45727955 makalah kandiloma akuminata kasus 4

32
MAKALAH LAPORAN HASIL SGD TUTOR 6 CONDYLOMA ACUMINATA Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Sistem Integumen Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran Disusun oleh : Annisaa Citra Jeihan 220110090069 Astri Mutiar 220110090043 Bayu Jaya Adiguna 220110090126 Cici Feby 220110090054 Dwi Murbarani 220110090108 Evelin Aprilianty 220110090040 Febrina Viselita 220110090084 Lusita Indrayani 220110090020 Muhammad Ridwan 220110090047 Novi Amelia 220110090059 Tarina Eka Putri 220110090112 Yani Sri Mulyani 220110090073 FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS PADJADJARAN 2010 1

Upload: tu-tunk-kusumah

Post on 10-Aug-2015

92 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: 45727955 Makalah Kandiloma Akuminata Kasus 4

MAKALAH LAPORAN HASIL SGD TUTOR 6

CONDYLOMA ACUMINATA

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Sistem Integumen

Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran

Disusun oleh :

Annisaa Citra Jeihan 220110090069

Astri Mutiar 220110090043

Bayu Jaya Adiguna 220110090126

Cici Feby 220110090054

Dwi Murbarani 220110090108

Evelin Aprilianty 220110090040

Febrina Viselita 220110090084

Lusita Indrayani 220110090020

Muhammad Ridwan 220110090047

Novi Amelia 220110090059

Tarina Eka Putri 220110090112

Yani Sri Mulyani 220110090073

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN

2010

1

Page 2: 45727955 Makalah Kandiloma Akuminata Kasus 4

BAB I

ANALISA KASUS

Kasus :

Nn.Jupe ( 32 tahun ), profesi PSK di warung remang – remang di pantura sejak 12

tahun yang lalu.Datang ke puskesmas dengan keluhan di alat kelamin gatal dan terasa

terbakar.Rerdapat nodul – nodul kemerahan seperti bunga kol,konsistensi lunak,tampak

lesi,keputihan,berbau (+),bewarna kehijauan.

Dari hasil Lab.didapatkan : - leukosit : 16.000 m3

- Hb : 12gr/dl

Step 1

1. Konsistensi lunak ?

Step 2

1. Mengapa genitalia terdapat nodul kemerahan dan terbakar ?

2. Mengapa terdapat keputihan berbau (+),bewarna kehijauan ?

3. Apa diagnosa medis untuk kasus ini ?

4. Mengapa nodulnya berbentuk bunga kol ?

5. Apa yang menyebabkan kadar leukosit Nn.Jupe meningkat ?

6. Bagaimana hubungan penyakit Nn.Jupe dengan profesinya ?

7. Mengapa ada lesi di genitalia?

8. Mengapa nodulnya berkonsistensi lunak?

9. Adakah pemeriksaan lab.lanjutan yang perlu dilakukan ?

10. Apakah ada pengaruh nodul – nodul yang kemerahan dengan pengeluaran urine ?

11. Adakah komplikasi dari penyakit ini ?

12. Bagaimana etiologi dari penyakit ini ?

13. Bagaimana peran perawat sebagai edukator dalam menangani Nn.Jupe ?

2

Page 3: 45727955 Makalah Kandiloma Akuminata Kasus 4

14. Apa diagnosa keperawatan yang muncul pada kasus ini ?

15. Apakah penyakit ini menular? Jika ya,bagaimana cara penularannya ?

16. Apakah penyakit ini bisa menyebabkan kemandulan ?

17. Apakah penyakit ini bisa menyebabkan kematian ?

18. Bagaimana pencegahan terhadap penyakit ini ?

19. Bagaimana manifestasi klinis pada penyakit ini ?

20. Bagaimana penatalaksanaan menangani penyakit yang dikeluhkan Nn.Jupe ?

21. Intervensi apa yang diberikan untuk mengurangi rasa gatal yang dirasakan Nn.Jupe?

22. Apakah penyakit ini bisa terjadi pada pria atau anak – anak ?

Step 3 LO

Step 4 LO

BAB II

3

Page 4: 45727955 Makalah Kandiloma Akuminata Kasus 4

HASIL REPORTING

I. Anatomi Sistem Reproduksi Wanita

Terdiri alat / organ eksternal dan internal, sebagian besar terletak dalam rongga

panggul. Eksternal (sampai vagina) : fungsi kopulasi. Internal : fungsi ovulasi, fertilisasi

ovum, transportasi blastocyst, implantasi, pertumbuhan fetus, kelahiran. Fungsi sistem

reproduksi wanita dikendalikan / dipengaruhi oleh hormon-hormon gondaotropin / steroid

dari poros hormonal thalamus – hipothalamus – hipofisis – adrenal – ovarium. Selain itu

terdapat organ/sistem ekstragonad/ekstragenital yang juga dipengaruhi oleh siklus reproduks:

payudara, kulit daerah tertentu, pigmen dan sebagainya.

A. Genitalia Eksterna

1. Vulva

Tampak dari luar (mulai dari mons pubis sampai tepi perineum), terdiri dari mons

pubis, labia mayora, labia minora, clitoris, hymen, vestibulum, orificium urethrae

externum, kelenjar-kelenjar pada dinding vagina.

2. Mons pubis / mons veneris

4

Page 5: 45727955 Makalah Kandiloma Akuminata Kasus 4

Lapisan lemak di bagian anterior symphisis os pubis. Pada masa pubertas daerah

ini mulai ditumbuhi rambut pubis.

3. Labia mayora

Lapisan lemak lanjutan mons pubis ke arah bawah dan belakang, banyak

mengandung pleksus vena. Homolog embriologik dengan skrotum pada pria.

Ligamentum rotundum uteri berakhir pada batas atas labia mayora. Di bagian

bawah perineum, labia mayora menyatu (pada commisura posterior).

4. Labia minora

Lipatan jaringan tipis di balik labia mayora, tidak mempunyai folikel rambut.

Banyak terdapat pembuluh darah, otot polos dan ujung serabut saraf.

5. Clitoris

Terdiri dari caput/glans clitoridis yang terletak di bagian superior vulva, dan

corpus clitoridis yang tertanam di dalam dinding anterior vagina. Homolog

embriologik dengan penis pada pria. Terdapat juga reseptor androgen pada

clitoris. Banyak pembuluh darah dan ujung serabut saraf, sangat sensitif.

6. Vestibulum

Daerah dengan batas atas clitoris, batas bawah fourchet, batas lateral labia

minora. Berasal dari sinus urogenital. Terdapat 6 lubang/orificium, yaitu

orificium urethrae externum, introitus vaginae, ductus glandulae Bartholinii

5

Page 6: 45727955 Makalah Kandiloma Akuminata Kasus 4

kanan-kiri dan duktus Skene kanan-kiri. Antara fourchet dan vagina terdapat

fossa navicularis.

7. Introitus / orificium vagina

Terletak di bagian bawah vestibulum. Pada gadis (virgo) tertutup lapisan tipis

bermukosa yaitu selaput dara / hymen, utuh tanpa robekan. Hymen normal

terdapat lubang kecil untuk aliran darah menstruasi, dapat berbentuk bulan sabit,

bulat, oval, cribiformis, septum atau fimbriae. Akibat coitus atau trauma lain,

hymen dapat robek dan bentuk lubang menjadi tidak beraturan dengan robekan

(misalnya berbentuk fimbriae). Bentuk himen postpartum disebut parous.

Corrunculae myrtiformis adalah sisa2 selaput dara yang robek yang tampak pada

wanita pernah melahirkan / para. Hymen yang abnormal, misalnya primer tidak

berlubang (hymen imperforata) menutup total lubang vagina, dapat menyebabkan

darah menstruasi terkumpul di rongga genitalia interna.

8. Vagina

Rongga muskulomembranosa berbentuk tabung mulai dari tepi cervix uteri di

bagian kranial dorsal sampai ke vulva di bagian kaudal ventral. Daerah di sekitar

cervix disebut fornix, dibagi dalam 4 kuadran : fornix anterior, fornix posterior,

dan fornix lateral kanan dan kiri. Vagina memiliki dinding ventral dan dinding

dorsal yang elastis. Dilapisi epitel skuamosa berlapis, berubah mengikuti siklus

haid.

Fungsi vagina :

Untuk mengeluarkan ekskresi uterus pada haid, untuk jalan lahir dan untuk

kopulasi (persetubuhan). Bagian atas vagina terbentuk dari duktus Mulleri, bawah

dari sinus urogenitalis. Batas dalam secara klinis yaitu fornices anterior, posterior

dan lateralis di sekitar cervix uteri. Titik Grayenbergh (G-spot), merupakan titik

daerah sensorik di sekitar 1/3 anterior dinding vagina, sangat sensitif terhadap

stimulasi orgasmus vaginal.

9. Perineum

Daerah antara tepi bawah vulva dengan tepi depan anus. Batas otot-otot

diafragma pelvis (m.levator ani, m.coccygeus) dan diafragma urogenitalis

(m.perinealis transversus profunda, m.constrictor urethra). Perineal body adalah

raphe median m.levator ani, antara anus dan vagina. Perineum meregang pada

6

Page 7: 45727955 Makalah Kandiloma Akuminata Kasus 4

persalinan, kadang perlu dipotong (episiotomi) untuk memperbesar jalan lahir dan

mencegah ruptur.

B. Genitalia Interna

1. Uterus

Suatu organ muskular berbentuk seperti buah pir, dilapisi peritoneum (serosa).

Selama kehamilan berfungsi sebagai tempat implatansi, retensi dan nutrisi

konseptus. Pada saat persalinan dengan adanya kontraksi dinding uterus dan

pembukaan serviks uterus, isi konsepsi dikeluarkan. Terdiri dari corpus, fundus,

cornu, isthmus dan serviks uteri.

2. Serviks uteri

Bagian terbawah uterus, terdiri dari pars vaginalis (berbatasan / menembus

dinding dalam vagina) dan pars supravaginalis. Terdiri dari 3 komponen utama:

otot polos, jalinan jaringan ikat (kolagen dan glikosamin) dan elastin. Bagian luar

di dalam rongga vagina yaitu portio cervicis uteri (dinding) dengan lubang ostium

uteri externum (luar, arah vagina) dilapisi epitel skuamokolumnar mukosa

serviks, dan ostium uteri internum (dalam, arah cavum). Sebelum melahirkan

(nullipara/primigravida) lubang ostium externum bulat kecil, setelah

pernah/riwayat melahirkan (primipara/ multigravida) berbentuk garis melintang.

Posisi serviks mengarah ke kaudal-posterior, setinggi spina ischiadica. Kelenjar

mukosa serviks menghasilkan lendir getah serviks yang mengandung glikoprotein

kaya karbohidrat (musin) dan larutan berbagai garam, peptida dan air. Ketebalan

mukosa dan viskositas lendir serviks dipengaruhi siklus haid.

3. Corpus uteri

Terdiri dari : paling luar lapisan serosa/peritoneum yang melekat pada

ligamentum latum uteri di intraabdomen, tengah lapisan muskular/miometrium

berupa otot polos tiga lapis (dari luar ke dalam arah serabut otot longitudinal,

anyaman dan sirkular), serta dalam lapisan endometrium yang melapisi dinding

cavum uteri, menebal dan runtuh sesuai siklus haid akibat pengaruh hormon

hormon ovarium. Posisi corpus intraabdomen mendatar dengan fleksi ke anterior,

fundus uteri berada di atas vesica urinaria. Proporsi ukuran corpus terhadap

isthmus dan serviks uterus bervariasi selama pertumbuhan dan perkembangan

wanita (gambar).

7

Page 8: 45727955 Makalah Kandiloma Akuminata Kasus 4

4. Ligamenta penyangga uterus

Ligamentum latum uteri, ligamentum rotundum uteri, ligamentum cardinale,

ligamentum ovarii, ligamentum sacrouterina propium, ligamentum

infundibulopelvicum, ligamentum vesicouterina, ligamentum rectouterina.

5. Vaskularisasi uterus

Terutama dari arteri uterina cabang arteri hypogastrica/illiaca interna, serta arteri

ovarica cabang aorta abdominalis.

6. Salping / Tuba Falopii

Embriologik uterus dan tuba berasal dari ductus Mulleri. Sepasang tuba kiri

kanan, panjang 8-14 cm, berfungsi sebagai jalan transportasi ovum dari ovarium

sampai cavum uteri. Dinding tuba terdiri tiga lapisan : serosa, muskular

(longitudinal dan sirkular) serta mukosa dengan epitel bersilia. Terdiri dari pars

interstitialis, pars isthmica, pars ampularis, serta pars infundibulum dengan

fimbria, dengan karakteristik silia dan ketebalan dinding yang berbeda-beda pada

setiap bagiannya (gambar).

7. Pars isthmica (proksimal/isthmus)

Merupakan bagian dengan lumen tersempit, terdapat sfingter uterotuba

pengendali transfer gamet. Pars ampularis (medial/ampula) Tempat yang sering

terjadi fertilisasi adalah daerah ampula / infundibulum, dan pada hamil ektopik

(patologik) sering juga terjadi implantasi di dinding tuba bagian ini. Pars

infundibulum (distal) dilengkapi dengan fimbriae serta ostium tubae abdominale

pada ujungnya, melekat dengan permukaan ovarium. Fimbriae berfungsi

“menangkap” ovum yang keluar saat ovulasi dari permukaan ovarium, dan

membawanya ke dalam tuba.

8. Mesosalping

Jaringan ikat penyangga tuba (seperti halnya mesenterium pada usus).

9. Ovarium

Organ endokrin berbentuk oval, terletak di dalam rongga peritoneum, sepasang

kiri-kanan. Dilapisi mesovarium, sebagai jaringan ikat dan jalan pembuluh darah

dan saraf. Terdiri dari korteks dan medula. Ovarium berfungsi dalam

pembentukan dan pematangan folikel menjadi ovum (dari sel epitel germinal

8

Page 9: 45727955 Makalah Kandiloma Akuminata Kasus 4

primordial di lapisan terluar epital ovarium di korteks), ovulasi (pengeluaran

ovum), sintesis dan sekresi hormon-hormon steroid (estrogen oleh teka interna

folikel, progesteron oleh korpus luteum pascaovulasi). Berhubungan dengan pars

infundibulum tuba Falopii melalui perlekatan fimbriae. Fimbriae “menangkap”

ovum yang dilepaskan pada saat ovulasi. Ovarium terfiksasi oleh ligamentum

ovarii proprium, ligamentum infundibulopelvicum dan jaringan ikat mesovarium.

Vaskularisasi dari cabang aorta abdominalis inferior terhadap arteri renalis.

C. Organ reproduksi / organ seksual ekstragonadal

1. Payudara

Seluruh susunan kelenjar payudara berada di bawah kulit di daerah pektoral.

Terdiri dari massa payudara yang sebagian besar mengandung jaringan lemak,

berlobus-lobus (20-40 lobus), tiap lobus terdiri dari 10-100 alveoli, yang di bawah

pengaruh hormon prolaktin memproduksi air susu. Dari lobus-lobus, air susu

dialirkan melalui duktus yang bermuara di daerah papila / puting. Fungsi utama

payudara adalah laktasi, dipengaruhi hormon prolaktin dan oksitosin

pascapersalinan. Kulit daerah payudara sensitif terhadap rangsang, termasuk

sebagai sexually responsive organ.

2. Kulit

Di berbagai area tertentu tubuh, kulit memiliki sensitifitas yang lebih tinggi dan

responsif secara seksual, misalnya kulit di daerah bokong dan lipat paha dalam.

Protein di kulit mengandung pheromone (sejenis metabolit steroid dari keratinosit

epidermal kulit) yang berfungsi sebagai ‘parfum’ daya tarik seksual (androstenol

dan androstenon dibuat di kulit, kelenjar keringat aksila dan kelenjar liur).

Pheromone ditemukan juga di dalam urine, plasma, keringat dan liur.

II. Konsep Infeksi Menular Seksual

IMS adalah penyakit yang menyerang manusia dan binatang melalui transmisi

hubungan seksual, seks oral dan seks anal. IMS juga juga dapat ditularkan melalui

jarum suntik, kelahiran, dan juga menyusui.

Semua orang beresiko tertular oenyakit kelamin. Akan tetapi menurut

penelitian, kaum perempuan memiliki resiko lebih besar untuk tertular, karena bentuk

dan sifat alat reproduksi yang lebih rentan atau ‘khas’. Biasanya gejala tidak terlihat

9

Page 10: 45727955 Makalah Kandiloma Akuminata Kasus 4

dengan mudah dan butuh waktu untuk inkubasi sehingga banyak penderita tidak

mengetahui dirinya telah mengidap penyakit.

IMS bukan serangan penyakit yang bisa sembuh sendiri. Bila telah diobati

akan menyebabkan gejala yang lebih parah dan penyakit jadi semakin sulit diobati,

terutama mengakibatkan alat reproduksi rusak hingga mengalami kemandulan.

Penyakit menular ini tidak dapat dicegah dengan mencuci alat kelamin setelah

berhubungan seks, minum jamu, kebersihan atau kerapian penampilan fisik dan

minum antibiotik sebelum atau sesudah melakukan hubungan seks. Akan tetapi ini

dapat dicegah dengan tidak melakukan hubungan seks yang tidak bertanggung jawab,

berhubungan seks hanya dengan pasangan, memakai kontrasepsi (kondom), jangan

bertukaran jarum suntik bekas narkoba dan carilah sumber pengetahuan yang

berkaitan atau informasi yang benar.

III. Diagnosa Penyakit

‘ Candiloma Akuminata’

IV. Definisi Candiloma Akuminata

1. Merupakan kutil di dalam atau di sekeliling vagina, penis, atau dubur yang

ditularkan melalui hubungan seksual

2. Pertumbuhan jaringan yang bersifat jinak, superficial, terutama pada daerah

genitalia

3. Tumor pada genitalia yang ditemukan pada laki-laki maupun perempuan dan

bersifat lunak seperti jengger ayam dan tidak nyeri.

4. PMS yang disebabkan oleh Human Papilloma Virus (HPV) tipe 6 dan 11.

Pertumbuhannya mula-mula kecil, kemudian cenderung berkelompok dan

menyatu membentuk suatu benjolan yang besar menyerupai bunga kol.

10

Page 11: 45727955 Makalah Kandiloma Akuminata Kasus 4

V. Etiologi

Virus DNA golongan Papovavirus, yaitu: Human Papilloma Virus (HPV). HPV tipe

6 dan 11 menimbulkan lesi dengan pertumbuhan (jengger ayam). HPV tipe 16, 18,

dan 31 menimbulkan lesi yang datar (flat). HPV tipe 16 dan 18 seringkali

berhubungan dengan karsinoma genitalia (kanker ganas pada kelamin).

VI. Klasifikasi Candiloma Akuminata

1. Bentuk akuminata

Terutama dijumpai pada daerah lipatan dan lembab. Terlihat vegetasi bertangkai

dengan permukaan berjonjot seperti jari. Beberapa kutil dapat bersatu membentuk

lesi yang lebih besar sehingga tampak seperti kembang kol. Lesi yang besar ini

sering dijumpai pada wanita yang mengalami fluor albus dan pada wanita hamil,

atau pada keadaan imunitas terganggu.

2. Bentuk papul

Lesi bentuk papul biasanya didapati di daerah dengan keratinisasi sempurna,

seperti batang penis, vulva bagian lateral, daerah perianal dan perineum. Kelainan

berupa papul dengan permukaan yang halus dan licin, multipel dan tersebar secara

diskret.

11

Page 12: 45727955 Makalah Kandiloma Akuminata Kasus 4

3. Bentuk datar

Secara klinis, lesi bentuk ini terlihat sebagai makula atau bahkan sama sekali

tidak tampak dengan mata telanjang, dan baru terlihat setelah dilakukan tes asam

asetat. Dalam hal ini penggunaan kolposkopi sangat menolong.

VII. Manifestasi Klinis

• Kondiloma akuminata sering muncul

disaerah yang lembab, biasanya pada penis,

vulva, dinding vagina dan dinding serviks

dan dapat menyebar sampai daerah perianal

• Berbau busuk

• Warts/kutil memberi gambaran merah

muda, flat, gambaran bunga kol

• Pada pria dapat menyerang penis, uretra dan

daerah rektal. Infeksi dapat dormant atau

tidak dapat dideteksi, karena sebagian lesi

tersembunyi didalam folikel rambut atau dalam lingkaran dalam penis yang tidak

disirkumsisi.

• Pada wanita condiloma akuminata menyerang daerah yang lembab dari labia

minora dan vagina. Sebagian besar lesi timbul tanpa simptom. Pada sebagian kasus

biasanya terjadi perdarah setelah coitus, gatal atau vaginal discharge

• Ukuran tiap kutil biasanya 1-2 mm, namun bila berkumpul sampai berdiameter 10,

2 cm dan bertangkai. Dan biasanya ada yang sangat kecil sampai tidak

diperhatikan. Terkadang muncul lebih dari satu daerah.

• Adanya kelainan kulit yang tampak sebagai vegetasi bertangkai dan berwarna

kemerahan kalau masih baru, dan berwarna kehitaman jika telah lama. Permukaan

berjonjot ( papilomatosa) sehingga perlu dilakukan percobaan sondase

• Jika lesi mengalami infeksi sekunder, warnanya dapat berubah menjadi keabu-

abuan atau kehitaman, erosive dengan aroma yang tidak sedap.

12

Page 13: 45727955 Makalah Kandiloma Akuminata Kasus 4

• Vegetasi yang besar disebut sebagai Giant candyloma, yang sering mengalami

degenerasi keganasan, sehingga perlu dibiopsi untuk diagnosis.

• Masa inkubasi 2 bulan, permukaan kasar.

• Pada kasus yang jarang, perdarahan dan obstruksi saluran kemih jika virus

mencapai saluran uretra.

• Memiliki riwayat kehidupan seksual aktif dengan banyak pasangan.

VIII. Kondiloma Selama Masa Hamil

• Kehamilan dan kondiloma acuminata/HPV

Wanita yang terpapar HPV selama kehamilan memiliki kekhawatiran bahwa

virus ini akan membahayakan bayi mereka. Dalam kebanyakan kasus HPV tidak

mempengaruhi perkembangan janin.

• Pengaruh kondiloma selama kehamilan

Jika seorang wanita terpapar kondiloma selama kehamilan, maka kondiloma akan

cepat berkembang, kemungkinan karena terjadi pengeluaran cairan vagina

berlebih yang membuat lingkungan yang baik untuk virus, perubahan horminal

atau penurunan kekebalan tubuh.

• Pengaruh kondiloma acuminata/HPV terhadap bayi

HPV tidak mempengaruhi kehamilan dan kesehatan bayi secara langsung. Resiko

transmisi virus ini terhadap bayi sangat rendah.

Jika bayi terpapar virus saat kehamilan atau saat melahirkan maka transmisi ini

bisa menyebabkan terjadinya perkembangan wart/kutil pada korda vokalis dan

kadang pada daerah lain pada infan atau anak-anak. Kondisi ini disebut recurrent

respiratory papillomatous (RRP), hal ini sangaat berbahaya, namun hal in sangat

jarang terjadi.

• Aktivitas

Tidak ada restriksi kecuali menghindari hubungan seksual

• Diet

13

Page 14: 45727955 Makalah Kandiloma Akuminata Kasus 4

Tidak ada restriksi, namun sebaiknya mengkonsumsi nutrisi yang seimbang pada

program dietari untuk memastikan ibu mendapatkan sitem imun yang optimal.

Dietari program

Sangat penting

1. vitamin B-kompleks, penting untuk multiplikasi sel

2. vitamin C, antiviral

Penting

1. L-Cystein, suplai sulfur, sebagai preventasi dan perawatan kutil

2. Vitamin A, menormalkan kulit dan epitel membrane

3. Vitamin E, meningkatkan aliran darah dan membantu perbaikan jaringan

4. Zinc, meningkatkan imunitas tubuh melawan virus

IX. Faktor Resiko

• Aktivitas seksual

Aktivitas seksual menjadi salah satu faktor yang menjadi resiko besar untuk

terkena penyakit kondiloma akuminata ini karena virus human papiloma

ditularkan melalui hubungan seksual, terutama pada para pekerja seks

komersial. Mereka akan lebih berisiko karena sering melakukan hubungan

seksual dengan orang yang tidak diketahui riwayat kondilomanya.

• Merokok

PSK di Spanyol yang berumur 25 tahun ke atas dan tidak merokok

mempunyai risiko yang rendah untuk terjadinya KA (OR 0,33; 95% CI : 0,17

– 0,63) dibandingkan pada PSK berumur < 25 tahun dan merokok (OR 2,28;

95% CI : 1,36 – 3,8) 7. Moscicki (2001) melaporkan kebiasaan merokok

berisiko terinfeksi KA sebesar 1,50; 95% CI : 0,77 – 2,94 5. Namun, kedua

penelitian ini belum bisa menunjukkan adanya hubungan dosis respon

merokok terhadap terjadinya KA. Penelitian oleh Wen, dapat membuktikan

bahwa kebiasaan merokok 10 batang rokok per hari berisiko 2 kali terinfeksi

KA dibandingkan pada non perokok (95% CI : 1,7 – 3,7)15. Sedangkan

14

Page 15: 45727955 Makalah Kandiloma Akuminata Kasus 4

Minerd (2006) memaparkan bahwa kebiasaan merokok pada penderita HIV

positif berisiko 3,9 kali lebih besar terinfeksi KA

• Imunitas

Imunitas tubuh berperan dalam pertahanan tubuh terhadap HPV.

Imunitas tubuh yang rendah berisiko 1,99 kali lebihbesar (95% CI : 1,17 –

3,37) untuk terinfeksi KA. Imunitas tubuh terhadap KA dapat juga diperoleh

dari vaksin HPV, namun efektifitas vaksin HPV ini masih dalam tahap

penelitian

• Penggunaan kontrasepsi

Amo, 2005 mengemukakan bahwa kontrasepsi hormonal berasosiasi kuat dan

meningkatkan risiko terinfeksi KA pada perempuan, yaitu sebesar 19,45; 95%

CI : 2,45 – 154,27 7. Penelitian lain menemukan bahwa kontrasepsi oral

berisiko sebesar 1,7; 95% CI : 1,3 – 2,2 untuk terjadinya KA.

Penelitian sebelumnya tentang faktor risiko KA telah dilakukan. Rangkuman

hasil penelitian para ahli tentang faktor risiko KA adalah :

1. Faktor internal host

a. Karakteristik PSK : umur, ras, status perkawinan.

b. Reproduksi : umur saat HUS I, riwayat paritas dan kontrasepsi.

c. Riwayat IMS : riwayat KA, riwayat servisitis, riwayat herpes genitalis.

d. Penyakit imunosupresif yang diderita.

e. HIV positif

f. Status gizi dan konsumsi makanan : BMI

g. Kadar folat dalam darah

h. Imunitas tubuh

2. Faktor lingkungan pendukung

a. Sosial ekonomi : tingkat pendidikan, lama menjadi PSK, pendapatan.

b. Lingkungan sosial : merokok, konsumsi alkohol, konsumsi narkoba

15

Page 16: 45727955 Makalah Kandiloma Akuminata Kasus 4

3. Faktor perilaku host

a. Aktivitas seksual : jumlah mitra seksual per hari, jumlah mitra seks baru

dalam 3 bulan terakhir, jumlah mitra seks baru dalam 12 bulan terakhir,

lama HUS, cara HUS, pelicin, mitra seks sudah khitan .

b. Higiene perseorangan : cuci tangan setelah HUS, kebersihan genital

perorangan (kebiasaan mengganti celana dalam, kebersihan celana dalam).

c. Vaginal Douching

d. Pemakaian kondom : frekuensi dan saat pemakaian.

X. Pemeriksaan Diagnostik

• Tes asam asetat

Bubuhkan asam asetat 5% dengan lidi kapas pada lesi yang dicurigai. Dalam

beberapa menit lesi akan berubah warna menjadi putih (acetowhite).

Perubahan warna pada lesi di daerah perianal perlu waktu lebih lama (sekitar

15 menit).

• Kolposkopi

merupakan tindakan yang rutin dilakukan di bagian kebidanan. Pemeriksaan

ini terutama berguna untuk melihat lesi kondiloma akuminata subklinis, dan

kadang-kadang dilakukan bersama dengan tes asam asetat.

• Hispatologi

Pada kondiloma akuminata yang eksofitik, pemeriksaan dengan mikroskop

cahaya akan memperlihatkan gambaran papilomatosis, akantosis, rete ridges

yang memanjang dan menebal, parakeratosis dan vakuolisasi pada sitoplasma.

• Acetowhitening

Tes ini menggunakan larutan asam aseta 3 – 5% dalam aquades, dapat

menolong mendeteksi infeksi HPV subklinis atau menentukan batas pada lesi

datar. Pemeriksaan ini menolong dalam membatasi infeksi HPV ke serviks dan

anus. Acetowhitening pada lesi genital eksternal tidak spesifik untuk

kondiloma.

16

Page 17: 45727955 Makalah Kandiloma Akuminata Kasus 4

• Pap Smear

Seluruh wanita seharusnya dimotivasi untuk melakukan pap smear setiap

tahun karena HPV merupakan penyebab utama pada patogensis kanker

serviks.

• Kolposkopi

Merupakan tindakan yang rutin dilakukan di bagian kebidanan, namun belum

digunakan secara luas di bagian penyakit kulit. Pemeriksaan ini terutama

berguna untuk melihat lesi kondiloma akuminata yang subklinis di alat genital

dalam dan kadang-kadang dilakukan bersama dengan tes asam asetat.

XI. Diagnosa Banding

1) Veruka vulgaris

Vegetasi yang tidak bertangkai, kering, warnanya keabuan atau sama dengan

warna kulit

2) Kondiloma lata

Klonis berbentuk plak yang erosive, pada pemeriksaan laboratorium dapat

ditemukan Treponema palidum

3) Karsinoma sel skuamosa

Vegetasi seperti kembang kol (cauli flower likes), mudah berdarah dan berbau

4) Moluskum kontagiosum

Infeksi kulit yang disebabkan oleh virus, mengakibatkan bintil kecil (lesi)

yang muncul pada kulit, sebagian besar bergaris tengah sekitar 1 cm, bagian

tengah lesi keras berwarna putih, beberapa lesi mempunyai cekungan di

tengah, lesi berwarna sama dengan kulit biasa tetapi bisa kelihatan seperti

lilin, lesi biasanya tidak sakit atau gatal.

XII. Komplikasi

17

Page 18: 45727955 Makalah Kandiloma Akuminata Kasus 4

KA merupakan IMS yang berbahaya karena dapat menyebabkanterjadinya

komplikasi penyakit lain yaitu :

a. Kanker serviks

Lama infeksi KA meningkatkan risiko terjadinya kanker serviks. Moscicki,

2001 melaporkan bahwa risiko tertinggi terkena kanker serviks adalah pada kasus

infeksi KA selama 1 – 2 tahun (RH 10,27; 95% CI : 5,64 – 18,69). Risiko ini menurun

pada infeksi KA selama < 1 tahun (RH 7,4; 95% CI : 4,74 – 11,57) dan infeksi KA

selama 2 – 3 tahun RH 6,11; 95% CI : 1,86 – 20,06 5. Kanker serviks merupakan

penyebab kematian kedua pada perempuan karena kanker di negara berkembang dan

penyebab ke 11 kematian pada perempuan di AS. Tahun 2005, sebanyak 10.370 kasus

kanker serviks baru ditemukan dan 3.710 diantaranya mengalami kematian 7,10.

b. Kanker genital lain

Selain menyebabkan kanker serviks, KA juga dapat menyebabkan kanker

genital lainnya seperti kanker vulva, anus dan penis 4-7.

c. Infeksi HIV

Seseorang dengan riwayat KA lebih berisiko terinfeksi HIV 7.

d. Komplikasi selama kehamilan dan persalinan

KA selama masa kehamilan, dapat terus berkembang membesar di daerah

dinding vagina dan menyebabkan sulitnya proses persalinan. Selain itu, kondisi KA

dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh, sehingga terjadi transmisi penularan KA

pada janin secara tenggorokannya 4,6.

XIII. Penatalaksanaan dan Pencegahan

1) Penatalaksanaan

Hal yang perlu diperhatikan oleh tim medis dalam menangani ‘Kondiloma

Akuminata’

1. Memastikan diagnosis dan mencari infeksi penyerta yang

mendasarinya ( mis : sifilis,penyakit HIV)

2. Menentukan tujuan terapi kutil yang berusaha untuk :

18

Page 19: 45727955 Makalah Kandiloma Akuminata Kasus 4

- Menghilangkan kutil – kutil eksofitik,terutama bila simtomatik

dan menyusahkan pasien

- Menginduksi masa bebas kutil

- Menggunakan terapi yang tidak memperburuk penyakit

- Mengenali lesi yang dapat berkaitan dengan karsinoma serviks

dini

Secara Farmakologi

1. Resin podofilin

- Baik digunakan pada lesi di daerah lembab atau tersumbat ( mis :

perianus,mukosa,lipat paha,daripada pada batang penis)

- Oleskan pada lesi ; biarkan sampai kering sempurna

- Beritahukan pada pasien untuk membiarkannya selama 4-12

jam,kemudian bilas seluruhnya menggunakan air dan sabun

- Reaksi yang diharapkan meliputi nyeri lokal,perasaan

terbakar,peradangan,atau erosi

- Duduk berendam dalam air hangat dua kali sehari sangat

membantu bila erosinya parah

- Ulangi terapi dengan interval 7-10 hari

2. Terapi nitrogen cair

- Paling baik digunakan pada daerah ‘kering’ ( mis:batang

penis,genitalia eksterna wanita,paha atas).Hindari penggunaan

pada vagina.Bila digunakan secara tidak tepat akan menimbulkan

jaringan parut.

- Lakukan pembekuan 10-30 detik,dengan silus freeze-thaw

berulang bergantung pada ukuran lesi.

- Beritahu pasien akan kemungkinan pembentukan lepuh.

3. Podofilotoksin 0.5 %

- Pengobatan selama 4 minggu

19

Page 20: 45727955 Makalah Kandiloma Akuminata Kasus 4

- Oleskan dua kali sehari selama 3 hari,selangi 4 hari,ulangi siklus

selama 3-4 minggu sampai lesi hilang

- Kontraindikasi untuk wanita hamil

4. Asam trikloroasetat 80%-90%

- Oleskan selama beberapa detik,hanya pada kutil dan oleskan

natrium bikarbinat (soda kue) untuk menetralisir asam yang tidak

bereaksi.

- Bilas setelah 4 jam

- Bila perlu ulangi pemakaian dengan interval mingguan

- Berguna untuk kutil yang kecil

Rujukan untuk kolposkopi ; bila ditemukan lesi di serviks. Untuk lesi yang

sulit ,lanjutkan dengan pembedahan laser atau interferon intralesi.

Secara Non-Farmakologi

1. mengolesi vitamin e pada kutil , akan membantu mengurasi rasa ketidaknyamanan

pada kutil dan mengurangi resiko infeksi

2. duduk berendam dalam air hangat untuk mengurangi rsa gatal

3. memperbanyak konsumsi makanan dan buah – buahan serta sayuran yang bewarna

hijau seperti mangga

4. selalu menjaga kebersihan genitalia

2) Pencegahan

Penyakit ‘Condiloma Akuiminata ’ merupakan salah satu penyakit menular seksual

yang sering dikeluhkan masyarakat.Oleh karena itu cara pencegahannya dilakukan

berdasarkan program IMS ( Infeksi Menular Seksual )

1. Pencegahan Primer

- Perubahan perilaku

20

Page 21: 45727955 Makalah Kandiloma Akuminata Kasus 4

Memperbaiki gaya hidup seksual yang terkesan ‘bebas’ dan ‘cuek’ ke arah yang

lebih memperhatikan kesehatan pasangan masing – masing.

Setia hanya pada 1 pasangan

Tanggap dan segera periksa ke rumah sakit atau puskesmas bila terjadi hal yang

abnormal di sekitar genitalia untuk menghindari kondisi yang parah

- Akses kondom dan pengadaannya

Membiasakan penggunaan kondom saat berhubungan seksual

2. Pencegahan sekunder

- layanan IMS

Pemerintah daerah atau pusat sebaiknya membuat suatu lembaga yang bisa

melayani masyarakat terkait penyakit – penyakit IMS ( Infeksi Menular Seksual ).

XIV. Pendidikan Kesehatan

1. Anjurkan untuk tidak melakukan hubungan seksual untuk mengurangi resiko

penyebaran infeksi karena penggunaan kondom belum tentu melindungi

sepenuhnya dari kutil kelamin karena lokasi – lokasinya tidak tentu dan

diketahui jelas.

2. Anjurkan untuk tidak melakukan hubungan seksual sampai selesai berobat jika

telah terinfeksi.

3. Anjurkan untuk selalu membersihkan alat kelamin dengan menggunakan air

yang hangat

4. Anjurkan untuk merawat alat kelaminnya, agar penyakitnya tidak semakin

parah.

5. Anjurkan untuk selalu menjaga personal hygiene

21

Page 22: 45727955 Makalah Kandiloma Akuminata Kasus 4

XV. Patofisiologi Candiloma Akuminata

22

Gang. Integritas kulit

Gangguan rasa nyaman : Gatal

Gangguan pola fungsi seksual

Gangguan citra diri

Keputihan disertai infeksi mikrorganisme

Bau, berwarna kehijauan

Mengambil alih DNA

Nodul kemerahan di sekitar genitalia

HPV naik ke epidermis

Bereplikasi

Tidak terkendali

Penumpukan nodul merah membentuk seperti bunga kol

Pecah/muncul lesi

Lesi terbuka, terpajan

mikroorganisme

Resti penularan

Pelepasan virus bersama sel epitel

Hubungan seksual

Kontak dengan HPV

PV 6 & 11 masuk melalui mikro lesi

Penetrasi melalui kulit

Mikroabrasi permukaan epitelDitumpangi oleh patogen

HPV masuk lapisan basalRespon radang

Merangsang mediator kimia: histamin

Stimulasi saraf perifer

Menghantarkan pesan gatal ke otak

Impuls elektronikimia (gatal) sepanjang nervus ke dorsal

spinal cord

Thalamus

Korteks (intensitas) dan lokasi gatal dipersepsikan

Persepsi gatal

Gatal dan terasa terbakar

Tidak nyaman saat melakukan

hubungan seksual

Page 23: 45727955 Makalah Kandiloma Akuminata Kasus 4

XVI. Asuhan keperawatan

1. Pengkajian

a. Identitas

Nama : Nn. Jupe

Umur : 32 Tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Alamat : -

Agama : -

Pekerjaan : PSK di warung remang-remang Pantura

Pendidikan : -

Tanggal masuk dirawat : -

Tanggal pengkajian : -

Diagnosa medis : Condyloma Acuminata

b. Riwayat kesehatan

1. Keluhan utama : Gatal pada alat kelamin dan terasa terbakar.

2. Riwayat kesehatan sekarang :

P : -

Q : -

R : -

S : Gatal terasa seperti terbakar

T : -

3. Riwayat masa lalu : Bekerja sebagai pekerja seks komersial sejak 12 tahun

yang lalu

4. Riwayat kesehatan keluarga : -

5. Psikologi : -

23

Page 24: 45727955 Makalah Kandiloma Akuminata Kasus 4

6. Lingkungan : -

7. Sosial budaya : -

8. Biologis : -

9. Pola hidup : Seks bebas

c. Pemeriksaan fisik

1. Keadaan umum

- Tanda Tanda Vital: -

- Inspeksi :

Terdapat nodul-nodul kemerahan seperti bunga kol, konsistensi lunak,

tampak lesi, keputihan, berbau (+), bewarna kehijauan.

- Palpasi : -

- Perkusi : -

- Auskultasi : -

2. Kepala : -

3. Leher : -

4. Dada : -

5. Abdomen : -

6. Ekstremitas : -

d. Pemeriksaan penunjang :

Hasil pemeriksaan lab :

- Hb : 12gr/dl

- leukosit : 16.000 m3

e. Terapi: -

2. Analisa data

DS :

Alat kelamin gatal dan terasa terbakar.

Profesi PSK di warung remang – remang di pantura sejak 12 tahun yang lalu.

DO :

Pada alat kelamin terdapat nodul-nodul kemerahan seperti bunga kol, konsistensi

lunak, tampak lesi, keputihan, berbau (+), bewarna kehijauan.

Hasil pemeriksaan lab :

24

Page 25: 45727955 Makalah Kandiloma Akuminata Kasus 4

- Hb : 12gr/dl

- leukosit : 16.000 m3

No. Data yang Menyimpang

Etiologi Diagnosa Keperawatan

1

DS=Nn. Jupe mengeluh alat kelamin gatal dan terasa terbakar

DO=Pada alat kelamin terdapat nodul-nodul kemerahan seperti bunga kol dan tampak lesi

Infeksi virus human papiloma

Pelepasan mediator kimia

Stimulasi saraf perifer

Menghantarkan pesan gatal ke otak

Impuls elektronikimia (gatal) sepanjang nervus ke dorsal spinal cord

Thalamus

Korteks (intensitas) dan lokasi gatal dipersepsikan

Gangguan nyaman gatal

Gangguan nyaman gatal b.d. infeksi virus human papiloma

2

DS= -

DO=Pada alat kelamin terdapat nodul-nodul kemerahan seperti bunga kol, konsistensi lunak, tampak lesi, keputihan, berbau (+), bewarna kehijauan.

Keputihan disertai infeksi HPV

Keputihan menjadi bau, berwarna kehijauan

Alat kelamin gatal dan terasa terbakar

Tidak nyaman saat melakukan hubungan seksual

Gangguan pola fungsi seksual

Gangguan pola fungsi seksual b.d. gatal dan terasa terbakar pada alat kelamin

3 DO : Pada alat kelamin terdapat nodul-nodul kemerahan seperti bunga kol, konsistensi lunak, tampak lesi, keputihan, berbau (+), bewarna kehijauan.Hasil pemeriksaan lab :

Infeksi HPV

Bereplikasi

Karena kelainan sel oleh virus, pembelahan sel tidak terkendali

Nodul kemerahan di sekitar genitalia

Penumpukan nodul merah membentuk

Gangguan integritas kulit b.d. pecahnya nodul dan muncul lesi pada kulit alat kelamin

25

Page 26: 45727955 Makalah Kandiloma Akuminata Kasus 4

- Hb : 12gr/dl- Leukosit : 16.000 m3

seperti bunga kol

Pecahnya nodul merah dan muncul lesi

Gangguan integritas kulit

4

DO=Pada alat kelamin terdapat nodul-nodul kemerahan seperti bunga kol, konsistensi lunak, tampak lesi, keputihan, berbau (+), bewarna kehijauan.

HPV masuk lapisan basal

Mengambil alih DNA

HPV naik ke epidermis

Bereplikasi

Tidak terkendali

Nodul kemerahan di sekitar genitalia

Penumpukan nodul merah membentuk seperti bunga kol

Merasa malu atas perubahan pada alat kelaminnya

Gangguan citra diri

Gangguan citra diri b.d. penumpukan nodul merah seperti bunga kol d.d. merasa malu atas perubahan pada alat kelaminnya

5

DS :Alat kelamin gatal dan terasa terbakar.Profesi PSK di warung remang – remang di pantura sejak 12 tahun yang lalu

DO : Pada alat kelamin terdapat nodul-nodul kemerahan seperti bunga kol, konsistensi lunak, tampak lesi, keputihan, berbau (+), bewarna kehijauan.Hasil pemeriksaan lab :

- Hb : 12gr/dl-leukosit : 16.000 m3

Pecahnya nodul merah/muncul lesi

Lesi terbuka, terpajan mikroorganisme

Pelepasan virus bersama sel epitel

Resti penularan

Resiko tinggi penularan b.d. pecahnya nodul merah dan lesi terpajan

26

Page 27: 45727955 Makalah Kandiloma Akuminata Kasus 4

3. Diagnosa Keperawatan

1) Gangguan nyaman gatal b.d. infeksi virus human papiloma

2) Gangguan pola fungsi seksual b.d. gatal dan terasa terbakar pada alat kelamin

3) Gangguan integritas kulit b.d. pecahnya nodul dan muncul lesi pada kulit alat kelamin

4) Gangguan citra diri b.d. penumpukan nodul merah seperti bunga kol d.d. merasa malu

atas perubahan pada alat kelaminnya

5) Resiko tinggi penularan b.d. pecahnya nodul merah dan lesi terpajan

4. Rencana Asuhan Keperawatan

No.Diagnosa

KeperawatanTujuan Intervensi Rasional

1. Gangguan

nyaman gatal

b.d. infeksi

virus human

papiloma

Tupen :

Setelah dilakukan

tindakan

keperawatan selama

1 x 24 jam rasa gatal

pada pasien

berkurang

Tupan :

Setelah dilakukan

tindakan

keperawatan selama

6x24 jam, rasa gatal

sudah tidak ada lagi

1. Berikan aktivitas

klien

2. Anjurkan memakai

pakaian dalam dari

bahan katun

3. Berendam dalam air

hangat 2x sehari

4. Berikan obat

antihistamin

1. Aktivitas

dapat membuat

klien melupakan

fokus gatalnya

2. Bahan

katun dapat

menyerap

keringat, agar

tidak lembab

3. Memberik

an rasa nyaman

pada klien

4. Menguran

gi rasa gatal

2. Gangguan pola Setelah dilakukan 1. Pantau 1. Dengan memantau

27

Page 28: 45727955 Makalah Kandiloma Akuminata Kasus 4

fungsi seksual

b.d. gatal dan

terasa

terbakar pada

alat kelamin

tindakan

keperawatan,

gangguan pola

seksual teratasi

kemampuan klien

untuk melihat

perubahan fungsi

seksualnya

2. Dorong klien

untuk

mendiskusikan

perasaan mengenai

perubahan fungsi

seksualnya

3. Berikan

informasi tentang

penyakit yang

diderita klien

4. Anjurkan

untuk menghentikan

kegiatan seks selama

masa pengobatan

5. Diskusikan

tentang harapan

klien untuk

melakukan aktivitas

seksual yang normal

kemampuan seksual

klien, perawat dapat

memberikan

intervensi yang tepat

terhadap penyebab

gangguan

2. Mengetahui perasaan

pasien, sehingga ia

mau terbuka dan

menjelaskan

mengenai gangguan

pola fungsi seksual

yang ia alami

3. Membuka pikiran

pasien mengenai

gangguan pola fungsi

seksual yang ia alami

serta cara

mengatasinya

4. Mengetahui harapan

klien mungenai pola

fungsi seksualnya

5. Dengan memberikan

harapan pada pasien,

pasien termotivasi

untuk memperbaiki

gaya hidup/ pola

seksual yang salah

3 Gangguan

integritas kulit

b.d. pecahnya

Tupen :

Setelah dilakukan

tindakan

Mandiri:

1.Anjurkan klien

mengoleskan

1. Vitamin E akan

membantu

28

Page 29: 45727955 Makalah Kandiloma Akuminata Kasus 4

nodul dan

muncul lesi

pada kulit alat

kelamin

keperawatan selama

3x24 jam, nodul dan

lesi pada kulit alat

kelamin klien

berkurang

Tupan:

Setelah dilakukan

tindakan

keperawatan, nodul

dan lesi pada alat

kelamin hilang dan

sembuh

vitamin e pada kutil

2. Berikan konsumsi

makanan dan buah –

buahan serta sayuran

yang bewarna hijau

seperti mangga

3. Anjurkan klien

untuk selalu

menjaga kebersihan

genitalia

Kolaborasi:

1. Berikan Asam

trikloroasetat 80%-

90%

- Oleskan selama

beberapa

detik,hanya pada

kutil dan oleskan

natrium bikarbinat

(soda kue).

- Bilas setelah 4 jam

- Bila perlu ulangi

pemakaian dengan

interval mingguan.

- Berguna untuk

kutil yang kecil

mengurangi rasa

ketidaknyamanan

pada kutil dan

mengurangi resiko

infeksi

2. Buah-buahan

mengandung vitamin C

dan A yang baik untuk

menjaga kelembaban

kulit dan integritas kulit

3. dengan menjaga

kebersihan daerah

genitalia, kulit genitalia

terjaga dari resiko

infeksi lainnya

1. untuk menetralisir

asam yang tidak

bereaksi

1.

2.

4 Gangguan

citra diri b.d.

Tupen :

Klien mampu

1. Dorong klien untuk

mengekspresikan

1.Dengan demikian,

klien merasa

29

Page 30: 45727955 Makalah Kandiloma Akuminata Kasus 4

penumpukan

nodul merah

seperti bunga

kol d.d. merasa

malu atas

perubahan

pada alat

kelaminnya

menerima

keadaanya

Tupan :

Klien mampu

kembali

melakukan

aktivitas sehari

tanpa ada rasa

malu dan takut

tidak diterima di

lingkungannya

perasaan, pikiran,

pandangan dirinya

2. Dorong kilen untuk

aktif bertanya

tentang masalah,

penanganan,

perkembangan, dan

prognosa data

3. Berikan informasi

yang dapat

dipercaya

4. Perjelas berbagai

kesalahan konsep

klien terhadap

perawatan diri dan

pemberi perawatan

5. Beri dukungan

keluarga untuk

beradaptasi

dimotivasi untuk

perbaikan yang

optimal

2. Meningkatkan

perilaku positif, dan

berkesempatan untuk

tujuan dan rencana

masa depan

berdasarkan realita

3. Meningkatkan

kepercayaan dan

mengadakan

hubungan antara klien

dan perawat

4. Klien dan orang

terdekat cenderung

menerima krisis

dengan cara yang

sama meningkatkan

kepercayaan diri klien

5. Meningkatkan

ventilasi perasaan dan

memungkinkan

respon yang lebih

membentu klien.5 Resiko tinggi

penularan b.d.

pecahnya

nodul merah

dan lesi

terpajan

Mencegah terjadinya

penularan penyakit

kepada orang lain

yang kontak seksual

dengan klien

1.Anjurkan klien

menghindari kontak

fisik dengan

pasangan seksual

yang terinfeksi

2.Anjurkan

penggunaan kondom

kepada pasangan

klien

1. Kontak dengan orang

yang terinfeksi juga

akan memperparah

kondisi klien

2. Untuk melindungi

pasangan klien dari

infeksi virus dan

penyakit kondiloma

30

Page 31: 45727955 Makalah Kandiloma Akuminata Kasus 4

3.Anjurkan klien

untuk menghentikan

aktivitas seksual

selama pengobatan

4.Anjurkan klien

memeriksakan diri

secara teratur

termasuk pula

memeriksakan

pasangan seksualnya

5.Anjurkan klien

melakukan

pemeriksaan pap

smear secara teratur

3. Untuk mempercepat

proses penyembuhan

dan mencegah infeksi

lanjut maupun laten

4. Pemeriksaan dini

sangat baik untuk

mendeteksi lebih awal

akan ada atau

tidaknya infeksi virus

5. Dengan begitu, dapat

terdeteksi dini

perubahan tingkat

seluler meliputi

papillomatosis,

akantosis,

abnormalitas

koilosistik serta

kelainan nukleus

31

Page 32: 45727955 Makalah Kandiloma Akuminata Kasus 4

DAFTAR PUSTAKA

Text book:

Kamus Kedokteran Dorlan. 1996. Ed. 26. EGC : Jakarta

Siregar, R.S. Prof. Dr, Sp. KK (K). 2004. Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit. Ed. 2. EGC : Jakarta

Infeksi Menular Seksual. 2005. Ed. 3. FKUI : Jakarta

Price Wilson. Anatomi Fisiologi. EGC.

Brunner & Suddarth. 1996. Keperawatan Medikal Bedah. Ed. 8. EGC: Jakarta

Internet:

http://stikesmbbaksos.blogspot.com/2010/04/kondiloma-akuminata.html

http://medicastore.com/penyakit/245/Kutil_Genitalis_Kondiloma_Akuminata.html

http://kuliahbidan.wordpress.com/2008/09/09/anatomi-dan-fisiologi-sistem-reproduksi-wanita-2/

32