PLAN OF ACTION (P.O.A)PLAN OF ACTION (P.O.A)Dr.Lutfi Zein, Sp.MDr.Lutfi Zein, Sp.M

LAB FK UNEJ/SMF MATA LAB FK UNEJ/SMF MATA RSUD Dr.SOEBANDI JEMBERRSUD Dr.SOEBANDI JEMBER

ASSALAMU’ALAIKUM WWASSALAMU’ALAIKUM WW

KKOSKAP DOKTER MUDAOSKAP DOKTER MUDA

LAB.MATALAB.MATA FK UNEJ FK UNEJ / SMF MATA / SMF MATA

RSUD Dr.SOEBANDI JEMBERRSUD Dr.SOEBANDI JEMBER

Oleh: Dr.Lutfi Zein,Sp.MOleh: Dr.Lutfi Zein,Sp.M

REFRAKSI OBJEKTIFREFRAKSI OBJEKTIFAUTO AUTO REFRAKTOMETERREFRAKTOMETER

PEMERIKSAAN SEGMENT PEMERIKSAAN SEGMENT ANTERIOR MATAANTERIOR MATASLIT SLIT

LAMPLAMP

OPERASI MATA DENGAN OPERASI MATA DENGAN MIKROSKOPMIKROSKOP

DIAGNOSA PENYAKITDIAGNOSA PENYAKIT

I. ANAMNESAI. ANAMNESA

II. PEMERIKSAAN FISIKII. PEMERIKSAAN FISIK

III.PENUNJANGIII.PENUNJANG

IV.DIAGNOSA KERJAIV.DIAGNOSA KERJA

V. DIAGNOSA BANDINGV. DIAGNOSA BANDING

VI.THERAPIVI.THERAPI

PLAN OF ACTION (POA)PLAN OF ACTION (POA)

I. POA DIAGNOSAI. POA DIAGNOSA

II. POA THERAPIII. POA THERAPI

III. POA EDUKASIIII. POA EDUKASI

IV. POA REHABILITASIIV. POA REHABILITASI

POA dibuat setelah Diagnosa Kerja POA dibuat setelah Diagnosa Kerja &Terapi sementara dibuat.&Terapi sementara dibuat.

Ad. I. POA DIAGNOSAAd. I. POA DIAGNOSA

TUJUAN :TUJUAN :

1. Memperkuat Diagnosa1. Memperkuat Diagnosa

2. Menyingkirkan Diagnosa 2. Menyingkirkan Diagnosa BandingBanding

YANG DILAKUKAN:YANG DILAKUKAN:

1. Pemeriksaan Penunjang1. Pemeriksaan Penunjang

2. Konsultasi2. Konsultasi

Ad. II. POA THERAPIAd. II. POA THERAPI

1. Rencana1. Rencana Evaluasi dari POA Evaluasi dari POA

DiagnosaDiagnosa

2. Rencana Evaluasi dari 2. Rencana Evaluasi dari Terapi Terapi

33. Rencana . Rencana EvaluasiEvaluasi daridari Tindakan Tindakan

44. Rencana . Rencana EvaluasiEvaluasi dari Komplikasi dari Komplikasi

5. Rencana Pengawasan dan5. Rencana Pengawasan dan

Pengobatan Jangka Panjang bilaPengobatan Jangka Panjang bila

diperlukandiperlukan

Ad. III. POA EDUKASIAd. III. POA EDUKASI

Edukasi Edukasi Inform Consent Inform Consent Dokumen Dokumen

Medik.Medik.

EDUKASI :POA Diagnosa + POA TerapiEDUKASI :POA Diagnosa + POA Terapi

+ POA Rehabilitasi+ POA Rehabilitasi

Bahasa : Bahasa penderita yaitu penjeBahasa : Bahasa penderita yaitu penje

lasan dalam bahasa yang dilasan dalam bahasa yang di

mengerti oleh penderita mengerti oleh penderita Ditulis dalam POA EDUKASIDitulis dalam POA EDUKASI

BAHASA INDONESIABAHASA INDONESIA

ISI POA EDUKASIISI POA EDUKASI

DARI POA DIAGNOSA:DARI POA DIAGNOSA: 1. Rencana pemeriksaan penunjang1. Rencana pemeriksaan penunjang 2. Rencana konsultasi2. Rencana konsultasiDARI POA THERAPI:DARI POA THERAPI: 1. Pongabatan apa yang perlu diberikan1. Pongabatan apa yang perlu diberikan 22. Rencana pengobatan lanjutan. Rencana pengobatan lanjutan 33. Rencana Rencana pengobatan . Rencana Rencana pengobatan akibat tindakanakibat tindakan 44. Rencana pengobatan bila ada komp. Rencana pengobatan bila ada komp likasi.likasi.DARI POA REHABILITASI:DARI POA REHABILITASI: 6. Rencana rehabilitasi fisik & psikis6. Rencana rehabilitasi fisik & psikis 7. Rencana rehabilitasi fungsi fisiologis7. Rencana rehabilitasi fungsi fisiologis

Ad. IV. POA REHABILITASIAd. IV. POA REHABILITASI

1. Rencana rehabilitasi Fisik1. Rencana rehabilitasi Fisik

2. Rencana rehabilitasi Psikis2. Rencana rehabilitasi Psikis

3. Rencana rehabilitasi fungsi 3. Rencana rehabilitasi fungsi fisiologisfisiologis

4. Prognosa hasil Rehabilitasi4. Prognosa hasil Rehabilitasi

POA POA S.O.A.P S.O.A.P

““SOAP” ADALAH PENJABARAN DARI SOAP” ADALAH PENJABARAN DARI “POA”:“POA”:

S = Subjectif (keluhan subjektif pdrt)S = Subjectif (keluhan subjektif pdrt) O = Objectif (hasil pemeriuksaan)O = Objectif (hasil pemeriuksaan) A = Asessment (relevansi S dg O)A = Asessment (relevansi S dg O) Isinya :- DiagnosaIsinya :- Diagnosa - Temuan Follow Up- Temuan Follow Up P = PlanningP = Planning Isinya :-Planning TerapiIsinya :-Planning Terapi -Planning pemeriksaan lain-Planning pemeriksaan lain Sesuai temuan Follow Up Sesuai temuan Follow Up

CONTOH MEMBUAT POACONTOH MEMBUAT POA

Identitas : Laki-laki 50 tahun(petani)Identitas : Laki-laki 50 tahun(petani)

I. ANAMNESAI. ANAMNESA

1. KU : OD tak bisa lihat 3 bulan1. KU : OD tak bisa lihat 3 bulan

2. RPS :4 bln yl mata kabur perlahan2. RPS :4 bln yl mata kabur perlahan

1 minggu sebelumnya mata1 minggu sebelumnya mata

terbentur akibat kecelakaanterbentur akibat kecelakaan

3 bulan yl mata tak lihat3 bulan yl mata tak lihat

3. RPD : tak pernah sakit 3. RPD : tak pernah sakit sebesebe

lumnya.lumnya.

4. RPO : Rhoto tetes mata4. RPO : Rhoto tetes mata

5. RPK : disangkal5. RPK : disangkal

II. PEMERIKSAAN FISIK mata kananII. PEMERIKSAAN FISIK mata kanan

- Visus 1/300 PI: BSA- Visus 1/300 PI: BSA

- Pupil : Lekokoria, lensa keruh- Pupil : Lekokoria, lensa keruh

- TIO normal, Iris Shadow –- TIO normal, Iris Shadow –

Fundus reflek –Fundus reflek –

Mata kiri visus 6/6, lainnya taaMata kiri visus 6/6, lainnya taa

III. Pem.Penunjang : belumIII. Pem.Penunjang : belum

IV. Diagnosa Kerja : OD Katarak IV. Diagnosa Kerja : OD Katarak maturmatur

IV. DIAGNOSA BANDINGIV. DIAGNOSA BANDING

1. Katarak Matur1. Katarak Matur

2. Katarak Traumatika2. Katarak Traumatika

3. Katarak Matur + Uveitis post or3. Katarak Matur + Uveitis post or

+ Ablasio Retina+ Ablasio Retina

4. Katarak Traumatika + Uveitis4. Katarak Traumatika + Uveitis

Post or + Ablasio RetinaPost or + Ablasio Retina

5. Katarak + SMD5. Katarak + SMD

V. THERAPI :OD EKKE + IOLV. THERAPI :OD EKKE + IOL

PLAN OF ACTION (POA)PLAN OF ACTION (POA)

I. POA DIAGNOSAI. POA DIAGNOSA

II. POA THERAPIII. POA THERAPI

III. POA EDUKASIIII. POA EDUKASI

IV. POA REHABILITASIIV. POA REHABILITASI

Ad. I. POA DIAGNOSAAd. I. POA DIAGNOSA

1. Funduskopi Mata Kiri1. Funduskopi Mata Kiri

2. USG Mata Kanan2. USG Mata Kanan

3. Test Fungsi Makula Mata 3. Test Fungsi Makula Mata KananKanan

4. Funduskopi Mata Kanan Post 4. Funduskopi Mata Kanan Post Op.Op.

5. FFA Mata Kanan Post Op.5. FFA Mata Kanan Post Op.

Ad. II. POA THERAPIAd. II. POA THERAPI

1. Pada USG1. Pada USGAblasioAblasioOperasiOperasi

PrognosaPrognosaJelaskan pada EdukasiJelaskan pada Edukasi

2. USG2. USGObskuraObskuraOperasiOperasi

PrognosaPrognosaJelaskan pada EdukasiJelaskan pada Edukasi

3. Funduskopi OS3. Funduskopi OSSMDSMDOperasiOperasi

Prognosa ODPrognosa ODbisa juga SMDbisa juga SMD

4. Test Fungsi Makula OD4. Test Fungsi Makula ODPrognosa!Prognosa!

5. Komplikasi Intra/Paska OP5. Komplikasi Intra/Paska OPTerapiTerapi

6. Post Op SMD6. Post Op SMDFFAFFALaser PC?Laser PC?PrognosPrognos

Ad. III. POA EDUKASIAd. III. POA EDUKASI

Disampaikan pada Penderita/KeluargaDisampaikan pada Penderita/Keluarga

secara bijaksana tanpa rekayasa dansecara bijaksana tanpa rekayasa dan

dalam bahasa awam yang dimengerti dalam bahasa awam yang dimengerti

oleh penderita/Keluarga, mengenai:oleh penderita/Keluarga, mengenai:

1. Prognosa/Biaya pada POA Diagnosa1. Prognosa/Biaya pada POA Diagnosa

2. Tindakan/Biaya/Pronogsa POA Tx2. Tindakan/Biaya/Pronogsa POA Tx

3. Biaya/Tindakan/Prognosa POA 3. Biaya/Tindakan/Prognosa POA RehabilitasiRehabilitasi

pada kasus ini adalah IOL baik itupada kasus ini adalah IOL baik itu

Psikologis / Penampilan / Fungsi dari IOLPsikologis / Penampilan / Fungsi dari IOL

Ad. IV. REHABILITASIAd. IV. REHABILITASI

1. Rehabilitasi visus harus IOL1. Rehabilitasi visus harus IOL Indikasi Mutlak Katarak MonokulerIndikasi Mutlak Katarak Monokuler 2. Lensa Kontak Tidak Bisa (Umur 2. Lensa Kontak Tidak Bisa (Umur dan Pekerjaan tdk mmendukung)dan Pekerjaan tdk mmendukung) 3. Kaca Mata Afakia Tidak Bisa3. Kaca Mata Afakia Tidak Bisa (Mata OS E metropia(Mata OS E metropiaDiplopia)Diplopia) 4. Prognosa visus hasil rehabilitasi OD4. Prognosa visus hasil rehabilitasi OD dengan IOL (seperti mata normal, tapi dengan IOL (seperti mata normal, tapi tidak sama persis mata normal), tidak sama persis mata normal),

dimanadimana untuk baca perlu Add + 3.00 D, sdk OSuntuk baca perlu Add + 3.00 D, sdk OS perlu Add + 2.00 D s/d + 2.25 D.perlu Add + 2.00 D s/d + 2.25 D.

KESIMPULAN POAKESIMPULAN POA

1. POA Diagnosa1. POA Diagnosa dari USG OD Preop dari USG OD Preop

Funduskopi OS Preop, Test Makula Funduskopi OS Preop, Test Makula

OD Preop, Fundus OD Post op, FFAOD Preop, Fundus OD Post op, FFA

OD Post opOD Post opMemperkuat DiagnosaMemperkuat Diagnosa

OD Cataract / ada penyakit lainOD Cataract / ada penyakit lain

Sekaligus menyingkirkan DiagnosaSekaligus menyingkirkan Diagnosa

Banding.Banding.

2. POA THERAPI :2. POA THERAPI : a. Dari hasil POA DIAGNOSA a. Dari hasil POA DIAGNOSA Menentukan arah Terapi dariMenentukan arah Terapi dari hasil USG, Funduskopi, FFAhasil USG, Funduskopi, FFA b. Dari POA TERAPI b. Dari POA TERAPI Arah Terapi, Arah Terapi, Perobahan Terapi, Terapi KompliPerobahan Terapi, Terapi Kompli kasi Tindakan, Terapi Komplikasikasi Tindakan, Terapi Komplikasi Perjalanan Penyakit.Perjalanan Penyakit. c. Dari Diagnosa, Terapi, Komplikasi,c. Dari Diagnosa, Terapi, Komplikasi, dan perjalanan penyakit kita dapatdan perjalanan penyakit kita dapat menentukan Porgnosa Penyakitnyamenentukan Porgnosa Penyakitnya

3. POA EDUKASI 3. POA EDUKASI INFORM CONSENTINFORM CONSENT

Rencana Pemeriksaan, RencanaRencana Pemeriksaan, Rencana

pengobatan, Prognosa Penyakit, pengobatan, Prognosa Penyakit,

dan Rehabilitasi Visus setelah dan Rehabilitasi Visus setelah

Operasi Katarak Mata kanan.Operasi Katarak Mata kanan.

Dari EDUKASI, seandainya terjadiDari EDUKASI, seandainya terjadi

hal yang tidak didinginkan,makahal yang tidak didinginkan,maka

semuanya telah disampaikan jelassemuanya telah disampaikan jelas

””DOKUMENT MEDIK” DOKUMENT MEDIK”

4. POA REHABILITASI 4. POA REHABILITASI Apapun yang Apapun yang

terjadi terjadi Rehabilitasi Fisik, Rehabilitasi Fisik, PsikoloPsikolo

gis dan Fungsi Fisiologis telah ada gis dan Fungsi Fisiologis telah ada

“ “Semuanya dalam POA”.Semuanya dalam POA”.

Rehabilitasi Visus adalah mutlakRehabilitasi Visus adalah mutlak

IOL langsung waktu operasi.IOL langsung waktu operasi.

HUBUNGAN POA HUBUNGAN POA SOAP SOAP

Ibaratnya Pembangunan, maka “POA”Ibaratnya Pembangunan, maka “POA” adalah “GBHN nya” sedangkan “SOAP”adalah “GBHN nya” sedangkan “SOAP” adalah “Tahapan PELITA I Dst”adalah “Tahapan PELITA I Dst” “ “POA” hanya dibikin “satu kali” untukPOA” hanya dibikin “satu kali” untuk “ “Satu Macam Penyakit” pada waktuSatu Macam Penyakit” pada waktu pertama kali MRS, Sedangkan “SOAP”pertama kali MRS, Sedangkan “SOAP” dibuat “Tiap Hari” waktu follow up.dibuat “Tiap Hari” waktu follow up. JADI :“SOAP”adalah Penjabaran “POA”JADI :“SOAP”adalah Penjabaran “POA” SOAP harus selalu berada dalam POA.SOAP harus selalu berada dalam POA. JIKA “SOAP” keluar dari “POA”JIKA “SOAP” keluar dari “POA”POA POA

SALAH SALAH

POA POA PBL PBL

PBL (Problem Base Learning)PBL (Problem Base Learning) Analisa POA Analisa POA Analisa PBL Analisa PBL Terlatih dengan POA Terlatih dengan POA Mudah PBL Mudah PBL POA BENAR POA BENAR Penderita tertangani Penderita tertangani dengan “BENAR”, dengan “BENAR”, bila timbul masalah bila timbul masalah hukum dll hukum dll DATA LENGKAP DATA LENGKAP

PERJALANAN HIDUP, SEKOLAH, BEKERPERJALANAN HIDUP, SEKOLAH, BEKER JA DLL JA DLL Perlu “POA” Perlu “POA” kalau perlu kalau perlu tulis “CATATAN HARIAN”tulis “CATATAN HARIAN”

WASSALAMU’ALAIKUM WASSALAMU’ALAIKUM WWWW