48 bab iii -...

22
48 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Masalah yang menjadi inti dalam penelitian ini memiliki ketergantungan antara yang satu dengan yang lainnya. Penelitian ini sendiri menguji tingkat hubungan variabel independen terhadap variabel dependennya. Maka dari itu, desain penelitiannya bersifat korelasional. B. Metode Penelitian Sebelum melakukan suatu penelitian, tentunya harus menentukan terlebih dahulu metode apa yang akan dipergunakan dalam penelitiannya. Pengertian metode penelitian itu sendiri seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (1999:1) adalah: Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan. Sistematis artinya proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif (descriptive research). Mohammad Nasir (2003:54) mengemukakan bahwa: Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status, sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskripsi adalah membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan

Upload: dinhthien

Post on 29-Apr-2019

212 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 48 BAB III - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_a5051_0606861_chapter3.pdfkompensasi dan kepuasan kerja karyawan serta seberapa besar hubungan antara persepsi terhadap

48

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Masalah yang menjadi inti dalam penelitian ini memiliki ketergantungan

antara yang satu dengan yang lainnya. Penelitian ini sendiri menguji tingkat

hubungan variabel independen terhadap variabel dependennya. Maka dari itu,

desain penelitiannya bersifat korelasional.

B. Metode Penelitian

Sebelum melakukan suatu penelitian, tentunya harus menentukan terlebih

dahulu metode apa yang akan dipergunakan dalam penelitiannya. Pengertian

metode penelitian itu sendiri seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (1999:1)

adalah:

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan. Sistematis artinya proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.

Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif (descriptive research).

Mohammad Nasir (2003:54) mengemukakan bahwa:

Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status, sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskripsi adalah membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan

Page 2: 48 BAB III - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_a5051_0606861_chapter3.pdfkompensasi dan kepuasan kerja karyawan serta seberapa besar hubungan antara persepsi terhadap

49

akurat, mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.

Berdasarkan jenis penelitian deskriptif maka metode yang digunakan

dalam penelitian ini adalah survey, di mana menurut Kerlinger seperti yang

dikemukakan oleh Sugiyono (1999:7) bahwa:

Metode survey yaitu metode penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data-data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis.

Sedangkan menurut jenis datanya maka yang digunakan dalam penelitian

ini adalah jenis kuantitatif. Sebagaimana yang diungkapkan Sugiyono (2009:23)

“data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka, atau data kualitatif yang

diangkakan (skoring)”. Dengan demikian karena menggunakan jenis penelitian

deskriptif dan memakai metode survey serta jenis datanya yang berbentuk

kuantitatif, maka peneliti dapat mengetahui deskripsi mengenai persepsi terhadap

kompensasi dan kepuasan kerja karyawan serta seberapa besar hubungan antara

persepsi terhadap kompensasi dengan kepuasan kerja karyawan bagian marketing

di PT. Global Persada Farma kota Bandung. Berdasarkan pengertian di atas pula,

maka penulis menarik kesimpulan bahwa penelitian dengan jenis deskriptif dan

menggunakan metode survey cocok untuk digunakan dalam penelitian ini.

C. Lokasi Penelitian dan Populasi

1. Lokasi

Yang menjadi lokasi dalam penelitian ini adalah PT. Global Persada

Farma kota Bandung.

Page 3: 48 BAB III - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_a5051_0606861_chapter3.pdfkompensasi dan kepuasan kerja karyawan serta seberapa besar hubungan antara persepsi terhadap

50

2. Populasi

Keseluruhan objek yang dapat dijadikan sumber penelitian dinamakan

populasi. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Sugiono (1999:72) populasi

adalah “wilayah generalisasi yang terdiri atas; objek / subjek yang mempunyai

kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

dan kemudian ditarik kesimpulanya”. Dan Arikunto (2002:108) mengemukakan

bahwa “populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin

meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya

merupakan penelitian populasi.”

Dari penjelasan di atas maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini

adalah seluruh karyawan bagian marketing di PT. Global Persada Farma yang

berjumlah 29 orang. Dengan demikian penulis menggunakan penelitian terhadap

populasi.

Dengan karakteristik responden sebagai berikut:

Jenis

Kelamin Usia Pendidikan Masa Kerja

Status Pernikahan

Laki-laki 100% - - - - Perempuan 0% - - - -

20-24th - 31% - - - 25-29th - 55% - - - ≥ 30th - 14% - - - SMA - - 76% - - D1 - - 14% - - D3 - - 10% - -

1-2th - - - 28% - 3-5th - - - 62% - > 5th - - - 10% -

Menikah - - - - 76% Belum - - - - 24%

Page 4: 48 BAB III - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_a5051_0606861_chapter3.pdfkompensasi dan kepuasan kerja karyawan serta seberapa besar hubungan antara persepsi terhadap

51

D. Variabel dan Definisi Operasional

Mengutip pendapat Hatch dan Farhady yang terdapat di buku yang ditulis

oleh Sugiono. Hatch dan Farhady (Sugiono, 1999:31) mengemukakan bahwa

“secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang atau objek

yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain, atau satu objek

dengan objek lain”. Sementara itu Kerlinger (Sugiono, 1999:32) menyatakan

bahwa “variabel adalah konstruk (constructs) atau sifat yang akan dipelajari, di

bagian lain Kerlinger menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan sebagai suatu

sifat yang diambil dari suatu nilai yang berbeda (different values)”.

Tujuan pembuatan definisi variabel yaitu untuk menghindari terjadinya

kesalahan atau kekeliruan dalam mengartikan variabel yang diteliti dan juga

sebagai kerangka acuan untuk mendeskripsikan permasalahan yang akan diteliti.

Sering kali terjadi kesalahpahaman dalam mengartikan istilah-istilah, hal ini

disebabkan oleh perkembangan ilmu pengetahuan di bidang bahasa yang sudah

semakin maju sehingga banyak istilah-istilah yang dipergunakan untuk maksud

tertentu berlebihan meskipun pada dasarnya bertujuan untuk menerangkan

maksud yang sama.

Berdasarkan pengertian di atas, yang menjadi variabel dalam penelitian ini

adalah persepsi terhadap kompensasi sebagai variabel independent (X) dan

kepuasan kerja sebagai variabel dependent (Y).

Page 5: 48 BAB III - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_a5051_0606861_chapter3.pdfkompensasi dan kepuasan kerja karyawan serta seberapa besar hubungan antara persepsi terhadap

52

1. Persepsi Terhadap Kompensasi

Persepsi terhadap kompensasi adalah penilaian karyawan secara individual

yang dirasakan atas imbalan berupa finansial ataupun nonfinansial yang

diterimanya sebagai ganti kontribusi mereka terhadap perusahaan. Persepsi

terhadap kompensasi diungkap dengan metode skala dari Buchari

(2001:202) yaitu aspek Direct financial, Indirect payments, Nonfinancial

rewards. Semakin tinggi skor yang diperoleh mencerminkan semakin

positif persepsi terhadap kompensasi, demikian pula sebaliknya semakin

rendah skor yang diperoleh mencerminkan semakin negatif persepsi

terhadap keadilan kompensasinya.

2. Kepuasan Kerja

Handoko (1998:193) menyebutkan bahwa kepuasan kerja adalah keadaan

emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan di mana para

karyawan memandang pekerjaan mereka. Kepuasan kerja diungkap

dengan metode skala dengan menggunakan aspek-aspek kepuasan kerja

yang dikemukakan oleh Locke dalam Anton (2007:37-38) yaitu, isi

pekerjaan, imbalan, promosi jabatan, kondisi kerja, rekan kerja, dan

pengawasan. Semakin tinggi skor yang diperoleh mencerminkan semakin

tinggi kepuasan karyawan dalam bekerja, demikian pula sebaliknya,

semakin rendah skor yang diperoleh mencerminkan semakin rendah

kepuasan karyawan dalam bekerja.

Page 6: 48 BAB III - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_a5051_0606861_chapter3.pdfkompensasi dan kepuasan kerja karyawan serta seberapa besar hubungan antara persepsi terhadap

53

Table 3.1 Definisi Operasional Persepsi Terhadap Kompensasi (X)

Variabel Konsep Variabel Dimensi Indikator Skala Pengukuran

Kompensasi

Imbalan atau balasa jasa yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawanya yang dapat dinilai dengan uang. Kompensasi atau imbalan ini termasuk didalamnya upah, gaji, insentif, komisi, dan sebagainya yang mengikat karyawan.

Buchari (2001:185)

Direct financial

Gaji Insentif Uang makan Uang hotel/kost Uang tagihan Uang bensin

� Ordinal

Indirect payments

Asuransi Cuti dan libur Hari-hari sakit Program rekreasi

� Ordinal

Nonfinancial rewards

Fleksibilitas jam kerja Fasilitas kendaraan

� Ordinal

Page 7: 48 BAB III - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_a5051_0606861_chapter3.pdfkompensasi dan kepuasan kerja karyawan serta seberapa besar hubungan antara persepsi terhadap

54

Table 3.2 Definisi Operasional Kepuasan Kerja (Y)

Variabel Konsep Variabel Dimensi Indikator Skala Pengukuran

Kepuasan Kerja

Emosi positif atau perasaan senang, sebagai hasil dari penilaian seseorang terhadap pekerjaan atau pengalaman kerjanya.

Locke dalam Indoartono (2000:31)

Isi pekerjaan

Kualifikasi pekerjaan Variasi pekerjaan Kesesuaian pekerjaan Tingkat kesulitan Tanggung jawab

� Ordinal

Bayaran Gaji Insentif

� Ordinal

Promosi jabatan � Kesempatan promosi � Keadilan promosi

� Ordinal

Kondisi kerja � Tempat kerja � Fasilitas kerja

� Ordinal

Rekan kerja � Interaksi dengan rekan kerja � Interaksi dengan atasan

� Ordinal

Pengawasan dan penyeliaan

� Pengawasan dan penilaian yang objektif � Pemberian motivasi, dukungan,

kepercayaan, dan saran. � Ordinal

Page 8: 48 BAB III - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_a5051_0606861_chapter3.pdfkompensasi dan kepuasan kerja karyawan serta seberapa besar hubungan antara persepsi terhadap

55

E. Instrumen Penelitian

Karena pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka

harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian biasa dinamakan

instrumen penelitian. Instrument penelitian adalah suatu alat yang digunakan

mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono, 1999).

Instrumen kepuasan kerja yang digunakan dalam penelitian ini disusun

berdasarkan aspek-aspek kepuasan kerja yang dikemukakan oleh Locke dalam

Anton (2007:37-38) yang meliputi:

1. Isi pekerjaan Aspek isi pekerjaan mencakup bobot pekerjaan yang melibatkan keterampilan dan kemampuan yang sesuai kualifikasi pekerjaan, variasi pekerjaan, kuantitas dan kualitas pekerjaan, tingkat kesulitan, serta tanggung jawab individu dalam mengerjakan pekerjaan tersebut.

2. Imbalan Aspek imbalan mencakup sejauh mana bayaran atau imbalan yang diterima karyawan sesuai dengan usaha yang telah dilakukan dalam bekerja.

3. Promosi jabatan Aspek promosi jabatan mencakup kesempatan memperoleh promosi jabatan yang lebih tinggi. Selain memperoleh kesempatan promosi, aspek ini juga mencakup keadilan dalam promosi jabatan.

4. Kondisi kerja Aspek kondisi kerja mencakup kepuasan terhadap kondisi lingkungan pekerjaan seperti, tempat kerja, ruangan kerja, dan fasilitas perusahaan lainnya.

5. Rekan kerja Aspek rekan kerja mencakup kepuasan hubungan atau interaksi karyawan dengan karyawan lain baik yang setara tingkatannya, bawahan, atau atasannya.

6. Pengawasan atau penyeliaan Aspek pengawasan atau penyeliaan ini mencakup kepuasan terhadap pengawasan yang dilakukan oleh atasannya. Apakah atasan sudah objektif dalam melakukan pengawasan dan penilaian serta apakah atasan memberikan kepercayaan, dukungan, saran, serta motivasi pada bawahannya.

Page 9: 48 BAB III - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_a5051_0606861_chapter3.pdfkompensasi dan kepuasan kerja karyawan serta seberapa besar hubungan antara persepsi terhadap

56

Tabel 3.3 Instrument Kepuasan Kerja Setelah Uji Validitas

No Aspek Favorable Unfavorable Jumlah

valid gugur valid Gugur valid gugur

1 Isi pekerjaan 9 - 14, 2 - 3 -

2 Bayaran 7, 25,

21 - 1, 8, 16 - 6 -

3 Promosi jabatan 19, 10 - 3, 15 - 4 -

4 Kondisi kerja 4, 11,

20 - 26 22 4 1

5 Rekan kerja 23 17, 19 5, 12 28 3 3

6 Pengawasan atau penyeliaan

6, 13, 18

- 24, 27 - 5 -

Jumlah 13 2 12 2 25 4

Adapun blue print untuk Instrumen kepuasan kerja dapat dilihat pada tabel berikut

ini:

Tabel 3.4 Blue Print Instrumen Kepuasan Kerja

No Aspek Jumlah

Total Fav UnFav

1 Isi pekerjaan 1 2 3

2 Bayaran 3 3 6

3 Promosi jabatan 2 2 4 4 Kondisi kerja 3 1 4

5 Rekan kerja 1 2 3

6 Pengawasan dan penyeliaan 3 2 5 Jumlah 13 12 25

Berdasarkan penyusunan blue print, maka langkah selanjutnya adalah membuat

rancangan sebaran item Instrumen, seperti pada tabel berikut ini:

Page 10: 48 BAB III - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_a5051_0606861_chapter3.pdfkompensasi dan kepuasan kerja karyawan serta seberapa besar hubungan antara persepsi terhadap

57

Tabel 3.5 Sebaran Item Skala Kepuasan Kerja

No Aspek No Item Jumlah

Jumlah Fav Unfav Fav Unfav

1 Isi pekerjaan 9 14, 2 1 2 3

2 Bayaran 7, 23, 20 1, 8, 16 3 3 6

3 Promosi jabatan 18, 10 3, 15 2 2 4

4 Kondisi kerja 4, 11, 19 24 3 1 4 5 Rekan kerja 21 5, 12 1 2 3

6 Pengawasan atau penyeliaan

6, 13, 17 22, 25 3 2 5

Jumlah 13 12 25

Instrumen persepsi terhadap kompensasi dalam penelitian ini adalah

aspek-aspek kompensasi yang dikemukakan oleh Buchari (2001:202) yaitu:

1. Direct financial seperti wages (upah), salaries (gaji), dan bonus. Upah didefinisikan sebagai “wages is pay based on the number of hours the employee has work”, sedangkan gaji adalah “salary is compensation paid on a weekly, biweekly, monthly, or annual basis” .

2. Indirect payments seperti fringe benefits yaitu keuntungan dalam bentuk asuransi, cuti, dan libur.

3. Nonfinancial rewards yaitu berupa penghargaan bukan dalam bentuk uang seperti pekerjaan, jabatan yang menjanjikan masa depan, pengaturan jam kerja yang lebih fleksibel.

Tabel 3.6 Instrumen persepsi terhadap kompensasi setelah uji validitas

No Aspek Favorable Unfavorable Jumlah

Valid Gugur valid gugur Valid gugur

1 Direct financial

1, 15, 12, 32, 22, 29, 25, 30, 13, 37, 6.

- 18, 16, 17, 33, 21, 19.

26, 10, 11.

17 3

2 Indirect payments

27, 8, 28, 9, 4.

7, 20 31, 23, 38. 14, 34,

41. 8 5

3 Nonfinancial rewards

35, 5, 39, 36.

2 40, 3. 24 6 2

Jumlah 20 3 11 7 31 10

Page 11: 48 BAB III - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_a5051_0606861_chapter3.pdfkompensasi dan kepuasan kerja karyawan serta seberapa besar hubungan antara persepsi terhadap

58

Adapun blue print untuk Instrumen persepsi terhadap kompensasi dapat dilihat

pada tabel berikut ini:

Tabel 3.7 Blue Print Instrumen Persepsi Terhadap Kompensasi

No Aspek Jumlah

Total Fav Unfav

1 Direct financial 11 6 17

2 Indirect payments 5 3 8 3 Nonfinancial rewards 4 2 6

Jumlah 20 11 31

Berdasarkan penyusunan blue print, maka langkah selanjutnya adalah membuat

rancangan sebaran item Instrumen, seperti pada tabel berikut ini:

Tabel 3.8 Sebaran Item Instrumen Persepsi Terhadap Kompensasi

No Aspek Item Jumlah

Jumlah Fav Unfav Fav Unfav

1 Direct financial

1, 10, 8, 24, 22, 21, 18, 28, 9, 16, 5.

15, 11, 13, 25, 12, 14.

11 6 17

2 Indirect payments

19, 6, 20, 7, 3. 23, 17, 29. 5 3 8

3 Nonfinancial rewards

26, 4, 30, 27. 31, 2. 4 2 6

Jumlah 20 11 31

Page 12: 48 BAB III - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_a5051_0606861_chapter3.pdfkompensasi dan kepuasan kerja karyawan serta seberapa besar hubungan antara persepsi terhadap

59

F. Sumber Data

Dalam suatu penelitian sudah tentu akan memerlukan data yang akan

diteliti, baik sebagai subjek maupun sebagai objek penelitian. Suharsini Arikunto

(2002: 107) mengemukakan bahwa : ”Sumber data penelitian adalah subjek dari

mana data dapat diperoleh”.

1) Sumber data primer

Sumber data primer merupakan data yang dikumpulkan oleh peneliti dan

diperoleh langsung dari subjek yang berhubungan langsung dengan

peneliti. Dalam penelitian ini yang menjadi data primer adalah seluruh

data yang diperoleh melalui penyebaran angket kepada karyawan bagian

marketing di PT. Global Persada Farma kota Bandung.

2) Sumber data sekunder

Sumber data sekunder merupakan sumber data penelitian di mana peneliti

tidak berhubungan langsung dengan yang menjadi subjek penelitian, tetapi

sifatnya membantu dan dapat memberikan informasi untuk bahan

penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi data sekunder adalah berasal

dari litelatur atau kepustakaan, artikel, jurnal, serta situs di internet yang

berkaitan dengan penelitian yang dilakukan.

Page 13: 48 BAB III - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_a5051_0606861_chapter3.pdfkompensasi dan kepuasan kerja karyawan serta seberapa besar hubungan antara persepsi terhadap

60

G. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Arikunto (2002:207) “pengumpulan data adalah mengamati

variabel yang akan diteliti dengan metode wawancara, tes, observasi, kuesioner

dan sebagainya.” Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam

penelitian ini adalah:

1) Studi literatur

yaitu pengumpulan data dengan cara mempelajari buku, artikel, sumber

dari internet dan lain-lain, untuk memperoleh informasi yang berhubungan

dengan teori-teori dan konsep-konsep yang berkaitan dengan masalah

penelitian yang dilakukan.

2) Wawancara

Yaitu melaksanakan dialog langsung untuk memperoleh data-data yang

diperlukan serta ditujukan kepada pihak perusahaan atau yang

mewakilinya.

3) Angket

Angket yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

responden untuk dijawabnya. Dalam pengisian angket, responden tinggal

memilih alternatif jawaban dengan cara memberi tanda silang salah satu

alternatif jawaban yang dianggap paling tepat atau sesuai.

Page 14: 48 BAB III - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_a5051_0606861_chapter3.pdfkompensasi dan kepuasan kerja karyawan serta seberapa besar hubungan antara persepsi terhadap

61

H. Uji Validitas dan Reliabilitas

Instrument yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk

mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrument tersebut dapat

digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Sedangkan instrument yang

reliabel berarti instrument yang jika digunakan beberapa kali untuk mengukur

objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama.

Validitas yang akan diukur dalam instrument ini adalah validitas konstruk

(construct validity), yang menurut Sutrisno Hadi dalam Sugiyono (2009:350)

menjelaskan bahwa instrument yang mempunyai validitas konstruk, bila mana

instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur gejala sesuai dengan yang

didefinisikan. Sedangkan sebelum dapat menguji validitas konstruk diperlukan

pendapat dari ahli (judgment experts) tentang instrument yang telah disusun,

apakah instrument tersebut tanpa perbaikan, harus diperbaiki, atau dirombak total.

Setelah judgment experts seleasi maka selanjutnya dilakukan uji coba, dan hasil

uji coba dianalisis dengan analisis item. Analisis item dilakukan dengan

menghitung korelasi antar skor item instrumen dengan skor totalnya. Sugiyono

(1999:126) menyatakan jika harga koefisien korelasinya sama dengan 0,3 atau

lebih maka item instrumen tersebut dinyatakan valid.

Dengan menggunakan instrument yang valid dan reliabel dalam proses

pengumpulan data, maka diharapkan hasil penelitian akan menjadi valid dan

reliabel. Dengan kata lain pengujian validitas dan reliabilitas instrument

merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan

reliabel.

Page 15: 48 BAB III - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_a5051_0606861_chapter3.pdfkompensasi dan kepuasan kerja karyawan serta seberapa besar hubungan antara persepsi terhadap

62

1. Uji Validitas

Untuk menentukan tingkat validitas suatu item kuisioner, maka digunakan

metode korelasi Product Moment. Yaitu dengan mengkorelasikan antar skor item

yang dihasilkan oleh masing-masing responden dengan skor totalnya

menggunakan rumus sebagai berikut:

r�� = � ∑ ����∑ ���∑ ����� ∑ �� ���∑ ������� ∑ �� ���∑ �����

(Sugiyono, 1999:182)

Keterangan :

Rxy = Koefisien korelasi antara x dan y X = Skor yang diperoleh subjek dari seluruh item Y = Skor total ∑X = Jumlah skor dalam distribusi X ∑Y = Jumlah skor dalam distribusi Y ∑X2 = Jumlah Kuadrat dalam skor distribusi X ∑Y2 = Jumlah Kuadrat dalam skor distribusi Y n = Banyaknya responden Kriteria pengujian : r hitung ≥ 0,3: valid (Sugiyono, 1999:126) Dalam penelitian ini, untuk menghitung validitas item kuisioner persepsi

terhadap kompensasi dan kuisioner kepuasan kerja, dibantu dengan menggunakan

program SPSS versi 17.0, yang hasilnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.9 Validitas item perspesi terhadap kompensasi

Corrected Item- Total Correlation

Keterangan

VAR00001 .442 Valid

VAR00002 .628 Valid

VAR00003 .372 Valid

VAR00004 .452 Valid

VAR00005 .457 Valid

VAR00006 .639 Valid

VAR00007 .547 Valid

VAR00008 .529 Valid

Page 16: 48 BAB III - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_a5051_0606861_chapter3.pdfkompensasi dan kepuasan kerja karyawan serta seberapa besar hubungan antara persepsi terhadap

63

VAR00009 .440 Valid

VAR00010 .421 Valid

VAR00011 .589 Valid

VAR00012 .576 Valid

VAR00013 .355 Valid

VAR00014 .425 Valid

VAR00015 .467 Valid

VAR00016 .467 Valid

VAR00017 .594 Valid

VAR00018 .738 Valid

VAR00019 .587 Valid

VAR00020 .559 Valid

VAR00021 .656 Valid

VAR00022 .644 Valid

VAR00023 .513 Valid

VAR00024 .533 Valid

VAR00025 .545 Valid

VAR00026 .753 Valid

VAR00027 .540 Valid

VAR00028 .604 Valid

VAR00029 .659 Valid

VAR00030 .509 Valid

VAR00031 .589 Valid

Tabel 3.10 Validitas item kepuasan kerja

Corrected Item- Total Correlation Keterangan

VAR00001 .615 Valid

VAR00002 .596 Valid

VAR00003 .721 Valid

VAR00004 .522 Valid

VAR00005 .517 Valid

VAR00006 .507 Valid

VAR00007 .732 Valid

VAR00008 .564 Valid

VAR00009 .644 Valid

VAR00010 .455 Valid

VAR00011 .749 Valid

VAR00012 .516 Valid

VAR00013 .556 Valid

VAR00014 .510 Valid

VAR00015 .575 Valid

VAR00016 .810 Valid

VAR00017 .723 Valid

Page 17: 48 BAB III - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_a5051_0606861_chapter3.pdfkompensasi dan kepuasan kerja karyawan serta seberapa besar hubungan antara persepsi terhadap

64

VAR00018 .534 Valid

VAR00019 .557 Valid

VAR00020 .445 Valid

VAR00021 .423 Valid

VAR00022 .484 Valid

VAR00023 .515 Valid

VAR00024 .323 Valid

VAR00025 .486 Valid

2. Uji Reliabilitas

Untuk menguji tingkat reliabilitas dapat dilakukan secara internal yaitu

menganalisis konsistensi butir-butir yang ada pada instrumen dengan

menggunakan rumus Alpha Croanbach yang merupakan statistik paling umum

yang digunakan untuk menguji reliabilitas suatu instrumen penelitian.

Adapun koefisien Alpha Croanbach dirumuskan sebagai berikut:

r� = � ����� �∑ �� �

�� �� (Sugiyono, 2009:365)

Dimana: ri = reliabilitas angket k = mean kuadrat antar subjek ΣSi

2 = mean kuadrat kesalahan St

2 = varians total Rumus untuk varians total dan varians item:

s� � = ∑ �� �� − �∑ ����

��

s� � = JKin − JKs

n�

Page 18: 48 BAB III - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_a5051_0606861_chapter3.pdfkompensasi dan kepuasan kerja karyawan serta seberapa besar hubungan antara persepsi terhadap

65

Dimana: ∑Xt

2 = jumlah kuadrat skor jawaban subjek tiap item (∑Xt)

2 = kuadrat skor seluruh subjek dari setiap item JKi = jumlah kuadrat seluruh skor item JKs = jumlah kuadrat subjek n = jumlah subjek

Suatu instrumen penelitian diindikasikan mempunyai reliabilitas yang

memadai jika koefisien Alpha Croanbach memiliki nilai ≥ 0,8.

Dalam penelitian ini, untuk menghitung reliabilitas item kuisioner

persepsi terhadap kompensasi dan kuisioner kepuasan kerja, dibantu dengan

menggunakan program SPSS versi 17.0, yang hasilnya dapat dilihat pada tabel di

bawah ini.

Tabel. 3.11 Reliabilitas kuisioner persepsi terhadap kompensasi

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items

N of Items

.933 .935 31

Tabel. 3.12 Reliabilitas kuisioner kepuasan kerja

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items

N of Items

.927 .929 25

Page 19: 48 BAB III - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_a5051_0606861_chapter3.pdfkompensasi dan kepuasan kerja karyawan serta seberapa besar hubungan antara persepsi terhadap

66

I. Prosedur Penelitian

Setelah data yang diperoleh dari responden melalui kuisioner terkumpul,

langkah selanjutnya adalah mengolah dan menafsirkan data sehingga dari hasil

tersebut dapat dilihat apakah terdapat pengaruh antara variabel Persepsi terhadap

kompensasi (X) dan variabel Kepuasan kerja (Y). Langkah-langkah pengolahan

data mengikuti prosedur sebagai berikut:

1) Menyusun data

Kegiatan ini dilakukan dengan cara memeriksa kembali lembar jawaban

angket yang telah diisi oleh responden, dalam hal kelengkapan jawaban,

untuk menentukan layak tidaknya lembar jawaban tersebut untuk diproses

lebih lanjut.

2) Menghitung bobot nilai

Yaitu pemberian kode atau skor untuk setiap opsi dari setiap item

berdasarkan ketentuan yang ada. Pilihan jawaban dengan urutan peringkat

Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Ragu-Ragu (RR), Tidak Setuju (TS), dan

Sangat Tidak Setuju (STS). Adapun pola pembobotanya adalah sebagai

berikut:

Tabel 3.13 Pedoman nilai angket

No Alternatif Jawaban Bobot

Positif Negatif 1. Sangat Setuju (SS) 5 1

2. Setuju (S) 4 2

3. Ragu-ragu (RR) 3 3

4. Tidak Setuju (TS) 2 4

5. Sangat Tidak setuju (STS) 1 5

Page 20: 48 BAB III - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_a5051_0606861_chapter3.pdfkompensasi dan kepuasan kerja karyawan serta seberapa besar hubungan antara persepsi terhadap

67

3) Tabulasi

maksudnya adalah tabulasi hasil scoring, yang dituangkan ke dalam tabel

rekapitulasi secara lengkap untuk seluruh item setiap variabel. Adapun

tabel rekapitulasi sebagai berikut:

Tabel 3.14 Tabel rekapitulasi pengubahan data

Responden Item Pertanyaan

1 2 3 4 ... n 1 2 3 4 ... N

4) Analisis data

Menentukan kedudukan variabel Persepsi terhadap kompensasi (X) dan

variabel Kepuasan kerja (Y) yang divisualisasikan dalam bentuk “skor

ideal” dengan langkah-langkah sebagai berikut:

digunakan rumus mean untuk melihat kecenderungan sumber data ke

dalam dua kategori, yaitu tinggi dan rendah. Mean merupakan teknik

penjelasan kelompok yang didasarkan atas nilai rata-rata dari kelompok

tersebut. Mean ini didapat dengan menjumlahkan data seluruh individu

dalam kelompok, kemudian dibagi dengan jumlah individu yang ada pada

kelompok tersebut. Untuk menghitung mean digunakan rumus:

$% = ∑ &'( (Sugiyono, 2007:49)

Page 21: 48 BAB III - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_a5051_0606861_chapter3.pdfkompensasi dan kepuasan kerja karyawan serta seberapa besar hubungan antara persepsi terhadap

68

Keterangan:

$% = mean ∑ )* = jumlah nilai x ke i sampai ke n n = jumlah individu

Berdasarkan nilai mean, maka kategorisasi skor untuk data menjadi

sebagai berikut:

Tabel 3.15 Kategorisasi skor

Rentang Skor Kategori Skor ≥ mean Tinggi/Puas Skor < mean Rendah/Tidak puas

J. Uji Korelasi Rank Spearman

Salah satu teknik korelasi dengan hipotesis asosiatif menurut Sugiyono

(2009:244) adalah teknik korelasi Rank Spearman, dimana dalam teknik ini

sumber data untuk kedua variabel yang akan dikonversikan dapat berasal dari

sumber yang tidak sama, jenis data yang dikorelasikan adalah data ordinal, serta

data dari kedua variabel tidak harus membentuk distribusi normal.

Oleh karena itu peneliti menutuskan untuk memakai teknik korelasi Rank

Spearman, yang mempunyai rumus sebagai berikut:

ρ = 1 − - ∑ .���������

dimana: ρ = koefisien korelasi Spearrman Rank

Sedangkan arti harga ρ yang dihasilkan harus mengacu pada interpretasi nilai ρ

sebagai berikut:

(Sugiyono, 2009:245)

Page 22: 48 BAB III - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_a5051_0606861_chapter3.pdfkompensasi dan kepuasan kerja karyawan serta seberapa besar hubungan antara persepsi terhadap

69

Tabel 3.16 Interpretasi koefisien korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,000 – 0,199 0,200 – 0,399 0,400 – 0,599 0,600 – 0,799 0,800 – 1,000

Sangat Rendah Rendah Sedang Kuat Sangat Kuat

Sumber: Sugiyono (2009:231)

K. Teknik Analisis Data

1. Koefisien Determinasi

Mencari koefisien determinasi (r2). Koefisien determinasi yaitu dengan

cara mengkuadratkan koefisien korelasi yaitu berbentuk r2 digunakan untuk

mengukur besarnya peranan variabel X terhadap variabel Y serta untuk memilih

variabel X yang dapat menerangkan secara lebih baik mengenai perubahan yang

terjadi dalam variabel Y. Berikut ini adalah rumus koefisien determinasi: KD = r2

X 100%.

Jika r2 diperoleh dari hasil perhitungan semakin besar atau mendekati 1

maka dapat dikatakan bahwa peranan dari variabel X terhadap variabel Y akan

semakin besar, ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk

menerangkan variabel Y-nya. Sebaliknya r2, semakin kecil atau mendekati 0 maka

dapat dikatakan bahwa peranan dari variabel X terhadap variabel Y semakin kecil.

Hal ini berarti model yang digunakan semakin lemah untuk menerangkan variasi

variabel tidak bebasnya. Secara umum dapat dikatakan bahwa koefisien

determinasi r2 berada diantara 0 dan 1.