34 bab iv hasil penelitian dan pembahasanrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/817/5/t1... ·...

33
34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Salatiga 01 yang terletak di Jln. Diponegoro 13 dan masuk di wilayah Kelurahan Salatiga Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga. SDN Salatiga 01 masuk dalam lingkungan perkotaan karena terletak di jalan protokol Salatiga. Di depan SDN Salatiga 01 atau seberang jalan terdapat SDN Salatiga 02 SDN Salatiga 09. 4.2 Karakter Subjek Penelitian Siswa SDN Salatiga 01 berjumlah 286 anak yang terdiri mulai dari kelas I sampai dengan kelas VI dengan masing-masing kelas terdiri 1 kelas. Di sini peneliti mengambil sampel seluruh siswa kelas V yang berjumlah 48 siswa. Rata-rata usia siswa kelas V sekitar 10 tahun sesuai dengan perkembangan perilaku, pada periode ini anak baru mampu berpikir sistematis mengenai benda-benda dan peristiwa-peristiwa yang konkret. Siswa kelas V pada umumnya masih suka bermain, mencari perhatian orang lain dan ramai sendiri bila pelajaran tidak ditunggu oleh gurunya. 4.3 Pelaksanaan Tindakan 4.3.1. Deskripsi Kondisi Awal Penelitian dilakukan di kelas V SDN Salatiga 01 pada semester II tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 48 siswa pada pelajaran IPA, sebelum memulai penelitian untuk mengetahui motivasi siswa maka peneliti menyebarkan angket, hasinnya pada tabel 4.1. dan untuk mengetahui hasil belajar siswa peneliti mengambil nilai ulangan semester I yang tercantum pada tabel 4.2. a. Motivasi Siswa Pada saat sebelum tindakan unutk mengetahui kondisi awal kelas V tentang motivasi belajar, maka peneliti menyebarkan angket kepada siswa kelas V dan hasilnya terdapat pada tabel 4.1.

Upload: vuongdieu

Post on 23-Feb-2018

217 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/817/5/T1... · Dari tabel 4.2 dapat dilihat dari hasil evaluasi IPA menunjukkan bahwa ... kerja siswa,

34

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SDN Salatiga 01 yang terletak di Jln. Diponegoro

13 dan masuk di wilayah Kelurahan Salatiga Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga.

SDN Salatiga 01 masuk dalam lingkungan perkotaan karena terletak di jalan

protokol Salatiga. Di depan SDN Salatiga 01 atau seberang jalan terdapat SDN

Salatiga 02 SDN Salatiga 09.

4.2 Karakter Subjek Penelitian

Siswa SDN Salatiga 01 berjumlah 286 anak yang terdiri mulai dari kelas I sampai

dengan kelas VI dengan masing-masing kelas terdiri 1 kelas. Di sini peneliti

mengambil sampel seluruh siswa kelas V yang berjumlah 48 siswa. Rata-rata usia

siswa kelas V sekitar 10 tahun sesuai dengan perkembangan perilaku, pada

periode ini anak baru mampu berpikir sistematis mengenai benda-benda dan

peristiwa-peristiwa yang konkret. Siswa kelas V pada umumnya masih suka

bermain, mencari perhatian orang lain dan ramai sendiri bila pelajaran tidak

ditunggu oleh gurunya.

4.3 Pelaksanaan Tindakan

4.3.1. Deskripsi Kondisi Awal

Penelitian dilakukan di kelas V SDN Salatiga 01 pada semester II tahun pelajaran

2011/2012 yang berjumlah 48 siswa pada pelajaran IPA, sebelum memulai

penelitian untuk mengetahui motivasi siswa maka peneliti menyebarkan angket,

hasinnya pada tabel 4.1. dan untuk mengetahui hasil belajar siswa peneliti

mengambil nilai ulangan semester I yang tercantum pada tabel 4.2.

a. Motivasi Siswa

Pada saat sebelum tindakan unutk mengetahui kondisi awal kelas V tentang

motivasi belajar, maka peneliti menyebarkan angket kepada siswa kelas V dan

hasilnya terdapat pada tabel 4.1.

Page 2: 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/817/5/T1... · Dari tabel 4.2 dapat dilihat dari hasil evaluasi IPA menunjukkan bahwa ... kerja siswa,

35

Tabel 4.1

Deskriptif Rata-rata Motivasi Siswa

No. Aspek Jumlah Item Rata-rata Persentase Kategori

1. I 4 3,38 84,63% Baik

2. II 6 3,46 86,54% Baik

3. III 8 3,46 86,71% Baik

4. IV 2 3,15 78,90% Baik

Total 20 3,36 84,20% Baik

Berdasarkan data kondisi awal pada tebel 4.1 maka diperoleh untuk aspek I

dengan jumlah 4 item persentase motivasi siswa rata-rata adalah 3,38 (84,83%).

Untuk aspek II dengan jumlah 6 item persentase motivasi siswa rata-rata adalah

3,46 (86,54%). Untuk aspek III dengan jumlah 8 item persentase motivasi siswa

rata-rata adalah 3,46 (86,71%). Untuk aspek IV dengan jumlah 2 item persentase

motivasi siswa rata-rata adalah 3,15 (78,90%). Jadi untuk jumlah total persentase

dari keseluruhan item sebanyak 20 adalah 3,36 (84,20%). Berdasarkan data hasil

perolehan sebelum tindakan dapat disajikan dalam bentuk grafik 4.1

Grafik 4.1

Hasil Perolehan Rata-rata Motivasi Siswa Sebelum Tindakan

b. Hasil Belajar Siswa

Berdasarkan hasil ulangan pada semester I yang telah dilakukan bisa terlihat dari

nilai hasil evaluasi siswa pada mata pelajaran IPA yang telah dilakukan di mana

sebagian besar siswa memperoleh nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal

Page 3: 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/817/5/T1... · Dari tabel 4.2 dapat dilihat dari hasil evaluasi IPA menunjukkan bahwa ... kerja siswa,

36

(KKM=70). Diperoleh data hasil pembelajaran sebelum dilakukan tindakan

pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti yang terdapat dalam tabel 4.2.

Tabel 4.2

Rekapitulasi Nilai Sebelum Tindakan

No. Skor Frekuensi Presentase Keterangan

1 20-29 2 4,4 % Belum tuntas

2 30-39 5 10,8 % Belum tuntas

3 40-49 5 10,8 % Belum tuntas

4 50-59 10 21,8 % Belum tuntas

6 60-69 14 30,4 % Belum tuntas

7 70-79 5 10,8 % tuntas

8 80-89 4 8,7% tuntas

9 90-100 1 2,3 % tuntas

Jumlah 46 100 %

Nilai Rata-rata 58,0

Nilai Tertinggi 90,0

Nilai Terendah 24,0

Dari tabel 4.2 dapat dilihat dari hasil evaluasi IPA menunjukkan bahwa

pembelajaran IPA yang dilakukan belum efektif dengan banyaknya siswa yang

belum tuntas dalam belajarnya (KKM=70) sebanyak 36 siswa sedangkan siswa

yang mencapai KKM sebanyak 10 siswa. Diketahui pada skor nilai antara 20 s/d

29 frekuensinya ada 2 dengan presentase 4,4 %, 30 s/d 39 frekuensinya ada 5

dengan presentase 10,8 %, 40 s/d 49 frekuensinya ada 5 dengan presentase 10,8

%, 50 s/d 59 frekuensinya ada 10 dengan presentase 21,8 %, 60 s/d 69

frekuensinya ada 14 dengan presentase 30,4 %, dari jumlah keseluruhan siswa

tidak tuntas, dan 70 s/d 79 frekuensinya ada 5 dengan persentase 10,8 %, skor

nilai 80 s/d 89 frekuensinya ada 4 dengan persentase 8,7 %, skor nilai 90 s/d 100

frekuensinya ada 1 dengan persentase 2,3 % dari jumlah keseluruhan siswa yang

tuntas tuntas. Dengan nilai rata-rata 58,0 sedangkan nilai tertinggi adalah 90,0

sedangkan nilai terendah adalah 24,0. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

daftar nilai siswa. Dari data tersebut, peneliti merasa perlu mengadakan tindakan

Page 4: 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/817/5/T1... · Dari tabel 4.2 dapat dilihat dari hasil evaluasi IPA menunjukkan bahwa ... kerja siswa,

37

pembelajaran demi membantu meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran

IPA. Untuk lebih jelasnya data nilai pada tabel 4.2 dapat dibuat diagram seperti

pada grafik 4.2.

Grafik 4.2

Hasil Perolehan Nilai Sebelum Tindakan

Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=70) data grafik 4.2 hasil

perolehan nilai sebelum tindakan dapat disajikan dalam bentuk tabel 4.3.

Tabel 4.3

Ketuntasan Belajar sebelum Tindakan

No. Ketuntasan

Belajar

Jumlah Siswa

Jumlah Persentase

(%)

1. Tuntas 10 21,73

2. Belum tuntas 36 78.27

Jumlah 46 100

Ketuntasan belajar siswa sebelum tindakan dapat diketahui pada tebel 4.3 bahwa

siswa yang memiliki nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=70)

sebanyak 36 siswa atau 78.27%, sedangkan yang sudah mencapai ketuntasan

minimal sebanyak 10 siswa dengan persentase 21,73%. Ketuntasan belajar siswa

pada tabel 4.3 dapat dilihat pada grafik 4.3.

Page 5: 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/817/5/T1... · Dari tabel 4.2 dapat dilihat dari hasil evaluasi IPA menunjukkan bahwa ... kerja siswa,

38

Grafik 4.3

Hasil Belajar Sebelum Tindakan

Dengan kondisi seperti pada grafik 4.3 dengan ketuntasan hanya 21,73%, peneliti

merancang penelitian tindakan kelas bekerja sama dengan guru kelas V sesuai

rencana yang telah diuraikan pada bab sebelumnya dengan rancangan penelitian

menggunakan model pembelajaran SAVI yang akan diterapkan dalam dua siklus

dan setiap siklus memuat tiga kali pertemuan.

4.3.2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I

Dalam Siklus I terdapat 3 kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut:

a) Perencanaan

Sebelum mengadakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) materi

“Mendeskripsikan Sifat-Sifat Cahaya”, peneliti bersama guru kolabor

mempelajari materi serta mempersiapkan media dan alat terlebih dahulu agar

menguasai yang akan diajarkan. Perangkat pembelajaran juga dipersiapkan lembar

kerja siswa, lembar evaluasi Siklus I, rubrik penelitian dan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) serta silabus.

Untuk memperlancar pelaksanaan pembelajaran siswa diorganisasi menjadi 8

kelompok diketuai oleh salah satu anggotanya. Pengorganisasian dilakukan secara

heterogen oleh guru agar antar kelompok lebih berimbang. Keberimbangan ini

tidak hanya dilihat dari jenis kelamin, namun dilihat dari jenis kemampuan. Dari

jenis kelamin kelas yang terdiri dari 48 siswa dengan 21 siswa laki-laki, 27 siswa

perempuan, maka masing-masing kelompok jumlah anggota terdiri dari 6 orang

anggota dan perbandingan laki-laki atau perempuan juga tidak sama.

21,73%

78,27%

Persentase (%)

Tuntas

Belum tuntas

Page 6: 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/817/5/T1... · Dari tabel 4.2 dapat dilihat dari hasil evaluasi IPA menunjukkan bahwa ... kerja siswa,

39

b) Tindakan dan Observasi

1) Pertemuan Pertama

Tindakan ini dilaksanakan pada hari Senin, 5 Maret 2012, beberapa kegiatan

sebagai berikut:

Kegiatan Awal

Pertemuan pertama ini berlangsung pada hari Senin, 5 Maret 2012 pukul 07.35

WIB atau setelah selesai upacara. Sebelum pembelajaran ruang telah ditata rapi

sesuai persiapan pembelajaran, tempat duduk siswa dibuat huruf U agar

memudahkan siswa berkelompok. Untuk mengawali pembelajaran ini guru

mengucapkan salam, mengabsen kelas dan melakukan apersepsi dengan bertanya

pada siswa “Bagaimana kita bisa melihat benda?” Berdasarkan jawaban dari siswa

guru menegaskan tentang materi yang akan diajarkan yaitu “Sifat cahaya

merambat lurus dan menembus benda bening”. Sebelumnya guru menjelaskan

model pembelajaran yang akan digunakan yakni model pembelajaran SAVI.

Kegiatan Inti

Kegiatan inti meliputi beberapa kegiatan yaitu merumuskan masalah, menjelaskan

materi, meminta siswa untuk mengamati percobaan, dan setiap kelompok

mempresentasikan hasil percobaan.

Guru merumuskan masalah “Mengapa bisa terbentuk bayang-bayang?” sebagai

pengantar dalam percobaan sehingga siswa tertarik tentang percobaan yang akan

dilakukan. Selanjutnya siswa mendengarkan penjelasan guru tentang cara kerja

dalam melakukan percobaan (auditori). Siswa membentuk kelompok sesuai

dengan pembagian yang telah ditetapkan oleh guru. Guru menugaskan siswa

untuk mengamati percobaan “cahaya merambat lurus” dan “cahaya menembus

benda bening” (somatis). Dengan bimbingan guru siswa mengisi lembar

pengamatan setelah melakukan pengamatan, kemudian bertanya jawab tentang

hasil percobaan tersebut (intelektual). Setiap kelompok menunjuk perwakilan

siswa unutk melaporkan hasil diskusi di depan kelas (intelektual). Untuk lebih

mendalami materi guru menampilkan video pembelajaran sebagai bentuk

visualisasi terhadap materi pembelajaran (visual).

Page 7: 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/817/5/T1... · Dari tabel 4.2 dapat dilihat dari hasil evaluasi IPA menunjukkan bahwa ... kerja siswa,

40

Kegiatan Akhir

Guru bersama dengan siswa menarik simpulan dari kegiatan pembelajaran yang

telah dilakukan. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya

tentang hal-hal yang belum jelas, dari materi yang telah dipelajari. Guru

mengadakan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan.

2) Pertemuan Kedua

Tindakan ini dilaksanakan pada hari Rabu, 7 Maret 2012, beberapa kegiatan

sebagai berikut:

Kegiatan Awal

Pertemuan ini berlangsung pada pukul 07.00 WIB. sebelum pembelajaran dimulai

ruang telah ditata rapi sesuai persiapan pembelajaran, dan tempat duduk siswa

dibuat huruf U agar memudahkan siswa berkelompok. Pada pertemuan kedua

untuk mengawali pembelajaran ini guru mengucapkan salam, mengabsen kelas

dan melakukan apersepsi guru bertanya pada siswa “Siapa yang sebelum

berangkat sekolah bercermin dahulu?” selanjutnya guru melakukan orientasi

kepada siswa dengan menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada

pembelajaran ini. Untuk mengawali pada kegiatan inti guru memberikan

perumusan masalah agar meningkatkan rasa penasaran siswa tentang

pembelajaran yang akan dilakukan dengan bertanya kepada siswa “Mengapa saat

kalian bercermin tampak bayangan kalian di cermin itu?” Berdasarkan jawaban

dari siswa guru menegaskan tentang materi yang akan dipelajari yaitu sifat cahaya

mengenai cermin.

Kegiatan Inti

Kegiatan inti meliputi beberapa kegiatan yaitu menjelaskan materi, meminta siswa

untuk mengamati percobaan, dan setiap kelompok mempresentasikan hasil

percobaan.

Pada awal kegiatan inti siswa membentuk kelompok seperti pada pertemuan

pertama. Selanjutnya siswa mendengarkan penjelasan guru tentang cara kerja

dalam melakukan percobaan (auditori). Guru meminta siswa untuk mengamati

percobaan tentang sifat cermin datar (somatis). kemudian bertanya jawab tentang

hasil sifat cermin datar,dan berdiskusi untuk membahas pertanyaan-pertanyaan

Page 8: 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/817/5/T1... · Dari tabel 4.2 dapat dilihat dari hasil evaluasi IPA menunjukkan bahwa ... kerja siswa,

41

yang disediakan(intelektual). Setiap kelompok menunjuk perwakilannya untuk

melaporkan/mempresentasikan hasil diskusi didepan kelas (intelektual). Untuk

lebih mendalami materi guru menampilkan video pembelajaran sebagai bentuk

visualisasi terhadap materi pembelajaran (visual).

Kegiatan Akhir

Guru bersama siswa menarik simpulan dari kegiatan pembelajaran yang telah

dilakukan. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang

hal-hal yang belum jelas dari materi yang telah dipelajari. Guru mengulang

kembali materi yang diajarkan dengan tannya jawab dan mengaitkannya dalam

kehidupan sehari-hari sebangai bentuk refleksi.

3) Pertemuan Ketiga

Tindakan ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 10 Maret 2012, beberapa kegiatan

sebagai berikut:

Kegiatan Awal

Pertemuan ini berlangsung pada pukul 07.00 WIB. Sebelum pembelajaran ruang

telah ditata rapi sesuai persiapan pembelajaran, tempat duduk siswa dibuat huruf

U agar memudahkan siswa berkelompok. Seperti biasa untuk mengawali

pembelajaran ini guru mengucapkan salam, mengabsen kelas dan melakukan

apersepsi dengan guru bertanya pada siswa: “Pernahkah kalian melihat ikan di

dalam air?” Berdasarkan jawaban dari siswa guru merumuskan masalah “Apa

yang terjadi jika cahaya merambat dari udara ke air?”dan menegaskan tentang

materi yang akan dipelajari yaitu menunjukkan peristiwa pembiasan dalam

kehidupan sehari-hari, kemudian menyampaikan tujuan pembelajaran.

Kegiatan Inti

Kegiatan inti meliputi beberapa kegiatan yaitu menjelaskan peristiwa pembiasan

dalam kehidupan sehari-hari, meminta siswa untuk mengamati percobaan, dan

setiap kelompok mempresentasikan hasil percobaan .

Dalam kegiatan inti seperti biasa siswa membentuk kelompok sama pada

pertemuan sebelunnya. Selanjutnya siswa mendengarkan penjelasan guru tentang

cara kerja pada percobaan yang akan diamati (auditori). Guru meminta siswa

untuk mengamati percobaan tentang “peristiwa pembiasan cahaya” yaitu

Page 9: 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/817/5/T1... · Dari tabel 4.2 dapat dilihat dari hasil evaluasi IPA menunjukkan bahwa ... kerja siswa,

42

mengamati pensil yang dimasukkan pada gelas yang berisi air (somatis). Untuk

meningkatkan antusias siswa guru melakukan tanya jawab tentang hasil peristiwa

pembiasan, kemudian berdiskusi untuk membahas pertanyaan-pertanyaan yang

disediakan (intelektual). Setiap kelompok menunjuk wakilnya untuk

melaporkan/mempresentasikan hasil diskusi dalam kelas, kemudian guru

memberikan masukan atas diskusi yang dilakukan siswa dan menerangkan

kembali hal-hal yang penting dalam materi pembiasan cahaya (intelektual). Untuk

lebih mendalami materi guru menampilkan video pembelajaran sebagai bentuk

visualisasi terhadap materi pembelajaran (visual).

Kegiatan Akhir

Guru bersama siswa menarik kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang telah

dilakukan. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang

hal-hal yang belum jelas dari materi yang telah dipelajari. Guru mengulang

kembali materi yang diajarkan dengan tannya jawab dan mengaitkannya dalam

kehidupan sehari-hari sebangai bentuk refleksi. Siswa mengerjakan tes evaluasi

siklus I.

c) Hasil Tindakan

1)Hasil Observasi

Hasil tindakan pembelajaran pada siklus I ini berupa hasil lembar observasi yang

diterapkan oleh guru dan siswa. Untuk mengukur keberhasilan penerapan model

pembelajaran SAVI dalam kegiatan pembelajaran menggunakan lembar

observasi. Penilaian observasi ini dilakukan oleh observer dan peneliti. Hasil

tindakan proses model pembelajaran SAVI pada siklus I ini terdiri dari 3

pertemuan, yaitu pertemuan I, pertemuan II, dan pertemuan III.

Hasil Observasi Kegiatan Siswa

Analisis penelitian setelah pembelajaran diperoleh hasil observasi/ pengamatan

yang dilakukan oleh observer dan peneliti terhadap kegiatan siswa secara

keseluruhan dalam menerapkan model pembelajaran SAVI. dapat dilihat pada

tabel 4.4.

Page 10: 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/817/5/T1... · Dari tabel 4.2 dapat dilihat dari hasil evaluasi IPA menunjukkan bahwa ... kerja siswa,

43

Tabel 4.4

Hasil Observasi Kegiatan Siswa

No. Pertemuan

Hasil penilaian

Observer Peneliti

Jumlah Persentase Kategori Jumlah Persentase Kategori

1 1 40 37,03% C 50 46,29% C

2 2 54 50,00% C 62 57,40% B

3 3 78 72,22% B 80 74,07% B

Rata-rata siklus

I57,33 53,08% B 64 59,25% B

Dari data tabel di atas untuk siklus I observasi yang dilakukan oleh observer dapat

disimpulkan bahwa pada pertemuan I pembelajaran SAVI yang diterapkan oleh

guru kolabor, aktivitas siswa memperoleh jumlah 40 (37,03%) dengan kategori C,

sedangkan observasi yang dilakukan oleh peneliti memperoleh jumlah 50

(46,29%) dengan kategori C. Observasi yang dilakukan oleh observer dapat

disimpulkan bahwa pada pertemuan II pembelajaran SAVI yang diterapkan oleh

guru kolabor, aktivitas siswa memperoleh jumlah 54 (50,00%) dengan kategori C,

sedangkan observasi yang dilakukan oleh peneliti memperoleh jumlah 62

(57,40%) dengan kategori C. Observasi yang dilakukan oleh observer dapat

disimpulkan bahwa pada pertemuan III pembelajaran SAVI yang diterapkan oleh

guru kolabor, aktivitas siswa memperoleh jumlah 78 (72,22%) dengan kategori B,

sedangkan observasi yang dilakukan oleh peneliti memperoleh jumlah 80

(74,07%) dengan kategori B.

Hasil Observasi Kegiatan Guru

Analisis penelitian setelah pembelajaran diperoleh hasil observasi/ pengamatan

yang dilakukan oleh observer dan peneliti terhadap kinerja guru secara

keseluruhan dalam menerapkan model pembelajaran SAVI. Dapat dilihat pada

tabel 4.5.

Page 11: 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/817/5/T1... · Dari tabel 4.2 dapat dilihat dari hasil evaluasi IPA menunjukkan bahwa ... kerja siswa,

44

Tabel 4.5

Hasil Observasi Kegiatan Guru

No. Pertemuan

Hasil penilaian

Observer Peneliti

Jumlah Persentase Kategori Jumlah Persentase Kategori

1 1 28 46,66% C 32 53,33% B

2 2 35 58,33% B 37 61,66% B

3 3 40 66,66% B 45 75,00% B

Rata-rata siklus

I34,33 57,22% B 38 63,33% B

Dari data tabel diatas untuk siklus I observasi yang dilakukan oleh observer dapat

disimpulkan bahwa pada pertemuan I pembelajaran SAVI yang diterapkan oleh

guru kolabor memperoleh jumlah 28 (46,66%) dengan kategori C, sedangkan

observasi yang dilakukan oleh peneliti memperoleh jumlah 32 (53,33%) dengan

kategori B. Pada observasi yang dilakukan oleh observer dapat disimpulkan

bahwa pertemuan II pembelajaran SAVI yang diterapkan oleh guru kolabor,

memperoleh jumlah 35 (58,33%) dengan kategori B, sedangkan observasi yang

dilakukan oleh peneliti memperoleh jumlah 37 (61,66%) dengan kategori B. Pada

observasi yang dilakukan oleh observer dapat disimpulkan bahwa pertemuan III

pembelajaran SAVI yang diterapkan oleh guru kolabor, memperoleh jumlah 40

(66,66%) dengan kategori B, sedangkan observasi yang dilakukan oleh peneliti

memperoleh jumlah 45(75,00%) dengan kategori B. Motivasi Siswa

Pada saat siklus I selesai untuk mengukur tingkat motivasi belajar siswa terhadap

mata pelajaran IPA maka peneliti menyebarkan angket untuk yang kedua kalinya

kepada siswa kelas V dan hasilnya terdapat pada tabel 4.6.

Page 12: 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/817/5/T1... · Dari tabel 4.2 dapat dilihat dari hasil evaluasi IPA menunjukkan bahwa ... kerja siswa,

45

Tabel 4.6

Deskriptif Rata-rata Motivasi Siswa

No. Aspek Jumlah Item Rata-rata Persentase Kategori

1. I 4 3,44 86,06% Baik

2. II 6 3,55 88,88% Baik

3. III 8 3,46 86,71% Baik

4. IV 2 3,20 80,20% Baik

Total 20 3,41 85,47% Baik

Berdasarkan data siklus I maka diperoleh untuk aspek I dengan jumlah 4 item

persentase motivasi siswa rata-rata adalah 3,44 (86,06%). Untuk aspek II dengan

jumlah 6 item persentase motivasi siswa rata-rata adalah 3,55 (88,88%). Untuk

aspek III dengan jumlah 8 item persentase motivasi siswa rata-rata adalah 3,46

(86,71%). Untuk aspek IV dengan jumlah 2 item persentase motivasi siswa rata-

rata adalah 3,20 (80,20%). Jadi untuk jumlah total persentase dari keseluruhan

item sebanyak 20 adalah 3,41 (85,47%) dengan kategori baik. Berdasarkan data

hasil perolehan siklus I dapat disajikan dalam bentuk grafik 4.4.

Grafik 4.4

Hasil Perolehan Rata-rata Motivasi Siswa Siklus I

2)Hasil Belajar IPA

Berdasarkan kegiatan yang dilaksanakan pada Siklus I kemudian diambil data

secara kuantitatif melalui penilaian tes formatif hasil belajar materi

Page 13: 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/817/5/T1... · Dari tabel 4.2 dapat dilihat dari hasil evaluasi IPA menunjukkan bahwa ... kerja siswa,

46

mendeskripsikan sifat cahaya yaitu nilai tertinggi yang dicapai sebelum tindakan

90 dan nilai terendah 24. Siswa yang telah mencapai KKM 70 ada 10 siswa

(21,73%), sedangkan yang belum mencapai KKM 70 sebanyak 36 siswa

(78,27%). Pada Siklus I nilai tertinggi yang bisa dicapai siswa telah meningkat

yaitu 91,1, sedangkan nilai terendah 53,3. Siswa yang mencapai KKM 70

sebanyak 33 anak (68,75%) sedangkan siswa yang belum mencapai KKM ada 15

anak (31,25%). Karena masih memperoleh nilai di bawah 70. Berikut ini

perolehan nilai siklus I pada tabel 4.7.

Tabel 4.7

Rekapitulasi Nilai Siklus I

No. Skor Frekuensi Presentase Keterangan

1 50-59 4 8,0 % Belum tuntas

2 60-69 11 24,0 % Belum tuntas

3 70-79 16 33,0 % tuntas

4 80-89 16 33,0 % tuntas

5 90-100 1 2,0 % tuntas

Jumlah 48 100 %

Nilai Rata-rata 74,1

Nilai Tertinggi 91,1

Nilai Terendah 53,3

Adapun hasil belajar IPA dengan model pembelajaran SAVI siswa telah mencapai

ketuntasan sebesar 68,75% karena dari 48 siswa yang memperoleh nilai di bawah

Kriteria Ketuntasan Minimal 70 ada 15 siswa, sedangkan 33 siswa telah

memperoleh nilai KKM. Kondisi tersebut dapat digambarkan menggunakan

grafik 4.5 sebagai berikut.

Page 14: 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/817/5/T1... · Dari tabel 4.2 dapat dilihat dari hasil evaluasi IPA menunjukkan bahwa ... kerja siswa,

47

Grafik 4.5

Hasil Perolehan Nilai siklus I

Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=70) data hasil perolehan nilai

siklus I dapat disajikan dalam bentuk tabel 4.8.

Tabel 4.8

Ketuntasan Belajar Siklus I

No. Ketuntasan

Belajar

Jumlah Siswa

Jumlah Persentase (%)

1. Tuntas 33 68,75

2. Belum tuntas 15 31,25

Jumlah 48 100

Ketuntasan belajar siswa pada siklus I dapat diketahui bahwa siswa yang memiliki

nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=70) sebanyak 15 siswa atau

31,25%, sedangkan yang sudah mencapai ketuntasan minimal sebanyak 33 siswa

dengan persentase 68,75%. Ketuntasan belajar siswa pada tabel 4.9 dapat dilihat

dapat dibuat diagram yang tertuang pada grafik 4.6.

Page 15: 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/817/5/T1... · Dari tabel 4.2 dapat dilihat dari hasil evaluasi IPA menunjukkan bahwa ... kerja siswa,

48

Grafik 4.6

Hasil Belajar siklus I

d) Refleksi

Refleksi dan analisis hasil pemberian angket dan tes pada Siklus I diperoleh:

1) Motivasi

Berdasarkan kondisi awal pada penyebaran angket motivasi di dapat jumlah total

persentase dari keseluruhan item sebanyak 20 adalah 3,36 (84,20%). Dan pada

siklus I dari total persentase keseluruhan item sebanyak 20 adalah 3,41 (85,47%).

Jadi kesimpulan yang di dapat terjadi peningkatan dalam siklus I

2) Hasil Belajar

Ketuntasan belajar siswa sebelum tindakan dapat diketahui bahwa siswa yang

memiliki nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=70) sebanyak 36

siswa atau 78.27%, sedangkan yang sudah mencapai ketuntasan minimal

sebanyak 10 siswa dengan persentase 21,73%. Pada siklus I yang memperoleh

nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal 70 ada 15 siswa atau 31,25%,

sedangkan 33 siswa atau 68,75% telah memperoleh nilai KKM, sehingga perlu

diadakan perbaikan pembelajaran siswa yang mencapai KKM minimal 75% dari

jumlah siswa. Maka peneliti akan memperbaiki dalam pelaksanaan pembelajaran

pada Siklus II, agar pembelajaran tercapai secara optimal. Hal perlu dilakukan

untuk memperbaiki pembelajaran pada Siklus II antara lain dengan cara:

68,75%

31,25%

Persentase (%)Tuntas Belum tuntas

Page 16: 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/817/5/T1... · Dari tabel 4.2 dapat dilihat dari hasil evaluasi IPA menunjukkan bahwa ... kerja siswa,

49

a. Dalam penyampaian sebaiknya guru lebih menekankan pada materi yang

diajarkan.

b. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal yang

belum dipahami.

c. Guru mengaitkan pembelajaran dengan pengalaman dalam kehidupan

sehari-hari supaya siswa lebih memahami.

4.3.3. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II

Praktik pembelajaran pada Siklus II dilaksanakan dengan melihat kekurangan dan

kelebihan pada Siklus I. Pelaksanaan Siklus II merupakan upaya perbaikan pada

Siklus I dengan lebih memberi tindakan kepada siswa dalam keterampilan tentang

model pembelajaran SAVI. Dalam Siklus II, terdapat tiga kali pertemuan dengan

rincian sebagai berikut:

a) Perencanaan

Persiapan yang dilakukan peneliti untuk melaksanakan pertemuan Siklus II ini

meliputi:

a. Merevisi RPP;

b. Penyusunan skenario pembelajaran dengan model pembelajaran SAVI,

serta alat dan bahan untuk yang disesuaikan dengan refleksi dari hasil

belajar pada siklus I.

b) Tindakan dan Observasi

1) Pertemuan Pertama

Tindakan ini dilaksanakan pada hari Kamis, 22 Maret 2012 melalui beberapa

kegiatan sebagai berikut:

Kegiatan Awal

Pertemuan ini berlangsung pada pukul 07.00 WIB, Sebelum pembelajaran ruang

telah ditata rapi sesuai persiapan pembelajaran, tempat duduk siswa dibuat huruf

U agar memudahkan siswa berkelompok. Pada pertemuan pertama untuk

mengawali pembelajaran ini guru mengucapkan salam, mengabsen kelas dan

melakukan apersepsi dengan bertanya kepad siswa “Apakah kalian melihat pernah

melihat pelangi” dan “Apa warna pelangi yang kalian lihat?”, kemudian guru

melakukan orientasi kepada siswa dengan menjelaskan tujuan pembelajaran yang

Page 17: 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/817/5/T1... · Dari tabel 4.2 dapat dilihat dari hasil evaluasi IPA menunjukkan bahwa ... kerja siswa,

50

hendak dicapai pada pertemuan ini. Untuk meningkatkan ketertarikan siswa dan

untuk mengawali pada kegiatan inti guru merumuskan masalah “Kenapa pelangi

bisa terjadi/terbentuk?”

Kegiatan Inti

Kegiatannya seperti kegiatan pada Siklus I. Kegiatan inti meliputi beberapa

kegiatan yaitu menjelaskan peristiwa pembiasan dalam kehidupan sehari-hari,

meminta siswa untuk mengamati percobaan, dan setiap kelompok

mempresentasikan hasil percobaan .

Siswa membentuk kelompok seperti pada siklus I, kemudian mendengarkan

penjelasan guru tentang cara kerja dalam melakukan percobaan yang akan

dilakukan(auditori). Guru meminta siswa untuk mengamati percobaan tentang

“peristiwa pembiasan cahaya” yaitu mengamati cakram warna dan nengamati

pelangi tiruan (intelektual). Kemudian bertanya jawab tentang hasil peristiwa

pembiasan agar siswa tidak merasa bosan dalam pembelajaran, selanjutnya siswa

berdiskusi untuk membahas pertanyaan-pertanyaan yang disediakan (somatis).

Setiap kelompok menunjuk perwakilannya untuk melaporkan/mempresentasikan

hasil diskusi dalam kelas (intelektual). Untuk lebih mendalami materi guru

menampilkan video pembelajaran sebagai bentuk visualisasi terhadap materi

pembelajaran (visual).

Kegiatan Akhir

Guru bersama siswa menarik simpulan dari kegiatan pembelajaran yang telah

dilakukan. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang

hal-hal yang belum jelas dari materi yang telah dipelajari. Dalam melakukan

refleksi guru mengaitkan pembelajaran yang telah dilakukan dengan berbagai

peristiwa yang terjadi pada kehidupan sehari-hari, hal ini bertujuan agar siswa

dalam kesehariaannya mampu menerapkan ilmu yang didapat disekolah dalam

kesehariannya. Dan guru menyampaikan materi yang akan diajarkan untuk

pertemuan selanjutnnya agar siswa dapat mempelajarinya dahulu di rumah.

2) Pertemuan Kedua

Tindakan ini dilaksanakan pada hari Senin, 26 Maret 2012 melalui beberapa

kegiatan sebagai berikut:

Page 18: 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/817/5/T1... · Dari tabel 4.2 dapat dilihat dari hasil evaluasi IPA menunjukkan bahwa ... kerja siswa,

51

Kegiatan Awal

Pertemuan ini berlangsung pada pukul 07.00 WIB, sebelum pembelajaran ruang

telah ditata rapi sesuai persiapan pembelajaran, dan tempat duduk siswa dibuat

huruf U agar memudahkan siswa berkelompok. Untuk mengawali pembelajaran

guru mengadakan apersepsi dengan bertanya pada siswa “Apakah kalian pernah

melihat kapal selam?” dan selanjutnya guru melakukan orientasi dengan

menjelaskan kepada siswa tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Unutk

mengawal pada kegiatan inti guru merumuskan masalah dengan bertanya kepada

siswa dengan “Bagaimana kapal selam dapat melihat benda diatas permukaan air

padahal seluruh bagian kapal tertutup?”

Kegiatan Inti

Kegiatannya seperti kegiatan pada Siklus I. Kegiatan inti meliputi beberapa

kegiatan yaitu menjelaskan materi, meminta siswa untuk membuat model atau

karya sederhana berupa periskop.

Siswa membentuk kelompok sesuai dengan pertemuan sebelumnya kemudian

mendengarkan penjelasan guru tentang cara kerja dalam pembuatan periskop

(auditori). Secara kelompok siswa membuat periskop dengan bimbingan guru

(somatis). Setiap kelompok menguji hasil karyanya dan melakukan pengamatan

(somatis). Kemudian perwakilan kelompok mempresentasikan hasinya di depan

kelas (intelektual). Untuk lebih jelasnya guru memberikan masukan atas hasil

percobaan yang dilakukan. Sebagai bentuk visualisasi guru menampilkan video

pembelajaran tentang pemantulan cahaya sebagai dasar pembuatan periskop

(visual).

Kegiatan Akhir

Guru bersama siswa menarik simpulan dari kegiatan pembelajaran yang telah

dilakukan. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang

hal-hal yang belum jelas dari materi yang telah dipelajari. Dan guru

menyampaikan materi yang akan diajarkan untuk pertemuan selanjutnnya agar

siswa dapat mempelajarinya dahulu di rumah.

Page 19: 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/817/5/T1... · Dari tabel 4.2 dapat dilihat dari hasil evaluasi IPA menunjukkan bahwa ... kerja siswa,

52

3) Pertemuan Ketiga

Tindakan ini dilaksanakan pada hari Rabu, 28 Maret 2012, beberapa kegiatan

sebagai berikut:

Kegiatan Awal

Pertemuan ini berlangsung pada pukul 07.00 WIB, sebelum pembelajaran ruang

telah ditata rapi sesuai persiapan pembelajaran, dan tempat duduk siswa dibuat

huruf U agar memudahkan siswa berkelompok. Untuk mengawali pembelajaran

guru mengadakan apersepsi dengan bertanya kepada siswa dan “Apakah alat

yang digunakan untuk melihat benda yang lebih kecil?” kemudian guru

melakukan orientasi dengan menjelaskan kepada siswa tentang tujuan

pembelajaran yang akan dilakukan. Untuk mengawali pada kegiatan inti guru

merumuskan masalah dengan bertanya kepada siswa “Bagaimana kita dapat

melihat benda yang lebih kecil ukurannya?”

Kegiatan Inti

Kegiatan inti meliputi beberapa kegiatan yaitu, menjelaskan materi, meminta

siswa untuk membuat model atau karya sederhana berupa kaca pembesar

sederhana dan kamera lubang jarum, dan setiap kelompok mempresentasikan hasil

percobaan.

Siswa membentuk kelompok sesuai dengan pertemuan sebelumnya, setiap

kelompok menyiapkan alat dan bahan, kemudian mendengarkan penjelasan guru

tentang cara kerja dalam pembuatan “Kamera lubang jarum dan kaca pembesar

sederhana” (auditori). Guru menugaskan siswa untuk mengamatinya percobaan

dan mengisi lembar percobaannya (somatis). Kemudian perwakilan kelompok

mempresentasikan hasilnya di depan kelas dengan siswa mengisi lembar kerja

siswa secara berkelompok (intelektual). Setiap kelompok melaporkan hasil

diskusi dalam kelas. Guru memberikan masukan atas hasil percobaan yang

dilakukan siswa. Sebagai bentuk visualisasi guru menampilkan video

pembelajaran tentang cahaya menembus benda bening sebagai dasar pembuatan

Kamera lubang jarum (visual).

Page 20: 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/817/5/T1... · Dari tabel 4.2 dapat dilihat dari hasil evaluasi IPA menunjukkan bahwa ... kerja siswa,

53

Kegiatan Akhir

Guru bersama siswa menarik simpulan dari kegiatan pembelajaran yang telah

dilakukan. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang

hal-hal yang belum jelas dari materi yang telah dipelajari. Guru mengulang materi

dengan tanya jawab. Siswa mengerjakan tes evaluasi siklus II.

c) Hasil Tindakan

1) Hasil Observasi

Hasil observasi kriteria siswa dan guru Siklus II sangat baik, hal tersebut dapat

terlihat pada tabel kegiatan guru dan siswa. Pada siklus II yang dilaksanakan tiga

kali pertemuan, siswa antusias mengikuti pembelajaran IPA, siswa merasa senang

dan sebagian besar siswa memiliki keaktifan, konsentrasi dan mampu bekerja

sama dengan baik. Hal ini bisa dilihat pada hasil lembar observasi siswa setelah

dilaksanakannya siklus II.

Hasil Observasi Kegiatan Siswa

Analisis penelitian setelah pembelajaran diperoleh hasil observasi/ pengamatan

yang dilakukan oleh observer dan peneliti terhadap kegiatan siswa secara

keseluruhan dalam menerapkan model pembelajaran SAVI pada siklus II, dapat

dilihat pada tabel 4.9.

Tabel 4.9

Hasil Observasi Kegiatan Siswa

No. Pertemuan

Hasil penilaian

Observer Peneliti

Jumlah Persentase Kategori Jumlah Persentase Kategori

1 1 80 74,07% B 83 76,85% A

2 2 83 76,85% A 87 80,55% A

3 3 95 87,96% A 97 89,81% A

Rata-rata siklus

II86 79,62% A 89 82,40% A

Dari data tabel diatas untuk siklus I observasi yang dilakukan oleh observer dapat

disimpulkan bahwa pada pertemuan I pembelajaran SAVI yang diterapkan oleh

Page 21: 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/817/5/T1... · Dari tabel 4.2 dapat dilihat dari hasil evaluasi IPA menunjukkan bahwa ... kerja siswa,

54

guru kolabor, aktivitas siswa memperoleh jumlah 80 (74,07%) dengan kategori B,

sedangkan observasi yang dilakukan oleh peneliti memperoleh jumlah 83

(76,85%) dengan kategori A. Observasi yang dilakukan oleh observer dapat

disimpulkan bahwa pada pertemuan II pembelajaran SAVI yang diterapkan oleh

guru kolabor, aktivitas siswa memperoleh jumlah 83 (76,85%) dengan kategori A,

sedangkan observasi yang dilakukan oleh peneliti memperoleh jumlah 87

(80,55%) dengan kategori A. Observasi yang dilakukan oleh observer dapat

disimpulkan bahwa pada pertemuan III pembelajaran SAVI yang diterapkan oleh

guru kolabor, aktivitas siswa memperoleh jumlah 95 (87,96%) dengan kategori A,

sedangkan observasi yang dilakukan oleh peneliti memperoleh jumlah 97

(89,81%) dengan kategori A.

Hasil Observasi Kegiatan Guru

Analisis penelitian setelah pembelajaran diperoleh hasil observasi/ pengamatan

yang dilakukan oleh observer dan peneliti terhadap kinerja guru secara

keseluruhan dalam menerapkan model pembelajaran SAVI. Dapat dilihat pada

tabel 4.10.

Tabel 4.10

Hasil Observasi Kegiatan Guru

No. Pertemuan

Hasil penilaian

Observer Peneliti

Jumlah Persentase Kategori Jumlah Persentase Kategori

1 1 43 71,66% B 44 73,33% B

2 2 47 78,33% A 50 83,33% A

3 3 54 90,00% A 56 93,33% A

Rata-rata siklus

II48 80,00% A 50 83,33% A

Dari data tabel diatas untuk siklus I observasi yang dilakukan oleh observer dapat

disimpulkan bahwa pada pertemuan I pembelajaran SAVI yang diterapkan oleh

guru kolabor memperoleh jumlah 43 (71,66%) dengan kategori B, sedangkan

Page 22: 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/817/5/T1... · Dari tabel 4.2 dapat dilihat dari hasil evaluasi IPA menunjukkan bahwa ... kerja siswa,

55

observasi yang dilakukan oleh peneliti memperoleh jumlah 44 (73,33%) dengan

kategori B. Pada observasi yang dilakukan oleh observer dapat disimpulkan

bahwa pertemuan II pembelajaran SAVI yang diterapkan oleh guru kolabor,

memperoleh jumlah 47 (78,33%) dengan kategori A, sedangkan observasi yang

dilakukan oleh peneliti memperoleh jumlah 50 (83,33%) dengan kategori A. Pada

observasi yang dilakukan oleh observer dapat disimpulkan bahwa pertemuan III

pembelajaran SAVI yang diterapkan oleh guru kolabor, memperoleh jumlah 54

(90,00%) dengan kategori A, sedangkan observasi yang dilakukan oleh peneliti

memperoleh jumlah 56 93,33%) dengan kategori A. Motivasi Siswa

Pada saat siklus I Iselesai peneliti ingin mengetahui tingkat motivasi belajar siswa

terhadap mata pelajaran IPA maka peneliti menyebarkan angket untuk yang

ketiga kalinya kepada siswa kelas V dan hasilnya terdapat pada tabel 4.11.

Tabel 4.11

Deskriptif Rata-rata Motivasi Siswa

No. Aspek Jumlah Item Rata-rata Persentase Kategori

1. I 4 3,46 86,58% Baik

2. II 6 3,62 90,62% Baik

3. III 8 3,55 88,80% Baik

4. IV 2 3,35 83,85% Baik

Total 20 3,49 87,46% Baik

Berdasarkan data siklus II maka diperoleh untuk aspek I dengan jumlah 4 item

persentase motivasi siswa rata-rata adalah 3,46 (86,58%). Untuk aspek II dengan

jumlah 6 item persentase motivasi siswa rata-rata adalah 3,62 (90,62%). Untuk

aspek III dengan jumlah 8 item persentase motivasi siswa rata-rata adalah 3,55

(88,80%). Untuk aspek IV dengan jumlah 2 item persentase motivasi siswa rata-

rata adalah 3,35 (83,85%). Jadi untuk jumlah total persentase dari keseluruhan

item sebanyak 20 adalah 3,49 (87,46%) dengan kategori baik. Berdasarkan data

hasil perolehan sebelum tindakan dapat disajikan dalam bentuk grafik 4.7.

Page 23: 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/817/5/T1... · Dari tabel 4.2 dapat dilihat dari hasil evaluasi IPA menunjukkan bahwa ... kerja siswa,

56

Grafik 4.7

Hasil Perolehan Rata-rata Motivasi Siswa Siklus II

2) Hasil Belajar IPA

Tes Evaluasi

Berdasarkan tindakan yang dilaksanakan pada Siklus II, yaitu nilai yang tertinggi

yang dicapai pada Siklus I sebesar 91,1, dan nilai terendah 53,3. Siswa yang telah

mencapai KKM 70 ada 33 siswa (68,75%), sedangkan yang belum mencapai

KKM 80 sebanyak 15 siswa (31,25%). Pada Siklus II nilai tertinggi yang bisa

dicapai siswa yaitu 90,0 sedangkan nilai terendah 60,0. Siswa yang mencapai

KKM 70 sebanyak 44 anak (91,66%) dan sedangkan siswa yang tidak mencapai

KKM ada 4 anak (8,34%). Berikut tabel 4.12 perolehan nilai Siklus II.

Tabel 4.12

Hasil Belajar Siklus II

No. Skor Frekuensi Presentase Keterangan

1. 60-69 4 8,4 % Belum tuntas

2. 70-79 21 43,7 % tuntas

3. 80-89 20 41,6 % tuntas

4. 90-100 3 6,3 % tuntas

Jumlah

Nilai Rata-rata 77,9

Nilai Tertinggi 93,3

Nilai Terendah 60,0

Page 24: 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/817/5/T1... · Dari tabel 4.2 dapat dilihat dari hasil evaluasi IPA menunjukkan bahwa ... kerja siswa,

57

Dari data tabel 4.12 adapun hasil belajar IPA dengan model pembelajaran SAVI

siswa telah mencapai ketuntasan sebesar 91,66% karena dari 48 siswa yang

memperoleh nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal 70 ada 4 siswa,

sedangkan 44 siswa telah memperoleh nilai KKM. Kondisi tersebut dapat

digambarkan menggunakan diagram yang tertuang pada grafik 4.8 sebagai

berikut.

Grafik 4.8

Hasil Perolehan Nilai siklus II

Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=70) data hasil perolehan nilai

siklus II dapat disajikan dalam bentuk tabel 4.13.

Tabel 4.13

Ketuntasan Belajar Siklus II

No. Ketuntasan

Belajar

Jumlah Siswa

Jumlah Persentase

(%)

1. Tuntas 44 91.66

2. Belum tuntas 4 8,34

Jumlah 48 100

Ketuntasan belajar siswa pada siklus II dapat diketahui bahwa siswa yang

memiliki nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=70) sebanyak 4

siswa atau 8,34%, sedangkan yang sudah mencapai ketuntasan minimal sebanyak

44 siswa dengan persentase 91,66%. Ketuntasan belajar siswa pada tabel 4.15

dapat dilihat pada grafik 4.9.

Page 25: 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/817/5/T1... · Dari tabel 4.2 dapat dilihat dari hasil evaluasi IPA menunjukkan bahwa ... kerja siswa,

58

Grafik 4.9

Hasil Belajar siklus II

d) Refleksi

Refleksi dan analisis hasil pemberian angket dan tes pada Siklus I diperoleh:

1. Motivasi

Berdasarkan siklus I dari total persentase keseluruhan item sebanyak 20 adalah

3,41 (85,47%). Dan pada siklus II terjadi peningkatan dari total persentase

keseluruhan item sebanyak 20 adalah 3,49 (87,46%).Jadi kesimpulan yang didapat

terjadi peningkatan motivasi pada siklus II dengan kategori baik.

2. Hasil Belajar

Pada siklus I yang memperoleh nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal 70

ada 15 siswa atau 31,25%, sedangkan 33 siswa atau 68,75% telah memperoleh

nilai KKM. Pada siklus II ketuntasan belajar siswa dapat diketahui bahwa siswa

yang memiliki nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=70)

sebanyak 4 siswa atau 8,34%, sedangkan yang sudah mencapai ketuntasan

minimal sebanyak 44 siswa dengan persentase 91,66%. Sehingga peneliti

menyimpulkan bahwa penelitian ini dapat dikatakan berhasil karena siswa yang

mencapai KKM > 75%.

91,66%

8,34%

Persentase (%)Tuntas Belum tuntas

Page 26: 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/817/5/T1... · Dari tabel 4.2 dapat dilihat dari hasil evaluasi IPA menunjukkan bahwa ... kerja siswa,

59

4.4 Hasil Analisis Data

Analisis data kuantitatif dan deskriptif yang berasal dari hasil belajar dan motivasi

belajar siswa saat sebelum tindakan, siklus I, dan siklus II. Perbandingan

motivasi, aktifitas siswa, aktifitas guru, lembar kerja siswa, dan nilai siswa kelas

V saat sebelum tindakan, siklus I, dan siklus II berdasarkan hasil penelitian yang

dikakukan di SDN Salatiga 01 diketahui bahwa dari hasil belajar siswa kelas V

saat sebelum tindakan, siklus I, dan siklus II mengalami peningkatan.

4.4.1. Motivasi Belajar

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, pemberian angket dilaksanakan

sebanyak tiga kali yaitu pada sebelum tindakan, siklus I, dan siklus II. Berikut

tabel 4.14 adalah perolehan angket motivasi yang diberikan pada siswa selama

penelitian.

Tabel 4.14

Perbandingan Motivasi Belajar Siswa Kelas V terhadap Mata Pelajaran IPA

No. AspekKondisi

awalPersentase

Siklus

IPersentase

Siklus

IIPersentase

1. I 3,38 84,63% 3,44 86,06% 3,46 86,58%

2. II 3,46 86,54% 3,55 88,88% 3,62 90,62%

3. III 3,46 86,71% 3,46 86,71% 3,55 88,80%

4. IV 3,15 78,90% 3,20 80,20% 3,35 83,85%

Total Rata-

rata3,36 84,20% 3,41 85,47% 3,49 87,46%

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar siswa kelas V SDN

Salatiga 01 mengalami peningkatan. Hal tersebut dapat dijabarkan pada kondisi

awal aspek I jumlah rata-rata adalah 3,38(84,63%), pada siklus I naik

3,44(86,06%) dan pada siklus II naik menjadi 3,46(86,58%). Pada kondisi awal

aspek II jumlah rata-rata adalah 3,46 (86,54%), pada siklus I naik menjadi

3,55(88,88%) dan pada siklus II naik menjadi 3,62 (90,62%). Pada kondisi awal

aspek III jumlah rata-rata adalah 3,46 (86,71%), pada siklus I tetap 3,46 (86,71%)

dan pada siklus II naik menjadi 3,55 (88,80%). Pada kondisi awal aspek IV

jumlah rata-rata adalah 3,15 (78,90%), pada siklus I naik menjadi 3,20 (80,20%)

Page 27: 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/817/5/T1... · Dari tabel 4.2 dapat dilihat dari hasil evaluasi IPA menunjukkan bahwa ... kerja siswa,

60

dan pada siklus II naik menjadi 3,35 (83,85%). Total rata-rata keseluruhan pada

aspek I,II,III,IV adalah pada kondisi awal jumlah rata-rata 3,36 (84,20%), pada

siklus I naik menjadi 3,41 (85,47%) dan pada siklus II naik menjadi 3,49

(87,46%) dengan data di atas maka dapat disimpulkan bahwa motivasi mengalami

peningkatan dan berkategori baik. Kondisi tersebut dapat digambarkan

menggunakan grafik 4.10 sebagai berikut.

Grafik 4.10

Perbandingan Motivasi Siswa Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II

4.4.2. Hasil Belajar

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, untuk mengetahui hasil belajar telah

dilakukan observasi siswa dan guru, pemberian lembar kerja siswa, dan tes

evaluasi. Berikut tabel hasil penelitian yang diamati dan diberikan pada saat

penelitian.

a) Aktivitas Siswa

Untuk mengetahui aktivitas siswa pada saat pembelajaran, maka peneliti membuat

lembar observasi. Observasi tersebut dilaksanakan pada saat pembelajaran

berlangsung, dan diamati oleh peneliti sendiri dan guru observer. Hasil observasi

oleh peneliti dan observer kemudian diolah untuk diketahui jumlah rata-rata dan

persentasenya, hal ini untuk memudahkan dalam membuat perbandingan seperti

pada tabel 4.15 dibawah ini.

Page 28: 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/817/5/T1... · Dari tabel 4.2 dapat dilihat dari hasil evaluasi IPA menunjukkan bahwa ... kerja siswa,

61

Tabel 4.15

Perbandingan Lembar Observasi Aktivitas Siswa

Siklus I dan Siklus II

No. Rata-rata

Hasil Penelitian

Observer Peneliti

Jumlah Persentase Kategori Jumlah Persentase Kategori

1. Siklus I 57,33 53,08% B 64 59,25% B

2. Siklus II 86 79,62% A 89 82,40% A

Berdasarkan tabel 4.15 perbandingan lembar observasi aktivitas siswa dapat

dijelaskan bahwa pada siklus I rata-rata yang didapat oleh observer 57,33

(53,08%) dengan kategori B, dan rata-rata data yang diperoleh peneliti 64

(59,25%) dengan kategori B. Pada siklus II rata-rata yang didapat oleh observer

86 (79,62%) dengan kategori A, dan rata-rata data yang diperoleh peneliti 89

(82,40%) dengan kategori A. Bila dituangkan dalam bentuk grafik 4.11 maka

akan tampak perbandingannya sebagai berikut.

Siklus I dan Siklus II

Grafik 4.11

Perbandingan Lembar Observasi Aktivitas Siswa

b) Aktivitas Guru

Untuk mengetahui aktivitas Guru pada saat pembelajaran, maka peneliti membuat

lembar observasi. Observasi tersebut dilaksanakan pada saat pembelajaran

berlangsung, dan diamati oleh peneliti sendiri dan guru observer. Hasil observasi

oleh peneliti dan observer kemudian diolah untuk diketahui jumlah rata-rata dan

Page 29: 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/817/5/T1... · Dari tabel 4.2 dapat dilihat dari hasil evaluasi IPA menunjukkan bahwa ... kerja siswa,

62

persentasenya, hal ini untuk memudahkan dalam membuat perbandingan seperti

pada tabel 4.16 dibawah ini.

Tabel 4.16

Perbandingan Lembar Observasi Aktivitas Guru

Siklus I dan Siklus II

No. Rata-rata

Hasil Penelitian

Observer Peneliti

Jumlah Persentase Kategori Jumlah Persentase Kategori

1. Siklus I 34,33 57,22% B 38 63,33% B

2. Siklus II 48 80,00% A 50 83,33% A

Berdasarkan tabel 4.16 perbandingan lembar observasi aktivitas guru dapat

dijelaskan bahwa pada siklus I rata-rata yang didapat oleh observer 34,33

(57,22%) dengan kategori B, dan rata-rata data yang diperoleh peneliti 38

(63,33%) dengan kategori B. Pada siklus II rata-rata yang didapat oleh observer

48 (80,00%) dengan kategori A, dan rata-rata data yang diperoleh peneliti 50

(83,33%%) dengan kategori A.

Bila dituangkan dalam bentuk grafik 4.12 maka akan tampak perbandingannya

sebagai berikut.

Grafik 4.12

Perbandingan Lembar Observasi Aktivitas Guru

Siklus I dan Siklus II

Page 30: 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/817/5/T1... · Dari tabel 4.2 dapat dilihat dari hasil evaluasi IPA menunjukkan bahwa ... kerja siswa,

63

c) Tes Evaluasi

Untuk mengetahui berhasil atau tidaknya model pembelajaran SAVI maka

peneliti mengambil nilai ulangan pada semester I dengan jumlah 46 siswa dan

membandingkannya dengan hasil tes evaluasi yang diberikan pada akhir siklus I

dan siklus II. Penelitian dilaksanakan pada semester kedua dan siswa kelas V

telah mengalami perubahan jumlah siswa yaitu terdapat penambahan 2 siswa yang

pindahan dari SD lain sehingga total jumlah siswa yang dijadikan sampel

penelitian sebanyak 48 siswa. Dan hasilnya dapat dilihat pada tebel 4.18 di bawah

ini.

Tabel 4.17

Rekapitulasi Pengelompokan Nilai

Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II

No. Ketuntasan

Belajar

Nilai

(X)

Kondisi awal Siklus I Siklus II

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

1. Belum

Tuntas

< 70 36 78,27 15 31,25 4 8,34

2. Tuntas 70 10 21,73 33 68,75 44 91.66

Jumlah 46 100 48 100 48 100

Nilai tertinggi 90,0 91,1 93,3

Nilai terendah 24,0 53,3 60,0

Rata-rata 58,0 74,1 77,8

Berdasarkan tabel 4.18 perbandingan hasil pembelajaran dapat dijelaskan bahwa

pada kondisi awal ada 36 siswa (78,27%) yang belum tuntas karena mendapat

nilai di bawah KKM (70), sedangkan 10 siswa (21,73%) telah tuntas karena

mendapat nilai di atas KKM (70). Nilai tertinggi yang dicapai 90,0 dan nilai

terendahnya 24,0. Karena terdapat 78,27% siswa yang belum tuntas maka

diadakan pembelajaran metode teknik tes, alatnya dapat berbentuk butir tes.

Pada evaluasi Siklus I terlihat peningkatan tentang pembelajaran siswa yang

cukup banyak dibanding kondisi awal, siswa kelas V SD Salatiga 01 telah

mencapai hasil belajar 68,75% karena dari 48 siswa yang memperoleh nilai

Page 31: 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/817/5/T1... · Dari tabel 4.2 dapat dilihat dari hasil evaluasi IPA menunjukkan bahwa ... kerja siswa,

64

mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 70 sebanyak 33 siswa dan 5 siswa

lainnya masih memperoleh nilai di bawah KKM. Nilai tertinggi yang dicapai

siswa adalah 91,1 dan nilai terendah 53,3. Kemudian tindakan dilanjutkan dengan

Siklus II agar pembelajaran IPA siswa bisa mencapai 100%. Dalam Siklus II nilai

terendah yang diperoleh siswa 60,0 dan nilai tertinggi 93,3. Pembelajaran IPA

harus dicapai sesuai dengan indikator kinerja yang penulis harapkan adalah

minimal 80% dari jumlah siswa keseluruhan. Hasil belajar IPA secara umum

sudah berhasil walaupun tidak bisa mencapai 100% dari jumlah siswa

keseluruhan, namun siswa yang memperoleh nilai lebih dari atau sama dengan

KKM yang ditentukan yaitu 70 sebanyak 44 (91,66%). Sedangkan siswa yang

tidak mencapai KKM 70 hanya 4 siswa (8,34%).

Berdasarkan hasil penelitian di atas maka dapat diketahui peningkatan hasil

belajar materi mendeskripsikan sifat cahaya siswa setelah mengikuti proses

belajar mengajar dengan menggunakan model pembelajaran SAVI. Hasil belajar

siswa berdasarkan tes dari Siklus I dan Siklus II selalu mengalami kenaikan/

peningkatan. Bila dituangkan dalam bentuk grafik 4.13 maka akan tampak

perbandingan pembelajaran IPA sebagai berikut.

Grafik 4.13

Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar IPA Kondisi Awal, Siklus I, dan

Siklus II

Page 32: 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/817/5/T1... · Dari tabel 4.2 dapat dilihat dari hasil evaluasi IPA menunjukkan bahwa ... kerja siswa,

65

4.5 Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SDN Salatiga 01 dengan subjek penelitian kelas V.

Proses pembelajaran sebelum penelitian dilakukan hanya memanfaatkan buku

sebagai sumber belajar dan metode yang digunakan hanya ceramah bervariasi,

sehingga siswa merasa bosan dalam pembelajaran. Media pembelajaran yang ada

belum dimanfaatkan secara optimal. Hal yang menyebabkan tingkat motivasi dan

hasil belajar IPA siswa kelas V SDN Salatiga 01 masih rendah. Siswa yang

mencapai KKM (80) hanya 10 siswa atau 21,73%, sedangkan belum mencapai

KKM ada 36 siswa atau 78,27%, dan untuk motivasi setelah melakukan

membagikan angket pada siswa diperoleh 3,36 (84,20%), maka perlu dilakukan

tindakan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.

Peningkatan motivasi belajar siswa dapat dilihat dari hasil perbandingan

perolehan sebelum tindakan/kondisi awal, siklus I, dan siklus II. Total rata-rata

keseluruhan pada aspek I,II,III,IV adalah pada kondisi awal jumlah rata-rata 3,36

(84,20%), pada siklus I naik menjadi 3,41 (85,47%) dan pada siklus II naik

menjadi 3,49 (87,46%).

Peningkatan hasil belajar IPA dengan model pembelajaran SAVI dapat dilihat dari

hasil perolehan nilai Siklus I dan II, yaitu pembelajaran menggunakan model

pembelajaran dan diskusi antar teman yang diterapkan pada Siklus I memperoleh

hasil nilai maksimal 91,1 dan nilai minimal 53,3 dari 48 siswa yang telah tuntas

belajar. Karena mencapai nilai sama dengan di atas KKM (70) sebanyak 33 siswa

atau 68,75% sedangkan yang belum tuntas sebanyak 15 siswa atau 31,25%. Pada

siklus I masih ditemukan beberapa kendala antara lain masih ada siswa yang

kurang berminat dalam pembelajaran, masih ada siswa yang ramai sendiri pada

waktu kegiatan diskusi berlangsung. Sedangkan pada Siklus II diperoleh hasil

nilai maksimal 93,3 dan nilai minimal 60,0. Dari 48 siswa yang mendapat nilai

sama dengan atau di atas (KKM) ada 44 siswa (91,66%) dan yang mendapat nilai

di bawah 80 (KKM) hanya 4 siswa (8,34%) sehingga hasil belajar IPA materi

mendeskripsikan sifat cahaya siswa mencapai 91,66%.

Pada pelaksanaan ini peneliti hanya mempersiapkan hal-hal non teknis seperti

membuat alat peraga, mempersiapkan RPP, lembar kerja siswa, tes formatif untuk

Page 33: 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/817/5/T1... · Dari tabel 4.2 dapat dilihat dari hasil evaluasi IPA menunjukkan bahwa ... kerja siswa,

66

evaluasi. Pada saat pembelajaran peneliti dibantu oleh satu guru kelas V bertindak

sebagai kolabor yang mengajarkan pembelajaran IPA, dan satu orang observer

yang mengamati aktivitas siswa dan kinerja guru dalam proses pembelajaran.

Berdasarkan hasil pengamatan diperoleh bahwa hasil aktivitas siswa setiap

siklusnya mengalami peningkatan, begitu juga dengan kinerja guru sudah sesuai

dengan yang diharapkan.

Pembelajaran SAVI menganut aliran ilmu kognitif modern yang menyatakan

belajar yang paling baik adalah melibatkan emosi, seluruh tubuh, semua indera,

dan segenap kedalaman serta keluasan pribadi, menghormati gaya belajar individu

lain dengan menyadari bahwa orang belajar dengan cara-cara yang berbeda.

Mengkaitkan sesuatu dengan hakikat realitas yang nonlinear, nonmekanis, kreatif

dan hidup. Pembelajaran ini mengasah keterampilan siswa untuk memahami

pembelajaran yang disajikan oleh guru. Pada kondisi awal, guru berperan sebagai

fasilitor, motivator serta pembimbing bagi siswa. Guru memberikan arahan-

arahan kepada siswa tentang pembelajaran. Pembelajaran IPA dengan

menggunakan metode konvensional membuat siswa kurang senang sehingga hasil

belajar IPA rendah. Tindakan pada Siklus I ke Siklus II melalui model

pembelajaran SAVI dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi

mendeskripsikan sifat cahaya kelas V SDN Salatiga 01. Selanjutnya pembelajaran

dengan model pembelajaran SAVI akan meningkatkan motivasi dan hasil belajar

siswa.

Metode diskusi dalam kelompok memberikan dampak positif bagi siswa.

Pembagian kelompok yang heterogen berdasarkan kemampuan awalnya akan

membantu meningkatkan hasil belajar siswa, siswa yang memiliki kemampuan

tinggi akan membantu temannya yang mempunyai kemampuan yang rendah.

Sehingga siswa yang berkemampuan rendah bisa memahami pelajaran yang

diajarkan. Selain itu diskusi kelompok akan meningkatkan kerja sama siswa.

Kendala yang dihadapi dalam penelitian ini antara lain masih ada siswa yang

ramai dan kurang memperhatikan pembelajaran, siswa masih sering bermain jika

guru terfokus pada siswa yang yang lain tetapi hal ini bisa disiasati dengan

menunjuk siswa yang ramai agar lebih memperhatikan.