4012 memburu emas di s

3
Web Mail Peta Situs English Version Versi Text cari... go Senin, 28 Desember 2015 Beranda Regulasi Berita Arsip Berita Siaran Pers Pengumuman Agenda Publikasi Harga Energi Harga Minyak Mentah Indonesia (ICP) Harga BBM Dalam Negeri Indonesia Energy Statistics (Leaflet) Key Indicator of Indonesia EMR Indonesia Energy Outlook Statistik Handbook of Energy & Economics Statistics of Indonesia Data Sektor ESDM LAKIP Pertemuan Tahunan Infografis Lain - Lain Informasi Publik SOP Pelayanan Informasi Publik Reformasi Birokrasi Manajemen Perubahan Penataan Peraturan Perundang-undangan Penataan Dan Penguatan Organisasi Penataan Tatalaksana Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur Penguatan Pengawasan Penguatan Akuntabilitas Kinerja Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik RENSTRA Galeri Galeri Foto 2015-10-21: WRTG: NYMEX Light Sweet Crude: $45.89 (-1.37) Berita Memburu Emas Di Sekoton, Lombok Barat Oleh : Ngurah Ardha, Peneliti Senior, Puslitbang Teknologi Mineral dan Batubara “tekMIRA” Bandung. Wilayah kecamatan Sekotong terletak di Kabupaten Lombok Barat bagian selatan dengan pemandangan lautnya dilihat dari atas bukit yang nampak indah. Pada awalnya sekitar tahun 1980- an PT.Newmont Nusa Tenggara Berita Arsip Berita Energi Baru Dan Terbarukan Migas Listrik Mineral Batubara Geologi OPEC Humaniora Umum Panas Bumi Artikel Page 1 of 3 ESDM - Memburu Emas Di Sekoton, Lombok Barat 12/28/2015 http://www.esdm.go.id/berita/56-artikel/4012--memburu-emas-di-sekoton-lombok-barat....

Upload: rudi-hartono

Post on 27-Jan-2016

21 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

YYY

TRANSCRIPT

Page 1: 4012 Memburu Emas Di s

Web Mail Peta SitusEnglish Version Versi Text

cari... go

Senin, 28 Desember 2015

BerandaRegulasiBerita

◦ Arsip Berita◦ Siaran Pers◦ Pengumuman◦ Agenda

Publikasi◦ Harga Energi

Harga Minyak Mentah Indonesia (ICP)Harga BBM Dalam Negeri

◦ Indonesia Energy Statistics (Leaflet)◦ Key Indicator of Indonesia EMR◦ Indonesia Energy Outlook◦ Statistik

Handbook of Energy & Economics Statistics of IndonesiaData Sektor ESDM

◦ LAKIP◦ Pertemuan Tahunan◦ Infografis◦ Lain - Lain

Informasi Publik◦ SOP Pelayanan Informasi Publik

Reformasi Birokrasi◦ Manajemen Perubahan◦ Penataan Peraturan Perundang-undangan◦ Penataan Dan Penguatan Organisasi◦ Penataan Tatalaksana◦ Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur◦ Penguatan Pengawasan◦ Penguatan Akuntabilitas Kinerja◦ Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

RENSTRAGaleri

◦ Galeri Foto

2015-10-21: WRTG: NYMEX Light Sweet Crude: $45.89 (-1.37)

BeritaMemburu Emas Di Sekoton, Lombok BaratOleh : Ngurah Ardha, PenelitiSenior, Puslitbang TeknologiMineral dan Batubara “tekMIRA”Bandung.

Wilayah kecamatan Sekotongterletak di Kabupaten LombokBarat bagian selatan denganpemandangan lautnya dilihat dariatas bukit yang nampak indah.Pada awalnya sekitar tahun 1980-an PT.Newmont Nusa Tenggara

Berita

Arsip Berita

Energi Baru Dan Terbarukan

Migas

Listrik

Mineral

Batubara

Geologi

OPEC

Humaniora

Umum

Panas Bumi

Artikel

Page1 of 3ESDM - Memburu Emas Di Sekoton, Lombok Barat

12/28/2015http://www.esdm.go.id/berita/56-artikel/4012--memburu-emas-di-sekoton-lombok-barat....

Page 2: 4012 Memburu Emas Di s

melakukan eksplorasi di daerahperbukitan kering ini, kemudiandilanjutkan oleh PT. Indotan(apakah sebagai rekanan atauanak perusahaan PT NewmontNusa Tenggara, penulis kurangmengetahui). Dari kegiataneksplorasi diketahui bahwaperbukitan Sekotong inimengandung tembaga, emas danperak, khususnya emas yangsangat menjanjikan gemerlapnyadolar. Namun kemudian PT.Indotanmelepas daerah Sekotong ini,karena saat itu pemerintah provinsiNTB ingin melindungi pulauLombok sebagai kawasan yangbebas dari industri pertambanganberskala besar. Seiring denganberjalannya waktu, entah siapayang memulai dan menjadi pionirnamun yang pasti kawasan yangdianggap gemerlap emas, perakdan tembaga ini ramai didatangipara pemburu emas liar, illegal,atau penambang tanpa ijin.

Potensi emas di Sekotongdisebutkan mencapai ribuan ton dan potensi perak sekitar tiga kali lipatnya yang tentunya jikaini benar dapat ditambang selama puluhan tahun dan akan dapat menyejahterakan rakyatsetempat jika dikelola dengan baik berdasarkan prinsip-prinsip good mining practices. Namunhingga saat ini potensi ini tidak dapat dieksploitasi secara resmi karena pemerintah provinsiNTB telah menerbitkan peraturan daerah (Perda) nomor 11 tahun 2006 tentang rencana tataruang wilayah (RTRW). Pasal 38 perda tersebut membatasi persetujuan penambangan yangditerbitkan para bupati di Pulau Lombok.

Meskipun demikian, demi sesuap nasi, warga setempat bersama-sama dengan wargapendatang yang telah berpengalaman dalam memburu emas yang berasal dari SulawesiTenggara, Kalimantan dan Jawa Barat, berjumlah kurang lebih 3000 orang nekat melakukanaktivitas penggalian secara tradisional dan illegal. Peralatan yang dipakai pun sangatsederhana dan tradisional seperti cangkul, linggis, palu, betel, tali, dan karung sebagaipenampung batu-batuan yang diyakini mengandung emas. Belajar dari para pendatang,penduduk lokal sekarang sudah mahir membongkar sumber daya alam tersebut tanpamemperdulikan keselamatan dirinya dan lingkungan. Di wilayah perbukitan Sekotong itudibangun tenda-tenda atau bedeng-bedeng, dari kejauhan nampak berderet bedeng-bedengterpal berwarna-warni khas camp penambang liar.

Berdasarkan informasi setempat bahwa kegiatan penambangan emas liar sudah meluas dibeberapa desa yang ada di Kecamatan Sekotong. Kawasan terbuka akibat penambangan itusudah mencapai sekitar 1.000 ha, di mana ada yang masuk kawasan hutan lindung, hutankemasyarakatan dan ada juga di lahan milik warga. Hal ini tentu menyebabkan kerugianPemda, karena selain kerusakan lingkungan juga kehilangan pendapatan daerah kabupatenLombok Barat.

Para penggali/penambang membuat lubang-lubang berukuran kira-kira 1 x 1,5 m2 dengankedalaman 3 – 7 m sampai menemukan batuan yang diinginkan. Beberapa lubang yang sudahtidak produktif ditinggalkan begitu saja bahkan dibiarkan menganga, walaupun ada sebagianlainnya sudah ditutup/ditimbun lagi. Dengan peralatan sederhana yang disebutkan diatasmereka mencongkel batu yang diinginkan lalu diangkat keatas. Sampai diatas tanah, batuandimasukkan ke dalam karung, masing-masing karung berisi kurang lebih 40 kg batuan. Satukarung batu mereka meyakini akan mendapatkan emas sekitar 1 – 10 gram.

Sekotong yang akrab dengan gelundung dan air raksa

Karung yang telah berisi batu mengandung emas diangkut keluar daerah tambang dengansepeda motor atau mobil jip untuk diolah menggunakan cara amalgamasi dengan media airraksa sebagai penangkap butiran emasnya. Teknik tradisional ini oleh masyarakat penambangliar biasa disebut dengan proses gelundung atau masyarakat setempat di Sekotong (LombokBarat) menyebut gelondongan. Unit-unit gelundung, dimana satu unit terdiri dari 6 – 10gelundung sudah banyak bermunculan disekitar penggalian batuan, selain juga ada di

Berita PopulerError 404 : Page not found

Direktorat Jenderal Minyak dan Gas

Direktorat Jenderal Mineral Dan Batubara

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

Sekretariat Jenderal

Page2 of 3ESDM - Memburu Emas Di Sekoton, Lombok Barat

12/28/2015http://www.esdm.go.id/berita/56-artikel/4012--memburu-emas-di-sekoton-lombok-barat....

Page 3: 4012 Memburu Emas Di s

Home | About | Terms & Conditions | Privacy Policy | Contact Us | RSS FeedsCopyright © 2008 ESDM. All Rights Reserved.

perkampungan di tepi jalan, bahkan ada yang berdekatan dengan bibir pantai di Sekotong.

Bongkahan batu yang sudah digali pada umumnya dijual kepada pembeli, yang sebagianbesar sebagai pemilik mesin gelundung. Ongkos angkut hasil tambang ke tempat gelundungRp 25.000-Rp 50.000 per karung (40 kg) tergantung jarak tempuh menuju mesin gelundung.Satu jip mampu mengangkut 25 karung. Sedangkan motor hanya mampu mengangkut 2 - 3karung. Jadi bisa dibayangkan berapa penghasilan buruh tambang/angkut bongkahan batuperhari.

Pemilik gelundung lebih hebat lagi, mereka mengolah batuan hingga menghasilkan emaslantakan (bullion) yang siap dijual dengan harga sekitar dua ratus ribu rupiah per gram. Merekamengolah dengan cara-cara sederhana dan sudah umum dilakukan. Batuan hasil galiandipukul-pukul dengan palu agar pecah sampai berukuran paling kasar sekitar telur burungpuyuh, lalu dimasukkan atau dihancurkan lagi dengan cara digiling dalam gelundung yangberisi 3 buah pelor (bola-bola besi) berdiameter kira-kira 7,5; 5; dan 3 cm serta ditambah airsecukupnya. Jika sekiranya batuan sudah menjadi pasir halus berukuran kurang dari 0,5 mm,hasil gelundung dikeluarkan lalu di dulang atau di limbang menggunakan baskom plastikdalam media air.

Fraksi halus dan/atau ringan dibuang, sedangkan fraksi berat yang membawa butiran emasakan tertinggal pada baskom. Selanjutnya fraksi berat ini ditambahkan air raksa (Hg)secukupnya agar berfungsi sebagai bahan penangkap/pengikat butiran emas dan diadukdengan tangan. Setelah itu, air raksa yang menangkap butiran emas yang istilah teknisnyasering disebut dengan ”amalgam”; diambil untuk dipisahkan dari pasirnya, lalu ditaruh dalamkain penyaring yang terbuat dari parasut, diperas sampai sebagian besar air raksa keluar loloskain saringan. Air raksa ini bisa digunakan lagi untuk menangkap emas dalam pekerjaanamalgamasi berikutnya. Setelah disaring dan air raksa terpisah, butiran emas terlihat tertinggaldalam kain. Butiran-butiran emas yang diperoleh kemudian disatukan dengan cara dibakaryaitu ditaruh di atas koyi (mangkok tanah liat), lalu dibakar atau dilelehkan menggunakan apidari kompor bertekanan (burner tangan). Pada saat pelelehan amalgam, penulis tidak sempatmelihat apakah ditambahkan pereaksi yang seharusnya diperlukan seperti borak, nitrat dankarbonat untuk mengikat pengotor. Yang jelas, jika selama pembakaran terlihat ada logamleleh lalu menggumpal, itu adalah bullion emas yang memang diharap-harapkan oleh mereka,namun masih mengandung perak dan sudah siap untuk dijual. Bullion emas yang dihasilkandari satu gelundung berisi 5 kg batuan bisa mendapatkan 0,5 – 1 g. Jika satu unit memakai 10gelundung dan dalam sehari beroperasi 2(dua) kali proses, berarti dalam sehari minimalmereka mendapatkan bullion emas sekitar 10 – 20 g. Produk ini adalah sebagai hasil akhir dariserangkaian kegiatan para pemburu emas yang tidak mengenal lelah dan tentunyamengabaikan bahaya terhadap dirinya sendiri maupun lingkungannya.

Oleh: Ngurah Ardha, Peneliti Senior, Puslitbang Teknologi Mineral dan Batubara “tekMIRA”Bandung. Catatan ini dibuat berdasarkan hasil peninjauan di lokasi (Sekotong) pada bulan Juni2010, ditambah beberapa informasi dari pemda Lombok Barat serta masyarakat Sekotongyang terlibat langsung dalam kegiatan penggalian batuan mengandung emas tanpa ijin.

0

< < > >

(ADMINISTRATOR)

1LikeLike 1ShareShare ShareShare

Page3 of 3ESDM - Memburu Emas Di Sekoton, Lombok Barat

12/28/2015http://www.esdm.go.id/berita/56-artikel/4012--memburu-emas-di-sekoton-lombok-barat....