4. analisa data & pembahasan 4.1. data umum proyek · 4.3 proses mengevaluasi penjadwalan...

27
13 Universitas Kristen Petra 4. ANALISA DATA & PEMBAHASAN 4.1. Data Umum Proyek Nama Proyek : Tunjungan Plaza 6 Lokasi Proyek : Jalan Embong Malang, Surabaya Jenis Bangunan : Podium, Condominium, dan Office Jumlah Lantai : Podium (14 lantai), Condominium (52 lantai), Office (42 lantai) Tanggal Pelaksanaan : 14 Juli 2014 Waktu Penyelesaian : 35 Bulan Tanggal Penyelesaian : Podium : 27 Desember 2016 Office : 20 Juni 2017 Condominium : 31 Mei 2017 4.1.1. Struktur Organisasi Owner : PT. Pakuwon Jati Operational Management : PT. Pakuwon Jati Construction Management : CV. Manajemen Konstruksi Utama Main Contractor : PT. Pembangunan Perumahan Bore Pile Contractor : PT. Handal Subur Lautan MEP Contractor : PT. Ikanindo Demolition Contractor : CV. Citra Persada

Upload: others

Post on 01-Nov-2020

26 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: 4. ANALISA DATA & PEMBAHASAN 4.1. Data Umum Proyek · 4.3 Proses Mengevaluasi Penjadwalan Proyek Setelah selesai proses pengumpulan data, data-data tersebut mulai diolah. Ada beberapa

13

Universitas Kristen Petra

4. ANALISA DATA & PEMBAHASAN

4.1. Data Umum Proyek

Nama Proyek : Tunjungan Plaza 6

Lokasi Proyek : Jalan Embong Malang, Surabaya

Jenis Bangunan : Podium, Condominium, dan Office

Jumlah Lantai : Podium (14 lantai), Condominium (52 lantai), Office

(42 lantai)

Tanggal Pelaksanaan : 14 Juli 2014

Waktu Penyelesaian : 35 Bulan

Tanggal Penyelesaian : Podium : 27 Desember 2016

Office : 20 Juni 2017

Condominium : 31 Mei 2017

4.1.1. Struktur Organisasi

Owner : PT. Pakuwon Jati

Operational Management : PT. Pakuwon Jati

Construction Management : CV. Manajemen Konstruksi Utama

Main Contractor : PT. Pembangunan Perumahan

Bore Pile Contractor : PT. Handal Subur Lautan

MEP Contractor : PT. Ikanindo

Demolition Contractor : CV. Citra Persada

Page 2: 4. ANALISA DATA & PEMBAHASAN 4.1. Data Umum Proyek · 4.3 Proses Mengevaluasi Penjadwalan Proyek Setelah selesai proses pengumpulan data, data-data tersebut mulai diolah. Ada beberapa

14 Universitas Kristen Petra

4.1.2. Ruang Lingkup Proyek

Condominium

- Pekerjaan Persiapan yaitu pemasangan TC

- Pekerjaan Struktur mencakup pekerjaan galian tanah, pemotongan

Pile, substruktur, dan upper struktur dari lantai LG-52

Podium Tahap 1

- Pekerjaan Persiapan

- Pekerjaan Struktur meliputi pekerjaan substruktur dan pekerjaan

upper struktur Shearwall, Plat Lantai Ramp, Kolom dan Plat

- Pekerjaan Saluran

Podium Tahap 2 Basement Area meliputi pekerjaan persiapan dan

pekerjaan struktur. Pekerjaan persiapan terdiri dari penghancuran

Ground Water Tank (GWT) lama, urugan tanah, dan pemancangan pile.

Office

- Pekerjaan Struktur Galian, Substruktur, Upper Struktur

Podium Tahap 2 Struktur Atas

- Pekerjaan Substruktur meliputi Pile Cap, Tie Beam, dan Plat

- Pekerjaan Struktur meliputi pekerjaan basement, lantai LG-UG,

Lantai 1-14

Connection Mall dan Sheraton

Podium Tahap 3

- Pekerjaan Substruktur: Pile cap, Tie beam, plat

- Pekerjaan Struktur: LG-UG, Lantai 1-8

Mechanical, Electrical, & Plumbing (MEP)

Arsitektur

Page 3: 4. ANALISA DATA & PEMBAHASAN 4.1. Data Umum Proyek · 4.3 Proses Mengevaluasi Penjadwalan Proyek Setelah selesai proses pengumpulan data, data-data tersebut mulai diolah. Ada beberapa

15 Universitas Kristen Petra

4.2 Pengumpulan Data

Data diperoleh selama menjalani magang pada konsultan pengawas

proyek dimulai dari dari bulan Januari sampai dengan Maret 2015. Tidak semua

data bisa didapatkan dari konsultan pengawas, sehingga dibutuhkan data

tambahan dari kontraktor pelaksana melalui interview dan pengamatan langsung

di lapangan. Beberapa data yang berhasil dikumpulkan antara lain jadwal rencana

pelaksanaan proyek, spesifikasi TC, denah penempatan TC, report penggunaan

dan pemeliharaan TC, laporan harian penggunaan alat berat, material serta tenaga

kerja, denah struktur proyek lantai 2 dan 3, dan pembagian zona pengecoran yang

selanjutnya akan digunakan dalam mengevaluasi penjadwalan proyek serta

penempatan TC.

4.3 Proses Mengevaluasi Penjadwalan Proyek

Setelah selesai proses pengumpulan data, data-data tersebut mulai diolah.

Ada beberapa data yang sebenarnya dibutuhkan yaitu jadwal TC dan jadwal

actual pelaksanaan proyek, akan tetapi data-data tersebut tidak tersedia pada

proyek tempat dilakukan penelitian dikarenakan dari pihak kontraktor pelaksana

tidak membuat jadwal TC dan dari pihak konsultan belum membuatkan jadwal

actual pelaksanaan proyek. Oleh karena itu, diusahakan mencari data secara tidak

langsung melalui data-data yang ada, antara lain:

- Jadwal rencana pelaksanaan

- Laporan harian penggunaan alat berat, material serta tenaga kerja

- Denah struktur lantai 2 dan 3

- Zona pengecoran

Data-data tersebut diolah sedemikian rupa untuk mengevaluasi penjadwalan pada

proyek tempat dilakukan penelitian. Pengolahan data pada penelitian ini dilakukan

sesuai dengan langkah-langkah berikut:

1. Dari report “Checklist Operasi dan Pemeliharaan Harian TC” dilihat

penggunaan TC yang memiliki jam kerja terbanyak dan pada bulan tersebut

tidak terdapat kerusakan TC baik untuk TC 1 (Gambar 4.1), TC 2 (Gambar

4.2), dan TC 3 (Gambar 4.3). Dari report ini dapat dilihat jumlah jam

Page 4: 4. ANALISA DATA & PEMBAHASAN 4.1. Data Umum Proyek · 4.3 Proses Mengevaluasi Penjadwalan Proyek Setelah selesai proses pengumpulan data, data-data tersebut mulai diolah. Ada beberapa

16 Universitas Kristen Petra

penggunaan TC. Untuk lebih jelas tentang laporan “Checklist Operasi dan

Pemeliharaan Harian TC” dapat dilihat pada lampiran 1.

Dari data report “Checklist Operasi dan Pemeliharaan Harian TC” pada

masing-masing TC dari bulan Januari 2015 sampai Maret 2015 kemudian

diurutkan dan direkapitulasi menjadi sebuah tabel. (Tabel 4.1)

Gambar 4.1. Report Penggunaan TC 1 Tanggal 15-21 Maret 2015

Page 5: 4. ANALISA DATA & PEMBAHASAN 4.1. Data Umum Proyek · 4.3 Proses Mengevaluasi Penjadwalan Proyek Setelah selesai proses pengumpulan data, data-data tersebut mulai diolah. Ada beberapa

17 Universitas Kristen Petra

Gambar 4.2. Report Penggunaan TC 2 Tanggal 15-21 Maret 2015

Gambar 4.3. Report Penggunaan TC 3 Tanggal 15-21 Maret 2015

Page 6: 4. ANALISA DATA & PEMBAHASAN 4.1. Data Umum Proyek · 4.3 Proses Mengevaluasi Penjadwalan Proyek Setelah selesai proses pengumpulan data, data-data tersebut mulai diolah. Ada beberapa

18 Universitas Kristen Petra

Tabel 4.1. Rekapitulasi Jam Operasional TC Bulan Januari, Februari, dan

Maret 2015

2. Setelah merekapitulasi jam operasional TC, langkah selanjutnya mengamati

laporan harian “Delivery Material” (Tabel 4.2) yang berisi informasi data

mengenai jumlah pekerja, jumlah alat berat, jumlah material yang digunakan,

dan juga zona pekerjaan yang dikerjakan (Tabel 4.3). Untuk laporan

“Delivery Material” secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 2. Dari

laporan “Delivery Material” tersebut kemudian dicatat volume beton yang

digunakan pada hari tertentu. Beton yang digunakan pada hari tersebut selain

menunjukkan volumenya penggunaannya, ditunjukkan juga lokasi tempat

pengecorannya. Lokasi pengecoran ditunjukkan dalam bentuk as-as (lampiran

3) yang kemudian dari as-as tersebut akan diasumsikan sesuai dengan zona

proyek yang tersedia. (Gambar 4.4 & Gambar 4.5). Hal ini dilakukan karena

data penjadwalan proyek yang didapat pada program Microsoft Project sudah

dalam bentuk zona, sehingga semua yang masih berupa as-as harus dirubah

Page 7: 4. ANALISA DATA & PEMBAHASAN 4.1. Data Umum Proyek · 4.3 Proses Mengevaluasi Penjadwalan Proyek Setelah selesai proses pengumpulan data, data-data tersebut mulai diolah. Ada beberapa

19 Universitas Kristen Petra

menjadi zona. Setelah mengetahui lokasi pengecorannya, maka selanjutnya

volume beton tersebut dicocokkan kembali besarnya dengan volume yang

digunakan pada hari itu apakah sudah sesuai.

Sebagai contoh, diambil pada hari Kamis, 19 Maret 2015. Alasan mengapa

mengambil hari tersebut untuk dijadikan contoh, dapat dilihat pada Tabel 4.1,

jam operasional yang digunakan oleh ketiga TC adalah 22 jam, artinya ketiga

TC tersebut bekerja dengan jam operasional yang paling banyak. Pada

tanggal tersebut, dicatat material beton yang digunakan yaitu Fc’ 25 sebesar

15 m3, Fc’ 45 sebesar 56 m3 dan Fc’ 50 sebesar 30 m3 (Tabel 4.2). Beton

tersebut digunakan untuk pengecoran tangga Condominium yang terdapat di

dalam Shearwall 8 & 9 untuk lantai UG-1 sebesar 15 m3, pengecoran

Shearwall 1 lantai 3-4 sebesar 30 m3, dan pengecoran Shearwall di area

Podium P54 lantai 3-4 sebesar 50 m3 dan pengecoran kolom As A27/6F-6G

lantai 3-4 sebesar 6 m3 (Tabel 4.3).

Tabel 4.2. Volume Beton yang Digunakan Didapat Dari Laporan Harian Delivery

Material

Page 8: 4. ANALISA DATA & PEMBAHASAN 4.1. Data Umum Proyek · 4.3 Proses Mengevaluasi Penjadwalan Proyek Setelah selesai proses pengumpulan data, data-data tersebut mulai diolah. Ada beberapa

20 Universitas Kristen Petra

Tabel 4.3. Area Pengecoran

Didapat Dari Laporan Harian Delivery Material

Dari laporan harian “Delivery Material” diambil data-data yang diperlukan

seperti jam penggunaan TC, material beton yang digunakan, dan area yang

dicor pada hari tersebut, lalu semuanya dikumpulkan sesuai harinya dan

dibuat dalam bentuk tabel agar lebih mudah diamati (Tabel 4.4). Untuk

keterangan lebih lanjut mengenai Tabel 4.4 dapat dilihat pada lampiran 4.

Dari data area pengecoran dan volume pengecoran akan dibuat untuk

keperluan Mapping.

Page 9: 4. ANALISA DATA & PEMBAHASAN 4.1. Data Umum Proyek · 4.3 Proses Mengevaluasi Penjadwalan Proyek Setelah selesai proses pengumpulan data, data-data tersebut mulai diolah. Ada beberapa

21 Universitas Kristen Petra

Tabel 4.4. Penggunaan TC, Material, dan Area Pengecoran

 

3. Langkah selanjutnya dari Tabel 4.4 yang dihasilkan dengan mengumpulkan

data-data penggunaan TC, volume beton, dan area pengecoran lalu kemudian

ditandai (mapping) pada denah struktur yang sedang dievaluasi. Denah

struktur yang didapatkan dari kontraktor pelaksana hanya sebatas denah lantai

2 dan 3 (Gambar 4.6), sehingga mapping hanya dilakukan untuk lantai 2 dan

3. Mapping yang dilakukan untuk lantai 2 dan 3 ini disesuaikan dengan

struktur bangunan yang telah dikerjakan (dicor) meliputi pengecoran slab,

kolom, dan shearwall. Pada saat penelitian berlangsung, bangunan yang

Page 10: 4. ANALISA DATA & PEMBAHASAN 4.1. Data Umum Proyek · 4.3 Proses Mengevaluasi Penjadwalan Proyek Setelah selesai proses pengumpulan data, data-data tersebut mulai diolah. Ada beberapa

22 Universitas Kristen Petra

ditinjau sedang dalam tahap pekerjaan struktur yaitu Condominium dan

Podium. Sebagai contoh, diambil mapping pada Condominium (SW1 Barat)

dan Podium (SW P54 & Kolom As A27/6F-6G) untuk lantai 3 (Gambar 4.7).

Gambar 4.4. Pembagian Zona Condominium

Gambar 4.5. Pembagian Zona Podium

Page 11: 4. ANALISA DATA & PEMBAHASAN 4.1. Data Umum Proyek · 4.3 Proses Mengevaluasi Penjadwalan Proyek Setelah selesai proses pengumpulan data, data-data tersebut mulai diolah. Ada beberapa

23 Universitas Kristen Petra

Gambar 4.6. Denah Struktur Lantai 2 dan Lantai 3

Gambar 4.7 Mapping Pengecoran Area Condominium dan Podium Lantai 3

Tanggal 19 Maret 2015

AREA PENELITIAN

SW1 Barat

Kolom

SW P54

Page 12: 4. ANALISA DATA & PEMBAHASAN 4.1. Data Umum Proyek · 4.3 Proses Mengevaluasi Penjadwalan Proyek Setelah selesai proses pengumpulan data, data-data tersebut mulai diolah. Ada beberapa

24 Universitas Kristen Petra

4. Setelah pekerjaan mapping pengecoran untuk slab, kolom, dan shearwall

untuk bangunan Condominium dan Podium selesai dilakukan, langkah

selanjutnya hasil mapping dimasukkan ke dalam jadwal rencana dengan

menggunakan program Microsoft Project (MSP). (Gambar 4.8) sesuai dengan

zona pengecorannya, sehingga didapatkan jadwal actual pelaksanaan. Untuk

pembuatan jadwal actual dibagi menjadi 2 yaitu jadwal actual pelaksanaan

untuk bangunan Condominium (Gambar 4.9) dan Podium (Gambar 4.10).

Pembuatan jadwal actual merupakan hal penting bagi proyek untuk dibuat.

Hal ini dilakukan agar jadwal rencana dapat di monitoring dengan actual

pelaksanaan apakah proyek berjalan sesuai dengan rencana. Bila actual

pelaksanaan sudah berjalan sesuai jadwal atau berjalan tepat waktu maka ini

berarti proyek berjalan dengan baik, akan tetapi bila actual pelaksanaan

proyek terlambat, maka proyek harus melakukan evaluasi dan meninjau

kembali penyebab keterlambatan serta berusaha mencari solusi yang terbaik

untuk mengejar keterlambatan proyek.

Gambar 4.8. Jadwal Rencana Pelaksanaan Proyek (MSP)

Page 13: 4. ANALISA DATA & PEMBAHASAN 4.1. Data Umum Proyek · 4.3 Proses Mengevaluasi Penjadwalan Proyek Setelah selesai proses pengumpulan data, data-data tersebut mulai diolah. Ada beberapa

25 Universitas Kristen Petra

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Gambar 4.9. Jadwal Actual Pelaksanaan Area Condominium

 

 

Gambar 4.10. Jadwal Actual Pelaksanaan Area Podium

Page 14: 4. ANALISA DATA & PEMBAHASAN 4.1. Data Umum Proyek · 4.3 Proses Mengevaluasi Penjadwalan Proyek Setelah selesai proses pengumpulan data, data-data tersebut mulai diolah. Ada beberapa

26 Universitas Kristen Petra

Setelah melakukan langkah-langkah diatas, maka monitoring penjadwalan

dapat dilakukan. Pada Gambar 4.9 dapat dilihat pekerjaan untuk bangunan

Condominium pelaksanaannya tidak sesuai dengan jadwal rencana. Sebagai

contoh untuk lantai 2 zona 5, pekerjaan pengecoran balok plat semula

direncanakan akan dikerjakan selama 2 hari pada tanggal 22-23 Januari 2015,

akan tetapi actual pelaksanaan pekerjaan pengecoran balok plat dikerjakan dalam

6 hari dan baru dimulai pada tanggal 12-17 Februari 2015. Total kemunduran

pekerjaan pengecoran balok plat lantai 2 zona 5 yaitu selama 26 hari. Begitu juga

pada Podium (Gambar 4.10) pelaksanaannya pun tidak sesuai dengan jadwal

rencana. Sebagai contoh lantai 2 zona 1 untuk pekerjaan pengecoran balok plat

yang semula direncanakan akan dikerjakan selama 2 hari pada tanggal 4-5

Februari 2015, akan tetapi actual pelaksanaan pekerjaan tersebut dikerjakan

selama 14 hari dan pengerjaannya baru mulai pada 21 Februari 2015 – 6 Maret

2015. Total kemunduran untuk pekerjaan pengecoran balok plat pada area podium

adalah 30 hari dengan durasi pengerjaan yang jauh lebih panjang.

Secara keseluruhan, pelaksanaan proyek mengalami kemunduran dan tidak

sesuai dengan jadwal yang seharusnya sudah direncanakan. Hasil dari monitoring

jadwal proyek dapat dilihat pada Tabel 4.5. Pada proyek tersebut, kontraktor

pelaksana telah melakukan rescheduling secara berkala. Master Schedule proyek

yang didapat selama magang dari bulan Januari hingga Maret 2015 telah

mengalami rescheduling sebanyak dua kali, yaitu dari revisi 8 hingga revisi 10.

Namun kontraktor pelaksana tidak mengunci jadwal rencana awal proyek,

sehingga data yang diupdate pada Microsoft Project untuk revisi 9 dan 10 seolah-

olah merupakan jadwal rencana awal. Pada penulisan ini, revisi 8 digunakan

sebagai jadwal rencana proyek.

Tabel 4.5. Hasil Monitoring Jadwal Proyek

Condominium Lantai

2 Total Kemunduran (Hari)

Lantai 3

Total Kemunduran (Hari)

Zona 5 17 Zona 5 52

Zona 6 25 Zona 6 35

Zona 7 17 Zona 7 26

Page 15: 4. ANALISA DATA & PEMBAHASAN 4.1. Data Umum Proyek · 4.3 Proses Mengevaluasi Penjadwalan Proyek Setelah selesai proses pengumpulan data, data-data tersebut mulai diolah. Ada beberapa

27 Universitas Kristen Petra

Podium Lantai

2 Total Kemunduran (Hari)

Lantai 3

Total Kemunduran (Hari)

Zona 1 27 Zona 1 33

Setelah didapat hasil monitoring jadwal proyek, dapat ditunjukkan bahwa

proyek tersebut ternyata tidak berjalan sesuai dengan rencana. Masalah yang

sering kali terjadi pada proyek tersebut adalah kurangnya tenaga kerja. Selain itu,

mengingat proyek tersebut berjalan pada sekitar awal tahun, kendala hujan juga

menjadi penyebab proyek tersebut tidak berjalan sesuai dengan rencana.

4.4. Menentukan Posisi Optimal Group Tower Crane

Lokasi proyek terutama bangunan yang telah ada di sekitar proyek

merupakan hal yang akan menjadi pertimbangan kontraktor dalam meletakkan TC

dan fasilitas penunjang pelaksanaan proyek. Bila tidak direncanakan dengan baik,

maka akan menimbulkan hambatan ketika pelaksanaan konstruksi sedang

berlangsung. Fasilitas proyek harus diletakkan sedekat mungkin dengan bangunan

yang akan dibangun. TC harus direncanakan secara tepat sehingga dapat

menjangkau keseluruhan proyek, bila sebuah TC tidak dapat menjangkau

keseluruhan proyek, maka proyek tersebut harus menambah jumlah TC yang

digunakan. Bertambahnya jumlah TC yang digunakan maka akan meningkatkan

resiko terjadinya konflik antar TC dan akan menghambat pelaksanaan proyek,

sehingga perlu menentukan posisi dan jumlah TC yang digunakan untuk

membantu pelaksanaan agar dapat berjalan sesuai jadwal yang telah direncanakan.

Di sekitar lokasi proyek telah berdiri bangunan diantaranya Goskate,

Tunjungan Plaza 4, dan Hotel Sheraton. Tepat di sebelah kiri bangunan

Condominium dan Podium bila dilihat dari jalan Embong Malang terdapat lahan

parkir serta rumah warga. Bangunan-bangunan tersebut tidak boleh dilewati TC,

sehingga kontraktor harus benar-benar merencanakan penempatan TC dan

fasilitas penunjang proyek dengan baik. Di bawah ini (Gambar 4.11) merupakan

bangunan di sekitar proyek dan penempatan fasilitas pada proyek tempat

dilakukan penelitian.

Page 16: 4. ANALISA DATA & PEMBAHASAN 4.1. Data Umum Proyek · 4.3 Proses Mengevaluasi Penjadwalan Proyek Setelah selesai proses pengumpulan data, data-data tersebut mulai diolah. Ada beberapa

28 Universitas Kristen Petra

Gambar 4.11. Bangunan di Sekitar Proyek dan Penempatan Fasilitas Proyek

Gambar 4.12 menunjukkan letak TC setelah digabungkan dengan fasilitas

yang ada di proyek. Ada 3 buah TC yang digunakan pada proyek ini, dimana TC

1 merupakan TC yang paling pertama dipasang pada proyek dan diletakkan pada

As A19-A20/6A-6B diluar dari Condominium. TC 2 juga berada pada sisi luar

bangunan yaitu pada As A28/6A-6B dimana TC 2 bertugas membantu

memindahkan material yang diperlukan selama pengerjaan Podium. TC 3

diletakan di dalam lubang lift pada bangunan Condominium As A15-A16/6E-6F.

Gambar 4.12. Letak TC dan Fasilitas Penunjang pada Proyek

CONDOMINIUM PODIUM

CONDOMINIUM PODIUM

Page 17: 4. ANALISA DATA & PEMBAHASAN 4.1. Data Umum Proyek · 4.3 Proses Mengevaluasi Penjadwalan Proyek Setelah selesai proses pengumpulan data, data-data tersebut mulai diolah. Ada beberapa

29 Universitas Kristen Petra

Ketiga TC yang digunakan memiliki tipe yang sama dengan radius 60 m,

akan tetapi untuk TC 2 digunakan radius yang lebih kecil. Lokasi proyek tidak

memungkinkan menggunakan TC2 dengan radius 60 m karena akan berbenturan

dengan Hotel Sheraton sehingga radius diperkecil menjadi 50 m. Proyek

Condominium dan Podium menggunakan 3 buah Tower Crane POTAIN MC

205B dengan spesifikasi sebagai berikut (Gambar 4.13):

Gambar 4.13. Spesifikasi Tower Crane POTAIN MC205B

(Sumber: Brosur Tower Crane POTAIN MC205B)

Kapasitas angkat TC ditentukan dari besarnya radius TC yang digunakan,

semakin besar radius TC yang digunakan maka kapasitas angkat sebuah TC akan

semakin kecil begitu pula sebaliknya. Pada penelitian ini TC 1 & 3 menggunakan

Radius 60 m dengan kapasitas angkat sebesar 2,4 ton sedangkan untuk TC 2

menggunakan radius 50 m dengan kapasitas angkat sebesar 3,1 ton. Dapat dilihat

Page 18: 4. ANALISA DATA & PEMBAHASAN 4.1. Data Umum Proyek · 4.3 Proses Mengevaluasi Penjadwalan Proyek Setelah selesai proses pengumpulan data, data-data tersebut mulai diolah. Ada beberapa

30 Universitas Kristen Petra

(Gambar 4.14) bahwa kecepatan vertikal (hoisting) untuk kapasitas angkut sebesar

2.4 ton berkisar antara 0-80 m/menit, untuk kecepatan horizontal (Trolleying)

antara 15-58 m/menit, dan kecepatan putar lengan kerja (slewing) 0-0,8 rpm.

Gambar 4.14. Mekanisme TC POTAIN MC205B

Berdasarkan penempatan TC di lapangan seperti pada lampiran 3, Gambar

4.15, Gambar 4.16, dan Gambar 4.17, maka dapat disimpulkan pembagian

pekerjaan penggunaan TC yang dibagi dalam bentuk zona proyek. Berikut

ringkasan pembagian penggunaan TC berdasarkan zonanya :

TC 1 mengerjakan pekerjaan zona 5 dan 6 Condominium

TC 2 mengerjakan pekerjaan seluruh area Podium

TC 3 mengerjakan pekerjaan zona 7 Condominium dan pekerjaan pengangkut

material-material yang datang dari area pintu masuk ke tempat penumpukan

material.

Page 19: 4. ANALISA DATA & PEMBAHASAN 4.1. Data Umum Proyek · 4.3 Proses Mengevaluasi Penjadwalan Proyek Setelah selesai proses pengumpulan data, data-data tersebut mulai diolah. Ada beberapa

31 Universitas Kristen Petra

  

 

 

 

 

 

 

 

 

Gambar 4.15. Penjadwalan Penggunaan TC 1 Berdasarkan Zona Pengecoran 

 

Gambar 4.16. Penjadwalan Penggunaan TC 2 Berdasarkan Zona Pengecoran

Page 20: 4. ANALISA DATA & PEMBAHASAN 4.1. Data Umum Proyek · 4.3 Proses Mengevaluasi Penjadwalan Proyek Setelah selesai proses pengumpulan data, data-data tersebut mulai diolah. Ada beberapa

32 Universitas Kristen Petra

 

Gambar 4.17. Penjadwalan Penggunaan TC 3 Berdasarkan Zona Pengecoran

Untuk memperoleh titik optimal penempatan TC ada 3 skenario yang

dibuat dalam penelitian ini. Masing-masing skenario memiliki perbedaan sendiri-

sendiri seperti tercantum dibawah ini:

Skenario 1

Dalam skenario ini ingin mengetahui titik optimal penempatan TC sesuai

dengan kondisi asli di lapangan. TC yang digunakan sejumlah 3 buah dengan

radius 50 m dan 60 m. Titik Supply yang digunakan hanya yang berhubungan

dengan penulangan. Titik Demand diambil pada semua kolom untuk setiap

zona pengecoran pada Condominium dan Podium.

Skenario 2

Skenario 2 ingin mengetahui titik optimal penempatan TC jumlah dan letak

TC tetap. Titik Supply dan Demand tetap seperti pada skenario 1, hanya

pembagian kerja antara TC 1 dengan TC 3 yang mengalami perubahan.

Skenario 3

Skenario 3 ingin mengetahui titik optimal penempatan TC dengan titik Supply

dan Demand tetap sama seeperti pada skenario sebelumnya. Pada scenario 3

jumlah TC dikurangi yaitu dengan menghilangkan TC 1, sehingga pekerjaan

TC 1 pada skenario ini diambil alih oleh TC 3.

Page 21: 4. ANALISA DATA & PEMBAHASAN 4.1. Data Umum Proyek · 4.3 Proses Mengevaluasi Penjadwalan Proyek Setelah selesai proses pengumpulan data, data-data tersebut mulai diolah. Ada beberapa

33 Universitas Kristen Petra

4.5. Skenario 1

Titik Supply sebagai titik penyedia material harus diletakkan pada tempat

yang strategis dan dapat dijangkau oleh TC, dimana nantinya TC akan

mengantarkan material ke titik Demand.

4.5.1. Menentukan Titik Supply dan Titik Demand

Titik Supply pada penelitian ini hanya diambil yang berhubungan dengan

pembesian, dimulai dari besi datang diantarkan ketempat penimbunan, kemudian

dari tempat perakitan besi dan diantarkan menuju titik Demand. Penentuan titik

Demand didapat dengan memilih semua titik kolom yang ada pada tiap zona

pengecoran baik untuk Condominium maupun Podium, khusus untuk Podium

hanya diambil pada zona 1A dan 1B. Dibawah ini merupakan daftar pekerjaan TC

dan jumlah frekuensi pengangkatannya (Tabel 4.6).

Tabel 4.6 Daftar Pekerjaan Titik Supply ke Titik Demand

task Supply Demand task Supply Demand

1 S1 D1 28 S3 D11

2 S1 D2 29 S3 D12

3 S2 D39 30 S3 D13

4 S2 D40 31 S3 D14

5 S2 D41 32 S3 D15

6 S2 D42 33 S3 D16

7 S2 D43 34 S3 D17

8 S2 D44 35 S3 D18

9 S2 D45 36 S3 D19

10 S2 D46 37 S3 D20

11 S2 D47 38 S3 D21

12 S2 D48 39 S3 D22

13 S2 D49 40 S3 D23

14 S2 D50 41 S3 D24

15 S2 D51 42 S3 D25

16 S2 D52 43 S3 D26

17 S2 D53 44 S3 D27

18 S2 D54 45 S3 D28

19 S2 D55 46 S3 D29

20 S3 D3 47 S3 D30

21 S3 D4 48 S3 D31

Page 22: 4. ANALISA DATA & PEMBAHASAN 4.1. Data Umum Proyek · 4.3 Proses Mengevaluasi Penjadwalan Proyek Setelah selesai proses pengumpulan data, data-data tersebut mulai diolah. Ada beberapa

34 Universitas Kristen Petra

task Supply Demand task Supply Demand

22 S3 D5 49 S3 D32

23 S3 D6 50 S3 D33

24 S3 D7 51 S3 D34

25 S3 D8 52 S3 D35

26 S3 D9 53 S3 D36

27 S3 D10 54 S3 D37

55 S3 D38

Keterangan:

Task : Pekerjaan Pengangkutan S1 : Besi Datang

S : Titik Supply S2 : Perakitan Besi (dekat TC3)

D : Titik Demand S3 : Perakitan Besi (dekat TC1)

D1 : Penimbunan (dekat TC3)

D2 : Penimbunan (dekat TC1)

D3-D55 : Kolom

Dari tabel di atas dapat dilihat pada pengangkutan material dari titik S1

menuju D1 merupakan task atau pekerjaan 1. Sebagai contoh dapat dilihat pada

Gambar 4.18.

Gambar 4.18. Denah pendistribusian task 1

Page 23: 4. ANALISA DATA & PEMBAHASAN 4.1. Data Umum Proyek · 4.3 Proses Mengevaluasi Penjadwalan Proyek Setelah selesai proses pengumpulan data, data-data tersebut mulai diolah. Ada beberapa

35 Universitas Kristen Petra

Dari Gambar 4.18 dapat dilihat terdapat 3 titik Supply yaitu titik Supply

ketika besi datang (S1), titik perakitan besi (S2 & S3). Material dari titik Supply 1

yaitu titik datangnya besi diantar menuju titik Demand 1 dalam hal ini titik

penimbunan besi (S1 ke D1) merupakan suatu task 1 atau pekerjaan 1.

Pendistribusian besi dilakukan melalui titik Supply besi (S2 dan S3) ke semua titik

Demand sesuai daftar pekerjaan (dapat dilihat pada Gambar 4.19).

Gambar 4.19. Pendistribusian Besi

Gambar 4.20. Lokasi Awal Penempatan TC

Page 24: 4. ANALISA DATA & PEMBAHASAN 4.1. Data Umum Proyek · 4.3 Proses Mengevaluasi Penjadwalan Proyek Setelah selesai proses pengumpulan data, data-data tersebut mulai diolah. Ada beberapa

36 Universitas Kristen Petra

Gambar 4.20 menunjukan letak awal TC pada proyek tempat dilakukan

penelitian. TC1 ditempatkan pada As A19-A20/6A-6B, TC2 ditempatkan pada As

A28-A29/6A-6B, dan TC3 diletakkan pada As A15-A16/6K-6L dengan radius

TC 1 dan TC sebesar 60 m sedangkan TC 2 dengan radius yang lebih kecil 50 m.

Titik acuan ini digunakan sebagai acuan awal penentuan kelompok pekerjaan.

4.5.2. Menentukan Kelompok Pekerjaan Tower Crane

Pada tahap ini diasumsikan TC berada pada lokasi awal yang telah

ditentukan sebelumnya, sehingga dapat diketahui tingkat aksesibilitas seperti pada

Lampiran 5. Dari gambar tersebut dapat diketahui tingkat aksesibilitas TC, radius

TC, yang mana dengan menggunakan ketiga TC, pendistribusian material dari

titik Supply menuju titik Demand mampu terpenuhi.

Pada setiap pekerjaan yang dapat diakses dengan menggunakan TC akan

diberi nilai 1 dan untuk pekerjaan yang tidak dapat diakses TC akan diberi nilai 0.

Apabila ada pekerjaan yang memiliki nilai 1 pada lebih dari 1 TC, maka pekerjaan

tersebut mengalami overlap. Dapat dilihat pada Tabel 4.7 di bawah ini:

Tabel 4.7 Nilai Overlapping TC 1, TC 2, dan TC 3

Crane Task

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12  13  14 

TC 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0  0 

TC 2 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1  1 

TC 3 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0  0 

Crane Task

15  16  17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28

TC 1 0  1  0  0  1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

TC 2 1  1  1  1  1 0 0 0 0 0 0 0 0 0

TC 3 0  0  0  0  0 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Crane Task

29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42

TC 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

TC 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

TC 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Page 25: 4. ANALISA DATA & PEMBAHASAN 4.1. Data Umum Proyek · 4.3 Proses Mengevaluasi Penjadwalan Proyek Setelah selesai proses pengumpulan data, data-data tersebut mulai diolah. Ada beberapa

37 Universitas Kristen Petra

Crane Task

43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55

TC 1 1 1 1 1 1 1 1  1  1  1  1  1  1 

TC 2 0 0 0 0 0 0 1  1  1  1  1  1  0 

TC 3 1 1 1 1 1 1 1  1  1  0  1  1  1 

Keterangan:

Task : Pekerjaan Pengangkutan

TC 1 : Tower Crane 1

TC 2 : Tower Crane 2

TC 3 : Tower Crane 3

Dari tabel di atas dapat diketahui pada Task 1 hanya TC3 yang diberi

nilai 1, ini berarti Task 1 hanya hanya dapat dilakukan oleh TC1. Pada Task 10

ada 2 TC yang diberi nilai 1 yaitu TC1 dan TC2, ini berarti pekerjaan tersebut bisa

dikerjakan oleh 2 TC yaitu TC1 dan TC2. Task 4 ketiga TC diberi nilai 1, yang

Task 4 dapat dikerjakan oleh ketiga TC baik TC1, TC2 maupun TC3. Ketika suatu

pekerjaan dapat dikerjakan oleh lebih dari satu TC, maka TC tersebut mengalami

overlap. Suatu pekerjaan mengalami overlap, maka akan ada kemungkinan TC

mengalami konflik, oleh karena itu perlu dicari jumlah konflik terkecil yang

mungkin terjadi. Bila konflik yang rendah menggambarkan kecilnya resiko

tabrakan yang akan dialami oleh TC selama dalam masa konstruksi.

Gambar 4.21. Perpotongan Task 2 (TC3) dengan Task 15 (TC1)

Page 26: 4. ANALISA DATA & PEMBAHASAN 4.1. Data Umum Proyek · 4.3 Proses Mengevaluasi Penjadwalan Proyek Setelah selesai proses pengumpulan data, data-data tersebut mulai diolah. Ada beberapa

38 Universitas Kristen Petra

Dari gambar di atas jumlah perpotongan (n) yaitu 4 titik dapat dilihat

pada perpotongan yang telah dilingkari. Selanjutnya semua pasangan pekerjaan

dihitung titik konfliknya dengan cara yang sama kemudian dijumlahkan

semuanya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 6. Jumlah konflik

atau perpotongan sebanyak 581 persilangan.

4.6. Skenario 2

Titik Supply dan titik Demand pada skenario tidak berubah , demikian pula

dengan letak TC, daftar pekerjaannya juga tidak berubah, Pada skenario ini

penentuan kelompok pekerjaan dibuat sedikit berbeda, dimana TC3 hanya

bertugas memindahkan material dari besi datang (S1) menuju titik penimbunan

besi (D1 dan D2). TC1 bertugas memindahkan material dari tempat perakitan besi

(S3) menuju titik Demand pada Condominium dan titik D41, D42, dan D43 pada

zona 1A area Podium yang tidak dapat dijangkau oleh TC2. TC2 bertugas

memindahkan material dari tempat perakitan besi (S2) menuju titik Demand pada

area podium zona 1A dan zona 1B, kemudian dihitung kembali jumlah konflik.

Alur pendistribusian besi dapat dilihat pada lampiran 5. Setelah melakukan

langkah-langkah seperti pada skenario 1, maka didapatkan titik konflik pada

skenario 2 sebanyak 286 persilangan.

4.7. Skenario 3

Pada Skenario 3, titik Supply dan titik Demand tidak berubah, demikian

pula dengan daftar pekerjaan. Pada skenario 3 jumlah TC yang digunakan

dikurangi dari 3 buah menjadi 2 buah TC, dimana pada skenario ini TC1 tidak

digunakan. TC1 tidak digunakan karena dianggap memiliki overlap yang cukup

besar, sehingga TC3 yang mengambil alih pekerjaan TC1. Tugas TC3 pada

skenario ini, yaitu mengangkut besi yang datang (S1), mengantarkan besi pada

tempat penimbunan besi (D1 dan D2), selain itu TC3 juga bertugas mengantarkan

besi yang telah dirakit menuju titik-titik Demand pada area Condominium kecuali

D35 karena tidak dapat dijangkau oleh TC3, namun TC3 juga membantu

pekerjaan TC2 yang tidak dapat dijangkau oleh TC2 yaitu untuk titik D41, D42,

dan D43. Untuk TC2 bertugas mengantarkan besi yang telah dirakit menuju titik-

Page 27: 4. ANALISA DATA & PEMBAHASAN 4.1. Data Umum Proyek · 4.3 Proses Mengevaluasi Penjadwalan Proyek Setelah selesai proses pengumpulan data, data-data tersebut mulai diolah. Ada beberapa

39 Universitas Kristen Petra

titik Demand pada area Podium, untuk pekerjaan yang tidak dapat ditangani oleh

TC2, pengerjaannya dialihkan kepada TC3.

Setelah membuat alur pendistribusian besi yang dapat dilihat pada

lampiran 5, maka diamati titik-titik yang mengalami persilangan antar TC, yang

nantinya akan dihitung konflik indeksnya (NC). Setelah diamati didapati bahwa

pada skenario 3 banyak konflik yang terjadi adalah 99 persilangan. Hasil dari

penelitian dapat dilihat pada Tabel 4.8.

Tabel 4.8. Hasil Skenario 1, 2, dan 3

Pemodelan Koordinat (As) Jumlah Konflik

Skenario 1 TC1 (A19-A20/ 6A-6B); TC2 (A28-A29/6A-6B); TC3 ( A15-A16/6K-6L)

581 persilangan (Sesuai dengan

kondisi dilapangan )

Skenario 2

TC1 (A19-A20/ 6A-6B); TC2 (A28-A29/6A-6B); TC3 ( A15-A16/6K-6L)

286 persilangan

(kondisi titik Supply dan Demand seperti skenario 1, hanya modifikasi pekerjaan TC1 dan TC3)

Skenario 3 TC2 (A28-A29/6A-6B); TC3 ( A15-A16/6K-6L)

99 persilangan

(TC1 tidak digunakan, Tugas TC1 dikerjakan oleh TC3)

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa skenario 3 yang paling optimal

apabila dibandingkan denga skenario 1 dan skenario 2, karena pada skenario 3

nilai konflik indeks adalah 99 persilangan dan nilai ini paling kecil bila

dibandingkan dengan skenario lainnya.