47359089 psikologi perkembangan abnormal supernormal

6
Perkembangan Abnormal dan Supernormal Prilaku Abnormal 1. Pengertian Abnormal Psikologi abnormal adalah salah satu ilmu psikologi yang menyelidiki dan mengadakan klasifikasi terhadap kelainan, gangguan, hambatan fisik maupun psikis serta merumuskan untuk mengatasinya. 2. Kriteria Abnormal Dalam pandangan psikologi, untuk menjelaskan apakah seorang individu menunjukkan perilaku abnormal dapat dilihat dari tiga kriteria berikut: a. Kriteria Statistik Seorang individu dikatakan berperilaku abnormal apabila menunjukkan karakteristik perilaku yang tidak lazim alias menyimpang secara signifikan dari rata- rata, Dilihat dalam kurve distribusi normal (kurve Bell), jika seorang individu yang menunjukkan karakteristik perilaku berada pada wilayah ekstrem kiri (-) maupun kanan (+), melampaui nilai dua simpangan baku, bisa digolongkan ke dalam perilaku abnormal. b. Kriteria Norma Perilaku individu banyak ditentukan oleh norma-norma yang berlaku di masyarakat, – ekspektasi kultural tentang benar-salah suatu tindakan, yang bersumber dari ajaran agama maupun kebiasaan-

Upload: nhevztae-whiejaya

Post on 12-Feb-2015

26 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: 47359089 Psikologi Perkembangan Abnormal Supernormal

Perkembangan Abnormal dan Supernormal

Prilaku Abnormal

1. Pengertian Abnormal

Psikologi abnormal adalah salah satu ilmu psikologi yang menyelidiki dan mengadakan

klasifikasi terhadap kelainan, gangguan, hambatan fisik maupun psikis serta merumuskan untuk

mengatasinya.

2. Kriteria Abnormal

Dalam pandangan psikologi, untuk menjelaskan apakah seorang individu menunjukkan

perilaku abnormal dapat dilihat dari tiga kriteria berikut:

a. Kriteria Statistik

Seorang individu dikatakan berperilaku abnormal apabila menunjukkan karakteristik perilaku

yang tidak lazim alias menyimpang secara signifikan dari rata-rata, Dilihat dalam kurve

distribusi normal (kurve Bell), jika seorang individu yang menunjukkan karakteristik perilaku

berada pada wilayah ekstrem kiri (-) maupun kanan (+), melampaui nilai dua simpangan baku,

bisa digolongkan ke dalam perilaku abnormal.

b. Kriteria Norma

Perilaku individu banyak ditentukan oleh norma-norma yang berlaku di masyarakat, – ekspektasi

kultural tentang benar-salah suatu tindakan, yang bersumber dari ajaran agama maupun

kebiasaan-kebiasaan dalam masyarakat , misalkan dalam berpakaian, berbicara, bergaul, dan

berbagai kehidupan lainnya. Apabila seorang individu kerapkali menunjukkan perilaku yang

melanggar terhadap aturan tak tertulis ini bisa dianggap sebagai bentuk perilaku abnormal.

c. Kriteria Patologis

Seorang individu dikatakan berperilaku abnormal apabila berdasarkan pertimbangan dan

pemeriksaan psikologis dari ahli menunjukkan adanya kelainan atau gangguan mental (mental

Page 2: 47359089 Psikologi Perkembangan Abnormal Supernormal

disorder), seperti: psikophat, psikotik, skizoprenia, psikoneurotik dan berbagai bentuk kelainan

psikologis lainnya.

3. Penyebab Karakter Menjadi Abnormal

1. Penerimaan Kasih yang Tidak Normal

Kurang kasih maupun kasih yang berlebihan akan dapat merusak perkembangan pribadi seorang

anak. Bila seorang anak kurang mendapatkan kasih, namun malah banyak mendapatkan tekanan

dalam hidupnya, ia akan bertumbuh menjadi seorang yang membenci orang lain. Sebagaimana

dia diperlakukan sewaktu masih kecil (misal: dihajar, diperlakukan tidak adil, tidak dihargai,

dianaktirikan, dsb.

2. Tidak Memiliki Identitas Diri

Jika seorang anak mempunyai identitas diri yang kuat, ia pasti juga akan mempunyai jiwa yang

kuat. Sebaliknya, kalau seseorang kehilangan identitas diri dan harkatnya dalam masyarakat,

tidak mungkin ia mempunyai jiwa yang sehat. Sebagai contoh, anak dari seorang pemabuk yang

keluar masuk penjara, tentu akan merasa sangat malu bila orang lain mengenal siapa ayahnya.

Dalam hal ini, kedudukan ayahnya menjadi dasar dari identitas dirinya dalam masyarakat.

3. Tidak Memiliki Komunikasi yang Baik

Jika seseorang mempunyai objek komunikasi maka ia tidak akan mudah mengalami sakit jiwa.

Pendapat ini juga sangat benar diterapkan bagi seorang anak, karena anak pun membutuhkan

teman berbicara yang mau menerima dan mengerti dirinya. Biasanya seorang anak selain

membutuhkan teman sebaya juga menginginkan hubungan yang akrab dengan orang dewasa

yang menghargainya. Sebagai guru Sekolah Minggu, anda berpeluang besar untuk menjadi

sahabat bagi murid- murid anda. Jadilah sahabat yang baik bagi setiap mereka, sahabat yang siap

menampung segala kesulitan dan keluh kesah mereka.

4. Faktor Biologis

Page 3: 47359089 Psikologi Perkembangan Abnormal Supernormal

Abnormalitas dilihat dari sudut pandang biologis berawal dari pendapat bahwa patologi otak

merupakan faktor penyebab tingkah laku abnormal. Pandangan ini ditunjang lebih kuat dengan

perkembangan di abad ke-19 khususnya pada bidang anatomi faal, neurologi, kimia dan

kedokteran umum. Berbagai penyakit neurologis saat ini telah dipahami sebagai terganggunya

fungsi otak akibat pengaruh fisik atau kimiawi dan seringkali melibatkan segi psikologis atau

tingkah laku. Akan tetapi kita harus perhatikan bahwa kerusakan neurologis tidak selalu

memunculkan tingkah laku abnormal, dengan kata lain tidak selalu jelas bagaimana kerusakan

ini dapat mempengaruhi tingkah laku seseorang.

Prilaku Supernormal

1. Pengertian Prilaku Supernormal

Anak supernormal adalah anak biasa yang memiliki kemampuan inteligensia di atas

normal. Bila disertai dengan bakat dan daya kreativitas yang tinggi.

2. Faktor penyebab anak supernormal

IQ cukup memegang peranan penting untuk suksesnya seorang anak dalam belajar

banyak hal. Menurut penelitian, IQ atau daya tangkap seseorang, mulai dapat ditentukan sekitar

usia 3 tahun, yaitu saat ia mulai banyak mengucapkan kata-kata. Karena, ada hubungan langsung

antara kemampuan berbahasa si anak dengan IQ-nya. Seorang anak yang memiliki IQ tinggi,

penguasaan bahasanya akan cepat dan banyak. Tinggi rendahnya IQ seorang anak, dapat

dipengaruhi oleh banyak faktor. Secara garis besar faktor-faktor tersebut dapat digolongkan

menjadi 3, yaitu:

a. Faktor Genetik

Page 4: 47359089 Psikologi Perkembangan Abnormal Supernormal

Menurut hasil penelitian, kecerdasan dapat diturunkan melalui gen-gen dalam kromosom.

Untuk itu, tidak heran jika ayah-ibu yang cerdas, akan melahirkan anak yang cerdas pula.

Bahkan kini di luar negeri, terdapat bank sperma dari para donor pria-pria jenius.

b. Faktor gizi

Gizi yang baik sangat penting untuk pertumbuhan sel-sel otak, terutama pada saat ibu

hamil dan juga pada waktu bayi, yaitu pada saat sel-sel otak sedang tumbuh dengan pesatnya.

Kekurangan gizi pada saat pertumbuhan, bisa berakibat berkurangnya jumlah sel-sel otak dari

jumlah yang normal. Hal itu tentu saja akan mempengaruhi kerja otak tersebut di kemudian hari.

c. Faktor Lingkungan

Lingkungan yang baik adalah lingkungan yang dapat memberikan kebutuhan mental bagi

si anak. Kebutuhan mental meliputi kasih sayang, rasa aman, pengertian, perhatian, penghargaan,

serta rangsangan intelektual. Kekurangan rangsangan intelektual pada masa bayi dan balita,

dapat menyebabkan hambatan pada perkembangan kecerdasannya. Hal itu sering terjadi pada

bayi-bayi yang ditinggal di panti asuhan. Menurut hasil penelitian, anak-anak yang mendapat

perhatian banyak dari kedua orang tuanya, memiliki IQ yang cukup tinggi, terutama anak yang

banyak mendapat perhatian dari sang ayah. Karena, secara tidak langsung kehadiran sosok ayah

memberikan tambahan rasa bagi si anak sehingga menjadi lebih leluasa dalam melakukan

kreativitas. Begitu pula halnya dengan anak-anak yang mendapat ASI paling sedikit selama 6

bulan penuh, menunjukkan ciri-ciri ber-IQ lebih tinggi jika dibandingkan dengan anak yang

disusui selama kurang dari 3 bulan. Hal ini berkaitan dengan terjadinya hubungan psikologis

yang tercipta saat menyusui yang sangat mungkin menjadi faktor penting dalam perkembangan

IQ.

Sumber : www.scribd.doc/doc11/Psikologi+abnormal.doc

www.metasosial.blospot.com/forums/anak787#%^=IQ?/doc.html