4. kuliah pengantar praktikum pk

83
Kuliah Pengantar Praktikum Patologi Klinik Blok Hematologi Lusi Oka Wardhani 10 Maret 2009

Upload: avi-ramadhani

Post on 21-Oct-2015

81 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: 4. Kuliah Pengantar Praktikum PK

Kuliah Pengantar Praktikum Patologi Klinik

Blok Hematologi

Lusi Oka Wardhani

10 Maret 2009

Page 2: 4. Kuliah Pengantar Praktikum PK

PHLEBOTOMY

• Sarana :Tempat pengambilan darah, sebaiknya :

• Bersih dan berventilasi udara segar• Tenang & Nyaman• Lingkungan yang tertutup• Kursi yang ergonomic, adjustable serta nyaman• Tempat tidur (untuk bayi)• Wadah khusus jarum

Page 3: 4. Kuliah Pengantar Praktikum PK

BAHAN DAN ALAT

• Evacuated Collection Tube, Jarum, Holder• Syringe• Torniquet• Kapas Alkohol• Plester• Sarung tangan• Wadah Pembuangan Jarum

Page 4: 4. Kuliah Pengantar Praktikum PK

ALAT-ALAT YANG DIBUTUHKAN

Page 5: 4. Kuliah Pengantar Praktikum PK

TEKNIK PUNGSI VENA

• Identifikasi pasien • Jelaskan Prosedur, ambil posisi• Siapkan alat – alat yang diperlukan• Suruh pasien menggenggam tangan • Pilih vena yang baik untuk pungsi• Bersihkan dengan alkohol 70 %• Pasang torniquet ( Tdk blh > 1 menit )

Page 6: 4. Kuliah Pengantar Praktikum PK

Mencari letak vena

Rentangkan tangan lurus ke bawah

Tekan lengan di lokasi pembuluh vena

Page 7: 4. Kuliah Pengantar Praktikum PK

Mencari letak venaGenggam dan buka telapak tangan beberapa kali, agar vena

terlihat menonjol

Tentukan lokasi vena yang tepat dengan rabaan

Page 8: 4. Kuliah Pengantar Praktikum PK

TEKNIK PUNGSI VENA

• Fiksasi Vena• Lakukan pungsi vena dengan sudut 150

• Lepaskan turniquet• Suruh pasien melemaskan tangan, jangan

‘pumping’• Taruh kapas steril dan beri tekanan

Page 9: 4. Kuliah Pengantar Praktikum PK

Persiapan Penusukan Vena

Rentangkan lengan pasien ke bawah

Pasang turniquet pada lengan pasien

Page 10: 4. Kuliah Pengantar Praktikum PK

Persiapan Penusukan Vena

Raba letak vena dengan jari telunjuk

Regangkan kulit dengan ibu jari tangan kiri agar letak Vena tidak berubah saat penusukan

Page 11: 4. Kuliah Pengantar Praktikum PK

Persiapan Penusukan Vena

Desinfeksi lokasi yang akan ditusuk jarum denganalkohol

Page 12: 4. Kuliah Pengantar Praktikum PK

Posisi jarum yang benar

1. Jarum kurang dalam

2. Jarum terlalu dalam

Page 13: 4. Kuliah Pengantar Praktikum PK

Posisi jarum yang benar

3. Darah berkumpul di bawah kulit

4. Penusukan yang benar

Page 14: 4. Kuliah Pengantar Praktikum PK

*

Page 15: 4. Kuliah Pengantar Praktikum PK
Page 16: 4. Kuliah Pengantar Praktikum PK

*

Tarik perlahan untuk mencegahhemolisis

Page 17: 4. Kuliah Pengantar Praktikum PK

Antikoagulan

Hematologi :

EDTA: hematologi rutin, Sitrat : koagulasi, agregasi trombosit Perbandingan

darah:antikoagulan harus tepat

Page 18: 4. Kuliah Pengantar Praktikum PK

ANTIKOAGULAN1.Ethylenediamine tetra-acetic acid (EDTA)

– Natrium EDTA– Kalium EDTA– terutama utk hematologi rutin– Fungsi:

• Mencegah Ca tdk mengion• Mencegah adhesi dan pengerombolan trombosit• Tidak mempengaruhi pengenceran dan bentuk eritrosit

– Utk mencapai efek tsb diperlukan 1,2 mg/ml darah

kuat

Page 19: 4. Kuliah Pengantar Praktikum PK

2. Trisodium sitrate (Na sitrat )= Na3C6H5O7

– antikoagulan pilihan utk pemeriksaan koagulasi

(9 vol darah : 1 vol lar Na sitrat)

– Juga dipakai pada LED

(4 vol darah : 1 vol lar Na sitrat)

antikoagulan

Page 20: 4. Kuliah Pengantar Praktikum PK

3. Heparin• Kadar: 10-20 IU/ml darah• Heparin:

– antikoagulan yg efektif– tdk mempengaruhi ukuran eritrosit– lebih baik disajikan dlm bentuk kering, tu. utk

mengurangi kemungkinan lisis– tetapi, tdk dpt dipakai utk membuat apusan darah

(menimbulkan background kebiruan dg pengecatan Romanowsky)

– paling baik digunakan utk pem. tes fragilitas osmotik – tdk boleh dipakai utk pem jumlah lekosit

(menyebabkan penggumpalan lekosit)

antikoagulan

Page 21: 4. Kuliah Pengantar Praktikum PK

Praktikum I

1. Hemoglobin2. Hematokrit3. Hitung eritrosit4. Indeks eritrosit5. Morfologi eritrosit6. Hitung retikulosit

Page 22: 4. Kuliah Pengantar Praktikum PK

1. Hemoglobin

• Metode Kolorimetri Sahli• Prinsip:

– Hemoglobin diubah mjd hematin asam→ warna yang terbentuk dibandingkan scr visual dgn standard pewarnaan permanen dalam alat tsb

• Indikasi:– Skrining eritrosit– Follow up penderita setelah terapi/transfusi

• Bahan & alat:– Pipet Sahli - Darah EDTA– Tabung hemometer - HCl 0,1 N– Standard Hb - Aquabides– Pipet tetes– pengaduk

Page 23: 4. Kuliah Pengantar Praktikum PK

hemoglobin• Cara kerja:

1. Masukkan HCl 0,1 N ke dalam tabung hemometer (sampai tanda 2)

2. Isap darah dengan pipet Sahli s/d garis tanda 20 µl3. Hapus sisa darah yang melekat diluar pipet Sahli4. Catat waktunya, segera alirkan darah dari pipet Sahli ke

dalam tabung hemometer, isap HCl pelan2 utk membilas darah pada pipet

5. Campur HCl dan darah 6. Tambahkan aquabides setetes demi setetes, sambil

diaduk dgn batang pengaduk7. Persamaan warna campuran dgn standard warna harus

dicapai dlm 3-5 menit8. Baca kadar Hb (dlm gram/dL darah)

• Harga rujukan:– Pria : 13,0 – 18,0 g/dL– Wanita : 11,5 – 16,5 g/dL

Page 24: 4. Kuliah Pengantar Praktikum PK

2. Hematokrit

• Metode mikrohematokrit• Prinsip:

– Menentukan volume semua eritrosit dlm volume darah tertentu dgn sentrifugasi darah berantikoagulan pada waktu dan kecepatan tertentu

• Indikasi:– Skrining eritrosit– anemia

• Bahan dan Alat:– Darah EDTA - tabung mikrokapiler– Penyumbat - grafik pembacaan Hct– Centrifuge mikrohematokrit

Page 25: 4. Kuliah Pengantar Praktikum PK

hematokrit

• Cara kerja:1. Isi tabung mikrokapiler dgn

darah, ¾ penuh2. Sumbat satu sisinya dgn

penyumbat3. Masukkan tabung

mikrokapiler ke dalam centrifuge

4. Pusingkan selama 3-5 menit, 16.000 rpm

5. Baca nilai hematokrit dgn grafik khusus

Page 26: 4. Kuliah Pengantar Praktikum PK

hematokrit

Harga Rujukan:

• Pria : 47 ± 7 vol %

• Wanita : 42 ± 5 vol %

Page 27: 4. Kuliah Pengantar Praktikum PK

3. Hitung Eritrosit (Anthal Erythrocyte)• Metode: manual (bilik hitung)• Prinsip:

– Darah diencerkan dlm larutan isotonis tertentu → larutan merusak sel-sel selain eritrosit → eritrosit dihitung dgn volume tertentu pada bilik hitung

• Indikasi:– Hb < 10 g/dL– Suspek polisitemia– Suspek anemia megaloblastik

• Bahan dan alat:– Darah EDTA– Larutan Hayem (Na2SO4, NaCl, HgCl2, Aqua)

– Haemocytometer (Pipet eritrosit, Bilik hitung (improved Neubauer)– Deck glass– mikroskop

Page 28: 4. Kuliah Pengantar Praktikum PK

Hitung eritrosit• Cara kerja:1. Mengisi pipet eritrosit

– Isap darah EDTA sampai batas 0,5

– Hapus kelebihan darah yang melekat pada ujung pipet

– Masukkan ujung pipet ke dlm larutan Hayem, lalu hisap larutan Hayem sampai batas 101

– Angkat pipet dari larutan, tutup kedua ujung pipet dgn jari-jari tangan

– Kocok pipet scr transversal, 2-3 menit

– Letakkan posisi horisontal

Page 29: 4. Kuliah Pengantar Praktikum PK

Hitung eritrosit

2. Mengisi bilik hitung:– Letakkan bilik hitung dgn deck

glass yg sdh terpasang di atasnya

– Buang cairan pipet 3-4 tetes, lalu sentuhkan ujung pipet ( sdt 300)ke permukaan bilik hitung, biarkan menyebar

– Biarkan bilik hitung selama 1-2 menit, spy eritrosit bisa mengendap

Page 30: 4. Kuliah Pengantar Praktikum PK

Hitung eritrosit3. Menghitung jumlah sel:

– Gunakan perbesaran lensa objektif 10 x, kemudian pindahkan ke lensa objektif 40 x

– Hitung semua eritrosit yang terdapat dalam 5 kotak sedang(diagonal kanan/kiri)

– Gunakan batas: kiri atas atau kanan bawah

Page 31: 4. Kuliah Pengantar Praktikum PK

Hitung eritrosit4. Perhitungan:– Pengenceran 200x– Luas 1 kotak sedang: 1/5 x 1/5 = 1/25 mm2

– Tinggi bilik hitung : 1/10mm– Eritrosit dalam 5 x kotak sedang, V =

1/5 mm2 x 1/10 mm = 1/50 mm3

– Faktor utk mendapat jumlah eritrosit per mL/ mm3 darah:

• V = 200 x n• 1/50 mm3 = 200 x n • 1 mm3 = 10.000 n eritrosit

• Harga rujukan:– Pria : 4,5 – 6,5 juta/mL– Wanita : 3,9 – 5,8 juta/mL

Page 32: 4. Kuliah Pengantar Praktikum PK

4. Indeks eritrosita. MCV: Mean corpuscular volume

(Volume rata-rata eritrosit)MCV (fl)= Hct (%) x 10

AE (106/mm3)

HR: 80 – 90 flb. MCH: Mean Corpuscular Hemoglobin

(banyaknya Hb per eritrosit)MCH (pg) = Hb (g/dL) x 10

AE (106/mm3)

HR: 27 – 31 pg

Page 33: 4. Kuliah Pengantar Praktikum PK

Indeks eritrosit

c. MCHC: Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration (kadar Hb per eritrosit)

MCHC (%)= Hb (g/dL) x 100

Hct (%)

HR: 32 – 36 %

Page 34: 4. Kuliah Pengantar Praktikum PK

Indeks eritrosit

Page 35: 4. Kuliah Pengantar Praktikum PK

5. Morfologi eritrosit

• Dengan preparat apusan darah:– Size, shape, staining

• Size/ukuran:Normositik : ukuran: 6-8 μmMakrositik : anemia megaloblastik, pasca perdarahan

/hemolisisMikrositik : ADB, thalasemia

Bentuk:Normal : diskus bikonkaf, inti (-), ukuran 6-8 μm (kemerahan o.k pigmen Hb) Tengah : area kepucatan,normal 1/3 bag luas eritrosit

Page 36: 4. Kuliah Pengantar Praktikum PK

Morfologi eritrosit• Beberapa kelainan eritrosit:

– Anisositosis: variasi abnormal ukuran eritrosit– Poikilosistosis: variasi abnormal bentuk eritrosit

• Kelainan bentuk eritrosit: – Sferosit : bentuk sferis, Ø < normal, area pucat di tengah (-)

sferositosis herediter, AIHA, sepsis– Ovalosit : bentul oval, normal < 10%.

Makroovalosit → An.megaloblastik– Eliptosit : bentuk elips, eliptositosis herediter, ADB (sel pensil)– Sel target : eritrosit dg lingkaran Hb tepi cincin dan hemoglobinisasi di

bag. sentral o.k. luas permukaan membran bertambah > dibandingkan vol. sel thalasemia, Hbpathi, ADB, post splenektomi, peny. Hati

– Tear drops– Schistocyte– Sel sabit

Page 37: 4. Kuliah Pengantar Praktikum PK

6. Hitung retikulosit Prinsip:Setelah inti dari eritrosit berinti (normoblas asidofilik) hilang,

maka sisa RNA akan tetap ada di dalam eritrosit. Sel tsb disebut RETIKULOSIT, utk mendeteksi sel tsb, eritrosit

hrs di-cat ‘hidup-hidup’Proses tsb disebut pengecatan SUPRAVITAL

Pronormoblasn. basofilik

n. polikromatofilik

retikulosit

n = normoblas

berisi RNA

eritrositmatang

Page 38: 4. Kuliah Pengantar Praktikum PK

Hitung retikulosit

a. Sediaan basah:• Bahan dan Alat:

– Kaca objek, deck glass– Larutan BCB 1%– Darah EDTA

• Cara kerja:1. Kaca objek: diberi 1 tetes larutan BCB2. Tambahkan 1 tetes darah EDTA, campurkan dgn BCB3. Tutup dgn deck glass, campuran akan menyebar dgn

sendirinya4. Baca di bawah mikroskop, perbesaran lensa objektif 100 x

(dgn emersi), hitung retikulosit dalam 1000 eritrosit

Page 39: 4. Kuliah Pengantar Praktikum PK

HITUNG RETIKULOSIT (sediaan kering)

Lar. cat retikulosityg sudahdisaring

+ Whole blood

campur

Biarkan pd suhu kamar atau

inkubasi pd 37°C (15 men)

Pd 15 menit terakhir, campur isi tabung tsb

teteskan 3 ttske tabung

Membuat beberapaApusan & keringkan

Page 40: 4. Kuliah Pengantar Praktikum PK

CARA KERJA HITUNG RETIKULOSIT

1. Pasang apusan I pada mikroskop2. Amati dg lensa obyektif kecil (10x)3. Cari daerah yang tipis4. Amati dg lensa obyektif 100x

(pakai minyak imersi)5. Cari daerah apusan dg jumlah

eritrosit kira-kira 100-200 sel per lapangan pandang. (area ideal : 1 lp ≈ 200 sel eritrosit)

6. Retikulosit diidentifikasi dan dihitung (retikulosit hrs mengandung min. 2 atau lebih partikel biru)

7. Hitunglah retikulosit dalam 1000 eritrosit (utk mempermudah penghitungan, kecilkan lap. pandang dg membuat potongan kertas yg dilubangi & dipasang pd lensa)retikulosit

retikulosit

Page 41: 4. Kuliah Pengantar Praktikum PK

Penghitungan hasil

• Dihitung jumlah retikulosit dlm 1000 eritrosit, misal: – didapatkan 20 sel retikulosit per 1000 eritrosit– Hasil ditulis 2%

• Harga rujukan:– Retikulosit: 0,5 – 1,5 %

Page 42: 4. Kuliah Pengantar Praktikum PK

Praktikum II

1. Hitung lekosit2. Hitung jenis lekosit3. Morfologi lekosit4. LED

Page 43: 4. Kuliah Pengantar Praktikum PK

1. Hitung Lekosit (Anthal Leucocyte)• Metode: Manual (bilik hitung)• Prinsip:

– Darah diencerkann dalam pipet lekosit, dihitung dlm bilik hitung di bawah mikroskop

• Indikasi:– Pemeriksaan rutin hematologi

• Bahan dan alat:– Darah EDTA– Larutan Turk (gentian violet, asam asetat glasial, aqua)

– Pipet lekosit– Bilik hitung (improved Neubauer)– Deck glass– Mikroskop

Page 44: 4. Kuliah Pengantar Praktikum PK

Hitung Lekosit• Cara kerja:1. Mengisi pipet lekosit

– Isap darah EDTA sampai batas 0,5

– Hapus kelebihan darah yang melekat pada ujung pipet

– Masukkan ujung pipet ke dlm larutan Turk, lalu hisap larutan Turk sampai batas 11

– Angkat pipet dari larutan, tutup kedua ujung pipet dgn jari-jari tangan

– Kocok pipet scr transversal, 15-30 detik

– Letakkan posisi horisontal

Page 45: 4. Kuliah Pengantar Praktikum PK

Hitung lekosit

2. Mengisi bilik hitung:– Letakkan bilik hitung dgn deck

glass yg sdh terpasang di atasnya

– Buang cairan pipet 3-4 tetes, lalu sentuhkan ujung pipet ( sdt 300) ke permukaan bilik hitung, biarkan menyebar

– Biarkan bilik hitung selama 2-3 menit, spy lekosit bisa mengendap

Page 46: 4. Kuliah Pengantar Praktikum PK

Hitung lekosit3. Menghitung jumlah sel:

– Gunakan perbesaran lensa objektif 10 x

– Hitung semua lekosit yang terdapat dalam 4 kotak besar( tepi-tepi)

– Gunakan batas: kiri atas atau kanan bawah

Page 47: 4. Kuliah Pengantar Praktikum PK

Hitung lekosit4. Perhitungan:– Pengenceran 20x– Luas 1 kotak besar: 1 x 1 = 1 mm2

– Tinggi bilik hitung : 1/10mm– Lekosit dihitung dalam 4 kotak

besar,Vol = 4 x (1 x 1/10) mm

= 0,4 mm3

– Faktor utk mendapat jumlah lekosit per mm3 /mL darah:

• V = 20 x n• 0,4 mm3 = 20 x n • 1 mm3 = 50 n lekosit

– Harga rujukan:• 5000 – 10.000/mL

Page 48: 4. Kuliah Pengantar Praktikum PK

2. Hitung jenis lekosit

• Prinsip:– Hapusan darah yang baik berwarna merah dan seragam

dimana eritrosit, lekosit, dan trombosit dapat terlihat jelas

• Indikasi:– Pemeriksaan rutin

• Tahap-tahap:1. Pembuatan slide preparat apusan darah2. Pengecatan3. Pembacaan hitung jenis lekosit

Page 49: 4. Kuliah Pengantar Praktikum PK

a. Pembuatan apusan darah tepia. Pembuatan apusan darah tepi

Page 50: 4. Kuliah Pengantar Praktikum PK

Pembuatan slide

• Slide apusan darah yang baik:1. Panjang apusan ± 2/3 panjang slide2. Warna kemerahan, coklat jingga3. Terdapat bagian yang tebal, tipis, dan peralihan tebal

tipis4. Apusan > sempit dari slide dengan tepi yang halus dan

berakhir pada ujung yang lurus5. Apusan harus bebas goresan, lubang-lubang, tonjolan,

kerutan, dan kontaminasi lemak6. Ukuran standard apusan darah 2 x 3,5 cm

Page 51: 4. Kuliah Pengantar Praktikum PK

Ideal

Kurang baik

Page 52: 4. Kuliah Pengantar Praktikum PK

b. Pengecatan• Bahan & alat:

– Slide apusan darah - rak pengering– Larutan Wright - timer– Larutan Giemsa - pipet tetes– Stainning jar - methanol 90%

• Cara Kerja:1. Slide apusan darah → biarkan mengering2. Fiksasi slide dgn methanol absolut 90%, 1-2 menit3. Genangi dgn Larutan Wright, 2 menit4. Genangi dgn larutan Giemsa, 5 – 12 menit5. Alirkan air scr tidak langsung mengenai slide ( > 30’’)6. Letakkan slide miring dlm rak pengering → biarkan

mengering7. Setelah kering, dibaca di bawah mikroskop

Page 53: 4. Kuliah Pengantar Praktikum PK

c. Menghitung jenis lekosit1. Preparat GDT siap baca2. Gunakan lensa objektif 10x utk mencari area hitung.3. Pindahkan ke perbesaran 100x utk menghitung jenis lekosit

(gunakan minyak emersi)

NoNo Jenis selJenis sel II IIII IIIIII IVIV VV VIVI VIIVII VIIIVIII IXIX XX

11 BasofilBasofil

22 EosinofilEosinofil

33 Netrofil Netrofil batangbatang

44 Netrofil Netrofil segmensegmen

55 LimfositLimfosit

66 MonositMonosit

JUMLAHJUMLAH 1100

1100

1010 1010 1100

1100

1010 1010 1010 1100

100100

Page 54: 4. Kuliah Pengantar Praktikum PK

• Zona pada slide GDT:– Zona I: zona ireguler (± 3%)

• Eritrosit tidak teratur, bergerombol sedikit/banyak dan tidak selalu sama pada tiap preparat

– Zona II: zona tipis (± 14%)• Eritrosit tidak teratur, saling bertumpukan dan berdesakan

– Zona III: zona tebal (± 45%)• eritrosit bergerombolan rapat/padat, saling bertumpukan dan

berdesakan

– Zona IV: zona tipis (± 18%)• ~ zona II

– Zona V: counting area/zona reguler (± 11%)• Sel-sel tersebar secara merata, tidak saling bertumpukan dan berdesakan,

bentuknya masih utuh

– Zona VI: zona sangat tipis (± 9%)• Di ujung preparat sebelum mjd ekor, eritrosit tersusun longgar,

cenderung membentuk gerombolan sel-sel yang berderet

Page 55: 4. Kuliah Pengantar Praktikum PK

ideal

ekorkepala

MORFOLOGI DARAH TEPI

Page 56: 4. Kuliah Pengantar Praktikum PK

Ideal Ekor Kepala

Page 57: 4. Kuliah Pengantar Praktikum PK

Hitung jenis lekosit

• Harga Rujukan:

JenisJenis ProsentasProsentasee

AbsolutAbsolut

BasofilBasofil 0 – 2 %0 – 2 % 0 – 0,2 x 100 – 0,2 x 1099/L/L

EosinofilEosinofil 0 – 4 %0 – 4 % 0 – 0,45 x 100 – 0,45 x 1099/L/L

Netrofil Netrofil batangbatang

0 – 6 %0 – 6 % 0 – 0,7 x 100 – 0,7 x 1099/L/L

Netrofil Netrofil segmensegmen

40 – 64 %40 – 64 % 1,8- 7,0 x 101,8- 7,0 x 1099/L/L

LimfositLimfosit 22 – 44 %22 – 44 % 1,0 – 4,8 x 1,0 – 4,8 x 101099/L/L

monositmonosit 0 – 7 %0 – 7 % 0 – 0,8 x 100 – 0,8 x 1099/L/L

Page 58: 4. Kuliah Pengantar Praktikum PK

3. Morfologi lekosit

• KARAKTERISTIK INTI SELa. Bentuk:

- pelana, ginjal (monosit), bersegmen (segmen)b. Ukuran relatif:

- inti dibandingkan dgn luas sitoplasma (rasio nukleositoplasmik)c. Pola kromatin:

- pola kepadatan : halus (monosit, sel muda), kasar (limfosit)

d. Ada tidaknya anak inti (nukleoli) - sel muda (sel blas)

Page 59: 4. Kuliah Pengantar Praktikum PK

Morfologi lekosit

• KARAKTERISTIK SITOPLASMAa. Granuler atau non granuler

– Granula besar & merah (eosinofil), granula besar & biru/ungu tua (basofil), granula halus (netrofil)

b. Warna– Sangat biru (limfosit reaktif,

LPB=limfosit plasma biru)c. Luas

– Luas (monosit)– Sempit (limfosit)

Page 60: 4. Kuliah Pengantar Praktikum PK

Sel muda

Sel matur

Monosit

Makinkecil

Page 61: 4. Kuliah Pengantar Praktikum PK

Netrofil batang

• Ukuran : sedang• Sitoplasma :

– Warna pucat– Ukuran sedang-luas– sedang-luas dg granula halus

• Inti : – seperti btk batang melekuk– kromatin kurang kasar &

menggumpal

Page 62: 4. Kuliah Pengantar Praktikum PK

Netrofil segmen

• Ukuran : sedang• Sitoplasma :

– Warna pucat– Ukuran sedang-luas– Tdp granula halus – Granula toksik– Vakuolisasi

• Inti : – bersegmen 2-5 lobus– kromatin kasar & menggumpal

Page 63: 4. Kuliah Pengantar Praktikum PK

Eosinofil

• Ukuran : sedang• Sitoplasma :

– Warna pucat– Ukuran sedang-luas– Tdp granula besar merah, tidak menutupi inti

• Inti : – biasanya memp 2 lobus– kromatin kasar &

menggumpal

Page 64: 4. Kuliah Pengantar Praktikum PK

Basofil

• Ukuran : sedang-kecil• Sitoplasma :

– Warna pucat– Tdp granula besar & kasar,

biru/ungu tua

• Inti : – tdk bersegmen– bilobus (2 lobus)– sering tertutupi oleh

granula

Page 65: 4. Kuliah Pengantar Praktikum PK

Limfosit

• Ukuran : kecil• Sitoplasma :

– sempit, kd tidak tampak– tak bergranula – Kdg bergranula (azurofilik)– sitoplasma biru– Sitoplasma sangat biru

(LPB)• Inti :

– bulat– kromatin kasar &

menggumpal

Page 66: 4. Kuliah Pengantar Praktikum PK

4. LED (Laju Endap Darah)

• Prinsip:– Darah vena dgn antikoagulan tertentu dimasukkan dlm tabung

tertentu dan dicatat pengendapan dari eritrosit

• Indikasi:– Penyakit infeksi

• Bahan dan alat:– Darah– Natrium sitrat 3,8 %– Tabung Westergreen– Rak tabung LED

Page 67: 4. Kuliah Pengantar Praktikum PK

LED

Cara kerja:

1. Darah vena 1,6 ml campurkan ke dalam botol yang telah terisi 0,4 ml larutan Natrium sitrat 3,8 %, homogenkan dengan merata

2. Isap campuran tsb dengan pipet Westergreen sampai garis bertanda 0 mm

3. Tutup bagian atas tabung dgn jari, lalu letakkan tabung scr vertikal pada rak westergreen, biarkan selama 60 menit

4. Baca tingginya kolom lapisan plasma dlm mm

5. HR: Pria : 0 – 10 mm/jam

Wanita : 0 – 15 mm/jam

Page 68: 4. Kuliah Pengantar Praktikum PK

Praktikum III

1. Hitung trombosit2. Morfologi trombosit3. Bleeding time4. Clot retraction

Page 69: 4. Kuliah Pengantar Praktikum PK

1. Hitung Trombosit (Anthal Thrombocyte)

• Metode: manual (bilik hitung)• Prinsip:

– Darah diencerkan dgn larutan pengencer Rees ecker yg mengandung BCB yang akan mengecat trombosit shg berwarna biru jernih

• Indikasi:– Faal hemostasis– Skrining pre operasi– Diagnosis penyakit dan kelainan perdarahan

• Bahan dan alat:– Darah EDTA– Larutan Rees Ecker (Na Sitrat, formaldehide, BCB, aqua)

– Pipet eritrosit– Bilik hitung (improved Neubauer)– Deck glass– mikroskop

Page 70: 4. Kuliah Pengantar Praktikum PK

Hitung trombosit• Cara kerja:

1. Mengisi pipet eritrosit– Isap larutan RE sampai batas 0,5– Isap darah EDTA sampai batas 1– Hapus kelebihan darah yang melekat

pada ujung pipet– Masukkan ujung pipet ke dlm

larutan RE, lalu hisap larutan RE sampai batas 101

– Angkat pipet dari larutan, tutup kedua ujung pipet dgn jari-jari tangan

– Kocok pipet scr transversal,

2 – 3 menit– Letakkan posisi horisontal

Page 71: 4. Kuliah Pengantar Praktikum PK

Hitung trombosit

2. Mengisi bilik hitung:– Letakkan bilik hitung dgn deck

glass yg sdh terpasang di atasnya

– Buang cairan pipet 3-4 tetes, lalu sentuhkan ujung pipet ( sdt 300)ke permukaan bilik hitung, biarkan menyebar

– Biarkan bilik hitung selama 2-3 menit, spy trombosit bisa mengendap

Page 72: 4. Kuliah Pengantar Praktikum PK

Hitung trombosit3. Menghitung jumlah sel:

– Gunakan perbesaran lensa objektif 10 x, kemudian pindahkan ke lensa objektif 40 x

– Hitung semua trombosit yang terdapat dalam kotak besar tengah

Page 73: 4. Kuliah Pengantar Praktikum PK

Hitung trombosit4. Perhitungan:– Pengenceran 200x– Luas 1 kotak besar: 1 x 1 = 1 mm2

– Tinggi bilik hitung : 1/10mm– Trombosit dihitung dalam 1

kotak besar tengah,V = 0,1 mm3

– Faktor utk mendapat jumlah trombosit per mm3 /mL darah

• V = 200 x n• 0,1 mm3 = 200 x n • 1 mm3 = 2000 n trombosit

– Harga rujukan:• 150.000 – 400.000/mL

Page 74: 4. Kuliah Pengantar Praktikum PK

2. Bleeding Time• Prinsip:

– Masa perdarahan merupakan waktu perdarahan sejak terjadi luka kecil yg dibuat di permukaan kulit dan dilakukan dalam kondisi standard

• Indikasi:– Gangguan hemostasis– Skrining pre operasi– Trombositopenia

• Bahan dan alat:– Lancet steril– Alkohol 70 %– Tensimeter– Kertas saring– Stopwatch

Page 75: 4. Kuliah Pengantar Praktikum PK

Bleeding time

Cara Kerja (metode Ivy):

1. Bersihkan bagian volar lengan bawah dgn alkohol 70 %, biarkan kering

2. Pasang manset tensimeter pada lengan atas, pompakan sampai tekanan 40 mmHg

3. tegangkan kulit lengan bawah, tusuklah dgn lanset pada dua tempat ± 3 jari di bawah lipat siku (kedalaman 3mm)

4. Jika terlihat darah mulai keluar, jalankan stopwatch

5. Isaplah tetes darah yang keluar itu dgn kertas saring setiap 30 detik

6. Hentikan stopwatch pada waktu darah tidak dapat dihisap lagi

Page 76: 4. Kuliah Pengantar Praktikum PK

Bleeding time

• Perhitungan:– x : masa perdarahan– x = (t1 + t2) : 2 atau [(n1 + n2): 2 x 30’’]– t : waktu– n : jumlah bercak darah

• Harga Rujukan: 1 – 6 menit

Page 77: 4. Kuliah Pengantar Praktikum PK

3. Clot retraction

• Prinsip:– Darah setelah diambil dari vena, dimasukkan dlm suatu tabung, diinkubasi

dlm suhu 370C selama 1 jam. Setelah serum serta darah yang terperas keluar dari bekuan, diukur volumenya dan dinyatakan dlm volum % darah seluruhnya

• Indikasi:– Gangguan fungsi trombosit– Faal hemostasis– Trombositopenia

• Bahan & Alat:– Spuit injeksi– Jam– Tabung sentrifus bergaris– lidi

Page 78: 4. Kuliah Pengantar Praktikum PK

Clot retraction

• Cara kerja:1. Lidi dibengkokkan membentuk kait2. Masukkan ke dlm tabung sentrifus yg telah berisi darah (± 5

cc) tanpa antikoagulan→ Biarkan 2-3 jam3. Tarik lidi perlahan-lahan4. Serum yg tertinggal pada botol5. Catat dlm vol %, dan konsistensinya

• X = S/V x 100 %– X: % serum– S: volume serum– V: volume darah

• Harga Rujukan: % vol serum yg ada dlm tabung 40-60%

Page 79: 4. Kuliah Pengantar Praktikum PK

Pengaruh penyimpanan terhadap morfologi sel darah

Darah disimpan dlm botol/tabung tidak segera dibuat apusan

Terjadi perubahan degeneratif ok adanya antikoagulan, juga terjadi pada darah defibrinasi

Page 80: 4. Kuliah Pengantar Praktikum PK

Efek penyimpanan thd morfologi sel darah

Dibiarkan (sebelum pembuatan apusan)

Terjadi perubahan degeneratifdarah

1 jam 3 jam 12-18 jam

1 jam 18-25°C

Tidak berubah

Perubahan dptterlihat rusak

Page 81: 4. Kuliah Pengantar Praktikum PK

Keterlambatan pemeriksaan

Pemeriksaan kuantitas &kualitas trombosit

lambat• Jumlah trombosit turun !• Agregasi trombosit hipoagregasi

Pemeriksaan Koagulasi

(PT, APTT, F. VIII, F. IX

lambat

• Memanjang • F VIII, F IX turun

Pemeriksaan Hb, hmt, jumlah lekosit

lambat

Relatif konstan

Page 82: 4. Kuliah Pengantar Praktikum PK

MORFOLOGI DARAH TEPI

• MORFOLOGI ERITROSIT• MORFOLOGI LEKOSIT

• MORFOLOGI TROMBOSIT

Page 83: 4. Kuliah Pengantar Praktikum PK

Manfaat Pemeriksaan Gambaran Darah Tepi (GDT)

• Memperkirakan jumlah lekosit dan trombosit• Menentukan atau memperkirakan penyebab

penyakit• Mengetahui perjalanan penyakit• Pemantauan penyakit atau pengobatan