4. bab iii

5
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Politeknik Negeri Malang BAB III BAB III SISTEM TELEVISI DI DUNIA SISTEM TELEVISI DI DUNIA Capaian Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa akan mampu : Menyebutkan sistem televisi di dunia, Menyebutkan sistem televisi dasar, Menjelaskan alokasi frekuensi mulai dari 30 kHz samapi 300 GHz. 3.1 TELEVISI STANDART 3.1 TELEVISI STANDART Banyak negara menggunakan standart-standart yang tidak sama dengan di Amerika Serikat. Sistem-sistem ini diperlihatkan pada Tabel 1.1 bersama standart FCC sendiri. Laju medan 50 Hz untuk pemayaran (scanning) vertikal digunakan bilamana frekuensi jala-jala bolak- balik, sebagai pengganti 60 Hz seperti di negara AS. Gabungan dari 625 garis setiap kerangka dan 25 kerangka setiap detik sebagaimana digunakan di Eropa Barat, menghasilkan frekuensi pemayaran garis sebesar 15.625 Hz; ini berdekatan dengan 15.750 Hz yang digunakan standart NTSC. Frekuensi-frekuensi pemayaran untuk televisi berwarna tidak diperlihatkan, tetapi sangat dekat ke standart-standart monokrom untuk kesesuaian. Dalam hal ini, jalinan garis ganjil digunakan dengan dua medan setiap kerangka. Perbandingan aspek adalah SISTEM VDEO ANALOG SISTEM VDEO ANALOG 21

Upload: yoga-febrian-hogantara

Post on 05-Nov-2015

220 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

sistem video

TRANSCRIPT

BAB I

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Politeknik Negeri Malang

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Politeknik Negeri Malang

BAB IIISISTEM TELEVISI DI DUNIA

Capaian Pembelajaran

Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa akan mampu : Menyebutkan sistem televisi di dunia, Menyebutkan sistem televisi dasar, Menjelaskan alokasi frekuensi mulai dari 30 kHz samapi 300 GHz.

3.1 TELEVISI STANDART

Banyak negara menggunakan standart-standart yang tidak sama dengan di Amerika Serikat. Sistem-sistem ini diperlihatkan pada Tabel 1.1 bersama standart FCC sendiri. Laju medan 50 Hz untuk pemayaran (scanning) vertikal digunakan bilamana frekuensi jala-jala bolak-balik, sebagai pengganti 60 Hz seperti di negara AS. Gabungan dari 625 garis setiap kerangka dan 25 kerangka setiap detik sebagaimana digunakan di Eropa Barat, menghasilkan frekuensi pemayaran garis sebesar 15.625 Hz; ini berdekatan dengan 15.750 Hz yang digunakan standart NTSC. Frekuensi-frekuensi pemayaran untuk televisi berwarna tidak diperlihatkan, tetapi sangat dekat ke standart-standart monokrom untuk kesesuaian. Dalam hal ini, jalinan garis ganjil digunakan dengan dua medan setiap kerangka. Perbandingan aspek adalah 4:3 dan modulasi amplitudo (AM) digunakan untuk pembawa gambar dengan multipleksi pembawa tambahan warna.

TABEL 3.1 SISTEM TELEVISI DASAR

AMERIKA UTARA DAN SELATAN TERMASUK AS, MEKSIKO, DAN JEPANGEROPA BARAT TERMASUK JERMAN, ITALIA, DAN SPANYOLINGGRISPERANCISRUSIA

Garis setiap kerangka525625625625625

Kerangka setiap detik3025252525

Frekuensi medan, Hz6050505050

Frekuensi garis, Hz15.75015.62515.62515.62515.625

Lebar bidang video, MHz4,25 atau 65,566

Lebar saluran, MHz67 atau 8888

Modulasi videoNegatifNegatifNegatifPositifNegatif

Sinyal suaraFMFMFMAMFM

Sistem berwarnaNTSCPALPALSECAMSECAM

Pembawa tambahan warna, MHz3,584,434,434,434,43

( Pengecualian untuk Argentina dan Brasil, yang menggunakan PAL.

( Inggris juga menggunakan sistem 405 garis dalam saluran 5 MHz.

( Perancis juga menggunakan sistem 819 garis dalam saluran 14 MHz.

Catatan : NTSC National Television System Committee; PAL Phase Altenate Line;

SECAM Sequential colour avec mmoire (sequential chrominance and memory).

TABEL 3.2 ALOKASI FREKUENSI FCC DARI 30 kHz SAMPAI 300 GHz

BIDANG FREKUENSIALOKASIKETERANGAN

30 - 535 kHzMencakup komunikasi maritim dan navigasi.500 kHz adalah frekuensi bahaya (distress) intenasional. Penyiaran AM.

535 - 1605 kHzBidang penyiaran radio standart.Penyiaran AM

1605 kHz - 30 MHzMencakup radio amatir dan penyiaran gelombang pendek internasional.Bidang frekuensi amatir 3,5 - 4,0 MHz dan 28 - 29,7 MHz.

30 - 50 MHzPemerintah dan non-pemerintah, tetap dan mobil.Termasuk layanan polisi, kebakaran, kehutanan, jalan-raya, dan jalan kereta api.

50 - 54 MHzRadio Amatir.Bidang frekuensi 6 m.

54 - 72 MHzPenyiaran televisi saluran 2 sampai 4.Juga layanan-layanan tetap dan mobil.

72 - 76 MHzLayanan pemerintah dan non-pemerintah.Aeronautical Marker Beacon pada 75 MHz.

76 - 88 MHzPenyiaran televisi saluran 5 dan 6.Layanan tetap dan mobil.

88 - 108 MHzPenyiaran FM.Juga tersedia untuk penyiaran faksimil, 88 - 92 MHz penyiaran FM untuk pendidikan.

108 - 122 MHzNavigasi aeronautik.Pencari tempat (localizer), daerah radio, pengontrol lalu-lintas udara (ATC - Air Traffic Control).

122 - 174 MHzPemerintah dan non-pemerintah, tetap dan mobil, amatir.Bidang frekuensi amatir 144 - 148 MHz.

174 - 216 MHzPenyiaran televisi saluran 7 sampai 13.Juga layanan tetap dan mobil.

216 - 470 MHzAmatir, pemerintah dan non-pemerintah, tetap dan mobil, navigasi aeronautik.Radio altimeter, glide patsh, dan peralatan meteorologi. Aviasi sipil 225 - 400 MHz.

470 - 890 MHzPenyiaran televisi.Penyiaran televisi UHF saluran 14 sampai 83. Stasiun translator dalam saluran 70 sampai 83.

890 - 3000 MHzNavigasi radio aeronautik, amatir, rile pemancar radio, pemerintah dan non-pemerintah, tetap dan mobil.Frekuensi radar 1300 - 1600 MHz; televisi pendidikan 2500 - 2690 MHz; tanur gelombang mikro pada 2450 MHz.

3 30 GHzPemerintah dan non-pemerintah, tetap dan mobil, amatir, navigasi radio.Frekuensi super tinggi (SHF - super high frequency); rile radio, satelit INTELSAT.

30 - 300 GHzEksperimen, pemerintah, amatir.Frekuensi ekstrim tinggi (EHF - extremely high frequency).

22 SISTEM VDEO ANALOGPAGE 23 SISTEM VDEO ANALOG

_1416454101.vsd