4.1 landasan teori 4.1.1 teori pengertian museumthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2007-3-00049-ds bab...
TRANSCRIPT
28
BAB 4
KONSEP DESAIN
4.1 Landasan teori
4.1.1 Teori Pengertian Museum
Museum berasal dari bahasa Yunani: MUSEION. Museion merupakan sebuah
bangunan tempat suci untuk memuja Sembilan Dewi Seni dan llmu Pengetahuan.
Salah satu dari sembilan Dewi tersebut ialah: MOUSE, yang lahir dari maha Dewa
Zeus dengan isterinya Mnemosyne.
Dewa dan Dewi tersebut bersemayam di Pegunungan Olympus. Museion selain
tempat suci, pada waktu itu juga untuk berkumpul para cendekiawan yang
mempelajari serta menyelidiki berbagai ilmu pengetahuan, juga sebagai tempat
pemujaan Dewa Dewi.
Pengertian Museum dewasa ini adalah: "Sebuah lembaga yang bersifat tetap,
tidak mencari keuntungan, melayani masyarakat dan pengembangannya, terbuka
untuk umum, yang memperoleh, merawat, menghubungkan dan memamerkan, untuk
tujuan-tujuan studi, pendidikan dan kesenangan, barang-barang pembuktian manusia
dan lingkungannya". (Definisi menurut ICOM = International Council of Museeum /
Organisasi Permuseuman Internasional dibawah Unesco). Museum merupakan suatu
badan yang mempunyai tugas dan kegiatan untuk memamerkan dan menerbitkan
29
hasil-hasil penelitian dan pengetahuan tentang benda-benda yang penting bagi
Kebudayaan dan llmu Pengetahuan.
Museum mempunyai fungsi sebagai berikut:
1. Pusat Dokumentasi dan Penelitian llmiah.
2. Pusat penyaluran ilmu untuk umum.
3. Pusat penikmatan karya seni.
4. Pusat perkenalan kebudayaan antar daerah dan antar bangsa.
5. Obyek wisata.
6. Media pembinaan pendidikan kesenian dan llmu Pengetahuan.
7. Suaka Alam dan Suaka Budaya.
8. Cermin sejarah manusia, alam dan kebudayaan.
9. Sarana untuk bertaqwa dan bersyukur kepada Tuhan YME.
Berdasarkan koleksinya, museum dibagi menjadi dua yaitu:
• Museum Benda mati
Yaitu museum yang memamerkan benda-benda mati.
• Museum Hidup
Yaitu museum yang memamerkan koleksi-koleksinya berupa makhluk hidup.
Dalam hal ini adalah tumbuhan dan binatang. Contohnya adalah Kebun Binatang
Ragunan, Seaworld, Museum Aquarium Air Tawar, maupun Museum Apotek
Hidup.
30
Di dalam Buku Seri Petualangan Museum, tetap memegang pada konsep utama
museum itu sendiri yaitu sebagai tempat untuk mendapatkan pengetahuan. Namun
dikemas agar lebih menarik dengan dipadukan cerita fiksi tanpa mengganggu cerita-
cerita sejarah. Karena itulah buku ini lebih menekankan informasi mengenai koleksi-
koleksi museum, dan menggunakan plot sesuai dengan ruangan yang ada di dalam
Museum Sejarah Jakarta. Antara lain ruangan Prasejarah, ruangan Sejarah, ruangan
Portugis, dan ruangan Belanda.
4.1.2 Teori Komunikasi
Komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan kepada orang lain untuk
memberitahu, atau untuk mendapatkan reaksi balik dengan mengharapkan reaksi
yang timbul dari orang yang yang mendapatkan pesan, baik secara langsung, lisan
ataupun menggunakan media.
Pada umumnya komunikasi dilakukan dengan menggunakan kata-kata (lisan)
yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang
dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan
bahasa tubuh. Cara ini digolongkan sebagai bahasa non verbal (bahasa isyarat).
Karena itu, komponen-komponen komunikasi dibagi menjadi:
• Gagasan
31
Yaitu merupakan materi yang berasal dari pikiran, yang kemudian menjadi cikal
bakal untuk komunikator ( pemberi pesan) menyampaikan gagasannya dalam
bentuk pesan.
• Komunikator
Orang yang menyampaikan pesan kepada komunikan
• Pesan
Pernyataan yang didukung oleh lambang, maupun simbol atau gerak tubuh.
• Media
Sarana atau saluran yang dipakai untuk menyampaikan pesan.
• Komunikan
Orang yang menerima pesan.
• Umpan balik
Dampak atau efek pesan yang disampaikan pada komunikan.
Secara ringkas, proses berlangsungnya komunikasi bisa digambarkan sebagai
berikut.
1. Gagasan ( idea) mengenai apa yang ingin dikomunikasikan akan ada di dalam
pikiran komunikator. Tanpa adanya gagasan ini, maka akan membatalkan cikal
bakal komunikasi. Sebagai contoh, orang akan membatalkan mengatakan sesuatu
jika ia sendiri lupa mengenai apa yang ingin ia katakan.
2. Pesan ( message ) itu disampaikan atau dibawa melalui suatu media atau saluran
baik secara langsung maupun tidak langsung. Contohnya berbicara langsung
melalui telepon, surat, email, atau media lainnya.
32
3. Komunikan (receiver) menerima yang disampaikan dan menerjemahkan isi
pesan yang diterimanya ke dalam bahasa yang dimengerti oleh kedua belah
pihak.
4. Komunikan (receiver) akan memproses pesan tersebut di dalam pikirannya
sehingga menimbulkan umpan balik ( feedback ) atas pesan yang telah
dikirimkan kepadanya.
Komunikasi yang disampaikan di dalam Buku Seri Petualangan Museum
memiliki pendekatan sesuai dengan target market dimana merupakan anak-anak
berjenis kelamin pria dan wanita antara umur 8 hingga 12 tahun. Yaitu bahasa yang
mudah dimengerti, dan tidak menggunakan istilah-istilah asing maupun suku kata
yang susah untuk dieja.
4.1.3 Teori Mengenai buku
Menurut Panduan Berbahasa Indonesia Kelas 2 SMP, Esis 2006, analisis untuk
menilai suatu adalah:
1. Judul dan tema yang diangkat oleh buku tersebut.
2. Bidang ilmu yang dibahas buku tersebut.
3. Garis besar mengenai buku.
4. Isi masing-masing bab yang terdiri dari sub bab dan paragraf yang masing-
masing memiliki kalimat utama dan kalimat penjelas.
33
5. Navigasi, daftar pustaka maupun info mengenai buku tersebut seperti tahun
terbit, nama penerbit maupun nama pengarang dan segala petunjuk yang
memandu pembaca.
6. Mutu kertas, serta desain dan sampul buku.
Menurut Roger Fawcett Tang dan Caroline Roberts (New Book Design), faktor
yang harus diperhatikan dalam mendesain suatu buku adalah sebagai berikut:
• Packaging
Tampilan luar suatu buku merupakan salah satu faktor penting. Suatu kemasan
buku yang baik harus dapat menarik perhatian konsumen.
• Navigation
Berfungsi sebagai petunjuk yang memandu pembaca agar informasi yang
disampaikan tidak membingungkan.
• Structure
Isi suatu buku dibentuk oleh tiga elemen desain yaitu typografi, grid dan image.
Ketiga elemen utama tersebut bergabung dan dikomposisikan menjadi sebuah
lay out (tata letak).
• Spesification
Specification merupakan keunikan yang dimiliki oleh sebuah buku, hal ini dapat
berupa material kertas, metode cetak, pelipatan dan penjilidan.
• Body of The Rock
1. Cover (sampul muka)
2. Colophone ( informasi pencetakan buku)
34
3. Introduction/ Prologue (halaman pengantar)
4. Contents (daftar isi)
5. Chapters ( Bab buku)
6. Appendix (material pendukung isi buku)
7. Acknowledgemnet (Halaman penutup)
8. Back Cover ( Sampul belakang, biasa merupakan tempat sinopsis)
4.1.4 Teori Mengenai Penulisan Karangan
Menurut Panduan Bahasa Indonesia kelas 2 SMP, Esis 2006, jenis karangan
dibagi menjadi dua berdasarkan prosanya, yaitu Prosa lama dan Prosa Baru.
• Prosa lama, terdiri dari:
1. Legenda
Legenda ialah cerita sejarah mengenai terjadinya sesuatu, ataupun mengenai
tokoh yang kebenarannya belom bisa dibuktikan.Umumnya legenda telah
menjadi cerita rakyat.
2. Fabel
Cerita dongeng yang tokohnya menampilkan hewan atau tumbuhan atau
makhluk-makhluk selain manusia yang mampu berbicara, bersikap dan
beradab seperti manusia.
3. Mitos
Merupakan cerita dari mulut ke mulut yang beredar sejak dulu secara turun
temurun, dan menjadi sebuah kepercayaan.
35
• Prosa baru, terdiri dari:
1. Cerpen
Cerita pendek yang terdiri dari beberapa halaman
2. Biografi
Buku yang mengangkat profil dan riwayat hidup seseorang.
3. Novel
Buku yang berisi sebuah cerita. Umumnya novel merupakan cerita panjang.
Menurut Martika, salah seorang dosen Bahasa Indonesia Universitas
Indonesia,definisi karangan ialah penglahiran perasaan dan pikiran secara bertulis.
Karangan secara dibagi menjadi dua menurut penulisan dan cara penyampaiannya,
yaitu karangan berformat dan karangan tidak berformat.
Karangan berformat ialah karangan yang mesti ditulis mengikut cara tertentu.
Karangan berformat yang ditulis tidak mengikut format yang ditetapkan, boleh
menjejaskan markah. Berikut ini contoh karangan berformat:
• surat kiriman tidak resmi
• surat kiriman resmi
• dialog
• syarahan
• ucapan
• laporan
• berita
36
• catatan harian
• perbahasan
Karangan yang tidak berformat adalah karangan yang ditulis tanpa mengikut
sesuatu cara yang khusus. Bagaimanapun, penulisan karangan jenis ini juga
hendaklah secara pemerengganan. Di bawah ini adalah beberapa jenis contoh
karangan tidak berformat dan kategorinya:
• Karangan deskripsi yaitu karangan mengenai suatu hal/ keadaan sehingga
pembaca seolah-olah melihat, mendengar, atau merasakan hal tersebut.
• Karangan narasi secara sederhana dikenal sebagai cerita. Pada narasi terdapat
peristiwa atau kejadian dalam satu urutan waktu. Di dalam kejadian itu ada pula
tokoh yang menghadapi suatu konflik.
Ketiga unsur berupa kejadian, tokoh, dan konflik merupakan unsur pokok
sebuah narasi. Jika ketiga unsur itu bersatu, ketiga unsur itu disebut plot atau
alur. Jadi, narasi adalah cerita yang dipaparkan berdasarkan plot atau alur.
Narasi dapat berisi fakta atau fiksi.Contoh narasi yang berisi fakta: biografi,
autobiografi, atau kisah pengalaman.Contoh narasi yang berupa fiksi: novel,
cerpen, cerbung, ataupun cergam.
37
• Karangan eksposisi berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan
tujuan memberi informasi atau pengetahuan tambahan bagi pembaca.Untuk
memperjelas uraian, dapat dilengkapi dengan grafik, gambar atau statistik.
• Karangan argumentasi yaitu karangan yang bertujuan membuktikan kebenaran
suatu pendapat/ kesimpulan dengan data/ fakta sebagai alasan/ bukti.
Dalam argumentasi pengarang mengharapkan pembenaran pendapatnya dari
pembaca. Adanya unsur opini dan data, juga fakta atau alasan sebagai penyokong
opini tersebut.
• Karangan persuasi, yaitu karangan yang bersifat mempengaruhi pembacanya.
Cara Penulisan Karangan:
1. Menentukan tema, jenis dan bentuk karangan.
2. Membuat kerangka karangan, yaitu masing-masing bab dengan paragraf utama
yang diperjelas dengan kalimat penjelas.
3. Memberikan penutup, dan melampirkan berbagai informasi seperti daftar isi,
index, dll.
4.1.5 Teori Mengenai buku bacaan anak
Menurut Sapardi Djoko Damono, sastrawan dan mantan ketua dewan juri IKAPI
1998. Buku cerita anak-anak haruslah berangkat dari prinsip dasar fiksi, yakni
38
mengajarkan sesuatu dengan cara yang menyenangkan. Selain itu, terdapat tiga hal
yang perlu diperhatikan dalam membuat buku cerita anak yang bermutu, yaitu:
1. Aspek cerita
Aspek cerita mencakup antara lain tema mengenai cerita tersebut. Apakah
mengangkat tema dongeng imajinatif, kehidupan sehari-hari, maupun mengenai
fabel. Aspek cerita juga mencakup penekanan karakter tokoh, setting, maupun
permasalahan cerita yang diangkat.
2. Illustrasi
Ilustrasi pada buku bacaan anak tidak hanya semata-mata sebagai pelengkap teks
namun juga menjadi suatu kesatuan dengan cerita.
Menurut Murti Bunanta, salah satu pengamat dan praktisi bacaan anak, Ilustrasi
di dalam cerita anak-anak memiliki tiga fungsi yaitu:
1. Memberi ruang kepada anak untuk berimajinasi.
2. Merangsang anak untuk mengenal estetika.
3. Memberi kenikmatan bagi para pembaca.
3. Gaya Penulisan
Komunikasi dalam buku cerita anak-anak tidak hanya bergaya visual(illustrasi),
namun juga bersifat verbal. Diperlukan bahasa komunikasi yang mudah dan
dimengerti oleh anak-anak. Disinilah fungsi utama gaya penulisan. Karena
meskipun dari segi cerita menarik, namun jika kurang dimengerti oleh
39
pembacanya diakibatkan oleh gaya penulisan yang tidak sesuai maka buku
bacaan tersebut dianggap gagal.
Sebuah cerita memiliki unsur-unsur yang mempengaruhi mutu cerita tersebut
menjadi menarik atau tidak. Berikut ini panduan dalam menganalisis unsur
cerita.
1. Plot/alur/jalinan cerita
• Apa yang terjadi pertama kali, berikutnya, dan seterusnya?
• Mengapa itu terjadi?
• Kata atau kalimat apa yang digunakan untuk menggambarkan tindakan?
2 Latar
• Dimana cerita terjadi?
• Kapan terjadinya?
3 Karakter
• Siapa/apa tokoh utamanya?
• Bagaimana sifat dan watak mereka.
4 Struktur cerita
• Bagaimana cerita dimulai.
• Permasalahan yang diangkat.
• Bagaimana memecahkan masalah.
• Bagaimana cerita diakhiri.
5 Nilai cerita
40
• Pelajaran yang didapat dari cerita ini?
• Hal baik yang ingin ditiru dan hal buruk ingin dijauhi.
4.1.6 Teori Psikologi anak
Menurut buku ”Psikologi Perkembangan Anak”, 2003, anak pada usia 7-9 tahun
lebih diarahkan pada bagaimana sekolah melihat sesuatu itu penting sehingga kita
berupaya menyelaraskan dengan apa yang dituntut oleh sekolah. Untuk itu buku-
buku yang cocok pada anak merupakan sesuatu yang membantu pelajaran di
sekolahnya.
4.1.6 Teori Layout
Lay out (tata letak), merupakan tata letak atau komposisi komponen-komponen yang
berjumlah lebih dari satu sehingga menjadi menarik dan mempunyai kesan estetika.
Lay out dibagi menjadi dua sesuai dengan dimensi komponennya yaitu:
1. Layout tiga dimensi, merupakan tata letak dan komposisi benda berbentuk tiga
dimensi di dalam sebuah ruang. Lay out tiga dimensi umumnya dipakai oleh
fotografer, desainer interior, dan arsitek.
2. Layout dua dimensi, merupakan tata letak dan komposisi yang berada di dalam
media dua dimensi. Layout dua dimensi umumnya mencakup ruang lingkup
desain komunikasi visual, dan ruang lingkup seni murni seperti seni lukis.
Dalam teori layout ini dikhususkan membahas mengenai layout dua dimensi yang
berada di dalam publikasi. Lay out di dalam publikasi yang biasa dipakai di dalam
media cetak seperti koran, majalah ataupun brosur.
41
Menurut panduan National Geographic’s Design for Confodential, 2003, Lay out
(tata letak) dikatakan berhasil jika dapat:
1. Membawa pembacanya sesuai dengan alur yang diinginkan dikarenakan mudah
dibaca.
2. Memiliki kesan estetika, dan menarik.
3. Mampu memainkan ruang, secara effisien dan maksimal.
Layout sendiri merupakan tata letak komponen-komponen yang berada di dalamnya.
Karena itulah komponen-komponen utama di dalam layout di dalam publikasi
adalah:
• Head (Kalimat utama).
Head atau headline merupakan judul utama di dalam sebuah lay out. Ditonjolkan
dengan ukuran huruf yang besar.
• Sub Headline (sub judul)
Adalah kalimat pendukung headline.
• Trailer (Kalimat pembuka).
Merupakan paragraf pembuka yang berukuran lebih besar daripada bodytext.
Trailer selalu diletakan di halaman pembuka, atau sebelum artikel utama. Fungsi
trailer adalah sebagai kalimat pembuka yang menarik perhatian pembaca
sebelum pembaca dibawa menuju artikel utama.
• Dropcap
42
Huruf pertama pada paragraf pertama yang ukurannya diperbesar hingga
mencapai lebih dari satu baris. Di dalam layout National Geographic, dropcap
selalu di berikan warna yang berbeda dari warna bodytext.
• Caption
Caption adalah kalimat penjelas sebuah image (gambar).
• Quotes
Quotes merupakan kutipan yang diperjelas dengan meletakannya di dalam
layout, dengan ukuran yang besar. Quotes merupakan kutipan yang menarik, atau
kutipan yang penting di dalam artikel.
• Footer
Footer merupakan informasi kecil yang diletakan di setiap halaman. Letak footer
biasanya berdampingan dengan nomor halaman.
• Picture
Di dalam layout, image (ilustrasi, foto, dll) sangat diperlukan. Selain sebagai
pelengkap berita, image juga dapat memperindah komposisi tata letak.
Menurut Frank F. Jefkin ada beberapa patokan dasar dalam merancang sebuah
layout:
• The Law of Unity
Semua elemen dalam sebuah layout harus dirancang sedemikian rupa sehingga
menghasilkan suatu kesatuan komposisi yang baik dan enak dilihat.
43
• The Law of Variety
Untuk menghindarkan kesan monoton, sebuah layout harus dibuat bervariasi
dalam beberapa hal.
• The Law of Balance
Dalam sebuah layout titik dan garis tengah keseimbangan tidaklah terletak di
tengah-tengah, tetapi merupakan ruang yang dibagi daerah layout menjadi kira-
kira sepertiga atau duapertiga bagian.
• The Law of Rhythm
Dalam sebuah layout, mata pembaca sebaiknya bergerak secara wajar, jadi
sebaiknya dimulai sesuai dengan urutan yang ada.
• The Law of Harmony
Bagian dari suatu layout sebaiknya dirancang secara harmonis dan tidak
meninggalkan kecan monoton.
• The Law of Scale
Perpaduan antara warna gelap dan terang akan menghasilkan sesuatu yang
kontras. Hal ini dapat dipakai untuk memberi tekanan pada bagian-bagian
tertentu dalam layout.
4.1.7 Teori warna dalam desain
Menggunakan warna dengan baik dan tepat merupakan masalah desain yang rumit.
Macam-macam individu taupun macam-macam budaya mempunyai standard kriteria
yang berbeda-beda dalam menentukan warna yang baik dan tepat, sehingga dalam
44
penggunaan warna merupakan salah satu unsure terpenting yang tidak dapat
diabaikan begitu saja.
Makna warna untuk karya seni
Dari semua bentuk komunikasi verbal, warna merupakan metode paling tepat untuk
menyampaikan tujuan. Warna adalah kesan yang diperoleh mata dari cahaya yang
dipantulkan benda-benda yang mengenainya.
Warna merupakan sesuatu yang sangat penting dalam pemakaian sehari-hari. Pada
kalangan masyarakat yang masih memegang teguh adapt dan budayanya, warna
mempunyai fungsi artistic simbolis dan nilai perlambangan yang kemudian
dihubungkan dengan beberapa fakta pemakainannya. Baik dalam karya seni
tradisional di Indonesia maupun pada beberapa desain masa kini.
Pengertian arti artistic simbolik yang dimaksudkan adalah penggunaan warna dalam
konteks perlambangan yang masih digunakan pada masyarakat tertentu. Selain
barang yang diwarnai itu memiliki nilai visual yangh menarik menurut kaidah-
kaidah estetika.
4.1.8 Teori Tipografi
Tipografi merupakan sebuah seni yang berkatian dengan huruf dan angka.
Sebagaimana desainer menyusun bentuk-bentuk karakter abjad pengaturan spasi
antar baris, leading, antar kata dengan kata dan huruf perhuruf. Permainan komposisi
45
dan proposi kata –kata atau teks yang diolah secara tipografis dapat menciptakan
irama pembacaan yang beraneka ragam, sehingga diperoleh interpretasi yang
menarik.
Menurut Rob Carter dalam working with computer, factor-faktor penting yang perlu
diperhatikan adalah:
1. Legibility : huruf yang dipilih mudah dibaca.
2. Readibility : hurf yang dipilih dapat dibaca.
3. Visibilty : Huruf mudah dilihat
4. Clearly : Huruf harus memperhatikan kejelasan.
Wolfgang Weingard, pencetus “ New Wave Typographic “ menekankan pentingnya
keterkaitan antara sintaktik, semantik, dan pragmatik dalam tipografi yang ia
perlihatkan baik melalui karya-karyanya maupun metode pengajarannya.
Menurutnya, tipografi merupakan realsi berbentuk segitiga antara ide desain,
elemen-elemen tipografis dan teknik mencetak hasilnya.
Sedangkan menurut Danton Sihombing, melalui bukunya Tipografi dalam Desain
Grafis dijabarkan beberapa prinsip-prinsip tersebut. Menurutnya proses perancangan
dengan menggunakan huruf merupakan tahapan yang paling menentukan dalam
masalah Tipografi, seorang desainerakan bertindak sebagai komunikator visual yang
memiliki berbagai peluang mengontrol setiap keputusan kreatif yang kelak dapat
46
memperkuat efektifitas dan efesiensi dari sebuah pesan yang akan disampaikan pada
khalayak penerima.
4.1.9 Teori Ilustrasi
Drs. Soemarsono D. menyatakan bahwa ilustrasi dapat dibedakan menjadi dua antara
lain ilustrasi utama dan illustrasi pendamping. Ilustrasi utama digunakan untuk
menyajikan ide besar, sedangkan ilustrasi pendamping merupakan sarana
memperjelas ide utama. Ilusrasi seringkali dirasa kurang berpegang pada kenyataan
dan lebih imajinatif daripada foto, jadi ilustrasi lebih tepat digunakan pada komentar,
editorial, fiksi, dan interprestasi. Ilustrasi memadai untuk menampilkan konsep
abstrak atau sesuatu yang belum ada.
Menurut Lorrisiebert dan Mary Cropper dalam bukunya Working With Work And
Pictures, ilustrasi menawarkan sebuah strategi dengan hasil yang lebih kompetitif.
Namun ilustrasi tersebut harus benar – benar unik, berani tampil beda, dan pada
hakikatnya merupakan ide kreatif.
Menurut Jim Aitchison ( Cutting Edge of Advertising ) Ilustrasi yang baik harus
dapat menguraikan masalah dan mampu bercerita dan mendeskripsikan ide yang
diwakilinya, sehingga pembaca dapat memperoleh informasi yang dibutuhkan untuk
memecahkan masalah
47
4.2 Strategi Kreatif
4.2.1 Strategi komunikasi
1. Memperkenalkan museum sebagai tempat wisata yang menarik dan memiliki nilai
petualangan.
2. Menanamkan kecintaan generasi muda terhadap Museum.
3. Menjadi buku yang memiliki informasi mengenai koleksi museum itu sendiri.
4.2.1.1 Keyword
Buku Seri Petualangan Museum
4.2.1.2 Positioning
Buku petunjuk wisata museum yang dikemas dalam buku cerita anak-anak.
4.2.1.3 Approach (pendekatan)
Pendekatan yang dilakukan adalah dengan metode :
1. Fiksi
Yaitu berupa informasi yang berhubungan sejarah koleksi museum. Yaitu bertujuan
untuk mengenalkan pengetahuan mengenai museum kepada anak-anak.
2. Non Fiksi
Berupa cerita karangan yang tokoh dan ceritanya tidak nyata. Untuk merangsang
imaginasi anak.
48
4.2.2 Strategi desain
4.2.2.1 Tone and Manner
1. Kuno sekaligus Modern.
Kesan kuno yang akan ditampilkan dalam Buku Seri Petualangan Museum
berasal dari konsep Museum yang memiliki nilai sejarah. Namun meskipun
memiliki nuansa kuno, pemilihan gaya illustrasi dibuat modern dan ceria
dikarenakan target marketnya adalah anak-anak.
2. Klasik dan Elegan.
Konsep klasik dan elegan ditampilkan karena umumnya barang-barang
museum bergaya klas ik dan elegan, terutama koleks i yang dimiliki oleh
Museum Sejarah Jakarta. Dan pada umumnya ars itektur gedung museum
dibawah pemerintah DKI Jakarta merupakan bangunan penginggalan jaman
kolonial.
3. Ceria
Menampilkan nuansa ceria dan penuh semangat.
4.2.2.2 Strategi verbal
Gaya bahasa yang disampaikan adalah bahasa sederhana yang mudah
dimengerti oleh anak-anak. Dengan penyampaian orang tunggal kedua
sebagai narator. Bahasa yang disampaikan tidak formal namun memiliki
kaidah yang sopan dan sesuai dengan Bahasa Indones ia yang baik dan benar.
49
4.2.2.3 Gaya illustrasi
Teknik ilustras i yang dipakai adalah ilustras i manual. Dikarenakan
ilustras i manual lebih memiliki nilai estetik dengan gaya yang klas ik
dibandingkan dengan menggunakan media computer. Media yang dipakai
adalah cat air dan pensil warna.
Sedangkan untuk gaya ilustrasinya sendiri adalah karikatur. Pemilihan
gaya karikatur dikarenakan mas ih mendekati realis meskipun secara anatomi
tidak beraturan. Kedekatannya dengan realis inilah yang dibutuhkan terutama
menyangkut ilustrasi untuk benda-benda koleks i museum.
Dikarenakan anak-anak menyukai nuansa yang ceria maka karikatur lebih
bisa mendekati gaya humoris.
4.3 Pemilihan item
Item-item yang dihas ilkan didalam eksekusi adalah:
• 7 Buku seri Petualangan Museum. ( 1 jadi dan 6 dummy).