50 kata makna konotasi dan denotasi 1.docx

15
50 KATA MAKNA KONOTASI DAN DENOTASI 1. Bahtera : perahu, kapal 2. Cakrawala : lengkung langit 3. Dirgantara : udara; awang-awang 4. berat hati : tidak tega 5. Kepala dingin : tenang,sabar 6. Murah hati : baik hati 7. Buah bibir : bahan pembicaraan 8. Berat hati : tidak tega 9. Tunas bangsa : generasi muda 10. Jeruji besi : penjara 11. besar kepala : sombong 12. Fantasi : bayangan 13. jeruji besi : penjara 14. tunas bangsa : generasi muda 15. murah hati : baik hati 16. tinggi hati : sombong 17. sebatang kara : tidak mempunyai anak saudara 18. lapang dada : menerima dengan tabah 19. angkat kaki : pergi 20. gigit jari : kecewsa 21. Aksi : gerakan 22. Figur : tokoh 23. Angkat tangan : menyerah 24. Kutubuku : orang yang suka membaca buu 25. Buah tangan :oleh-oleh

Upload: rudi-andrianto

Post on 26-Dec-2015

575 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: 50 KATA MAKNA KONOTASI DAN DENOTASI 1.docx

50 KATA MAKNA KONOTASI DAN DENOTASI

1. Bahtera : perahu, kapal

2. Cakrawala : lengkung langit

3. Dirgantara : udara; awang-awang

4. berat hati : tidak tega

5. Kepala dingin : tenang,sabar

6. Murah hati : baik hati

7. Buah bibir : bahan pembicaraan

8. Berat hati : tidak tega

9. Tunas bangsa : generasi muda

10. Jeruji besi : penjara

11. besar kepala : sombong

12. Fantasi : bayangan

13. jeruji besi : penjara

14. tunas bangsa : generasi muda

15. murah hati : baik hati

16. tinggi hati : sombong

17. sebatang kara : tidak mempunyai anak saudara

18. lapang dada : menerima dengan tabah

19. angkat kaki : pergi

20. gigit jari : kecewsa

21. Aksi : gerakan

22. Figur : tokoh

23. Angkat tangan : menyerah

24. Kutubuku : orang yang suka membaca buu

25. Buah tangan :oleh-oleh

26. Kalbu : hati

27. Akur : cocok,sesuai

28. Berabe : susah

29. Besuk : melihat orang sakit

30. Mama : ibu

31. Mimi : minum

Page 2: 50 KATA MAKNA KONOTASI DAN DENOTASI 1.docx

32. Bobo : tidur

33. Buaya darat : playboy

34. Naik pitam : marah

35. Codet : bekas luka

36. Cicil : angsur

37. Menggondol : meraih, merebut

38. Mandek : berhenti

39. Nongkrong : duduk, jongk

40. Pita hitam : berduka

41. Lapang dada : menerima dengan tabah

42. Meja hijau : pengadilan

43. Sebatang kara : tidak mempunyai sanak saudara

44. Tinggi hati : sombong

45. gulung tikar : bangkrut

46. banting tulang : kerja keras

47. berpangku tangan : tidak mau bekerja

48. campur tangan : ikut campur

49. naik darah : marah

50. meja hijau : pengadilan

Page 3: 50 KATA MAKNA KONOTASI DAN DENOTASI 1.docx

PUISI 5 KARYA SASTRAWAN INDONESIA

DOA

Oleh

Taufiq Ismail

Tuhan kami

Telah nista kami dalam dosa bersama

Bertahun-tahun membangun kultus ini

Dalam pikiran yang ganda

Dan menutupi hati nurani

Ampunilah kami

Ampunilah

Amin

Tuhan kami

Telah terlalu mudah kami

Menggunakan AsmaMu

Bertahun di negeri ini

Semoga Kau rela menerima kembali

Kami dalam barisanMu

Ampunilah kami

Ampunilah

Amin 

1966

Page 4: 50 KATA MAKNA KONOTASI DAN DENOTASI 1.docx

Kepada Peminta-minta

By

Chairin Anwar

Baik, baik, aku akan menghadap Dia

Menyerahkan diri dan segala dosa

Tapi jangan tentang lagi aku

Nanti darahku jadi beku

Jangan lagi kau bercerita

Sudah tercacar semua di muka

Nanah meleleh dari muka

Sambil berjalan kau usap juga

Bersuara tiap kau melangkah

Mengerang tiap kau memandang

Menetes dari suasana kau datang

Sembarang kau merebah

Mengganggu dalam mimpiku

Menghempas aku di bumi keras

Di bibirku terasa pedas

Mengaum di telingaku

Baik, baik, aku akan menghadap Dia

Menyerahkan diri dan segala dosa

Tapi jangan tentang lagi aku

Nanti darahku jadi beku

Page 5: 50 KATA MAKNA KONOTASI DAN DENOTASI 1.docx

SAJAK WIDURI UNTUK JOKI TOBINGOleh :  

W.S. Rendra

Debu mengepul mengolah wajah tukang-tukang parkir .  

Kemarahan mengendon di dalam kalbu purba.  

Orang-orang miskin menentang kemelaratan.  

Wahai , Joki Tobing, kuseru kamu,  

kerna wajahmu muncul dalam mimpiku.  

Wahai , Joki Tobing, kuseru kamu  

karena ter l ibat aku di dalam napasmu.  

Dari bis kota ke bis kota  

kamu memburuku.  

Kita duduk bersandingan,  

menyaksikan hidup yang kumal.  

Dan perlahan tersirap darah ki ta ,  

melihat sekuntum bunga telah mekar,  

dari puingan masa yang putus asa.

Nusantara Film, Jakarta, 9 Mei 1977  

Potret Pembangunan dalam Puisi

Page 6: 50 KATA MAKNA KONOTASI DAN DENOTASI 1.docx

MENCARI

Karya : Sanusi Pane

Aku mencari

Di kebun Hindia.

Aku pesiar

Di kebun Yunani.

Aku berjalan

Di tanah Roma.

Aku mengembara

Di benua Barat.

Aegala buku

Perpustakaan dunia

Sudah kubaca,

Segala filsafat

Sudah kuperiksa.

Akhirnya kusampai

Ke dalam taman

Hati sendiri.

Di sna bahagia

Sudah lama

Menanti daku. 

Page 7: 50 KATA MAKNA KONOTASI DAN DENOTASI 1.docx

ANGIN, 1

Oleh : Sapardi Djoko Damono

angin yang diciptakan untuk senantiasa bergerak dari sudut ke

sudut dunia ini pernah pada suatu hari berhenti ketika mendengar

suara nabi kita Adam menyapa istrinya untuk pertama kali, "hei

siapa ini yang mendadak di depanku?"

angin itu tersentak kembali ketika kemudian terdengar jerit wanita

untuk pertama kali, sejak itu ia terus bertiup tak pernah menoleh

lagi

-- sampai pagi tadi:

ketika kau bagai terpesona sebab tiba-tiba merasa scorang diri di

tengah bising-bising ini tanpa Hawa

Page 8: 50 KATA MAKNA KONOTASI DAN DENOTASI 1.docx

GRAFIK

DIAGRAM

Page 9: 50 KATA MAKNA KONOTASI DAN DENOTASI 1.docx

TANJUK KENCANA

KRITIK ATAS KEBOHONGAN PUBLIK

Keresahan sejumlah tokoh agama mengawali tahun 2011 bukan tanpa alasan. Mereka menyuarakan keresahan umat. Pamrihnya kepentingan publik.

Oleh karena itu, pertemuan para tokoh agama yang digagas Maarif Institute, Senin (10/1), itu bermakna profetis. Di antaranya jauh dari muatan kepentingan politik praktis, kecuali sesuai dengan fungsi kenabian agama-agama menyuarakan apa yang dirasakan umat. Dan, justru dalam konteks fungsi itu, seruan mereka sah secara etis dan moral, sepantasnya mendapatkan perhatian.

Seruan profetisnya jelas. Pemerintah melakukan kebohongan-kebohongan publik, menyitir istilah Ahmad Syafii Maarif. Kekuasaan atas nama rakyat dikelola tidak terutama untuk kebaikan bersama. Seruan itu terdengar sarkastis yang menggambarkan gentingnya keadaan. Kebohongan tidak saja dilakukan eksekutif, tetapi juga yudikatif dan legislatif—tiga lembaga negara demokratis.

Peristiwa aktual-heboh pelantikan terdakwa kasus korupsi Wali Kota Tomohon Jefferson Rumajar dan penanganan terdakwa kasus mafia pajak Gayus Tambunan sekadar dua contoh. Legalitas pelantikan berbenturan dengan rasa keadilan publik. Kasus pelesir Gayus ke Bali, Makau, dan entah ke mana lagi mungkin hanya aberration (penyimpangan) kasus raksasa masalah mafia pajak.

Dua contoh di atas merupakan puncak gunung es sikap dasar (optio fundamentalis) tidak jujur, tertutup praksis politis yang menafikan kebaikan bersama sebagai acuan berpolitik. Media massa sudah nyinyir menyampaikan praksis kebohongan yang seolah-olah majal berhadapan dengan kerasnya batu karang nafsu berkuasa.

Begitu liat-rakusnya kekuasaan sampai kebenaran yang menyangkut data pun dinafikan. Kebohongan demi kebohongan dilakukan tanpa sadar sebagai bagian dari praksis kekuasaan tidak prorakyat. Jati diri sosiologi praktis para tokoh agama adalah menyuarakan seruan profetis, representasi keresahan dan keprihatinan umat. Kita tangkap dalam ranah itulah kritik atas kebohongan publik para tokoh agama. Hendaknya disikapi sebagai seruan profetis, seruan mengingatkan rakusnya kekuasaan, dan ajakan elite politik kembali kepada jati diri sebagai pelayan masyarakat.

Kritik atas kebohongan niscaya disampaikan semata- mata karena rasa memiliki atas masa depan negeri bangsa ini. Seruan mereka tidak dengan maksud mengajak berevolusi, tetapi menyuarakan nurani etis-moralistis. Mereka pun tidak bermaksud membakar semangat revolusioner, tetapi penyadaran bersama tentang gawatnya keadaan. Suara kenabian mengajak laku otokritik, bersama-sama melakukan evaluasi dan refleksi. Bahwa kekuasaan atas mandat rakyat perlu dikelola untuk bersama-sama maju.

Pluralitas Indonesia sebagai realitas yang sudah niscaya perlu terus dikembangkan, dimanfaatkan sebagai sarana memajukan rakyat. Sekaligus menghentikan ”patgulipat” apologetis atas nama rakyat. Rakyat seharusnya menjadi titik pusat dan batu penjuru atas praksis kekuasaan.

Page 10: 50 KATA MAKNA KONOTASI DAN DENOTASI 1.docx

WACANA OPINI

OPINI DAN FAKTA DALAM WACANA BERITA

Pasuruan-HARIAN BANGSA

Kereta api Mutiara Timur jurusan Banyuwangi-Surabaya terguling di km 69 desa Kedung Bako Rejoso kab Pasuruan pukul 04.04 pagi hari kemarin. Akibatnya, 5 penumpang dirawat di RSUD DR. R. Soedarsono kota Pasuruan. Kecelakaan terjadi diduga karena ada rel KA yang terputus.KA Mutiara Timur yang berangkat dari stasiun KA Banyuwangi pada pukul 22.30 Senin malam, membawa 8 gerbong. Yakni, 2 gerbong eksekutif, 5 gerbong bisnis dan 1 kereta makan. Dari 8 gerbong, sebanyak 5 gerbong keluar dari rel, dan terguling ke areal persawahan. Bahkan, satu gerbong, yakni gerbong 8 terputus dari gerbong lainnya.Tidak ada korban meninggal akibat kecelakaan kereta api yang membawa 286 penumpang ini. Belasan penumpang sempat mendapat perawatan akibat luka-luka ringan, akibat terjepit dan terinjak-injak.

Berdasarkan penuturan Ibnu, penumpang asal Jember, sebelum terguling, kereta api Mutiara Timur memang sudah terasa banyak goyang. Goncangan makin tinggi ketika kereta mulai masuk di desa Kedung Bako Rejoso.Bukan hanya bupati, Kapolwil Malang dengan didampingi Kapolres Pasuruan, AKBP A. Yani, juga berada di lokasi kejadian pukul 07.00 pagi kemarin. sayangnya, Kapolwil enggan berkomentar terkait dengan kecelakaan tersebut.Sedangkan, Kapolres Pasuruan mengatakan bahwa pihaknya belum mengetahui sebab tergulingnya kereta api jurusan Banyuwangi-Surabaya tersebut. Hanya saja, kecelakaan tersebut diduga akibat adanya rel kereta yang patah.

Menurut pengamatan kita di lapangan ada dugaan karena ada sambungan rel yang putus, dan itu belum disambung secara sempurna. Akibatnya, gerbong 5 dan seterusnya, keluar dari rel dan terguling. Bahkan, yang terakhir itu terpelanting putus 200 m dari rel,” jelas Kapolres.Untuk kepastian penyebabnya, lanjut Kapolres, pihak kepolisian akan melakukan koordinasi dengan PT KAI untuk meneliti lebih jauh penyebab tergulingnya kereta api di Rejoso tersebut.Akibat kecelakaan tersebut, puluhan penumpang yang terluka dibawa ke Puskesmas Rejoso. Untuk yang memerlukan perawatan lanjutan, dilarikan ke RSUD DR. R. Soedarsono. Hingga kemarin siang, ada 10 penumpang yang tercatat di RSUD DR R. Soedarsono kota Pasuruan yang dirawat. Namun 5 diantaranya sudah diperbolehkan pulang.Masih ada 5 orang yang masih dirawat. Mereka adalah Suryatna, 53, Bandung, Muslimah, 38, Banyuwangi, Nanang, Jember, Riswanto, 31, Jember dan Kadis Hariyono, 50, Jember. 

Contoh-contoh opini:Berdasarkan penuturan Ibnu, penumpang asal Jember, sebelum terguling, kereta api Mutiara Timur memang sudah terasa banyak goyang. Goncangan makin tinggi ketika kereta mulai masuk di desa Kedung Bako Rejoso.Menurut pengamatan kita di lapangan ada dugaan karena ada sambungan rel yang putus, dan itu belum disambung secara sempurna.

Page 11: 50 KATA MAKNA KONOTASI DAN DENOTASI 1.docx

ARTIKEL ILMIAH

Dampak jika tidak menjaga kebersihan lingkungan sekolah 

               Masih banyak siswa SMP Negeri 9 Berau yang belum peduli terhadap kebersihan

lingkungan sekolah. Mereka masih saja membuang sampah sembarangan, padahal sudah

disediakan tong sampah. Kebanyakan mereka   berfikir, jika membuang sampah sembarangan

di sekolah tidak dapat   menimbulkan dampak yang begitu besar. Hal itu sangat salah.

Banyak sekali dampak yang ditimbulkan jika suatu lingkungan tidak terjaga kebersihannya.

Adapun dampak negatifnya antara lain :

 Menimbulkan bencana banjir, seperti yang sering kita lihat di kota-kota besar. Hal ini

bisa saja terjadi di sekolah kita jika murid selalu membuang sampah sembarangan.

Sampah yang bertumpuk di selokan dapat menyumbat jalannya air di selokan tersebut

sehingga, saat hujan pun tiba, mungkin saja SMP kita menjadi banjir dan akhirnya

proses belajar-mengajar terhenti 

Debu lantai yang jarang dibersihkan dapat menyebabkan murid batuk hingga sesak

nafas. Laci meja yang penuh dengan sampahpun dapat dijadikan nyamuk sebagai

tempat bersarangnnya. Apalagi jika nyamuk tersebut adalah nyamuk Aedes Aegypty

yang dapat menyebabkan seseorang mengidap penyakit demam berdarah 

Sampah yang bertumpuk dapat menimbulkan bau yang tidak sedap sehingga

mengganggu konsentrasi para murid hingga guru dalam proses belajar-mengajar.