memburu batu meteor peneliti - pusat penerbangan …

6
MEMBURU BATU METEOR UNTUK DIJADIKANPERHIASAN DAN SUVENIR Eko Budi Purwanto Peneliti - Pusat Teknologi Penerbangan e-mail: ekobudi1310@ gmail.com Apa itu meteor ? Meteor adalah penampakan jalur jatuhnya meteoroid ke atmosfer bumi, lazim disebut sebagai bintang jatuh. Penampakan tersebut disebabkan oleh panas yang dihasilkan oleh tekanan ram pada saat meteoroid memasuki atmosfer (bukan oleh gesekan, sebagaimana anggapan umum). Dalam ilmu fisika, tekanan ram adalah tekanan yang dihasilkan oleh benda yang bergerak dengan kecepatan supersonik di dalam medium fluida (gas atau cairan). Tekanan ini menghasilkan gaya hambat yang besar pada benda tersebut. Contoh kasus meteoroid yang memasuki atmosfer bumi dengan kecepatan sangat tinggi, menghasilkan tekanan udara yang sangat besar di sisi depan meteoroid. Tekanan ini memanaskan udara yang akhirnya memanaskan meteoroid tersebut hingga terbakar. Meteor yang sangat terang, lebih terang daripada penampakan Planet Venus, dapat disebut sebagai bolide. Jika suatu meteoroid tidak habis terbakar dalam perjalanannya di atmosfer dan mencapai permukaan bumi, benda yang dihasilkan disebut meteorit. Meteor yang menabrak bumi atau obyek lain dapat membentuk lubang besar semacam kawah (impact crater). Meteor Jatuh di Rusia Peristiwa jatuhnya meteor yang cukup menghebohkan terjadi pada hari Jumat, 15 Februari 2013. Pagi hari itu sebuah meteor memasuki atmosfer Bumi, tepat di atas Rusia, sekitar pukul 09:20:26 waktu Yekaterinburg (03:20:26 UTC, waktu setempat), dan berubah menjadi bola api. Meteor ini melewati region Ural dan meledak di langit kota Chelyabinsk. Meteor melintas dari utara ke selatan 37 Media Dirgantara Vol. 8 No.3 September 2013 SOSIALITA

Upload: others

Post on 02-Dec-2021

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

MEMBURU BATU METEOR UNTUK DIJADIKANPERHIASAN DAN SUVENIR

Eko Budi PurwantoPeneliti - Pusat

Teknologi Penerbangan

e-mail: ekobudi1310@

gmail.com

Apa itu meteor ?

Meteor adalah penampakan jalur jatuhnya meteoroid ke atmosfer bumi, lazim disebut sebagai bintang jatuh. Penampakan tersebut disebabkan oleh panas yang dihasilkan oleh tekanan ram pada saat meteoroid memasuki atmosfer (bukan oleh gesekan, sebagaimana anggapan umum). Dalam ilmu fisika, tekanan ram adalah tekanan yang dihasilkan oleh benda yang bergerak dengan kecepatan supersonik di dalam medium fluida (gas atau cairan). Tekanan ini menghasilkan gaya hambat yang besar pada benda tersebut. Contoh kasus meteoroid yang memasuki atmosfer bumi dengan kecepatan sangat tinggi, menghasilkan tekanan udara yang sangat besar di sisi depan meteoroid. Tekanan ini memanaskan udara yang akhirnya memanaskan meteoroid tersebut hingga terbakar. Meteor yang sangat terang, lebih terang daripada penampakan Planet Venus, dapat disebut sebagai bolide. Jika suatu meteoroid tidak habis terbakar dalam perjalanannya di atmosfer dan mencapai permukaan bumi, benda yang dihasilkan disebut meteorit. Meteor yang menabrak bumi atau obyek lain dapat membentuk lubang besar semacam kawah (impact crater).

Meteor Jatuh di Rusia

Peristiwa jatuhnya meteor yang cukup menghebohkan terjadi pada hari Jumat, 15 Februari 2013. Pagi hari itu sebuah meteor memasuki atmosfer Bumi, tepat di atas Rusia, sekitar pukul 09:20:26 waktu Yekaterinburg (03:20:26 UTC, waktu setempat), dan berubah menjadi bola api. Meteor ini melewati region Ural dan meledak di langit kota Chelyabinsk. Meteor melintas dari utara ke selatan

37 Media Dirgantara Vol. 8 No.3 September 2013

SOSIALITA

di atas kawasan tersebut. Akademi Sains Rusia menyatakan bahwa meteor itu seberat 10 ton dan memasuki atmosfer bumi dengan kecepatan 15 km/s, sekitar 44 kali kecepatan suara dan meledak di ketinggian 30 hingga 50 km di atas permukaan tanah.

Peta lokasi jatuhnya meteor di wilayah Rusia dan kilatan cahaya meteor sebelum

menyentuh bumi

Badan ruang angkasa AS, NASA, memperkirakan bahwa meteor tersebut jauh lebih besar, kira-kira berdiameter 17 m dan berat 10 ton, dengan pelepasan energi yang setara dengan 500 kiloton TNT, 20-30 kali lebih kuat daripada pengujian nuklir Trinity di New Mexico (18 kiloton), atau bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima (16 kiloton) dan yang dijatuhkan di Nagasaki (21 kiloton). Ukuran meteor tersebut jauh lebih kecil daripada obyek yang saat ini sedang dilacak oleh para ilmuwan antariksa, oleh karena itu benda angkasa ini tidak terdeteksi sebelum memasuki atmosfer. Meteor Chelyabinsk merupakan salah satu obyek asing terbesar yang tercatat pernah memasuki Bumi sejak meteor Tunguska pada tahun 1908 dan merupakan satu-satunya peristiwa meteor jatuh yang diketahui memakan korban dalam jumlah besar. Meteor jatuh di Rusia ini bisa diklasifikasikan sebagai bola api atau bolide, dan peristiwa ini disebut sebagai ledakan udara, karena obyek meledak di atmosfer dalam perjalanannya menuju Bumi. Meskipun ada teori yang menyatakan bahwa obyek adalah asteroid 2012 DA14 yang mendekati Bumi lima belas jam kemudian, sumber-sumber Rusia dan ESA

mengungkapkan bahwa kedua obyek ini sama sekali tidak berhubungan. Obyek ini disebut-sebut sebagai salah satu meteor terbesar yang jatuh di bumi dalam rentang satu abad terakhir. Peristiwa jatuhnya meteor diceritakan oleh seorang guru sekolah dasar. Seberkas cahaya kilat seolah mengalahkan sinar matahari menembus tirai jendela dan diikuti oleh suara ledakan yang menggetarkan dinding ruang kelas pada pukul sembilan pagi. Ruang kelas di gedung School Number 15, di kota Chelyabinks, Rusia mendadak bersinar

terang seperti disiram belasan lampu merkuri. Valentina Nikolayeva, guru di sekolah itu sedang mengajar di hadapan belasan siswa sekolah dasar. Kilatan cahaya menyentak seisi kelas pada Ju’mat 15 Februari 2013 itu, beberapa detik kemudian terdengar “buuum!”. Suara ledakan keras menggetarkan dinding, kaca-kaca jendela pecah, dan tirai pun lepas,

membuat seisi kelas panik. Para siswa berlari ke sang guru, yang dengan sigap menggiring anak-anak itu ke luar kelas. “Seumur hidup tidak pernah saya melihat ada kilat cahaya seterang itu. Saya mengira hari kiamat telah tiba,” kisah Nikolayeva dengan tubuh berkeringat. Di luar gedung sekolah, orang-orang bertumpahan di jalan. Pecahan kaca berserakan, semua jaringan Internet dan saluran telepon seluler terputus. Di langit, tampak segaris awan menyerupai jejak pesawat jet. “Tapi, ini berukuran sepuluh kali lebih besar,” kata Nikolayeva. Tak seorang pun mengenali “tamu” yang menyentak warga Chelyabinsk pagi itu. Seorang saksi bercerita, dia sedang menyetir mobil pagi itu, saat di langit meledak sinar terang, lebih terang dari cahaya siang hari. “Saya kira mata saya buta,” ujar saksi itu.

Cahaya dari meteor yang tertangkap kamera sebelum jatuh ke danau Chebarkul di kota Chelyabinks

38Media Dirgantara Vol. 8 No.3 September 2013

SOSIALITA

Meteor tersebut jatuh di sebuah danau dan memberikan tanda berupa lubang besar seperti disajikan pada gambar di bawah ini.

Lubang besar di sebuah danau Chebarkul di kota Chelyabinks, Rusia

Suara ledakan itu juga cukup keras, hingga memantik nyala alarm sejumlah mobil di parkiran. Ini bukan ledakan biasa. Chelyabinsk panik, kota itu mendadak tegang. Sejumlah saksi mata mengatakan, ledakan dan cahaya itu bisa dilihat dari radius ratusan kilometer, di Tyumen dan Sverdlovsk, Republik Bashkiria, serta bagian utara Kazakhstan. “Seperti film Armageddon saat hujan meteor terjadi. Saya pasrah, dan berpikir dunia sedang kiamat,” kata seorang warga, Gulnara Dudka, 20 tahun. [sumber VIVAnews]. Demikian yang dikisahkan oleh beberapa orang saksi disekitar lokasi kejadian. “Serangan” pagi hari itu membuat Angkatan Darat Rusia bersiaga, lalu mengamankan tiga titik jatuhnya meteor. Dua titik di Danau Chebarkul, bagian barat Chelyabinsk dan satu titik lagi di dekat Zlatoust, berjarak sekitar 80 kilometer dari titik lainnya. Akhirnya sejumlah pecahan meteorit ditemukan para ilmuwan di Cherbakul, tiga hari kemudian. “Meteorit ini adalah chondrite biasa yaitu jenis meteorit yang belum mengalami diferensiasi dari kondisi awalnya. Viktor Grohovsky dari Universitas Federal Urals mengatakan bahwa meteorit ini berunsur batu dengan kandungan besi 10 persen. Disesuaikan dengan lokasi jatuh, maka meteorit tersebut diberi nama Chebarkul. Hingga pada beberapa hari kemudian sudah terkumpul sebanyak 53 pecahan meteorit dan itu baru sekumpulan fragmen kecil yang berada di permukaan danau. Diduga bongkahan yang lebih besar bisa ditemukan di dasar danau.

Berburu Batu Meteor

Perburuan para ilmuwan itu rupanya dilihat sebagai peluang bisnis oleh para kolektor meteor. Di dunia maya, jual beli batu meteor berlangsung sesaat setelah meteor jatuh. Rata-rata calon pembeli memburu fragmen meteor asli untuk dijual di acara lelang. Iklan batu meteorit pun bermunculan di dunia maya dengan harga beragam. Misalnya, seorang warga bernama Andrew menawarkan 18 potong

batuan meteorit seharga 500 rubel per potong (sekitar 163 ribu rupiah). Ada pula yang mau menjual batu luar angkasa tersebut seharga 300 ribu rubel per potong (sekitar 98 juta rupiah). Ternyata harganya sangat fantastis, sekeping kecil meteorit ditawarkan 4000 dolar Amerika (sekitar 44 juta rupiah). Melihat peluang tersebut maka sejumlah warga berbondong-bondong ke lokasi jatuhnya meteor untuk mencari keberuntungan. Alhasil ada seorang warga yang mendapat pecahan meteor seberat 269 gram di sekitar sebuah pabrik lokasi jatuhnya meteor.

Lintasan meteor yang terlihat

39 Media Dirgantara Vol. 8 No.3 September 2013

SOSIALITA

Lain ladang lain belalang lain lubuk lain ikannya, begitu pepatah kuno mengatakan. Pulau Belitung pernah ketiban batu meteor namun tidak pernah ada catatan pasti kapan benda angkasa tersebut menubruknya. Fakta yang ada saat ini bahwa banyak batu meteor terpendam di bumi Belitung dan ditemukan oleh penambang timah. Berdasarkan penelitian dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Batu Bara, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, dalam batu Satam yang ditemukan di Belitung mengandung unsur kimia seperti SiO2, Al2O3, dan unsur kimia tak terdeteksi

Susunan linear dan non-linear

dari molekul Al2O2 dan

Al2O3

batuan atau logam di bumi. Perbedaannya hanya pada struktur pembentuk meteor. Menurut Thomas Djamaluddin ahli astronomi dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional, bahwa berdasarkan kandungannya meteor terdiri dari tiga jenis, yaitu ada yang mengandung logam, berupa batuan saja, dan campuran keduanya. Logam dalam meteor sama seperti besi dan nikel. Adapun batuan terdiri dari jenis karbon dan silikat. Secara ilmiah umumnya sama seperti di Bumi. “Soal orang-orang yang sengaja mencari meteor untuk diambil materialnya, hanyalah soal kepercayaan, karena meteor yang jatuh berupa batuan saja”, begitu

seperti MgO dan K2O. Batu berwarna hitam ini memiliki ukiran-ukiran indah akibat proses alam, tergesek oleh air tanah di kedalaman 50 m dapat memancarkan energi dengan frekuensi tertentu yang oleh masyarakat setempat dirasakan punya kekuatan “magis”. M a t e r i a l meteor tak lebih istimewa dibanding

menurut beliau. Dilihat dari material p e n y u s u n n y a (Al2O3), kekerasan batu meteor antara 8 – 9 Mohs sama dengan batu Topaz, Safir atau Ruby. Kekerasan berbagai jenis batu alam disajikan pada tabel di samping.

Suvenir Batu Meteor Khas Belitung

Belitung, sebuah pulau yang pernah menyandang predikat ‘Pulau Terkaya di Indonesia’ ternyata tidak hanya kaya karena tambang timah, namun memiliki anugerah yang tidak diberikan kepada daerah lain. Ratusan ribu tahun yang lalu Pulau Belitung dihujani benda langit yang bernama meteor dan saat ini banyak diburu para kolektor dari belahan lain Indonesia dan mancanegara. Batu unik berwarna hitam dengan urat-uratnya yang khas itu konon adalah hasil proses alam atas reaksi tabrakan

meteor dengan lapisan bumi yang mengandung timah tinggi jutaan tahun silam. Dalam buku De Ontwikkling Van Het Eiland Billiton-Maatschappij karangan Door J.C. Mollema (1992), disebutkan bahwa seorang berkebangsaan Belanda bernama Ir. N. Wing Easton dari Akademi Amsterdam di Belanda menamakan bebatuan meteor ini dengan istilah Billitonite yang artinya batu dari Pulau Belitung. Batu ini berasal dari luar angkasa yang meledak beberapa ribu tahun yang lalu dan serpihan-serpihan kecil seperti partikel kaca berkilauwan bagai hujan

jatuh ke bumi menyebar ke beberapa daerah seperti pulau Jawa di dekat Solo, Arab, Australia, Cekoslowakia lalu terbenam di dalam permukaan tanah hingga air memahat bebatuan ini membentuk guratan-guratan berupa ukiran-ukiran alami yang indah. Sedangkan warna hitam dari batu ini berasal dari pencampuran zat asam karbon dan zat mangan, meski demikian tidak diketemukan lagi bebatuan ini di daerah lain selain Pulau Belitung untuk di buat berbagai kerajinan perhiasan.

Tabel : Kekerasan batu alam dalam skala Mohs

40Media Dirgantara Vol. 8 No.3 September 2013

SOSIALITA

Batu meteor yang sampai ke bumi di Pulau Belitung

Serpihan batu Meteor dari langit merupakan daya tarik sendiri sebagai batu yang

Model berlian yang ditiru untuk batu

Satam agar menarik pembeli

Disamping mempunyai kekerasan kelas safir, batu meteor diyakini memiliki tekstur yang tidak biasa. Batu meteor bertekstur keras dan bergelombang seperti permukaan bulan jika dilihat menggunakan teleskop. Selain itu dua batu Satam punya kekuatan magnet saling menolak, sehingga jika kedua genggaman tangan memegang batu Satam akan terasa efek bertolakan. Hasil rekayasa batu Satam dalam bentuk cincin disajikan pada gambar berikut.

Cincin batu Satam dengan

mode faceted dan Cobochon

unik untuk hiasan yang dipasangkan pada emas, seperti kalung, giwang, bros, cincin, tongkat komando dan tasbih. Para pengunjung sangat antusias untuk membeli ataupun sekedar melihat-lihat kerajinan satam yang beragam bentuknya. Suvenir satam di jual dari harga 100 ribu sampai tiga juta rupiah. Suvenir Satam ini mungkin hanya satu-satunya didunia yang berasal dari pulau Belitung. Harga batu meteor sangat bervariasi, dari 300 ribu rupiah hingga jutaan bahkan ratusan juta rupiah, tergantung pada banyaknya guratan pada batu. Semakin banyak guratannya maka semakin mahal harganya. Untuk lebih menarik para pembeli maka batu Satam dipoles dan dibentuk menyerupai Berlian yang lebih dikenal faceted. Istilah-istilah dalam pembentukan berlian pada gambar di bawah ini.

41 Media Dirgantara Vol. 8 No.3 September 2013

SOSIALITA

Meski demikian tidaklah mudah untuk mendapatkan Satam di pulau Belitung untuk dijadikan kerajinan. Umumnya pengrajin mendapatkan batu Satam dari penambang timah yang secara kebetulan menemukan batu Satam yang terbawa oleh pipa pompa penghisap air dari ke dalaman 50 meter. Setelah masuk ke kolam pemisahan dengan pasir timah, maka dapat dilihat adanya batu Satam. Untuk mengetahui Satam yang asli letakan telapak tangan di atas satam maka akan terasa ada energi medan magnet. Batu yang berasal dari luar angkasa itu dipercaya memiliki kekuatan metafisika serta memiliki kualitas logam yang luar biasa. Dalam kepercayaan orang Jawa, logam meteorid merupakan bahan yang paling bagus untuk membuat keris atau dijadikan hiasan. Bahkan ada yang memiliki kekuatan mistis untuk pengobatan alternatif. Sekadar diketahui, meteor yang sampai ke permukaan bumi mengandung campuran logam seperti besi dan nikel

Pamor keris yang terbuat dari batu meteor

42Media Dirgantara Vol. 8 No.3 September 2013

yang larut di dalam besi. Selain itu ada meteorid yang mengandung titanium, olivin, piroxin, dan feldspar. Meteorid dengan kandungan titanium merupakan material terbaik dalam pembuatan keris, karena sifatnya ringan namun sangat kuat. Berat titanium hanya 60 persen dari berat baja, namun mempunyai kekuatan yang sama, tahan terhadap suhu tinggi dan korosi. Keris berbahan baku dari batuan meteor dipercaya memiliki keistimewaan tersendiri. Bagi penggemar dan kolektor, pamor, nuansa atau motif, yang tercipta dari keris berbahan meteor itu berkarakter. Keris dari meteor itu pamornya memiliki nilai tinggi. Bahan baku batuan dari meteorit merupakan salah satu kandungan istimewa untuk membuat barang yang dipercaya memiliki kemampuan magis itu. Bagi pembuat keris yang sudah ahli, 1 ons batu meteorit bisa digunakan untuk membuat tiga keris.

SOSIALITA