5. kepemimpinan dalam industri

20
KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI Pertemuan ke-lima

Upload: andi-satrio

Post on 24-Oct-2015

237 views

Category:

Documents


15 download

DESCRIPTION

berikut adalah slide kepemimpinan dalah perindustrian

TRANSCRIPT

Page 1: 5. Kepemimpinan Dalam Industri

KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI

Pertemuan ke-lima

Page 2: 5. Kepemimpinan Dalam Industri

MAHASISWA SEBAGAI PEMIMPIN

NAMA KARAKTERISTIK

Page 3: 5. Kepemimpinan Dalam Industri

PENGERTIAN KEPEMIMPINAN

Leadership mempengaruhi/mengajak orang lain untuk bersama-sama mencapai tujuan tertentu.

Imamah daya memimpin atau kualitas seorang pemimpin, tindakan dalam memimpin.

Khalifah pengganti, wakil. Stogdill (Munandar,2004; Yukl, 2006)

menyimpulkan “banyaknya definisi kepemimpinan sama dengan jumlah orang yang mendefinisikan konsep ini”.

Kemampuan dan proses mempengaruhi orang lain untuk mencapai suatu tujuan (Robbins, 2003; Daft, 2005; Yukl, 2006 ).

Page 4: 5. Kepemimpinan Dalam Industri

KEPEMIMPINANKEPEMIMPINAN

Sifat & ketrampilan pemimpin

Perilaku pemimpin

Proses pengaruh

Sikap & perilaku pengikut

Perfor-mance

outcomes

Variabel situasional

Gambar 1 : Hubungan sebab akibat antar variabel pendekatan utama kepemimpinan (Yukl, 2006)

Page 5: 5. Kepemimpinan Dalam Industri

TEORI KEPEMIMPINANTEORI KEPEMIMPINAN

1.1. PENDEKATAN TRAIT/CIRI SIFATPENDEKATAN TRAIT/CIRI SIFAT

2.2. PENDEKATAN PERILAKUPENDEKATAN PERILAKU

3.3. PENDEKATAN SITUASIONALPENDEKATAN SITUASIONAL

4.4. PENDEKATAN KEKUATAN PENGARUHPENDEKATAN KEKUATAN PENGARUH

5.5. PENDEKATAN KOGNITIF / PERSPEKTIF PENDEKATAN KOGNITIF / PERSPEKTIF PENGIKUT / INTERAKSI PEMIMPIN PENGIKUT / INTERAKSI PEMIMPIN PENGIKUT PENGIKUT

Page 6: 5. Kepemimpinan Dalam Industri

1. PENDEKATAN CIRI SIFAT 1. PENDEKATAN CIRI SIFAT (TRAIT(TRAIT)) MMengkaji engkaji atribut atribut kepribadian tertentu yang kepribadian tertentu yang

membuat seseorang pemimpin berbeda dengan membuat seseorang pemimpin berbeda dengan bukan pemimpin. Kepemimpinan ditentukan oleh bukan pemimpin. Kepemimpinan ditentukan oleh sifat tertentu, yang tidak memilikisifat tertentu, yang tidak memilikinyanya diasumsikan sulit menjadi pemimpin (Riyono dan diasumsikan sulit menjadi pemimpin (Riyono dan Zulaifah, 2001) Zulaifah, 2001)

Robbins (2003) Robbins (2003) teori ini berkembang tahun teori ini berkembang tahun 1930-an, namun hingga kini masih bisa dijumpai 1930-an, namun hingga kini masih bisa dijumpai penerapannya, misalnya penerapannya, misalnya kajian thd kajian thd Margaret Margaret Thatcher (mantan perdana menteri Inggris), dan Thatcher (mantan perdana menteri Inggris), dan Nelson Mandela (mantan Presiden Afrika Selatan) Nelson Mandela (mantan Presiden Afrika Selatan) sebagai pemimpin yang percaya diri, penuh sebagai pemimpin yang percaya diri, penuh tekad, antusias, pemberani, tekad, antusias, pemberani,

Metode penelitian Metode penelitian mencari korelasi antara sifat mencari korelasi antara sifat individual pemimpin dengan kriteria keberhasilan individual pemimpin dengan kriteria keberhasilan kepemimpinan, tanpa melakukan pengujian pada kepemimpinan, tanpa melakukan pengujian pada proses terjadinya/variabel antara. proses terjadinya/variabel antara.

Page 7: 5. Kepemimpinan Dalam Industri

2. PENDEKATAN PERILAKU 12. PENDEKATAN PERILAKU 1 PPerbedaan para pemimpin dengan bukan pemimpin erbedaan para pemimpin dengan bukan pemimpin karena karena

perilakunya, bukan ciri sifatnya. perilakunya, bukan ciri sifatnya. ((gaya kepemimpinan gaya kepemimpinan //style of style of leadershipleadership). ). Gaya kepemimpinan tertentu lebih efektif Gaya kepemimpinan tertentu lebih efektif mempengaruhi orang lain mencapai tujuan (Robbins, 2003). mempengaruhi orang lain mencapai tujuan (Robbins, 2003).

Kurt LewinKurt Lewin, , Lippit dan White (Riyono dan Zulaifah, 2001) Lippit dan White (Riyono dan Zulaifah, 2001) tiga tiga gaya kepemimpinan, demokratis, otoriter, gaya kepemimpinan, demokratis, otoriter, laissez fairelaissez faire. .

Kajian Universitas Negeri Ohio tahun 1940-an Kajian Universitas Negeri Ohio tahun 1940-an dua dimensi dua dimensi kepemimpinankepemimpinan.. SStruktur (truktur (initiating structure) initiating structure) : : sejauhmana sejauhmana pemimpin berperilaku berdasarkan struktur peran pemimpin pemimpin berperilaku berdasarkan struktur peran pemimpin dan pengikutdan pengikut.. Dimensi Dimensi perhatianperhatian (consideration)(consideration) : : sejauhmana pemimpin berperilaku berdasarkan hubungan sejauhmana pemimpin berperilaku berdasarkan hubungan tugas saling percaya, menghargai gagasan pengikut, dan tugas saling percaya, menghargai gagasan pengikut, dan memahami perasaan pengikutmemahami perasaan pengikut. .

Kajian Universitas Michigan Kajian Universitas Michigan dua gaya kepemimpinan, dua gaya kepemimpinan, pemimpin yang perilakunya berorientasi tugas, dan pemimpin yang perilakunya berorientasi tugas, dan berorientasi pada hubungan antar pribadiberorientasi pada hubungan antar pribadi. .

Page 8: 5. Kepemimpinan Dalam Industri

PENDEKATAN PERILAKU (2)PENDEKATAN PERILAKU (2) Kajian Skandinavia Kajian Skandinavia (( Swedia dan Finlandia Swedia dan Finlandia) ) kajian ulangkajian ulang

dari dari Ohio dan MichiganOhio dan Michigan. . Pemimpin yang berorientasi Pemimpin yang berorientasi pengembangan perilakunya menghargai eksperimentasi, pengembangan perilakunya menghargai eksperimentasi, mengusahakan gagasan baru, menstimulasi dan mengusahakan gagasan baru, menstimulasi dan melaksanakan perubahan dan pengembangan organisasi. melaksanakan perubahan dan pengembangan organisasi.

CCukup berhasil mengidentifikasi hubungan antara perilaku ukup berhasil mengidentifikasi hubungan antara perilaku pemimpin dengan kinerja pengikut, namun faktor lain pemimpin dengan kinerja pengikut, namun faktor lain ((situasi kerja dan kondisi pengikutsituasi kerja dan kondisi pengikut)) tidak diperhitungkan. tidak diperhitungkan.

Metode penelitianMetode penelitian : :– Survey lapangan dg kSurvey lapangan dg kuesioner uesioner korelasi antara perilaku pemimpin korelasi antara perilaku pemimpin

dengan berbagai indikator efektivitas kepemimpinan. dengan berbagai indikator efektivitas kepemimpinan.

– eksperimen laboratorium, lapangan, dan eksperimen laboratorium, lapangan, dan critical insident critical insident untuk untuk menentukan bagaimana perilaku pemimpin efektif berbeda menentukan bagaimana perilaku pemimpin efektif berbeda dengan pemimpin tidak efektif (Yukl, 2006).dengan pemimpin tidak efektif (Yukl, 2006).

Page 9: 5. Kepemimpinan Dalam Industri

3. PENDEKATAN SITUASIONAL (1)3. PENDEKATAN SITUASIONAL (1)

EEfektifitas kepemimpinan dipengaruhi oleh fektifitas kepemimpinan dipengaruhi oleh sejauhmana pemimpin mampu sejauhmana pemimpin mampu menyesuaikan diri dengan situasi yang menyesuaikan diri dengan situasi yang dihadapi. Tidak semua situasi bisa dikenai dihadapi. Tidak semua situasi bisa dikenai pola kepemimpinan yang sama. pola kepemimpinan yang sama.

Metode penelitian Metode penelitian studi komparatif studi komparatif terhadap dua variabel situasional atau terhadap dua variabel situasional atau lebih seperti karakteristik pengikut, lebih seperti karakteristik pengikut, karakteristik pekerjaan yang dilakukan karakteristik pekerjaan yang dilakukan unit pemimpin, jenis organisasi, atau sifat unit pemimpin, jenis organisasi, atau sifat lingkungan eksternal (Yukl, 2006). lingkungan eksternal (Yukl, 2006).

Page 10: 5. Kepemimpinan Dalam Industri

PENDEKATAN SITUASIONAL (PENDEKATAN SITUASIONAL (2)2)

Paul Hersey dan Ken Blanchard Paul Hersey dan Ken Blanchard mengembangkan empat model mengembangkan empat model kepemimpinan berdasarkan situasi dan kepemimpinan berdasarkan situasi dan kondisi pengikut. kondisi pengikut. – TTellingelling model yang diterapkan jika kondisi model yang diterapkan jika kondisi

pengikut dianggap pemimpin tidak mampu dan pengikut dianggap pemimpin tidak mampu dan tidak mau menerima tanggung jawab tugas. tidak mau menerima tanggung jawab tugas.

– SSellingelling kondisi pengikut tidak mampu, tapi kondisi pengikut tidak mampu, tapi mau menerima tanggung jawab tugas. mau menerima tanggung jawab tugas.

– PParticipatingarticipating pengikut dianggap mampu, tapi pengikut dianggap mampu, tapi tidak mau menerima tanggungjawab tugas. tidak mau menerima tanggungjawab tugas.

– DDelegatingelegating, bila pengikut dianggap mampu dan , bila pengikut dianggap mampu dan mau menerima tanggung jawab (Riyono dan mau menerima tanggung jawab (Riyono dan Zulaifah, 2001). Zulaifah, 2001).

Page 11: 5. Kepemimpinan Dalam Industri

PEMIMPIN KELASNAMA KARAKTERISTIK

Page 12: 5. Kepemimpinan Dalam Industri

4. PENDEKATAN KEKUATAN PENGARUH :4. PENDEKATAN KEKUATAN PENGARUH :

Kekuatan pengaruh dikaji bukan hanya Kekuatan pengaruh dikaji bukan hanya dalam rangka mempengaruhi bawahan, dalam rangka mempengaruhi bawahan, tetapi juga atasan, rekan kerja, bahkan pihak tetapi juga atasan, rekan kerja, bahkan pihak terkait yang berada diluar organisasi seperti terkait yang berada diluar organisasi seperti konsumen, klien, dan konsumen, klien, dan supplierssuppliers. .

Metodologi penelitian Metodologi penelitian survey untuk survey untuk mengetahui efektivitas kepemimpinan mengetahui efektivitas kepemimpinan berdasarkan jumlah dan jenis kekuatan berdasarkan jumlah dan jenis kekuatan pengaruh pemimpin, bagaimana kekuatan pengaruh pemimpin, bagaimana kekuatan itu digunakan. itu digunakan.

Kepemimpinan partisipatif, kepemimpinan Kepemimpinan partisipatif, kepemimpinan berdasarkan otoritas dan kekuasaan berdasarkan otoritas dan kekuasaan termasuk dalam pendekatan ini (Yukl, 2006).termasuk dalam pendekatan ini (Yukl, 2006).

Page 13: 5. Kepemimpinan Dalam Industri

5. PENDEKATAN KOGNITIF / PERSPEKTIF 5. PENDEKATAN KOGNITIF / PERSPEKTIF PENGIKUT PENGIKUT

KKepemimpinan ditentukan oleh persepsi pengikut epemimpinan ditentukan oleh persepsi pengikut

tentang siapa pemimpin itu, seperti apa sifat dan tentang siapa pemimpin itu, seperti apa sifat dan

perilaku pemimpin yang ideal. perilaku pemimpin yang ideal. Kepemimpinan karismatikKepemimpinan karismatik menjelaskan mengapa pengikut menjelaskan mengapa pengikut

beberapa pemimpin bersedia memberikan dukungan luar biasa beberapa pemimpin bersedia memberikan dukungan luar biasa

dan pengorbanan heroik untuk mencapai tujuan kelompok. (Yukl, dan pengorbanan heroik untuk mencapai tujuan kelompok. (Yukl,

2006) 2006)

Conger dan Kanungo (Robbins, 2003) Conger dan Kanungo (Robbins, 2003) dipersepsi para pengikut dipersepsi para pengikut

memiliki visi dan mampu menjelaskannya, berani mengambil memiliki visi dan mampu menjelaskannya, berani mengambil

resiko untuk mewujudkan visinya, peka perubahan lingkungan resiko untuk mewujudkan visinya, peka perubahan lingkungan

dan kondisi organisasi, berperilaku tidak konvensional / berani dan kondisi organisasi, berperilaku tidak konvensional / berani

melawan arus yang diyakini tidak sesuai visi. melawan arus yang diyakini tidak sesuai visi.

Page 14: 5. Kepemimpinan Dalam Industri

PENDEKATAN KOGNITIF/PERSPEKTIF PENGIKUTPENDEKATAN KOGNITIF/PERSPEKTIF PENGIKUT

Kepemimpinan transformasional dikaji karena konsep sebelumnya, Kepemimpinan transformasional dikaji karena konsep sebelumnya,

((ciri sifat, perilaku, dan situasionalciri sifat, perilaku, dan situasional)), pemimpin mempengaruhi , pemimpin mempengaruhi

pengikut mencapai tujuan dengan menegakkan peraturan serta pengikut mencapai tujuan dengan menegakkan peraturan serta

memperjelas peran dan tuntutan tugasnya (bersifat transaksional). memperjelas peran dan tuntutan tugasnya (bersifat transaksional).

Kepemimpinan transformasional lebih menekankan bagaimana Kepemimpinan transformasional lebih menekankan bagaimana

cara mengilhami pengikut sehingga mampu menjalankan peran cara mengilhami pengikut sehingga mampu menjalankan peran

dan tugasdan tugas melebihi tuntutan tugasnya. melebihi tuntutan tugasnya.

Karakteristik kepemimpinan transformational Karakteristik kepemimpinan transformational terdiri dari 4 terdiri dari 4 aspekaspek : :

karisma yang diakui oleh pengikutkarisma yang diakui oleh pengikut, , mampu memberikan inspirasi mampu memberikan inspirasi

dan menjadi sumber inspirasi bagi pengikut dan menjadi sumber inspirasi bagi pengikut (inspirational)(inspirational), peduli , peduli

terhadap setiap pengikutnya secara personal terhadap setiap pengikutnya secara personal (individualized (individualized

consideration), consideration), dan mampu memberikan pencerahan serta dan mampu memberikan pencerahan serta

menstimulasi pengikut untuk memunculkan ide dan pemikiran menstimulasi pengikut untuk memunculkan ide dan pemikiran

konstruktif konstruktif (intelectual stimulation) (intelectual stimulation) (Riyono dan Zulaifah, 2001). (Riyono dan Zulaifah, 2001).

Page 15: 5. Kepemimpinan Dalam Industri

Isu-Isu Kontemporer dalam Isu-Isu Kontemporer dalam KepemimpinanKepemimpinan 1 1

Robbins (2003) menjelaskan beberapa isu mutakhir Robbins (2003) menjelaskan beberapa isu mutakhir berkaitanberkaitan dengan teori kepemimpinandengan teori kepemimpinan ::

Kepemimpinan berdasarkan kecerdasan Kepemimpinan berdasarkan kecerdasan emosional.emosional.– PenelitianPenelitian mutakhir kepemimpinan menunjukkan pemimpin mutakhir kepemimpinan menunjukkan pemimpin

memerlukan kapasitas kecerdasan intelektual sebagai prasyarat. memerlukan kapasitas kecerdasan intelektual sebagai prasyarat. [D[Dibutuhkan, tetapi belum cukup untuk mengefektifkan ibutuhkan, tetapi belum cukup untuk mengefektifkan kepemimpinankepemimpinan]]. Untuk menjadi pemimpin berkinerja “bintang” . Untuk menjadi pemimpin berkinerja “bintang” memerlukan dimensi kecerdasan emosional. (Robbins, 2003). memerlukan dimensi kecerdasan emosional. (Robbins, 2003).

– PPrimal leadership (Goleman dkk, 2004).rimal leadership (Goleman dkk, 2004). TTugas emosi pemimpin ugas emosi pemimpin bersifat bersifat primal primal (utama)(utama).. PPemimpin mempunyai kapasitas untuk emimpin mempunyai kapasitas untuk mempengaruhi emosi pengikut. Jika emosi pengikut diarahkan mempengaruhi emosi pengikut. Jika emosi pengikut diarahkan secara secara positif positif ((antusiasme, menstimulasi potensi terbaik setiap antusiasme, menstimulasi potensi terbaik setiap pengikutpengikut)) kinerja meningkat kinerja meningkat / / resonanceresonance. . JJika diarahkan pada ika diarahkan pada emosi negatifemosi negatif ( (kebencian dan kecemasankebencian dan kecemasan)) kinerja menurun kinerja menurun //dissonancedissonance..

Pengaruh ini lebih dari sekedar memastikan bahwa tugas Pengaruh ini lebih dari sekedar memastikan bahwa tugas telah dikerjakan dengan baik atau tidak, tetapi para telah dikerjakan dengan baik atau tidak, tetapi para pengikut juga merasakan suasana emosi yang pengikut juga merasakan suasana emosi yang mendukung. mendukung.

Page 16: 5. Kepemimpinan Dalam Industri

Isu-Isu Kontemporer dalam Isu-Isu Kontemporer dalam KepemimpinanKepemimpinan 2 2

Kepemimpinan tim Kepemimpinan tim :: PPemimpin memfasilitasi anggota tim dapat emimpin memfasilitasi anggota tim dapat

dikategorikan menjadi empat (Robbins, 2003). dikategorikan menjadi empat (Robbins, 2003). – Pertama, berperan sebagai penghubung bagi para Pertama, berperan sebagai penghubung bagi para

konstituen eksternal. konstituen eksternal. – Kedua, berperan sebagai Kedua, berperan sebagai problem solver, problem solver, ketika tim ketika tim

menghadapi masalah, pemimpin memfasilitasi menghadapi masalah, pemimpin memfasilitasi pertemuan untuk mengatasi masalah. pertemuan untuk mengatasi masalah.

– Ketiga, berperan sebagai pengelola konflik untuk Ketiga, berperan sebagai pengelola konflik untuk meminimalkan aspek yang merusak dari konflik meminimalkan aspek yang merusak dari konflik intra-tim, memfasilitasi menemukan sumber konflik, intra-tim, memfasilitasi menemukan sumber konflik, pihak yang terlibat konflik, alternatif resolusi, melihat pihak yang terlibat konflik, alternatif resolusi, melihat keuntungan dan kerugian pihak yang berkonflik.keuntungan dan kerugian pihak yang berkonflik.

– Keempat, pemimpin berperan sebagai Keempat, pemimpin berperan sebagai pelatih/mentor yang menjelaskan harapan dan pelatih/mentor yang menjelaskan harapan dan peran, mendidik, menawarkan dukungan, membina peran, mendidik, menawarkan dukungan, membina suasana positif, bersedia kapan saja ketika suasana positif, bersedia kapan saja ketika dibutuhkan anggota tim. dibutuhkan anggota tim.

Page 17: 5. Kepemimpinan Dalam Industri

Isu-Isu Kontemporer dalam Isu-Isu Kontemporer dalam KepemimpinanKepemimpinan 2 2

Kepemimpinan Moral.Kepemimpinan Moral.– Para ahli etika dan peneliti kepemimpinan mempertimbangkan Para ahli etika dan peneliti kepemimpinan mempertimbangkan

implikasi etis dalam kepemimpinan. implikasi etis dalam kepemimpinan. – TTemuan para ahli biografi emuan para ahli biografi para para pemimpin di masa lalu menjadi pemimpin di masa lalu menjadi

menderita karena masalah etika. (Robbins, 2003). menderita karena masalah etika. (Robbins, 2003). – Hsu, et.al (2004) Hsu, et.al (2004) memeneliti pengembangan konstruk teoritis dan neliti pengembangan konstruk teoritis dan

pengukuran kepemimpinan moral pemimpin organisasi di Taiwanpengukuran kepemimpinan moral pemimpin organisasi di Taiwan Kepemimpinan Lintas Budaya Kepemimpinan Lintas Budaya

– Pemimpin efektif tidak menggunakan gaya tertentu Pemimpin efektif tidak menggunakan gaya tertentu secara terus menerus di mana pun memimpinsecara terus menerus di mana pun memimpin.. Budaya Budaya suatu bangsa termasuk salah satu faktor situasi yang suatu bangsa termasuk salah satu faktor situasi yang penting. Suatu tipe kepemimpinan bisa dijalankan penting. Suatu tipe kepemimpinan bisa dijalankan secara efektif di suatu daerah di Amerika, tapi belum secara efektif di suatu daerah di Amerika, tapi belum tentu efektif bila diterapkan di Asia. (Robbins, 2003). tentu efektif bila diterapkan di Asia. (Robbins, 2003).

– Kebanyakan teori kepemimpinan yang telah dijelaskan Kebanyakan teori kepemimpinan yang telah dijelaskan dikembangkan di Amerika Serikat, menggunakan dikembangkan di Amerika Serikat, menggunakan responden orang Amerika Serikat, sehingga tidak bisa responden orang Amerika Serikat, sehingga tidak bisa dipungkiri terdapat “bias Amerika”. Dengan demikian dipungkiri terdapat “bias Amerika”. Dengan demikian kajian kepemimpinan dengan mempertimbangkan kajian kepemimpinan dengan mempertimbangkan budaya dan kearifan lokal menjadi penting dilakukan. budaya dan kearifan lokal menjadi penting dilakukan.

Page 18: 5. Kepemimpinan Dalam Industri

Era 2Era 2Rational ManagementRational Management

Pendekatan Perilaku Pendekatan Perilaku

Pendekatan Kontinjen Pendekatan Kontinjen

Setting :Setting :

Hirarki vertikal, Hirarki vertikal, birokrasibirokrasi

Lima fungsi manajemenLima fungsi manajemen

Era 3Era 3Team LeadershipTeam Leadership

Confusion, EmpowermentConfusion, Empowerment,,

KualitasKualitas

Setting :Setting :

Organisasi horisontalOrganisasi horisontal

Cross-functional teamsCross-functional teams

DownsizingDownsizing

Era 1Era 1Great Man LeadershipGreat Man Leadership

Pendekatan ciri sifatPendekatan ciri sifat

Setting :Setting :

Organisasi pra-Organisasi pra-birokrasibirokrasi, , Prinsip-prinsipPrinsip-prinsip

administratifadministratif

Era 4Era 4Facilitating LeadershipFacilitating Leadership, ,

Shared vision, alignment, Shared vision, alignment, relationshiprelationship, , Unlock Unlock

personal qualities in otherspersonal qualities in others

Setting :Setting :Learning Learning organizationorganization, , Constant Constant

changechange, Adaptasi, Adaptasi

Gambar 2 : Gambar 2 : Evolusi teoriEvolusi teori kepemimpinan/kepemimpinan/leadership evolution leadership evolution (Daft, (Daft,

1999)1999) STABIL CHAOS

LINGKUNGAN

MIKRO

MAKRO

SCOPE

Page 19: 5. Kepemimpinan Dalam Industri

Kepemimpinan Profetik Kemampuan MENGENDALIKAN Diri dan mempengaruhi orang lain dengan tulus mencapai tujuan bersama sebagaimana dilakukan para nabi / prophet (Budiharto,

2006)

Teguh, dkk. (2001), Nawawi (2001), Tasmara (2001), Adz-Dzakiey (2005), Tobroni (2005), Zainuddin dan Mustaqim (2005)

mengemukakan karakteristik kepemimpinan yang mengacu sifat nabi / rosul :

Jujur (Shiddiq) dalam berpikir, bersikap, dan bertindak.

Bertanggung jawab, terpercaya / trustworthy (amanah).

Berkomunikasi dengan bahasa yang mudah dipahami, diamalkan, dan dialami orang lain (tabligh).

Cerdas, dan kompeten (fathonah).

Page 20: 5. Kepemimpinan Dalam Industri

PROFIL KEPEMIMPINAN PROFETIKASPEK DESKRIPSI SKOR

RENDAH NILAI DAN KATEGORI DESKRIPSI SKOR

TINGGI ASPEK

1 2 3 4 5 6

Sidiq Berbohong, tingkah laku bertentangan dengan ucapan, mengutamakan kepentingan pribadi

Jujur, berpedoman

pada nurani & kebenaran, tulus, sabar, konsisten, menjadi teladan

Sidiq

Amanah Khianat, mengingkari kesepakatan & janji, tidak bertanggung jawab.

Profesional, terpercaya,

komitmen & tanggung jawab

kepada Tuhan, pimpinan, rekan,

bawahan, adil

Amanah

Tabligh Sulit memahami dan dipahami orang lain, menyembunyi-kan informasi

Amar makruf nahi mungkar,

asertif, komunikasi

efektif

Tabligh

Fathonah Orientasi materi & duniawi, wawasan sempit

cerdas karena taqwa, skill teruji,

problem solver,

Fathonah