4.pdf

21
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat dibutuhkan pada zaman sekarang. Peranan teknologi dalam kehidupan manusia menjadi titik vital dalam upaya meningkatkan kemudahan kegiatan manusia, baik masyarakat perkotaan maupun pedesaan. Dalam segi pendidikan, masyarakat perkotaan mempunyai ladang informasi yang banyak daripada masyarakat pedesaan, akibatnya pendistribusian ilmu pengetahuan dan teknologi tidak merata. Masyarakat desa merupakan masyarakat yang masih menggunakan sistem gotong-royong dalam kegiatan sehari-hari, mulai dari bidang pertanian, peternakan maupun perdagangan. Semua kegiatan dilakukan dengan asas kebersamaan, atau dengan kata lain sebagai mahkluk sosial. Sebagian besar masyarakat desa masih mengandalkan proses konvensional dalam proses kegiatan ekonomi. Potensi bahan yang terdapat di pedesaan sangat melimpah dan belum termanfaatkan secara optimal oleh masyarakat setempat. Kegiatan yang masih dilakukan secara konvensional dan didukung dengan alat seadanya menyebabkan hasil yang seadanya pula. Begitupula masyarakat di dusun Sinom desa Kedungpoh kecamatan Nglipar kabupaten Gunung Kidul, dengan potensi yang melimpah dari berbagai sektor khususnya pada sektor pertanian dan peternakan, masyarakat sekitar hanya mampu mengolah hasil sektor tersebut dengan proses seadanya secara manual. Dengan demikian, hasil olahan dari kegiatan ekonomi masyarakat dusun Sinom, Desa Kedungpoh masih rendah dan belum mampu bersaing di pasaran. Rendahnya hasil olahan dari masyarakat Kedungpoh menyebabkan nilai jual yang diberikan masih murah dan tidak sebanding dengan biaya pengerjaannya. Hasil dari sektor peternakan dan pertanian di daerah Sinom, desa Kedungpoh sangat banyak, bidang peternakan mulai dari peternakan sapi, kambing dan unggas. Serta, dari bidang pertanian mulai dari padi, jagung,

Upload: galih-chandra-pratama

Post on 26-Dec-2015

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 4.pdf

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat dibutuhkan

pada zaman sekarang. Peranan teknologi dalam kehidupan manusia menjadi

titik vital dalam upaya meningkatkan kemudahan kegiatan manusia, baik

masyarakat perkotaan maupun pedesaan. Dalam segi pendidikan, masyarakat

perkotaan mempunyai ladang informasi yang banyak daripada masyarakat

pedesaan, akibatnya pendistribusian ilmu pengetahuan dan teknologi tidak

merata.

Masyarakat desa merupakan masyarakat yang masih menggunakan

sistem gotong-royong dalam kegiatan sehari-hari, mulai dari bidang pertanian,

peternakan maupun perdagangan. Semua kegiatan dilakukan dengan asas

kebersamaan, atau dengan kata lain sebagai mahkluk sosial. Sebagian besar

masyarakat desa masih mengandalkan proses konvensional dalam proses

kegiatan ekonomi. Potensi bahan yang terdapat di pedesaan sangat melimpah

dan belum termanfaatkan secara optimal oleh masyarakat setempat.

Kegiatan yang masih dilakukan secara konvensional dan didukung

dengan alat seadanya menyebabkan hasil yang seadanya pula. Begitupula

masyarakat di dusun Sinom desa Kedungpoh kecamatan Nglipar kabupaten

Gunung Kidul, dengan potensi yang melimpah dari berbagai sektor khususnya

pada sektor pertanian dan peternakan, masyarakat sekitar hanya mampu

mengolah hasil sektor tersebut dengan proses seadanya secara manual.

Dengan demikian, hasil olahan dari kegiatan ekonomi masyarakat dusun

Sinom, Desa Kedungpoh masih rendah dan belum mampu bersaing di pasaran.

Rendahnya hasil olahan dari masyarakat Kedungpoh menyebabkan nilai jual

yang diberikan masih murah dan tidak sebanding dengan biaya pengerjaannya.

Hasil dari sektor peternakan dan pertanian di daerah Sinom, desa

Kedungpoh sangat banyak, bidang peternakan mulai dari peternakan sapi,

kambing dan unggas. Serta, dari bidang pertanian mulai dari padi, jagung,

Page 2: 4.pdf

2

singkong dan lain-lain. Hasil dari bidang peternakan adalah pemanfaatan

daging ternak untuk konsumsi dan pemanfaatan kotoran ternak sebagai pupuk

tanaman. Selain pemanfaatan kotoran ternak sebagai pupuk tanaman, juga

sangat potensial sebagai sumber biogas di masyarakat. Hasil dari bidang

pertanian sangat potensial, tetapi proses pengolahan dari bahan-bahan

pertanian masih rendah. Hal itu terbukti dari penjualan dari bahan-bahan

pertanian sering dijual secara mentah atau tanpa pengolahan akhir. Oleh

karena itu, hasil penjualan dari bahan-bahan pertanian tidak terlalu besar

dikarenakan kurangnya alat teknologi dalam proses pengolahan hasil

pertanian.

Peranan teknologi tepat guna (TTG) di daerah pedesaan sangat

membantu dalam peningkatan taraf hidup masyarakat. Teknologi tepat guna

didesain khusus untuk membantu meningkatkan produksi ekonomi di

masyarakat. Masyarakat dusun Sinom, desa Kedungpoh kecamatan Nglipar

kabupaten Gunung Kidul masih melakukan kegiatan ekonomi secara manual.

Oleh karena itu, masyarakat dusun Sinom, desa Kedungpoh sangat

menginginkan alat tepat guna yang dapat membantu meningkatkan proses

kegiatan ekonomi. Dengan kehadiran alat tepat guna tersebut diharapkan

dapat meningkatkan hasil produksi peternakan dan pertanian dengan

memaksimalkan memanfaatkan potensi-potensi di daerah Kedungpoh.

Kegiatan ini diimplementasikan pada Progam yang berjudul “Optimalisasi

Produk Mahasiswa Berbasis Teknologi Tepat Guna (TTG) Dalam Rangka

Mendukung Ketahanan Pangan Guna Mencapai Desa Mandiri Di Dusun

Sinom, Desa Kedungpoh, Nglipar, Gunung Kidul, Yogyakarta.”

Page 3: 4.pdf

3

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka permasalahan yang ada

dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana cara untuk menjadikan Dusun Sinom, Desa Kedungpoh,

Nglipar, Gunung Kidul, Yogyakarta menjadi desa mandiri yang mampu

meningkatkan taraf perekonomian?

2. Program apa yang perlu direncanakan dan dilaksanakan dalam kegiatan

bina desa di Dusun Sinom, Desa Kedungpoh, Nglipar, Gunung Kidul,

Yogyakarta?

3. Bagaimana cara memaksimalkan potensi di Dusun Sinom, Desa

Kedungpoh, Nglipar, Gunung Kidul, Yogyakarta?

4. Bagaimana cara pemanfaatan teknologi tepat guna untuk mempertahankan

pangan di Desa Kedungpoh, Nglipar, Gunung Kidul, Yogyakarta?

C. Tujuan Penulisan

Karya tulis ini bertujuan untuk menjawab rumusan masalah :

1. Mengetahui cara untuk menjadikan Desa Kedungpoh, Nglipar, Gunung

Kidul, Yogyakarta menjadi desa mandiri yang mampu meningkatkan taraf

perekonomian.

2. Menentukan program dalam kegiatan bina desa di Dusun Sinom, Desa

Kedungpoh, Nglipar, Gunung Kidul, Yogyakarta.

3. Mengetahui cara memaksimalkan potensi di Dusun Sinom,Desa

Kedungpoh, Nglipar, Gunung Kidul, Yogyakarta.

4. Mengetahui pemanfaatan teknologi tepat guna untuk mempertahankan

pangan di Dusun Sinom, Desa Kedungpoh, Nglipar, Gunung Kidul,

Yogyakarta.

Page 4: 4.pdf

4

BAB II

TELAAH PUSTAKA

A. Hasil Pertanian

Singkong atau cassava sudah sejak lama dikenal masyarakat

sebagai bahan baku untuk berbagai keperluan, salah satunya adalah

sebagai bahan baku makanan olahan. Keripik singkong misalnya,

panganan ini sudah lama menjadi makanan kecil atau cemilan yang

banyak disukai orang. Bahkan, keripik singkong sudah memasuki pasar

ekspor untuk dijadikan sebagai makanan ringan.

Gunung kidul merupakan salah satu Kabupaten di Yogyakarta

dengan hasil pertanian utama berupa singkong, jagung dan kacang-

kacangan, ini disebabkan karena keadaan topografis yang cenderung

kurang subur, minim air dan berdaya dukung rendah untuk ditanami

karena lahan tanah yag terdiri dari bebatuan. Hal ini yang memaksa para

petanit etap bertani di lahan kering tersebut. Hasil pertanian yang ada

kemudian diolah sebagai bahan panganan pokok, seperti singkong.

Gambar.1 Hasil Pertanian Singkong

Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTPH)

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengembangkan

singkong sebagai komoditas argoindustri. Kepala DPTPH Gunungkidul,

Dwinggo Nirwanto, mengatakan pihaknya terus mengembangkan

berbagai potensi pertanian di Gunungkidul salah satunya mengoptimalkan

produksi singkong. Pengembangan singkong sebagai komoditas

Page 5: 4.pdf

5

agroindustri karena sebagian besar penduduk Gunungkidul bertempat

tinggal di pedesaan dengan mata pencaharian utama sebagai petani.

B. Teknologi Tepat Guna

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, teknologi diartikan sebagai

“kemampuan teknik yang berlandaskan pengetahuan ilmu, eksakta dan

berdasarkan proses teknis”. Teknologi adalah ilmu atau cara tentang

menerapkan sains untuk memanfaatkan alam bagi kesejahteraan dan

kenyamanan manusia.

Teknologi tepat guna adalah teknologi yang dirancang bagi suatu

masyarakat tertentu agar dapat disesuaikan dengan aspek – aspek

lingkungan, keetisan, kebudayaan, sosial, politik, dan ekonomi masyarakat

yang bersangkutan. Dari tujuan yang dikehendaki, teknologi tepat guna

haruslah menerapkan metode yang hemat sumber daya, mudah dirawat,

dan berdampak polutif minimalis dibandingkan dengan teknologi arus

utama, yang pada umumnya berisi banyak limbah dan mencemari

lingkungan.

Gambar.2 Salah satu teknologi tepat guna dibidang pertanian

Alat-alat tepat guna secara langsung dihibahkan kepada kelompok

masyarakat yang mempunyai potensi-potensi yang dapat meningkatkan

taraf hiduf masyarakat tersebut.

Page 6: 4.pdf

6

C. Desa Mandiri

Desa Mandiri adalah desa yang bisa memenuhi kebutuhannya

sendiri dan tidak semata tergantung dengan bantuan dari pemerintah.

Kalau ada bantuan dari pemerintah, sifatnya hanya stimulant atau

perangsang, Serta ada kerjasama yang baik, tidak tergantung dengan

bantuan pemerintah, sistem administrasi baik, pendapatan masyarakat

cukup. Supaya lebih berdaya, masyarakat perlu menghormati aturan,

kelestarian sumberdaya alam, memiliki kemampuan keahlian,

ketrampilan, sumber pendapatan cukup stabil, semangat kerja yang tinggi,

memanfaatkan potensi alam untuk lebih bermanfaat dengan menggunakan

teknologi tepat guna, mampu menyusun dan melaksanakan pembangunan

desanya.

Tingkatan-tingkatan atau level dalam pembentukan desa,

digolongkan menjadi 3 tingkatan, yaitu desa mitra, desa binaan, dan desa

mandiri. Desa Mandiri mampu mengatur dan membangun desanya dengan

memaksimalkan potensi yang ada di desa dan kemampuan masyarakatnya

dan tidak tergantung pada bantuan pihak luar.

D. Lembaga Penyelenggara Kegiatan

Universitas Negeri Yogyakarta atau UNY yang lebih dikenal dengan

IKIP Yogyakarta, merupakan perguruan tinggi yang mempunyai ranah

kependidikan. Universitas Negeri Yogyakarta sebagai lembaga perguruan

tinggi dengan menggunakan asas Tri Dharma Peruguruan yang menjadi

landasannya. Tri Dharma Perguruan Tinggi diantara lain pendidikan,

penelitian, dan pengabdian masyarakat.

Dalam hal pengabdian masyarakat banyak kegiatan yang kurang

tersentuh oleh kita sebagai mahasiswa dan UNY sebagai perguruan tinggi.

Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta mempunyai potensi yang

banyak berkaitan hasil-hasil mahasiswa. Banyaknya hasil-hasil mahasiswa

yang sudah diciptakan oleh mahasiswa, terkadang juga mempunyai masalah

besar bagi keberlanjutan di kampus. Sangat ironis ketika banyaknya hasil-

hasil mahasiswa tidak termanfaat sebagaimana mestinya. Hasil-hasil tersebut

Page 7: 4.pdf

7

hanya digunakan untuk memenuhi persyaratan kelulusan belaka. Oleh karena

itu akan lebih bijak ketika hasil-hasil produk mahasiswa tidak hanya

digunakan sebagai persyaratan kelulusan, akan tetapi dapat termanfaatkan

kepada masyarakat lulus. Jadi birokrasi jurusan di Fakultas Teknik UNY pada

khususnya atau lembaga penyelenggara kegiatan harus bisa memanfaatkan

hasil-hasil produk mahasiswa kepada masyarakat yang lebih membutuhkan.

Page 8: 4.pdf

8

BAB III

METODE PENULISAN

A. Desain Penulisan

Karya tulis yang berjudul “Optimalisasi Produk Mahasiswa Berbasis

Teknologi Tepat Guna (TTG) Dalam Rangka Mendukung Ketahanan Pangan

Guna Mencapai Desa Mandiri” ini merupakan kajian literatur. Karya tulis ini

berjenis diskriptif kualitatif. Langkah penulisan dimulai dari pendiskripsian

optimalisasi produk mahasiswa yang berbasis Teknologi Tepat Guna (TTG)

yang dihubungkan untuk mendukung ketahanan pangan guna mencapai desa

mandiri.

Dalam penulisan digambarkan potensi yang terdapat di daerah Sinom,

yang belum dioptimalkan dengan baik. Berbagai potensi-potensi yang

terdapat di daerah tersebut akan memajukan dari segi ekonomi dengan

pengoptimalkan produk mahasiswa yang berbasis Teknologi Tepat Guna

(TTG).

Sumber – sumber data yang diambil berdasarkan beberapa sumber,

baik dari wawancara warga maupun fenomena yang terjadi dengan fakta yang

ada. Analisa dilakukan dengan cara mengambil kesimpulan dari data yang

disajikan serta merujuk dari pendapat berbagai sumber. Solusi yang

ditawarkan disesuaikan dengan kemungkinan – kemungkinan pelaksanaan

yang dapat dicapai. Adapun kerangka berpikir dari karya tulis ini adalah :

Diagram 1. Model Pengembangan Progam

Sosialisasi Analisis

kebutuhan

Pemeriksaan

mesin-mesin

di bengkel

PT mesin

Penyaluran

Mesin Ke

Masyarakat

Sosialisasi

Produk

Monitoring

Progam

Page 9: 4.pdf

9

B. Waktu dan Tempat Penulisan

Karya tulis ini dibuat pada tanggal 15 Mei 2013, yang bertempat di

Yogyakarta. Namun ide penulisan karua tulis ini sudah muncul sejak tanggal

11 Juli 2012.

C. Teknik Penulisan

Untuk mencapai tujuan program, tahapan teknik pelaksanaannya

sebagai berikut :

a. Mencari acuan dari literatur

Pencarian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi sebanyak-

banyaknya tentang desa yang akan dituju.

b. Observasi

Pengamatan dilakukan guna mendapatkan data riil dilapangan. Data

hasil pengamatan lebih ditargetkan untuk data tempat, yaitu seberapa

potensial tempat yang dituju

c. Identifikasi masalah

Tahap ini untuk mencari permasalahan desa yang dituju.

d. Merumuskan strategi pelaksanaan kegiatan program.

Merumuskan solusi berupa strategi yang sesuai dengan potensi di desa

Kedungpoh.

e. Sosialisasi program

Mensosialisasikan progam kepada masyarakat Dusun Sinom, Desa

Kedungpoh agar progam yang diusulkan dapat diterima.

f. Pelatihan progam

Melatih kemampuan masyarakat sesuai dengan kegiatan progam

g. Pelaksanaan kegiatan

Program dijalankan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.

h. Pendampingan.

Me-monitoring pelaksanaan program untuk mengantisipasi berbagai

kemungkinan yang akan terjadi di lapangan.

i. Evaluasi kegiatan

Page 10: 4.pdf

10

Evaluasi kegiatan program yang dilaksanakan. Mulai dari pemanfaatan

kotoran menjadi biogas dan optimalisasi alat teknologi tepat guna pada

kegiatan ekonomi pertanian masyarakat Sinom, desa Kedungpoh.

Page 11: 4.pdf

11

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Diskripsi Gambaran Umum Masyarakat

Desa Kedungpoh terletak di kecamatan Nglipar, kabupaten

Gunung Kidul sekitar 45 km dari kampus Universitas Negeri Yogyakarta

(UNY). Luas wilayah kelurahan Kedungpoh 10.079.9830 Ha. Letak

geografis desa Kedungpoh terletak didataran tinggi dengan batas wilayah

bagian selatan berbatasan dengan desa Nglipar, barat berbatasan dengan

desa Pengkol, utara berbatasan dengan desa Mertulu, dan bagian timur

berbatasan dengan desa Katongan. Desa Kedungpoh memiliki jumlah

penduduk sebanyak 5417 jiwa, dengan rincian jumlah penduduk laki-laki

sebanyak 2713 jiwa (50.083%), perempuan sebanyak 2704 jiwa

(49,917%) dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 1616 KK. Desa

Kedungpoh terletak didatarn tinggi, sehingga sumber daya alam yang

dimiliki berupa batu hitam, kayu jati, batu putih, batu krikil, batu gunung,

dan pasir urug.

Pendukung utama perekonomian Dusun Sinom, Desa

Kedungpoh berasal dari sektor pertanian, peternakan, dan perhutanan. Dari

ketiga sektor tersebut padukuhan yang ada di Desa Kedungpoh membuat

kelompok-kelompok tani yang menjalankan ketiga sektor tersebut dan

membuat satu kelompok gabungan dari seluruh padukuhan yang disebut

“gapuktan”. Hasil pertanian masyarakat Kedungpoh yaitu padi, singkong

atau ubi kayu, dan jagung. Karena dari segi pertanian yang tidak banyak

menghasilkan hasil maka sebagian masyarakat menggunakan lahan

mereka untuk menanam pohon dengan kegiatan hutan rakyat.

Pertanian di Dusun Sinom, Desa Kedungpoh dalam mengolah

hasilnya masih secara manual atau tradisional, misalnya singkong atau ubi

kayu masyarakat mengolah hasil ubi kayu yang dipanen dijadikan gaplek,

apabila dijual harganya tidak seimbang dengan proses penanamannya

dengan harga Rp 1.800,-/kg. Sehingga perlu adanya pengolahan lebih

lanjut agar harga jualnya lebih tinggi, misalnya dibuat kripik singkong.

Page 12: 4.pdf

12

Jagung dan payading dalam pengolahannya hanya manual untuk

merontokan bijinya, sehingga diperlukan alat tepat guna dalam membatu

pengolahan hasil pertanian tersebut.

Dari segi peternakan masyarakat Dusun Sinom, Desa

Kedungpoh mulai merintis peternakan unggas, kambing, dan sapi,

kegiatan peternakan ini dilakukan diseluruh dukuh yang berada didesa

Kedungpoh dan pada tahun 2009 setiap kelompok mendapatkan bantuan

sapi dari pemerintah sebanyak 15 ekor sedangkan jumlah sapi yang ada di

dusun Sinom, desa Kedungpoh ±500 ekor. Sehingga banyak menghasilkan

kotoran ternak yang kurang dimaksimalkan. Kotoran tersebut hanya

digunakan sebagai pupuk di ladang, padahal dapat digunakan sebagai

biogas untuk membantu masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.

Gambar 3. Peta Kec. Nglipar Gunung Kidul

B. Model Pengembangan

Pengembangan optimalisasi desa di dusun Sinom, desa

Kedungpoh, meliputi optimalisasi peternakan dan pertanian. Optimalisasi

peternakan dengan pemanfaatan kotoran ternak menjadi biogas dan

pemanfaatan alat bubut unggas. Pada bidang pertanian dengan optimalisasi

alat teknologi tepat guna pada kegiatan ekonomi pertanian masyarakat.

Page 13: 4.pdf

13

Optimalisasi peternakan yang dikembangkan adalah

pemanfaatan alat bubut unggas potong pada kandang-kandang unggas

milik warga. Banyaknya kandang-kandang unggas di desa Kedungpoh,

menjadikan daerah tersebut menjadi potensi ayam potong, akan tetapi

proses pembubutannya masih manual. Maka dari itu, pemanfaatan mesin

bubut bulu ayam akan dioptimalkan di desa Kedungpoh, Nglipar Gunung

kidul.

Gambar 4. Kandang Unggas

Gambar 5. Mesin Bubut Bulu Ayam

Page 14: 4.pdf

14

Optimalisasi pertanian yang dikembangkan adalah memaksimalkan

fungsi alat teknologi tepat guna pada kegiatan ekonomi pertanian

masyarakat. Hasil pertanian skala besar yaitu singkong, padi, dan jagung.

Gambar 6. Hasil Pertanian Jagung

Gambar 7. Hasil Pertanian Singkong

Page 15: 4.pdf

15

Gambar 8. Hasil Pertanian Padi

Pertanian di Dusun Sinom, Desa Kedungpoh dalam mengolah

hasilnya masih secara manual atau tradisional, misalnya singkong atau ubi

kayu. masyarakat mengolah hasil ubi kayu yang dipanen dijadikan gaplek,

apabila dijual harganya tidak seimbang dengan proses penanamannya. Dari

hasil observasi yang dilakukan, diketahui bahwa harga gaplek Rp 1.800,-/kg,

jika dibuat kripik singkong nilai jualnya Rp 15.000,-/kg.

NO Jenis olahan Harga jual (Rp)

1 Gaplek 1.500

2 Kripik Singkong 15.000

Tabel 1. Perbandingan Hasil olahan singkong

Dengan melihat tabel diatas dapat dibandingkan hasil olahan

singkong. Hasil pengolahan singkong menjadi kripik singkong menggunakan

bantuan mesin perajang singkong akan berdampak signifikan dengan hasil

yang diharapkan, oleh karena perlu adanya pengolahan lebih lanjut agar

harga jualnya lebih tinggi.

Kendala yang dihadapi dari sektor pertanian adalah proses

pengolahan masih menggunakan sistem manual. Menggunakan pengolahan

manual akan membutuhkan waktu yang lama dan hasil produksi yang tidak

maksimal (harga jual rendah). Maka dari itu, pemanfaatan mesin-mesin

Page 16: 4.pdf

16

teknologi tepat guna akan dioptimalkan di desa Kedungpoh, Nglipar Gunung

kidul.

Gambar 9. Mesin Pemipil Jagung

Gambar 10. Mesin Pengiris Singkong

Banyaknya hasil karya mahasiswa jurusan pendidikan mesin, akan

lebih baik dimanfaatkan ke masyarakat daripada hanya terdiam di

bengkel/gudang. Meskipun rangka mesin masih tegak berdiri, akan tetapi

Page 17: 4.pdf

17

komponen-komponen banyak yang mengalami kerusakan, bahkan motor

listriknya sudah tidak ada.

Gambar 11. Mesin-mesin di bengkel P.T Mesin

C. Pendampingan Progam

Pendampingan progam akan melibatkan masyarakat desa tersebut

sepenuhnya. Peran pelaksana progam hanya sebatas menghibahkan suatu

teknologi tepat guna, dan mensosialisasikannya di masyarakat. Selain itu juga

terdapat sosialisasi terhadap hasil olahan agar mendapatkan nilai jual yang

lebih tinggi.

Upaya yang harus dilakukan agar progam berjalan secara

berkelanjutan adalah adanya usaha masyarakat untuk terus berinovasi dalam

proses pengolahan bahan. Serta proses pengolahannya didukung dengan alat

teknologi tepat guna, supaya mendapatkan hasil yang bernilai jual tinggi.

Secara umum proses pelaksanaan

Diagram 2. Model umum proses pelaksanaan

D. Sistem Pelaksanaan Progam

Pelaksanaan program ini dilakukan melalui beberapa tahap. Dari

observasi alat yang ada di bengkel P.T. Mesin kemudian observasi tempat di

Hibah Mesin Sosialisasi Alat Sosialisasi Hasil Olahan

Page 18: 4.pdf

18

daerah yang memiliki potensi pengembangan yang ditujukan di daerah

Gunung Kidul sampai melakukan pendampingan dalam pelaksanaanya.

Dibawah ini akan digambarkan sistem pelaksanaan program ini.

Diagram 3. Alur pelaksanaan progam

Observasi desa

Perbaikan alat

Pemilihan alat

Identifikasi

masalah

Observasi bengkel alat

Sosialisasi alat

Distribusi mesin ke

desa

Monitoring Progam

Praktik alat

Pendampingan

Evaluasi

Page 19: 4.pdf

19

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Melalui pengkajian dan pembahasan yang dilakukan mengenai krisis

teknologi pangan yang sedang merebak dimasyarakat dapat disimpulkan :

Teknologi tepat guna adalah teknologi yang dirancang bagi suatu

masyarakat tertentu agar dapat disesuaikan dengan aspek–aspek

lingkungan, keetisan, kebudayaan, sosial, politik, dan ekonomi

masyarakat yang bersangkutan.

Peranan teknologi tepat guna (TTG) didaerah pedesaan sangat

membantu dalam peningkatan taraf hidup masyarakat. Teknologi

tepat guna didesain khusus untuk membantu meningkatkan produksi

ekonomi di masyarakat.

Desa Mandiri adalah desa yang bisa memenuhi kebutuhannya sendiri

dan tidak semata tergantung dengan bantuan dari pemerintah.

Desa Mandiri mampu mengatur dan membangun desanya dengan

memaksimalkan potensi yang ada di desa dan kemampuan

masyarakatnya dan tidak tergantung pada bantuan pihak luar.

B. Saran

Seharusnya seluruh pemerintah dapat membantu dalam

pembangunan desa mandiri sehingga masyarakat dapat hidup dan

mengembangkan potensi daerahnya dengan baik. Semua perguruan tinggi

negeri maupun swasta di harapkan membuat sebuah pembinaan dan

bimbingan tentang kemandirian dan cara mengelolapotensi yang ada.

Progam bina desa dengan mengoptimalkan teknologi tepat guna ini

memang bukan proses kegiatan yang instan, tetapi masih ada proses

keberlanjutan terus-menerus kontinyu. Setelah progam ini sudah berakhir

sesuai jadwal, diharapkan desa yang bersangkutan masih bisa

mengembangkan potensi daerahnya oleh karena itu tetap ada monitoring

diluar dari agenda yang terjadwal.

Page 20: 4.pdf

20

DAFTAR PUSTAKA

Chrisiana,Wanda. UPAYA PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER

BAGI MAHASISWA. Jurnal teknik industri vol. 7, no. 1, juni 200c5: 83 - 90

(http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2010/08/20/pendidikan-karakter-di-

smp/). Diakses pada 18 April 2011.

(http://www.dikti.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id

=1540:pendidikan-karakter-sebagai-pondasi-kesuksesan-peradaban-

bangsa&catid=143:berita-harian) Diakses pada 18 April 2011.

(http://umum.kompasiana.com/2010/04/25/apa-penyebab-orang-bohong/),

Diakses pada 17 April 2011.

Brooks, D., 2005. Increasing Test Score and Character Education The

Natural Connection,

http://www.youngpeoplespress.com/Testpaper.pdf.

Page 21: 4.pdf

21

LAMPIRAN

Nama dan Biodata Ketua serta Anggota Kelompok

1. Ketua Pelaksana

a. Nama Lengkap : Ficky Fristiar

b. NIM : 10503241009

c. Fakultas/Program studi : Tknik/Pendidikan Teknik Mesin

d. Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Yogyakarta

e. Nomor Telepon : 085641969741

f. Alamat Email : [email protected]

g. Alamat : Besito Rt 06 Rw 03 No. 46 Gebog

Kudus

h. Penghargaan yang diraih : - Juara III LTIM 2011 Yogyakarta

- Juara II Mechanical Fair UNY DIY

- Juara I IED Universitas Indonesia

2. Anggota Pelaksana

a. Nama Lengkap : Galih Chandra Pratama

b. NIM : 10503241018

c. Fakultas/Program studi : Teknik/Pendidikan Teknik Mesin

d. Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Yogyakarta

e. Nomor Telepon : 085758918146

f. Alamat Email : [email protected]

g. Alamat : Gajihan Rt 43 Rw 13, Pandes Wedi

Klaten

h. Penghargaan yang diraih : - Juara II Mechanical Fair UNY DIY

- Juara I IED Universitas Indonesia