38749802-tugas-pkn-micreosoft-word

15
HUBUNGAN INTERNASIONAL DAN ORGANISASI INTERNASIONAL D.Fungsi Perwakilan Diplomatik Diplomatik (diplomacy) berarti sarana yang sah atau legal, terbuka dan terang-terangan yang digunakan oleh suatu negara dalam melaksanakan politik luar negerinya. Menurut Kepres Nomor 108 Tahun 2003 Tentang Organisasi Perwakilan Republik Indonesia di Luar Negeri, perwakilan diplomatik adalah kedutaan besar Republik Indonesia dan perutusan tetap Republik Indonesia yang melakukan kegiatan diplomatik di seluruh wilayah negara penerima dan/atau pada organisasi internasional untuk mewakili dan memperjuangkan kepentingan bangsa, negara dan pemerintah Republik Indonesia. 1. Perwakilan Negara di Luar Negeri Di Indonesia sehubungan dengan usaha menjalin hubungan internasional ini didasarkan pada UUD 1945 pasal 13 yang di dalamnya berisi : Presiden mengangkat duta dan konsul Dalam hal mengangkat duta dan konsul presiden memperhatikan pertimbangan DPR. Presiden menerima penempatan duta negara lain dengan meperhatikan pertimbangan DPR Jadi, fungsi diplomatik dalam arti politis adalah sebagai berikut Mempertahankan kebebasan Indonesia terhadap imperialisme dalam segala bentuk dan manifestasinya dengan melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Mengabdi kepada kepentingan nasional dalam mewujudkan masyrakat adil dan makmur. Menciptakan pesahabatan yang baik antar negara dalam mewujudkan pelaksanaan tugas negara perwakilan diplomatik. 2. Perwakilan Diplomatik Republik Indonesia a. Tugas pokok perwakilan diplomatik Perwakilan diplomatik ( Duta besar ) meiliki tugas pokok yang antara lain sebagai berikut : Menyelenggarakan hubungan dengan negara lain atau hubungan kepala negara dengan pemerintah asing. Mengadakan perundingan masalah masalah yang dihadapi oleh kedua negara itu dan berusaha untuk menyelesaikannya. Mengurus kepentingan negara serta warga negaranya di negara lain. Apabila dianggap perlu dapat bertindak sebagai tempat pencatatan sipil, paspor, dsb b. Fungsi perwakilan diplomatik menurut kongres Wina 1961 Mewakili negara pengirim di dalam negara penerima. Melindungi kepentingan negara pengirim dan warga negaranya di negara penerima di dalam batas batas yang diijinkan oleh hukum internsional. Mengadakan persetujuan dengan pemerintah negara penerima. Memberikan keterangan tentang kondisi dan perkembangan negara penerima sesuai dengan UU dan melaporkan kepada pemerintah negara pengirim. Memelihara hubungan persahabatan antara kedua negara. c. Peranan perwakilan diplomatik 1

Upload: junlauw

Post on 30-Jun-2015

748 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: 38749802-Tugas-PKn-Micreosoft-Word

HUBUNGAN INTERNASIONAL DAN ORGANISASI INTERNASIONAL

D.Fungsi Perwakilan Diplomatik

Diplomatik (diplomacy) berarti sarana yang sah atau legal, terbuka dan terang-terangan yang digunakan oleh suatu negara dalam melaksanakan politik luar negerinya.Menurut Kepres Nomor 108 Tahun 2003 Tentang Organisasi Perwakilan Republik Indonesia di Luar Negeri, perwakilan diplomatik adalah kedutaan besar Republik Indonesia dan perutusan tetap Republik Indonesia yang melakukan kegiatan diplomatik di seluruh wilayah negara penerima dan/atau pada organisasi internasional untuk mewakili dan memperjuangkan kepentingan bangsa, negara dan pemerintah Republik Indonesia.1. Perwakilan Negara di Luar Negeri Di Indonesia sehubungan dengan usaha menjalin hubungan internasional ini didasarkan

pada UUD 1945 pasal 13 yang di dalamnya berisi :

• Presiden mengangkat duta dan konsul

• Dalam hal mengangkat duta dan konsul presiden memperhatikan pertimbangan DPR. • Presiden menerima penempatan duta negara lain dengan meperhatikan pertimbangan

DPR

Jadi, fungsi diplomatik dalam arti politis adalah sebagai berikut

• Mempertahankan kebebasan Indonesia terhadap imperialisme dalam segala bentuk dan manifestasinya dengan melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

• Mengabdi kepada kepentingan nasional dalam mewujudkan masyrakat adil dan makmur.

• Menciptakan pesahabatan yang baik antar negara dalam mewujudkan pelaksanaan tugas negara perwakilan diplomatik.

2. Perwakilan Diplomatik Republik Indonesiaa. Tugas pokok perwakilan diplomatik

Perwakilan diplomatik ( Duta besar ) meiliki tugas pokok yang antara lain sebagai berikut :

• Menyelenggarakan hubungan dengan negara lain atau hubungan kepala negara dengan pemerintah asing.

• Mengadakan perundingan masalah masalah yang dihadapi oleh kedua negara itu dan berusaha untuk menyelesaikannya.

• Mengurus kepentingan negara serta warga negaranya di negara lain.

• Apabila dianggap perlu dapat bertindak sebagai tempat pencatatan sipil, paspor, dsbb. Fungsi perwakilan diplomatik menurut kongres Wina 1961

• Mewakili negara pengirim di dalam negara penerima.

• Melindungi kepentingan negara pengirim dan warga negaranya di negara penerima di dalam batas batas yang diijinkan oleh hukum internsional.

• Mengadakan persetujuan dengan pemerintah negara penerima.

• Memberikan keterangan tentang kondisi dan perkembangan negara penerima sesuai dengan UU dan melaporkan kepada pemerintah negara pengirim.

• Memelihara hubungan persahabatan antara kedua negara.c. Peranan perwakilan diplomatik

1

Page 2: 38749802-Tugas-PKn-Micreosoft-Word

• Menetukan tujuan dengan menggunakan semua daya upaya dan tenaga dalam mencapai tujuan tersebut.

• Menyesuaikan kepentingan bangsa lain dengan kepentingan nasional sesuai dengan tenaga dan daya yang ada.

• Menentukan apakah tujuan nasional sejalan atau berbeda dengan kepentingan negara lain.

• Menggunakan sarana dan kesempatan yang ada dan sebaik baikya dalam menjalankan tugas diplomatiknya.

d. Tujuan Diadakannya Hubungan Diplomatik

• Melindungi warga negara yang berada di luar negeri

• Menerima pengaduan-pengaduan untuk diteruskan kepada pemerintah negara penerima.

• Memelihara kepentingan negaranya di negara penerima.

3. Perwakilan Negara di Negara Lain dalam Arti Politisa. Pengangkatan dan Penerimaan Perwakilan DiplomatikPersyaratan yang harus dipenuhi dalam pembukaan atau pertukaran perwakilan diplomatik (dalam arti politis) maupun konsuler (dalam arti non-politis) dengan negara lain adalah sebagai berikut :1) Harus ada kesepakatan antara kedua belah pihak (mutual conceat) yang akan

mengadakan pembukaan atau pertukaran diplomatik maupun konsuler. Kesepakatan tersebut berdasarkan Pasal 2 Konvensi Wina 1961, dituangkan dalam bentuk : persetujuan bersama (joint agreement) dan komunikasi bersama (joint declaration).

2) Prinsip-prinsip hukum internasional yang berlaku, yaitu setiap negara dapat melakukan hubungan atau pertukaran perwakilan diplomatik berdasarkan atas prinsip-prinsip hubungan yang berlaku dan prinsip timbal balik (reciprosity).

b. Kronologis pengangkatan perwakilan diplomatik

c. Tugas dan Fungsi Perwakilan DiplomatikTugas umum seorang perwakilan diplomatik adalah mencakup hal-hal berikut :1) Representasi, perwakilan diplomatik mewakili kebijakan politik pemerintah

negaranya dapat melakukan protes, mengadakan penyelidikan pertanyaan denganpemerintah negara penerima.

2) Negoisasi, untuk mengadakan perundingan atau pembicaraan baik dengan negara dimana ia diakreditasi maupun dengan negara lain.

3) Observasi, yaitu untuk menelaah dengan teliti setiap kejadian atau peristiwa di negara penerimayang mungkin dapat mempengaruhi kepentingan negaranya.

4) Proteksi, melindungi pribadi, harta benda, dan kepentingan-kepentingan warga negaranya yang berada di luar negeri.

5) Relasi, untuk meningkatkan hubungan persahabatan antar negara pengirim dengan negara penerima, baik di bidang ekonomi, kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan teknologi.

2

Page 3: 38749802-Tugas-PKn-Micreosoft-Word

Fungsi Perwakilan diplomatik menurut Kongres Wina 1961 mencakup hal-hal berikut:1) Mewakili negara2) Melindungi kepentingan negara pengirim dan warga negaranya di negara penerima

di dalam batas-batas yang diizinkan oleh hukum internasional3) Mengadakan persetujuan dengan pemerintah negara penerima4) Memberikan keterangan tentang kondisi dan perkembangan negara penerima sesuai

dengan undang-undang dan melaporkan kepada pemerintah negara pengirim5) Memelihara hubungan persahabatan antara dua negara

d. Perangkat Perwakilan Diplomatik

Pelaksanaan peranan perwakilan diplomatik guna membina hubungan dengan negara lain menurut ketetapan Kongres Wina Tahun 1815 dan Kongres Aux La chapella 1818 (Kongers Achen),dilakukan oleh perangkat-perangkat berikut :

1) Duta besar berkuasa penuh ( Ambassador ).Duta besar merupakan duta yang berada di tingkatan tertinggi dan mepunyai kekuasaan penuh dan luar biasa dan biasanya ditempatkan di negara negara yang banyak menjalin hubungan timbal balik.

2) Duta ( Gerzant ).Wakil diplomatik yang pangkatnya lebih rendah dari duta besar, dalam menyelesaikan segala persoalan kedua negara dia diharuskan berkonsultasi dengan pemerintahnya.

3) Menteri residen.Menteri residen dianggap bukan sebagai wakil pribadi kepala negara, dia hanya engurus urusan negara. Mereka ini pada dasarnya tidak berhak mengadakan pertemuan dengan kepala negara dimana mereka bertugas.

4) Kuasa usaha ( Charge de Affair ).Kuasa usaha yang tidak diperbantukan kepada kepala negara dapat dibedakan atas :

• Kuasa usaha tetap menjabat kepala dari suatu perwakilan.

• Kuasa usaha sementara yang melaksanakan pekerjaan dari kepala perwakilan ketika pejabat ini belum atau tidak ada di tempat.

5) Atase.Atase adalah pejabat pembantu dari duta besar berkuasa penuh. Atase ini terbagi menjadi dua yaitu :

• Atase pertahanan.Atase ini dijabat oleh seorang perwira militer yang diperbantukan depertemen luar negeri dan diperbantukan di kedutaan besar serta diberikan kedudukan sebagai seorang diplomat yang bertugas memberikan nasihat di bidang militer dan pertahanan keamanan kepada duta besar berkuasa penuh.

• Atase teknis.Atase ini dijabat oleh seorang pegawai negeri yang tidak berasal dari depertemen luar negeri dan ditempatkan di salah satu kedutaan besar, atase ini berkuasa penuh dalam menjalankan tugas tugas teknis sesuai dengan tugas pokok dari departemennya sendiri.

e. Kekebalan dan Keistimewaan Perwakilan Diplomatik

3

Page 4: 38749802-Tugas-PKn-Micreosoft-Word

Para diplomat, stafnya, bahkan gedung misi mempunyai kekebalan dan keistimewaan yang dipraktekkan sesuai dengan Konvensi Wina 1961. Pemberian kekebalan dan keistimewaan diplomatik itu berpedoman kepada asas "Par in parem imperium non habet" (suatu negara berdaulat tidak boleh menerapkan yurisdiksinya atas negara berdaulatlain).Pemberian kekebalan dan keistimewaan diplomatik merupakan aspek yang sangat penting untuk menjamin kelancaran pelaksanaan tugas-tugas dan pelaksaan fungsi para pejabat diplomatik secara efisien dari negara yang diwakilinya.

1) Kekebalan Perwakilan Diplomatik Kekebalan diplomatik (immunity) bersifat involability (tidak dapat diganggu gugat) antara alin mencakup :

• Pribadi Pejabat Diplomatik, yaitu mencakup kekebalan terhadap alat kekuasaan negara penerima, hak mendapat perlindungan terhadap gangguan dari serangan atas kebebasan dan kehormatannya, dan kekebalan dari kewajiban menjadi saksi.

• Kantor perwakilan (rumah kediaman), yaitu mencakup kekebalan gedung kedutaan, halaman, rumah kediaman yang ditandai dengan lambang bendera atau daerah ekstrateritorial. Bila ada penjahat atau pencari suaka politik masuk ke dalam kedutaan, maka ia dapat diserahkan atas permintaan pemerintah karena para diplomat tidak memiliki hak asylum, hak untuk memberi kesempatan kepada suatu negara untuk memberi kesempatan kepada warga negara asing untuk melarikan diri.

• Korespodensi diplomatik, kekebalan yang mencakup dokumen, arsip, surat menyurat, termasuk kantor diplomatik dan sebagainya kebal dari pemeriksaan.

2) Keistimewaan Perwakilan DiplomatikKeistimewaan Perwakilan Diplomatik sebagaimana diatur dalam Konvensi Wina 1961 dan 1963 mencakup :

• Pembebasan dari kewajiban membayar pajak, yaitu antara lain pajak penghasilan, kekayaan, kendaraan bermotor, radio, televisi, bumi dan bangunan, rumah tangga, dan sebagainya.

• Pembebasan dari kewajiban pabean, yaitu antara lain bea masuk, bea keluar, bea cukai terhadap barang-barang keperluan dinas, misi perwakilan, barang keperluan sendiri, keperluan rumah tangga, dan sebagainya.

4. Perwakilan Negara di Negara lain dalam Arti Non-politis (Konsuler)Dalam arti nonpolitis hubungan diplomatik suatu negara diwakili oleh korps konsuler yang terbagi dalam kepangkatan sebagai berikut :

1) Konsul JendralKonsul jenderal adalah wakil resmi sebuah negara yang ditugaskan di luar wilayah metropolitan atau ibu kota sebuah negara di luar negeri. Kantor tempat konsul bertugas disebut konsulat atau konsulat jenderal.

4

Page 5: 38749802-Tugas-PKn-Micreosoft-Word

2) Konsul dan Wakil konsul.Konsul mengepalai satu kekonsulan yang kadang-kadang diperbantukan kepada konsul jenderal. Wakil konsul diperbantukan kepada konsul atau konsul jenderal yang kadang diserahi pimpinan kantor konsuler.

3) Agen konsul.Agen konsul diangkat oleh konsul jenderal dengan tugas untuk mengurus hal hal yang bersifat terbatas dan berhubungan dengan kekonsulan. Agen konsul ini ditugaskan di kota kota yang termasuk kekonsulan.

a. Fungsi Perwakilan KonsulMenurut Kepres Nomor 108 Tahun 2003 Tentang Organisasi Perwakilan Republik Indonesia di Luar Negeri, perwakilan konsul menyelenggarakan fungsi

a) Perlindungan terhadap kepentingan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia di wilayah kerja dalam wilayah Negara Penerima.

b) Pemberian bimbingan dan pengayoman terhadap Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia di wilayah Negara Penerima.

c) Melaksanakan usaha peningkatan hubungan dengan negara penerima di bidang perekonomian,perdagangan,perhubungan,kebudayaan,dan ilmu pengetahuan.

d) Melaksanakan pengamatan,penilaian,dan pelaporan.

e) Menyelenggarakan urusan pengamanan,penerangan,konsuler,protokol, komunikasi,dan persandian.

f) Melaksanakan urusan tata usaha,kepegawaian,keuangan,perlengkapan,dan urusan rumah tangga perwakilan konsuler.

b. Tugas-tugas KonsulTugas-tugas yang berhubungan dengan kekonsulan antara lain mencakup bidang bidang sebagai berikut :

a) Bidang ekonomi,menciptakan tata ekonomi dunia baru dengan menggalakkan ekspor komoditas nonmigas, promosi perdagangan, mengawasi pelayanan, pelaksanaan perjanjian perdagangan, dll.

b) Bidang kebudayaan dan ilmu pengetahuan,melakukan pertukaran kebudyaan dan pelajar.

c) Bidang-bidang lain seperti :

• Memberikan paspor dan dokumen perjalanan kepada warga pengirim dan visa atau dokumen kepada orang yang ingin mengunjungi negara pengirim.

• Bertindak sebagai notaris dan pencatat sipil serta menyelenggarakan fungsi adiministratifnya.

• Bertindak sebagai subjek hukum dalam praktek dan prosedur pengadilan atau badan lain di negara penerima.

5

Page 6: 38749802-Tugas-PKn-Micreosoft-Word

c. Perbedaan Korps Diplomatik dengan Korps KonsulerKorps Diplomatik :

• Memelihara kepentingan negaranya melalui hubungan tingkat pejabat pusat.

• Berhak membuat hubungan plitik

• Mempunyai hak ektrateritorial

• Satu negara hanya mempunyai satu perwakilan diplomatikKorps Konsuler :

• Memelihara kepentingan negaranya melalui hubungan tingkat daerah

• Membuat hubungan Non politik

• Tidak mempunyai hak ektrateritorial

• Satu negara dapat memiliki lebih dari satu

d. Mulai dan Berakhirnya Fungsi Misi Perwakilan Diplomatik-Konsuler

6

Page 7: 38749802-Tugas-PKn-Micreosoft-Word

E. Peranan Organisasi Internasioanl (ASEAN,AA,PBB) dalam Meningkatakan Hubungan Internasioanal

1. Organisasi Internasional

Multilateralisme (organisasi Internasional) adalah suatu istilah hubungan internasional yang menunjukkan kerjasama antar beberapa negara.Pendukung utama multilateralisme adalah negara berkekuatan menengah (Kanada dan Negara Nordik).Dalam fiolosofi politik, musuh dari multilateralisme adalah unilateralisme (negara sepihak).

2. Organisasi ASEAN (Association of southeast Asian Nations)

a. Sejarah singkat

ASEAN berdiri pada tanggal 8 Agustus 1967,dan ASEAN didirikan oleh lima

Negara pemrakarsa dengan wakilnya masing-masing yaitu :

1) Indonesia : Adam Malik

2) Malaysia : Tun Abdul Razak

3) Filipina : Narciso R. Ramos

4) Singapura : S. Rajaratnam

5) Thailand : Thanat Khoman

Hal Diplomatik KonsulerMulai berlakunya fungsi

Yaitu saat menyerahkan surat kepercayaan (Lettre de creance/ menurut pasal 13 konvensi Wina 1961)

(Pasal dan Konvensi Wina1963)memberitahukan dengan layak kepada negara penerima)

Berakhirnya Fungsi

• Sudah habis masa jabatan.• Ia ditarik (recalled) oleh

pemerintah negaranya.• Karena tidak disenangi

(dipersona non Grata).• Kalau negara penerima perang

dengan negara pengirim (pasal 43 konvensi Wina 1961)

(Pasal 23,24,dan 25 Konvensi Wina 1963)• Fungsi seorang pejabat

konsuler telah habis.• Penarikkan dari negara

pengirim.• Pemberitahuan bahwa ia

bukan lagi sebagai anggota staf konsuler.

7

Page 8: 38749802-Tugas-PKn-Micreosoft-Word

Sejarah pembentukan ASEAN didasarkan pada kepentingan bersama hsalam bidang ekonomi,sosial,budaya,faktor internal, dan faktor eksternal.

• Faktor internal : adanya tekat bersatu untuk memperjuangkan kepentingan bersama dan sama – sama sebagai bekas negara jajahan barat.

• Faktor eksternal : adanya perang Vietnam (Indo – Cina) dan sikap RRC ingin mendominasi Asia Tenggara

Brunai Darussalam adalah negara yang menjadi anggota pertama ASEAN di luar lima negara pemrakarsapada tanggal 8 Januari 1984. Sebelas tahun kemudian, ASEAN menerima Vietnam sbg anggota baru pada tanggal 28 Juli 1995. Dua th kemudian, Laos dan Myanmar masuk menjadi anggota ASEAN tgl 23 Juli 1997.Dua tahun kemudian Kamboja juga bergabung menjadi anggota ASEAN.

b. Asas ASEAN

ASEAN berasaskan terbuka, yg berarti ASEAN memberikan kesempatan kerja sama kepada negara yang berada di kawasan Asia Tenggara (Timor Leste dan Papua).

c. Dasar atau Prinsip Utama ASEAN

Pembentukan ASEAN didasarkan pada prinsip-prinsip utama sebagai berikut :

1) Saling menghormati kemerdekaan, kedaulatan, kesamaan, integritas wilayah nasional, dan identitas nasional setiap negara.

2)Mengakui hak setiap bangsa untuk penghidupan nasional yg bebas dari campur tangan luar, subversi dan intervensi dari luar.

3) Tidak saling turut campur urusan dalam negeri masing – masing

4) Penyelesaian perbeda atau pertengkaran dan persengketaan secara damai

5)Tidak mempergunakan ancaman militer

6)Menjalankan kerjasama secara efektif antar anggota.

d. Tujuan ASEAN

Organisasi ASEANyang didirikan di Bangkok,memiliki dasar-dasar pertimbangan yang menjadi tujuan sebagai berikut :

1) Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan pengembangan kebudayaan di kawasan Asia Tenggara.

2) Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional dengan jalan menghormati keadilan dan tertib hokum.

3) Meningkatkan kerja sama yang aktif dalam bidang ekonomi, sosial, budaya, ilmu pengetahuan, dan administrasi.

4) Saling memberikan bantuan dalam bentuk sarana – sarana latihan dan penelitian

5) Meningkatkan penggunaan pertanian, industri, perdagangan, jasa, dan meningkatkan taraf hidup

8

Page 9: 38749802-Tugas-PKn-Micreosoft-Word

6) Memelihara kerja sama yang erat dan bermanfaat dengan organisasi – organisasi internasional dan regional.

e. Struktur ASEAN

Sebelum KTT Bali 1976 Sesudah KTT Bali 1976

1) ASEAN Mininsterial Meeting (Sidang Tahunan Para Menteri)

2) Standing Committee(Badan yg bersidang di antara dua sidang Menlu negara ASEAN untuk menangani persoalan yg memerlukan keputusan menteri

3) Komite tetap dan khusus

4) Sekretariat nasional ASEAN pd setiap ibu kota negara ASEAN

1) Summit Meeting (Pertemua kepala pemerintahan) yg merupakan otoritas/ kekuasaan tertinggi di dalam ASEAN

2) ASEAN Ministerial Meeting (Sidang tahunan para menteri luar negri)

3) Sidang para mentri lainnya(non – ekonomi)

4) Standing Committee

5) Komite - komite

f. Pelaksanaan KTT ASEAN

Pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi ASEANKTTKe-

KTT Resmi KTT Tidak Resmik

1. Bali-Indonesia, 23-24 februari 1976 Jakarta-Indonesia,30 November 1996

2. Kuala Lumpur-Malaysia,4-5 Agustus 1977 Kuala Lumpur-Malaysia,14-16 Desember 19773. Manila-Filipina,14-15 Desember 1987 Manila-Filipina,27-28 November 19994. Singapura,27-29 Januari 1992 Singapura,22-25 November 20005. Bangkok-Thailand,14-15 Desember 1995

6. Hanoi-Vietnam,15-16 Desember 1998

7. Bandar Seri Begawan-Brunei Darusalam,5-6 November 2001

8. Phnom Penh-Kamboja,4-5 November 2002

9. Bali-Indonesia,7-8 Oktober 2003

10. Vientiane-Laos,29-30 November 2004

11. Kuala Lumpur-Malaysia,12-14 Desember 200512. Cebu-Filipina,Desember 2006

3. Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia-Afrika

a. Sejarah Singkat

KTT Asia-Afrika (Konferensi Bandung) : Konferensi tingkat tinggi antara negara Asia dan afrika yang kebanyakan baru mendapat kemerdekaan.KTT ini dieselenggarakan oleh Indonesia,Myanmar (dahulu Burma),Sri Lanka (dahulu Ceylon),India,Pakistan,dan dikoordinasi oleh Menteri Luar Negeri Indonesia Roeslan Abdulgani. Pertemuan ini berlangsung antara 18 April – 24 April 1955 di Gedung Merdeka, Bandung, Indonesia dg tujuan memproposikan kerjasama ekonomi dan kebudayaa Asia – Afrika dan melawan “kolonialisme” atau “neokolonialisme” Amerika Serikat.Sepuluh poin hasil pertemuan ini dinamakan “Dasasila Bandung” yg berisi tentang pernyataan mengenai dukungan bagi kedamaian dan kerjasama dunia.

b. Isi Dasasila Bandung

9

Page 10: 38749802-Tugas-PKn-Micreosoft-Word

1) Menghormati hak – hak dasar manusia dan tujuan serta asas – asas yang termuat di dalam piagam PBB.

2) Menghormati kedaulatan dan integritas teritorial semua bangsa.

3) Mengakui persamaan semua suku bangsa dan persamaan semua bangsa, besar maupun kecil.

4) Tidak melakukan campur tangan antau intervensi dalam persoalan dalam negeri negara kecil.

5) Menghormati hak setiap bangsa untuk mempertahankan diri sendiri secara individu maupun secara kolektif, yg sesuai dengan Piagam PBB.

6) (a)Tidak menggunakan peraturan – peraturan dan pertahanan kolektif untuk bertindak bg kepentingan khusus dari salah satu negara besar.(b) Tidak melakukan campur tangan terhadap negara lain.

7) Tdk melakukan tindakan ataupun ancaman agresi maupun penggunaan kekerasan terhadap integritas teritorial atau kemerdekaan politik suatu negara.

8) Menyelesaikan segala perselisihan internasional dengan cara damai, seperti perundingan, persetujuan, arbitrase, atau penyelesaian masalah hukum, ataupun lain – lain cara damai, menurut pilihan pihak – pihak yg bersangkutan yang sesuai dengan Piagam PBB.

9) Memajukan kepentingan bersama dan kerjasama

10) Menghormati hukum dan kewajiban internasional

c. Gerakan Non-Blok

Gerakan Non – Blok adalah organisasi internasional yang terdiri lebih dari 100 negara yang tidak mengganggap dirinya beraliansi dengan atau terhadap blok kekuatan besar apapun.Negara yg menyelenggarakan KTT Non – Blok : Yugoslavia, Mesir, Zambia, Aljazair, Sri Lanka, Kuba, India, Zimbabwe, Indonesia, Kolombia, Afrika Selatan, Malaysia.GNB di bentuk tahun 1961 oleh Joseph Broz Tito (Presiden Yugoslavia), Soekarno (Presiden Indonesia), Gamal Abdul Nasser (Presiden Mesir), Pandit Jawaharlal Nehru (PM India), Kwane (Presiden Ghana) dan membawa negara yang tidak ingin beraliansi dengan megara adidaya peserta Perang Dingin bersama

Pertemuan-Pertemuan KTT Gerakan Negara-negara Non-Blok:

No. Tempat Tahun Keterangan

1.Beograd (September 1961)

Dihadiri oleh 25 anggota, masing-masinh 11 dari Asia dan Afrika bersama dengan Yugoslavia, Kuba, dan Siprus. Kelompok ini mendedikasikan dirinyauntuk melawan kolonialisme, imperialisme, dan neo-kolonialisme.

2.

Kairo (Mesir) 1964

Pertemuan tersebut dihadiri 56 negara anggota dimana anggota-anggota barunya datang dari negara-negara merdeka baru di Afrika..Kebanyakan dari pertemuan itu digunakan untuk mendiskusikan konflik Arab-Israel dan Perang India-Pakistan.

3. Lusaka (Tansania) 1969 Dihadiri oleh 54 negara dan salah satu poin yang paling penting dalam pertemuan KTT tersebut adalah

10

Page 11: 38749802-Tugas-PKn-Micreosoft-Word

membentuk sebuah organisasi permanen untuk menciptakan hubungan ekonomi dan politik. Kenneth Kauda memainkan peranan yang penting dalam even tersebut.

4. Aljazair 1973

5. Kolombo(Sri Lanka) 1976

6. Havana (Kuba) 1979

7. New Delhi (India) 1983

8. Harare (Zimbabwe) 1986

9. Beograd (Yugoslavia) 1989

10. Jakarta (Indonesia) 1992

11. Kolombia 1995

12. Cairo (Mesir) 1998

13.Malaysia (Februari 2003)

Namun,GNB kini tampak semakin tidak mempunyai relevansi sejak berakhirnya perang dingin.

d. Tujuan Gerakan Non-Blok

1) Mendukung perjuangan dekolonialisasi dan memegang teguh perjuangan melawan imperalisme, kolonialisme, neokolonialisme, rasialisme apatheid, dan zionisme.

2) Wadah perjuangan negara – negara yang sedang berkembang.

3) Mengurangi ketegangan blok Barat yang dipimpin oleh Amerika Serikat dan blok Timur yang dipimpin oleh Uni Soviet (Rusia)

4) Tidak membebankan usaha penyelesaian sengketa dengan kekerasan senjata

4. Perserikatan Bangsa – Bangsa

a. Sejarah Singkat PBB

Perserikatan Bangsa – Bangsa atau di singkat PBB (United Nations ) adalah sebuah organisasi internasional yang anggotanya hampir seluruh Negara di dunia. Lembaga ini untuk memfasilitasi hukum internasional, pengaman internasional, lembaga ekonomi, dan perlindungan sosial. Tahun 1915 AS berhasil menuangkan suatu konsep yg dirumuskan oleh beberapa tokoh di Inggris mengenai “Liga” dg tujuan untuk menhindarkan ancaman peperangan. Atas usulan presiden AS pd tanggal 10 Januari 1920 dibentuk suatu organisasi internasional yang diberi nama Liga Bangsa – Bangsa (League of Nations). Tujuan dari Liga Bangsa – bangsa adalah mempertahankan kedamaian internasional dan meningkatkan kerjasama internasional. Tugas dari Liga Bangsa – bangsa adalah menyelesaikan sengketa secara damai, shg peperangan dapat dicegah. Hasil dari Liga Bangsa – Bangsa adalah Perjanjian Locarno, Perjanjian Kallog Briand.

Tapi, LBB tdk mampu menciptakan perdamaian dunia, akhirnya Perang Dunia II meletus. Hal ini krn, munculnya kekuasaan Kaum Nazi di bwh pimpinan Hitler, dan kaum Facis yg dipimpin Mussolini dari Italia. Saat Perang Dunia II, sngt dibutuhkan organisasi dunia, Akhirnya Franklin Delano Roosevelt dan Winston Churchill mengadakan pertemuan yang menghasilkan Piagam Atlantik, yang isinya :

a. Tidak melakukan perluasan wilayah di antara sesamanya.

11

Page 12: 38749802-Tugas-PKn-Micreosoft-Word

b. Menghormati hak setiap bangsa untuk memilih bentuk pemerintahan dan menentukan nasib sendiri

c. Mengakui hak semua negara untuk turut serta dalam perdagangan dunia.

d. Mengusahakan terbentuknya perdamaian dunia di mana setiap bangsa berhak mendapatkan kesempatan untuk hidup bebas dari rasa takut dan kemiskinan.

e. Mengusahakan penyelesaian sengketa secara damai.

b. Tujuan PBB

a. Memelihara perdamaian dan keamanan internasional

b. Mengembangkan hubungan persaudaraan antara bangsa – bangsa

c. Menciptakan kerjasama dalam memecahkan masalah internasional dlm bidang ekonomi, sosial – budaya, dan hak asasi

d. Menjadikan PBB sebagai pusat usaha dalam mewujudkan tujuan bersama cita – cita di atas

c. Asas organisasi PBB :

a. Berdasarkan persamaan kedaulatan dari semua anggotanya.

b. Semua anggota hrs memenuhi dengan ikhlas kewajiban – kewajiban mereka sebagaimana tercantum dalam piagam PBB.

c. Semua anggota harus menyelesaikan persengketaan internasional dg jalan damai tanpa membahayakan perdamaian, keamanan, dan keadilan.

d. Dlm hubungan internasional semua anggota harus menjauhi penggunaan ancaman atau kekerasan terhadap orang lain.

d. Struktur Organisasi PBB

12

Dewan Ekonomi Dan Sosial

Dewan Keamanan Sekretaris

Dewan Perwakilan

MahkamahInternasional

Majelis Umum

Page 13: 38749802-Tugas-PKn-Micreosoft-Word

Tugas Majelis Umum

a. Berhubungan dengan perdamaian dan keamanan internasional.b. Berhubungan dengan kerjasama ekonomi, kebudayaan, pendidikan, kesehatan, dan perikemanusiaan.c. Berhubungan dengan perwakilan internasional termasuk daerah yg belum mempunyai pemerintahan sendiri yg bukan daerah stategisd. Berhubungan dengan keuangane. Penetapan keanggotaan.f. Mengadakan perubahan piagamg. Memilih anggota tidak tetap Dewan Keamanan, Dewan Ekonomi dan Sosial, Dewan Perwalian, Hakim Mahkamah Internasional.

Dewan Keamanan PBB tugasnya adalah menjaga perdamaian dan keamanan antarnegara. Dewan keamanan PBB diberi hak dan wewenang untuk menentukan suatu hal atau masalah yang dianggap mengganggu perdamaian, mengancam perdamaian, atau tindakan agresif.

Tugas Dewan Ekonomi dan Sosial :

1. Bertanggungjawab dalam menyelenggarakan kegiatan ekonomi dan sosial yang digariskan oleh PBB.2. Mengembangkan ekonomi, sosial, dan budaya3. Memupuk hak asasi manusia4. Mengkoordinasi kegiatan – kegiatan dibidang khusus dengan berkonsultan dan menyampaikannya pada sidang umum anggota.

Komposisi Dewan Perwakilan :

1. Anggota yang menguasai daerah perwalian2. Anggota tetap Dewan Keamanan.3. Sejumlah anggota yang dipilih untuk selama 3 tahun oleh Sidang umum.

Fungsi Dewan Perwalian :

1. Mengusahakan kemajuan penduduk daerah perwalian dalam negara untuk mencapai kemerdekaan sendiri.

2. Memberikan dorongan untuk menghormati hak – hak asasi manusia3. Melaporkan hasil pengawasan kepada Sidang Umum PBB Tugas Mahkamah Internasional :1. Memeriksa perselisihan antau sengketa antara negara – negara PBB yang

diserahkan kepada Mahkamah Internasional.2. Memberi pendapat kepada Majelis Umum tentang penyelesaian sengketa antara

negara anggota PBB.3. Menganjurkan Dewan Keamanan PBB untuk bertindak kepada salah satu pihak yg

menghiraukan keputusan Mahkamah Internasional.4. Memneri nasihat tentang persoalan hukum kepada Majelis Umum dan Dewan

Keamanan

E.Politik Luar Negeri Republik IndonesiaA. Dasar pertimbangan

Pada tahun-tahun pertama berdirinya negara Republik Indonesia, kita dihadapkan pada kenyataan sejarah, yaitu munculnya 2 kekuatan besar dunia. Blok barat dengan ideologi liberal yang diodminasi Amerika dan blok timur dengan ideologi komunis dikuasai Uni Soviet. Kenyataan demikian sangat berpengaruh terhadap usaha-isaha bangsa Indonesia dalam

13

Page 14: 38749802-Tugas-PKn-Micreosoft-Word

konsolidasi demi kelangsungan demi bangsa. Pengaruh lainya adalah adanya ancaman dari Belanda yang ingin kembali menjajah Indonesia. Kondisi ini membuat tekad bangsa Indonesia pada tanggal 2 September 1948 untuk mengumumkan pendirian politik luar negeri Indonesia di hadapan Badan Pekerja KNIP bahwa politik luar negeri Indonesia adalah bebas aktif. Sifat politik luar negeri Republik Indonesia yang “bebas aktif” memiliki makna sebagai berikut :

a. Bebas aktif, antiimperalisme dan kolonialisme dalam segala bentuk manifestasinya dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

b. Mengabdikan kepada kepentingan nasional dan amanat penderitaan rakyat. Politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif diabdikan kepada kepentingan nasional, terutama untuk kepentingan stabilitas dan kelancaran pembangunan di segala bidanh.

B. Landasan hukum politik luar negeri RIPelaksanaan politik luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif, didasarkan pada landasan hukum sebagai berikut :

a. Landasan idealnya adalah Pancasila.b. Landasan konstitusionalnya adalah UUD 1945 yang terdapat dalam Batang Tubuh

UUD 1945 pasal 11 dan pasal 13c. Landasan operasional adalah sebagai berikut :

• Ketetapan MPR mengenai Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN) terutama di bidang hubungan luar negeri.

• Kebijakan yang dibuat oleh Presiden. Dalam hal ini Keputusan Presiden (Kepres) yang menyangkut politik luar negeri Indonesia.

• Kebjikan atau peraturan yang dibuat oleh menteri luar negeri.

C. Tujuan politik luar negeri RIKomitmen negara Republik Indonesia menerapkan politik luar negeri bebas dan aktif memiliki tujuan sebagai berikut :

a. Pembentukan satu negara Republik Indonesia berbentuk kesatuan dan kebangsaan yang demokratis dengan wilayah kekuasaan dari Sabang sampai Merauke.

b. Pembentukan satu masyarakat yang adil, makmur materil dan spiritual dalam wadah NKRI.

c. Pembentukan satu persahabatan yang baik antara Republik Indonesia dan semua negara di dunia, terutama dengan negara-negara Afrika dan Asia atas dasar kerja sama membentuk satu dunia baru yang bersih dari imperialisme dan kolonialisme menuju perdamaian dunia yang sempurna.

INDONESIA

BEBAS

POLITIK

LUAR

NEGERI

AKTIF

Artinya kita bebas menentukansikap dan pandangan kita terha-

dap masalah-masalah internasional dan terlepas dari ikatan kekuatan raksasa dunia

yang secara Ideologis bertentangan.

Artinya kita dalam politik luarnegeri memperjuangkan terbinanya

perdamaian dunia. Aktifmemperjuangkan kebebasannyadan kemerdekaan, aktif memper-

juangkan kebebasan dankemerdekaan, aktif mempejuangkanketertiban dunia, dan aktif ikut sertamenciptakan keadilan sosial dunia.

14

Page 15: 38749802-Tugas-PKn-Micreosoft-Word

Mohammad Hatta, dalam bukunya Dasar Politik Luar Negeri Republik Indonesia, mengemukakan bahwa tujuan politik Indonesia adalah sebagai berikut :a. Mempertahankan kemerdekaan bangsa dan menjaga keselamatannegara.b. Memperoleh barang-barang yang diperlukan dari luar negeri untuk meningkatkan

kesejahteraan rakyatnya.c. Meningkatkan perdamaian internasipnal dan memperoleh syarat-syarat yang

diperlukan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyatnya.d. Meningkatkan persaudaraan antar bangsa sebagai pelaksanaan cita-cita yang

terkandung dalam Pancasila.

D. Prinsip-prinsip pokok politik Luar negeri RIPokok-pokok dasar politik luar negeri Indonesia, antara lain sebagai berikut :

a. Negara kita menjalani politik damai.b. Negara kita bersahabat dengan segala bangsa atas dasar saling menghargai dengan

tidak mencampuri soal susunan dan corak pemerintahan negara masing-masing.c. Negara kita memperkuat sendi-sendi hukum internasional dan organisasi internasional

untuk menjamin perdamaian yang kekal.d. Negra kita berusaha mempermudah jalanya pertukaran pembayaran internasional.e. Negara kita dalam lingkungan PBB berusaha menyokong perjuangan kemerdekaan

bangsa-bangsa yang masih dijajah, sebab tnpa kemerdekaan, persaudaraan dan perdamaian internasional itu tidak akan tercapai.

2. Kerja Sama dan Perjanjian Internasional yang Bermanfaat bagi IndonesiaPelaksanaan kerja sama dengan negara lain baik dalam bentuk bilateral, regional, maupun

internasional (perjanjian dan hukum internasional) bagi bangsa Indonesia merupakan konsekuensi dari sebuah negara yang merdeka dan berdaulat serta menjadi salah satu negara yang ada di dunia. Berikut adalah beberapa contoh atau bentuk kerjasama dan perjanjian internasional yang dilakukan oleh negara Indonesia.

15