338-715-1-pb.pdf

Upload: dara-lextiany-putri

Post on 08-Jan-2016

259 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • Manusia dan Lingkungan, Vol. X, No. 2, Juli 2003, haL 94-103Pusat Studi Lingkungan Hidup

    Universitas G adj ah MadaYogtaktrta, Indonesia

    KAJIAN PROGRAM PENGELOLAAN AIR LIMBAH PERKOTAANSTUDI KASUS PENGELOLAAN IPAL MARGASARI BALIKPAPAN

    (Study on Urban Wastewater Management Progrurm A Case Study at WWTPMargasari Management of Balikpapnn City)

    Freddy Nelwan*, Kawik Sugiana**, dan Budi Kamulyan****Pemerintah Kota Balikpapan Propinsi Kalimantan Timur

    **Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Arsitektur Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta***Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

    Abstrak

    Penelitian ini ditujukan untuk mengkaji kinerja pengelolaarr limbah cair, dan untuk mengamatipersepsi komunitas tentang fasilitas pengolahan limbah cair (WWTP). Analisis terhadap kinerjapengelolaan WWTP Margasari menunjukkan bahwa implenrentasi program rehabilitasi sanitasiberjalan dengan baik. WWTP nampu untuk mencakup 1500 pelanggan, yang sama dengan l/5dari pemukiman terapung di Kecamatan Balikpapan Barat. Kenaikan retribusi yang tekait denganpengurangan subsidi untuk operasi dan pemeliharaan WWTP perlu dilakukan tahap demi tahapdan mempertimbangkan aspirasi masyarakat.

    Berdasarkan analisis persepsi masyarakat tentang tingkat pelayanan WWTP umumnya merekapeduli terhadap pelayanan pengolahan limbah tersebut. Di pihak lain terdapat hubungan yangsignifikan antara kesiapan, daya tanggap, profesionalisme, dan kepuasan pelanggan terhadappelayanan fasilitas WWTP dan petugasnya. Dapat disimpulkan bahwa projek percontohan inimemiliki kinerja yang baik yang terkait dengan tujuan dan target serta dapat diterima olehmasyarakat. Penelitian ini merekomendasikan agar program tersebut dilanjutkan mencakupperluasan area. Pengeloleaii yang intensif untuk meningkatkan kinerja WWTP serta pelayanannyaharus dilakukan terus-menerus yang mencakup fasilitas pendukung, kesejahteraan pegawai, danpeningkatan partisipasi masyarakat dan sektor swasta.

    Kata kunci: WWTP, kinerja, persepsi.

    Abstract

    This research was aimed to assess the performance of the wastewater management, and toobserve the community percep'ion about II.WP (wastewater treatment plant) facility. Tlrcanalysis towards WWTP Margasari management performance shows that the implementation ofthe sanitation rehabilitation program has been operating well. The WWTP is able to cover 1500customers, which equal one Jifth part of floating settlement area in Kecamatan Balikpapan Barat.Increasing retribution charge in accordance with subsidies reduction.for lVIl/TP operation andmaintenance, needs to be done step by step and considers the community aspiration.

    According to the analysis of community perception about WWTP facility level of service,generally they concern about wastewater treatment and satisfy with its service. On the otherhand, there are significant relationships among readiness, resposiveness, professionalism, andcustomer satisfaction tawards the WWP clerks and facilities services. It can be concluded thatthe pilot project perJbrms wcll in accordance with its goal and target, and accepted by thecommunity. This research recommends that the program should be continued covering the extent

    94

  • Kajian Program Pengelolaan Air Limbah

    area. Intensive management to increase WWTP performance and its service should he. donecctntinuousl.y, such izs sttpporting facilities, employees wealth, snd increasing community andprivate sect or partic ipations.

    Key words: WWTP, performance, perception

    I. PENGANTARPerkembangan suatu kota sangat terkait

    dengan pertumbuhan juralah penduduk kotatersebut. Sernakin besar pertumbuhan jumlahpenduduk dapat berarti kota tersebutmemiliki daya tarik untuk ditinggali. Salahsatu dampak pertumbuhan penduduk tersebutadalah penyediaan prasarana sanitasilingkungan yang tidak imbang denganperkembangan yang ada. Sebagai produkakhir dalam pernakaian air bersih dalamaktivitas kehidupan perkotaan yangmempunyai kuantitas atau debit yang palingbesar, air limbah mernerlukan penangananyang memadai karena dapat memberidarnpak yang cukup serius bagi lingkungandan manusia apabila tidak terkelola denganbaik, seperti pencemaran sumber air bakubagi air bersih.

    Air limbah rumah tangga merupakansumber utama pencemar badan air di daerahperkotaan dan diperkirakan 50

    -75% daribetlari organic sungai berasal dari limbah ini.Akibat pembuangan air limbah yang tidakpada tempatnya akan menimbulkan berbagaimacam penyakit saluran pencernaan danpenyakit lainnya.

    Kondisi pelayanan umum pengelolaan airlimbah di Indonesia pada umumnya masihrendah. Dari data yang ada baik secarakualitas dan kuantitas pelayanan di bidangpengelolaan air limbah rumah tangga tidakmeningkat secara berarti sejak tahun 1980,sehingga tidak dapat rnengejar atau seimbangdengan kebutuhan air bersih rumah tanggayang terus meningkat akibat lajupertumbuhan penduduk. lvferrurut YayasanDian Desa pada tahun 1999, hanya 52Yo sajarumah tangga yang niempunyai aksesterhadap fasilitas air limbah dan 78o/o darijumlah tersebut berada di daerah perkotaan.

    Demikian pula yang terjadi di kotaBalikpapan. Sebagai kota yang berkembangkarena memiliki daya tarik pengembanganusaha, menjadikannya sebagai kota yangterbuka, mudah dan menarik untuk didatangi,sehingga pertumbuhan penduduk bertambahdengan Fcsat. Hal ini rnemberi dampak bagikepadatan penduduk dan ketersediaan saranaprasarana k*ta. Pemerintah Kota Balikpapan,untuk nnengantisipasi kondisi tersebut,melalui program P3KT yaitu dengan KUDP(Kalimanh;n Urban Development Project)yang disponsori Bank Dunia, mengadakanpembenahan infrastruktur kotanya yangberlangsung mulai tahun 1995 sampai tahun2000.

    Salah satu komponen infrastruktur yangdikerjakan adalah perbaikan sanitasilingkungan perkotaan. Program yangdilakukan sehubungan dengan kebijakan dibidang sanitas lingkungan kota tersebutadalah antara lain, pembuatan MCK, jambankeluarga dan Septic tank Communal padabeberapa lokasi permukiman yang padat;pembuata,n Instalasi Pengolahan LumpurTinja dan Lindi (IPLTL) di TPA Manggardan Pembuatan Pilot Project jaringan airlimbah perkotaan dengan menggunakanInstalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) diKelurahan Margasari Kecamatan BalikpapanBarat. Pembangunan jaringan air limbahperkotaan dengan fasilitas IPAL ini adalahmerupakan proyek percontohan karenabersifat baru atau belum pernah ada sistemsanitasi seperti ini sebelumnya di kotaBalikpapan. Fembuangan air limbahrumahtangga yang berlangsung padaumumnya adalah melalui septick tank ataulangsung ke saluran-saluran primer danpantai.

    Sebagai proyek percontohan yangpertama dilaksanakan di kota Balikpapanpembangunan fasilitas sanitasi IPAL ini

    95

  • Freddy Nelwan, Kawik Sugiana, dan Budi Kamulyan

    dimaksudkan untuk memberikan contohnyata dalam rangka mendidik masyarakatuntuk berperilaku sehat, terutama dalampembuangan air kotoran dan kotoranmanusia. Pola pengelolaan dalam skala pilotproyek ini perlu pengamatan dan penelaahanlebih lanjut sebelum ditingkatkan ataudiperluas pelayanannya.

    Berdasarkan hal tersebut disebut diatas,penelitian ini mengkaji bagaimana kinerjadan pelayanan pengelolaan air limbahperkotaan dengan fasilitas IPAL di kelurahanMarga Sari Balikpapan ini dan bagaimanapersepsi masyarakat terhadap kualitaslayanan program pengelolaan air limbahdengan jaringan IPAL tersebut dilaksanakan.

    Selanjutnya tujuan penelitian ini adalahuntuk mengetahui kinerja programpengelolaan air limbah dengan fasilitasjaringan IPAL, secara teknis, kelembagaan,manajemen dan respon/peran sertamasyarakat dan swasta, dan untukmemberikan informasi yang jelas dan akuratmengenai tanggapan masyarakat melaluipersepsi dan sikap masyarakat terhadappelayanan pengelolaan air limbah denganfasilitas jaringan IPAL ini.

    II. LANDASAN TEORISebagai suatu evaluasi kebijakan setelah-

    kejadian (ex-past) (Ernest House dalamPatton dan Sawicki, 1986), pendekatan yangdigunakan adalah pendekatan Case-Study,dimana berusaha menjelaskan operasionalprogram untuk diketahui oleh para partisipan.

    Selanjutnya untuk pengembanganpengelolaan air limbah perkotaan, menurutGittinger dalam Soekartani (1991), ada tujuhaspek yang harus diperhatikan vaitu aspekteknis, aspek kelembagaan dan manajerial,aspek sosial, aspek komersial, aspekfinansial, aspek ekonomi, dan aspeklingkungan.

    Mengenai persepsi masyarakat, terdapattiga faktor yang mempenganrhi nya (Siagian,1995), yaitu pertama adalah karakteristik

    96

    individual orang tersebut, hal ini dapatberupa usia, jenis kelamin, pekerjaan,penghasilan dan seterusnya. Kedua adalahsasaran atau objek persepsi itu sendiri, dalamhal ini keberadaan program pengelolaan airlimbah dengan IPAL, menyangkutpemahaman dan pengetahuan akankeberadaan proyek tersebut dan ketiga adalahfaktor situasi, menyangkut tanggapanterhadap keberadaan program dengan situasidan kondisi rumah atau bangunannya.Selanjutnya menurut Kenedy dan Young(dalam Supranto, 2A01 ), dimensi pengukurankepuasan pelanggan terhadap layananpetugas fasilitas sendiri dari butir-butirsebagai berikut: Keberadaan/kesiapanpelayanert (availability of service),ketanggapan pelayanan (reponsiveness ofservice), Ketepatan pelayanan (timeliness ofservice), Profesionalisme pelayanan(profesionalism of serttice), Kepuasankeseluruhan dengan pelayanan (over allsatisfaction of service), Kepuasankeseluruhan dengan sarana (over alls tat i sfac ti on of pr oduc t) .

    III. CARA PENELITIANLokasi penelitian ini dilakukan di Kota

    Balikpapan yaitu tempat pelaksanaanprogram pengelolaan air limbah dengansistem terpusat (IPAL) yang meliputiKelurahan Margasari Kecamatan BalikpapanBarat, dan di kota Balikpapan baru di lokasiini yang terdapat pengelolaan air limbahdengan menggunakan sistem ini. Sedangkanyang menjadi focus perhatian penelitianadalah melihat bagaimana kinerjapengelolaan air limbah permukiman denganIPAL ini berlangsung dan persepsimasyarakat pengguna terhadap layanan dariIPAL tersebut.

    Metode pendekatan yang digunakandalam penelitian ini adalah melalui prosesberpikir secara deduktif, yaitu proses berpikiryang diawali dari umum ke khusus, artinyaberangkat dari teori-teori yang sudah ada lalu

  • Kajian Program Pengelolaan Air L,imbah

    melihat kenyataan lapangan (berawal dariaras teoritik ke aras empirik). Sedangkan carapenelitiannya bersifat eksplanatory denganpendekatan rasiona{istik kualitatif darrkuantitatif.

    Data yang dipergunakan daiam penulisantesis ini meliputi data prirner dan datasekunder. Data primer diperoleh rnelalui hasilwawancara mendalam, pengamatan laligsungke lapangarr dan pengambilan gantbarmelalui foto, sedangkan data sekunderdiperoleh dari hasil studi kepustakaan, dariberbagai dokurne n seperti rencena danlaporan penrhanguncn, serta sumber-suniberIain yang r*levan.

    Teknik pcngotrahan clan analisis datapenelitian ini dilakukan melalui pentahapansebagai berikui; (a) Menghimpun senrua datayang telah diperoleh selama mengadakanpenelititn (data prirner dan sekunder)terutama data yang diperoleh melalriiwawancara dan kuesioner, yang selanjutnyadata tersebut dikelompokkarr ataudistrukturkan agar memudahkan dalammengolahnya, (b) f)ata yang sudahdikelompokkan itu disajikan ke dalam bentuktabel, dihitung presentasenya masing-masingsesuai variasi jarvaban responden yangditrerikan, kemudian diinterpretasikan dandianalisis lebih lanjui. *{:ijrlrr deskriptifkualitatif dengan menarik kesimpulan.

    IV. HASTL DAN PEMBAHASAN

    1. Kinerja Pengelolaan Air Limbahdengan IPAL

    Penelitian terhadap kinerja pengelolaanair limbah dengan IPAL Margasari inidilakukan melalui penila an terhadappelayanan fasilitas jaringan IPAL danpengolahan air limbah, yang berdasarkanpenelitian dan pengamatan yang dilakukandiperoleh hasil sebagai berikut:

    a. Kemampuan Kapnsitas PelayananPembangunan IPAL Margasari yang

    merupakan pilot project dari Pemerintah

    untuk masyarakat, dirnaksudkan untukmemberikan contoh nyata dalam rangkamendidik masyarakat untuk berperilakukehidupan yang seha"t, terutama dalam halpembuangan air kotor dan kotoran manusia,dengan sasaran perumahan penduduk yirngberpenghasilan menengah ke bawah.

    Sesuai dengan kapasitas terpasang padaIPAL Margasari yaitu 800 rn3ihari, denganperhitungan kentampr;an pelayanan dimanaasumsi konsumsi penggunaan air rata-iataper hari I i0-150 liter/orang dengan jumlahperisguna dalam satu rumah 6 orangsehingga produksi limbali aclalah berkisar0,66 {'}"9 m3/hari, rnaka kisaran jurnlahpelanggan tSR) yang bisa dilayani adalah800-i.200 SR. Namun berdasarkan hasilpengamatan di Kelurahan Margasari yangpe.nggunaarr airnya 65% dibawah l5m'',/buinrr dan 3 5o/o rala-rata adalah 15

    - 30

    m',bulan. maka sebenarnya IPAL ini cukupmamplr rriengolah limbah sampai denganI .5CI0 Sambungan Runrah.

    Berdasarkan hasil pengamatan dilapangan kapasitas pengolahan IPAL yangada rata-rata 760 m3lhari. Hal inimenggambarkan bahwa unit pengolahanlirnbah ini belum optimal dirnanfaatkan dandapat ditingkatkan. Apalagi dengan kondisibari3'ak perumahan pelanggan yang dibangundiatas air/pantai (rumah panggung), dimanauntuk pembuangan air limbah rumah tanggaseperti air bekas cucian dan mandi, banyakyang iangsung terbuang ke pantaidibawahnya yang mengakibatkan semakinberkurangnya air limbah yang masuk kejaringan IPAL, sebagian besar hanyapembuangan dari WC.

    b. JangkauanPelayanaanJangkauan pelayanan pada IPAL

    Margasari ini dpat dibagi dalam 3 Zonapelayanan yaitu Zona I: Kawasan antaraJalan Pandan Sari, Jalan Semoi dengan JalanLetjen. Suprapto. Zona II: Kawasan sekitarJalan Pandan Wangi dan Jalan PandanArum., Zona III: Kawasan sekitar JalanSepaku. Berdasarkan hasil pengamatan maka

    97

  • Freddy Nelwan, Kawik Sugiana, dan Budi Kamulyan

    penggunaan lahan pada zona tersebut adalahpada zona I, 5l,84Yo adalah kawasanjasa/perdagangan, 34,31 Yo adalth kawasanpermukiman, sisanya adalah rawa/tanahkosong. Zona II, 31,44Yo adalah kawasanpedagangan dan jasa yaitu kompleks PasarPandansari, 36,600A kawasan permukimandan 3l,96yo merupakan rawa/tanah kosong.Zona III, 93,75Yo adalah kawasanpermukiman dan sisanya 6,250 adalah rawapantai. Selanjutnya pada Zona I, 54%merupakan bangunan permanen yang terbuatdari pasangan batu, sedangkan pada Zona Ildan III pada umumnya merupakan bangunansemi permanen dengan konstruksi terbuatdari kayu. Dari gambaran diatas tersebutmaka terlihat bahwa Zona I memiliki kualitaslingkungan yang lebih baik dari kawasanZona II dan III, sehingga prioritas penggunalayanan IPAL lebih terpusat di Zana II danZonalIl.

    Dengan jumlah rumah tangga yangterlayani jaringan IPAL ini yaitu sebanyak1.200 rumah, berarti sudah 75% kawasanpermukiman di kelurahan Margasari yangterlayani fasilitasi ini. Tapi jika dilihatdengan kawasan sekitarnya di KecamatanBalikpapan Barat, yang juga memerlukantersedianya sarana pembuangan air limbahdengan IPAL ini, dengan k*ndisi lingkunganyang sama dan memungkinkan untukdibangunnya fasilitas IPAL ini, jangkauanpelayanan IPAL ini hanya menjangkau 2lo/odari kawasan permukiman di KecamatanBalikpapan yaitu dari 5.637 rumah.

    c. Sistem Pelayanan PelangganCara Penyambungan. Cara

    penyambungan bagi calon pelanggan adalahpertama calon pelanggan mengisi formulirpermohonan penyambungan, yang dapatdiperoleh pada Unit Pelayanan Pelanggan diKantor UPT IPAL Margasari Balikpapan,kemudian petugas IPAL Margasari akanmelakukan peninjauan ke rumah pemohonuntuk melihat kondisi dan kedudukanbangunan. Setelah berdasarkan evaluasi

    penyambungan, pemohon diharuskanmembuat perjanjian dengan Pengelolamengenai hak dan kewajiban yang harusdipenuhinya. Penyambungan pipapembuangan dari rumah tangga dilakukanpada saluran pembungan dari kamar mandi,WC dan dapur. Yang perlu menjadi perhatiandalam penyambungan pipa jaringan airlimbah kota dengan IPAL ini adalah teknispenyambungannya mulai dari rumah,jaringan penghubung sampai ke instalasipengolahan air limbah, Berdasarkanpengamatan cukup banyak teknispenyambungan yang tidak rapih, termasukbekas-bel;as galian untuk pipa jaringan disepanjang jalan yang dilaluinya, penyelesaianpekerjaan )'ang seharusnya minimalmengembalikan seperti kondisi semula,dalam pelaksanaanya masih banyak bekasgalian yang dikerjakan seadanya saja.

    Penanganan Pengaduan. Fasilitaspengaduan terhadap gangguan atau masalahyang ditimbulkan berkaitan denganoperasional jaringan IPAL oleh pelangganadalah dengan tersedianya Unit PelayananPelanggan, yang siap melayani 24 jam.Keluhan yang masuk segera ditanggapi olehpihak UPT IPAL Margasari. Perlunyapenanganan yang cepat tanggap ini adalahdisebabkan karena kerusakan pada jaringanseperti bocor atau tersumbatnya jaringanpembuangan limbah ini dapat menimbulkanpolusi dan gangguan terhadap kesehatan.Dalam keadaan darurat pihak UPT IPALMargasari juga menyediakan I (satu) unitmobil tangki tinja dengan kapasitas 3 m'.Berdasarkan informasi yang diperoleh daripihak pengelola UPT IPAL Margasari,pengaduan yang masuk pada tahun 2002sampai dengan pertengahan tahun 2003 ini,rata-rata 3-4 pengaduan per bulan, danseluruh pengaduan pelanggan tersebut telahdapat diatasi. Permasalahan yang menonjoldari pengaduan pelanggan tersebut telahdapat diatasi. Permasalahan yang menonjoldari pengaduan pelanggan tersebut adalahyang disebabkan oleh tersumbat danbocornya saluran (70%). Hal ini disebabkanmemungkinkan

    98

    untuk dilakukan

  • Kajian Program Pengelolaan Air Limbah

    karena masih rendahnya kesad.aran dan tidakterlibnya masyarakat dalam menjagasalurannya dengatt membuang limbahorganik lainnS'6 seperli plasiik, bungkus-kemasan shampoo, rambui. pembalut,punturrg rokok melalui saluran ini, meskipuntelah disediakan screen (floor drain) padakamar mandi dan WC hya, sehinggapenyuluhan terhadap pemeliharaan saranaIPAL ini oleh masyarakat pengguna harustetap dilakukan, ya!19 salah satu metodeadalah dengan pernasangan stiker peringatantentang bahan-bahan yang tidak bolehdibuang melaiui saluran pembuangan yangmenggunakan fa';ilitas IPAL.

    Pembayaran Retribusi Pelanggan Carapembayaran retriLrusi air limbah tersebutdilakukan dengan cara bagi pengguna IPALyang juga sudah menjadi pelanggan PDAM,pembayaran retribusi dipungut bersamaandengan pembayaran rekening air minum.Sedangkan pelanggan IPAL yang belummenjadi pelanggan PDAM, pemungutanretribusi dilakukan oleh Petugas yangditunjuk oleh pengelola UPT IPALMargasari, yang dalam i x 24 jam hasilpemungutan disetor ke kas PDAM melaluiBendahara Khusus Fenenma UPT. Dalampelaksanaan sistem pernbayaran ini dapatberlangsung dengan baik. Hal ini disebabkanmasih sangat terjangkau atau relatifmurahnya biaya retribusi yang dikenakanbagi pelanggan. Dan untuk pemungutansecara langsung ke pelanggan IPAL, kawasanyang dilayani cukup mudah terjangkau danrelatif dekat.

    Penerapan tariff seperti yang tertuangdalam peraturan daerah tersebut, rnasihbelum dapat menutup biaya operasi danpemeliharaan, terlebih j ika memperhitungkandepresiasi, pengembalian hutang dan bungaserta investasi. Berdasarkan perhitunganbiaya operasi dan pemellharaan yang adatotal biaya operasi dan pemeliharaanpertahun adalah Rp [49.305.040,- yangterdiri dari Biaya operasional dan pengolahanlimbah sebesar Rp 88.896.830,-. Biayaumum dan administrasi sebesar Rp

    28.870.000,- Biaya Pemeliharaan Rp31.538.210,-. Dengan beban biayaoperasional dan perneliharaan tersebut makaperkiraan nilai tatif yang wajar untukmenutupinya adalah besar tariff bagipelanggan jaringan air limbah dengan IPALini seharusnya dilakukan penyesuaian, selainitu mengurangi beban subsidi pemerintahjuga untuk mendidik masyarakat dalamnrenjaga dan memelihara tasilitas yang ada.

    d. Ku$litas Pengolahan IPALPengeinatan dan pengukuran influent-

    influent seharusnya dilakukan setiap hari,yang dilakukan pada titik+itik penganratansebagai berkut, untuk pengukuran influentdilakukan pada bak panampungan akhirlimbah yeng berasal dari

    .iaringan pelanggan,dan outlet dari Bak Equalisasi. Selanjutnyauntuk pengukuran influent dilakukan padaoutlet dari Bak Sedimentasi dan influent BakKlorisasi. Dalam pelaksanaanya kegiatankontrol terhadap bak-bak pengolahan initetap dilaksanakan setiap hari, hanya untukpengukuran influent- influent tidakdilaksanakan setiap hari, tapi hanya l-2minggu sekali.

    Desain pengolahan IPAL dirancangdengan memperhatikan karakteristik airlimbah yang berada di wilayah pelayanankhususnya untuk parameter utama biokimia(Biological Orygen Demand/BOD), limbahpadat terlarut (Suspended Solid/SS), danjumlah kandungan bakteri Califormidengan target kualitas air buangan (ffiuent)yang sudah tidak mencemari lingkungan,yaitu < 25 mg/lt untuk BOD dan SS, serta