengan mengkonsultasikan hasil temuan
kepada para ahli dan pembimbing untuk memperoleh arahan agar
validasi temuan penelitian dapat dipertanggung jawabkan.