5 patof manifes
DESCRIPTION
97472503-Leng-KapTRANSCRIPT
Tetralogi Fallot secara klasik terdiri alas kombinasi dari (1) Penyumbatan
(obstruksi) aliran keluar ventrikel kanan (stenosis pulmonal), (2) defek sekat
ventrikel (VSD), (3) dekstroposisi aorta dengan menumpangi sekat, dan (4)
hipertrofi ventrikel kanan. Penyumbatan aliran darah arteria pulmonalis biasanya
pada infundibulum ventrikel kanan (area subpulmonal) maupun ka tup pulmonal.
Batang arteria pulmonalis sering lebih kecil daripada biasanya. dan mungkin ada
juga berbagai tingkat stenosis cabang arteria pulmonalis. Penyumbatan sem-purna
aliran keluar ventrikel kanan (atresia pulmonal) dengan VSD juga digolongkan
sebagai bentuk ekstrem tetralogi Fallot.
Anulus katup pulmonalis mungkin berukuran hampir normal atau mungkin sangat
sempit. Katup sendiri seringkali bikuspid dan kadang-kadang merupakan satu-
satunya tempat stenosis. Lebih sering, ada hipertrofi muskulus subpulmonal. krista
supraventrikularis, yang turut menyebabkan stenosis inlundibulcr dan menimbulkan
berbagai ukuran dan kontur ruang infundibuler. Bila saluran keluar aliran ven trikel
kanan tersumbat sempurna (atresia pulmonal), anatomi cabang arteria pulmonalis
sangat bervariasi, mungkin ada segmen batang arteria pulmonalis yang berlanjul
dengan aliran keluar ventrikel kanan. dipisahkan oleh katup pulmonal fibrosa tetapi
tidak berlubang. atau seluruh batang segmen arteria pulmonalis mungkin tidak ada.
Kadang-kadang, cabang arteria pulmonalis dapat terputus. Pada kasus yang lebih
berat ini. aliran darah pulmonal dapat dipasok oleh duktus arteriosus paten (PDA)
dan oleh arteria kolateral aortopulmonal besar [major aortopulmonary collateral
arteries - MAPCA) yang keluar dari aorta.
VSD biasanya nonrestriktif dan besar, terletak tepat di bawah katup aorta, dan
terkait pada kuspid aorta posterior dan kanan. VSD mungkin jarang berada pada
bagian dalam sekat Ventrikel (varietas defek sekat atrioventrikuler). Kcberlanjutan
fibrosa katup mitral dan aorta normal biasanya dipertahankan. Arkus aorta ada di
sisi kanan pada sekitar 20% kasus; akar aorta hampir selalu besar dan mcnumpang
VSD sampai berbagai tingkat. Bila aorta menumpang lebih daripada 50%, dan jika
ada pemisah inuskuler yang berarti antara katup aorta dan anulus mitralis (konus
subaorta). defek ini biasanya digolongkan sebagai benluk ventrikel kanan saluran
keluar ganda; namun. patofisiologinya sama dengan tetralogi Fallot.
Aliran balik vena sistemik ke atrium kanan dan ventrikel kanan normal. Bila
ventrikel kanan berkontraksi pada adanya stenosis pulmonal yang mencolok, darah
melalui shunt VSD ke dalam aorta. Akibatnya, desaturasi arteria dan sianosis me-
netap. Aliran darah pulmonal, bila sangat dibatasi oleh penyumbatan aliran keluar
ventrikel kanan, dapat dilambah dengan sirkulasi kolateral bronkial (MAPCA) dan,
terutama pada masa dekat neonatus oleh PDA. Tekanan sistolik dan diastolik puncak
pada setiap ventrikel sama, dan pada jajaran sistemik terjadi pcrbedaan tekanan besar
di sebelah saluran aliran keluar ventrikel kanan yang tersumbat. dan tekanan ar teria
pulmonalis biasanya lebih rendah dan normal. Tingkat penyumbatan aliran keluar
ventrikel kanan menentukan waktu mulainya gejala, keparahan sianosis. dan tingkat
hipertrofi ventrikel kanan. Bila penyumbatan pada aliran keluar ven trikel kanan
ringan sampai sedang dan ada keseimbangan shunt di sebelah VSD, penderita
mungkin tidak tampak sianosis (tetralogi Fallot asianotik atau "merah").
MANIFESTASI KLINIS. Bayi dengan derajat penyumbatan aliran keluar ventrikel
kanan ringan pada muianya dapat da-tang dengan gagal jantung kongestif yang
disebabkan oleh shunt dari kiri ke kanan setinggi ventrikel. Sering sianosis tidak ada
pada saat lahir, tetapi dengan makin bertambahnya hipertrofi infundibulum ventrikel
kanan dan pertumbuhan. sianosis kemudian terjadi pada (u\~.ui' 1 tahun pertama.
Paling mencolok adalah pada membrai.u mukosa bibir dan mulut. dan pada kuku jari
kaki o'an tangan. Pada bayi dengan derajat obstruksi ventrikel kanan berat. sianosis
tampak segera pada masa neonatus. Pada bayi ini aliran darah pulmonal dapat ter -
gantung pada aliran melalui duktus arteriosus. Bila duktus mulai menutup pada umur
beberapa jam pertama. sianosis berat dan kolaps sirkulasi dapat terjadi. Anak yang
lebih tua dengan sianosis telah berlangsung lama dapat menderita sianosis ek strem,
dengan permukaan kulit biru, sklera abu-abu dengan pembuluh darah meiebar
(memberi kesan konjungtivitis ringan), dan jari tangan dan jari kaki tabuh.
Manifestasi ek-strakardial penyakit jantung kongenital sianosis yang telah
berlangsung lama dibahas pada Tabel 386-2.
Dispnea terjadi pada saat kerja. Bayi dan anak yang baru mulai berjalan akan
bermain secara aktif selama waktu pendek dan kemudian duduk atau tiduran. Anak
yang lebih tua mungkin dapat berjalan satu blok atau lebih sebelum berhenti untuk
istirahat. Khas, anak menganggap posisi jongkok melegakan dispnea karena upaya
fisik; anak biasanya mampu menerima aktivitas fisik dalam beberapa menit. Tanda-
tanda ini terjadi paling sering pada penderita yang cukup sianosis pada saal is tirahat.
Serangan hipersianotik paroksismal (serangan hipoksik "biru" atau "tel") terutama
merupakan masalah selama umur 7 tahun pertama. Bayi menjadi hiperpnea dan
gelisah, sianosis bertambah, terjadi pernapasan terengah-engah (gasping) dan dapat
berlanjut dengan sinkop. Serangan terjadi paling sering pada pagi hari saat bangun
pertama atau sesudah episode menangis keras. Menghilang atau mengurangnya
intensitas bising sistolik sementara biasanya ketika aliran yang melewati saluran
aliran keluar ventrikel kanan berkurang. Serangan dapal bcrakhir dari beberapa
menit sampai beberapa jam tetapi jarang mematikan. Kejadian singkat disertai
dengan kclemahan umum dan tidur. Serangan berat dapat menjelek menjadi tidak
sadar dan kadang-kadang sampai kejang atau hemiparesis. Mulainya biasanya
spontan dan tidak dapat diramalkan. Serangan disertai dengan pengurangan aliran
darah pulmonal yang telah terganggu, yang bila lama berakibal hipoksia sis temik
berat dan asidosis metabolik. Bayi yang; hanya sianosis ringan pada saat istirahat
sering lebih cenderung untuk terjadi serangan hipoksik karena pada mereka telah
tidak terjadi mekanisme homeostatik untuk mentoleransi penurunan saturasi oksigen
arterial yang cepat, misalnya, polisitemia.
Tergantung pada keseringan dan keparahan serangan hiper-sianotik, satu atau
lebih.prosedur berikut harus dilakukan beru-rutan: (l) penempatan bayi pada
abdomen pada posisi lutut-dada (knee-chest), memastikan bahwa tidak ada pakaian
yang ketat; (2) pemberian oksigen; dan (3) injeksi morfin subkutan dengan dosis
tidak melebihi 0,2 mg/kg. Menenangkan bayi. sementara mempertahankan bayi pada
posisi lutut-dada. dapat menghentikan penjelekan serangan awal. Upaya terlalu awal
untuk mendapatkan tes darah dapat menyebabkan kegelisahan lebih lanjut dan tidak
produktif.
Karena terjadi asidosis metabolik bila PO, arterial dibawah 40 mm Hg, koreksi
cepat (dalam beberapa menit) dengan pemberian natrium bikarbonat intravena
diperlukan jika serangan sangat berat dan kurang berespons terhadap terapi se-
belumnya. Penyembuhan dari serangan biasanya cepat bila pH telah kembali normal.
Pengukuran pH berula'iTg mungkin diperlukan karena kumat asidosis yang cepat
a'apat terjadi. Penyekat adrenergik-p dengan pemberian propanolol intravena (0,1
sampai maksimum 0,2 mg/kg) telah digunakan secara berhasil pada beberapa
penderita dengan serangan berat. terutama serangan yang disertai oleh takikardi.
Obat-obat yang menaikkan tahanan vaskuler sistemik, seperti metoksamin intravena
atau fenilefrin akan memperbaiki aliran keluar ventrikel kanan. mengurangi shunt
dari kanan ke kiri, dan dengan demikian memperbaiki gejala, tetapi penggunaannya
terbatas dan jangan dibolehkan menunda pembedahan yang diperlukan.
Pertumbuhan dan perkembangan mungkin terlambal pada penderita dengan tetralogi
Fallot berat yang tidak ditangani. Ketinggiannya dan status nutrisinya biasanya
dibawah rata-rata menurut umur. Pubertas terlambat pada penderita yang ti dak
dioperasi.
Nadi biasanya normal, sebagaimana tekanan venosa dan arterial. Hemitoraks anterior
kiri dapat mengembung ke anterior karena hipertrofi ventrikel kanan. Jantung
biasanya beru-kuran normal, dan ada impuls ventrikel kanan substernal. Pada 50%
kasus getaran sistolik teraba sepanjang linea parasternalis kiri pada sela parasternal
ke-3 dan ke-4. Bising sistolik sering keras dan kasar; ia dapat dijalarkan secara luas
terutama ke paru-paru, tetapi yang paling kuat pada linea parasternalis kiri. Bising
mungkin ejeksi atau holosistolik dan mungkin didahului oleh klik. Bising disebabkan
turbulensi melalui saluran aliran keluar ventrikel kanan. Ia cenderung menjadi lebih
keras, lebih lama, dan lebih kasar karena keparahan stenosis pulmonal bertambah
dari ringan menjadi sedang; namun sebe-narnya ia dapat menjadi kurang mencolok
pada penyumbatan berat. terutama selama serangan hipersianotik. Bunyi jantung ke-
2 tunggal atau komponen pulmonal halus. Jarang dapat terdengar bising kontinu