4. drain jalan raya~modul 4~2003
DESCRIPTION
perencanaan drainase jalan rayaTRANSCRIPT
DRAINASE JALAN RAYA
Tujuan Pekerjaan Drainase Permukaan Untuk Jalan Raya
a. Mengalirkan air hujan dari permukaan jalan agar tidak terjadi
genangan.
b. Mengalirkan air permukaan yang terhambat oleh adanya jalan
raya ke alur-alur alam, sungai atau badan air lainnya.
c. Mengalirkan air irigasi atau air buangan melintasi jalan raya,
sehingga fungsinya tidak terganggu.
Genangan di jalan
o Kelancaran lalu lintas terhambat kegiatan sos-ek
terhambat
o Boros bahan bakar
o Kerusakan mesin
Timbunan jalan menghambat aliran permukaan genangan
Aliran saluran irigasi / saluran pembuang terputus oleh jalan :
o Suplai air irigasi terganggu
o Pembuangan air terganggu genangan
B
A
garis konturgenangan
jalanA
genangan
timbunan
jjalan
B
Penampang melintang jalan dengan saluran drainase
Drainase jalan raya dengan saluran median
Saluran drainase di jalan yang menurun.
Pembuangan air segera dilakukan bila ditemui sungai atau saluran
pembuang lain.
Permukaan jalan saluran tepi saluran pembuang lain /
sungai terdekat.
Permukaan jalan lahan di kiri / kanan jalan
Bahu jalan
Bahu jalan
Perkerasan jalan
i %
i %
(i+2) %
(i+2) %
saluran
saluran
Gorong-gorong Gorong-
gorong
0.5 – 2 % 0.5 – 2 %
mediannnn
bak penampung
saluran saluran saluran
Sal. samping
Ke sungai
Gorong-gorongSal. samping
Saluran bantu
Permukaan jalan
Dasar saluran
jalan
Saluran bantu
Gorong-gorong
Perencanaan saluran tepi (side ditch)
Saluran tepi : diambil I5 (SNI 03-3424-1994).
Q = 0,278 C i A m³/detik
Harga C : C gabungan : aspal / beton, berm (bahu jalan)
Bila ada lahan yang membuang ke saluran yang sama,
C gabungan : aspal / beton, berm (bahu jalan), lahan.
Untuk perhitungan intensitas hujan : tc = to + tf
Penentuan harga to :
a). Untuk jalan dengan kemiringan mendatar g = 0 dan
kemiringan melintang s ≠ 0
Penentuan to pada jalan mendatar untuk setengah lebar jalan
to = 1,44*(l*n/s)0,467
l sama dengan lebar jalan, dan s adalah kemiringan
arah aliransW
saluran samping
W = lebar jalan
Sumbu jalan
melintang jalan.
Aliran langsung menuju saluran tepi.
b) Untuk jalan dengan kemiringan memanjang tidak mendatar
g 0 dan kemiringan melintang s ≠ 0.
X = g/s . W hg = X . g
L = (W2 + X2) hs = W . s
h = hg + hs
i = h/L
Contoh (1) : Suatu ruas jalan raya dengan W(1/2 lebar) = 7,00 m.
Jalan mendatar, kemiringan melintang 1,5%. Caspal = 0,90, nd = 0,02.
Lebar berm 2,00 m, Cberm = 0,17, nd = 0,10. Kecepatan di saluran tepi
0,50 m/dt. R24 = 50 mm.
Hitung debit di ujung hilir saluran bila panjang saluran 200 m.
Penyelesaian :
Aspal : to = 1,53 min.
Berm : to = 1,81 min.
Waktu menuju saluran : to = to aspal + to berm = 1,53 + 1,81 = 3,34 min.
= 0,06 jam.
tf = 6,67 min = 0,011 jam
tc = 0,06 + 0,01 = 0,07 jam.
Intensitas hujan : 102 mm/jam.
Cgab = (7*0,9+2*0,17)/9 = 6,64/9 = 0,74.
Q/m = 0,278*0,74*102*(9/106) = 1,9 * 10-4 m3/dt/m.
Untuk 200 m Q = 200*1,9 * 10-4 = 0,038 m3/dt
saluran samping
X
arah aliran
g
sW
= jarak aliran arah W = lebar jalanX memanjangL = panjang aliran menuju saluran
L,i
sumbu jalan
Contoh (2) : Suatu ruas jalan raya dengan W(1/2 lebar) = 7,00 m.
Kemiringan memanjang 1%, kemiringan melintang 1,5%. Caspal =
0,90, nd = 0,02. Lebar berm 2,00 m, Cberm = 0,17, nd = 0,10.
Kecepatan di saluran tepi 0,50 m/dt. R24 = 50 mm.
Hitung debit di ujung hilir saluran bila panjang saluran 200 m.
Penyelesaian :
Xaspal = g/s . W = 0,01/0,015 * 7,00 = 4,7 m
Xberm = g/s . W = 0,01/0,015 * 2,00 = 1,33 m
Laspal = (Wa2 + X2) = (72 + 4,72) = 5,77 = 2,4 m.
Lber = (Wb2 + X2) = (22 + 1,332) = 71,09 = 8,4 m.
hg = X . g = 4,7*0,01 = 0,047
hs = W . s = 7,00*0,015 = 0,105
h = hg + hs = 0,047 + 0,105 = 0,152.
i = h/L = 0,152/8,4 = 0,018
Bila kemiringan aspal dan berm sama, iaspal = i berm
Aspal : to = 1,67 min.
Berm : to = 1,88 min.
Waktu menuju saluran : to = to aspal + to berm = 1,67 + 1,88 = 3,55 min.
= 0,059 jam.≈ 0,06 jam
tf = 6,67 min = 0,011 jam
tc = 0,059 + 0,01 = 0,07 jam.
Intensitas hujan : 102 mm/jam.
Cgab = (8,4*0,9+2,4*0,17)/10,8 = 7,97/10,8 = 0,74.
Q/m = 0,278*0,74*102*(10,8/106) = 2,3*10-4 m3/dt/m.
Untuk 200 m Q = 200*2,3*10-4 = 0,045 m3/dt > 18,4%.
Macam-macam bentuk penampang saluran samping
No Tipe Selokan Samping
Potongan Melintang Bahan yang dipakai
1. Bentuk trapesium Tanah asli
2. Bentuk segitiga Pasangan batu kali atau tanah asli
3. Bentuk trapesium Pasangan batu kali
4. Bentuk segi empat
Pasangan batu kali
5. Bentuk segi empat
Beton bertulang pada bagian dasar diberi lapisan pasir + 10 cm
6. Bentuk segi empat
Beton bertulang pada bagian dasar diberi lapisan pasir + 10 cm pada bagian atas ditutup dengan plat beton bertulang
7. Bentuk segi empat
Pasangan batu kali pada bagian dasar diberi lapisan pasir + 10 cm pada bagian atas ditutup dengan plat beton bertulang.
8. Bentuk setengah lingkaran
Pasangan batu kali atau beton bertulang.
Bangunan terjun untuk mengatasi medan yang curam.
Kemiringan saluran dibatasi oleh kecepatan aliran.
Bila panjang jalan = L, kemiringan jalan = Sjalan dan kemiringan
saluran = Ssaluran, tinggi terjunan = t
Jumlah bangunan terjun = (Sjalan - Ssaluran)*L / t.
Contoh : Panjang jalan 200 m, mempunyai kemiringan memanjang
1%. Kemiringan rencana saluran = 0,0004.
Elevasi dasar saluran di hulu + 12.00.
Berapa jumlah bangunan terjun yang dibutuhkan bila tinggi terjunan ±
0,50 m? Tunjukkan penempatannya.
Penyelesaian :
∆H = (0,01 – 0,0004)*200 = 1,92 m.
Jumlah bangunan terjun = (Sjalan - Ssaluran)*L / t.
= (0,01 – 0,0004)*200 / 0,5 = 3,84 ≈ 4 buah
Bangunan terjun ditempatkan pada setiap jarak 40 m.
Elevasi :
Titik Jarak (m) Elevasi (a) Elevasi (b) t (m)
0 0 + 12.00
1 40 +11.984 + 11.484 0,50
2 80 + 11.468 + 10.968 0,50
3 120 +10.952 + 10.452 0,50
4 160 + 10.436 + 10.016 0,42
5 200 + 10.00 + 10.00
permukaan jalan
dasar saluran
Terjunan/ cascade