42. cedera lengan

18
CEDERA LENGAN Perhatian Walaupun cedera tulang terlihat serius, kasus tersebut sering tidak mengancam nyawa dan termasuk dalam secondary survey pada pasien trauma. Untuk semua dislokasi sendi yang membutuhkan manipulasi dan reduksi pada ED, jangan berikan opioids IM, namun berikan secara IV. Karena opioid yang diberikan lewat IM absorbsinya baik. Sehingga ketika dibutuhkan conscious sedation, seseorang harus memastikan dosis efek penghilang nyerinya. Hal ini akan menyebabkan supresi pernafasan dan hipotensi ketika dosis total opioid IM diabsorbsi ke dalam sirkulasi. Untuk setiap cedera ortopedi, selalu ingat untuk mencatat status neurovascular sebelum dan sesudah manipulasi/reduksi atau aplikasi gips. Fraktur Klavikula Mekanisme trauma 1. Sebagian besar terjadi karena jatuh dengan tangan yang terulur. 2. Dapat juga terjadi karena hantaman langsung pada bahu, seperti: terjatuh pada posisi samping. Manifestasi klinis : 1. Nyeri Tekan pada lokasi fraktur 2. Deformitas dengan pembengkakan lokal. X Ray: bisaanya Foto AP bahu cukup adekuat. Komplikasi : jarang, fragment fraktur dapat membahayakan struktur neurovascular subklavial. Terapi: Broad arm sling dan control ke klinik ortopedik 5 hari kemudian. Dislokasi Sternoklavikula Mekanisme trauma : bisaanya akibat jatuh atau hantaman pada daerah anterior bahu: 1. Asimetri dari inner end klavikula

Upload: fitri-nur-laeli

Post on 24-Jun-2015

624 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: 42. CEDERA LENGAN

CEDERA LENGAN

Perhatian Walaupun cedera tulang terlihat serius, kasus tersebut sering tidak mengancam

nyawa dan termasuk dalam secondary survey pada pasien trauma. Untuk semua dislokasi sendi yang membutuhkan manipulasi dan reduksi pada

ED, jangan berikan opioids IM, namun berikan secara IV. Karena opioid yang diberikan lewat IM absorbsinya baik. Sehingga ketika dibutuhkan conscious sedation, seseorang harus memastikan dosis efek penghilang nyerinya. Hal ini akan menyebabkan supresi pernafasan dan hipotensi ketika dosis total opioid IM diabsorbsi ke dalam sirkulasi.

Untuk setiap cedera ortopedi, selalu ingat untuk mencatat status neurovascular sebelum dan sesudah manipulasi/reduksi atau aplikasi gips.

Fraktur Klavikula Mekanisme trauma

1. Sebagian besar terjadi karena jatuh dengan tangan yang terulur.2. Dapat juga terjadi karena hantaman langsung pada bahu, seperti: terjatuh pada

posisi samping. Manifestasi klinis :

1. Nyeri Tekan pada lokasi fraktur2. Deformitas dengan pembengkakan lokal.

X Ray: bisaanya Foto AP bahu cukup adekuat. Komplikasi : jarang, fragment fraktur dapat membahayakan struktur

neurovascular subklavial. Terapi: Broad arm sling dan control ke klinik ortopedik 5 hari kemudian.

Dislokasi Sternoklavikula Mekanisme trauma : bisaanya akibat jatuh atau hantaman pada daerah anterior

bahu:1. Asimetri dari inner end klavikula2. Nyeri tekan lokal

Manifestasi klinis:1. Nyeri tekan dan bengkak pada sendi sternoklavikular2. Nyeri pada saat lengan digerakkan dan pada saat kompresi bahu ke lateral.3. Dengan cedera berat, klavikula medial bergeser relative terhadap manubrium.4. Dispneu, disfagi, atau tersedak (pada dislokasi posterior karena kompresi

struktur mediastinal). X ray : AP dan Oblique view sulit untuk diinterpretasi. Diagnosa biasanya

berdasarkan pemeriksaan klinis. Namun tomogram atau CT mungkin dapat dilakukan.

Komplikasi : jarang, dislokasi mungkin dapat membahayakan pembuluh darah posterior dari klavikula.

Terapi:

Page 2: 42. CEDERA LENGAN

1. Subluksasi minor : Broad arm sling, Analgesic dan control ke klinik ortopedi setelah 3 hari.

2. Gross Displacement : MRS dibagian Ortopedi untuk eksplorasi / reduksi di bawah GA.

Catatan : Cedera yang mengancam nyawa, bila mengenai struktur didekatnya terjadi pada 25% kasus dislokasi posterior.

Cedera Sendi akromioklavikula Mekanisme trauma : bisaanya karena jatuh dengan menumpu pada bahu dengan

lengan teraduksi atau jatuh pada lengan yang terulur. Manifestasi : penonjolan lateral end dari klavikula dan adanya nyeri lokal. X Ray : Foto AP dari sendi AC (bagian/sisi inferior dari akromion dan klavikula

harus membentuk suatu garis lurus).Catatan : Weight Bearing view menunjukkan hasil tambahan yang hanya sedikit, dan hanya akan menyebabkan nyeri serta tidak akan mengubah terapi yang diberikan.

Terapi : Broad arm sling dan control ke klinik ortopedi setelah 5 hari.

Fraktur Skapula Mekanisme trauma : bisaanya karena trauma langsung pada dada posterolateral. Manifestasi klinis : nyeri local dan pembengkakan serta adanya associated

injury. X ray : AP bahu, dengan atau tanpa Scapular View. Komplikasi : Fraktur scapular bisaanya terkait dengan cedera intrathorax yang

signifikan seperti kosta, fraktur vertebral, fraktur klavikular, cedera pembuluh darah pulmonal dan pleksus brachialis.

Terapi : 1. Isolated Scapular Fracture : Broad arm sling dan analgesic, kontrol ke klinik

ortopedi setelah 3 hari.2. Bersamaan dengan cedera intratoraks yang lain: MRS ke bedah umum.

Dislokasi bahuSecara statistic : 96% dislokasi anterior, 3,4% posterior, 0,1% inferior (luxatio ercto).

Dislokasi Anterior Mekanisme trauma : jatuh yang menyebabkan rotasi eksternal bahu. Manifestasi :

1. Khas : penderita bisaanya menyangga lengan yang cedera pada bagian siku dengan menggunakan tangan sebelahnya .

2. lengan dalam posisi abduksi ringan3. Kontur terlihat ‘squared off’4. Nyeri yang sangat.

X ray : AP dan axial atau Y-Scapular view akan membantu membedakan dislokasi anterior dengan posterior.Catatan : X ray sangat penting menurut standar medikolegal untuk menyingkirkan fraktur lain yang terjadi sebelum dilakukannya manipulasi dan Reduksi ( M & R).

Page 3: 42. CEDERA LENGAN

ada peningkatan bukti yang menunjukkan bahwa dislokasi bahu yang rekuren dan atraumatis tidak membutuhkan pre-M&R X ray. Namun, keadaan ini tidak diterima secara luas dalam kalangan ahli ortopedi.

Komplikasi :1. RekurenCatatan : Hill-Sachs lesion (fraktur kompresi aspek posterolateral dari humeral head) dapat terlihat pada px yang sebelumnya menderita dislokasi anterior.2. Avulsi Tuberositas mayor (banyak terjadi pada px > 45 tahun).3. Fraktur anterior Plenoid lip4. Kerusakan arteri aksilaris dan pleksus brakialis.Catatan : Harus memeriksa :1. Fungsi Nervus axillaris dengan memeriksa sensasi jarum pada deltoid atau

‘regimental badge’area.2. Pulsasi pada pergelangan tangan3. Fungsi Nervus radialis.

Terapi :1. Isolated anterior dislocation : M&R (dengan bermacam-macam teknik)

dibawah conscious sedation.2. Dislokasi anterior dengan fraktur tuberositas humerus mayor atau minor :

M&R dibawah conscious sedation.3. dislokasi anterior dengan fraktur proksimal shaft humeral : M&R dibawah

GA, pertimbangkan ORIF. Manajemen lanjutan : analgesic IV, BUKAN IM (tempatkan IV plug untuk

antisipsi M&R), kemudian X ray yang diikuti M&R dibawah conscious sedation. M&R : merupakan teknik traksi yang disukai untuk digunakan daripada teknik

terdahulu seperti maneuver Hippocratic/Kocher’s.Traksi harus dilakukan pada area critical care atau intermediate care dimana px dapat dimonitoring, dan px berada pada kondisi conscious sedation (lihat bab Conscious sedation).1. Teknik Cooper-Milch

a. Dibawah conscious sedation, tempatkan penderita pada posisi supine dengan siku fleksi 90o.

b. Luruskan siku dan dengan sangat perlahan pindahkan lengan pada posisi abduksi penuh yang ditahan pada traksi lurus dimana seorang asisten mengaplikasikan tekanan yang lembut pada sisi medial dan inferior dari humeral head.

c. Adduksi lengan secara bertahap.d. Pasang collar dan cuff, kemudian lakukan X ray post reduksi.

2. Teknik Stimson’sMetode yang memanfaatkan gaya gravitasi, yang sering dilakukan pada ED yang sangat sibuk.

a. berikan analgesik IV dimana penderita berbaring pada posisi pronasi dengan lengan tergantung di sebelah trolley dengan beban seberat 2,5-5kg terikat pada lengan tersebut.

Page 4: 42. CEDERA LENGAN

b. Perlahan setelah 5-30 menit, lakukan relokasi bahu.c. Pasang collar dan cuff, periksa x ray post reduksi.

3. Teknik CountertractionBermanfaat sebagai sebuah maneuver back-up ketika cara-cara diatas gagal.

a. Dibawah conscious sedation, tempatkan px berbaring supine dan tempatkan rolled sheet dibawah aksila dari bahu yang terkena.

b. Abduksi lengan sampai 45o dan aplikasikan sustained in line traction sementara. Asisten memasang traksi pada arah yang berlawanan menggunakan rolled sheet.

c. Setelah relokasi, paang collar dan cuff, periksa X ray post reduksi.d. Penempatan : klinik ortopedik setelah 3 hari.

4. Teknik Spasso, walaupun teknik ini tidak dikenal secara luas, namun teknik ini telah digunakan pada departemen kami, dan kami anggap bahwa metode ini merupakan metode yang paling mudah dilakukan dengan angka keberhasilan yang tinggi.

a. Dibawah conscious sedation, letakkan lengan yang sakit dengan dengan dinding dada.

b. Fleksikan lengan pada bahu, dan lakukan rotasi eksternal secar simultan. Pada kebanyakan kasus, sebelum bahu mencapai fleksi kedepan 90o, akan terdengar bunyi ‘clunk’, dan head humerus telah kemabali pada posisinya.

c. Adduksi lengand. Pasang collar & cuff dan periksa X ray post reduksi.

Dislokasi posterior Mekanisme Trauma

1. Bisaanya karena jatuh pada tangan yang terotasi ke dalam serta terjulur atau karena hantaman pada bagian depan bahu.

2. Terkait dengan kontraksi otot saat kejang atau cedera akibat tersetrum listrik. Manifestasi

1. Lengan terletak berotasi internal dan adduksi2. Px merasakan nyeri, dan terdapat penurunan peregerakan dari bahu

X ray : AP (Gambar 2a) dan Y scapular view (Gambar 2b)Catatan : sangat mudah terjadi missdiagnosa dislokasi bahu posterior pada bahu AP. Suspek dislokasi posterior jika terdapat ‘light bulb sign’ karena rotasi internal bahu dan terdapat overlap antara head humerus dan glenoid labrum pada foto bahu AP.

Komplikasi : kerusakan arteri aksilaris dan nervus brakialis.

Terapi : prinsip sama dengan dislokasi anterior1. Untuk isolated dislokasi posterior, coba M&R dibawah IV conscious sedation.2. Untuk dislokasi posterior dengan fraktur tuberositas, coba M&R dibawah

conscious sedation.3. Untuk dislokasi posterior dengan fraktur humeral shaft, MRS untuk M&R di

bawah GA, pertimbangkan ORIF.

Page 5: 42. CEDERA LENGAN

Teknik :1. Dibawah kondisi IV conscious sedation, pasang traksi pada lengan pada posisi

abduksi 90o.2. Kadang countertraction dengan seorang asisten menggunakan rolledsheet

dibawah aksilla perlu dilakukan.3. Secara perlahan lengan dirotasikan ke eksternal.4. Setelah relokasi dilakukan pada kasus yang pertamakali terjadi pada seorang

dewasa muda, aplikasikan strapping bersama dengan collar dan cuff.5. Setelah relokasi pada lansia, aplikasikan collar & cuff dan pertimbangkan

early mobilization. Disposisi : Klinik ortopedi setelah 3 hari.

Dislokasi Inferior Mekanisme trauma : bisaanya karena jatuh dengan lengan berada pada posisi

abduksi. Manifestasi klinis :

1. Abduksi lengan atas dengan posisi ‘hand over head’2. Hilangnya kontur bulat dari bahu.

X ray : foto AP cukup untuk mendiagnosa. Komplikasi : kerusakan arteri aksilaris dan nervus brakialis. Terapi : prinsipnya sama dengan dislokasi yang lain:

1. Untuk dislokasi dengan atau tanpa fraktur tuberosita, coba M&R dibawah IV conscious sedation.

2. Untuk dislokasi dengan fraktur humeral neck, coba M&R dibawah GA, KIV ORIF>

Teknik :1. Dibawah kondisi IV conscious sedation, aplikasi traksi yang steady pada

lengan yang dibduksi.2. kadang diperlukan counter traction dengan seorang asisten menggunakan

rolled sheet yang ditempatkan pada akromion.3. Setelah relokasi, pasang collar & cuff.

Disposisi : kontrol ke poli ortopedi setelah 3 hari.

Fraktur Humeral ProksimalFraktur ini mungkin melibatkan struktur anatomi neck humeral juga tuberositas atau dengan kombinasi yang bermacam-macam.

Mekanisme trauma : jatuh pada satu sisi, pukulan langsung pada area tersebut, atau jatuh dengan tangan yang terulur.

Manifestasi klinis:1. Nyeri tekan, pembengkakan pada proksimal humerus.2. Lebih lanjut, akan terdapat memar yang besar yang menuju pada bagian

bawah lengan karena gravitasi. X ray : foto AP dan lateral humerus Komplikasi :

Page 6: 42. CEDERA LENGAN

1. Adhesive capsulitis (frozen shoulder)2. Cedera struktur neurovascular3. Nekrosis avascular humeral head.

Terapi : pasang collar & cuff Disposisi :

1. Fraktur displaced tuberositas mayor yang berat mungkin membutuhkan MRS untuk ORIF dengan GA.

2. Fraktur displaced yang ringan dapat KRS, kemudian control ke klinik ortopedik dalam 3 hari.

Fraktur Shaft Humeral Mekanisme trauma: bisaanya karena indirect force, seperti jatuh pada saat tangan

terulur, atau hantaman langsung pada area tersebut. Manifestasi :

1. Nyeri tekan local dan pembengkakan2. Mungkin dapat timbul deformitas.

X ray : Foto AP dan lateral humerus Komplikasi : Palsy nervus radialis (drop wrist) dan vascular compromise. Terapi :

1. untuk fraktur angulasi minimal, pasang U slab, lebih mudah dilakukan pada saat px duduk pada trolley daripada pada saat px berbaring terlentang, kemudian diikuti dengan collar& cuff, serta control ke klinik ortopedi setelah 3 hari.

2. Untuk fraktur displaced yang parah, lakukan M & R dibawah IV conscious sedation, pasang U salb dan Collar & cuff, kemudian rujuk ke klinik ortopedi setelah 3 hari.

3. Untuk kasus dengan komplikasi kerusakan neurovascular, MRS dibagian ortopedi.

Fraktur Shaft Humerus Supracondylar Mekanisme trauma : jatuh dengan tangan terulur, bisaanya pada anak kecil. Manifestasi klinis :

1. Nyeri tekan dan bengkak pada distal humerus dan siku.2. Deformitas mungkin terjadi3. Bentukan segitiga yang disusun oleh olekranon, epikondilus lateral dan

medial. X ray : AP dan lateral siku (waspada terhadap adanya fraktur kondilus lateralis,

sarankan ORIF). Cari tanda ‘fat pad’ (gambar 3).

Komplikasi :1. Kerusakan arteri brakialis

a. Cek pulsasi radialis dan capillary refill.b. Cari adanya kepucatan dan dingin pada ekstremitas, nyeri, parestasi

atau paralysis pada lengan bawah.

Page 7: 42. CEDERA LENGAN

2. Cek jari dan ibu jari untuk mencari deficit neurologist terkait dengan kerusakan Nervus radialis, ulnaris atau medianus.

Catatan : Dokumentasikan hasil pemeriksaan tersebut. Terapi :

1. Jika terdapat displacement minimal (<10-15o) pasang long arm back slab dan control ke klinik ortopedi setelah 1-2 hari. Berikan KIE yang jelas mengenai ancaman Compartment syndrome (gejala dan tandanya).

2. Jika terdapat pembengkakan pada daerah siku dengan minimal angulated fracture. Pertimbangkan meng-MRS-kan px untuk observasi sirkulasi.

3. Jika displacement > 15o, pasang long arm backslab dan rencanakan M&R.

Fraktur Epicondilus Medialis Humerus Mekanisme trauma :

1. dapat terjadi avulse oleh ligamentum collateral ulnaris ketika siku dipaksakan untuk berposisi abduksi.

2. Avulsi karena kontraksi otot fleksor lengan bawah secara mendadak.3. trauma langsung

manifestasi klinis : pembengkakan dan nyeri tekan local. X ray : AP dan lateral siku Komplikasi : disposisi/terapi cedera nervus ulnaris.

1. jika minimal atau tidak ada displacement, pasang long arm back slab dan control ke poli ortopedi setelah 3 hari.

2. Jika fraktur disertai displaced yang lebih parah, pertimbangkan M&R dibawah GA, KIV ORIF.

Fraktur Condilus Lateralis HumerusCatatan : sering terlewatkan karena dikaburkan dengan fraktur suprakondiler.

Mekanisme trauma : cedera adduksi pada siku Manifestasi : nyeri tekan dan pembengkakan local X ray : AP dan lateral siku Komplikasi : tidak ada komplikasi akut, komplikasi yang terlambat, a.l:

1. mal-union dan non-union menyebabkan posisi cubitus valgus dan tardy ulnar nerve palsy.

2. Kekakuan siku terutama pada dewasa. Terapi :

1. Fraktur undisplaced atau minimal displaced, pasang long arm backslab : control ke klinik ortopedi setelah 3 hari.

2. jika fraktur displaced > 2mm atau terotasi, MRS pada bagian ortopedi untuk M7R di bawah GA, ORIF.

Dislokasi Siku Mekanisme trauma : karena pada posisi tangan terulur, yang paling sering

ditemukan adalah dislokasi posterolateral. Manifestasi :

Page 8: 42. CEDERA LENGAN

1. Deformitas siku dengan nyeri tekan dan bengkak2. Bentukan segitiga antara olekranon, epicondilus lateral dan medial mengalami

kerusakan. X ray : AP dan lateral siku. Komplikasi : cedera arteri brakialis, nervus ulnaris atau medianus Terapi : M & R di bawah IV conscious sedation

1. Dengan posisi px supine, paang traksi pada garis lengan2. Fleksi ringan siku mungkin dipelukan selama mempertahankan traksi.3. setelah relokasi, pasang long arm back slab4. Jika tidak ada bukti kerusakan neurovascular, control ke klinik ortpedi setelah

3 hari.5. jika terdapat kerusakan neurovascular walaupun sangat ringan, MRS di bagian

ortopedi untuk observasi.6. pastikan bahwa sendi telah tereduksi, X ray kadang bisa menipu.

Pulled Elbow (Subluksasi Radial head) Mekanisme trauma : bisaanya terjadi pada anak usia 9 bulan-6 tahun, karena

tarikan yang kuat pada tangan yang terulur, yakni adanya tenaga yang menarik dengan kuat pada ligament annular di radial head.

Manifestasi :1. Lengan tergantung lemah2. Anak mengeluh nyeri pada lengan dan tidak mau menggerakkannya.3. Nyeri tekan local pada bagian proksimal lengan bawah.4. Nyeri yang ditimbulkan sat memfleksikan siku atau men-supinasikan lengan

bawah.5. tidak ada pembengkakan dan deformitas

X ray : pada situasi klasik tidak dibutuhkan, namun bila terdapat riwayat jatuh atau adanya hantaman langsung pada lengan bawah pada posisi foto AP dan lateral siku.

Terapi : manipulasi tanpa anestesi dapat dilakukan.1. Pegang tangan dari lengan yang cedera dengan posisi berjabat tangan

sementara tangan pemeriksa yang lain memegang belakang siku dengan ibu jari terletak pada head radius.

2. Secara lembut dan perlahan, dorong lengan bawah ke dalam siku, dan paksa untuk mensupinasikan lengan atau secara cepat ganti ke posisi pronasi dan supinasi sampai mendengar atau merasakjan bunyi ‘pop’. Tidak diperlukan sling karena anak akan mulai menggunakannya secara normal dalam 5-10 menit.

3. jika maneuver tersebut tidak berhasil, lengan harus diistirahatkan pada sebuah sling, dan reduksi spontan bisaanya terjadi dalam waktu 48 jam.

4. Tidak dibutuhkan control ke klinik ortopedi. KIE pada keluarga bahwa mereka jangan mengangkat anak mereka secara langsung dengan menarik lengannya.

Fraktur Olekranon

Page 9: 42. CEDERA LENGAN

Mekanisme trauma : bisaanya karena jatuh pada siku, juga karena kontraksi yang kuat pada otot trisep.

Manifestasi klinis : nyeri tekan local dan bengkak/bruising (memar) di daerah olekranon.

X ray : AP dan lateral siku. Terapi :

1. Jika tidak terdapat displacement dari fraktur, atau ada tapi minimal, pasang long arm back slab dan control ke klinik ortopedi setelah 5 hari.

2. Jika fraktur displaced, pasang long arm back slab dan MRS untuk M&R dibawah GA, KIV ORIF

Fraktur Radial Head/Neck Mekanisme trauma : karena jatuh dengan tangan terulur atau hantaman langsung

pada lengan bawah. Manifestasi klinis : nyeri local dan nyeri tekan, dengan pembengkakan pada siku

lateral. X ray : AP dan Lateral siku

Catatan : Occult fracture dari radial neck/head mungkin hanya menunjukkan ‘positive posterior fat pad sign’ pada foto lateral (Gambar 3), selalu carilah tanda ini !

Terapi :1. Jika fraktur undisplaced, pasang long arm backslab dan control ke klinik

ortopedi setelah 5 hari.2. Jika fraktur displaced, pasang long arm back slab dan MRS ke bagian

ortopedi untuk M & R dibawah GA, KIV ORIF.

Fraktur Lengan Bawah Mekanisme trauma : bisaanya karena trauma langsung, namun juga karena jatuh

dengan tangan terulur. Manifestasi klinis : Nyeri tekan dan pembengkakan lengan bawah, dengan

deformitas jika fraktur displaced. X ray : AP dan lateral view lengan bawah

Catatan : Pastikan bahwa film menampakkan siku dan peregelangan tangan sehingga fraktur monteggia atau Galeazzi dapat dieksklusi. Jangan pernah memebrikan terapi pada single fore arm bone fracture sampai anda telah menyingkirkan fraktur-dislokasi yang tersebut di atas.1. Fraktur-dislokasi Monteggia adalah fraktur pada ulna disertai dengan dislokasi

radial head.Catatan : banyak gugatan hukum diajukan karena missed dx bowed ulna (green stick)!

2. fraktur-dislokasi Galeazzi adalah fraktur radius dengan dislokasi pada inferior radio-ulnar joint.

Komplikasi : cedera vascular atau compartment syndrome. Terapi :

1. untuk fraktur dengan minimal atau tidak ada displacement, pasang ong arm back slab dan rujuk ke klinik ortopedi setelah 3 hari.

Page 10: 42. CEDERA LENGAN

2. Untuk fraktur displaced, lakukan M&R di bawah Bier Block.

Fraktur Colles Mekanisme trauma : bisaanya karena jatuh dengan tangan terulur. Manifestasi klinis : khas : Deformitas bentuk ‘dinner fork’ dengan nyeri tekan

local. X ray : lateral (gambar 4a) dan AP (gambar 4b) pergelangan tangan. Komplikasi : malunion : delayed rupture dari M. Extensor pollicis longus;

kompresi nervus medianus; sudeck’s atrophy. Terapi reduksi :

1. pasang longitudinal traction untuk ‘disimpact’ fracture.2. Kemudian pasang flexion and ulnar deviation force pada fragmen

menggunakan jari atau ibu jari.3. Setelah reduksi pasang short arm backslab dengan posisi lengan bawah

pronasi, ulnar deviasi dan fleksi ringan pada pergelangan tangan.4. Jika X ray ulang menunjukkan reduksi yang memuaskan, pasang sling

dansarankan px untuk mobilisasi bahu, siku dan jari. Disposisi:

1. jika reduksi memuaskan : control ke klinik ortopedi dalam 2 hari.2. Jika fraktur terbuka atau intraartikular, MRS ke bagian ortopedi untuk M&R

dibawah GA atau ORIF.

Fraktur Smith’s (Reverse Colle’s) Mekanisme trauma : bisaanya karena jatuh pada punggung tangan, dan fragmen

distal miring ke depan. Manifestasi klinis : nyeri tekan local, bengkak dan deformitas. X ray : AP (gambar 5a) dan lateral (gambar 5b) dari pergelangan tangan. Terapi :

1. Reduksi di bawah Bier’s block, jika fraktur tertutup dan bukan intraartikular.2. Membutuhkan monitoring tanda vital dan EKG

Teknik reduksi :1. traksi dengan lengan pada posisi supinasi sampai dis-impaksi tercapai.2. Aplikasikan tekanan ke arah dorsal dari fragmen.3. Pasang short arm volav slab dengan lengan bawah pada supinasi penuh,

pergelangan tangan pada posisi dorsiflexion dan siku dalam posisi ekstensi, kemudian pasang long arm backslab dengan siku fleksi 90o.

Disposisi : 1. Jika reduksi memuaskan control ke klinik ortopedi setelah 2 haru.2. Jika fraktur terbuka atau intraartikular, MRS ke bagian ortopedi untuk M & R

dibawah GA atau ORIF.

Fraktur Barton’sMerupakan bentuk fraktur Smith dimana hanya bagian anterior radius yang terlibat.

Mekanisme trauma : karena jatuh pada saat tangan terulur. Manifestasi klinis: nyeri tekan local, pembengkakan dan deformitas. X ray : foto AP dan lateral pergelangan tangan.

Page 11: 42. CEDERA LENGAN

Terapi : pasang short arm volar slab dan MRS pada bagian ortopedi untuk ORIF.

Fraktur Scaphoid (Carpal Navicular) Mekanisme trauma :

1. bisaanya karena jatuh pada posisi tangan terulur2. kadang karena ‘kickback’ ketika menggunakan ‘starting handle’, pompa atau

kompresor. Manifestasi klinis

1. Nyeri pada tepi radial pergelangan tangan2. nyeri tekan pada anatomical snuffbox dan aspek ventral serta dorsal dari

scapoid. X ray : AP dan lateral view dari pergelangan tangan (gambar 7b), juga Scaphoid

view (gambar 7a).Catatan : Scaphoid view harus dilakukan pada semua px dengan nyeri tekan pada ‘snuffbox’ area.

Komplikasi : nekrosis avaskular nekrosis/ non-union/osteoarthritis/suddeck’s atrophy.

Terapi :1. pada kasus fraktur scaphoid definitive : pasang scaphoid spica splint dan

control pada klinik ortopedi setelah 5 hari.2. Pada kasus dengan kecurigaan fraktur scapoid namun tidak ada gambaran

fraktur pada X ray, maka paang scaphoid spica splint dan control pada klinik ortopedi setelah 10-14 hari.

Dislokasi Lunate Mekanisme trauma : bisaanya karena jatuh dengan tangan yang terulur. Manifestasi klinis : nyeri tekan local dan bengkak X ray : AP dan lateral pergelangan tangan (gambar 8) Komplikasi : palsy nervus medianus/avaskularnekrosis/sudeck’s atrophy. Terapi :

1. Reduksi dibawah Bier’s Block 2. Monitor tanda vital dan EKG.

Teknik Reduksi1. Pasang traksi untuk mensupinasi pergelangan tangan2. Luruskan pergelangan tangan, pertahankan tarikan tersebut.3. Aplikasikan tekanan dengan ibu jari pada lunate.4. Fleksikan pergelangan tangan secepatnya ketika anda merasakan lunate masuk

ke dalam tempatnya.5. Pasang short arm back slab pada posisi pergelangan tangan agak fleksi.

Disposisi1. bila reduksi berhasil, control ke klinik ortopedi setelah 2 hari.2. Jika percobaan reduksi tidak berhasil, pasang backslab dan MRS untuk ORIF

Dislokasi Perilunate Mekanisme trauma : karena jatuh saat tangan terulur atau hantaman langsung

pada tangan.

Page 12: 42. CEDERA LENGAN

Manifestasi klinis : nyeri tekan local, bengkak, dan deformitas. X ray : AP dan oblique view dari metacarpal. Terapi :

1. Jika fraktur undisplaced, pasang short arm backslab dan control ke klinik ortopedi dalam 2-3 hari.

2. Jika fraktur displaced, coba reduksi di bawah Bier’s block, diikuti dengan aplikasi backslab. Control ke klinik ortopedi dalam 2-3 hari.

3. Jika fraktur melibatkan metacarpal neck, splint harus diluruskan diluar PIPJ dengan MCJP pada saat fleksi 90o. control ke klinik ortopedi dalam 2-3 hari.

Fraktur Rennett’sMerupakan fraktur metacarpal ibu jari, dimana ada fragmen medial kecil dari tulang yang miring, namun tetap terhubung dengan ‘trapezium’.

X ray : AP dan Lateral view dari metacarpal ibu jari.Catatan : garis vertical fraktur melibatkan trapezo-metacarpal joint dan terdapat subluksasi proksimal dan lateral dari metacarpal ibu jari.

Terapi : pasang scaphoid thumb spica backslab dan MRs pada bagian hand surgey untuk ORIF.

Fraktur Phalang proksimal dan tengah dari jari Jika fraktur displaced, lakukan M&R dengan Entonox atau digital block. Kemudian pasang alumunium splint, dari bagian pergelangan tangan sampai ke

ujung jari, dengan MCJP pada posisi fleksi 90o dan IPJ diluruskan. Jika fraktur undisplaced, pasang alumunium splint tanpa M&R.

Fraktur Phalang terminalis Terapi cedera jaringan lunak harus diutamakan. Fraktur tertutup : tidak butuh M&R; pasang short alumunium splintpada bagian

posterior jari. Fraktur terbuka (hanya pada bagian terminal tuft) :

1. Irigasi dengan saline minaml 500ml.2. berikan IV Cefazolin 1 g dalam 1 jam sejak kedatangan px, sebelum

dilakukannya X ray.3. pasang short alumunium splint pada bagian posterior, control ke klinik Hand

surgery dalam 3 hari. Fraktur terbuka (shaft atau basis) : berikan antibiotik IV seperti diatas, pasang

kassa atau alumunium splint dan MRS ke bagian Hand surgery untuk ORIF.