4. analisa permasalahan antara model iklan dan … · 4. analisa permasalahan antara model iklan...

65
4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN STRATEGI POSISIONING DALAM IKLAN SABUN LUX 4.1. Sumber Informasi 4.1.1. Sejarah Sabun Sabun adalah salah satu senyawa paling tua yang pernah ditemukan. Tak ada catatan pasti, kapan nenek moyang kita mulai bersabun. Konon, tahun 600 SM masyarakat Funisia di mulut sungai Rhone sudah membuat sabun dari lemak kambing dan abu kayu jenis tertentu yang kaya akan kalium karbonat. Mereka juga membarterkannya dalam berdagang dengan bangsa Kelt. Kata soap sendiri sebenarnya diambil dari bahasa lain sapo dipakai oleh Plinny pada tahun 77 Setelah Masehi. Ia telah menciptakan sabun dari campuran tallow dengan abu pohon beech dan menggunakannya untuk pewarna rambut. Sekitar abad pertengahan seni membuat sabun telah berkembang di Italia, Perancis, dan Inggris. Seabad kemudian muncul bangsa Spanyol sebagai pembuat sabun terkemuka di Eropa. Sedangkan Inggris baru memproduksi sabun tahun 1789 yang dikenal dengan sebutan “ Pears transparant soap ”. Di akhir tahun 1700-an Nicolas, kimiawan Prancis, menemukan bahwa larutan alkali dapat dibuat dari garam meja biasa. Sejak saat itu sabun semakin mudah dibuat dan terjangkau bagi semua orang. Di Amerika Utara industri sabun lahir tahun 1800-an. Namun baru abad XIX sabun menjadi barang biasa, bukan lagi barang mewah, seiring dengan berkembangnya proses Le Blanc untuk pembuatan soda kaustik. Pembuatan sabun berkembang dari sebuah seni menjadi skala industri. Teknologi pembuatan sabun juga mengalami perkembangan, dari proses full boiled kettle secara batch menjadi teknologi yang menggunakan proses kontinu pada tahun 1920. Namun perkembangan ini terjadi pada periode di mana permintaan sabun menurun akibat mulai berkembangnya deterjen sebagai pembersih baju dan alat rumah tangga di tahun 1930. Fritz Gunther, ilmuwan Jerman, biasa disebut sebagai penemu surfaktan sintetis dalam deterjen tahun 1916. Di tahun 1933 deterjen untuk rumah tangga diluncurkan pertama kali di AS.

Upload: others

Post on 05-Dec-2020

31 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN … · 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN STRATEGI POSISIONING DALAM IKLAN SABUN LUX 4.1. Sumber Informasi 4.1.1. Sejarah

4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN

STRATEGI POSISIONING DALAM IKLAN SABUN LUX

4.1. Sumber Informasi

4.1.1. Sejarah Sabun

Sabun adalah salah satu senyawa paling tua yang pernah ditemukan. Tak

ada catatan pasti, kapan nenek moyang kita mulai bersabun. Konon, tahun 600

SM masyarakat Funisia di mulut sungai Rhone sudah membuat sabun dari lemak

kambing dan abu kayu jenis tertentu yang kaya akan kalium karbonat. Mereka

juga membarterkannya dalam berdagang dengan bangsa Kelt.

Kata soap sendiri sebenarnya diambil dari bahasa lain sapo dipakai oleh

Plinny pada tahun 77 Setelah Masehi. Ia telah menciptakan sabun dari campuran

tallow dengan abu pohon beech dan menggunakannya untuk pewarna rambut.

Sekitar abad pertengahan seni membuat sabun telah berkembang di Italia,

Perancis, dan Inggris. Seabad kemudian muncul bangsa Spanyol sebagai pembuat

sabun terkemuka di Eropa. Sedangkan Inggris baru memproduksi sabun tahun

1789 yang dikenal dengan sebutan “ Pears transparant soap”.

Di akhir tahun 1700-an Nicolas, kimiawan Prancis, menemukan bahwa

larutan alkali dapat dibuat dari garam meja biasa. Sejak saat itu sabun semakin

mudah dibuat dan terjangkau bagi semua orang. Di Amerika Utara industri sabun

lahir tahun 1800-an. Namun baru abad XIX sabun menjadi barang biasa, bukan

lagi barang mewah, seiring dengan berkembangnya proses Le Blanc untuk

pembuatan soda kaustik.

Pembuatan sabun berkembang dari sebuah seni menjadi skala industri.

Teknologi pembuatan sabun juga mengalami perkembangan, dari proses full

boiled kettle secara batch menjadi teknologi yang menggunakan proses kontinu

pada tahun 1920. Namun perkembangan ini terjadi pada periode di mana

permintaan sabun menurun akibat mulai berkembangnya deterjen sebagai

pembersih baju dan alat rumah tangga di tahun 1930. Fritz Gunther, ilmuwan

Jerman, biasa disebut sebagai penemu surfaktan sintetis dalam deterjen tahun

1916. Di tahun 1933 deterjen untuk rumah tangga diluncurkan pertama kali di AS.

Page 2: 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN … · 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN STRATEGI POSISIONING DALAM IKLAN SABUN LUX 4.1. Sumber Informasi 4.1.1. Sejarah

Kelebihan deterjen terletak pada keefektifannya membersihkan kotoran

meski dalam air yang mengandung mineral. Tapi, ia pun menimbulkan masalah

karena sebelum tahun 1965 deterjen menghasilkan limbah busa di sungai dan

danau akibat kandungan alkylbenzene sulphonate yang sulit terurai. Untung,

setelah 10 tahun penelitian, pada tahun 1965 ditemukan linear alkylbenzene

sulphonate (LAS) yang lebih ramah lingkungan. Bakteri dapat cepat menguraikan

molekul LAS sehingga tidak menghasilkan limbah busa. Dalam

perkembangannya deterjen makin canggih dengan kandungan pemutih, pencerah

warna, bahkan antiredeposisi yang mencegah kotoran menempel kembali.1

Dibandingkan deterjen, sabun memiliki kekurangan tidak dapat dipakai

dalam air dengan kesadahan dan keasaman tinggi karena sabun akan membentuk

endapan garam kalsium dan magnesium sehingga aktivitasnya menurun. Alasan

tersebut mendorong perkembangan produk deterjen dan mengurangi produksi

sabun sebagai pembersih. Namun sabun tetap disukai sebagai bahan pembersih

untuk badan dan muka karena sifatnya yang natural. Sabun dapat terdegradasi

secara biologis sehingga tidak menimbulkan pencemaran. Gliserin sebagai produk

samping juga memiliki nilai jual yang sangat tinggi. Dengan demikian, industri

sabun tetap menunjukkan eksistensinya.

Sabun diperlukan saat mandi karena air bukan pelarut lemak sehingga

kotoran yang menempel di tubuh, yang umumnya bersifat minyak, seperti sisa

make up, bekas olesan hand and body lotion, tak akan lepas dan larut terbilas.

Sabun mandi merupakan bahan aktif permukaan atau surface active agent

(surfactant) dan sekaligus pelarut lemak sehingga mudah mengangkat kotoran.

Selain itu sabun mandi mempunyai kemampuan membasahkan (wetting power),

kemampuan mengemulsi atau melarutkan (emulsion power), dan kemampuan

meluruhkan (dispersion power)2.

1 Dari pelbagai sumber/Sht. “ Sabun, Dulu Barang Mewah”, Intisari ( Juli, Jakarta: PT

Intisari Mediatama, 2000 ). p.64. 2 Radiastuti M.Roosseno. “Manjakan Diri Dengan Sabun Mandi”. Intisari.( Juni,

1993).p.117.

Page 3: 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN … · 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN STRATEGI POSISIONING DALAM IKLAN SABUN LUX 4.1. Sumber Informasi 4.1.1. Sejarah

4.1.2. Jenis Sabun

Sabun mempunyai banyak ragam dan telah lama hadir dalam peradaban

manusia. Misalnya batangan keras sabun mandi, serbuk deterjen, encernya sabun

cair dan sampo, hingga sabun colek. Sabun membasahi permukaan dan

memisahkan butir kotoran dari permukaan itu, sehingga butir kotoran tersebut

dapat diguyur dan permukaan pun menjadi bersih. Sabun mandi dibuat dari sabun

dasar dari garam natrium atau kalium dengan asam lemak nabati atau hewani

ditambahi parfum, zat warna, dan berbagai peramu khusus, misalnya gliserin

(untuk melembutkan), metanol ( untuk membuat sabun tembus cahaya ), dll

kemudian dicetak. Di samping sebagai sabun cuci dan sabun mandi, sabun dapat

pula digunakan dalam industri dan biasa disebut sabun logam.3

Berdasarkan wujudnya, sabun terbagi menjadi dua, yaitu sabun cair dan

sabun batangan. Sabun cair dengan kandungan air yang tinggi merupakan sabun

dengan sifat lebih mudah larut dalam air . Berdasarkan kegunaannya, sabun

terbagi atas sabun kecantikan dan sabun kesehatan. Sabun kecantikan

mengandung berbagai bahan aditif yang dapat menunjang kecantikan dan

keindahan kulit. Sabun kesehatan mengandung senyawa antibakterial yang

berfungsi menekan pertumbuhan kuman. Berdasarkan penampakannya, sabun

terbagi atas sabun transparan, sabun translucent, dan sabun opaque. Sabun

opaque tampak keruh, sabun transparan tampak bening, sementara sabun

translucent berada di antara bening dan keruh. 4

3 Zulhasril Nasir Atmakusumah, “Sabun”, Ensiklopedi Nasional Indonesia, ( jil. XIV,

Jakarta: PT Cipta Adi Pustaka ,1990 ). p. 310. 4 Cenni Lewa, dan Yenny Amelia . Proses Produksi Sabun Mandi Lux dan Lifebuoy di PT

Unilever Indonesia Surabaya.Tbk (Surabaya: Petra, 1999). p.19-28.

Page 4: 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN … · 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN STRATEGI POSISIONING DALAM IKLAN SABUN LUX 4.1. Sumber Informasi 4.1.1. Sejarah

4.1.3. Asal- Usul Perusahaan Unilever

Perusahaan Unilever merupakan sebuah perusahaan besar yang memiliki

sejarah cukup panjang. Bermula dari dua orang bersaudara dari Inggris bernama

William dan James Lever yang pada tahun 1885 mulai mengelola perusahaan

dengan nama Lever Brothers. Perusahaan Lever Brothers memproduksi sabun

cuci dengan merek Sunlight. Dengan menggunakan konsep marketing, kemasan

dan iklan yang baik menunjang pemasaran produknya semakin maju. Perusahaan

yang makin berkembang ini juga memproduksi sabun mandi dengan merek Lux

dan Lifebuoy.

Pada saat yang sama di Belanda terdapat dua perusahaan keluarga yang

cukup besar yaitu perusahaan milik keluarga Anton Jurgens dan perusahaan

keluarga Van den Berg. Kedua perusahaan ini sama-sama memproduksi margarin

dan tak lama kemudian bergabung dengan nama Margarin Unie. Kedua

perusahaan gabungan tersebut semakin melebarkan usahanya ke Eropa. Dan

keduanya memiliki beberapa kesamaan dalam penggunaan bahan baku, jalur

distribusi yang luas dan pembuatan produk untuk konsumen dalam jumlah yang

besar.

Pada tahun 1930, Lever Brothers dan Margarin Unie bergabung menjadi

satu perusahaan dengan nama UNILEVER. Berawal dari penggabungan tersebut,

Unilever kemudian berkembang menjadi perusahaan raksasa di dunia yang

memiliki kantor pusat Unilever LTD. Di London (Inggris) dan Unilever NV di

Rotterdam (Belanda).

Page 5: 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN … · 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN STRATEGI POSISIONING DALAM IKLAN SABUN LUX 4.1. Sumber Informasi 4.1.1. Sejarah

4.1.4. Sejarah Singkat Perkembangan Unilever di Indonesia

Pada tahun 1933, Unilever mendirikan pabrik sabun Lever’s

Zeepfabrieken NV di Jalan Tubagus Anke, Jakarta. Tiga tahun kemudian di lokasi

yang sama didirikan pabrik margarin dengan nama Van den Bergh’s Fabrieken

NV. Pada tahun 1941 Unilever mengambil alih pabrik kosmetik G. Dralle di

Surabaya dan diberi nama Maatschappitjer Exploitatie der Colibri Fabrieken NV.

Kegiatan Unilever sempat terhenti ketika Jepang masuk ke Indonesia dan

kemudian beroperasi kembali setelah Perang Dunia II selesai.

Setelah beroperasi kembali Unilever membeli pabrik minyak Archa pada

tahun 1947 untuk menjamin persediaan minyak murni secara terus menerus yang

digunakan dalam pembuatan sabun, lemak-lemak makan dan minyak goreng.

Kegiatan Unilever di Jakarta dan Surabaya pada tahun 1964 secara penuh berada

di bawah pengawasan pemerintah Indonesia. Namun dua tahun kemudian

pemerintah mengembalikan perusahaan Unilever berdasarkan Undang-Undang

Penanaman Modal Asing ( PMA ) No.1 tahun 1967. Tiga tahun setelah

pengembalian itu pabrik detergen Rinso didirikan di Indonesia

Pada tahun 1978 Unilever mengadakan perombakan dengan menutup

pabrik minyak Archa karena minyak murni cukup mudah diperoleh dari

perusahaan minyak lokal. Dua tahun kemudian tepatnya pada tanggal 1

September 1980 seluruh perusahaan Unilever di Indonesia digabungkan menjadi

satu perusahaan dengan nama PT Unilever Indonesia dan seluruh aktiva-pasiva

dari Van den Bergh’s Fabrieken, Colibri dan Archa Oil Mill dipindahkan ke

Lever’s Zeepfabrieken. Kantor pusat PT Unilever Indonesia sekarang berada di

Graha Unilever, Jl Jend. Gatot Subroto Kav.15, Jakarta Selatan.

Unilever kemudian mulai mendirikan berbagai pabrik seperti pabrik

kosmetik Elida Gibbs di Rungkut Surabaya tahun 1981 dan pabrik Ice Cream

Walls di Cikarang tahun 1992. Pada tahun 1993 Unilever memindahkan pabrik

sabun mandi seluruhnya ke Rungkut Surabaya di bawah PT Unilever Indonesia

Surabaya di Jalan Rungkut Industri IV no. 5-11 Surabaya dan merupakan bagian

dari kawasan industri SIER ( Surabaya Indus trial Estate Rungkut ).

4.1.5. Produk PT Unilever Indonesia

Page 6: 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN … · 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN STRATEGI POSISIONING DALAM IKLAN SABUN LUX 4.1. Sumber Informasi 4.1.1. Sejarah

Semula Unilever adalah perindustrian yang hanya memproduksi sabun dan

margarin namun kini berkembang dengan menghasilkan barang-barang kebutuhan

sehari-hari, seperti pasta gigi, sabun mandi, produk kecantikan, dan lain- lain.

Tabel 4.1.5. Produk-produk PT Unilever Indonesia

Pabrik Jenis Produk Nama Produk

Cikarang, Jakarta

(Food and Non Soap

Detergent Division)

Sabun cuci

Sabun cuci piring

Margarin

Teh

Bumbu dapur

Es krim

Baby care

Pewangi cucian

Rinso, Omo, Sunlight,

Surf

Sunlight, Vim Powder

Blue Band

Sariwangi, Lipton

Royco

Walls

Cuddle

Comfort, Molto

Rungkut, Surabaya

(Personal Wash and

Personal Care Division)

Sabun

Pasta gigi

Shampoo

Hair Cream

Lotion

Deodorant

Lux, Lifebuoy, Vinolia,

Dove

Pepsodent, Close-Up

Sunsilk, Brisk, Organics,

Dimension, Clear

Brisk

Citra, Ponds, Vaseline

Rexona, Axe

Terdiri dari dua buah pabrik dengan luas lahan 6,2 Ha, yaitu: pabrik

sabun ( Personal Wash ) yang memproduksi sabun mandi seperti Lux, Lifebuoy

dan pabrik kosmetika ( Personal Care ) yang memproduksi pasta gigi

( Pepsodent, Close Up ), produk perawatan rambut ( Sunsilk, Clear, Dimension,

Organics ), produk perawatan kulit ( Vaseline, Citra ), parfum ( Axe, Impulse,

Rexona ).

Page 7: 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN … · 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN STRATEGI POSISIONING DALAM IKLAN SABUN LUX 4.1. Sumber Informasi 4.1.1. Sejarah

4.1.6. Sistem Organisasi PT Unilever Indonesia

PT Unilever secara internasional dikelola oleh dua perusahaan besar yang

berpusat di London ( Inggris ) dan di Rotterdam ( Belanda ). Sejak tahun 1981 PT

Unilever Indonesia telah menjual sahamnya ke masyarakat sebesar 15%. Sebagai

perusahaan yang berstatus PMA, Unilever tidak dapat menjual produknya

langsung ke pengecer maupun konsumen.

Unilever menjual produknya melalui distributor yang tersebar di seluruh

Indonesia berjumlah kurang lebih 300 distributor. Mereka tersebar di beberapa

kota besar di Indonesia yaitu Medan, Palembang, Padang, Pekanbaru, Bandar

Lampung, Pontianak, Banjarmasin, Samarinda, Menado, Ujungpandang, Jakarta,

Bandung, Cirebon, Semarang, Yogyakarta dan Surabaya.

Dengan adanya sistem distribusi ini, secara nasional penyebaran produk-

produk Unilever dapat lebih baik. Harga-harga produk Unilever dimanapun tidak

berbeda karena Unilever mengantarkan produk ke gudang distributor dimanapun

lokasinya. Unilever menciptakan lapangan kerja baru dengan bertambahnya

karyawan yang bekerja pada distributor dan juga memberikan training cuma-cuma

kepada sales force distributor.

Page 8: 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN … · 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN STRATEGI POSISIONING DALAM IKLAN SABUN LUX 4.1. Sumber Informasi 4.1.1. Sejarah

4.1.7. Struktur Organisasi PT Unilever Indonesia

Kantor pusat PT Unilever berada di Jakarta. PT Unilever Indonesia

Surabaya adalah salah satu pabrik dari beberapa pabrik yang dimiliki oleh PT

Unilever Indonesia. Pabrik-pabrik lain berada di Cikarang, dan Bekasi. Pabrik di

Surabaya memproduksi sabun mandi (Personal Wash) dan perawatan tubuh

(Personal Care). Sistem organisasi yang digunakan adalah sistem organisasi

tunggal karena hanya ada satu pucuk pimpinan tertinggi yaitu General Works

Manager. Dalam menjalankan tugasnya General Works Manager dibantu oleh

staff manager yang bertanggung jawab kepadanya dan juga beberapa staff

manager yang bertanggung jawab langsung ke Head Office yang berkedudukan di

Jakarta.

Fungsi- fungsi pokok dari tiap jabatan tersebut adalah sebagai berikut:

4.1.7.1.General Work Manager bertugas memimpin, mengawasi, membina

hubungan dengan pegawai, menetapkan policy perusahaan, dan

mengkoordinir semua kegiatan produksi agar mencapai hasil yang

maksimal

4.1.7.2.Technical Manager Personal Care bertanggung jawab terhadap proses

produksi di Departemen Personal Care agar sesuai dengan jumlah dan

mutu yang ditentukan. Dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh

Production Manager Hair and Skin, Production Manager Dental, dan

Area Engineer Personal Care.

4.1.7.3.Technical Manager Personal Wash yang bertanggung jawab terhadap

proses produksi di Departemen Personal Wash. Dalam menjalankan

tugasnya dibantu oleh Processing and Proces Development, Packing Line

Manager dan Area Engineer Personal Wash.

4.1.7.4.Quality Manager bertanggung jawab terhadap pemeriksaan mutu bahan

baku, bahan mentah, dan produk jadi serta menentukan standard

pengendalian mutu untuk setiap produk dalam Departemen Personal Care

dan Personal Wash, juga bertanggung jawab atas hasil produksi dan

pengepakan. Dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh Quality Manager

Personal Care dan Quality Manager Personal Wash.

Page 9: 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN … · 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN STRATEGI POSISIONING DALAM IKLAN SABUN LUX 4.1. Sumber Informasi 4.1.1. Sejarah

4.1.7.5.Work Personal Manager bertugas menangani masalah-masalah

kepegawaian seperti recruitment, penggajian, administrasi kepegawaian,

trainning tenaga kerja, pengembangan sumber daya manusia, dan masalah

Industrial Relation ( hubungan antara perusahaan dengan buruh,

departemen tenaga kerja, dll ) , juga bertugas menangani kesejahteraan

sosial dan kegiatan-kegiatan yang bersifat umum seperti keamanan,

poliklinik, kantin, keselamatan kerja dan kendaraan. Dalam menjalankan

tugasnya dibantu oleh Assistant Personal Manager dan Safety Officer.

4.1.7.6.Chief Engineer bertanggung jawab dalam menyediakan fasilitas produksi

(bangunan, peralatan produksi, dan sarana penunjang produksi),

memelihara, mengganti dan mengembangkan mesin-mesin serta fasilitas-

fasilitas produksi dalam pabrik. Dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh

Project and Site Engineer dan Machines Construction Engineer

4.1.7.7.Industrial Engineer Manager bertugas memberikan saran dan menerapkan

cara bekerja secara efektif dan efisien, mendayagunakan SDM dan mesin-

mesin produksi, mengatur lay out mesin-mesin produksi berdasarkan flow

of process dan mengoptimalkan operasi mesin-mesin dan peralatan

melalui metode work study.

4.1.7.8.Works Accountant bertanggung jawab dalam menyiapkan anggran belanja

pabrik dalam satu tahun (annual budget) dan lima tahun (5 years plant

budget), menghitung dan mengontrol biaya produksi, membuat laporan

keuangan/pengeluaran biaya operasi pabrik, membayar tagihan-tagihan,

mengelola cash flow, membuat balance sheet pengeluaran dan pemasukan

secara berkala, dan mengawasi asset pabrik. Dalam menjalankan tugasnya

dibantu oleh Factory Accountant dan Financial Accountant.

4.1.7.9.Distributor Operational Manager bertanggung jawab dalam hal

pendistribusian dan pengiriman barang ke distributor. Jabatan ini

membawahi Rungkut Warehouse Administration dan Despatch Planner.

Struktur organisasi ini dapat dilihat pada gambar 4.1.7.

Page 10: 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN … · 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN STRATEGI POSISIONING DALAM IKLAN SABUN LUX 4.1. Sumber Informasi 4.1.1. Sejarah

Gambar 4.1.7. Struktur Organisasi PT Unilever Indonesia ( Unilever, 2001 )

General Work Manager

Works Human Resource Manager

Employee Relation Manager

Safety Insp ector

General Affair Manager

Security Officer

Quality Manager

Assistant Quality

Manager Personal Care

Assistant Quality

Manager Personal Wash

Technical Manager

Personal Care

Production Manager

Hair / Skin

Processing Process

Development Manager

Production Manager Dental

Assistant RMS Manager

Area Engineering

Personal Care

Project & Site Engineering

Assistant Area Engineering

Personal Care

Process Development

Manager

Technical Manager

Personal Wash

Packing Line Manager

Area Engineering

Personal Wash

Assistant Area Engineering

Personal Wash

Personal Category Manager

Category Planner Hair

Dental & Deo / Skin Category

Manager

Assistant Category

Planner Dental & SOPO

Packing Development Engineering

Dental / Hair / Deo

Surabaya Buyer

Surabaya Deputy Buyer

Assistant Surabaya

Buyer

Distribution Operational

Manager

Rungkut Ware House

Administration

Despatch Planner

Work Accountant

Factory Accountant

Assistant Factory

Accountant

Finanacial Accountant

Industrial Engineer

Page 11: 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN … · 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN STRATEGI POSISIONING DALAM IKLAN SABUN LUX 4.1. Sumber Informasi 4.1.1. Sejarah

4.2. Tinjauan Iklan Lux

Dalam majalah Cosmopolitan dari tahun 2000-2002 terdapat lima macam

iklan sabun Lux yang ditampilkan. Iklan-iklan itu antara lain:

- iklan sabun Lux baru - Dimensi baru perawatan kulit - dengan empat orang

model iklan: Tamara Bleszynski, Bella Saphira, Desy Ratnasari, dan Nadya

Hutagalung di majalah Cosmopolitan edisi Mei 2000. Dapat dilihat di gambar

4.2.1.

- iklan Lux cair putih model testimoni – Begitu halus, lembut….ngapain

nunggu – dengan model iklan Febi Febiola di majalah Cosmopolitan edisi

April 2001. Dapat dilihat di gambar 4.2.2.

- iklan Lux - Memahami wanita apa adanya - dengan model iklan Tamara

Bleszynski di majalah Cosmopolitan edisi Mei 2001. Dapat dilihat di gambar

4.2.3.

- iklan Lux cair oranye - Begitu halus, lembut…ngapain nunggu - dengan

model iklan Febi Febiola di majalah Cosmopolitan edisi Agustus 2001. Dapat

dilihat di gambar 4.2.4.

- iklan Lux Skincare - Bukan sekedar sabun – dengan model iklan Tamara

Bleszynski di majalah Cosmopolitan edisi September, Oktober, November

2002. Dapat dilihat di gambar 4.2.5.

Dari iklan- iklan tersebut dapat ditelaah berbagai kajian ilmu yang

terkandung didalamnya, seperti segi visual iklan, tipografi iklan, gaya desain

iklan, pesan iklan yang terkandung dalam headline dan subheadline, pewarnaan,

komposisi, elemen pendukung, semiotik dan posisioning secara umum.

Page 12: 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN … · 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN STRATEGI POSISIONING DALAM IKLAN SABUN LUX 4.1. Sumber Informasi 4.1.1. Sejarah

Gambar 4.2.1. Iklan Lux Empat Bintang di Majalah Cosmopolitan Edisi Mei 2000

Gambar 4.2.2. Iklan Lux Cair Putih di Majalah Cosmopolitan Edisi April 2001

Page 13: 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN … · 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN STRATEGI POSISIONING DALAM IKLAN SABUN LUX 4.1. Sumber Informasi 4.1.1. Sejarah

Gambar 4.2.3. Iklan Lux di Majalah Cosmopolitan Edisi Mei 2001

Page 14: 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN … · 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN STRATEGI POSISIONING DALAM IKLAN SABUN LUX 4.1. Sumber Informasi 4.1.1. Sejarah

Gambar 4.2.4. Iklan Lux Cair Oranye di Majalah Cosmopolitan Edisi Agustus 2001

Page 15: 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN … · 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN STRATEGI POSISIONING DALAM IKLAN SABUN LUX 4.1. Sumber Informasi 4.1.1. Sejarah

Gambar 4.2.5. Iklan Lux Skincare di Majalah Cosmopolitan Edisi September, Oktober, November 2002

Page 16: 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN … · 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN STRATEGI POSISIONING DALAM IKLAN SABUN LUX 4.1. Sumber Informasi 4.1.1. Sejarah

4.2.1. Segi Visual Iklan

Pada iklan sabun Lux baru yang muncul dalam majalah Cosmopolitan

tahun 2000 di gambar 4.2.1., menampilkan visual empat orang model iklan

terkenal yaitu Tamara, Bella, Desy dan Nadya. Juga tampak visual lima macam

produk sabun Lux dengan variasi wangi dan warna kemasan di atas foto model-

model tersebut. Pada tahun 2000 keempat model ini sangat dikenal oleh

masyarakat Indonesia sebaga i bintang film yang berprestasi. Dalam iklan ini

mereka mengenakan pakaian mewah dan berdandan cantik layaknya hendak pergi

ke pesta. Mereka berempat duduk berbaris dan berpose anggun seolah hendak

menampilkan kebanggaan diri sebagai pengguna sabun Lux. Namun bila dilihat

dari segi nilai visual, iklan ini tampak kaku dan terlalu diatur. Model-model duduk

rapi berbaris dan berpose, foto ini dapat juga digunakan sebagai foto pertemuan

empat orang model. Bila tulisan merek dihilangkan dalam iklan ini maka yang

tampak adalah visual foto model-model cantik yang bergaya, tak ada pesan visual

yang hendak disampaikan kecuali penampilan mereka yang cantik, anggun dan

berkelas.

Ada dua macam iklan sabun Lux cair yang muncul dalam majalah

Cosmopolitan tahun 2001 dan dibintangi oleh Febi Febiola. Pertama adalah iklan

Lux cair Gentle dengan botol warna oranye dan yang kedua adalah iklan Lux cair

Moisturizing dengan botol warna putih. Iklan Lux cair ini tidak menampilkan

sekaligus semua produknya dalam satu iklan. Setiap produk dibuat tersendiri

iklannya namun tetap memiliki kaitan satu sama lain. Kaitan yang jelas tampak

adalah model iklan yang sama untuk produk sabun cair Lux yaitu Febi Febiola

dan juga pesan iklan yang sama namun dengan gaya penyampaian berbeda.

Pada iklan Lux cair Moisturizing di gambar 4.2.2. divisualkan Febi

dengan berbalut kain warna biru muda sedang duduk berpose di atas hamparan

kain warna biru muda yang tampak halus sambil melirik ke arah kanan bawah.

Iklan ini sebenarnya adalah iklan bagian muka dan belakang bukan kiri dan kanan

seperti iklan dua halaman biasa lainnya Di antara dua halaman iklan bagian muka

dan belakang yang digabungkan, diselipkan sehelai kain halus warna biru. Dalam

iklan ini pembaca majalah Cosmopolitan diharapkan dapat merasakan sensasi

kelembutan sabun Lux secara langsung dengan perwakilan kain halus yang

Page 17: 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN … · 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN STRATEGI POSISIONING DALAM IKLAN SABUN LUX 4.1. Sumber Informasi 4.1.1. Sejarah

diselipkan tersebut. Dominasi visual masih terletak pada kain halus di sebagian

besar halaman iklan yang mewakili kehalusan sabun cair Lux yang digunakan

untuk mandi sehalus kain biru muda tersebut.

Pada iklan Lux – Memahami wanita apa adanya – di gambar 4.2.3. produk

tidak muncul sama sekali. Yang ada hanyalah merek Lux yan tampil dengan jelas

disertai beberapa bodycopy. Iklan ini hendak menjual citra merek dengan

menampilkan Tamara Bleszynski dalam dua penampilan yang benar-benar

berbeda. Di sisi kiri adalah Tamara dengan pakaian dan dandanan dapur sambil

memegang sendok sup. Di sisi kanan adalah Tamara dengan pakaian dan

dandanan pesta. Iklan ini hendak menampilkan kehidupan wanita dalam rumah

tangga dan pergaulan. Dua sisi yang berbeda dalam diri seorang wanita namun

Lux memahami kedua sisi ini. Hal inilah yang hendak disampaikan oleh merek

Lux. Visual iklan merek ini tampil menonjol dan mengagumkan. Tampilan dua

orang wanita yang sebenarnya hanya satu dengan efek kamera tampak seolah-olah

mereka hadir bersamaan. Lebih dari itu dari segi visual background hitam mampu

menyerap perhatian ke arah model iklan yang cantik dalam dua penampilan yang

berbeda memberikan makna tersend iri sebagai imej dari Lux.

Sedangkan pada iklan Lux cair Gentle di gambar 4.2.4.divisualkan Febi

Febiola yang mengenakan kain halus berwarna oranye muda yang berkibar tertiup

angin. Febi dengan rambut terurai melambai sedang mendekap kain halus tersebut

dan melirik ke arah kanan. Dominasi visual adalah kain oranye muda yang

melambai. Kehalusan kain tersebut tampak secara visual dan secara emosional

dari ekspresi model iklan. Ruang yang kosong tampak dari iklan ini membuat

mata lebih memiliki alur pandang. Namun dalam iklan ini tidak jelas apa yang

sedang diperhatikan oleh model, mengingat posisi botol sabun Lux yang

diletakkan di pojok kanan bawah sementara model melirik ke arah kanan atas.

Dari segi nilai visual iklan ini menampilkan kehalusan yang akan dirasakan oleh

pengguna sabun Lux sehalus kain yang dikenakan oleh model iklan . Jadi ada nilai

pesan yang disampaikan dalam visual iklan ini.

Iklan Lux Skincare di gambar 4.2.5. yang merupakan produk baru inovasi

dari Lux dengan model iklan Tamara Bleszynski menampilkan visual Tamara

dengan fokus hanya pada setengah wajah dan sebelah tangan dalam ukuran besar.

Page 18: 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN … · 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN STRATEGI POSISIONING DALAM IKLAN SABUN LUX 4.1. Sumber Informasi 4.1.1. Sejarah

Pada umumnya iklan sabun Lux menampilkan keseluruhan wajah cantik dari

model terkenal, namun pada iklan Lux Skincare ini model tampil besar namun

hanya pada bagian atas iklan. White space yang luas dalam iklan ini semakin

menonjokan keberadaan produk di bagian bawah iklan. Daya tarik pertama adalah

model iklan yang melirik ke arah pembaca, kemudian turun ke bawah sesuai arah

tangan yang menurun, lalu tampaklah produk sabun yang ditawarkan dalam iklan

ini dan penjelasan di bagian paling bawah. Visual dari iklan ini sangat menarik

dan terkesan berbeda dari iklan- iklan sabun selama ini. Pengaturan alur yang baik

dan perluasan tempat kosong membuat fokus mata lebih baik pada produk dengan

tidak mengurangi daya tarik model cantik dan berkulit halus seperti yang biasa

ditampilkan dalam iklan sabun Lux.

Page 19: 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN … · 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN STRATEGI POSISIONING DALAM IKLAN SABUN LUX 4.1. Sumber Informasi 4.1.1. Sejarah

4.2.2. Segi Pesan Iklan

Suatu iklan harus menyajikan pesan penjualan yang paling persuasif dan

kuat5 dan copywriting yang merupakan seni penulisan pesan penjualan adalah

salah satu sarana untuk menarik perhatian (attention), ketertarikan (interest),

keinginan (desire), keyakinan (conviction), dan tindakan (action) sesuai yang

diinginkan terhadap khalayak sasaran di samping berbagai bentuk kreativitas lain

seperti visual, tipografi, warna dan layout.

Ada tujuh buah unsur copy iklan antara lain headline, subjudul, teks,

harga, nama dan alamat, kupon (jika ada), dan signature slogan atau strap line6.

Tidak seluruh unsur ini terdapat dalam sebuah iklan. Sebagian besar iklan hanya

menampilkan unsur headline, subheadline dan amplifikasi yang sering juga

disebut body copy atau body text.7 Headline adalah kalimat pendek atau frase

yang ditempatkan secara mencolok pada sebuah iklan dengan menggunakan huruf

yang menonjol8. Sedangkan body copy adalah kalimat-kalimat teks iklan yang

mengemukakan pesan-pesan utama iklan yang bersangkutan. 9 Dan slogan yang

merupakan kalimat penutup dan biasa digunakan sebagai alat untuk menciptakan

citra perusahaan memiliki definisi pengungkapan suatu konsep dalam bentuk

kalimat singkat, padat sehingga mudah ditangkap dan dimengerti oleh khalayak

sasaran. 10 Seringkali keberhasilan suatu semboyan dicapai dengan pengulangan.

Dalam iklan produk sabun Lux Baru di gambar 4.2.1. yang berupa sabun

batang ini ditawarkan lima macam variasi bau dan fungsi. Dari kalimat headline

iklan ini hendak menunjukkan bahwa lima macam sabun ini adalah sesuatu yang

didambakan untuk kecantikan kulit selamanya. Pesan yang disampaikan jelas

yakni sabun Lux adalah sabun dambaan untuk kecantikan kulit pembaca. Pesan

headline ini lebih dipertegas dengan visual empat orang bintang ternama

“dambaan” khalayak sasaran yang tampil cantik dan penuh percaya diri sebagai

model iklan Lux. Sedangkan slogan sabun ini hendak menyampaikan sabun Lux

5 Frank Jefkins, Periklanan (ed.3;Jakarta:Erlangga,1997), hal.225. 6 Ibid, hal.233. 7 Rhenald Kasali, Manajemen Periklanan Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. ,

(Jakarta:Grafiti,1993),hal.82. 8 Nuradi, Kamus Istilah Periklanan Indonesia, ( bekerjasama dengan Matari Advertising,

Jakarta:PT Gramedia Pustaka Umum, 1996 ), hal.81. 9 Ibid, hal.18. 10 Ibid, hal.163.

Page 20: 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN … · 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN STRATEGI POSISIONING DALAM IKLAN SABUN LUX 4.1. Sumber Informasi 4.1.1. Sejarah

baru sebagai Dimensi baru perawatan kulit. Kalimat ini memiliki arti bahwa Lux

telah berinovasi dengan mengeluarkan produk baru yang berbeda demi perawatan

kulit. Pada iklan Lux baru yang tampil di majalah Cosmopolitan tahun 2000 ini

pengembangan pesan iklan diutamakan pada keunggulan produk dan hasil

pemakaian produk.

Pada iklan Lux cair di majalah Cosmopolitan, tampil dua variasi iklan

yang mengacu pada karakteristik produk dengan pesan iklan yang sama.

Keduanya menampilkan Febi Febiola sebagai model iklan. Pada iklan variasi

pertama di gambar 4.2.2. mempromosikan Lux cair Moisturising berwarna putih-

biru. Penyajian pada majalah Cosmopolitan edisi April 2001 ini berbeda karena

menggunakan teknik testimoni dengan perwakilan kain halus warna biru sebagai

wujud kehalusan penggunaan sabun cair Lux. Slogannya sama yakni “ begitu

halus, lembut… ngapain nunggu! “ namun headline iklan ini berbeda yakni “Tarik

perlahan rasakan sensasi kelembutannya membelai kulitmu, terus…” dan

bodycopy-nya mengacu pada beberapa jenis sabun cair yang telah dikeluarkan

oleh Lux antara lain: Lux Gentle Beauty Shower:Gentle “Diperkaya dengan Pure

Gliceryne dari ekstrak Almond Oil yang membersihkan dan merawat kulit sensitif

anda.”, Lux Moisturising Beauty Shower:Moisturising “Diperkaya dengan

pelembab alami dari ekstrak Avocado yang melembutkan dan menghaluskan kulit

anda.”, dan Lux Nourishing Beauty Shower:Nourishing “Mengandung Vitamin E

dan Aloe Vera yang membersihkan secara menyeluruh seraya menjaga

keseimbangan alami kulit anda.” Selain itu ada keunggulan penyampaian pesan

dengan sentuhan emosional pada iklan Lux cair putih-biru di majalah

Cosmopolitan yang menyertakan sehelai kain halus berwarna biru di bagian dalam

lipatan satu halaman besar untuk memberikan pengalaman tersendiri pada

pembaca mengenai kehalusan pemakaian sabun Lux cair yang sama dengan

kehalusan kain biru tersebut.

Dalam iklan di majalah Cosmopolitan tahun 2001 pada gambar 4.2.3. ini,

Lux tidak menampilkan produknya sama sekali. Pesan iklan yang ingin

disampaikan lebih ke arah brand Lux itu sendiri bukan mengenai produknya.

Slogan dalam iklan ini yang menyatakan bahwa Lux memahami wanita apa

adanya, diperjelas dengan headline-nya yang menyatakan kecantikan sejati adalah

Page 21: 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN … · 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN STRATEGI POSISIONING DALAM IKLAN SABUN LUX 4.1. Sumber Informasi 4.1.1. Sejarah

kecantikan yang jujur, berani tampil apa adanya pada setiap sisi pribadi anda.

Pesan ini tampil secara utuh dengan visual Tamara Bleszynski sebagai model

iklan dalam dua penampilan yang berbeda namun tetap mempesona. Secara

keseluruhan pesan yang disampaikan pada khalayak sasaran tidak mengacu pada

salah satu macam produk saja (saat itu telah hadir pula variasi jenis sabun mandi

yang berupa cair) namun lebih mengarah ke keseluruhan produk yang berada di

bawah naungan merek Lux. Iklan ini hendak menyatakan bahwa Lux adalah

brand yang mampu memahami setiap sisi pribadi dari kecantikan sejati seorang

wanita. Iklan ini menempatkan Lux sebagai brand yang mampu memahami

konsumen.

Pada variasi kedua dari iklan produk Lux Cair di gambar 4.2.4.

mempromosikan Lux cair Gentle berwarna oranye dengan headline “Halus.“,

bodycopy “Lux Gentle Beauty Shower baru, membersihkan dan merawat kulit

sensitif Anda, sehingga terasa begitu lembut. Siapapun tak bisa menunggu untuk

menikmati sensasi kelembutannya“ dan slogan “Begitu halus, lembut…ngapain

nunggu!“.Pesan iklan yang ingin disampaikan adalah Lux cair begitu halus dan

lembut jadi tak ingin menunggu untuk segera memakainya. Pesan ini baru dapat

direalisasikan dalam iklan televisi yang mampu menyampaikan visual mengenai

ketidaksabaran untuk segera menggunakan Lux cair. Namun di media cetak ada

pemikiran tersendiri untuk memfokuskan pada tampilan halus dan lembut saja

untuk mencapai hasil yang diharapkan dari khalayak sasaran.

Iklan Lux Skincare di gambar 4.2.5. yang merupakan produk inovasi

terbaru dari Lux dan cukup sering tampil di majalah Cosmopolitan tahun 2002

menyampaikan pesan iklan sabun yang berbeda dari variasi lainnya. Headline dari

iklan ini “Siapa bilang perawatan kulit baru dimulai sesudah mandi?” ingin

membuktikan bahwa perawatan kulit dapat dijalankan sambil mandi dengan

produk Lux Skincare. Kemampuan dari produk sabun baru ini tampak dari kalimat

pada bodycopynya yang mengatakan “Kini ada Lux Skincare Double Moisturizing

yang begitu lembut, bahkan untuk kulit wajah sekalipun. Hidrating Complex-nya

melembabkan kulit, saat Anda mandi, bukan sesudahnya.” Dan kemudian

dipertegas kembali dengan slogannya yang mengatakan bahwa “Lux Skincare,

bukan sekedar sabun.” Lebih dari sabun-sabun lainnya adalah pesan yang ingin

Page 22: 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN … · 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN STRATEGI POSISIONING DALAM IKLAN SABUN LUX 4.1. Sumber Informasi 4.1.1. Sejarah

ditanamkan dalam benak khalayak sasaran namun dengan cara yang lebih

menggoda. Baik dari pilihan kalimat headline-nya yang seolah ingin menepis

anggapan lama, slogannya yang mengatakan bahwa ini bukan sekedar sabun

menandakan bahwa produk ini memiliki fungsi lebih namun dengan cara

merendah dan didukung pula dengan tampilan visual Tamara Bleszynski dalam

setengah pose karena hanya menampilkan setengah wajah dan sebelah tangan

sehingga tampil menggoda dan sedikit berkesan misterius. Seolah-olah Tamara

menanyakan kebenaran dari perawatan kulit yang baru dimulai sesudah mandi

padahal ia dapat melakukannya sambil mandi dengan menggunakan produk Lux

Skincare. Pesan yang menarik dengan daya tarik model iklan yang kuat ingin

mengubah pandangan mengenai perawatan kulit. Secara tak langsung produk Lux

Skincare ini juga ingin mengambil bagian dalam pasar produk perawatan kulit

yang umumnya didominasi oleh krim pelembab kulit yang digunakan sehabis

mandi.

Page 23: 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN … · 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN STRATEGI POSISIONING DALAM IKLAN SABUN LUX 4.1. Sumber Informasi 4.1.1. Sejarah

4.2.3. Segi Layout

Menurut Jefkins terdapat beberapa patokan dasar yang diterapkan dalam

merancang sebuah layout. Pada dasarnya salah satu rumusan sistem proposional

yang dikenal paling luas adalah Golden Section atau dikenal juga dengan nama

Golden Mean . Orang-orang Yunani mempergunakan sistem ini untuk mencapai

keindahan dari berbagai bentuk seni. Golden Section adalah sistem proporsi

geometis yang berdasarkan persamaan dari dua rasio: a/b = b/a + b = 1.618. 11

Iklan- iklan Lux dalam majalah Cosmopolitan ini dinilai telah memenuhi

kaidah tersebut dengan focus of interest pada bintang-bintang iklan ternama dalam

setiap versinya. Selain itu dari form to void relationship setiap iklan tampak

penekanan bidang positifnya terletak pada postur, wajah atau penampilan model

terkenal tersebut. Pada analisa di bawah ini akan ditelaah layout dari kelima iklan

sabun Lux yang dicetak dalam majalah Cosmopolitan tahun 2000-2002.

4.2.3.1. Hukum kesatuan ( The law of unity ) yang diterapkan melalui kesatuan

komposisi dari elemen-elemen iklan yang baik dan enak dilihat.

- Pada iklan Lux dengan 4 bintang di gambar 4.2.1. kesatuan layout kurang

diperhatikan. Ada unsur-unsur yang terkesan terpisah dan menyendiri seperti

gambar 5 buah produk sabun Lux yang diletakkan di bagian atas iklan.

- Pada versi lain sabun Lux cair warna putih sembur biru dengan bintang iklan

Febi di gambar 4.2.2. kesatuan layout tampak dari susunan elemen-elemen

iklan dari pojok kiri atas ke kanan bawah sehingga setiap elemen saling

mendukung untuk menyampaikan pesan iklan.

- Di iklan merek Lux yang tak menampilkan produk pada gambar 4.2.3.

kesatuan layout tampak dari disusunnya elemen utama berupa model Tamara

dalam dua kondisi di tengah iklan sebagai pusat daya tarik dan merek Lux di

antara kedua ilustrasi secara menyolok karena berwarna putih dan berukuran

besar. Hal ini menyimbolkan Lux sebagai merek yang memahami wanita apa

adanya.

11 Charles Wallschlaeger, and Cynthia Busic-Snyder, Basic Visual Concepts and

Principles. (United States of America: Wm. C. Brown Publishers, 1992), hal. 220.

Page 24: 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN … · 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN STRATEGI POSISIONING DALAM IKLAN SABUN LUX 4.1. Sumber Informasi 4.1.1. Sejarah

- Sedangkan pada iklan Lux cair oranye dengan bintang iklan Febi di gambar

4.2.4. kesatuan layout mengalami perkembangan namun ada kejangga lan

dalam kesatuan antara model sebagai ilustrasi dengan produk. Di sini model

seolah menatap lahan kosong dan tak mengarahkan mata pembaca ke produk

sabun yang berada di bagian bawah.

- Dan pada iklan Lux Skincare di gambar 4.2.5. dengan model Tamara,

kesatuan layout terbentuk dari peletakan model iklan dan produk yang saling

mengisi.

4.2.3.2. Hukum keberagaman ( The law of variety ) yang bertujuan untuk

menghindari kesan monoton dengan membuat variasi dalam beberapa hal.

- Pada iklan Lux dengan 4 bintang di gambar 4.2.1. variasi tampak dari

berbagai elemen yang berbeda seperti baju keempat model iklan yang

memiliki model dan warna yang berbeda, background yang berwarna-warni,

tampilan kelima produk sabun Lux batang, dan pemakaian beragam bentuk

font. Pada iklan ini terdapat terlalu banyak variasi yang tampil. Hasilnya iklan

terkesan tidak fokus dalam penyampaiannya.

- Pada iklan Lux cair biru di gambar 4.2.2. variasi layout dibentuk dengan

ilustrasi sebagai tampilan utama dan elemen-elemen lain berada di dalamnya.

Dalam ilustrasi juga tampil variasi dari tatanan kain yang tidak teratur yang

manjadi background model iklan. Dalam pemilihan font sejenis dengan yang

digunakan dalam iklan sabun Lux cair sebelumnya yakni dari family yang

sama dengan variasi pada ketebalan dan ukuran huruf.

- Berbeda dengan iklan merek Lux di gambar 4.2.3. variasi yang ditampilkan

oleh layout tidak banyak. Di sini setiap elemennya berada di posisi tengah

atau center kecuali dua kata yang berada di dekat ilustrasi yang hendak

disimbolkannya. Kedua tulisan tersebut adalah “ Salad “ dan “ Salsa “. Dua

arti yang berbeda, berasal dari dua dunia yang bertolak-belakang dan

mengandung makna yang dalam namun dapat berdampingan satu sama lain

mendukung makna iklan. Variasi terletak pada penempatan, ukuran dan bobot

tipografi namun tetap berasal dari “ keluarga “ san serif yang sama sehingga

tidak menghilangkan kesatuan.

Page 25: 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN … · 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN STRATEGI POSISIONING DALAM IKLAN SABUN LUX 4.1. Sumber Informasi 4.1.1. Sejarah

- Pada iklan sabun Lux cair oranye di gambar 4.2.4. variasi yang ditampikan

tidak terlalu banyak. Variasi yang digunakan memanfaatkan ruang kosong

dalam keseluruhan layout dengan bantuan ilustrasi kain dan rambut yang

tertiup angin. Dalam jenis hurufnya hanya digunakan dalam satu family yakni

huruf serif, namun divariasikan dalam ukuran dan ketebalan sehingga tidak

terkesan monoton namun tetap dalam satu kesatuan.

- Pada iklan produk Lux Skincare yang juga dibintangi oleh Tamara di gambar

4.2.5. variasi layout terletak pada alur yang dibentuk dari gaya model iklan.

Penempatan tipografi selain di bagian tengah bawah terletak tepat di bagian

atas produk mengikuti alur dari gaya model iklan. Variasi juga terdapat pada

ukuran dan bobot tipografi dari typefamily yang sama yakni san serif.

4.2.3.3. Hukum keseimbangan ( The law of balance ) dimana titik atau garis

tengah keseimbangan merupakan ruang yang membagi daerah iklan.

- Pada iklan Lux dengan model 4 bintang di gambar 4.2.1. keseimbangan tidak

berasal dari pembagian antara ilustrasi, headline dan teks karena ilustrasi pada

iklan produk Lux ini memenuhi halaman iklan. Namun dalam ilustrasi di iklan

ini terdapat pembagian empat wilayah yang hendak mewakili tiap model

iklan. Di belakang model terdapat background yang berbeda-beda baik warna

maupun bentuknya. Namun disayangkan penempatan produk yang berada di

bagian atas iklan berkesan asal ada sehingga tidak memperhatikan

keseimbangan yang telah dibuat oleh keempat model. Headline dan slogannya

menempati sebagian kecil dari halaman iklan dan saling menyeimbangkan.

Headline terletak di bagian pojok kiri atas sedangkan slogan dan merek

produk di bagian pojok kanan bawah.

- Pada iklan sabun Lux cair putih sembur biru di gambar 4.2.2. ilustrasi juga

memenuhi seluruh halaman iklan dan keseimbangan diperoleh dari

penempatan tipografi dan produk di dalam ilustrasi foto model iklan. Iklan

testimonial ini terdiri dari halaman depan dan belakang. Diantara kedua

halaman tersebut terdapat ruang tempat menyelipkan sehelai kain biru yang

digunakan sebagai lambang kehalusan sabun cair Lux. Jadi keseimbangan

dicapai dalam tiap halaman. Untuk halaman depan model iklan ditempatkan

Page 26: 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN … · 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN STRATEGI POSISIONING DALAM IKLAN SABUN LUX 4.1. Sumber Informasi 4.1.1. Sejarah

lebih berat di sebelah kanan, mengisi sepertiga halaman iklan dengan dinamis

sebagai hasil dari gaya model. Headline diletakkan di sebelah kiri agak atas

dari kepala model dengan penempatan yang dinamis pula. Kemudian gambar

produk dan slogan ditempatkan di bagian dalam tubuh model mengikuti alur

yang terbentuk dari pakaian dan tubuh model. Keseimbangan dalam iklan ini

juga didapatkan dari penempatan sehelai kain dimana bekas tempatnya

memberi penekanan yang berat pula di sebelah kiri ha laman. Iklan ini diatur

dengan saling mengisi setiap bagian baik gambar maupun tipografi dengan

seimbang. Di bagian belakang halaman iklan keseimbangan dicapai dengan

penempatan tengah ke bawah untuk ketiga gambar produk beserta susunan

tipografi dari bodycopy yang menjelaskan setiap produk dan saling mengisi

membentuk ruang kesimbangan yang dinamis.

- Sedangkan di iklan merek Lux di gambar 4.2.3. keseimbangan dibentuk

dengan berpusat pada ilustrasi model iklan yang besar dan ditempatkan di

memenuhi bagian tengah halaman beserta merek Lux berukuran besar dan

putih di bagian tengah pula memberi penekanan dari ruang iklan yang

berwarna hitam pekat. Terakhir headline dan bodycopy yang berada di tengah

bawah mengikuti alur yang terbentuk dari bagian bawah dua ilustrasi model

iklan menyempurnakan keseimbangan tengah dari keseluruhan iklan.

- Pada iklan dengan model Febi produk sabun cair oranye di gambar 4.2.4.

keseimbangan diperoleh dengan pemanfaatan ruang kosong yang terbentuk

dari sehelai kain berwarna oranye, gambar produk dan bodycopy pada

halaman iklan di sebelah kanan dengan ilustrasi seorang model iklan dan

headline pada halaman sebelah kiri. Bila dilihat dari segi keseimbangan, mata

dari model iklan yang melirik ke arah ruang kosong di sebelah kanan

memberikan penekanan pada ruang kosong sehingga memiliki “isi” yang

cukup “berat” untuk menjaga keseimbangan layout secara keseluruhan.

- Keseimbangan pada iklan Tamara di produk Lux Skincare di gambar 4.2.5.

terbentuk dari penempatan setiap elemen iklannya yang saling mengisi.

Pertama “berat” di bagian atas iklan disalurkan ke bawah dengan perantara

sebelah tangan yang menjulur ke bawah. Ruang kosong yang terbentuk dari

gaya ilustrasi model iklan ini diisi dengan headline iklan yang disusun

Page 27: 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN … · 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN STRATEGI POSISIONING DALAM IKLAN SABUN LUX 4.1. Sumber Informasi 4.1.1. Sejarah

memanjang diikuti gambar produk di bagian bawah dari awal headline dan

berada di tengah iklan. Sebagai penjaga keseimbangan ditempatkan bodycopy

dan slogan iklan di bagian tengah pula dalam baris yang sama namun

memiliki bobot yang berbeda sebagai penekan pesan iklan.

4.2.3.4. Hukum ritme ( The law of rhythm ) yang membuat mata pembaca

bergerak secara wajar pada :

- Iklan produk Lux dengan 4 bintang di gambar 4.2.1. kurang bagus terbentuk.

Adanya ilustrasi kelima produk Lux di bagian atas halaman iklan sesudah

headline membuat ritme yang sebenarnya dapat indah terbentuk sedikit

kacau. Mata pembaca pada awalnya tertarik dengan ilustrasi keempat model

iklan yang cantik dan elegant kemudian membaca headline diteruskan dengan

kelima produk Lux dan diakhiri dengan merek Lux dan slogan yang cukup

besar berada di pojok kanan bawah, di bagian bawah dari produk Lux yang

terakhir.

- Pada iklan Lux cair putih sembur biru di gambar 4.2.2. ritme terbentuk dari

headline diikuti dengan model iklan yang berada di samping titik berat

headline. Dari model mata pembaca mengarah ke produk Lux cair putih

sembur biru dan slogan. Di halaman belakang pembaca melihat ketiga produk

terlebih dahulu, kemudian dari setiap produk terdapat garis pembimbing

menuju bodycopy yang merupakan penjelasan dari tiap produk.. Kebiasaan

pembaca di Indonesia yang membaca dari kiri ke kanan memperjelas ritme

dinamik yang dibentuk dari penempatan ketiga gambar produk dan bodycopy-

nya.

- Pada iklan merek Lux di gambar 4.2.3. dengan model Tamara ritme berawal

dari ilustrasi model iklan dalam dua tampilan berbeda dilanjutkan dengan

headline yang berada di dekat tiap tampilan yang menceritakan karakteristik

masing-masing kemudian merek Lux yang berwarna putih dan besar

dilanjutkan slogan dan diakhiri bodycopy yang berada di posisi center.

- Pada iklan Lux cair oranye di gambar 4.2.4. ritme terbentuk dari wajah model

iklan dan rambutnya yang tertiup angin kemudian headline yang terletak di

sebelah kiri model dilanjutkan gambar produk yang cukup besar berikut

Page 28: 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN … · 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN STRATEGI POSISIONING DALAM IKLAN SABUN LUX 4.1. Sumber Informasi 4.1.1. Sejarah

bodycopy-nya melalui perantara kibaran helai kain oranye yang dikenakan

Febi sebagai model iklan kemudian diakhiri oleh slogan yang terletak di

bagian bawah produk.

- Di iklan produk Lux Skincare pada gambar 4.2.5. ritme dimulai dari perhatian

pada mata Tamara yang melirik tajam ke arah pembaca, kemudian turun

dengan perantara tangan yang terjulur ke bawah ke pembacaan headline yang

dilanjutkan dengan pengenalan produk Lux Skincare diikuti penjelasannya

yang tertuang dalam bodycopy. Terakhir diakhiri slogan yang berada dalam

baris yang sama dengan bodycopy namun dicetak tebal sebagai penekan.

4.2.3.5. Hukum harmoni ( The law of harmony ) merancang bagian-bagian layout

secara harmonis tetapi tidak monoton, serta membantu menciptakan kesatuan.

- Pada iklan produk Lux dengan 4 bintang di gambar 4.2.1. perancangan

bagian-bagian layout kurang terkesan harmoni karena kesatuan dalam iklan ini

kurang terbentuk sehingga tidak tampil saling mengisi antara elemen yang

satu dengan elemen yang lain.

- Pada variasi lain iklan Lux cair di gambar 4.2.2. tentang Lux cair kemasan

putih sembur biru keharmonisan dalam keseluruhan iklan lebih terasa karena

setiap elemen desain ditempatkan saling mendukung satu sama lain dalam

keseluruhan bidang iklan, demikian pula pada halaman belakang dari iklan ini

yang penempatan bodycopy-nya dinamis namun saling melengkapi satu sama

lain membentuk kesatuan tulisan yang menyenangkan untuk dilihat.

- Sedangkan pada iklan merek Lux di gambar 4.2.3. keharmonisan terkesan dari

penampilan berbeda seorang model yang sama yang dit empatkan di bagian

tengah iklan sebagai penarik pandang dengan penempatan headline, merek,

slogan dan bodycopy yang saling mengisi setiap bagian model iklan.

- Di iklan Lux cair oranye pada gambar 4.2.4. ada sedikit kendala yang

membuat keharmonisan iklan kurang terkesan. Iklan ini memiliki layout yang

menarik dengan pemanfaatan penampilan dari ilustrasi model iklan untuk

merancang penempatan headline, bodycopy, slogan dan gambar produk.

Namun pandangan mata dari model iklan seolah terpisah dari elemen-elemen

tersebut.

Page 29: 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN … · 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN STRATEGI POSISIONING DALAM IKLAN SABUN LUX 4.1. Sumber Informasi 4.1.1. Sejarah

- Pada iklan dengan model yang sama namun untuk produk yang berbeda di

gambar 4.2.5. penempatan Tamara sebagai model iklan di bagian atas dengan

tatapan penuh percaya diri seolah mengatakan apa yang dituliskan dalam

headline yang terletak di samping sebelah tangannya yang terjulur ke bawah.

Gambar produk diletakkan di bawah awal kalimat headline, berposisi saling

mengisi ruang kosong dan membentuk susunan yang harmonis ditutup dengan

bodycopy dan slogan dalam dua baris terakhir yang berada di bagian tengah

paling bawah.

4.2.3.6. Hukum proporsi ( The law of proportion ) yang menampilkan iklan

dengan proporsi yang pas dan manis berkenaan dengan jenis ukuran huruf yang

digunakan untuk lebarnya naskah atau copy iklan telah diterpenuhi cukup baik

pada iklan- iklan ini:

- Dalam iklan produk Lux dengan 4 bintang di gambar 4.2.1. Di sini elemen

utama adalah ilustrasi 4 bintang iklan yang memenuhi halaman dengan

proporsi persegi panjang. Besar huruf yang diterapkan untuk headline, merek

dan slogan sesuai dengan ilustrasi. Namun proporsi untuk kelima produk

sabun batang Lux terkesan dipaksakan masuk ke dalam bidang iklan.

- Sedangkan di iklan produk Lux cair putih sembur biru di gambar 4.2.2.

proporsi setiap elemen telah terpenuhi dengan dinamis. Besar model iklan

Febi di antara background photo hamparan kain biru sebanding dengan besar

keseluruhan headline ditambah tempat untuk menyelipkan kain biru sebagai

simbol kehalusan produk sabun cair Lux yang ditampilkan dengan besar yang

pas sehingga mengisi bagian tubuh model iklan, beserta besar slogan yang

disesuaikan. Demikian juga pada halaman belakang iklan ini yang

menampilkan besar ketiga produk sabun Lux dengan proporsi yang pas

sebagai pelengkap informasi beserta besar keseluruhan bodycopy yang

menjelaskan masing-masing produk tersebut telah ditampilkan secara

proporsional.

Page 30: 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN … · 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN STRATEGI POSISIONING DALAM IKLAN SABUN LUX 4.1. Sumber Informasi 4.1.1. Sejarah

- Di gambar 4.2.3. yang menampilkan iklan merek Lux proporsional sudah

terpenuhi dengan baik. Ukuran ilustrasi model iklan yang memenuhi halaman

iklan diseimbangkan dengan merek Lux dalam ukuran besar dan warna

kontras dengan background . Headline yang berada di samping tiap karakter

ilustrasi memiliki besar yang sepadan sebagai penjelasan singkat dan padat

tanpa mengacaukan konsentrasi pada kedua ilustrasi sebagai pesan utama,

demikian juga dengan elemen slogan dan bodycopy.

- Pada gambar 4.2.4. tentang iklan Lux cair warna oranye, proporsi ilustrasi

memenuhi seluruh halaman iklan dengan menyisakan seperempat halaman

kosong yang terbentuk dari tampilan model iklan. Perbandingan headline yang

berada di dekat tangan model iklan, besar produk Lux dan bodycopy sudah

seimbang dengan ruang yang ada. Slogan yang berada di bagian bawah

produk akan lebih memenuhi proporsi bila sedikit diperbesar agar seimbang

dengan gambar produk Lux yang cukup besar.

- Pada iklan Lux Skincare di gambar 4.2.5. iklan tampil dalam proporsi yang

baik dengan penekanan pada alur dari gaya model iklan Tamara dalam ukuran

cukup besar dilanjutkan gambar produk sabun Lux dengan ukuran sebanding.

Headline tampil dengan ukuran tidak besar namun menarik perhatian karena

berada di bagian bawah bidang kosong dan di atas produk. Terakhir proporsi

bodycopy dan slogan dalam ukuran kecil dengan background aliran air yang

lembut digunakan sebagai penjelasan tambahan mengenai kualitas produk.

4.2.3.7. Hukum skala ( The law of scale ) melihat dari paduan warna gelap dan

warna terang sehingga menghasilkan sesuatu yang kontras untuk memberi

tekanan pada bagian-bagian tertentu di dalam layout.

- Pada iklan di gambar 4.2.1. keempat bintang iklan dan backgound memiliki

kekontrasan warna sehingga perhatian lebih tertuju keempat model iklan Lux

batang ini. Perpaduan dari background yang berwarna-warna soft dengan

model yang mengenakan baju berwarna lebih gelap membuat penekanan pada

keberadaan model. Namun pada background putih model Nadya Hutagalung

yang mengenakan baju putih, penekanan hanya tampak dari wajah dan bagian

Page 31: 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN … · 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN STRATEGI POSISIONING DALAM IKLAN SABUN LUX 4.1. Sumber Informasi 4.1.1. Sejarah

tubuh yang terbuka dari model yang berwarna kecoklatan dan rambutnya yang

hitam akibat penggunaan warna yang sama.

- Pada iklan di gambar 4.2.2. mengenai produk sabun Lux cair kekontrasan

tampak dari kulit kuning langsat dari model dan rambutnya yang hitam

diantara background dan pakaian yang berwarna biru kemilau. Warna sembur

biru pada gambar produk Lux juga lebih tua sebagai penarik perhatian dengan

kekontrasan diantara warna putih kilauan kain dari background iklan. Pada

iklan di halaman belakangnya kekontrasan ditimbulkan dari warna produk

yang lebih berat dengan background warna kain yang soft.

- Pada iklan di gambar 4.2.3. mengena i merek Lux kontras merupakan salah

satu daya tarik utama dari iklan ini. Warna background hitam pekat membuat

tampilan kulit dari bintang iklan semakin menyolok. Baju malam yang gelap

namun berkilau membentuk alur yang terkesan anggun. Baju memasak yang

berwarna putih mendukung pembentukan alur ilustrasi. Dan sebagai penekan

utama dalam iklan ini adalah merek Lux yang tampil besar dan menyolok

dengan warna putih diantara tipografi lainnya dalam iklan ini yang juga

berwarna putih.

- Di iklan sabun Lux cair oranye pada gambar 4.2.4. kekontrasan kurang terlihat

karena warna kulit model iklan mendekati warna kain oranye muda yang

dipakainya, demikian juga dengan background-nya yang berwarna muda dan

gambar produk yang berwarna oranye muda pula. Kesatuan terjaga namun

kekontrasan kurang tampil dalam iklan ini.

- Di iklan produk Lux Skincare pada gambar 4.2.5. warna putih mendominasi

background. Kontras muncul dari warna kulit model iklan Tamara yang

kuning langsat dan warna biru muda dari produk Lux juga aliran air yang

tenang di bagian bawah halaman iklan. Warna putih mampu memberi kesan

kontras diantara warna biru muda dan kuning langsat pada iklan ini.

Page 32: 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN … · 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN STRATEGI POSISIONING DALAM IKLAN SABUN LUX 4.1. Sumber Informasi 4.1.1. Sejarah

4.2.3.8. Hukum penekanan ( The law of emphasis ) yang menonjolkan salah satu

bagian dari iklan merupakan salah satu peraturan dalam perancangan layout yang

juga berhubungan dengan hukum keberagaman dan skala.

- Pada iklan di gambar 4.2.1. penonjolan tampil utama dari keberadaan keempat

bintang iklan yang berpose. Merekalah yang menjadi fokus of interest.pada

iklan produk sabun batang Lux.

- Iklan di gambar 4.2.2. penonjolan terletak pada model pula dengan gaya

anggun dengan ukuran yang cukup besar walau tidak memenuhi halaman

iklan. Dari iklan testimonial ini penonjolannya dalam majalah Cosmopolitan

secara tak sadar terfokus pada keberadaan kain biru halus yang diselipkan

diantara halaman iklan depan dan belakang. Di media cetak yang segalanya

berada di atas kertas, adanya kain biru halus yang menyembul diantaranya

menjadi perhatian pertama dari para pembaca media cetak yang dalam hal ini

adalah majalah. Pada halaman belakang tampak penekanan lebih diarahkan ke

gambar produk sabun Lux cair warna putih dengan sembur biru tua yang

berada di tengah dan paling depan diantara kedua produk yang lain.

- Demikian juga dengan iklan di gambar 4.2.3. yang mempromosikan merek

Lux, di sini penonjolan terletak pada dua penampilan yang berbeda dari model

iklan yang sama. Selain itu penonjolan merek juga tampak jelas diantara

kedua model dengan ukuran dan warnanya yang berbeda dibandingkan

tipografi lain dalam iklan ini.

- Variasi lain dari iklan Lux cair di gambar 4.2.4. menonjolkan penampilan dan

gaya bintang iklan Febi Febiola yang memenuhi seluruh halaman iklan dengan

rambut dan pakaian yang berkibar tertiup angin.

- Pada model yang sama di gambar 4.2.5. penonjolan juga tertuju pada ilustrasi

model iklan Tamara dan keberadaan sabun Lux Skincare di bagian bawah

mengikuti alur yang timbul dari gaya model iklan.

Page 33: 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN … · 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN STRATEGI POSISIONING DALAM IKLAN SABUN LUX 4.1. Sumber Informasi 4.1.1. Sejarah

4.2.4. Segi Tipografi

Tipografi yang baik mengarah pada keterbacaan, dan kemenarikan, dan

desain huruf tertentu dapat menciptakan gaya ( style ) dan karakter atau menjadi

karakteristik subjek yang diiklankan. 12 Pada iklan sabun Lux batang dengan

empat bintang iklan di gambr 4.2.1. font yang digunakan memiliki karakter

canggih dengan penggunaan typefamily san serif dalam bentuk italic. Kesan yang

timbul adalah huruf ini merupakan huruf dinamis dan berhubungan dengan

kemajuan teknologi, seolah meyakinkan bahwa Lux adalah hasil dari penelitian

modern untuk kecantikan kulit yang didambakan dan merupakan dimensi baru

hasil penelitian untuk perawatan kulit. Font yang digunakan untuk slogan

memiliki bobot yang lebih berat walau berasal dari keluarga yang sama dengan

headline sebagai hasil dari ketebalan jenis font ini. Pemilihan ini disesuaikan

dengan jenis font “Baru” yang berada di samping merek Lux yang berasal dari

keluarga serif.

Untuk iklan testimonial di gambar 4.2.2. menggunakan font dari keluarga

serif yang dapat memberikan kesan anggun dan luwes sesuai dengan tampilan

iklan yang menggunakan background kain halus warna biru ini baik pada

headline, bodycopy maupun slogan. Pada headline-nya ukuran huruf semakin

diperkecil sehingga berkesan “membelai” pembaca dan ikut merasakan

kelembutan dari Lux cair. Di samping itu gradasi ukuran ini memberikan

penekanan yang menarik sebagai headline dari iklan testimonial.

Pada iklan di gambar 4.2.3. yang menampilkan model dengan dua karakter

berbeda font yang digunakan berasal dari keluarga san serif dan mengesankan

kemodernan. Sesuai dengan pesan yang ditampilkan bahwa Lux memahami

wanita modern masa kini yang memiliki dua peran sekaligus dalam masyarakat.

Headline dan bodycopy-nya ditampilkan dengan font italic untuk memberi kesan

dinamis dan font dengan bobot standard pada slogan memberikan penekanan pada

pesan iklan.

Pada variasi lain dari jenis yang sama untuk iklan Lux cair di gambar

4.2.4. font yang digunakan berasal dari keluarga yang sama pula untuk

membentuk suatu kesatuan iklan produk sejenis. Font dari keluarga serif ini

12 Frank Jefkins,Periklanan (ed.3;Jakarta:Erlangga,1997), hal.248.

Page 34: 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN … · 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN STRATEGI POSISIONING DALAM IKLAN SABUN LUX 4.1. Sumber Informasi 4.1.1. Sejarah

mengesankan kehalusan dan keanggunan dari tampilan model iklan dan kain

oranye muda yang melambai tertiup angin. Bodycopy-nya yang menggunakan font

sama diletakkan memanjang dua baris dalam ukuran kecil sebagai penjelasan

tambahan mengenai produk. dan font bold pada slogan untuk memberi penekanan

terhadap pesan iklan sebagai akhir iklan produk sabun cair Lux oranye.

Di iklan pada gambar 4.2.5. dengan model iklan Tamara font yang dipilih

berasal dari keluarga san serif. Font pada headline dan bodycopy yang dicetak

miring di iklan ini mampu menimbulkan kesan anggun dan smart. Dan pada

slogannya menggunakan font dari typeface yang berbeda dan bold untuk

memberikan penekanan isi iklan.

Page 35: 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN … · 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN STRATEGI POSISIONING DALAM IKLAN SABUN LUX 4.1. Sumber Informasi 4.1.1. Sejarah

4.3. Data Responden

Tabel 4.3.1. Data Responden Mahasiswa Pembaca Majalah Cosmopolitan

No Nama Gender Usia Alamat Universita

s 1 Herman Tandiary L 20 Siwalankerto V/1 Petra 2 Sindy P 20 Siwalankerto Permai I/B-13 Petra 3 Chelsea P 21 Pengampon 113 Petra 4 Eveline P 20 Siwalankerto Timur I/44 Petra 5 Myrna P 20 Siwalankerto VIII/ B-5 Petra 6 Tina R P 21 Siwalankerto VIII/A-8 Petra 7 Lisa P 22 Tanggulangin 5 Petra 8 Levina P 21 - Petra 9 Siu We P 23 - Petra 10 Jerry Jefferson L 20 Siwalankerto III/E-23 Petra 11 Leony S P 20 Siwalankerto VIII/ C-3 Petra 12 Fransisca P 22 Siwalankerto VIII/C-3 Petra 13 Ivone S P 20 Siwalankerto VIII/C-1a Petra 14 Cendy Noviana P 20 Siwalankerto VIII/AA-1 Petra 15 Melisa Ganj P 20 Siwalankerto Timur I/44 Petra 16 Hemi Tiono P 21 Siwalankerto VIII/B-12 Petra 17 Lili Lestari P 22 Pakis 10 Petra 18 Yoke P 22 Siwalankerto VIII/B-12 Petra 19 Sri Nurhayati P 22 Siwalankerto Permai III/F-

28 Petra

20 Donnie O L 21 - Petra 21 Lanny Wijaya P 22 Kutisari Indah Utara X/34 Petra 22 Gerry Widyanto L 24 Sumbawa 17 Petra 23 Iramaya P 21 Siwalankerto 141c Petra 24 Ike P 22 Siwalankerto Selatan I/38-

B Petra

25 Vivi P 23 Siwalankerto Selatan I/38-B

Petra

26 Lina P 19 Siwalankerto I/78 Petra 27 Ferida P P 22 Siwalankerto Permai I/A-4 Petra 28 Olivia P 20 Siwalankerto Permai I/D-6 Petra 29 Lita P 19 Pandugo I/PL-10 Petra 30 Sienny P 19 Karang empat besar 187 Petra 31 Diana P 22 Manyar Jaya VI/21 Petra 32 Itje P 21 Babatan Pantai Petra 33 Grace Fransisca P 18 Babatan Pantai Utara III/1 Petra 34 Irene P 20 DNI Barat II/49 Petra 35 Farah Thristia P 20 Jambu V/-83 Petra 36 Meryl P 19 KIU IV/23 Petra 37 Christina P 21 - Petra 38 Go Ornella Aquana P 21 Siwalankerto VIII/B-12 Petra 39 Ida P 21 Siwalankerto VIII/B-12 Petra

Page 36: 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN … · 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN STRATEGI POSISIONING DALAM IKLAN SABUN LUX 4.1. Sumber Informasi 4.1.1. Sejarah

40 Monika P 22 Klampis Anom VI/20 Petra 41 Lisa P 20 Gayungsari Petra 42 Charles T L 21 Siwalankerto 70 Petra 43 Aydella Tannesi P 20 Siwalankerto VIII/B-12 Petra 44 Irawati P 25 Siwalankerto VIII/B-14 Petra 45 Lina H P 25 Bendul Merisi Timur 88 Petra 46 Dinda P 20 Kedung Klinter IV/73 Petra 47 Siska D P 21 Siwalankerto Petra 48 Neni Tania

Octaviani P 21 Taman Pondok Jati AD-5 Petra

49 Lusia Indriani P 19 Siwalankerto VIII/AA-2 Petra 50 Emy P 20 Darmo Park 1B-5 Petra 51 Dewi P 18 Siwalankerto Timur I/86 Petra 52 Cynthia P 20 Siwalankerto Permai J-23 Petra 53 Titin Suwanto P 18 Siwalankerto Permai V/J-

23 Petra

54 Lidyawati P 22 Siwalankerto Timur I/60 Petra 55 Jessica P 20 Siwalankerto Timur I/86 Petra 56 Suhandy L 21 Siwalankerto Permai V/J-

23 Petra

57 Welliam L 19 Siwalankerto Permai V/J-23

Petra

58 Arni P 21 Siwalankerto Timur I/56 Petra 59 Lisa Yuliani P 19 Siwalankerto VIII/B-13 Petra 60 Dewi Indah Sari P 19 Gembong Sekolahan 1 Petra 61 Meeliana P 19 Siwalankerto Timur I/17 Petra 62 Maya Dira P 23 Siwalankerto 153 Petra 63 Henny Limantara P 18 Kensa G-21 Petra 64 Lulu P 22 - Petra 65 Clara Prilly

Barstiella P 22 Siwalankerto Selatan I/38A Petra

66 Citra P 22 Sidokapasan II/33 Petra 67 Fani P 23 Siwalankerto Selatan I/38B Petra 68 Nee P 18 Siwalankerto 118 Petra 69 Shinta P 20 Siwalankerto Permai Petra 70 ita P 18 Siwalnakerto Petra 71 Grace M P 20 Lebak Jaya 2/50 Petra 72 Yolanda Effendi P 21 - Petra 73 Ruly P 20 Siwalankerto Timur I/44 Petra 74 Jovita P 20 Siwalankerto Permai I/C-7 Petra 75 Vivi P 20 Siwalankerto 112 Petra 76 Debby Sujono P 24 Siwalnakerto Tengah II/260 Petra 77 Yunita P 20 Siwalankerto 141c Petra 78 Friska Anugrah

Tandra P 20 Siwalankerto 130 Petra

79 Eva Natalia P 22 Siwalankerto Timur I/44 Petra 80 Yasmin P 22 Siwalankerto Timur I/44 Petra 81 Irene Nova P 19 Siwalankerto VIII/B-3 Petra 82 Paula P 20 Siwalankerto VIII/C-1A Petra

Page 37: 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN … · 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN STRATEGI POSISIONING DALAM IKLAN SABUN LUX 4.1. Sumber Informasi 4.1.1. Sejarah

83 Diana P 18 Jemur Andayani IX/10 Petra 84 Yohana Sherly F P 20 MerakIII/P-2 99 Remvin-

Waru Petra

85 Novi P 23 Siwalakerto 162 Petra 86 Suliani P 22 Siwalankerto 162 Petra 87 Eva P 20 Siwalankerto Permai II/F-

14 Petra

88 Fransisca Sulaiman P 19 Dukuh Kupang 29/67 Petra 89 Christy P 20 Delta Sari Indah AM-17 Petra 90 Wiwid P 18 Siwalankerto Raya 152-B Petra 91 Sera P 22 Siwalankerto VIII/B-10 Petra 92 Alvina P 19 Siwalankerto VIII/B-10 Petra 93 Yenni Rosita P 21 Siwalankerto VIII/B-10 Petra 94 Ivana P 21 Siwalankerto Selatan I/20 Petra 95 Findra P 23 Siwalankerto 152B Petra 96 Finny P 23 Siwalankerto 152B Petra 97 Mellie Novita P 21 Siwalankerto VIII/B-10 Petra 98 Puji L 22 Siwalankerto Permai II/C-9 Petra 99 Yenny Setiawati P 19 Siwalankerto VIII/B-3 Petra 100 Lina P 21 Siwalankerto VIII/B-3 Petra 101 LKT L 20 Raya Kutisari 38 Ubaya 102 Lulu P 22 Dukuh Kupang Ubaya 103 Kandy P 20 Barata Jaya XIV/24 Ubaya 104 Renny P 19 Kedungdoro Ubaya 105 Anisa Ika R P 22 Pandean III/17 Ubaya 106 Novi Kusuma Dewi P 21 Tenggilis Mejoyo AM-14 Ubaya 107 Irene Monique W P 22 TM Selatan I/19F-27 Ubaya 108 Pang Soek Fang P 23 Raya Pabean 75 Sedati

SDA Ubaya

109 Wiwin I P 21 TM AG-24 Ubaya 110 Yuliawati P 23 Tenggilis Mejoyo AN-48 Ubaya 111 Sherly Johan P 22 Tenggilis Mejoyo /AN-40 Ubaya 112 Novy P 22 TDH Ubaya 113 Vivian Virginia P 19 Tenggilis Mejoyo AG-23 Ubaya 114 Ervina P 22 Jatayu 29 U , Waru Ubaya 115 Hellen Erlina P 21 Tenggilis Mejoyo AN-57 Ubaya 116 Vivi P 23 Tenggilis Mejoyo Selatan

VII Ubaya

117 Ivone P 22 Rungkut Ubaya 118 NoOR Aisyah P 18 TM AL-8 Ubaya 119 Ivon P 19 TM AN-10 Ubaya 120 Tuti P 22 TM DPU 3/8 Ubaya 121 Shinta P 20 Tenggilis Mejoyo AJ-10 Ubaya 122 Chika P 21 Babadan XIVA/8 Ubaya 123 Rika Wahyuli P 21 Dharmahusada I.T. C/82 Ubaya 124 Kumala P 21 Maspati Ubaya 125 Nur Diniarti P 22 Tenggilis Mejoyo AJ-5 Ubaya 126 Febricelia S P 20 Tenggilis Mejoyo /W-5 Ubaya 127 Nisa P 23 Jemurwonosari lebar Ubaya

Page 38: 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN … · 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN STRATEGI POSISIONING DALAM IKLAN SABUN LUX 4.1. Sumber Informasi 4.1.1. Sejarah

128 Dewi Shanty P 25 Kendangsari 67 Ubaya 129 Maria Laurencie H P 20 TM AN-57 Ubaya 130 Wati P 20 Tenggilis Mejoyo AH-22 Ubaya 131 Devy P 20 TM AH-22 Ubaya 132 Ida Farieda P 25 Darmo Hill P-29 Ubaya 133 Yenny P 25 Lebak Arum 6/33 Ubaya 134 David Rose L 21 Dukuh Kupang Ubaya 135 Silvia Kuncoro P 22 Serayu 2-G Ubaya 136 Mega P 19 SMJ X/10 Ubaya 137 Maria Aristia P 22 Tenggilis Mejoyo /AN-40 Ubaya 138 Sri Atik P 22 TM Selatan I/AJ-11 Ubaya 139 Priscillia P 23 TM AM-17 Ubaya 140 Fina Rahani

Sutanto P 21 Bogangin Baru Blk I/18-19 Ubaya

141 Grace P 19 Sutorejo Timur VII/17 Ubaya 142 Jing-Jing P 20 TM AN-23 Ubaya 143 Sylvia P 21 Prapen Indah 22 Ubaya 144 Nova P 24 Nginden Intan C1-3 Ubaya 145 Nopita P 25 Tenggilis Mejoyo AN-31 Ubaya 146 Vitri P 25 Manyar Rejo Ubaya 147 Yuniar Sari Ningrum P 25 Nirwana Executive CC-490 Ubaya 148 Silvy P 19 Lebak Timur IV/14 Ubaya 149 Nadila B P 21 BMP K-27 Ubaya 150 Rini A P 21 - Ubaya 151 Berlianti Anggun R P 23 Mulyosari Ubaya 152 Anggie P 19 Gunung Sari Indah Ay/7 Ubaya 153 Sari P 20 Rungkut Ubaya 154 Erlamita Dian P P 21 Kebonsari Ubaya 155 Susan Y P 20 Tenggilis Mejoyo AN-57 Ubaya 156 Novianti P 20 Tenggilis Mejoyo AN-57 Ubaya 157 Sheila P 22 Tenggilis Mejoyo AN-57 Ubaya 158 Zona Vita P 19 Tenggilis Mejoyo AN-57 Ubaya 159 Rosy P 20 Tenggilis Mejoyo AN-57 Ubaya 160 Marcella P 21 Tenggilis Mejoyo AM-5 Ubaya 161 Sephintia P 19 Lebak Permai Utara 3/40 WM 162 Josephine P 21 Ngagel Jaya Barat 75 WM 163 Yulia C.G. P 20 Darmo Harapan III/EF-10 WM 164 Erlinawati P 23 Mojopahit 44 WM 165 Lili Yunita P 22 Dinoyo Tangsi I/24 WM 166 Daesy Natalya P 21 Blambangan 32 WM 167 Veve P 22 DKB I WM 168 Leonardo

Tedjakusuma L 22 Kupang Indah VIII/59 WM

169 Marlini Manik P 18 Dinoyo Baru 1 WM 170 Cindralany William P 22 Prapanca 37b WM 171 Lidya Sourianto P 18 Manyar Tirtoyoso WM 172 Lim Sheeny

Femartha P 19 Pulo Wonokromo WM

173 Liana P 21 Granting Baru WM

Page 39: 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN … · 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN STRATEGI POSISIONING DALAM IKLAN SABUN LUX 4.1. Sumber Informasi 4.1.1. Sejarah

174 Liling P 23 Klimbungan 1/11i WM 175 Lina P 23 Lawang Seketeng 4/3 WM 176 Lilyana Budiyanti P 17 Lebo Agung III/30 WM 177 Leony Sudjono P 23 Kahuripan 6 WM 178 Lidia P 23 Blambangan 2 WM 179 Sylvia A P 21 Petemon Timur 67e WM 180 Irawati S P 22 Blambangan 2 WM 181 Sandiwulansari R P 21 Gubeng Kertajaya XI/7 WM 182 Eny P 22 Tambak Bayan Tengait 39 WM 183 Yulianti P 21 Kemlaten X/21 WM 184 Anita P 21 Simpang DPS XII/5 WM 185 Ana Budiyanti P 21 Blambangan 32 WM 186 Alicia P 21 Taman Klampis Anom 26 WM 187 Lina Megasari P 21 Maspati VI/42 WM 188 Afni Maya P 21 Ubi 2 WM 189 Vine P 20 Doho 7 WM 190 Dwi Wijayanik P 22 Dinoyo Baru 34 WM 191 Elly P 23 Darmo Indah WM 192 Mina P 22 Candi Lontar Wetan 44 I/2 WM 193 Sherly H P 19 Taman Permata Indah WM 194 Fenny Christine P 22 Ngagel Jaya Tengah I/22 WM 195 Yuly P 18 DIT R-23 WM 196 Nanci Indah Puspita

Sari P 19 Bratang Binangun 43 WM

197 Wienda B.S P 19 Petemon Sidomulyo T. 27 WM 198 Magdalena P 23 Pabean 52 WM 199 Ratna Suryani P 23 Dinoyo 66 WM 200 Setiawaty P 18 - WM

Gambar 4.3.1. Jumlah Responden Dari Tiap Universitas

0

50

100

Petra 100

Ubaya 60

Widyamandala 40

1

Page 40: 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN … · 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN STRATEGI POSISIONING DALAM IKLAN SABUN LUX 4.1. Sumber Informasi 4.1.1. Sejarah

Gambar 4.3.2. Jenis Kelamin Responden

Gambar 4.3.3. Usia Responden

0

100

200

Laki-laki 10

Perempuan 190

1

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

18 tahun 12

19 tahun 26

20 tahun 43

21 tahun 44

22 tahun 41

23 tahun 21

24 tahun 5

25 tahun 8

1

Page 41: 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN … · 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN STRATEGI POSISIONING DALAM IKLAN SABUN LUX 4.1. Sumber Informasi 4.1.1. Sejarah

4.4. Hasil Survey Dari Responden

Dari 200 orang responden mahasiswa pembaca majalah Cosmopolitan di

Surabaya dengan persentasi mahasiswa Petra 50%, mahasiswa Ubaya 30% dan

mahasiswa Widya Mandala 20%, diperoleh data kuisioner sebagai berikut:

1. Bagaimana frekuensi anda membaca majalah Cosmopolitan ?

a. Sering sekali b. Sering c. Cukup d. Jarang

Gambar 4.4.1. Frekuensi Membaca Majalah Cosmopolitan

Analisa: Sebagian responden mengaku jarang membaca majalah Cosmopolitan.

Dari sini dapat dinilai bahwa majalah ini belum begitu diminati oleh kalangan

mahasiswa, namun memiliki daya tarik yang membuat mahasiswa ingin

mengetahui isi majalah tersebut. Dari mereka yang berminat terhadap majalah ini

sebesar 27% cukup sering membaca. Dan dari mereka yang menyukainya sebesar

18.5% majalah ini sering dibaca. Untuk mahasiswa yang benar-benar merasa

cocok sebesar 8.5% majalah ini sering sekali dibaca. Majalah Cosmopolitan telah

cukup lama beredar di Indonesia. Selama peredarannya majalah ini mampu

menjaring sejumlah besar pengiklan untuk beriklan didalamnya. Besar kue iklan

yang diperolehnya meningkat dari tahun ke tahun. Jumlah halaman pun

bertambah dan kualitas cetak semakin bagus. Majalah Cosmopolitan ini pernah

memecahkan rekor majalah dengan jumlah halaman terbanyak sejumlah 400

halaman waktu penerbitan ulangtahunnya.

0.00%

20.00%

40.00%

60.00%

Sering sekali 8.50%

Sering 18.50%

Cukup 27%

Jarang 46%

1

Page 42: 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN … · 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN STRATEGI POSISIONING DALAM IKLAN SABUN LUX 4.1. Sumber Informasi 4.1.1. Sejarah

2. Apakah yang mendorong anda membaca majalah Cosmopolitan ?

a. Artikel menarik b. Kualitas isi c. Pengaruh lingkungan

d…………………

Gambar 4.4.2. Alasan Membaca Majalah Cosmopolitan

Analisa: Sebagian besar responden kuisioner sejumlah 46% menjawab artikel

menariklah yang menjadi pendorong mereka untuk membaca majalah

Cosmopolitan. Jadi rata-rata responden tertarik dengan artikel-artikel yang

disajikan oleh majalah Cosmopolitan yang sebagian besar jarang dikupas di

majalah pada umumnya karena dianggap kurang sesuai untuk masyarakat Timur.

Majalah Cosmopolitan yang merupakan majalah waralaba dari luar

negeri/masyarakat Barat menawarkan cara berpikir yang berbeda dengan yang

selama ini banyak dikenal oleh masyarakat Timur. Filosofi dalam bekerja,

hubungan persahabatan, tata krama, penampilan, hubungan seksual, hubungan

lingkungan masyarakat dan sebagainya adalah isi artikel majalah Cosmopolitan.

Untuk responden yang menyukai penyampaian majalah Cosmopolitan sejumlah

31.5% mengaku kualitas isi yang menjadi pendorong mereka membaca majalah

Cosmopolitan. Gaya bahasa yang enak dibaca, tata layout yang tak membosankan,

0%

10%

20%

30%

40%

50%

Artikel menarik 46%

Kualitas isi 31.50%

Pengaruh lingkungan 9%

Lain-lain 12%

Abstein 0.50%

Ragu-ragu 1%

1

Page 43: 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN … · 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN STRATEGI POSISIONING DALAM IKLAN SABUN LUX 4.1. Sumber Informasi 4.1.1. Sejarah

gambar berkualitas yang disajikan dan sebagainya adalah nilai lebih dari majalah

Cosmopolitan sebagai hasil kemampuan penyusun majalah Cosmopolitan.

Sebesar 9% responden mengaku lingkungan yang mempengaruhi mereka untuk

membaca majalah ini seperti teman dan keluarga. Sisanya membaca karena rasa

ingin tahu, koleksi, desain, dipinjami dan sebagainya.

3. Apakah di dalam majalah Cosmopolitan terdapat iklan sabun Lux ?

a. Ya b. Tidak

Gambar 4.4.3. Mengetahui Keberadaan Iklan Sabun Lux Dalam Majalah Cosmopolitan

Analisa: Keberadaan iklan produk sabun Lux dalam majalah Cosmopolitan

disadari oleh sebagian besar responden sejumlah 64%. Hal ini menunjukkan iklan

sabun Lux disadari walau berada diantara kumpulan iklan lain. Ada banyak faktor

yang mendukung kesadaran akan kehadiran iklan produk tersebut, seperti

seringnya membaca majalah tersebut, iklan yang menarik, memori akan iklan

tersebut yang telah cukup kuat tertanam dari berbagai media promosi lain seperti

televisi, billboard dan lain- lain, juga faktor-faktor lain yang tak tampak dan

mungkin tak disadari oleh responden itu sendiri. Produk sabun Lux adalah produk

yang telah hadir lama di Indonesia semenjak tahun 1993 diproduksi di Rungkut

Surabaya oleh perusahaan Unilever. Promosi sabun Lux terus diperbarui dari

waktu ke waktu mengikuti perkembangan jaman baik dari model iklannya

maupun teknik pembuatannya. Dan yang telah banyak diketahui oleh masyarakat

umum adalah keberadaan model-model iklan Lux yang merupakan bintang-

0%

100%

Ya 64%

Tidak 31.50%

Abstein 4.50%

1

Page 44: 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN … · 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN STRATEGI POSISIONING DALAM IKLAN SABUN LUX 4.1. Sumber Informasi 4.1.1. Sejarah

bintang film ternama dan berprestasi dari waktu ke waktu. Konsep ini terus

ditanamkan dari masa ke masa sehingga terbentuk suatu pemahaman bawah sadar

di benak masyarakat yang menjadi target market sabun Lux. Dan sebagian besar

mahasiswa mungkin menyadari keberadaan sabun Lux dalam majalah

Cosmopolitan secara tak sadar karena biasa melihat iklan sabun Lux dimana-

mana.

4. Jenis sabun apakah yang sering anda pakai ?

a. Sabun cair b. Sabun batang

Gambar 4.4.4. Jenis Sabun yang Sering Digunakan

Analisa: Ada beberapa bentuk sabun yang dikenal oleh masyarakat seperti sabun

cair, sabun batang, sabun bubuk dan sabun colek. Setiap sabun memiliki

keunggulannya masing-masing. Dalam analisa kuisioner ini yang diteliti adalah

jenis sabun yang biasa digunakan untuk mandi. Hal ini dapat diketahui dari judul

kuisioner yang menginginkan informasi mengenai iklan sabun Lux. Merek Lux

telah umum dikenal sebagai merek sabun mandi. Dan informasi mengenai jenis

sabun yang banyak digunakan di kalangan mahasiswa dapat memberi gambaran

bahwa walaupun telah muncul produk-produk sabun mandi baru yang berbentuk

cair, sabun mandi batang tetap menjadi pilihan yang sering digunakan oleh 42%

responden dari kalangan mahasiswa. Sabun batang lebih hemat dari segi harga

dibandingkan sabun cair, namun sabun cair lebih hygenis dibanding sabun batang.

0%

20%

40%

60%

Sabun cair 56%

Sabun batang 42%

Abstein 0.50%

Ragu-ragu 1.50%

1

Page 45: 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN … · 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN STRATEGI POSISIONING DALAM IKLAN SABUN LUX 4.1. Sumber Informasi 4.1.1. Sejarah

Namun selain kedua hal di atas masih banyak lagi pertimbangan pemilihan bentuk

sabun seperti selera, praktis, kebiasaan, nyaman dan sebagainya. Penelitian ini

tidak difokuskan kepada hal tersebut, sehingga informasi digunakan hanya

sebagai penelitian terhadap frekuensi pemakaian jenis sabun mandi yang memiliki

kaitan tipe pembelian sabun dengan segmen mahasiswa yang memiliki komponen

perilaku membaca majalah Cosmopolitan.

5. Merek sabun apa yang sering anda pilih ?

a. Lux b. Imperial Leather c. Biore d. Dove

e…………………

Gambar 4.4.5. Merek Sabun Yang Sering Dipilih

Analisa: Dalam pemilihan merek ini, sabun Lux menduduki peringkat pertama

sebagai sabun yang sering digunakan sebesar 30% dengan selisih yang tak jauh

beda dengan merek Biore sebesar 22.5%. Selain kedua merek ini banyak merek

lain selain yang disebutkan dalam kuisioner dipilih responden yang bila ditotal

sebesar 19.5%. Lux dan Biore adalah merek sabun yang saling bersaing di lahan

sabun cair. Namun merek Lux lebih luas dikenal sebagai merek sabun dengan

tersedianya pilihan sabun batangan dibandingkan dengan merek Biore yang juga

0%

5%

10%

15%

20%

25%

30%

Lux 30%

Imperial Leather 15%

Biore 22.50%

Dove 11%

Lain-lain 19.50%

Ragu-ragu 2%

1

Page 46: 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN … · 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN STRATEGI POSISIONING DALAM IKLAN SABUN LUX 4.1. Sumber Informasi 4.1.1. Sejarah

dikenal sebagai merek pembersih wajah. Merek Imperial Leather lebih dapat

bersaing dengan merek Lux di lahan sabun batang maupun sabun cair dengan

selisih harga yang tak beda jauh untuk kategori tertentu. Dalam diagram posisi

berikutnya adalah merek sabun Dove yang masih baru dikenal dibandingkan

merek-merek lainnya. Sabun Dove dengan harga yang cukup tinggi tidak bersaing

dalam standar harga yang sama dengan merek lain. Namun merek Dove ternyata

merupakan merek sabun yang menjadi pilihan 11% responden walaupun

sebelumnya merek ini bukan merupakan pilihan yang tersedia dalam kuisioner

mengingat harga yang dimilikinya cukup tinggi sehingga dapat menduduki

peringkat tersendiri.

6. Apakah yang mendorong anda memilih merek tersebut ?

a. Iklan b. Mutu terjamin c. Pilihan keluarga d……………………

Gambar 4.4.6. Alasan Pemilihan Merek

Analisa: Dari hasil analisa sebelumnya diperoleh nama merek yang dipilih

terbanyak yaitu merek Lux. Merek ini dipilih dengan dua alasan terbanyak yaitu

mutu terjamin sebanyak 34.5% dan lain- lain. Yang termasuk dalam kategori lain-

lain terbanyak adalah baunya yang wangi. Jadi dapat dianalisa perilaku konsumen

mahasiswa pembaca majalah Cosmopolitan sebagian besar mementingkan

kualitas barang yang terjamin selain juga dipengaruhi oleh kesukaan terhadap

0%

10%

20%

30%

40%

Iklan 14%

Mutu terjamin 34.50%

Pilihan keluarga 18%

Lain-lain 32.50%

Abstein 1%

1

Page 47: 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN … · 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN STRATEGI POSISIONING DALAM IKLAN SABUN LUX 4.1. Sumber Informasi 4.1.1. Sejarah

wangi produk, pilihan keluarga, iklan dan sebagainya. Dalam jawaban kuisioner

ini dapat diketahui bahwa iklan menempati posisi terendah sebagai a1asan

pemilihan merek namun tidak kecil porsinya yakni sebanyak 14% dari 200 orang

responden.

7. Siapakah model iklan sabun Lux yang paling anda favoritkan ?

a. Febi Febiola d. Desy Ratnasari

b. Tamara Bleszynski e. Nadya Hutagalung

c. Bella Saphira f.……………………

Gambar 4.4.7. Model Iklan Sabun Lux Terfavorit

Analisa: Sejumlah besar mahasiswa pembaca majalah Cosmopolitan sebanyak

52% memilih Tamara Bleszynski sebagai model sabun iklan terfavorit. Ini

menunjukkan bahwa karakteristik Tamara Bleszyski sebagai model iklan Lux

sesuai dan disukai oleh konsumen mahasiswa pembaca majalah Cosmopolitan.

Daya tarik Tamara sebagai model iklan sabun Lux tidak hanya berasal dari

kulitnya yang putih mulus saja. Tamara adalah seorang perempuan yang cantik

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

Febi Febiola 7%

Tamara Bleszynski 52%

Bella Saphira 3%

Desy Ratnasari 1.50%

Nadya Hutagalung 19.50%

Dian Sastrowardoyo 15.50%

Ragu-ragu 1.50%

1

Page 48: 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN … · 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN STRATEGI POSISIONING DALAM IKLAN SABUN LUX 4.1. Sumber Informasi 4.1.1. Sejarah

dan juga cerdas, image itulah yang membuatnya menjadi seorang bintang yang

amat dipuja hingga saat ini. Sebagai model iklan sabun Lux terfavorit juga

muncul nama Nadya Hutagalung sebanyak 19.5% dan Dian Sastrowardoyo

sebanyak 15.5%.

8. Apa alasannya ?

a. Cantik dan berkulit halus d. Berprestasi

b. Kepribadian baik e. Gaya hidupnya

c. Penampilan f……………………

Gambar 4.4.8. Alasan Pemilihan Model Iklan Terfavorit

Analisa: Apa yang dipertimbangkan oleh Unilever untuk pemilihan model iklan

sabun Lux ternyata tidak sepenuhnya menjadi bahan pertimbangan sebagian besar

responden. Nilai yang paling besar berasal dari fisik model yang cantik dan

berkulit halus. Pertimbangan Lux untuk memilih model yang cantik,

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

Cantik dan berkulit halus 55%

Kepribadian baik 13%

Penampilan 5%

Berprestasi 10.50%

Gaya hidupnya 4%

Lain-lain 6%

Abstein 0.50%

Ragu-ragu 6%

1

Page 49: 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN … · 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN STRATEGI POSISIONING DALAM IKLAN SABUN LUX 4.1. Sumber Informasi 4.1.1. Sejarah

berkepribadian, cerdas dan berbagai hal yang memenuhi kriteria seorang

perempuan idaman bukanlah merupakan unsur yang sangat diperhatikan oleh

responden mahasiswa pembaca majalah Cosmopolitan di Surabaya. Bagi sebagian

besar dari mereka alasan pemilihan Tamara Bleszynski sebagai model iklan Lux

terfavorit karena kecantikannya dan berkulit halus. Tampaknya nilai fisik masih

merupakan pertimbangan nilai utama bagi mereka.

9. Iklan Lux mana yang paling anda ingat ?

a. Lux Beauty Shower dengan bintang Febi Febiola

b. Lux Skincare dengan bintang Tamara Bleszynski

c. Lux dengan bintang Bella Saphira, Desi Ratnasari, Nadya Hutagalung dan

Tamara Bleszynski

d. ………………………………

Gambar 4.4.9. Iklan Lux Yang Paling Diingat

0.00%

5.00%

10.00%

15.00%

20.00%

25.00%

30.00%

35.00%

40.00%

45.00%

50.00%

Lux Beauty Shower dgbintang Febi Febiola

13.50%

Lux Skincare dg bintangTamara Bleszynski

46.50%

Lux dg bintang Bella S,Desy R, Nadya H, danTamara B

19%

Lux Beauty dg bintangDian Sastro

19.50%

Ragu-ragu 1.50%

1

Page 50: 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN … · 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN STRATEGI POSISIONING DALAM IKLAN SABUN LUX 4.1. Sumber Informasi 4.1.1. Sejarah

Analisa: Berdasarkan hasil jawaban kuisioner diketahui bahwa model iklan

terfavorit Tamara Bleszynski juga mengingatkan sebagian besar responden

mahasiswa pembaca majalah Cosmopolitan akan iklan sabun Lux yang

dibintanginya yakni Lux Skincare sebesar 46.5%. Hal ini membuktikan model

iklan memberi pengaruh akan keberadaan iklan yang dibintanginya. Dengan

model tersebut iklan dapat lebih menduduki tempat tertentu dalam ingatan

khalayak sasaran yang mengidolakannya (dengan catatan bila model iklan

tersebut tidak membintangi terlalu banyak iklan sehingga masyarakat

kebingungan mempersepsikan model tersebut dengan iklan yang mana). Iklan Lux

dengan bintang Nadya Hutagalung dan iklan Lux Beauty dengan bintang Dian

Sastrowardoyo juga diingat oleh responden dengan perbandingan yang hampir

sama besar dengan responden yang memilih mereka sebagai bintang iklan

terfavorit.

Namun selain bintang iklan faktor waktu penayangan juga berpengaruh.

Akhir-akhir ini di media elektronik sedang gencar ditayangkan iklan sabun Lux

Beauty dengan bintang Dian Sastrowardoyo. Hal ini dapat menjadi pemicu

memori ketika responden menjawab pertanyaan kuisioner ini sehingga iklan

sabun Lux Beauty yang paling diingat oleh 19.5% responden.

Page 51: 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN … · 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN STRATEGI POSISIONING DALAM IKLAN SABUN LUX 4.1. Sumber Informasi 4.1.1. Sejarah

10. Apakah yang menarik dari iklan sabun Lux ?

a. Bintang iklan cantik dan terkenal c. Penyajiannya menarik

b. Konsep iklan yang unik d……………………..

Gambar 4.4.10. Daya Tarik Iklan Lux

Analisa: Penggunaan model iklan yang cantik dan terkenal terbukti menjadi daya

tarik iklan sabun Lux oleh 43% responden mahasiswa pembaca majalah

Cosmopolitan di Surabaya. Didukung konsep iklan sabun yang unik dengan

memposisikan sabun Lux sebagai sabun para bintang film yang terus bertahan

hingga saat ini dengan berbagai pengembangan ide hingga tidak terasa monoton

dan membosankan oleh 27% responden. Demikian juga penyajian iklan Lux

menjadi daya tarik iklan sabun Lux yang diakui oleh 25.5% responden. Jadi dari

hasil jawaban kuisioner dapat dianalisa bahwa bagi pasar mahasiswa pembaca

majalah Cosmopolitan di Surabaya penggunaan bintang iklan yang cantik dan

terkenal sangat disukai sebagai daya tarik iklan.

0%

5%

10%

15%

20%

25%

30%

35%

40%

45%

Bintang iklan cantikdan terkenal

43%

Konsep iklan yangunik

27%

Penyajiannya menarik 25.50%

Lain-lain 1.50%

Ragu-ragu 3%

1

Page 52: 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN … · 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN STRATEGI POSISIONING DALAM IKLAN SABUN LUX 4.1. Sumber Informasi 4.1.1. Sejarah

11. Bagaimana pemikiran anda mengenai sabun Lux dari Unilever ?

a. Sebagai sabun kecantikan bintang-bintang film

b. Sebagai sabun pilihan dengan kualitas atas

c. Sebagai sabun yang mampu memenuhi setiap sisi kebutuhan konsumen

d. Sebagai sabun yang mampu memberi rasa kepuasan hingga untuk apa

menunggu untuk menggunakannya

e. Sebagai bukan sekedar sabun karena mampu merawat kulit ketika mandi

f. Sebagai sabun yang memberi kekuatan pesona pada penggunanya

g. Sebagai sabun yang biasa menggunakan model iklan bintang yang sedang

menanjak namanya di mata masyarakat

h. ………………………………………………………………….

0%

5%

10%

15%

20%

25%

30%

35%

Sbg sabun kecantikan bintang-bintang film

Sbg sabun pilihan dg kualitas atas

Sbg sabun yg mampu memenuhisetiap sisi kebutuhan konsumen

Sbg sabun yg mampu memberirasa kepuasan shg utk apamenunggu menggunakannya

Sbg bukan sekedar sabun krnmampu merawat kulit ketika mandi

Sbg sabun yg memberi kekuatanpesona pada penggunanya

Sbg sabun yg biasamenggunakan model iklan bintangyg sedang menanjak namanya dimata masyLain-lain

Ragu-ragu

Page 53: 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN … · 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN STRATEGI POSISIONING DALAM IKLAN SABUN LUX 4.1. Sumber Informasi 4.1.1. Sejarah

Sebagai sabun kecantikan bintang-bintang film 7%

Sebagai sabun pilihan dengan kualitas atas 18.50%

Sebagai sabun yang mampu memenuhi setiap sisi kebutuhan

konsumen

18%

Sebagai sabun yang mampu memberi rasa kepuasan hingga untuk

apa menunggu untuk menggunakannya

5%

Sebagai bukan sekedar sabun karena mampu merawat kulit ketika

mandi

6.50%

Sebagai sabun yang memberi kekuatan pesona pada penggunanya 3.50%

Sebagai sabun yang biasa menggunakan model iklan bintang yang

sedang menanjak namanya di mata masyarakat

35%

Lain- lain 3%

Ragu-ragu 3.50%

Gambar 4.4.11. Pemikiran Mengenai Sabun Lux

Analisa: Pertanyaan kuisioner ini dimaksudkan untuk mencari tahu pemikiran

responden mengenai sabun Lux dari Unilever, dengan kata lain bagaimana

posisioning sabun tersebut dalam memori mahasiswa pembaca majalah

Cosmopolitan di Surabaya. Dari berbagai pilihan muncul satu posisioning yang

banyak dipilih oleh 35% dari 200 orang responden yaitu sabun Lux sebagai sabun

yang biasa menggunakan model iklan bintang yang sedang menanjak namanya di

mata masyarakat. Sejak awal dipromosikan hingga saat ini, telah banyak variasi

iklan sabun Lux yang telah ditampilkan dengan berbagai model iklan. Namun

terbukti bahwa merek sabun Lux telah menjaga konsistennya untuk berpromosi

dengan model iklan terkenal sampai kini dan hal ini diingat kuat oleh sebagian

besar responden.

Sebagai sabun pilihan dengan kualitas atas adalah posisioning kedua yang

dipilih oleh 18.5% responden. Dari pemikiran ini dapat ditarik kesimpulan bahwa

kualitas atas dari suatu produk sangat dipengaruhi oleh model iklan yang

ditampilkan. Penampilan bintang-bintang papan atas seperti turut meyakinkan

khalayak sasaran bahwa produk yang mereka iklankan adalah produk dengan

Page 54: 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN … · 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN STRATEGI POSISIONING DALAM IKLAN SABUN LUX 4.1. Sumber Informasi 4.1.1. Sejarah

kualitas atas. Dan hal ini berlaku bagi semua merek Lux baik Lux batangan yang

memiliki harga tidak mahal dan Lux cair yang bersaing dengan merek sabun cair

lainnya dengan harga cukup mahal.

Dan sebagai sabun yang mampu memenuhi setiap sisi kebutuhan

konsumen adalah posisioning ketiga yang dipilih oleh 18% responden.

Posisioning ini sebenarnya merupakan salah satu kampanye iklan sabun Lux pada

suatu masa yang menceritakan bahwa sabun Lux mampu memahami perempuan

dengan berbagai aktivitas mereka sebagai perwujudan setiap sisi kehidupan

perempuan. Rupanya posisioning ini terus diingat oleh sebagian responden

sebagai pemikiran mengenai merek sabun Lux.

12. Apakah menurut anda model iklan Lux tersebut sesuai dengan image sabun

Lux sebagai sabun kecantikan bintang-bintang film ?

a. Ya

karena………………..

b. Tidak

karena…………………………

Gambar 4.4.12. Kesesuaian Model Iklan Dengan Produk

Analisa: Sebagian besar responden sebanyak 83.5% menjawab model iklan Lux

sesuai dengan imej sabun Lux sebagai sabun kecantikan bintang film. Ada

berbagai alasan yang mereka kemukakan seperti keharuman Lux yang elegan dan

0.00%

100.00%

Ya 83.50%

Tidak 15%

Abstein 1.50%

1

Page 55: 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN … · 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN STRATEGI POSISIONING DALAM IKLAN SABUN LUX 4.1. Sumber Informasi 4.1.1. Sejarah

unik sesuai dengan model, Lux memiliki imej cantik sehingga sesuai dengan

model yang cakep, Lux dapat memilih model dengan karakter yang kuat sesuai

dengan jenis sabun yang berbeda-beda, model iklan pasti sesuai imej karena

merupakan orang-orang yang terpilih dengan seleksi ketat, sabun Lux yang harum

dan membuat kulit halus cocok dengan model berkulit halus dan lain- lain. Namun

alasan yang dikatakan oleh cukup banyak responden adalah karena sejak dahulu

Lux selalu menggunakan model iklan yang cantik, berkulit halus, terkenal,

berprestasi dan sedang naik daun di masyarakat sehingga imej Lux sebagai

sabunnya bintang film sudah tertanam dalam benak masyarakat. Selama ini iklan-

iklan Lux selalu berkesan berkelas dan berlangsung secara continue dengan

model-model iklan bintang film sehingga persepsi dapat terbentuk dari kebiasaan

melihat penampilan iklan Lux selama ini bagi sebagian kalangan mahasiswa

pembaca majalah Cosmopolitan di Surabaya.

Sebagian responden sebesar 15% menilai imej sabun Lux ini tak sesuai

dengan model iklan yang dipilih dengan pemikiran melihat fakta lapangan yang

ada bahwa harga sabun Lux yang murah dapat dijangkau oleh berbagai kalangan

sehingga tidak sesuai dengan kesan glamour yang ditampilkan di iklan dan belum

tentu bintang iklannya juga memakai Lux. Selain itu ada beberapa responden yang

mengemukakan bahwa model yang dipilih tidak sesuai dengan imej Lux sehingga

mereka berpendapat model tak sesuai dengan imej Lux.

Page 56: 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN … · 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN STRATEGI POSISIONING DALAM IKLAN SABUN LUX 4.1. Sumber Informasi 4.1.1. Sejarah

13. Menurut anda apakah yang menjadi alasan pemilihan model iklan pada iklan

sabun Lux ?

a. Karena model tersebut benar-benar mencerminkan imej dari produk sabun

kecantikan tersebut

b. Karena dapat mengangkat merek produk dengan ketenaran model iklan

c. Karena model iklan tersebut mampu menaikkan penjualan produk

d. Karena model iklan tersebut sesuai dengan selera masyarakat umum

e. …………………………………………….

Gambar 4.4.13. Alasan Pemilihan Model Iklan Sabun Lux

0.00%

5.00%

10.00%

15.00%

20.00%

25.00%

30.00%

35.00%

40.00%

45.00%

50.00%

Krn model tsb benar-benarmencerminkan imej drproduk sabun kecantikan tsb

47.50%

Krn dpt mengangkat merekproduk dg ketenaran modeliklan

29.50%

Krn model iklan tsb mampumenaikkan penjualan produk

10%

Krn model iklan tsb sesuaidg selera masy umum

9.50%

Lain-lain 1%

Ragu-ragu 2.50%

1

Page 57: 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN … · 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN STRATEGI POSISIONING DALAM IKLAN SABUN LUX 4.1. Sumber Informasi 4.1.1. Sejarah

Analisa: Bagi 47.5% responden, alasan pemilihan model iklan sabun Lux

dikarenakan model tersebut benar-benar mencerminkan imej dari produk sabun

kecantikan tersebut. Jadi bintang-bintang iklan tersebut dipilih terutama

bermodalkan kecantikan yang mereka miliki agar sesuai dengan image sabun Lux

sebagai sabun kecantikan. Sebanyak 29.5% responden menjawab pemilihan

model iklan itu dikarenakan mereka dapat mengangkat merek produk dengan

ketenaran yang telah mereka miliki. Jadi dengan menampilkan model iklan

tersebut sabun Lux ikut terangkat namanya sebagai sabun yang digunakan oleh

bintang yang ternama tersebut. Kedua jawaban ini adalah dua pilihan terbanyak

yang dijawab oleh responden. Dalam pemikiran mereka model iklan sabun Lux

dipilih terutama dari kecantikan fisik yang mereka miliki juga ketenaran nama

yang mereka punya. Namun sebenarnya model iklan sabun Lux memiliki banyak

lagi segi keunggulan terpilihnya mereka sebagai model seperti kecerdasan, inner

beauty, nama baik, kepribadian dan sebagainya sehingga bahkan model iklan

tersebut merasa bangga bila terpilih sebagai model iklan sabun Lux. Karena

terpilihnya mereka membuktikan bahwa mereka benar-benar seorang bintang

ternama yang memenuhi berbagai kualitas persyaratan dipilih sebagai model iklan

Lux.

14. Bagaimana penilaian anda mengenai iklan sabun Lux ?

a. Sangat bagus b. Bagus c. Lumayan d. Jelek

Gambar 4.4.14. Penilaian Iklan Sabun Lux

0%

20%

40%

60%

Sangat bagus 14%

Bagus 60%

Lumayan 25%

Jelek 1%

1

Page 58: 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN … · 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN STRATEGI POSISIONING DALAM IKLAN SABUN LUX 4.1. Sumber Informasi 4.1.1. Sejarah

Analisa: Secara keseluruhan iklan sabun Lux dikategorikan iklan yang bagus oleh

sebagian besar responden. Hanya 25% responden yang menilai iklan Lux

termasuk cukup dan 1% responden yang menilai iklan Lux jelek. Hal ini

menandakan iklan sabun Lux termasuk dalam iklan- iklan berkualitas bagi

responden mahasiswa pembaca majalah Cosmopolitan di Surabaya dengan

berbagai elemen pendukungnya baik model iklan yang cantik, konsep iklan yang

bagus dan penampilan yang menarik serta beberapa kelebihan lain dari iklan

tersebut.

Ada beberapa kritikan yang menyampaikan bahwa iklan sabun Lux kurang

tampak seperti iklan sabun, namun hal ini dikarenakan merek Lux yang telah

mapan membuat khalayak sasaran telah mengenal nama Lux sebagai merek sabun

dan iklan-iklan yang dikeluarkan oleh PT Unilever lebih ke arah pemantapan

produk bukan pengenalan produk. Selain itu, kini di dalam dunia pemasaran dan

periklanan kontemporer telah dan sedang berlangsung peralihan paradigma. Lebih

dari masa-masa sebelumnya merek atau brand disadari sebagai komoditas yang

harus diciptakan, dipelihara dan diperjualbelikan.

Definisi dari merek atau brand adalah kombinasi nama, kata, simbol, atau

desain yang menjadi ciri khas sebuah produk yang membedakannya dari produk-

produk saingannya.13 Walter Landor, seorang tokoh pengembang merek-merek

terkenal dunia mengatakan “ Produk dibuat di pabrik, tapi merek dibangun di

dalam pikiran.” Dalam proses menemukan makna dan pesan dalam sebuah iklan,

seluruh citra, pesan, nilai yang ingin ditawarkan merek terbentuk dan tersimpan di

benak konsumen. Iklan-iklan dari era merek ini umumnya memiliki ciri-ciri

menarik dan menghibur, mengandalkan unsur visual dominan, tidak ada tambahan

penjelasan tentang unsur dan keunggulan produk dan pada media televisi

dramatisasi terletak pada cerita yang lancar dan berisi humor yang cerdas.14 Iklan-

iklan sabun Lux memiliki beberapa ciri tersebut, walau masih belum sepenuhnya

bertumpu dari keberadaan merek atau brand.

13 Nuradi dkk. Kamus Istilah Periklanan Indonesia. ( Jakarta: PT Gramedia Pustaka

Utama dan Matari Advertising , 1996 ).p.19. 14 Enin Suprayitno. Iklan-iklan dari Era Merek, Artikel Pengantar pada Katalog

Pembukaan Pameran dan Diskusi Asia Pacific Advertising Festival Pattaya. ( Jakarta, 2003).

Page 59: 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN … · 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN STRATEGI POSISIONING DALAM IKLAN SABUN LUX 4.1. Sumber Informasi 4.1.1. Sejarah

15. Apa komentar anda mengenai iklan sabun Lux secara keseluruhan?

Ada berbagai macam komentar yang dituliskan oleh 200 responden

kuisioner mengenai iklan Lux, baik berupa komentar yang bagus maupun kritikan

yang tajam. Komentar-komentar ini ditujukan mulai dari penampilan iklan, model

iklannya, produknya dan juga pendapat pribadi penikmat iklan.

Mengenai penilaian terhadap iklan Lux banyak dituliskan beragam

tingkatan. Ada yang mengatakan iklannya berkualitas, istimewa, kreatif, unik,

sangat bagus, bagus, cukup bagus, konsepnya menarik, berkesan modern dan

high-class, lumayan, tidak membosankan, biasa dan no comment. Diantara

semuanya lebih banyak yang menilai bagus. Penyajian iklannya dinilai oleh

sebagian responden keren dan artistik, pembuatannya profesional sehingga

meninggalkan imej tersendiri dengan setting yang unik, dan model iklannya

memiliki daya tarik tinggi terhadap penilaian iklan. Semakin lama iklan Lux ini

dinilai semakin menarik dan bermutu sehingga timbul keinginan untuk mencoba

produk sabun tersebut.

Penilaian terhadap model iklannya pun beragam. Ada yang menilai

modelnya keren, modelnya cantik dan terkenal sehingga menarik minat khalayak

sasaran ikut menggunakan produk, model iklan tampil elegan, eksklusif dengan

kulit halus lembut memberi bayangan dengan memakai sabun Lux menjadi lebih

mempesona, model juga mencerminkan daya tarik perempuan yang harus dijaga.

Dengan pemilihan model secara selektif yang mampu mencerminkan imej Lux,

ada yang berpandangan menjadi model iklan Lux otomatis menaikkan gengsi

( prestise ) dari model tersebut.

Terhadap produk sabun Lux sendiri dituliskan bermacam komentar seperti

kualitas sabun cukup baik dan terjamin dengan jenis dan wewangian yang

beragam, sabunnya sesuai dengan selera konsumen, desainnya unik, dan

merupakan produk Life Cycle tinggi yang terus berkembang dengan

keanekaragaman produk dan inovasi. Ada pula responden yang menuliskan

produk ini biasa saja dan belum tentu semua senang menggunakan karena kulit

tidak cocok.

Page 60: 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN … · 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN STRATEGI POSISIONING DALAM IKLAN SABUN LUX 4.1. Sumber Informasi 4.1.1. Sejarah

Responden sebagai penikmat iklan Lux berpendapat bahwa iklan Lux ini

mudah diingat, memiliki citra imej yang tinggi dan berani tampil beda, inovatif,

dengan bintang terkenal sebagai model iklan secara continue. Iklan- iklannya

selama ini mampu menciptakan posisioning tersendiri sebagai sabun kualitas atas

dengan mencerminkan sabun Lux sebagai produk yang bagus, lembut di kulit, dan

digunakan oleh model iklan yang merupakan bintang papan atas. Dan hal ini

memberi kepuasan tersendiri pada konsumen tingkat atas maupun bawah.

Namun di lain pihak sebagian responden menilai iklan Lux ini terlalu

berlebihan, berkesan mewah padahal harganya terjangkau oleh berbagai lapisan

lapisan masyarakat sehingga terasa kurang realistis. Mutu dari iklan Lux

berkualitas namun temanya dinilai monoton. Ada juga iklan yang dinilai tidak

jelas maksudnya dan ada yang dinilai meniru dari iklan lain.

Iklan sabun Lux menampilkan model iklan bintang film cantik dan

terkenal agar produknya laris dan mencerminkan sabun luxurious padahal di pasar

dikonsumsi oleh kelas menengah ke bawah selain itu bintang iklannya sendiri

belum tentu menggunakan sabun Lux.

Ada pula kritikan terhadap produk sabun Lux yang harumnya tidak tahan

lama dan masukan agar sabun Lux memperbanyak pilihan wewangian,

mempertahankan kekhasan wangi yang sudah ada dan kualitas sabun.

Page 61: 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN … · 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN STRATEGI POSISIONING DALAM IKLAN SABUN LUX 4.1. Sumber Informasi 4.1.1. Sejarah

4.5. Sintesis

Apa yang berhasil digali dari persaingan di era baru ini adalah fakta bahwa

perilaku pembelian tidak hanya berhubungan dengan orang dan pendapatan, tetapi

juga tentang bagaimana ketidakpuasan konsumen dengan berbagai alternatif yang

ada. Hal ini dapat disebabkan oleh semakin meningkatnya berbagai jenis merek

untuk produk yang sama sehingga konsumen semakin selektif dalam memilih

suatu produk. Puluhan media cetak, radio, televisi, brosur dan berbagai media

penyalur informasi, juga termasuk informasi verbal dari komunikasi lisan

berusaha memasukkan informasi hingga di luar batas kemampuan penerima

informasi untuk menyimpan dan mengingat setiap informasi yang disampaikan.

Oleh karena itu upaya posisioning dianggap perlu pada situasi dan kondisi pasar

konsumen yang sudah over communicated.

Ilmu psikologis merujuk pada kenyataan bahwa perbedaan mencolok yang

terkait dengan suatu produk akan merangsang daya ingat karena perbedaan

tersebut akan diapresiasikan secara intelektual.15 Perbedaan dapat diciptakan oleh

posisioning yang merupakan suatu usaha menempatkan merek produk tersebut ke

dalam alam pikiran khalayak sasaran produk. Dalam penelitian ini produk yang

diangkat adalah sabun mandi Lux yang menggunakan posisioning berdasarkan

pemakai yaitu bintang-bintang film terkenal. Posisioning ini digunakan mengingat

konsumen memiliki keinginan untuk meniru orang lain yang dipikir memiliki cita

rasa hebat. Oleh karena itu penting dipilih figur- figur yang memiliki posisi yang

kuat dan cocok dengan produk yang diiklankannya.

Antara figur model iklan yang digunakan dengan strategi posisioning

produk pada iklan sabun Lux memiliki hubungan yang erat. Hal ini terbukti dari

persentase terbesar hasil survei terhadap 200 mahasiswa pembaca majalah

Cosmopolitan di Surabaya mengatakan sabun Lux adalah sabun yang biasa

menggunakan model iklan bintang yang sedang menanjak namanya di

masyarakat. Ini adalah hasil dari penerapan strategi posisioning terhadap pemakai

melalui pengembangan imajinasi, yang berhasil memasuki alam pikiran khalayak

15 Jack Trout and Steve Rivkin. Differentiate Or Die-Bertahan hidup di Era kompetisi

yang Mematikan.Translated by Alvira (Jakarta: Erlangga, 2001). p.14.

Page 62: 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN … · 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN STRATEGI POSISIONING DALAM IKLAN SABUN LUX 4.1. Sumber Informasi 4.1.1. Sejarah

sasaran sabun Lux dari mahasiswa pembaca majalah Cosmopolitan di Surabaya

dengan mengasosiasikan sabun Lux dengan model iklan.

Untuk pasar sabun ada berbagai macam pilihan merek yang tersedia

dengan kategori sabun batang maupun sabun cair antara lain Lux, Imperial

Leather, Biore, Dove, Lifebuoy, Cusson, Chasmire, Nuvo, Lervia, Dettol,

Palmolive, Camay, Zest, Cleopatra, Cashmere, Cuddle, dsb. Produk yang

memiliki karakter dan posisioning tertentu seperti sabun Lux bersaing dengan

kompetitor unggul merek sabun lain yang menonjolkan hal yang berbeda. Seperti

pesaing di kategori harga yang sebanding contohnya Biore, Imperial Leather,

untuk kategori sabun cair Lux dan Imperial Leather untuk kategori sabun batang

Lux. Adapula pemain lain di kategori harga yang berbeda namun bersaing di

khalayak sasaran yang sama baik pada kategori sabun cair Lux maupun sabun

batang Lux yakni Dove. Selain dari segi harga, merek juga saling bersaing dalam

hal mutu dan keunggulan produk. Hal ini perlu diingat karena mayoritas

responden mahasiswa pembaca majalah Cosmopolitan di Surabaya memilih

merek produk sabun mandi ini tidak berdasarkan pada iklan semata namun lebih

berdasarkan pada mutu produk seperti pada bau wangi atau kelembutan dari

merek sabun tersebut. Namun iklan tetap memiliki peran dalam pemilihan produk

terbukti dari 14% responden yang menyatakan memilih produk karena iklannya.

Dari hasil survey diketahui bahwa diantara merek-merek tersebut Lux

merupakan merek yang paling disukai. Terbukti dari hasil pilihan responden

persentase terbesar yakni sabun Lux sebesar 30% di atas Biore (22.5%), Imperial

Leather (15%), Dove (11%) dan merek-merek lain (19.5%), baik untuk kategori

cair maupun batang yang memiliki persentase tak jauh beda yakni 56% dan 42%.

Dan alasan mayoritas dari pemilihan merek sabun mandi ini adalah mutu terjamin

(34.5%) sebagai yang tertinggi, baunya yang harum, pilihan keluarga dan juga

iklan.

Page 63: 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN … · 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN STRATEGI POSISIONING DALAM IKLAN SABUN LUX 4.1. Sumber Informasi 4.1.1. Sejarah

Iklan merupakan salah satu sarana yang penting untuk menanamkan

posisioning produk pada khalayak sasaran. Posisioning yang bersifat dinamis

terhadap struktur pasar/persaingan ini merupakan strategi komunikasi untuk

menjembatani produk/merek dengan calon konsumen, selain itu posisioning juga

harus memiliki arti penting bagi konsumen. Karena posisioning berhubungan

dengan citra di benak konsumen, harus dikembangkan strategi Market Public

Relation (MPR) melalui event marketing yang sesuai dengan karakter produk.16

Atas dasar ini maka iklan yang ditampilkan harus memiliki penilaian yang baik di

mata khalayak sasaran. Dan iklan Lux dinilai bagus oleh 60% responden, hal ini

menunjang penyampaian posisioning pada khalayak sasaran mahasiswa pembaca

majalah Cosmopolitan di Surabaya.

Penyampaian posisioning pada produk sabun Lux ini didukung oleh

keberadaan model iklannya yang merupakan wanita-wanita cantik terkenal. Sejak

tahun 1995 Lux tetap konsisten dengan konsep periklanannya yang menonjolkan

gaya hidup para bintang yang sedang menanjak namanya di masyarakat.17 Model

iklan ini memiliki peran cukup pent ing untuk menunjang keberhasilan iklan sabun

Lux dengan memposisikan produknya sebagai sabun para bintang.

Bagi mahasiswa pembaca majalah Cosmopolitan di Surabaya dengan

perwakilan 200 responden penelitian, diantara model-model iklan sabun Lux dari

tahun 2000-2002 yang difavoritkan adalah Tamara Bleszynski sebanyak 52%.

Persentase ini jauh mengungguli model iklan Lux lainnya. Alasan pemilihan

model iklan favorit sebagian besar memilih karena cantik dan berkulit halus

sebanyak 55%. Ada banyak pertimbangan dari Unilever untuk pemilihan model

iklannya, namun bagi khalayak sasaran penelitian, faktor terutama pemilihan

model iklan favorit mereka adalah kecantikan dan kehalusan kulit.

16 Teddy Pawitra. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran, ( cet. Kedua,

Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002 ). p.259. 17 Ratna Noviani, Jalan Tengah Memahami Iklan-Antara Realitas, Representasi Dan

Simulasi. ( cet. pertama, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2002 ). p.103.

Page 64: 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN … · 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN STRATEGI POSISIONING DALAM IKLAN SABUN LUX 4.1. Sumber Informasi 4.1.1. Sejarah

Di tahun 1947, H.Rudolph dalam studinya telah menemukan fakta bahwa

pendekatan testimonial dengan memanfaatkan selebritis berhasil meningkatkan

skor perhatian pembaca18. Pada iklan Lux, selebriti yang difavoritkan ternyata

juga menjadikan iklan yang dibintanginya paling difavoritkan yakni iklan Lux

Skincare oleh 46.5% responden penelitian. Hal ini juga didukung oleh

penayangan iklan Lux Skincare yang sedang gencar pada beberapa waktu terakhir

ini.

Pendekatan kreatif dari iklan sabun Lux dengan menampilkan iklan

testimonial yang tokohnya merupakan publik figur atau bintang terkenal dengan

memposisikan pemakai produk sebagai personifikasi dari sang bintang, menurut

Panuju mempunyai kekuatan-kekuatan tertentu yang persuasive 19. Hal ini

terbukti dari hasil survey tertinggi yakni 43% responden yang menyatakan bahwa

faktor utama yang menarik dari iklan sabun Lux adalah bintang iklan cantik dan

terkenal.

Semua karakteristik manusia yang dipersonifikasikan pada sebuah merek

produk tersebut disebut personalitas merek20. Cara seperti ini dilakukan untuk

menciptakan citra seakan-akan si model adalah pemakai yang pas dan cocok.

Calon pembeli diajak membayangkan berada satu kelas dengan model tersebut.

Oleh karena itu karakter produk sedapat mungkin sesuai dengan karakter model

iklan yang membintangi iklan tersebut karena hal ini mempengaruhi citra merek

produk yang disampaikan.

18 Ari Darmawan. “Selebritis Sebagai Endorser”, Cakram Komunikasi. ( Februari, 2001).

p.56. 19 Deddi Duto. “ Publik Figur Dalam Iklan Testimonial”, Jurnal Deskomvis. ( vol. 2 no.2-

Juli 2000, Surabaya: percetakan Petra,2000 ). p.107. 20 Gunawan Alif. “Memilih Artis Model Iklan”, Cakram Komunikasi. (April, 1999).

p.182.

Page 65: 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN … · 4. ANALISA PERMASALAHAN ANTARA MODEL IKLAN DAN STRATEGI POSISIONING DALAM IKLAN SABUN LUX 4.1. Sumber Informasi 4.1.1. Sejarah

Untuk iklan Lux sebagian besar responden sebanyak 83.5% menilai

bahwa model iklan Lux telah sesuai dengan posisioning produk sabun Lux dengan

berbagai alasan. Secara umum alasan yang diyakini oleh 47.5% responden adalah

karena model benar-benar mencerminkan imej dari produk sabun kecantikan

tersebut selain juga karena model dapat mengangkat merek produk dengan

ketenarannya (29.5%). Faktor kekonsistenan dari Lux untuk terus menjaga konsep

ini juga mempengaruhi pendapat responden mengenai kesesuaian model iklan

dengan posisioning produk. Imej Lux ini sejak dulu selalu menggunakan model

iklan bintang film yang sedang menanjak namanya di masyarakat dengan iklan-

iklan yang berkesan berkelas dan berlangsung continue sehingga persepsi dapat

terbentuk juga dari kebiasaan bagi sebagian kalangan mahasiswa pembaca

majalah Cosmopolitan di Surabaya.

Jadi dalam hubungannya dengan model iklan ini, Ogilvy berpendapat

bahwa subjek ilustrasi yang merupakan bintang film cantik, berprestasi, sukses

dan terkenal lebih penting daripada teknik iklan yang digunakan 21. Di sini peran

model iklan terkenal pada jamannya berfungsi untuk membentuk posisioning

dalam benak khalayak sasaran yang merupakan mahasiswa pembaca majalah

Cosmopolitan di Surabaya dengan dukungan konsep iklan yang unik dan

penyajian yang menarik.

21 David Ogilvy, Pengakuan orang Iklan, ( Jakarta: Pustaka Tangga,T.T, 2000 ). p.153.