50517079-mekanisme-transportasi

9
6. Jelaskan tentang mekanisme transpotasi sedimen dan mekanisme pergerakan sedimen ? Jawab : Mekanisme Transportasi sedimen Sistem Mekanisme Gerakan Sedimen Ada tiga kelompok cara mengangkut sedimen dari batuan induknya ke tempat pengendapannya, yakni supensi (suspendedload), bedload tranport dan saltation. Di bawah ini diterangkan secara garis besar ke tiganya: 1. Suspensi Dalam teori segala ukuran butir sedimen dapat dibawa dalam suspensi, jika arus cukup kuat. Akan tetapi di alam, kenyataannya hanya material halus saja yang dapat diangkut suspensi. Sifat sedimen hasil pengendapan suspensi ini adalah mengandung prosentase masa dasar yang tinggi sehingga butiran tampak mengambang dalam masa dasar dan umumnya disertai memilahan butir yang buruk. Cirilain dari jenis ini adalah butir sedimen yang diangkut tidak pernah menyentuh dasar aliran. ini umumnya terjadi pada sedimen-sedimen yang sangat kecil ukurannya (seperti lempung) sehingga mampu diangkut oleh aliran air atau angin yang ada.

Upload: cwind-crowzero-gps

Post on 23-Dec-2015

6 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

gsg

TRANSCRIPT

Page 1: 50517079-mekanisme-transportasi

6. Jelaskan tentang mekanisme transpotasi sedimen dan mekanisme pergerakan sedimen ?

Jawab :

Mekanisme Transportasi sedimen

Sistem Mekanisme Gerakan Sedimen

Ada tiga kelompok cara mengangkut sedimen dari batuan induknya ke

tempat pengendapannya, yakni supensi (suspendedload), bedload tranport dan

saltation. Di bawah ini diterangkan secara garis besar ke tiganya:

1. Suspensi

Dalam teori segala ukuran butir sedimen dapat dibawa dalam suspensi,

jika arus cukup kuat. Akan tetapi di alam, kenyataannya hanya material halus saja

yang dapat diangkut suspensi. Sifat sedimen hasil pengendapan suspensi ini

adalah mengandung prosentase masa dasar yang tinggi sehingga butiran tampak

mengambang dalam masa dasar dan umumnya disertai memilahan butir yang

buruk. Cirilain dari jenis ini adalah butir sedimen yang diangkut tidak pernah

menyentuh dasar aliran. ini umumnya terjadi pada sedimen-sedimen yang sangat

kecil ukurannya (seperti lempung) sehingga mampu diangkut oleh aliran air atau

angin yang ada.

2. Bedload transport

Berdasarkan tipe gerakan media pembawanya, sedimen dapat dibagi menjadi:

endapan arus traksi

endapan arus pekat (density current) dan

endapan suspensi.

ini terjadi pada sedimen yang relatif lebih besar (seperti pasir, kerikil,

kerakal, bongkah) sehingga gaya yang ada pada aliran yang bergerak dapat

berfungsi memindahkan pertikel-partikel yang besar di dasar. Pergerakan dari

butiran pasir dimulai pada saat kekuatan gaya aliran melebihi kekuatan inertia

Page 2: 50517079-mekanisme-transportasi

butiran pasir tersebut pada saat diam. Gerakan-gerakan sedimen tersebut bisa

menggelundung, menggeser, atau bahkan bisa mendorong sedimen yang satu

dengan lainnya.

3. Saltation

yang dalam bahasa latin artinya meloncat umumnya terjadi pada sedimen

berukuran pasir dimana aliran fluida yang ada mampu menghisap dan

mengangkut sedimen pasir sampai akhirnya karena gaya grafitasi yang ada

mampu mengembalikan sedimen pasir tersebut ke dasar. 

Arus traksi adalah arus suatu media yang membawa sedimen didasarnya.

Pada umumnya gravitasi lebih berpengaruh dari pada yang lainya seperti angin

atau pasang-surut air laut. Sedimen yang dihasilkan oleh arus traksi ini umumnya

berupa pasir yang berstruktur silang siur, dengan sifat-sifat:

pemilahan baik

tidak mengandung masa dasar

ada perubahan besar butir mengecil ke atas (fining upward) atau ke bawah

(coarsening upward) tetapi bukan perlapisan bersusun (graded bedding).

Di lain pihak, sistem arus pekat dihasilkan dari kombinasi antara arus

traksi dan suspensi. Sistem arus ini biasanya menghasilkan suatu endapan

campuran antara pasir, lanau, dan lempung dengan jarang-jarang berstruktur

silang-siur dan perlapisan bersusun. Arus pekat (density) disebabkan karena

perbedaan kepekatan (density) media. Ini bisa disebabkan karena perlapisan

panas, turbiditi dan perbedaan kadar garam. Karena gravitasi, media yang lebih

pekat akan bergerak mengalir di bawah media yang lebih encer. Dalam geologi,

aliran arus pekat di dalam cairan dikenal dengan nama turbiditi. Sedangkan arus

yang sama di dalam udara dikenal dengan nuees ardentes atau wedus gembel,

suatu endapan gas yang keluar dari gunungapi. Endapan dari suspensi pada

umumnya berbutir halus seperti lanau dan lempung yang dihembuskan angin atau

endapan lempung pelagik pada laut dalam. Selley (1988) membuat hubungan

antara proses sedimentasi dan jenis endapan yang dihasilkan, sebagai berikut

Tabel.

Page 3: 50517079-mekanisme-transportasi

Kenyataan di alam, transport dan pengendapan sedimen tidak hanya

dikuasai oleh mekanisme tertentu saja, misalnya arus traksi saja atau arus pekat

saja, tetapi lebih sering merupakan gabungan berbagai mekanisme. Malahan

dalam berbagai hal, merupakan gabungan antara mekanik dan kimiawi. Beberapa

sistem seperti itu dalah:

sistem arus traksi dan suspensi

sistem arus turbit dan pekat

sistem suspensi dan kimiawi.

Pada dasarnya butir-butir sedimen bergerak di dalam media pembawa,

baik berupa cairan maupun udara, dalam 3 cara yang berbeda: menggelundung

(rolling), menggeser (bouncing) dan larutan (suspension) seperti Gambar III.2

Page 4: 50517079-mekanisme-transportasi

Sedimen berdasarkan gravitasi

Sedimen yang bergerak karena hanya pengaruh gaya gravitasi ini, ada 3 macam

sedimen :

Debris flows (umumnya mud flows)

Grain flows

Fluidized flows

Mud flows (interparticle interaction)

Ada 2 : di bawah air dan di darat

Ciri sedimen hasil mud flows:

dikuasai matrik (matrix-dominated sediment)

sortasi jelek

pejal (tak berlapis)

Grain flows (grain interaction)

Ciri sedimen hasil grain flows:

dikuasai kepingan (fragment dominated-sediment)

terpilah baik dan bebas lempung

Fluidized flows

Ciri sedimennya:

tebal, non-graded clean sand

batas atas dan bawahnya kabur

umumnya terdapat struktur piring (dish structures).

Pada saat kekuatan untuk mengangkut sedimen tidak cukup besar dalam

membawa sedimen-sedimen yang ada maka sedimen tersebut akan jatuh atau

mungkin tertahan akibat gaya grafitasi yang ada. Setelah itu proses sedimentasi

dapat berlangsung sehingga mampu mengubah sedimen-sedimen tersebut menjadi

suatu batuan sedimen.

Page 5: 50517079-mekanisme-transportasi

Bagan Mekanisme Transport Sedimen

Prinsip-Prinsip Pengangkutan Dan Pengendapan Sedimen

Sebelum mengetahui bagaimana sedimen terangkut dan terendapkan

dalam suatu cekungan kita harus memahami prinsip apa saja yang bisa ditemukan

dalam batuan sedimen. Prinsip-prinsip tersebut sangatlah beragam diantaranya

prinsip uniformitarianism.

Prinsip uniformitarianism adalah proses-proses geologi yang terjadi

sekarang juga terjadi di masa lampau. Dengan menggunakan prinsip

tersebut dalam mempelajari proses-proses geologi yang terjadi sekarang,

kita bisa memperkirakan beberapa hal seperti kecepatan sedimentasi,

kecepatan kompaksi dari sediment, dan juga bisa memperkirakan

Page 6: 50517079-mekanisme-transportasi

bagaimana bentuk geologi yang terjadi dengan proses-proses geologi

tertentu. 

prinsip horizontality, superposition, dan original continuity. Prinsip

horizontality menjelaskan bahwa semula batuan sedimen diendapkan

dalam posisi horizontal.  Pembentuk batuan sedimen adalah partikel-

partikel atau sering disebut sedimen yang terbentuk akibat hancuran

batuan yang telah ada sebelumnya seperti batuan beku, batuan metamorf,

dan juga batuan sedimen sendiri.

Faktor-faktor pengontrol dan pengangkutan sedimen

Faktor-faktor yang mengontrol terbentuknya sedimen adalah iklim,

topografi, vegetasi dan juga susunan yang ada dari batuan. Sedangkan faktor yang

mengontrol pengangkutan sedimen adalah air, angin, dan juga gaya grafitasi.

Sedimen dapat terangkut baik oleh air, angin, dan bahkan salju. Mekanisme

pengangkutan sedimen oleh air dan angin sangatlah berbeda.

Pertama, karena berat jenis angin relatif lebih kecil dari air maka angin

sangat susah mengangkut sedimen yang ukurannya sangat besar. Besar

maksimum dari ukuran sedimen yang mampu terangkut oleh angin umumnya

sebesar ukuran pasir.

Kedua, karena sistem yang ada pada angin bukanlah sistem yang terbatasi

(confined) seperti layaknya channel atau sungai maka sedimen cenderung tersebar

di daerah yang sangat luas bahkan sampai menuju atmosfer.   Sedimen-sedimen

yang ada terangkut sampai di suatu tempat yang disebut cekungan. Di tempat

tersebut sedimen sangat besar kemungkinan terendapkan karena daerah tersebut

relatif lebih rendah dari daerah sekitarnya dan karena bentuknya yang cekung

ditambah akibat gaya grafitasi dari sedimen tersebut maka susah sekali sedimen

tersebut akan bergerak melewati cekungan tersebut. Dengan semakin banyaknya

sedimen yang diendapkan, maka cekungan akan mengalami penurunan dan

membuat cekungan tersebut semakin dalam sehingga semakin banyak sedimen

yang terendapkan. Penurunan cekungan sendiri banyak disebabkan oleh

penambahan berat dari sedimen yang ada dan kadang dipengaruhi juga struktur

yang terjadi di sekitar cekungan seperti adanya patahan.