56 iii. metodologi penelitian classroom . penentuan ...digilib.unila.ac.id/16132/14/bab iii.pdf ·...

38
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau classroom action research. Penentuan rancangan penelitian didasarkan pada keinginan peneliti untuk meningkatkan keterampilan sosial anak dengan menggunkan metode bermain peran (role playing) di SDN 1 Gedung Gumanti Kecamatan Tegineneng kabupaten Pesawaran. Menurut Hopkins PTK adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif, yang dilakukan oleh pelaku tindakan untuk meningkatkan kemantapan rasional dan tindakan-tindakannya dalam melaksanakan tugas dan memperdalam pemahaman terhadap kondisi dalam praktik pembelajaran (Masnur, 2010: 8). Pada penelitian ini, masalah yang dimaksud adalah rendahnya keterampilan sosial dan hasil belajar siswa kelas V SDN 1 Gedung Gumanti Kecamatan Tegineneng kabupaten Pesawaran. Proses pelaksanaan tindakan dilakukan secara bertahap sampai penelitian ini berhasil. Pelaksanaan penelitian ini mengikuti tahap-tahap penelitian tindakan kelas yang pelaksanaan tindakannya terdiri atas beberapa siklus. Setiap siklus terdiri atas pengamatan, pendahuluan atau perencanaan, dan pelaksanaan tindakan. Perencanaan tindakan, pemberian tindakan, observasi, dan refleksi.

Upload: others

Post on 15-Nov-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 56 III. METODOLOGI PENELITIAN classroom . Penentuan ...digilib.unila.ac.id/16132/14/BAB III.pdf · (si klus) ulang. Apabila pada tindakan 1 sudah bisa mencapai tujuan yang diinginkan

56

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau classroom

action research. Penentuan rancangan penelitian didasarkan pada keinginan

peneliti untuk meningkatkan keterampilan sosial anak dengan menggunkan

metode bermain peran (role playing) di SDN 1 Gedung Gumanti Kecamatan

Tegineneng kabupaten Pesawaran. Menurut Hopkins PTK adalah suatu bentuk

kajian yang bersifat reflektif, yang dilakukan oleh pelaku tindakan untuk

meningkatkan kemantapan rasional dan tindakan-tindakannya dalam

melaksanakan tugas dan memperdalam pemahaman terhadap kondisi dalam

praktik pembelajaran (Masnur, 2010: 8). Pada penelitian ini, masalah yang

dimaksud adalah rendahnya keterampilan sosial dan hasil belajar siswa kelas

V SDN 1 Gedung Gumanti Kecamatan Tegineneng kabupaten Pesawaran.

Proses pelaksanaan tindakan dilakukan secara bertahap sampai penelitian ini

berhasil. Pelaksanaan penelitian ini mengikuti tahap-tahap penelitian tindakan

kelas yang pelaksanaan tindakannya terdiri atas beberapa siklus. Setiap siklus

terdiri atas pengamatan, pendahuluan atau perencanaan, dan pelaksanaan

tindakan. Perencanaan tindakan, pemberian tindakan, observasi, dan refleksi.

Page 2: 56 III. METODOLOGI PENELITIAN classroom . Penentuan ...digilib.unila.ac.id/16132/14/BAB III.pdf · (si klus) ulang. Apabila pada tindakan 1 sudah bisa mencapai tujuan yang diinginkan

57

Tahap-tahap penelitian dalam masing-masing tindakan terdiri secara berulang

yang akhirnya menghasilkan beberapa tindakan dalam penelitian kelas.

Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini dilaksanakan secara berdaur

(siklus) ulang. Apabila pada tindakan 1 sudah bisa mencapai tujuan yang

diinginkan maka langsung dapat ditarik kesimpulan, tetapi jika masih ada

perbaikan, atau metode yang digunakan tidak berhsil maka dilanjutkan dengan

tindakan tindakan selanjutnya. Penelitian ini dilakukan tiga (3) siklus.

Penelitian ini dilakukan secara berkolaborasi dengan guru mata ajaran IPS di

SDN 1 Gedung Gumanti Kecamatan Tegineneng Kabupaten Pesawaran yaitu

Desi Ariyani, S.Pd.Sd. Sebelum penelitian dimulai, peneliti terlebih dahulu

melakukan observasi awal terhadap siswa untuk mengetahui berbagai hal yang

berhubungan dengan lingkungan belajar, cara belajar, proses belajar dan

kemampuan siswa dalam bersosialisasi. Definisi yang dikemukakan oleh

Ebbut yang dikutip oleh Kasholah (1988: 14) sebagai berikut.

Bahwa penelitian tindakan merupakan studi yang sistematis yangdilakukan dalam upaya memperbaiki praktik-praktik dalam pendidikandengan melakukan tindakan praktis secara refleksi tindakan tersebut.Penelitian tindakan juga digambarkan sebagai suatu proses yangdinamis, dimana keempat aspek yaitu: perencanaan, tindakan observasidan refleksi harus dipahami, bukan sebagai langkah yang statis,terselesaikan dengan sendirinya, tetapi merupakan maksud dalam bentukspesial yang menyangkut perencanaan, tindakan pengamatan danrefleksi. (Kemmis dan Taggart yang dikutip oleh Kashollah (1988: 14).

Definisi tersebut dapat dirumuskan bahwa penelitian tindakan adalah

penelitian tindakan dalam bidang pendidikan yang dilaksanakan dalam

kawasan kelas dengan tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas

pembelajaran. Penelitian tindakan ini termasuk dalam penelitian tindakan

Page 3: 56 III. METODOLOGI PENELITIAN classroom . Penentuan ...digilib.unila.ac.id/16132/14/BAB III.pdf · (si klus) ulang. Apabila pada tindakan 1 sudah bisa mencapai tujuan yang diinginkan

58

kelas yang berbentuk kolaboratif. Menurut Suyanto (1996: 18) penelitian

kolaboratif sebagai berikut.

Penelitian yang melibatkan beberapa pihak yaitu guru, kepala sekolahmaupun dosen secara serentak dengan tujuan untuk meningkatkanpraktik pembelajaran, menyumbang pada perkembangan teori,kolaboratif diberi makna kerja sama antar guru dengan peneliti dari luarsekolah untuk melakukan penelitian tindakan kelas secara bersama dikelas atau di sekolah.

Peran guru dan peneliti adalah sejajar, artinya guru juga berperan sebagai

peneliti selama penelitian berlangsung. Inti penelitian ini terletak pada

tindakan yang dibuat kemudian diujicobakan dan dievaluasi, apakah tindakan

alternatif ini dapat memecahkan persoalan yang dihadapi dalam pembelajaran.

3.2 Prosedur Penelitian Tindakan

Prosedur penelitian tindakan merupakan langkah-langkah sistematis dan logis

dalam rangka mencari kebenaran ilmiah. Dalam tradisi penelitian tindakan

prosedur yang digunakan menggunakan sistem daur yaitu suatu kajian

terhadap tindakan pembelajaran dan dampaknya atau hasilnya yang dilakukan

secara bertahap, berulang-ulang, dan terus-menerus sampai batas

ditemukannya tindakan dan hasil yang ideal (Pargito, 2011: 118).

Sesuai dengan teori dari Kurt Lewin dalam Ekawana (2011: 18) bahwa

pelaksanaan tindakannya terdiri atas beberapa siklus.Setiap siklus terdiri atas

tahap 1) perencanaan (planning), 2) pelaksanaan (acting), 3) pengamatan

(obseriving), dan 4) refleksi (reflecting). Tahap-tahap penelitian dalam

masing-masing tindakan terjadi secara berulang yang akhirnya menghasilkan

beberapa tindakan dalam penelitian tindakan kelas. Pelaksanaan penelitian

Page 4: 56 III. METODOLOGI PENELITIAN classroom . Penentuan ...digilib.unila.ac.id/16132/14/BAB III.pdf · (si klus) ulang. Apabila pada tindakan 1 sudah bisa mencapai tujuan yang diinginkan

59

mengikuti tahap-tahap PTK yang pelaksanaan tindakannya terdiri atas

beberapa siklus. Tahap-tahap tersebut membentuk spiral. Tindakan penelitian

yang berbentuk spiral tersebut dengan jelas digambarkan oleh Hopkins seperti

pada gambar di bawah ini.

Plan

Reflective

Action/Obserivation

Reivised Plan

Reflective

Action/ Obserivation

Reivised Plan

Reflective

Action/ Obserivation

etc.

Gambar 3.1 Bagan Kurt Lewins Prosedur Siklus Penelitian Tindakan(Hopkins, 2011: 92).

Page 5: 56 III. METODOLOGI PENELITIAN classroom . Penentuan ...digilib.unila.ac.id/16132/14/BAB III.pdf · (si klus) ulang. Apabila pada tindakan 1 sudah bisa mencapai tujuan yang diinginkan

60

Tahap-tahap pelaksanaan penelitian yang akan dilakukan sebagai berikut.

1. Perencanaan

Pada tahap perencanaan tahap-tahap yang dilakukan adalah sebagai

berikut.

a. Pembuatan Jadwal penelitian.

b. Penyusunan Silabus yang meliputi standar kompetensi, kompetensi

dasar, indikator, pengalaman belajar, alokasi waktu dan lain-lain.

c. Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPR), materi pokok

tentang peristiwa seputar proklamasi.

d. Menyiapkan materi pelajaran yang akan digunakan dalam bermain

peran (role playing).

e. Menyiapkan skenario (jalan cerita).

f. Memilih siswa yang akan ikut dalam pembelajaran bermain peran (role

playing).

g. Mengkondisikan siswa yang tidak ikut dalam permainan untuk

menjadi observer yang baik dalam pembelajaran bermain peran (role

playing).

h. Menyiapkan (reward) atau hadiah untuk seluruh siswa baik yang ikut

dalam bermain peran maupun siswa sebagai observer.

i. Menyiapkan lembar instrumen keterampilan sosial, pedoman

observasi, wawancara dan tes kognitif siswa.

j. Menyiapkan bahan evaluasi pada setiap akhir siklus.

Page 6: 56 III. METODOLOGI PENELITIAN classroom . Penentuan ...digilib.unila.ac.id/16132/14/BAB III.pdf · (si klus) ulang. Apabila pada tindakan 1 sudah bisa mencapai tujuan yang diinginkan

61

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Siklus I, II, dan III dilaksanakan dua kali pertemuan. Pertemuan pertama

selama 2 x 40 menit, siklus I guru membahas tema memahami peristiwa

menjelang proklamasi kemerdekaan, siklus II guru membahas tema

mengetahui tokoh-tokoh kemerdekaan Indonesia, siklus III guru

membahas tema menghargai jasa-jasa pahlawan, kemudian guru

memberikan kertas skenario (jalan cerita) pada setiap siswa yang telah

ditunjuk untuk bermain peran (role playing) untuk dapat diperankan di

depan kelas dalam proses pembelajaran, kemudian siswa berdiskusi dan

menyimpulkan nilai-nilai yang perlu diteladani dalam hal ini nilai sosial

yang terdapat pada cerita bermain peran tersebut. Pertemuan kedua setiap

siklus dilaksanakan selama 2 x 40 menit untuk kemudian diadakan

evaluasi dengan materi-materi yang telah diperankan dalam pembelajaran.

Pada pelaksanaan tindakan tahap-tahap yang dilakukan adalah sebagai

berikut.

a. Pendahuluan

1. Guru mengkondisikan siswa kearah pembelajaran dengan memberi

salam dan memeriksa kehadiran siswa.

2. Menumbuhkan minat siswa dengan memberikan yel-yel ”kita

adalah saudara” dan mengajak siswa untuk mengulang yel-yel.

3. Memberikan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan ”siapa yang

tahu tentang proklamasi kemerdekaan Indonesia dan sebagainya.

Page 7: 56 III. METODOLOGI PENELITIAN classroom . Penentuan ...digilib.unila.ac.id/16132/14/BAB III.pdf · (si klus) ulang. Apabila pada tindakan 1 sudah bisa mencapai tujuan yang diinginkan

62

b. Kegiatan Inti

1. Guru meminta siswa yang telah ditunjuk untuk maju ke depan dan

ikut dalam bermain peran (role playing).

2. Guru memberikan naskah skenario kepada murid yang telah

ditunjuk untuk bermain peran (role playing).

3. Guru mengawasi serta mengarahkan jalannya cerita yang

diperagakan oleh siswa.

4. Siswa yang menjadi observer mengamati dan mencatat hal-hal

penting yang terdapat dalam peristiwa tersebut.

5. Setelah selesai, guru mempersilahkan murid yang telah ikut dalam

bermain peran (role playing) untuk duduk kembali ke tempatnya.

6. Kemudian guru mempersilahkan seluruh murid untuk

menyampaikan apa yang telah dicatat dari hasil observasi yang

telah dilakukan.

7. Setelah seluruh siswa menyampaikan apa yang telah mereka amati,

maka guru membimbing siswa untuk menyimpulkan nilai – nilai

sosial apa saja yang terdapat dalam materi ajaran yang telah

dimainkan dalam proses bermain peran (role playing).

8. Guru memberikan hadiah (reward) kepada siswa yang yang

terlibat dalam proses bermain peran (role playing), baik sebagai

pemeran maupun observer (pengamat).

Page 8: 56 III. METODOLOGI PENELITIAN classroom . Penentuan ...digilib.unila.ac.id/16132/14/BAB III.pdf · (si klus) ulang. Apabila pada tindakan 1 sudah bisa mencapai tujuan yang diinginkan

63

c. Penutup

Guru memberikan tindak lanjut dengan menginformasikan bahwa

untuk pertemuan selanjutnya akan diadakan evaluasi tentang materi

sebelumnya.

3. Observasi/Evaluasi

Observasi dilaksanakan pada saat pelaksanaan tindakan selama proses

pembelajaran berlangsung yaitu dilakukan observasi keterampilan sosial

siswa yang dilakukan oleh peneliti (observer). Agar pelaksanaan observasi

lebih terarah maka perlu disiapkan lembar observasi. Hal-hal yang perlu

diamati adalah perilaku siswa saat mendengarkan penjelasan guru,

memantau kerjasama kelompok, mengamati aktivitas siswa saat proses

pembelajaran, dan mengamati kegiatan guru dengan lembar observasi.

Evaluasi dilakukan pada pertemuan kedua stiap siklusnya dengan tujuan

dari dilakukannya evaluasin adalah untuk melihat keefektivan guru dalam

mempersiapkan dan mempergunakan metode bermain peran (role playing)

di kelas serta melihat keterampilan sosial dan hasil belajar siswa setelah

menggunakan metode bermain peran (role playing).

4._Refleksi

Setelah pembelajaran selesai dilanjutkan dengan refleksi yang dilakukan

bersama guru mitra untuk mengetahui kekurangan-kekurangan dalam

pelaksanaan siklus. Pada saat refleksi hal yang dilakukan adalah mencatat

Page 9: 56 III. METODOLOGI PENELITIAN classroom . Penentuan ...digilib.unila.ac.id/16132/14/BAB III.pdf · (si klus) ulang. Apabila pada tindakan 1 sudah bisa mencapai tujuan yang diinginkan

64

hasil observasi, mengevaluasi hasil observasi, menganalisis hasil dan hasil

refleksi siklus pertama, digunakan sebagai acuan untuk merencanakan

siklus yang berikutnya.

Siklus dapat berulang beberapa kali apabila pada siklus sebelumnya masih

mendapatkan hasil yang belum sesuai dengan idikator keberhasilan.

Peneliti hanya membatasi penelitian ini pada tiga siklus dan tiap siklus

dilaksanakan dalam dua kali pertemuan.

3.3 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Gedung Gumanti Kecamatan Tegineneng

Kabupaten Pesawaran yang berlokasi di Jl. Gedung Gumanti, margodadi,

Pesawaran. Waktu penelitian dilaksanakan selama 3 bulan yaitu pada semester

1 tahun ajaran 2014/2015. Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V

SDN 1 Gedung Gumanti, peneliti menggunakan kelas tersebut karena

mempunyai karakteristik siswa yang sama. Peneliti menggunakan satu kelas

untuk pelaksanaan tindakan, maksudnya untuk melihat keterampilan sosial

dan hasil belajar setelah diterapkan model pembelajaran bermain peran (role

playing).

3.4 Jadwal Pelaksanaan Tindakan

Penelitian ini dilakukan dalam tiga siklus, tiap siklus 2 kali pertemuan yang

terdiri dari pemberian materi dengan metode bermain peran (role playing) dan

evaluasi. Berikut peneliti jabarkan jadwal pelaksanaan tindakan tiap siklus

dalam tabel di bawah ini.

Page 10: 56 III. METODOLOGI PENELITIAN classroom . Penentuan ...digilib.unila.ac.id/16132/14/BAB III.pdf · (si klus) ulang. Apabila pada tindakan 1 sudah bisa mencapai tujuan yang diinginkan

65

Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian di SDN 1 Gedung Gumanti

Siklus 1Pert. Hari/Tanggal Waktu Materi

I Senin,20 Oktober 2014

07.30-09.50 Memahami peristiwa menjelangproklamasi kemerdekaan

II Kamis,23 Oktober 2014

07.30-09.50 Permainan Ulang dan Evaluasi

Sumber : Data Olahan Guru

Siklus 2Pert. Hari/Tanggal Waktu Materi

I Senin,03 November 2014

07.30-09.50 Mengetahui tokoh-tokohkemerdekaan Indonesia

II Kamis,06 November 2014

07.30-09.50 Permainan Ulang dan Evaluasi

Sumber : Data Olahan Guru

Siklus 3Pert. Hari/Tanggal Waktu Materi

I Senin,10 November 2014

07.30-09.50 Menghargai jasa-jasa pahlawan

II Kamis,14 November 2014

07.30-09.50 Permainan Ulang dan Evaluasi

Sumber : Data Olahan Guru

3.5 Lama Tindakan dan Indikator Keberhasilan

3.5.1 Lama Tindakan

Penelitian tindakan ini dilaksanakan selama 3 bulan tahun ajaran

2014/2015 yaitu pada bulan September-November. Hal-hal yang

dipersiapkan oleh peneliti pada penelitian ini sebagai berikut.

1. Mempersiapkan kelas yang akan dijadikan tempat penelitian.

Lanjutan Tabel 5.

Page 11: 56 III. METODOLOGI PENELITIAN classroom . Penentuan ...digilib.unila.ac.id/16132/14/BAB III.pdf · (si klus) ulang. Apabila pada tindakan 1 sudah bisa mencapai tujuan yang diinginkan

66

2. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

3. Menyiapkan bahan pembelajaran yang akan digunakan.

4. Membuat skenario pembelajaran.

5. Menentukan siswa yang terlibat dalam skenario (bermain peran).

6. Menyiapkan insrtumen penilaian.

Lamanya waktu tindakan disesuaikan dengan materi yang ada pada pokok

bahasan, silabus direncanakan pada ajaran ilmu pengetahuan sosial (IPS)

dengan pokok bahasan peristiwa seputar proklamasi, berdasarkan silabus

standar kompetnsi (SK) dan kompetensi dasar (KD) serta materinya

sebagai berikut.

Tabel 3.2 Materi Pelajaran IPS Kelas V Semester Ganjil 2014/2015

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar dan Sub Pokok Bahasan Waktu (JP)Memahami peristiwa sekitarproklamasi

a. Memahami peristiwa menjelangproklamasi kemerdekaan

b. Mengetahui tokoh-tokoh kemerdekaanIndonesia

c. Menghargai jasa-jasa pahlawan

2 X 40

2 X 40

2 X 40

Sumber: guru kelas V SDN 1 Gedung Gumanti

Peneliti memilih materi ini untuk perlakuan setiap siklus karena memiliki

karakteristik materi yang sesuai dengan metode pembelajaran yang

peneliti gunakan yaitu metode bermain peran (role playing) serta materi

tersebut menurut peneliti sesuai dengan tujuan dari penelitian ini yaitu

membentuk siswa dengan kemampuan sosial dan hasil belajar yang baik.

Page 12: 56 III. METODOLOGI PENELITIAN classroom . Penentuan ...digilib.unila.ac.id/16132/14/BAB III.pdf · (si klus) ulang. Apabila pada tindakan 1 sudah bisa mencapai tujuan yang diinginkan

67

3.5.2 Indikator Keberhasilan

Kriteria keberhasilan dikembangkan di dalam kurikulum satuan

pendidikan, pengembangan ini berdasarkan pada keterkaitan antara materi

pokok dengan kompetensi mata ajaran. Hal ini merupakan bentuk

pencapaian kompetensi oleh siswa yang dikembangkan pada satu

tingkatan kelas. Siswa harus dapat melakukan atau mempresentasikan

karakteristik, tanda-tanda, perbuatan atau respon untuk menunjukkan

bahwa siswa telah memiliki kompetensi dasar tertentu yang harus

dikuasai.

a. Indikator Keterampilan Sosial

Berdasarkan teori-teori yang dikemukakan oleh ahli maka peneliti

membatasi indikator keterampilan sosial pada aktivitas bermain peran

(role playing) dapat dideskripsikan menjadi beberapa aspek antara lain

keterampilan dalam menyesuaikan diri, keterampilan dalam

berinteraksi, keterampilan dalam mengontrol diri, keterampilan dalam

berempati, keterampilan dalam menaati aturan, keterampilan dalam

menghargai orang lain., keterampilan membantu teman, keterampilan

berkomunikasi dengan baik dengan orang lain, keterampilan

bekerjasama dengan kelompok yang majemuk.

b. Idikator Ketuntasan Hasil Belajar

Ketuntasan hasil belajar pada penelitian ini adalah pada tercapainya

nilai KKM yang telah ditetapkan oleh sekolah yaitu 6,0. Porsentase

keberhasilan hasil belajar dalam penelitian ini adalah 86 % - 100 %

Page 13: 56 III. METODOLOGI PENELITIAN classroom . Penentuan ...digilib.unila.ac.id/16132/14/BAB III.pdf · (si klus) ulang. Apabila pada tindakan 1 sudah bisa mencapai tujuan yang diinginkan

68

dari jumlah seluruh siswa yang yang telah mencapai nilai KKM atau

lebih dari nilai KKM.

c. Indikator Keberhasilan Guru dalam Penggunaan metodebermain peran (role playing)

Indikator keberhasilan guru dalam menggunakan metode bermain

peran (role playing) dapat dilihat dari instrumen penilaian kegiatan

guru dalam pembelajaran menggunakan metode bermain peran (role

playing). Indikator tersebut meliputi perencanaan yang meliputi

merencanakan bahan yang digunakan dalam pembelajaran dan tujuan

pembelajaran, merencanakan alat bantu dan sumber belajar yang tepat

dalam pembelajaran, merencanakan scenario pembelajaran,

merencanakan bagaimana mengelola kelas, merencanakan prosedur

dan alat evaluasi yang tepat dan lain-lain. Selain perencanaan

pembelajaran dengan metode bermainn peran (role playing) peneliti

juga akan melihat pelaksanaan pembelajaran yang meliputi penjelasan

umum, memilih para pelaku, menentukan observer, menentukan jalan

cerita, pelaksanaan (main), diskusi dan penilaian, permainan ulang,

diskusi dan penelaahan, generalisasi) dan ketepatan evaluasi.

3.6 Subjek dan Objek Penelitian

3.6.1 Subjek Penelitian

Moleong (2010: 132) mendeskripsikan subjek penelitian sebagai informan,

yang artinya orang pada latar penelitian yang dimanfaatkan untuk

memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian. Sejalan

Page 14: 56 III. METODOLOGI PENELITIAN classroom . Penentuan ...digilib.unila.ac.id/16132/14/BAB III.pdf · (si klus) ulang. Apabila pada tindakan 1 sudah bisa mencapai tujuan yang diinginkan

69

dengan definisi tersebut, Moeliono (1993: 862) mendeskripsikan subjek

penelitian sebagai orang yang diamati sebagai sasaran penelitian. Subjek

dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SDN 1 Gedung Gumanti

Kecamatan Tegineneng Kabupaten Pesawaran semester ganjil tahun ajaran

2014-2015. Jumlah seluruh siswa kelas V SDN 1 Gedung Gumanti

berjumlah 20 siswa yang terdiri dari 9 orang laki-laki dan 11 orang

perempuan. Selain siswa subjek lain dalam penelitian ini adalah guru

kelas V SDN 1 Gedung Gumanti Kecamatan Tegineneng Kabupaten

Pesawaran yaitu Ibu Desi Ariyani, S.Pd.Sd.

3.6.2 Objek Penelitian

Arikunto (2001: 29) mengemukakan pengertian objek penelitian sebagai

variabel penelitian yaitu sesuatu yang merupakan inti dari problematika

penelitian. Adapun yang menjadi objek penelitian ini ada dua persoalan

yaitu peningkatan keterampilan sosial dan hasil belajar dengan

menggunakan metode bermain peran (role playing).

3.7 Operasional/ Skenario Penelitian Tindakan

Operasional tindakan atau skenario tindakan merupakan penjelasan atau

rumusan variabel atau objek yang diteliti, baik dalam tataran konsep maupun

praktik atau langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran. Peneliti bersama

kolaborator menggali informasi sesuai dengan indikator dan subindikator

variabel yang diteliti. Peneliti merumuskan dan memberikan batasan variabel

yang diteliti, indikator sesuai variabel dan cara melakukan pengukuran untuk

melihat tingkat keberhasilan penelitian tindakan.

Page 15: 56 III. METODOLOGI PENELITIAN classroom . Penentuan ...digilib.unila.ac.id/16132/14/BAB III.pdf · (si klus) ulang. Apabila pada tindakan 1 sudah bisa mencapai tujuan yang diinginkan

70

3.7.1 Metode Bermain Peran (Role Playing)

Pembelajaran menggunakan metode bermain peran (role playing), dalam

penelitian ini yaitu pembelajaran yang berusaha untuk mendramatisasikan

cara bertingkah laku orang-orang tertentu dalam posisi yang membedakan

peranan masing-masing dalam suatu organisasi atau kelompok di

masyarakat (Nawawi, 1993: 259).

3.7.2 Keterampilan Sosial (Sosial Skill)

Keterampilan sosial, merupakan bentuk perilaku, perbuatan dan sikap

yang ditampilkan oleh individu ketika berinteraksi dengan orang lain

disertai dengan ketepatan dan kecepatan sehingga memberikan

kenyamanan bagi orang yang berada disekitarnya (Suhartini, 2004: 18).

3.7.3 Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan bagian terpenting dalam proses pembelajaran.

Sudjana (2009: 3) mendefinisikan hasil belajar siswa pada hakikatnya

adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang

lebih luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dimyati

dan Mudjiono (2006: 3-4) juga menyebutkan hasil belajar merupakan hasil

dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar.

3.8 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang sangat penting dalam suatu

kegiatan penelitian. Penelitian tindakan merupakan penelitian proses, oleh

Page 16: 56 III. METODOLOGI PENELITIAN classroom . Penentuan ...digilib.unila.ac.id/16132/14/BAB III.pdf · (si klus) ulang. Apabila pada tindakan 1 sudah bisa mencapai tujuan yang diinginkan

71

karenanya alat pengumpulan data dalam penelitian ini antara lain sebagai

berikut.

3.8.1 Wawancara

Wawancara seperti yang ditegaskan oleh Moleong (2009: 186) adalah

percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan ini dillakukan

oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer) yang

mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewise) yang

memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan. Adapun maksud

diadakannya wawancara seperti yang ditegaskan Lincoln dan Guba

sebagai berikut.

Mengkonstruksi mengenai orang kejadian, organisasi, perasaan,motivasi,tuntutan, kepedulian, dan lain-lain kebulatan;merekonstruksikan kebulatan-kebulatan demikian hal sebagai hal yangdialami masa lalu memproyeksikan kebulatan-kebulatan sebagai halyang diharapkan untuk dialami pada masa yang akan datangmemverifikasi, mengubah, dan memperluas informasi, yang diperolehorang lain baik manusia maupun bukan manusia (triangulasi) danmemverifikasi, mengubah dan memperluas konstruksi yangdikembangkan oleh peneliti sebagai pengecekan (Moleong, 2009:186).

Teknik wawancara menjadi pengumpulan data yang berguna dalam

penelitian ini, karena informasi yang diperoleh dapat lebih mendalam

sebab peneliti mempunyai peluang lebih luas untuk mengembangkan lebih

jauh informasi yang diperoleh dari informan mengenai

keterampilan sosial yang dimiliki oleh siswa. Data tersebut diperoleh dari

hasil wawancara antara peneliti dengan siswa untuk mendukung

pelaksanaan wawancara, peneliti menggunakan sejumlah pertanyaan

yang diajukan kepada informan. (pedoman wawancara terlampir)

Page 17: 56 III. METODOLOGI PENELITIAN classroom . Penentuan ...digilib.unila.ac.id/16132/14/BAB III.pdf · (si klus) ulang. Apabila pada tindakan 1 sudah bisa mencapai tujuan yang diinginkan

72

Pertanyaan tersebut disusun berdasarkan fokus dan rumusan

masalah dalam penelitian ini. Adapun peneliti menggunakan teknik

wawancara untuk mendapatkan jawaban valid dari informan sehingga

peneliti harus bertatap muka menjalin partnership dan bertanya langsung

dengan informan. Orang yang mempunyai informasi/responden dalam

penelitian ini adalah guru kelas V SD Negeri 1 Gedung Gumanti.

3.8.2 Dokumentasi

Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen

bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental seseorang

(Sugiyono, 2011: 329-330). Arikunto, (2010: 274) menyatakan

dibanding dengan metode lain, maka metode ini agak tidak begitu sulit

dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap, belum

berubah. Metode dokumentasi yang diamati bukan benda hidup tetapi

benda mati.

Tujuan studi dokumentasi ini yaitu mendapat suatu penjelasan yang

akurat dari hasil observasi dan wawancara yang telah dilaksanakan

tentang berbagai hal yang berkaitan dengan masalah, tujuan, fungsi dan

sebagainya. Penelitian ini menggunakan dokumentasi berupa RPP, silabus,

hasil lembar wawancara, observasi dan hal-hal yang berkaitan dengan

pelaksanaan penelitian.

Page 18: 56 III. METODOLOGI PENELITIAN classroom . Penentuan ...digilib.unila.ac.id/16132/14/BAB III.pdf · (si klus) ulang. Apabila pada tindakan 1 sudah bisa mencapai tujuan yang diinginkan

73

3.8.3 Tes Hasil Belajar

Tes adalah serentetan pertanyaan atau alat lain yang digunakan untuk

mengukur keterampilan, pengetahuan, intelejensi kemampuan atau bakat

yang dimiliki individu atau kelompok (Arikunto, 1996: 138). Dilihat dari

sasaran yang akan dievaluasi dikenal beberapa macam tes dan alat-alat

ukur lain, yaitu tes kepribadian, tes bakat, tes intelegensi, tes sikap, tes

minat dan tes prestasi. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes

yang berkaitan dengan hasil belajar yaitu tes yang digunakan untuk

mengukur pencapaian seseorang setelah mengerjakan sesuatu.

Menurut Margono (2000: 171-172), syarat-syarat tes adalah sebagai

berikut.

a. Tes harus valid

Tes tersebut benar-benar dapat mengungkap aspek yang diselidiki

secara tepat dengan kata lain harus memiliki ketepatan yang tinggi.

b. Tes harus reliabel

Tes harus reliabel apabila tes tersebut mampu memberi hasil yang

relatif tetap apabila dilakukan secara berulang.

c. Tes harus obyektif

Apabila dalam memberikan nilai kuantitatif terhadap jawaban unsur

subyektivitas penilai tidak ikut mempengaruhi.

Page 19: 56 III. METODOLOGI PENELITIAN classroom . Penentuan ...digilib.unila.ac.id/16132/14/BAB III.pdf · (si klus) ulang. Apabila pada tindakan 1 sudah bisa mencapai tujuan yang diinginkan

74

d. Tes harus besifat diagnostik

Apabila tes memiliki daya pembeda dalam arti mampu memetak-

metak individu yang memiliki kemampuan yang tinggi sampai dengan

angka yang terendah dalam aspek yang akan diungkap

e. Tes harus efisien

Yaitu tes yang mudah cara membuatnya dan mudah pula penilaiannya.

3.9 Instrumen Penelitian

Agar penelitian ini terarah, peneliti terlebih dahulu menyusun kisi-kisi

instrumen penelitian yang selanjutnya dijadikan acuan untuk membuat

pedoman wawancara dan observasi. Adapun kisi-kisi untuk pedoman

observasi dan pedoman wawancara serta tes hasil belajar siswa adalah sebagai

berikut.

Tabel 3.3 Instrumen Pengamatan Kegiatan Guru (IPKG 1) LembarPenilaian Kemampuan Merencanakan Pembelajaran

IdentitasNama Guru : ……………………… L/PTempat Tanggal Lahir : ………………………Guru Kelas : ………………………Observer : ………………………Tanggal Observasi : ………………………

Petunjuk: Berikan Tanda Ceklis (√) Pada Kolom Baik atau TidakNo Indikator Metode Bermain Peran (Role Playing) Keterangan

Baik TidakI MENENTUKAN BAHAN PEMBELAJARAN DAN

MERUMUSKAN TUJUAN1 Menggunakan bahan pembelajaran Dengan kurikulum 2013 ……

2 Merumuskan tujuan khusus ……

II MENGEMBANGKAN DAN MENGORGANISASIKANMATERI, MEDIA (ALAT BANTU PEMBELAJARAN)DAN SUMBER BELAJAR

3 Mengembangkan dan mengorganisasikan materi pembelajaran. ……

Page 20: 56 III. METODOLOGI PENELITIAN classroom . Penentuan ...digilib.unila.ac.id/16132/14/BAB III.pdf · (si klus) ulang. Apabila pada tindakan 1 sudah bisa mencapai tujuan yang diinginkan

75

4 Menentukan dan mengembangkan Alat bantu pembelajaran. ……

5 Memilih sumber belajar ……

III MERENCANAKAN SKENARIO KEGIATANPEMBELAJARAN

6 Menentukan jenis kegiatan pembelajaran

7 Menyusun langkah-langkah pembelajaran ……

8 Menentukan alokasi waktu pembelajaran

9 Menentukan cara-cara memotifasi siswa

10 Menyiapkan pertanyaan

IV MERANCANG PENGOLAHAN KELAS11 Menentukan penataan ruang dan fasilitas belajar ……

12 Menentukan cara-cara pengorganisasian siswa agar siswa dapatberpartisipasi dalam pembelajaran

……

V MERENCANAKAN PROSEDUR, JENIS DANMENYIAPKAN ALAT PENILAIAN

13 Menentukan prosedur dan jenis penilaian ……

14 Membuat alat-alat penilaian dan kunci jawaban ……

VI TAMPILAN DOKUMEN RENCANA PEMBELAJARAN15 Kebersihan dan kerapian ……

16 Penggunaan bahasa tulis

JumlahPersentase (%) kemampuan guru merencanakan pembelajaran

…. ….% %

Tabel 3.4 Rubrik Pedoman Kemampuan Merencanakan Pembelajaran

No Indikator Skala Penilain1 Menggunakan bahan

pembelajaran dengankurikulum 2013

: Buku pembelajaran berbasis karakter Buku yang disiapkan oleh pemerintah Buku yang digunakan bersifat saintific

approach2 Merumuskan tujuan khusus : Cara atau metode yang digunakan untuk

mencapai tujuan yang telah dirumuskan Mencapai tujuan sesuai dengan waktu yang

telah ditentukan Kemampuan yang dituntut dalam rumusan

tujuan instruksional Khusus harus sesuaidengan kemampuan siswa.

3 Mengembangkan danmengorganisasikan materipembelajaran.

: Materi pembelajaran dikembangkan agar dapatmencapai standar kompetensi

Materi pembelajaran telah diatur dan disusundengan baik.

Materi pembelajaran terstruktur dan teratur4 Menentukan dan : Alat bantu pembelajaran sesuai dengan materi

Lanjutan Tabel 7.

Lanjutan Tabel 3.3

Page 21: 56 III. METODOLOGI PENELITIAN classroom . Penentuan ...digilib.unila.ac.id/16132/14/BAB III.pdf · (si klus) ulang. Apabila pada tindakan 1 sudah bisa mencapai tujuan yang diinginkan

76

mengembangkan alat bantupembelajaran

yang diajarkan Alat bantu pembelajaran digunakan sebagai

media dalam melaksanakan prosespembelajaran.

Media/alat bantu pembelajaran dapat berupamedia cetak maupun media elektronik.

5 Memilih sumber belajar : Memanfaatkan lingkungan sebagai sumberbelajar siswa agar pembelajaran menjadi lebihmenarik.

Memanfaatkan buku sebagai sumber belajarkarena buku merupakan jendela dunia.

Memanfaatkan Internet sebagai sumber belajarkarena akses yang cepat dan tepat yang menjaditren sumber belajar masa kini.

6 Menentukan jenis kegiatanpembelajaran

: Kegiatan terstruktur/terarah Memahami jenis-jenis kegiatan pembelajaran. Guru harus mampu menguasai jenis kegiatan

pembelajaran yang akan diterapkan.7 Menyusun langkah-langkah

pembelajaran: Menguasai cara-cara untuk menyusun langkah-

langkah tersebut. Mempunyai dasar atau landasan dalam

menyusun suatu langkah-langkah pembelajaran. Memahami point per point tentang langkah-

langkah pembelajaran yang disusun.

8 Menentukan alokasi waktupembelajaran

: Mengkalkulasikan perhitungan alokasi waktudengan kemampuan yang dimiliki siswanya.

Ketepatan waktu pembelajaran dengan langkah-langkah kegiatan yang telah direncanakan

Keefektifan waktu pembelajaran dengan materiyang diajarkan

9 Menentukan cara-caramemotifasi siswa

: Memberikan nasehat agar semangat dalambelajar

Memberikan penghargaan bagi siswa Meberikan contoh yang baik terhadap siswa

agar siswa termotivasi10 Menyiapkan pertanyaan : Pertanyaan harus sesuai dengan materi

Pertanyaan memiliki tingkat kesulitan masing-masing

Pertanyaan bersifat kritis11 Menentukan penataan ruang

dan fasilitas belajar: Penggunaan media penunjang seperti LCD dan

Laptop Penataan tempat duduk yang rapi Penerangan ruang yang cukup

12 Menentukan cara-carapengorganisasian siswa agarsiswa dapat berpartisipasidalam pembelajaran

: Mengarahkan siswa untuk terlibat dalamkegiatan pembelajaran

Memotivasi siswa untuk terlibat dalamkegiatan pembelajaran.

Mengarahkan siswa agar siswa menjawabpertanyaan yang diberikan oleh guru

13 Menentukan prosedur dan jenispenilaian

: Menilai secara objektif sesuai dengankemampuan siswa

Melihat keaktifan siswa Melihat proses yang dilakukan siswa dalam

pembelajaran14 Membuat alat-alat penilaian

dan kunci jawaban: Pembuatan rubrik penilaian, dapat berupa tabel

yang berisi aspek-aspek yang akan dinilai Membuat soal dengan tingkatan yang berbeda

dan sesuai kemampuan siswa Melakukan evaluasi terhadap pembelajaran

yang telah berlangsung15 Kebersihan dan kerapian : Tidak adanya sampah dan kotoran seperti debu

Semua barang tersusun secara teratur padatempatnya

Tidak ada bau yang tidak sedap, seperti bau-bau

Lanjutan Tabel 3.4

Page 22: 56 III. METODOLOGI PENELITIAN classroom . Penentuan ...digilib.unila.ac.id/16132/14/BAB III.pdf · (si klus) ulang. Apabila pada tindakan 1 sudah bisa mencapai tujuan yang diinginkan

77

Keterangan:

≥ 2 skala penilaian yang terlihat maka dikategorikan baik≤ 1 skala penilaian yang terlihat maka dikategorikan buruk

Tabel 3.5 Instrumen Pengamatan Kegiatan Guru (IPKG 2)Menggunakan Metode Bermain Peran (Role Playing)

IdentitasNama Guru : ……………………… L/PTempat Tanggal Lahir : ………………………Guru Kelas : ………………………Observer : ………………………Tanggal Observasi : ………………………

Petunjuk: Berikan Tanda Ceklis (√) Pada Kolom Baik atau Tidak

No Indikator Metode Bermain Peran (Role Playing) KeteranganBaik Tidak

I PERENCANAAN PEMBELAJARAN1 Guru merumuskan tujuan pembelajaran dalam RPP sesuai dengan

kurikulum/silabus dan memperhatikan karakteristik peserta didik…… ……

2 Guru menyusun bahan ajar secara runut, logis, kontekstual dan mutakhir …… ……

3 Guru memilih sumber belajar/ media pembelajaran sesuai dengan materidan strategi pembelajaran

…… ……

4 Guru menyusun scenario bermain peran (role playing) yang efektif …… ……

5 Guru memilih para pelaku yang akan bermain peran (role playing) …… ……

6 Guru menentukan observer …… ……

II PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBELAJARAN YANGAKTIF DAN EFEKTIF

A Kegiatan Pendahuluan7 Guru memulai pembelajaran dengan efektif …… ……

B Kegiatan Inti8 Guru memberikan penjelasan umum mengenai bagaimana bermain peran

(role playing)…… ……

9 Guru menentukan jalan cerita …… ……

10 Pelaksanaan (main) …… ……

11 Diskusi dan penilaian …… ……

12 Permainan ulang …… ……

13 Diskusi dan penelaahan …… ……

yang membuat tidak nyaman

16 Penggunaan bahasa tulis : Sesuai ejaan yang disempurnakan (EYD) Menggunakan bahasa yang baku Kalimat ditulis secara lengkap

Lanjutan Tabel 8.Lanjutan

Lanjutan Tabel 3.4

Page 23: 56 III. METODOLOGI PENELITIAN classroom . Penentuan ...digilib.unila.ac.id/16132/14/BAB III.pdf · (si klus) ulang. Apabila pada tindakan 1 sudah bisa mencapai tujuan yang diinginkan

78

14 Generalisasi …… ……

C Kegiatan Penutup15 Guru mengahiri pembelajaran dengan efektif …… ……

III PENILAIN PEMBELAJARAN16 Guru merancang alat evaluasi (penilaian) …… ……

17 Guru memanfatkan berbagai hasil penilaian untuk memberikan umpanbalik bagi peserta didik tentang kemajuan belajarnya dan bahanpenyusunan rancangan pembelajaran selanjutnya

…… ……

JumlahPersentase (%)

…. ….% %

Tabel 3.6 Rubrik Pedoman Kemampuan Melaksanakan PembelajaranMenggunakan Metode Bermain Peran (Role Playing)

No. Indikator Skala Penilain

1 Guru merumuskan tujuanpembelajaran dalam RPP sesuaidengan kurikulum/silabus danmemperhatikan karakteristik pesertadidik

: Tujuan pembelajaran jelas sesuai kurikulum2013

Tujuan pembelajaran memperhatikankarakteristik peserta didik

Silabus disusun secara sistematis2 Guru menyusun bahan ajar secara

runut, logis, kontekstual danmutakhir

: Bahan ajar runut/ sistematis Bahan ajar logis/ kontekstual Bahan ajar mutakhir disesuaikan dengan

kebutuhan siswa3 Guru memilih sumber belajar/ media

pembelajaran sesuai dengan materidan strategi pembelajaran

: Guru memiliki buku pegangan yang sesuaidengan materi yang akan diajarkan

Mencari sumber materi melalui jaringaninternet

Strategi pembelajaran sesuai dengan materiyang akan diajarkan

4 Guru menyusun skenario bermainperan (role playing) yang efektif

: Skenario bermain peran disusun sesuaidengan materi yang akan diajarkan

Skenario bermain peran disesuaikan dengantujuan pembelajaran yang ingin dicapai

Skenario bermain peran tidak terlalu panjang5 Guru memilih para pelaku yang akan

bermain peran (role playing): Pelaku bermain peran yang dipilih adalah

siswa yang aktif dalam pembelajaran Pelakau bermain peran dipilih secara acak. Pelaku bermaian peran adalah siswa yang

dianggap mampu dan memiliki kemiripankarakter dengan tokoh yang akan diperankan

6 Guru menentukan observer : Observer yang dipilih dikondisikan untukduduk rapih di dalam kelas

Observer dikondisikan untuk melihat danmenganalisis kegiatan bermain peran

Observer aktif dalam kegiatan diskusi7 Guru memulai pembelajaran dengan

efektif: Pembelajaran dimulai dengan apersepsi

Pembelajaran dimulai denganmemperhatikan kebersihan kelas

Pembelajaran dimulai denganmemperhatikan kesiapan siswa

Lanjutan Tabel 3.5

Page 24: 56 III. METODOLOGI PENELITIAN classroom . Penentuan ...digilib.unila.ac.id/16132/14/BAB III.pdf · (si klus) ulang. Apabila pada tindakan 1 sudah bisa mencapai tujuan yang diinginkan

79

8 Guru memberikan penjelasan umummengenai bagaimana bermain peran(role playing)

: Memberi gambaran secara umum dan jelasmengenai metode yang akan dilaksanakan

Penjelasan umum disertai contoh Penjelasan umum dijelaskan secara runut

dan mudah dipahami siswa9 Guru menentukan jalan cerita : Menentukan jalan cerita secara runut

Mentukan jalan cerita secara evektif Menjelaskan jalan cerita dengan susunan

peristiwanya sesuai dengan urutan waktu.

10 Pelaksanaan (main) : Permainan menyenangkan Permainan memotivasi siswa untuk terus

belajar Siswa luwes dalam memeragakan tokoh

yang dimainkan11 Diskusi dan penilaian : Menyampaikan pendapat secara baik

Memberikan agrumentasi secara baik Adanya tes tertulis (uraian atau pilihan

ganda)

12 Permainan ulang : Siswa diajak berperan aktif dalammelakukan permainan ulang

Permainan menyenangkan dan dapatmemotivasi siswa untuk terus belajar

Siswa luwes dalam memeragakan tokohyang dimainkan

13 Diskusi dan penelaahan : Siswa aktif dalam bertanya Siswa aktif dalam menyanggah Siswa aktif memberi jawaban dalam diskusi

14 Generalisasi : Generalisasi dilakukan dengan singkat padatdan jelas

Generalisasi mencakup semua isi materiyang telah disampaikan

Generalisasi runut dan logis15 Guru mengahiri pembelajaran dengan

efektif: Mengakhiri pembelajaran dengan mengulas

pembelajaran yang telah dibahas Mengakhiri pembelajaran dengan

memberikan kilasan pelajaran untukpertemuan berikutnya

Mengakhiri pembelajaran denganmengucapkan salam dan memberikan tugaskepada siswa atau memberikan PR kepadasiswa

16 Guru merancang alat evaluasi(penilaian)

: Alat evaluasi dibuat semenarik mungkin Alat evaluasi yang dibuat tepat dengan

karakteristik siswa Alat evaluasi yang dibuat sesuai dengan

tujuan pembelajaran17 Guru memanfatkan berbagai hasil

penilaian untuk memberikan umpanbalik bagi peserta didik tentangkemajuan belajarnya dan bahanpenyusunan rancangan pembelajaranselanjutnya

: Evaluasi hasil belajar dianalisis untukmelakukan perbaikan pembelajaran

Hasil penilaian dimanfaatkan guru untukmenyusun rancangan pembelajaranselanjutnya

Hasil penilaian dimanfaatkan untuk evaluasiproses pembelajaran

Keterangan:

≥ 2 skala penilaian yang terlihat maka dikategorikan baik≤ 1 skala penilaian yang terlihat maka dikategorikan buruk

Lanjutan Tabel 3.6

Page 25: 56 III. METODOLOGI PENELITIAN classroom . Penentuan ...digilib.unila.ac.id/16132/14/BAB III.pdf · (si klus) ulang. Apabila pada tindakan 1 sudah bisa mencapai tujuan yang diinginkan

80

Tabel 3.7 Instrumen Pedoman Observasi Keterampilan Sosial

IdentitasNama Siswa : ……………………… L/PTempat Tanggal Lahir : ………………………Kelas : ………………………Observer : ………………………Tanggal Observasi : ………………………

Petunjuk: Berikan Tanda Ceklis (√) Pada Kolom Baik atau Tidak

No Indikator Keterampilan Sosial KeteranganBaik Tidak

1 Keterampilan dalam menyesuaikan diri

2 Keterampilan dalam berinteraksi

3 Keterampilan dalam mengontrol diri ……

4 Keterampilan dalam berempati ……

5 Keterampilan dalam menaati aturan ……

6 Keterampilan dalam menghargai orang lain ……

7 Keterampilan membantu teman ……

8 Keterampilan antri di tempat umum

9 Keterampilan membuang sampah pada tempatnya

10 Keterampilan berkomunikasi dengan baik dengan orang lain ……

11 Keterampilan bekerjasama dengan kelompok yang majemuk ……

12 Keterampilan menjadi konsumen yang selektif

13 Keterampilan membuat keputusan

14 Keterampilan berpartisipasi sebagai warga Negara

15 Keterampilan mengakui kemajemukan, menggali, mengolah danmemanfaatkan informasi

JumlahPersentase (%) % %

Tabel 3.8 Rubrik Pedoman Observasi Keterampilan Sosial

No. Indikator Skala Penilain1 Keterampilan dalam mentaati

peraturan: Disiplin

Patuh pada perintah guru Tidak melanggar peraturan di sekolah

2 Keterampilan dalam membantuteman

: Membantu teman memecahkanpermasalahannya.

Mendengarkan keluh kesah yang ia katakana.

Page 26: 56 III. METODOLOGI PENELITIAN classroom . Penentuan ...digilib.unila.ac.id/16132/14/BAB III.pdf · (si klus) ulang. Apabila pada tindakan 1 sudah bisa mencapai tujuan yang diinginkan

81

Mendukung teman dalam meraih cita-citanya3 Keterampilan membuang sampah

pada tempatnya: Memisahkan antara sampah basah dengan

sampah kering. Membuang sampah pada tempatnya baik

milik pribadi dan milik umum Menyimpan sementara sampah milik pribadi

jika tidak ditemukan kotak sampah di sekitarsehingga tidak mengotori lingkungan

4 Keterampilan berkomunikasi baikdengan orang lain

: Menggunakan bahasa yang baik ketikaberbicara

Memandang lawan bicara ketikaberkomunikasi

Bahasa yang dikeluarkan jelas5 Keterampilan bekerjasama dengan

kelompok yang majemuk: Membersihkan kelas secara bersama-sama.

Mengikuti jum’at bersih di lingkungansekolah secara bersama-sama

Mengerjakan tugas diskusi secara bersama-sama di dalam kelas.

6 Keterampilan menjadi konsumenyang selektif

: Membeli barang sesuai dengan kebutuhan Membeli barang yang berkualitas baik (teliti

dalam membeli barang), dengan harga yangterjangkau.

Tidak mempunyai prilaku boros dalammelakukan pembelian barang

7 Keterampilan dalammenyesuaikan diri

: Mudah bergaul dengan siapa saja dalam kurunwaktu yang tidak lama

Mampu menerima dan menilai kenyataanlingkungan di luar dirinya secara obyektifsesuai dengan perkembangan rasional danperasaan serta memiliki ketajaman dalammemandang realitas.

Mudah mengenali nama, sifat dankarakteristik teman yang baru dikenal.

8 Keterampilan dalam berinteraksi : Bersikap terbuka ansanggup menerima umpanbalik kepada siapa saja dalam berinteraksi

Mampu bertindak sesuai dengan potensi,kemampuan yang ada pada dirinya dankenyataan obyektif yang ada pada luardirinya.

Rasa hormat pada sesama manusia danmampu bertindak toleran

9 Keterampilan mengontrol diri : Mampu mengendalikan amarah dan hawanafsu

Mampu menerima pendapat orang lainwalaupun berbeda pendapat dengan dirirnya

Tidak membesar-besarkan masalah kecil10 Keterampilan berempati : Merasakan kesulitan yang dirasakan orang

lain Peka terhadap suasana yang sedang

dihadapinya Mengembangkan keutamaan dankebijakan

dalam upaya mendorong berkembangnyakepedulian sosial dimasyarakat, manusiaperlu mengembangkan keutamaan ataukebijakan (virtue) dalam diri masing-masing.

11 Keterampilan dalam menghargaiorang lain

: Mendengarkan orang lain ketika berbicara Toleransi Menghargai pendapat orang lain

12 Keterampilan antri di tempatumum

: Belajar sabar menunggu giliran Rapih dalam baris-berbaris Disiplin

Lanjutan Tabel 3.8

Page 27: 56 III. METODOLOGI PENELITIAN classroom . Penentuan ...digilib.unila.ac.id/16132/14/BAB III.pdf · (si klus) ulang. Apabila pada tindakan 1 sudah bisa mencapai tujuan yang diinginkan

82

13 Keterampilan membuat keputusan : Bersikap adil Tepat sasaran Fokus permasalahan kepada satu

kemungkinan penyelesaian14 Keterampilan berpartisipasi

sebagai warga Negara: Berbagi informasi tentag adat, agama, suku,

ras sehingga mendapat pengetahuan tentangkeanekaragaman di Indonesia

Bertoleransi dalam kehidupan sehari-hariantar suku, agama dan adat istiadat

Melestarikan hasil-hasil kebudayaanIndonesia yang beragam sebagai manifestasibudaya Indonesia

15 Keterampilan mengakuikemajemukan, menggali,mengolah dan memanfaatkaninformasi

: Mengetahui informasi terkini Menanyakan pada guru mengenai inforamasi

teraktual Memanfaatkan informasi sebagai

pengetahuan

Keterangan:

≥ 2 skala penilaian yang terlihat maka dikategorikan baik≤ 1 skala penilaian yang terlihat maka dikategorikan buruk

Kisi-Kisi Wawancara

IdentitasNama Siswa : ……………………… L/PTempat Tanggal Lahir : ………………………Kelas : ………………………Nama Guru (Subyek Wawancara) : ………………………Pewawancara : ………………………Tanggal Wawancara : ………………………

Daftar Pertanyaan

Tujuan : Menggali pengetahuan guru tentang keterampilan sosial siswa

1. Menurut Saudara keterampilan berinteraksi siswa tersebut apakah sudahbaik atau tidak?

2. Menurut Saudara Keterampilan siswa dalam mengontrol diri suduh baikatau tidak?

3. Menurut Saudara keterampilan siswa dalam berempati sudah baik atautidak?

4. Menurut Saudara Keterampilan siswa dalam menaati aturan di sekolahsudah baik atau tidak?

Lanjutan Tabel 3.8

Page 28: 56 III. METODOLOGI PENELITIAN classroom . Penentuan ...digilib.unila.ac.id/16132/14/BAB III.pdf · (si klus) ulang. Apabila pada tindakan 1 sudah bisa mencapai tujuan yang diinginkan

83

5. Menurut Saudara keterampilan siswa dalam menghargai orang lain sudahbaik atau tidak?

6. Menurut Saudara keterampilan siswa dalam membantu teman lain sudahbaik atau tidak?

7. Menurut Saudara keterampilan siswa dalam berkomunikasi sudah baikatau tidak?

8. Menurut Saudara keterampilan siswa dalam bekerjasama dengankelompok yang majemuk sudah baik atau tidak?

Tabel 3.9 Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar

No Siklus Pokok Bahasan No Item Aspek Jumlah

1 I

Memahami peristiwamenjelang proklamasikemerdekaan

1-10(Pilihan Ganda) C1, C2 10 Soal

2 IIMengetahui tokoh-tokohkemerdekaan Indonesia.

1-10(Pilihan Ganda)

C1, C2 10 Soal

3 III Menghargai jasa-jasapahlawan

1-10(Pilihan Ganda)

C1, C2 10 Soal

Sumber: Data Olahan Peneliti

Sebelum digunakan untuk melakukan penelitian, maka instrumen penelitian

harus diuji validitas dan reliabilitasnya terlebih dahulu. Uji reliabilitas

dilakukan untuk mengetahui angka korelasi baik antar item maupun antara

instrument dengan obyek yang diteliti. Reliabilitas instrumen merupakan

syarat utama untuk pengujian validitas instrumen, karena instrumen yang

reliabil belum tentu valid, tetapi jika instrumen valid sudah pasti reliabel,

namun demikian perlu juga untuk diuji reliabilitasnya (Sugiyono, 2002: 268).

Dalam pelaksanan ujicoba instrumen diujicobakan pada siswa yang

mempunyai karakteristik yang sama terhadap 20 siswa. Ujicoba ini dilakukan

Page 29: 56 III. METODOLOGI PENELITIAN classroom . Penentuan ...digilib.unila.ac.id/16132/14/BAB III.pdf · (si klus) ulang. Apabila pada tindakan 1 sudah bisa mencapai tujuan yang diinginkan

84

dengan tujuan untuk mengetahui kelayakan instrumen sebagai alat untuk

mengambil data. Untuk menguji validitas, realibilitas, tingkat kesukaran dan

daya pembeda menggunakan program Anates. Uji instrumen penelitian ini

meliputi hal-hal sebagai berikut.

3.9.1 Validitas

Menurut Suharsimi Arikunto (1996: 125) ”sebuah tes dikatakan valid jika

tes tersebut dapat mengukur apa yang hendak diukur”. Validitas butir

adalah butir tes dapat menjalankan fungsi pengukurannya dengan baik, hal

ini dapat diketahui dari seberapa besar peran yang diberikan oleh butir soal

tes tersebut dalam mencapai keseluruhan skor seluruh tes.

Tabel 3.10 Hasil Uji Validitas Instrumen Tes Hasil Belajar

Siklus Kriteria No Soal Jml1 Valid 1,2,3,4,5,6,8,9,10,12,15,18,19 13

Tidak Valid 7,11,13,14,16,17,20 72 Valid 1,7,9,10,11,13,14,16,17,18,19,20 14

Tidak Valid 2,3,4,5,6,8,12,15 63 Valid 1,4,7,9,10,11,12,13,14,15,16,17,18,19,20 15

Tidak Valid 2,3,5,6,8 5

Sumber: Hasil olah data menggunakan program Anates

Sebelum digunakan untuk pengambilan data penelitian, soal yang tidak

valid tidak digunakan untuk tes/evaluasi hasil belajar siswa, dari hasil uji

validitas sebanyak 20 soal pada siklus I hanya 13 yang tergolong valid,

siklus II juga hanya 14, dan siklus III hanya 15. Oleh karena itu disetiap

siklus hanya diambil 10 soal yang tergolong valid.

3.9.2 Reliabilitas

Berdasarkan hasil analisis ujicoba instrumen diperoleh reliabilitas untuk

instrument siklus I sebesar 0,83, instrumen siklus II sebesar 0,86 dan

Page 30: 56 III. METODOLOGI PENELITIAN classroom . Penentuan ...digilib.unila.ac.id/16132/14/BAB III.pdf · (si klus) ulang. Apabila pada tindakan 1 sudah bisa mencapai tujuan yang diinginkan

85

instrumen siklus III sebesar 0.89. Karena koefisien reliabilitas dari ketiga

insrumen tersebut lebih besar dari rtabel, hal ini menunjukkan bahwa

ketiga instrumen tersebut reliable dan dapat digunakan untuk pengambilan

data penelitian.

3.9.3 Tingkat Kesukaran

Menurut Arikunto (1996: 128), tingkat kesukaran merupakan persentase

jumlah siswa yang menjawab dengan benar. Berdasarkan hasil uji tingkat

kesukaraan soal dari ketiga instrumen tes yang digunakan dalam penelitian

ini terhadap 20 siswa diperoleh hasil seperti terangkum pada sebagai

berikut.

Tabel 3.11 Tingkat Kesukaran Instrumen Tes Hasil Belajar

Siklus Kriteria No Soal Jumlah1 Mudah 3,6,12 3

Sedang 1,2,4,5 4Sukar 8,9,10 3

2 Mudah 7,10,14 3Sedang 1,11,16,17 4Sukar 9,13,18 3

3 Mudah 10,13 2Sedang 1,7,9,14,15 5Sukar 4,11,12 3

Sumber: Hasil olah data menggunakan program Anates

3.9.4 Daya Pembeda

Menurut Arikunto (1996: 129), daya pembeda merupakan kemampuan

suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan

tinggi) dengan siswa yang bodoh (berkemampuan rendah). Daya pembeda

dilambangkan dengan D, berdasarkan hasil uji daya pembeda soal dari

Page 31: 56 III. METODOLOGI PENELITIAN classroom . Penentuan ...digilib.unila.ac.id/16132/14/BAB III.pdf · (si klus) ulang. Apabila pada tindakan 1 sudah bisa mencapai tujuan yang diinginkan

86

ketiga instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini terhadap 20

siswa diperoleh hasil seperti terangkum pada tabel sebagai berikut.

Tabel 3.12 Tingkat Daya Pembeda Instrumen Tes Hasil Belajar

Siklus Kriteria No Soal Jumlah1 Rendah 3,12 2

Sedang 1,2,4,5,6 5Tinggi 8,9,10 3

2 Rendah 7,10,14 3Sedang 1,11,16,17,18 5Tinggi 9,13 2

3 Rendah 10,13 2Sedang 1,7,9,14,15,12 6Tinggi 4,11 2

Sumber: Hasil olah data dengan menggunakan program Anates

3.10 Pengukuran Keberhasilan

3.10.1 Pengukuran Guru dalam Merencanakan Pembelajaran

Jumlah butir instrumen kemampuan merencanakan pembelajaran dalam

lembar observasi yang akan dipergunakan adalah sebanyak 16 butir, jika

pernyataan baik nilai 1 dan tidak 0, jika semua baik maka jumlah

pernyataan di kali satu sebanyak 16 x 1 = 16 (skor sempurna/ tertinggi).

Tetapi dalam hal ini peneliti membagi skor 16 tersebut dalam kategori

baik, netral (sedang) dan buruk. Kategori tersebut peneliti kutip dari buku

metode penelitian pendidikan karangan (Sugiono, 2011: 45) dapat dilihat

pada grafik di bawah ini.

Page 32: 56 III. METODOLOGI PENELITIAN classroom . Penentuan ...digilib.unila.ac.id/16132/14/BAB III.pdf · (si klus) ulang. Apabila pada tindakan 1 sudah bisa mencapai tujuan yang diinginkan

87

0

2

4

6

8

10

12

14

16

Buruk Sedang/Netral Baik

Gambar 3.2 Grafik Pengukuran dalam Merencanakan Pembelajaran

Berdasarkan gambar grafik di atas kemampuan guru dalam kemampuan

merencanakan pembelajaran dikategorikan baik instrumen observasi/

pengamatan mendapatkan skor 12-16 atau dalam persentase 68,76 %-100

%, jika mendapatkan skor 7-11 dikategorikan netral (sedang) atau dalam

persentase 37,6 %-68,75 %, dan jika skor yang didapat 0-6 atau dalam

persentase 0 %-37,5 %,maka dikategorikan buruk.

3.10.2 Pengukuran Guru dalam Melaksanakan Pembelajaran

Jumlah butir instrumen pembelajaran dengan metode bermain peran (role

playing) dalam lembar observasi yang akan dibuat oleh peneliti adalah

sebanyak 17 butir, jika pernyataan baik nilai 1 dan tidak 0, jika semua baik

maka jumlah pernyataan di kali satu sebanyak 17 X 1 = 17 (skor

sempurna/ tertinggi). Tetapi dalam hal ini peneliti membagi skor 17

tersebut dalam kategori baik, netral (sedang) dan buruk. Kategori tersebut

0%-37,5%

37,6%-68,75%

68,76%-100%

Page 33: 56 III. METODOLOGI PENELITIAN classroom . Penentuan ...digilib.unila.ac.id/16132/14/BAB III.pdf · (si klus) ulang. Apabila pada tindakan 1 sudah bisa mencapai tujuan yang diinginkan

88

peneliti kutip dari buku metode penelitian pendidikan karangan (Sugiono,

2011: 45) dapat dilihat pada grafik di bawah ini.

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

Buruk Netral/Sedang Baik

Gambar 3.3 Grafik Pengukuran dalam Melaksanakan Pembelajaran

Berdasarkan gambar grafik di atas keberhasilan guru menggunakan

metode bermain peran (role playing) dikategorikan baik jika instrumen

observasi/ pengamatan mendapatkan skor 13-17 atau dalam persentase

70,60%-100%, jika mendapatkan skor 7-12 dikategorikan netral (sedang)

atau dalam persentase 35,31%-70,59%, dan jika skor yang didapat 0-6 atau

dalam persentase 0%-35,30%,maka dikategorikan buruk.

3.10.3 Pengukuran Keterampilan Sosial Siswa

Jumlah instrumen keterampilan sosial dalam hal ini lembar pengamatan

yang akan dibuat oleh peneliti adalah sebanyak 8 butir, jika pernyataan

baik nilai 1 dan tidak baik 0, jika semua baik maka jumlah pernyataan di

0%-35,30%

35,31%-70,59%

70,60%-100%

Page 34: 56 III. METODOLOGI PENELITIAN classroom . Penentuan ...digilib.unila.ac.id/16132/14/BAB III.pdf · (si klus) ulang. Apabila pada tindakan 1 sudah bisa mencapai tujuan yang diinginkan

89

kali jumlah siswa sebanyak 8 X 20 = 160 (skor sempurna/tertinggi). Tetapi

dalam hal ini peneliti membagi skor 1-160 tersebut dalam beberapa

kategori yang telah dijelaskan sebelumnya, kategori dengan tingkat

keterampilan sosial kurang baik, cukup (kategori sedang), dan

keterampilan sosial baik. Kategori tersebut peneliti kutip dari buku metode

penelitian pendidikan karangan (Sugiono, 2011: 45) dapat dilihat pada

grafik di bawah ini.

0

50

100

150

200

250

300

350

Kurang Baik Netral/Cukup Baik

Gambar 3.4 Grafik Pengukuran Keterampilan Sosial Siswa

Berdasarkan gambar grafik di atas keterampilan sosial siswa dikategorikan

berdasarkan porsentase, yaitu (1) 0% - 40% kurang baik, (2) 41% - 70%

cukup baik, dan (3) 71% - 100% kriteria baik (Suryabrata (2012: 10).

0-40%

41-70%

71-100%

Page 35: 56 III. METODOLOGI PENELITIAN classroom . Penentuan ...digilib.unila.ac.id/16132/14/BAB III.pdf · (si klus) ulang. Apabila pada tindakan 1 sudah bisa mencapai tujuan yang diinginkan

90

3.10.4 Pengukuran Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas V

a. Nilai rata-rata siswa kelas V

Nilai rata-rata kelas dihitung menggunakan rumus sebagai berikut.

Keterangan:: Nilai rata-rata siswa kelas V: Jumlah nilai seluruh siswa kelas V

N : Banyak siswa Kelas V(Suaidin, 2010: 34)

b. Menentukan persentase ketuntasan hasil belajar IPS siswa kelas V

% A =N

Nax 100 %

Keterangan :% A : Persentase hasil belajar IPS siswa kelas VNa : Jumlah siswa yang lulus KKM

N : Jumlah siswa yang belum lulus KKM

Tabel 3.13 Kriteria Deskriptif Ketuntasan Hasil Belajar

No Katagori presentase Kriteria

1. 86% – 100 % Sangat Baik2. 71% – 85 % Baik3. 56% - 70 % Cukup4. 41% - 55 % Kurang5. < 40 % Sangat kurang sekali

(Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 2002: 4)

3.11 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan deskriptif analisis.

Deskriptif analisis adalah teknik analisis yang digunakan untuk menganalisis

Lanjutan Tabel 15.

Page 36: 56 III. METODOLOGI PENELITIAN classroom . Penentuan ...digilib.unila.ac.id/16132/14/BAB III.pdf · (si klus) ulang. Apabila pada tindakan 1 sudah bisa mencapai tujuan yang diinginkan

91

data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah

terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuta kesimpulan yang

berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiono, 2011: 208). Kategori data

setelah dianalisis adalah sebagai berikut, keterampilan sosial rendah,

keterampilan sosial tinggi.

Analisis data dalam penelitian ini adalah proses mencari dan menyususn

secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara dan bahan-bahan

lain sehingga dapat dengan mudah untuk dipahami dan ditemukannya dapat

diinformasikan dengan orang lain, karena penelitian yang dilakukan adalah

penelitian tindakan, maka analisis dilakukan secara terus menerus sepanjang

penelitian berlangsung, mulai dari tahap observasi awal sampai dengan

berahirnya seluruh program tindakan penelitian sesuai dengan karakteristik

pokok permasalahan dan tujuan pendidikan (Hopkins, 1993: 57). Analisis

data yang dilakukan lebih difokuskan selama proses di lapangan bersamaan

dengan proses pengumpulan data.

1. Analisis sebelum di lapangan, analisis ini dilakukan terhadap data hasil

studi pendahulun. Data sekunder yang akan diguunakan untuk fokus

penelitian, namun fokus penelitian ini sementara akan berkembang setelah

peneliti berada di lapangan dalam hal ini sekolah.

2. Analisis selama di lapangan, analisis ini dilakukan pada saat pengumpulan

data berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data dalam waktu

tertentu. Analisis data terhadap aktivitas dilakukan secara interaktif dan

berlangsung secara terus menerus dalam kelas yang sama.

Page 37: 56 III. METODOLOGI PENELITIAN classroom . Penentuan ...digilib.unila.ac.id/16132/14/BAB III.pdf · (si klus) ulang. Apabila pada tindakan 1 sudah bisa mencapai tujuan yang diinginkan

92

Proses analisis data dilakukan secara reflektif, partisipatif dan kolaborasi

pada setiap tahap refleksi sehingga dari hasil analisis refleksi ini dapat

ditemukan alternatif dan jalan keluar untuk menentukan rencana tindakan

yang akan dilakukan pada tindakan berikutnya yang dimulai dengan

menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu dari

wawancara, pengamatan yang sudah dituliskan dalam catatan lapangan,

rencana pelaksanaan pembelajaran dan silabus. Setelah dipelajari dan ditelaah

maka langkah selanjutnya mengadakan reduksi data yang dilakukan dengan

jalan membatas satu abstraksi.

3.11.1 Kategorisasi Data

Data mentah dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan tes

dirangkum dan dideskripsikan dalam bentuk metrik data, data yang

dimaksudkan dalam penelitian ini adalah data yang dianalisis

dikategorisasikan dulu berdasarkan fokus masalah penelitian. Fokus dalam

penelitian ini adalah aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran

berlangsung.

3.11.2 Validasi Data

Tujuan dari validasi data adalah untuk mendapatkan tingkat kesahihan dari

data maka dilakukan validasi data melalui triangulasi member check,

auditrial dan expert opinion, yang menurut Hopkins (1993: 59) sebagai

berikut.

a) Source Triangulation, mengambil data dari berbagai nara sumber yaitu

peneliti, guru, dan siswa yang dilakukan untuk memeriksa kebenaran

Page 38: 56 III. METODOLOGI PENELITIAN classroom . Penentuan ...digilib.unila.ac.id/16132/14/BAB III.pdf · (si klus) ulang. Apabila pada tindakan 1 sudah bisa mencapai tujuan yang diinginkan

93

data yang diperoleh peneliti dengan data yang diperoleh dari sumber

lain yaitu guru lain yang menjadi observer, tujuannya adalah untuk

memperoleh kepercayaan data yang maksimal.

b) Member Check dilakukan untuk meninjau kembali kebenaran dan

kesahihan atau keabsahan data penelitian dengan cara

mengkonfirmasikan data temuan yang diperoleh kepada guru observer

dan siswa yaitu dengan reflektif pada setiap akhir kegiatan.

c) Audit Trail dilakukan dengan cara mendiskusikan kebenaran data dan

prosedur pengumpulannya dengan peneliti senior teman-teman peneliti

yang lain.

d) Menggunakan bahan referensi untuk meningkatkan kepercayaan dan

kebenaran data.

e) Expert Opinion dilakukan dengan mengkonsultasikan hasil temuan

kepada para ahli dan pembimbing untuk memperoleh arahan agar

validasi temuan penelitian dapat dipertanggung jawabkan.