4l/:9-/?s; /p · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap...

191
4l/:9-/?s; /P HUBUNGAN ANTARA SIKAP TERHADAP PERILAKU BERPOLIGAMI, NORMA SUBJEKTIF, DAN PERCEIVED BEHAVIORAL CONTROL DENG.Al\! INTENSI BERPOLIGAMI PADA JAMAAH DAARUT TAUHID JAKARTA Oleh: NITA MUTIAH 103070029107 -----. Skripsi ditujukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Psikologi FAKULTAS PSIKOLOGll UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF IHIDAYATULLAH JAKARTA 1428 H/2007

Upload: lamdang

Post on 08-Oct-2018

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

4l/:9-/?s; /P

HUBUNGAN ANTARA SIKAP TERHADAP PERILAKU BERPOLIGAMI, NORMA SUBJEKTIF, DAN PERCEIVED

BEHAVIORAL CONTROL DENG.Al\! INTENSI BERPOLIGAMI PADA JAMAAH DAARUT TAUHID

JAKARTA

Oleh:

NITA MUTIAH

103070029107

-----.

Skripsi ditujukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh gelar

Sarjana Psikologi

FAKULTAS PSIKOLOGll

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF IHIDAYATULLAH JAKARTA

1428 H/2007

Page 2: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

HUBUNGAN ANTARA SIKAP TERHADAP PERILAKU BERPOLIGAMI, NORMA SUBJEKTIF, DAN PERCEIVED

BEHAVIORAL CONTROL DEN GAN INTENSI BERPOLIGAMI PADA JAMAAH DAARUT TAUHID JAKARTA

Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

Sarjana Psikologi

Oleh:

NITAMUTIAH NIM: 103070029107

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

:.-----

tf115f;­

---------··· l>fil f. Hamdan Yasun, M. Si NIP : 130 351146

F AKUL T AS PSIKOLOGI UNIVERSIT AS ISLAM NEGERI SY ARIF

HIDAYATULLAH .JAKARTA 1427 H/2007

Page 3: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

PENGESAHAN PANITIAN UJllAN

Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA SIKAP TERHADAP PERILAKU BERPOLIGAMI, NORMA SUBJEKTIF, DAN PERCEIVED BEHAVIORAL CONTROL DENGAN INTENSI BEHPOLIGAMI PADA JAMAl\H DAARUT TAUHID JAKARTA telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada 30 Agustus 2007, skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Psikologi.

Jakarta, 30 Agustus 2007

ap Anggota

/ Dra. Nett I- artati M. Si N!P. 150 2

Pemb mbing I

Penguji I

~ Dra. Fadhilah Suralaga, M. Si NIP.150 215 283

Sidang Munaqasyah

Sekretaris Merangkap Anggota

Dra. Zahr.£m 'havah, M. Si NIP. 150 23!! 7 3

Pembimbirig II

j7

~~Saloom, M. Si

Penguji II

Page 4: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

PERSEMBAHAN

'81<tr.ip/,l ln.l l<u pe.tr.f,em.ha.hf<a.n. un.tul< cfipa. da.n. df.a.m.a. l<u

te.'r.f,"IJ.a.n.a, 1a.n.a te.la.h. me.n.dldll< da.n. me.mlJe..f.a.'r.l<a.n.J.ulJ.a. f,e./a./u

merya.di. motlva.to'r. hie/up a.n.a.n.da., tetr.l<kll/,w un.tul< l<a.l<a.l<­

l<a.l<a.l<l<u 1a.n.a "Ja.lu me.n.dul<un.a hall< motr.ll ma.upun. ma.te.'r.ll

da.la.m f,u/<a. ma.upun. cl.u.ka. ..

Page 5: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

MOTTO

''Se:t~ :Jega/a pe'lllaatatt ita dhe¥1.a:i niat. !!Jan

dedetVtmlf} di'f1aniwt de:tuai tUamva~~

(H.R. Bukari Muslim)

Jfigt hukgu!gh sehugh hgeggu gt;gu rogutrg, tetgpi sugtu perhugtgu

ygu~ dfofo!grouyg terdgpgt kesgdgrgu p~t>uh ygu~ roeu~!ir.

K.Ut>ei sukses gdg!gh ke~~gt> rol.'lroperhgiki diri dgu kesUDguhgu

Ut>tuk roeroperserohghl;gu ym)~ terhgik; dni hidup mi.

(Aa Gym)

Semaftin cepat ~ WiU6an fiep<Arda atfaft SWfJ,

6eltinff im;at fiepada-.N ya dan 6emaftin utuJ't ~ dbd

~ fiep<Arda-.N ya, m.,caya fUdi afM<ri 6emaflin renang,.

(Aa Gym)

Page 6: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

(A) Fakultas Psikologi (B) Agustus 2007 (C) Nita Mutiah

ABSTRAK

(D) Hubungan Antara Sikap Terhadap Perilaku Berpoligarni, Norma Subjektif, Dan Perceived Behavioral Control Dengan lntensi Berpoligami pada Jamaah Daarut Tauhid Jakarta.

(E) 124 halaman + lampiran (F) lntensi atau niat seseorang dipengaruhi oleh sikap, norma subjektif dan

perceived behavioral control. Begitupun dengan intensi berpoligami dipengaruhi oleh sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif (significant othef) dan perceived behavioral control (kontrol diri). Jenis pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini yaitu pendekatan kuantitatif dengan metode korelasional. Dengan jumlah sampel EiO Jamaah Daarut Tauhid Jakarta dari populasi sebesar 12.300 jamaah, sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 30 jamaah kajian Fiqih Kont13mporer dan 30 jamaah kajian SEHATI. Teknik pengambilan sampel berdasarkan kelompok menggunakan teknik purposive sampling (sampel bertujuan), sedangkan pengambilan sampel dalam menentukan subjek yang akan dijadikan penelitian menggunakan teknik Random Sampling pada oran~i-orang yang menjadi jamaah (members of group) dari kelompok yang telah ditentukan yaitu kelompok pada kajian Fiqih Kontemporer dengan kelompok pada kajian SEHATI.

Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner bEmtuk skala model Likert dan diolah dengan menggunakan regresi linier, dengan hasil yang didapat :

1. Tidak ada hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami dengan intensi berpoligami, dengan nilai signifikansi 0, 162 (sig > 0,05)

2. Ada hubungan antara norma subjektif dengan intensi berpoligami, dengan nilai signifikansi 0,033 (sig < 0,05)

3. Ada hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami dengan norma subjektif, dengan nilai signifikansi 0,000 (sig < 0,05)

4. Tidak ada hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami dengan perceived behavioral control, dengan nilai signifikansi 0,181 (sig> 0,05)

5. Tidak ada hubungan antara norma subjektif dengan perceived behavioral control, dengan nilai signifikansi 0, 124 (sig> 0,05)

6. Tidak ada hubungan antara perceived behavioral control dengan intensi berpoligami, dengan nilai signifikansi 0,062 (sig> 0,05)

7. Ada hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif,dan perceived behavioral control dengan intensi berpoligami, dengan nilai signifikansi 0,049 (sig< 0,05)

(G) Bahan Bacaan : 27 buku (1975-2007) + 3 jurnal (2002-2003) + 5 buletin (2003-2006) + 4 internet + 4 skripsi + 1 tesis

Page 7: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji bagi Allah yang telah memberikan sebagian ilmu dan hikmah-Nya sehingga percikan ilmu-Nya yang Maha Luas itu dapat menerangi kehidupan. Shalawat dan salam selalu kita haturkan ke haribaan junjungan kita, pemberi syafa'at kita di hari Kiamat nanti, Nabi Muhammad SAW berserta keluarganya, para sahabatnya, dan para pengikutnya.

Proses pembuatan skripsi ini telah memberikan banyak pelajaran berharga bagi penulis, bahwa segala sesuatu itu harus didasari oleh niat yang kuat dan dapat dipertanggungjawabkan. Namun perjalanan skripsi ini tidal< al<an terselesaikan tanpa adanya bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Maka dalam kesempatan ini penulis ucapkan terima l<asih yang tiada hingga kepada :

1. Dekan Fal<ultas Psil<ologi, lbu Ora. Netty Hartati, M.Si yang telah mengayomi dan telah memberikan ilmu dari awal perkuliahan hing£Ja selesainya skripsi ini.

2. Pembantu Dekan Fakultas Psikologi, lbu Dra. Zahrotun Nihayah, M.Si, Bapak Drs. Ahmad Syahid, M.Ag dan Bapak Prof. Dr. Rifat Syauqi Nawawi, MA (Pembimbing Akademik) yang turut berperan dalam penyelesaian karya tulis ini.

3. Pembimbing I, Bapak Prof. Hamdan Yasun, M.Si, dan pembimbing II Bapak Gazi Saloom,M.Si yang telah memberikan arahan dan motivasi dengan tulus, ikhlas, dan dengan kesabarannya telah memberikan bimbingan kepada penulis.

4. Petugas akademik yang ikhlas melayani, juga pimpinan dan petugas perpustakaan Fakultas Psikologi yang senantiasa sab<:1r dan menunggu penulis sampai waktu kunj~ngan selesai.

5. Ketua Kajian SEHATI, Teh Riri yang telah membantu proses di lapangan dan jamaah Fiqih Kontemporer juga jamaah Kajian SEHATI Daarut Tauhid Jakarta yang telah bersedia menjadi responden dalam penelitian ini.

6. Kedua orang tua yang dengan segala kasih sayangnya, perhatiannya, sarannya dan juga doanya yang tak henti dalam kelancaran proses skripsi lni. Semoga Allah selalu memberikan rahmat dan hidayah··Nya, kebahagiaan dan kesehatan serta membalas atas kebaikan dan keikhlasan mereka berdua.

vii

Page 8: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

7. Kakak-kakakku A Opik beserta isteri, teh Ani beserta suami, A pian beserta isteri, teh Liyah beserta suami, dan tante Didah yang tak henti memberikan motivasi kepada penulis.

8. Teman sekaligus keluarga kosan Ira, Ami, Sarah, lsma, dan Ela yang selalu memberikan motivasi untuk segera menyelesaikan skripsi ini.

9. Teman sekaligus keluarga kosan SEMANGGI yang selalu memberikan dukungan kepada penulis (Mamat makasih ya pinjamain bukunya), terutama kakanda yang selalu menemani penulis dikala suka dan duka juga selalu memotivasi penulis untuk dapat menyelesaikan skripsi ini.

10. Keluarga pengurus HIMALAYA (Himpunan Mahasisw~1 Tasikmalaya), teh lpa, Kang Cecep, Kang Yayat, Kang Dekus, Kang Azis, Kang Eno, Kang Opik, Kang Asep dan pengurus lainnya yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

11. Ka Ana, Ni Surya, terkhusus teman-teman angkatan 2003 (lpeh, l~ika, Evi, Dini, lndah, Fiqih, Novi, Nia, lka, Herly, Andin, Fanny, Zoya, Yoga, Alwin, Nur, Deni, lntan, Maya, Aay, lis, lnonk, Don, Lita, Ajeng, Yuna, Lela, Ucup, Nana, pokoknya semua dech yang pernah mendapatkan curhatan dari penulis).

12. Teman-teman seperjuangan Lucky, Dewi, lryn, Ayu, Ade, Titi, Aini, Lisa, N'ca, lday (cayo !!!).

Penulis menyadari sekali penulisan skripsi ini jauh dari kesempurnaan seperti yang diharapkan baik dari sistematika, bahasa maupun dari seg1i materi yang terkandung didalamnya. Besar harapan penulis bahwa skripsi ini dapat menambah wawasan dan membuka cakrawala baru yang lebih luas bagi pembaca sekalian dan semoga dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Jakarta, 9 Sya'ban 1428 H 22 Agustus 2007 M

Penulis

Page 9: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

DAFTAR ISi

Halaman Judul ................................................................................................... .

Halaman Persetujuan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ii

Halaman Pengesahan ...... ....... ... ... . ... ................... ... ... ... ....... ................... ...... ........ iii

Halaman Persembahan. .. . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . .. . .. . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . .. . .. . .. . .. . . . . . . . .. . . . . . . iv

M~o ..................................................................................................................... v

Abstrak ................................................................................................................ vi

Kata Pengantar . ... .... ... ... ... . ......................... ....... ... ... ................................... ... ...... vii

Daftar lsi . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . .. . . . . . . . . . . . . . . .. . .. . ix

Daftar Tabel . . . . . . . . . . . .. . .. . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . .. . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . xiii

Daftar Garn bar . . . . . . . . . . .. . . . . . .. . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . .. . .. . . . . . .. . .. . .. . .. . .. . .. . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . xvi

BAB 1 PENDAHULUAN 1-14

1.1. Latar belakang masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . .. . . . . . . . . . 1

1.2. ldentifikasi masalah .............................................................. 10

1.3. Pembatasan dan perumusan masalah ........................................... 11

1.3.1. Pembatasan Masalah ............................. .................. .......... 11

1.3.2. Perumusan Masalah ........................................................... 12

1.4. Tujuan dan manfaat penelitian ....................................................... 12

1. 5. Sistematika penulisan .............................................................. 13

Page 10: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 15-49

2.1. Poligami . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . 15

2.1.1 Pengertian poligami . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 15

2.1.2 Hikmah poligami .. . . . . . . . . . . . .. . ... . . . . . . . .. . .. . . . . . . . . . . . .. . .. . . . . . . . . . . . . . . .. . . 17

2.1.3 Praktek poligami Rasulullah SAW....................................... 19

2.2. Teori Reason Action....................................................................... 20

2. 2. 1. Pengertian teori Reason Action........................................... 20

2.2.2. Sikap terhadap tingkah laku .......... ...................................... 24

2.2.3. Norma subjektif ................................................................. 29

2.3. Teori Planned Behavior.................................................................. 31

2.3.1.

2.3.2 .

2.4. lntensi

2.4.1

2.4.2

2.4.3

Pengertian teori Planned Behavior...................................... 31

Pengertian Perceived Behavioral Control............................ 35

........................................................................................ ~

Pengertian intensi . .. . . . . . . . . . . . .. . .. . . . . . . . . . . . .. . .. .. . . . . . . . . . . . .. . .. . .. . . . . . . 37

lntensi dalam Islam.............................................................. 39

lntensi berpoligami.................................. ............................ 42

2.5. Sekilas Daarut Tauhid Cipaku Jakarta............................................ 43

2.6. Kerangka berpikir ...... ................... ............ ................ ... ... ................ 46

2. 7. Hipotesis .................................... ... ... .......... ...... ... ............. ... ........... 48

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 50-76

3.1. Jenis penelitian ..... .......... ... ... ... ...... .......... ... ... ... ............. ...... ......... 50

3.1.1. Pendekatan penelitian . . . . . . . . . . . . . .. . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . 50

3.1.2. Metode penelitian .... ...................... ... . .............................. ... 50

Page 11: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

3.1.3. Definisi variabel dan operasional variabel ........................... 51

3.1.3.1. Definisi variabel ................................................. 51

3.1.3.2. Operasional variabel.......................................... 52

3.2. Pengambilan sampel ... ... ....... ...... ... ...... .... ... .......................... ... ... . .. 54

3.2.1. Populasi dan sampel........................... ......................... ....... 54

3.2.2. Teknik pengambilan sampel ............................................... 55

3.3. Teknik pengumpulan data.............................................................. 56

3.3.1. Instrument penelitian............................... ...... ...................... 56

3.3.2. Tipe dan cara skoring instrument........................................ 59

3.3.3. Teknik uji instrument penelitian ........................................... 63

3.4. Teknik analisa data ............................................. ........................... 65

3.4.1. Uji validitas .. ....... ............. ...... ...... ....... ... ... ... ... ... . ...... ... ... .. 65

3.4.2. Uji reliabilitas............................................ ........................... 73

3.5. Prosedur penelitian .................. ...... ...... ................ ... ....................... 75

BAB 4 PRESENTASI DAN ANALISIS DATA 77-113

4.1. Gambaran um um subjek penelitian.. ... ... ....... ... .. . ... ...... ... ... .. .... ...... 77

4.1.1. Responden berdasarkan umur.. .... ................ ... ...... .. .... ... ... 77

4.1.2. Responden berdasarkan tingkat pendidikan ....................... 78

4.1.3. Responden berdasarkan status.......................................... 79

4.2. Presentasi data ............... .................. ......................................... 80

4.2.1. Uji normalitas .. . ...... ... ... ..................................................... 80

4.2.1.1. Uji normalitas pada skala sikap ......................... 81

4.2.1.2. Uji normalitas pada skala norrna subjektif.... ...... 82

4.2.1.3. Uji norrnalitas pada skala perceived

Page 12: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

behavioral control.............................................. 85

4.2.1.4. Uji normalitas pada skala intensi ...... ... .............. 86

4.2.2. Uji Homogenitas ... ......... ....... ...... .... ... ... ... ... .... ... ... ... ...... ... .. 88

4.2.3. Deskripsi Statistik ......................................................... ... ... 91

4.3. Uji Hipotesis .. ... .... ... ...... ... . ...... ... ... ... ... .... ... ...... .......... ... ... ......... ... 103

4.4. Hasil tambahan ................................ .......... ... ... ............. ... ... ....... 11 O

4.4.1. Perbedaan sikap terhadap perilaku berpoligami antara yang

menikah dengan belum menikah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 110

4.4.2. Perbedaan norma subjektif antara yang menikah dengan

belum menikah . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . .. . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . 111

4.4.3. Perbedaan perceived behavioral control antara yang

menikah dengan be I um menikah . . . . . . .. . . . . . . . .. . .. . . . . . . . . . . . .. . .. .. . . 112

4.4.4. Perbedaan intensi berpoligami antara yang menikah dengan

belum menikah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 113

BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN 114-119

5.1. Kesimpulan .................................................................................... 114

5.2. Diskusi..................... ... .......... .............................. ............................ 115

5.3. Saran .... ... ....... ... ... ............................................. ... ......................... 118

DAFTAR PUSTAKA

LAMPI RAN

Page 13: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

DAFTAR TABEL

BAB Ill

Tabel 3.1 Blue print skala sikap terhadap perilaku berpoli!gami ..................... 59

Tabel 3.2 Blue print skala norma subjektif...................................................... 59

Tabel 3.3 Blue print skala perceived behavioral control................................. 60

Tabel 3.4 Blue print skala intensi berpoligami................................................. 60

Tabel 3.5 Skar behavioral beliefs ..................................................................... 62

Tabel 3.6 Skar evaluation to behavioral beliefs............................................... 62

Tabel 3.7 Skor norma subjektif........................................................................ 63

Tabel 3.8 Skar perceived behavioral control .................................................. 64

Tabel 3.9 Skar intensi berpoligami ................................................................... 65

Tabel 3.10 Hasil try out skala sikap (behavioral beliefs) ................................... 68

Tabel 3.11 Hasil try out skala sikap (evaluation to behavioral beliefs)............. 68

Tabel 3.12 Hasil uji alat ukur skala sikap terhadap perilaku berpoligami ......... 70

Tabel 3.13 Hasil try out skala norma subjektif 1............................................... 71

Tabel 3.14 Hasil try out skala norma subjektif 2 ............................................... 71

Tabel 3.15 Hasil uji alat ukur skala norma subjektif ......................................... 72

Tabel 3.16 Hasil try out skala perceived behavioral control 1 .......................... 73

Tabel 3.17 Hasil try out skala perceived behavioral control 2 .......................... 73

Tabel 3.18 Hasil uji alat ukur skala perceived behavioral control ..................... 74

Tabel 3.19 Hasil try out skala intensi berpoligami ............................................ 75

Tabel 3.20 Hasil uji alat ukur intensi berpoligami ............................................. 75

Tabel 3.21 Klasifikasi Koefisien Reliabilitas ..................................................... 76

Page 14: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

BAB IV

Tabel 4.1 Responden berdasarkan umur ....................................................... 81

Tabel 4.2 Responden berdasarkan tingkat pendidikan .................................. 82

Tabel 4.3 Responden berdasarkan status...................................................... 83

Tabel 4.4 Uji Normalitas skala sikap terhadap perilaku berpoligami .............. 84

Tabel 4.5 Uji Normalitas ska la norma subjektif ................. ............................. 86

Tabel 4.6 Uji Normalitas skala perceived behavioral control.......................... 88

Tabel 4.7 Uji Normalitas skala intensi berpoligami......................................... 90

Tabel 4.8 Uji Homogenitas ............................................................................ 92

Tabel 4.9 Deskripsi Statistik ........................................................................... 94

Tabel 4.10 Klasifikasi skor sikap terhadap perilaku berpoligami ..................... 96

Tabel 4.11 Klasifikasi sikap terhadap perilaku berpoligami ........................ ..... 97

Tabel 4.12 Klasifikasi skor norma subjektif ..................................................... 99

Tabel 4.13 Klasifikasi norma subjektif ............................................................. 100

Tabel 4.14 Klasifikasi skor perceived behavioral control................................. 102

Tabel 4.15 Klasifikasi perceived behavioral control......................................... 103

Tabel 4.16 Klasifikasi skor intensi berpoligami. ............................................... 105

Tabel 4.17 Klasifikasi intensi berpoligami..... .............. ............ ........ ............ ..... 106

Tabel 4.18 Uji Hipotesis skala sikap terhadap perilaku berpoligami dengan

intensi berpoligami . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 107

Tabel 4.19 Uji Hipotesis skala norma subjektif dengan intl3nsi berpoligami .... 108

Tabel 4.20 Uji Hipotesis skala sikap terhadap perilaku berpoligami

dengan norma subjektif ...... ...... ........ ...... ...................................... 109

Tabel 4.21 Uji Hipotesis skala sikap terhadap perilaku berpoligami

dengan perceived behavioral control............................................. 110

Page 15: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

Tabel 4.22 Uji Hipotesis skala norrna subjektif dengan perceived behavioral control . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . 111

Tabel 4.23 Uji Hipotesis skala perceived behavioral control dengan intensi berpoligarni... .. ... ... .. . .. . .. . .. . .. .. . .. . .. ... ... ... ... ... .. ... .... ... .. ... ... ... .. . ... . .. .. ... 112

Tabel 4.24 Korelasi gabungan antara sikap terhadap perilaku berpoligarni,

norma subjektif, perceived behavioral control, dengan intensi

berpoligami berdasarkan perhitungan regresi linier

antar variabel ......... ... ... ... .. ... ... ... .. . ..... ... ........... ... .................... ... ... 113

Tabel 4.25 Hasil perhitungan gabungan antara sikap terhadap perilaku

berpoligami, norma subjektif, perceived behavioral control,

dengan intensi berpoligami dengan rnenggunakan regresi

linier .............................................................................................. 114

Tabel 4.26 Uji T perbedaan sikap terhadap perilaku berpoligami antara yang menikah dengan belurn menikah................................................... 115

Tabel 4.27 Uji T perbedaan norma subjektif antara yang menikah dengan

be I urn rnenikah............................................ .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 116

Tabel 4.28 Uji T perbedaan perceived behavioral control antara yang

menikah dengan belurn menikah. ..... ...... .. . .. ... ... ... ... .. . .. ... ... ... ... ... .. 117

Tabel 4.29 Uji T perbedaan intensi antara yang rnenikah dengan belum

menikah......................................................................................... 118

Page 16: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

DAFTAR GAMBAR

BAB II

Gambar 2.1 Skema Theory of Reason Action.................................................. 21

Gambar 2.2 Skema Planned Behavior Theory................................................. 33

Gambar 2.3 Skema kerangka berpikir.............................................................. 49

BABIV

Gambar 4.1 Diagram scatter plot skala sikap terhadap perilaku berpoligami .. 85

Gambar 4.2 Diagram scatter plot skala norma subjektif.. .. . ... ..... ... ... ... ... ... ... ... 87

Gambar 4.3 Diagram scatter plot skala perceived behavioral control............. 89

Gambar 4.4 Diagram scatter plot skala intensi berpoligami ............................ 91

Page 17: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Dalam kehidupan rumah tangga yang lebih kompleks, kita akan

menemukan rumah tangga yang dibentuk dengan lebih dari satu orang

isteri, karena suami tersebut melakukan pernikahan yang kedua kalinya

sesuai aturan agama dengan perempuan lain untuk dijadikan isterinya

dengan alasan tertentu. Hal ini secara umum kita kenal dengan sebutan

Poligami.

G.P. Murdock pada tahun 1940-an mengadakan penelitian tentang poligami.

Dalam penelitiannya tersebut, ia mengambil sampel SE3kitar 565 kelompok

masyarakat dari semua benua di dunia, dengan latar belakang suku

bangsa, kebudayaan, serta agama dan kepercayaan yang berbeda. Dan

hasilnya adalah hanya 19% yang mempunyai keluarga inti monogami,

selebihnya yaitu 81% melakukan poligami (Jurnal Pen3mpuan no 31, 2003:

70). Data ini menunjukkan bahwa poligami telah meim:asyarakat di seluruh

dunia.

Page 18: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

2

Meskipun demikian, pembicaraan mengenai poligami rnasih mengundang

kontroversial di berbagai kalangan. Kelompok yang tidak mendukung

poligami berpendapat bahwa poligami adalah suatu sistem perkawinan yang

menitikberatkan kesejahteraan pria dengan mengorbankan kedudukan dan

kemuliaan wanita. Poligami menurut mereka adalah sistem masyarakat

primitif yang tidak sesuai lagi dengan jaman modern s1~karang, dimana

wanita sudah memperoleh hak-haknya dengan sempurna. Sehingga tidak

sedikit seorang isteri yang lebih memilih bercerai daripada menjadi madu.

Penelitian dari LBH APIK mengungkapkan bahwa pada tahun 2006 terdapat

16 kasus perceraian akibat perilaku berpoligami. Data ini belum termasuk

kasus-kasus yang masuk ke lembaga-lembaga lain.

Di lain pihak, kelompok yang mendukung poligami justru berpendapat

bahwa poligami dapat menyelamatkan sejumlah besar wanita, dengan

menetapkan hubungan pria dan wanita itu secara sah, suci, bersih dan

mulia, tidak berlangsung di tempat-tempat yang dirahasiakan, secara

sembunyi-sembunyi dan diluar hukum serta tidak berlangsung secara

spontanitas di tempat-tempat hiburan dan tempat yang dilokalisir.

Permasalahan ini makin menjadi hangat ketika seorang pengusaha ayam

bakar "Wong Solo" Puspo Wardoyo mengadakan sebuah acara "Poligami

Award" pada tahun 2003 yang diikuti sekitar 40 pria berpoligami. Berikut

pendapatnya mengenai poligami :

Page 19: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

Beristri empat itu merupakan sunnah Rasulullah. Bagi saya yang cukup mampu,

secara materiil, spiritual, dan mampu ber/aku adil, merupakan kewajiban untuk

beristri lebih dari satu. Ka/au ada lelaki punya kemampuan menjadi pemimpin

seperti itu, tapi hanya beristri satu, kan mubazir Seorang lel.aki yang mampu dari

segi materiil dan berakhlak baik, berkewajiban punya istri lebih dari satu. Po/igami

itu merupakan tindakan paling baik. Jadi bagi pria yang mampu seperti tadi, harus

berpo/igami .... (www.suaramerdeka.com, 2006: Pospo Wardoyo)

Menurut penyelenggara Poligami Award 2003 ini, manusia diciptakan Allah

SAW sebagai khalifah-Nya di muka bumi ini dengan tugas dan tanggung

3

jawab memakmurkan bumi, yang secara teologis bertanggung jawab

membawa ke arah kebaikan baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial.

Salah satu fenomena sosial yang dapat mengakibatkan kerusakan

lingkungan sosial adalah dengan adanya perzinaan dan prostitusi sebagai

akibat dari perselingkungan para suami. Karena itu, solusi dari masalah

tersebut menurutnya adalah dengan berpoligami.

Kemudian, K.H. Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) yang dalam segala

kegiatannnya selalu menjadi sorotan publik, termasuk masalah keluarga Aa

Gym yang selama ini dianggap sebagai keluarga yan(J utuh, bahagia, dan

sakinah, juga melakukan poligami. Hal ini membuat St3bagian orang merasa

dikecewakan, apalagi masalah poligami yang saat ini sedang banyak

dipermasalahkan sebagian orang.

Page 20: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

4

Meskipun sebagai panutan jamaahnya, dalatn hal berpoligami Aa Gym

meminta kepada masyarakat untuk tidak dijadikan sebagai pembenar bagi

kaum laki-laki untuk melakukan poligami, karena poligami dapat dilakukan

apabila mampu memenuhi segala persyaratannya. Masalah poligami

merupakan hal yang sangat berat, karena hanya oranf1-orang yang mampu

memenuhi persyaratannya saja yang dapat melakukan poligami, itupun

dalam keadaan darurat. Menurut Sulaiman dalam bukunya (Sulaiman, 2007:

18), dalam sebuah kesempatan Aa Gym mendasarkan poligaminya dengan

merujuk Al-Quran dan Sunnah Rasul. Dai kondang asal Bandung ini bukan

tidak tahu betapa beratnya persyaratan poligami : "J<a/au tidak tahu ilmunya,

/ebih baikjangan" katanya dalam sebuah kesempatan ceramah di Mesjid

Raya Batam 6 Oktober 2006 yang lalu, tentu saja yan1J dimaksud dengan

"ilmu" disini adalah ilmu berpoligami, yakni pemahaman yang benar dan

mendalam terhadap Al-Quran dan Sunnah yang memang membolehkan

poligami dengan syarat-syarat tertentu.

Dalam Islam, poligami adalah salah satu cara menyelesaikan permasalahan

masyarakat yang dipandang mendesak dengan menjaga kebaikan yang ada

di dalamnya. Dimana keadilan yang telah diatur sesuai prasyarat mutlak

yang harus dipenuhi oleh para suami saat mengambil keputusan untuk

berpoligami. Karena itu poligami tidak hanya terkait antara kehidupan

seorang suami dengan isterinya, tapi lebih dari itu juga akan menjadi

Page 21: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

gambaran menyeluruh berupa keamanan serta keselamatan untuk

keberlangsungan sebuah rumah tangga, keluarga, masyarakat, dan

permasalahan kemanusiaan lainnya yang semuanya saling berkaitan serta

memberi manfaat satu dengan lainnya.

Poligami yang dilakukan Aa Gym pada dasarnya bukanlah hal baru. Jauh

sebelum Nabi Muhammad SAW mempraktekkan poligami, umat manusia

sudah mempraktekkannya. Namun, yang menjadi masalah baru adalah

dampak dari praktek tersebut terhadap masyarakat. Apalagi untuk saat ini

Aa Gym termasuk pendakwah yang diharapkan oleh masyarakat, sebagai

suami, dan kepala keluarga teladan. Selain itu juga, Aa Gym merupakan

pimpinan Daarut Tauhid yang mempunyai pengaruh besar di lingkungan

Daarut Tauhid. Sesuai dengan teori kepemimpinan Michael Adriyanto

(Gerungan, 2004 : 146), bahwa seorang pemimpin adalah orang yang

memiliki pengaruh paling besar terhadap perilaku dan keyakinan kelompok.

Dia adalah orang yang mengawali tindakan, memberi perintah, mengambil

keputusan, menangani perselisihan diantara anggota kelompok, memberi

dorongan, bertindak sebagai teladan dan selalu beracla di depan dalam

setiap aktivitas kelompoknya.

Berhubungan dengan itu, Gabriel Tarde (Gerungan, 2004: 64)

beranggapan bahwa seluruh kehidupan sosial itu sebenarnya berdasarkan

5

Page 22: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

6

faktor imitasi. Pada perkembangan Psikologi Kepribadian lndividu, imitasi itu

mempunyai peranannya, sebab dengan mengikuti suatu contoh yang baik

dapat merangsang perkembangan watal< seseorang. lrnitasi dapat

mendorong individu atau kelompok untuk melaksanakam perbuatan­

perbuatan yang baik. Begitu juga sebaliknya, peranan faktor imitasi dalam

interaksi sosial juga mempunyai segi-segi yang negatif, yaitu apabila hal-hal

yang diimitasi itu mungkinlah salah ataupun secara moral dan yuridis harus

ditolak. Apabila contoh demikian diimitasi orang banyak, proses imitasi itu

dapat menimbulkan terjadinya kesalahan kolektif yang meliputi jumlah yang

besar. Dalam hal ini, jamaah Daarut Tauhid yang memungkinkan sering

interaksi keberagamaan dapat mengimitasi pemimpinnya yaitu K.H.

Abdullah Gymnastiar atau sering disebut Aa Gym. Adapun menurut Gabriel

Tarde, sebelum orang mengimitasi suatu hal, terlebih dahulu haruslah

terpenuhi beberapa syarat, yaitu :

a) Minat dan perhatian yang cukup besar, dalam hal ini minat dan perhatian

dalam berpoligami

b) Sikap menjunjung tinggi atau mengagumi hak yan!~ diimitasi, yaitu sikap

menjunjung tinggi kehidupan poligami

c) Orang-orang yang dapat mengimitasi suatu panda1ngan atau tingkah laku

karena hal tersebut mempunyai penghargaan sosial yang tinggi.

Jadi mungkin, seseorang mungkin mengimitasi poligami karena ia ingin

memperoleh penghargaan sosial didalam lingkungannya.

Page 23: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

Oleh karena itu menurut Gabriel Tarde imitasi bukanlah merupakan dasar

pokok dari semua interaksi sosial, melainkan merupakan suatu segi dari

proses interaksi sosial yang menerangkan mengapa dan bagaimana dapat

terjadi keseragaman dalam pandangan dan tingkah la~:u diantara orang

banyak. Dengan cara imitasi, pandangan dan tingkah laku seseorang

mewujudkan sikap-sikap, ide-ide dan adat istiadat dari suatu keseluruhan

kelompok masyarakat dan dengan demikian pula seseorang itu dapat lebih

melebarkan dan meluaskan hubungan-hubungannya clengan orang lain.

Proses imitasi ini dapat dipengaruhi oleh niat (intensi) seseorang terhadap

tingkah laku orang lain.

7

lntensi menurut Ajzen, (1975) yaitu kemungkinan subj,ektif seseorang untuk

memunculkan tingkah laku tertentu. Keputusan untuk menampilkan tingkah

laku tertentu adalah hasil dari proses rasional yang diarahkan pada suatu

tujuan tertentu dan mengikuti urutan-urutan berfikir. Pilihan tingkah laku

dipertimbangkan, konsekwensi dan hasil dari setiap tingkah laku dievaluasi

dan dibuat sebuah keputusan apakah akan bertindak atau tidak. lntensi

berpoligami yaitu kemungkinan subjektif seseorang untuk melakukan

poligami. lntensi berpoligami ditentukan oleh tiga faktor yaitu, sikap

terhadap tingkah laku (evaluasi positif atau negatif terhadap perilaku

poligami), dan norma subjektif (persepsi orang apakah orang lain akan

menyetujui atau menolak perilaku poligami) serta kontrol tingkah laku yang

Page 24: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

dipersepsikan (penilaian terhadap kernarnpuan sikap untuk berpoligarni)

yaitu perceived behavioral control.

8

Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk rnengetahui sejauh

rnana jarnaah Daarut Tauhid Jakarta berniat atau rnerniliki intensi untuk

rnelakukan poligarni (berpoligarni). Selain itu, peneliti ingin rnengetahui

faktor-faktor apa saja yang mernpengaruhi niat atau inltensi tersebut.

Dalarn upaya rnenjawab rnasalah penelitian, peneliti al<an rnengacu pada

teori intensi (niat) dari Ajzen & Fishbein yaitu teori Planned Behavior

(Ajzen, 1988). Teori ini rnerupakan penyernpurnaan dari teori Reason Action

(Fishbein & Ajzen, 1975). Berdasarkan teori Planned Behavior, intensi atau

niat seseorang rnelakukan suatu perilaku dipengaruhi oleh tiga faktor

penting yaitu : sikap (attitude). norrna subjektif (subjective norms), dan

perceived behavioral control (PBC).

Attitude dalarn teori ini adalah sikap terhadap perilaku yang bersangkutan.

Dalarn penelitian ini, sikap terhadap perilaku berpoligarni. Sikap ini berada

dalarn suatu dirnensi afektif yang bersifat bipolar. Denigan kata lain, sikap

seseorang terhadap suatu perilaku dapat condong kearah penilaian negatif

atau positif (Fishbein & Ajzen. 1975: 216).

Page 25: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

Subjektif norms adalah persepsi seseorang mengenai sejauh apa orang­

orang yang penting atau signifikan bagi dirinya akan mendukung atau

melarangnya untuk melakukan objek perilaku. Dalam penelitian ini berarti

persepsi subjek tentang pendapat orang-orang atau pihak yang dekat

dengannya, apakah mereka akan menghalangi atau mendorong subjek

untuk melakukan poligami. Dalam hal ini, misalnya dukungan dari isteri dan

keluarga. Adapun dari hasil penelitian Jurnal Perempuan mengenai jejak

pendapat yang dilakukannya September tahun 2003 mengatakan bahwa

dari 100 responden yang dipilih secara acak berdasarl<an buku telepon di

Jakarta tahun 2002-2004 mengasilkan 87% responden yang menolak

perilaku poligami, sementara itu 13% responden lainnya setuju dengan

perilaku poligami (Jurnal Perempuan no 13, 2004: 101-102).

9

PBC adalah fal<tor ketiga yang mempengaruhi intensi. PBC adalah persepsi

tentang sulit tidaknya melakul<an suatu tingkah laku S(3rta alasan-alasan

yang mungkin dapat menghambat atau membantu sulbjek dalam melakul<an

suatu perilaku. Didalamnya terdapat gambaran persepsi individu mengenai

sejauh mana suatu perilaku dapat dilakukan olehnya dan juga memberikan

gambaran tentang pengalaman masa lalu subjek den9an perilaku

bersangkutan (Ajzen,1988: 134).

Page 26: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

Berangkat dari fenomena dan teori yang telah diungkapkan diatas, maka

penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul :

"HUBUNGAN ANTARA SIKAP TERHADAP PERILAIKU BERPOLIGAMI,

NORMA SUBJEKTIF, DAN PERCEIVED BEHAVIOR.AL CONTROL

DENGAN INTENSI BERPOLIGAMI PADA JAMAAH DAARUT TAUHID

JAKARTA".

1.2. ldentifikasi masalah

1. Seberapa besar intensi jamaah Daarut Tauhid dalam berpoligami?

2. Apakah ada hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami

dengan intensi berpoligami pada jamaah Daarut Tauhid Jakarta?

10

3. Apakah ada hubungan antara norma subjektif dengan intensi berpoligami

pada jamaah Daarut Tauhid Jakarta?

4. Bagaimana pengaruh orang-orang terdekat (significant other') terhadap

intensi berpoligami jamaah Daarut Tauhid?

5. Apakah ada hubungan antara perceived behavioral control dengan

intensi berpoligami pada jamaah Daarut Tauhid Jal{arta?

6. Bagaimana kontrol yang dimiliki jamaah Daarut Tauhid Jakarta dalam

intensi untuk berpoligami?

Page 27: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

II

7. Apakah ada hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma

subjektif, dan perceived behavioral control dengan intensi berpoligami

pada jamaah Daarut Tauhid Jakarta?

1.3. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1.3.1. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah dalam penelitian ini terfokus pada hubungan

antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan

perceived behavioral control dengan lntensi berpoli9ami Jamaah Daarut

Tauhid Jakarta.

• Sikap terhadap perilaku berpoligami dalam penelitian ini sesuai

dengan teori Planned Behavior oleh Ajzen dan Fishbein yang meliputi

behavioral belief dan evaluation to behavioral belief.

• Norma Subjektif yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu persepsi

seseorang mengenai sejauh mana orang-orang terdekat atau orang

yang penting bagi dirinya akan mendukung atau melarangnya untuk

melakukan objek perilaku.

• PBC yang dimaksud adalah persepsi tentang sulit tidaknya

melakukan suatu tingkah laku.

• lntensi berpoligami yang dimaksud yaitu niat untuk melakukan

poligami.

Page 28: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

• Jamaah Daarut Tauhid Jakarta yang diteliti yaitu orang-orang yang

mengaji di Mesjid Daarut Tauhid Jakarta.

1.3.2. Perumusan Masalah

Perumusan masalah penelitian ini adalah :

Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara sikap terhadap

perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral control

dengan lntensi berpoligami Jamaah Daarut Tauhid Jakarta?

1.4. Tujuan dan Manfaat penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara

sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived

behavioral control dengan intensi berpoligami pada jamaah Daarut

Tauhid Jakarta.

Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini, yaitu :

1. Secara teoritis

Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

gambaran apakah belief-belief dapat berhubungan mempengaruhi

intensi berpoligami pada jamaah Daarut Tauhid Jakarta.

12

Page 29: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

13

2. Secara praktis

Secara praktis yang diharapkan dapat dicapai dalam penelitian ini

adalah mengetahui sejauh mana hubungan antara sikap terhadap

perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceiived behavioral

control dengan intensi berpoligami jamaahnya, :serta dapat menjadi

gambaran bagi kita untuk bersikap atau memberi pandangan tentang

poligami.

1.5. Sistematika penulisan

Penulisan skripsi ini berpedoman pada buku Pedoman Penyusunan Dan

Penulisan Skripsi Fakultas Psikologi UIN Syarif Hudayatullah Jakarta.

Adapun sistematika penulisan yang akan digunakan oleh penulis dalam

penyusunan skripsi ini adalah :

BAB 1 : Pendahuluan

Meliputi latar belakang, identifikasi masalah, pembatasan

masalah, perumusan masalah, tujuan dan rnanfaat penelitian,

serta sistematika penulisan.

BAB 2 : Kajian Teori

Meliputi teori-teori yang berhubungan dengan masalah yaitu

pengertian poligami, hikmah poligami, prakt1~k poligami Rasulullah

SAW, Teori Reason Action, sikap, norma subjektif, Teori Planned

Page 30: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

14

Behavior, Perceived Behavioral Control, pengertian intensi dalarn

Islam, intensi berpoligarni, sekilas Daarut Tauhid Jakarta,

Kerangka Berfikir, serta Hipotesa.

BAB 3 : Metodologi Penelitian

Meliputi jenis penelitian yaitu pendekatan dan rnetode penelitian,

subjek penelitian, definisi operasional variabeil, teknik dan

instrurnen pengurnpulan data, teknik analisa data serta prosedur

penelitian.

BAB 4 : Presentasi dan Analisis Data

Meliputi garnbaran urnurn responden, interpretasi hasil penelitian,

uji hipotesa dan hasil tarnbahan.

BAB 5 : Kesirnpulan, Diskusi, Dan Saran

Berisikan rnengenai kesirnpulan, diskusi dan saran-saran.

Page 31: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

2.1. Poligami

BAB2

KAJIAN PUSTAKA

Salah satu bentuk perkawinan yang sering diperbincangka1n dalam masyarakat

saat ini adalah masalah poligami, karena mengundang pandangan yang

kontroversial.

2.1.1. Pengertian Poligami

Menurut As-Sa nan (2002 : 25) poligami adalah perkawinan yang dilakukan

seorang laki-laki lebih dari satu isteri dengan batasan sampai empat.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, poligami berarti sistem perkawinan

yang salah satu pihak memiliki atau mengawini beberapa lawan jenisnya dalam

waktu yang bersamaan.

Sedangkan menurut Musdah Mulia, poligami adalah ikatan perkawinan yang

salah satu pihak (suami) mengawini beberapa (lebih dari satu) isteri dalam

waktu yang bersamaan. Laki-laki yang melakukan seperti itu dikatakan bersifat

poligami (Musdah Mulia, 1999: 2).

Page 32: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

16

Dari definisi diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa poligami adalah sistem

perkawinan yang legal dimana seorang suami mempunyai isteri lebih dari satu

orang.

Poligami adalah sebuah permasalahan sosiologis psikologis yang telah

mencatat perjalanan sejarah yang sangat panjang. Poligami berkaitan erat

dengan berbagai macam aspek termasuk nilai harkat kemanusiaan, keadilan,

dan harga diri (www.pikiran-rakyat.com, 2003, oleh: Mustafid Amna). Untuk itu

maka pada dasarnya masih ada golongan yang mendukung dan tidak

mendukung terhadap perkawinan poligami ini. Dari golongan yang tidal<

mendukung poligami berpendapat bahwa poligami adalah suatu sistem

perkawinan yang menitikberatkan kesejahteraan pria denf1an mengorbankan

kedudukan dan kemuliaan wanita. Poligami menurutnya adalah sistem

masyarakat primitif yang tidal< sesuai lagi dengan jaman modern sekarang,

dimana wanita sudah memperoleh hak-haknya dengan sempurna. Tetapi bagi

golongan yang mendukung poligami justru berpendapat bahwa poligami dapat

menyelamatkan sejumlah besar wanita, dengan menetapkan hubungan pria dan

wanita itu secara sah, suci, bersih dan mulia, tidak berlan!~sung di tempat­

tempat yang dirahasiakan, secara sembunyi-sembunyi dan diluar hukum serta

tidak berlangsung secara spontanitas di tempat-tempat hilDuran dan tempat

yang dilokalisir.

Page 33: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

17

Walaupun perbedaan pendapat itu belum selesai, tetapi poligami tetap

diperbolehkan sebagai suatu pengecualian. Masalah poligami adalah masalah

masyarakat dan agama, yang tidak hanya mementingkan wanita dan

kebebasannya saja, tetapi juga memperhatikan pria dan anak-anak serta

susunan masyarakat. Persamaan antara pria dan wanita dalam masalah

perkawinan tidaklah harus merupakan persamaan mutlak, karena persamaan

yang sesuai untuk pria dan wanita dalam masalah perkawinan memang harus

dilihat menurut ukuran sejauh mana mereka sesuai dalam kesejahteraan

perkawinannya.

2.1.2. Hikmah Poligami

Hak poligami dapat diberikan kepada laki-laki yang sanggup melaksanakannya,

karena jika tidak hal tersebut akan membawa kesengsaraan dan penderitaan

dengan kaum wanita. Adapun dalil naqli yang menjelaskain tentang perkawinan

poligami yaitu :

Page 34: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

18

Artinya:

"Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adi/ terhadap (hak-hak)

perempuan yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita­

wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu

takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak­

budak yang kamu miliki. Yang demikian itu ada/ah lebih dc1kat kepada tidak

berbuat aniaya." (Q.S. An-Nisa : 3).

Ayat Al-Quran tersebut menunjukkan bahwa kemudahan berpoligami dan

pembatasannya dengan empat perempuan tergabung dalam satu ayat dengan

rasa takut sebagai perbandingan untuk berlaku zalim atau tidak adil terhadap

perempuan (Karim, 2007: 18).

Adapun hikmah poligami (Karim, 2007 : 59) yaitu :

1) Realitas dalam masyarakat menunjukkan bahwa jumlah perempuan

terus meningkat dan lebih banyak dari jumlah laki-laki, sehingga

memungkinkan :

• Setiap laki-laki menikah dengan satu perempuan dan membiarkan

perempuan yang lain tanpa ada laki-laki.

• Setiap laki-laki menikah dengan satu perempuan, kemudian berbuat

zina dengan perempuan-perempuan yang tidak menikah, karena

Page 35: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

19

mereka tidak mendapatkan laki-laki untuk dinikahi sehingga mereka

terjerumus dalam kenistaan.

• Memberlakukan poligami, sehingga hubungan yang terjadi diantara

mereka adalah hubungan suami-isteri yang jelas.

2) Bersamaan dengan permasalahan meningkatnya jumlah perempuan

maka jumlah perempuan yang tidak menikah juga semakin banyak

sehingga mengakibatkan penurunan jumlah kelahiran anak.

3) Seorang suami memiliki isteri mandul pandahal ingin memiliki seorang

anak dan tidak memiliki jalan keluar, sehingga memungkinkan :

• Tetap bersarna isterinya yang rnandul dan rnelarangnya untuk

menikah kernbali.

• Menceraikan isterinya supaya dapat rnenikah dengan perernpuan lain

untuk mendapatkan anak.

• Tetap menjaga hubungan dengan isterinya yang rnandul rnenikmati

sernua hak-haknya sebagai isteri dan rnembolehkan suami untuk

menikah dengan perernpuan lain supaya rnendapatkan keinginannya

sebagai rnanusia untuk menirnang anak.

2.1.3. Praktek Poligami Rasulullah SAW

Untuk dapat rnernaharni poligarni secara benar dan proporsional, rnaka terlebih

dahulu harus rnengerti aspek historis dari ajaran Islam.

Page 36: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

20

Sejarah menjelaskan bahwa Rasulullah SAW melakukan poligami usianya

sudah mencapai 55 sampai 60 tahun beliau hidup dengan seorang isteri yang

penuh kasih sayang dan kebahagiaan yang sempurna. Perkawinan pertama

dilangsungkan pada usia 25 tahun dengan seorang janda bangsawan yang

kaya raya bernama Siti Khadijah yang telah berusia 40 tahun. Hanya dengan

Siti Khadijah inilah beliau menghabiskan masa muda dan l~edewasaannya. Dua

tahun setelah Siti Khadijah wafat, Rasulullah SAW barulah mulai menjalani

hidup poligami (Musdah Mulia, 1999 :14).

2.2. Teori Tindakan Beralasan (Theory Of Reasoned Action)

2.2.1. Pengertian Teori Reason Action

Ajzen dan Fishbein mengemukakan Teori Tindakan Beralasan (Theory Of

Reasoned Action) (Azwar, 2002 : 11) dengan melihat anteseden penyebab

perilaku volisional (perilaku yang dilakukan atas kemauan sendiri), teori ini

didasarkan pada asumsi-asumsi :

1. Bahwa manusia umumnya melakukan sesuatu dengan cara yang masuk

aka I

2. Bahwa manusia mempertimbangkan semua informasi yang ada

3. Bahwa secara eksplisit maupun implisit manusia mernperhitungkan

implikasi tindakan mereka

Page 37: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

21

Teori tindakan beralasan mengatakan bahwa sikap memp1~ngaruhi perilaku

lewat suatu proses pengambilan keputusan yang teliti dan beralasan dan

dampaknya terbatas hanya pada tiga hal, yaitu :

1. Perilaku tidak banyak ditentukan oleh sikap umum tapi oleh sikap yang

spesifik terhadap sesuatu.

2. Perilaku dipengaruhi tidak hanya oleh sikap tapi juga oleh norma-norma

subjektif (subjective norms) yaitu keyakinan kita men!~enai apa yang orang

lain inginkan agar kita perbuat.

3. Sikap terhadap suatu perilaku bersama norma-norma subjektif membentuk

suatu intensi atau niat untuk berperilaku tertentu.

Berikut bagan dari teori Reason Action (Tindakan Beralasan)

Teori Tindakan Beralasan

Sikap terhadap perilaku L

lntensi untuk berperilaku

>--· ---.i~\ PERILAKU

Norma-norma i SUbjektlf

Sumber : (Ajzen & Fishbein, 1980: 8)

Page 38: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

22

Dari bagan tersebut, tampak bahwa intensi merupakan fungsi dari dua

determinan dasar, yaitu sikap individu terhadap perilaku (merupakan aspek

personal) dan persepsi individu terhadap tekanan sosial untuk melakukan atau

untuk tidak melakukan perilaku yang bersangkutan (Social Compotent) yang

disebut dengan Norma Subjektif. Secara sederhana, teori ini mengatakan

bahwa seseorang akan melakukan suatu perbuatan apabila ia memandang

perbuatan itu positif dan bila ia percaya bahwa orang lain ingin agar ia

melakukannya. (Azwar, 2002 : 12)

Aspek personal (Personal Compoten) merupakan sikap seseorang terhadap

tingkah laku tertentu, yang merupakan evaluasi positif ata1u negatif individu

tentang obyek sikap. Personal Compoten merupakan hasil dari dua faktor yaitu

keyakinan (belief) individu tentang konsekwensi-konsekwensi dari tingkah laku

dan evaluasi tentang konsekwensi terssebut.

Social Compotent yang merupakan elemen sosial, yaitu keyakinan (beliefs)

seseorang tentang apa yang orang lain pikirkan dan ia harus melakukan suatu

tingkah laku dan seberapa besar motivasi seseorang ters<:'lbut untuk menuruti

harapan tersebut. Kedua keyakinan tersebut yang membentuk komponen

sosial yang dinamakan dengan Norma Subjektif (Subjektive Norm).

Page 39: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

23

Dari ulasan diatas, sering ditemui istilah belief yang merupakan pembentuk

sikap dan norma subjektif. Untuk itu ada baiknya jika dibahas terlebih dahulu

tentang belief, sehingga dapat dipahami bagaimana proses pembentukan sikap

dan norma subjektif yang merupakan penentu dari intensi.

Belief merupakan pemahaman tentang diri dan lingkungan seseorang (Fishbein

& Ajzen, 1975 : 131 ). Adapun definisi dari belief adalah sebagai berikut :

''l\s the subjective probability of a relation between the objekct of the belief and

some other objekct, value, concept or attribute".

Jadi belief mengkaitkan obyek belief dengan atribut. Orang dapat memiliki

keyakinan bahwa ia memiliki beberapa atribut, bahwa suatu tingkah laku dapat

membawanya pada konsekwensi tertentu. Menurut Tolman, kepercayaan

(belief) adalah ekspektansi yang selalu mendapat konfirmasi secara konsisten

(Azwar, 2002 : 58). Dengan dasar kepercayaan ini sikap individu terhadap suatu

hal dapat dibentuk. Belief yang berbeda tentang obyek, tindakan, dan kejadian

terbentuk melalui observasi langsung, proses penyimpulan serta adanya

informasi dari sumber di luar dirinya tentang suatu obyek. Proses-proses

tersebut selanjutnya akan mempengaruhi terbentuknya sikap maupun norma

subjektif seseorang.

Page 40: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

2.2.2. Sikap terhadap tingkah laku

Para ahli telah banyak mendefinisikan sikap dalam berbagai versi, berikut

beberapa pendapat para ahli bidang sosial :

Menurut Ajzen (1988) sikap didefinisikan sebagai kecenderungan untuk

berespon favourable atau unfavourable terhadap objek, orang, institusi, atau

kejadian. Sikap dapat juga didefinisikan sebagai posisi seseorang pada suatu

dimensi afektif, atau dimensi bipolar terhadap suatu objek, tindakan atau

kejadian (Fishbein & Ajzen, 1975 : 6).

24

Thurstone memformulasikan sikap sebagai derajat afek positif atau afek negatif

terhadap suatu objek psikologis (Saifuddin Azwar, 2002 : !)). Sedangkan

menurut La Pierre seperti yang dikutip Azwar bahwa sikap yaitu suatu pola

perilaku, tendensi atau kesiapan antisipatif, predisposisi untuk menyesuaikan

diri dalam situasi sosial, lebih spesifik lagi bahwa sikap yaitu respon terhadap

stimuli sosial yang telah terkondisikan.

Sedangkan menurut Secord & Backman seperti yang dikutip Azwar (2002 : 5),

sikap yaitu keteraturan tertentu dalam hal perasaan (afeksi), pemikiran (kognisi),

dan predisposisi tindakan (konasi), seseorang terhadap suatu aspek di

lingkungan sekitarnya.

Page 41: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

Menurut Davidoff (1991 : 333) mendefinisikan sikap sebagai konsep evaluatif

yang telah dipelajari dan dikaitkan dengan pola pikiran, perasaan, dan tingkah

laku individu.

25

Meskipun banyak definisi-definisi lain yang bervariasi (Ajzen, 1988), tetapi ada

satu ciri yang selalu dinyatakan yaitu sikap memiliki sifat evaluatif (pro-kontra,

menyenangkan-tidak menyenangkan, dan lain-lain). Hal ini dapat dilihat pada

teknik skala sikap standar yang menghasilkan skor yang menempatkan seorang

individu pada suatu dimensi evaluatif tentang suatu objek sikap.

Menurut Fishbein dan Ajzen (1975: 289) sikap merupakan fungsi dari

sekumpulan belief. Belief yang mendasari sikap seseoran!~ terhadap tingkah

laku disebut sebagai behavior belief. Sebagai contoh, ses,eorang mempunyai

belief apabila individu berpoligami maka individu tersebut akan merasa percaya

diri karena ada pandangan bahwa poligami dapat meningkatkan status

seseorang. Orang yang mempunyai behavior beliefs seperti ini tentunya juga

akan mempunyai evaluasi yang positif terhadap tingkah laku berpoligami.

>- Terbentuknya sikap terhadap perilaku

Proses terbentuknya sikap terhadap tingkah laku dapat dijelaskan melalui

expectancy-value model. Model ini merupakan model deskriktif yan~1

Page 42: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

menggambarkan bagaimana belief yang berbeda-beda dan evaluasi terhadap

atribut-atributnya dikombinasikan dan diintegrasikan sehingga menjadi suatu

evaluasi tentang objek (Fishbein & Ajzen, 1975: 291 ).

26

Dalam expectancy-value model ini dijelaskan juga bahwa sikap seseorang

terhadap objek dapat diperkirakan dengan mengalikan probabilitas subjektif

seseorang bahwa suatu objek memiliki atribut tertentu clengan evaluasi orang

tersebut terhadap setiap atribut dari objek dan kemudian rnenjumlahkannya

untuk menghasilkan nilai total seperangkat belief. Hal tersebut dapat diterapkan

dalam memperkirakan sikap terhadap tingkah laku, yaitu clengan mengalikan

probabilitas subjektif seseorang bahwa dilakukannya suatu tingkah laku akan

menghasilkan konsekwensi tertentu dengan evaluasinya terhadap setiap

konsekwensi tersebut dan menjumlahkannya agar diperoleh nilai total

seperangkat belief.

Jadi, sikap seseorang terhadap perilaku tertentu merupakan fungsi clari belief­

beliefnya bahwa dilakukannya tingkah laku tersebut akan menghasilkan

konsekwensi-konsekwensi tertentu (behavior belief) dan jiuga oleh evaluasinya

tentang konsekwensi-konsekwensi tersebut. Bila seseoraing itu yakin bahwa

dilakukannya suatu tingkah laku tersebut akan menghasilkan hasil yang positif,

maka pada orang tersebut akan terbentuk sikap favourable terhadap tingkah

laku tersebut. Sebaliknya bila suatu tingkah laku diyakini akan mengakibatkan

Page 43: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

hasil yang negatif maka orang tersebut akan mempunyai sikap unfavourable

terhadap tingkah laku tersebut. Namun menurut Azwar (Azwar, 2002: 14)

menyatakan bahwa perilaku manusia tidaklah sederhana untuk dipahami dan

diprediksikan. Banyak faktor-faktor internal dan eksternal dari masa lalu, saat

ini, dan masa datang yang ikut mempengaruhi perilaku manusia.

Dalam teori reason action, ada dua hal yang mempengaruhi dalam

pembentukan sikap (Sarlito Wirawan Sarwono, 1999: 46)., yaitu:

27

./ Behavioral belief, adalah keyakinan-keyakinan yang dimiliki seseorang

terhadap perilaku tentang konsekwensi-konsekwensi dari perilaku tersebut,

be/ieftersebut merupakan penilaian positif atau negatif' seseorang terhadap

suatu perilaku. Konsekwensi tersebut bisa dalam berbagai aspek kehidupan,

seperti konsekwensi seseorang yang akan diterima oleh individu dalam

kehidupan sosial.

./ Evaluation of behavioral belief, merupakan evaluasi positif atau negatif

terhadap konsekwensi-konsekwensi perilaku yang akan diterima oleh subjek.

Adapun Warner dan De Fleur (Azwar, 2002 : 16) mengemukakan tiga postulat

untuk mengidentifikasi tiga pandangan umum mengenai hubungan antara sikap

dengan perilaku, yaitu :

Page 44: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

28

1) Postulat konsistensi

Postulat konsistensi ini mengatakan bahwa sikap verbal merupakan petunjuk

yang cukup akurat untuk memprediksikan apa yang akan dilakukan seseorang

apabila dihadapkan pada suatu objek sikap. Jadi, postulat ini mengasumsikan

bahwa adanya hubungan langsung antara sikap dengan perilaku. Bukti yang

mendukung pada postulat ini dapat terlihat pada pola perilaku individu yang

memiliki sikap ekstrim. Hal ini terjadi karena individu yang memiliki sikap ekstrim

cenderung untuk berperilaku yang didominasi oleh keekstiriman dari sikapnya

tersebut, misalnya seseorang yang sangat mendukung poligami cenderung

untuk berperilaku poligami.

2) Postulat variasi independen

Pada postulat ini mengatakan bahwa tidak ada alasan untuk menyimpulkan

bahwa sikap dan perilaku berhubungan secara konsisten. Sikap dan perilaku

merupakan dua dimensi dalam diri individu yang berdiri sendiri, terpisah, dan

berbeda. Mengetahui sikap tidak berarti dapat memprediksi perilaku, berarti

dengan mengetahui sikap seseorang terhadap perilaku bmpoligami tidak berarti

seseorang tersebut ingin berpoligami.

3) Postulat konsistensi tergantung

Pada postulat ini menyatakan bahwa hubungan sikap dani perilaku sangat

ditentukan oleh faktor-faktor situasional tertentu. Oleh karena itu, sejauh mana

Page 45: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

prediksi perilaku dapat disandarkan pada sikap akan berb1~da dari waktu ke

waktu dan dari satu situasi ke situasi lainnya.

29

Dari ketiga postulat itu, dalam meramalkan tingkah laku Fishbein dan Ajzen

lebih cenderung pada postulat yang ketiga, yaitu dalam m<:!ramalkan tingkah

laku pada individu tidak cukup hanya dengan memperhatikan faktor sikap saja,

melainkan juga harus memperhatikan faktor luar selain sikap.

2.2.3. Norma subjektif (Subjektif Norms)

Subjektive Norms atau Norma Subjektif adalah persepsi seseorang mengenai

sejauh apa orang-orang yang penting bagi dirinya akan mendukung atau

menghambatnya untuk melakukan suatu perilaku. Dalam penelitian ini berarti

persepsi seseorang tentang pendapat orang-orang yang clekat dengannya.

Apakah mereka akan menghalangi atau mendorongnya untuk melakukan

poligami.

Menurut Fishbein dan Ajzen (1975 : 302) norma subjektif diartikan sebagai

berikut:

"The subjective norm is the person's that most people who are important to him

think he should do or perform the behavior in question."

Page 46: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

30

Norma subjektif merupakan fungsi dari beberapa keyakinan yang disebut

sebagai normative belief (keyakinan akan norma-norma yang berlaku).

Keyakinan-keyakinan ini merupakan keyakinan seseorang terhadap individu

atau kelompok tertentu bahwa mereka akan setuju atau tidak setuju apabila ia

melakukan tingkah laku tersebut. lndividu atau kelompol< tE~rsebut disebut

referents (acuan), dimana kelompok atau individu tersebut dijadikan sebagai

patokan bagi seseorang untuk melakukan atau tidak melakul<an tingkah lal<u

tertentu. Referents disebutjuga significantotheryaitu orang-orang yang berarti

bagi seseorang.

Adapun Norma Subjektif ditentul<an oleh dua hal, yaitu :

./ Normative belief

Norma subjektif merupakan fungsi dari beberapa keyakinan yang disebut

sebagai normative belief (keyakinan akan norma-norma yang berlaku).

Keyakinan yang berhubungan dengan pendapat tokoh atau orang lain yang

penting dan berpengaruh bagi individu atau tokoh panutan tersebut tentang

apakah subjek harus melakukan atau tidak suatu perilal<u tertentu, dalam hal ini

misalnya pendapat isteri atau keluarga dengan seseorang yang memang telah

melal<ukan poligami.

Page 47: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

" Motivation to comply

Motivation to comply merupakan sejauh mana keinginan seseorang untuk

mengikuti pendapat tokoh atau orang yang penting (significant other) tersebut.

2.3. Teori Planned Behavior

2.3.1. Pengertian teori Planned Behavior

31

Dari teori perilaku beralasan tersebut, kemudian diperluas dan dimodifikasi oleh

Ajzen (1988). Modifikasi ini dinamakan Teori Perilaku Terencana (Theory Of

Planned Behavior). Kerangka pemikiran teori dimaksudkan untuk mengatasi

masalah control volisionalyang belum lengkap dalam teori terdahulu. Inti teori

perilaku terencana ini tetap berada pada faktor intensi perilaku namun

determinan intensi tidak hanya dua (sikap terhadap perilaku yang bersangkutan

dan norma-norma subjektif) melainkan tiga dengan diikutsertakannya aspek

kontrol perilaku yang dihayati (Perceived Behavioral Contra[).

Dalam Teori Perilaku Terencana ini keyakinan-keyakinan berpengaruh pada

sikap terhadap perilaku tertentu, pada norma-norma subjektif, dan pada kontrol

perilaku yang dihayati. Ketiga komponen ini berinteraksi dan menjadi

determinan bagi intensi yang pada gilirannya akan menentukan apakah perilaku

yang bersangkutan akan dilakukan atau tidak.

Page 48: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

32

Sikap terhadap suatu perilaku dipengaruhi oleh keyakinan bahwa perilaku

tersebut akan membawa kepada hasil yang diinginkan atau tidak diinginkan.

Keyakinan mengenai perilaku apa yang bersifat normative (yang diharapkan

oleh orang lain) dan motivasi untuk bertindak sesuai dengan harapan normative

tersebut membentuk norma subjektif dalam diri individu. Control perilaku

ditentukan oleh pengalaman masa lalu dan perkiraan individu mengenai

seberapa sulit atau mudahnya untuk melakukan perilaku yang bersangkutan.

Theory of Planned Behavior

Behavioral Attitude ,---+ belief and toward the

outcome behavior evaluation

Normative beliefs and motivation Subjektive Behavioral 11 BEHAVIOR I to comply norm intention

' ,,

Belief about ease or Perceived

difficulty of . behavioral r

control r

control behavior

Sumber : (Ajzen, 1988 : 133)

Page 49: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

33

Dari bagan di atas juga dilihat bahwa sebelum membentuk suatu sikap maka

individu terlebih dahulu mengawalinya dengan keyakinan bahwa suatu perilaku

mempunyai konsekwensi tertentu. Keyakinan mengenai be>rpoligami dapat

dibentuk melalui pengalaman langsung individu dengan objek sikap.

Sikap dalam hal ini merupakan faktor personal sedangkan norma subjektif

merupakan faktor sosial. Komponen sikap dan norma subj13ktif banyak

menimbulkan pengaruh bagi pembentukan intensi untuk bmperilaku. Adapun

masing-masing besarnya sumbangan dapat bermaacam-macam dan

berdasarkan pada 3 hal berikut :

1. Jenis tingkah laku

Pada tataran ini perilaku yang dimaksud biasanya berhubungan den~1an target

yang hendak dicapai atau dengan seberapa besar pentingnya perilaku bagi

seorang individu, perilaku disini menunjuk pada perilaku poligami.

2. Kondisi ketika perilaku ditampilkan

Kondisi sekitar individu ternyata mempunyai pengaruh yang besar bagi

munculnya intensi perilaku pada individu. Dalam hal ini pada keadaan pimpinan

OT dapat mendorong intensi jamaah OT Jakarta untuk berpoligami. Jadi lebih

dikarenakan faktor personalnya.

Page 50: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

34

3. lndividu yang melakukan perilaku

lntensi untuk berperilaku dalam kategori ini sangat berkaitan dengan

karakteristik masing-masing individu sebagai pelakunya, baik dari jenis kelamin

maupun kepribadian.

Faktor lain yang juga mempengaruhi intensi untuk berperilaku menurut bagan

diatas adalah norma subjekif. Norma subjektif terbentuk setelah individu

mempunyai keyakinan normatif yaitu sejauh mana individu bersedia melakukan

poligami berdasarkan orang-orang yang berarti baginya, dalam hal ini misalnya

Aa Gym sebagai seorang publik figure sekaligus pimpinan DT yang mempunyai

pengaruh besar pada lingkungan DT. Dengan demikian untuk menentukan

keyakinan normatifnya maka individu mempertimbangkan pendapat orang lain

tentang perilakunya. Determinan lain yang turut menentukan norma subjektif

adalah "motivation to comply" yaitu keinginan individu untuk menuruti pendapat

orang-orang membentuk tekanan normatif yang disebut dengan norma subjektif

(Fishbein & Ajzen, 1975 : 301-302).

Disamping itu, norma subjektif juga merupakan fungsi dari sekumpulan belief.

Belief yang dimaksud yaitu keyakinan individu bahwa orang-orang dari

sekitarnya juga berfikir bahwa individu seharusnya menampilkan atau tidak

menampilkan tingkah laku, belief ini disebut sebagai Normative Beliefs.

Misalnya seseorang yakin bahwa masyarakat disekitarnya juga berfikir bahwa

Page 51: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

35

seseorang tersebut seharusnya berpoligami maka seseorang tersebut semakin

mungkin untuk melakukan poligami.

2.3.2. Pengertian Perceived Behavioral Control

Variabel ketiga selain sikap terhadap perilaku dan norma subjektif yang juga

berpengaruh terhadap intensi menurut Planned Behavior yaitu Perceived

Behavioral Control. Ajzen (1988: 312) mendefinisikan Pemeived Behavioral

Control sebagai :

"This factor, refers to the perceived ease or difficulty of performing the

behavioral and it is assumed to reflect past experience as well as anticipated

impediments and obstancles."

Faktor ini menggambarkan persepsi individu mengenai mudah atau sulitnya

menampilkan tingkah laku tertentu dan diasumsikan seba~Jai refleksi dari

pengalaman masa lalu dan juga hambatan-hambatan yan!~ diantisipasi. Jadi,

semakin positif sikap dan norma subjektif yang dimiliki individu, dan semakin

besar perceived behavioral control yang mereka miliki maka intensi individu

untuk menampilkan tingkah laku tertentu akan semakin kuat.

Dalam teori Planned Behavior mengasumsikan bahwa Perceived Behavioral

Control memiliki implikasi motivasional terhadap intensi. Seseorang yang

Page 52: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

-----~··-··

--· I \, ERPl.lS1'M\.ll..l\N lHMM\ \

t~~=m~~~~~~~L~,~~~~~1 36

beranggapan bahwa ia tidak memiliki kemampuan ataupun kesempatan untuk

melakukan tingkah laku tertentu tidak akan membentuk intEmsi yang kuat untuk

melakukan tingkah laku tertentu walaupun ia memiliki sikap positif terhadap

tingkah laku tersebut dan percaya bahwa orang lain yang clekat dengannya

akan setuju bila ia melakukan tingkah laku tersebut. Dalam hal ini hubungan

antara Perceived Behavioral Control dengan intensi tidak diperantarai oleh

sikap dan norma subjektif. Jadi walaupun seseorang memiliki sikap yang positif

terhadap tingkah laku berpoligami dan yakin bahwa orang-orang yang dekat

dengannya setuju bila ia melakukan poligami, hal itu belurn cukup bila orang

tersebut beranggapan bahwa ia tidak memiliki kemampuan atau kesempatan

untuk berpoligamL Misalnya ia tidak mempunyai keuangan yang mencukupL

Tetapi dalam teori ini juga diketahui adanya kemungkinan hubungan langsung

antara Perceived Behavioral Control dan tingkah laku. Dalam hal ini Perceived

Behavioral Control dapat meramalkan tingkah laku secara langsung karena

dapat mengukur control individu yang sebenarnya terhadap tingkah laku. Jadi

PBC dapat mempengaruhi tingkah laku secara tidak langsung, melaui intensL

PBC dapat juga digunakan untuk meramalkan tingkah laku secara langsung

yang dinyatakan oleh Ajzen (Ajzen, 1988: 134} sebagai b1erikut:

"Perceived Behavioral Control can influence behavior indirectly, via intention, and it can

be also used to predict behavior directly because it may be considered a partial

substitute for a measure of actual control."

Page 53: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

37

Perceived Behavioral Control dapat diukur melalui dua cara yaitu dengan

mengukur belief-belief individu tentang kemampuan dan ke!sempatan yang

dimiliki untuk menampilkan tingkah laku tertentu serta mengukur secara

langsung kontrol yang dimiliki individu dalam menampilkan tingkah laku tertentu.

PBC menurut teori Planned Behaviorterbentuk dari belief-belief individu

mengenai kemampuan dan kesempatan yang dimilikinya untuk melakukan

tingkah laku tertentu, serta persepsi individu yang lebih menekankan atau

mempertimbangkan beberapa hambatan realistis yang ada dalam menampilkan

tingkah laku. Variabel ini mencerminkan pengalaman masa lalu dan rintangan­

rintangan yang diantisipasi dalam menampilkan tingkah laku. Semakin besar

kemampuan dan kesempatan yang dimiliki menurut individu, dan semakin kecil

rintangan atau halangan yang mereka miliki, maka semakin besar PBC yang

dimiliki individu.

2.4. lntensi

2.4.1. Pengertian lntensi

Pengertian dari intensi itu sendiri seperti yang dikemukakan oleh Fishbein dan

Ajzen (1975: 288) adalah sebagai berikut:

Page 54: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

38

"We have defined intention as a person's location on a subjective probability dimension

involving a relation between himself and some action. A behavioral intention, therefore,

refers to a person's subjective probability that he will perform some behavior."

Jadi yang dimaksud intensi adalah kemungkinan subjektif seseorang untuk

memunculkan tingkah laku tertentu.

Eagly dan Chaiken (1993: 63) merangkum intensi, bahwa intensi merupakan

suatu konstruk yang berbeda dengan sikap, mewakili motivasi seseorang dalam

berusaha menampilkan suatu tingkah laku.

Menurut Fishbein dan Ajzen (1975: 293) intensi diartikan sebagai posisi

seseorang dalam dimensi probabilitas subjektif yang melibatkan suatu

hubungan antara dirinya dengan beberapa tindakan. Oleh karena itu intensi

bertingkah laku mengarah pada probabilitas subjektif seseorang bahwa dirinya

akan melakukan tingkah laku tertentu. Dijelaskan juga bahwa intensi merupakan

faktor motivasional yang mempengaruhi tingkah laku. lnteinsi menunjukkan

seberapa besar kemauan seseorang melakukan suatu perilaku tertentu.

Sarwono (1999 : 76) mengutip dari Fishbein & Ajzen, intensi diartikan sebagai

niat, seperti yang dia katakan "setiap perilal<u yang bebas, yang ditentukan oleh

kemampuan sendiri selalu didahului oleh niat (intensi)". Dari definisi tersebut,

Page 55: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

dapat disimpulkan bahwa intensi merupakan suatu konstruk yang mengacu

pada pandangan subjektif seseorang mengenai kemungkinan ia menampilkan

suatu tingkah laku dan didalamnya tercakup faktor-faktor rnotivasional yang

merupakan indikasi dari seberapa kerasnya usaha yang dilakukan dengan

seberapa banyak usaha yang digunakan orang yang bersangkutan dalam

rangka menampilkan suatu tingkah laku selama tingkah laku yang ditampilkan

adalah tingkah laku yang sepenuhnya dikehendaki oleh pelakunya.

2.4.2. lntensi Dalam Islam

39

lntensi dapat juga diartikan sebagai niat, yang artinya sengaja sedangkan

menurut syara' adalah kehendak hati yang ditunjukkan untuk membuat sesuatu

dan melakukan perbuatan itu (Mas'ud, 2005: 173). Adapun menurut lbnu

Qayyim dalam bukunya, niat adalah tekad hendak melakukan sesuatu,

tempatnya ada didalam hati. Setiap orang yang bermaksu1d melakukan suatu

pekerjaan maka sudah mempunyai sebuah niat. Sesungguhnya niat itu tidak

bisa dilepaskan dari suatu pekerjaan, karena niat merupakan bagian yang

substansil. (Qayyim, 1993 : 32).

Menurut Al-Baidhawy, niat adalah dorongan hati yang dilihatnya dengan suatu

tujuan, berupa mendatangkan manfaat atau mengenyahkan mudharat, dari sisi

keadaan maupun harta. Sedangkan menurut Al-Mawardy niat adalah tujuan

Page 56: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

40

sesuatu yang disertai pelaksanaannya, jika hanya sebatas tujuan, maka itu

disebut kemauan yang kuat. (Al-Qardawy, 1996: 34)

Adapun hadits tentang intensi (niat) yaitu :

' '

Artinya:

"Sesungguhnya ama/-amal itu hanya bergantung kepada niat. Dan setiap orang

hanya mempero/eh menurut apa yang diniatkan. Barangsiapa hijrahnya kepada

Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya itu kepada Allah clan Rasu/-Nya, clan

barangsiapa hijrahnya kepacla clunia yang ingin cliclapatkannya, atau wanita

yang hendak clinikahinya, maka hijrahnya kepacla apa tujuannya" (H.R. Bukhari,

Muslim, Abu Daud, At-Tirmidzy dan An-Nasa'i)

Dalam hadits diatas dapat dijelaskan bahwa niat merupakan kehendak yang

kuat dan pasti, serta mengarah kepada perbuatan, baik maupun buruk, wajib

ataupun sunat. Maka dari itu, kehendak ini merupakan niat yang baik terpuji dan

Page 57: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

41

kadang merupakan niat yang buruk lagi tercela, hal ini ter~iantung kepada apa

yang diniatkan, dan apa yang menjadi pendorong serta pe,micunya, dan juga

apakah untuk mencari keridhaan Allah SWT atau untuk keiridhaan manusia,

tergantung individu itu sendiri. Sesuai dengan firman Allah SWT :

Artinya:

" ..... Barangsiapa menghendaki pahala dunia, niscaya l<ami berikan kepadanya

pahala dunia itu, dan barangsiapa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan

(pu/a) kepadanya pahala akhirat. Dan Kami akan memheti balasan kepada

orang-orang yang bersyukur". (Q.S. Ali lmran : 145)

Niat yang terkandung dalam hati seseorang sewaktu melakukan amal perbuatan

menjadi kriteria yang menentukan nilai dan status hukum amal yang

dilakukannya. Niat juga berperan penting dalam ajaran Islam, khususnya dalam

perbuatan yang berdasarkan perintah syara' atau menurut sebagian ulama

dalam perbuatan yang mengandung harapan untuk mendapatkan pahala dari

Allah SWT dan juga dapat menentukan nilai, kualitas, serta hasilnya, yakni

pahala yang akan diperolehnya.

Page 58: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

42

2.4.3. lntensi Berpoligami

lntensi yaitu kemungkinan subjektif seseorang untuk memunculkan tingkah laku

tertentu (Ajzen, 1975: 88). lntensi berpoligami yaitu kemungkinan subjektif

seseorang untuk melakukan poligami. lntensi dapat digunakan untuk

mengetahui berbagai kecenderungan bertingkah laku termasuk kecenderungan

tingkah laku berpoligami.

Ajzen (1988 :182) mengasumsikan intensi menggambarkatn faktor-faktor

motivasional yang mempunyai dampak terhadap perilaku :seseorang. lntensi

menunjukkan seberapa kuat seseorang bersedia mencoba, seberapa jauh ia

akan merencanakan untuk melakukannya. lntensi ini tetap merupakan disposisi

perilaku menjadi aksi atau tindakan. Jika suatu perilaku berada dibawah kendali

kemauan maka usaha orang tersebut akan terwujud sebagai aksi. Hal ini berarti

bahwa disposisi yang paling dekat berhubungan dengan kecenderungan untuk

beperilaku secara khusus adalah intensi untuk menampilkan perilaku yang

dimaksud, dalam hal ini yaitu intensi untuk berpoligami.

lntensi seseorang untuk menampilkan suatu tingkah laku juga dipengaruhi oleh

dan faktor personal dan faktor pengaruh sosial. faktor personal adalah evaluasi

positif atau negatif individu untuk menampilkan tingkah laku. Faktor ini disebut

sebagai sikap terhadap tingkah laku. Sebagai contoh, seseorang akan terlebih

dahulu mengevaluasi konsekwensi positif dan negatif yang akan timbul sebelum

Page 59: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

43

individu melakukan poligami. Setelah mengevalusinya, individu akan memiliki

sikap yang favourable atau unfavourable terhadap tingkah laku berpoligami ini.

Faktor yang kedua yaitu pengaruh sosial merupakan persepsi seseorang

terhadap tekanan sosial untuk menampilkan atau tidak menampilkan tingkah

laku. Faktor kedua ini disebut sebagai norma subjektif. Misalnya, dalam

berpoligami seseorang mungkin akan berfikir bahwa oran~1-orang yang dekat

dengannya juga mempunyai pikiran bahwa individu seharusnya berpoligami

atau tidak berpoligami.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa individu akan berintensi

(berniat) untuk menampilkan tingkah laku berpoligami ketika individu

mengevaluasi bahwa tingkah laku tersebut positif (sikapnya favourable) dan

ketika individu tersebut yakin bahwa orang-orang sekitarnya juga berharap

bahwa individu seharusnya menampilkan tingkah laku tersebut.

2.5. Sekilas Daarut Tauhid Cipaku Jakarta

Perjalanan aktivitas Daarut Tauhid (OT) Jakarta tidak lepas dari aktivitas

dakwah KH Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) dengan kegiatan ceramahnya.

Tahun 1993-1994, beberapa santri OT yang tinggal di Jakarta mulai

mensosialisasikan dakwah Aa Gym melalui kaset, stiker lslami serta tulisan­

tulisan. Jamaah yang kebanyakan kawula muda dalam jurnlah yang masih

sedikit, mendapatkan siraman taushiah dari Aa Gym. Saat itu beberapa jamaah

Page 60: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

44 PEFW!JST.l\liAAN UTAMA

I UlM SYABIF !l!Ol\YAllJ!..LAM ,IAKl\f!TA

yang ada, merasa perlu untuk memupuk pembinaan OT dengan membentuk

suatu pengajian rutin. Setelah dalam beberapa kesempatan mengikuti kegiatan

di Ponpes OT Bandung, akhirnya mereka bisa merealisasikan pengajian rutin

terse but.

Tahun 1994-1996, Aa Gym semakin sering mengunjungi Jiakarta dalam

kegiatan tausyiah di kantor-kantor dan mesjid-mesjid. Jumlah jamaah di Jakarta

telah bertambah banyak. Hal ini disebabkan dakwah Pesantren OT di kota

Bandung telah mampu menarik perhatian masyarakat Jakarta yang mendapat

informasi aktivitas OT dari tulisan surat kabar maupun pameran-pameran rutin

yang diikuti seperti arena PRJ (Pekan Raya Jakarta). Parneran Buku di Balai

Sidang Senayan dan lain-lain. Pada saat itu walaupun jarnaah sudah semakin

besar, tetapi masih terpencar-pencar.

Akhir tahun 1996, atas prakarsa Palgunadi T. Setyawan, rnulai dilakukan

pertemuan rutin warga OT di Jakarta. Bertempat di kediaman beliau di Lebak

Bulus, pertemuan rutin yang dilakukan ini dimaksudkan untuk menghimpun

jamaah OT di Jakarta yang belum punya wadah kegiatan l<husus. Beberapa kali

Aa Gym dalam kesempatan berceramah di Jakarta menye!mpatkan bertemu

dengan jamaah tersebut yang kemudian sekaligus menjacli tempat

persinggahan Aa Gym di Jakarta. Pada saat itu ikatan antar jamaah semakin

kuat karena lebih sering bertemu.

Page 61: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

45

Pada tahun 1998, pasang surut perekonomian kopontren seiring dengan kondisi

krisis yang berkepanjangan membuat aktivitas bisnis kopontren OT Jakarta

menjadi lesu. Tetapi justru di saat-saat sulit ekonomi, dakwah lslamiah di OT

Jakarta semakin menggebu, maka pada hari Ahad tanggal 1 Muharam 1419 H

diresmikan sebuah kegiatan dakwah OT Jakarta dalam musyawarah di Lebak

Bulus Jakarta Selatan. Oisepakati H. Firman Affandie sebagai ketua dan

Palgunadi sebagai penasehat dengan beberapa staf yang lainnya. Menyadari

bahwa dengan mendengarkan dan mengamalkan taushiah Aa Gym itu

bermanfaat, para santri lama ini pun berpikir bagaimana agar ceramah ini bisa

berlangsung di Jakarta. Oengan dukungan Haris Lohot M., MBA, H. Yahya

Rosita, Hj. Ningrum Maurice N., H. Bambang Suhardjo se1ia jamaah lainnya

dimulailah penyelenggaraan Pengajian Qolbun Salim den!~an pemberi materi

tausyiah Aa Gym sendiri. Pengajian ini mendapat dukungan dari berbagai

kalangan masyarakat.

Perbedaan OT Jakarta dari Bandung adalah kecenderungannya menyesuaikan

demografi wilayah yakni atmosfir (budaya masyarakat) dan tata lakunya.

Programnya masih menyesuaikan dengan keinginan jamaah. Trademark

Qolbun Salim membentuk Manajemen Qolbu dapat ditransfer ke dalam pola

pikir masyarakat Jakarta dan berkembangnya metropolitan. OT Jakarta

mencoba memadukan MQ ke dalam pola qolbu jamaah s1~cara pribadi.

(www.dtjakarta.or.id)

Page 62: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

46

Adapun salah satu kegiatan rutin di DT Jakarta yaitu Majelis SEHATI. Majelis ini

terbentuk pada bulan Oktober 2003 atas ide dari GAMADA (Keluarga

Mahasiswa Daarut Tauhid Jakarta). Majelis ini merupakan ajang "penta'arufan"

jamaah yang belum pernah dan ingin segera menikah. Pada awalnya, kajian

majelis SEHATI ini hanya untuk kalangan Daarut Tauhid sendiri, namun setelah

diselenggarakannya RAKER (Rapat Kerja) Yayasan DT Jakarta pada bulan

April 2004 Majelis SEHATI ini resmi dibuka untuk umum. Dari peresmian ini

mendapatkan sambutan hangat dari jamaah umum, khususnya mereka yang

belum pernah dan ingin segera menikah.

2.6. Kerangka berpikir

Poligami hingga saat ini masih menjadi salah satu pembahasan yang menjadi

kontroversi antara segolongan orang yang mendukung dan yang tidak

mendukung. Beberapa pendapat yang mendukung poligami adalah melakukan

dengan berdasar pada hukum-hukum yang ada dalam Islam. Dan beberapa

golongan yang kurang mendukung adalah mengambil gannbaran dari bukti-bukti

nyata dalam kehidupan yang menghasilkan kisah-kisah tidak baik dengan

adanya proses poligami.

Perbedaan pendapat dan pemahaman seperti ini tetap mEmjadi landasan dari

masing-masing untuk memberi pernyataan sikap terhadap poligami. Bagaimana

keduanya lebih cenderung pada sikap untuk mernperbe>lehkan poligami atau

Page 63: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

47

tidak, bahkan rnernpunyai niat untuk rnelakukan poligarni atau tidak tentunya

dengan pengaruh dari orang-orang terdekat (rnisalnya isteri dan keluarga).

Masalah poligarni rnerupakan hal yang sangat berat, karena hanya orang-orang

yang rnarnpu rnernenuhi persyaratannya saja yang dapat rnelakukan poligami,

itupun dalarn keadaan darurat.

Berikut bagan faktor-faktor yang dapat rnernpengaruhi intensi berpoligarni

Jarnaah OT Jakarta :

Keyakinan tentang konsekwensi berpoligarni

evaluasi tentang konsekwensi berpoligarni

Keyakinan pendapat tokoh yang berpengaruh atau orang terdekat (significant other)

Motivasi untuk rnernenuhi harapan orang lain

..___

>---

-

-Sikap

Jarnaah OT Jakarta

1-- Norma subjektif

F aktor-faktor yang

rnengharnbat atau rnendukung

poligarni

>--·---

lntensi berpoligarni

---

Page 64: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

48

Dengan berlandaskan pemaparan tersebut, penulis berusaha untuk meneliti

hubungan antara sikap terhadap perilaku, norma subjektif, dan perceived

behavioral.control der\gan intensi berpoligami Jamaah Daarut Tauhid Jakarta.

Dalam hal ini penulis akan menggunakan teori dari Fishbein dan Ajzen yang

berkaitan dengan intensi berpoligami. Dijelaskan bahwa inltensi adalah

kecenderungan seseorang untuk melakukan suatu perbualtan dengan berdasar

pada sikap dan norma subjektif. lntensi ini merupakan dapat berupa persetujuan

atau keinginan ataupun tidak kesetujuan atau ketidakinginan terhadap poligami

tersebut. Hal ini merupakan proses integrasi dari belief-belief yang didapatnya

dengan disertai evaluasi terhadap objek itu.

2.7. Hipotesis

•!• Hipotesa Alternatif (Ha)

- Ada hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami dengan intensi

berpoligami pada jamaah Daarut Tauhid Jakarta.

- Ada hubungan antara norma subjektif dengan intensi berpoligami pada jamaah

Daarut Tauhid Jakarta.

- Ada hubungan antara perceived behavioral control dengan intensi berpoligami

pada jamaah Daarut Tauhid Jakarta.

Page 65: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

- Ada hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif,

dan perceived behavioral control dengan intensi berpoligami pada jamaah

Daarut Tauhid Jakarta.

•!• Hipotesa Nol (Ho)

- Tidak ada hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami dengan

intensi berpoligami pada jamaah Daarut Tauhid Jakarta.

49

- Tidak ada hubungan antara norma subjektif dengan intensi berpoligami pada

jamaah Daarut Tauhid Jakarta.

- Tidak ada hubungan antara perceived behavioral control dengan intensi

berpoligami pada jamaah Daarut Tauhid Jakarta.

- Tidak ada hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norrna

subjektif, dan perceived behavioral control dengan intens.i berpoligarni pada

jamaah Daarut Tauhid Jakarta.

Page 66: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

BAB3

METODOLOGI PENELITIA.N

3.1. Jenis Penelitian

3.1.1. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kuantitatif.

Pendekatan ini dipilih karena data yang diperoleh adalah berbentuk angka­

angka yang menggambarkan jumlah, dan angka-angka tersebut dianalisis

dengan menggunakan uji statistik (Arikunto,1998: 213).

3.1.2. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan

metode deskriptif korelasional yang dipilih karena sesuai dengan tujuan dari

penelitian yaitu untuk mengetahui ada tidaknya hubungan sikap terhadap

perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral control dengan

intensi berpoligami pada jamaah Daarut Tauhid Jakarta. lllletode penelitian ini

dipilih karena dengan metode ini peneliti dapat memperoleh gambaran

mengenai hubungan antar variabel yang akan diteliti.

Page 67: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

3.1.3. Definisi Variabel dan Operasional Variabel

3.1.3.1. Definisi Variabel

51

Variabel yaitu suatu objek penelitian atau sesuatu yang rnenjadi titik perhatian

pada suatu penelitian (Arikunto, 1998 : 94). Variabel dalarn penelitian ini terdiri

dari variabel bebas (Independent Variable) dan variabel terikat (Dependent

Variable). Adapun yang menjadi Independent Variable dalam penelitian ini

adalah Sikap terhadap perilaku berpoligami (X1), Norma Subjektif (X2), dan

Perceived Behavioral Control (X3), sedangkan yang menjadi Dependent

Variable-nya yaitu lntensi berpoligami (Y).

Adapun definisi operasional untuk keempat variabel ini adalah sebagai berikut :

1. Sikap terhadap perilaku berpoligami yaitu penilaian atau pandangan

seseorang mengenai poligami.

2. Norma subjektif yang dimaksud yaitu keyakinan-keyakinan atau persepsi

dari pendapat tokoh atau orang lain yang penting yang dapat mempengaruhi

seseorang untuk melakukan atau tidak melakukan suatu perilaku. Dalam hal

ini mengenai perilaku berpoligami. Dengan kata lain, bahwa norma subjektif

ini merupakan persepsi seseorang mengenai pengaruh dari lingkungan

sosial yang dapat mempengaruhi suatu keyakinan ses13orang untuk

melakukan atau tidak melakukan perilaku.

Page 68: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

52

3. Perceived Behavioral Control yaitu persepsi rnengenai sulit tidaknya

rnelakukan suatu perilaku dan rnerupakan garnbaran pengalarnan rnasa lalu

individu dengan perilaku bersangkutan dan sekaligus antisipasi rnasa depan.

4. lntensi berpoligarni adalah niatan seseorang untuk rnelakukan perilaku

berpoligarni tersebut sebagai cerrninan dari perilaku.

3.1.3.2. Operasional Variabel

Adapun operasional variabel dari rnasing-rnasing variabel dalarn penelitian ini

adalah rnerujuk pada Theory of Planned Behaviordari Fishbein dan Ajzen

(1988), yaitu :

1. Sikap terhadap perilaku berpoligarni

Adapun aspek-aspek dalarn pernbentukan sikap, yaitu :

a) Behavioral belief adalah keyakinan-keyakinan yang dirniliki seseorang

tentang konsekwensi-konsekwensi yang akan diterima oleh individu dari

perilaku berpoligarni. Konsekwensi tersebut bisa dalarn berbagai aspek

kehidupan, karena dalarn penelitian ini adalah dalarn bidang sosial, dan

perilaku berpoligarni juga rnerupakan fenornena sosial rnaka

konsekwensi yang rnernungkinkan rnuncul yaitu l<onsekwensi dari dalarn

kehidupan sosial.

b) Evaluation of behavioral belief (evaluation of that consequence) yang

rnerupakan evaluasi yang positif atau negatif terhaclap konsekwensi-

Page 69: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

53

konsekwensi yang diyakini seseorang terhadap perilaku berpoligami

tersebut. Evaluasi disini dalam artian meliputi evaluasi baik atau

buruknya penilaian seseorang terhadap konsekwensi yang akan diterima

pada lingkup kehidupan sosial.

2. Norma subjektif

Adapun aspek-aspek yang membentuk norma subjektif yaitu :

a) Normative belief adalah keyakinan-keyakinan yang IDerhubungan dengan

harapan atau keinginan orang lain (significant other) mengenai perilaku

berpoligami yang mempengaruhi seseorang untuk rnelakukan atau tidak

melakukan perilaku berpoligami tersebut. Keyakinan yang akan

mempengaruhi seseorang tersebut dalam penelitian ini misalnya isteri

pertama, karena keinginan atau harapan isteri pertama untuk dimadu

adalah faktor utama dalam perilaku poligami.

b) Motivation to comply, merupakan motivasi seseorang untuk mengikuti

harapan orang lain, atau sekelompok orang yang pro poligami bahkan

orang yang telah melakukan poligami untuk melakukan atau tidak

melakukan perilaku poligami tersebut.

Page 70: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

54

3. Perceived Behavioral Control

Perceived Behavioral Control rnenggarnbarkan persepsi individu rnengenai

rnudah atau sulitnya rnenarnpilkan tingkah laku tertentu dan diasurnsikan

sebagai refleksi dari pengalarnan rnasa lalu dan juga hambatan-harnbatan yang

diantisipasi.

4. lntensi berpoligami

lntensi adalah niatan seseorang untuk rnelakukan perilaku berpoligarni sebagai

cerminan dari perilaku. Adapun yang rnempengaruhi intensi adalah sikap,

norrna subjektif serta perceived behavioral control yaitu acla atau tidak adanya

niat untuk melakukan poligami karena dorongan pribadi atau karena termotivasi

oleh lingkungan sosial yang disertai oleh kontrol yang dirniliki oleh seseorang

tersebut.

3.2. Pengambilan Sampel

3.2.1. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 1998: 108). Adapun

populasi dalam penelitian ini yaitu jarnaah Daarut Tauhid Cipaku Jakarta yang

berjumlah 12.300 orang. Karena luasnya populasi maka dalarn penelitian ini

sampel yang akan diarnbil sebanyak 60 orang dan sarnpel yang digunakan

Page 71: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

55

dalam penelitian ini adalah jamaah Kajian Fiqih Kontempomr dan jamaah Kajian

SEHATI. Sampel suatu bagian dari populasi yang akan cliteliti dan dianggap

dapat menggambarkan populasinya (Soehartono, 1999 : 5i'). Jumlah sampel

yang digunakan terdiri dari 30 orang jamaah Kajian Fiqih Kontemporer clan 30

orang jamaah Kajian SEHATI. Pada penelitian ini, peneliti rnengambil sampel

Kajian Fiqih Kontemporer karena status jamaahnya sudah menikah, sedangkan

pada Kajian SEHATI merupakan jamaah yang belum menil<ah untuk

menyeimbangkan antara jumlah jamaah yang menikah clengan belum menikah.

3.2.2. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel berdasarkan kelompok yang digunakan yaitu

purposive sampling (sampel bertujuan) karena peneliti sud:ah memiliki sampel

berdasarkan kriteria sampel yang sudah ditetapkan sebelumnya dan dianggap

relevan dengan tujuan penelitian (Arikunto, 2002 : 117). Aclapun karakteristiknya

yaitu:

1. Jamaah laki-laki yang mengaji di Daarut Tauhid Jakarta.

2. Kelompok jamaah yang sudah menikah (Kajian Fiqih Kontemporer) dengan

kelompok yang belum menikah (Kajian SEHATI).

Adapun cara pengambilan sampel dalam menentukan subjek yang akan

dijadikan penelitian maka peneliti menggunakan teknik Random Sampling pada

Page 72: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

56

orang-orang yang menjadi jamaah (members of group) dari kelompok yang

telah ditentukan yaitu kelompok pada kajian Fiqih Kontemporer dengan

kelompok pada kajian SEHATI, sehingga setiap jamaah laki-laki mempunyai

kesempatan yang sama untuk menjadi sampel penelitian (Arikunto, 1998 : 111 ).

3.3. Teknik Pengumpulan Data

3.3.1. Instrument Penelitian

Adapun instrument yang digunakan dalam penelitian ini ad:alah menggunakan

skala Likert yang terdiri atas sejumlah pernyataan yang semuanya menunjukkan

sikap terhadap suatu objek tertentu (Soehartono, 1999: 77) dan skala Semantic

differential yang terdiri atas sejumlah ciri yang dinyatakan clengan kata sifat

berdasarkan dua kutub yang berlawanan (Soehartono, 19SJ9: 83). Berikut blue

print dari skala sikap, norma subjektif, perceived behavioral control dan intensi

untuk berpoligami.

Page 73: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

57

Tabel 3.1

Blue print skala Sikap terhadap perilaku berpoligami

Nt:>mor aitem

No Aspek lndikator favourabl Un

Jml Favoura

e ble

Sikap terhadap • Keyakinan- 1,2,3,5,6,9, 4,7,8, 23 perilaku poligami keyakinan terhadap 11,12,'15, 10,13,14,

konsekwensi- 17,21 16,18,19, konsekwensi 20,22,23 perilaku berpoligami (behavioral belief)

• Evaluasi dari 1,2,3,5,6,9, 4,7,8, 23 keyakinan terhadap 11,12,15, 10,13,14, konsekwensi- 17,21 16,18,19, konsekwensi 20,22,23 perilaku berpoligami (evaluation to behavior belief)

JUMLAH 22: 24 46

Tabel 3.2

Blue print skala Norma Subjektif

No Aspek lndikator Jml

Norma • Keyakinan normatif (normative belief) 8 subjektif keyakinan individu yang berhubungan dengan

harapan dan keinginan orang lain yang dapat mempeni:iaruhi seseorana terhadao ooliaami

G Motivasi untuk memenuhi keyakinan 8 normative (motivation to comely)

JUMLAH 16

Page 74: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

Tabel 3.3

_ ..• ----, .... -----· ...... ----__ • I

\---~ "' !STIXiZ~AN t\1:1:\t>l\li< \

. P!:Rr ~, n 'l\ll.lll.M'I ;,l\\<.i\W~!\ \

um S'll\Rlr 1-\\)l,'1 ------------·--·~-~···-....

Blue print skala Perceived Behavioral Control

Nomoraitem

No Aspek lndikator favour Un

Favou able

rable

Perceived Behavior • Hal-hal yang '1,2,3 4,5,6 Control rnendorong niat

seseorang untuk berooliaarni

• Hal-hal yang 1,2,3 4,5 rnengharnbat atau rnenyulitkan niat seseorang untuk berpoliaarni

JUMLAH 6 5

Tabel 3.4

Blue print skala lntensi berpoligarni

No Aspek lndikator Jml

lntensi untuk Sikap 1 berpoligarni Norma subiektif 1

Perceived behavioral 1 control

JUMLAH 3

58

Jml

6

5

11

Page 75: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

3.3.2. Tipe dan Cara Scoring Instrument

Berikut ini tipe dan cara scoring instrument yang digunakan oleh peneliti pada

masing-masing skala :

1. Skala sikap terhadap perilaku berpoligami

Untuk mengukur sikap terhadap perilaku berpoligami, penulis menggunakan

model skala Likert. Skala yang digunakan yaitu dengan memggunakan empat

pilihan respon untuk menyikapi setiap pernyataan yang ada. Penulis

menggunakan jumlah respon genap dengan pertimbangan bahwa jurnlah

responden yang ganjil akan menimbulkan kecenderungan jawaban ragu-ragu

atau netral. Adapun kategori dari masing-masing skala ternebut yaitu :

);. Behavioral Belief

1) Sangat setuju

2) Setuju

3) Tidak setuju

4) Sangat tidak setuju

);. Evaluation to Behavioral Beliefs

1) Sangat setuju

2) Setuju

3) Tidak setuju

4) Sangat tidak setuju

59

Page 76: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

60

Penulisan penetapan penskoran dari 1 sampai 4 dapat dilihat pada tabel

dibawah ini :

Tabel 3.5

Tabel skor Behavioral Belief

Point Favourable Unfavourable 1 STS SS ·-2 TS s

·-3 s TS

·-4 SS STS

·-

Tabel 3.6

Tabel skor Evaluation to Behavioral Belief

·-Point Favourable Unfavourable

1 SBU SBA ·-

2 BU BA ·-

3 BA BU ·-

4 SBA SBU

2. Skala Norma Subjektif

Untuk mengukur norma subjektif, penulis juga menggunakan model skala Likert.

Skala yang digunakan yaitu dengan menggunakan empat pilihan respon untuk

menyikapi setiap pernyataan yang ada. Penulis menggunakan jumlah respon

genap dengan pertimbangan bahwa jumlah responden yang ganjil akan

menimbulkan kecenderungan jawaban ragu-ragu atau netral. Adapun kategori

dari skala tersebut yaitu :

Page 77: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

61

1) Sangat setuju

2) Setuju

3) Tidak setuju

4) Sangat tidak setuju

Penulisan penetapan penskoran dari 1 sampai 4 dapat dilihat pada tabel

dibawah ini :

Tabel 3.7

Tabel skor Nonna Subjektif

Point Favourable Unfavourable 1 STS SS 2 TS s 3 s TS 4 SS STS

3. Skala Perceived Behavioral Control

Untuk mengukur perceived behavioral control, penulis menggunakan model

skala Likert. Skala yang digunakan yaitu dengan menggunakan empat pilihan

respon untuk menyikapi setiap pernyataan yang ada. Penulis menggunakan

jumlah respon genap dengan pertimbangan bahwa jumlah responden yang

ganjil akan menimbulkan kecenderungan jawaban ragu-raigu atau ne1tral.

Adapun kategori dari skala tersebut yaitu :

1) Sangat setuju

Page 78: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

62

2) Setuju

3) Tidak setuju

4) Sangat tidak setuju

Penulisan penetapan penskoran dari 1 sampai 4 dapat dilihat pada tabel

dibawah ini :

Tabel 3.8

Tabel skor Perceived Behavioral Control

Point Favourable Unfavourable 1 STS SS 2 TS s 3 s TS 4 SS STS

4. Skala lntensi

Untuk mengukur intensi, penulis menggunakan model skala semantic differential

yang mengukur setiap variabel penelitian berdasarkan format alat yang

disarankan oleh Ajzen dan Fishbein (1988) meskipun terdapat sedikit modifikasi

oleh penulis. Modifikasi tersebut terutama terletak pada aspek penampilan

secara umum dan format jawaban. Skala yang digunakan yaitu dengan

menggunakan empat pilihan respon untuk menyikapi setiap pernyataan yang

ada.

Page 79: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

63

Tabel 3.9

Adapun kategori dari skala tersebut yaitu :

No aitem Pilihan

1 Sangat sulit sulit mudah Sangat mudah

2 Sangat mustahil mustahil Mungkin Sangat mungkin

3 Sangat besar Besar Kee ii Sangat kecil

3.3.3. Teknik Uji Instrument Penelitian

A. Uji Validitas Instrument

Validitas merupakan derajat ketepatan atau kecermatan suatu alat ukur tentang

fungsi sebenarnya yang diukur. Menurut Saifuddin Azwar, validitas yaitu sejauh

mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam mHlakukan fungsi

ukurnya (Azwar, 2004 : 5). Sebuah instrument dikatakan valid apabila mampu

mengukur apa yang diinginkan, dan dapat mengungkap data dari variabel yang

diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrument menunjukkan sejauh

mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas

yang dimaksud. Pada penelitian ini, untuk menguji validitas alat ukur penulis

menggunakan korelasi Product Moment Pearson dengan taraf signifikansi 0,05

atau 0,01. Adapun rumusannya yaitu sebagai berikut :

Page 80: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

64

Keterangan :

rxy = angka indeks korelasi "r" product moment

N = jumlah subjek penelitian

L:X = jumlah skor X

L:Y = jumlah skor Y

L:xy= jumlah hasil perkalian antara skor X dengan skor Y

B. Uji Reliabilitas Instrument

Reliabilitas merupakan derajat ketepatan dan ketelitian atau akurasi yang

ditunjukkan oleh instrument pengukuran, atau dengan pengertian lain sejauh

mana alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Arikunto, 1998 : 154 ).

Pengukuran yang mempunyai reliabilitas yang tinggi bisa clikatakan bahwa

pengukuran tersebut reliabel.

Dalam penelitian ini uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan teknik Alpha

Cronbach yang diperoleh lewat penyajian satu bentuk sl<ala yang dikenakan

hanya sekali saja pada sekelompok responden dengan rurnus sebagai berikut :

a = ( _L) (1 - 2:: sj2)

i<-1 sx2

Page 81: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

65

a = koefisien reliabilitas Alpha

k = banyaknya belahan

sj2 = varians skor belahan

sx2 = varians skor total

3.4. Teknik Analisis Data

3.4.1. Uji Validitas

1) Validitas skala sikap

Adapun validitas skala sikap dari hasil try out adalah seperti tabel dibawah

ini:

Tabel 3.10

Hasil Try Out Skala Sikap (Behavioral Beliefs)

No r-hitung r-tabel Keterangan a item

1 0,361 0,334 VALID 2 0,410 0,334 VALID 3 0,560 0,334 VALID 4 0,396 0,334 VALID 5 0,308 0,334 TIDAK VAL.ID 6 0,552 0,334 VALID 7 0,262 0,334 TIDAK VAL.ID 8 0,205 0,334 TIDAK VAL.ID 9 0,418 0,334 VALID 10 0,527 0,334 VALID 11 0,057 0,334 TIDAKVALID 12 0,524 0,334 VALID 13 0,261 0,334 TIDAKVALID

Page 82: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

66

14 0,543 0,334 VALID 15 0,470 0,334 VALID 16 0,459 0,334 VALID 17 0,335 0,334 VALID 18 0,348 0,334 VALID 19 0,606 0,334 VALID 20 0,626 0,334 VALID 21 0,403 0,334 VALID 22 0,548 0,334 VALID 23 0,563 0,334 VALID

Tabel 3.11

Hasil Try Out Skala Sikap (Evaluation To Behavioral Beliefs)

No r-hitung r-tabel Keterangan a item

1 0,195 0,334 TIDAKVALID 2 0,574 0,334 VALID 3 0,559 0,334 VALID 4 0,375 0,334 VALID 5 0,413 0,334 VALID 6 0,449 0,334 VALID 7 0,298 0,334 TIDAKVALID 8 0,274 0,334 TIDAKVALID 9 0,217 0,334 TIDAKVALID 10 0,635 0,334 VALID 11 0,474 0,334 VALID 12 0,463 0,334 VALID 13 0,269 0,334 TIDAKVALID 14 0,622 0,334 VALID 15 0,294 0,334 TIDAKVALID 16 0,691 0,334 VALID 17 0,561 0,334 VALID 18 0,539 0,334 VALID 19 0,608 0,334 VALID 20 0,659 0,334 VALID 21 0,460 0,334 VALID 22 0,541 0,334 VALID 23 0,576 0,334 VALID

Page 83: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

68

Aitem valid pada kuesioner A tidak dipakai semuanya sebagai alat ukur

penelitian, ada beberapa aitem yang tidak terpakai, dengan alasan antara

behavior belief dengan evaluation of behavior belief harus; sesuai. Jadi, jika ada

satu aitem yang gugur pada salah satu aspek, maka aitem pada aspek yang lain

tidak dipakai. Adapun aitem yang digunakan pada kuesioner A (Behavior

beliefs) adalah 15 aitem yaitu aitem no 2,3,4,6, 10, 12, 14, 1B, 17,

18, 19,20,21,22,23.

2) Validitas skala norma subjektif

Adapun validitas skala norma subjektif dari hasil try out adalah seperti tabel

dibawah ini :

Tabel 3.13

Hasil Try Out Skala Norma Subjektif 1

No r-hitung r-tabel Keteranga1n a item

1 0,778 0,334 VALID 2 0,767 0,334 VALID 3 0,666 0,334 VALID 4 0,892 0,334 VALID 5 0,822 0,334 VALID 6 0,898 0,334 VALID 7 0,918 0,334 VALID 8 0,865 0,334 VALID

Page 84: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

69

Tabel 3.14

Hasil Try Out Skala Norma Subjektif 2

No r-hitung r-tabel Keterangan aitem

1 0,747 0,334 VALID 2 0,801 0,334 VALID 3 0,672 0,334 VALID 4 0,911 0,334 VALID 5 0,907 0,334 VALID 6 0,898 0,334 VALID 7 0,935 0,334 VALID 8 0,911 0,334 VALID

Berdasarkan hasil pengujian alat ukur validitas dengan mEmggunakan teknik

korelasi Product Moment Pearson dari 16 aitem yang terdiri dari 8 aitem

normative beliefs dan 8 aitem motivation to comply pada kuesioner C (terlampir)

yang dibandingkan dengan r-tabel, maka dapat diperoleh semua aitem yaitu 16

aitem yang valid pada taraf signifikansi 5% atau pada taraf signifikansi 1 %.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.15

Hasil uji alat ukur skala Norma Subjektif

No Aspek lndikator Jml

Norma • Keyakinan normative (normative belief) 8 subjektif keyakinan individu yang berhubungan

dengan harapan dan keinginan orang lain yang dapat mempengaruhi seseorang seseoranq untuk berooliaami

• Motivasi untuk memenuhi keyakinan 8 normative (motivation to comolv)

JUMLAH 16

Page 85: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

70

Keterangan :

Tanda (*) menunjukkan aitem yang valid.

3) Validitas skala perceived behavioral control

Adapun validitas skala perceived behavioral control dari hasil try out adalah

seperti tabel dibawah ini :

Tabel 3.16

Hasil Try Out Skala PBC 1

No r-hitung r-tabel Keterangan a item

1 0,220 0,334 TIDAKVALID 2 0,114 0,334 TIDAKVALID 3 0,315 0,334 TIDAKVALID 4 0,203 0,334 TIDAKVALID 5 0,482 0,334 VALID 6 0,465 0,334 VALID

Tabel 3.17

Hasil Try Out Skala PBC 2

No r-hitung r-tabel Keterangan a item

1 0,800 0,334 VALID 2 0,823 0,334 VALID 3 0,831 0,334 VALID 4 0,046 0,334 TIDAKVALID 5 0,800 0,334 VALID

Page 86: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

71

Berdasarkan hasil pengujian alat ukur validitas dengan menggunakan teknik

korelasi Product Moment Pearson dari 11 aitem yang dibandingkan dengan r-

tabel, maka dapat diperoleh 5 aitem yang valid pada taraf signifikansi 5% atau

pada taraf signifikansi 1 %. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.18

Hasil uji alat ukur skala Perceived Behavioral Control

Nomoraitem

No Aspek lndikator fa.voura Un Jml

Favou ble

rable

Perceived Behavior • Hal-hal yang 1,2,3 4,5*,6* 6 Control mendorong niat

seseorang untuk berooligami

• Hal-hal yang 1*,2*,3* 4,5* 5 menghambat atau menyulitkan niat seseorang untuk I

berooliaami I JUMLAH 6 5 11

Keterangan :

Tanda (*) menunjukkan aitem yang valid.

4) Validitas skala intensi

Adapun validitas skala intensi dari hasil try out adalah seperti tabel dibawah ini :

Page 87: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

72

Tabel 3.19

Hasil Try Out Skala lntensi

No r-hitung r-tabel Keterangan a item

1 0,622 0,334 VALID 2 0,681 0,334 VALID 3 0,640 0,334 VALID

Berdasarkan hasil pengujian alat ukur validitas dengan menggunakan teknik

korelasi Product Moment Pearson dari 3 aitem yang dibandingkan dengan r-

tabel, maka dapat diperoleh semua aitem valid pada taraf signifikansi 5% atau

pada taraf signifikansi 1 %. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.20

Hasil uji alat ukur skala lntensi

No Aspek lndikator Jml

lntensi untuk Sikap 1* berpoligami Norma subiektif 1*

Perceived behavioral 1*

control JUMLAH 3

Keterangan :

Tanda (*) menunjukkan aitem yang valid

Page 88: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

73

3.4.2. Uji Reliabilitas

Berdasarkan penjelasan Guilford dan Fruchter, (Arikunto, 1998) klasifikasi

koefisien reliabilitas seperti pada tabel berikut :

Tabel 3.21

Besar nilai reliabilitas interpretasi

> 0.900 Sang.at reliabel 0.700 sampai 0.900 Reliabel 0.400 sampai 0.700 Cukup reliabel 0.200 sampai 0.400 Kurang reliabel

< 0.200 Tidak reliabel

1) Reliabilitas ska la sikap

> Behavioral beliefs

Pada uji reliabilitas skala behavioral beliefs (skala sikap) menggunakan

rumus Alpha Cronbach, koefisien reliabilitas yang diperoleh dari hasil

perhitungan tersebut adalah 0,870 berdasarkan data tersebut dapat

diartikan bahwa instrument yang digunakan adalah reliabel, karena

berkisar antara 0,700-0,900.

> Evaluation of behavioral beliefs

Pada uji reliabilitas skala evaluation of behavioral beliefs (skala sikap)

menggunakan rumus Alpha Cronbach, koefisien reiiabilitas yang

diperoleh dari hasil perhitungan tersebut adalah 0,897 berdasarkan data

tersebut dapat diartikan bahwa instrument yang digunakan adalah

reliabel, karena berkisar antara 0,700-0,900.

Page 89: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

74

2) Reliabilitas skala norma subjektif

Pada uji reliabilitas skala sikap menggunakan rumus Alpha Cronbach,

koefisien reliabilitas yang diperoleh dari hasil perhitungan tersebut adalah

0,953 dan 0,959 berdasarkan data tersebut dapat cliartikan bahwa

instrument yang digunakan reliabilitasnya adalah tinggi, karena berkisar

> 0,900.

3) Reliabilitas skala perceived behavioral control

Pada uji reliabilitas skala sikap menggunakan rumus Alpha Cronbach,

koefisien reliabilitas yang diperoleh dari hasil perhitungan tersebut adalah

0,582 dan 0,941 berdasarkan data tersebut dapat cliartikan bahwa

instrument yang digunakan adalah cukup reliabel pada PBC 1 dan sangat

reliabel pada PBC 2, karena berkisar antara 0,400-0,600 dan > 0,900.

4) Reliabilitas skala intensi

Pada uji reliabilitas skala sikap menggunakan rumus Alpha Cronbach,

koefisien reliabilitas yang diperoleh dari hasil perhitungan tersebut adalah

0,307 berdasarkan data tersebut dapat diartikan bahwa instrument yang

digunakan adalah kurang reliabel, karena berkisar antara 0,200-0,400.

Page 90: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

75

3.5. Prosedur Penelitian

A. Persiapan penelitian

Pada bagian ini akan dijelaskan secara garis besar tahapan penelitian. Pertama,

merumuskan tingkah laku yang akan diprediksi, setelah tingkah laku yang

diprediksi terumuskan, tahap berikutnya melakukan proses pengumpulan

pendapat (elisitasi). Dinamakan elisitasi karena tujuannya untuk menggali apa

yang paling menonjol atau paling muncul (elisit) dalam ke11akinan (belief)

seseorang atau sekumpulan orang. Elisitasi dilakukan terhadap salient

behavioral belief yang berkaitan dengan konsekwensi-konsekwensi dari

perilaku, kemudian elisitasi dilakukan pula terhadap salient normative belief

yang berkaitan dengan harapan individu terhadap dirinya, dan yang terakhir

adalah elisitasi terhadap salient control belief yang berhubungan dengan

sumber-sumber dan kesempatan-kesempatan yang dibutuhkan untuk

memunculkan tingkah laku. Dari salient belief yang berhasil dikumpulkan dari

suatu sampel, kemudian dilakukan seleksi untuk menentukan modal salient

belief, umumnya ditentukan berdasarkan salient belief dengan frekwensi

tertinggi. Selanjutnya menyusun instrument penelitian.

B. Pelaksanaan penelitian

Berdasarkan pengambilan sampel, maka penelitian ini dilakukan di Daarut

Page 91: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

76

Tauhid Cipaku Jakarta, untuk uji coba (try out) dilakukan pada karyawan Daarut

Tauhid Jakarta baik pada cabang Cipaku maupun cabang Ciputat yang

dilaksanakan pada tanggal 5-18 Juli 2007, sedangkan pelaksanaan penelitian

pada jamaah Daarut Tauhid Jakarta tanggal 19-22 Juli 2007 ketika

dilaksanakannya Kajian Fiqih Kontemporer dan Kajian SEHATI.

C. Pengolahan data

Data yang telah didapat kemudian diolah dengan proses :

1) Pemberian kode dan melakukan scoring

2) Input data

3) Analisa data menggunakan metode statistik, yaitu den!~an menggunakan

SPSS versi 12

D. Menyusun laporan penelitian

Page 92: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

BAB4

PRESENTASI DAN ANALISA DATA

4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian

Pengambilan responden dalam penelitian ini sebanyak 60 orang jamaah Daarut

Tauhid Jakarta yang memenuhi karakteristik sampel, yaitu jamaah yang mengaji

di mesjid Daarut Tauhid Jakarta serta berstatus menikah clan belum menikah.

Pada uji coba alat tes (try out) penulis menggunakan sarnpel karyawan Daarut

Tauhid Jakarta baik DT cabang Ciputat maupun DT Cipaku yang menikah dan

belum menikah.

4.1.1. Responden berdasarkan umur

Dibawah ini akan diuraikan subjek berdasarkan umur, berikut akan disajikan

dalam tabel :

Page 93: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

78

Tabel 4.1

Gambaran umum responden berdasarkan umur

UMUR

! Cumulative Freouencv Percent Valid Percent \ Percent

Valid 20-25 11 18.3 18.3 18.3 26-30 24 40.0 40.0 58.3 31-35 13 21.7 21.7 80.0 36-40 9 15.0 15.0 95.0 41-46 3 5.0 5.0 100.0 Total 60 100.0 100.0 ·-

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa subjek penelitian berumur antara 20 - 46

tahun. Responden yang paling banyak berusia antara 26 -30 tahun yaitu 24

orang dengan prosentase 40%, sedangkan responden yang paling sedikit

berusia 41- 46 yaitu 3 orang dengan prosentase 5%.

4.1.2. Responden berdasarkan tingkat pendidikan

Dibawah ini akan diuraikan subjek berdasarkan tingkat pendidikan, berikut akan

disajikan dalam tabel :

Page 94: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

Tabel 4.2

Gambaran umum responden berdasarkan tingkat pendidikan

Freauencv Valid SMA 17

D-111 12 S1 30 S2 1 Total 60

PEN DIDI KAN

Percent Valid Percent

28.3 28.3

20.0 20.0

50.0 50.0

1.7 1.7 100.0 100.0

Cumulat ive nt Perce

1

28.3

48.3

98.3

00.0

79

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa responden yang terbanyak adalah lulusan

S1 sebanyak 30 orang dengan prosentase 50%. Sedangkan responclen lulusan

S2 hanya satu orang dengan porsentase 1,7%.

4.1.3. Responden berdasarkan status

Dibawah ini akan diuraikan subjek berdasarkan status, berikut akan disajikan

dalam tabel :

Page 95: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

80

Tabel 4.3

Gambaran umum responden berdasarkan status

STATUS

Cumulative Freauencv Percent Valid Percent Percent

Valid Sim menikah 30 50.0 50.0 50.0 menikah 30 50.0 50.0 100.0 Total 60 100.0 100.0

Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa jumlah responden yang menikah dengan

belum menikah jumlah respondennya seimbang masing-masing 30 orang

dengan prosentase 50%-50%.

4.2. Presentasi Data

4.2.1. Uji Normalitas

Untuk mengetahui kepastian sebaran data yang diperoleh apakah mendekati

distribusi normal atau tidak, maka penulis melakukan uji normalitas terhadap

data yang ada. Adapun untuk uji normalitas dalam penelitian ini penulis

menggunakan uji One Sample Kolmogorov Smimov. Berikut tabel hasil

penghitungannya :

Page 96: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

81

4.2.1.1. Uji Normalitas pada skala sikap

Tabel 4.4

Hasil penghitungan uji normalitas skala sikap

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

SIKAP N 60 Normal Parametersa,b Mean 96.0333

Std. Deviation 7.78300 Most Extreme Absolute .069 Differences Positive .069

Negative -.048 Kolmogorov-Smirnov Z .538 Asymp. Sig. (2-tailed) .934

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Dari tabel tersebut bisa dilihat bahwa hasil uji normalitas pada skala sikap

terhadap perilaku berpoligami ini terdapat taraf signifikansi sebesar 0,934. Nilai

signifikansi tersebut tinggi untuk taraf kebermaknaan sebesar 0,05 (sig > 0,05).

Sehingga dapat dikatakan bahwa skala sikap berdistribusi normal. Berikut ini

adalah gambaran diagram scatterplot sikap terhadap perilaku berpoligami

keluaran SPSS versi 12.

Page 97: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

82

---- ---~- -- ~·

Gambar4.1 ·--~-------

Diagram scatterplot skala sikap

Normal Q.Q Plot of SIKAP

- 90

80 0

70 80 90 100 110 120 Observed Value

Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa sebaran data variabel sikap berada

disekitar garis uji yang mengarah ke kanan atas sehingga membentuk garis

lurus. Dari gambar tersebut dapat dikatakan bahwa sebaran data berdistribusi

normal.

4.2.1.2. Uji Normalitas pada skala norma subjektif

Sementara itu, hasil uji normalitas data pada skala norma subjektif diperoleh

hasil perhitungan sebagai berikut :

Page 98: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

83

Tabel 4.5

Hasil perhitungan uji normalitas skala norma subjektif

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

NS N 60 Normal Parameters a,b Mean 36.4833

Std. Deviation 9.22137 Most Extreme Absolute .153 Differences Positive .153

Negative -.147 Kolmogorov-Smirnov Z 1.187

Asymp. Sig. (2-tailed) .119

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Dari tabel diatas bisa dilihat bahwa hasil uji normalitas pada skala norma

subjektif terhadap perilaku berpoligami ini terdapat taraf signifikansi sebesar

0, 119. Nilai signifikansi tersebut diatas harga kritis untuk taraf kebermaknaan

sebesar 0,05 (sig > 0,05). Sehingga dapat dikatakan bahvva skala norma

subjektif berdistribusi normal. Berikut ini adalah gambaran diagram scatterplot

sikap terhadap perilaku berpoligami keluaran SPSS versi 12.

Page 99: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

84

Gambar4.2

Diagram scatterplot ska la norma subjektif

Normal Q-Q Plot of NS

"

50

0

0

"

v)

"

20 0

0

rn I ~~~-~~------,---------~ rn 20 m 40 w oo m

Observed Value

Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa sebaran data variabel Norma Subjektif

menyebar dari garis uji yang mengarah ke kanan atas. Dari gambar tersebut

dapat dikatakan bahwa sebaran data berdistribusi normal.

Page 100: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

85

4.2.1.3. Uji Normalitas pada skala perceived behavioral control

Tabel 4.6

Hasil penghitungan uji normalitas skala perceived behavioral control

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

PBC N 60 Normal Parameters a,b Mean 17.1333

Std. Deviation 2.42492 Most Extreme Absolute .122 Differences Positive .122

Negative -.096 Kolmogorov-Smimov Z .944 Asymp. Sig. (2-tailed) .334

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Dari tabel diatas bisa dilihat bahwa hasil uji normalitas pada skala perceived

behavioral control terhadap perilaku berpoligami ini terdapat taraf signifikansi

sebesar 0,334. Nilai signifikansi tersebut diatas harga kritis untuk taraf

kebermaknaan sebesar 0,05 (sig > 0,05). Sehingga dapat dikatakan bahwa

skala PBC berdistribusi normal. Berikut ini adalah gambaran diagram scatterplot

sikap terhadap perilaku berpoligami keluaran SPSS versi 12.

Page 101: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

86

Gambar4.3

Diagram scatterplot skala perceived behavioral control

Normal Q~Q Plot of PBC

"~-------------~

0

0

"'+-----~-~-~-----! \6 18 20 " Observed Value

Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa sebaran data variabel PBC berada

disekitar garis uji yang mengarah ke kanan atas sehingga membentuk garis

lurus. Dari gambar tersebut dapat dikatakan bahwa sebaran data berdistribusi

normal.

4.2.1.4. Uji Normalitas pada skala intensi

Sementara itu, hasil uji normalitas data pada skala intensi diperoleh hasil

perhitungan sebagai berikut :

Page 102: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

87

Tabel 4.7

Hasil perhitungan uji normalitas skala intensi

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

INTENSI N 60 Normal Parameters a,b Mean 6.9167

Std. Deviation 1.96832

Most Extreme Absolute .142 Differences Positive .081

Negative -.142 Kolmogorov-Smirnov Z 1.102 Asymp. Sig. (2-tailed) .176

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Dari tabel diatas bisa dilihat bahwa hasil uji normalitas pada skala intensi

terhadap perilaku berpoligami ini terdapat taraf signifikansi sebesar 0, 176. Nilai

signifikansi tersebut diatas harga kritis untuk taraf kebermaknaan sebesar 0,05

(sig > 0,05). Sehingga dapat dikatakan bahwa skala intensi berdistribusi normal.

Berikut ini adalah gambaran diagram scatterplot sikap terhadap perilaku

berpoligami keluaran SPSS versi 12.

Page 103: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

Gambar4.4

Diagram scatterplot skala intensi

11 f: ' ~ 0 z ~ 16 .n

4

0

4

Normal Q-Q Plot of INTENSI

0

s s Observed Valuo

88

0

,0

Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa sebaran data variabel intensi berada

disekitar garis uji yang mengarah ke kanan atas sehingga mernbentuk garis

lurus. Dari gambar tersebut dapat dikatakan bahwa sebaran data berdistribusi

normal.

4.2.2. Uji Homogenitas

Disamping pengujian terhadap penyebaran nilai data yan!~ dianalisa, jika ingin

menggeneralisir hasil penelitian maka harus terlebih dahulu yakin bahwa

kelompok-kelornpok yang membentuk sampel harus dalam satu populasi yang

sama, oleh karena itu perlu sekali untuk menguji hornogenitas. Uji hornogenitas

ini bertujuan untuk mengetahui penyebaran sampel penelitian apakah masih

dalam satu populasi atau tidak. Pada penelitian ini untuk uji hornogenitas

Page 104: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

-· .~--·--··~----·-·----·-1 89

I PEHPUST?ll(f\1'.\N. UTi\MA I \ Ul!l SYf\H!f Hllll\'l~;!UU.f>.H Jl\\\f\11111 \ L .. -·-----·--···------·----··

peneliti menggunakan rumus one way anova. Adapun hipotesis yang dapat

diajukan adalah :

Ho : varian data bersifat tidak homogen

Ha : varian data bersifat homogen

Berdasarkan hasil uji homogenitas yang dilakukan dengan menggunakan SPSS

versi 12, maka diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.8

Hasil uji homogenitas

Test of Homogeneity of Variances

Levene Statistic df1 df2 Sia.

SIKAP 2.593 1 58 .113 NS 1.017 1 58 .318 PBC .943 1 58 .335 INTENSI .008 1 58 .928 ..

Dari tabel diatas bisa dilihat bahwa skala sikap memiliki nilai signifikansi sebesar

0, 113 dan diuji pada taraf signifikansi 5% maka dapat diketahui bahwa nilai

probabilitas skala sikap diatas harga kritis untuk taraf keb1~rmaknaan sebesar

0,05 (sig > 0,05) dan ini mengidindikasikan bahwa skala sikap terhadap perilaku

berpoligami ini bersifat homogen (Ha diterima).

Page 105: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

90

Sedangkan pada skala norrna subjektif rnerniliki nilai signifikansi sebesar 0,318

dan diuji pada taraf signifikansi 5% rnaka dapat diketahui bahwa nilai

probabilitas skala norrna subjektif diatas harga kritis untuk taraf keberrnaknaan

sebesar 0,05 (sig > 0,05) dan ini rnengidindikasikan bahwa skala norrna

subjektif ini bersifat hornogen (Ha diterirna).

Pada skala perceived behavioral control rnerniliki nilai signifikansi sebesar

0,336 dan diuji pada taraf signifikansi 5% rnaka dapat dike,tahui bahwa nilai

probabilitas skala perceived behavioral control diatas har!~a kritis untuk taraf

keberrnaknaan sebesar 0,05 (sig > 0,05) dan ini rnengidindikasikan bahwa skala

perceived behavioral control ini bersifat hornogen (Ha diterirna).

Sedangkan pada skala intensi rnerniliki nilai signifikansi sebesar 0,928 dan diuji

pada taraf signifikansi 5% rnaka dapat diketahui bahwa nilai probabilitas skala

intensi diatas harga kritis untuk taraf keberrnaknaan sebesar 0,05 (sig > 0,05)

dan ini rnengidindikasikan bahwa skala intensi ini bersifat hornogen (Ha

diterirna).

Page 106: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

91

4.2.3. Deskripsi Statistik

Berikut ini peneliti menguraikan deskripsi hasil perhitungan statistik skor subjek

penelitian dari skala-skala yang diberikan. Penyajian data akan dibantu dalam

bentuk tabel sebagai berikut :

Tabel 4.9

Tabel deskripsi statisktik

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation INTENSI 60 3.00 10.00 6.9167 1.96832 SIKAP 60 95.00 144.00 114.4167 9.18785 NS 60 16.00 64.00 36.4833 9.22137 PBC 60 12.00 23.00 17.1333 2.42492 Valid N (listwise) 60

Berdasarkan data statistik dapat dilihat bahwa skor minimum responden pada

skala sikap adalah 95 dan skor maksimumnya adalah 144, dengan nilai mean

114,42 dan standar deviasi 9, 19. Sedangkan pada skala norma subjektif skor

minimumnya adalah 16 dan skor maksimumnya adalah 64, dengan nilai mean

36,48 dan standar deviasi 9,22. Pada skala perceived behavioral control skor

minimumnya adalah 12 dan skor maksimumnya adalah 2a, dengan nilai mean

17, 13 dan standar deviasi 2,42. Sedangkan pada ska la intensi skor

minimumnya adalah 3 dan skor maksimumnya adalah 10, dengan nilai mean

6,92 dan standar deviasi 1,97. Berikut rinciannya :

Page 107: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

92

1. Skala sikap terhadap perilaku berpoligami

Rentangan skor skala sikap ini yaitu antara 30-120, karena dalam penelitian

ini penulis menggunakan 4 pilihan jawaban dan 30 pernyataan pada kedua

skala yaitu pernyataan yang mengungkap behavioral belief dengan

evaluation to behavioral belief. Adapun penilaiannya yaitu skor terendah 1 X

30 = 30 dan skor tertinggi 4 X 30 = 120.

Untuk mengetahui tingkatan sikap terhadap perilaku berpoligami, peneliti

membagi kedalam empat kategori, yaitu sangat positif, positif, negatif, dan

sangat negatif. Kategori tersebut diperoleh dengan rumusan sebagai berikut

Keterangan :

RS = rentangan

m = skor tertinggi yang mungkin terjadi

n = skor terendah yang mugkin terjadi

b = jumlah skala penilaian yang ingin dbentuk

Page 108: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

Berikut penghitungannya :

RS= (120 - 30) = 22,5 dibulatkan menjadi 23

4

93

Dari hasil perhitungan diatas diperoleh rentangan sebesar 23.

Pengklasifikasian diawali dengan kemungkinan nilai terendah (30) dengan

rentangan 23 dan seterusnya. Berikut tabel pengklasifikasian sikap terhadap

perilaku berpoligami :

Tabel 4.10

Klasifikasi skor sikap terhadap perilaku berpoligami

No Kategori Rentang nilai

1 Sangat negatif 30 ::; Ao ::; 5~1 ·-

2 Negatif 53 < Ao ::; 76 ·-

3 Positif 76 < A0 ::; 99

4 Sangat positif 99 < Ao

Untuk mengetahui klasifikasi sikap terhadap perilaku berpoligami

berdasarkan status dapat dilihat pada tabel berikut :

Page 109: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

94

Tabel 4.11

Kalsifikasi sikap terhadap perilaku berpoligami

Tingkatan sikap terhadap perilaku berpoligami

Status Sangat Sangat % Negatif % Positif % %

negatif positif

menikah 0 - 0 - 20 33,33 10 16,67

Blm 0 0 21 35 9 15

menikah - -

Jumlah 0 - 0 - 41 68,33 19 31,67

Dari tabel klasifikasi diatas dapat dilihat bahwa antara yang menikah dengan

belum menikah tidak bersikap yang sangat negatif dan juga negatif terhadap

perilaku berpoligami. Terdapat selisih satu orang yang bersikap positif antara

yang menikah (20 orang) dengan belum menikah (21 orang). Begitupun juga

dengan sikap sangat positif, dengan prosentase yang minim (31,67%)

dibandingkan bersikap positif (41%). Dari hasil penelitian ini diperoleh bahwa

antara yang menikah dengan belum menikah Jamaah Daarut Tauhid Jakarta

bersikap positif dan sangat positif terhadap perilaku bmpoligami.

Page 110: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

95

2. Skala norma subjektif

Rentangan skor skala norma subjektif ini yaitu antara ·16 - 64, karena dalam

penelitian ini penulis menggunakan 4 pilihan jawaban dan 16 pernyataan.

Adapun penilaiannya yaitu skor terendah 1 X 16 = 16 dan skor tertinggi 4 X

16 = 64.

Untuk mengetahui tingkatan norma subjektif, peneliti membagi kedalam tiga

kategori, yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Kategori tersebut diperoleh

dengan rumusan sebagai berikut :

Keterangan :

RS = rentangan

RS= (m-n) b

m = skor tertinggi yang mungkin terjadi

n = skor terendah yang mugkin terjadi

b = jumlah skala penilaian yang ingin dbentuk

Page 111: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

Berikut penghitungannya :

RS=(64-16)=16

3

96

Dari hasil perhitungan diatas diperoleh rentangan sebesar 16.

Pengklasifikasian diawali dengan kemungkinan nilai terendah (16) dengan

rentangan 16 dan seterusnya. Berikut tabel pengklasifikasian norma

subjektif:

Tabel 4.12

Klasifikasi skor norma subjektif

No Kategori Rentang nilai --

1 Rendah 16 ::; Ao ::; 32

2 Sedang 32 < Ao ::; 48 --

3 Tinggi 48 < Ao

Untuk mengetahui klasifikasi norma subjektif berdasarkan status dapat

dilihat pada tabel berikut :

Page 112: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

97

Tabel 4.13

Kalsifikasi norma subjektif

Status Tingkatan norma subjektif

Rendah % Sedang % Tinggi %

menikah 15 25 14 23,33 1 1,67

Blm 9 15 17 28,33 4 6,67

menikah

Jumlah 24 40 31 51,66 5 8,34

Dari tabel klasifikasi diatas dapat dilihat bahwa tingkatan norma subjektif

yang menduduki posisi tertinggi yaitu dalam tingkatan sedang dengan

prosentase 51,66%. Baik bagi yang menikah maupun belum menikah,

orang-orang terdekat (significant other) mempunyai pemgaruh yang minim

(40%). Hanya lima orang yang menganggap bahwa orang terdekat sangat

berpengaruh (8,34%), namun dibandingkan dengan yang menikah (1

orang), bagi jamaah yang belum menikah orang-oran9 terdekat lebih

berpengaruh (4 orang). Dari hasil penelitian ini diperoleh bahwa antara yang

menikah dengan belum menikah Jamaah Daarut Tauhid Jakarta orang-

orang terdekat tidak cukup berpengaruh untuk melakukan poligami.

Page 113: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

98

3. Skala perceived behavioral control

Rentangan skor skala perceived behavioral control ini yaitu antara 6 - 24,

karena dalam penelitian ini penulis menggunakan 4 pilihan jawaban dan 6

pernyataan pada kedua skala yaitu pernyataan yang mengungkap

pernyataan menghambat perilaku berpoligami dengan mendukung perilaku

berpoligami. Adapun penilaiannya yaitu skor terendah 1 X 6 = 6 dan skor

tertinggi 4 X 6 = 24.

Untuk mengetahui tingkatan perceived behavioral control, peneliti membagi

kedalam tiga kategori, yaitu rendah, sedang, dan tingg1i. Kategori tersebut

diperoleh dengan rumusan sebagai berikut :

Keterangan :

RS = rentangan

RS=(m-n) b

m = skor tertinggi yang mungkin terjadi

n = skor terendah yang mugkin terjadi

b = jumlah skala penilaian yang ingin dbentuk

Page 114: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

Berikut penghitungannya :

RS = (24 - 6) = 6

3

Dari hasil perhitungan diatas diperoleh rentangan sebesar 6.

Pengklasifikasian diawali dengan kemungkinan nilai terendah (6) dengan

rentangan 6 dan seterusnya. Berikut tabel pengklasifikasian perceived

behavioral control:

Tabel 4.14

Klasifikasi skor perceived behavioral control

--No Kategori Rentang nilai

1 Rend ah 6 ::; Ao :5 12

2 Sedang 12 < A0 ::; 18 ·-

3 Tinggi 18 < Ao

Untuk mengetahui klasifikasi perceived behavioral control berdasarkan

status dapat dilihat pada tabel berikut :

99

Page 115: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

100

Tabel 4.15

Kalsifikasi perceived behavioral control

Status Tingkatan perceived behavioral co,ntrol

Rendah % Sedang % Tinggi %

menikah 1 1,67 21 35 8 13,33

Blm 1

menikah 1,67 18 30 11 18,33

Jumlah 2 3,34 39 65 19' 31,66

Dari tabel klasifikasi diatas dapat dilihat bahwa tingkatan perceived

behavioral control yang menduduki posisi tertinggi yaitu dalam tingkatan

sedang dengan prosentase 65%. Baik bagi yang menikah maupun belurn

menikah merniliki kontrol yang tinggi (31,66%) dalarn rnelakukan poligami.

Jamaah yang belum menikah memiliki kontrol yang lebih tinggi (18,33%)

dibandingkan dengan yang menikah (13,33%).Dari hasil penelitian ini

diperoleh bahwa antara yang rnenikah dengan belum menikah Jarnaah

Daarut Tauhid Jakarta merniliki kontrol yang cukup tin1~gi untuk melakukan

poligami.

Page 116: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

101

4. Skala intensi

Rentangan skor skala intensi ini yaitu antara 3 - 12, karena dalam penelitian

ini penulis rnenggunakan 4 pilihan jawaban dan 3 p1~myataan. Adapun

penilaiannya yaitu skor terendah 1 X 3 = 3 dan skor tmtinggi 4 X 3 = 12.

Untuk mengetahui tingkatan intensi, peneliti mernbagi kedalam tiga kategori,

yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Kategori tersebut diperoleh dengan

rurnusan sebagai berikut :

Keterangan :

RS = rentangan

RS= (m-n) b

rn = skor tertinggi yang rnungkin terjadi

n = skor terendah yang rnugkin terjadi

b = jumlah skala penilaian yang ingin dbentuk

Berikut penghitungannya :

RS= (12 - 3) = 3

3

Page 117: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

Dari hasil perhitungan diatas diperoleh rentangan sebesar 3.

Pengklasifikasian diawali dengan kemungkinan nilai terendah (3) dengan

rentangan 3 dan seterusnya. Berikut tabel pengklasifil<asian intensi :

Tabel 4.16

Klasifikasi skor intensi

No Kategori Rentang nilai

1 Rend ah 3:SAa:S6

2 Sedang 6 <Aa:S9

3 Tinggi 9 < Ao

102

Untuk mengetahui klasifikasi intensi berdasarkan status dapat dilihat pada

tabel berikut :

Tabel 4.17

Kalsifikasi intensi

Status Tingkatan intensi

Rendah % Sedang % Ting1gi %

menikah 12 20 15 25 3 5

Blm 12 20 16 26,67 2 3,33

menikah

Jumlah 24 40 31 51,67 5 8,33

Page 118: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

103

Dari tabel klasifikasi diatas dapat dilihat bahwa tingkatan intensi yang

menduduki posisi tertinggi yaitu dalam tingkatan sedang dengan prosentase

51,67%. Baik bagi yang menikah maupun belum menikah, memiliki intensi

(niat) berpoligami yang rendah (kecil). Hanya lima orang yang memiliki intensi

berpoligami yang tinggi (8,33%), antara yang menikah (3 orang) dengan yang

belum menikah (2 orang) memiliki selisih satu orang saja dalam niat

berpoligami. Dari hasil penelitian ini diperoleh bahwa antara yang menikah

dengan belum menikah Jamaah Daarut Tauhid Jakarta miemiliki intensi atau niat

yang rendah (kecil) untuk melakukan poligami.

4.3. Uji Hipotesis

Berikut merupakan uji hipotesis penelitian ini :

1. Hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami dengan intensi

berpoligami

Berikut hasil perhitungan dengan menggunakan regresi linier.

Tabel 4.18

Model Summary

ChannH Statistics Adjusted Std. Error of R Square

Model R R Sauare R Sauare the Estimate ChanQe F ChanQe df1 df2 Sio. F Chanoe 1 .1838 .033 .017 1.95179 .033 2.004 1 58 .162

a. Predictors: (Constant), SIKAP

Page 119: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

104

Dari hasil perhitungan dengan menggunakan regresi linier diperoleh nilai

signifikansi antara sikap terhadap perilaku berpoligami dengan intensi

berpoligami sebesar 0, 162. Jika diuji dengan koefisien alpha pada taraf

signifikansi 5% maka dapat diketahui bahwa nilai tersebut adalah diatas harga

kritis untuk taraf kebermaknaan 0,05 (sig > 0,05), maka dapat disimpulkan

bahwa Ha ditolak, ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara sikap

terhadap perilaku berpoligami dengan intensi berpoligami pada jamaah Daarut

Tauhid Jakarta.

2. Hubungan antara norma subjektif dengan intensi berpoligami

Berikut hasil perhitungan dengan menggunakan regresi linier.

Tabel 4.19

Model Summary

Chanoe Statistics Adjusted Std. Error of R Square

Model R R Square R Square he Estimate Change i: Chanae df1 df2 Sia. F Channf 1 .276" .076 .060 8.93964 .076 4.777 1 58 .033

a. Predictors: (Constant), INTENSI

Dari hasil perhitungan dengan menggunakan regresi linier diperoleh nilai

signifikansi antara norma subjektif dengan intensi berpolig1ami sebesar 0,033.

Jika diuji dengan koefisien alpha pada taraf signifikansi 5% maka dapat

diketahui bahwa nilai tersebut adalah dibawah harga kritis untuk taraf

Page 120: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

105

kebermaknaan 0,05 (sig > 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa Ha diterima,

ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara norma subjektif dengan intensi

berpoligami pada jamaah Daarut Tauhid Jakarta.

3. Hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami dengan norma

subjektif.

Berikut hasil perhitungan dengan menggunakan regresi linier.

Tabel 4.20

Model Summary

Chance Statistics

Adjusted td. Error o <Square Mode R <Square '<Square e Estimat Chanae Chana. df1 df2 ii:i. F Chane 1 .440a .193 .179 8.35412 .193 13.885 1 58 .000

a.Predictors: (Constant), SIKAP

Dari hasil perhitungan dengan menggunakan regresi linier diperoleh nilai

signifikansi antara sikap terhadap perilaku berpoligami dengan norma subjektif

sebesar 0,000. Jika diuji dengan koefisien alpha pada taraf signifikansi 5%

maka dapat diketahui bahwa nilai tersebut adalah dibawah harga kritis untuk

taraf kebermaknaan 0,05 (sig > 0,05), maka dapat disirnpulkan bahwa Ha

diterima, ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara sikap terhadap perilaku

berpoligami dengan norma subjektif pada jamaah Daarut Tauhid Jakarta.

Page 121: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

106

4. Hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami dengan Perceived

Behavioral Control

Berikut hasil perhitungan dengan menggunakan regresi linier.

Tabel 4.21

Model Summary

Chanae Statistics

Adjusted td. Error o R Square Mode R R Square R Square he Estimat< Change Change df1 df2 ig. F Chana 1 .115• .031 .014 2.40804 .031 1.830 1 58 .181

a.Predictors: (Constant), SIKAP

Dari hasil perhitungan dengan menggunakan regresi linier diperoleh nilai

signifikansi antara sikap terhadap perilaku berpoligami dengan PBC sebesar

0, 181. Jika diuji dengan koefisien alpha pada taraf signifikansi 5% maka dapat

diketahui bahwa nilai tersebut adalah diatas harga kritis untuk taraf

kebermaknaan 0,05 (sig > 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa Ha ditolak, ini

menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara sikap terhadap perilaku

berpoligami dengan PBC pada jamaah Daarut Tauhid Jakarta.

5. Hubungan antara norma subjektif dengan Perceived Behavioral Control

Berikut hasil perhitungan dengan menggunakan regresi linier.

Page 122: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

107

Tabel 4.22

Model Summary

Chanae Statistics

Adjusted old. Error o I< Squar< Mod• R Sauar R Sauare he Estimat Chanae Chana df1 df2 ia. F Chane 1 .201• .040 .024 2.39594 .040 2.436 1 58 .124

a.Predictors: (Constant), NS

Dari hasil perhitungan dengan menggunakan regresi linier diperoleh nilai

signifikansi antara norma subjektif dengan PBC sebesar 0, 124. Jika diuji dengan

koefisien alpha pada taraf signifikansi 5% maka dapat diketahui bahwa nilai

tersebut adalah diatas harga kritis untuk taraf kebermaknaan 0,05 (sig > 0,05),

maka dapat disimpulkan bahwa Ha ditolak, ini menunjukkan bahwa tidak ada

hubungan antara norma subjektif dengan PBC pada jamaah Daarut Tauhid

Jakarta.

6. Hubungan antara Perceived Behavioral Control dengan intensi berpoligami

Berikut hasil perhitungan dengan menggunakan regresi /inier.

Tabel 4.23

Model Summary

Chanoe Statistics

Adjusted Std. Error of R Square Model R R Sauare R Sauare the Estimate Chanoe F Chanoe di! df2 Sin. F Channe 1 .243" .059 .043 2.37264 .059 3.629 1 58 .062

a. Predictors: (Constant), INTENSI

Page 123: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

108

Dari hasil perhitungan dengan menggunakan regresi linier diperoleh nilai

signifikansi antara PBC dengan intensi berpoligami sebesar 0,062. Jika diuji

dengan koefisien alpha pada taraf signifikansi 5% maka dapat diketahui bahwa

nilai tersebut adalah diatas harga kritis untuk taraf kebermaknaan 0,05 (sig >

0,05), maka dapat disimpulkan bahwa Ha ditolak, ini menunjukkan bahwa tidak

ada hubungan antara PBC dengan intensi berpoligami pada jamaah Daarut

Tauhid Jakarta.

7. Hubungan antara sikap terhadap perilaku poligami, norma subjektif, dan

Perceived Behavioral Control dengan intensi berpoligami.

Berikut hasil perhitungan gabungan antara sikap terhadap perilaku beroligami,

norma subjektif, dan PBC dengan intensi berpoligami, dengan menggunakan

regresi linier :

Tabel 4.24

Model Summary

Chanae Statistics Adjusted Std. Error of R Square

Model R R Sauare R Sauare the Estimate Chanae F ChanQe df1 df2 3iQ. F ChanQe 1 .361a .130 .083 1.88449 .130 2.789 3 56 .049

a. Predictors: (Constant), PBC, SIKAP, NS

Dari hasil perhitungan dengan menggunakan regresi linier diperoleh nilai

signifikansi antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan

Page 124: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

109

perceived behavioral control dengan intensi sebesar 0,04~l. Jika diuji dengan

koefisien alpha pada taraf signifikansi 5% maka dapat diketahui bahwa nilai

tersebut adalah dibawah harga kritis untuk taraf kebermaknaan 0,05 (sig >

0,05), maka dapat disimpulkan bahwa Ha diterima, ini menunjukkan bahwa ada

hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan

perceived behavioral control dengan intensi berpoligami pada jamaah Daarut

Tauhid Jakarta.

Tabel 4.25

Tabel korelasi gabungan antara sikap terhadap perilaku beroligami, norma

subjektif, dan PBC dengan intensi berpoligami berdasarkan perhitungan regresi

tinier antar variabel.

No Variabel 1 2 3 4 Total 1 SIKAP 1 0,000 0,181 0,162 1,343

2 NORMA 0,000 1 0,124 0,033 'l,157 SUBJEKTIF

3 PBC 0,181 0,124 1 0,062 '1,367 4 INTENSI 0,162 0,033 0,062 1 '1,257

Total 1,343 1,157 1,367 1,257

Page 125: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

110

4.4. Hasil Tambahan

Pada penelitian ini juga, peneliti mencoba untuk melihat perbedaan antara yang

menikah dengan belum menikah mengenai sikap terhadap perilaku berpoligami,

norma subjektif, dan perceived behavioral control dengan intensi berpoligami

pada jamaah Daarut Tauhid Jakarta. Untuk melihat itu sernua, penulis

menggunakan rumus Uji T. Adapun hasil perhitungannya adalah sebagai

berikut:

4.4.1. Perbedaan sikap terhadap perilaku berpoligami antara yang

menikah dengan belum menikah

Tabel 4.26

Uji T perbedaan sikap terhadap perilaku berpoligami antara yang menikah

dengan belum menikah

Independent Samples Test

Levene's Test for aualitv of Variance t-test for Eciualitv of Means

95°/o Confidence Interval of the

Mean Std. Error Difference F Sio. t df ia. 12-tailed Difference Difference Lower Uooer

SIKAF Equal varianc 2.593 .113 -.230 58 .819 -.46667 2.02589 14.52192 3.58858 assumed

Equal varianc -.230 52.523 .819 -.46667 2.02589 4.53094 3.59761 not assumed

Page 126: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

111

Dari data di atas dapat dilihat bahwa skala sikap terhadap perilaku berpoligami

nilai signifikansinya adalah 0, 113, nilai ini diatas harga kritis untuk taraf

kebermaknaan 5% (sig > 0,05), maka dapat diartikan bahwa Ha ditolak (Ho

diterima) artinya tidak terdapat perbedaan sikap terhadap perilaku berpoligami

antara yang menikah dengan belum menikah pada jamaah Daarut Tauhid

Jakarta.

4.4.2. Perbedaan norma subjektif antara yang menikah dengan lbelum

menikah

Tabel 4.27

Uji T perbedaan norma subjektif antara yang menikah dengan belum menikah

Independent Samples Test

Levene's Test for Jualitv of Variance t-test for E_g_l!alitv of Means

95% Confidence Interval of the

Mean Std. Error Difference

F SiQ. t df 'i!'.l. (2-tailed )ifference Difference Lower Unner NS Equal varian

1.017 .318 .824 58 .413 1.96667 2.38746 2.81235 6.74569 assumed

Equal varian< .824 57.794 .413 1.96667 2.38746 2.81271 3.74605 not assumed

Dari data di atas juga dapat dilihat bahwa norma subjektif nilai signifikansinya

adalah 0,318, nilai ini diatas harga kritis untuk taraf kebermaknaan 5% (sig >

0,05), maka dapat diartikan bahwa Ha ditolak artinya tidak terdapat perbedaan

Page 127: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

112

norma subjektif antara yang menikah dengan belum menikah pada jamaah

Daarut Tauhid Jakarta.

4.4.3. Perbedaan perceived behavioral control antal'a yang menikah

dengan belum menikah

Tabel 4.28

Uji T perbedaan perceived behavioral control antara yang menikah dengan

belum menikah

Independent Samples Test

Levene's Test for ualitv of Varianc t-test for Eaualitv of Means

95% Confidence Interval of the

Mean Std. Error Difference

F Sia. t df ia. 12-tailer iffereno )ifferencE Lower Unner PBC Equal varian

.943 .335 .958 58 .342 .60000 .62655 -.65418 .85418 assumed

Equal varian .958 56.103 .342 .60000 .62655 -.65508 .85508

not assumed

Dari data diatas PBC nilai signifikansinya adalah 0,335, nilai ini diatas harga

kritis untuk taraf kebermaknaan 5% (sig > 0,05), maka dapat diartikan bahwa Ha

ditolak artinya tidak terdapat perbedaan perceived bet1avioral control antara

yang menikah dengan belum menikah pada jamaah Daarut Tauhid Jakarta.

Page 128: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

113

4.4.4. Perbedaan intensi berpoligami antara yang menikah dengan belum

menikah

Tabel 4.29

Uji T perbedaan intensi berpoligami antara yang menikah dengan belum

menikah

Independent Samples Test

Levene's Test for Jualitv of Variance !-test for Eoualitv of Means

95% Confidence Interval of the

Mean Std. Error Difference

F Sia. t di 'io. (2-tailed Difference )ifference Lower Unoer INTENS Equal varianc

.008 .928 -.065 58 .948 -.03333 .51256 1.05934 .99267 assumed Equal varianc

-.065 57.943 .948 -.03333 .51256 1.05936 .99269 not assumed

Dari data diatas dapat dilihat bahwa intensi nilai signifil<ansinya adalah 0,928,

nilai ini diatas harga l<ritis untuk taraf kebermaknaan 5% (sig > 0,05), maka

dapat diartikan bahwa Ho diterima artinya tidak terdapat perbedaan intensi

berpoligami antara yang menikah dengan belum menil<ah.

Page 129: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

BAB 5

KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa dan interpretasi data seperti yang telah dijelaskan

pada bab 4, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Tidak ada hubungan yang signifikan antara sikap terhadap perilal<u

berpoligami dengan intensi berpoligami Jamaah Daarut Tauhid Jakarta.

2. Ada hubungan yang signifikan antara norma subjektif dengan intensi

berpoligami Jamaah Daarut Tauhid Jakarta.

3. Tidak ada hubungan yang signifikan antara perceived behavioral control

dengan intensi berpoligami Jamaah Daarut Tauhid .Jakarta.

4. Ada hubungan yang signifikan antara sikap terhadap perilaku poligami,

norma subjektif, dan perceived behavioral control den!~an intensi berpoligami

Jamaah Daarut Tauhid Jakarta.

Page 130: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

115

5.2. Diskusi

Berdasarkan kesirnpulan diatas, secara teoritis dari hasil penelitian ini sedikit

bertolak belakang dengan teori Planned Behavior Theory yang dicetuskan oleh

Fishbein dan Ajzen. Teori ini rnenjelaskan bahwa antara sikap, norrna subjektif,

perceved behavioral control, dan intensi saling berkaitan satu sarna lain. Dalarn

penelitian ini diungkap bahwa variabel sikap terhadap perilaku berpoligarni tidak

berkorelasi (tidak berkaitan) dengan variabel intensi berpoligarni pada Jarnaah

Daarut Tauhid Jakarta, begitu juga perceived behavioral control tidak

berkorelasi dengan intensi berpoligarni. Tetapi norrna subj1ektif dapat berkorelasi

(berkaitan) dengan intensi berpoligarni Jarnaah Daarut Tauhid Jakarta.

Tidak adanya korelasi antara sikap terhadap perilaku berpoligarni dengan

intensi berpoligarni ataupun perceived behavioral control dengan intensi dapat

disebabkan oleh penyebaran elisitasi yang sedikit, sehing!~a rnenghasilkan

pernyataan aitem kuesioner yang sedikit pula. Selain itu ~:emungkinan yang

berikutnya adalah karena jumlah sampel penelitian yang minim sehingga tidak

dapat mewakili populasi penelitian. Dan juga menurut VVamer dan De Fleur

dalam mengidentifikasi pandangan umum mengenai hubungan antara sikap

dengan perilaku, menyatakan bahwa hubungan sikap dan perilaku sangat

ditentukan oleh faktor-faktor situasional tertentu. Oleh karena itu, sejauh mana

prediksi perilaku dapat disandarkan pada sikap akan berbeda dari waktu ke

waktu dan dari satu situasi ke situasi lainnya.

Page 131: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

116

Selanjutnya jika kita melihat bahwa norma subjektif dapat berkorelasi dengan

intensi karena dapat dikatakan bahwa orang-orang terdekat (significant other')

lebih berpengaruh langsung terhadap intensi berpoligarni dibandingkan sikap

jamaah Daarut Tauhid Jakarta terhadap perilaku berpoligami, misalnya

pengaruh dari isteri dan keluarga. Tetapi sumbangan norma subjektifterhadap

intensi berpoligami sangatlah minim yaitu sebesar 7,6% dilihat dari koefisien

determinan sebesar 0, 76 melalui penghitungan regresi linier. Dapat juga dilihat

dari hasil rentangan yang diperoleh bahwa bagi yang menikah maupun belum

menikah, orang-orang terdekat (significant other) mempunyai pengaruh yang

minim (40%), hanya lima orang yang menganggap bahwa orang terdekat sangat

berpengaruh (8,34%), namun dibandingkan dengan yang menikah (1 orang),

bagi jamaah yang belum menikah orang-orang terdekat lebih berpengaruh (4

orang).

Baik bagi yang menikah maupun belum menikah memiliki kontrol yang tinggi

(31,66%) dalam melakukan poligami. Jamaah yang belum menikah memiliki

kontrol yang lebih tinggi (18,33%) dibandingkan dengan yang menikah

(13,33%). lni menunjukkan bahwa untuk melakukan poligami terdapat rasa

takut sebagai perbandingan untuk berlaku zalim atau tidak adil terhadap

perempuan sesuai dengan Q.S. An-Nisa ayat 3.

Page 132: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

Baik bagi yang menikah maupun belum menikah, memiliki intensi (niat)

berpoligami yang rendah (kecil). Hanya lima orang yang memiliki intensi

berpoligami yang tinggi (8,33%). Hal ini mungkin dipengaruhi oleh reliabilitas

skala intensi yang kurang reliabel (0,307) karena jumlah aitem yang sedikit.

117

Dengan melihat penyajian antar variabel yang dihubungkan satu persatu dan

menghasilkan adanya ketidaksesuaian dengan teori, maka jika melihat

penyajian keempat variabel tersebut (sikap terhadap perilaku berpoligami,

norma subjektif, dan perceived behavioral control dengan intensi berpoligami)

dikorelasikan secara bersamaan, menghasilkan nilai signifikansi 0,049, nilai ini

berada dibawah harga kritis untuk kebermaknaan 0,05 (Si!~ < 0,05) yang berarti

terdapat korelasi antar ketiga variabel tersebut. Hanya saja sumbangan dari

sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif dengan perceived

behavioral control untuk intensi berpoligami sangat minim, yaitu hanya 13%,

sedangkan selebihnya (100%-13%=87%) dipengaruhi oleh faktor-faktor non

motivasional yang tidak diungkap dalam penelitian kali ini, seperti kehidupan

keluarga, kondisi keuangan dan kebutuhan rumah tangga yang selalu berubah­

ubah, dan sebagainya.

Dalam uji perbedaan dengan menggunakan Uji T (t-test) diperoleh hasil bahwa

tidak ada perbedaan baik sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif,

Page 133: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

118

perceived behavioral control dan intensi berpoligami pada jamaah yang menikah

dengan yang belum menikah.

Jika kita berbicara mengenai intensi poligami dari hasil pe1nelitian diatas, maka

dapat disimpulkan bahwa orang terdekat (significant other) dapat berpengaruh

pada intensi berpoligami pada jamaah Daarut Tauhid meskipun sangat minim,

serta kehidupan seseorang yang selalu berubah-ubah memungkinkan dapat

mempengaruhi intensi berpoligami tersebut.

5.3. Saran

Sehubungan dengan penelitian ini, maka penulis memberikan beberapa saran,

yaitu:

> Saran praktis

Untuk masyarakat luas, agar dapat memahami bahwa keluarga atau orang

terdekat mempunyai pengaruh terhadap niat seseorang untuk melakukan

poligami, sehingga mereka dapat mengontrol atau mengarahkan niat si

pelaku poligami ke arah yang positif.

> Saran teoritis

1. Untuk penelitian selanjutnya, disarankan agar menggunakan sampel

yang lebih luas lagi dan lebih variatif misalnya mengambil sampel dari

Page 134: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

semua kajian yang ada di Daarut Tauhid Jakarta, sehingga dapat

memperoleh hasil yang lebih representatif.

119

2. Dalam instrument penelitian selanjutnya diharapl<an mempunyai jumlah

aitem yang lebih banyak lagi, sehingga dapat menghasilkan nilai

reliabilitas yang tinggi.

Page 135: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Azis Dahlan. 1997. Monogami, Bigami Dan Po/igarni: Ensiklcpedi

Hukum Islam. Jakarta : lkhtiar Baru Van Hoeve, jilid 4

Abdul Azis Dahlan. 1997. Poligami: Ensiklopedi Hukum Islam. Jakarta:

lkhtiar Baru Van Hoeve, jilid 6

Abdulrnatin. 2006. Po/igami Perspektif Hukum lslam.POLIGAMI : hak dan

kebutuhan perempuan. no 1. edisi 5 Agustus - 5 Septemb :i1· 2006.

hal. 5

Abdurahman. 1992. Perkawinan Oalam Syariat Islam, Jakarta: Rineka

Cipta

Acl1mad Setiyaji. 2006. Aa Gym: Mengapa Berpoligami?. Jakarta:

Qultum Media. cet.ke-1

Ahmad Karim Hilmi Farhat. 2007. Po/igami: Berkah atau Musibah.

Jakarta: Senayan Publishing. eel. Ke-1

Anmad Kuzari. 1995. Nikah Sebagai lkatan. Jakarta : PT. Raja Grafindo

Persada. cet. ke-1

Ajzen. I. 2.000. Attitude, Personality And Behavior. Boston : Addison

Wesley

Al-Jauzi. lbnu Qayyim. 1993. Bahaya Was-Was, Jakarta : Pustaka Al­

Kautsar. terj. Bdul Rosyad Shiddiq

Al-~:Lmayi. Sulaiman. 2007. Aa Gym Diantara Pro-Kontra

Poligami.Semarang : Pustaka Adnan

Al-Qardawi. Yusuf. 1996. Niat dan lkhlas, Jakarta : Pustaka A!-\autsar

Page 136: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

Amalia Dian Utami. Hubungan Gaya Hidup Dan Kepribadian Dengan

lntensi Untuk Membeli Telefon Selular Baru. Fakultas Psikolo91 UI,

2004

Ana l'anah. Hubungan Antara Sikap Terhadap Perilalw Menyontek Dan

Norma Subyel<tif Dengan /ntensi Untuk MenyontEk Pada Siswa

SMUN 87 Jaka rta. r-akultas Psikologi UIN Syarif Hicla11atullah

Jakarta, 2007

Anwari. 2002. Jurnal Al-Huda. volume 2. no 5. hal. 76-79

As-Sanan. Arij Abdurahman. 2002. Memahami Keadilan Dalam Poligami.

Jakarta : Global Printing

Baron, Robert A., dan Donn Byrne. Social Psychology. Psikologi Sosial.

Raina Djuwita (terj.). 2003. Jakarta : Erlangga

Budi Rajab. 2003. Jurnal Perempuan no 31 : meninjau poligami ;

perspektif antropologis dan keharusan mengubahnya. hal.70-71

Davidoff. Linda L. Introduction to Psycholoyy. Psikologi: suatu pengantar.

Mari Juniati (terj.). 1999. Jakarta: Erlangga

Eko Suryono. 2003. Poligami Tanpa Basa Basi. Profil Poligami Award.

GA TRA edisi 26 April 2003

Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pedoman Penyusunan

Dan Penulisan Skripsi, 2004

Fauzan A!-Anshari. 2007. Poligami yes! Selingkuh no!. Jakarta: Har·if

Press

Fishbein. Ajzen. 1975. Belief, Attitude, Intention & Behavior: An

Introduction To Theory And Research. Massachusetts, Me;o F'ark,

California : Addison Wesley Publishing Company

Page 137: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

Gerungan. 2004. Psikologi Sosial. Bandung : PT Refika Aditama

!bnu Mas'ud, dan Zainal Abidin. 2005. Fiqih Madzhab Syafi'i. Bandung :

Pustaka Setia, cet. Ke-1

lrawan Soehartono. 1999. Metode Penelitian Sosial. Bandung : Remaja

R.osdakarya

Kadijah Aam. 2006. Fenomena Perawan Tua. POLIGAMI: hak dan

kebutuhan perempuan. No. 1. edisi 5 Agustus - 5 September 2006.

hal. 3

Karnus Besar Bahasa Indonesia. 2000. Jakarta : Balai Pustaka.

Departemen Pendidikan Nasional

Laporan penelitian : Perkawinan Antar Agama, Po/igami Dan Pelanggaran

Undang-Undang Perkawinan. 1986. Jakarta: Badan penelltian dan

pengernbangan agama proyek peneii1ian keagamaan

Leli Nurohmah. 2003. Jurnal Perempuan no 3·1 ; Poligami: saatnva

melihat realitas, hal.33

Muhammad Anshari. Poligami Polemik Demi Ayat Atau Syahwat.

ANGGUN. volume 2. no 21. edisi Februari 2007. hal 100-103

Qutub. Sayyid. 1987. Islam dan Perdamaian Dunia. Jakarta: Pustaka

Firclaus

Ronny Kountur. 2004. Metode Penelitian Untuk Penulisan Skripsi dan

Tesis. Jakarta : PPM

~udi Nasarucldin Ambary. 2004. Perkawinan Poligami Yanu Berkeadilen,

Studi Analisis Terhadap Hukum Perkawinan Di Indonesia. Pro!Jram

Pasca Sarjana Konsentrasi Syari'ah UIN Synrif Hidayatullah

Jakarta

Page 138: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

Saifuddin Azwar. 2002. Sikap Manusia : Teori Dan Pengukurannya.

Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Saiful Islam. Mubarak. 2003. Poligarni Yang Didarnbakan Wanita.

Bandung : PT Syaarnil Cipta Media

Sarlito \/Virawan Sarwono. 1999. Psiko/ogi Sosial. Jakarta : 13alai Pustaka

3cheaffer R. L Menden Hall & Ott L., 1996, Elementary SuNey Sampling 5

th.ed 13elrnond :Duxbury Press

Siti Musdah Mulia. 1999. Pandangan Islam Tentang Poliaami. Jakarta :

Perserikatan Solidaritas Perempuan. cet.ke-1

----------------------. 2004. Islam Menggugat Po/igami. Jakarta : PT

Gramedia Pustaka Utama

Soemiyati. 1986. Hukum Perkawinan dan UU Perkawinan (UU no. 1 tahun

1974 tentana perkawinan). Yogyakarta : Liberty

Soetarlinah Sukadji. 2000. Menyusun Dan Mengevaluasi Laporan

Penelitian. Penerbit : Universitas Indonesia

SUAF~A /\PIK. 2006. Po/igami adalah bentuk diskriminasi dan kekerasan

terhadap perempuan. Ll3H APIK Jakarta. edisi 2:1

Suharsimi Arikunto. 1998. Prosedur Pene/itian : suatu Pendekatan

Praktek. Yogyakaria: Rineka Cipta

Sumarna Surapranata. 2004. Analisis Va/iditas, Reliabilitas & /n'erpretasi

Hasil Tes: lmplementasi Kurikulum 2004. Jakarta : Rosd& Karya

\/Vahyuningsih. Hubungan Antara Sikap Terhadap Poligami Dan Norma

Subyektif 09ngan lntensi Dipoligami Pada Mus/imah. Fakultas

Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2006

Page 139: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

Yun i<.haizu. Hubungan Antara Self Monitoring Dengan lntensi Membeli

Telepon Genggam Baru Pada Karyawan Bagian Marketing Pt

Asuransi Bhakti Bhayangkara. Jakarta : Fakultas Psikologi

Unlversitas Persada Indonesia YAI. 2006

INTERNE"(

http://lelaki.suaramerdeka.com/ii1dex.php?id=I 1 Juli 2006, sosok 0 uspc,

Wardoyo: Pria Mampu Wajib Berpoligami (diamb'I tanggal 25 April

2007)

pJtp://www.dtjakarts1.01·.id/cont of)t/vievy/23/27(diambil tanggal 2 April 2007)

http://www.pikiran-rakyat.com/. Mustafid Amna. (2005). Penghargaafl.

cetak/0803/02/hikmah/psikologi.htm (diambil tanggal 25 l\pril 2007)

Page 140: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

Lampiran J Elisitasi clan Kuesioner

Assalamu'a/aikum Wr. Wb

Nama saya Nita Mutiah, Fakultas Psikologi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta semester VIII saat ini sedang mengadakan

penelitian skripsi. Untuk itu mohon kesediaan anda untuk mengisi

kuesioner ini, kuesioner ini saya sebarkan dalam rangka penelitian tahap

awal dari penyusunan skripsi soya yang ber judul "Hubungan Antara

Sikap, Norma Subjektif, don Perceived Behaviora.I Control dengan

Intensi Berpoligami Pada Jamaah Daarut Tauhid Jakarta".

Identitas serta jawaban anda akan dijaga kerahasiaannya. Soya

ucapkan terima kasih atas kesediaan serta bantuan anda.

Wassa/amu'alaikum Wr. Wb

Noma

Usia

Pekerjaan

Status

............................................

............................................

: Menikah/Belum Menikah

1) Menurut anda, hal-hal apa saja yang terlintas dalam pikiran Anda bila

Anda melakukan poligami?

Page 141: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

2) Bagi Anda, keuntungan-keuntungan at'au segi positif apa sajakah yang

akan Anda peroleh apabila Anda melakukan poligarni?

3) Bagi Anda, kerugian-kerugian atau segi negatif apa sajakah yang akan

Anda peroleh apabila Anda melakukan poligami?

4) Kepada siapakah Anda akan meminta pertimbangan atau berdiskusi

jika Anda berniat untuk melakukan poligami?

5) Menurut Anda, siapakah yang akan setuju atau mendukung Anda, bila

Anda berniat untuk melakukan poligami?

6) Menurut Anda, siapakah yang tidak akan setuju atau tidak mendukung

Anda, bila Anda berniat untuk melakukan poligami?

7) Menurut Anda, hal-hal atau kondisi apa saj•lkah yang dapat

memudahkan atau mendukung Anda untuk melakukan poligami?

Page 142: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

8) Menurut Anda, hal-hal atau kondisi apa sajakah yang dapat

menyulitkan atau menghambat Anda untuk melakukan poligami?

9) Hal apa yang terlintas dalam pikiran Anda, apabila anda berpikir

tentang kemungkinan melakukan poligami?

Sudilah untuk memeriksa kembali jawaban Anda, jangan sampai ada yang

belum terisi.

TERIMA KASIH

Page 143: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

Assalamu'a/mkum Wr. Wb

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang selalu memberikan nikmat

serta hidayahnya kepada kita. Shalawat serta salam kita limpc1hkan kepada nabi besar kita

yakni Na bi Muhammad SAW.

Soya Nita Mutiah mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Semester VIII, saat ini sedang menyelesaikan tugas skripsi tentang "Hubungan Antara

Sikap Terhadap Perilaku Berpoligami, Norma Subjektif, Dan Perceived Behavioral

Control dengan Intensi Berpoligami Pada Jamaah Daarut Tuuhid Cipaku Jakarta" untuk

itu saya mohon kesediaan anda untuk meluangkan waktu mengisi kuesioner ini. Oleh karena

itu saya sangat mengharapkan jawaban anda yang sejujur-jujurnya dan sesuai dengan diri

anda. J awaban anda akan ter jam in kerahasiaannya.

Bantuan anda sangat berharga khususnya bagi penelitian yang sedang saya lakukan

dan bagi pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang Psikologi pada umumnya. Untuk itu

sudi kiranya anda sekali lagi memeriksa kelengkapan jawaban anda.

Atas segala bantuan dan kerjasama yang anda berikan S1lya ucapkan terima kasih.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Hormat Saya,

Nita Mutiah

Page 144: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

--·.,~·~·~,,_.,",-~----·--·--~·-·-~-=-=i:

r. -~ ,,: ..• ",1"'·1·111' " .. ''.'..,, l'1. ·?,II. ,·1~. ". I I

t'''L{lt 1. .. 1,;- 'l \Jl.!·t~·:i . ., - ,., «ti»\ \

U1N SV1lB!F HH2ttYflTULLAF! ~U~Xtif1'Ii\ \ I ---- __ ... J

I I

Behavioral Beliefs KUESIOl'JER A

Berikut ini adalah beberapa pernyataan dimana Anda diharapkan untuk menggolongkan setiap pernyataan berikut ini kedalam salah satu dari empat kategori peniiaian yang berkisar dari sanqat tidak setuju hingga sangat setujtL Keempat kotegori tersebut odolah :

5 = setuju STS = sangat tidak setuju TS = tidak setuju SS = sangnt setuju

Contoh: Menikah berarti. .....

STS TS

Mlkk Pl' ea u an o 1qam1 erar 1.. .......

No Pernyataan STS TS 1. Mempunyai banyak keturunan 2. Dapat berlaku adil terhadap para isteri don anak-

anak 3. Menghindari perselinqkuhan don zina 4. Behan biava hidup bertambah 5. Menyambung don memperluas kekerabatan don tali

silaturahmi 6. Melakukan syi'ar/dakwah

7. Sulit menyatukan pemahaman antara isteri yang satu denqan isteri lainnya

8. Adanya duo pihak yang dapat dijadikan tempat untuk bertukar pikiran don memecahkan masalah

9. Sulit menaatur keuanqan 10. Berbagikebahagiaan 11. Men.iadi bahan qun.iinqan warga sekitar 12. Sunnah Rasul 13. Tanaaunq .iawab yanq berat 14. Membuat para isteri menjadi cemburu don tidak

rukun 15 Mengakibatkan perselisihan don pertengkaran

antar keluarqa 16. Menolonq wanita/janda yanq sedanq kesulitan 17. Berlawanan denqan praktik Sunnah Rasul 18. Pelanaaaran HAM don kekerasan rumah tanaaa

s SS

x

s SS

Page 145: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

KUESIONER B I Evaluation to Behavioral Belie~

Berikut ini terdapat beberapa pernyataan dimana Anda diharapkan untuk menggolongkan

setiap pernyataan berikut ini kedalam satu dari empat kategori penilaian yang berkisar dari

sangat buruk hingga sangat baik. Keempat kategori tersebut adalah :

No 1.

2.

3.

4.

5.

6. 7.

8.

9. 10. 11.

12. 13.

14.

15

16.

17.

18.

SBU = sangat buruk BU = buruk

BA = baik I SBA = sanga~

Pernyataan SBU

Mempunyai banyak keturunan merupakan sesuatu yanq ......

Dapat berlaku adil terhadap para isteri don anak-anak merupakan sesuatu yang ...... Menghindari perselingkuhan dan zina merupakan sesuatu yang ...... Beban biaya hidup bertambah merupakan sesuatu ..

yang ...... Menyambung dan memperluas kekerabatan dan tali silaturahmi merupakan sesuatu yanq ...... Melakukan syi'ar/dakwah merupakan sesuatu yang ......

Sulit menyatukan pemahaman antara isteri yang satu dengan isteri lainnya merupakan sesuatu yang ...... Adanya duo pihak yang daput dijadikan tempat untuk bertukar pikiran don memecahkan masalah merupakan sesuatu vanQ ...... Sulit menqatur keuangan merupakan sesuatu yang ...... Berbaqi kebahaqiaan merupakan sesuatu yanq ...... Menjadi bahan gunjingan warga sekitar merupakan sesuatu yang ...... Sunnah Rasul merupakan sesuatu yanq ...... Tanggung jawab yang berat merupakan sesuatu yang ......

Membuat para isteri menjadi cemburu don tidak rukun merupakan sesuatu yang ...... Mengakibatkan perselisihan dan pertengkaran antar keluarqa merupakan sesuatu vanq ...... Menolong wanita yang sedang kesulitan merupakan sesuatu yang ...... Berlawanan dengan praktik Sunnah Rasul merupakan sesuatu yang ......

Pelanaaaran HAM dan kekerasan rumah tanqqa

BU BA SBA

Page 146: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

KUESIONER C l Norma Subjektif ~-

Berikut ini terdapat beberapa pernyataan dimana Anda diharapkan untuk menggolongkan setiap pernyataan berikut ini kedalam satu dari empat kategori penilaian yang berkisar dari

sanqat tidak setuiu hingga sanqat setuju. Keempat kategori tersebut adalah :

STS = sangat tidak setuju TS = tidak setuju

S = setuju ~ SS = sangat~

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~·

Contoh: Menurut saya ......

No Pernyataan Orang tua mengharapkan soya untuk menikah

1 M t enuru soya ......

No Pernyataan STS

1. Guru agama mengharapkan saya untuk melakukan poligami

2. Kaum laki-laki yang pro poligami mengharapkan saya untuk melakukan poliaami

3. Isteri mengharapkan saya untuk melakukan poligami

4. Anak mengharapkan saya untuk melakukan poligami

5. Teman mengharapkan saya untuk melakukan poligami

6. Orang tua mengharapkan saya untuk melakukan poligami

7. Saudara mengharapkan saya untuk melakukan poligami

8. Mertua mengharapkan saya untuk melakukan poligami

2 h' h . Secara umum saya inqm memenu 1 arapan ...... untu k I k k me a u an po iqam1

No Pernyataan STS

1. Guru aqama 2. Kaum laki-laki yang pro poligami

3. Isteri 4. Anak 5. Teman

6. Oranq tua

7. saudara

8. Mertua

SS

TS s SS

TS s SS .

Page 147: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

KUESIONER D -] Perceived Behavioral Contr~

Berikut ini terdapat beberapa pernyataan dimana Anda diharapkan untuk menggolongkan

setiap pernyataan berikut ini kedalam satu dari empat kategor1 penilaian yang berkisar dari sonqat tidak setuju hingga sanqot setuju. Keempat kategori tersebut adalah:

No 1.

2.

3.

4.

5.

6.

S = setuju I STS = songat tidak setuju TS = tidok setuju SS = songot setuju

Pernyatoan STS Peker jaan yang mengharuskan ke luar kota dapat mendorong niat seseorang untuk melakukan poligami Kebutuhan seksual dapat mendorong niat seseorang untuk melakukan poliqami

Kondisi keuangan yang tidak mencukupi dapat menghalangi niat seseoranq untuk melakukan poliqami

Tidak adanya persetujuan isteri pertama dapat menghalangi niat seseorana untuk melakukan poligami Tidak dapat berlaku adil dapat menghalangi niat seseoranq untuk melakukan poliqami

Kondisi sosio masyarakat yang masih memandang tabu masalah poligami dapat menghalangi niat seseorang untuk melakukan poligami

TS s SS

Page 148: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

KUESIONER E Intensi

Berikut ini terdapat tiga buah pernyataan yang soling berbeda. Anda diminta untuk memberikan penilaian pribadi pada skala penilaian untuk se1·iap nomor. Caranya dengan memberikan satu tanda silang pada salah satu kolom pada masing-masing pernyataan.

L Melakukan poligami bagi soya adalah sesuatu yang ........ .

sulit Agak sulit Agak mudoh mudoh

2. Asal soya mau, soya ......... melakukan poligami

mustahil Agak

Agak mungkin mungkin mustahil -

3. Kontrol diri yang saya miliki untuk melakukan poligami adalah .........

besar Agok besar Agak kecil kecil

Alasan :

Page 149: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

IDENTIT AS RESPONDEN

Usia ...... Tahun

Status : Menikah/Belum Menikah

Pendidikan : SMP/SMA/D-III/51/52/53

Pekerjaan .... . .............................................. .

Penghasilan perbulan :

o < Rp. 250.000,00

o Rp. 250.000,00 - Rp. 500.000,00

o Rp. 500.000,00 - Rp. 1.000.000,00

o Rp. 1.000.000,00 - Rp. 1.500.000,00

o Rp. 1.500.000,00 - Rp. 2.000.000,00

o Rp. 2.500.000,00 - Rp. 3.000.000,00

o > Rp. 3.000.000,00

Sudilah untuk memeriksa kembali jawaban Anda, jangan sampai ada yang belum terisi.

TERIMA KASIH

J azaakallaahu Khairan KatsiirC1a

Page 150: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

lampiran 2

Behavioral beliefs

Res 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 4 4 4 4 3 3 3 2 4 2 3 3

2 4 4 2 4 2 4 2 4 4 3 4 3

3 4 4 3 4 3 4 3 4 2 2 4 4

4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3

5 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4

6 4 4 1 4 1 4 3 3 4 3 3 3

7 3 4 1 4 2 3 1 1 4 1 3 3

8 1 3 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3

9 4 4 1 3 1 3 2 1 3 1 3 3

10 4 4 2 4 2 3 1 4 4 2 4 4

11 3 4 2 3 2 3 3 3 3 1 3 4

12 3 4 2 3 3 ' ' 3 3 2 4 4 " " 13 3 3 2 3 3 3 3 4 4 3 3 ' " 14 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4

15 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3

16 3 4 3 3 2 3 4 4 4 1 3 3

17 3 3 2 4 3 3 3 4 3 3 4 4

18 2 4 2 2 2 1 3 3 1 3 3 3

19 3 3 2 3 2 3 2 2 3 1 3 2

20 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3

Skor Hasil Penelitian Skala Sikap

Butir pernyataan

Evaluation to behavioral beliefs

13 14 15 16 17 18 19 20 21

3 4 4 4 4 2 4 3 3

4 4 4 4 4 2 4 3 4

2 4 4 4 4 3 4 4 4

3 3 3 3 3 3 4 3 3

3 3 3 4 4 3 4 2 4

4 4 4 4 4 2 4 2 3

3 4 4 4 4 3 4 3 4

3 3 3 4 4 3 4 3 3

3 4 4 4 4 3 4 3 4

3 4 4 4 4 2 4 3 4

2 4 4 4 4 3 4 3 3

3 3 3 4 4 2 3 3 3

' 4 4 4 4 3 4 3 4 " 3 4 4 4 4 2 3 2 3

3 3 3 4 4 2 4 3 3

2 4 3 4 4 3 3 3 4

3 3 4 4 4 2 4 4 3

3 3 4 4 4 3 4 2 2

3 3 3 4 4 3 4 3 3

3 4 4 4 4 2 4 3 3

22

3

4

3

3

3

3

3

3

3

4

3

3

3

3

3

4

3

3

4

3

23 24 25 26 27 28 29 30 TOTAi status

4 4 2 4 4 3 4 4 102 BM 4 4 2 4 4 3 4 4 106 BM 4 4 3 4 4 3 4 4 107 BM

3 4 3 3 4 3 4 4 96 BM

4 4 2 4 4 4 4 4 104 BM

3 4 3 3 3 3 4 4 98 BM

4 4 1 3 4 4 4 4 94 BM

3 4 2 4 4 3 4 4 90 BM 4 4 2 3 3 3 4 4 92 BM 4 4 2 4 4 3 4 4 103 BM 3 4 2 3 :t 3 4 4 94 BM 3 3 2 4 4 3 3 3 93 BM

3 4 2 3 4 4 4 4 101 BM

4 3 2 3 3 3 3 3 99 BM

3 3 2 3 3 3 4 3 90 BM

4 4 2 3 4 3 4 4 99 BM 4 3 3 4 4 4 4 4 103 BM 3 4 2 4 4 3 3 3 87 BM

4 3 2 4 4 3 4 4 91 BM

4 3 2 3 3 3 3 3 98 BM

Page 151: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

21 4 4 2 3 2 3 3 4 3 2 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 2 4 4 4 4 4 100 BM

22 4 4 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 83 BM

23 3 3 2 4 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 4 4 4 2 4 2 3 3 3 4 2 3 3 4 4 3 92 BM

24 3 3 1 3 2 4 2 1 3 1 2 2 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 2 4 4 3 4 4 89 BM

25 3 3 2 3 2 3 3 2 2 1 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 2 4 4 4 4 4 95 BM

26 3 4 1 1 3 3 4 4 3 1 3 4 1 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 95 BM

27 4 4 2 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 104 BM

28 4 3 1 4 2 1 2 4 3 2 2 2 3 3 1 4 4 3 4 4 2 4 4 4 3 4 4 3 4 4 92 BM

29 2 4 1 3 2 3 2 2 3 1 2 2 3 2 3 4 4 3 3 3 2 3 3 3 2 4 4 3 3 3 82 BM

30 4 4 3 4 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 2 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 95 BM

31 3 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 92 M

32 3 4 2 4 3 3 3 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 2 3 4 3 4 4 104 M

33 4 4 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 3 4 2 3 2 3 4 2 3 3 4 3 4 91 M

34 4 4 3 4 3 3 3 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 2 4 2 3 3 2 4 4 103 M

35 3 4 2 3 2 2 1 2 2 2 3 2 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 2 3 3 3 3 4 3 87 M

36 4 4 3 4 4 4 4 2 3 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 2 4 4 4 4 4 107 M

37 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 1 4 4 4 4 4 96 M

36 3 4 3 4 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 4 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 88 M

39 3 3 3 2 3 3 3 2 4 1 4 4 3 4 4 4 , 3 4 3 3 3 4 4 2 4 4 4 4 4 100 M "

40 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 1 2 3 3 4 4 3 4 3 3 ,

' 4 2 4 4 3 4 3 85 M u " 41 4 3 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 2 3 3 4 4 4 91 M

42 4 4 2 3 2 2 3 4 4 3 4 4 1 4 4 4 4 3 4 3 2 2 3 4 3 3 4 3 4 3 97 M

43 4 4 3 4 3 3 3 3 4 1 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 1 4 4 3 4 4 102 M

44 4 2 3 3 4 3 3 3 4 2 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 105 M

45 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 I 94 M

45 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 107 M

47 3 3 2 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 2 4 2 4 2 2 4 2 2 2 4 3 3 95 M

Page 152: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

48 4 4 2 3 2 3 2 2 4 2 2 2 2 4 4 4 4 3 2 4 2 3 3 2 3 3 3 2 4 2 86 M

49 1 2 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 87 M

50 4 3 3 2 3 2 3 4 3 3 4 4 2 3 4 3 4 2 3 3 2 3 4 3 3 3 2 3 4 4 93 M

51 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 4 4 3 4 4 98 M

52 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 120 M

53 4 4 3 3 2 2 3 4 3 2 4 4 3 3 4 4 4 2 4 2 2 3 4 2 2 4 4 2 3 4 94 M

54 4 4 2 4 2 3 2 3 4 2 4 4 2 4 4 3 3 2 4 3 3 3 3 3 2 3 4 3 4 3 94 M

55 4 2 2 3 3 2 2 3 3 1 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 81 M

56 4 4 1 4 2 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 3 3 4 3 2 3 4 4 3 3 99 M

57 4 4 3 4 4 4 3 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 3 3 2 4 4 3 4 4 107 M

58 3 3 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 79 M

59 4 4 2 3 4 3 3 3 3 2 3 4 3 4 4 4 4 2 4 4 3 3 4 3 2 3 4 3 4 4 100 M

60 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 106 M

TOT 200 216 143 194 157 176 164 185 194 129 196 196 176 210 215 229 229 165 223 176 187 187 207 214 138 208 216 192 222 218

Page 153: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

lampiran 3

Normative beliefs

Resp. 1 2 3 4 5

1 3 3 3 3 3

2 3 3 4 3 3

3 3 3 4 3 3

4 3 3 3 3 3

5 3 3 3 3 3

6 3 3 3 3 3

7 3 3 4 4 3

8 2 2 2 2 2

9 2 3 2 2 2

10 2 1 2 2 2

11 2 2 2 2 2

12 2 2 2 2 2

13 3 3 3 2 2

14 2 3 3 3 2

15 2 2 2 2 2

16 2 2 2 2 2

17 2 1 2 2 2

18 2 3 3 3 2

19 2 2 2 2 2

20 3 3 3 3 3

21 2 2 2 2 2

22 2 2 2 2 2

23 2 2 2 2 2

24 2 2 2 2 2

25 2 2 3 2 2

26 1 2 2 1 1

27 3 3 4 3 3

28 2 2 2 2 2

29 1 1 1 1 1

30 2 2 2 2 2

31 2 2 1 2 2

32 3 3 3 3 3

33 2 3 3 2 3

34 2 2 2 2 2

35 3 3 2 2 2

36 1 1 3 2 2

37 2 2 3 3 2

38 2 2 2 2 2

Skor Hasil Penilaian

SKALA NORMA SUBJEKTIF

Butir pernyataan

Motivational to comply

6 7 8 9 10 11 12

3 3 3 3 3 3 3

3 3 3 3 3 4 3

3 3 3 3 3 4 3

2 2 2 3 3 3 3

3 3 3 3 3 3 3

3 3 3 3 3 3 3

3 4 4 3 4 3 3

2 2 2 2 2 2 2

2 2 2 3 2 3 3

2 2 2 2 1 2 2

2 2 2 3 3 3 3

2 2 2 2 2 2 2

3 3 3 3 3 3 3

2 2 2 2 2 2 2

2 2 2 3 3 2 2

2 2 2 3 2 2 2

2 2 2 2 2 1 2

2 2 2 4 3 3 2

2 2 2 2 2 2 2

3 3 3 3 3 3 3

2 2 2 2 2 2 2

2 2 2 2 2 2 2

2 2 2 2 2 2 2

2 2 2 2 2 2 2

2 2 3 2 2 2 2

1 1 1 1 1 1 2

3 3 4 3 3 4 3

2 2 2 2 2 2 2

1 1 1 1 1 1 1

2 2 2 2 2 2 2

2 2 2 2 2 2 2

3 3 3 3 2 3 3

2 2 2 2 3 3 2

2 2 2 2 2 2 2

2 2 2 3 2 2 2

1 1 1 1 1 1 1

2 2 2 2 2 3 3

2 2 2 2 2 2 2 ----

13 14 15 16 TOTAL status

3 3 3 3 48 BLM MENIKAH

3 3 3 4 51 BLM MENIKAH

3 3 3 3 50 BLM MENIKAH

3 2 2 2 42 BLM MENIKAH

3 3 3 3 48 BLM MENIKAH

3 3 3 3 48 BLM MENIKAH

4 3 3 3 54 BLM MENIKAH

2 2 2 2 32 BLM MENIKAH

2 3 2 3 38 BLM MENIKAH

1 1 1 1 26 BLM MENIKAH

3 3 3 3 40 BLM MENIKAH

2 2 2 2 32 BLM MENIKAH

3 3 3 3 46 BLM MENIKAH

2 2 2 2 35 BLM MENIKAH

2 2 2 2 34 BLM MENIKAH

2 2 2 2 33 BLM MENIKAH

2 2 2 2 30 BLM MENIKAH

2 3 3 3 42 BLM MENIKAH

2 2 2 2 32 BLM MENIKAH

3 3 3 3 48 BLM MENIKAH

2 2 2 2 32 BLM MENIKAH

2 2 2 2 32 BLM MENIKAH

2 2 2 2 32 BLM MENIKAH

2 2 2 2 32 BLM MENIKAH

2 2 2 2 34 SLM MENIKAH

2 1 2 1 21 SLM MENIKAH

3 3 3 4 52 SLM MENIKAH

2 2 2 2 32 SLM MENIKAH

1 1 1 1 16 SLM MENIKAH

2 2 2 2 32 SLM MENIKAH

2 2 2 2 31 MENIKAH

2 3 3 3 46 MEN I KAH

3 2 2 2 38 MENIKAH

2 2 2 2 32 MENIKAH

2 2 2 2 35 MENIKAH

1 1 1 1 20 MENIKAH

2 2 2 2 36 MENIKAH

2 2 2 2 32 MENIKAH

Page 154: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

40 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 32 MENIKAH

41 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 32 MENIKAH

42 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 32 MENIKAH

43 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 32 MENIKAH

44 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 46 MENIKAH

45 3 3 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 38 MENIKAH

46 3 3 4 2 1 2 2 3 3 3 4 2 '\ 2 2 3 40 MENIKAH

47 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 48 MENIKAH

48 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 24 MENIKAH

49 2 2 1 1 2 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 22 MENIKAH

50 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 32 MENIKAH

51 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 42 MENll<AH

52 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64 MENIKAH

53 2 2 3 3 2 2 2 2 4 3 1 1 2 2 2 2 35 MEN I KAH

54 3 3 3 3 1 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 39 MENIKAH

55 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 32 MEN I KAH

56 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 3 2 2 2 2 2 27 MENIKAH

57 1 1 3 2 1 2 1 1 1 2 3 1 1 1 1 1 23 MENIKAH

58 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 36 MENIKAH

59 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 46 MENIKAH

60 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 32 MEN I KAH

total 133 139 149 138 133 129 129 133 143 143 145 137 136 133 133 136

Page 155: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

lampiran 4 Skor Hasil Penilaian

Skala PERCEIVED BEHAVIORAL CONTROL

Butir pernyataan PBC 1 PBC 2

Resp. 1 2 3 4 5 6 TOTAL status 1 3 2 3 3 3 3 17 BLM MENIKAH 2 3 3 4 4 4 3 21 BLM MENIKAH 3 2 2 3 4 4 2 17 BLM MENIKAH 4 3 3 3 2 3 2 16 BLM MENIKAH 5 2 2 3 3 3 2 15 BLM MENll<AH 6 1 1 4 4 4 1 15 BLM MENll<AH 7 3 3 4 3 4 3 20 BLM MENll<AH 8 3 3 3 3 3 2 17 BLM MENIKAH 9 1 2 3 4 4 2 16 BLM MENll<AH

10 3 4 4 4 4 3 22 BLM MENll<AH 11 3 2 3 4 4 3 19 BLM MENll<AH 12 3 2 3 4 3 2 17 BLM MENIKAH 13 2 2 3 3 3 4 17 BLM MENIKAH 14 2 1 2 2 2 3 12 BLM MENIKAH 15 2 3 3 3 3 2 16 BLM MENIKAH 16 3 4 4 4 3 2 20 BLM MENIKAH 17 3 3 3 3 4 3 19 BLM MENIKAH 18 2 2 3 2 3 3 15 BLM MENIKAH 19 3 3 2 2 2 2 14 BLM MENIKAH 20 2 2 4 3 3 3 17 BLM MENIKAH 21 3 4 2 4 4 3 20 BLM MENIKAH 22 3 3 3 3 3 3 18 BLM MENIKAH 23 3 3 3 3 3 3 18 BLM MENIKAH 24 3 3 2 2 3 3 16 BLM MENIKAH 25 2 2 4 3 3 3 17 BLM MENIKAH 26 4 2 4 3 4 2 19 BLM MENIKAH 27 2 3 4 4 4 2 19 BLM MENIKAH 28 3 4 3 3 4 2 19 BLMMENIKAH 29 2 2 4 3 4 1 16 BLM MENIKAH 30 3 3 3 4 3 3 19 BLM MENIKAH 31 3 3 2 3 3 3 17 MEN I KAH 32 3 3 4 2 4 4 20 MEN I KAH 33 2 2 3 3 4 2 16 MEN I KAH 34 2 3 3 3 3 3 17 MEN I KAH 35 3 2 3 3 4 3 18 MEN I KAH 36 3 2 3 4 4 4 20 MEN I KAH 37 3 4 3 4 2 3 19 MENIKAH 38 2 2 3 3 3 2 15 MEN I KAH 39 3 4 3 4 3 3 20 MEN I KAH 40 3 3 3 3 3 2 17 MEN I KAH 41 3 3 3 3 4 3 19 MEN I KAH 42 4 4 2 2 3 3 18 MEN I KAH 43 2 2 3 2 3 3 15 MEN I KAH 44 2 3 3 3 3 3 17 MEN I KAH

Page 156: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

45 2 2 2 2 2 3 13 MENIKAH 46 1 3 2 1 2 3 12 MEN I KAH 47 1 1 3 3 3 2 13 MEN I KAH 48 3 2 3 3 3 3 17 MEN I KAH 49 3 3 4 4 4 3 21 MENIKAH 50 3 3 2 2 3 3 16 MEN I KAH 51 3 3 2 2 2 3 15 MEN I KAH 52 4 4 1 1 1 4 15 MEN I KAH 53 1 3 2 4 2 3 15 MENIKAH 54 2 2 1 2 3 3 13 MEN I KAH 55 3 2 3 3 2 2 15 MEN I KAH 56 2 3 4 3 3 3 18 MENIKAH 57 4 3 4 4 4 4 23 MEN I KAH 58 1 1 4 4 4 1 15 MEN I KAH 59 3 4 3 3 4 3 20 ME NI KAH 60 3 3 2 3 3 2 16 MEN I KAH

total 154 160 179 182 192 161

Page 157: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

lampiran 5

Resp.

1 2

3 4 5

6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38

39

Skor Hasil Penelitian

Skala lntensi

Butir pernyataan

1 2 2 3 1 4 1 2

3 3 1 2

3 3 2 3

1 2 1 4 1 1 1 2 1 1 4 4 4 4 2 3 1 2 1 3 1 3

1 4 3 4 1 3 2 1 1 3 1 2 1 4 1 1 1 4 1 1 1 1 2 3

2 3 1 1 2 3 1 2 1 3 2 3 2 4 1 2

1 1

3 TOTAL STATUS

3 8 BELUM MENIKAH

3 8 BELUM MENIKAH

1 4 BELUM MENIKAH

2 8 BELUM MENIKAH

3 6 BELUM MENIKAH

2 8 BEUJM MENIKAH

3 8 BELUM MENIKAH

1 4 BELUM MENIKAH

3 8 BELUM MENIKAH

4 6 BEUJM MENIKAH

4 7 BELUM MENIKAH

4 6 BELUM MENIKAH

2 10 BELUM MENIKAH

2 10 BELUM MENIKAH

3 8 BELUM MENIKAH

4 7 BELUM MENIKAH

2 6 BELUM MENIKAH

3 7 BELUM MENIKAH

4 9 BELUM MENIKAH

2 9 BELUM MENIKAH

1 5 BELUM MENIKAH

4 7 BELUM MENIKAH

2 6 BELUM MENIKAH

1 4 BELUM MENIKAH

4 9 BELUM MENIKAH

1 3 BELUM MENIKAH

4 9 BELUM MENIKAH

1 3 BELUM MENIKAH

4 6 BELUM MENIKAH

3 8 BELUM MENIKAH

4 9 MEN I KAH

1 3 MEN I KAH

4 9 MEN I KAH

1 4 MEN I KAH

2 6 MEN I KAH

2 7 MENIKAH

4 10 MEN I KAH

2 5 MEN I KAH

4 6 MEN I KAH

Page 158: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

41 1 4 1 6 MEN I KAH

42 3 4 3 10 MENIKAH

43 2 2 2 6 MEN I KAH

44 2 3 2 7 IVIENIKAH

45 2 3 2 7 MEN I KAH

46 2 3 2 7 MEN I KAH

47 4 4 2 10 MEN I KAH

48 2 3 4 9 MEN I KAH

49 1 2 1 4 MEN I KAH

50 2 2 3 7 MEN I KAH

51 3 3 2 8 MEN I KAH

52 4 4 1 9 MEN I KAH

53 2 3 3 8 MEN I KAH

54 1 4 4 9 MENIKAH

55 1 1 1 3 MEN I KAH

56 1 3 4 8 MEN I KAH

57 1 4 3 8 MEN I KAH

58 2 2 1 5 MEN I KAH

59 1 3 1 5 IVIENIKAH

60 3 2 2 7 II/I EN I KAH

Total 101 162 152

Page 159: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

Lampiran 6

Uji Validitas Skala Sikap

Skala Sikap (Behavioral Beliefs)

Item-Total Statistics

Scale Corrected Scale Mean Variance if Item-Total Item Delete Item Delete Correlation

, VAR00001 65.514: 47.375 .361

I VAROOOO: 65.0281 46.558 .410 VAROOOO. 64.800( 46.341 .560 VAR0000' 65.971' 46.852 .396 VAROoorn 64.828E 48.793 .308 VAROOOOE 65.142' 46.126 .552 VAROOOO 65.800( 48.341 .262 VAR00001 66.085. 53.610 -.205 VAROOOOi 65.2571 47.844 .418 VAR0001C 65.6571 45.408 .527 VAR00011 65.285; 50.328 .057 VAROOOt 65.171· 47.264 .524 VAR0001: 66.0001 56.647 -.261 VAR0001• 65.542 46.138 .543 VAR0001E 65.0857 47.669 .470 VAR00011 65.2281 45.887 .459 VAR0001i 64.942! 48.408 .335 VAR0001E 66.171, 46.499 .348 VAR0001i 65.0281 45.970 .606 VAR0002C 65.000 45.706 .626 VAR00021 65.1421 48.773 .403 VAR0002: 64.8571 46.479 .548 VAR0002: 64.7421 46.726 .563

·---·

Squared Multiple

Correlation

'

A Cronbach's lpha if lterr Deleted

.796

.793

.787

.794

.798

.786

.801

.827

.794

.786

.814

.790

.838

.787

.792

.790

.797

.797

.784

.783

.796

.787

.787

Page 160: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

Hasil Try Out Skala Sikap (Behavioral Beliefs)

.-~ .. -.--.---

1 I No r-hitung r-tabel Keterangan

a item ------~ -------

1 0,361 0,334 VALID ~--- ···~---

2 0,410 0,3~4 VALID ·-····-

3 0,560 0,334 VALID __ ..,_ ·-··--" ··--------

4 0,396 0,334 VALID 5 0,308 0,334 TIDAK VALID 6 0,552 0,334 VALID 7 0,262 0,334 TIDAK VALID 8 0,205 0,334 TIDAKVALID 9 0,418 0,334 VALID --10 0,527 0,334 VALID 11 0,057 0,334 TIDAK VALID 12 0,524 0,334 VALID 13 0,261 0,334 TIDAK VALID 14 0,543 0,334 VALID 15 0,470 0,334 VALID 16 0,459 0,334 VALID 17 0,335 0,334 VALID 18 0,348 0,334 VALID 19 0,606 0,334 VALID 20 0,626 0,334 VALID 21 0,403 0,334 VALID 22 0,548 0,334 VALID 23 0,563 0,334 VALID

Page 161: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

Skala Sikap (Evaluation To Behavioral Beliefs)

Item-Total Statistics

Scale Corrected Squared Cronbach's Scale fv'1ean if Variance if Item-Total Multiple Alpha if Item Item Deleted Item Deleted Correlation Correlation Deleted

VAR00001 68.7143 43.975 .195 .841 VAR00002 68.4000 41.424 .574 827 VAR00003 68.3429 41.585 .559 .828 VAR00004 69.2286 42.182 .375 .834 VAR00005 68.2286 43.182 .413 .833 VAR00006 68.4000 41.953 .449 .831 VAR00007 69.1714 41.911 .298 .839

• VAR00008 69.8857 49.457 -.274 .870 ' VAR00009 68.6571 43.526 .217 .841

VAR00010 68.9429 ' '

40.291 .635 .823 VAR00011 69.1714 41.852 .474 .830 VAR00012 68.8571 42.185 .463 .831

. VAR00013 69.9143 47.669 -.269 .856 VAR00014 69.0286 41.558 .622 .826 VAR00015 68.7714 43.358 .294 .837 VAR00016 68.5429 39.785 .691 .821 VAR00017 68.6286 40.946 .561 .826 VAR00018 69.4571 40.903 .539 .827

. VAR00019 68.5143 40.787 .608 .825 VAR00020 68.2857 41.034 .659 .824 VAR00021 68.6857 41.869 .460 .831 VAR00022 68.5714 40.017 .541 .826

68.3429 41.055 .576 .826

Page 162: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

Hasil Try Out Skala Sikap (Evaluation To Behavioral Beliefs)

No r-hitung r-tabel -----~·-·-1

Keterangan a item

------ ---~-.-·· - -- ------·---------

1 0,195 0,334 TIDAK VALID ----~. -·

2 0,574 0,334 VALID ·-~-""" --·----

3 0,559 0,334 VALID ~· - ""---~-

4 0,375 0,334 VALID 5 0,413 0,334 VALID 6 0,449 0,334 VALID 7 0,298 0,334 TIDAKVALID 8 0,274 0,334 TIDAK VALID 9 0,217 0,334 TIDAK VALID 10 0,635 0,334 VALID 11 0,474 0,334 VALID 12 0,463 0,334 VALID 13 0,269 0,334 TIDAKVALID 14 0,622 0,334 VALID 15 0,294 0,334 TIDAKVALID 16 0,691 0,334 VALID 17 0,561 0,334 VALID 18 0,539 0,334 VALID 19 0,608 0,334 VALID 20 0,659 0,334 VALID 21 0,460 0,334 VALID 22 0,541 0,334 VALID 23 0,576 0,334 VALID

Page 163: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

Lampiran 7

Uji Validitas Skala Norma Subjektif

ltem-T otal Statistics

Scale Mean Scale Corrected I Squared Cronbach's if Item Variance if Item-Total

I Multiple Alpha if Item

Deleted Item Deleted Correlation Correlation Deleted

VAR00001 15.4857 20.434 .778 .669 .949

VAR00002 15.3714 20.299 .767 .798 .950

VAR00003 15.0000 21.412 .666 .683 .956

VAR00004 15.2000 20.047 .892 .868 .943

VAR00005 15.4286 19.605 .822 .848 .947

VAR00006 15.3429 19.761 .898 .891 .942

VAR00007 15.4857 19.316 .918 .926 .940

VAR00008 15.2857 18.857 .865 .887 .944

Hasil Try Out Skala Norma Subjektif 1

No r-hitung r-tabel Keterangan a item

1 0,778 0,334 VALID 2 0,767 0,334 VALID 3 0,666 0,334 VALID 4 0,892 0,334 VALID 5 0,822 0,334 VALID 6 0,898 0,334 VALID 7 0,918 0,334 VALID 8 0,865 0,334 VALID

Page 164: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

ltem-T otal Statistics

Scale Mean Scale Corrected Squared Cronbach's if Item Variance if Item-Total Multiple Alpha if Item

Deleted Item Deleted Correlation Correlation Deleted

VAR00001 15.2000 26.282 .747 .808 i .960

VAR00002 15.1714 26.029 801 878. 957

VAR00003 14.8571 27.361 .672 653 964

VAR00004 15.0857 25.492 .911 .879 .950

VAR00005 15.1429 25.420 .907 .911 .950

VAR00006 15.0571 25.820 .898 .900 .951

VAR00007 15.2000 25.871 .935 .924 .949

VAR00008 15.0857 25.492 .911 .909 .950

Hasil Try Out Skala Norma Subjektif 2

No r-hitung r-tabel Keterangan a item

1 0,747 0,334 VALID 2 0,801 0,334 VALID 3 0,672 0,334 VALID 4 0,911 0,334 VALID 5 0,907 0,334 VALID 6 0,898 0,334 VALID 7 0,935 0,334 VALID 8 0,911 0,334 VALID

Page 165: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

Lampiran 8

Uji Validitas Skala Perceived Behavioral Control

Item-Total Statistics

Scale Corrected Squared Cronbach's Scale Mean if Variance if Item-Total Multiple Alpha if Item Item Deleted Item Deleted Correlation Correlation Deleted

VAR00001 15.6286 5.240 .220 .342 .510

VAR00002 15.7429 5.314 .114 .255 .565

VAR00003 15.5714 4.840 .315 .240 .467

VAR00004 16.0000 4.471 .203 249 .545

VAR00005 16.2571 4.491 .482 275 .390

VAR00006 15.8000 4.871 .465 .314 .419

Hasil Try Out Skala PBC 1

No r-hitung r-tabel Keterangan a item

1 0,220 0,334 TIDAK VALID 2 0,114 0,334 TIDAKVALID 3 0,315 0,334 TIDAKVALID 4 0,203 0,334 TIDAK VALID 5 0,482 0,334 VALID 6 0,465 0,334 VALID

Item-Total Statistics

Scale Corrected Squared Cronbach's Scale Mean if Variance if Item-Total Multiple Alpha if Item Item Deleted Item Deleted Correlation Correlation Deleted

VAR00001 9.6857 5.692 .800 .787 .722

VAR00002 9.6571 5.703 .823 .878 .715

VAR00003 9.6286 5.770 .831 .906 .714

VAR00004 8.3143 9.398 -.046 .085 .941

VAR00005 9.6857 6.163 .800 .853 .730

Hasil Try Out Skala PBC 2

No r-hitung r-tabel Keterangan l a item 1 0,800 0,334 VALID

--. I

2 0,823 0,334 VALID 3 0,831 0,334 VALID 4 0,046 0,334 TIDAKVALID 5 0,800 0,334 VALID

Page 166: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

Lampiran 9

Uji Validitas Skala lntensi

Scale I Scale

Squared ' Mean if Corrected Multiple i Cronbach's

Item ! Variance if Item-Total Correlatio ~ Alpha if Item ' Deleted I Item Deleted Correlation n : Deleted

VAROOOOl 4.9143 2.316 .622 1.040 1.189 VAR00002 4.2571 2.020 .681 I .040 I .191

VAR00003 4.6000 I 2.188 .640 I .019 l.303

Hasil Try Out Skala lntensi

No r-hitung r-tabel Keterangan a item

1 0,622 0,334 VALID 2 0,681 0,334 VALID 3 0,640 0,334 VALID

Page 167: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

Lampiran 10

Uji Reliabilitas Skala Sikap

Reliability of BEHAVIORAL BELIEFS

Case Processing Summary

N .

% i

Cases Valid 35 100.0 Exclude

0 .0 d(a)

Total 35 100.0 a L1stw1se deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Cronbach's Alpha Based

N of

Alpha on

Items Standardized

Items

.870 .877 18

Summary Item Statistics

Mean Minimum Maximum Range

Item 3.048 2.114 3.543 1.429

Means The covariance matrix 1s calculated and used in the analysis.

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

54.8571 50.008 7.07166 18

Maxin Minim

n/ 1ur um

1.676

Variance N of Items

.154 18

Page 168: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

Reliability of EVALUATION BEHAVIORAL BELIEFS

Case Processing Summary

N i %

Cases Valid 35 100.0 Exclude

0 .0 d(a) Total 35 100.0

a L1stw1se deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Based on

Cronbach's Standardized N of Alpha Items Items

.897 .898 17

Summary Item Statistics

Mean Minimum Maximum Range

Item 3.259 2.486 3.714 1.229

Means The covanance matnx 1s calculated and used m the analysis.

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

55.4000 40.012 6.32549 17

Maxi mun mun Mini

1.494

1/ I Variance N of Items

.136 17

Page 169: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

Lampiran 11

Uji Reliabilitas Skala Norma Subjektif

REUABIUTAS NORMA SUBJEKTIF 1

Case Processing Summary

N Cases Valid 35

Excluded2 0 Total 35

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Based

on Cronbach's Standardized

Alpha Items .953 .953

% 100.0

.0 100.0

N of Items 8

Summary Item Statistics

Mean Minimum Maximum Ranae Item Means 2.189 2.029 2.514 .486

The covariance matrix is calculated and used in the analysis.

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items 17.5143 25.904 5.08962 8

Ma um I Mi

xim nim

1 um .239

Variance N of Items .027 8

Page 170: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

REUABILITAS NORMA SUBJEKTIF 2

Case Processing Summary

N !% Cases Valid 35 100.0

Exclude 0 .0

d(a) Total 35 100.0

a Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Based on

Cronbach's Standardized N of Alpha Items Items

.959 .960 8

Summary Item Statistics

Maximum/ Mean Minimum Maximum Range Minimum Variance N of Items

Item 2.157 2.057 2.400 .343 1.167 1.013 8

Means

The covariance matrix is calculated and used in the analysis.

Scale Statistics

Std. N of Mean Variance Deviation Items

17.2571 33.726 5.80741 8

Page 171: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

Lampiran 12

Uji Reliabilitas Skala Perceived Behavioral Control

RELIABILIT AS PBC 1

Case Processing Summary

N Cases Valid 35

Excludeda 0

Total 35

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Based on

Cronbach's Standardized Alpha Items

.582 .588

% 100.0

.0

100.0

N of Items

2

Summary Item Statistics

Maxi mu Mean Minimum m Range

Item 2.971 2.743 3.200 .457

Means

The covariance matrix is calculated and used in the analysis.

Scale Statistics

Std. N of Mean Variance Deviation Items

5.9429 1.173 1.08310 2

Maximum

I N of Minimum Variance Items

1.167 .104 2

Page 172: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

RELIABILITAS PBC 2

Case Processing Summary

N Cases Valid 35

Excluded" 0 Total 35

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Based

on Cronbach's Standardized

Alpha Items .941 .942

% 100.0

.0

100.0

N of Items 4

Summary Item Statistics

Mean Minimum Maximum Range

Item 2,079 2.057 2,114 .057

Means The covariance matrix 1s calculated and used in the analysis.

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items 8.3143 9.398 3.06567 4

Maximum/ N of Minimum Variance Items

1.028 .001 4

Page 173: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

Lampiran 13

Uji Reliabilitas Skala intensi

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 35 100.0 Exclude

0 .o d(a)

I 100.0 Total 35

a Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Based on

Cronbach's Standardized N of

Alpha i Items Items

.307 .310 3

Summary Item Statistics I Maximum/ N of

Mean Minimum Maximum Range Minimum Variance Items

Item 2.295 1.971 2.629 1.657 1.333 .108 3

Means

The covariance matrix is calculated and used in the analysis.

Scale Statistics

Std. N of Mean Variance Deviation Items

6.8857 3.634 1.90620 3

Page 174: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

Lampiran 14

Uji Normalitas Skala Sikap

NPar Tests SIKAP

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

SIKAP N 60 Normal Parameters a,b Mean 96.0333

Std. Deviation 7.78300 Most Extreme Absolute .069 Differences Positive .069

Negative -.048

Kolmogorov-Smirnov Z .538 Asymp. Sig. (2-tailed) .934

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

MODEL: MOD 1.

Distribution tested: Normal

Proportion estimation formula used: Blorn 1 s

Rank assigned to ties: Mean

For variable SIKAP ...

Normal distribution parameters estimated: location scale - 7.7830034

iii 110 E ~

0 z v 100 "Cl .2 v ro 0> so v 0. ~ 80

70

Normal Q.Q Plot of SIKAP

80 00 lllll 110 120

Observed Value

96. 033333 and

Page 175: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

Lampiran 15

Uji Normalitas Skala Norma Subjektif

NPar Tests NORMA SUBJEKTIF

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

NS N 60

Normal Parametersa.b Mean 36.4833

Std. Deviation 9.22137

Most Extreme Absolute .153 Differences Positive .153

Negative -.147

Kolmogorov-Smirnov Z 1.187

Asymp. Sig. (2-tailed) .119

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

MODEL: MOD 1. Distribution tested: Normal Proportion estimation formula used: Blom's Rank assigned to ties: Mean

For variable NS ... Normal distribution parameters estimated: location scale ~ 9.2213674

Normal Q-Q Plot of NS

00 0

"' • " 0 g ;; 40 00

g 00 d'

z

" t; 3(l

• 0 d' 0. • w

/ "

'° '° "' '° " "' " m

Observed Value

36.483333 and

Page 176: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

Lampiran 16

Uji Normalitas Skala PBC

NPar Tests PBC

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

PBC N 60

Normal Parameters a,b Mean 17.1333

Std. Deviation 2.42492 Most Extreme Absolute .122 Differences Positive .122

Negative -.096 Kolmogorov-Smirnov Z .944

Asymp. Sig. (2-tailed) .334

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

MODEL: MOD 1. Distribution tested: Normal Proportion estimation formula used: BJ.om 1 s Rank assigned to ties: Mean

For variable PBC Normal distribution parameters estimated: location scale~ 2.4249177

Nonnal Q-Q Plot of PBC

" ' n

~

"" > • E ~ta

l . " ~

" '

" " " 16 16 lO

Obe11rv11d Value

17 .133333 and

Page 177: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

Lampiran 17

Uji Normalitas Skala lntensi

NPar Tests INTENSI

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

INTENSI N 60 Normal Parameters a,b Mean 6.9167

Std. Deviation 1.96832

Most Extreme Absolute .142 Differences Positive .081

Negative -.142 Kolmogorov-Smirnov Z 1.102 Asymp. Sig. (2-tailed) .176

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

MODEL: MOD 1. Distribution tested: Normal Proportion estimation formula used: Blom's Rank assigned to ties: Mean

For variable INTENSI ... Normal distribution parameters estimated: location scale ~ 1.9683226

Normal Q.Q Plot of INTENSl

0 .. ~ .. > •

~ 0

0 z ~

~ . ~

~

0

• '" Obuorvod Valuo

6.9166667 and

Page 178: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

Lampiran 18

Uji Homogenitas

Descriptives

Std. I Std. 95% Confidence Interval for

N Mean Deviation i Error Mean Minimum Maximum -- 1--- .... ..

' Lower Bound Upper Bound I SIKAP Blm

30 95.8000 6.45622 menikah

1.17874 93.3892 98.2108 82.00 107.00

menikah 30 96.2667 9.02462 1.64766 92.8968 99.6365 79.00 120.00 Total 60 96.0333 7.78300 1.00478 94.0228 98.0439 79.00 120.00

NS Blm 30 37.4667 9.51852

menikah 1.73784 33.9124 41.0209 16.00 54.00

menikah 30 35.5000 8.96641 1.63704 32.1519 38.8481 20.00 64.00

Total 60 36.4833 9.22137 1.19047 34.1012 38.8655 16.00 64.00 PBC Blm

30 17.4333 2.19220 menikah

.40024 16.6148 18.2519 12.00 22.00

menikah 30 16.8333 2.64032 .48205 15.8474 17.8192 12.00 23.00 Total 60 17.1333 2.42492 .31306 16.5069 17.7598 12.00 23.00

INTENSI Blm 30 6.9000 1.95378 i .35671 6.1704 7.6296 3.00 10.00

menikah menikah 30 6.9333 2.01603 .36807 6.1805 7.6861 3.00 10.00 Total 60 6.9167 1.96832 .25411 6.4082 7.4251 3.00 10.00

Test of Homogeneity of Variances

Levene Statistic df1 df2 Sia.

SIKAP 2.593 1 58 .113

NS 1.017 1 58 .318 PBC .943 1 58 _335

INTENSI .008 1 58 .928 -·

ANOVA

Sum of Sauares df Mean Sauare F Sin.

SIKAP Between Grcups 3.267 1 3.2137 .053 .819 Within Groups 3570.667 58 61.5!33 Total 3573.933 59

NS Between Groups 58.017 1 !IB.017 .679 .413 Within Groups 4958.967 58 85.499 Total 5016.983 59

PBC Between Groups 5.400 1 5.400 .917 .342 Within Groups 341.533 58 5.889 Total 346.933 59

INTENSI Between Groups .017 1 .017 .004 .948 Within Groups 228.567 58 3.941 Total 228.583 59

Page 179: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

Lampiran 19

Regresi Linier Antara Sikap Dengan lntensi

Descriptive Statistics

tv~ean Std. Deviation N INTENSI 6.9167 1.96832 60

SIKAP 96.0333 7.78300 60

Correlations

INTENSI SIKAP Pearson Correlation INTENSI 1.000 .183

SIKAP .183 1.000

Sig. (1-tailed) INTENSI .081

SIKAP .081

N INTENSI 60 60

SIKAP 60 60

Variables Entered/Removed

Variables Variables Model Entered Removed Method 1 SIKAP' Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: INTENSI

Model Summary

Chance Statistics

Adjusted Std. Error of R Square Model R R Square R Square he Estimate Chance F Chance df1 df2 Sia. F Chance 1 .183" .033 .017 1.95179 .033 2.004 1 58 .162

a. Predictors: (Constant), SIKAP

Page 180: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

Lampiran 20

Regresi Linier Antara Norma Subjektif Dengan lntensi

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N NS 36.4833 922137 60

INTENSI 6.9167 1.96832 60

Correlations

NS INTENSI Pearson Correlation NS 1.000 .276

INTENSI .276 1.000 Sig. (1-tailed) NS .016

INTENSI .016 N NS 60 60

INTENSI 60 60

Variables Entered/Removed

Variables Variables Model Entered Removed Method 1 INTENSP Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: NS

Model Summary

-Chanae Statistics

C\djusted td. Error c SquarE Mod R Sauan ~Square he Estimat Change Chanm df1 df2 o. F Chane 1 .276a .076 .060 8.93964 .076 4.777 l 1 58 .033

a.Predictors: (Constant), INTENSI

Page 181: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

Lampiran 21

Regresi Linier Sikap Dengan Norma Subjektif

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N NS 36.4833 9.22137 60

SIKAP 96.0333 7.78300 60

Correlations

NS SIKAP Pearson Correlation NS 1.000 .440

SIKAP .440 1.000

Sig. (1-tailed) NS .000 SIKAP .000

N NS 60 60 SIKAP 60 60

Variables Entered/Removed

Variables Variables Model Entered Removed Method 1 SIKAP' Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: NS

Model Summary

ChanQe Statistics

Adjusted td. Error o Z Square Mode R Z Square '<.Square he Estimat• Change ChangE df1 df2 iQ. F Chang 1 .4408 .193 .179 8.35412 .193 13.885 1 58 .000

a.Predictors: (Constant), SIKAP

Page 182: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

Lampiran 22

Regresi Linier Antara Sikap Dengan PBC

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N PBC 17.1333 2.42492 60

SIKAP 96.0333 7.78300 60

Correlations

PBC SIKAP Pearson Correlation PBC 1.000 . 175

SIKAP .175 1.000 Sig. (1-tailed) PBC .091

SIKAP .091

N PBC 60 60

SIKAP 60 60

Variables Entered/Remove~

Variables Variables Model Entered Removed Method 1 SIKAP' Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: PBC

Model Summary

Chanae Statistics

Adjusted Std. Error of R Square Model R R Sauare R Sauare he Estimate Cha nae F Chanae df1 df2 ia. F Chana< 1 .1758 .031 .014 2.40804 .031 1.830 1 58 .181

a. Predictors: (Constant), SIKAP

Page 183: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

Lampiran 23

Regresi Linier Antara Norma Subjektif Dengan Pbc

Descriptive Statistics

Mean 1 Std. Deviation N PBC 17.1333 2.42492 60

NS 36.4833 9.22137 60

Correlations

PBC NS Pearson Correlation PBC 1.000 -.201

NS -.201 1.000

Sig. (1-tailed) PBC .062

NS .062

N PBC 60 60

NS 60 60

Variables Entered/Remove<'t

Variables Variables Model Entered Removed Method 1 NS3 Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: PBC

Model Summary

Chanae Statistics

Adjusted td. Error o ~Square Mode R 'Square ~Square 1e Estimat1 Chanqe Chan11f df1 df2 iq. F Chane 1 .201a .040 .024 2.39594 .040 2.436 1 58 .124

a.Predictors: (Constant), NS

Page 184: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

Lampiran 24

Regresi Linier Antara PBC Dengan lntensi

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N PBC 17.1333 2.42492 60

INTENSI 6.9167 1.96832 60

Correlations

PBC INTENSI Pearson Correlation PBC 1.000 -.243

INTENSI -.243 1.000

Sig. (1-tailed) PBC .031

INTENSI .031

N PBC 60 60

INTENSI 60 60

Variables Entered/Removed

Variables Variables Model Entered Removed Method 1 INTENSP Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: PBC

Model Summary

c 1ae Statistics

Adjusted td. Error o ~Square Mode R ~Square ~Square 1e Estimat Change "Chang df1 df2 ig. F Chan~ 1 .2433 .059 .043 2.37264 .059 3.629 1 58 .062

a.predictors: (Constant). INTENSI

Page 185: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

Lampiran 25

r··-"".'<C"""""""""""""~·~------·~-···--• 1

i '1"R'lU"T"1'"''l!1~! i wr~ ~"'"· f !r L V ,;) If f\_\ 1 ··- 'i' ,,.1 P\~'t¥J'i

r !ti (. ") ?'I '- '.-''""';~·'' " . • · - ' i u1N S~Jiiilr r!llJ!Wilh>LU'..H ,1/iii'J\Rfft. l." __ --· '~'-»~•·-·"- 4"•-------·-·-·~·-•~M-·--· ______ ,:

Regresi Linier Antara Sikap, Norma Subjektif, PBC Dan lntensi

Descriptive Statistics

Mean 1 Std. Deviation N INTENSI 6.9167 1.96832 60

SIKAP 96.0333 7.78300 60

NS 36.4833 9.22137 60

PBC 17. 1333 2.42492 60

Correlations

INTENSI SIKAP NS PBC Pearson Correlation INTENSI 1.000 . 183 .276 -.243

SIKAP .183 1.000 .440 .175

NS .276 .440 1.000 -.201

PBC -.243 .175 -.201 1.000

Sig. (1-tailed) INTENSI .081 .016 .031

SIKAP .081 .000 .091 NS .016 .000 .062

PBC .031 .091 .062

N INTENSI 60 60 60 60 SIKAP 60 60 60 60

NS 60 60 60 60

PBC 60 60 60 60

Variables Entered/Removed'

Variables Variables Model Entered Removed Method 1 PBC,

Enter a SIKAP, NS

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: INTENSI

Model Summary

Chanae Statistics

Adjusted >Id. Error o R Square Mode R R Square R Square he Estimat Cha nae Cha nm df1 df2 ia. F Chang 1 .361" .130 .083 1.88449 .130 2.789 3 56 .049

a.Predictors: (Constant), PBC, SIKAP, NS

Page 186: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

Lampiran 26

UJI T Sikap Terhadap Perilaku Berpoligami Antara Yang Menikah Dengan Belum Menikah

Group Statistics

·-I Std. \ Std. Error STATUS N Mean [ Deviation I Mean

SIKAP Blm I

30 95.8000 \ 6.45622 1.17874 menikah

19.02462 menikah 30 96.2667 1.64766

Independent Samples Test

Lavena's Test for ~nualitv of Variances t-test tor Eaualitv of Means

Mean Std. Error F Sig. t di 3ig. (2-tailed Difference Difference

SIKAP Equal variance 2.593 .113 ·.230 58 .819 -.46667 2.02589 assumed

Equal variance -.230 52.523 .819 -.46667 2.02589 not assumed

95°/o Confidence Interval of the

Difference

Lower Uno er

-4.52192 3.58858

-4.53094 3.59761

Page 187: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

Lampiran 27

UJI T Norma Subjektif Antara Yang Menikah Dengan Belum Menikah

Group Statistics

·-; Std. I Std. Error

STATUS N I Mean [ Deviation Mean

NS Blm 30 37.4667 9.51852 1.73784

menikah menikah 30 35.5000 8.96641 1.63704

Independent Samples Test

Levene's Test for Enualitv of Variances t~test for Eoualitv of Means

! 95% Confidence

' Interval of the

I ' Mean Std. Error Difference

F Sig. t df Sio. (2-tailed) Difference Difference Lower Uhner NS Equal variances

1.017 .318 .824 assumed 58 .413 1.96667 2.38746 -2.81235 6.74569

Equal variances .824 57.794 .413 1.96667 2.38746 -2.81271 6.74605 not assumed

Page 188: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

Lampiran 28

UJI T PBC Antara Yang Menikah Dengan Belum Menikah

Group Statistics

·-'Std. I Std. Error

STATUS N Mean I Deviation Mean

PBC Blm I menikah

30 17.4333 2.19220 .40024

menikah 30 16.8333 2.64032 .48205 ·-

Independent Samples Test

Levene's Test for :nualih.1 of Variancei t-test for Eaualitv of Means

95°Ai Confidence Interval of the

Mean Std. Error Difference

F Sig. t df ~ig. (2-tailed Difference Difference Lower Uooer PBC Equal variance

.943 .335 .958 58 .342 .60000 .62655 -.65418 1.85418 assumed

Equal variance .958 56.103 .342 .60000 .62655 -.65508 1.85508 not assumed

Page 189: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

Lampiran 29

UJI T lntensi Antara Yang Menikah Dengan Belum Menikah

Group Statistics

--'

\Mean

Std. Std. Error

STATUS N Deviation Mean ·-INTENSI Blm

30 6.9000 1.95378 .35671 menikah

menikah 30 6.9333 2.01603 .36807

Independent Samples Test

Levene's Test for ualitv of Varianc< !-test for Equality of Means

95% Confidence Interval of the

Mean Std. Error Difference F Sia. t df ia. 12-taile• >ifferenc ifferenct Lower Uooer

INTEN< Equal varian .008 .928 -.065 58 .948 -.03333 .51256 11.05934 .99267 assumed

Equal varian -.065 57.943 .948 -.03333 .51256 h.05936 .99269 not assumed

Page 190: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

DEPARTEMEN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIP ~!IDAYATULLAH JAKARTA

FAKUL TAS PSIKOLOGI

Kcrta Mukti No.5 Circn<lcu Ciputat Jakarta Sclatan 15419 Tclp. (021) 7433060 Fax. 74714714

·'==========--·-· onior : Ft. '/l/OT.01.7/ .::ZSj'.5/yll/2007 Jakarta, 3 Juli 2007 arnp. al : Izin Penc!itian

Kepada Yth. Pimpinan Daarut 'fauhid Cipakn di Jakart:!

Assalamu'alaikum Wr. \Vb.

l)engan honnat, ka1ni sa1npaikan bah\va:

Nam a Tcmpat/Tgl Lahir Alam at

Nita Mutiah Tasikmalaya, 2Agustus1984 Jl.Semanggi II No.22B Ciputat

adalah bcnar mahasiswa Fakultas i'sikologi U!N Syarif Hidayatul!ah Jakarta

Semester Nomor Pokok Tahun Akademik Program

VIII (Delapan) !03070029!07 2006/2007 Strata 1 (S-1)

Sehubungan dengan tugas penyelesaian skripsi yang bcrjudul : "Huuungal' antara sikap terhadap perilaku bcrpoligami norma subjektif dan perceive( behavioral control dengan intensi berpoligami pada jamaah Daarut Tauhid Jakarta" mahasiswa tcrscbut memerlukan izin Pcnelitian di lembaga yang Bapak/lbu/Saudara pimpin. Olch karena itu kami mohon kcs.,diaari Bapak/lbu/Saudara untu'< mcncrima mahasiswa terscbut dan memberikan bantuannya.

Dcmikian alas pcrhatian Jan bantuan I3upak/lbu/Saudara karni ucapkan terima kasih.

Wassalamu'alaikum Wr. \Vb.

\\ . .-\ \:z·,: ''-_'

~/ M.Si L-

Page 191: 4l/:9-/?s; /P · pengesahan panitian ujllan skripsi yang berjudul hubungan antara sikap terhadap perilaku berpoligami, norma subjektif, dan perceived behavioral

DEPARTEMEN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SY ARIF HIDA YATULLAH .JAKARTA

FAKULTAS PSIKOLOGI

.I(. Kcrta Mul<ti No.5 Circndcu Ciputat Ja!t«rt;i Sclata1i 15419 Tclp. (U21) '1433060 Frn. 74714714

Non1or Lan1p. Hal

Ft. 71/0T.OJ.7/;:/S}l//Vll/2007

Izin Pcnc!itian

Kepada Yth. Pimpinan Daarut l'auhid Ciputat di Jakarta

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Dengan horn1at, kan1i san1paikan bah\va:

: Nita Mutiah : Tasikmalaya, 2Agustus1984

Jakarta, 3 Juli 2007

Nam a Tempat/Tgl Lahir Alamat : JJ.Semanggi II No.22B Ciputat

adalah benar mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakar\a

Semester Nomor Pokok Tahun Akademik Progra1n

VIII (Delapan) 103070029107 200612007 Strata I (S-1)

Sehubungan dengan tugas penyelesaian skripsi yang berjudul : "Hubungan antara sikap tcrhadap pcrilaku bcrpoligami norma rnbjcktif dan perceived behavioral control dengan intensi berpoligarni pada jarnaah Daarut Tauhid Jakarta" mahasiswa te.rsebut memerlukan izin Penelitian di lembrga yang Bapak/lbu/Saudara pimpin. Oleh karena itu karni mohon kesecliaan Bapak/lbu/Saudara untuk menerima mahasiswa tersebut dan memberikan bantuannya.

Demikian alas perhalian Jan banluan Bapak/lbu/Saudara kami ucapkan lerima kasih.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

M.Si1