5 prinsip ekologi
TRANSCRIPT
NAMA : NILAM PRANITA AYUNING PUTRI
NIM : 105040201111058
KELAS : G
5 Prinsip Ekologi
Ekologi merupakan ilmu yang mempelajari interaksi antar makhluk hidup maupun
interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya. Dalam ekologi makhluk hidup dipelajari
sebagai satu- kesatuan atau sistem dengan lingkungannya baik faktor biotik maupun abiotik.
Ekologi juga berhubungan erat dengan tingkatan- tingkatan organisasi makhluk hidup, yaitu
populasi,komunitas dan ekosistem yang saling berpengaruh. Ekosistem terdiri dari faktor
biotik dan faktor abiotik. Untuk membentuk ekosistem yang baik maka kedua faktor itu harus
seimbang agar terbentuk pertanian berlanjut. Maka untuk mewujudkan pertanian berlanjut
harus dipenuhi prinsip- prinsip ekologi antara lain:
Mengoptimalkan ketersediaan unsur hara dan menyeimbangkan arus unsur hara,
khususnya dengan pengikatan nitrogen, pemompaan unsur hara, serta daur ulang dan
pemanfaatan pupuk
Meminimalkan serangan hama dan penyakit dengan pendekatan biologis
Keanekaragaman genetik dan spesies dalam agroekosistem
Menjaga kondisi tanah untuk pertumbuhan tanaman,khususnya dengan pengolahan
lahan organik serta meningkatkan biota tanah.
Meminimalkan kehilangan sinar matahari, aliran udara, dan air dengan mengatur
iklim mikro, penggunaan air dan pengolahan tanah dengan menggunakan penutup
tanah.
Cara Mengukur Daya Dukung Lanskap Tertentu
Daya dukung lanskap merupakan konsep dasar dalam pengelolaan lanskap dan
sumberdaya alam yang merupakan batas penggunaan suatu area yang dipengaruhi oleh
beberapa faktor alami untuk daya tahan terhadap lingkungan. Misalnya: pangan, tempat
berlindung, air dll. Dari fungsi tersebut maka cara yang dapat dilakukan untuk melakukan
pengukuran terhadap daya dukung suatu lanskap adalah dengan memperhatikan dampak yang
terjadi pada suatu tingkat populasi dari suatu area seiring bertambahnya waktu.
Suatu lanskap dkatakan masih memiliki daya dukung lahan yang baik bila semua
faktor yang dibutuhkan dapat tumbuh dengan baik. Contohnya seperti kondisi tanah, iklim,
air dan lain sebagainya yang dapat mendukung pertumbuhan tanaman tersebut.
Jadi pengukuran daya dukung suatu lanskap dapat dilakukan dengan melihat tingkat
kompetisi antar tanaman, strees lahan, konflik dan kerusakan lingkungan yang terjadi pada
lanskap tersebut untuk dapat menyimpulkan daya dukung lanskap tersebut.
Intensifikasi Pertanian Terhadap Kualitas Lingkungan
Intensifikasi Pertanian dalah sebuah teknik yang digunakan dalam pengolahan lahan
pertanian yang ada untuk meningkatkan hasil pertanian dengan mengintensifkan penggunaan
lahan itu sendiri. Namun jika dilakukan tanpa kendali, maka upaya peningkatan hasil itu
dapat menimbulkan dampak yang tidak diinginkan, beberapa diantaranya adalah:
1.Dampak dari pengolahan tanah
Seringkali terlihat para petani mengolah tanah dengan membajak sawahnya. Ketika petani
membajak, sawah dialiri air hingga tergenang, dan terkadang kelebihan air dialirkan ke got
dan akhirnya masuk ke sungai. Jadi, di sawah terjadi pencucian unsur hara yang selanjutnya
di buang ke sungai. Akibatnya kesuburan sawah semakin berkurang
.2.Dampak dari pemupukan
Pemupukan dilakukan untuk memberikan zat makanan yang optimal kepada tanaman,agar
tanaman dapat memberikan hasil yang cukup. Pemupukan dan pupuk buatan dapat
menyebabkan tanah menjadi asam (pH tanah menurun). Jika tanah menjadi asam,
produktivitas tanaman pertanian akan merosot. Selain itu, unsur nitrogen yangterkandung di
dalam pupuk dapat menyebabkan terbentuknya larutan nitrit di dalamtanah. Pemupukan yang
berlebihan dan larut ke dalam air juga dapat menyebabkanmeningkatkan kesuburan sungai
(eutrofikasi). Ganggang dan tumbuhan sungai,misalnya eceng gondok, tumbuh dengan subur.
Akibatnya hewan-hewan air akankekurangan oksigen sehinnga mengalami kematian. Selain
itu, meningkatnya kesuburantumbuhan air dapat menyebabkan terjadinya pendangkalan pada
waduk dan bendungan.Pupuk hijau dan pupuk kandang merupakan pupuk yang dapat
memperbaiki struktur tanah, menggemburkan tanah dan juga menyuburkan tanah. Untuk
mengurangi dampak negatif penggunaaan pupuk buatan perlu diselingi dengan penggunaan
pupuk kandangdan pupuk hijau.
3.Dampak pestisida
Penggunaan pestisida menyebabkan munculnya hama strain baru yang resisten. Selain
dampak kepada hama pestisida juga berdampak pada lingkungan yaitu pada tanah, tanah
yang terlalu sering diseprot pestisida akan mengalami kekeringan karena biota tanah serta
bahan organik tanah mati dan hilang.
Sumber:
Hidayat Natawigena dan G. Satari. 1981. Kecenderungan Penggunaan Pupuk dan Pestisida
dalam Intensifikasi Pertanian dan Dampak Potensialnya Terhadap
Lingkungan. Seminar terbatas 19 Maret 1981 Lembaga Ekologi Unpad
Bandung.
Kenmore, P.E. 1987. IPM Means the Best Mix. Rice IPM Newsletter . VII (7).IRRI.
Manila.Philippines.