3.modul pesawat at wood
DESCRIPTION
elektroTRANSCRIPT
PESAWAT ATWOOD
I. Tujuan umum
Tujuan yang diharapkan dari pelaksanaan praktikum ini adalah:
1.1 Dapat memahami kebenaran hukum – hukum Newton
1.2 Dapat memahami besaran momen inersia pada gerak rotasi benda tegar.
II. Dasar Teori
Pesawat Atwood adalah suatu sistem mekanika yang terdiri dari dua massa
yang dihubungkan dengan satu tali melalui katrol. Peristiwa ini sangatlah erat
kaitannya dengan Hukum Newton dan Momen inersia yang bekerja pada benda
dalam sistem tersebut.
2.1 Hukum Newton
Hukum Newton dikemukakan oleh Sir Isaac Newton, seorang ilmuwan
Inggris pada tahun 1642-1727. Berikut ini adalah bunyi dari hukum-
hukum Newton.
HUKUM NEWTON I
“Bila gaya yang bekerja pada benda sama dengan 0 (gaya-gaya
seimbang) maka benda yang semula diam akan terus-menerus diam atau
benda yang semula bergerak akan terus bergerak dengan kecepatan tetap
pada suatu lintasan (gerak lurus beraturan). “
Hukum Newton di atas disebut juga “Hukum kelembaman atau Hukum
Inersia”. Dinyatakan dengan :
F = 0 .......................................................................................................3.1
Percobaan : Pesawat Atwood
Hukum Newton I ini berlaku pada saat benda diam atau kecepatan benda
tetap. Sehingga cenderung mempertahankan keadaan diam atau keadaan
bergeraknya.
Ukuran kuantitas kelembaman suatu benda dapat diukur melalui besaran
massanya. Makin besar massa benda maka makin besar pula kelembaman
benda tersebut, makin sukar digerakkan atau dihentikan.
HUKUM NEWTON II
“ Resultan gaya yang bekerja pada suatu benda sebanding dengan massa
benda dan percepatannya, arah resultan gaya searah dengan arah
percepatannya. “
Resultan gaya adalah suatu vektor gaya yang mempunyai akibat yang
sama dengan akibat semua vektor gaya yang bekerja pada suatu benda.
Dinyatakan dengan :
F = m.a ................................................................................................. 3.2
Di mana : F = gaya yang bekerja pada suat benda (N)
m = massa benda (kg)
a = percepatan (m/s2)
Jika gaya yang bekerja pada benda adalah konstan maka didapat
percepatan yang konstan pula seperti yang tertulis dalam persamaan-
persamaan berikut ini :
Vt = Vo + at ........................................................................................... 3.3
Keterangan :
Vt = kecepatan pada waktu t sekon (m/s)
Vo = kecepatan awal (m/s)
a = percepatan (m/s2)
t = waktu (s)
Lab. Fisika Dasar – LDB UNSRI 2008 III-2
Percobaan : Pesawat Atwood
St = So + Vo.t + at2 ………………………………….………………3.4
Keterangan :
St = posisi benda pada saat t sekon (m)
So = posisi awal benda (m)
a = percepatan (m/s2)
t = waktu (s)
Gaya 1 Newton adalah gaya yang bekerja pada massa 1 kg sehingga
menimbulkan percepatan 1 meter per sekon kuadrat.
HUKUM III NEWTON
“ Jika benda pertama mengerjakan gaya pada benda kedua maka benda
kedua akan mengerjakan gaya pada benda pertama yang besarnya sama
tetapi arahnya berlawanan. “
Dinyatakan dengan :
Faksi = - Freaksi ................................................................................... 3.5
Hukum Newton di atas menyatakan bahwa jika benda melakukan gaya
pada benda kedua maka benda kedua selalu dapat membalas atau
melakukan gaya pada benda pertama.
Misalnya sebuah peluru ditembakkan maka peluru tersebut akan terdorong
ke luar oleh senapan yang ditembakkan. Dan senapan itu pun terdorong ke
belakang atau kearah yang berlawanan dengan arah gerak peluru.
2.2 Momen Inersia
Pada gerak translasi, besaran yang menyatakan ukuran kelembaman benda
adalah massa. Pada gerak rotasi, besaran yang analog dengan massa
adalah momen inersis. Momen inersis (diberi lambang I) dari sebuah
partikel bermassa m didefinisikan sebagai hasil kali massa partikel m
dengan kuadrat jarak partikel dari titik poros r2. atau dapat ditulis :
Lab. Fisika Dasar – LDB UNSRI 2008 III-3
Percobaan : Pesawat Atwood
I = m . r2 ........................................................................................... 3.6
Keterangan :
I = momen inersia
m = massa
r = titik poros
Gambar 3.1 Gerak rotasi pada benda tegar
Sebuah benda tegar disusun oleh banyak partikel terpisah yang massanya
masing-masing m1, m2, m3, . . . .
Untuk menentukan momen inersia dari benda-benda seperti diatas
terhadap suatu poros tertentu, mula-mula kita harus mengalikan massa
tiap-tiap partikel dengan kuadrat jaraknya dari poros, kemudian
dijumlahkan.
Jika benda tegar memiliki distribusi massa yang kontinyu, seperti silider
pejal poros melalui pusat, batang silinder polos melalui ujung, pelat
segiempat poros melalui pusat, pelat segiempat polos melalui tepi, silinder
Lab. Fisika Dasar – LDB UNSRI 2008 III-4
Percobaan : Pesawat Atwood
tipis berongga, bola pejal, bola-bola berongga, dan bermacam-macam
benda yang lainnya. Benda-benda tersebut terlebih dahulu kita harus
menghitung momen inersia dengan metoda integrasi untuk menghitung
penjumlahan. Adapun rumus umum momen inersia pada salah satu benda
diatas yaitu silinder pejal adalah:
I = ½ M . R2 .................................................................................... 3.7
Keterangan :
I : momen inersis
M : massa benda
R : titik poros
2.3 Momen Gaya
Kecendrungan suatu gaya untuk merotasi (memutar) suatu benda terhadap
suatu poros yang dijadikan pusat (sumbu) diukur dengan suatu besaran
yang disebut momen. Besar momen yang ditimbulkan oleh gaya F
dirumuskan oleh :
..................................................................................................... 3.8
keterangan :
τ : momen gaya
l : lengan momen
F : gaya
Dalam persamaan di atas, jarak disebut lengan momen dari gaya F.
Lengan momen dari suatu gaya adalah panjang garis yang ditarik dari
Lab. Fisika Dasar – LDB UNSRI 2008 III-5
Percobaan : Pesawat Atwood
titik poros suatu rotasi sampai memotong tegak lurus dari kerja gaya
benda tersebut.
Adapun kaitan momen gaya dengan percepatan sudut dan dengan momen
inersis yaitu :
τ = I α ................................................................................................. 3.9
Keterangan :
I = momen inersis
τ = momen gaya
α = percepatan sudut
Dari rumus diatas terlihat jelas hubungan antara momen inersia dengan
momen gaya dan dengan percepatan sudut.
2.4 Hubungan Hukum Newton dengan Momen Inersia
Pada hukun II Newton menjelaskan tentang benda yang dikenai gaya
sehingga timbul suatu percepatan benda tersebut yang diakibatkan oleh
suatu gaya. Adapun hukum Newton tersebut dapat dilihat kembali pada
rumus 3.2, sedangkan momen inersis adalah gerak rotasi yang
dipengaruhi oleh massa benda dan juga dipengaruhi pola disribusi massa
terhadap sumbu putar. Dapat ditarik kesimpulan bahwa keduanya
dipengaruhi oleh massa benda.
Sebagai contoh :
Sebuah silinder pejal yang berjari-jari r dan bermassa m dijadikan katrol
untuk sebuah sumur. Silinder tersebut kemudian diberi tali, lalu pada salah
satu ujung tali digantungi massa dan pada salah satu ujung tali lainnya
dikenai gaya sebesar F. Dari contoh diatas akan jelas terlihat hubungan
Hukun II Newton dengan Momen Inersis
Dalam pesawat atwood terdapat berbagai gerak, yaitu :
1. Gerak Lurus Beraturan (GLB)
Lab. Fisika Dasar – LDB UNSRI 2008 III-6
Percobaan : Pesawat Atwood
Yaitu gerak suatu benda yang kecepatannya tetap sehingga
percepatannya bernilai 0. Rumus :
V = ……………………………………………………….....… 3.10
Keterangan :
V = kecepatan (m/s)
s = jarak (m)
t = waktu (t)
2. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
yaitu gerak suatu benda dimana percepatan dan kecepatannya berubah
secara beraturan. Dibagi menjadi :
a. Gerak lurus dipercepat beraturan
yaitu gerak yang lintasannya lurus dan kecepatannya setiap saat
berubah secara beraturan (tetap). Berdasarkan rumuasan 3.3 dan 3.4
V
Vt
V
t = t
t
b. Gerak lurus diperlambat beraturan
yaitu gerak benda yang percepatannya bernilai (-) dan kecepatannya
setiap saat selalu berkurang secara beeraturan.
S = Vo.t – a.t2
Vt = Vo – a.t V
Vo
Lab. Fisika Dasar – LDB UNSRI 2008 III-7
Percobaan : Pesawat Atwood
t(*) Gerak vertical keatas
Merupakan GLBB diperlambat dengan kecepatan awal Vo dan
diperlambat dengan perlamabatan = -a. Rumus :
A = -g (karena diperlambat)
Vt = Vo – g.t
Y = Vo.t – g.t2
y Vo
(*) Gerak vertikal kebawah
Merupakan GLBB dipercepat dengan kecepatan awal Vo dan
mengalami percepatan yang sama dengan percepatan gravitasi.
Rumus :
a = g
sehingga y = Vo.t + g.t2
Vt = Vo + g.t
y Vo
(*) Gerak Jatuh Bebas
Lab. Fisika Dasar – LDB UNSRI 2008 III-8
Percobaan : Pesawat Atwood
Merupakan gerak suatu benda yang dijatuhkan dari suatu
ketinggian di atas tanah tanpa kecepatan awal dan dalam
geraknya hanya dipengaruhi oleh gaya gravitasi. Rumus :
Vt = g.t
Y = g.t2 …………………………………….…………….. 3.11
y g
Gerak benda yang dijatuhkan dari suatu ketinggian
Waktu jatuh benda dinyatakan dengan persamaan :
................................................................................. 3.12
Sehingga kecepatan benda saat menyentuh tanah :
............................................................................... 3.13
Dalam pesawat Atwood juga bekerja gaya tegangan tali yang
terjadi pada tali, dimana ujung-ujung tali dihubungkan dua buah
benda.
Lab. Fisika Dasar – LDB UNSRI 2008 III-9
Percobaan : Pesawat Atwood
III. Prosedur Percobaan
Adapun prosedur yang harus dijalankan pada praktikum ini adalah:
Pasang modul pesawat atwood dalam kondisi benar-benar tegak lurus, sehingga
nantinya anak timbangan yang dijatuhkan tidak terhambat, dan yang perlu
diperhatikan sebelum anak timbangan terpasang pada pesawat atwood, anak-anak
timbangan harus diketahui massanya terlebih dahulu, dengan menggunakan neraca
analitis ukur massa anak timbangan yang akan digunakan tadi.
Setelah modul pesawat atwood sudah yakin lurus maka selanjutnya atur jarak
terminal-terminal beban, sesuai dengan intruksi yang diberikan oleh asisten
pendamping
Lab. Fisika Dasar – LDB UNSRI 2008 III-10
Percobaan : Pesawat Atwood
Pasang beban tambahan yang sebelumnya sudah ditimbang massanya menggunakan
neraca analitis, pada salah satu anak timbangan yang terpasang pada katrol pesawat
atwood
Setelah beban terpasang pada salah satu anak timbangan tadi maka tempatkan, anak
timbangan tadi pada terminal paling atas (selajutnya disebut terminal A) dengan cara
menarik tali anak timbangan yang satunya lagi.
Lab. Fisika Dasar – LDB UNSRI 2008 III-11
Percobaan : Pesawat Atwood
Catatan: pada saat menarik tali tadi, beban yang diangkat hanya menyentuh
terminal A, tidak memberikan gaya tambahan pada beban tersebut,
sehingga nantinya beban bergerak hanya karena pengaruh gaya beratnya
saja, tanpa ada gaya tambahan lainnya.
Ukur waktu yang diperlukan oleh bandul untuk mempuh jarak dari terminal A (atas)
ke terminal tengah (selanjutnya disebut terminal B) SAB, kemudian waktu yang
diperlukan oleh bandul dari terminal B ke terminal paling bawah (selanjutnya disebut
terminal C) SBC.
Lab. Fisika Dasar – LDB UNSRI 2008 III-12
Percobaan : Pesawat Atwood
Ulangi beberapa kali untuk masing-masing beban, jalankan sesuai dengan prosedur
di atas, ubah jarak AB (SAB), dengan jarak BC (SBC) tetap.
Dengan cara yang sama lakukan percobaan dengan membuat jarak AB (SAB) tetapa,
namun jakan BC (SBC) berubah
IV. Data Hasil Pengukuran
Dari hasil pengukuran dan percobaan yang dilakukan maka diperoleh data
sebagai berikut:
- Massa anak timbangan (M): gr
- Massa beban tambahan : m1= gr
m2 = gr
m3 = gr
- Jari-jari katrol pesawat atwood : cm
- Massa katrol (mk): gr
Tabel 1 . Data hasil pengukuran SAB berubah dan SBc tetap
Lab. Fisika Dasar – LDB UNSRI 2008 III-13
Percobaan : Pesawat Atwood
No.m
(gr)SBC
(cm)SAB
(cm)tAB (detik) tBC (detik)
t1 t2 t3 t1 t2 t3
1.
2.
3.
Tabel 2 . Data hasil pengukuran SBC berubah dan SAB tetap
No.m
(gr)SAB
(cm)SBC
(cm)tAB (detik) tBC (detik)
t1 t2 t3 t1 t2 t3
1.
2.
3.
Lab. Fisika Dasar – LDB UNSRI 2008 III-14
Percobaan : Pesawat Atwood
V. Pengolahan Data
Dengan menggunakan formula 3.4, dan berdasarkan tabel 1 maka nilai
percepatan benda pada jarak SAB adalah:
a = SAB/tAB2, dari data pada tabel di atas maka diperoleh percepatan sebagai
berikut:
- Beban tambahan pertama (m1)
No.SAB
(m) (detik)a
(m/s2)1.
2.
3.
Percepatan rata-rata ( ) = a/3 = = m/det2,
dengan menggunakan data pada tabel diatas maka dapat dibuat grafik
hubungan antara waktu(t) terhadap jarak (s):
Lab. Fisika Dasar – LDB UNSRI 2008 III-15
Percobaan : Pesawat Atwood
pada perangkat pesawat atwood berlaku , sehingga
diperoleh percepatan gravitasi (g)sebesar = m/s2.
- Beban tambahan kedua (m2)
No.SAB
(m) (detik)a
(m/s2)1.2.3.
Percepatan rata-rata ( ) = a/3 = = m/det2,
Lab. Fisika Dasar – LDB UNSRI 2008 III-16
Percobaan : Pesawat Atwood
Percepatan gravitasi (g)sebesar = m/s2.
- Beban tambahan ketiga (m3)
No.SAB
(m) (detik)a
(m/s2)1.2.3.
Percepatan rata-rata ( ) = a/3 = = m/det2,
Lab. Fisika Dasar – LDB UNSRI 2008 III-17
Percobaan : Pesawat Atwood
Percepatan gravitasi (g)sebesar = m/s2.
Percepatan gravitasi yang diperoleh dengan menggunakan pesawat atwood ini
adalah:
Nog
(m/s2)g-
Percepatan gravitasi rata-rata ( ) = g/3 = = m/s2
Simpangan data hasil pengukuran (∆g) = g- /3= = m/s2
Kesalahan Absolut (∆g) = m/s2
Kesalahan relatif = ∆g/ x 100% = %
Nilai terbaik = + ∆g = m/s2
Lab. Fisika Dasar – LDB UNSRI 2008 III-18
Percobaan : Pesawat Atwood
Percepatan tadi akan memberikan pengaruh terhadap kecepatan benda pada
saat menempuh jarak BC (SBC), dengan formula:
VBC = a.tAB + 2(SBC-a.tAB.tBC)/tBC ................................................................ 3.14
Menggunakan formula 3.4 dan memanfaatkan data pengukuran tabel 2, maka
didapatkan data sebagai berikut:
- Beban tambahan pertama (m1):a = m/s2
No. SBC VBC
Grafik hubungan SAB terhadap VAB:
Lab. Fisika Dasar – LDB UNSRI 2008 III-19
Percobaan : Pesawat Atwood
- Beban tambahan kedua (m2):a = m/s2
No. SBC VBC
Grafik hubungan SAB terhadap VAB:
Lab. Fisika Dasar – LDB UNSRI 2008 III-20
Percobaan : Pesawat Atwood
- Beban tambahan ketiga (m3):a = m/s2
No. SBC VBC
Grafik hubungan SAB terhadap VAB:
Lab. Fisika Dasar – LDB UNSRI 2008 III-21
Percobaan : Pesawat Atwood
VI. Analisa
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
Lab. Fisika Dasar – LDB UNSRI 2008 III-22
Percobaan : Pesawat Atwood
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
Lab. Fisika Dasar – LDB UNSRI 2008 III-23
Percobaan : Pesawat Atwood
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
VII. Evaluasi
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
Lab. Fisika Dasar – LDB UNSRI 2008 III-24
Percobaan : Pesawat Atwood
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
VIII. Kesimpulan
.............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
Lab. Fisika Dasar – LDB UNSRI 2008 III-25
Percobaan : Pesawat Atwood
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...................................................................................................
Lab. Fisika Dasar – LDB UNSRI 2008 III-26