395610020913 interpol as i
DESCRIPTION
aTRANSCRIPT
INTERPOLASI
Interpolasi merupakan suatu pendekatan numerik yang perlu dilakukan, bila kita
memerlukan nilai suatu fungsi y = f (x) yang tidak diketahui perumusannya secara tepat
pada nilai argumen x tertentu, bila nilainya pada argumen lain di sekitar argumen yang
diinginkan diketahui.
Untuk memperlihatkan hal ini akan ditinjau contoh berikut. Misalkan kita melakukan
percobaan atau pengamatan, dan dari upaya tersebut diperoleh sekumpulan data (x, y),
seperti tabel berikut. Hubungan y = f (x) tidak kita ketahui secara jelas (eksplisit).
x y1,0 1,01,1 1,211,2 1,441,3 1,691,4 1,961,5 2,25
Misalkan suatu waktu kita memerlukan nilai y = f(1,45) yang tidak tercantum pada tabel
tersebut. Dalam keadaan demikian, kita perlu memperkirakan nilai y = f(1,45) dengan
melakukan interpolasi pada data yang tersedia. Untuk itu kita perlu memisalkan bahwa
antara dua titik argumen yang berdekatan, y mengikuti suatu fungsi tertentu, misalkan
bahwa x = 1,4 dan x = 1,5 fungsi berbentuk linear, atau y (1,4) dan y (1,5) dihubungkan oleh
suatu garis lurus.
Dengan demikian y(1,45) terletak di tengah-tengah antara y(1,4) dan y(1,5), sehingga
berdasarkan anggapan tersebut diperoleh:
y(1,45) = 1,96+2,25
2 = 2,0325
Cara demikian disebut interpolasi linear. Metode yang paling sering digunakan untuk
menaksir harga tengah di antara titik-titik data yang tepat adalah interpolasi polinomial.
Bentuk umum polinomial orde ke-n:
f(x) = a0 + a1x + a2x2 + ……. + anxn
untuk (n + 1) titik data terdapat tepat satu, dan hanya satu polinomial orde n yang melalui
semua titik tersebut. Contoh polinomial interpolasi:
A
B
C
D
E
x0 x x1X
x0 xx0 x1xx0
A
B
CE
Xx1xx0
(a) (b) (c)
(a) Orde pertama (linear)/ garis lurus
(b) Orde kedua (kuadratik)/ parabola
(c) Orde ketiga (kubik)/ 4 titik
Interpolasi polinomial ini kemudian memberikan sebuah formula (rumus) untuk
menghitung nilai-nilai antara. Walaupun terdapat satu dan hanya satu polinomial orde ke-n
yang mencocokkan (n + 1) titik data, ada berbagai format matematika dimana polinomial ini
dapat dinyatakan. Akan dibahas dua pilihan yaitu polinomial Newton dan polinomial
Lagrange.
A. Polinomial Interpolasi Beda Terbagi Newton
Merupakan bentuk yang paling populer dan berguna. Sebelum menyajikan
persamaan umum, akan diperkenalkan versi orde pertama dan kedua, karena tafsiran
visualnya mudah, yaitu:
1. Interpolasi linear
Memakai segitiga sebangun:
Δ ABC ≈ Δ ADE
y = f (x)
f (x0)
f (x1)
f1(x)
f (x)
f (x1)
f1(x)
f (x)
f (x0)
f (x1)
f1(x)
f (x)
f (x0)
f (x1)
f1(x)
f (x)
f (x0)
f (x1)
f1(x)
f (x)
f (x0)
f (x1)
f1(x)
f (x)
BCDE =
ACAE
f 1 ( x )− f (x0)f (x1 )− f (x0)
= x−x0
x1− x0
f 1 ( x )−f (x0)x−x0
= f (x1 )−f (x0)x1−x0
f1 (x) = f (x0) + f (x1 )−f (x0)x1−x0
(x – x0)
bentuk f (x1 )−f (x0)x1−x0
adalah hampiran beda terbagi hingga untuk turunan pertama.
2. Interpolasi kuadratik
Untuk memperbaiki taksiran dipakai polinomial ordo yang lebih tinggi, yaitu:
f2 (x) = b0 + b1 (x –x0) + b2 (x – x0) ( x – x1)
Penentuan b0, b1 dan b2 :
Bila x = x0
f (x0) = b0 + b1 (x0 –x0) + b2 (x0 – x0) ( x0 – x1)
b0 = f (x0)
Bila x = x1
f (x1) = f (x0) + b1 (x1 –x0) + b2 (x1 – x0) ( x1 – x1)
b1 = f (x1 )−f (x0)x1−x0
Bila x = x2
f (x2) = f (x0) + f (x1 )− f (x0)x1−x0
(x2 –x0) + b2 (x2 – x0) ( x2 – x1)
b2 = f (x2 )−f (x1)x2−x1
−f (x1)−f (x0)x1−x0
x2−x0
Bentuk Umum Polinomial Interpolasi Newton
Analisis sebelumnya dapat diperluas untuk mencocokkan polinomial ordo n terhadap
(n + 1) data.
fn (x) = b0 + b1 (x – x0) + b2 (x – x0) (x – x1) + ……. + bn (x – x0) (x – x1)……. (x – xn-1)
Seperti telah dilakukan sebelumnya dengan interpolasi linear dan kuadratik titik data
dapat digunakan untuk menghitung koefisien-koefisien b0, b1, b2…….bn. untuk polinomial
ordo ke-n, diperlukan (n + 1) titik data: x0, x1, x2…….xn. koefisien-koefisien tersebut:
b0 = f (x0)
b1 = f (x0, x1)
b2 = f (x0, x1, x2)
bn = f (x0, x1, x2…….xn)
yang merupakan beda terbagi hingga. Beda terbagi hingga pertama f(x) pada x i dan xj
adalah:
f(xi, xj) = f (x j )−f (xi)x j−x i
Beda terbagi hingga kedua:
f(xi, xj, xk) = f (x j , xk )−f ( xi , x j)
xk−x i
Serupa, beda terbagi hingga ke-n:
f(x0, x1,……. Xn-1, xn) = f (x1 ,…….xn )−f (x0 , xn−1)
xn−x0
Persamaan polinomial interpolasi beda terbagi Newton:
fn(x) = f(x0) + (x - x0) f(x0, x1) + (x - x0) (x – x1) f(x0, x1, x2) + ……. + (x - x0) (x – x1)…….
(x – xn-1) f(x0, x1,……. Xn)
B. Polinomial Interpolasi Lagrange
Berupa penulisan ulang polinomial Newton yang menghindari perhitungan terbagi.
Secara jelas dapat dinyatakan sebagai berikut:
fn(x) = ∑i=0
n
Li ( x ) . f (x i)
dimana:
Li (x) = ∏i=0 , j ≠i
n x−x jxi−x j
Tanda ∏ menyatakan hasil kali dari
Ketika n = 1
i = 0 L0(x) = x−x1
x0−x1
i = 1 L1(x) = x−x0
x1− x0
f1(x) = x−x1
x0−x1f (x0) +
x−x0
x1− x0f (x1)
Ketika n = 2
i = 0 L0(x) = x−x1
x0−x1 . x−x2
x0−x2 ; j = 1 dan 2
i = 1 L1(x) = x−x0
x1− x0 . x−x2
x1− x2 ; j = 0 dan 2
i = 2 L2(x) = x−x0
x2−x0 . x−x1
x2−x1 ; j = 0 dan 1
f2(x) = x−x1
x0−x1 . x−x2
x0−x2f (x0) +
x−x0
x1− x0 . x−x2
x1− x2f (x1) +
x−x0
x2−x0 . x−x1
x2−x1f (x2)
Note:
Metode Newton/Langrange: datanya tidak mengandung galat dan fungsi harus melalui
semua titik
Metode Regresi: datanya masih mengandung galat dan fungsi tidak melalui semua titik